Anda di halaman 1dari 29

BUDAYA PERUSAHAAN

(CORPORATE CULTURE)
APA ITU BUDAYA
PERUSAHAAN?

Budaya perusahaan adalah Budaya organisasi yang


berlaku di sebuah perusahaan.
Menurut kotler (2000:42) budaya organisasi adalah
A Company organization consist of its structures,
polices, and corporate culture, all of which can
become stuctures, polices , and corporate culture,
all of which can become dysfunctional in a rapidly
changing businnes environment.

B U D AYA P E R U S A H A A N
Jadi budaya
perusahaan ..

adalah suatu pola asumsi dasar yang dimiliki oleh


anggota perusahaan yang berisi nilai-nilai, norma-
norma dan kebiasaan yang mempengaruhi
pemikiran, pembicaraan, tingkah laku, dan cara
kerja karyawan sehari-hari, sehingga akan bermuara
pada kualitas kinerja perusahaan

B U D AYA P E R U S A H A A N
PERANGKAT KERAS BUDAYA
PERUSAHAAN

B U D AYA P E R U S A H A A N
PERANGKAT LUNAK BUDAYA
PERUSAHAAN

Keyakinan
Nilai Kepercayaan

Kebiasaan
Norma yang sulit
dirubah

B U D AYA P E R U S A H A A N
CONTOH SIMBOL BUDAYA
ORGANISASI

Senyum

Santun Salam

Sopan Sapa

B U D AYA P E R U S A H A A N
BUDAYA ORGANISASI MENURUT AAN
KOMARIAH

Club adalah Baseball


Academy
budaya team adalah
yaitu Fortress
organisasi mencari
budaya adalah
yang bakat
organisasi menekanka
menjadikan mudah yang
yang n
senioritas, memberikan
menekanka kelansunga
loyalitas, sumbangan
n n hidup
komitmen bagi
spesialisasi organisasi.
dan kemajuan
jabatan. pengalaman. organisasi.

B U D AYA P E R U S A H A A N
MENURUT LUTHANS CIRI BUDAYA
ORGANISASI

Peraturan yang berlaku yang harus


di penuhi.

Norma-norma.

Nilai-nilai yang dominan.

Filosofi.

Aturan-aturan

Iklim organisasi

B U D AYA P E R U S A H A A N
Menurut iskandar kasim aspek organisasi

Peraturan dan Kebiasan


kebijaksanaan. dan norma
Pelatihan

Perilaku Upacara dan Penghargaan


manajement kejadian dan pengakuan

Komunika Lingkunga Struktur


si n organisasi

B U D A YA P E R U S A H A A N
FUNGSI BUDAYA ORGANISASI
MENURUT ISKANDAR KASIM

1.Memberikan spesiikasi apa yang utama yang harus dilakukan organisasi

2.Memberi pedoman bagaimana cara menggunakan resources atau sumber daya

3.Menetapkan apa yang diharapkan organisasi dari karyawan

4.Membuat metode pengawasan perilaku dalam organisasi

5.Menetapkan mana perilaku yang boleh dilakukan dan mana yang tidak

6.Menentukan suatu tatanan bagaimana anggota harus menciptakan kebersamaan


sesama anggota

7.Memberi petunjuk kepada anggota lingkungan eksternal


B U D AYA P E R U S A H A A N
Menurut robins fungsi
budaya organisasi
Membeda Meningk Meningk Mencipt Membuat
mekanisme
kan satu atkan atan akan pengendalian
organisasi yang memandu
dengan
sense of komitme stabilitas dan membentuk

organisasi identity n sistem sikap dan


perilaku
lainnya anggota bersama sosial karyawan

B U D AYA P E R U S A H A A N
BUDAYA LEMAH VS BUDAYA KUAT

Budaya Lemah Budaya Kuat


• Pemborosan sumber daya Budaya Perusahaan/ Organisasi
perusahaan yang mampu mensinergikan
• Distributsi kerja tidak merata
segenap potensi perusahaan
•Pergantian tenaga kerja tinggi
menjadi kekuatan yang hebat
Karyawan merasa tidak dihargai
• Terbelenggu oleh rutinitas, dan
untuk menumbuh-kembangkan
mempermasalahkan masalah-masalah perusahaan dan kemudian
kecil memenangkan persaingan
• SDM tidak berkembang secara sustainable

B U D AYA P E R U S A H A A N
LINGKUNGAN INTERNAL BUDAYA
PERUSAHAAN

Dewan
komisaris

Direktur
Pemegang
saham
Manajer

Pekerja/karyawan
B U D AYA P E R U S A H A A N
LINGKUNGAN EKSTERNAL BUDAYA
PERUSAHAAN

Dimensi internasional
Dimensi Teknologi
LINGKUNGAN
Dimensi Social budaya UMUM
DimensiEkonomi
Dimensi Politik hukum

Pelanggan
Pesaing LINGKUNGAN
TUGAS
Pemasok
Pasar tenaga kerja
B U D AYA P E R U S A H A A N
KATEGORI BUDAYA PERUSAHAAN

Budaya
penyesuaian
Budaya (adaptability
pencapaian culture)
(achievemen
Budaya t culture)
keterlibatan
(involvement
culture)
Budaya
konsistensi
(consistenc
y culture)
B U D AYA P E R U S A H A A N
Penerapan Budaya Perusahaan (Corporate Culture) bagi
Kinerja Kepemimpinan

Memahami budaya di suatu organisasi Manajer


mampu membuat dan mengambil keputusan
tentang penerapan budaya-budaya yang akan
di terapkan itu sesuai dengan kondisi
organisasi. Dan bila budaya organisasi berhasil
di terapkan dan dikembangkan dengan baik, ini
memberikan lingkungan yang kondusif bagi
individu di dalamnya untuk saling berbagi.

B U D AYA P E R U S A H A A N
Penanaman Budaya Perusahaan kepada Pimpinan dan Manager

Seleksi terhadap calon karyawan

Penempatan karyawan

Pendalaman bidang pekerjaan

Pengukuran kinerja dan Pemberian penghargaan

Penanaman kesetiaan kepada nilai-nilai utama organisasi

Memperluas Informasi, cerita, danberita tentang budaya perusahaan

Pengakuan dan Promosi karyawan

B U D A YA P E R U S A H A A N
Budaya Perusahaan dan
Pemimpin (Manager)

Dengan adanya Budaya organisasi, maka manajer akan bisa


“mengajak” setiap anggota organisasinya untuk berperilaku yang
mengarah pada pencapaian tujuan organisasi. Tanpa adanya
budaya organisasi, manajer perlu melakukan control yang begitu
ketat terhadap masing-masing perilaku anggotanya, satu per satu.
Pentingnya seorang manajer untuk menguasai teori pembangunan
budaya organisasi. Dengan menguasai teori pembangunan
budaya organisasi, maka seorang manajer akan dapat melakukan
pemilihan budaya yang tepat untuk konteks organisasinya.

B U D AYA P E R U S A H A A N
Manfaat Budaya Perusahaan (Corporate Culture)
bagi Kinerja Organisasi

Sebagai pedoman berperilaku di dalam perusahaan

Memberikan dorongan kepada karyawan untuk mencapai prestasi kerja atau produktivitas yang lebih baik.

Adanya kesamaan langkah dan visi di dalam melakukan tugas dan tanggung jawab masing-masing

Sebagai pedoman di dalam menentukan kebijakan yang berkenaan dengan ruang lingkup kegiatan intern perusahaan

Dapat membuat program-program pengembangan usaha dan pengembangan sumber daya manusia

Untuk menunjukkan pada pihak eksternal tentang keberadaan perusahaan dari ciri khas yang dimiliki
B U D AYA P E R U S A H A A N
Faktor-Faktor yang Harus Dipertimbangkan dalam
Penerapan Budaya Organisasi (Corporate Culture) Secara
Efektif

Penerapan Corporate Culture Management ini memiliki


tujuan untuk memastikan bahwa budaya perusahaan
yang diinternalisasikan tersebut menjadi budaya yang
sehat diperusahaan.
Proses pengukuran budaya dan meletakkan pada satu
norma yaitu Corporate Culture Index (CCI), sebagai
acuan capaian internalisasi budaya perusahaan pada
karyawan pada suatu perusahaan.

B U D AYA P E R U S A H A A N
CIRI CORPORATE CULTURE MANAGEMENT

Pengelola Corporate Culture Management harus orang-orang


yang secara khusus menangani proses ini, sehingga Corporate
Culture Management masuk dalam struktur formal perusahan.
Harus disusun target – target yang jelas apa yang harus dicapai
sebelum proses penyusunan Corporate Culture Manajemen

AKTIVITAS CORPORATE CULTURE


MANAGEMENT
Proses pemetaan
Proses Sosialisasi Proses Internalisasi
dan penyusunan
Budaya Budaya
Budaya
Perusahaan. Perusahaan
Perusahaan.

B U D AYA P E R U S A H A A N
TAHAP 1 : PROSES PEMETAAN DAN
PENYUSUNAN BUDAYA PERUSAHAAN
Mengidentifikasi
Merumuskan
Meru mu skanstruktur atau
identitas
kerangka
budaya budaya
yang telahatau
Mengidentifikasi
Merumuskan
perusahaan
Meru mu skan
perusaha an
struktur
yang
yangidentitas
menga cu
kerangka
tumbuh
merup akanbudaya
disasaran
budaya
perusahaan yang
pada identitas yangtelah
yang
perusaha an yangbudaya
ingin
menga cu
pengembangan
perusahaan.
dicapai
merup o leh
akan
tumbuh diperusahaan
pada identitassasaran
yang ingin
pengembangan
perusahaan. budaya
dicapai o leh perusahaan

M
er
u
m
us
ka
n
ca
ra
da
n
pr
ose
s
pe
ng
em
ba
ng
an
bu
da
ya
pe
ru
sa
ha
an.

B U D A YA P E R U S A H A A N
TAHAP 2. PROSES SOSIALISASI BUDAYA
PERUSAHAAN

Shared Things

Shared Sayings

Shared Doings

Shared Feelings

B U D AYA P E R U S A H A A N
TAHAP 3. PROSES INTERNALISASI
BUDAYA PERUSAHAAN

Awareness

Appreciation Understanding

Assesment Acceptence

Implementation
B U D AYA P E R U S A H A A N
STUDI KASUS PENERAPAN BUDAYA ORGANISASI (CORPORATE
CULTURE) DI PT. BAKRIE TELECOM

PT Bakrie Telecom Tbk. (BTEL atau Perseroan) adalah perusahaan layanan jaringan
tetap lokal tanpa kabel dengan mobilitas terbatas (Fixed Wireless Access -FWA)
berteknologi CDMA 2000 1x. Perseroan didirikan pada tahun 1993 dengan nama PT
Radio Telepon Indonesia (Ratelindo).Di tahun 2003, Perseroan berganti nama menjadi  PT
Bakrie Telecom dan tercatat di Bursa Efek Indonesia sejak Februari 2006  dengan
kode BTEL. Pada tahun 2007, Departemen Komunikasi dan Informatika mengeluarkan
lisensi bagi BTEL untuk bisa beroperasi secara nasional diikuti oleh lisensi untuk
menyelenggarakan layanan Sambungan Langsung Internasional (SLI).
Tantangan persaingan yang demikian ketat dalam industri telekomunikasi Indonesia
mendorong manajemen Bakrie Telecom untuk melakukan 5 tahap revitalisasi pada awal
kuartal kedua 2012. Pertama, meliputi program penyehatan dan penguatan keuangan
perusahaan. Kedua, penguatan organisasi, budaya perusahaan dangovernance. Ketiga,
kembali ke inti kekuatan BTEL yaitu “One Brand, One Price (ESIA)”, tapi dengan banyak
opsi produk. Keempat, mendorong pertumbuhan revenue dari data. Kelima, peningkatan
kualitas produk dan layanan pelanggan.
Hasil revitalisasi tersebut mulai memperlihatkan hasil positif baik dari sisi kinerja
keuangan perusahaan maupun laju pertumbuhan pelanggan. Pada kuartal ketiga 2012,
Bakrie Telecom mencatat pertumbuhan pelanggan sebesar 4,5% dari 11,46 juta pelanggan
di kuartal kedua 2012 menjadi 11,98 juta pelanggan di kuartal ketiga 2012.
B U D AYA P E R U S A H A A N
Pembahasan Masalah Penerapan Budaya Organisasi (Corporate Culture) di
PT. Bakrie Telecom

Budaya Perusahaan merupakan suatu kekuatan yang tidak terlihat namun mampu
mempengaruhi pikiran, perasaan, pembicaraan, sikap dan tindakan pekerja di perusahaan.
perkembangan organisasi dan tindak lanjut dari pencanangan strategi human capital,
BTEL berupaya untuk   terus mengembangkan kualitas organisasi dan human capital di
dalam Perusahaan. Human capital   merupakan salah satu aset   terbesar   yang dimiliki
BTEL. Hal    inilah   yang kemudian mendorong BTEL untuk   menerapkan revitalisasi
dari   sisi organisasi. Upaya revitalisasi dilaksanakan dengan fokus   pada  beberapa aspek
penting seperti penguatan   struktur organisasi, manajemen           talenta, pengembangan
human capital, penekanan budaya Perusahaan berbasis winning spirit serta struktur tata
kelola Perusahaan.
tahun 2012 BTEL juga memperkuat   struktur organisasi. Terjemahan dari   penguatan
organisasi itu sendiri bagi BTEL adalah perbaikan organisasi baik melalui efisiensi fungsi
kerja, enrichment fungsi organisasi serta   pemekaran   organisasi   termasuk di dalamnya
rotasi fungsi kerja
fungsi Departemen SDM lainnya juga tetap berjalan sebagaimana mestinya,   mulai  dari  
pelatihan   dan pengembangan SDM, talent management, maupun sistem penunjang
lainnya. BTEL selalu berupaya   menciptakan   suasana kerja yang kondusif bagi
peningkatan kinerja karyawan sehingga mereka dapat berkontribusi   secara optimal.
BTEL menyiapkan serangkaianprogram pelatihan dan workshop mulai dari leadership
program bagi top manajemen BTEL, sales academy hingga network learning community.
B U D AYA P E R U S A H A A N
KESIMPULAN STUDI KASUS Budaya Organisasi (Corporate Culture)
di PT. Bakrie Telecom

Dengan melakukan segala sesuatunya lebih cepat, maka


pelanggan akan mendapatkan manfaat layanan yang lebih
cepat pula.
Untuk mendapat hasil optimal dan berkualitas, maka
kecepatan tentu harus disertai dengan ketepatan dan
kesempurnaan.
Dengan selalu mengupayakan efektivitas dan efisiensi dalam
setiap pengeluaran, baik untuk investasi maupun operasional,
maka kita dapat menginvestasikan dana yang masih ada untuk
memberikan produk dan layanan yang lebih berkualitas
kepada pelanggan,
Melalui berbagai program pengembangan kemampuan
internal, BTEL diharapkan dapat terus tumbuh dan mampu
mewujudkan misi dan visinya menjadi penyedia jasa
telekomunikasi yang berkualitas dan terjangkau bagi seluruh
rakyat indonesia. B U D A YA P E R U S A H A A N
THANK YOU

B U D AYA P E R U S A H A A N
PERTANYAAN
1.
2.
3.

B U D AYA P E R U S A H A A N

Anda mungkin juga menyukai