Nono Adya S
(Direktur Kepercayaan terhadap Tuhan YME dan Tradisi)
MISI
• Mewujudkan insan penghayat kepercayaan terhadap Tuhan
1 YME dan tradisi yang kuat, tangguh, dan berkarakter
3
KEPERCAYAAN TERHADAP TUHAN YME
DAN TRADISI
Penghayat Kepercayaan Pelestarian Tradisi adalah
Kepercayaan terhadap Tuhan perlindungan, pengembangan,
YME adalah pernyataan dan terhadap Tuhan YME adalah
setiap orang yang mengakui dan pemanfaatan sebagai
pelaksanaan hubungan upaya untuk mempetahankan
pribadi dengan Tuhan Yang dan meyakini nilai-nilai
penghayatan kepercayaan nilai-nilai budaya dan adat
Maha Esa berdasarkan istiadat masyarakat
keyakinan yang diwujudkan terhadap Tuhan YME
pendukungnya yang telah
dengan prilaku ketaqwaan diwariskan secara turun temurun
terhadap Tuhan Yang Maha
Esa serta pengamalan budi
luhur yang ajarannya
bersumber dari kearifan lokal
bangsa Indonesia
4
Penghayat
Kepercayaan
terhadap Tuhan
YME
Objek
Pembinaan
Kepercayaan
dan Tradisi
Komunitas Keraton
Budaya
Pelaku Tradisi
5
TUJUAN PEMBINAAN KEPERCAYAAN TERHADAP
TUHAN YME DAN TRADISI
6
SASARAN PROGRAM
DIREKTORAT KEPERCAYAAN DAN TRADISI
Meningkatnya Jumlah Pelaku Mewujudkan Akses yang
dan Pengelola Kebudayaan meluas, merata dan berkeadilan
untuk Memperkuat Arsitektur di bidang kebudayaan
Pemajuan Kebudayaan
7
YANG TERLIBAT DALAM PEMBINAAN
KEPERCAYAAN DAN TRADISI
EKOSISTEM KEBUDAYAAN
(KEPERCAYAAN DAN TRADISI)
Stakeholder Kebudayaan
Unsur Masyarakat Stakeholder Kebudayaan
PROGRAM &
• Organisasi dan Unsur Instansi
KEGIATAN
penghayat • Ditjen Kebudayaan
kepercayaan • Dinas Bidang
• Komunitas Adat Kebudayaan di Daerah
• Komunitas Tradisi (Provinsi, Kab/Kota)
• Lembaga Adat • Unit Pelaksana Teknis
• Keraton (UPT) Bidang
PARTISIPASI & Kebudayaan
• Praktisi dan pengelola
ASPIRASI
kepercayaan dan
tradisi
• MLKI
8
KOMPOSISI ANGGARAN 2018
PER JENIS BELANJA
0%
3%
Belanja Pegawai 3.900.000.000 2.51%
Belanja Bansos 0
97%
3% 0% 5% 8%
7% Even Kerjasama Kepercayaan dan Tradisi
9%
Layanan Perkantoran
Bulan Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober Nov ember Desember
Peny erapan
Kumulatif 568,648,392 5,993,702,702 13,294,475,361 21,561,586,318 87,886,031,755 98,678,284,225 110,607,201,086 131,738,610,067 138,451,797,972 142,716,492,321 145,884,191,565 147,277,412,250
Peny erapan
Per Bulan 568,648,392 5,425,054,310 7,300,772,659 8,267,110,957 66,324,445,437 10,792,252,470 11,928,916,861 21,131,408,981 6,713,187,905 4,264,694,349 3,167,699,244 1,393,220,685
%
Peny erapan 0.37 3.87 8.58 13.91 56.69 63.65 71.35 84.98 89.31 92.06 94.10 95.00
PROGRAM DAN ANGGARAN 2018
ALOKASI
KODE PROGRAM KEGIATAN VOL SATUAN
ANGGARAN
5184 Pembinaan Kepercayaan Terhadap Tuhan YME dan Tradisi
Workshop Nasional Best Practice Implementasi Penguatan Peran Tokoh Iformal dan
5 1 1.000.000.000
Lembaga Kearifan Lokal
2 Bimbingan Teknis Peyuluh Kepercayaan terhadap Tuhan YME tingkat Terampil 160 1.481.179.000
3 Bimbingan Teknis Pengurus Organisasi Kepercayaan terhadap Tuhan YME 100 1.000.000.000
8 Internalisasi Nilai melalui Permainan Tradisional dan Cerita Rakyat 300 750.000.000
Penyusunan
Revitalisasi Gelar Tradisi Jejak Tradisi
Analisi Konteks
PTEBT Pesisir PTEBT Nasional
Internalisasi
Bimtek
Nilai melalui Bimtek Tenun
Arsitektur Anggara Kasih
Permainan
Tradisional Ikat (Ulos)
Tradisional 19
REVITALISASI PTEBT
• Revitalisasi penting untuk dilakukan agar tradisi-tradisi yang nyaris
punah dapat memiliki kekuatan untuk bangkit kembali serta
dikenal oleh masyarakat luas. Upaya pengenalan tradisi ditujukan
terutama kepada generasi muda, sebagai pewaris aktif dan ujung
tombak pelestarian kebudayaan
• Tujuan kegiatan ini adalah: (1) melestarikan warisan budaya
bangsa; (2) meningkatkan pengetahuan dan apresiasi terhadap
keragaman budaya bangsa dan menanamkan nilai-nilai tradisi
yang terkandung di dalamnya; (3) meningkatkan pemahaman
dan apresiasi masyarakat Indonesia terhadap pengetahuan dan
ekspresi budaya tradisional; (4) sebagai upaya untuk mencari
rumusan dalam pelestarian budaya bangsa.
• Bentuk kegiatan:
- Pameran
- Sarasehan mengenai kebijakan pelestarian tradisi
- Dialog interaktif siswa
- Atraksi budaya
20
GELAR TRADISI PESISIR
Cakupan PTEBT:
Ekspresi Budaya
Tradisional 1. Upacara Tradisional
• Karya intelektual di bidang 2. Cerita Rakyat
pengetahuan dan teknologi
yang mengandung unsur 3. Permainan Rakyat
karakteristik warisan • Karya intelektual dalam
bidang seni, termasuk ekspresi 4. Ungkapan Tradisional
tradisonal yang dihasilkan,
dikembangkan dan dipelihara sastra yang mengandung 5. Pengobatan Tradisional
oleh masyarakat unsur karakteristik warisan
tradisional yang dihasilkan, 6. Makanan dan Minuman Tradisional
pendukungnya
dikembangkan dan dipelihara 7. Senjata Tradisional
oleh masyarakat
pendukungnya 8. Peralatan Tradisional
Pengetahuan
9. Arsitektur Tradisional
Tradisional 10. Pakaian Tradisional
11. Kain Tradisional
12. Organisasi Sosial
13. Kesenian Tradisional
14. Pengetahuan dan Teknologi Tradisional
15. Kearifan Lokal
22
2013 2014 2015 2016 2017
• Jawa • Sumatera •Kalimantan • Sulawesi • Sumatera
Timur Barat Barat Tengah Utara
•Kalimantan • Kepulauan • Bali
Timur
Riau • Sulawesi
•Kalimantan
Selatan • Jawa Barat Selatan
•Kalimantan
Utara
merupakan bahan pengayaan bagi
•Kalimantan guru dan peserta didik dan juga dapat
Tengah digunakan sebagai bahan bacaan
• orang tua untuk anak-anaknya agar
memiliki wawasan tentang
PTEBTdalam rangka melestarikan
budayanya.
23
JEJAK TRADISI NASIONAL
BANTUAN PEMERINTAH: FKBM DAN RDA Huta, Lembang, Marga, Pekon, Pakraman, dan lain-lain),
pengorganisasian masyarakatnya dilakukan secara tradisional
berdasarkan hubungan asal-usul (genealogis) dan hukum adat
setempat yang diwariskan secara turun temurun
– Desa adat sebagai warisan budaya aktif dan masih ada hingga saat
FKBM Komunitas Budaya adalah ini (living heritage) merupakan pewaris, pelestari, dan pelaku aktif
kearifan-kearifan lokal yang keberadaannya sangat potensial dalam
kesatuan sosial yang masih menjaga identitas budaya bangsa.
memegang tradisi, memiliki
– Bangunan adat merupakan bagian penting dan strategis dalam suatu
kesadaran wilayah sebagai desa adat. Saat ini banyak bangunan adat mengalami kerusakan yang
kesatuan daerah teritorial, dan disebabkan oleh berbagai faktor seperti fenomena alam terkait cuaca
identitas sosial dalam berinteraksi dan iklim, bencana alam, maupun kondisi bahan bangunan yang telah
termakan usia. Kondisi tersebut menyebabkan bangunan adat tidak
berdasarkan nilai, norma dan dapat berfungsi sebagaimana mestinya.
aturan serta memiliki berbagai
– Selain bangunan fisik masyarakat desa adat juga mengalami kendala
aktifitas sosial menurut pola dalam menjalankan aktifitas budayanya seperti penyelenggaraan
tertentu upacara atau ritual adat.
Sasaran
RDA
Keraton
Komunitas Komunitas
Tradisi Adat
Sasaran
FKBM
Organisasi Lembaga
Kepercayaan Adat
Sanggar
Seni
FKBM RDA
Penggunaan
Dana Bantuan
TERIMA KASIH
RAHAYU
31