KESELAMATAN PASIEN
1. dr. NANANG SUGIANTO, MMRS
HP/WA: 08123458333
Email :
nanangsugianto070@gmail.com
2. dr. ROESTINA SOEHARDI, M.Mkes
Hp 089668668615
roestinas@gmail.com
Apa konsep dasar
akreditasi ?
Client
Compliance
to
Standards
Feigenbaum
Mutu (Kemenkes)
Access
Efficacy
Eficiency
Safety
Continuity of care
Competency
Amenities
Human Relations
EVOLUSI PRINSIP MANAJEMEN
DOING THINGS
CHEAPER
DOING THE
(EFFICIENCY) RIGHT
THINGS
RIGHT
DOING THINGS
RIGHT
DOING THE
RIGHT THINGS
DOING THINGS RIGHT BY
BETTER DEFAULT
(QUALITY
DOING THE
IMPROVEMENT)
RIGHT THINGS
(EFFECTIVENESS)
Memonitor
Standar/
Mengendalikan
SPO
Ringkas, Rapih,
Memelihara
Resik, Rawat, Rajin
CQI:
Menyempurnakan
Siklus PDCA
8 Prinsip dasar
peningkatan mutu
Pusat perhatian pada
pelanggan (client centered)
Kepemimpinan
Keterlibatan personil
Pendekatan proses
Pendekatan sistem untuk
pengelolaan
Peningkatan
berkesinambungan
Pembuatan keputusan
berdasarkan fakta
Hubungan saling
menguntungkan dengan
rekanan
PRIMUM, NON NOCERE
FIRST, DO NO HARM
HIPPOCRATES’S TENET
(460-335 BC)
Crisis In Health Care
Upaya yang
dirancang untuk:
mencegah terjadinya
adverse outcomes
sebagai akibat tindakan
yang tidak aman”
atau “kondisi laten”
Adverse event
Kejadian tidak diharapkan
(KTD)
Injury caused by
medical management
rather than by the
underlying condition of
the patient
Kejadian Tidak Cedera (KTC):
Terjadi penanganan klinis
yang tidak sesuai pada
pasien tetapi
tidak terjadi
cedera
Near miss
(Kejadian nyaris
cedera=KNC):
Kejadian/situasi
yang sebenarnya dapat
menimbulkan kecelakaan,
trauma atau penyakit
tetapi belum terjadi
karena secara kebetulan
diketahui atau upaya
pencegahan segera
dilakukan
Kondisi
Potensial
Cedera (KPC):
suatu keadaan
yang mempunyai
potensi menimbulkan
cedera
Tindakan yang tidak aman
Kejadian Sentinel
(unsafe act):
adalah kejadian tidak
Human error:
Slips/kurang perhatian/salah diharapkan yang
persepsi/ambil keputusan/tehnik berakibat kematian
salah atau cedera fisik
Lapses/lupa
Mistakes/salah merencanakan / atau psikologis yang
gagal aplikasi SOP /tindakan ( serius.
tidak kompeten)
Violation (pelanggaran
Sabotage (sabotase) /lampu
sengaja dimatikan
Kondisi laten
(latent condition):
• Sistem yang kurang tertata
yang menjadi predisposisi
terjadinya error
• Sumber daya yang tidak
memenuhi persyaratan
Manajemen risiko
Identifikasi risiko
Monitoring,
Komunikasi audit
dan dan
Konsultasi Analisis risiko Tinjauan
pd (review)
stakeholders Dukungan
internal
Evaluasi risiko
Tindakan/treatment
terhadap
risiko
Multi-Causal
Theory
“Swiss Cheese”
diagram
(Reason, 1991)
Lingkup program
manajemen risiko
(McCaffrey & Hagg-
Rickert,2003)
Patient care related risks
Contoh
dokter tertular infeksi dari pasien, perawat
Non clinical staff related
risk
What can
happen
When it could
happen
Factors
associated with
the occurrence
Risk
assessmen
t Identifikasi risiko
Analisis risiko
Evaluasi risiko
Identifikasi risiko
DAPAT
DIIDENTIFIKASI
DARI
HASIL AUDIT
KOMPLAIN
KLAIM
INCIDENTS
BRAINSTORMING
ISI REGISTER RISIKO
UNIT KERJA/KEGIATAN PELAYANAN
RISIKO-RISIKO YANG MUNGKIN TERJADI
TINGKAT RISIKO
PENYEBAB TERJADINYA
AKIBAT JIKA TERPAPAR
PENCEGAHAN
UPAYA PENANGANAN JIKA TERPAPAR
PENANGGUNG JAWAB
PELAPORAN
CONTOH REGISTER RISIKO
No Pelayanan/Unit Risiko yang Kegaw Probab Tingkat Penyebab Akibat Pencega Upaya Penangg Pelaporan
Kerja mungkin terjadi atan ilitas risiko terjadinya han penanganan ung jika
(Severi (sangat risiko jika terkena jawab terjadi
ty) tinggi, risiko (PIC) paparan
tinggi,
sedang,
rendah)
1 Pelayanan Bagi pasien:
laboratorium
1. specimen
tertukar
2. dst
Bagi
petugas:
1. terpapar
reagensia
korosif
2. dst
Bagi
lingkungan:
1. limbah lab
infeksiun
2. dst
UKM:
15 Pencegahan
Penyakit
a. Kegiatan Bagi
fogging lingkungan:
1. Sangat Petug
Evaluasi Risiko
(Penilaian risiko)
PERLU TREATMENT ?
ACTION PLAN
Tools untuk risk analysis
Severity assessment
Root Cause Analysis
Failure mode and effect analysis
Pendekatan dalam
manajemen risiko
Reaktif:
Ada kejadian dilakukan severity
assessment derajat risiko dianalisis
(RCA) ditindaklanjuti
Proaktif:
Tidak ada kejadian lakukan identifikasi
risiko-risiko yang mungkin terjadi
dilakukan analisis (severity assessment)
upaya meminimalkan disusun register
risiko
Suatu proses yang berpotensi banyak
risiko dilakukan disain ulang (FMEA)
proses yang sudah didisain ulang(
Severity
assessment
MENENTUKAN TINGKAT KEPARAHAN RISIKO:
VARIABEL YANG DIGUNAKAN UNTUK MENILAI
SEVERITY:
DAMPAK RISIKO ( SEVERITY)
DAN
KEMUNGKINAN TERJADINYA (PROBABILITAS)
Dampak risiko (Severity)
TK RIKS Deskripsi Dampak
t
dr Luwi -
PMKP 7 Okt
Frequent
Probable
Possible
Unlikely
Rare
Probability
1. Extreme risk
Severity 2. High risk
assessment 3. Moderate risk
4. Low risk
Severity
(Dampak)
Extreme
Major
Moderate
Minor
Minimal
LEVEL/BANDS TINDAKAN
EKSTREM Risiko ekstrem, dilakukan RCA paling lama 45
(SANGAT TINGGI) hari, membutuhkan tindakan segera,
perhatian sampai ke Pimpinan Faskes
HIGH Risiko tinggi, dilakukan RCA paling lama 45
(TINGGI) hari, kaji dng detail & perlu tindakan segera,
serta membutuhkan tindakan Pimpinan
Faskes
MODERATE Risiko sedang dilakukan investigasi sederhana
(SEDANG) paling lama 2 minggu. Manajer/pimpinan
klinis/unit kerja sebaiknya menilai dampak
terhadap bahaya & kelola risiko
LOW Risiko rendah dilakukan investigasi
(RENDAH) sederhana paling lama 1 minggu diselesaikan
dng prosedur rutin
Penerapan Keselamatan
Pasien di FKTP
PMK No 11 tahun 2017 tentang
Keselamatan Pasien
KESELAMATAN PASIEN
(Rencana)
Pedoman/Panduan
Program
(KAK)
Kegiatan SOP
Implementasi
Dokumen
Rekam implementasi
Kebijakan mutu dan Keselamatan
Pasien
SOP-SOP klinis
SOP pelaporan insiden
Prosedur-prosedur manajemen risiko:
Risk assessment
RCA, FMEA, Register Risiko
Monitoring & Evaluasi
SOP Audit, dsb
ALUR PELAPORAN INSIDEN KESELAMATAN
PASIEN
Langkah Penerapan
1. Workshop mutu, manajemen risiko dan
keselamatan pasien:
Pemahaman PMK 11 tahun 2017
tentang Keselamatan Pasien
Pemahaman standar akreditasi
yang terkait dengan manajemen
risiko dan keselamatan pasien
Manajemen risiko dan
Keselamatan Pasien
Budaya mutu dan keselamatan
pasien kesepakatan tata nilai :
non blaming culture & just culture
2. Pengorganisasian (ulang) tim mutu puskesmas:
PMK No 11/2017 mengamanatkan
dibentuknya tim keselamatan
pasien yang bertanggung jawab
langsung kepada kepala Fasilitas
Kesehatan.
3. Review kembali kebijakan mutu dan
keselamatan pasien & pedoman mutu
dan keselamatan pasien