Anda di halaman 1dari 5

Temporary roadway

Jalan kerja merupakan salah satu pekerjaan persiapan pada proyek konstruksi terutama
di lokasi yang masih merupakan urugan tanah merah. Dengan kondisi lokasi yang berupa
tanah urug akan berisiko amblas jika dilewati alat berat, seperti contohnya alat pancang
untuk pekerjaan pondasi tiang pancang. Selain itu kondisi lokasi tersebut akan menjadi
lembek dan berlumpur jika pekerjaan dilakukan pada musim hujan atau sering terjadi
hujan.

Kadang suatu proyek konstruksi juga terdapat pekerjaan jalan akses atau jalan
lingkungan dengan perkerasan jalan beton. Tetapi yang menjadi masalah adalah jika
pekerjaan jalan beton dilakukan pada awal proyek maka dikhawatirkan akan hancur atau
rusak jika digunakan untuk jalan kerja alat berat konstruksi terutama untuk jalan beton
yang tidak direncanakan untuk dilewati beban berat.

Untuk mengatasi hal tersebut biasanya dibuatkan perkerasan sementara dimana pada
proyek ini digunakan lapisan subbase dan basecoarse

Batas toleransi . .. .. . . . . .. . . ..
.. . . . . . . .. . .. . … … . . . . . .. .. . . . . . . .. . .. . … … . . . . . .. .. . . . . . . .. . .. . … … . . .
. . ..
EROTION CONTROL MAT
Erosion Control Mat ( EM ) / Geomat biasanya dipasang dipermukaan lereng agar permukaan
tanahnya tidak terkikis oleh aliran air hujan. Erosion Control Mat ( EM ) memungkinkan rumput untuk
tumbuh disela-selanya, dikombinasikan dengan rumput akan semakin baik fungsinya. Erosion
Control Mat juga berfungsi sebagai perkuatan tanah pada lereng baik untuk pemanen maupun
sementara.
Installasi Erosion Control Mat
 Persiapkan lereng sampai permukaannya halus, tidak banyak bergelombang.
 Diatas lereng dibuat galian / parit kemudian material Erosion Control (mat) dimasukkan sepanjang
50cm – 100cm, yang berfungsi sebagai angkur supaya material erosion control (mat) tidak slip /
bergerak turun.
 Gelar roll dari material erosion control menuruni lereng, dan mantapkan posisi nya menggunakan
pin/angkur dari kayu / plastik / besi dengan interval 25cm – 30cm (ditancapkan ke tanah).
 Pin kayu/plastik tersebut diatas masing-masing sepanjang 20cm untuk tanah yang cukup keras atau
bisa lebih untuk tanah yang lunak.
 Untuk lereng yang bergelombang dibutuhkan lebih banyak pin untuk memastikan material erosion
control (mat) menempel erat dengan tanah di semua permukaan.
 Ujung dari roll material erosion control (mat) di overlap sepanjang minimal 5cm dan dimantapkan
posisinya menggunakan pin besi diameter minimal 3mm, berbentuk U dengan panjang 20cm –
30cm dengan lebar 10cm (ditancapkan ke tanah), dengan interval 15cm. Untuk alat bantu dapat
digunakan cable tie.
 Bibit rumput harus dipilih yang sesuai dengan iklim lokal dan jenis tanah yang dipakai. Dan dapat
disebar diatas material erosion control (mat) sebelum tanah permukaannya atau dapat juga bibit
terlebih dahulu dicampur dengan tanah kemudian disebar diatas material erosion control (mat).
Tanah lokal yang berkualitas baik sangat diperlukan agar rumput tumbuh dengan cepat.
 Tanah permukaan harus menutup seluruh permukaan dari material erosion control (mat) untuk
menghindari sinar matahari langsung.
 Setelah selesai menanam, kelembaban dari tanah harus pada level 60% – 70%, dan bila
temperatur/suhu lokal tinggi, non woven geotextile yang sangat ringan dapat digunakan menutupi
permukaan, untuk menjaga kelembaban. Non woven geotextile dapat diangkat bila pertumbuhan
rumput telah mencapai panjang 5cm – 6cm.
 Sangat penting untuk memasang material erosion control (mat) dan menanam rumput pada musim
hujan supaya pertumbuhan rumput lebih optimal. Atau dilakukan penyiraman yang teratur.
Catatan
 Cara diatas cocok untuk lereng dengan kemiringan 1 : 0,7, dengan rumput atau tanaman lokal
sejenis lainnya.
 Tidak cocok untuk digunakan dibawah permukaan air yang tetap ataupun permukaan air yang
pasang surut.
CBR (California Bearing Ratio)
CBR (California Bearing Ratio) adalah percobaan daya dukung tanah
yang dikembangkan oleh California State Highway Departement. Prinsip
pengujian ini adalah pengujian penetrasi dengan menusukkan benda ke
dalam benda uji. Dengan cara ini dapat dinilai kekuatan tanah dasar
atau bahan lain yang dipergunakan untuk membuat perkerasan.
Pengujian CBR adalah perbandingan antara beban penetrasi suatu
bahan terhadap bahan standar dengan kedalaman dan kecepatan
penetrasi yang sama. Nilai CBR dihitung pada penetrasi sebesar 0.1 inci
dan penetrasi sebesar 0.2 inci dan selanjutnya hasil kedua perhitungan
tersebut dibandingkan sesuai dengan SNI 03-1744-1989 diambil hasil
terbesar.
Pada pekerjaan penimbunan tanah dan subbase akan digunakan alat
DCP dan untuk basecoarse digunakan alat CBR Test
Nilai CBR pada masing – masing pekerjaan sebagai berikut :
1. Pekerjaan pemadatan tanah 6%
2. Pekerjaan Subbase 30%
3. PEkerjaan Basecoarse 80%

Sandcone cari deskripsi seperti contoh diatas

Plate loading test cari deskripsi seperti contoh diatas

CPT cari deskripsi seperti contoh diatas

Anda mungkin juga menyukai