Puji syukur kehadirat Allah SWT (Tuhan Yang Maha Esa) atas rahmat dan
karuniaNya, sehingga Buku Pedoman Penulian Karya Ilmiah Fakultas Pendidikan
Matematika dan IPA ini dapat diselesaikan.
Penulisan karya ilmiah skripsi merupakan salah satu syarat guna memperoleh gelar
sarjana seperti yang telah tercantum dalam kurikulum Program Studi di lingkungan FPMIPA
IKIP Mataram. Pedoman penulisan karya ilmiah skripsi ini merupakan panduan berupa
tatacara, cara penulisan, rambu-rambu dan batasan dalam penulisan skripsi dan artikel
penelitian di lingkungan FPMIPA IKIP Mataram yang harus diikuti oleh penulis agar
sistematika dan kaidah ilmiah yang berlaku sesuai dengan tujuan penulisan skripsi dan artikel
penelitian.
Pedoman penulisan karya ilmiah ini juga memuat pembakuan prosedur, format, dan
proses penulisan serta ketentuan-ketentuan teknis, yang dilandasi dengan kode penulisan
ilmiah yang lazim digunakan dalam dunia akademik. Semoga pedoman ini dapat bermanfaat
sesuai tujuan penulisan skripsi seperti yang tercantum dalam kurikulum Program Studi S1 dan
Pedoman Penyeleggaraan Pendidikan IKIP Mataram.
Pada kesempatan ini diucapkan terima kasih kepada Tim Penyusun dan semua pihak
yang telah membantu dalam penyelesaian buku Pedoman Penulisan Karya Ilmiah ini. Semoga
buku pedoman ini dapat menjadi acuan dan petunjuk bagi semua pihak yang terkait dalam
penyusunan karya ilmiah khususnya mahasiswa FPMIPA IKIP Mataram.
[iii]
Tim Penyusun
Pedoman Penulisan Karya Ilmiah (PPKI)
Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
FPMIPA IKIP Mataram
Tahun 2019
Penanggung Jawab
Dr. Saiful Prayogi, M.Pd.
(Dekan FPMIPA IKIP Mataram)
Ketua
Agus Muliadi, M.Pd.
Anggota
Baiq Asma Nufida, M.Pd
Masjudin, M.Pd.
Ismail Efendi, M.Pd.
Yusran Khery, S.Si., M.Pd.
Syifa’ul Gummah, M.Pd.
Any Fatmawati, M.Pd.
Taufik Samsuri, M.Pd.
Yuntawati, M.Pd.
Ade Kurniawan, M.Pd.
Citra Ayu Dewi, M.Pd.
Dwi Sabda Budi P., M.Si.
Laras Firdaus, M.Pd
Tim Layout
Irham Azmi, S.Pd.
[iv]
DAFTAR ISI
[v]
BAB VI PENCETAKAN DAN PENJILIDAN ........................................................41
[vi]
DAFTAR LAMPIRAN
[vii]
BAB I
PENDAHULUAN
[1]
dalam skripsi bahwa karya skripsinya tersebut bukan merupakan pengambilalihan
tulisan atau pemikiran orang lain. Contoh isi dan format pernyataan keaslian skripsi
dapat dilihat pada Lampiran 5.
Pada penulisan karya ilmiah, istilah rujuk-merujuk dan/atau kutip-mengkutip
merupakan kegiatan yang tidak dapat dihindari. Kegiatan ini sangat dianjurkan, karena
perujukan dan/atau pengutipan akan membantu perkembangan ilmu, dan dalam
menggunakan bahan dari suatu sumber (misalnya instrumen, bagan, gambar, dan tabel),
mahasiswa wajib meminta ijin kepada pemilik bahan tersebut. Permintaan ijin
dilakukan secara tertulis. Jika pemilik bahan tidak dapat dijangkau, penulis harus
menyebutkan sumbernya dengan menjelaskan apakah bahan tersebut diambil secara
utuh, diambil sebagian, dimodifikasi, atau dikembangkan. Nama sumber data atau
informan, terutama dalam penelitian kualitatif, atau penelitian yang subjek
penelitiannya adalah siswa atau mahasiswa, tidak boleh dicantumkan apabila
pencantuman nama tersebut dapat merugikan sumber data atau informan.
Sebagai gantinya, nama sumber data atau informan dinyatakan dalam bentuk kode atau
nama samaran atau inisial.
C. Skripsi
Skripsi merupakan karya ilmiah dalam suatu bidang studi yang ditulis oleh
mahasiswa program sarjana (S1) pada akhir studinya. Karya ilmiah ini merupakan
salah satu persyaratan untuk menyelesaikan program studi mereka yang dapat ditulis
berdasarkan hasil penelitian lapangan atau hasil kerja pengembangan (projek). Skripsi
didefinisikan sebagai karya ilmiah berisi hasil penelitian menyeluruh yang disusun
secara sistematis berdasarkan ketentuan metodologi penelitian ilmiah. Skripsi adalah
karya tulis mahasiswa yang menunjukkan kulminasi proses berpikir ilmiah, kreatif,
integratif yang sesuai dengan disiplin ilmunya, kemudian disusun untuk memenuhi
persyaratan program S1 kependidikan yang ada di lingkungan IKIP Mataram.
Penulisan skripsi ini dimaksudkan sebagai pelatihan bagi mahasiswa untuk
menuangkan gagasannya dalam bentuk sebuah karya ilmiah. Berdasarkan hal tersebut
maka semua mahasiswa Program Strata 1 (S1) IKIP Mataram, pada akhir masa
studinya diwajibkan untuk menulis karya ilmiah yang disebut dengan Skripsi sebagai
syarat untuk memperoleh gelar sarjana pada bidangnya yang merujuk pada hasil
penelitian baik lapangan maupun pengembangan.
[2]
Skripsi hasil penelitian lapangan adalah jenis penelitian yang berorientasi pada
pengumpulan data empiris di lapangan. Ditinjau dari pendekatan yang digunakan,
penelitian lapangan dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu penelitian kualitatif dan
kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah suatu penelitian yang pada dasarnya
menggunakan pendekatan deduktif-induktif. Pendekatan ini berangkat dari suatu
kerangka teori, gagasan para ahli, ataupun pemahaman peneliti berdasarkan
pengalamannya, kemudian dikembangkan menjadi permasalahan-permasalahan beserta
pemecahan-pemecahannya yang diajukan untuk memperoleh pembenaran (verifikasi)
dalam bentuk dukungan data empiris di lapangan, sedangkan penelitian kualitatif
adalah penelitian yang dimaksudkan untuk mengungkapkan gejala secara holistik-
kontekstual melalui pengumpulan data dari latar alami dengan memanfaatkan diri
peneliti sebagai instrumen kunci. Penelitian kualitatif bersifat deskriptif dan cendrung
menggunakan analisis dngan pendekatan induktif. Proses dan makna (perspektif
subjek) lebih ditonjolkan dalam penelitian kualitatif. Ciri-ciri penelitian kualitatif
mewarnai sifat dan bentuk laporannya. Oleh karena itu, laporan penelitian kualitatif
disusun dalam bentuk narasi yang bersifat kreatif dan mendalam serta menunjukkan
ciri-ciri naturalistik yang penuh keotentikan.
Kerja pengembangan adalah kegiatan yang menghasilkan rancangan atau
produk yang dapat dipakai untuk memecahkan masalah-masalah aktual. Dalam hal ini,
kegiatan pengembangan ditekankan pada pemanfaatan teori-teori, konsep-konsep,
prinsip-prinsip, atau temuan-temuan penelitian untuk memecahkan masalah. Skripsi
yang ditulis berdasarkan hasil kerja pengembangan menurut format dan sistematika
yang ditulis berdasarkan hasil penelitian, karena karakteristik kegiatan pengembangan
dan kegiatan penelitian tersebut berbeda. Kegiatan penelitian pada dasarnya berupaya
mencari jawaban terhadap suatu permasalahan, sedangkan kegiatan pengembangan
berupaya menerapkan temuan atau teori untuk memecahkan suatu permasalahan.
1. Ciri-ciri, Karakteristik, dan Tujuan Skripsi
Skripsi ini disusun berdasarkan hasil penelitian yang mempunyai ciri-ciri antara
lain adalah:
a. Harus ada ide yang dijadikan masalah atau isu yang ingin dipelajari (dikaji).
b. Judul skripsi dibuat sendiri oleh mahasiswa berdasarkan ide dan gagasannya
sendiri dan/atau mengikuti payung penelitian dosen.
[3]
c. Penelitian tersebut berdasarkan pengamatan lapangan (data primer) dan/atau
analisis data sekunder.
d. Penelitian harus berbasis metodologi.
e. Penelitian tersebut mengungkapkan adanya kenyataan baru atau kenyataan
khusus.
f. Skripsi berada dibawah pengawasan pembimbing secara berkala dan teratur.
g. Skripsi mengikuti tata tulis karya ilmiah.
2. Kriteria Skripsi
Skripsi merupakan suatu karya ilmiah yang disusun berdasarkan hasil
penelitian, maka perlu dipahami kegiatan-kegiatan apa saja yang termasuk dalam
penelitian. Penelitian adalah penyelidikan yang giat secara sistematis, sabar, hati-
hati dalam bidang ilmu pengetahuan untuk menghasilkan fakta-fakta atau prinsip-
prinsip. berdasarkan definisi tersebut dapat dijabarkan suatu kegiatan yang dapat
dikategorikan sebagai penelitian bila memenuhi kriteria berikut:
a. Ada permasalahan yang ingin diselidiki, atau isu yang ingin dipelajari (dikaji).
1) Permasalahan yang ingin diselesaikan atau isu yang ingin dikaji.
2) Hipotesis yang ingin dibuktikan/diuji kebenarannya jika diperlukan.
3) Petanyaan yang ingin dicari jawabannya.
4) Permasalahan yang diselidiki masih merupakan pertanyaan yang memerlukan
jawaban.
5) Hasil-hasil penelitian yang masih kontroversi
b. Untuk mendapatkan hasil yang diinginkan (berupa pemecahan masalah,
pembuktian kebenaran hipotesis) diperlukan cara tertentu, serta dibutuhkan
kesabaran dan ketelitian dalam melakukan penyelidikan.
c. Hasil penyelidikan dapat berupa konsep, informasi/data, fakta, ketentuan,
dan/atau kaidah/hukum.
Berdasarkan kriteria tersebut, dapat dinyatakan bahwa skripsi merupakan
upaya untuk memecahkan suatu masalah secara ilmiah dan objektif sehingga
menghasilkan bermacam-macam gagasan kreatif untuk dikontribusikan kepada ilmu
dan teknologi, dan/atau kepada pembangunan dan/atau pengembangan
kelembagaan.
[4]
3. Karakteristik Skripsi
Skripsi atau karya ilmiah yang disusun mahasiswa harus memiliki karakteristik
sebagai berikut:
a. Merupakan hasil karya asli, bukan jiplakan atau plagiat sebagian atau secara
keseluruhan.
b. Mempunyai relevansi dengan bidang keilmuannya.
c. Mempunyai manfaat teoritis atau praktis.
d. Sesuai dengan kaedah-kaedah keilmuan.
4. Tujuan Skripsi
Penyusunan skripsi memberikan kesempatan kepada mahasiswa agar dapat:
a. Memformulasikan ide, konsep, pola pikir, dan kreativitasnya yang dikemas
secara terpadu dan komprehensif.
b. Merangkum dan mengaplikasikan semua pengalaman pendidikan.
c. Menyelesaikan masalah dalam bidang keahlian/bidang studi secara sistematis
dan logis, kritis dan kreatif, berdasarkan data/informasi yang akurat dan
didukung analisis yang tepat.
d. Mengkomunikasikan dan menuangkannya dalam format yang digunakan di
kalangan masyarakat ilmiah.
Penyusunan skripsi merupakan salah satu persyaratan untuk menyelesaikan
studi dalam program strata 1 (S1) pendidikan di FPMIPA IKIP Mataram yang
mempunyai tujuan agar mahasiswa:
a. Dapat membentuk sikap mental ilmiah.
b. Dapat membentuk pribadi yang jujur.
c. Dapat mengidentifikasikan dan merumuskan masalah penelitian yang
berdasarkan rasional yang dinilai penting dan bermanfaat ditinjau dari beberapa
segi.
d. Dapat melakukan penelitian, mulai dari penyusunan, rancangan penelitian,
pelaksanaan penelitian, dan sampai pelaporan hasil penelitian.
e. Dapat melakukan kajian secara kualitatif dan kuantitatif, dan menarik
kesimpulan yang jelas.
f. Dapat merekomendasikan hasil penelitiannya kepada pihak-pihak yang
berkepentingan.
[5]
g. Dapat mempresentasikan (mengkomunikasikan) hasil penelitiannya, baik forum
ilmiah (seminar/temu ilmiah), maupun mempertahankan skripsinya tersebut
kepada dewan penguji skripsi.
[6]
BAB II
PERSYARATAN DAN MEKANISME BIMBINGAN SKRIPSI
[7]
7. Dosen Pembimbing tidak diperbolehkan untuk meninggalkan proses bimbingan
selama 3 minggu secara berturut-turut pada saat mahasiswa membutuhkan bimbingan,
kecuali dalam kondisi penugasan resmi dari lembaga, dispensasi dari lembaga dan/atau
sakit.
8. Melaksanakan proses bimbingan proposal dan skripsi wajib di kampus.
9. Mengikuti seminar proposal atau hasil mahasiswa.
10. Memonitor pelaksanaan penelitian mahasiswa.
11. Membimbing mahasiswa menyusun artikel ilmiah sesuai pedoman penulisan karya
ilmiah yang berlaku.
12. Waktu pelaksanaan pembimbingan skripsi oleh Pembimbing I dan II maksimal selama
12 bulan.
13. Menghindari meminta segala bentuk janji dan/atau barang yang berkaitan dengan
permintaan mempermudah pelaksanaan bimbingan proposal penelitian dan skripsi.
14. Menghindari ucapan dan/atau tindakan bullying dan asusila selama proses bimbingan
proposal penelitian dan skripsi.
15. Melaporkan kepada Ketua Program Studi dan/atau Wakil Dekan I jika ada
permasalahan dalam pelaksanaan bimbingan proposal dan skripsi.
[9]
BAB III
SISTEMATIKA SKRIPSI
BAB V. PENUTUP
A. Simpulan
B. Saran
c. Bagian Akhir
Bagian utama atau bagian inti skripsi terdiri dari:
Daftar Rujukan
Lampiran
Halaman Sampul
Halaman sampul berisi: ide, topik, dan/atau tema skripsi secara lengkap, ditulis dengan
huruf kapital, tanpa adanya logo institut, nama dan nomer induk mahasiswa (NIM), serta
tujuan penulisan skripsi. Contoh halaman sampul dapat dilihat pada Lampiran 2.
Halaman Persetujuan
Lembar persetuan, baik proposal maupun skripsi diberikan oleh kedua dosen
pembimbing yang memuat judul proposal atau skripsi, dan disetujui oleh ketua program
studi, serta disahkan oleh dekan. Lembar atau halaman persetujuan proposal dapat dilihat
pada Lampiran 3a, dan halaman persetujuan skripsi dapat dilihat pada Lampiran 3b.
Halaman Pengesahan
Lembar pengesahan skripsi diberikan oleh dewan penguji skripsi, disetujui oleh ketua
program studi, dan disahkan oleh dekan. Pengesahan ini baru diberikan setelah diadakan
penyempurnaan oleh mahasiswa yang bersangkutan sesuai dengan saran-saran yang
diberikan oleh para penguji pada saat berlangsungnya ujian. Dalam lembar persetujuan
dosen penguji dicantumkan tanggal-bulan dan tahun dilaksanakannya ujian, tanda tangan,
nama lengkap, NIK/NIDN dari masing-masing dewan penguji dan dekan/ketua Program
Studi. Contoh lembar persetujuan dosen penguji ini dapat dilihat dalam Lampiran 3c.
Halaman Logo
Lembar logo hanya berisi lambang IKIP Mataram dengan ukuran diameter 8cm contoh
logo IKIP Mataram dapat dilihat pada Lampiran 4. Halaman ini tidak dicantumkan pada
proposal tetapi pada skripsi saja.
Halaman Pernyataan
Halaman pernyataan memuat pernyataan penulis secara tegas tentang keaslian skripsi
atau karya ilmiah yang disusunnya, dan bukan merupakan jiplakan ide atau masalah dari
penulis lain. Contoh halaman pernyataan dapat dilihat pada Lampiran 5.
Halaman Abstrak
Halaman abstrak memuat abstrak atau ringkasan skripsi yang telah disusunnya. Kata
Abstrak ditulis dipinggir kanan atas setelah judul dan nama penulis dengan diawali
dengan huruf kapital dan diberikan tanda titik dua (:). Judul ditulis di tengah halaman
paling atas, simetris di batas atas bidang pengetikan dan tanpa tanda titik. Nama penulis
diketik tepat di bawah judul dan diberikan garis bawah dengan jarak satu spasi di atas
NIM. Dalam abstrak dicantumkan kata kunci yang ditempatkan di bawah teks abstrak.
Jumlah kata kunci berkisar antara tiga sampai lima buah. Kata kunci dipergunakan untuk
komputerisasi sistem informasi ilmiah. Dengan kata kunci dapat ditemukan judul-judul
skripsi beserta tanda abstraknya dengan mudah.
Dalam teks abstrak disajikan secara padat intisari skripsi yang mencakup latar
belakang, tujan masalah yang diteliti, metode yang digunakan, hasil-hasil yang diperoleh,
kesimpulan yang dapat ditarik, dan (kalau ada) saran yang diajukan. Penyajian teks di
dalam abstrak diketik dengan spasi tunggal (satu spasi) dan panjangnya tidak lebih dari dua
[14]
halaman kertas ukuran kuarto. Contoh format penulisan abstrak. Teks abstrak ditulis dalam
2 (dua) bahasa yaitu bahasa Inggris dan bahasa Indonesia. Untuk meningkatkan indeks
sitasi, abstrak dipublikasikan melalui website IKIP Mataram. Format penulisan abstrak
dapat dilihat pada Lampiran 7.
Daftar Isi
Dalam halaman daftar isi dimuat judul bab, judul subbab, dan judul anak subbab yang
disertai dengan nomor halaman tempat pemuatannya di dalam teks. Semua judul bab
diketik dengan huruf kapital, sedangkan judul subbab dan anak subbab hanya huruf
awalnya saja yang diketik dengan huruf kapital. Daftar isi hendaknya menggambarkan
garis besar organisasi keseluruhan isi. Contoh halaman daftar isi dapat dilihat pada
Lampiran 8.
Daftar Tabel
Halaman daftar tabel menurut nomor tabel, judul tabel, serta nomor halaman untuk
setiap Tabel. Judul Tabel harus sama dengan judul Tabel yang terdapat di dalam teks.
Judul tabel yang memerlukan lebih dari satu baris diketik dengan spasi tunggal. Antara
judul Tabel yang satu dengan yang lainnya diberi jarak dua spasi. Contoh daftar Tabel
dapat dilihat pada Lampiran 9.
Daftar Gambar
Pada halaman daftar gambar dicantumkan nomor gambar, judul gambar, judul gambar,
dan nomor halaman tempat pemuatannya dalam teks. Judul gambar yang memerlukan
lebih dari satu baris diketik dengan spasi tunggal. Antara judul gambar yang satu dengan
yang lainnya diberi jarak dua spasi. Contoh daftar gambar dapat dilihat pada Lampiran
10.
Daftar Lampiran
Daftar lampiran memuat nomor lampiran, judul lampiran, serta halaman tempat
lampiran itu berada. Judul lampiran yang memerlukan lebih dari satu baris diketik dengan
spasi tunggal. Antara judul lampiran yang satu dengan yang lainnya diberi jarak dua spasi.
Contoh daftar lampiran dapat dilihat pada Lampiran 11.
[15]
C. Penjelasan Sistematika Bagian Inti Proposal dan Skripsi
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Latar belakang penelitian mengungkapkan keingintahuan mahasiswa tentang
fenomena/gejala yang menarik untuk diteliti dengan menunjukkan signifikansi penelitian
bagi pengembangan pengetahuan ilmiah. Dalam latar belakang juga dikemukakan adanya
kesenjangan antara harapan dan kenyataan, baik kesenjangan teoritik ataupun kesenjangan
praktis yang melatarbelakangi masalah yang diteliti. Di dalam latar belakang masalah ini
dipaparkan secara ringkas teori, hasil-hasil penelitian, kesimpulan seminar dan diskusi
ilmiah ataupun pengalaman/pengamatan pribadi yang terkait erat dengan pokok masalah
yang diteliti. Dengan demikian, masalah yang dipilih untuk diteliti mendapat landasan
berpikir yang lebih kokoh.
B. Rumusan Masalah
Perumusan masalah merupakan upaya untuk menyatakan secara tersurat pertanyaan-
pertanyaan yang hendak dicarikan jawabannya. Perumusan masalah merupakan pernyataan
yang lengkap dan rinci mengenai ruang lingkup masalah yang akan diteliti berdasarkan
identifikasi dan pembatasan masalah. Rumusan masalah hendaknya disusun secara singkat,
padat, jelas, dan dituangkan dalam bentuk kalimat tanya. Rumusan masalah yang baik akan
menampakkan variable-variabel yang diteliti, jenis atau sifat antara variabel-variabel
tersebut, dan subjek penelitian. Selain itu, rumusan masalah hendaknya dapat diuji secara
empiris, dalam arti memungkinkan dikumpulkannya data untuk menjawab pertanyaan yang
diajukan. Contoh: Apakah ada pengaruh model pembelajaran Inquiri terhadap
keterampilan sains dan hasil belajar siswa kelas XI SMAN 1 Sikur?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian mengungkapkan sasaran yang ingin dicapai dalam penelitian. Isi dan
rumusan tujuan penelitian mengacu pada isi dan rumusan masalah. Perbedaannya terletak
redaksinya. Masalah penelitian dirumuskan dengan menggunakan kalimat tanya,
sedangkan rumusan tujuan penelitian dituangkan dalam bentuk kalimat pernyataan.
Contoh: untuk menganalisis pengaruh pengaruh model pembelajaran Inquiri terhadap
keterampilan sains dan hasil belajar siswa kelas XI SMAN 1 Sikur.
[16]
D. Manfaat Penelitian
Pada bagian ini ditunjukkan manfaat penelitian terutama dari pengembangan ilmu atau
pelaksanaan pembangunan dalam arti luas. Dengan kata lain, uraian dalam subbab manfaat
penelitian berisi alasan kelayakan atas masalah yang diteliti. Dari uraian dalam bagian ini
diharapkan dapat disimpulkan bahwa penelitian terhadap masalah yang dipilih memang
layak untuk dilakukan.
E. Asumsi Penelitian
Asumsi penelitian adalah anggapan-anggapan dasar tentang suatu hal yang dijadikan
pijakan berpikir dan bertindak dalam melakukan penelitian. Misalnya, peneliti mengajukan
asumsi bahwa sikap seseorang dapat diukur dengan menggunakan skala sikap. Dalam hal
ini tidak perlu membuktikan kebenaran hal yang diasumsikannya itu, tetapi dapat langsung
memanfaatkan hasil pengukuran sikap yang diperolehnya. Asumsi dapat bersifat substantif
atau metodologis. Asumsi substantif berhubungan dengan permasalahan penelitian,
sedangkan asumsi metodologis berkenaan dengan metodologi penelitian.
F. Lingkup Penelitian
Dalam lingkup penelitian dikemukakan mengenai variabel-variabel yang diteliti,
populasi atau subjek penelitian, dan lokasi penelitian. Dalam bagian ini juga dapat
dipaparkan penjabaran variabel menjadi subvariabel beserta indikator-indikatornya.
Keterbatasan penelitian tidak harus ada di dalam skripsi. Namun, keterbatasan seringkali
diperlukan agar pembaca dapat menyikapi temuan penelitian sesuai dengan kondisi yang
ada. Keterbatasan penelitian menunjuk kepada suatu keadaan yang tidak bisa dihindari
dalam penelitian. Keterbatasan yang sering dihadapi menyangkut dua hal. Pertama,
keterbatasan ruang lingkup kajian yang terpaksa dilakukan karena alasan-alasan
prosedural, teknik penelitian, ataupun karena faktor logistik. Kedua, keterbatasan
penelitian berupa keadaan yang bersumber dari adat, tradisi, etika dan kepercayaan yang
tidak memungkinkan bagi peneliti untuk mencari data yang diinginkan.
G. Definisi Operasional
Definisi operasional diperlukan apabila diperkirakan akan timbul perbedaan pengertian
atau kekurang jelasan makna seandainya penegasan istilah tidak diberikan. Istilah yang
perlu diberi penegasan adalah istilah-istilah yang berhubungan dengan konsep-konsep
[17]
pokok yang terdapat di dalam skripsi. Kriteria bahwa suatu istilah mengandung konsep
pokok adalah jika istilah tersebut terkait erat dengan masalah yang diteliti atau variabel
penelitian. Definisi istilah disampaikan secara langsung, dalam arti tidak diuraikan asal-
usulnya. Definisi istilah lebih dititikberatkan pada pengertian yang diberikan oleh peneliti.
Definisi istilah dapat berbentuk definisi operasional variabel yang akan diteliti.
Definisi operasional adalah definisi yang didasarkan atas sifat-sifat hal yang didefinisikan
yang dapat diamati. Secara tidak langsung definisi operasional itu akan menunjuk alat
pengambil data yang cocok digunakan atau mengacu pada bagaimana mengukur suatu
variabel. Contoh definisi operasional dari variabel “prestasi aritmatika” adalah kompetensi
dalam bidang aritmatika yang meliputi menambah, megurangi, mengalikan, membagi, dan
menggunakan desimal. Penyusunan definisi operasional perlu dilakukan karena
teramatinya konsep atau konstruk yang diselidiki akan memudahkan pengukurannya. Di
samping itu, penyusunan definisi operasional memungkinkan orang lain melakukan hal
yang serupa sehingga apa yang dilakukan oleh peneliti terbuka untuk diuji kembali oleh
orang lain.
[18]
Bahan-bahan kajian pustaka dapat diangkat dari berbagai sumber seperti jurnal
penelitian skripsi, laporan penelitian, buku teks, makalah, laporan seminar, dan diskusi
ilmiah, terbitan-terbitan resmi pemerintah dan lembaga-lembaga lain. Akan lebih baik jika
kajian teoritis dan telaah terhadap temuan-temuan penelitian didasarkan pada sumber
kepustakaan primer, yaitu bahan pustaka yang isinya bersumber pada temuan penelitian.
Sumber kepustakaan sekunder dapat dipergunakan sebagai penunjang.
Pemilihan bahan pustaka yang akan dikaji didasarkan pada dua kriteria, yaitu (1)
prinsip kemutakhiran (kecuali untuk penelitian historis) dan (2) prinsip relevansi. Prinsip
kemutakhiran penting karena ilmu berkembang dengan cepat. Sebuah teori yang efektif
pada suatu periode mungkin sudah ditinggalkan pada periode berikutnya. Dengan prinsip
kemutakhiran peneliti dapat berargumentasi berdasar teori-teori yang pada waktu itu
dipandang paling representatif. Hal serupa berlaku juga terhadap telaah laporan-laporan
penelitian. Prinsip relevansi diperlukan untuk menghasilkan kajian pustaka yang erat
kaitannya dengan masalah yang diteliti.
C. Kerangka Berpikir
Kerangka berpikir berkaitan dengan cara peneliti menuangkan gagasan untuk
menemukan jawaban dari permasalahan yang akan diteliti. Dalam kerangka berpikir,
meskipun merupakan kerangka, tetapi tidak ada aturan yang bauku untuk menyusun
kerangka berpikir dalam bentuk bagan atau diagram, tetapi juga kerangka berpikir peneliti
dapat dituangkan dalam bentuk narasi atau deskripsi.
D. Hipotesis Penelitian
Tidak semua penelitian membutuhkan hipotesis. Oleh karena itu, hipotesis dapat ditulis
jika penelitian yang akan dilakukan, jika membutuhkan hipotesis. Jika penelitian yang
dilakukan membutuhkan hipotesis, maka hipotesis yang ditulis adalah hipotesis
[19]
penelitiannya atau hipotesis alternatif, misalnya terdapat pengaruh pemberian obat
antibiotik terhadap ketahanan tubuh. Hipotesis penelitian diajukan setelah peneliti
melakukan kajian pustaka, karena hipotesis penelitian adalah rangkuman dari kesimpulan-
kesimpulan teoretis yang diperoleh dari kajian pustaka. Hipotesis merupakan jawaban
sementara terhadap masalah penelitian yang secara teoretis dianggap paling mungkin dan
paling tinggi tingkat kebenarannya.
Rumusan hipotesis hendaknya bersifat definitif atau direksional. Artinya, dalam
rumusan hipotesis tidak hanya disebutkan adanya hubungan atau perbedaan antar variabel.
Melainkan telah ditunjukkan sifat hubungan atau keadaan perbedaan itu. Contoh: ada
hubungan positif antara tingkat kecerdasan siswa SMP dengan prestasi belajar mereka
dalam pelajaran matematika. Jika dirumuskan dalam bentuk perbedaan menjadi: siswa
SMP yang tingkat kecerdasannya tinggi memiliki prestasi belajar yang lebih tinggi dalam
mata pelajaran matematika dibandingkan dengan yang tingkat kecerdasannya sedang.
Rumusan hipotesis yang baik hendaknya: (a) menyatakan peraturan antara dua variabel
atau lebih, (b) dituangkan dalam bentuk kalimat pernyataan, (c) dirumuskan secara singkat,
padat, dan jelas, serta (d) dapat diuji secara empiris. Namun perlu dikatehui bahwa dalam
perumusan hipotesis juga terkadang diikuti dengan hipotesis penelitian. Hipotesis
penelitian dibuat berdasarkan kepada landasan teori dan kerangka berpikir yang
dirumuskan dalam bentuk hipotesis alternatif (Ha). Hipotesis ini dibuat dengan kaliamat
pernyataan.
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian harus dinyatakan secara jelas, karena berkaitan dengan rancangan
penelitian yang akan digunakan untuk menyelesaikan suatu permasalahan yang dikaji, atau
untuk menjawab pertanyaan penelitian, dan disertai dengan alasan rasional pemilihan jenis
penelitian tersebut.
[20]
B. Rancangan Penelitian
Penjelasan mengenai rancangan atau desain penelitian yang digunakan perlu diberikan
untuk setiap jenis penelitian, terutama penelitian eksperimental. Rancangan penelitian
diartikan sebagai strategi mengatur latar penelitian agar peneliti memperoleh data yang
valid sesuai dengan karakteristik variabel dan tujuan penelitian. Dalam penelitian
eksperimental, rancangan penelitian yang dipilih adalah yang paling memungkinkan
peneliti untuk mengendalikan variabel-variabel lain yang diduga ikut berpengaruh terhadap
variabel-variabel terikat. Pemilihan rancangan penelitian dalam penelitian eksperimental
selalu mengacu pada hipotesis yang akan diuji.
Pada penelitian noneksperimental, bahasan dalam subbab rancangan penelitian berisi
penjelasan tentang jenis penelitian yang dilakukan ditinjau dari tujuan dan sifatnya: apakah
penelitian eksploratoris, deskriptif, eksplanatoris, survei, atau penelitian historis,
korelasional, dan komparasi kausal. Di samping itu, dalam bagian ini dijelaskan pada
variabel-variabel yang dilibatkan dalam penelitian serta sifat hubungan antara variabel-
variabel tersebut.
E. Instrumen Penelitian
Pada bagian ini dikemukakan instrumen yang digunakan untuk mengukur variabel
yang diteliti. Sesudah itu barulah dipaparkan prosedur pengembangan instrument
pengumpul data atau pemilihan alat dan bahan yang digunakan dalam penelitian. Dengan
cara ini akan terlihat apakah instrumen yang digunakan sesuai dengan variabel yang
diukur, paling tidak ditinjau dari isinya. Dalam instrumen penelitian yang perlu
diperhatikan adalah nama instrumen, penyusun instrumen, tujuan menggunakan
instrumen, kapan dan bagaimana instrumen tersebut digunakan. Berkaitan dengan
penyusun, apabila instrumen yang digunakan tidak dibuat sendiri oleh peneliti, atau dengan
lain pernyataan instrumen yang digunakan tersebut merupakan instrumen dari pihak lain,
maka peneliti tersebut wajib mencantumkan nama pembuat instrumen tersebut. Dalam
ilmu eksakta istilah instrumen penelitian kadangkala dipandang kurang tepat karena belum
mencakup keseluruhan hal yang digunakan dalam penelitian. Oleh karena itu, sub bab
instrumen dapat diganti dengan alat dan bahan.
[22]
G. Teknik Analisis Data
Pada bagian ini diuraikan jenis analisis statistik yang digunakan. Dilihat dari
metodenya, ada dua jenis statistik yang dapat dipilih, yaitu statistik deskriptif dan statistik
inferensial. Dalam statistik inferensial terdapat statistik perametrik dan statistik
nonparametrik. Pemilihan jenis analisis data sangat ditentukan oleh jenis data yang
dikumpulkan dengan tetap berorientasi pada tujuan yang hendak dicapai atau hipotesis
yang hendak diuji. Oleh karena itu, yang pokok untuk diperhatikan dalam analisis data
adalah ketepatan teknik analisisnya, bukan kecanggihannya.
Beberapa teknik analisis statistik perametrik memang lebih canggih dan karenanya
mampu memberikan informasi yang lebih akurat jika dibandingkan dengan teknik analisis
sejenis dalam statistik nonparametrik. Penerapan statistik parametrik secara tepat harus
memenuhi beberapa persyaratan (asumsi), sedangkan penerapan statistik nonparametrik
tidak menuntut persyaratan tertentu, dan disamping penjelasan tentang jenis atau teknik
analisis data yang digunakan, perlu juga dijelaskan alasan pemilihannya. Apabila teknik
analisis data yang dipilih sudah cukup dikenal, maka pembahasannya tidak perlu dilakukan
secara panjang lebar. Sebaiknya, jika teknik analisis data yang digunakan tidak sering
digunakan (kurang populer), maka uraian tentang analisis ini perlu diberikan secara lebih
rinci. Apabila dalam analisis ini digunakan komputer disebutkan programnya, misalnya
SPSS for windows.
BAGIAN AKHIR
Bagian akhir ini meliputi daftar rujukan atau daftar rujukan dan lampiran-lampiran
skripsi, tetapi jika perlu ditambahkan riwayat hidup. Bahan pustaka yang dimasukkan ke
dalam daftar rujukan harus sudah disebutkan dalam teks. Artinya, bahan pustaka yang
hanya digunakan sebagai bahan bacaan tetapi tidak dirujuk dalam teks tidak dimasukkan
ke dalam daftar rujukan. Sebaliknya, semua bahan pustaka yang disebutkan dalam teks
skripsi harus dicantumkan dalam rujukan. Tatacara penulisan daftar rujukan dibahas pada
bagian IV, teknik penulisan, dalam pedoman ini.
Istilah daftar pustaka digunakan untuk menyebut daftar yang berisi bahan-bahan
pustaka yang digunakan oleh penulis, baik yang dirujuk ataupun yang tidak dirujuk dalam
teks. Untuk skripsi artikel, dan laporan penelitian, daftar bahan pustaka yang ditulis hanya
yang dirujuk dalam teks, sehingga istilah yang tepat adalah daftar rujukan, bukan daftar
pustaka. Contoh daftar rujukan dapat dilihat pada Lampiran 12, sedangkan lampiran-
lampiran hendaknya berisi keterangan-keterangan yang dipandang penting untuk skripsi
misalnya instrument penelitian, data mentah hasil penelitian, rumus-rumus statistik yang
digunakan (bila perlu). Hasil perhitungan statistik, surat ijin dan tanda bukti telah
[24]
melaksanakan pengumpulan data penelitian, foto-foto penelitian dan lampiran lain yang
dianggap perlu. Untuk mempermudah pemanfaatannya, setiap lampiran harus diberi nomor
urut lampiran.
[25]
BAB IV
TEKNIK PENULISAN SKRIPSI
[26]
Contoh:
BAB I
PENDAHULUAN
(Judul bab ini berperingkat 1 ditulis huruf besar semua, bold dan diletakkan tengah-
tengah (center) dan paragrafnya dimulai 1,2 cm dari dari tepi kiri dan kemudian
baris selanjutnya dicetak mulai dari garis tepi.)
A. Latar Belakang
Judul subbab ini berperingkat 2 yang ditandai dengan penomoran urutan
menggunakan huruf besar memakai titik. Judul subbab ini ditulis dengan huruf
besar kecil, bold, dan ditulis dari garis tepi. Paragrafnya dimulai 1,2 cm dari tepi
kiri dan kemudian baris berikutnya dicetak mulai garis tepi.
1. Pembelajaran Guru
Judul subbab ini berperingkat 3 yang ditandai dengan penomoran urutan
menggunakan angka dan memakai titik. Judul subbab ini ditulis dengan huruf
besar kecil, bold, dan ditulis dari garis tepi. Paragrafnya dimulai 1,2 cm dari tepi
kiri dan kemudian baris selanjutnya dicetak mulai dari garis tepi.
a. Meningkatkan motivasi siswa
Judul subbab ini berperingkat 4 yang ditandai dengan penomoran urutan
menggunakan huruf kecil dan memakai titik. Judul subbab ini ditulis dengan huruf
besar kecil hanya untuk kata pertama dan kata selanjutnya ditulis kecil semua,
bold, dan ditulis dari garis tepi. Paragrafnya dimulai 1,2 cm dari tepi kiri dan
kemudian baris selanjutnya dicetak mulai dari garis tepi. Contoh penyajian butir
hierarkis dan nonhierarkis dapat dilihat pada Alternatif Pertama.
1) siswa aktif
Judul subbab ini berperingkat 5 yang ditandai dengan penomoran urutan
angka memakai kurung tutup tanpa titik. Judul subbab ini ditulis dengan huruf
kecil semua, bold, dan ditulis dari garis tepi. Paragrafnya dimulai 1,2 cm dari tepi
kiri dan kemudian baris selanjutnya dicetak mulai dari garis tepi.
Contoh Secara ringkas
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
........................................................................................................................
.....................................................................................................................................
1. Pembelajaran Guru
........................................................................................................................
.....................................................................................................................................
a. Motivasi siswa
........................................................................................................................
.....................................................................................................................................
1) siswa aktif
........................................................................................................................
.....................................................................................................................................
[27]
B. Teknik Merujuk dan Menulis Daftar Rujukan
1. Cara Merujuk
Perujukan dilakukan dengan menggunakan nama akhir dan tahun di antara tanda
kurung. Jika ada dua penulis, perujukan dilakukan dengan cara menyebut nama akhir
kedua penulis tersebut. Jika penulisnya lebih dari dua orang, penulisan rujukan dilakukan
dengan cara menulis nama pertama dari penulis tersebut diikuti dengan dkk. Jika nama
penulis tidak disebutkan yang dicantumkan dalam rujukan adalah nama lembaga yang
menerbitkan, nama dokumen yang diterbitkan, atau nama koran. Untuk karya terjemahan,
perujukan dilakukan dengan cara menyebutkan nama penulis aslinya. Rujukan dari dua
sumber atau lebih yang ditulis oleh penulis yang berbeda dicantumkan dalam satu tanda
kurung dengan titik koma sebagai tanda pemisahnya.
a. Cara Merujuk Kutipan Langsung
Kutipan Kurang dari 40 Kata
Kutipan yang berisi kurang dari 40 kata ditulis di antara tanda kutip “..........”
sebagai bagian yang terpadu dalam teks utama, dan diikuti nama penulis, tahun dan nomor
halaman. Nama penulis dapat ditulis secara terpadu dalam teks atau menjadi satu dengan
tahun dan nomor halaman di dalam kurung. Lihat contoh berikut.
Nama penulis disebut dalam teks secara terpadu.
Contoh:
Hunaepi (2014:123) menyimpulkan “ada hubungan yang erat antara jenis bahan ajar
dengan motivasi belajar”.
Nama penulis disebut bersama dengan tahun penerbitan dan nomor halaman.
Contoh:
Kesimpulan dari penelitian tersebut adalah “ada hubungan yang erat antara jenis bahan ajar
dengan motivasi belajar” (Hunaepi, 2014:123).
Jika ada tanda kutip dalam kutipan, digunakan tanda kutip tunggal (‘...’).
Contoh:
Kesimpulan dari penelitian tersebut adalah “terdapat kecendrungan semakin banyak
‘campur tangan’ pimpinan perusahaan semakin rendah tingkat partisipasi karyawan di
daerah perkotaan” (Soewignyo, 1991:101).
[28]
Kutipan 40 Kata atau Lebih
Kutipan yang berisi 40 kata atau lebih ditulis tanpa tanda kutip secara terpisah dari
teks yang mendahului, ditulis 1,2 cm dari garis tepi sebelah kiri dan kanan, dan diketik
dengan spasi tunggal. Nomor halaman juga harus ditulis.
Contoh:
Smith (1990:276) menarik kesimpulan sebagai berikut.
The ‘placebo effect’, which had been verified in previous studies, disappeared
when behaviors were studied in this manner. Furthermore, the behaviors were never
exhibited again, even when real drugs were administered. Earlier studies were
clearly premature in attributing the results to a placebo effect.
Jika dalam kutipan terdapat paragraf baru lagi, garis barunya dimulai 1,2 cm dari
tepi kiri garis teks kutipan.
[29]
Nama penulis disebut terpadu dalam teks.
Contoh:
Hunaepi (2013:25) tidak menduga bahwa nilai pretest mahasiswa kelas A lebih baik
daripada mahasiswa kelas B.
Nama penulis disebut dalam kurung bersama tahun penerbitnya.
Contoh:
Mahsiswa mahasiswa kelas A lebih baik daripada mahasiswa kelas B Hunaepi (2013:25).
[30]
Jika ada beberapa buku yang dijadikan sumber ditulis oleh orang yang sama dan
diterbitkan dalam tahun yang sama pula, data tahun penerbitan diikuti oleh lambang a, b, c,
dan seterusnya yang urutannya ditentukan secara kronologis atau berdasarkan abjad judul
buku-bukunya.
Contoh:
Cornet, L. & Weeks, K. 1985a. Career Ladder Plans: Trends and Emerging Issues-1985.
Atlanta, GA: Career Ladder Clearinghouse.
Cornet, L. & Weeks, K. 1985b. Planning Career Ladders: Lessons from the States.
Atlanta, GA: Career Ladder Clearinghouse.
[32]
Rujukan dari Dokumen Resmi Pemerintah yang Diterbitkan oleh Suatu Penerbit Tanpa
Penulis dan Tanpa Lembaga
Judul atau nama dokumen ditulis di bagian awal dengan cetak miring, diikuti tahun
penerbitan dokumen, kota penerbit dan nama penerbit.
Contoh:
Undang-Undang Republik Indonesia nomor 2 Tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan
Nasional. 1990. Jakarta: PT Armas Duta Jaya.
[33]
Rujukan Berupa Makalah yang Disajikan dalam Seminar, Penataran, atau Lokakarya
Nama penulis ditulis paling depan, dilanjutkan dengan tahun, judul makalah ditulis
dengan cetak miring, kemudian diikuti pernyataan “Makalah disajikan dalam….”., nama
pertemuan, lembaga penyelenggara, tempat penyelenggaraan, dan tanggal serta bulannya.
Contoh:
Huda, N. 1991. Penulisan Laporan Penelitian untuk Jurnal. Makalah disajikan dalam
Lokakarya Penelitian Tingkat Dasar bagi Dosen PTN dan PTS di Malang Angkatan
XIV, Pusat Penelitian IKIP MALANG, Malang, 12 Juli.
Karim, Z. 1987. Tatakota di Negara-Negara Berkembang. Makalah disajikan dalam
Seminar Tatakota, BAPPEDA Jawa Timur, Surabaya, 1-2 September.
[34]
Rujukan dari Internet berupa Bahan Diskusi
Nama penulis ditulis seperti rujukan dari bahan cetak, diikuti secara berturut-turut
oleh tanggal, bulan, tahun, topik bahan diskusi, nama bahan diskusi (dicetak miring)
dengan diberi keterangan dalam kurung (Online), dan diakhiri dengan alamat e-mail
sumber rujukan tersebut disertai ketarangan kapan diakses, diantara tanda kurung.
Contoh:
Wilson, D. 20 November 1995. Summary of Citing Internet Sites. NETTRAIN Discussion
List, (Online), (NETTRAIN@ubvm.cc.buffalo.edu, diakses 22 Nopember 1995).
[35]
Tabel harus diberi identitas (berupa nomor dan nama tabel) dan ditempatkan di atas
tabel. Hal ini dimaksudkan untuk memudahkan perujukan. Jika tabel lebih dari satu
halaman, maka bagian kepala tabel (termasuk teksnya) harus diulang pada halaman
selanjutnya. Akhir tabel pada halaman pertama tidak perlu diberi garis horizontal. Pada
halaman berikutnya, tuliskan Lanjutan tabel... pada tepi kiri, tiga spasi dari garis horizontal
teratas tabel. Hanya huruf pertama kata tabel ditulis dengan menggunakan huruf besar.
Kata “tabel” dituis di pinggir, diikuti nomor dan judul tabel. Judul tabel ini ditulis dengan
huruf besar pada huruf pertama setiap kata kecuali kata hubung. Jika judul tabel lebih dari
satu baris, baris kedua dan seterusnya ditulis sejajar dengan huruf awal judul dengan jarak
satu spasi. Judul tabel tanpa diakhiri tanda titik. Berilah jarak 3 spasi antara teks sebelum
tabel dan teks sesdudah tabel. Nomor tabel ditulis dengan angka sebagai identitas tabel
yang menunjukkan bab tempat tabel itu dimulai dan nomor urutnya dalam bab yang
bersangkutan. Dengan demikian untuk setiap bab nomor urut tabel dimulai dari nomor 1.
Contoh:
Tabel 4.1 Tingkat Motivasi Berprestasi Mahasiswa IKIP Mataram Tahun 2005
Nomor tabel ini menunjukkan bahwa tabel yang berjudul Tingkat Motivasi
Berprestasi Mahasiswa IKIP Mataram Tahun 2005 terletak pada BAB IV nomor urut yang
pertama. Pengacuan tabel menggunakan angka, bukan dengan menggunakan kata tabel di
atas atau tabel dibawah.
Garis yang paling atas dari tabel diletakkan 3 spasi di bawah nama tabel. Kolom
pengepalaan (heading), dan deskripsi tentang ukuran atau unit data harus dicantumkan.
Istilah-istilah seperti nomor, persen, frekuensi, dituliskan dalam bentuk singkatan/
lambang: No., %, dan f. Data yang terdapat dalam tabel ditulis dengan menggunakan spasi
tunggal. Garis akan digunakan jika dipandang lebih mempermudah pembacaan tabel, tetapi
garis vertikal di bagian kiri, tengah, dan kanan tabel tidak diperlukan.
Tabel yang dikutip dari sumber lain wajib diberi keterangan mengenai nama akhir
penulis, tahun publikasi, dan nomor halaman tabel asli di bawah tabel dengan jarak tiga
spasi dari garis horizontal terbawah, mulai dari tepi kiri. Jika diperlukan catatan untuk
menjelaskan butir-butir tertentu yang terdapat dalam tabel, gunakan simbol-simbol tertentu
dan ditulis dalam bentuk superskrip. Catatan kaki untuk tabel ditempatkan di bawah tabel,
dua spasi di bawah sumber, bukan pada bagian bawah halaman.
[36]
Contoh:
Tabel 3.1 Keterlibatan Lulusan dalam Program-Program Pengembangan Staf.
Kegiatan Peranan Lulusan Relevansi
P Pb Pan Pl R TSR TR
% % % % % % %
Seminar (90.0%)*) 57.8 65.6 40.0 31.1 46.1 51.9 Ttd
Penataran/latihan dalam jabatan (78.9%) 3.3 21.1 50.0 31.1 57.6 28.8 10.0**
Lokakarya (70.0%) 34.4 34.4 22.2 8.9 53.3 40.7 Ttd
Kursus (38.9%) 6.7 6.7 5.5 Ttd 66.7 27.8 Ttd
Kegiatan lain (13.3%) 14.4 24.4 14.4 6.4 Ttd 3.1 Ttd
Catatan: P : Peserta TSR : Tidak selalu relevan
Pb : Pembicara TR : Tidak relevan
Pan : Panitia Ttd : Tidak tersedia data
Pl : Peran lain
R : Relevan
*
) Angka-angka dalam kurung menunjukkan persentase lulusan yang memberikan jawaban
**
) Sejumlah 10% lagi dari peserta kegiatan ini menyatakan bahwa hal itu tidak relevan
dengan bidang keahlian mereka. Alasan-alasan yang diberikan antara lain bahwa kuliah-
kuliah yang diberikan kadang-kadang sangat berbeda dengan bidang keahlian baru
lulusan yang mereka peroleh dalam pendidikan di luar negeri.
2. Penyajian Gambar
Istilah gambar mengacu pada foto, grafik, chart, peta, sket, diagram, bagan, dan
gambar lainnya. Gambar dapat menyajikan data dalam bentuk-bentuk variasi yang dapat
dengan mudah dipahami. Gambar tidaka harus dimaksudkan untuk membangun deskripsi,
tetapi dimaksudkan untuk menekankan hubungan tertentu yang signifikan. Gambar juga
dapat digunakan untuk menyajikan data statistik berbentuk grafik.
Beberapa pedoman penggunaan gambar dapat dikemukakan seperti berikut.
a. Judul gambar ditempatkan di bawah gambar, bukan di atasnya. Cara penulisan judul
gambar sama dengan penulisan judul tabel.
b. Gambar harus sederhana untuk dapat menyampaikan ide dengan jelas dan dapat
dipahami tanpa harus disertai penjelasan tekstual.
c. Gambar harus digunakan dengan hemat. Terlalu banyak gambar dapat mengurangi
nilai penyajian data.
d. Gambar yang merupakan tempat lebih dari setengah halaman harus ditempatkan pada
halaman tersendiri.
e. Penyebutan adanya gambar seharusnya mendahului gambar.
[37]
f. Gambar diacu dengan menggunakan angka, bukan dengan menggunakan kata gambar
di atas atau gambar dibawah.
g. Gambar dinomori dengan menggunakan angka seperti pada penomoran tabel.
Contoh.
Bulan
I II III IV V VI VII VIII IX X XI XII
Gambar 2.1 Fluktuasi Kenaikan Air Selama Satu Tahun di Laut Banda dan Laut Arafura
(Sumber: Wyrtki, 1961:139)
[38]
BAB V
BAHASA DAN TANDA BACA
A. Penggunaan Bahasa
Penulisan karya ilmiah hendaknya menggunakan bahasa yang jelas, tepat, formal.
dan lugas. Kejelasan dan ketepatan isi dapat diwujudkan dengan menggunakan kata dan
istilah yang jelas dan tepat, kalimat yang tidak berbelit-belit, dan struktru paragraf yang
runtut.
Kelugasan dan keformalan gaya bahasa diwujudkan dengan menggunakan kalimat
pasif, kata-kata yang emotif, dan tiddak berbunga-bunga. Hindarilah penggunaan kata-kata
seperti saya atau kami atau kita. Jika terpaksa menyebutkan kegiatan yang dilakukan oleh
penulis sendiri, istilah yang dipakai bukan kami atau saya, melainkan penulis atau peneliti.
Namun, istilah penulis atau peneliti seyogyanya digunakan sesedikit mungkin.
Titik (.), koma (,), titik dua (:), tanda tanya (?), dan tanda persen (%) diketik rapat dengan
huruf yang mendahuluinya.
Tidak Baku Baku
Sampel dipilih secara rambang. Sampel dipilih secara rambang.
Data dianalisis dengan tehnik koerlasi , Data dianalisis dengan teknik korelasi,
Anova ,dan regresi ganda. Anova, dan regresi ganda.
... dengan teori ; kemudian ... ... dengan teori; kemudian ...
... sebagai berikut : ... sebagai berikut:
Hal itu tidak benar ! Hal itu tidak benar!
Benarkah hal itu ? Benarkah hal itu?
Jumlahnya sekitar 20 %. Jumlahnya sekitar 20%.
[39]
Tanda kutip (“...”) dan tanda kurung () diketik rapat dengan huruf dari kata atau frasa yang
diapit.
Tidak Baku Baku
Kelima kelompok “ sepadan “. Kelima kelompok “sepadan”.
Tes tersebut dianggap baku Tes tersebut dianggap baku
( standardized ). (standardized).
Tanda hubung (-) dan garis miring (/) diketik rapat dengan hurruf yang mendahului dan
mengikutinya.
Tidak Baku Baku
Tidak berbelit – belit. Tidak berbelit-belit.
Ini terjadi selama tahun 1942 – 1945. Ini terjadi selama tahun 1942-1945.
Dia tidak / belum mengaku. Dia tidak/belum mengaku.
Tanda sama dengan (=), lebih besar (>), lebih kecil (<), tambah (+), kurang (-), kali (x),
dan bagi (:) diketik dengan spasi satu ketukan sebelum dan sesudahnya.
Tidak Baku Baku
p=0.05 p = 0.05
p>0.01 p > 0.01
p<0.01 p < 0.01
a+b=c a+b=c
a:b=d a:b=d
Akan tetapi, tanda bagi (:) yang dipakai untuk memisahkan tahun penerbitan dengan
nomor halaman pada rujukan diketik rapat dengan angka yang mendahului dan
mengikutinya.
Tidak Baku Baku
Hunaepi (1980 : 10) menyatakan Hunaepi (1980:10) menyatakan
Pemenggalan kata pada akhir baris (-) disesuaikan dengan suku katanya.
Tidak Baku Baku
Masalah ini perlu ditegas Masalah ini perlu ditegas-
kan. kan.
Tidak dilakukan dengan me- Tidak dilakukan dengan mem-
mbabi-buta. babi-buta.
[40]
BAB VI
PENCETAKAN DAN PENJILIDAN
Cara percetakan berikut ini berlaku untuk penulisan skripsi dan artikel ilmiah
mahasiswa FPMIPA IKIP Mataram. Sedangkan cara penjilidan hanya berlaku untuk
skripsi mahasiswa FPMIPA IKIP Mataram.
Jenis Huruf
Karya ilmiah hendaknya diketik dengan komputer menggunakan program Windows
(sejenisnya), dengan jenis huruf (font) Times New Roman atau sejenisnya, antara lain
Times, CG Times, dan Dutch. Jenis huruf ini disebut huruf Proporsional, karena jarak antar
huruf tergantung pada besar-kecilnya huruf tersebut. Misalnya huruf m berukuran lebih
besar dari pada huruf i, sehingga jarak antar dua huruf selalu rapat. Jenis huruf ini amat
lazim digunakan pada pecetaka buku, jurnal, majalah, dan surat kabar. Contoh huruf Times
New Roman.
Teks ini diketik dengan huruf Times New Roman. Bentuk huruf ini mirip dengan huruf CG
Times, Times, dan Dutch (tergantung pada program Windows yang digunakan).
Ukuran Huruf
Bagian-bagian suatu bab untuk skripsi menggunakan ukuran huruf yang berbeda
seperti berikut.
12 point Judul bab, judul subbab, teks induk, abstrak skripsi lampiran, daftar rujukan.
10 point Kutipan blok, abstrak makalah dan artikel, judul tabel, judul bagan/gambar,
teks tabel, teks bagan/gambar, catatan akhir, catatan kaki, indeks, header,
footer.
[41]
Ukuran huruf untuk huruf Traditional Arabic
26 point Judul bab
18 point Judul subbab, judul abstrak, judul daftar rujukan, judul tabel, judul gambar,
dan judul indeks
16 point Teks induk, indeks, dan yang lain.
Modus Huruf
Penggunaan huruf normal, miring (italic), tebal (bold), dan garis bawah (Underline)
sebagai berikut.
Normal
Teks induk, abstrak, kata-kata kunci, tabel, gambar, bagan, catatan, lampiran.
Penggunaan Miring (Italic)
Kata nonIndonesia (bahasa asing dan bahasa daerah)
Istilah yang belum lazim
Bagian penting (untuk bagian penting tidak boleh digunakan bold-normal, tetapi boleh
italic-bold)
Contoh yang disajikan pada teks utama
Judul subbab peringkat 4
Judul buku, jurnal, majalah, dan surat kabar dalam teks utama dalam daftar rujukan
Penggunaan Tebal (bold)
Judul bab
Judul subbab (heading)
Bagian penting dari suatu contoh dicetak bold-italic, perhatikan contoh berikut.
Amir anak Amat sedang belajar di Akademi Militer
Penggunaan Garis bawah (Underline)
Garis bawah (underline) tidak boleh dipergunakan, kecuali dalam hal-hal yang amat
khusus. Garis bawah dipergunakan untuk teks yang dicetak dengan huruf mesin ketik
(Courier dan Prestige). Pada teks yang dicetak dengan huruf Times New Roman, garis
bawah diganti dengan huruf miring (italic).
[42]
Spasi Penulisan Naskah
Antarbaris. Artikel ilmiah dicetak dengan spasi 1.5 sedangkan skripsi dicetak
dengan spasi 2 (ganda), kecuali keterangan gambar, grafik, lampiran, tabel, dan daftar
rujukan dicetak dengan spasi tunggal. Judul bab dicetak turun 4 spasi dari garis tepi atas
bidang ketikan. Jarak antara akhir judul bab dan awal teks adalah 4 spasi. Jarak antara
akhir teks dengan subjudul 3 spasi dan jarak antara subjudul dengan awal teks berikutnya 2
spasi. Jarak antara paragraf sama dengan jarak antarbaris, yaitu 2 spasi untuk skripsi dan
makalah, dan 1.5 spasi untuk artikel. Jarak antara satu macam bahan pustaka denan bahan
pustaka lain dalam daftar rujukan menggunakan spasi ganda (2 spasi).
Antarbaris. Spasi antara dua kata tidak boleh terlalu renggang. Spasi yang
dibolehkan maksimal sama dengan ukuran satu huruf. Tepi kanan boleh rata (full
justification) atau tidak rata. Jika tepi kanan rata (full justification), harap diupayakan spasi
antarkata cukup rapa. Agar spasi antarkata cukup rapt, kata yang terletak di pinggir jika
perlu diputus menurut suku katanya (fasilitas hyphenation diaktifkan: on) mengikuti kaidah
bahasa Indonesia yang baku. Berikut contoh teks dengan spasi antarkata rapat dan kurang
rapat.
Salah
Spasi antar kata pada teks ini terlalu lebar sehingga tidak tampak rapi dan
menyulitkan untuk dibaca. Spasi antarkata pada teks ini terlalu lebar sehingga
tidak tampak rapi dan menuyulitkan untuk dibaca.
Benar
Spasi antar kata pada teks ini cukup rapat seehinga tampak rapi dan mudah dibaca.
Spasi antar kata pada teks ini cukup rapat sehingga tampak rapi dan mudah dibaca.
[43]
Salah
semua pendekatan penelitian--kuantitatif dan kualitatif--perlu dikaji penerapannya.
Bagian tersebut tertulis pada halaman 15-20.
Hal-hal berikut perlu diperhatikan dalam memilih kertas untuk skripsi:
- jenis
- ukuran
- bobot
Benar
Semua pendekatan penelitian—kuantitatif dan kualitatif—perlu dikaji
penerapannya.
Bagian tersebut tertulis pada halaman 15.20.
Hal-hal berikut perlu diperhatikan dalam memilih kertas untuk skripsi:
Jenis
Ukuran
Bobot
Penjilidan
Ketentuan mengenai penjilidan yang dikemukakan di sini. Skripsi harus dijilid
dengan menggunakan karton tebal. Pada punggung skirpsi hendaknya dimuat nama penulis
dan judul. Skripsi dijilid sebanyak 6 eksemplar (1 untuk Program Studi, 1 untuk
perpustakaan pusat, dan 1 untuk setiap pembimbing dan penguji dan 1 untuk arsip penulis).
Halaman sampul harus dicetak dengan tinta hitam timbul di atas dasar kulit kain linen
oranye (sesuai warna fakultas).
[44]
BAB VII
TEKNIK PENULISAN ARTIKEL ILMIAH
Abstract
a. Abstract ditulis dalam dua bahasa Indonesia dan Inggris, berisi tentang inti
permasalahan/latar belakang, tujuan, metode/pemecahan masalah, dan hasil yang
diperoleh. Kata Abstract dicetak tebal (bold).
b. Jumlah kata dalam abstract tidak lebih dari 250 kata dan diketik 1 spasi.
c. Jenis huruf abstract adalah Times New Roman font 11, disajikan dnegan rata kiri dan
rata kanan, disajikan dalam satu paragraph, dan ditulis tanpa menjorok (indent) pada
awal kalimat.
d. Abstract dilengkapi dengan Keywords yang terdiri atas 3-5 kata yang menjadi inti dari
uraian abstraksi. Kata Keywords dicetak tebal (bold).
[46]
Refrensi
Penulisan pustaka menggunakan sistem Harvad Referencing Standard. Semua yang tertera
dalam pustaka harus dirujuk dalam naskah. Kemutahiran referensi sangat diutamakan.
a. Buku
Penulis 1, Penulis 2 dst. (Nama belakang, nama depan disingkat). Tahun publikasi. Judul
Buku Cetak Miring. Edisi, Penerbit. Tempat Publikasi
Contoh:
Syahrir, Suryadi, R. & Prayogi, S. 2013. Statistic Pendidikan. Samudra Biru: Yogyakarta
c. Prosiding Seminar/Konferensi
Penulis 1, Penulis 2 dst. (Nama belakang, nama depan disingkat). Tahun publikasi. Judul
artikel. Nama Konferensi/Seminar. Tanggal, Bulan, Tahun, Kota, Negara, Halaman.
Contoh:
Samsuri, T. & Fitriani, H. 2014. Uji Anti Oksidan dan Kandungan Gizi Teh Daun Gaharu.
Seminar Nasional FPMIPA IKIP Mataram. 22 November 2014, Mataram,
Indonesia. 125 – 137.
Aturan Tambahan
a. Penulisan Rumus
Rumus matematika ditulis secara jelas dengan Microsoft Equation atau aplikasi lain
yang sejenis dan diberi nomor seperti contoh berikut.
(1)
b. Penulisan Tabel
Tabel diberi nomor sesuai urutan penyajian (Tabel 1, dst.) tanpa garis batas kanan atau
kiri. Judul tabel ditulis di bagian atas tabel dengan posisi rata tengah (centre justified)
seperti contoh berikut.
Tabel 1. Respon Siswa Terhadap Pembelajaran
Respon Persentase (%)
Sangat senang 45
Senang 20
Tidak senang 25
Sangat tidak senang 10
c. Penulisan Gambar/Grafik
Gambar diberi nomor sesuai urutan penyajian (Gambar. 1, dst.) judul gambar
diletakkan di bawah gambar dengan posisi tengah seperti contoh berikut.
[48]
B. Template Artikel Fakultas Pendidikan Matematika dan IPA
Penulis 11), Penulis 22) dst. [Font Times New Roman 10 Cetak Tebal dan Nama Tidak Boleh
Disingakat]
1
Nama Fakultas, nama Perguruan Tinggi (penulis 1)
Email: penulis_1@abc.ac.id
2
Nama Fakultas, nama Perguruan Tinggi (penulis 2)
Email: penulis_2@abc.ac.id
Keywords: Maksimum 5 kata kunci dipisahkan dengan tanda koma, font Times New Roman
11, sepasi tungga, dan cetak miring.
METODE
Metode penelitian menjelaskan rancangan kegiatan, ruang lingkup atau objek,
bahan dan alat utama, tempat, teknik pengumpulan data, definisi oprasional variable
penelitian, dan teknik analisis. (Times New Roman 11).
KESIMPULAN
Kesimpulan berisi rangkuman singkat atas hasil penelitian dan pembahasan. ( Times
New Roman 11).
REFRENSI
Penulisan naskah dan sitasi yang diacu dalam naskah ini disarankan menggunakan aplikasi
refrensi (referensi manager). (Times New Roman 11).
[49]
4,5 cm
dari tepi
Lampiran 1a. Contoh Halaman Sampul Proposal
atas
kertas
2 cm
4,5 cm 6,5 cm
2 cm
PROPOSAL SKRIPSI 1 cm
Diajukan untuk
2 cm
ANNA FITRIANA
NIM 13211085 2,5 cm
3 cm
2 cm
4,5 cm 6,5 cm
2 cm
SKRIPSI 1 cm
Diajukan kepada Fakultas Pendidikan Matematika dan IPA
Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan Mataram, Sebagai Salah Satu Persyaratan
Untuk memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
2 cm
OLEH
2,5 cm
ANNA FITRIANA
NIM 15211085
3 cm
SKRIPSI
Diajukan Kepada
FPMIPA IKIP Mataram Untuk
Memenuhi Persyaratan Dalam Menyelesaikan
Program Sarjana (S1) Pendidikan Biologi
Oleh
Anna Fitriana
NIM. 15211085
[52]
Lampiran 3a. Contoh Lembar Persetujuan Pembimbing untuk Proposal
INSTITUT KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN MATARAM
FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN IPA
Alamat: Jln. Pemuda No. 59 A Mataram, Telp/Fax (0370) 632082
Website: fpmipa.ikipmataram.ac.id | Email: fpmipa@ikipmataram.ac.id
Proposal Berjudul:
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
Mataram, …..............………………...........
Pembimbing I Pembimbing II
…………………………. ………………………….
NIDN. NIDN.
Mengetahui, Menyetujui,
Dekan FPMIPA IKIP Mataram Ketua Program Studi Pendidikan ...............
…………………………. ………………………….
NIK. NIK.
[53]
Lampiran 3b. Contoh Lembar Persetujuan Pembimbing untuk Skripsi
INSTITUT KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN MATARAM
FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN IPA
Alamat: Jln. Pemuda No. 59 A Mataram, Telp/Fax (0370) 632082
Website: fpmipa.ikipmataram.ac.id | Email: fpmipa@ikipmataram.ac.id
Nama : …………………………………………………………………………………….
NIM : …………………………………………………………………………………….
Judul : …………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………….
Mataram, …..............………………...........
Pembimbing I Pembimbing II
…………………………. ………………………….
NIDN. NIDN.
Mengetahui, Menyetujui,
Dekan FPMIPA IKIP Mataram Ketua Program Studi Pendidikan ...............
…………………………. ………………………….
NIK. NIK.
[54]
Lampiran 3c. Contoh Lembar Pengesahan Pembimbing untuk Skripsi
INSTITUT KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN MATARAM
FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN IPA
Alamat: Jln. Pemuda No. 59 A Mataram, Telp/Fax (0370) 632082
Website: fpmipa.ikipmataram.ac.id | Email: fpmipa@ikipmataram.ac.id
Skripsi yang telah disusun oleh ……………….. (NIM. ...............) yang berjudul “……………....
………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………....................……..”, telah disetujui dan
dipertahankan di depan Dewan Penguji Skripsi pada hari ……………, tanggal………........……
Mataram,….,………………..
…………………………… Ketua ( )
NIDN.
…………………………… Anggota ( )
NIDN.
…………………………… Anggota ( )
NIDN.
Mengetahui, Menyetujui,
Dekan FPMIPA IKIP Mataram Ketua Program Studi Pendidikan ...............
…………………………. ………………………….
NIK. NIK.
[55]
Lampiran 4. Halaman Logo IKIP Mataram
[56]
Lampiran 5. Contoh Lembar Pernyataan Keaslian Skripsi
INSTITUT KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN MATARAM
FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN IPA
Alamat: Jln. Pemuda No. 59 A Mataram, Telp/Fax (0370) 632082
Website: fpmipa.ikipmataram.ac.id | Email: fpmipa@ikipmataram.ac.id
Mataram,….......…………….
[57]
Lampiran 6. Contoh Kata Pengantar
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah Yang Maha Kuasa karena dengan RahmatNya penulis dapat
Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dan
memberikan dukungan moril dan materil dalam penyelesaian skrispi ini. Oleh karena itu pada
kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada:
1. Pembimbing I .............
2. Pembimbing II .............
7. ……………..
Semoga segala kebaikan bapak dan ibu serta saudara-saudari sekalian mendapat balasan
dari Allah SWT. Akhirnya kata, semoga skrispi ini bermanfaat bagi para pembaca.
Mataram,..........................
Penulis
[58]
Lampiran 7. Contoh Abstrak
(Judul)
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
Abstrak: Kata Abstrak ditulis dipinggir kanan atas setelah judul dan nama penulis dengan
diawali dengan huruf kapital dan diberikan tanda titik dua. Judul ditulis di tengah halaman paling
atas, simetris di batas atas bidang pengetikan dan tanpa tanda titik. Nama penulis diketik tepat di
bawah judul dan diberikan garis bawah dengan jarak satu spasi di atas NIM.
Dalam abstrak dicantumkan kata kunci yang ditempatkan di bawah teks abstrak. Jumlah kata
kunci berkisar antara tiga sampai lima buah. Kata kunci dipergunakan untuk komputerisasi
sistem informasi ilmiah. Dengan kata kunci dapat ditemukan judul-judul skripsi beserta tanda
abstraknya dengan mudah.
Dalam teks abstrak disajikan secara padat intisari skripsi yang mencakup latar belakang,
tujanmasalah yang diteliti, metode yang digunakan, hasil-hasil yang diperoleh, kesimpulan
yang dapat ditarik, dan (kalau ada) saran yang diajukan.
Penyajian teks di dalam abstrak diketik dengan spasi tunggal (satu spasi) dan panjangnya tidak
lebih dari dua halaman kertas ukuran kuarto. Contoh format penulisan abstrak. Teks abstrak
ditulis dalam 2 (dua) bahasa yaitu bahasa Indonesia dan bahasa Inggris. Untuk meningkatkan
indeks sitasi, abstrak dipublikasikan melalui website IKIP Mataram
Kata kunci: Jumlah kata kunci berkisar antara tiga sampai lima buah
[59]
Lampiran 8. Contoh Daftar Isi
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL .............................................................................. i
HALAMAN SAMPUL........................................................................... ii
HALAMAN LOGO ............................................................................... vi
LEMBAR PERSETUJUAN.............................................................. ..... iv
LEMBAR PENGESAHAN .............................................................. ..... v
HALAMAN MOTO DAN PERSEMBAHAN....................................... vi
HALAMAN PERNYATAAN ................................................................ vii
KATA PENGANTAR ............................................................................ viii
ABSTRAK ............................................................................................. ix
ASBTRACT ........................................................................................... x
DAFTAR ISI .......................................................................................... xi
DAFTAR TABEL .................................................................................. xii
DAFTAR GAMBAR ............................................................................. xiii
DAFTAR LAMPIRAN .......................................................................... xiv
BAB I PENDAHULUAN....................................................................... 1
A. Latar Belakang ..................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................ 14
C. Tujuan Penelitian ................................................................. 15
D. Manfaat Penelitian ................................................................ 16
E. Asumsi Penelitian (jika diperlukan)...................................... 17
F. Lingkup Penelitian ............................................................... 18
G. Definisi Operasional ............................................................. 19
[60]
BAB IV HASIL PENELITIAN .............................................................. 70
A. Hasil Penelitian .................................................................... 70
B. Pembahasan .......................................................................... 99
[61]
Lampiran 9. Contoh Daftar Tabel
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
[62]
Lampiran 10. Contoh Daftar Gambar
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
[63]
Lampiran 11. Contoh Daftar Lampiran
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
[64]
Lampiran 12. Contoh Penulisan Daftar Pustaka atau Rujukan
DAFTAR RUJUKAN
Abdurrajak. 1983. Hubungan antara latar belakang pendidikan formal, pengetahuan, sikap, dan
kebiasaan Ibu dengan kematian bayi usia di bawah lima tahun.Disertasi tidak
diterbitkan. Malang: Program Pascasarjana IKIP Malang.
Adrianto. A. dkk. 1997. Peranan Media Massa Lokal Bagi Pembinaan dan Peng-embangan
Kebudayaan Daerah. Yogyakarta: Depdikbud.
Arikunto. 2006. Prosedur Penelitian (Suatu Pendekatan Praktik). Jakarta: Rineka Cipta.
Badan Pengawas Obat dan MakananRITahun 2002 Tentang Panduan Pengola-han Pangan
Yang Baik Bagi Industri Rumah Tangga. 2002. Deput Bidang Pengawasan Keamanan
Pangan dan Bahan Berbahaya.
Balia, R.L., dkk. 2007. Jumlah Bakteri Total dan Koliform Pada Susu Segar Peternakan Sapi
Perah Rakyat dan Susu Pasteurisasi Tanpa Kemasan di Pedagang Kaki Lima.
Bandung: Fakultas Peternakan Universitas Padjadjaran.
Budhi. 2008. Jamu Gendong Tetap Jadi Primadona, (Online), (http://www.kom pas-
tv.com/content/view/617/108/, diakses 25 Juni 2009)
[65]
Lampiran 13. Contoh Penulisan Riwayat Hidup
RIWAYAT HIDUP
Udin dilahirkan di Temiling Desa Montong Baan Kecamatan Sikur Kabupaten Lombok
Timur, Nusa Tenggara Barat Tanggal 17 Agustus 1984, anak ketiga dari tiga bersaudara,
pasangan petani desa yaitu Amaq Sayuti dan Inaq Aminah. Pendidikan dasar sampai Sekolah
Menengah Pertama ditempuh di kampung halamannya di Lombok Timur, sedangkan Sekolah
Menengat Atas di Kota Mataram. Tamat SD tahun 1996, SMP tahun 1999, dan SMK tahun
2002.
Pendidikan berikutnya ia tempuh di IKIP Mataram dan selesai tahun 2007 dengan
predikat Cumlaude. Semenjak tahun 2007 hingga sekarang, ia mengabdi sebagai tenaga pengajar
di Program Studi Pendidikan Biologi FPMIPA IKIP Mataram. Semasa mahasiswanya, ia aktif
sebagai asisten praktikum di Laboratorium Pendidikan Biologi FPMIPA IKIP Mataram. Di
samping itu, ia juga aktif dalam organisasi kemahasiswaan dan dipercaya sebagai ketua Badan
Eksekutif Mahasiwa FPMIPA IKIP Mataram (Periode 2006-2007). Tahun 2005, ia ikut
mencetuskan lahirnya Ikatan Himpunan Mahasiswa Biologi Indonesia (IKAHIMBI) dan
dipercaya sebagai Dewan Pengawas IKAHIMBI (2005-2006).
Semasa mahasiswanya, ia juga pernah mengikuti beberapa pelatihan kemahasiswaan
tingkat nasional. Tahun 2006, ia ikut dalam Latihan Kepemimpinan Mahasiswa (LKMM) di Bali
yang diselenggarakan oleh Departemen Pendidikan Nasional. Tahun 2006, ia ikut Seminar Hasil
Penelitian di Univesitas Negeri Surabaya (UNESA). Tahun 2007, ia ikut dalam Lokakarya
Penanggulangan Bencana Nasional di ITS Surabaya.
[66]