Askep Ispa Newww
Askep Ispa Newww
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
masyarakat terutama pada yang paling rawan yaitu ibu dan anak, ibu hamil
dan ibu menyusui serta anak bawah lima tahun. Salah satu penyakit yang
atas dan infeksi akut saluran pernapasan bagian bawah. ISPA adalah suatu
berkembang maupun dinegara maju dan sudah mampu. dan banyak dari
Disease.
menyebabkan kematian bayi dan balita yang cukup tinggi yaitu kira-kira 1
karena pneumonia dan pada bayi berumur kurang dari 2 bulan. Hingga
saat ini angka mortalitas ISPA yang berat masih sangat tinggi. Kematian
keadaan berat dan sering disertai penyulit-penyulit dan kurang gizi. Data
dan balita maka dilakukan deteksi dini oleh masyarakat atau kader dengan
cirri balita dan anak dalam keadaan batuk, sukar bernafas, segera dibawa
B. Tujuan
ISPA
C. Manfaat
menjaga kesehatannya.
TINJAUAN TEORITIS
A. Definisi.
mengakibat kematian.
1. Agent
Kejadiannya bisa secara akut atau kronis, yang paling sering adalah
rinitis simpleks, faringitis, tonsilitis, dan sinusitis. Rinitis simpleks
2. Manusia
a. Umur
masih sempit.
b. Jenis Kelamin
dengan perempuan.
c. Status Gizi
dari pada bayi dengan berat ≥2500 gram saat lahir selama
f. Status Imunisasi
anak.
3. Lingkungan
a. Kelembaban Ruangan
b. Suhu Ruangan
suhu optimum 18- 300C. Hal ini berarti, jika suhu ruangan
4. Ventilasi
menjaga agar aliran udara di dalam rumah tersebut tetap segar. Hal
paru dan penyakit paru ini telah menyebabkan 1,3 juta kematian.
8. Keberadaan Perokok
pasif. Asap rokok terdiri dari 4.000 bahan kimia, 200 diantaranya
otitismedia, faringitis.
bronkiolitis, pneumonia.
D. Etiologi
Etiologi ISPA lebih dari 300 jenis bakteri, virus dan jamur. Bakteri
herpesvirus. Bakteri dan virus yang paling sering menjadi penyebab ISPA
E. Klasifikasi ISPA
berikut:
sampai 5 tahun.
penyakit yaitu :
ialah untuk usia 2 -12 bulan adalah 50 kali per menit atau lebih dan
untuk usia 1 -4 tahun adalah 40 kali per menit atau lebih. Bukan
membuntu saluran pernafasan, bayi menjadi gelisah dan susah atau bahkan
sama sekali tidak mau minum (Pincus Catzel & Ian Roberts; 1990; 451).
( sumber : http://nursingbegin.com/askep-ispa-anak/ )
1. Pilek biasa
3. Kadang bersin-bersin
4. Sakit tenggorokan
5. Batuk
6. Sakit kepala
8. Demam
9. Nausea
10. Muntah
11. Anoreksia
Penyakit ISPA adalah penyakit yang sangat menular, hal ini timbul
karena kelelahan atau stres. Pada stadium awal, gejalanya berupa rasa
panas, kering dan gatal dalam hidung, yang kemudian diikuti bersin terus
menerus, hidung tersumbat dengan ingus encer serta demam dan nyeri
kepala. Permukaan mukosa hidung tampak merah dan membengkak.
mungkin gejala-gejala menjadi lebih berat dan bila semakin berat dapat
yang lebih rumit, meskipun demikian mortalitas masih tinggi, maka perlu
diusahakan agar yang ringan tidak menjadi lebih berat dan yang sudah
berat cepat-cepat ditolong dengan tepat agar tidak jatuh dalam kegagalan
pernapasan.
tanda-tanda laboratoris.
1. Tanda-tanda klinis
2. Tanda-tanda laboratoris
a. Hypoxemia
b. Hypercapnia dan
H. Patofisiologi
karena itu maka penyakit ISPA ini termasuk golongan Air Borne
mukosilialis yang terdiri dari sel-sel dan berlokasi dari bronchus ke atas
yang menghasilkan mucus dan sel-sel silia yang melapisi sel-sel penghasil
sel darah putih lainnya misalnya makrofag, neutrofil, dan sel mast yang
pernapasan bawah.
I. Pemeriksaan Diagnostik
1. Laboratorium:
J. Penatalaksanaan
2. Antibiotik :
S.Aureus
c. Menurut WHO :
penicillin,klorampenikol,kloksasilin,gentamisin.
K. Komplikasi.
yangsembuh sendiri dalam 5 ± 6 hari jika tidak terjadi invasi kuman lain,
tetapi penyakit ISPAyang tidak mendapatkan pengobatan dan perawatan
pneumonia dan berlanjut pada kematian karena danya sepsis yang meluas.
ASKEP TEORITIS
A. Pengkajian
1. Pengkajian
a. Riwayat kesehatan:
tenggorokan).
diperiksa).
sekarang).
klien).
2. Pemeriksaan fisik :
a. Inspeksi :
kemerahan
b. Palpasi :
1) Adanya demam.
servikalis.
c. Perkusi :
d. Auskultasi :
paru.
a. Identitas Pasien.
2009).
3. Riwayat Kesehatan :
a. Keluhan Utama:
sekarang.
4. Riwayat sosial:
5. Pemeriksaan Persistem
a. B1 (Breath) :
1) Inspeksi :
dan hiperventilasi.
2) Palpasi :
1) Adanya demam.
servikalis.
4) Auskultasi
sisi paru.
tenggorokan.
6. Pemeriksaan Penunjang :
kuman.
Tujuan :
panas).
Kriteria Hasil :
anoreksia
Tujuan :
pada BBnormal.
Kriteria hasil :
c. Clinis:
d. Diet:
3. Nyeri akut b.d inflamasi pada membran mukosa faring dan tonsil.
Tujuan:
nyeri berkurang/terkontrol
Kriteria hasil :
Tujuan:
Kriteria hasil :
1. Intervensi:
katun.
penyakit.
2. Rasionalisasi:
meningkat.
f. Tirah baring untuk mengurangi metabolisme dan panas.
panas.
1. Intervensi:
hari.
hangat.
d. Kolaborasi:
2. Rasionalisasi:
nutrisi.
h, danmenyenangkan.
maksimal.
1. Intervensi:
10 ),
lama, dankarakteristiknya.
debu,
2. Rasionalisasi:
nguranginyeri tenggorokan.
gi nyeri.
1. Intervensi:
2. Rasionalisasi:
meningkatkan penyembuhan.
e. Dapat diberikan
dingin
tepat waktu
3. Nyeri akut b.d inflamasi pada membrane mukosa faring dan tonsil
a. Tingkatkan istirahat
sekunder.
a. Membatasi pengunjung
b. Mempertahankan teknik isolasi
c. Memperbanyak istirahat
E. Evaluasi Keperawatan
(Brooker, 2001).
1999) adalah :
normal.
PENUTUP
A. Kesimpulan :
1. faktor agen.
status gizi;
B. Saran :
kejadian ISPA pada anak, kecuali faktor resiko yang tidak dapat
perseorangandan lingkungan
DAFTAR PUSTAKA