Anda di halaman 1dari 18

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

“Perkembangan Islam Pada Masa Kej

Disusun Oleh : Rangga Maulana Syahputra

NISN :16………………………

Kelas : XI – IPS 2

SMA NEGERI 3 PURWAKARTA


Jl. Letkol abdul kadir No.15 Negeri kaler Kab. Purwakarta Jawa Barat
41115

LEMBARAN PENGESAHAN
LAPORAN MAKALAH PAI
PERKEMBANGAN ISLAM PADA MAS KEJAYAAN

Disusun Oleh :
Nama : Rangga Maulana Syahputra
NISN :
Tema : Perkembangan Islam Pada Masa Kejayaan
Kelas : XI – IPS 2
Masa Penilaian : Oktober – Desember
Tahun Pelajaran : 2017 / 2018

WALI KELAS PENYUSUN

Budi Susanto, Spd Rangga Maulana Syahputra


NIP : 19730406 200604 1005 NISN :

ABSTRAK
PEMBAHASAN PERKEMBANGAN ISLAM PADA MASA KEJAYAAN
DAN MENJELASKAN FASE-FASE KEMAJUAN DAN KEMUNDURAN
PADA MASA KEJAYAAN ISLAM
Oleh:
Rangga Maulana Syahputra
NISN

Latar Belakang : Pembahasan ini merupakan hasil observasi dan merupakan salah satu
persyaratan untuk memenuhi salah satu tugas mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di SMA
NEGERI 3 PURWAKARTA dan Jika kita meninjau ulang sejarah keilmuan abad pertengahan
(antara abad 8-12 M), maka kita dapati bahwa ilmu pengetahuan yang dibangun oleh para
ilmuwan Islam sangat berkembang pesat, bahkan mewarnai dunia saat itu. Tradisi keilmuan
berkembang hingga mampu melahirkan karya-karya besar dan monumental. Padahal jika diukur
dengan kondisi sarana dan prasarana yang ada saat itu tidak cukup memadai dan mendukung
bagi perkembangan keilmuan tersebut. Tapi, kenapa hal ini bisa terwujud? Apa yang mendorong
perkembangan ilmu pada saat itu? Kenapa setelah itu berbalik? Kenapa peran lembaga
keagamaan (Islam) tertinggal oleh yang lain? Apa problem yang dihadapi? Adakah kesalahan
pada tingkat epistemologisnya? Makalah ini ingin medeskripsikan beberapa problem di atas
melalui pendekatan filosofis.
Tujuan : pembahasan ini adalah untuk mengetahui tentang Perkembangan Islam Pada
Masa Kejayaan Islam untuk siswa-siswi kelas XI SMA 3 PURWAKARTA diharapkan untuk
menerapkan nilai-nilai penting kedalam kehidupan sehari-hari dalam pembahasan ini dan
mencegah kecenderungan untuk memaksakan nilai-nilai moral secara dogmatik ke dalam
argumentasi ilmiah hanya akan mendorong ilmu surut ke belakang ke zaman Pra-Copernicus dan
mengundang kemungkinan berlangsungnya Inquisi ala Galileo (1564-1642 M) pada zaman
modern ini. Begitu juga sebaliknya bahwa kecenderungan mengabaikan nilai-nilai moral dalam
pengembangan ilmu dan teknologi juga akan menjadikan dishumanisme.Di sinilah perlunya
paradigma Integralisme dan Desekularisasi ilmu.
Kata Kunci : Pembahasan PAI,Khalifah,Kejayaan Islam

DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN ……………………………………………………………………ii
ABSTRAK ………………………………………….………………......................................... iii
DAFTAR ISI …………………………………………………………………………………...iv

Bab I Pendahuluan
A.Latar Belakang……………………………………………………………….……………….1
B.Rumusan Masalah…………………………………………………………………………….1
C.Tujuan…………..…………………………………………………………………………….1
Bab II Pembahasan
A.Perkembangan Peradaban Islam.…………………………………………….……………….2
1. Peradaban Islam pada Masa Dinasti Umayyah……………………………………………...2
A.Ekonomi………………………………………………………………………………….2
B.Sosial Budaya………………………………………………………………………….....2
C.Ilmu Pengetahuan………………………………………………………………………...3
D.Politik…………………………………………………………………………………….3
2. Peradaban Islam pada Masa Dinasti Abbasiyah……………………………………....……..3
A.Bidang Sosial Budaya………………………………………………....………….......….3
B.Bidang Politik dan Militer………...……………………………………………………..4
C.Bidang Ilmu Pengetahuan....………………………………………………….......……...4
D.Bidang Ilmu Agama…………………………………………………………...……........4

B.Periodisasi Kejayaan Peradaban Islam……………………………………………………….4


1. Periode Klasik……………………………………………………………....…...…....……..4
2. Periode Pertengahan.....………………………………………………………………...……5
3. Periode Modern…………………………………………………….......……………………5

C.Kontribusi Islam dalam Perkembangan Peradaban Dunia…………………………………...5


D.Masa Kemajuan Islam (650-1000 M)………………………………………………………..6
E.Faktor-faktor Kemajuan Islam…………………………………………………………....….7
F.Masa Kemunduran Islam (1250-1500 M)………………………………………………....…7
1. Kemunduran Islam di Bagdad…………………………………………....………….………7
2. Kemunduran Islam di Andalusia (Spanyol)…………………………………………………8
3. Kemunduran Islam di Mongol………………………………………………………………8
4. Kemunduran Islam di Mesir…………………………………………………………...……9
G.Fenomena Pada Zaman Kemunduran………………………………………………………10
H.Faktor-faktor Kemunduran Islam…………………………………………………………..11
I.Tokoh Ilmuan Muslim Pada Masa Kejayaan Islam…………………………………………11
1. Ibnu Rusyd (520-595 H)……………………………………………………………………..11
2. Al-Ghazali (450-505 H)……………………………………………………………………...12
3. Al-Kindi (805-873 M)………………………………………………………………………..12
4. Al- Farabi (872-950 M)………………………………………………………………………12
Bab III Penutup
Kesimpulan……………………………………………………………………………………13
Daftar Pusaka…………………………………………………………………………....…….14

BAB I
Pendahuluan

A. Latar Belakang

Seperti perabadan lain,Islam juga mengalami beberapa periode dalam sejarah.Ada satu
periode dimana Islam bisa menunjukan eksistensinya di Eropa bahkan dunia.Periode tersebut
terjadi pada saat para filsuf,ilmuwan,dan insinyur muslim bisa memberikan banyak konstribusi
terhadap perkembangan teknologi dan kebudayaan.Mereka melakukannya baik dengan menjaga
tradisi yang telah ada maupun dengan menciptakan penemuan-penemuannya sendiri.
Sebaliknya, bangsa Eropa waktu itu justru sedang berada di zaman kegelapan (dark ages),
dimana dominasi gereja sangatlah besar sehingga setiap kebenaran (ilmu pengetahuan) harus
sesuai dengan paham gereja.Apabila ada yang menyampaikan sesuatu yang bertentangan dengan
gereja, maka akan mendapatkan hukuman bahkan sampai dibunuh.Hal tersebut menyebabkan
terisolasinya ilmu pengetahuan dari manusia.Padahal sekitar tahun 300 SM,peradaban Eropa
sudah dibangun sedemikian rupa oleh bangsa Yunani dan Romawi.Ilmuan-ilmuan Yunani
mengembangkan filsafat,sementara orang Romawi mengembangkan birokrat.
Ketika Eropa sedang berada dalam masa kegelapan, masyarakat Islam justru mengalami
kemajuan dalam bidang filsafat, ilmu pengetahuan, dan teknologi. Mereka mengambil ilmu-ilmu
yang ada di Yunani dan Romawi kemudian diterjemahkan dalam bahasa Arab. Selain itu,
perkembangan Islam juga dihubungkan dengan letak geografis. Sebelum Islam datang, kota
Mekah merupakan pusat perdagangan di Jazirah Arab, Nabi Muhammad SAW sendiri juga
berasal dari golongan pedagang.Tradisi Ziarah Mekah membuat kota itu menjadi pusat
pertukaran gagasan dan barang.Pengaruh yang dipegang oleh para pedagang muslim dalam jalur
perdagangan Afrika-Arab dan Asia-Arab sangat besar dan penting.Hal tersebut membuat
peradaban Islam tumbuh,berkembang dan meluas dengan berdasarkan perekonomian dagangnya.

B.Rumusan Masalah
Perumusan Masalahnya meliputi :
1.Bagaimana perkembangan islam pada masa kejayaan
2.Bagaimana kemajuan dan kemunduran pada masa kejayaan islam
3.Siapa saja tokoh-tokoh penemu pada masa kejayaan islam

C. Tujuan Penulisan
Makalah ini kami buat untuk memenuhi Tugas Agama Islam dimana yang Insya Allah akan
dipresentasikan untuk bahan diskusi menjelang semester ganjil 2014/2015. Ada pun tujuan dari
pembahasan makalah ini yaitu : Untuk mengingat kembali tentang bagaimana masa kejayaan
Islam,untuk mengetahui bagaimana masa kejayaan islam.Dan mengetahui sederetan tokoh-tokoh
masa kejayaan islam dsb

BAB II
PENDAHULUAN

A.Perkembangan Peradaban Islam


Peradaban Islam adalah bagian dari kebudayaan islam yang meliputi berbagai aspek seperti
moral, kebudayaan, dan ilmu pengetahuan yang luas serta bertujuan untuk memudahkan dan
menyejahterakan hidup manusia di dunia dan di akhirat.Peradaban Islam telah dimulai sejak
masa Rasulullah, khulafaurrasyidin, dan terus berkembang pada Dinasti Umayyah dan
Abbasiyah.
1.Peradaban Islam pada Masa Dinasti Umayyah
Dinasti Umayyah berdiri setelah berakhirya masa kekhalifahan Ali bin Abi Thalib. Khalifah
pertama adalah Muawiyah bin Abi Sofyan dan wilayah kekuasaan Dinasti Umayyah berkembang
di sebelah timur sampai ke Oxus, bagian barat India sampai Punjab dan Lahore. Di utara,
menguasai Pulau Rhodes, Cretta dan di barat menguasai seluruh Afrika Utara, Aljazair, Tangiers,
dan Spanyol. Kemajuan Dinasti ini adalah sebagai berikut
A.Ekonomi
Pada masa Khalifah Muawiyah, didirikan percetakan uang yang bertuliskan bahasa Arab yang
terbuat dari perunggu lalu disempurnakan oleh khalifah Abdul Malik bin Marwan dan
dikeluarkannya mata uang logam Arab (emas/dinar, perak/dirham, perunggu/fals/fuls) yang satu
sisi bertuliskan kalimat “Laailaha Illallah” dan sisi lainnya tertulis Qul huwallahu ahad serta di
luar lingkarannya ditulis Muhammad Rasulullah bil huda wa dinil haq sebagai mata uang resmi
pemerintah islam.
B.Sosial Budaya
Dalam bidang sosial budaya, khalifah pada masa Dinasti Umayyah banyak memberi kontribusi
yang cukup besar dengan dibangunnya rumah sakit (mustasyfayat) di setiap kota oleh Khalifah
Walid bin Abdul Malik serta dibangun rumah singgah bagi anak-anak yatim piatu yang ditinggal
oleh orang tua mereka akibat perang dan orang tua yang tidak mampu pun dirawat di rumah-
rumah tersebut.

C.Ilmu Pengetahuan
Ilmu pengetahuan yang berkembang pada masa ini diuraikan sebagai berikut
a.Ulumul lisaniyah,ilmu yang diperlukan untuk memastikan bacaan Al-Qur’an,menafsirkan dan
memahaminya.
b.Tarikh (Sejarah) meliputi tarikh kaum muslimin dan segala perjuangannya, riwayat hidup para
pemimpin, tarikh umum, dan tarikh bangsa-bangsa lain.
c.Ilmu qiraat ilmu yang membahas tentang membaca Al-Qur’an.
d.Ilmu tafsir,ilmu yang membahas tentang undang-undang dalam menafsirkan Al-Qur’an.
e.Ilmu hadis,ilmu yang ditujukan untuk menjelaskan riwayat dan sanad hadis, karena banyak
hadis yang tidak berasal dari Rasulullah.
f.Ilmu nahwu, ilmu yang menjelaskan cara membaca suatu kalimat6 di dalam berbagai posisi.
g.Ilmu bumi (al-jughrafia),muncul karena kebutuhan kaum muslimin yakni untuk keperluan
menunaikan ibadah haji.
h.Ulumud dakhilah,ilmu-ilmu yang disalin dari bahasa asing ke dalam bahasa Arab dan
disempurnakan untuk kepentingan kebudayaan islam.
D.Politik
Semasa Dinasti Umayyah berkuasa,banyak intuisi politik dibentuk,misalnya undang-undang
pemerintahan,dewan menteri,lembaga sekretariat negara,jawatan pos dan giro,serta penasihat
khusus di bidang politik. Politik pada masa ini mengalami kemajuan dari dinasti sebelumnya
yakni dibentuknya al-Kitabah (sekretariat negara),AL-Hijabah (ajudan),organisasi keuangan,
organisasi kehakiman,organisasi tata usaha negara serta mengalami kemajuan dalam bidang
militer yakni diberlakukannya undang-undang wajib militer (Nizhamut Tajnidil Ijbary) dan
dibangunnya armada laut dengan sempurna.
2.Peradaban Islam pada Masa Dinasti Abbasiyah
Dinasti Abbasiyah berkuasa selama lebih kurang enam abad,didirikan oleh Abul Abbas as-Saffah
dibantu oleh Abu Muslim al-Khurasani,seorang jenderal muslim yang berasal dari Khurasan,
Persia.Peradaban Islam berkembang pesat pada dinasti ini.
A.Bidang Sosial Budaya
Kemajuan ilmu sosial budaya yang ada adalah seni bangunan dan arsitektur, baik untuk
bangunan istana, masjid, dan kota seperti istana Qashrul Dzahab, istana Qashrul Khuldi, kota
Baghdad, serta Samarra.

B.Bidang Politik dan Militer


Dibentuknya departemen pertahanan dan keamanan (Diwanul Jundi) yang mengatur semua yang
berkaitan dengan kemiliteran dan pertahanan keamanan.
C.Bidang Ilmu Pengetahuan
Bermunculan para ahli dalam bidang ilmu pengetahuan,Seperti filsafat,ilmu sejarah, lmu bumi,
astronomi,kedokteran,kimia,dan hisab/matematika.Beberapa ilmuwan terkenal adalah
Muhammad bin Ibrahim al-Farazi (astronom),Ibnu Sina (kedokteran),Jabir bin Hayyan (Kimia),
al-Kindi (filsuf),dan Muhammad ibn Musa al-Khawarizmi (matematika).
D.Bidang Ilmu Agama
Diantara ilmu pengetahuan agama islam yang berkembang pesat pada masa ini adalah ilmu tafsir
dengan tokoh al-Subhi,Muqatil bin Sulaiman, Muhammad bin Ishaq,Abu Bakar al-Asham,dan
Abu Muslim al-Asfahani serta para ulama hadis seperti Imam Bukhari (Sahih Bukhari),Abu
Muslim al Hajjaj dari Nisabur (Sahih Muslim),Ibnu Majah, Abu Dawud,al-Turmudzi,dan an-
Nasa’i.Karya-karya mereka dibukukan dalam al kutubu al sittah.Pada masa ini juga berkembang
ilmu fiqih dengan ulama yang terkenal adalah Abu Hanifah,Imam Malik,Imam Syafi’i,dan Imam
Hanbali serta berkembangnya ilmu kalam.
B.Periodisasi Kejayaan Peradaban Islam
Periode penyebaran islam dan peradabnnya dimulai sejak masa Rasulullah saw. Pada abad ke-6
M.Periodisasi peradaban islam secara umum terbagi atas tiga periode.
1. Periode Klasik
Masa ini merupakan masa ekspansi, integrasi, dan keemasan islam. Khalifah pada masa ini
antara lain Abu Bakar as-Shiddiq, Umar bin Khattab, Utsman bin Affan, kekuasaan Bani
Umayyah, dan Bani Abbasiyah dimana telah menguasai seluruh semenanjung Arab, Irak-Suriah,
tentara Bizantium Syiria, Alexandria-Mesir-Babilon, Tunis, Khurasan, Afghanistan, Balkh,
Bukhara, Khawarizm, Farghana, Samarkand, Bulukhistan, Sind, Punjab, Multan, Aljazair,
Maroko, Cordova, Spanyol, Afrika Utara, Syiria, Palestina, Semenanjung Arabia, Persia,
Pakistan, Turkmenia, Uzbek, dan Kirgis. Pada masa ini bermunculan sastrawan-sastrawan islam
dengan berbagai karya-karyanya, mencetak uang untuk alat tukar berupa dinar dan dirham, serta
dibangunnya rumah sakit, pendidikan dokter, dan farmasi.

2.Periode Pertengahan
Pada periode ini islam mengalami kemunduran karena satu demi satu kerajaan islam jatuh ke
tangan bangsa Mongol.Namun peradaban ini kembali bangkit sekitar tahun 1500-1800 M dengan
berdirinya 3 kerajaan besar yang menjadi tonggak berjayanya kebangkitan peradaban islam. 3
kerajaan tersebut antara lain Kerajaan Turki Usmani,Kerajaan Safawi Persia,dan Kerajaan
Mughal di India.Hingga pada abad ke-17 di Eropa muncul negara-negara kuat dengan Rusia
maju di bawah Peter Yang Agung. Melalui peperangan, Turki Usmani mengalami kekalahan,
Safawi Persia ditaklukan oleh Raja Afghan yang memiliki perbedaan faham, dan Mughal India
pecah dikarenakan terjadi pemberontakan dari kaum Hindu bahkan dikuasai oleh Inggris pada
tahun 1857 M.
3.Periode Modern
Periode ini dikatakan sebagai periode kebangkitan Islam yang ditandai dengan berakhirnya
ekspedisi Napoleon di Mesir (1789-1801 M). Raja dan pemuka-pemuka islam mulai berpikir
untuk melakukan pembaharuan dalam islam yang disebut dengan modernisasi dalam islam untuk
mengembalikan kekuatan yang telah pincang dan membahayakan umat islam.Para tokoh
pembaharu islam diantaranya adalah Muhammad bin Abdul Wahab di Arab,Muhammad Abduh,
Jamaludin al-Afghani,Muhammad Rasyid Ridha di Mesir,Sayyid Ahmad Khan,Syah Waliyullah,
Muhammad Iqbal di India,Sultan Mahmud II,dan Musthafa Kamal di Turki.
C.Kontribusi Islam dalam Perkembangan Peradaban Dunia
Kontribusi islam antara lain:
1.Sepanjang abad ke-12 dan sebagian abad ke-13,karya-karya kaum muslim dalam berbagai
bidang telah diterjemahkan ke dalam bahasa latin, khususnya dari Spanyol.
2.Kkaum muslimin telah memberi sumbangan ekperimental mengenai metode dan teori sains ke
dunia Barat.
3.Sistem notasi dan desimal Arab dalam waktu yang sama telah dikenalkan ke dunia barat.
4.Karya-karya dalam bentuk terjemahan, khususnya karya Ibnu Sina (Avicenna)dalam bidang
kedokteran, digunakan sebagai teks di lembaga pendidikan tinggisampai pertengahan abad ke-17
M.
5.Para ilmuwan muslim dengan berbagai karyanya telah merangsang kebangkitan Eropa,
memperkaya kebudayaan Romawi kuno, serta literatur klasik yang melahirkan renaisance.
6.Lembaga-lembaga pendidikan islam yang telah didirikan jauh sebelum Eropa bangkit dalam
bentuk ratusan madrasah adalah pendahulu universitas yang ada di Eropa.
7.Para ilmuwan muslim berhasil melestarikan pemikiran dan tradisi ilmiah Romawi-Persi (Greco
Helenistic) sewaktu Eropa dalam kegelapan.
8.Sarjana-sarjana Eropa belajar di berbagai lembaga pendidikan tinggi islam dan mentransfer
ilmu pengetahuan ke dunia Barat.
9.Para ilmuwan muslim telah menyumbangkan pengetahuan tentang rumah sakit,sanitasi,dan
makanan kepada Eropa.

Pada ilmu pengetahuan alam,islam berjasa menyatukan akal dengan alam, menetapkan
kemandirian akal,menetapkan keberadaan hukum alam yang pasti atas kehendak Tuhan.Serta
islam telah mampu mendamaikan akal dengan iman dan filsafat dengan agama sedangkan bangsa
Barat masih membuat stereotip yang memisahkan antara akal dan iman serta filsafat dengan aA.
D.Masa Kemajuan Islam (650-1000 M)
Ada beberapa langkah-langkah awal yang dilakukan oleh pendiri khalifah Abbasiyah dalam
menata pemerintahannya.Salah satunya adalah melakukan penataan internal dan eksternal.
Dibidang internal Abbasiyah membangun ibu kota baru, menata sumber penghasilan Negara,
membentuk Biro – Biro,Membangun sistem organisasi militer,menciptakan administrasi wilayah
pemerintahan dan memberangus dominasi Arab di posisi pemerintahan strategis dan
menggantinya dengan profesionalisme serta perluasan fungsi jawatan pos menandai adanya
perubahan dalam tata pemerintahan yang ideal.Sementara dibidang eksternal mereka
membangun hubungan internasional dan melakukan ekspansi wilayah.
Sebagaimana kita ketahui,puncak masa keemasan Islam terjadi pada masa Al-Mansur,al Mahdi,
al-Hadi,Harun al Rasyid,al Makmun,al Mu’tasim al Wathiq serta al Mutawakkil. Konsep konsep
pemerintahan dari Persia juga diadopsi beberapa khalifah Abbasiyah dengan cara melakukan
kawin silang dengan wanita – wanita Persia.Perkawinan ini melahirkan khalifah baru,salah
satunya adalah al-Makmun.Pada masa ini pula tata pemerintahan Islam tak lagi menjadi
monopoli orang arab.Dinasti abbasiyah membuka ruang yang luas bagi orang di luar Arab,yang
ahli di bidangnya,duduk di pemerintahan.Ini terbukti dengan masuknya orang-orang Turki dan
Persia.Pembentukan ibukota baru yang berfungsi sebagai pusat pemerintahan,administrasi dan
meliter serta lalu lintas ekonomi.Al-Mansur memilih Baghdad sebagai Ibu kota,tempat tersubur
di Iraq yang memperoleh pengairan dari sungai Tigris dan Euphrate.Perlu diketahui pada masa
Bani Umayyah ibukota pemerintahan berpusat di Damaskus.Pada perkembangannya kota
Baghdad menjadi kota bercorak kosmopolitan dengan penduduk beragam suku,etnis agama dan
profesi. Selain itu Baghdad menjadi lalu lintas perdagangan internasional.
Pada paruh pemerintahan,dibawah kepemimpinan al-Mansur,Dinasti Abbasiyah melakukan
perubahan visi pemerintahan khalifah dari otoritas penuh khalifah menjadi tugas seorang perdana
menteri.Yang membawahi kepala – kepala departemen.Beberapa departemen dibawah wazir
masing – masing adalah Departemen keuangan, Departemen Kehakiman,Departemen
Perhubungan.Adapun urusan sekretriat negara dipimpin seorang Raisu al Kuttab yang
membawahi Sekretaris Urusan Surat Menyurat,Sekretaris Urusan Keuangan,Sekretaris Urusan
Tentara, dan Sekretaris Urusan Kehakiman. Orang pertama yang menjabat posisi wazir adalah
Khalid bin Barmak asal Balkh (Bachtral) Persia.

Perkembangan lainnya terlihat pada serangkaian ekspansi wilayah kekuasaan ke Bizantium. Al-
Mahdi adalah khalifah Abbasiyah pertama yang mengumandangkan perang melawan Bizantium,
memulai serangan dan sukses brilian. Pada 782 pasukan Arab,mencapai Bosporus dan memaksa
Ratu Irene berdamai dengan membayar upeti sebesar 70-90 ribu dinar.Selama ekspedisi inilah
harun memperlihatkan kepiawaiannya,sehigga ayahnya memberi gelar al-Rasyid dan
mengangkatnya sebagai pewaris Musa al-Hadi saudaranya.Kemudian Harun melanjutkan
serangkaian ekspansi wilayah ke Asia Kecil,Heraklea,dan Tyna.
Dinasti Abbasiyah terus berupaya memajukan Islam dengan membangun hubungan internasional
pada masa Harun al-Rasyid. Diantaranya menjalin hubungan dengan Charlemagne. Dari
hubungan ini Harun berkepentingan untuk menghadapi saingannya,Bani Umayyah,di Spanyol.
Menurut Richard Coke sebagai mana dikutip Syalabi,pemerintahan Abbasiyah disegani di dalam
maupun di luar negeri.gama.
E.Faktor-faktor Kemajuan Islam
1.Terjadinya asimilasi antara bangsa Arab dengan bangsa-bangsa lain yang lebih dahulu
mengalami perkembangan dalam ilmu pengetahuan.
2.Pluralistik dalam pemerintahan dan politik
3.Stabilitas Pertumbuhan Ekonomi dan Politik
4.Gerakan Penterjemahan
5.Berdirinya perpusatakaan-perpustakaan dan menjadi pusat penterjemahan dan kajian ilmu
pengetahuan
F.Masa Kemunduran Islam (1250-1500 M)
1.Kemunduran Islam di Bagdad
Masa-masa kemajuan dunia islam yang telah berjalan beberapa abad lamanya,yang pengaruhnya
telah merebak dan merambah jauh ke berbagai belahan dunia non muslim pada akhirnya juga
mengalami masa-masa kemundurannya.Berbagai macam krisis yang sangat komplek sekali telah
menerpa dunia islam.Jatuhnya kota Bagdad pada tahun 1258 M ke tangan bangsa mongol bukan
saja mengakhiri khilafah Abbasiyah, tetapi merupakan juga awal kemunduran peradaban islam,
karena Bagdad sebagai pusat kebudayaan dan peradaban islam yang sangat kaya dengan
khazanah ilmu pengetahuan itu ikut pula lenyap dibumihanguskan oleh pasukan mongol yang di
pimpin Hulagu Khan.
Bagdad yang terkenal sebagai pusat kebudayaan dan pengetahuan islam, pada tahun 1258 M
mendapat serbuan tentara mongol.Tentara mongol menyembelih seluruh penduduk dan menyapu
Bagdad bersih dari permukaan bumi.Dihancurkan segala pusaka dan peradaban yang telah dibuat
beratus-ratus tahun lamanya.Diangkut kitab-kitab yang telah dikarang oleh ahli ilmu
pengetahuan bertahun-tahun lalu dihanyutkan ke dalam sungai dajlah,sehingga berubah warna
airnya lantaran tinta yang larut.Khalifah sendiri beserta keluarganya dimusnahkan sehingga
terputuslah keturunan abbasiyyah dan hancurlah kerajaannya yang telah lama bertahta selama
500 tahun.

2.Kemunduran Islam di Andalusia (Spanyol)


Pada tanggal 19 juli 711 M atas permintaan putra witiza yang kalah saingan dengan raja
Roderick dalam memperebutkan kekuasaan di wilayah Andalusia gubernur afrika utara,Musa bin
Nusair mengutus Thariq bin Ziyad untuk berangkat ke Andalusia untuk membebaskan rakyat
dari tekanan raja Roderick.Thariq membawa 7.000 pasukan yang sebagian terdiri dari orang-
orang barbar.Sedangkan raja Roderick membawa 25.000 orang tetapi pasukan sebesar ini bisa
dikalahkan oleh kaum muslimin yang bekerjasama dengan rakyat Ghatic untuk menggulingkan
kekuasaan Roderick.
Setelah mengalahkan Roderick disusul dengan daerah daerah yang lainnya tanpa ada perlawanan
yang berarti.Sehingga wilayah Andalusia seluruhnya telah dikuasai oleh orang-orang muslim.
Dibawah pimpinan Thariq rakyat saling berdampingan baik muslim atau non muslim,arab atau
non arab,merdeka atau budak sehingga dalam pemerintahannya mengalami kemajuan yang
sangat pesat.
Ketika Bagdad dihancurkan oleh tentara mongol yang dipimpin Hulagu Khan (anak Jenghiz
Khan),sebanarnya Umayah di Andalusia juga sedang mengalami sebuah krisis pemerintahan
dimana kekuasaan Islam sudah banyak yang terlepas karena mengalami berbagai macam faktor
diantaranya mendapatkan serangan dari tentara-tentara kaum Kristen yang tidak rela tanahnya
diduduki oleh pendatang.Satu demi satu wilayah kekuasaan islam berhasil direbut kembali oleh
kaum kristiani, kota Toledo yang menjadi pusat peradaban islam terbesar di eropa berhasil
direbut oleh Alfonso VI dan Castilia pada tahun 1085,Alfonso VIII pada tahun 1212 berhasil
merebut navas de Tolosa dan Andalusia. Pada tahun 1236 M Cordova jatuh ke tangan Ferdinan
III dari Castilia,dan pada tahun 1492 M kota Granada yang menjadi satu-satunya kota yang
tersisa di tangan bani Umayah jatuh ke tangan raja Ferdinand dari Aragon yang beraliansi
dengan ratu Isabella dari Castilia.
Satu tahun (1493) setelah kemenangan tersebut dalam rangka untuk menghilangkan symbol-
simbol atau jejak-jejak Islam maka mereka menyapu bersih kaum muslimin dengan cara dipaksa,
Masjid-masjid disulap menjadi gereja-gereja dan kebudayaan-kebudayaan islam yang tak ternilai
harganya dihancurkan dengan rasa gembira.

3.Kemunduran Islam di Mongol


Bangsa mongol berasal dari daerah pegungungan Mongolia yang membentang dari asia tengah
sampai Siberia utara,Tibert selatan dan Manchuria barat serta Turkistan timur. Nenek moyang
mereka bernama Alanja Khan yang mempunyai dua putra kembar Tatar dan Mongol. Kedua
putra ini melahirkan dua suku bangsa besar, Mongol dan Tatar.Mongol mempunyai anak
beranam Ilkhan yang melahirkan keturunan pimpinan bangsa Mongol di kemudian hari.
Mereka adalah kabilah besar yang menyerupai sebuah bangsa pedalaman penduduk dan
nomadic.Mereka adalah para pengembala yang hidup di dataran luas di daratan yang luas.
Pekerjaan mereka sehari-hari adalah sebagai penggembala dan pemburu,sebagaimana orang
nomad mereka memiliki karankter kasar,suka berperang,kejam.

Mayoritas mereka adalah para penyembah berhala dan penyembah kekuatan-kekuatan ghaib
seperti jin dan setan.Bangsa Mongol mengalami kemajuan ketika di pimpin oleh Timujin yang
bergelar Jenghis Khan (Raja yang perkasa).Ketika dia memimpin bangsa Mongol banyak daerah
yang ditaklukannya seperti Cina,dan negeri-negeri Islam lainnya.
Pada saat kondisi fisiknya mulai lemah,Jenghiskan mulai menyerahkan kepemimpinannya
kepada anaknya yang bernama Hulagu Khan.Ia berhasil mengalahkan pemerintahan abbasyiah
yang dipimpin al-Mu’tashim dan menghacurkan peradaban dunia islam.Walaupun sudah
dihancurkan,Hulagu Khan memantapkan kekuasaannya di Bagdad selam dua tahun,sebelum
melanjutkan gerakan ke Syiria dan Mesir,tetapi mereka di Mesir dikalahkan oleh pasukan
mamalik dalam perang ‘ain jalut pada tanggal 3 september 1260.
Bagdad dan daerah-daerah yang ditaklukan Hulagu selanjutnya diperintah oleh dinasti Ilkhan.
Ilkhan adalah gelar ayang diberikan kepada Hulagu Khan.Ilkhan berarti Khan yang Agung.
Selajutnya gelar tersebut diwarisi oleh para keturunannya. Keturunan dari Hulagu Khan yang
beragama islam adalah Ahmad Taguder,tapi beliau mati ditangan para pembesar kerajaan yang
lain. Selain Taguder,Mahmud Ghazan (1295-1304), raja yang ketujuh, dan raja-raja selanjutnya
pemeluk agama islam,dengan masuknya beliau, islam mengalami kemenangan yang sangat besar
terhadap agama syamanisme.
Berbeda dengan raja-raja sebelumnya,Ghazan mulai memperhatikan perkembangan peradaban.
Ia seorang pelindung ilmu pengetahuan dan sastra.Ia amat gemar kepada kesenian terutama
arsitektur dan ilmu pengetahuan alam seperti astronomi, kimia minerologi,metalurti dan botani.
Ia membangun semacam biara untuk para darwi,perguruan tinggi madzhab Syafi’I dan hanafi,
sebuah perpustakaan,observatorium dan gedung-gedung umum lainnya.Pada masa pemerintahan
Abu Sa’id (1317-1334 M),terjadi kelaparan yang sangat menyedihkan dan angin topan dengan
hujan es yang mendatangkan mala petaka.
Kerajaan Ilkhan yang didirikan oleh hulagu khan terpecah-pecah setelah pemerintahan Abu Sa’id
kerajaan pecahan-pecahan tersebut ditaklukan oleh timur lenk.Penguasa islam yang terakhir dari
keturunan Mongol adalah timur lenk yang berarti timur si pincang,berbeda dengan penguasa-
penguasa islam lainya bahwa timur lenk sejak kecil sudah masuk islam.Sejak remaja dia sudah
kelihatan keberaniannya sehingga ketika tanah kelahirannya diserbu oleh pasukan Tughluq timur
khan,Timur lenk bangkit meminpin perlawanan untuk membela nasib kaumnya yang tertindas.
Ketika Timur lenk menjadi penguasa tunggal di tanah kelahirannya,ia mulai melakukan invasi-
invasi ke wilayah-wilayah lain.
Di Afganistan ia membangun menara,yang disusun dari 2000 mayat yang dibalut dengan tanah
liat. Di Isfahan, ia membantai lebih kurang 70.000 penduduk.Kepala-kepala mayat dipisahkan
dari tubuhnya dan disusun menjadi menara.Pada tahun 1401 M ia memasuki daerah syiria utara.
Tiga hari lamanya aleppo dihancur leburkan. Kepala dari 20.000 penduduk dibuat pyramid
setinggi 10 hasta banyak bangunan dan sekolah dihancurkan.
Sekalipun ia seorang penguasa yang sangat kejam terhadap penentangnya,sebagai seorang
muslim ia tetap memperhatikan pengembangan islam.Konon,ia adalah penganut syiah yang taat
dan menyukai tasawuf tarekat naqsyabandiyah. Dalam invasi-invasi ia selalu membawa ulama,
sastrawan dan seniman.
9

Ulama dan ilmuan di hormatinya,dan yang menjadi heran adalah setiap pembantaian di wilayah-
wilayah yang dikuasainya ia tidak membantai para ulama dan ilmuan bahkan ia membawa para
ulama dan ilmuan tersebut ke negerinya.
Setelah kematian timur lenk pada tahun 1404.Kekuasaannya digantikan oleh anaknya yang
bernama Syah Rukh (1404),ia seorang raja yang adil dan lemah lembut.Setelah wafat,ia diganti
oleh anaknya Ulugh Bey,ia seorang raja yang alim dan sarjana ilmu pasti.Selama dua tahun
memerintah ia dibunuh oleh anaknya yang haus kekuasaan,abul latif.Kerajaan timur lenk dan
keturunannya berakhir ditangan abu sa’id,dimana ketika ia memerintah banyak wilayah-wilayah
yang ditaklukannya memisahkan diri dan banyak huru-hara di sana-sini.Abu said sendiri
terbunuh ketika berperang melawan Uzun Hasan,pengusa Ak Koyunlu.
4.Kemunduran Islam di Mesir
Satu-satunya negeri islam yang selamat dari serbuan-serbuan tentara mongol dan timur lenk,
adalah Mesir.Mongol dan timur lenk tidak mampu mengalah kan negeri mesir Karena di sana
terdapat dinasti Mamalik.Mamalik adalah jamak dari mamluk yang berarti budak.Dinasti mamlik
memang didirikan oleh para budak.Pada awalnya para budak tersebut dibebaskan dan dijadikan
tentara persisnya menjadi bodyguard (pengawal) para raja pada masa pemerintahan ayyubiyah
karena prestasi yang diraihnya sangat besar maka para raja banyak mengambil para budak
sebagai tentara.
Penguasa ayyubiyah yang terakhir al-Malik al-shalih meninggal (1249),kemudian digantikan
oleh anaknya bernama Turansyah.Golongan mamalik merasa terancam karena Turansyah lebih
dekat kepada tentara kurdi, sehingga para mamalik merencanakan pembunuhan kepada
Turansyah dibawah pimpinan Aybak dan Baybars,keduanya berhasil membunuh Turansyah.
Atas kesepakatan mamalik,istrinya (Syajar al-Durr) al-Malik menjadi raja menggantikan
Turansyah selama 80 hari,kemudian ia menikah dengan aybak dan menyerahkan tampuk
kepemimpinanya kepada suaminya.
Dinasti mamalik mengalami perkembangan yang sangat pesat ketika dipimpin oleh baybars,ia
seorang pimpinan militer yang tangguh dan cerdas.Pada masa ini banyak para ilmuan yang
muncul baik ilmu pasti,umum ataupun agama. Diantra para ilmuan tersebut,Ibn Khaldun,Ibn
Hajr al-Asqalani,Ibn Taimiyah,Ibn Qayyim al-Jauziyah.
Kemunduran dinasti mamalik disebabkan karena para sultan tidak lagi memperhatikan
kesejahtraan rakyatnya mereka lebih mementingkan dirinya sendiri,menerapkan pajak yang
sangat memberatkan rakyat.
G.Fenomena Pada Zaman Kemunduran
Ada beberapa fenomena yang terjadi pada masa kemunduran :
1.Epidemi (penyakit)
2.Kerusakan ekonomi terutama dalam bidang pertanian yang disebabkan oleh Mongol itu
sendiri.
3.Tingkat originalitas keilmuan sangat sedikit
4.Pengaruh tarekat

10

H.Faktor-faktor Kemunduran Islam


Kemajuan-kemajaun yang telah berabad-abad lamanya dibangun,runtuh begitu mudahnya
disebabkan oleh para pemimpin yang tidak bertanggung jawab.
Factor kemunduran islam terbagi kepada dua factor :
1.Faktor internal
· Keruntuhan islam sering disebabkan oleh para pemimpin yang tidak bertanggungjawab.
· Pengkhianatan yang dilakukan oleh orang-orang yang mengincar kekuasaan.
· Kemungkinan terjadinya desentralisasi dan pembagian kekuasaan didaerah-daerah.
· Menerapkan pajak berlebihan menjadi kebijakan favorit yang dibebankan kepada semua rakyat,
tak terkecuali.
· Garis perpecahan antara arab dan non arab, muslim arab dan muslim non arab, antara muslim
dengan kaum dzimmi.
· Menurunnya stabilitas keamanan dan bangunan yang tidak terperhatikan sehingga sering terjadi
banjir yang membawa malapetaka.
· Banyaknya orang kelaparan yang tidak diperhatikan
· Wabah penyakit sering muncul seperti cacar,pes,malaria dan sejenis demam lainnya.
· Serangan al-Ghazali (w. 1111) terhadap para filosuf dan ilmuwan,yang menyerang
rasionalisme dan mengajukan tasawuf sebagai alternative yang paling mungkin untuk menjadi
jalan hidup dan penemuan kebenaran agama.Al-Ghazali sangat berpengaruh di dunia Islam,
sunni khususnya,sehingga mengakibatkan minat orang terhadap falsafah dan ilmu pengetahuan
menjadi lemah.
2.Faktor eksternal
Penyebab eksternal sebagaimana berikut :
· Pengaruh negative dari aliran-aliran alam pikiran Islam periode sebelumnya
· Pengaruh perang bumi hangus yang dilancarkan oleh bangsa Tartar dari Timur dan serangan
Tentara Salib Nasrani dari Barat.
I.Tokoh Ilmuan Muslim Pada Masa Kejayaan Islam
1.Ibnu Rusyd (520-595 H)
Ibnu Rusyd merupakan salah satu tokoh pada masa kejayaan Islam. Nama lengkapnya Abu -al-
Walid Muhammad Ibu Rusyd,lahir di Cordova (Spanyol) pada tahun 520 H,Dan wafat di
Marakesy (Maroko) pada tahun 595 H.Beliau menguasai ilmu fikih,ilmu kalam,sastra Arab,
matematika, fisika,astronomi,kedokteran,dan filsafat.
Karya-karya beliau antara lain kitab Bidayat al-Mujtahid (kitab yang membahas tentang
fikih),Kulliyat Fi at-Tibb (buku tentang kedokteran di Eropa),Fal al-Maqal Fi Ma Bain al-
Hikmah wa asy-Syariat.Ibnu Rusyd berpendapat antara filsafat dan agama Islam tidak
bertentangan,bahkan Islam menganjurkan para penduduknya untuk mempelajari ilmu filsafat.

11

2.Al-Ghazali (450-505 H)
Al-Ghazali merupakan salah satu tokoh pada masa kejayaan Islam. Nama lengkapnya Abu
Hamid al-Ghazali, lahir di desa Gazalah, dekat Tus, Iran Utara pada tahun 450 H dan wafat pada
tahun 505 H di Tus juga. Beliau dididik dalam keluarga dan guru yang zuhud (hidup sederhana
dan tidak tamak terhadap duniawi). Beliau belajar di Madrasah Imam al-Juwaeni. Setelah beliau
menderita sakit, beliau berkhalwat (mengasingkan diri dari khalayak ramai dengan niat
beribadah mendekatkan diri kepada Allah Swt.) dan kemudian menjalani kehidupan tasawuf
selama 10 tahun di Damaskus,Jerusalem,Mekah,Madinah,dan Tus.Adapun jasa-jasa beliau
terhadap umat Islam antara lain sebagai berikut.
1.Memimpin Madrasah Nizamiyah di Bagdad dan sekaligus sebagai guru besarnya.
2.Mendirikan madrasah untuk para calon ahli fikih di Tus.
3.Menulis berbagai macam buku yang jumlahnya mencapai 288 buah,mengenai tasawuf,teologi,
filsafat,logika,danfikih.
Diantara bukunya yang terkenal,yaitu Ihya Ulumuddin,yakni membahas masalah-masalah ilmu
akidah,ibadah, akhlak,dan tasawuf berdasarkan Alquran dan Hadis.Dalam bidang filsafat,beliau
menulis Tahafut al-Falasifah (Tidak konsistennya para filsuf).Al-Ghazali merupakan ulama
yang sangat berpengaruh didunia Islam sehingga mendapat gelar Hujjatul Islam (bukti kebenaran
Islam).

3.Al-Kindi (805-873 M)
Al-Kindi merupakan salah satu tokoh pada masa kejayaan Islam.Nama lengkapnya Yakub bin
Ishak al-Kindi,lahir di Kuffah pada tahun 805 M dan wafat di Bagdad pada tahun 873 M. Al-
Kindi termasuk cendekiawan muslim yang produktif.Hasil karyanya di bidang filsafat, logika,
astronomi,kedokteran,ilmu jiwa,politik,musik,dan matematika. Beliau berpendapat,bahwa
filsafat tidak bertentangan dengan agama karena sama-sama membicarakan tentang kebenaran.
Beliau juga merupakan salah satunya filsuf Islam Arab.ia disebut Failasuf al-Arab (Filsuf orang
Arab).Karya-karya Al-Kindi mencakup berbagai bidang,seperti geometri,astronomi,astrologi,
aritmetika,musik,fisika,medis,psikologi,meteorologi,dan politik.Dalam berfilsafat Al-Kindi
mengumpulkan karya-karyanya dengan dibukukan,dan seabad kemudian diselesaikan oleh Ibnu
Sina. Kaum bangsawan ortodoks yang konservatif melancarkan aksi kekerasan terhadap Al-
Kindi karena dianggap bidah.Sebagai seorang filsuf Islam yang produktif,diperkirakan karya
yang pernah ditulis Al-Kindi dalam berbagai bidang tidak kurang dari 270 buah.

4.Al- Farabi (872-950 M)


Al- Farabi merupakan salah satu tokoh pada masa kejayaan Islam.Nama lengkapnya Abu Nashr
Muhammad Ibnu Tarkhan Ibnu Uzlag al-Farabi,Lahir di Farabi Transoxania pada tahun 872 M
dan wafat di Damsik pada tahun 950 M.Beliau keturunan Turki.Al- Farabi menekuni berbagai
bidang ilmu pengetahuan antara lain logika,musik,kemiliteran,metafisika,ilmu alam,teologi,dan
astronomi.Di antara karya-karya Al- Farabi ,karya yang paling terkenal adalah Al-Madinah al-
Fadhilah (kota atau negara utama) yang di dalamnya membahas tentang pencapaian kebahagiaan
melalui kehidupan politik dan hubungan antara rezim yang paling baik menurut pemahaman
Plato dan hukum Illahiah Islam

12

BAB III
PENUTUP

Kesimpulan
Dari gambaran diatas penulis dapat mengambil sebuah konklusi bahwa :
1.Kemajuan pemikiran Islam sangatlah erat kaitannya dengan perkembangan peradaban dan
kebudayaan yang ada.Masa kemajuan kita kenal dengan masa keemasan yang puncaknya terjadi
pada dinasti abbasiyah (650-1000 M).
2.Beberapa factor yang mendorong kemajuan Islam,yaitu terjdinya asimilasi antara bangsa Arab
dengan bangsa-bangsa lain yang lebih dahulu mengalami perkembangan dalam ilmu
pengetahuan,pluralistic dalam pemerintahan dan politik,stabilitas pertumbuhan ekonomi dan
politik,gerakan penterjemahan dan berdirinya perpustakaan-perpustakaan yang menjadi pusat
penterjemahan dan kajian ilmu pengetahuan.
3.Islam bagaikan roda berputar,adakalanya dibawah dan adakalanya diatas,begitu pula yang
terjadi pada perkembangan Islam.Ada kemajuan pasti ada kemunduran. Tetapi kemajuan ini
telah dihancurkan oleh orang Islam sendiri dengan prilakunya yang tidak mencerminkan sebagai
seorang muslim. Seorang pembaharu islam dari mesir mengatakan “islam mahjubun li al-
muslim” (islam itu tertutupi oleh orang islam sendiri).Masa kemunduran (1250-1500 M) terkait
dengan bangsa Mongol dan dinasti Ilkhan,serangan Timur lenk dan dinasti Mamalik di Mesir.
4.Adapun factor-faktor yang mempengaruhi kemunduran Islam adalah adanya factor internal dan
eksternal. Hal ini sangat berpengaruh terhadap merosotnya ilmu pengetahuan yang sudah
berkembang pesat pada masa Abbasiyah.
5.Hanya dengan kerja keras dan usaha yang maksimal, apa yang diinginkan akan berhasil, hal ini
dapat dilihat bahwa islam berkembang dengan baik di berbagai belahan dunia atas usaha yang
maksimal umat islam.
6.Belajar dengan giat dan terus-menerus merupakan kunci meraih kejayaan.
7.Tidak berputus asa dan terus berusaha berlandaskan pada Al-Qur’an dan Sunah.
8.Sesama muslim adalah saudara,persaudaraan itu diikat adanya akidah yang satu yaitu Allah
Swt. dan kitab suci yang satu yaitu Al-Qur’an.
9.Menjadikan perbedaan sebagai rahmat, bukan sebagai jurang pemisah.

13

DAFTAR PUSTAKA

Buku BSE Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK
http://id.wikipedia.org/
http://www.google.com/
http://utamileesoosang.blogspot.co.id/2014/12/perkembangan-islam-pada-masa-kejayaan.html
http://referensiagama.blogspot.co.id/2011/01/kemajuan-dan-kemunduran-islam.html
http://www.freedomsiana.com/2017/02/kejayaan-islam-di-abad-pertengahan.html
Abdullah, Fadjar. 1991. Peradaban dan Tantangan Pendidikan Islam, Rajawali Pers, Jakarta

Abdullah, M. Amin. 1997. Makalah disampaikan dalam Forum Seminar Nasional Pendidikan
Islam, Fakultas Tarbiyah IAIN Alauddin, Ujungpandang.

Abdurrahman. 1988. Ilmu Pendidikan Sebuah Pengantar dengan Pendekatan Islam, Cet.I; al-
Qushwa, Jakarta.

Ahmad Izzuddin, al-Bayyanu. 1987. Pendidikan Agama Bagi Anak, Pustaka Amani, Jakarta.

Al-Abrasyi, M. Athiyah, 1970. Dasar-dasar Pendidikan Islam, Cet.IV; Bulan Bintang, Jakarta.

Al-Abrasyi, M. Athiyah. 1962. Ruh al-Tarbiyah wa al-Ta’lim, Dar Ihya al-Kutub al-‘Arabiyah,
t.t.

Al-Abrasyi, M. Athiyah. 1993. Al-Tarbiyah al-Islam (terjemahan) oleh Bustamin A. Gani dan
Sohar Bahry, Bulan Bintang, Jakarta.

Al-Gazali, Imam. 1966: Ikhtisar Ihya’ulumuddin, (terjemahan), Cet.I; al-Falah, Yogyakarta.

Al-Jumbulati, Ali. 1994. Perbandingan Pendidikan Islam, terjemahan dari H.M. Arifin, Rineka
Cipta, Jakarta.

Amin, Ahmad.1993. Dhuha al-Islam, Jilid I, Maktabah al-Nahdiyah al-Mishriyah, Kairo.

14

Anda mungkin juga menyukai