K4 Keamanan, Keselamatan,
Kesehatan dan Keberlanjutan
KK Keselamatan Konstruksi
- Competitiveness index
Level Makro - Biaya kecelakaan kerja 3,94%
dari PDB Global (ILO 2017)
- Project Delay
Level Mikro - Cost Over run
- Human aspect: injurie, fatality
- Kerusakan Lingkungan
Sumber: ILO, 2003,2012; Chen, et al 2004; Courtney, 2007, Hosseinian, 2012, Hinze, 1997
1 PENGAWAS KETENAGAKERJAAN
Pengawas Spesialis
67 Pengawas Spesialis K3 Boiler
K3 Listrik 87 dan Bejana Tekanan
Pengawas Spesialis
55 28 Pengawas Spesialis K3
K3 Lingkungan
Kesehatan Kerja
Kerja
14
1 DATA PETUGAS K3 KONSTRUKSI TAHUN 2016 S.D FEBRUARI 2019
per Provinsi
Kalimantan Selatan
Kalimantan Tengah
Sulawesi Tenggara
Kalimantan Timur
Kalimantan Utara
Sumatera Selatan
Kalimantan Barat
Sulawesi Selatan
Sulawesi Tengah
Bangka Belitung
Sumatera Utara
Kepulauan Riau
JUMLAH
Sumatera Barat
Sulawesi Utara
Sulawesi Barat
Maluku Utara
PROVINSI
Jawa Tengah
Papua Barat
Jawa Timur
DKI Jakarta
Yogyakarta
Jawa Barat
Gorontalo
Bengkulu
Lampung
Maluku
Banten
Papua
Jambi
NAD
Riau
Bali
PENGGUNA 66 61 31 73 0 5 41 0 65 174 56 140 51 56 11 189 23 31 23 19 76 96 22 50 145 12 60 7 41 40 257 61 94 110 2186
PENYEDIA 145 228 87 76 0 31 144 0 0 86 181 285 98 104 165 377 9 46 20 51 422 137 135 123 206 79 116 30 108 44 298 121 313 139 4404
TOTAL
PETUGAS K3 211 289 118 149 0 36 185 0 65 260 237 425 149 160 176 566 32 77 43 70 498 233 157 173 351 91 176 37 149 84 555 182 407 249 6590
KONSTRUKSI
15
1 LATAR BELAKANG
Tenaga Kerja Konstruksi
4% Distribusi Ideal
53% 56 ASOSIASI
PROFESI
43%
78 UNIT
GAP SERTIFIKASI
Muda Madya Utama *Jumlah
34 LEMBAGA
Keahlian Kerja 83.345 104.357 7.610 195.312
REGISTRASI
Kelas 3 Kelas 2 Kelas 1 *Jumlah
Keterampilan Kerja 107.809 52.283 260.677 420.769
*Jumlah Orang
Sumber: LPJK, per 31 Des 2018
1 MENGAPA K3?
Dampak Kecelakaan Kerja
HUBUNGAN TINGKAT DAYA SAING SUATU NEGARA
DENGAN ANGKA KECELAKAAN KERJA
Index of Competitiveness
Index of Workplace
Accidents
1 MENGAPA K3?
Hubungan Investasi Keselamatan & Biaya Kecelakaan
Total rasio biaya keselamatan (TSCR) adalah jumlah total rasio biaya
kecelakaan (TCAR) dan rasio investasi keselamatan (SIR) dan tanda “x”
memperlihatkan nilai minimum untuk kinerja keselamatan.
Sumber : Safety Management in The Construction Industry : Identifying Risk and Reducing Accident to Improve Site
Productivity and Project ROI, 2013, McGrawHill
1 DAMPAK NEGATIF
Setelah Terjadi Kecelakaan Konstruksi
SUBJEK
DAMPAK SOLUSI
TERDAMPAK
2017
• Cedera, luka, meninggal • Tool box meeting saat memulai pekerjaan setiap hari.
Tenaga Kerja • Menimbulkan keragu-raguan bagi tenaga • Mengikuti pelatihan/pembinaan metode kerja
kerja lainnya
JPO runtuh (Jalan Tol Bogor-Ciawi-Sukabumi)
• Cedera, luka, meninggal • Sosialisasi ke masyarakat mengenai pengendalian
Masyarakat • Merasa tidak nyaman tinggal disekitar area bahaya yang dapat ditimbulkan oleh proyek tersebut
proyek • Melakukan pengendalian bahaya secara maksimal
2017 2018
4 Jatuhnya crane (LRT Palembang) Kecelakaan Konstruksi Major
Agt
4 Runtuhnya girder launcher (Proyek
Feb DDT Jatinegara)
22 JPO runtuh (Jalan Tol Bogor-Ciawi-
Sep Sukabumi) 18 Jatuhnya besi hollow (Pembangunan Rumah Susun
Mar Tingkat Tinggi Pasar Rumput)
26
Jatuhnya crane (Tol Bogor Outer 17 Runtuhnya Pengecoran In Situ Slab Proyek Jalan Tol
Okt Ring Road/BORR) Apr Manado-Bitung
27 Runtuhnya DPT Mix-Use Development dan
29 Girder FO runtuh (Jalan Tol PASPRO) Des Kelongsoran Jalan Raya Gubeng, Surabaya
Okt
Kecelakaan Konstruksi Minor
15 Beton lepas dari crane (LRT Jakarta)
Nov 2 Beton girder runtuh (Jalan Tol Depok-Antasari) 01 Longsor pada galian (Proyek Pipa Rusun
Jan Mei Penjaringan)
16 Jatuhnya crane (Jalan Tol Jakarta- 22
22 Box girder runtuh (LRT Jakarta) Launcher roboh (Tol Solo Kertosono)
Nov Cikampek II (El.)) Jan Mei
9 Runtuhnya penopang (Jembatan 20 Jatuhnya bekisting pier head PCB 34 13 Lepasnya Cross Girder (Jembatan Kali Kuto)
Des Ciputrapinggan) Feb (Proyek Tol Becakayu) Jul
30 Beton girder runtuh (Jalan Tol 30 Jatuhnya crane (Double Track Kereta Api 1 Agt Robohnya Perancah (Proyek Jalan Tol
Des Pemalang-Batang) Apr Medan-Badara Kualanamu) Pandaan – Malang)
1 MENGAPA K3?
Kejadian Kegagalan Bangunan Tahun 2018 dan Kecelakaan Konstruksi Tahun 2019
2018
15
Jan
Ambruknya selasar Gedung BEI, Jakarta
2019
4 Robohnya Dinding Penahan Tanah (DPT) dan
Struktur Atas Rumah Pompa Durolis Riau
KECELAKAAN Jan
KONSTRUKSI 25
Runtuhnya Jembatan Gantung Banjasari II Pacitan
Jan
PEMBERHENTIAN SEMENTARA PEKERJAAN
KONSTRUKSI
(Instruksi Menteri PUPR No. IK.01.01-Mn/248
Tanggal 21 Februari)
Untuk menjamin keamanan dan keselamatan konstruksi
1 LATAR BELAKANG
Lima Masalah Strategis
1 3
Kegiatan Tenaga ahli secara
konstruksi tidak kuantitas dan
memperhatikan K3 kualitas masih kurang
2 4
Pengawasan K3 Petugas K3 yang
saat kegiatan bersertifikat masih
konstruksi kurang kurang
5
PERLU
Regulasi belum
mendukung TRANSFORMASI
KEBIJAKAN
2 STRATEGI MENGATASI PERMASALAHAN
PEMBENTUKAN
TRANSFORMASI KOMITE KESELAMATAN
REGULASI/KEBIJAKAN KONSTRUKSI DAN
BEBERAPA SUBKOMITE
MEMPERCEPAT
SERTIFIKASI AHLI
DAN PETUGAS K3
2 STRATEGI MENGATASI PERMASALAHAN
Arah Penyelenggaraan Jasa Konstruksi untuk Pengembangan Industri Konstruksi Bersaing
01
• Kemampuan dan Kapasitas Usaha Meningkat
BERKESELAMATAN DAN TERPADU • Iklim usaha sehat dan setara
• Penerapan standar K4 dan pengukuran tingkat • Penyelenggaraan Jasa konstruksi selaras standar K4
kepatuhan; • Kompetensi, Profesionalitas dan Produktivitas Tenaga
• Pengembangan Sistem Manajemen Keselamatan yang Kerja Meningkat
terintegrasi pada setiap tahapan penyelenggaraan. • Kualitas penggunaan material, peralatan teknologi
Safety First
(K3 didahulukan dan menjadi yang utama)
Setiap individu bertangung jawab pada diri sendiri dan lingkungan
sekitar
1 2 3 4 5 6
2 STRATEGI MENGATASI PERMASALAHAN
Komitmen Penyelenggaraan Konstruksi Aman Kementerian PUPR
Diseminasi Kebijakan K3 Konstruksi dan Sertifikasi untuk Semua Tingkat
(Direktur Utama, General Manajer, Insinyur, Pekerja Terampil, dan Mahasiswa)
1 3
1 Penandatanganan
Keselamatan
Komitmen
Konstruksi oleh
Direktur Utama BUMN, disaksikan
oleh Direktur Jenderal Bina
Konstruksi
Arsitektur Elektrikal Manajemen Mekanikal Sipil Tata Lingkungan Melakukan penanganan kecelakaan kerja dan penyakit
akibat kerja serta keadaan darurat
Sumber: LPJKN, 15 Februari 2019
KOMITE KESELAMATAN
1. KKB KEGAGALAN BANGUNAN
KONSTRUKSI
OLEH PENILAI AHLI
2. KKJTJ (KOMITE K2) (UU NO 2-2017)
3. KKBG (PERMEN PUPR NO 2-2018 &
KEPMEN PUPR NO 86-2019)
Pelaksanaan Pemanfaatan Konstruksi
Desain
Konstruksi berkeselamatan dan
berkeselamatan
berkeselamatan berwawasan lingkungan
Komite K2 memantau
Terlihat papan terkait langsung kondisi
promosi K3 di penerapan K3 di
lapangan lapangan
2 KOMITE KESELAMATAN KONSTRUKSI
Pemantauan dan Evaluasi K3 pada proyek pembangunan SPAM Regional Umbulan-
Takeoff Sidoarjo
Komite K2 Penerapan
mengunjungi salah penggunaan APD
satu proyek di lingkungan
SPAM di Sidoarjo proyek
Lisensi K3 Penumpukan
Pesawat Angkat material di
& Angkut yang area Proyek
dimiliki operator Pembangunan
Passanger Hoist Rusun Pasar
Rumput
2 KOMITE KESELAMATAN KONSTRUKSI
Pemeriksaaan Bangunan Gedung DKI Jakarta
Indikator Pemeriksaan
Metode Pemeriksaan
1 2 3 4 5
Permen SE Menteri PUPR SE Menteri PUPR Permen Permen
28/PRT/M/2016 No 66/SE/M/2015 No 14/SE/M/2018 07/PRT/M/2019 05/PRT/M/2014
Biaya K3 dimasukkan dalam Daftar Kuantitas dan Harga dengan Biaya K3 dialokasikan
Biaya K3 dialokasikan dalam biaya umum besaran biaya berkisar antara 1.0% sampai 2.5% dari nilai pekerjaan
atau sesuai dengan kebutuhan dalam biaya umum
TAHAP PRAKONSTRUKSI
2 BIAYA K3
Rasionalitas Urgensi Revisi Permen PU No. 05/PRT/M/2014, SE Menteri PUPR No. 66/SE/M/2015,
dan Permen PUPR No. 28/PRT/M/2016
SALAH SATU STRATEGI
MENINGKATKAN KESELAMATAN KONSTRUKSI
PENERAPAN PEMBIAYAAN K3
PERLU SINKRONISASI
LATAR BELAKANG BEBERAPA PERMEN PUPR PERBAIKAN REGULASI BIAYA K3
PASCA KELUARNYA PERMEN
PERMASALAHAN YANG PUPR No.07/2019
DAMPAK
TERJADI:
Terdapat beberapa PERMEN PUPR 05/2014 Biaya K3 yang
Merevisi SE MENTERI
aturan terkait biaya K3 tentang Pedoman SMK3 digabungkan pada Biaya
PUPR No. 66/ 2015
yang dialokasikan menyebutkan bahwa Umum cenderung tidak
Biaya Keselamatan dan tentang Biaya
dalam biaya umum; menjadi prioritas oleh
Penyedia Jasa maupun peraturan turunannya, SE penyelenggaraan SMK3
Badan Usaha Jasa
Pengguna Jasa Menteri PUPR No. 66 tahun Konstruksi Bidang PU
2015 Konstruksi
Konstruksi, sehingga
memiliki persepsi dan
pemahaman yang dimasukkan dalam alokasi praktiknya K3 tidak SAFETY
berbeda tentang tata biaya umum. terimplementasi sesuai Tindak REVISI PERMEN PU
cara perhitungan dan PERMEN PUPR NO. 28 kebutuhan. lanjut 05/2014 tentang FIRST
/2016 tentang Pedoman Belum menjamin
sistem pembayaran dan
pertanggungjawaban AHSP mengkategorikan pengalokasian biaya K3
Sinkroni Pedoman SMK3 Konstruksi ZERO
Bidang PU
biaya penyelenggaraan Biaya
dalam
K3 dimasukan
alokasi biaya
secara proporsional pada sasi ACCIDENT
SMK3 pada proyek Aturan
konstruksi umum pelaksanaan proyek PUPR.
Mengusulkan REVISI
Auditor Inspektorat
Jenderal sering PERMEN PUPR 07/2019 kepada Balitbang untuk
menyebutkan bahwa Biaya
HARAPAN Permen PUPR no.
menemukan kesalahan
Keselamatan Konstruksi Menjamin Biaya K3 Sudah 28/2016 tentang tentang
PPK dalam
memasukan akun dimasukkan dalam Daftar Dialokasikan Secara Pedoman Analisis Harga
pembayaran biaya Kuantitas dan Harga Proporsional Pada Satuan Pekerjaan Bidang
penyelenggaraan dengan besaran biaya Pelaksanaan Proyek PUPR.
sesuai dengan kebutuhan. Pekerjaan Umum.
SMK3
2 BIAYA K3
Kebijakan Sistem Pembiayaan Penyelenggaraan SMKK (sebelumnya SMK3 Konstruksi)
- Dalam Permen PUPR No. 07/2019 menyebutkan bahwa Biaya Keselamatan Konstruksi
dimasukkan dalam daftar kuantitas dan harga dengan besaran biaya sesuai dengan
kebutuhan. Menjamin Biaya K3 Sudah Dialokasikan Secara Proporsional Pada Pelaksanaan
Konstruksi.
2 Jumat, 29 Maret 2019 Inspektorat Jenderal - ltjen melakukan pemerikaan/audit sesuai dengan kriteria yang ada pada peraturan yang
berlaku. Seluruh kebijakan baik peraturan maupun surat edaran yang terkait dengan biaya
K3 harus segera direvisi dan disinkronisasi sesuai dengan Permen PUPR No. 07/2019.
- Jika biaya K3 tidak dirinci pada dokumen penawaran harga, hanya dirinci pada dokumen
penawaran teknis (dokumen RKK), maka akun biaya K3 dapat menggunakan akun biaya
umum/overhead. ketika diaudit Penyedia Jasa tidak harus menunjukan barang K3.
- Jika komponen biaya K3 dirinci pada dokumen penawaran, maka akun biaya K3 harus
dipisahkan pada masing masing komponen, Penyedia Jasa harus dapat menunjukan barang
K3 tersebut karena terdata sebagai aset.
3 Jumat, 29 Maret 2019 Biro Keuangan - Jika biaya K3 tidak dimasukan di akun biaya umum/overhead maka akan di audit, karena
harus tercatat pada barang milik negara.
6 Selasa, 16 April 2019 Inspektur V - Setuju apabila barang habis pakai tidak menjadi aset Negara ketika selesai serah terima
(handover), Apabila menjadi aset, lampirannya harus dibuat seperti mobilisasi, Perlu
dikonsultasi kan juga dengan biro BMN.
7 Selasa, 16 April 2019 Pakar - Biaya K3 dimasukkan dalam daftar kuantitas dan harga dengan besaran biaya sesuai
dengan kebutuhan, barang habis pakai, seperti seperti di Spesifikasi Umum Ditjen Bina
Marga, penggunaan alat bantu, kemudian biaya K3 dilakukan dengan pembayaran
Lumpsump, dibayarkan sesuai dengan progress pekerjaan. namun perlu disesuaikan jika
terjadi kecelakaan perlu diterapkan denda.
8 Selasa, 16 April 2019 Kesepakatan Rapat - Biaya SMKK dimasukkan dalam daftar kuantitas dan harga dengan besaran biaya sesuai
dengan kebutuhan.
- Seluruh item rincian kegiatan penyelenggaraan SMKK termasuk ke dalam barang habis
pakai.
- Dalam hal terkait perbaikan pekerjaan pada masa pemeliharaan, tanggung jawab
Keselamatan Konstruksi tetap menjadi tanggung jawab Penyedia Jasa.
- Bukti penerapan kegiatan penyelenggaraan SMKK harus didokumentasikan dan menjadi
bagian dari laporan hasil pelaksanaan pekerjaan.
- Nominal harga satuan pekerjaan pada rincian mata pembayaran penyelenggaraan SMKK
tidak perlu dicantumkan. Hal ini disebabkan harga satuan pekerjaan bersifat dinamis.
- Rincian item pekerjaan perlu diperiksa kembali antara item yang masuk dalam biaya
umum dan biaya sendiri agar tidak ada tumpang tindih
2.D Tanggapan Permen PUPR
No. 07/PRT/M/2019
1 dari 6
Pertanyaan
Sebagian besar paket pekerjaan konstruksi bernilai kecil dan sederhana (nilai di bawah 1 Milyar), bagaimana
tentang penerapan dokumen RKK-nya? Apakah ada batasan nilai minimal untuk penerapan dokumen RKK di
pengadaan Pekerjaan Konstruksi dan Jasa Konsultansi Konstruksi?
Jawaban
Sesuai dengan Pasal 1 angka 37 dan angka 38 Permen PUPR Nomor 07/PRT/M/2019 tentang Standar dan
Pedoman Pengadaan Jasa Konstruksi Melalui Penyedia, bahwa RKK adalah dokumen lengkap rencana
penyelenggaraan SMKK dalam rangka pengamanan keselamatan dan keberlanjutan dalam setiap pekerjaan
konstruksi, sehingga harus diterapkan dalam setiap pekerjaan konstruksi, termasuk yang bernilai kecil atau
sederhana. Selain itu, sesuai Pasal 48 Ayat (2) huruf f Permen PUPR Nomor 07/PRT/M/2019 salah satu persyaratan
teknis penawaran untuk pekerjaan konstruksi adalah dokumen RKK, persyaratan tersebut berlaku untuk seluruh
pekerjaan konstruksi. Ketentuan tersebut tidak berlaku untuk Jasa Konsultansi Konstruksi.
2 TANGGAPAN PERMEN 07/PRT/M/2019
Pertanyaan dan Jawaban atas Surat Konsultasi dari Kabupaten Pasuruan tentang
Penerapan K3 Konstruksi dan Penggunaan Tim Teknis oleh Pokja
2 dari 6
Pertanyaan
Pada paket yang produk perencanaannya telah selesai sementara dalam output/keluaran hasil perencanaan belum
memasukkan item K3 Konstruksi, apakah terhadap paket pekerjaan konstruksinya tetap mensyaratkan dokumen
RKK sebagai salah satu persyaratan teknis?
Jawaban
Untuk paket produk perencanaan yang telah selesai sementara output/keluaran belum memasukkan item K3
harus tetap mensyaratkan dokumen RKK sesuai Permen PUPR Nomor 07/PRT/M/2019. Kemudian, sesuai dengan
Pasal 16 Permen PU Nomor 05/PRT/M/2014 tentang Pedoman SMK3 Konstruksi Bidang PU, disebutkan bahwa
tugas, tanggung jawab dan wewenang PPK salah satunya yaitu mengidentifikasi bahaya dan menetapkan potensi
bahaya K3 Konstruksi, PPK dapat mengacu hasil dokumen perencanaan atau berkonsultasi dengan Ahli K3
Konstruksi.
2 TANGGAPAN PERMEN 07/PRT/M/2019
Pertanyaan dan Jawaban atas Surat Konsultasi dari Kabupaten Pasuruan tentang
Penerapan K3 Konstruksi dan Penggunaan Tim Teknis oleh Pokja
3 dari 6
Pertanyaan
Dalam lampiran Permen PUPR Nomor 07/PRT/M/2019 tentang SPD pekerjaan konstruksi Bab X, disebutkan bahwa
Pokja (yang bersertifikat Ahli/Petugas K3 Konstruksi atau dengan melibatkan Ahli K3/Petugas K3 Konstruksi)
menilai kesesuaian dokumen RKK yang ditawarkan penyedia. Bagaimana menyikapi kondisi ini dimana Pokja
Pemilihan tidak ada yang memiliki Sertifikat Ahli K3 Konstruksi, sedangkan apabila menggunakan jasa Tenaga Ahli
K3 Konstuksi untuk membantu menilai dokumen RKK saat proses evaluasi, anggaran tidak tersedia?
Jawaban
Sesuai Bab X butir 12 Permen PUPR Nomor 07/PRT/M/2019 bahwa penilaian kesesuaian identifikasi bahaya dari
setiap tahapan kegiatan dilakukan Pokja Pemilihan (yang bersertifikat Ahli/Petugas K3 konstruksi atau dengan
melibatkan Ahli K3/Petugas K3 Konstruksi). Dalam hal Pokja Pemilihan tidak ada yang memiliki Sertifikat Ahli K3
Konstruksi, sedangkan apabila menggunakan jasa Tenaga Ahli K3 Konstruksi/Petugas K3 Konstruksi untuk
membantu menilai dokumen RKK saat proses evaluasi, anggaran tidak tersedia, maka Pokja Pemilihan dapat
berkoordinasi dengan Tim Pembina Jasa Konstruksi di daerah.
2 TANGGAPAN PERMEN 07/PRT/M/2019
Pertanyaan dan Jawaban atas Surat Konsultasi dari Kabupaten Pasuruan tentang
Penerapan K3 Konstruksi dan Penggunaan Tim Teknis oleh Pokja
4 dari 6
Pertanyaan
Dalam hal dokumen RKK sebagai persyaratan teknis, siapakah yang berwenang menetapkan kriteria evaluasi
persyaratan teknis tersebut?
Jawaban
Kewenangan dalam menetapkan kriteria evaluasi persyaratan teknis terkait dokumen RKK berada pada Pokja
Pemilihan, hal ini sesuai Pasal 1 angka 24 Permen PUPR 07/PRT/M/2019 bahwa Dokumen Pemilihan adalah
dokumen yang ditetapkan oleh Pokja Pemilihan yang memuat informasi dan ketentuan yang harus ditaati oleh
para pihak dalam pemilihan Penyedia. Kemudian Pasal 43 Ayat (4) disebutkan bahwa Pokja Pemilihan menyusun
kriteria dan tata cara evaluasi sesuai dengan metode evaluasi dan dicantumkan dalam Dokumen Pemilihan. Dalam
hal pemilihan menggunakan sistem evaluasi harga terendah ambang batas atau metode evaluasi sistem nilai,
persyaratan/kriteria evaluasi teknis dan ambang batas ditetapkan oleh Pejabat Pimpingan Tinggi Madya.
2 TANGGAPAN PERMEN 07/PRT/M/2019
Pertanyaan dan Jawaban atas Surat Konsultasi dari Kabupaten Pasuruan tentang
Penerapan K3 Konstruksi dan Penggunaan Tim Teknis oleh Pokja
5 dari 6
Pertanyaan
Dapatkah penerapan K3 Konstruksi ditangguhkan untuk sementara waktu sampai tersedia personel atau anggaran
penggunaan Tenaga Ahli K3 Konstruksi?
Jawaban
Sesuai pasal 99 Permen PUPR Nomor 07/PRT/M/2019 disebutkan bahwa proses pengadaan Jasa Konstruksi untuk
Tahun Anggaran 2019 dilakukan berdasarkan pada pedoman pelaksanaan yang ditetapkan oleh Menteri. Dengan
demikian, maka seluruh ketentuan dalam Permen tersebut, yang salah satunya ketentuan mengenai K3
Konstruksi harus diberlakukan pada pengadaan Jasa Konstruksi.
2 TANGGAPAN PERMEN 07/PRT/M/2019
Pertanyaan dan Jawaban atas Surat Konsultasi dari Kabupaten Pasuruan tentang
Penerapan K3 Konstruksi dan Penggunaan Tim Teknis oleh Pokja
6 dari 6
Pertanyaan
Dalam hal Pokja Pemilihan tidak berlatar belakang pendidikan teknik (Teknik Sipil), dapatkah melakukan
Tender/Seleksi Pekerjaan Konstruksi/Jasa Konsultan Konstruksi dan melakukan evaluasi teknis secara mandiri?
Jawaban
Tidak ada ketentuan spesifik menyebutkan bahwa Pokja Pemilihan Tender/Seleksi pekerjaan konstruksi atau jasa
konsultansi konstruksi harus berlatar belakang teknik sipil. Dalam hal Pokja Pemilihan membutuhkan kompetensi
keteknikan yang spesifik yang tidak dapat dipenuhi oleh anggota Pokja Pemilihan, maka sesuai Pasal 8 Ayat (4) dan
Ayat (5) Permen PUPR Nomor 07/PRT/M/2019 bahwa Pokja Pemilihan dapat dibantu oleh Tim/Tenaga Ahli atau
oleh Tim Teknis dan Tim Pendukung sesuai dengan kebutuhan.
2 TANGGAPAN PERMEN 07/PRT/M/2019
FAQ (Frequently Answer and Question)
Pertanyaan
Bagaimana dengan biaya BPJS Ketenagakerjaan Apakah masuk di dalam ITEM Biaya K3 ?
Jawaban
Pada Lampiran SDP, pengadaan pekerjaan konstruksi, Poin B. Metode Tender, Pascakualifikasi, Satu File, Sistem
Harga Terendah, Kontrak Gabungan Lumsum dan Harga Satuan, Permen PUPR Nomor 07/PRT/M/2019 bahwa
Penyedia dan Subpenyedia berkewajiban atas biaya sendiri untuk mengikutsertakan Tenaga Kerja Konstruksinya
pada program Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan sebagaimana diatur dalam peraturan
perundang-undangan. Asuransi di biaya K3 lebih ke asuransi konstruksi, seperti : construction all risk di luar BPJS.
3 ACTION PLAN SMK3 KONSTRUKSI
Biro QSHE
3 ACTION PLAN SMK3 KONSTRUKSI
Strategi Peningkatan Kuantitas Ahli dan Petugas K3
69
3 STRATEGI PENINGKATAN KUALITAS SDM KONSTRUKSI
Pengembangan Kompetensi Keahlian/Spesialis
TENAGA
DUNIA JASA
Adanya
KERJA Barrier/ KONSTRUKSI
KONSTRUKSI: Penghalang
1.Ahli
2.Terampil
Sarjana ++
Mendorong mahasiswa cepat
Ketika lulus mendapat mendapat pekerjaan
Sarjana Teknik dan Tenaga Peluang kesempatan magang Mendorong mahasiswa Siap menghadapi Memiliki kompetensi
Ahli Muda pada bidang konstruksi siap kerja lebih awal revolusi industri 4.0 spesialis (bukan
generalis)
Kesempatan untuk bekerja sesuai
latar belakang pendidikan
3 ACTION PLAN SMK3 KONSTRUKSI
Revolusi Industri 4.0 Dalam Meningkatkan Kualitas SDM Konstruksi
“Internet of Things”: Integrasi Mesin dan Internet
Industri 4.0 menghasilkan "pabrik cerdas“ yang berstruktur
moduler, sistem siber-fisik mengawasi proses fisik,
menciptakan salinan dunia fisik secara virtual, dan
membuat keputusan yang tidak terpusat. Lewat Internet
untuk segala (IoT), sistem siber-fisik berkomunikasi dan
bekerja sama dengan satu sama lain dan manusia secara
bersamaan.
TERIMA KASIH
1 KEJADIAN KECELAKAAN KONSTRUKSI PADA TAHUN 2017-2019
Runtuhnya girder launcher (Proyek DDT Jatinegara)
SDM
Peralatan
Lokasi Kecelakaan
1 KEGAGALAN BANGUNAN PADA TAHUN 2018
Turap longsor di Km 8+6/7 Underpass Jalan Perimeter Selatan Bandara Soetta
Lokasi Pekerjaan Underpass Jalan Perimeter Selatan Kondisi Awal Underpass Perimeter Selatan
Bandara Soekarno-Hatta
Kesalahan dalam perencanaan yaitu dalam melakukan perhitungan desain DPT yang tidak sesuai dengan kaidah
teknis yang berlaku. Berdasarkan bagian struktur yang runtuh dan gambar kerja yang ada, dinding penahan tanah
tidak dilengkapi dengan weep hole dan penguat, serta memiliki ketebalan hanya 30cm dengan tinggi 5m.