Disusun oleh
Kelompok 5
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa karena rahmat
dan karunia-Nya saya dapat menyelesaikan laporan Manajemen Sistem Informasi
dengan judul Studi Kasus: RFID Propels The Angkasa Library Management
System. Kami menyampaikan terima kasih kepada bapak Imam Nursianto atas
bimbingan kuliah selama ini. Materi-materi yang diberikan pada saat kuliah
sangat penting dan bermanfaat dalam pembuatan laporan kami ini. Kami berharap
laporan yang kami buat dapat bermanfaat dalam bidang ilmu Manajemen
khususnya Manajemen Sistem Informasi. Selain itu, makalah ini ditujukan kepada
teman-teman mahasiswa seangkatan kami yang menjalani studinya di Perbanas
dan juga diharapkan dapat menjadi referensi kedepannya.
Dalam penyusunan laporan ini, kami menyadari sepenuhnya bahwa
laporan ini masih jauh dari kata sempurna. Dengan demikian, kritik, dan saran
yang membangun begitu kami harapkan agar tulisan selanjutnya dapat lebih baik.
Penulis
DAFTAR ISI
1
BAB II
LANDASAN TEORI
2.2 RFID
2
RFID tag yang aktif memiliki power supply sendiri dan memiliki jarak
jangkauan yang lebih jauh. Memori yang dimilikinya juga lebih besar sehingga
bisa menampung berbagai macam informasi di dalamnya. RFID tag yang banyak
beredar sekarang adalah RFID tag yang sifatnya pasif.
Suatu sistem RFID dapat terdiri dari beberapa komponen, seperti tag, tag
reader, tag programming station, circulation reader, sorting equipment, dan
tongkat inventory tag. Kegunaan dari sistem RFID ini adalah untuk mengirimkan
data dari tag yang kemudian dibaca oleh RFID reader dan kemudian diproses oleh
aplikasi computer. Data yang dipancarkan dan dikirimkan tadi bisa berisi beragam
informasi, seperti ID, informasi lokasi atau informasi lainnya.
3
BAB III
COMPANY PROFILE
4
BAB IV
PEMBAHASAN STUDI KASUS
Salah satu masalah yang terjadi di perpustakaan yakni proses yang masih
manual mulai dari pemeriksaan buku masuk hingga buku keluar sehingga
membutuhkan waktu yang lama bagi pustakawan dalam melakukan satu tugas
pekerjaannya. Selain itu masalah yang sering dihadapi adalah manajemen rak
yang berantakan. Sebagian besar pengguna perpustakaan mengembalikan buku
tidak pada tempat dan urutan yang benar, sehingga rak sulit untuk dilkelola.
Buku-buku yang telah dikembalikan juga harus dikembalikan ke rak-rak tertentu
apabila tidak, pengguna lain akan sulit mencari buku untuk digunakan kembali.
Terakhir, salah satu masalah yang paling banyak di perpustakaan adalah
pencurian. Pengawasan di perpustakaan sangat minim, beberapa perpustakaan
tidak dilengkapi CCTV dan pustakawan yang berjaga sangat sedikit sehingga
memberi peluang bagi pencuri untuk mencuri buku-buku yang terdapat di
Perpustaaan.
2
manajemen manual atau barcode. Tag RFID dapat disematkan dalam sebuah
buku, dan tidak seperti bentuk pelabelan lainnya, tag ini dapat menyimpan
informasi tambahan, seperti penulis dan judul. Menggunakan sistem ini juga
mempercepat proses pemeriksaan buku masuk dan keluar, mencegah pencurian
dan digunakan dalam manajemen inventaris. Tag RFID adalah aspek paling
penting dari sistem karena tag ini menetapkan identitas unik untuk setiap aset
perpustakaan, dari buku hingga maga-zine, dan berfungsi sebagai identitas item
dalam sistem. Tag berisi informasi yang disimpan secara elektronik yang dapat
dibaca dari beberapa meter. Tagging RFID sangat berguna dalam mencegah
pencurian melalui pemasangan gerbang Electronic Article Surveillance (EAS) di
perpustakaan. Sama seperti sistem alarm di toko-toko, seorang anggota
perpustakaan yang berusaha untuk pergi dengan barang yang tidak diterbitkan
akan memicu alarm, karena gerbang dapat merasakan tag RFID buku dalam jarak
1 meter tanpa gangguan barang-barang magnetik. Gerbang EAS terhubung ke
stasiun pengawasan perpustakaan. Ketika seseorang melewati dengan barang yang
tidak diterbitkan, alarm berbunyi dan gerbang dinaikkan, alarm berbunyi, dan
kamera di gerbang mengambil pho-tograph orang tersebut dan mengirimkannya
ke stasiun pengintai.
3
bahan pustaka keluar dari perpustakaan maka label RFID akan terbaca oleh
sistem.
4
Dengan RFID perpustakaan menawarkan layanan yang berbeda
dan sangat berguna bagi pengguna, seperti kemampuan untuk
mengembalikan buku ketika perpustakaan ditutup. Pengembalian
buku menjadi lebih mudah dengan hanya meletakkan buku tersebut
ke dalam mesin drop box akan mendeteksi RFID tag dan
menandainya sebagai buku yang telah dikembalikan. Kartu
member pengguna nanti akan langsung terupdate bahwa buku yang
mereka pinjam telah dikembalikan.
e. Membantu proses labeling dan penyimpanan
Proses pelabelan dengan RFID menjadi lebih mudah dan akurat
karena data-data penting mengenai buku seperti penerbit, judul
buku, dan pengarangnya sudah disimpan dalam database. RFID ini
juga berisi mengenai rak mana buku itu harus diletakkan, sehingga
para pegawai perpustakaan dapat dengan mudah menata kembali
buku yang sudah dikembalikkan ke rak yang seharusnya. Setiap
buku mempunyai kode rak sendiri yang informasinya tersimpan
didalam database, sehingga buku yang hilang dapat diminimalisir.
Proses pencarian rak buku oleh pengguna melalui sistem OPAC
juga menjadi lebih mudah.
f. Membantu kontrol dan pengendalian
Dengan RFID perpustakaan menjadi lebih mudah memantau alur
buku yang masuk dan keluar karena semuanya sudah terintegrasi
informasi nya di dalam database. Pengguna juga lebih tepat waktu
dalam mengembalikan buku karena ketika masa peminjaman
berakhir, pengguna akan mendapatkan peringatan mengenai batas
waktu pengembalian buku. Proses dan akses pinjam buku menjadi
mudah.
5
Jawab:
Teknologi yang digunakan di perpustakaan ABFI Institute
Perbanas adalah katalog komputer ( OPAC ) dan kartu katalog
terdapat informasi perpustakaan dalam website perpustakaan yaitu
http://dir.perbanas.id/library/katalog/. Kartu katalog yang memuat
keterangan singkat mengenai suatu buku, skripsi dan majalah:
pengarang, judul, edisi, tempat terbit, nama penerbit, tahun terbit, jumlah
pengarah, jilid, dan lain-lain. Katalog komputer tersedia di ruang
perpustakaan yang dapat dicari sesuai dengan keinginan peminjam, yaitu
melalui menu penelusuran seperti : judul buku, pengarang, klasifikasi,
ISBN dan sebagainya. Sedangkan kartu katalog terdiri dari dua macam
yaitu katalog pengarang dan katalog judul; Jajaran katalog ini disusun
berdasarkan abjad.
Selain itu, ABFI Institute Perbanas memiliki Digital Library
http://digilib.perbanas.id/ yang memudahkan akses angota perpustakaan
untuk mencari buku yang di inginkan, dan juga dapat di download dalam
bentuk soft file.
a. Pangkalan data ( database )
Koleksi perpustakaan baik buku, skripsi, majalah maupun indeks
artikel telah dimasukan dalam pangkalan data ( database )
perpustakaan, dengan menggunakan NCI Bookman versi 2.40 dan
menggunakan program database access
b. Koleksi
Koleksi perpustakaan ABFI Institute Perbanas meliputi bidang-
bidang ekonomi, keuangan, perbankan, akuntansi, manajemen,
hukum, dan umum. Koleksi bahan perpustakaan terdiri dari:
1. Bahan pustaka yang dipinjamkan ke luar , yaitu;
Buku teks (dengan tanda label hitam),
Buku wajib, Buku umum.
Monograf.
2. Bahan pustaka yang tidak dipinjamkan ke luar , yaitu
Buku tandon (label merah)
6
Buku rujukan
CD ROM dan Audio Visual (dalam bentuk Kaset dan CD,
VCD)
Majalah/jurnal
Skripsi Sarjana
Makalah (Program DIII)
Surat Kabar
Kliping
c. Prosedur peminjaman
1. Peminjam mencari bahan pustaka yang akan dipinjam melalui
rak katalog yang disusun menurut abjad pengarang, judul, dan
penelusuran katalog komputer ( OPAC ).
2. Peminjam mengambil bahan pustaka yang tersedia di ruang
peminjaman.
3. Peminjam menyerahkan kartu anggota perpustakaan kepada
petugas pelayanan
4. Peminjam menerima buku dan kartu anggota yang telah diproses
serta buku telah tercantum tanggal pengembalian
5. Peminjam yang menggunakan buku-buku referens, skripsi, surat
kabar dan majalah, dapat mengambil sendiri di rak (kecuali
skripsi) , dan meninggalkan kartu identitasnya kepada petugas
pelayanan referensi (diruang referensi).
6. Peminjam yang menggunakan buku perpustakaan, buku tandon,
untuk dibaca di ruang baca mahasiswa harus meninggalkan
kartu anggota perpustakaan kepada petugas perpustakaan.
7. Peminjam tidak diperkenankan menggunakan kartu anggota
orang lain.
d. Bahan Pustaka yang dapat dipinjam
1. Semua buku wajib, buku umum (label hitam ) dapat dipinjam.
2. Buku (label merah), buku rujukan, referens, surat kabar, skripsi,
kliping hanya boleh dipinjam untuk dibaca di ruang baca.
7
Peminjam yang oleh karena kebutuhan mendesak dapat
membuat reproduksi (fotokopi) buku/majalah, untuk skripsi
maksimal 10 lembar dan dilayani oleh petugas Perpustakaan.
e. Jumlah Buku yang Dipinjam dan Batas Waktu Peminjaman
1. Mahasiswa
Diperkenankan meminjam buku maksimal 3 (tiga)
eksemplar dengan judul yang berbeda .
Batas waktu peminjam selama 1 (satu) minggu dan
dapat diperpanjang selama 1 (satu) minggu lagi bila
ternyata tidak diperlukan oleh orang lain atau jumlah buku
yang sama cukup banyak.
2. Dosen /Karyawan
Diperkenankan meminjam buku maksimal 10
(sepuluh) eksemplar untuk menunjang proses belajar
mengajar di STIE Perbanas.
Batas waktu peminjaman 1 (satu) semester dan dapat
diperpanjang selama 1 semester lagi bila ternyata tidak
diperlukan oleh orang lain atau jumlah buku yang sama
cukup banyak.
3. Anggota Luar Biasa
Hanya diperkenankan membaca di tempat dan telah
melengkapi administrasi.
8
untuk mencari buku yang diinginkan. Sistem perpustakaan yang
terintegrasi dapat memudahkan pengendalian pihak perpustakaan
dalam peminjaman buku.
9
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
10