Anda di halaman 1dari 3

Identitas

Judul : Strategi Pembelajaran


“Suatu Pendekatan Bagaimana Meningkatkan Kegiatan Belajar Siswa
Secara Transformatif”
Penulis : Haidir & Salim
Penerbit : Perdana Publishing
Tahun Terbit : 2012
Kota Terbit : Medan

Isi
Secara garis besar buku ini mengupas dan menelaah bagaimana strategi meningkatkan
kegiatan belajar siswa secara aktif yang akan membantu guru untuk meningkatkan enam fokus
pendidikan sebagaimana dalam UU. No. 20 Tahun 2003
Yang pertama sekali buku ini mengisyaratkan bahwa setiap manusia hendaknya
mengubah paradigma berpikirnya dari konsep mengajar ke pembelajaran. Pengajaran
merupakan terjemahan dari bahasa Inggris instruction. Dalam kamus Advance pengajaran
diartikan dengan “perintah, petunjuk, instruksi”. Dengan demikian, apabila suatu kegiatan
pengajaran yang bertumpu pada aktivitas mengajar, maka seluruh kegiatan guru dalam proses
mengajar tersebut didominasi dengan perintah, petunjuk dan instruksi, sehingga peserta didik
lebih banyak diam mendengar dan mencatat tetapi kurang aktif melakukan kegiatan bertanya,
berpikir, menganalisis, membandingkan, dan menyusun konsep yang akibatnya penguasaan
materi pun didominasi oleh guru saja.
Buku ini juga mengupas sekitar delapan belas pemasalahan strategi pembelajaran yang
umumnya terjai pada proses belajar sera identifikasi terhadap masalah-masalah pembelajaran.
Hal tersebut mengindikasikan bahwa utuk meminimalisir terjadinya masalah-masalah dalam
proses belajar maka perlu membekali peserta didik dengan kemampuan serta keterampilan,
misalnya kemampuan berpikir reflektif dan berpikir kritis dengan upaya menerapkan strategi-
strategi pembelajaran transformatif yang berbasis pada BMB3 (bepikir, merasa, bersikap,
bertindak dan bertanggungjawab) dan Lima-I (berdasarkan iman dan takwa, inisiatif dan
industrius, individu dan interaksi. Pembelajaran transformatif BMB3 dan Lima-I ini
merupakan strategi pembelajaran dimana peserta didik mengonstruksi pengetahuannya sendiri
sebagaimana dalam aliran konstruktivisme.
Di samping itu, buku ini menerangkan dan mengingatkan kembali bahwa pendidik
merupakan suatu profesi. Dengan demikian, setiap tindakan yang dilakukan harus disertai
keahlian, kemahiran serta kecakapan yang memenuhi standar mutu atau norma tertentu
sebagaimana dinyatakan dalam UU No. 14 Tahun 2005 tentang guru dan dosen.
Mengajar merupakan suatu aktivitas menularkan pengetahuan kepada orang lain. Untuk
itu, dibutuhkan suatu sifat profesionalitas. Diantaranya kemampuan dalam pengorganisasian,
penyajian materi pelajaran, cara membangun komunikasi dengan siswa, pengaturan waktu,
cara mengajukan pertanyaan, cara memberikan tugas, dan lain-lainnya.
Sebagaimana sejarahnya bahwa strategi ini berasal dari dunia militer sebagai kebutuhan
yang sangat urgen dalam mencapai kemenangan di dunia peperangan. Sama halnya dengan
proses pembelajaran, pendidik harus mengidentifikasi terlebih dahulu segala hal yang
bersangkutan dengan proses pembelajaran. Siapa yang akan menjadi peserta didiknya,
bagaimana tingkat intelegensinya, latar belakang anak didiknya, dan lain-lainnya. Untuk itu,
dibutuhkanlah strategi pembelajaran yang aktif supaya melatih anak didik dalam berpikir,
mengolah informasi, menganalisis materi belajar sehingga anak didik mampu membangun
pemikirannya sendiri berdasarkan apa yang sudah dipahaminya.

Kelebihan
Berdasarkan yang telah reviewer analisa, sungguh disana-sini banyak kelebihan
namun tidak dapat disebutkan satu-persatu. Yang pertama reviewer nilai dari judul buku yang
cukup menarik, dimana saat pertama kali melihat sampul buku saya langsung berminat untuk
meneruskan membacanya karena judul yang inovatif dan menginspirasi. Selanjutnya dari
aspek isi buku, isi dari buku ini sangat inovatif demi memenuhi kebutuhan mendidik seorang
guru, mengajarkan bagaimana cara menerapkan strategi pembelajaran yang aktif sehingga anak
didik lebih mampu menyerap materi pembelajaran demi terpenuhinya kompetensi-kompetensi
yang diperlukan anak didik sehinga membentuk pengetahuan, keterampilan dan sikap anak
didik. Begitu juga dengan aspek bahasa dan cara penyampaiannya mudah dimengerti dan
dipahami sehingga reviewer dengan cepat dapat menyerap isi dan makna buku.

Kekurangan
Sebagian kecil kekurangan buku ini ialah dari tampilan cover, walaupun warnanya
cukup indah dan menarik tapi saya menilai cover yang digunakan tidak begitu bagus karena
menampilkan gambar orang-orang barat. Saya menganjurkan bahwa ada baiknya jika gambar
yang digunakan pada cover hendaklah gambar/foto orang-orang Indonesia sehingga mata tidak
sakit melihatnya.
Kontribusi Buku Terhadap Pendidikan Agama Islam

Jika kita membicarakan tentang apa saja kontribusi yang telah diberikan buku ini
terhadap pendidikan agama Islam, pastilah banyak sekali. Satu yang bia disebutkan disini ialah
strategi pembelajaran yang akif dan transformatif. Di lapangan tidak jarang terjadi bahwasanya
setiap pembelajaran PAI seperti mata pelajaran sejarah kebudayaan islam, alquran hadits,
akidah akhlak, fiqh, pembelajaran berjalan dengan pasif dimana peserta didik hanya
mendengar, mencatat dan suasana pun sangat monoton, dimana pendidiklah yang menjadi
pusat pembelajaran. Maka dengan kehadiran buku ini, reviewer dapat belajar strategi apa yang
bisa digunakan dalam beberapa aspek pembelajaran termasuk strategi pembelajaran akidah
akhlak.
Kemudian buku ini memberikan pelajaran dan strategi yang mengedepankan
pembelajaran aktif. Dengan mengacu pada PP. 19 Tahun 2005 bahwa pembelajaran pada
satuan pendidikan diselenggarakan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang,
memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi
prakarsa, kreativitas dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat dan perkembangan pisik serta
psikologis anak.
Teori konstruktivisme sebagaimana yang dikupas dan dikaji dalam buku ini
mengharuskan guru untuk menyusun dan melaksanakan suatu kegiatan pembelajaran yang
dapat memfasilitasi peserta didik agar aktif membangun pengetahuannya sendiri. Dimana
keberhasilan belajar tidak hanya bergantung pada lingkungan atau kondisi belajar, tetapi juga
pada pengetahuan awal peserta didik dan melibatkan pembentukan “makna”oleh mereka itu
sendiri berdasarkan apa yang telah mereka lakukan, lihatdan dengar. Dengan demikian, teori
ini juga memberikan solusi dalam beberapa materi pembelajaran PAI dimana kalau kita
menerapkan teori konstruktivisme ini bisa membantu dalam menciptakan suasana
pembelajaran yang aktif dan menyenangkan karena peserta didik lebih banyak berperan dan
membangun kerangka berpikir sendiri dan pemahaman yang bermakna yang difasilitasi oleh
pendidiknya.

Anda mungkin juga menyukai