RMK Final
RMK Final
PENGESAHAN
URAIAN DISUSUN OLEH DIPERIKSA OLEH DISAHKAN OLEH
………………………. ………………….
NAMA …………………………
NIP: …………………………….. NIP: ……………………………
TANDA
TANGAN
TANGGAL
Status ASLI
Tanggal 7 Mei 2012
Status Dokumen :
UNIT PENERIMA :
SEJARAH DOKUMEN
KATA PENGANTAR
Berdasarkan Kontrak Kerja Antara Balai Besar Wilayah Sungai Pemali Juana dengan
PT.MITRATAMA ASIA PASIFIC dengan Kontrak No. KU.03.01-Ao.6.2/PERPROG-
BBWSPJ/KNT/09 tanggal 07 mei 2012 tentang pelaksanaan perkerjaan, berikut ini kami
sampaikan:
Laporan ini merupakan salah satu tahap kegiatan awal yang perlu dilakukan oleh Konsultan
yang berisikan penjelasan tentang semua kegiatan yang akan dilakukan berdasarkan lingkup
pekerjaan dan jadwal pelaksanaan pekerjaan yang bertujuan untuk mengevaluasi dan
memonitor pelaksanaan pekerjaan yang akan dilakukan.
Demikian Laporan RMK ini kami buat dan kami sampaikan untuk diperiksa , semoga dapat
memenuhi tujuan yang diharapkan.
DAFTAR ISI
halaman
A. RINGKASAN KAK
B. METODOLOGI PELAKSANAAN
C. DAFTAR PRODUK YANG DIHASILKAN
D. LEMBAR KERJA
E. DAFTAR SIMAK
F. FORM AUDIT MUTU
G. FORM USULAN PERBAIKAN
PT. MITRATAMA ASIA PASIFIC
BAB I
UMUM
Rencana Mutu Kontrak atau jaminan mutu (Quality Assurance) merupakan penerapan seri
Standard ISO-9000, baik merupakan pekerjaan konstruksi, perencanaan maupun dalam
supervisi. Selama ini penerapan ISO-9000 hanya pada industri manufaktur dan Pabrik saja
dimana produk yang dihasilkan berupa barang Fisik dan terukur sesuai speksifikasi yang
diinginkan. Penerapan pada industri berupa Quality Control (Uji Fisik), dimana barang hasil
produksi di uji secara fisik apakah sesuai dengan standar produksi yang telah ditetapkan.
Berangkat dari kondisi tersebut yang selama ini pekerjaan dibidang konstruksi tidak dapat
direncanakan dan dievaluasi dengan baik karena tidak adanya parameter-parameter terukur
yang dibuat sebagai patokan dalam penilaian dan evaluasi setiap tahap pekerjaan, dengan
demikian dirasa perlu untuk membuat suatu standar jaminan mutu untuk pelaksanaan
pekerjaan konsultan tersebut.
Rencana Mutu Kontrak atau Quality Assurance didefinisikan menurut seri Standar ISO-9000
adalah : Tindakan sistematis dan terencana demi pencapaian tingkat mutu yang diinginkan
dengan maksud semua kegiatan yang dikerjakan, mulai dari kegiatan perencanaan, proses
pelaksanaan, pengecekan/kontrol, pemeriksaan/audit, dan perbaikan/tindak turun tangan
atau action haruslah dicatat/tertulis serta didokumentasikan secara tertib dan teratur.
PT. MITRATAMA ASIA PASIFIC
Secara umum rencana mutu kontrak ini disusun untuk digunakan sebagai pedoman
pelaksanaan dan evaluasi untuk setiap tahapan pelaksanaan pekerjaan, apakah telah
memenuhi standar dan hasil yang diinginkan atau tidak. Dengan adanya RMK ini akan
memudahkan dalam pengontrolan dan evaluasi pelaksanaan pekerjaan agar sesuai dengan
rencana dan hasil yang diharapkan.
Maksud dan tujuan dibuatnya rencana mutu kontrak / desain adalah sebagai alat kontrol
terhadap suatu kegiatan apakah semua item pekerjaan dilaksanakan sesuai dengan
Kerangka Acuan Kerja (KAK). Sehingga apabila pekerjaan tidak dilaksanakan sesuai dengan
KAK maka dengan rencana mutu desain dapat diketahui lebih awal dan kesalahan yang lebih
fatal dapat dihindari dari kualitas pekerjaanpun dapat dipertanggungjawabkan sesuai
dengan yang diharapkan.
Pengecekan yang dilakukan meliputi pada setiap tahapan pekerjaan sebagai berikut :
4. Pemeriksaan lapangan,
PT. MITRATAMA ASIA PASIFIC
Rencana Mutu Kontrak ini merupakan Bagian yang saling melengkapi dari berbagai
dokumen yang lainnya dalam pelaksanaan suatu pekerjaan desain .
Rencana Mutu Kontrak ini akan dimutakhirkan setiap saat bila dirasakan diperlukan adanya
perubahan, kecuali perubahan mengenai daftar personil yang disebutkan dalam Struktur
Organisasi. Dalam RMK ini hanya dicantumkan daftar personil, peralatan sebagaimana yang
tertuang dalam kontrak.
Perubahan pada lingkup pekerjaan, khususnya yang menyangkut item pekerjaan baru, akan
segera mungkin ditambahkan dalam Rencana Mutu Kontrak ini.
1. Laporan Bulanan
2. Laporan Rencana Mutu Kontrak
3. Laporan Pendahuluan
4. Laporan Antara
5. Konsep Laporan Akhir
6. Laporan Akhir
7. Laporan Ringkas
8. Laporan Penunjang
9. Foto Dokumentasi
10. Laporan Soft Copy
PT. MITRATAMA ASIA PASIFIC
BAB II
INFORMASI KEGIATAN
Informasi kegiatan yang akan dilaksanakan pada pekerjaan Detail Desain Pemenuhan
Kebutuhan Air Baku Pedesaan Kabupaten Pati adalah sebagai berikut :
9. Direksi
Kegiatan
10. Lingkup Lingkup kegiatan yang sudah disederhanakan oleh konsultan
Kegiatan sesuai dengan kerangka Acuan Kerja.
A. KEGIATAN PERSIAPAN
C. KEGIATAN ANALISIS
E PELAPORAN
- Laporan Bulanan
- Laporan Rencana Mutu Kontrak
- Laporan Pendahuluan
- Laporan Antara
- Laporan Akhir
- Laporan Ringkas
- Laporan Nota Desain
- Laporan Soft Copy
F. DISKUSI
- Laporan Pendahuluan
- Laporan Interim
- Laporan Akhir
PT. MITRATAMA ASIA PASIFIC
BAB III
Aspek Teknis:
2. Prosedur dan metode pelaksanaan pekerjaan dan hasil pelaksanaan kegiatan sesuai
dengan Kerangka Acuan Pekerjaan / Kontrak mencapai 100%,
3. Penyerahan hasil kerja dan laporan sesuai jadwal pelaksanaan pekerjaan mencapai
100%.
Aspek Keuangan:
BAB IV
II. Perencanaan.
1. Perbaikan dan Pengaturan Sungai, Ir. M. Yusuf Gayo dkk.
2. Standar Nasional Indonesia “Tatacara Penetapan Banjir Desain dan Kapasitas
Pelimpahan untuk Bendungan”,
PT. MITRATAMA ASIA PASIFIC
BAB V
STRUKTUR ORGANISASI
DEWAN KOMISARIS
DIREKTUR UTAMA
DIREKTUR
SEKRETARIS
DIREKTUR UTAMA
DIREKSI
PT.MITRATAMA ASIA PASIFIC
KETUA TIM
Chief Surveyor, Chief AutoCAD, Surveyor, Operator AutoCAD, Operator Komputer dan Tenaga Lokal
PT. MITRATAMA ASIA PASIFIC
BAB VI
TUGAS, TANGGUNGJAWAB DAN WEWENANG
Uraian tugas dan tanggung jawab pihak Penyedia Jasa dalam pekerjaan ini adalah sebagai
berikut :
1. Melakukan koordinasi dengan pihak Pengguna Jasa dalam rangka pelaksanaan
pekerjaan baik teknis maupun administrasi,
2. Melaksanakan tugas dan tanggung jawab sesuai dengan ruang lingkup didalam
kontrak pekerjaan,
3. Melakukan mobilisasi personil, peralatan dan bahan,
4. Melakukan pengawasan terhadap kinerja Tim dan progress pekerjaan,
5. Melakukan pemeriksaan/audit internal terhadap RMK yang disiapkan,
6. Menyiapkan penarikan termijn sesuai dengan kontrak,
7. Menyerahkan pekerjaan kepada Pengguna Jasa bila pekerjaan telah selesai,
8. Bertanggung jawab terhadap hasil pekerjaan secara keseluruhan.
Berikut adalah susunan tim pelaksana PT.Mitratama Asia Pasific untuk pekerjaan kegiatan
kegiatan Detail Desain Pemenuhan Kebutuhan Air Baku Pedesaan Kabupaten Pati:
1 2 3
Tenaga Ahli
6 To Be Named Supir
Uraian tugas dan tanggungjawab tenaga ahli dalam pekerjaan Detail Desain Pemenuhan
Kebutuhan Air Baku Pedesaan Kabupaten Pati adalah sebagai berikut :
A. Tenaga Ahli
1. Ketua Tim
Seorang Sarjana Teknik Sipil atau Sarjana Pengairan (S2) dengan pengalaman
minimal 6 tahun sebagai Tenaga Ahli (TA) senior dalam planning, desain,
pelaksanaan dan manajemen proyek pada pekerjaan keairan dan sejenisnya.
Team Leader harus mengkoordinir setiap kegiatan stafnya dalam pelaksanaan
perencanaan. Tugas dan tanggung jawab Team Leader adalah :
PT. MITRATAMA ASIA PASIFIC
B. Tenaga Pendukung
1. Surveyor/Juru Ukur
Lulusan STM Jurusan Teknik Sipil/ Geodesi dengan pengalaman kerja
minimal 3 tahun dalam bidang bangunan air.
2. CADMan
Lulusan STM jurusan Teknik Sipil/sederajat dengan pengalaman minimal 3
tahun dalam pekerjaan pembuatan gambar-gambar desain bangunan air
dan mahir mengguakan software ACAD dan sejenisnya.
3. Administrasi
Seorang Sarjana D3 Ilmu Administrasi dengan pengalaman kerja dibidang
Adimistrator minimal 3 (tiga) tahun, Personil yang direkomendasi untuk
menempati kedudukan ini harus memiliki kemampuan dibidang surat
menyurat dan administrasi keuangan.
4. Operator Komputer
Seorang Sarjana D3 Teknik Informatika/Komputer dengan pengalaman
kerja sebagai Operator Komputer minimal 3 (tiga) tahun. Personil yang
direkomendasi untuk menempati kedudukan ini harus memiliki kemampuan
mengoperasikan program Microsof Office.
5. Office Boy
Seorang lulusan sekolah menengah/kejuruan dengan pengalaman kerja
sebagai pesuruh kantor minimal 2 (dua) tahun.
6. Tenaga Lokal
Seorang Tenaga yang diambil dari orang setempat (daerah studi) dan
bertugas membantu pelaksanaan pengukuran
PT. MITRATAMA ASIA PASIFIC
BAB VII
BAB VIII
BAB IX
JADWAL PERALATAN
Dalam pelaksanaan pekerjaan tentunya diperlukan berbagai peralatan yang dapat
menunjang terhadap kegiatan baik dilapangan maupun didalam kantor, berikut adalah
jadwal penggunaan peralatan untuk pekerjaan Detail Desain Pemenuhan Kebutuhan
Air Baku Pedesaan Kabupaten Pati yang dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
BULAN KE-
NO. JENIS PERALATAN KET.
I II III IV V VI VII
A Pealatan Transportasi
1 Mobil
2 Sepeda Motor
2 Peralatan Kantor
1 Komputer
2 Printer
3 Plotter
4 Scanner
3 Peralatan Komunikasi
1 Telepon
2 Faximile
3 Internet
4 Peralatan Survey
1 Theodolit T2
2 Waterpass
3 GPS
4 Photo Digital
5 Pita Ukur
BAB X
JADWAL MATERIAL
Dalam pelaksanaan pekerjaan tentunya diperlukan material-material untuk menunjang
terhadap kegiatan baik dilapangan maupun didalam kantor, berikut adalah jadwal
pengerahan material yang telah disesuaikan dengan jadwal kegiatan pelaksanaan untuk
pekerjaan Detail Desain Pemenuhan Kebutuhan Air Baku Pedesaan Kabupaten
Pati yang dapat dilihat pada tabel dibawah ini
PT. MITRATAMA ASIA PASIFIC
BAB XI
JADWAL PERSONIL
Dalam pelaksanaan pekerjaan tentunya diperlukan pengerahan personil untuk menunjang
terhadap kegiatan baik dilapangan maupun didalam kantor, berikut adalah jadwal
pengerahan personil yang telah disesuaikan dengan jadwal kegiatan pelaksanaan untuk
pekerjaan Detail Desain Pemenuhan Kebutuhan Air Baku Pedesaan Kabupaten
Pati yang dapat dilihat pada lembar berikut ini.
PT. MITRATAMA ASIA PASIFIC
BAB XII
BAB XIII
Rencana kegiatan pemeriksaan untuk menjamin bahwa setiap input yang digunakan adalah
memadai/sesuai dengan rencana/sesuai persyaratan dan produk kegiatan sesuai dengan
rencana/persyaratan beserta metoda pemeriksaan dan kriteria penerimaannya dapat dilihat
diawah.
KRITERIA
No PEMERIKSAAN METODE WAKTU
PENERIMAN
1 Persiapan Cek Laporan
Administrasi kantor Cek Laporan Mei-juni
Surat Menyurat
Mobilisasi Personil dan Staff
Tenaga Ahli/Profesional
Ketua Tim ( Team Leader ) BA Srt.Mobilisasi Mei-juni
Seorang Sarjana Teknik Sipil , pendidikan S1 bidang
SDA, pengalaman 8 tahun serta memiliki sertifikast
keahlian ( SKA ) bidang Sumber Daya Air
Ahli Hidrologi BA Srt.Mobilisasi Mei-juni
Seorang Sarjana Teknik Sipil , pendidikan S1 bidang
SDA, pengalaman 6 tahun serta memiliki sertifikast
keahlian ( SKA ) bidang Sumber Daya Air
Ahli Geodesi BA Srt.Mobilisasi Mei-juni
Seorang Sarjana Geodesi , pendidikan S1 bidang
Geodesi, pengalaman 6 tahun serta memiliki
sertifikast keahlian ( SKA ) bidang Pengukuran
Ahli Gelogi/Mekanika Tanah BA Srt.Mobilisasi Mei-juni
PT. MITRATAMA ASIA PASIFIC
KRITERIA
No PEMERIKSAAN METODE WAKTU
PENERIMAN
Seorang Sarjana Geologi , pendidikan S1 bidang
Geologi, pengalaman 6 tahun serta memiliki
sertifikast keahlian ( SKA ) bidang Geologi
Ahli Bangunan Air BA Srt.Mobilisasi Mei-juni
Seorang Sarjana Teknik Sipil , pendidikan S1 bidang
SDA, pengalaman 6 tahun serta memiliki sertifikast
keahlian ( SKA ) bidang Sumber Daya Air
Ahli Operasi dan Pemeliharaan BA Srt.Mobilisasi Mei-juni
Sarjana Teknik sipil dengan pengalaman mengenai
perhitungan volume dan anggaran biayaserta
mampu membuat spektek, OP dan dokumen
pekerjaan bangunan bidang keairan minimal 6
tahun. dan harus memiliki sertifikasi Keahlian
Bidang Pengairan
Tenaga Pendukung
Surveyor Topografi BA Srt.Mobilisasi Juni-Juli
Dua orang lulusan SMK/DIII atau sederajat
berpengalaman 5 tahun untuk lulusan SMK dan 2
tahun untuk lulusan DIII serta pernah mengerjakan
pekerjaan bidang sumber daya air
Operator Komputer BA Srt.Mobilisasi Mei-juni
Seorang lulusan SLTA atau sederajat bisa
mengoperasikan computer dan berpengalaman 5
tahun
Operator CAD BA Srt.Mobilisasi Mei-juni
Seorang lulusan SMK/D1/D3 atau sederajat bisa
mengoperasikan software auto cad dan
berpengalaman 5 tahun
Administrasi BA Srt.Mobilisasi Mei-juni
Seorang ahli madya akuntasi/manajemen (Amd/D3)
PT. MITRATAMA ASIA PASIFIC
KRITERIA
No PEMERIKSAAN METODE WAKTU
PENERIMAN
mengoperasikan computer dan berpengalaman 3
tahun
Koordinasi dengan Instansi Terkait BA Srt.Mobilisasi Mei-juni
6 Pelaporan
Laporan Bulanan Cek Laporan Setiap Bln
7 Diskusi
Diskusi Pendahuluan Cek Laporan Juni
- Mempersiapakan Draft Laporan Pendahuluan
- Mempersiapkan bahan/materi diskusi dalam
bentuk powerpoint
Diskusi Interim Cek Laporan Juli
- Mempersiapakan hasil survai di lapangan
- Mempersiapkan bahan/materi diskusi dalam
bentuk powerpoint
Diskusi Draft Laporan Akhir Cek Laporan November
- Mempersiapakan Draft Laporan Akhir
- Mempersiapkan bahan/materi diskusi dalam
bentuk powerpoint
PT. MITRATAMA ASIA PASIFIC
BAB XIV
KRITERIA
No PEMERIKSAAN REFERENSI KET.
PENERIMAN
tahun. dan harus memiliki sertifikasi Keahlian
Bidang Pengairan
Tenaga Pendukung
Surveyor Topografi Srt.Mobilisasi KAK
Dua orang lulusan SMK/DIII atau sederajat
berpengalaman 5 tahun untuk lulusan SMK dan 2
tahun untuk lulusan DIII serta pernah mengerjakan
pekerjaan bidang sumber daya air
Operator Komputer Srt.Mobilisasi KAK
Seorang lulusan SLTA atau sederajat bisa
mengoperasikan computer dan berpengalaman 5
tahun
Operator CAD Srt.Mobilisasi KAK
Seorang lulusan SMK/D1/D3 atau sederajat bisa
mengoperasikan software auto cad dan
berpengalaman 5 tahun
Administrasi Srt.Mobilisasi KAK
Seorang ahli madya akuntasi/manajemen (Amd/D3)
mengoperasikan computer dan berpengalaman 3
tahun
Koordinasi dengan Instansi Terkait BA KAK
Mobilisasi Peralatan Srt.Mobilisasi KAK
- Komputer
- Note book
- Printer A 4
- Printer A3
PT. MITRATAMA ASIA PASIFIC
KRITERIA
No PEMERIKSAAN REFERENSI KET.
PENERIMAN
- Ploter
- Infocus
- Scanner
- Theodolite
- Waterpass
- Rol Ukur
- GPS
- Bak Ukur
- Kamera
- Kendaraan Roda 4
- Kendaraan Roda 2
Laporan RMK Laporan KAK
- Isi mengikuti standard yang ditetapkan oleh
Permen PU no.4/PRT/M/2009
- Membahas Standar pekerjaan yang
dilaksanakan
- Membuat Jadual Pelaksanaan Pekerjaan
Survey Pendahuluan Laporan KAK
- Koordinasi dengan direksi pekerjaan
- Koordinasi dengan instansi terkait
- Melakukan survai pendahuluan
- Membuat laporan pendahuluan
Kajian Literatur
2 Survai Lapangan
Identifikasi Kondisi Lahan
- Identifikasi lokasi-lokasi studi Laporan Peraturan
- Identifikasi potensi air Pemerintah No.
PT. MITRATAMA ASIA PASIFIC
KRITERIA
No PEMERIKSAAN REFERENSI KET.
PENERIMAN
- Identifikasi potensi penggunaan lahan 38 tahun 2011
- Identifikasi pemanfaatan lahan eksisting di tentang
lokasi studi Tataguna Lahan
Survai Topografi
- Melakukan pengukuran lokasi pekerjaan dengan Laporan KAK
menggunakan Theodilit
- Menggunakan Waterpass dalam pengukuran
beda tinggi
- Melakukan pemetaan situasi lokasi studi
- Pemasangan BM dan CP
- Mengukur Situasi detail
- Mengukur Long Cross
Survai Hidrologi
- Mengumpulkan data-data curah hujan Laporan KAK
- Mengumpulkan data – data iklim lokasi studi
- Mengumpulkan data debit banjir
Survai Tataruang
- Mengumpulkan peta-peta RTRW dan RTRK Laporan Data-data dari
- Melakukan pemetaan wilayah terhadap rencana Instansi Terkait.
pengembangan
Survai Sosekling
- Mengumpulkan data sekunder Laporan Informasi,
- Mengumpulkan data statistic kependudukan Wawancara,
- Melakukan wawancara dengan masyarakat BPS
setempat
-
PT. MITRATAMA ASIA PASIFIC
KRITERIA
No PEMERIKSAAN REFERENSI KET.
PENERIMAN
3 Analisis Data Lapangan Laporan USTEK
Analisis Pemanfaatan Lahan
- Analisis dan identifikasi pemanfaatan lahan Laporan Data-data hasil
yang ada di lokasi studi dengan memperhatikan penelitian,
aturan yang berlaku terhadap wilayah literature
berdasarkan peraturan pemerintah hidrologi
Analisis Topografi
- Melakukan perhitungan polygon Laporan USTEK, Data-
- Melakukan perhitungan beda tinggi data hasil
- Menggambar hasil pengukuran penelitian,
- Mengecek koordinat lokasi studi literature
hidrologi
Analisis Hidrologi
- Menganalisis data-data curah hujan Data-data hasil
- Menganalisis data klimatologi penelitian,
- Menghitung ketersediaan air literature
- Menghitung Debit banjir Geologi
- Menghitung volume tampungan situ/waduk
- Menghitung Kebutuhan air
Analisis Sosekling Laporan USTEK
- Menganalisis pertumbuhan penduduk dengan Data-data hasil
kurun waktu yang telah di tetapkan penelitian,
- Menganalisis dampak lingkungan literature
KRITERIA
No PEMERIKSAAN REFERENSI KET.
PENERIMAN
BAB XV
Standar Teknis
Standar Teknis yang akan dipakai dalam pekerjaan Detail Desain Pemenuhan
Kebutuhan Air Baku Pedesaan Kabupaten Pati antara lain :
BAB XVI
BAB XVII
LAMPIRAN
A. RINGKASAN KERANGKA ACUAN KERJA
A.1. Latar Belakang
Berkaitan dengan hal tersebut diatas sesuai dengan UU No. 7 Tahun 2004 tentang SDA,
yaitu dalam rangka upaya peningkatan layanan penyediaan air baku dan sekaligus
konservasi sumber air perlu dikembangkan pembangunan lumbung-lumbung air, jaringan
penyediaan air baku perdesaan.
Setelah mempelajari latar belakang KAK yang ringkas ini maka Konsultan
memberikan tangapan sebagai berikut.
Air adalah salah satu parameter ukuran kesejahteraan masyarakat, begitu juga halnya
masyarakat pedesaan selama ini yang dianggap sebagai lapisan marginal sudah
selayaknya diperhatikan akan kebutuhan terhadap air ini. Pemanfaatan sumber daya air
untuk berbagai keperluan disatu pihak terus meningkat dari tahun ketahun, sebagai dampak
dari pertumbuhan penduduk dan pengembangan aktivitasnya kebutuhan akan air juga
semakin meningkat. Dilain sisi ketersediaan sumberdaya air semakin terbatas, bahkan
cenderung semakin menurun baik kualitas maupun kuantitasnya. Penurunan kualitas air
diakibatkan buruknya kondisi lingkungan dan penurunan kuantitas akibat naiknya
permintaan akan kebutuhan air.
Kondisi yang sedemikian apabila tidak diantisipasi, pada saatnya dapat menimbulkan
ketegangan dan malahan konflik akibat benturan kepentingan manakala permintaan
(demand) tidak lagi seimbang dengan ketersediaan sumber daya air untuk memenuhinya
(supply). Oleh katrena itu perlu upaya secara proporsional dan seimbang antara
pengembangan, pelestarian, dan pemanfaatan daya air baik dilihat dari aspek teknis
maupun aspek legal.
PT. MITRATAMA ASIA PASIFIC
Untuk memenuhi kebutuhan air yang terus meningkat diberbagai keperluan diperlukan suatu
perencanaan terpadu yang barbasis wilayah sungai guna mementukan langkah dan
tindakan yang harus dilakukan agar dapat memenuhi kebutuhan tersebut dengan
mengoptimalkan potensi pengembangan sumber daya air (SDA), melindungi/melestarikan
serta menuingkatkan nilai SDA dan lahan.
Mengingat pengelolaan sumberdaya air merupakan masalah yang kompleks dan melibatkan
semua pihak baik sebagai pengguna, pemanfaat, maupun pengelola, tidak dapat dihindari
perlu upaya bersama untuk mulai mempergunakan pendekatan one river, one plan dan one
integrated management dalam satu wilayah sungai (WS). Keterpaduan dalam perencanaan,
kebersamaan dalam pelaksanaan dan kepedulian dalam pengendalian sudah waktunya
diwujudkan.
Namun dalam perkembangannya yang terjadi beberapa tahun terakhir ini, kebutuhan akan
air untuk memenuhi berbagai keperluan semakin meningkat, sementara air semakin
terbatas, hal tersebut disebabkan beberpa hal antara lain:
Maraknya penebangan hutan yang memberikan dampak buruk terhadap ketersediaan
sumber daya air dan lingkungan hutan sekitarnya.
Pembangunan yang ada masih bersifat parsial dan belum terpadu serta masih menitik
beratkan kepada program pengembangan sektoral.
Tuntutan kebutuhan akan pembangunan yang berwawasan kelestarian atas
pemanfaatan dan pengelolaan sumber daya air pada masa sekarang dan masa yang
mendatang.
Belum tersedianya perencanaan pengembangan sumber-sumber air yang menyeluruh
dan terpadu yang mencakup aspek pemnfaatan, pengelolaan, pengendalian dan
pelestarian.
Terjadinya bencana alam berupa banjir dan kekeringan pada daerah pantai dan
pemukiman.
Untuk mengatasi hal-hal tersebut di atas diperlukan suatu upaya yang merupakan bagian
dari konsep pengembangan sumber daya air. Upaya tersebut didukung dengan
pelaksanaan kegiatan detail desain yang tepat sasaran dan punya nilai manfat yang tinggi.
PT. MITRATAMA ASIA PASIFIC
MAKSUD
Maksud dilakukan kegiatan ini adalah untuk menyiapkan perencanaan detail lumbung air
jaringan penyediaan air baku perdesaan sebagai upaya mengembangkan alternatif sumber
air dalam rangka mendukung upaya penyediaan air baku terutama di kawasan pedesaan.
TUJUAN
Tersedianya desain rinci lumbung air jaringan penyediaan air baku perdesaan yang
meliputi Perhitungan Desain (Design Note), Gambar Desain.
Tersedianya perhitungan volume (Bill Of Quantity) dan Rencana Anggaran Biaya
(RAB).
Tersedianya Dokumen Spesifikasi Teknik.
Maksud dan tujuan pekerjaan yang dijelaskan dalam Kerangka Acuan Kerja (KAK) untuk
pekerjaan ini kami anggap sudah sangat jelas dan lengkap sehingga dapat memberikan
gambaran kepada kami, bahwa hal-hal apa yang harus dilakukan dan produk yang harus
dihasilkan dari pekerjaan ini
A.3. SASARAN
Hasil kegiatan detail desain selanjutnya akan digunakan sebagai dasar dalam pelaksanaan
pembangunan/konstruksi lumbung air jaringan penyediaan air baku perdesaan pada tahun
anggaran berikutnya.
A.4. LOKASI KEGIATAN
Detail Desain Pemenuhan Kebutuhan Air Baku Pedesaan Kabupaten Pati berada di
Kabupaten Pati, Propinsi Jawa Tengah. Nama pekerjaan dan lokasi pekerjaan seperti yang
diuraikan dalam Kerangka Acuan Kerja (KAK) dan Rapat Penjelasan, menurut hemat kami
cukup jelas dari segi penunjukan lokasi secara administratif sampai wilayah kecamatan,
tetapi akan lebih baik penunjukan sampai wilayah desa disertai dengan penunjukan dengan
gambar lokasi
sudah cukup jelas untuk lebih memudahkan interpretasi pekerjaan yang akan dilaksanakan.
Namun demikian data-data yang diperlukan akan kami usahakan untuk diperoleh dari pihak
Pengguna Jasa dan Instansi terkait lainnya.
1) Kegiatan (A) :
Penyusunan daftar lokasi potensi lumbung air jaringan penyediaan air baku perdesaan di
Kabupaten Pati berdasar kompilasi data dari studi/kajian terdahulu baik yang oleh Balai
Besar Wilayah Sungai Pemali Juana maupun Instansi terkait di daerah, dan usulan-
usulan dari daerah.
2) Kegiatan (B) :
Penyusunan daftar skala prioritas (DSP) kebutuhan pembangunan lumbung air jaringan
penyediaan air baku perdesaan berdasar hasil Kegiatan (A) yang didahului dengan
konsep DSP.
3) Kegiatan (C) :
Pembuatan detail desain (perhitungan dan gambar) didahului draft desain, Rencana
Anggaran Biaya (RAB), spesifikasi teknik, pembuatan petunjuk OP
Tanggapan terhadap lingkup kegiatan tersebut dalam KAK Konsultan dapat mengerti dan
memahami. Dalam penyusunan daftar skala prioritas nantinya konsultan melakukan teknik
skoring dengan beberapa parameter penting terpilih. Analisis statistik sederhana akan
digunakan dalam penentuan lokasi yang tepilih nantinya.
B. METODOLOGI PELAKSANAAN
B.1. Kegiatan dan Urutan Pelaksanaan
Pengumpulan data, peta, studi terdahulu, buku-buku tentang studi yang berkaitan dengan
pengembangan DAS di Kabupaten Pati. Selanjutnya melakukan studi meja terhadap data
dan informasi.
a. Meliputi; peta topografi, buku Propinsi atau Kabupaten dalam angka, catatan
kejadian bencana (banjir dan kekeringan), peta penggunaan lahan, peta tataruang.
b. Pengumpulan data curah huajan, klimatologi, debit sungai.
b. Pengumpulan data-data sosial ekonomi seperti; kependudukan, mata pencaharian,
adat istiadat, agama, kepemilikan lahan, penyedian pangan, sumber air minum
penduduk dll.
c. Pengumpulan data studi yang pernah dilakukan dan laporan lain dikeluarkan oleh
instansi pemeritah daerah atau pusat.
d. Usaha-usaha yang telah dilakukan oleh masyarakat dan pemeritah dalam hal
mengurangi dampak kekurangan air dan kekeringan.
PT. MITRATAMA ASIA PASIFIC
Persiapan pelaksanaan survei dan pengukuran dapat disiapkan setelah gambaran umum
penyelesaian masalah didapatkan dari desk study, persiapan pelaksanaan survei untuk
pekerjaan ini meliputi:
a. Pengukuran situasi Sungai Selindung dan layout. Dilaksanakan oleh 2 surveyor dan 6
tenaga kerja lokal, waktu 60 hari.
b. Penyelidikan geologi dan mekanika tanah 3 bh boring @ 15 m dan 3 bh sondir @ 10 –
15 m. Dilaksanakan oleh 2 ahli boring dan 6 tenaga lokal, waktu 30 hari. Termasuk
pekerjaan membuat trench butir 3).
c. Penggalian / trench pada rencana borrow area 3 titik @ 3 m
Penyusunan hasil survei dan pelaporan meliputi; pembuatan peta situasi dan potongan
rencana pengambilan sumber air, peta rencana trace saluran utama, analisa hasil
laboratorim mekanika tanah, analisa dan perhitungan hidrologi, analisa dan perhitungan
konstruksi dan pembuatan gambar pra desain.
PT. MITRATAMA ASIA PASIFIC
Semua data hasil survei menjadi bagian laporan akhir berisi antara lain :
Untuk mendapatkan struktur yang memadahi dan aman, maka desain harus sesuai dengan
kriteria yang ditetapkan untuk perancangan yang tercantum dalam Daftar Standar Bidang
Pekerjaan Umum, Direktorat Jendral Pengairan. Standar criteria yang dipergunakan
meliputi:
- SNI, SK-SNI, SKBI yang berlaku: SNI M-18-1989-F, SNI S-14-1990-F, SNI T-07-1990-
F, SNI T-07-1996-F, PUBBI 1970, PBBI 1983, PBI 1971, PKKI 1971, PPBBI 1984,
- Spesifikasi SII, JIS, ASTM, AASHO, AASHTO,
- Referensi Rujukan yang terkait dengan drainase perkotaan: Sistem Drainasi Perkotaan
yang Berkelanjutan (Suripin, 2003), Design of Small Dams USBR 1983, Manual Banjir
Rancangan Dep PU, Standar Perencanaan Bangunan Irigasi Kriteria Perencanaan (KP)
01 sampai 06, Dit Jendral PU 1986.
- Dan Perundang-undangan/Peraturan yang berlaku: PP 35 Th 1991, Keppres 55 Th
1993, Kepmen PU No. 239/KPTS/1987, UU 7 Th 2004, PP 20 tahun 2006, PP 26 tahun
2007, dan PP 2 tahun 2008.
Dasar dan dinding saluran pembawa dari bahan tanah asli mudah longsor dan tererosi,
sehingga perlu diperkuat atau diganti dengan konstruksi yang lebih aman terhadap
kerusakan tersebut seperti: cor beton, pasangan batu kali, pasangan bata merah, lapisan
aspal, kayu, baja, atau plastic. Pilihan material tergantung pada ketersediaan bahan, harga,
dan konstruksi saluran. Penampang melintang saluran pembawa perkotaan pada umumnya
dipakai bentuk: segiempat, trapezium, atau bentuk-V disesuaikan dengan lebar bebas tanah
dan jenis tanah setempat. Dalam hal saluran terbuat dari tanah asli, kemiringan dinding
untuk beberapa jenis bahan saluran seperti terlihat dalam Tabel E.1, sedangkan
berdasarkan debit aliran kemiringan dinding seperti terlihat pada Tabel E.2.
PT. MITRATAMA ASIA PASIFIC
Batuan/Cadas ~0
Lumpur berpasir 3
Q (m3/det) b:h
0 - 0,5 1,0
0,5 - 1,0 1,5
1,0 - 1,5 2,0
1,5 - 3,0 2,5
3,0 - 4,5 3,0
4,5 - 6,0 3,5
6,0 - 7,5 4,0
7,5 - 9,0 4,5
9,0 - 11 5,0
Sumber : Petunjuk desain drainase permukaan jalan No. 008/T/BNKT/1990, Binkot, Bina Marga, Dep.
PU, 1990.
Kemiringan yang dimaksud adalah kemiringan memanjang dasar saluran, yang besarannya
dipengaruhi oleh kondisi topografi, yaitu perbandingan antara beda tinggi dengan panjang
saluran pada 2 titik yang ditinjau. Kemiringan dasar saluran sangat mempengaruhi
kecepatan aliran, sehingga memenuhi syarat-syarat yang ditetapkan. Kemiringan dasar
saluran maksimum yang diperbolehkan adalah 0,005 ~ 0,008 tergantung dari jenis/bahan
bahan saluran. Kemiringan yang lebih curam dari 0,002 bagi tanah lepas, atau 0,005 untuk
PT. MITRATAMA ASIA PASIFIC
tanah padat akan meyebabkan erosi. Kemiringan yang melebihi syarat dapat dicegah
dengan bangunan terjunan.
Kecepatan aliran minimum yang diijinkan adalah kecepatan terendah yang belum
menyababkan proses pengendapan dan tidak merangsang tumbuhnya tanaman aquatic
seta lumut/jamur. Pada saluran terbuka umumnya kecepatan antara 0,6 ~ 0,9 meter/detik
dapat digunakan dengan aman, apabila persentasi lumpur yang terangkut cukup kecil,
sedangkan untuk mencegah tumbuhnya tanaman air dan lumut, kecepatan aman minimal
adalah 0,75 meter/detik.
Dalam perhitungan disain yang dianalisis/dihitung adalah besaran kedalaman air (h) sesuai
kebutuhan debit aliran pada potongan saluran yang dipilih, sehingga muka air maksimum
dari saluran diketahui. Pada dasarnya tanggul saluran tidak boleh dilimpasi air, oleh karena
itu puncak tanggul saluran didesain lebih tinggi dari pada ketinggian aliran untuk
memperhitungkan riakan air akibat tiupan angin, air pasang, atau kemungkinan naiknya
debit aliran. Jarak vertikal antara puncak tanggul saluran dan tinggi muka air maksimum dari
saluran dikenal sebagai jagaan (freeboard). Jagaan diperhitungkan pada kisaran 5% ~ 30%
dari dalamnya aliran (h) atau berdasar debit saluran, semakin besar debit saluran semakin
besar jagaan yang harus disediakan. Jagaan yang disarankan untuk diambil dapat dilihat
dalam Tabel B.3 berikut ini.
Tabel B.3 Jagaan yang disarankan untuk saluran Tanah dan Pasangan.
h
f ………………………………………………………………(5.1)
2
Koefisien kekasaran Manning yang dipakai acuan dalam desain saluran, baik untuk saluran
tanah, saluran pasangan untuk beberapa kondisi sebagaimana terlihat pada Tabel 5.4
berikut ini.
Salah satu usaha agar proyek dapat dilaksanakan dengan mutu yang baik, biaya yang
wajar, manfaat yang sesuai dan selesai sebelum atau tepat dengan waktu yang telah
ditentukan adalah harus dibuat perencanaan yang sebaik-baiknya sehingga semua pihak
yang terlibat mengetahui tugas dan tanggung jawabnya masing-masing. Proses perhitungan
yang meliputi pembuatan gambar-gambar yang jelas dan lengkap, penyusunan ketentuan
administrasi, spesifikasi teknis, anggaran biaya,jadwal waktu pelaksanaan, proses
pelelangan termasuk penetapan pemenang pelelangannya dan penandatanganan surat
perjanjian pemborongan biasanya disebut prencanaan teknis.
Beberapa data yang diperoleh telah didapatkan pada tahapan sebelumnya, setelah itu
disiapkan pula dasar-dasar perencanan (basic design) yang bersifat menyempurnakan
kriteria desain yang telah disiapkan sebelumnya untuk menunjang perencanaan berikutnya.
Dengan data yang lebih lengkap memungkinkan untuk melakukan perhitungan konstruksi,
membuat gamabar layout yang optimal, membuat gambar-gambar lain, perhitungan volume
pekerjaan, metode pelaksanaan, keperluan peralatan, jadwal waktu pelaksanaan, biaya
proyek, perhitungan ekonomi dan finansial, penyiapan dokumen lelang dan lain-lain.
Pelelangan dapat dilaksanakan setelah biaya pembangunan tersedia dan jelas sumbernya.
Tahap ini berakhir sesudah ditetapkan pemenang pelelangan dan surat perjanjian
pemborongan ditandatangani oleh pemberi tugas dan kontraktor pelaksananya.
Tinggi lumbung air ditentukan dari tinggi muka air pada pelimpah ditambah dengan tinggi
bebas (tinggi jagaan). Tinggi muka air dalam lumbung air harus diperhitungkan terhadap
ketinggian yang optimal. Tinggi ini melihat kombinasi antara jumlah kenaikan tinggi muka air
dengan dengan luas genangan yang terbentuk. Semakin tinggi suatu lumbung air semakin
luas genangan yang terbentuk semakin besar volume tampungan namun biaya konstruksi
lumbung air juga akan semakin mahal.
PT. MITRATAMA ASIA PASIFIC
Mengacu kepada konsep pembangunan bendungan maka tinggi ruang bebas pada lumbung
air adalah jarak vertikal antara puncak lumbung air dengan permukaan air pada waktu banjir
tertinggi (pendapat dari beberapa negara di Eropa). Pendapat lain mengenai tinggi ruang
bebas adalah jarak vertikal antara puncak lumbung air dengan permukaan air pada lumbung
air penuh air (Full supply level), pada waktu air mulai melimpah melewati ambang bangunan
pelimpah (pendapat yang dipakai di negara jepang dan ICOLD). Faktor-faktor yang perlu
mendapat perhatian di dalam perhitungan adalah sebagai berikut:
1. Untuk lumbung air urugan, besarnya tinggi ruang bebas harus lebih dari 1 meter lebih
tinggi dibandingkan dengan lumbung air beton karena air sama sekali tidak boleh
melimpah melewati puncak lumbung air.
2. Peninggian puncak lumbung air urugan selama pembangunan, tidak boleh dihitung
sebagai bagian dari tinggi ruang bebas.
3. Apabila disebelah hilir lumbung air terdapat daerah yang padat penduduknya atau
terdapat bangunan yang sangat vital maka tinggi ruang bebas harus diambil lebih besar.
4. Tinggi ruang bebas diambil lebih besar apabila terdapat keadaan-keadaan sebagai
berikut:
Terdapat resiko macetnya pembukaan pintu air bangunan pelimpah.
Terdapat resiko longsor tebing kolam tampungan dan masuk ke dalam kolam
tampungan,
Data hidrologi yang tesedia kurang lengkap.
Elevasi puncak lumbung air ditentukan berdasarkan elevasi muka air dalam kondisi penuh
ditambahkan dengan kebutuhan tinggi jagaan. Tinggi jagaan ditentukan dengan
menghitung tinggi jangkauan ombak yang di tentukan oleh angin (Hw), peningkatan tinggi
muka air karena tiupan air (Hs), tinggi ombak akibat gempa (He), tinggi rayapan gelombang
(Hr). tinggi tambahan untuk ketidakpastian (Hu), berdasarkan Panduan Perencanaan
lumbung air Urugan (PPBU) 1999, Kebutuhan tinggi jagaan di hitung sebagai berikut :
Hj = ¾ Hw + Hs + Hr + He + Hu
Dengan:
V74 = volume kolam tampungan pada elevasi +74 m.
Sesudah semua luas dari volume masing-masing diketahui lalu digambarkan pada
sebuah grafik hubungan antara elevasi, luas dan volume kolam tampungan. Dari grafik
tersebut dengan mudah dapat dicari luas dan volume setiap elevasi tertentu dari kolam
tampungan. Dengan demikian luas dan volume total kolam tampungan dapat ditentukan
pula.
PT. MITRATAMA ASIA PASIFIC
Sebelum menjadi laporan pendahuluan yang final, terlebih dahulu harus disusun Draft
Laporan Pendahuluan dan didiskusikan bersama dengan pihakpihak terkait minimal
sejumlah 7 (Tujuh) ganda dan pegangan (hand-out) peserta diskusi secukupnya.
Laporan pendahuluan juga sekaligus menyajikan Rencana Mutu Kontrak (sebagai
lampiran/buku pendukung) yang berisi uraian Tindakan yang sistematis dan terencana
demi pencapaian tingkat mutu yang diinginkan. Laporan ini harus diselesaikan paling
lambat 1 (satu) bulan sejak dimulainya pelaksanaan pekerjaan
2. Laporan Bulanan
Laporan Bulanan Berisi :
Laporan ini harus diserahkan selambat – lambatnya tanggal satu bulan berikutnya.
3. Laporan Antara Laporan DSP Hasil inventarisasi usulan/potensi lumbung air air
Laporan ini merupakan hasil kegiatan (B), sebelum menjadi laporan yang final terlebih
dahulu harus disusun Draftnya dan didiskusikan bersama dengan pihak-pihak terkait.
Draft Laporan dicetak minimal sejumlah 7 (Tujuh) ganda ditambah pegangan (hand-out)
peserta diskusi secukupnya. Laporan Final harus diserahkan selambat-lambatnya 2
(dua) bulan sejak dimulainya pelaksanaan pekerjaan.
PT. MITRATAMA ASIA PASIFIC
Berikut adalah ringkasan produk yang dihaasilkan yang telah di susun dalam bentuk tabel
Jumlah
No Jenis Produk Ukuran
Buku
1 Laporan Rencana Mutu Kontrak A4 5 Kertas A4 @80 gsm
2 Draft Laporan Pendahuluan A4 5 Kertas A4 @80 gsm
3 Laporan Pendahuluan A4 5 Kertas A4 @80 gsm
4 Laporan Bulanan A4 5 Kertas A4 @80 gsm
5 Draft Laporan Antara A4 5 Kertas A4 @80 gsm
6 Laporan Antara A4 5 Kertas A4 @80 gsm
7 Draft Laporan Akhir A4 5 Kertas A4 @80 gsm
8 Laporan Utama A4 5 Kertas A4 @80 gsm
9 Laporan Akhir Ringkas A4 5 Kertas A4 @80 gsm
10 Laporan Pendukung
- Buku Ukur dan Deskripsi BM dan CP A4 5 Kertas A4 @80 gsm
- Buku Laporan Akhir pengukuran A4 5 Kertas A4 @80 gsm
- Buku Laporan Geologi Teknik A4 5 Kertas A4 @80 gsm
- Buku Laporan Nota Desain A4 5 Kertas A4 @80 gsm
- Album Gambar Final A1 1 Kalkir @80 gsm
- Album Gambar Final A3 3 Kertas A4 @80 gsm
- Buku Laporan BOQ dan RAB A4 5 Kertas A4 @80 gsm
- Buku Spesifikasi Teknik A4 5 Kertas A4 @80 gsm
- Buku Analisa Ekonomi A4 5 Kertas A4 @80 gsm
- Buku Pedoman OP A4 5 Kertas A4 @80 gsm
PT. MITRATAMA ASIA PASIFIC
D. LEMBAR KERJA
PT. MITRATAMA ASIA PASIFIC
E. DAFTAR SIMAK
PT. MITRATAMA ASIA PASIFIC