Anda di halaman 1dari 31

Oleh:

Nono Adya S
(Direktur Kepercayaan terhadap Tuhan YME dan Tradisi)
MISI
• Mewujudkan insan penghayat kepercayaan terhadap Tuhan
1 YME dan tradisi yang kuat, tangguh, dan berkarakter

• Mewujudkan pembinaan kepercayaan terhadap Tuhan YME


2 yang berkelanjutan

• Mewujudkan pelestarian pengetahuan dan ekspresi budaya yang


3 berkelanjutan

VISI • Mewujudkan pemberdayaan budaya komunitas adat yang


4 berkesinambungan
“TERBENTUKNYA INSAN
DAN EKOSISTEM
KEPERCAYAAN TERHADAP • Mewujudkan penguatan tata kelola serta peningkatan
TUHAN YANG MAHA ESA 5 efektivitas birokrasi yang berkualitas
DAN TRADISI YANG
BERKARAKTER DENGAN
• Mewujudkan Penguatan Tata Kelola Sumber Daya Manusia
BERLANDASKAN GOTONG
Bidang Kepercayaan Terhadap Tuhan YME dan Tradisi serta
ROYONG” 6 Peningkatan Efektivitas Birokrasi.

3
KEPERCAYAAN TERHADAP TUHAN YME
DAN TRADISI
Penghayat Kepercayaan Pelestarian Tradisi adalah
Kepercayaan terhadap Tuhan perlindungan, pengembangan,
YME adalah pernyataan dan terhadap Tuhan YME adalah
setiap orang yang mengakui dan pemanfaatan sebagai
pelaksanaan hubungan upaya untuk mempetahankan
pribadi dengan Tuhan Yang dan meyakini nilai-nilai
penghayatan kepercayaan nilai-nilai budaya dan adat
Maha Esa berdasarkan istiadat masyarakat
keyakinan yang diwujudkan terhadap Tuhan YME
pendukungnya yang telah
dengan prilaku ketaqwaan diwariskan secara turun temurun
terhadap Tuhan Yang Maha
Esa serta pengamalan budi
luhur yang ajarannya
bersumber dari kearifan lokal
bangsa Indonesia

4
Penghayat
Kepercayaan
terhadap Tuhan
YME

Organisasi Komunitas Adat/


Kepercayaan Lembaga
Adat/Desa Adat

Objek
Pembinaan
Kepercayaan
dan Tradisi

Komunitas Keraton
Budaya

Pelaku Tradisi

5
TUJUAN PEMBINAAN KEPERCAYAAN TERHADAP
TUHAN YME DAN TRADISI

1. Peningkatan kapasitas dan peran penghayat kepercayaan terhadap Tuhan YME,


komunitas adat, dan pelaku tradisi dalam melestarikan kebudayaan
2. Peningkatan kapasitas dan peran penghayat kepercayaan terhadap Tuhan YME,
komunitas adat, dan pelaku tradisi dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa,
dan bernegara
3. Peningkatan kapasitas dan peran penghayat kepercayaan terhadap Tuhan YME,
komunitas adat, dan pelaku tradisi dalam pelestarian pengetahuan dan ekspresi
budaya
4. Peningkatan pelestarian komunitas adat dan komunitas budaya
5. Peningkatan pelayanan pelindungan kepada penghayat kepercayaan terhadap
Tuhan YME, komunitas adat, dan pelaku tradisi
6. Peningkatan kualitas sumber daya manusia bidang kepercayaan terhadap Tuhan
Yang Maha Esa dan Tradisi

6
SASARAN PROGRAM
DIREKTORAT KEPERCAYAAN DAN TRADISI
Meningkatnya Jumlah Pelaku Mewujudkan Akses yang
dan Pengelola Kebudayaan meluas, merata dan berkeadilan
untuk Memperkuat Arsitektur di bidang kebudayaan
Pemajuan Kebudayaan

Meningkatkan peran Mewujudkan mutu tata kelola


kebudayaan dalam hubungan kebudayaan yang efektif dan
antar daerah dan antar bangsa efisien

7
YANG TERLIBAT DALAM PEMBINAAN
KEPERCAYAAN DAN TRADISI

EKOSISTEM KEBUDAYAAN
(KEPERCAYAAN DAN TRADISI)
Stakeholder Kebudayaan
Unsur Masyarakat Stakeholder Kebudayaan
PROGRAM &
• Organisasi dan Unsur Instansi
KEGIATAN
penghayat • Ditjen Kebudayaan
kepercayaan • Dinas Bidang
• Komunitas Adat Kebudayaan di Daerah
• Komunitas Tradisi (Provinsi, Kab/Kota)
• Lembaga Adat • Unit Pelaksana Teknis
• Keraton (UPT) Bidang
PARTISIPASI & Kebudayaan
• Praktisi dan pengelola
ASPIRASI
kepercayaan dan
tradisi
• MLKI

8
KOMPOSISI ANGGARAN 2018
PER JENIS BELANJA

Komposisi Pagu Anggaran

0%
3%
Belanja Pegawai 3.900.000.000 2.51%

Belanja Barang 150.628.855.000 97.16%

Belanja Modal 500.000.000 0.33%

Belanja Bansos 0
97%

TOTAL ANGGARAN RP 155.028.855.000


Belanja Pegawai Belanja Barang Belanja Modal Belanja Bansos
KOMPOSISI ANGGARAN 2018
PER OUTPUT
Komposisi Pagu Anggaran per Output

Dokumen Publikasi Kepercayaan dan Tradisi

3% 0% 5% 8%
7% Even Kerjasama Kepercayaan dan Tradisi
9%

5% Desa-Desa Adat yang Direvitalisasi

Komunitas Budaya yang Difasilitasi

18% Tenaga Bidang Kepercayaan dan Tradisi yang


Ditingkatkan Kompetensinya
SDM Kepercayaan dan Tradisi yang
45%
Diinternalisasi
Layanan Dukungan Manajemen Eselon I

Layanan Internal (Overhead)

Layanan Perkantoran

TOTAL ANGGARAN RP 155.028.855.000


TARGET PENYERAPAN 2018
Direktorat Kepercayaan terhadap Tuhan YME dan Tradisi

Bulan Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober Nov ember Desember
Peny erapan
Kumulatif 568,648,392 5,993,702,702 13,294,475,361 21,561,586,318 87,886,031,755 98,678,284,225 110,607,201,086 131,738,610,067 138,451,797,972 142,716,492,321 145,884,191,565 147,277,412,250
Peny erapan
Per Bulan 568,648,392 5,425,054,310 7,300,772,659 8,267,110,957 66,324,445,437 10,792,252,470 11,928,916,861 21,131,408,981 6,713,187,905 4,264,694,349 3,167,699,244 1,393,220,685
%
Peny erapan 0.37 3.87 8.58 13.91 56.69 63.65 71.35 84.98 89.31 92.06 94.10 95.00
PROGRAM DAN ANGGARAN 2018

ALOKASI
KODE PROGRAM KEGIATAN VOL SATUAN
ANGGARAN
5184 Pembinaan Kepercayaan Terhadap Tuhan YME dan Tradisi

5184.002 Dokumen Publikasi Kepercayaan dan Tradisi 66 Dokumen 13.011.655.000

5184.005 Even Kerjasama Kepercayaan dan Tradisi 10 Even 10.177.738.000

5184.007 Desa-desa Adat yang Direvitalisasi 118 Desa Adat 69.614.285.000


Komunitas
5184.009 Komunitas Budaya yang Difasilitasi 255 28.000.000.000
Budaya
Tenaga Bidang Kepercayaan terhadap Tuhan YME dan Tradisi
5184.015 732 Peserta 7.475.177.000
yang ditingkatkan kompetensinya
5184.016 SDM Kepercayaan dan Tradisi yang Diinternalisasi 3450 Peserta 13.350.000.000

5184.950 Layanan Dukungan Manajemen Eselon I 1 Layanan 5.300.000.000

5184.951 Layanan Internal (Overhead) 1 Layanan 500.000.000

5184.994 Layanan Perkantoran 1 Layanan 7.600.000.000

TOTAL ANGGARAN RP 155.028.855.000


ALOKASI
NO PROGRAM KEGIATAN VOL
ANGGARAN
Dokumen Publikasi Kepercayaan dan Tradisi 66 13.011.655.000

1 Penyusunan Analisis Konteks PTEBT Berbasis Muatan Lokal 5 4.000.000.000

2 Penyusunan Album Budaya Keraton 1 800.000.000

3 Penyusunan Seri Pengenalan Budaya Kepercayaan dan Tradisi 12 1.000.000.000

4 Pencetakan Buku dalam rangka Peningkatan Budaya Bangsa 20 2.000.000.000

5 Publikasi Budaya dan Kepercayaan Melalui Media elektronik 6 1.000.000.000

6 Perekaman Budaya Kepercayaan dan Tradisi 5 1.250.000.000

7 Validasi Data Komunitas Adat 1 657.846.000

8 Penyusunan Modul Kepercayaan dan Tradisi 4 1.000.000.000

Penyusunan Bahan Teks Mata Pelajaran Pendidikan Kepercayaan terhadap


9 12 1.303.809.000
Tuhan YME
NO PROGRAM KEGIATAN VOL ALOKASI ANGGARAN

Even Kerjasama Kepercayaan dan Tradisi 10 10.177.738.000

1 Pameran Budaya Kepercayaan dan Tradisi 4 1.000.000.000

2 Gelar Tradisi Komunitas Adat 1 2.000.000.000

3 Apresiasi Komunitas Budaya Nusantara 1 2.840.672.000

4 Gelar Tradisi Masyarakat Pesisir 1 1.200.000.000

Workshop Nasional Best Practice Implementasi Penguatan Peran Tokoh Iformal dan
5 1 1.000.000.000
Lembaga Kearifan Lokal

6 Pendukugan Hari Internasional Masyarakat Adat se-Dunia 1 600.000.000

7 Pelayanan Pranata Pendidikan Khusus Masyarakat Adat 1 1.537.066.000


NO PROGRAM KEGIATAN VOL ALOKASI ANGGARAN
Desa-Desa Adat yang Direvitalisasi 118 69.614.285.000

1 Revitalisasi Desa Adat 118 69.614.285.000

Komunitas Budaya yang Difasilitasi 225 24.500.000.000

1 Fasilitasi Komunitas Budaya di Masyarakat 200 23.000.000.000

2 Kegiatan Kepercayaan dan Tradisi yang Difasilitasi 25 1.500.000.000


NO PROGRAM KEGIATAN VOL ALOKASI ANGGARAN
Tenaga Bidang Kepercayaan Terhadap Tuhan YME dan Tradisi yang ditingkatkan 732 7.475.177.000
kompetensinya
1 Bimbingan Teknis Penyuluh Kepercayaan terhadap Tuhan YME tingkat Ahli 80 838.592.000

2 Bimbingan Teknis Peyuluh Kepercayaan terhadap Tuhan YME tingkat Terampil 160 1.481.179.000

3 Bimbingan Teknis Pengurus Organisasi Kepercayaan terhadap Tuhan YME 100 1.000.000.000

4 Bimbingan Teknis Pamong Budaya Nilai Budaya 65 971.770.000

5 Training of Trainer Pengelola Tradisi Lisan 27 583.636.000

6 Bimbingan Teknis Pelestari Kain Tradisional 100 1.000.000.000

7 Bimbingan Teknis Pelestari Arsitektur Tradisional 100 1.000.000.000

8 Bimbingan Teknis Pegelola Kepercayaan terhadap Tuhan YME 100 600.000.000


NO PROGRAM KEGIATAN VOL ALOKASI ANGGARAN
SDM Kepercayaan dan Tradisi yang Diinternalisasi 3450 13.350.000.000

1 Sosialisasi Peraturan Bidang Kepercayaan terhadap Tuhan YME 500 2.100.000.000

2 Sarasehan Penghayat Kepercayaan terhadap Tuhan YME 300 2.000.000.000

3 Dialog Kebhinekaan Kepercayaan dan Agama di Indonesia 150 1.500.000.000

4 Sarasehan Anggoro Kasih dan Satu Suro 1500 1.500.000.000

5 Jejak Tradisi Nasional (Jetranas) 200 2.000.000.000

6 Sosialisasi Analisis Konteks PTEBT 200 1.200.000.000

7 Internalisasi Nilai Budaya Spiritual 100 800.000.000

8 Internalisasi Nilai melalui Permainan Tradisional dan Cerita Rakyat 300 750.000.000

9 Revitalisasi Pengetahuan dan Ekspresi Budaya tradisional 200 1.500.000.000


NO PROGRAM KEGIATAN VOL ALOKASI ANGGARAN
Layanan Dukungan Manajemen Eselon I 1 5.300.000.000

1 Penyusunan Rencana Program dan Anggaran 1.642.800.000

2 Pelaksanaan Pemantauan dan Evaluasi 1.857.200.000

3 Layanan Ketatausahaan 1.300.000.000

4 Advokasi Bidang Kepercayaan dan Tradisi 500.000.000

Layanan Internal (Overhead) 1 500.000.000

1 Pengadaan Perangkat Pengolah Data dan Komunikasi 500.000.000

Layanan Perkantoran 1 7.600.000.000

1 Gaji dan Tunjangan 3.900.000.000

2 Operasional dan Pemeliharaan Kantor 3.700.000.000


Beberapa Program Unggulan Direktorat

Penyusunan
Revitalisasi Gelar Tradisi Jejak Tradisi
Analisi Konteks
PTEBT Pesisir PTEBT Nasional

Internalisasi
Bimtek
Nilai melalui Bimtek Tenun
Arsitektur Anggara Kasih
Permainan
Tradisional Ikat (Ulos)
Tradisional 19
REVITALISASI PTEBT
• Revitalisasi penting untuk dilakukan agar tradisi-tradisi yang nyaris
punah dapat memiliki kekuatan untuk bangkit kembali serta
dikenal oleh masyarakat luas. Upaya pengenalan tradisi ditujukan
terutama kepada generasi muda, sebagai pewaris aktif dan ujung
tombak pelestarian kebudayaan
• Tujuan kegiatan ini adalah: (1) melestarikan warisan budaya
bangsa; (2) meningkatkan pengetahuan dan apresiasi terhadap
keragaman budaya bangsa dan menanamkan nilai-nilai tradisi
yang terkandung di dalamnya; (3) meningkatkan pemahaman
dan apresiasi masyarakat Indonesia terhadap pengetahuan dan
ekspresi budaya tradisional; (4) sebagai upaya untuk mencari
rumusan dalam pelestarian budaya bangsa.
• Bentuk kegiatan:
- Pameran
- Sarasehan mengenai kebijakan pelestarian tradisi
- Dialog interaktif siswa
- Atraksi budaya

20
GELAR TRADISI PESISIR

• Indonesia terdiri dari berbagai suku bangsa, dimana sebagian


besar penduduknya hidup di daerah pesisir dan dikenal sebagai
masyarakat pesisir yang memiliki budaya bahari
• Tujuan program ini adalah:
(1) terpeliharanya warisan budaya bangsa, khususnya yang
berkaitan dengan tradisi masyarakat pesisir;
(2) tertanamnya nilai-nilai tradisi pesisir pada masyarakat;
(3) meningkatkan pemahaman dan apresiasi masyarakat
terhadap nilai-nilai tradisi masyarakat pesisir;
(4) meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang potensi
tradisi pesisir yang dimiliki oleh Indonesia
• Bentuk kegiatan: seminar, perlombaan (lomba perahu hias,
perahu dayung, kuliner tradisional khas pesisir), pameran tradisi
masyarakat pesisir, atraksi seni dan budaya pesisir, ritual Sedekah
Laut
21
PENYUSUNAN ANALISIS KONTEKS PTEBT

Cakupan PTEBT:
Ekspresi Budaya
Tradisional 1. Upacara Tradisional
• Karya intelektual di bidang 2. Cerita Rakyat
pengetahuan dan teknologi
yang mengandung unsur 3. Permainan Rakyat
karakteristik warisan • Karya intelektual dalam
bidang seni, termasuk ekspresi 4. Ungkapan Tradisional
tradisonal yang dihasilkan,
dikembangkan dan dipelihara sastra yang mengandung 5. Pengobatan Tradisional
oleh masyarakat unsur karakteristik warisan
tradisional yang dihasilkan, 6. Makanan dan Minuman Tradisional
pendukungnya
dikembangkan dan dipelihara 7. Senjata Tradisional
oleh masyarakat
pendukungnya 8. Peralatan Tradisional
Pengetahuan
9. Arsitektur Tradisional
Tradisional 10. Pakaian Tradisional
11. Kain Tradisional
12. Organisasi Sosial
13. Kesenian Tradisional
14. Pengetahuan dan Teknologi Tradisional
15. Kearifan Lokal
22
2013 2014 2015 2016 2017
• Jawa • Sumatera •Kalimantan • Sulawesi • Sumatera
Timur Barat Barat Tengah Utara
•Kalimantan • Kepulauan • Bali
Timur
Riau • Sulawesi
•Kalimantan
Selatan • Jawa Barat Selatan
•Kalimantan
Utara
merupakan bahan pengayaan bagi
•Kalimantan guru dan peserta didik dan juga dapat
Tengah digunakan sebagai bahan bacaan
• orang tua untuk anak-anaknya agar
memiliki wawasan tentang
PTEBTdalam rangka melestarikan
budayanya.

23
JEJAK TRADISI NASIONAL

• Jejak Tradsi Nasional (JETRANAS) adalah kegiatan yang


memberikan kesempatan bagi peserta dari kalangan siswa/i
setingkat SMA/ sederajat untuk mengunjungi dan berinteraksi
langsung dengan masyarakat, dan untuk pelaku budaya melihat
keragaman tradisi
• Melalui kegiatan ini, para peserta diharapkan dapat mengetahui,
mengenali, dan memahami tradisi yang dikembangkan oleh suku-
suku bangsa di Indonesia
• Kegiatan ini merupakan “puncak” dari kegiatan Jejak Tradisi
Daerah (JETRADA), yang diselenggarakan oleh Balai Pelestarian
Nilai Budaya (BPNB) di masing-masing wilayah kerjanya
• Bentuk kegiatan: seminar, orientasi lapangan ke tempat potensi /
karya budaya, penulisan karya tulis, presentasi hasil karya tulis
oleh tiap kelompok peserta JETRANAS
24
INTERNALISASI NILAI MELALUI
PERMAINAN TRADISIONAL ANAK

• Permainan tradisional dan cerita rakyat dapat dimanfaatkan


sebagai sarana untuk menanamkan nilai-nilai budaya bangsa
kepada generasi muda, karena merupakan perwujudan dari
tingkah laku manusia yang terwujud dari serentetan nilai-nilai
yang menurut masyarakat atau kelompok suku bangsa
pendukungnya diakui keberadaannya. Nilai-nilai tersebut antara
lain: kebersamaan, sportifitas, berani bersaing, kejujuran,
kepahlawanan, dan sebagainya
• permainan tradisional juga dimanfaatkan sebagai sarana untuk
memperkukuh jati diri bangsa, yaitu dengan menanamkan nilai-
nilai budaya yang terkandung di dalamnya kepada generasi muda
khususnya siswa/i SD dan SMP sederajat
• Bentuk kegiatan:
- Lomba permainan tradisional anak,
- Pameran alat-alat permainan tradisional
- Workshop pembuatan wayang suket
- Penampilan dongeng cerita rakyat
25
SARASEHAN
ANGGARA KASIH
• Sarasehan Anggara Kasih merupakan kegiatan rutin Direktorat
Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa yang dilaksanakan
setiap tahunnya. Sarasehan Anggara Kasih dilaksanakan setiap
malam Selasa Kliwon di setiap bulannya yang bertempat di
Sasono Adirasa Taman Mini Indonesia Indah. Acara ini diikuti oleh
para penghayat kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan
masyarakat umum dengan menghadirkan narasumber yang
mengerti tentang penghayat kepercayaan terhadap Tuhan Yang
Maha Esa.
• Tujuannya adalah sebagai ajang pertemuan dan diskusi antara
para penghayat kepercayaan dimana pesertanya adalah
penghayat kepercayaan, organisasi penghayat, dan masyarakat
umum
• Bentuk kegiatan:
- pemaparan materi
- diskusi dan tanya jawab
26
Bimtek Arsitektur Bimtek Tenun Ikat
Tradisional (Ulos)
• Kegiatan ini adalah bimbingan teknis untuk • Peningkatan Kompetensi Pada Tenaga
peningkatan kompetensi bagi pelaku Pembuat Tenun Ikat (Ulos) dikarenakan
bidang arsitektur khususnya pembuat Indonesia memiliki banyak sekali jenis kain
bangunan rumah adat tradisional. tradisional, mulai dari batik, tenun,
songket, dan jenis lainnya. Salah satu
• Tujuan: (1) meningkatnya kemampuan dan daerah penghasil tenun yang baik dan
kompetensi tenaga pelestari arsitektur terkenal adalah Sumatera Utara dengan
rumah adat tradisional, (2) menjaga kain ulos.
kelestarian bangunan rumah adat
tradisional sebagai salah satu warisan • Tujuan: (1) meningkatnya kemampuan dan
budaya bangsa, (3) tersedianya pelestari kompetensi tenaga pembuat tenun ikat
tenaga pelestari arsitektur rumah adat (ulos), (2) meningkatnya mutu dari tenun
tradisional yang berkompeten. ikat (ulos), (3) peserta lebih dapat
mengenal, mengerti dan memahami tenun
• Sasaran: (a) pelaku pelestari tradisi ikat mulai dari pemintalan, pewarnaan
pembuat rumah adat tradisional, (b) benang, dan desain tenun ikat (ulos), (4)
asosiasi pelestari rumah adat tradisional, tersedianya tenaga pembuat tenun ikat
(c) pemerintah pusat dan daerah; (ulos) yang berkompeten.
• Sasarannya adalah para pembuat tenun
ikat (ulos)
27
– Desa adat telah ada sebelum terbentuknya NKRI (Nagari, Gampong,

BANTUAN PEMERINTAH: FKBM DAN RDA Huta, Lembang, Marga, Pekon, Pakraman, dan lain-lain),
pengorganisasian masyarakatnya dilakukan secara tradisional
berdasarkan hubungan asal-usul (genealogis) dan hukum adat
setempat yang diwariskan secara turun temurun

– Desa adat sebagai warisan budaya aktif dan masih ada hingga saat

FKBM Komunitas Budaya adalah ini (living heritage) merupakan pewaris, pelestari, dan pelaku aktif
kearifan-kearifan lokal yang keberadaannya sangat potensial dalam
kesatuan sosial yang masih menjaga identitas budaya bangsa.
memegang tradisi, memiliki
– Bangunan adat merupakan bagian penting dan strategis dalam suatu
kesadaran wilayah sebagai desa adat. Saat ini banyak bangunan adat mengalami kerusakan yang
kesatuan daerah teritorial, dan disebabkan oleh berbagai faktor seperti fenomena alam terkait cuaca
identitas sosial dalam berinteraksi dan iklim, bencana alam, maupun kondisi bahan bangunan yang telah
termakan usia. Kondisi tersebut menyebabkan bangunan adat tidak
berdasarkan nilai, norma dan dapat berfungsi sebagaimana mestinya.
aturan serta memiliki berbagai
– Selain bangunan fisik masyarakat desa adat juga mengalami kendala
aktifitas sosial menurut pola dalam menjalankan aktifitas budayanya seperti penyelenggaraan
tertentu upacara atau ritual adat.

• Budaya lokal yang dimiliki oleh kelompok-kelompok suku bangsa RDA


memberikan kontribusi yang sangat besar bagi penguatan jati diri Desa adat adalah kesatuan hidup
dan pembentukan karakter bangsa serta ketahanan budaya setempat dalam satu wilayah
tertentu yang dihuni oleh sejumlah
• Pelestarian tradisi oleh komunitas budaya dinilai efektif dalam
orang/keluarga yang memiliki
menangkal pengaruh negatif dari budaya asing yang tidak sesuai
identitas sosial, berinteraksi
dengan karakteristik budaya bangsa
berdasarkan nilai, norma, serta
• Kondisi komunitas budaya saat ini memprihatinkan karena aturan adat yang tertulis maupun
keterbatasan sarana dan prasarana yang dimiliki tidak tertulis
Tujuan RDA memiliki kegiatan
budaya yang khas
dan dilaksanakan
secara rutin
FKBM memiliki pola dan
masyarakat hukum
aktifitas hidup yang
adat yang memiliki
khas, yang diperoleh
kekuatan identitas
secara turun-
budaya
temurun

Sasaran
RDA

Keraton

Komunitas Komunitas
Tradisi Adat

Sasaran
FKBM
Organisasi Lembaga
Kepercayaan Adat

Sanggar
Seni
FKBM RDA

Penggunaan
Dana Bantuan
TERIMA KASIH
RAHAYU

Direktorat Kepercayaan Terhadap Tuhan YME dan Tradisi,


Kompleks Kemdikbud, Gd. E. Lt. 10
Jl. Jend. Sudirman, Senayan, Jakarta Pusat 10270
Telepon (021)5725045, Faksimile (021) 5725045
Website: http://kebudayaan.kemdikbud.go.id/ditkt

31

Anda mungkin juga menyukai