Anda di halaman 1dari 3

PERBEDAAN PENGARUH DAN HUBUNGAN DALAM PENELITIAN

Unknown 10:28:00 AM Art Pendidikan


Apa bedanya pengaruh dan hubungan?! Secara teori pengaruh meneliti pola kausalitas atau fungsi
sebab akibat dari sebuah variabel atau lebih terhadap variabel lain berlandaskan teori tertentu.
Dengan kata lain, terdapat variabel yang secara teoritik mempengaruhi (independent variabel)
kemudian melihat efek dari variabel tersebut terhadap variabel lain yang dipengaruhi (dependent
variabel). Sedangkan hubungan adalah mengukur derajat keeratan (korelasi) antara dua variabel
baik yang sudah jelas secara literatur berhubungan atau sesuatu masalah yang akan diteliti. Namun
analisis hubungan tidak menjelaskan arah hubungan dengan landasan teori baku.

Mereka yang sotoy biasanya menjawab: Oh, pengaruh itu satu arah, kalo hubungan dua arah.
Hampir semua mahasiswa yang mau sidang tahu tentang hal ini, tetapi sayangnya kebanyakan dari
mereka hanya sekedar tahu saja tetapi tidak mengerti. Apanya sich yang searah dan dua arah?!
Untuk lebih jelasnya, marilah kita simak percakapan berikut:
A : “Chui, tau ga apa bedanya teh tawar sama teh manis?!”
B : “Yach jelas lah teh manis itu dikasih gula, kalo teh tawar ngga.”
A : “Salah, Chui!!! Kalo teh manis ada sendoknya, kalo teh tawar ngga!!!”

Dasar !!! Orang jawab serius, dia malah main-main. Tapi, kalo dipikir-pikir benar juga sich.
Sebenarnya penyebab teh itu bisa menjadi manis adalah gulanya. Semakin banyak kita
memasukkan gula, maka semakin manislah rasa teh itu. Gula menjadi variabel X (sebab: masalah)
dan rasa manis menjadi variabel Y (akibat: gejala). Inilah yang dinamakan PENGARUH: (X)
berpengaruh terhadap (Y) >>> sebab akibatnya jelas dan berlaku hanya 1 arah saja >>> banyaknya
gula berpengaruh terhadap tingkat kemanisan, (X) berpengaruh terhadap (Y), tetapi tidak dapat
dibalik menjadi tingkat kemanisan berpengaruh terhadap banyaknya gula, (Y) berpengaruh
terhadap (X).

Selain itu juga ternyata teh manis dan teh tawar berhubungan dengan ada atau tidaknya sendok
yang menyertai gelasnya. Jika kita pergi ke restoran dan membeli teh manis, kemungkinan ada
sendoknya. Dan sebaliknya, ketika kita menjumpai minuman teh bersendok, kemungkinan besar
rasa teh itu manis >>> hubungan bersifat 2 arah: (X) berhubungan dengan (Y) dan (Y) juga
berhubungan dengan (X).
Segala sesuatu yang berpengaruh pasti memiliki hubungan, tetapi segala sesuatu yang memiliki
hubungan belum tentu memiliki pengaruh. Banyaknya gula BERPENGARUH terhadap tingkat
kemanisan, tetapi tingkat kemanisan TIDAK BERPENGARUH terhadap banyaknya gula. Jika ada
teh manis, KEMUNGKINAN teh tersebut mengandung gula. Dan tentu saja jika ada teh yang
mengandung gula, KEMUNGKINAN rasanya manis. Manis atau tidaknya teh juga
BERHUBUNGAN dengan ada atau tidaknya sendok. Jika ada teh manis, maka KEMUNGKINAN
di gelasnya ada sendok, tetapi manis atau tidaknya teh TIDAK DAPAT MEMPENGARUHI
banyaknya sendok.

Dalam statistika, metode yang paling cocok untuk mengukur hubungan adalah korelasi. Sedangkan
metode yang paling umum untuk mengukur pengaruh adalah analisis regresi (regression analysis),
atau analisis jalur (path analysis) dan variannya seperti cross-section, time series, panel data dan
lainnya (tergantung dari skala data pada variabel dependen dan variabel independen). Sebagai
contoh jika skala data pada variabel dependennya adalah kategorik, sedangkan skala data variabel
independennya adalah numerik, maka statistika yang digunakan untuk mengukur pengaruh adalah
analisis varians.

Berdasarkan konsep statistika, analisis korelasi atau hubungan untuk mengukur tingkat hubungan
kedua variabel penelitian adalah bersifat tetap atau fix, baik variabel Y maupun variabel X.
Sedangkan pada analisis regresi, variabel independen adalah fix, karena digunakan untuk
mengukur respon terhadap variabel dependen yang random.

Untuk menghitung pengaruh, umumnya kita menggunakan regresi dengan persamaan sebagai
berikut: Y = a + bX. Jika Y = 2 + 0,1X, maka setiap kenaikan 1 X akan menaikkan Y sebesar 0,1
>>> X berpengaruh terhadap Y >>> Y = gejala dan X = masalah >>> Jika tidak menginginkan
adanya gejala tertentu, maka kita dapat menghilangkan/mengurangi X!!! Tetapi dengan
meningkatkan kinerja Y, belum tentu akan berpengaruh pada peningkatan kinerja X, karena sekali
lagi: PENGARUH SIFATNYA 1 ARAH SAJA!!!

Berbeda dengan hubungan yang menggunakan korelasi, di sini kita hanya melihat sejauh mana
atau seberapa besar hubungan antar variabelnya, tanpa melihat urutan sebab akibatnya. Anggap
saja antara teh manis dan sendok memiliki koefisien korelasi r = 0.9. Hal ini berarti bahwa jika
kita menemukan gelas teh dengan sendok, ada kemungkinan sebesar 90% bahwa teh tersebut
merupakan teh manis. Atau, jika kita menemukan teh manis, maka ada kemungkinan sebesar 90%
bahwa di gelas teh tersebut kita akan menemukan sendok.

Umumnya, dalam setiap penelitian dengan judul PENGARUH, si penulis juga tetap akan melihat
seberapa besar korelasinya (melihat besarnya hubungan), tetapi dalam penelitian yang berjudul
HUBUNGAN, umumnya tidak akan ditemukan hal-hal yang berkaitan dengan besarnya pengaruh.
So, kalo ada yang nanya apa bedanya hubungan dan pengaruh, jangan bingung lagi yach. Ingat
saja tentang bedanya teh manis dan teh tawar.

Note :
[1] PENGARUH, tidak harus memiliki keterkaitan namun mampu memberikan pengaruh terhadap
objek yang dipengaruhi. Biasanya digunakan untuk menghubungkan antara USAHA yang
dilakukan oleh perusahaan dengan HASIL yang diperoleh oleh perusahaan, contoh : coba tanyakan
kepada dosen pembimbing penulisan penelitian (skripsi/tesis), tau atau tidak.

[2] HUBUNGAN, antara objek satu dengan lainnya memiliki keterkaitan yang saling melengkapi.
Digunakan untuk menghubungkan antara HASIL dengan HASIL, contoh : coba tanyakan kepada
dosen pembimbing penulisan penelitian (skripsi/tesis), tau atau tidak.

Anda mungkin juga menyukai