Tugas Khusus
SEJARAH
PT. KALBE FARMA, Tbk.
• Didirikan 10
September 1966
oleh farmakolog
(dr. Boenjamin)
• Nama “Kalbe”
berasal dari nama •Perluasan
para pemegang usaha dengan
saham awal, 1967 memindahkan 1974
yaitu Khoew Sioe usahanya ke Jl. •Didirikan
Tjiang, Liem Lian Ahmad Yani, gedung Sediaan
Kiok dan •Mulai •15 Agustus 1974 Padat Non-Steril
Pulomas, PT. Kalbe Farma,
Boenjamin melaksanakan Jakarta Timur (SPNS)
Setiawan produksi, yaitu Tbk. memperoleh
pada bulan status PMDN
• Memperoleh ijin produk
April (Penanaman
produksi pada 24 Bioplacenton
Modal Dalam
Desember 1966
1972 Negeri)
1978
1966
•Membangun
pabrik baru di 1998 •Melakukan integrasi
1991 Jalan M.H. sertifikat ISO 9001
Thamrin Blok (Sistem Manajemen
•Mendirikan A3/1 Kawasan Mutu), sertifikat ISO
PT. Enseval •Peresmian
•Pada tanggal 30 Industri Delta 14001 (Sistem
Putra pabrik baru pada Manajemen
Juli 1991, PT. Silikon, Lippo tanggal 17
Megatrading Cikarang, Lingkungan), dan
Kalbe Farma, Desember 1998
sebagai Bekasi OHSAS 18001/SMK3
Tbk. untuk bersamaan
distributor (Sistem Manajemen
pertama kali dengan
tunggal
tercatat di Bursa 1994 diterimanya
Kesehatan dan
1980 Efek Jakarta dan sertifikat ISO
Keselamatan Kerja)
Surabaya 9001
2004
KALBE Group menangani beberapa portofolio merek untuk produk obat resep,
obat bebas, minuman energi dan nutrisi yang dilengkapi dengan kekuatan bisnis
usaha kemasan dan distribusi.
KALBE Group memiliki 4 kelompok divisi yaitu :
1. Divisi Obat Resep
2. Divisi Produk Kesehatan
3. Divisi Nutrisi
4. Divisi Distribusi dan Logistik
Divisi Obat Resep terdiri dari :
Pada mulanya, logo PT. Kalbe Farma, • PT. Kalbe Farma, Tbk. melakukan perubahan logo yaitu
menjadi hanya bertuliskan Kalbe, diharapkan dapat
Tbk. bertuliskan “Kalbe Farma” dengan
menggambarkan bahwa Kalbe tidak hanya bergerak di
simbol DNA ditengahnya. Kata Kalbe bidang obat-obatan saja
berasal dari bahasa Jerman “Kalb” yang • Huruf berwarna hitam dan kapital melambangkan
artinya terdepan/utama. perusahaan yang kuat dan kokoh
• Simbol helix DNA digambarkan sebagai dua orang yang
memiliki makna sebagai gambaran fokus Perseroan
terhadap masyarakat, kepedulian, dan rasa berbagi
• Warna hijau pada simbol DNA tersebut melambangkan
kehidupan, pertumbuhan, dan inovasi
STRUKTUR ORGANISASI
PT. KALBE FARMA, Tbk.
MANUFACTURING SYSTEM
DEVELOPMENT MANAGER
LOGISTIC MANAGER
BOARD OF DIRECTORS
ENGINEERING MANAGER
DIRECTOR IN CHARGE PHARMACEUTICAL HEAD MANUFACTURING HEAD SITE HEAD KALBE PPIC MANAGER
IT MANAGER
HUMAN RESOURCE
GROUP HEAD HUMAN DEVELOPMENT MANAGER
RESOURCES
DEVELOPMENT PERSONNEL GENERAL AFFAIRS
MANAGER GROUP PURCHASING
MANAGER
GENERAL ITEM
APOTEKER PENANGGUNG
JAWAB QUALITY ASSURANCE
QA COMPLIANCE
MANAGER
MANAGER
GROUP HEAD
QA COMPLIANCE & SYSTEM
QUALITY OPERATION
QUALITY SYSTEM
APOTEKER PENANGGUNG MANAGER
JAWAB QUALITY CONTROL
GROUP HEAD MANAGER
RESEARCH &
DEVELOPMENT
GROUP HEAD
TECHNICAL SERVICE
VISI DAN MISI
PT. KALBE FARMA, Tbk.
VISI PT. KALBE FARMA, Tbk.
“Menjadi perusahaan produk kesehatan Indonesia terbaik
dengan skala international yang didukung oleh inovasi, merek
yang kuat, dan manajemen yang prima”
• Strategic Management System • Financial (Memastikan pembayaran ke • Mikrobiologi (Memeriksa kualitas dan
(meliputi Care Ideology, Visi, Winning vendor sesuai dengan permintaannya stabilita produk atau sampel dari segi
Concept, dan Strategy) dan mengkoordinir pengeluaran kas mikrobiologi)
• Operation Management System baik dari bank atau secara tunai) • Semi Finished Good (Memeriksa
(pelaksanaan Day to Day Activity • Costing (Menangani modal atau biaya kualitas produk ruah, produk antara,
mengikuti aspek Safe&Healthy, untuk pembuatan suatu produk) dan/atau obat jadi dari segi fisik dan
Environmental Management, Lean • General Accounting (Menangani kimia, Melakukan proses transfer
Manufacturing, Total Productive laporan keuangan dan analisis laporan metode analisis)
Maintenance /TPM, dan Total Quality keuangan tiap bulan) • Raw Material (Memeriksa dan/atau
Management) • Asset Management (Memanage semua menganalisa kualitas bahan baku yang
• Daily Management System aset yang dimiliki PT. Kalbe Farma, Tbk.) akan digunakan dalam proses produksi)
(pengecekan atau review hasil pada • Tax (Menangani segala urusan terkait • Packaging Material (Memeriksa
setiap shift → harian (DOR / Daily perpajakan dan/atau menganalisa kualitas wadah,
Operation Review) → mingguan (WOR / kemasan, brosur, dan leaflet yang akan
Weekly Operation Review) → bulanan terlibat dengan produk)
(MOR / Monthly Operation Review) → • Stabilita (Memeriksa stabilita produk
tahunan (AOR / Annual Operation dari segi kimia dan fisika untuk obat
Review)) post-marketing)
• Document Control (Mereview dan
mengupdate metode analisis dan
spesifikasi yang beredar di QC)
HRD (Human Resource
PGA (Personnel and General Affair) Teknik (Engineering)
Development)
•Training (Mengkoordinir pelaksanaan training •Personnel (Mengkoordinir payroll karyawan •Mainenance (Melaksanakan kegiatan
yang dibutuhkan oleh organisasi) Mengkoordinir data pribadi, absen karyawan, perawatan dan perbaikan mesin produksi
•Recruitment (Mengadakan rekruitmen dan cuti, dana pensiun terkait dengan karyawan sesuai prosedur/standar yang berlaku.)
seleksi kandidat calon karyawan sesuai dengan Mengurus BPJS karyawan, Mengkoordinasi •Utility (Berperan menjaga tersedianya fasilitas
permintaan tenaga kerja yang dibutuhkan oleh kegiatan menyangkut karyawan, seperti utilitas dasar seperti: Boiler, Chiller, Power
perusahaan) gathering karyawan, beasiswa, purnabakti, listrik, Pompa air, Cooling tower, Compressor
•Organizational Developmnet (Mengkoordinir dsb.) dan HVAC; Memastikan tersedianya energi
atau membuat struktur organisasi setiap •General Affair (Mengkoordinir konsumsi listrik, air, udara dingin, tekanan udara/uap
departemen) karyawan dan konsumsi masing-masing, dan sarana penunjang lain untuk keperluan
Mengkoordinir pemesanan ruang meeting, produksi dan operasi perusahaan sehari-hari.)
Mengkoordinir pakaian kerja karyawan •Building (bertanggung jawab dalam
(laundry), Mengkoordinir pemesanan ATK pelaksanaan perawatan gedung di lingkungan
(Alat Tulis Kantor) dan ART (Alat Rumah PT. Kalbe Farma, Tbk. Cikarang)
Tangga), Mengkoordinir transportasi untuk •Workshop (bertanggung jawab untuk
operasional dan ekspedisi dokumen, mengkoordinasikan dan menindaklanjuti
Mengkoordinir pengelolaan limbah B3 dan kebutuhan user dalam pembuatan atau
non B3, Mengkoordinir keamanan perbaikan sparepart mesin produksi dan alat
perusahaan, Mengkoordinir kebersihan bantu pendukung lainnya.)
ruangan dalam perusahaan. Mengkoordinir
•HVAC (bertanggung jawab dalam pengelolaan
penataan dan kebersihan taman,
HVAC di PT. Kalbe Farma, Tbk. Cikarang)
Mengkoordinir hewan-hewan yang berada di
lingkungan perusahaan) •Support (bertanggung jawab menyediakan
stok suku cadang untuk mesin-mesin yang ada,
baik untuk Produksi maupun untuk
departemen lain)
QA (Quality Assurance) Purchasing QS (Quality System)
• Bertanggung jawab untuk memastikan • Direct Material / Central Procurement •Quality Compliance (Memastikan system
bahwa sistem cGMP (current Good / Cpro (Menyediakan barang atau yang berada di Kalbe dapat berjalan dengan
Manufacturing Practice) telah berjalan material yang langsung diaplikasikan ke baik sesuai dengan cGMP, ISO 9001, ISO
dengan baik dan menjamin mutu produk, yaitu bahan baku (raw 14001, OHSAS 18001, Sistem Jaminan Halal
(sesuai HAS 23000) melalui program
produk yang dihasilkan dengan material) dan bahan pengemas
audit/inspeksi berkala.)
memperhatikan seluruh aspek (man, (packaging material)).
•Document System (Memastikan dokumen
machine, material, method, dan • Indirect Material / General Item / GI teregistrasi (SOP, CP, CR) selalu
environment) yang berpengaruh pada (Menyediakan barang yang tidak terbaharui,Mengkoordinir penempatan
kualitas produk baik secara langsung diaplikasilkan dalam produk dalam dokumen dan registrasi dokumen,
maupun tidak langsung, artian barang penunjang jalannya Memfasilitasi/mereview alur dokumen agar
produksi, contohnya mesin, spare part, berjalan dengan benar)
reagen, HPLC, dsb selain CPro.) •Training & Quality Program (Memastikan
materi pelatihan sesuai dengan standar
terkini (CPOB, ISO 9001, ISO 14001, OHSAS
18001, HAS 23000); Menjaga dan selalu
meningkatkan awareness karyawan
terhadap Kualitas melalui program-program
Kua Lima.)
PPIC (Production Planing and Inventory
TS (Technical Service) Logistik Control)
• Trouble shooting proses produksi • Departemen logistik memiliki fungsi • Departemen PPIC bertanggung jawab
• Optimasi proses terkait mesin baru / dan bertanggung jawab dalam hal dalam perencanaan dan pengendalian
pindah mesin / tipe mesin berbeda berikut: material yang masuk agar sesuai
• Optimasi proses terkait pindah line / • Manajemen asset raw material, work in dengan kapasitas produksi dan/atau
site produk process material, product, racking, permintaan pasar, koordinasi kegiatan
• Optimasi proses terkait produk Toll In machine, dan intermediate product Toll Manufacturing (Toll in dan Toll Out),
atau Toll Out (Repackaging atau Secondary dan koordinasi semua kegiatan logistik.
• Perubahan proses (reduced lead time, packaging). • Demand Planner (Memastikan
improve process) • Customer service untuk departemen ketersediaan produk di setiap cabang
lain yang berhubungan, yaitu produksi, EPM dengan tetap menjaga inventory
• Simplifikasi, yaitu proses pembuatan level yang ada).
obat dengan alat & teknologi terbaru teknik, QA/QC, RND, PPIC, CPro.
• Manajemen FEFO dan kondisi • Inventory Planning Control Material
• Perubahan batch size proses maupun
kemas (disesuaikan antara kondisi penyimpanan. • Inventory Planning Control Finished
existing dengan demand) • Berkontribusi dan berpartisipasi dalam Good
• Study batch campaign, studi pemilihan Lean Manufacturing Project dan Total • Production Planning Control
produk, dan perubahan filter pada Productive Management • Toll Manufacturing
produk
• Penyiapan dokumen registrasi terkait
perubahan sesuai lingkup Techincal
Service
Produksi R&D
• Mencapai target produksi (kuantitas, kualitas, dan • Formulasi (Mengembangkan formula atau produk baru,
ketepatan waktu) yang ditetapkan berdasarkan formula dari produk existing, Support data untuk registrasi
ketersediaan kapasitas mesin dan tenaga kerja, serta obat)
memonitor aktivitas harian dan mingguan berdasarkan JPM • Analytical Development (Mengembangkan metode analisa
(Jadwal Produksi Mingguan). (untuk bahan baku, wadah atau kemasan, dan obat jadi),
• Mengoptimalkan expense/biaya (bulanan dan tahunan) Validasi metode analisa, Transfer metode analisa ke QC,
yang dipakai untuk mencapai target produksi, misal biaya Melakukan uji stabilita dipercepat/accelerated dan real
lembur dan gaji karyawan, biaya tools dan supplies (punch, time stability study terhadap produk obat baru (pre-
dies, selang, pelarut, tinta), dan lain-lain, dengan membuat marketing), Support data untuk registrasi obat
jadwal produksi atau jadwal tugas. • Packaging Development (Pengembangan desain wadah
• Mencapai rendemen (yield) yang ditetapkan dengan cara atau kemasan, Support data untuk registrasi obat)
meminimalkan bahan yang terbuang pada setiap tahap • Technology Development, terbagi menjadi 2 bagian yaitu
proses dan mengusulkan penyederhanaan proses formulasi dan partnership. Bagian formulasi berfungsi
(bekerjasama dengan R&D dan Technical Service). sebagai pengembangan produk utamanya dalam
• Memantau produktivitas kerja (mengendalikan output mengembangkan teknologi formulasi sediaan yang ada di 4
mesin dan personil). site Kalbe Group. Sedangkan Partnership mengatur
• Mengefisienkan pemakaian kapasitas mesin dengan cara kerjasama untuk produk toll.
melakukan penjadwalan yang efisien, penempatan operator
yang tepat, dan perawatan mesin.
TUGAS KHUSUS
1. Yasmitha Ayu N., S.Farm. Pembuatan Modul Pengoperasian Mesin dan
Articulate di Produksi Line 4
2. Nikhita Uliana R., S.Farm. Pembuatan Modul Assesment Untuk Packer Dan
Modul Pengoperasian Mesin Di Produksi Line 11
3. Bintan Devianur P., S.Farm. Pembuatan Laporan Product Quality Review Line 7
6. Mahfira Leily S., S.Farm, Studi Penentuan Waktu Tunggu Kotor (Dirty Holding
Time) Dan Pengkajian Ulang Prosedur Tetap
Pembersihan Mesin Mixing Tank Double Jacket
Silverson Di Departemen Produksi Line 1
TUGAS KHUSUS 1
PEMBUATAN MODUL PENGOPERASIAN MESIN DAN ARTICULATE DI PRODUKSI
LINE 4
Mengolah data
1.Input data dari Mengumpulkan
batch record data pendukung
Hasil Dokumentasi
rekomendasi dalam laporan
PQR
Laporan PQR terdiri dari:
1. Cover PQR
2. Lembar pengesahan
3. Tujuan
4. Deskripsi produk
Deskripsi produk berisi nama produk, kode produk, batch size, shelf life,
kemasan primer dan sekunder, NIE, dan komposisi.
5. Daftar Batch
Jumlah produk yang diproduksi = XX batch (XXXXXXX - XXXXXXX)
Diluluskan = XX batch (XXXXXXX - XXXXXXX)
Ditolak = None
Diproses ulang = None
Dikemas ulang = None
6. Pengkajian
a. Bahan baku yang digunakan
Lemari Jas
hujan.
Lemari
dibuat
tanpa pintu
12 cm
Rak
sepatu
boat. Rak
diberi
6 cm
pintu
Skala 1:10
6,5
cm
2. Lemari peralatan kotor
Temp
at kain
filter
Tempat
rotary brush
dan tabung
4,5 4,7 Lemari
filter (tanpa
Penyimpanan
cm cm pintu)
Bahan
Pembersih
(Alkohol, Sabun
S21, Dll)
Skala 1:10
3. Lemari Peralatan Kotor
2 cm 2 cm
Spons
Lemari Pel-
Sikat dan sapu Pelan
kecil
Kain
3 cm
Pel/Peralatan
Lain
4 cm
Pembersih
Kaca
Water gun
6 cm
(tanpa
pintu)
Skala 1:10
3,2 cm 2,3 cm
TUGAS KHUSUS 6
STUDI PENENTUAN WAKTU TUNGGU KOTOR (DIRTY HOLDING TIME) DAN
PENGKAJIAN ULANG PROSEDUR TETAP PEMBERSIHAN MESIN MIXING TANK
DOUBLE JACKET SILVERSON DI DEPARTEMEN PRODUKSI LINE 1
• Waktu tunggu kotor (dirty hold time) adalah waktu tunggu mesin dibiarkan dalam keadaan
kotor (POPP, 2012). dalam CPOB (2018), termasuk dalam Subbab Validasi
Pembersihan dari Bab 12 (Kualifikasi dan Validasi)
• Waktu tunggu kotor yang ingin ditentukan adalah waktu tunggu kotor mesin pembuat binder
proses tiap 1 lot (1 BN = 4 lot; target produksi satu hari (3 shift) = 24 lot atau 6 batch)
• Di shift 3 (setelah proses antara 3 – 4
batch berturut-turut, muncul kerak
endapan binder yang terikut dalam granul
kering yang telah diayak.
• Akibat peningkatan viskositas binder.
Perubahan ini sering disebabkan oleh
putusnya ikatan hidrogen di dalam butiran
pati yang memungkinkan air masuk ke
butiran pati tersebut sehingga
mengakibatkan peningkatan viskositas
sampai dapat terbentuk gel (Sakinah &
Kurniawansyah, 2018).
Keadaan pengotor yang sulit dibersihkan terjadi
apabila pengotor tersebut berasal dari kondisi
produksi yang basah dan dibiarkan kering atau jika
pengotor tersebut dapat menyerap air dan berubah
menjadi bahan yang lengket kemudian menjadi
kering (Patera et al., 2013).
Proses pengerasan binder tersebut dapat
dikarenakan karakteristik dari bahan pengikat yang
digunakan.
Endapan binder yang tidak dapat larut setelah
2 BN (8 lot) 3 BN (12 lot) proses 12 lot berturut-turut ini dapat dikarenakan
telah terbentuknya massa binder yang berviskositas
tinggi sampai terbentuk gel akibat dari proses
gelatinisasi berulang yang terjadi selama proses
pembuatan larutan binder diatas suhu gelatinisasi
dari maestarch
Dari hasil studi, dilakukan pengkajian ulang terhadap SOP Pembersihan Mesin Mixing Tank
Double Jacket Silverson.
SOP disusun oleh Production Spv kemudian diperiksa oleh Production Mgr, Maintenance
Mgr, dan Sekretaris OHS&E Committee. SOP disetujui oleh APJ QA Mgr. Pengkajian SOP
tiap 3 tahun sekali (2018 – 2021)
DAFTAR PUSTAKA
BPOM RI. 2012. Cara Pembuatan Obat yang Baik. Jakarta: Badan Pengawas Obat dan
Makanan Republik Indonesia.
BPOM RI. 2012. Petunjuk Operasional Pedoman Cara Pembuatan Obat yang Baik. Jakarta:
Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia.
Patera, J., Stipkova, G., Zamostny, P., Belohlav, Z., Vltavsky, Z. 2013. Effect of dirty-hold
time on cleaning process of pharmaceutical equipment. Pharmaceutical
Development and Technology. Vol. 18 No. 1, p. 274–279.
Sakinah, A. R., & Kurniawansyah, I. S. 2018. Isolasi, Karakterisasi Sifat Fisikokimia, dan
Aplikasi Pati Jagung dalam Bidang Farmasetik. Farmaka. Vol. 16 No. 2.