Anda di halaman 1dari 12

Panduan Ikut Tender LPSE (Layanan

Pengadaan Secara Elektronik)


32 Replies

18 Votes

Daftarkan Perusahaan Anda Pada LPSE atau Layanan Pengadaan Secara Elektronik. LPSE
untuk sekarang belum teragregasi, jadi harus masuk ke masing-masing instansi. Gambar
berikut contoh masuk ke dalam LPSE PLN melalui google:click LPSE PLN.

Setelah click link LPSE (instansi apapun itu), akan muncul tampilan sebagai berikut:
selanjutnya klik mendaftar sebagai penyedia barang dan jasa.

Masukan alamat email anda, download formulir Pendaftaran dan formulir keikutsertaan
selanjutnya klik mendaftar.

Notifikasi akan dikirim via email, selanjutnya isi formulir pendaftaran dan formulir
keikutsertaan untuk dibawa ke LKPP (Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah) di daerah anda untuk diklarifikasi dan dicek kebenaran perusahaan untuk
mendapatkan user id dan pasword.Anda juga akan mendapatkan pelajaran cara menggunakan
system secara geratis.

Setelah mendapatkan username dan pasword, masuk kembali untuk log in. Pada tampilan awal
akan terpampang pengumuman pekerjaan yang akan dilelangkan beserta lokasi, hps dan
tanggal lelang. Ada juga fitur “cari” dan “Daftar Hitam” Jangan sampai perusahaan anda masuk
di daftar hitam.
Setelah log in, maka anda akan masuk pada fitur diatas. Yang pertama diisi adalah pada fitur
“data penyedia” untuk mengupdate data perusahaan anda. Isi semua secara lengkap dan upload
semua dokumen perusahaan anda.

Diatas terdapat fitur – fitur yang akan dijelaskan sebagai berikut:

“Home” disini akan tampil lelang yang sedang anda ikuti beserta tahapan lelang.

“Data Penyedia” adalah informasi update perusahaan anda. Harus selalu diupdate dan
diupload soft copy perusahaan anda.
diisi dan diupdate dari identitas Perusahaan, Ijin Usaha, akta, Pemilik, Pengurus, Tenaga Ahli,
Peralatan, Pengalaman dan Pajak. Ini akan anda gunakan pada saat upload penawaran.

“Lelang Baru” adalah tempat untuk melihat semua lelang yang baru diluncurkan, jangan
sampai terlambat untuk ikut.
jika ingin ikut pelelangan maka klik salah satu paket pekerjaan:

Pada bagian bawah halaman diatas, klik setuju ikut lelang:


setelah itu, anda akan dapat mendonwload dokumen pengadaan. (klik untuk download)

klik pada “Download Dokumen Pengadaan Pengumuman Pasca kualifikasi” untuk


mendapatkan schedule lelang dan diprint sebagai panduan bekerja. Klik pada “(RAB 020.pdf)
dan (DKL 020.pdf) dan apapun yang muncul disana untuk semua dokumen pengadaan.

Penjelasan Juga dilakukan secara on line.

Tombol ini muncul setelah saatnya penjelasan dokumen. Klik dan tanyakan semua yang belum
dimengerti, yang kemudian akan dijawab oleh panitia.
Jika pada saatnya Upload penawaran, ini terdiri dari 2 tahap yaitu upload isian kualifikasi dan
penawaran. Download aplikasi apendo agar penawaran terenkripsi secara system dan terjaga
kerahasiaannya. Masing-masing memiliki identitas digital yang menandakan terjaganya
kerahasiaannya. Dalam rubrik ini saya belum memiliki sampel karena belum ada pengiriman
penawaran. Jangan terlambat nanti semua akan sia-sia. Penawaran anda bisa berupa 1 sampul
atau 2 sampul. Jadikan file pdf dengan ukuran terkecil dalam artian dapat dibaca dengan jelas.
Mari kita wujudkan iklim pengadaan yang harmonis. Selamat bertanding..berikan penawaran
yang terbaik.

Semoga bermanfaat.

Lelang atau tender adalah penawaran pekerjaan kepada Kontraktor atau


Konsultan untuk mendapatkan penawaran bersaing sesuai spesifikasi dan dapat
dipertanggung jawabkan. Salah satu tahapan yang mutlak harus dilalui dalam proses
pemilihan penyedia barang dan jasa pemerintah adalah tahapan pembukaan dokumen
penawaran. Acara pembukaan dokumen penawaran dilakukan secara resmi dalam
suatu acara yang disaksikan oleh semua peserta lelang karena dokumen tersebut
merupakan penentu dalam persaingan pemilihan penyedia barang/jasa pemerintah.
Acara pembukaan penawaran selalu menjadi perhatian semua peserta lelang karena
dalam acara inilah panitia pengadaan barang/jasa pemerintah membeberkan seluruh
data-data yang terdapat dalam setiap dokumen penawaran kepada seluruh peserta
lelang
KAJIAN PUSTAKA
2.1. Pengertian Pelelangan
Pelelangan dapat didefinisikan sebagai serangkaian kegiatan untuk menyediakan
barang / jasa dengan cara menciptakan persaingan yang sehat diantara penyedian barang /
jasa
yang setara dan memenuhi syarat, berdasarkan metode dan tata cara tertentu yang telah
ditetapkan dan diikuti oleh pihak – pihak yang terkait secara taat sehingga terpilih penyedia
terbaik ( Wulfram I. Ervianto, manajemen proyek konstruksi hal 49 )
2.2 . Macam Pelelangan
Macam – Macam pelelangan, proses pengadaan barang atau jasa dalam proyek
konstruksi yang menggunakan pelelangan dapat dibedakan menjadi 2 macam, yaitu
pelelangan langsung dan pelelangan terbatas. Pada prinsipnya, kedua macam pelelangan
tersebut sama, hanya ada sedikit perbedaan dalam hal peserta lelang. Dalam pelelangan
umum, semua penyedia jasa yang memenuhi syarat dapat ikut dalam pelelangan, sedangkan
dalam pelelangan terbatas yang diizinkan ikut adalah penyedia barang/jasa yang diundang
oleh pengguna jasa. Pemilihan macam pelelangan pada umumnya tergantung pada besar
kecilnya bangunan, tingkat kompleksitas bangunan. Besar/kecilnya biaya bangunan, jangka
waktu pelaksanaan pekerjaan. (Wulfram I. Ervianto, manajemen proyek konstruksi hal 51 )
2.3. Prinsip Dasar Pelelangan
Proses pengadaan perusahan jasa konstruksi ini diatur oleh keputusan presiden terutam
digunakan dilingkungan proyek pemerintah. Prinsip dasar pelelangan adalah
 Efisiensi , berarti pengadaan barang/jasa harus diusahakan dengan menggunakan dana
dan daya yang terbatas untuk mencapai sasaran yang ditetapkan dalam waktu
sesingkat – singkatnya dan dapat dipertanggung jawabkan.
 Efektif, berarti prngadaan barang/jasa harus sesuai dengan kebutuhan yang telah
ditetapkan dan dapat memberikan manfaat yang sebesar – besarnya sesuai sasaran
yang ditetapkan.
 Terbuka dan bersaing, berarti pengadaan barang/jasa harus terbuka bagi penyedia
barang/jasa yang memenuhi persyaratan dan dialakukan melalui persaingan yang sehat
di antara penyedia barang/jasa yang setara dan memenuhi syarat/kriteria tertentu
berdasarkan ketentuan dan prosedur yang jelas dan transparan.
 Transparan, berarti semua ketentuan dan informasi mengenai pengadaan barang/jasa
termasuk syarat teknis administrasi pengadaan, tata cara evaluasi, hasil evaluasi,
penetapan calon penyedia barang/jasa, sifatnya terbuka bagi peserta penyedia
barang/jasa yang berminat serta bagi masyarakat luas dan umumnya.
 Adil/tidak diskriminatif, berarti memberikan perlakuan yang sama bagi calon penyedia
barang/jasa yang tidak mengarah untuk memberi keuntungan kepda pihak tertentu,
dengan cara atau alasan apapun.
 Akuntabel, berarti harus mencapai sasaran baik fisik, keuangan maupun manfaat bagi
kelancaran pelaksanaan tugas umum pemerintah dan pelayanan masyarakat sesuai
prinsip – prinsip serta ketentuan yang berlaku dalam pengadaan barang/jasa.
Pemilihan penyedi barang/jasa pemborong/jasa lainnya pada prinsipnya dilakukan
melalui metode pelelangan umum.
 Pelelangan Umum, adalah metode pemilihan penyedia barang/jasa yang dilakukan
secara terbuka dengan pengumuman secara luas melalui media massa dan papan
pengumuman resmi untuk penerangan umum sehingga masyarakat luas dunia usaha
yang berminat dan memenuhi kualifikasi dapat mengikutinya.
 Pelelangan terbatas, dapat dilaksanakan apabila dalam hal jumlah penyedia
barang/jasa yang mampu melaksanakan diyakini terbatas, yaitu untuk pekerjaan yang
kompleks, dengan cara mengumumkan secara luas melalui media massa dan papan
pengumuman resmi dengan mencantum penyedia barang atau jasa yang telah diyakini
mampu, guna memberi kesempatan kepada penyedia barang/jasa lainnya yang
memenuhi kualifikasi.
 Pemilihan langsung, yaitu pemilihan penyedia barang/jasa yang dilakukan dengan
membandingkan sebanyak – banyaknya penawaran sekurang – kurangnya 3
penawaran dari penyedia barang/jasa yang telah lulus prakualifikasi serta dilakukan
negosiasi baik teknis maupun biaya serta harus diumumkan minimal melalui papan
pengumuman resmi untuk penerangan umum dan bila memungkinkan melalui
internet. Pemilihan langsung dapat dilaksanakan manakala metoda pelelangan umum
atau pelelangan terbatas dinilai tidak efisien dari segi biaya pelelangan.
 Penunjukan langsung, metoda ini dapat dilaksanakan dalam keadaan tertentu dan
keadaan khusus terhadap 1 penyedia barang/jasa. Pemilihan penyedia barang/jasa
dapat dilangsungkan dengan cara melakukan negosiasi, baik secara teknis maupun
biaya, sehingga diperoleh harga yang wajar dan secara teknis dapat
dipertanggungjawabkan.
 Swakelola, adalah pelaksanaan pekerjaan yang direncanakan, dikerjakan dan awasi
sendiri dengan menggunakan tenaga sendiri, alat sendiri atau upah borong tenaga.
Swakelola dapat dilakasanakan oleh pangguna barang/jasa, instansi pemerintah,
kelompok masyarakat/lembaga swadaya masyarakat penerima hibah. Jenis pekerjaan
yang memungkinkan dilaksanakan secara swakelola diantaranya adalah
a) pekerjaan yang bertujuan meningkatkan kemampuan teknis sumber daya
manusia instansi pemerintah yang bersangkutan.
b) pekerjaan yang bersifat rahasia bagi instansi pengguna barang atau jasa yang
bersangkutan.
c) pekerjaan untuk proyek percontohan yang bersifat khusus untuk
pengembangan teknologi/metoda kerja yang belum dapat dilaksanakan oleh
penyedia barang/jasa.
Paket lelang jasa konstruksi terdiri dari dokumen lelang dan rancangan kontrak, yang dirinci
sebagai berikut
 Surat Undangan untuk Mengikuti Lelang disurat ini dijelaskan pula jadwal kapan
jawaban harus diterima, kemungkinan kunjungan ke lokasi proyek, dan lain – lain.
 Kerangka Acuan Penjelasan perihal latar belakang proyek, tujuan dan lingkup jasa
konstruksi, produk – produk yang harus dihasilkan, dan jangka waktu
penyelenggaraan konsultasi.
 Ringkasan kriteria Seleksi Dalam dokumen lelang diikutsertakan ringkasan kriteria
seleksi agar para peserta memahami aspek yang akan dianalisis berikut nilai atau
bobotnya terhadap butir – butir pokok.
 Format Proposal hal ini adalah serangkaian pertanyaan dan informasi yang disusun
dalam format tertentu. Jawaban dan tanggapan atas pertanyaan tersebut akan menjadi
dasar penilaian proposal yang diajukan peserta lelang
 Rancangan Kontrak Disamping dokumen – dokumen tersebut diatas, pada dokumen –
dokumen lelang dilampirkan pula rancangan kontrak yang nantinya akan
ditandatangani oleh pemenang lelang dan pemakai jasa konsultan. Di lampirkan
rancangan kontrak dipaket lelang dimaksudkan agar para peserta berkesempatan
mempelajari pasal – pasalnya. Hal ini akan banyak membantu memberikan masukan
dalam rangka menyiapkan proposal. ( Imam Soeharto, studi kelayakan proyek industri,
erlangga, hal 417 )
2.4. Penetapan Pemenang Lelang
Selesai membuat Berita Acara Hasil Pelelangan ( BAHP ), kemudian panitia lelang
mengadakan rapat untuk menentukan pemenang lelang. Panitia akan menentapkan calon
pemenang lelang yang dianggap akan memberikan keuntungan bagi negara, maksudnya :
 Calon pemenang lelang dianggap dapat memberikan keuntungan secara finansial pada
negara karena menawarkan harga pekerjaan yang berada di bawah pagu dana yang
telah ditentukan.
 Calon pemenang lelang dianggap sebagai perusahan jasa konstruksi yang telah
memiliki pengalaman memadai untuk mengerjakan proyek dimaksud, memiliki
reputasi baik ( tidak termasuk daftar hitam perusahan ), memiliki kemampuan
keuangan yang memadai, memiliki peralatan yang lengkap dan sebagainya.
( Suparyakir, Pelelangan Jasa Konstruksi, hal 20)
2.5. Pengumuman Pemenang
Pokja ULP mengumumkan pemenang dan pemenang cadangan 1 dan 2 ( apabila ada ) kepada
masyarakat di website sebagaimana tercantum dalam LDP dan papan pengumuman resmi
yang memuat sekurang – kurangnya :
 Nama paket pekerjaan dan nilai total HPS
 Nama dan alamat penyedia
 Harga penawaran terkoreksi
 Nomor Pokok Wajib Pajak ( NPWP )
 Hasil evaluasi pelelangan untuk seluruh peserta yang dievaluasi ( Hendra Susanto &
Hediana Makmur, Auditing Proyek – Proyek Konstruksi, hal 60 )
2.6. Sumber Hukum Pelelangan
Pelaksanaan pelelangan di Indonesia diatur oleh keputusan Presiden Republik
Indonesia tentang Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara ( Keppres tentang
Pelaksanaan APBN ). Keppres yang mengatur pengadaan barang dan jasa telah beberapa kali
mengalami penyempurnaan, contohnya Keppres No.14 A Tahun 1980, tanggal 14 April 1980
di sempurnakan menjadi Keppres No. 18 Tahun 1981, tanggal 5 Mei 1981. Tahun anggaran
1984/1985 telah dikeluarkan Keppres No.29 Tahun 1984, tanggal 21 April 1984 sebagai
pengganti Keppres No.14 A Tahun 1980 dan Keppres No.18 Tahun 1981. Kemudian
disempurnakan kembali dengan keluarkannya Keppres No.16 Tahun 1994 dilanjutkan
Keppres No.6 Tahun 1999, Keppres No.18 Tahun 2000 dan terbaru Keppres No.80 Tahun
2003. Jika dilihat dari isi dan jiwanya, Keppres 18 Tahun 2000 telah menunjukan sikap
reformis yang sejak lama didambakan oleh kalangan industri kontruksi. Salah satunya adalah
masalah “kesetaraan” antara pengguna jasa dan penyedia jasa. Istilah “pemberi tugas” yang
bernuansa diskriminatif sudah tidak digunakan lagi dan selanjutnya disebut pengguna jasa,
sedangkan untuk konsultan/kontraktor digunakan istilah “penyedia jasa”. Dalam salah satu
ketentuannya, baik pengguna jasa maupun penyedia jasa dapat terkena sanksi jika menyalahi
ketentuannya sehingga tidak ada lagi istilah warga negara kelas 1,2 dan 3. Sikap reformis
yang kedua adalah adanya peran yang besar bagi asosiasi (perusahaan atau profesi) untuk
melakukan sertifikasi perusahaan atau tenaga ahli yang bergerak di bidangnya. ( Wulfram I.
Ervianto, manajemen Proyek Konstruksi, hal 52-53 )

Anda mungkin juga menyukai