Pembahasan
Selain klasifikasi ingatan yang umum ini, kita juga sebelumnya telah membahas
(dalam hubungannya dengan lobus prefrontalis) suatujenis lain dari ingatan, yang disebut
"ingatan aktif", yang terutama meliputi ingatan jangka pendek yang digunakan selama
berlangsungnya pemikiran intelektual, namun penggunaannya berakhir saat setiap tahap
permasalahan terselesaikan.
Ingatan seringkali digolongkan berdasarkan jenis informasi yang disimpannya.
Salah satu penggolongan ini membagi ingatan menjadi ingatan deklaratif dan ingatan
keterampilan, yaitu sebagai berikut:
Ingatan deklaratif pada dasarnya berarti ingatan terhadap beragam detil
mengenai suatu pikiran ter-integrasi, seperti ingatan suatu pengalaman penting
yang meliputi (1) ingatan akan keadaan sekeliling, (2) ingatan akan hubungan
waktu, (3) ingatan akan penyebab pengalaman tersebut, (4) ingatan akan
makna pengalaman tersebut, dan (5) ingatan akan kesimpulan seseorang yang
tertinggal pada pikiran seseorang.
Ingatan keterampilan seringkali dihubungkan dengan aktivitas motorik tubuh
seseorang, seperti keterampilan yang terbentuk untuk memukul bola tenis,
termasuk ingatan otomatis pada (1) pandangan ke bola, (2) menghitung
hubungan dan kecepat-an bola ke raket, dan (3) mengambil kesimpulan secara
cepat pergerakan tubuh, lengan, dan raket yang dibutuhkan untuk memukul
bola seperti yang diinginkan semua hal tersebut teraktivasi segera berdasarkan
permainan tenis yang telah dipelajari sebelumnya kemudian beralih ke
pukulan berikutnya dalam permainan seraya melupakan detil pukulan
sebelumnya.
Ingatan Jangka Pendek
Ingatan jangka pendek dicirikan oleh ingatan seseorang mengenai 7 sampai 10
angka dalam nomor telepon (atau 7 sampai 10 fakta jelas lainnya) selama beberapa detik
sampai beberapa menit pada saat tersebut, tetapi hanya akan berlangsung selama
seseorang terus-menerus memikirkan angka-angka atau fakta-fakta tersebut.
Banyak ahli fisiologi telah memperkirakan bahwa ingatan jangka pendek ini
disebabkan oleh aktivitas saraf yang berkesinambungan, yang merupakan hasil dari
sinyal-sinyal saraf yang terus berjalan berkeliling pada jejak ingatan sementara di dalam
suatu sirkuit neuron reverberasi. Teori ini masih belum dapat dibuktikan. Kemungkinan
penjelasan lain mengenai ingatan jangka pendek ini adalah fasilitasi atau inhibisi
presinaptik. Hal ini terjadi pada sinaps-sinaps yang terletak pada fibril-fibril saraf
terminal segera sebelum fibril-fibril tersebut ber-sinaps dengan neuron-neuron
berikutnya. Bahan-bahan kimiawi neurotransmiter yang disekresikan pada terminal
seperti itu seringkali menyebabkan fasilitasi atau inhibisi yang berlangsung selama
beberapa detik sampai beberapa menit. Lintasan jenis seperti ini dapat menimbulkan
ingatan jangka pendek.
Mekanisme Fasilitasi.
Pada kasus fasilitasi, mekanisme molekular dianggap berlaku sebagai berikut:
1. Perangsangan terminal fasilitator presinaptik pada saat yang sama dengan perangsangan
sensorik menyebabkan pelepasan serotonin pada sinaps fasilitator di permukaan terminal
sensorik.
2. Serotonin bekerja pada reseptor serotonin di membran terminal sensorik, dan serotonin
ini mengak-tifkan enzim adenililsiklase di dalam membran. Akhirnya, adenil siklase
tersebut menyebabkan terbentuknya enzim adenosin monofosfat siklik (cAMP) juga di
dalam terminal presinaptik sensorik.
3. AMP siklik mengaktifkan protein kinase yang menyebabkan fosforilasi protein yang
merupakan bagian dari kanal kalium di membran terminal si-naptik sensorik itu sendiri;
keadaan ini selanjutnya menghambat penjalaran kalium pada kanal. Penghambatan ini
dapat berlangsung selama beberapa menit sampai beberapa minggu.
4. Berkurangnya penjalaran kalium menyebabkan timbulnya potensial aksi yang semakin
lama pada terminal presinaps, karena untuk pemulihan cepat dari potensial aksi
diperlukan aliran keluar ion kalium terminal.
5. Potensial aksi yang lama menyebabkan aktivasi yang semakin lama pada kanal-kanal
kalsium, sehingga banyak sekali ion kalsium memasuki terminal sinaptik sensoris. Ion
kalsium ini selanjutnya menyebabkan peningkatan pelepasan transmiter oleh sinaps-
sinaps, sehingga mengakibatkan fasilitasi penjalaran sinaps secara bermakna ke neuron
selanjutnya.
Jadi, dengan cara yang sangat tidak langsung, efek asosiasi terminal fasilitator yang terangsang
pada saat bersamaan dengan terangsangnya terminal sensorik menyebabkan peningkatan
sensitivitas perangsangan yang lama pada terminal sensorik, dan hal itu menimbulkan jejak
ingatan. Penelitian oleh Byme dan kawan-kawan, juga pada keong Aplysia, diduga masih ada
mekanisme lain mengenai ingatan sinaptik. Penelitian Byme dan kawan-kawan memperlihatkan
bahwa stimulus yang berasal dari dua sumber terpisah bekerja pada suatu neuron, dan pada
keadaan yang sesuai, dapat menyebabkan perubahan jangka panjang pada sifat membran neuron
postsinaptik dan bukan di dalam membran neuron presinaptik, tetapi menimbulkan efek ingatan
yang pada dasamya sama.
Perubahan struktur fisik paling penting yang terjadi adalah sebagai berikut:
1. Peningkatan tempat-tempat pelepasan vesikel untuk menyekresikan bahan-bahan
transmiter.
2. Peningkatan jumlah vesikel-vesikel transmiter yang dilepaskan.
3. Peningkatan jumlah terminal presinaptik. •
4. Perubahan pada struktur spina dendritik yang mem-bolehkan terjadinya transmisi sinyal
yang lebih kuat.
Jadi, dalam beberapa hal yang berbeda, kemampuan struktural dari sinaps-sinaps untuk
menjalarkan sinyal tampaknya menjadi meningkat selama adanyajejak ingat-anjangka panjang
yang sebenarnya.
Jumlah Neuron dan Sambungannya Sering Berubah secara Bermakna Selama Proses
Belajar
Selama beberapa minggu, beberapa bulan, bahkan pada tahun-tahun pertama kehidupan
atau waktu-waktu selanjutnya, banyak bagian otak menghasilkan neuron dalam jumlah yang
sangat banyak, dan neuron-neuron ini menjulurkan sejumlah cabang akson untuk membentuk
sam-bungan dengan neuron-neuron lain. Jika akson yang baru gagal bersambungan dengan
neuron selanjutnya yang se-suai, dengan sel-sel otot, atau sel-sel kelenjar, akson-akson yang baru
itu sendiri akan musnah dalam waktu beberapa minggu. Jadi, jumlah sambungan neuron
ditentukan oleh faktor pertumbuhan saraf yang, spesifik, yang dilepaskan secara retrograd oleh
sel-sel yang terangsang. Selanjutnya, bila terjadi hubungan yang tidak cocok,seluruh neuron
yang menjulurkan cabang-cabang akson akan lenyap.
Oleh karena itu, segera setelah bayi manusia lahir, terdapat prinsip "gunakan itu atau
hilangkan itu" yang menentukan jumlah akhir neuron dan sambungannya pada bagian sistem
saraf manusia yang terwakili. Ini adalah suatu jenis proses belajar. Sebagai contoh Jika satu mata
dari hewan yang baru lahir ditutup selama beberapa minggu setelah lahir, neuron-neuron di
garis-garis alternatif dari korteks serebri penglihatan neuron-neuron yang normalnya
berhubungan dengan mata yang ditutup akan berdegenerasi, dan mata yang tertutup itu secara
sebagian atau secara total akan buta selama sisa hidupnya. Sampai sekarang, dipercaya bahwa
sangat sedikit "proses belajar" yang diperoleh manusia dewasa dan hewan dengan cara
modifikasi jumlah neuron pada sirkuit ingatan; namun demikian, penelitian terbaru menyatakan
bahwa bahkan orang dewasa menggunakan mekanisme tersebut setidaknya pada beberapa hal.
Pusat Ganjaran:
Menyebabkan naiknya hasrat minum dan makan dan susah untuk merasakan kenyang
sehingga bisa memicu obesitas
Hiperaktif, cepat terprovokasi, ingin menyerang walaupun hanya mendapat provokasi
ringan.
Rasa marah makin menjadi-jadi, karena Nukleus Ventromedial Hipotalamus ialah pusat
inhibisi rasa marah.
Menurunkan hasrat minum dan makan, bahkan hasrat makan dan minumnya bisa hilang
sehingga orang yang menderita bisa mengalami anoreksia bahkan mati kelaparan.
Hilangnya dorongan bertindak sehingga orang yang menderita menjadi lebih pasif.
Pusat Hukuman:
Tidak ada suatu “pusat ingatan” tunggal di otak. Neuron-neuron yang berperan dalam
jejak ingatan tersebar luas di seluruh daerah subkorteks dan korteks otak. Bagian-bagian otak
yang diperkirakan paling berperan dalam ingatan adalah hipokampus dan struktur terkait di lobus
temporalis medial (dalam), sistem limbik, serebelum, korteks prafrontalis, dan bagian-bagian lain
korteks serebri.
Hipokampus dan daerah sekitarnya berperan sangat penting dalam ingatan deklaratif
tentang “apa” atau suatu pengalaman yang dikemukakan menjadi suatu pernyataan misalnya
“saya melihat arena budaya” atau mengigat kembali suatu gambar dalam ingatan. Ingatan
deklaratif memerlukan pemanggilan kembali secara sadar. Hipokampus dan struktur temporalis
limbik terkait sangat penting dalam mempertahankan ingatan tentang kejadian-kejadian sehari-
hari dalam waktu yang memadai.
Serebelum dan daerah korteks terkait berperan penting dalam ingatan prosedural
“bagaimana” yang melibatkan keterampilan motorik diperoleh melalui latihan berulang,
misalnya mengingat gerakan tramed. Daerah-daerah korteks yang penting untuk suatu ingatan
prosedural adalah sistem-sistem motorik dan sensorik spesifik yang melakukan tindakan/gerakan
yang dimaksud. Ingatan prosedural dapat dilaksanakan tanpa upaya sadar. Sebagai contoh,
seorang bermain ski selama pertandingan biasanya berprestasi maksimal dengan membiarkan
tubuhnya mengambil alih dan bukan memikirkan secara eksak gerakan-gerakan apa yang harus
dilakukan.
Yang berperan utama dalam memadukan kemampuan berpikir kompleks yang berkaitan
dengan ingatan sementara adalah korteks asosiasi prafrontal. Korteks prafrontal tidak saja
berfungsi sebagai tempat penyimpanan sementara untuk menahan data-data relevan online tetapi
juga berperan besar dalam apa yang disebut fungsi eksekutif yang melibatkan manipulasi dan
integrasi informasi untuk perencanaan, pemilihan prioritas, pemecahan masalah, dan
pengorganisasian aktivitas. Korteks prafrontal melaksanakan fungsi-fungsi berpikir kompleks ini
dengan bekerja sama dengan semua regio sensorik otak, yang berhubungan dengan korteks
prafrontal melalui koneksi saraf. Para peneliti telah mengidentifikasi berbagai tempat
penyimpanan di korteks prafrontal, bergantung pada sifat data yang relevan saat ini. Sebagai
contoh, ingatan sementara yang melibatkan petunjuk-petunjuk tentang ruang terletak di lokasi
prafrontal yang berbeda dari ingatan sementara untuk petunjuk verbal atau petunjuk tentang
penampakan suatu benda. Salah satu teori baru yang menarik adalah bahwa kepandaian
seseorang mungkin ditentukan oleh kapasitas ingatan sementara orang tersebut untuk menahan
secara temporer dan mengaitkan berbagai data yang relevan.
a. Factor Individual
Fktor individual merupakan factor yang berada pada diri sendiri. Yang termasuk dalam
factor ini antara lain :
Kematangan atau pertumbuhan
Seseorang dapat lebih memahami sesuatu yang baik jika orang tersebut telah
tumbuh dan matang sepenuhnya.
Kecerdasan
Semakin tinggi taraf intelegensi yang dimiliki seseorang maka akn membantu
orang tersebut untuk dapat memecahkan suatu permasalahan dengan lebih baik.
Latihan
Untuk dapat memahami sesuatu dengan baik kita memerlukan suatu latihan
tertentu. Sesuatu yang sering kita latih dandilakukan secara berulang-ulang akan
membuat kita lebih mampu dan memahami hal tersebut.
Motivasi
Motivasi sangat berperan penting dalam kegiatan belajar, karena seseorang akan
dapat lebih berusaha jika ia memiliki dorongan untuk melakukannya.
Factor pribadi
Factor pribadi ini berkaitan dengan diri pribadi orang yang bersangkutan. Hal ini
mencakup keadaan kesehatan fisik seseorang.
b. Factor Sosial
Merupakan factor yang berada diluar individu. Antara lain : factor keluarga atau keadaan
rumah tangga, lingkungan dan kesempatan yang tersedia dan motivasi social.
Lingkungan keluarga
Lingkungan keluarga juga akan dapat memberikan dampak baik ataupun buruk
terhadap kegiatan belajar dan hasil yang dicapai oleh seseorang, seperti pola asuh
dan komunikasi dalam keluarga.
Lingkungan teman
Pergaulan dengan teman juga sangat berpengaruh terhadap minat belajar
seseorang. Jika dia berada dalam lingkungan orang yang rajin maka seseorang
tersebut akan rajin juga dan bila seseorang yang bergaul di lingkungan yang tidak
baik maka akan berdampak buruk juga pada perilaku orang tersebut. Tapi semua
bergantung lagi pada individu orang tersebut.
1) Dorongan keluarga
Ibu melakukan mobilisasi dini bukan kehendak sendiri tetapi karena dorongan dari
keluarga seperti suami, orang tua, teman. Misalnya ibu melakukan mobilisasi dini karena
adanya dorongan (dukungan) dari suami, orang tua ataupun anggota keluarga lainnya.
Dukungan atau dorongan dari anggota keluarga semakin menguatkan motivasi ibu untuk
memberikan yang terbaik bagi kesehatan ibu.
2) Lingkungan
Lingkungan adalah tempat di mana seseorang tinggal. Lingkungan dapat mempengaruhi
seseorang sehingga dapat termotivasi untuk melakukan sesuatu. Selain keluarga,
lingkungan juga mempunyai peran yang besar dalam memotivasi seseorang dalam
mengubah tingkah lakunya. Dalam sebuah lingkungan yang hangat dan terbuka, akan
menimbulkan rasa kesetiakawanan yang tinggi. Dalam konteks pelaksanaan mobilisasi
dini di rumah sakit, maka orang-orang di sekitar lingkungan ibu akan mengajak,
mengingatkan ataupun memberikan informasi pada ibu tentang tujuan dan manfaat
mobilisasi dini.
3) Media
Media adalah faktor yang sangat berpengaruh bagi responden dalam memotivasi ibu
untuk melakukan mobilisasi dini pasca seksio sesarea, mungkin karena pada era
globalisasi ini hampir dari waktu yang dihabiskan adalah berhadapan dengan media
informasi, baik itu media cetak maupun elektronika (TV, radio, komputer/internet)
sehingga sasaran dapat meningkatkan pengetahuannya yang akhirnya diharapkan dapat
berubah perilakunya ke arah yang positif terhadap kesehatan.