Anda di halaman 1dari 5

KOMBINATORIKA

D Uraian Materi

2 Fungsi Pembangkit
Fungsi pembangkit dapat digunakan untuk: memecahkan berbagai masalah counting,
memecahkan relasi rekursif, dan membuktikan identitas kombinatorik. Beberapa formula yang
sering digunakan dalam memecahkan masalah terkait fungsi pembangkit sebagai berikut:

1. Teorema Binomial
𝑛

(𝑥 + 𝑦)𝑛 = ∑ 𝐶(𝑛, 𝑘)𝑥 𝑛−𝑘 𝑦 𝑘 .


𝑘=0

2. Teorema Bomial Newton:


(𝑥 + 1) = ∑ 𝐶(𝑢, 𝑘)𝑥 𝑘
𝑢

𝑘=0

dengan
𝑢(𝑢−1)...(𝑢−𝑘+1)
𝑢 , 𝑘 > 0,
( )={ 𝑘!
𝑘 1, 𝑘 = 0.

Khususnya, untuk 𝑢 bilangan bulat negatif, misal 𝑢 = −𝑛 berlaku persamaan


−𝑛
berikut ini: ( ) = (−1)𝑘 𝐶(𝑛 + 𝑘 − 1, 𝑘)
𝑟

1−𝑥 𝑛+1
3. = 1 + 𝑥 + 𝑥2 + 𝑥3 + ⋯ + 𝑥𝑛 .
1−𝑥

Konsep dasar fungsi pembangkit biasa disajikan pada definisi berikut ini.
Definisi. Fungsi pembangkit biasa untuk barisan bilangan real: 𝑎0 , 𝑎1 , … , 𝑎𝑘 didefinisikan sebagai
deret pangkat tak hingga:

𝐺(𝑥) = 𝑎0 + 𝑎1 𝑥 + 𝑎1 𝑥 2 + ⋯ + 𝑎𝑛 𝑥 𝑛 + ⋯ = ∑ 𝑎𝑛 𝑥 𝑛
𝑛=0
Untuk lebih memahami konsep fungsi pembangkit, diperhatikan contoh-contoh berikut ini.

Contoh 11.
1. Fungsi pembangkit dari barisan {𝑎𝑛 } dengan 𝑎𝑛 = (−1)𝑛 adalah
𝐺(𝑥) = ∑∞ 𝑛 𝑛
𝑛=0 (−1) 𝑥 .

2. Fungsi pembangkit dari barisan {𝑎𝑛 } dengan 𝑎𝑛 = 𝑛 + 3 adalah


∑ (𝑛 + 3)𝑥 𝑛 .
𝑛=0

3. Fungsi pembangkit dari barisan 1,1,1,1,1,1 adalah


1 − 𝑥6
G(x) = 1 + 𝑥 + 𝑥 2 + 𝑥 3 + 𝑥 4 + 𝑥 5 = .
1−𝑥

1
4. Barisan dari fungsi pembangkit adalah 1, −1,1, −1,1, …
1+𝑥
1
5. Barisan dari fungsi pembangkit adalah 1,1,1,1,1, …
1−𝑥
6. Fungsi pembangkit dari barisan 2,2,2,2,2,2,2,000,… adalah……
Diperhatikan bahawa barisan tersebut dapat dinyatakan dengan
{𝑎𝑛 } = 2(1,1,1,1,1,1,1,000, ⋯ ). Jadi diperoleh fungsi pembangkit:

2 3 4 5
1 − 𝑥8
6 7
G(x) = 2(1 + 𝑥 + 𝑥 + 𝑥 + 𝑥 + 𝑥 + 𝑥 + 𝑥 ) = 2 ( )
1−𝑥
1
7. Barisan dari fungsi pembangkit 𝐺(𝑥) = adalah 1,2, 22 , 23 , 24 , ⋯
1−2𝑥
8. Diketahui barisan
𝑛 𝑛 𝑛+1 𝑛+2
( ),( ),( ),( ),⋯
0 1 2 3
Dengan menggunakan koefisien binomial yang diperluas, diperoleh fungsi pembangkit:

𝑛+𝑘−1 𝑘 1
𝐺(𝑥) = ∑ ( )𝑥 =
𝑘 (1 − 𝑥)𝑛
𝑘=0

9. Diketahui barisan
𝑛 𝑛 𝑛+1 𝑛+2
( ),−( ),( ),−( ),⋯
0 1 2 3
Diperoleh fungsi pembangkit sebagai berikut:

𝑛+𝑘−1 𝑘 1
𝐺(𝑥) = ∑(−1)𝑘 ( )𝑥 =
𝑘 (1 + 𝑥)𝑛
𝑘=0

10. Diketahui barisan


2 3 4 5
( ),−( ),( ),−( ),⋯
0 1 2 3
Diperoleh fungsi pembangkit sebagai berikut:

3+𝑘−1 𝑘 1
𝐺(𝑥) = ∑(−1)𝑘 ( )𝑥 =
𝑘 (1 + 𝑥)3
𝑘=0

11. Diketahui barisan


3 4 5 6
( ),( ),( ),( ),⋯
0 1 2 3
Diperoleh fungsi pembangkit sebagai berikut:

4+𝑘−1 𝑘 1
𝐺(𝑥) = ∑ ( )𝑥 =
𝑘 (1 − 𝑥)4
𝑘=0

12. Diketahui barisan


3 4 5 6
( ),−( ),( ),−( ),⋯
0 1 2 3

Diperoleh fungsi pembangkit sebagai berikut:



4+𝑘−1 𝑘 1
𝐺(𝑥) = ∑(−1)𝑘 ( )𝑥 =
𝑘 (1 + 𝑥)4
𝑘=0
1 𝑘+2
13. Barisan dari fungsi pembangkit 𝐺(𝑥) = adalah 1,3,6,10, , ⋯, ( ),…
(1−𝑥)3 𝑘
1 𝑘+3
14. Barisan dari fungsi pembangkit 𝐺(𝑥) = adalah 1,4,10,20, , ⋯, ( ),…
(1−𝑥)4 𝑘

Berikut ini diberikan teorema untuk menentukan barisan dari penjumlahan atau perkalian
dua buah fungsi pembangkit.
Teorema 4. Jika 𝑓(𝑥) = ∑∞ 𝑛 ∞ 𝑛
𝑛=0 𝑎𝑛 𝑥 dan 𝑔(𝑥) = ∑𝑛=0 𝑏𝑛 𝑥 fungsi pembangkit, maka

𝑓(𝑥) + 𝑔(𝑥) = ∑ (𝑎𝑛 + 𝑏𝑛 )𝑥 𝑛


𝑛=0
∞ 𝑛

𝑓(𝑥). 𝑔(𝑥) = ∑ (∑ 𝑎𝑗 𝑏𝑛−𝑗 )𝑥 𝑛


𝑛=0 𝑗=0

Untuk memahami Teorema 4, diperhatikan contoh berikut ini.


Contoh 12.
1. Diberikan fungsi pembangkit
1
𝐺(𝑥) =
(1 − 𝑥)2
1
Dengan mengingat bahwa 1−𝑥 = 1 + 𝑥 + 𝑥 2 + 𝑥 3 + ⋯

Fungsi pembangkit di atas dapat dituliskan sebagai berikut:


∞ 𝑛 ∞
1 1 1
𝐺(𝑥) = 2
= . = ∑ (∑ 1) 𝑥 𝑛 = ∑ (𝑛 + 1)𝑥 𝑛
(1 − 𝑥) 1−𝑥 1−𝑥
𝑛=0 𝑗=0 𝑛=0

2. Diberikan fungsi pembangkit


1
𝐺(𝑥) =
(1 − 2𝑥)2
1
Dengan mengingat bahwa 1−2𝑥 = 1 + 2𝑥 + (2𝑥)2 + (2𝑥)3 + ⋯

Fungsi pembangkit di atas dapat dituliskan sebagai berikut:


∞ 𝑛 ∞
1 1 1
𝐺(𝑥) = 2
= . = ∑ (∑ 1) (2𝑥)𝑛 = ∑ (𝑛 + 1)(2𝑥)𝑛
(1 − 2𝑥) 1 − 2𝑥 1 − 2𝑥
𝑛=0 𝑗=0 𝑛=0

Fungsi pembangkit biasa dapat diterapkan untuk menyelesaikan masalah-masalah


kombinasi. Seperti dijelaskan pada contoh di bawah ini.
Contoh 13: Tentukan banyaknya solusi dari 𝑛1 + 𝑛2 + 𝑛3 = 20, bila 𝑛1 , 𝑛2 , 𝑛3 bilangan bulat tak
negatif dengan 5 ≤ 𝑛1 ≤ 10, 5 ≤ 𝑛2 ≤ 8 dan 5 ≤ 𝑛3 ≤ 12.
Penyelesaian. Menentukan solusi dari persamaan sama dengan masalah menentukan berapa
banyak obyek 𝑛1 terambil, berapa banyak obyek 𝑛2 terambil, dan berapa banyak obyek 𝑛3
terambil. Oleh karena itu, masalah ini sama dengan masalah menentukan kombinasi 𝑘 dari 𝑛
obyek.
Fungsi pembangkit untuk kemungkinan terambilnya obyek 𝑛1 adalah (𝑥 5 + 𝑥 6 + ⋯ + 𝑥10 ),
fungsi pembangkit untuk kemungkinan terambilnya obyek 𝑛2 adalah (𝑥 5 + 𝑥 6 + 𝑥 7 + 𝑥 8 ), dan
fungsi pembangkit untuk kemungkinan terambilnya obyek 𝑛3 adalah (𝑥 5 + 𝑥 6 + ⋯ + 𝑥12 ).
Banyaknya solusi dinyatakan oleh koefisien 𝑥 20 dalam ekspansi:
𝐺(𝑥) = (𝑥 5 + 𝑥 6 + ⋯ + 𝑥10 )(𝑥 5 + 𝑥 6 + 𝑥 7 + 𝑥 8 )(𝑥 5 + 𝑥 6 + ⋯ + 𝑥12 ).
Setiap bentuk 𝑥 20 dalam perkalian ini didapat dengan mengalikan 𝑥 𝑛1 pada faktor pertama dengan
𝑥 𝑛2 pada faktor kedua dan 𝑥 𝑛3 pada faktor ketiga yang memenuhi:
𝑛1 + 𝑛2 + 𝑛3 = 20.
Bila disederhanakan, fungsi pembangkit 𝐺(𝑥) menjadi:
𝐺(𝑥) = 𝑥 5 (1 + 𝑥 + ⋯ + 𝑥 5 )𝑥 5 (1 + 𝑥 + 𝑥 2 + 𝑥 3 )𝑥 5 (1 + 𝑥 + 𝑥 2 + ⋯ + 𝑥 7 ).

15
1 − 𝑥6 1 − 𝑥4 1 − 𝑥8
𝐺(𝑥) = 𝑥 ( )( )( )
1−𝑥 1−𝑥 1−𝑥
1
= 𝑥15 ( ) (1 − 𝑥 6 )(1 − 𝑥 4 )(1 − 𝑥 8 )
(1 − 𝑥)3

1
Dengan menggunakan teorema binomial newton untuk 1−𝑥, bila dihitung maka didapat koefisien
𝑥 20 adalah
7 3
( ) − ( )=18
5 1

Jadi, terdapat 18 solusi dari persmaan 𝑛1 + 𝑛2 + 𝑛3 = 20.

Anda mungkin juga menyukai