COMPLIANCE
Ensure
Customer QM
satisfaction (Quality
Management)
Ensure
Process QA
(Quality
Assurance)
Ensure
Product QC
(Quality
Control)
QI
(Quality Time
Inspection)
RUANG LINGKUP
QS Manager
QUALITY
SYSTEM QUALITY
QUALITY (COMPLAINT,
QUALITY QUALITY QUALITY SYSTEM
SYSTEM RECALL,
SYSTEM SYSTEM SYSTEM OFFICER
OFFICER RETURN,
OFFICER OFFICER OFFICER ERROR
(Audit, Self
(TRAINING &
( MANAGEME (CHANGE Document CHECKING, Inspection,
GAP
NT SYSTEM) CONTROL ) Control STABILITY CAPA
ANALYSIS)
REPORT Monitoring)
REVIEW )
Inspector
Compliance
QSC OFFICER (MANAGEMENT SYSTEM)
Tujuan Jabatan :
Memastikan penerapan sistem manajemen mutu cGMP dan best practice berjalan secara efektif sesuai
persyaratan cGMP, ISO 9001, peraturan perundang-undangan, dan persyaratan lainnya yang berlaku,
serta kebijakan perusahaan, dengan me-monitor dan memfasilitasi implementasi sistem manajemen
mutu, mengontrol sistem dokumentasi.
Analisis Risiko
• Departemen terkait melakukan analisa risiko dengan menghitung kemungkinan risiko
dapat terjadi atau terulang lagi serta kemampuan untuk mendeteksi kejadian berulang.
• Penilaian risiko digambarkan dengan nilai risiko :
- Kuantitatif, berupa angka.
- Kualitatif, berupa deskripsi dari range risiko seperti “Very High”, “high”, “medium”, atau
“low”.
• Analisa risiko berupa perkiraan kuantitatif risiko ataupun deskripsi kualitatif tentang
rentang risiko. Untuk menghasilkan penilaian risiko mutu dengan menggunakan risk
assessment tools FMEA (Failure Mode Effects Analysis), yang terdiri dari :
•1. Severity (S)
•Dampak risiko langsung terhadap pasien atau jangka panjang terhadap GMP.
•Berikut klasifikasi penilaian tingkat keparahannya :
RISK MANAGEMENT
Tingkat
Penilaian Definisi
Risiko
Kejadian diprediksi tidak berdampak pada kualitas, khasiat dan
keamanan dari produk.Contoh :Tablet geripis.Warna dari tablet tidak
Low 1
homogen.Label miring.Warna kemasan menyimpang dari colour range
standar.Kemasan keriput.
Pengendalian Risiko
Pengurangan Risiko
Tujuannya untuk mengurangi risiko sampai batas yang dapat diterima. Pada tahap pengurangan risiko akan dicari
akar penyebab dari munculnya risiko yang terjadi. Kemudian akan diusulkan strategi atau usulan perbaikan yang
mampu meringankan akar penyebab risiko sesuai dengan kemampuan perusahaan, dengan hirarki :
1. Eliminasi akar penyebab. 4. Melakukan Perbaikan secara prosedural
2. Substitusi akar penyebab. 5. Membuat Quality sign / warning
3. Melakukan rekayasa / modifikasi.
RISK MANAGEMENT
SYSTEM MANAGEMENT
PT. Dankos Farma telah mendapatkan sertifikasi untuk beberapa Management System,
antara lain :
1. Sistem Management Mutu (ISO 9001:2015)
2. Sistem Management Lingkungan (ISO 14001:2015)
3. Sistem Management Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) - (ISO 45001:2018)
Dengan memiliki sertifikasi ini, artinya PT. Dankos Farma peduli terhadap aspek Mutu,
Lingkungan dan Keselamatan dan Kesehatan Kerja pada setiap proses kerja.
ISO 9001:2015 QUALITY MANAGEMENT SYSTEM
- Set of Quality System Standards published by IOS
(International Organization for Standardization)
Standard for Quality Systems, not product/technical
specification standard
Quality System requirements contain “What to have”
not “How to achieve requirement”
ISO 9001:2015 QUALITY MANAGEMENT SYSTEM
ISO 14001:2015 ENVIRONMENT MANAGEMENT SYSTEM
Why?
Universal significant
Link with economic conditions
International concerns
Consciousness raising
Conventions / Protocols
Basel Hazardous material management
Montreal Ozon Depletion Potential
Kyoto Global Warming
EMS Commitments
Protect the Environment
Use of processes, practices, techniques,
Improvement
Compliance
Continual
Pollution
Environmental aspects
Cause Effect
Aspect Impact
Emission Pollution
ISO 14001:2015 ENVIRONMENT MANAGEMENT SYSTEM
ISO 45001:2018 OCCUPATIONAL HEALTH & SAFETY
MANAGEMENT SYSTEM
“ If you think safety is expensive – try having an accident !!”
- Stelios Haji Ioannu-
ISO 45001:2018 OCCUPATIONAL HEALTH & SAFETY
MANAGEMENT SYSTEM
ISO 45001:2018 OCCUPATIONAL HEALTH & SAFETY
MANAGEMENT SYSTEM
OHSMS Commitments
Health Prevention
Compliance
Improvement
Continual
ISO 45001:2018 OCCUPATIONAL HEALTH & SAFETY
MANAGEMENT SYSTEM
Hazard Risk
Perubahan yang terkait dengan sistem tata udara, sistem pengolahan air, compressed air, steam, dll.
Prosedur ini juga berlaku untuk sistem penunjang terkait GMP yang diputuskan untuk tidak digunakan lagi.
Change control ini dapat dibuat oleh seluruh departemen di PT Kalbe Farma.
Change control ini harus dilengkapi dengan data, misal:
desain perubahan, kajian resiko yang mungkin timbul dari perubahan tersebut, dll.
Perubahan yang terkait metode analisa (baik bahan baku, bahan kemasan, intermediate maupun
produk jadi).
Change control ini dapat dibuat oleh QC, R&D, dan RA.
Change control harus dilengkapi data pendukung, misal:
compendial yang mendukung usulan tersebut, protokol dan laporan validasi MA/ verifikasi MA, profil
data stabilita, dll.
RUANG LINGKUP (CHANGE CONTROL)
Perubahan Organisasi (Organization)
Perubahan yang terkait dengan perubahan struktur organisasi, job description, mapping kompetensi
vs jabatan, dan kamus kompetensi Produksi, Quality department dan Logistik (khusus penimbangan)
Ruang lingkup struktur organisasi pada prosedur ini adalah pembuatan departemen baru dan
perubahan departemen yang terkait dengan GMP, yang meliputi Departemen Logistik (khusus
penimbangan), Produksi dan Departemen Group Quality (QA, QC, QS, QA Compliance, QA Change
Control Management), serta perubahan personel sebagai Apoteker Penanggung Jawab (APJ).
Usulan perubahan ini dapat dibuat oleh HRD dan seluruh departemen terkait di PT Kalbe Farma.
Review
PIC Change
Awal Control
QS Manager
(Form II)
Pembuatan
Action Monitoring Verifikasi oleh
Monitoring Action Disetujui oleh QS Disetujui oleh
Plan oleh PIC Change Manager QA Manager Actions QA Change
(Form IV) Control Officer (Form IV) Control Officer
• Tujuan Jabatan :
– Memastikan penerapan sistem manajemen mutu cGMP dan best practice berjalan secara
efektif sesuai persyaratan cGMP, ISO 9001, peraturan perundang-undangan, dan
persyaratan lainnya yang berlaku, serta kebijakan perusahaan, dengan me-monitor dan
memfasilitasi implementasi sistem manajemen mutu, mengontrol sistem dokumentasi.
• 9.1 Hendaklah ditunjuk personil yang bertanggung jawab untuk menangani keluhan dan
memutuskan tindakan yang hendak dilakukan bersama staf yang memadai untuk membantunya.
Apabila personil tersebut bukan merupakan kepala bagian Manajemen Mutu, maka ia hendaklah
memahami cara penanganan seluruh keluhan, penyelidikan atau penarikan kembali produk.
• 9.3 Penanganan keluhan dan laporan suatu produk termasuk hasil evaluasi dari penyelidikan serta
tindak lanjut yang dilakukan hendaklah dicatat dan dilaporkan kepada manajemen atau bagian yang
terkait.
• 9.7 Setelah melakukan penyelidikan dan evaluasi terhadap laporan dan keluhan mengenai suatu
produk hendaklah dilakukan tindak lanjut. Tindak lanjut ini mencakup :
1. Tindakan perbaikan bila diperlukan
2. Penarikan kembali suatu bets atau seluruh produk akhir yang bersangkutan
3. Tindakan lain yang tepat
• 9.9 Badan POM hendaklah diberitahukan apabila industri farmasi mempertimbangkan tindakan
yang terkait dengan kemungkinan kesalahn pembuatan, kerusakan produk, pemalsuan atau segala
hal lain yang serius mengenai mutu produk
CPOB 2012
BAB 9 PENANGANAN KELUHAN TERHADAP PRODUK DAN PENARIKAN KEMBALI PRODUK
ALUR PENANGANAN KELUHAN
Keluhan yang
Form Keluhan
Identifikasi kritikal (jenis Evaluasi Penarikan
Pelanggan
Jenis Keluhan High dan very keluhan produk ???
(FKP)
high)
Logbook Pertinggal
Medium
• Kejadian diprediksi berdampak kepada kualitas
produk namun tidak mengakibatkan terjadinya
penurunan efikasi dan atau produk harus di reproses
High
• Kejadian diprediksi berdampak kepada khasiat dan
kualitas produk yang mengakibatkan terjadinya
penurunan efikasi dan atau produk harus dimusnah
High
berdampak pada nama baik perusahaan serta produk
harus dimusnah seluruhnya
RISK LEVEL “LOW”
Label miring
Kemasan kotor yang tidak mempengaruhi kualitas dari obat
Warna kemasan pudar
Kurangnya isi produk dari yang dipersyaratkan, misal pocket kosong, isi
kaplet kurang.
pocket kosong
no kaft bercak
coding kuning
RISK LEVEL “MEDIUM”
• Stabilitas fisik
• Salah nomer batch
• Kemasan/strip bocor
• Mix up antar batch untuk produk yang sama
• Produk injeksi tidak larut atau perubahan warna pada larutan injeksi
Follow up
Mengirimkan bukti Menerima laporan
temuan
tindaklanjut hasil audit
audit