Anda di halaman 1dari 2

Kanker merupakan penyakit yang ditandai dengan pembelahan sel yang tidak terkendali akibat

kerusakan pada DNA sel tersebut yang mengakibatkan mutasi gen pengatur pembelahan sel.
Selain mengganggu pembelahan sel, sel kanker mampu merusak berbagai jaringan tubuh.
Kanker berkembang dalam tubuh dengan cara menginvasi sel secara langsung maupun dengan
bermetastasis ke sel lain yang terletak jauh dari sel asal (Yuandani et al, 2011).

Kanker dapat diobati dengan berbagia terapi, seperti terapi penyinaran dan kemoterapi. Namun,
terapi-terapi tersebut memberikan banyak efek samping pada penderita kanker. Efek samping
tersebut antara lain: alopesia, diare, stomatitis, serta kerontokan rambut (Faisel et al, 2012). Hal
ini menyebabkan banyak penelitian yang mencari alternatife terapi kanker dengan
meminimalkan efek samping.

Salah satu yang dijadikan alternative pengobatan tumor adalah lektin. Lektin merupakan
karbohidrat yang mengikat glikoprotein yang dapat bereaksi secara spesifik dengan sel darah,
serta memiliki kemampuan untuk melekat pada sel tumor. Kacang merah mengandung lektin
dalam jumlah yang sangat banyak. Lektin yang diisolasi dari kacang merah disebut
Phytohaemagglutinin (PHA) (Zhang et al, 2009).

PHA dalam kacang merah terbukti dapat menginhibisi pertumbuhan tumor lymphoid. PHA tidak
hanya menginhibisi pertumbuhan sel secara in vitro, namun dapat menginhibisi secara in vivo
ketika tidak dikombinasikan maupun dikombinasikan dengan 5-fluorouracyl (5-FU) yang tidak
menyebabkan efek toksik pada hewan. Selain itu, PHA dalam makanan juga terbukti mampu
menginhibisi tumor lymphoma non-hodgkin. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa kacang
merah yang ditambahkan dalam makanan mencit dapat menginhibis tumor lymphoma dalam
mencit tersebut, hal ini disebabkan oleh kandungan PHA di dalam kacang merah (Zhang et al,
2009).

Penelitian menunjukkan bahwa sebuah sel tumor yang dilekati lektin akan mengalami aglutinasi
yang lebih tinggi dibandingkan sebuah sel normal yang dilekati lektin. Hal ini menyebabkan
lektin menjadi salah hal yang menjadi focus dalam penilitian-penelitian mengenai kanker
(Rudiger dan Gabius, 2001 dalam Zhang et al, 2009).

Aglutinasi merupakan dampak yang paling sering terjadi akibat interaksi sebuah sel dengan
lektin. Aglutinasi yang terjadi dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti: seberapa banyak
karbohidrat yang diikat oleh lektin, ukuran molekuler lektin, serta kemampuan reseptor dan
fluiditas membrane (Zhang et al, 2009).

Lektin dapat mengubah struktur sakarida pada permukaan sel tumor, yang mana sakarida
tersebut berperan dalam transformasi sel tumor. Hal serupa terjadi pada struktur lain yang
berperan dalam metastasis sel tumor (Zhang et al, 2009).

Setiap membrane sel mengandung rantai karbohidrat, membrane glikoprotein, dan glikolipid,
atau polisakarida. Karbohidrat-karbohidrat pada membrane sel tersebut, merupakan tempat lektin
dapat melekat. Perlekatan tersebut dapat menginduksi beberapa perubahan di dalam sel, seperti:
aglutinasi sel, stimulasi mitogenik, serta efek sitotoksik (Zhang et al, 2009).

Lektin diketahui dapat bereaksi dengan sel epitel sistem pencernaan yang dapat menyebabkan
terjadinya alergi. Disisi lain, pemberian lektin secara oral dapat memberikan banyak efek yang
menguntungkan bagi saluran pencernaa, sistem imunitas, dan sistem endokrin. Dengan begitu
banyaknya manfaat yang bisa didapat dari lektin, lektin aman bagi kesehatan (Zhang et al, 2009).

Kacang merah mengandung banyak vitamin dan mineral, seperti: niacin, asam pantotenat,
kalium, tembaga, dan posfat yang dibutuhkan untuk menjaga kesehatan tubuh. Kacang merah
juga mengandung nutrient yang kaya akan serat, sehingga kacang merah mampu menyehatkan
usus besar. Bahkan penelitian terbaru menunjukkan bahwa makanan yang banyak mengandung
serat, seperti: kacang merah mampu mencegah penyakit jantung (Zhang et al, 2009).

DAFTAR PUSTAKA

Zhang, J. et al., 2009. Biological Properties and Charazterization of Lectin from Red Kidney
Bean.

Anda mungkin juga menyukai