Strategi Nasional
Pembangunan
Statistik Indonesia
(SNPSI)
2020-2024
Misi SNPSI:
1. Menyelenggarakan koordinasi dan komunikasi antar
Kementerian/Lembaga yang sesuai mandat menghasilkan data
statistik;
2. Melakukan penjaminan kualitas terhadap data statistik yang
dihasilkan yang dapat diakses secara transparan dan luas;
3. Meningkatkan kapasitas Sumber Daya Manusia baik kualitas
maupun kuantitas di Kementerian/Lembaga/Instansi dan
Pemerintah Daerah.
1. Kekuatan (Strengths)
Dasar penyelenggaraan statistik di Indonesia ialah
Undang-Undang nomor 16 tahun 1997 tentang Statistik. Keputusan
Kepala BPS nomor 5 tahun 2000 menjadi dasar dari Sistem
Statistik Nasional (SSN) di Indonesia. Selain itu, Indonesia juga
memiliki Peraturan Presiden Nomor 59 Tahun 2017 tentang
Pelaksanaan Pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan
(SDGs) yang merupakan komitmen nyata Indonesia mendukung
Sustainable Development Goals (SDGs). Indonesia juga memiliki
peraturan lain tentang statistik yang menjamin dasar hukum
penyelenggaraan kegiatan statistik di Indonesia.
2. Kelemahan (Weakness)
Walaupun Indonesia memiliki banyak dasar hukum
mengenai penyelenggaraan statistik, namun peraturan tersebut
masih memiliki kekurangan. Salah satunya, Undang-Undang no 16
tahun 1997 dibuat saat pemerintahan Indonesia masih centralized,
sehingga kurang sesuai dengan keadaan pemerintahan sekarang
yang decentralized. SSN Indonesia juga memiliki kelemahan yaitu
user yang tidak disebutkan dengan jelas dan tidak adanya
komunitas internasional dan negara lain dalam bagan SSN.
3. Peluang (Opportunities)
4. Ancaman (Threats)
5.1. Pendahuluan
Strategi Nasional Pembangunan Statistik Indonesia
(SNPSI) harus diselaraskan dengan kebutuhan agenda
pembangunan. Hal ini sejalan dengan Rencana Aksi Busan (The
Busan Action Plan) yang mempromosikan sebuah pendekatan
yang sistematis terhadap pengembangan kapasitas perstatistikan
untuk mengintegrasikan kegiatan perstatistikan nasional dengan
kebutuhan-kebutuhan pembangunan baik terkait dengan
perencanaan, penganggaran, monitoring maupun hasil-hasilnya.
Dalam Busan Action Plan juga ditekankan mengenai pentingnya
sinergi antara data sensus dan survei, data admninistratif, dan data
registrasi (statistik vital) untuk mendukung agenda pembangunan.
Memuaskan Pengguna
1. Publikasi statistik dengan media beragam yang terbit
secara teratur
Dalam rangka menyediakan data statistik yang memenuhi
kebutuhan pengguna, tentu data tersebut harus dapat diakses
oleh pengguna. Kemudahan akses pengguna terhadap data
seharusnya semakin ditingkatkan sehingga pengguna semakin
mudah mengakses data. Pengguna juga dapat memilih akses
data melalui berbagai media seperti buku, website, aplikasi
smartphone, dan media lain.
Dalam rangka menyediakan data tepat waktu, dapat
menggunakan Advanced Release Calendar sebagai panduan.
Mengingat media memerankan peran penting dalam
pembangunan statistik nasional maka media perlu digunakan
seefektif dan efisien mungkin untuk diseminasi statistik. Oleh
karena itu diseminasi statistik dengan narasi dan visual yang
menarik dan tepat sasaran sangat penting.
2. Forum Data
Penyediaan data untuk perencanaan pembangunan masih
menghadapi berbagai permasalahan, antara lain data tersebar
di instansi sektoral, kualitas data belum terjamin, terdapat
kesenjangan data antara yang dibutuhkan dengan yang
tersedia, serta adanya perubahan alur data sektoral sejak
berlakunya otonomi daerah. Sebenarnya sudah terdapat
beberapa macam forum yang bertugas dan berfungsi
membahas data dan statistik telah ada di daerah, seperti
Forum
Daerah Dalam Angka (DDA), Forum Database, Forum SKPD,
Komisi Kesehatan Reproduksi, Forum MDGs, dan Konsolidasi
Regional (Konreg) PDRB. Namun demikian forum-forum
tersebut sifatnya masih terbatas dalam hal (1) tujuan forum
yang hanya membahas program tertentu, (2) masih berupa
kelembagaan forum yang bersifat non-formal (3) manfaat
forum masih terbatas untuk sektor-sektor tertentu dan (4)
keanggotaan belum mencakup seluruh SKPD OPD dan tidak
permanen.
Dengan adanya keterbatasan tersebut, maka perlu dibangun
sebuah forum yang mampu memfasilitasi pembahasan tentang
berbagai permasalahan data dan sekaligus mampu
memberikan data dan informasi untuk perencanaan
pembangunan yang disebut forum data. Dalam Satu Data
Indonesia sebenarnya juga telah dicanangkan untuk diadakan
suatu forum data yang dinamakan Forum Satu Data. Forum
Satu Data Indonesia adalah wadah komunikasi dan koordinasi
Instansi Pusat dan/atau Instansi Daerah untuk
penyelenggaraan Satu Data Indonesia. Forum ini terdiri dari
K/L/I/OPD dalam suatu lingkup daerah yang dikoordinasikan
oleh instansi yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di
bidang perencanaan pembangunan nasional.
Dalam forum data dibahas beberapa hal sebagai berikut :
a. Rencana kerja forum data dengan menggunakan
indikator dan target yang terukur untuk periode
tertentu yang akan digunakan untuk monitoring dan
evaluasi froum data.
b. Meningkatkan kerja sama lintas sektor dalam rangka
penguatan data yang dihasilkan terkait dengan
pengadaan dan pemanfaatan data;
c. Melakukan koordinasi dan sinkronisasi data yang
dibutuhkan guna lebih meningkatkan pemanfaatan
data bagi perencanaan pembangunan daerah;
d. Menjamin kesinambungan ketersediaan data yang
bersumber dari setiap sektor
e. Menjaga dan menjamin kualitas data yang dihasilkan
oleh setiap sektor.
3. Succession Planning
Sebuah lembaga terkemuka pada bidang sumber daya
manusia yaitu Strategic Human Resource Management
(www.shrm.org) mengeluarkan laporan hasil riset berjudul
“Strategic Research on Human Capital Challenges, Final Report,
October 2007”. Dalam riset ini tantangan nomor satu yang
dihadapi di masa mendatang adalah succession planning atau
menyiapkan pemimpin masa depan organisasi. Setiap
organisasi diharapkan membuat succesion planning untuk
memastikan kepemimpinan organisasi dapat berkelanjutan
terutama pada posisi yang strategis. Hal ini untuk
mengantisipasi kondisi yang buruk akibat kehilangan
pemimpin yang tiba – tiba seperti karena kematian atau
pengunduran diri yang mendadak. Selain itu succession
planning juga salah satu cara untuk mengembangkan sumber
daya manusia melalui career map dan program pengembangan
diri lainnya.