Oleh :
Syafira Nurulita 18037076
Halaman
iv
HALAMAN PENGESAHAN .................................. Error! Bookmark not defined.
DAFTAR ISI....................................................................................................................v
DAFTAR TABEL..........................................................................................................vii
DAFTAR GAMBAR....................................................................................................viii
BAB I PENDAHULUAN...............................................................................................1
4.4 Metodologi............................................................................................................27
v
4.4.1 Jenis dan Sumber Data...................................................................................27
4.5 Variabel.................................................................................................................28
5.1 Kesimpulan...........................................................................................................36
5.2 Saran.....................................................................................................................37
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................38
LAMPIRAN...................................................................................................................39
DAFTAR TABEL
Halaman
vi
Gambar 5. Pengaruh TPAK Laki-Laki (X 1) dan TPAK Perempuan (X2)
terhadap Pertumbuhan Ekonomi (Y1) di Sumatera Barat ............................. 33
vii
BAB I PENDAHULUAN
Praktek Kerja Lapangan (PKL) merupakan salah satu mata kuliah wajib
yang dapat membantu mahasiswa memperoleh pengetahuan yang lebih luas serta
dapat memberikan pengalaman kerja yang sesungguhnya. Sehingga, setelah
kegiatan Praktik Kerja Lapangan (PKL) berakhir mahasiswa sudah mendapatkan
gambaran yang jelas mengenai bagaimana dunia kerja, baik instansi pemerintahan
maupun non-pemerintah yang nantinya akan dimasuki oleh mahasiswa tersebut
setelah lulus dari Perguruan Tinggi.
1
Berdasarkan permasalahan tersebut maka penulis tertarik melaksanakan
Praktik Kerja Lapangan (PKL) di instansi Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi
Sumatera Barat. Badan Pusat Statistik (BPS) memiliki tugas dan tanggung jawab
bukan hanya sebagai penyedia data atau informasi, melainkan juga sebagai
koordinator kegiatan perstatistikan di Indonesia, sebagaimana tertuang dalam
Undang-Undang Nomor 16 Tahun 1997 tentang Statistik dan Peraturan
Pemerintah Nomor 51 Tahun 1999 tentang penyelenggaraan statistik. Penulis
berharap dengan memilih Badan Pusat Statistik Provinsi Sumatera Barat sebagai
tempat pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan (PKL), penulis dapat menerapkan
ilmu yang diperoleh selama di Perguruan Tinggi dan juga dapat meningkatkan,
serta mengembangkan ilmu dan wawasan penulis mengenai olah data statistik.
Alasan penulis memilih judul studi kasus ini adalah karena pada saat
sekarang ini, Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja berdasarkan jenis kelamin baik
itu LakiLaki maupun Perempuan membuat pusat perhatian dikarenakan dapat
mempengaruhi tumbuh kembangnya suatu daerah, termasuk Sumatera Barat.
Apalagi dimasa pandemi saat sekarang ini, tingkat angkatan kerja mulai menurun
bukan saja karena belum mendapatkan pekerjaan bahkan sudah mendapatkan
pekerjaan lalu di PHK. Sehingga itu berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi,
bahkan tingkat kemiskinan dan juga pengangguran. Sehingga, penulis tertarik
ingin melihat pengaruh TPAK terhadap Pertumbuhan Ekonomi dan Kemiskinan
di Provinsi Sumatera Barat.
3
1.3 Manfaat Praktik Kerja Lapangan (PKL)
Praktik Kerja Lapangan (PKL) memberikan manfaat, diantaranya :
1) Bagi Mahasiswa
Manfaat yang diperoleh oleh mahasiswa, yaitu :
a. Mempunyai pengalaman kerja sebelum terjun langsung ke dunia kerja
yang nyata dan sarana untuk menjalin hubungan dan kerjasama yang baik
dengan pihak yang terkait.
b. Melatih rasa tanggung jawab dan disiplin dalam melakukan pekerjaan
yang diamanatkan.
c. Wadah untuk menerapkan, melatih dan meningkatkan kemampuan
terutama dalam bidang pengelolaan data, atau ilmu statistik lainnya.
d. Mampu melihat mutual atau hubungan antara dunia pendidikan dengan
dunia kerja.
e. Meningkatkan kemampuan bersosialisasi dan berkomunikasi dengan
karyawan dalam dunia kerja.
f. Menambah wawasan, ilmu pengetahuan, dan keterampilan, yang
sebelumnya belum didapatkan di bangku perkuliahan.
g. Dapat menggunakan pengalaman kerjanya untuk mendapatkan kesempatan
kerja setelah menyelesaikan masa perkuliahan.
2) Bagi Perguruan Tinggi
Manfaat yang diperoleh oleh perguruan tinggi, yaitu :
a. Terjalinnya kerjasama bilateral antara perguruan tinggi dengan instansi
terkait dalam pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan (PKL).
b. Menjalin kerjasama antara perguruan tinggi dengan instansi untuk
menyiapkan tenaga kerja yang kompeten.
c. Dapat meningkatkan hubungan kemitraan antara perguruan tinggi dengan
instansi terkait.
d. Sebagai acuan untuk melihat kebutuhan instansi dalam pemilihan lulusan
program studi yang dimilikinya.
e. Mengetahui kemampuan mahasiswa dalam menyerap ilmu yang didapat
selama perkuliahan dan menerapkannya dalam dunia kerja.
4
f. Sebagai bahan evaluasi terhadap kurikulum yang diterapkan untuk
menghasilkan tenaga kerja yang terampil sesuai dengan kebutuhan
instansi.
g. Adanya kerja sama antara Perguruan Tinggi dengan instansi terkait,
sehingga Perguruan Tinggi tersebut lebih dikenal dan familiar di kalangan
dunia kerja.
3) Instansi (Badan Pusat Statistik Provinsi Sumatera Barat) Manfaat
yang diperoleh oleh instansi, yaitu :
a. Dapat melihat kemampuan potensial yang dimiliki mahasiswa peserta
Praktik Kerja Lapangan (PKL).
b. Membina hubungan baik dengan pihat-pihak terkait.
c. Memperoleh bantuan dalam bentuk pemikiran dan operasional pada
kegiatan-kegiatan di kantor dan lapangan.
d. Meringankan pekerjaan karyawan sesuai dengan waktu yang ditentukan.
e. Sebagai wadah penyerapan tenaga kerja.
f. Menjadi sarana dalam memberikan kriteria tenaga kerja yang dibutuhkan
oleh instansi terkait.
g. Ikut berpartisipasi dalam mempersiapkan calon tenaga kerja yang terampil
dan berkualitas, khususnya dibidang statistik.
5
perundangan di bawahnya, secara formal nama Biro Pusat Statistik diganti
menjadi Badan Pusat Statistik.
Pada bulan Februari 1920 di kantor Statistik untuk pertama kalinya didirikan
oleh Direktur Pertanian, Kerajinan dan Perdagangan dan berkedudukan di Bogor.
Kantor ini diserahi tugas untuk mengolah dan mempublikasikan data statistik.
Pada bulan Maret 1923 dibentuk suatu komisi yang bernama Komisi untuk
Statistik yang anggotanya merupakan wakil dari tiap-tiap departemen. Komisi
tersebut diberi tugas untuk merencanakan tindakan-tindakan yang mengarah
sejauh mungkin untuk mencapai kesatuan dalam kegiatan di bidang statistik di
Indonesia. Selain dari itu, komisi ini mengurus terutama bagian statistik yang
dimuat di dalam
Laporan Indonesia yang sebelumnya disebut Laporan Kolonial. Pada bulan
September 1924 nama lembaga tersebut diganti menjadi Kantor Pusat Statistik
dan dipindahkan ke Jakarta. Bersamaan dengan itu beralih pula pekerjaan
mekanisme Statistik Perdagangan yang sekarang disebut Kantor Bea Cukai.
3. Masa Pemerintahan RI
6
Setelah Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia tanggal 17 Agustus
1945 kegiatan statistik ditangani oleh lembaga baru yaitu Kantor Penyelidikan
Perangkaan Umum Republik Indonesia (KAPPURI). Perkembangan berikutnya
KAPPURI dilebur menjadi Kantor Pusat Statistik (KPS) dan berada di bawah
dan bertanggung jawab kepada menteri Kemakmuran. Dengan Keputusan
Presiden RI Nomor 172 Tahun 1957, terhitung mulai 1 Juni 1957 KPS
diubah menjadi Biro Pusat Statistik, dan urusan statistik yang semula menjadi
tanggung jawab dan wewenang Menteri Perekonomian dialihkan menjadi
wewenang dan berada di bawah Perdana Menteri. Berdasarkan Keppres ini pula
secara formal nama Biro Pusat Statistik dipergunakan.
Materi yang merupakan muatan baru dalam UU Nomor 16 tahun 1997, sebagai
berikut ini :
8
• Hasil statistik yang diselenggarakan oleh BPS diumumkan dalam Berita
Resmi Statistik (BRS) secara teratur dan transparan agar masyarakat
dengan mudah mengetahui dan atau mendapatkan data yang diperlukan.
• Sistem Statistik nasional yang andal, efektif, dan efisien.
• Dibentuknya Forum Masyarakat Statistik sebagai wadah untuk
menampung aspirasi masyarakat statistik, yang bertugas memberikan saran
dan pertimbangan kepada BPS.
9
3. Mewujudkan pelayanan prima statistik untuk terwujudnya Sistem
Statistik Nasional.
4. Membangun SDM yang unggul dan adaptif berlandaskan nilai
profesional, integritas dan amanah.
2.1.3.1 Tugas
Tugas dari BPS adalah melaksanakan tugas pemerintahan dibidang
statistik sesuai peraturan perundang-undangan.
2.1.3.2 Fungsi
Fungsi didirikannya Badan Pusat Statistik (BPS) sebagai berikut :
a) Pengkajian, penyusunan dan perumusan kebijakan dibidang
statistik;
b) Pengkoordinasian kegiatan statistik nasional dan regional;
c) Penetapan dan penyelenggaraan statistik dasar;
d) Penetapan sistem statistik nasional;
e) Pembinaan dan fasilitasi terhadap kegiatan instansi pemerintah
dibidang kegiatan statistik.
f) Penyelenggaraan pembinaan dan pelayanan bps1306istrasi umum
dibidang perencanaan umum, ketatausahaan, organisasi dan
tatalaksana kepegawaian, keuangan, kearsipan, kehumasan, hukum,
perlengkapan dan rumah tangga.
2.1.3.3 Kewenangan
a) Penyusunan rencana nasional secara makro dibidangnya.
b) Perumusan kebijakan dibidangnya untuk mendukung pembangunan secara
makro.
c) Penetapan sistem informasi dibidangnya.
10
d) Penetapan dan penyelenggaraan statistik nasional.
e) Kewenangan lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
yang berlaku, yaitu :
1. Perumusan dan pelaksaan kebijakan tertentu di bidang kegiatan
statistik.
2. Penyusunan pedoman penyelanggaraan survey statistic sektoral.
11
1. Kepala;
2. Kepala Bagian Tata Usaha;
3. Kepala Bidang Integrasi Pengolahan dan Diseminasi Statistik;
4. Kepala Bidang Statistik Sosial;
5. Kepala Bidang Statistik Produksi;
6. Kepala Bidang Statistik Distribusi;
7. Kepala Bidang Neraca Wilayah dan Analisis Statistik;
BPS Provinsi dipimpin oleh seorang Kepala yang mempunyai tugas, sbb :
12
a) Pembinaan pegawai, hukum dan perundang-undangan, organisasi dan tata
laksana, kesejahteraan pegawai, serta administrasi jabatan fungsional dan
memanfaatkan system Informasi Mananajen Kepegawaian (SIMPEG).
b) Mengatur dan melaksanakan surat menyurat, kersipan, rumah tangga,
pemeliharaan gedung, keamanan dan ketertiban lingkungan, serta
penggandaan/ percetakan.
c) Mengatur dan melaksanakan kegiatan pelayanan administrasi lainnya
kepada semua satuan organisasi di lingkungan BPS provinsi.
3. Bidang Statistik Sosial
Bidang Statistik Sosial bertugas melakukan pengumpulan, pengolahan,
analisis, evaluasi, dan pelaporan statistik sosial.
Bidang Statistik Sosial terdiri dari Seksi Statistik Kependudukan, Seksi
Statistik Kesejahteraan Rakyat, dan Seksi Statistik Ketahanan Sosial.
Berikut kegiatan dari bidang statistik sosial antara lain :
a) Melaksanakan kegiatan pengumpulan statistik sosial yang mencakup
kegiatan statistik kependudukan, kesejahteraan rakyat, ketahanan sosial
lainnya yang ditentukan.
b) Mengatur dan melaksanakan keikutsertaan dalam program pendidikan dan
pelatihan dalam kegiatan statistic social.
c) Mengatur dan mengkoordinasi penyelenggaraan pelatihan petugas
lapangan kegiatan statistik sosial dipusat pelatihan serta mengatur
pembagiaan instruktur.
4. Bidang Statistik Produksi
Bidang Statistik Produksi bertugas melakukan pengumpulan, pengolahan,
analisis, evaluasi, dan pelaporan statistik produksi.
Bidang Statistik Produksi terdiri dari Seksi Statistik Pertanian, Seksi Statistik
Industri, dan Seksi Statistik Pertambangan, Energi dan Konstruksi.
Berikut kegiatan dari bidang statistik produksi antara lain :
a) Melaksanakan kegiatan pengumpulan statistik produksi yang mencakup
kegiatan statistik pertanian, industri, pertambangan , energi, konstruksi,
dan kegiatan statistik produksi lainnya yang ditentukan.
13
b) Mengatur dan melaksanakan pengolahan data statistik produksi sesuai
dengan sistem dan program yang ditetapkan, bekerja sama dengan
organisasi terkait dan menyiapkan naskah publikasi statistik produksi serta
penyebarannya.
c) Menyusun laporan kegiatan Bidang Statistik Produksi secara berkala dan
sewaktu-waktu.
5. Bidang Statistik Distribusi
Bidang Statistik Distribusi bertugas melakukan pengumpulan, pengolahan,
analisis, evaluasi, dan pelaporan statistik distribusi.
Bidang Statistik Distribusi terdiri dari Seksi Statistik Harga Konsumen dan
Perdagangan Besar, Seksi Statistik Keuangan dan Harga Produsen, dan Seksi
Statistik Niaga dan Jasa.
Berikut kegiatan dari bidang statistik distribusi antara lain :
a) Mengatur menyiapkan dokumen dan bahan yang diperlukan untuk
kegiatan pengumpulan statistik distribusi yang mencakup kegiatan statistik
harga konsumen dan perdagangan besar, keuangan dan harga produsen,
niaga dan jasa serta kegiatan statistik distribusi lainnya yang ditentukan.
b) Menyusun laporan kegiatan Bidang Statistik Produksi secara berkala dan
sewaktu-waktu.
c) Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan langsung.
6. Bidang Neraca Wilayah dan Analisis Statistik (Nerwilis)
Bidang Statistik Nerwilis bertugas melakukan pengumpulan, kompilasi data,
pengolahan, analisis, evaluasi, dan pelaporan neraca wilayah dan analisis statistik
lintas sektor.
Bidang Neraca Wilayah dan Analisis Statistik terdiri dari Seksi Neraca
Produksi, Seksi Neraca Konsumsi, dan Seksi Analisis Statistik Lintas Sektor.
Berikut kegiatan dari bidang neraca wilayah dan analisis statistik antara lain :
a) Menyusun program kerja tahunan Bidang Nerwilis
b) Melaksanakan pembinaan, pengamatan lanjut, dan pengawasan
lapangan terhadap pelaksanaan kegiatan penyusunan neraca produksi
dan neraca konsumsi.
14
c) Mengatur dan melaksanakan penerimaan serta pemeriksaan dokumen
hasil pengumpulan data neraca produksi dan neraca konsumsi.
7. Bidang Integrasi Pengolahan dan Deseminasi Statistik
Bidang statistik IPDS bertugas melakukan pengintegrasian pengolahan data,
pengolahan jaringan dan rujukan statistik, serta diseminasi dan layanan statistik.
Kegiatannya yaitu percetakan publikasi, berdasarkan dari keputusan, tugas, fungsi,
dan kewenangan.
Bidang Integrasi Pengolahan dan Diseminasi Statistik terdiri dari Seksi
Jaringan dan Rujukan Statistik, Seksi Integrasi Pengolahan Data dan Seksi
Diseminasi dan Layanan Statistik.
Berikut kegiatan dari bidang integrasi pengolahan dan deseminasi statistik
antara lain :
a) Melaksanakan penyusunan, pemeliharaan, penyelesaian permasalahan
dan pengembangan system jaringan komunikasi data sesuai dengan
aturan yang ditetapkan serta membantu penerapan teknologi informasi.
b) Mengatur dan melaksanakan penerimaan, pengelolaaan, serta
pengolahan semua dokumen yang berkaitan dengan rujukan statistik
dan penyermpurnaan format yang berkaitan dengan rujukan statistik
c) Mengatur pengolahan bahan pustaka dan dokumen statistik sesuai
dengan pedoman yang ditetapkan.
15
Telp : (0751) 442158-442159
Email : sumbar@bps.go.id
Website : https://sumbar.bps.go.id/
I
Selasa 23 Juni 2020
Statistik Sosial
“Pengeluaran Konsumsi
Penduduk Sumbar”
Jumat 26 Juni 2020 Work From Home (WFH)
II
Buku “Pengeluaran
Senin 29 Juni 2020
Konsumsi Penduduk
Sumbar”
Selasa 30 Juni 2020 Work From Home (WFH)
Rabu 01 Juli 2020
Buku “Pengeluaran
Konsumsi Penduduk
Sumbar”
16
Kamis 02 Juli 2020 Work From Home (WFH)
Pengetika
n
Jumat 03 Juli 2020
Buku “Pengeluaran
Konsumsi Penduduk
Sumbar”
Senin 06 Juli 2020 Work From Home (WFH)
Buku “Pengeluaran
Selasa 07 Juli 2020
Konsumsi Penduduk
Sumbar”
III Rabu 08 Juli 2020 Work From Home (WFH)
Melanjutkan Pengetikan
Buku “Pengeluaran
Kamis 09 Juli 2020 Konsumsi Penduduk
Sumbar”
Jumat 10 Juli 2020 Work From Home (WFH)
Buku “Pengeluaran
Konsumsi Penduduk
Senin 13 Juli 2020 Sumbar”
IV
Pernyataan Melakukan
Kegiatan Penyediaan Data
dan Informasi Statistik”
Selasa 14 Juli 2020 Work From Home (WFH)
17
sumbar.bps.go.id
“Banyaknya Desa/Kelurahan
Menurut Sumber
Penerangan Jalan Utama
Desa” dan “Banyaknya
Desa/Kelurahan Menurut
Keberadaan Keluarga
Selasa 21 Juli 2020 Pengguna Listrik”
IDI di
Sumatera Barat
Rabu 22 Juli 2020 Work From Home (WFH)
18
Jumat 07 Agustus 2020
Mahasiswa/i Magang di BPS
Provinsi Sumatera Barat
Kendala :
Solusi :
1. Penulis meminta bantuan mahasiswa magang lain yang berasal dari STIS
yang menguasai aplikasi desain tersebut, dia juga menyatakan sanggup
untuk menyelesaikan tugas membuat infografis tersebut sehingga penulis
diminta untuk menyelesaikan tugas lain yang dianggap penulis mampu dan
menguasai dalam pengerjaannya.
2. Penulis sebisa mungkin mencoba beradaptadi dan bersosialisasi, bersikap
sopan dan ramah kepada para karyawan yang berada dikantor.
3. Penulis berusaha untuk melatih diri untuk lebih terampil lagi.
BAB IV STUDI KASUS
19
tersebut, penulis menemukan masalah yang ada kaitannya dengan data tersebut.
Dimana, saat sekarang ini kemiskinan menjadi salah satu persoalan mendasar
yang menjadi pusat perhatian, termasuk Sumatera Barat. Kemiskinan merupakan
gambaran kehidupan dibanyak negara berkembang yang mencakup lebih dari satu
milyar penduduk dunia. Kemiskinan merupakan salah satu permasalahan yang
diakibatkan oleh kondisi nasional suatu negara dan situasi global. Kemiskinan
merupakan masalah kompleks yang dipengaruhi oleh berbagai faktor yang saling
berkaitan. Kemiskinan tidak hanya dipahami sebatas ketidakmampuan ekonomi,
tetapi juga kegagalan memenuhi hak hak dasar dan perbedaan perlakuan bagi
seseorang atau sekelompok orang dalam menjalani kehidupan secara bermartabat.
Kompleksnya masalah kemiskinan merupakan masalah yang bersifat universal.
20
angka kemiskinan saat ini jika dibandingkan kala itu turun 1,13 persen poin.
Tingkat kemiskinan di perdesaan maupun perkotaan di Provinsi Sumatera Barat
tercatat turun sejak Maret 2014. Secara umum, tingkat kemiskinan di perdesaan
masih lebih tinggi dibandingkan tingkat kemiskinan yang dijumpai di perkotaan.
Pertumbuhan Ekonomi
Provinsi Sumatera Barat (Persen)
7
6.34 6.31
6 6.08 5.88
5.52 5.29
5.26 5.14 5.05
5
0
2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020
75
72.8 72.41
70 69.98 70.33 70.58 70.34 70.42 70.27
68.58 68.73
65
60
55
50
2010 2012 2014 2016 2018 2020 2022
22
Barat (Persen)
Perbedaan antara analisis jalur dan analisis regresi linear berganda tidak
hanya pada perhitungan pendugaan koefisiennya tetapi juga pada pembedaan
variabel (X) dan juga variabel terikat (Y). Dalam analisis jalur tidak digunakan
istilah variabel bebas (independent) dan variabel terikat (dependent) namun
menggunakan variabel eksogen dan endogen. Kelebihan analisis jalur
23
dibandingkan dengan analisis regresi linear berganda adalah dalam penentuan
koefisien jalur atau beta koefisien dengan menggunakan matriks korelasi atau
kovarian. Dalam analisis jalur peubah yang pada awalnya terikat (dependent)
dapat berubah menjadi variabel bebas (independent).
Pada kasus ini terdapat variabel langsung dan tidak langsung. Adapun
variabel langsung dari kasus ini adalah Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja di
Provinsi Sumatera Barat. Dimana TPAK berpengaruh paling dominan daripada
variabel lainnya. Dan variabel tidak langsung dari analisis ini adalah Kemiskinan.
Selain itu, di dalam analisis ini terdapat variabel antara atau intervening variable
yaitu Pertumbuhan Ekonomi. Dimana, Pertumbuhan ekonomi memberikan
pengaruh secara tidak langsung kedalam variabel kemiskinan . Untuk mengetahui
bagaimana pengaruh Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) terhadap
Pertumbuhan Ekonomi dan Kemiskinan, maka metode yang paling cocok
digunakan untuk kasus ini adalah analisis jalur.
24
4.3 Tujuan Masalah
Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan, maka tujuan yang
dicapai dalam analisis ini yaitu :
Data yang digunakan adalah berupa data time series dengan objeknya adalah
Provinsi Sumatera Barat. Dimana teknik pengambilannya berupa data sekunder
yaitu data yang diperoleh berdasarkan data yang tersedia dan yang telah disusun
dan dipublikasikan oleh lembaga atau instansi tertentu yang bersumber dari
laporan Badan Pusat Statistik, atau yang lainnya.
25
Data yang digunakan berupa :
Y1 : Pertumbuhan Ekonomi
Y2 : Tingkat Kemiskinan
X1 : TPAK Laki-Laki
X2 : TPAK Perempuan
26
matematik analisis jalur mengikuti mode struktural, dengan tampilan model
sebagai berikut :
(X 1)
Pertumbuhan
Ekonomi (Y 1) Kemiskinan (Y 2)
TPAK Perempuan
(X 2)
Gambar 4. Model Analisis Jalur
Keterangan :
Terlihat pada model diatas bahwa setiap variabel memiliki hubungan baik
secara langsung maupun tidak langsung dan memiliki variabel eksogen dan
endogen. Pengaruh tidak langsung suatu variabel eksogen terhadap variabel
endogen adalah melalui variabel lain yang disebut variabel antara (intervening
variable). Tampak pada model bahwa TPAK berpengaruh terhadap Pertumbuhan
Ekonomi dan Tingkat Kemiskinan.
Ada beberapa manfaat dari model path analysis ini, antara lain :
27
1. Untuk penjelasan terhadap fenomena yang dipelajari atau permasalahan
yang diteliti;
2. Untuk memprediksi nilai variabel eksogen dan endogen dan prediksi ini
bersifat kualitatif;
3. Untuk menerangkan mengapa variabel-variabel berkorelasi dengan
menggunakan suatu model yang berurutan secara temporer
4. Mengidektifikasi jalur penyebab suatu variabel tertentu terhadap variabel
lain yang dipengaruhinya
Persamaan Analisis Jalur
Persamaan 1
Y1 = a1X1 + a2X2 + e1
Persamaan 2
28
(dapat dilihat pada gambar 4)
2. Menguji semua asumsi pada analisis jalur, dengan membuat model yang
dihipotesiskan. Pada bagian ini kita membuat hipotesis yang menyatakan,
misalnya :
• H0 1 : variabel TPAK Laki-Laki dan Perempuan tidak berpengaruh
secara signifikan terhadap Pertumbuhan Ekonomi
H1 1 : variabel TPAK Laki-Laki dan Perempuan berpengaruh secara
signifikan terhadap Pertumbuhan Ekonomi
29
d) Membuat diagram jalur awal substruktur setelah Trimming
e) Membuat persamaan struktural substruktur setelah Trimming
f) Menguji koefisien jalur substruktural substruktur setelah Trimming
g) Merangkum kedalam tabel
h) Kesimpulan dari substruktur setelah Trimming
6. Interpretasikan
7. Menguji Koefisien Model
Analisis Data
Tabel 1
30
Berdasarkan tabel hasil olahan menggunakan microsoft excel dapat dilihat
bahwa nilai dari konstanta / Y nya dari persamaan regresi adalah -0.526099449,
koefisien regresi variabel TPAK laki-laki (X1) sebesar 0.164011958, dan
persamaan koefisien regresi variabel TPAK perempuan (X2) sebesar -0.12903299.
Hipotesis :
Hal ini berarti koefisien X1 dan X2 memberikan pengaruh yang positif terhadap
pertumbuhan ekonomi di Sumatera Barat.
Pengaruh TPAK Laki-Laki (X1) dan TPAK Perempuan (X2) terhadap Kemiskinan
(Y2) di Sumatera Barat
Tabel 2
31
Gambar 6. Pengaruh TPAK Laki-Laki (X1) dan TPAK Perempuan (X2)
Hipotesis :
Interpretasi :
Hal ini berarti koefisien X1 dan X2 memberikan pengaruh yang positif terhadap
Kemiskinan di Sumatera Barat.
Hipotesis :
5.2 Saran
34
Provinsi Sumatera Barat dapat lebih meningkatkan lagi Partisipasi
Kerja baik itu dari pihak laki-laki mapun perempuan dengan
berbagai upaya seperti diadakannya pelatihan kerja atau penyediaan
lapangan kerja yang lebih luas dimana dapat meningkatkan
Pertumbuhan Ekonomi di Sumatera Barat dan mengurangi Tingkat
Kemiskinan di Provinsi Sumatera Barat
https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/jpekd/article/view/29882/28938
http://repository.upi.edu/401/6/S_MTK_0905783_CHAPTER3.pdf
http://www.jonathansarwono.info/aj/analisis_jalur.htm file:///C:/Users/Home-
35
User/Downloads/37696-157-78889-1-10-20180423.pdf http://eprints.ums.ac.id/58528/16/BAB
%201%20ACC.pdf
36
LAMPIRAN
37
38
39
40
41
42
43
44
45