Anda di halaman 1dari 73

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT (Tuhan Yang Maha Esa) atas rahmat dan
karuniaNya, sehingga Buku Pedoman Penulian Karya Ilmiah Fakultas Pendidikan
Matematika dan IPA ini dapat diselesaikan.
Penulisan karya ilmiah skripsi merupakan salah satu syarat guna memperoleh gelar
sarjana seperti yang telah tercantum dalam kurikulum Program Studi di lingkungan FPMIPA
IKIP Mataram. Pedoman penulisan karya ilmiah skripsi ini merupakan panduan berupa
tatacara, cara penulisan, rambu-rambu dan batasan dalam penulisan skripsi dan artikel
penelitian di lingkungan FPMIPA IKIP Mataram yang harus diikuti oleh penulis agar
sistematika dan kaidah ilmiah yang berlaku sesuai dengan tujuan penulisan skripsi dan artikel
penelitian.
Pedoman penulisan karya ilmiah ini juga memuat pembakuan prosedur, format, dan
proses penulisan serta ketentuan-ketentuan teknis, yang dilandasi dengan kode penulisan
ilmiah yang lazim digunakan dalam dunia akademik. Semoga pedoman ini dapat bermanfaat
sesuai tujuan penulisan skripsi seperti yang tercantum dalam kurikulum Program Studi S1 dan
Pedoman Penyeleggaraan Pendidikan IKIP Mataram.
Pada kesempatan ini diucapkan terima kasih kepada Tim Penyusun dan semua pihak
yang telah membantu dalam penyelesaian buku Pedoman Penulisan Karya Ilmiah ini. Semoga
buku pedoman ini dapat menjadi acuan dan petunjuk bagi semua pihak yang terkait dalam
penyusunan karya ilmiah khususnya mahasiswa FPMIPA IKIP Mataram.

[iii]
Tim Penyusun
Pedoman Penulisan Karya Ilmiah (PPKI)
Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
FPMIPA IKIP Mataram
Tahun 2019

Penanggung Jawab
Dr. Saiful Prayogi, M.Pd.
(Dekan FPMIPA IKIP Mataram)

Ketua
Agus Muliadi, M.Pd.

Anggota
Baiq Asma Nufida, M.Pd
Masjudin, M.Pd.
Ismail Efendi, M.Pd.
Yusran Khery, S.Si., M.Pd.
Syifa’ul Gummah, M.Pd.
Any Fatmawati, M.Pd.
Taufik Samsuri, M.Pd.
Yuntawati, M.Pd.
Ade Kurniawan, M.Pd.
Citra Ayu Dewi, M.Pd.
Dwi Sabda Budi P., M.Si.
Laras Firdaus, M.Pd

Tim Layout
Irham Azmi, S.Pd.

[iv]
DAFTAR ISI

Halaman Judul ..............................................................................................................i


Keputusan Dekan .........................................................................................................ii
Kata Pengantar..............................................................................................................iii
Tim Penyusun ..............................................................................................................iv
Daftar Isi .......................................................................................................................v
Daftar Lampiran ...........................................................................................................vi
BAB I PENDAHULUAN ...........................................................................................1
A. Pengertian Karya Ilmiah...................................................................................1
B. Kode Etik Penulisan Karya Ilmiah ...................................................................1
C. Skripsi...............................................................................................................2
1. Ciri-ciri, Karaktristik, dan Tujuan Skripsi..................................................4
2. Kriteria Skripsi ...........................................................................................4
3. Karakteristik Skripsi ...................................................................................5
4. Tujuan Skripsi ............................................................................................5

BAB II PERSYARATAN DAN MEKANISME BIMBINGAN SKRIPSI ...........7


A. Tugas dan Kewajiban Dosen Pembimbing.......................................................7
B. Tugas dan Kewajiban Mahasiswa ....................................................................8
C. Sanksi-sanksi ....................................................................................................9

BAB III SISTEMATIKA SKRIPSI ..........................................................................10


A. Sistematika Penulisan Proposal dan Skripsi .....................................................10
1. Sistematika Penulisan Proposal ..................................................................10
2. Sistematika Penulisan Skripsi.....................................................................11
B. Penjelasan Sistematika Bagian Awal Proposal dan Skripsi .............................12
C. Penjelasan Sistematika Bagian Inti Proposal dan Skripsi.................................16

BAB IV TEKNIK PENULISAN SKRIPSI ..............................................................26


A. Teknik Penulisan Bab dan Subbab ...................................................................26
B. Teknik Merujuk dan Menulis Daftar Rujukan .................................................28
C. Teknik Penulisan Tabel dan Gambar................................................................35

BAB V BAHASA DAN TANDA BACA ...................................................................39


A. Penggunaan Bahasa ..........................................................................................39
B. Penulisan Tanda Baca.......................................................................................39

[v]
BAB VI PENCETAKAN DAN PENJILIDAN ........................................................41

BAB VII TEKNIK PENULISAN ARTIKEL ILMIAH..........................................45


A. Sistematika Penulisan Artikel Penelitian..........................................................45
B. Template Artikel Fakultas Pendidikan Matematika dan IPA...........................48

[vi]
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1a. Contoh Halaman Sampul Proposal ............................................50


Lampiran 1b. Contoh Halaman Judul Skripsi ..................................................51
Lampiran 2 Halaman Sampul Skripsi...............................................................52
Lampiran 3a. Contoh Lembar Persetujuan Pembimbing untuk Proposal ........53
Lampiran 3b. Contoh Lembar Persetujuan Pembimbing untuk Skripsi...........54
Lampiran 3c. Contoh Lembar Pengesahan Pembimbing untuk Skripsi ...........55
Lampiran 4 Halaman Logo IKIP Mataram.......................................................56
Lampiran 5 Contoh Lembar Pernyataan Keaslian Skripsi ...............................57
Lampiran 6 Contoh Kata Pengantar .................................................................58
Lampiran 7 Contoh Abstrak .............................................................................59
Lampiran 8 Contoh Daftar Isi...........................................................................60
Lampiran 9 Contoh Daftar Tabel......................................................................62
Lampiran 10 Contoh Daftar Gambar................................................................63
Lampiran 11 Contoh Daftar Lampiran .............................................................64
Lampiran 12 Contoh Penulisan Daftar Pustaka atau Rujukan .........................65
Lampiran 13 Contoh Penulisan Riwayat Hidup ...............................................66

[vii]
BAB I
PENDAHULUAN

A. Pengertian Karya Ilmiah


Penulisan karya ilmiah merupakan salah satu ciri pokok kegiatan perguruan
tinggi. Karya ilmiah adalah karya tulis atau bentuk lainnya yang telah diakui dalam
bidang ilmu pengetahuan, teknologi atau seni yang ditulis atau dikerjakan sesuai
dengan tata cara ilmiah, dan mengikuti pedoman atau konvensi ilmiah yang telah
disepakati atau ditetapkan. Melalui pembuatan karya ilmiah, anggota masyarakat
akadmik pada suatu perguruan tinggi dapat mengkomunikasikan informasi baru,
gagasan, kajian, dan/atau hasil penelitian. Untuk pelaporan karya ilmiah diperlukan
suatu pedoman tentang penyusunan karya ilmiah, khususnya karya ilmiah tertulis.
Pedoman penulisan karya ilmiah ini memberikan petunjuk tentang cara menulis karya
ilmiah berupa skripsi, artikel, dan makalah. Penulisan tugas akhir harus menyesuaikan
dengan pedoman penulisan ini.

B. Kode Etik Penulisan Karya Ilmiah


Kode etik adalah seperangkat aturan atau norma yang perlu diperhatikan oleh
mahasiswa dalam penulisan skripsi dan/atau karya ilmiah. Kode etik tersebut bersifat
mengikat, dalam artian mahasiswa harus memperjuangkan nilai-nilai moralitas
penulisan skripsi atau karya ilmiah meskipun melekat pada mahasiswa tentang
kebebasan berpikir. Nilai-nilai moralitas yang dimaksudkan tersebut adalah mahasiswa
dalam menyusun skripsi dan/ataupun karya ilmiah harus memperhatikan nilai-nilai
kejujuran, seperti mahasiswa harus secara jujur menyebutkan rujukan terhadap bahan
atau pikiran yang diambil dari sumber lain. Pemakaian bahan atau pikiran dari suatu
sumber atau orang lain yang tidak disertai dengan rujukan dapat diidentikkan dengan
pencurian.
Mahasiswa dalam menyusun skripsi, dan/atau karya ilmiah harus
menghindarkan diri dari tindak kecurangan yang lazim disebut plagiat (plagiarism).
Plagiat merupakan tindak kecurangan yang berupa pengambilan tulisan atau pemikiran
orang lain yang diakui sebagai hasil tulisan atau hasil pemikirannya sendiri. Oleh
karena itu, mahasiswa wajib membuat dan mencantumkan refrensi atau sumber
informasi yang digunakan sebagai sumber pustakanya, serta membuat pernyataan

[1]
dalam skripsi bahwa karya skripsinya tersebut bukan merupakan pengambilalihan
tulisan atau pemikiran orang lain. Contoh isi dan format pernyataan keaslian skripsi
dapat dilihat pada Lampiran 5.
Pada penulisan karya ilmiah, istilah rujuk-merujuk dan/atau kutip-mengkutip
merupakan kegiatan yang tidak dapat dihindari. Kegiatan ini sangat dianjurkan, karena
perujukan dan/atau pengutipan akan membantu perkembangan ilmu, dan dalam
menggunakan bahan dari suatu sumber (misalnya instrumen, bagan, gambar, dan tabel),
mahasiswa wajib meminta ijin kepada pemilik bahan tersebut. Permintaan ijin
dilakukan secara tertulis. Jika pemilik bahan tidak dapat dijangkau, penulis harus
menyebutkan sumbernya dengan menjelaskan apakah bahan tersebut diambil secara
utuh, diambil sebagian, dimodifikasi, atau dikembangkan. Nama sumber data atau
informan, terutama dalam penelitian kualitatif, atau penelitian yang subjek
penelitiannya adalah siswa atau mahasiswa, tidak boleh dicantumkan apabila
pencantuman nama tersebut dapat merugikan sumber data atau informan.
Sebagai gantinya, nama sumber data atau informan dinyatakan dalam bentuk kode atau
nama samaran atau inisial.

C. Skripsi
Skripsi merupakan karya ilmiah dalam suatu bidang studi yang ditulis oleh
mahasiswa program sarjana (S1) pada akhir studinya. Karya ilmiah ini merupakan
salah satu persyaratan untuk menyelesaikan program studi mereka yang dapat ditulis
berdasarkan hasil penelitian lapangan atau hasil kerja pengembangan (projek). Skripsi
didefinisikan sebagai karya ilmiah berisi hasil penelitian menyeluruh yang disusun
secara sistematis berdasarkan ketentuan metodologi penelitian ilmiah. Skripsi adalah
karya tulis mahasiswa yang menunjukkan kulminasi proses berpikir ilmiah, kreatif,
integratif yang sesuai dengan disiplin ilmunya, kemudian disusun untuk memenuhi
persyaratan program S1 kependidikan yang ada di lingkungan IKIP Mataram.
Penulisan skripsi ini dimaksudkan sebagai pelatihan bagi mahasiswa untuk
menuangkan gagasannya dalam bentuk sebuah karya ilmiah. Berdasarkan hal tersebut
maka semua mahasiswa Program Strata 1 (S1) IKIP Mataram, pada akhir masa
studinya diwajibkan untuk menulis karya ilmiah yang disebut dengan Skripsi sebagai
syarat untuk memperoleh gelar sarjana pada bidangnya yang merujuk pada hasil
penelitian baik lapangan maupun pengembangan.
[2]
Skripsi hasil penelitian lapangan adalah jenis penelitian yang berorientasi pada
pengumpulan data empiris di lapangan. Ditinjau dari pendekatan yang digunakan,
penelitian lapangan dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu penelitian kualitatif dan
kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah suatu penelitian yang pada dasarnya
menggunakan pendekatan deduktif-induktif. Pendekatan ini berangkat dari suatu
kerangka teori, gagasan para ahli, ataupun pemahaman peneliti berdasarkan
pengalamannya, kemudian dikembangkan menjadi permasalahan-permasalahan beserta
pemecahan-pemecahannya yang diajukan untuk memperoleh pembenaran (verifikasi)
dalam bentuk dukungan data empiris di lapangan, sedangkan penelitian kualitatif
adalah penelitian yang dimaksudkan untuk mengungkapkan gejala secara holistik-
kontekstual melalui pengumpulan data dari latar alami dengan memanfaatkan diri
peneliti sebagai instrumen kunci. Penelitian kualitatif bersifat deskriptif dan cendrung
menggunakan analisis dngan pendekatan induktif. Proses dan makna (perspektif
subjek) lebih ditonjolkan dalam penelitian kualitatif. Ciri-ciri penelitian kualitatif
mewarnai sifat dan bentuk laporannya. Oleh karena itu, laporan penelitian kualitatif
disusun dalam bentuk narasi yang bersifat kreatif dan mendalam serta menunjukkan
ciri-ciri naturalistik yang penuh keotentikan.
Kerja pengembangan adalah kegiatan yang menghasilkan rancangan atau
produk yang dapat dipakai untuk memecahkan masalah-masalah aktual. Dalam hal ini,
kegiatan pengembangan ditekankan pada pemanfaatan teori-teori, konsep-konsep,
prinsip-prinsip, atau temuan-temuan penelitian untuk memecahkan masalah. Skripsi
yang ditulis berdasarkan hasil kerja pengembangan menurut format dan sistematika
yang ditulis berdasarkan hasil penelitian, karena karakteristik kegiatan pengembangan
dan kegiatan penelitian tersebut berbeda. Kegiatan penelitian pada dasarnya berupaya
mencari jawaban terhadap suatu permasalahan, sedangkan kegiatan pengembangan
berupaya menerapkan temuan atau teori untuk memecahkan suatu permasalahan.
1. Ciri-ciri, Karakteristik, dan Tujuan Skripsi
Skripsi ini disusun berdasarkan hasil penelitian yang mempunyai ciri-ciri antara
lain adalah:
a. Harus ada ide yang dijadikan masalah atau isu yang ingin dipelajari (dikaji).
b. Judul skripsi dibuat sendiri oleh mahasiswa berdasarkan ide dan gagasannya
sendiri dan/atau mengikuti payung penelitian dosen.

[3]
c. Penelitian tersebut berdasarkan pengamatan lapangan (data primer) dan/atau
analisis data sekunder.
d. Penelitian harus berbasis metodologi.
e. Penelitian tersebut mengungkapkan adanya kenyataan baru atau kenyataan
khusus.
f. Skripsi berada dibawah pengawasan pembimbing secara berkala dan teratur.
g. Skripsi mengikuti tata tulis karya ilmiah.

2. Kriteria Skripsi
Skripsi merupakan suatu karya ilmiah yang disusun berdasarkan hasil
penelitian, maka perlu dipahami kegiatan-kegiatan apa saja yang termasuk dalam
penelitian. Penelitian adalah penyelidikan yang giat secara sistematis, sabar, hati-
hati dalam bidang ilmu pengetahuan untuk menghasilkan fakta-fakta atau prinsip-
prinsip. berdasarkan definisi tersebut dapat dijabarkan suatu kegiatan yang dapat
dikategorikan sebagai penelitian bila memenuhi kriteria berikut:
a. Ada permasalahan yang ingin diselidiki, atau isu yang ingin dipelajari (dikaji).
1) Permasalahan yang ingin diselesaikan atau isu yang ingin dikaji.
2) Hipotesis yang ingin dibuktikan/diuji kebenarannya jika diperlukan.
3) Petanyaan yang ingin dicari jawabannya.
4) Permasalahan yang diselidiki masih merupakan pertanyaan yang memerlukan
jawaban.
5) Hasil-hasil penelitian yang masih kontroversi
b. Untuk mendapatkan hasil yang diinginkan (berupa pemecahan masalah,
pembuktian kebenaran hipotesis) diperlukan cara tertentu, serta dibutuhkan
kesabaran dan ketelitian dalam melakukan penyelidikan.
c. Hasil penyelidikan dapat berupa konsep, informasi/data, fakta, ketentuan,
dan/atau kaidah/hukum.
Berdasarkan kriteria tersebut, dapat dinyatakan bahwa skripsi merupakan
upaya untuk memecahkan suatu masalah secara ilmiah dan objektif sehingga
menghasilkan bermacam-macam gagasan kreatif untuk dikontribusikan kepada ilmu
dan teknologi, dan/atau kepada pembangunan dan/atau pengembangan
kelembagaan.

[4]
3. Karakteristik Skripsi
Skripsi atau karya ilmiah yang disusun mahasiswa harus memiliki karakteristik
sebagai berikut:
a. Merupakan hasil karya asli, bukan jiplakan atau plagiat sebagian atau secara
keseluruhan.
b. Mempunyai relevansi dengan bidang keilmuannya.
c. Mempunyai manfaat teoritis atau praktis.
d. Sesuai dengan kaedah-kaedah keilmuan.

4. Tujuan Skripsi
Penyusunan skripsi memberikan kesempatan kepada mahasiswa agar dapat:
a. Memformulasikan ide, konsep, pola pikir, dan kreativitasnya yang dikemas
secara terpadu dan komprehensif.
b. Merangkum dan mengaplikasikan semua pengalaman pendidikan.
c. Menyelesaikan masalah dalam bidang keahlian/bidang studi secara sistematis
dan logis, kritis dan kreatif, berdasarkan data/informasi yang akurat dan
didukung analisis yang tepat.
d. Mengkomunikasikan dan menuangkannya dalam format yang digunakan di
kalangan masyarakat ilmiah.
Penyusunan skripsi merupakan salah satu persyaratan untuk menyelesaikan
studi dalam program strata 1 (S1) pendidikan di FPMIPA IKIP Mataram yang
mempunyai tujuan agar mahasiswa:
a. Dapat membentuk sikap mental ilmiah.
b. Dapat membentuk pribadi yang jujur.
c. Dapat mengidentifikasikan dan merumuskan masalah penelitian yang
berdasarkan rasional yang dinilai penting dan bermanfaat ditinjau dari beberapa
segi.
d. Dapat melakukan penelitian, mulai dari penyusunan, rancangan penelitian,
pelaksanaan penelitian, dan sampai pelaporan hasil penelitian.
e. Dapat melakukan kajian secara kualitatif dan kuantitatif, dan menarik
kesimpulan yang jelas.
f. Dapat merekomendasikan hasil penelitiannya kepada pihak-pihak yang
berkepentingan.
[5]
g. Dapat mempresentasikan (mengkomunikasikan) hasil penelitiannya, baik forum
ilmiah (seminar/temu ilmiah), maupun mempertahankan skripsinya tersebut
kepada dewan penguji skripsi.

[6]
BAB II
PERSYARATAN DAN MEKANISME BIMBINGAN SKRIPSI

A. Persyaratan Dosen Pembimbing


1. Skripsi mahasiswa harus dibimbing oleh 2 orang pembimbing yaitu pembimbing I
(pembimbing utama) dan pembimbing II (pembimbing pendamping).
2. Pembimbing I dan II adalah dosen tetap FPMIPA IKIP Mataram.
3. Pembimbing I minimal memiliki kualifikasi pendidikan S2 dan jabatan fungsional
Lektor/IIIc.
4. Pembimbing II minimal memiliki kualifikasi pendidikan S2 dan jabatan fungsional
Asisten Ahli/IIIa.
5. Pembimbing skripsi ditunjuk oleh Ketua Program Studi dan ditetapkan oleh Dekan
FPMIPA IKIP Mataram.
6. Jumlah dan komposisi pembimbing harus proporsional dengan tetap memperhatikan
rasio antara mahasiswa yang harus dibimbing dan jumlah dosen yang memenuhi
kriteria sebagai pembimbing di masing-masing Program Studi.

B. Tugas dan Kewajiban Dosen Pembimbing


1. Membimbing mahasiswa dalam menyusun proposal penelitian dan skripsi dengan
sistematika dan teknik penulisan harus mengacu pada buku pedoman penulisan karya
ilmiah yang berkalu.
2. Mengarahkan mahasiswa untuk menghasilkan karya tulis ilmiah dalam bentuk skripsi
yang asli karya mahasiswa penulis atau bukan hasil plagiasi (menjiplak) hasil karya
orang lain.
3. Pembimbing I bertanggungjawab dalam membimbing substansi penelitian berdasarkan
pedoman penulisan karya ilmiah yang berlaku.
4. Pembimbing II bertanggungjawab dalam membimbing kebenaran dan ketepatan
penggunaan bahasa dan tata naskah, keruntutan alur berpikir, dan kesesuaian format
penulisan skripsi dengan pedoman penulisan karya ilmiah yang berlaku.
5. Proses bimbingan diawali dengan berkonsultasi kepada pembimbing utama, kemudian
dilanjutkan kepada pembimbing pendamping.
6. Menyediakan waktu untuk membimbing mahasiswa minimal 1 kali seminggu pada
masa pembimbingan proposal dan skripsi.

[7]
7. Dosen Pembimbing tidak diperbolehkan untuk meninggalkan proses bimbingan
selama 3 minggu secara berturut-turut pada saat mahasiswa membutuhkan bimbingan,
kecuali dalam kondisi penugasan resmi dari lembaga, dispensasi dari lembaga dan/atau
sakit.
8. Melaksanakan proses bimbingan proposal dan skripsi wajib di kampus.
9. Mengikuti seminar proposal atau hasil mahasiswa.
10. Memonitor pelaksanaan penelitian mahasiswa.
11. Membimbing mahasiswa menyusun artikel ilmiah sesuai pedoman penulisan karya
ilmiah yang berlaku.
12. Waktu pelaksanaan pembimbingan skripsi oleh Pembimbing I dan II maksimal selama
12 bulan.
13. Menghindari meminta segala bentuk janji dan/atau barang yang berkaitan dengan
permintaan mempermudah pelaksanaan bimbingan proposal penelitian dan skripsi.
14. Menghindari ucapan dan/atau tindakan bullying dan asusila selama proses bimbingan
proposal penelitian dan skripsi.
15. Melaporkan kepada Ketua Program Studi dan/atau Wakil Dekan I jika ada
permasalahan dalam pelaksanaan bimbingan proposal dan skripsi.

C. Tugas dan Kewajiban Mahasiswa


1. Aktif mempersiapkan proposal penelitian dan skripsi.
2. Wajib melaporkan perkembangan proposal penelitian atau skripsi minimal 1 kali
dalam seminggu.
3. Dilarang melakukan plagiasi (menjiplak).
4. Menepati jadwal pertemuan skripsi yang telah disepakati dengan dosen pembimbing.
5. Mengikuti petunjuk Dosen Pembimbing tentang pembimbingan proposal penelitian
dan skripsi.
6. Diwajibkan melaporkan perkembangan bimbingan proposal penelitian dan/atau skripsi
kepada Ketua Program Studi jika ada kendala dalam proses bimbingan proposal
penelitian dan/atau skripsi.
7. Diwajibkan melaksanakan seminar proposal atau seminar hasil.
8. Menghindari memberi dan/atau menerima segala bentuk janji dan/atau pemberian
barang yang berkaitan dengan permintaan mempermudah pelaksanaan bimbingan
proposal dan/atau skripsi.
[8]
D. Sanksi-Sanksi
1. Sanksi terhadap dosen yang terbukti melanggar tugas dan kewajiban huruf B nomor
12, maka dosen diberikan Surat Peringatan (SP) I dan jika terulang kembali, maka
diberhentikan untuk membimbing mahasiswa selama satu semester berdasarkan hasil
rapat senat.
2. Sanksi terhadap dosen yang terbukti melanggar tugas dan kewajiban huruf B nomor
l3,14 maka dosen diberikan Surat Peringatan (SP) I dan jika terulang kembali, maka
diberhentikan untuk membimbing mahasiswa selama satu tahun berdasarkan hasil
rapat senat.
3. Sanksi terhadap dosen yang terbukti melanggar tugas dan kewajiban huruf B nomor 7,
maka Ketua Program Studi memberhentikannya sebagai pembimbing skripsi secara
sepihak tanpa melalui rapat senat setelah ada laporan dari mahasiswa dan disertakan
dengan bukti yang sah terklarifikasi.
4. Mahasiswa yang dibimbing oleh Dosen yang diberikan sanksi nomor 1,2,3, dialihkan
kepada Dosen lainnya yang memiliki kualifikasi dan kompetensi yang sama.
5. Sanksi terhadap dosen yang terbukti melanggar tugas dan kewajiban huruf B nomor 9,
maka akan dikurangi honor membimbing skripsi sebesar Rp. 15.000 dan dialihkan
untuk dosen pembimbing yang hadir.
6. Sanksi terhadap mahasiswa yang terbukti melanggar tugas dan kewajiban huruf C
nomor 3 dan/atau 8, maka proposal penelitian dan/atau skripsi mahasiswa dibatalkan.
7. Sanksi terhadap mahasiswa yang terbukti melanggar tugas dan kewajiban huruf C
nomor 7, maka tidak diperbolehkan ujian skripsi.

[9]
BAB III
SISTEMATIKA SKRIPSI

A. Sistematika Penulisan Proposal dan Skripsi


1. Sistematika Penulisan Proposal
Proposal adalah keseluruhan rencana penelitian yang akan dilaksanakan
mahasiswa sebagai acuan melaksanakan penelitian skripsi. Proposal skripsi terdiri
atas 3 bagian yaitu (a) Bagian Awal, (b) Bagian Inti/Utama, dan (c) Bagian Akhir.
a. Bagian Awal terdiri dari:
Halaman Judul
Halaman Persetujuan
Kata Pengantar
Daftar Isi
b. Bagian Inti terdiri dari :
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian
E. Asumsi Penelitian (jika diperlukan)
F. Lingkup Penelitian
G. Definisi Operasional
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Deskripsi Teori
B. Hasil Penelitian yang Relevan
C. Kerangka Berpikir
D. Hipotesis Penelitian
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
B. Rancangan Penelitian
C. Populasi dan Sampel (jika diperlukan)
D. Waktu dan Tempat Penelitian
E. Instrumen Penelitian
[10]
F. Teknik Pengumpulan Data
G. Teknik Analisis Data
c. Bagian Akhir Proposal terdiri dari :
Bagian utama atau bagian inti skripsi terdiri dari:
Daftar Rujukan
Lampiran
Lampiran memuat instrument penelitian dan komponen-komponen lain yang
danggap perlu dalam penelitian.

2. Sistematika Penulisan Skripsi


Skripsi terdiri atas tiga bagian, yaitu bagian awal, bagian utama atau bagian
inti, dan bagian akhir.
a. Bagian Awal
Bagian awal skripsi terdiri dari:
Halaman judul
Halaman sampul
Halaman logo
Halaman persetujuan
Halaman pengesahan
Halaman moto dan persembahan
Halaman pernyataan
Kata pengantar
Abstrak (dalam bahasa Indonesia)
Abstract (dalam bahasa Inggris)
Daftar isi
Daftar tabel
Daftar gambar
Daftar lampiran
b. Bagian Inti
Bagian utama atau bagian inti skripsi terdiri dari:
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
[11]
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian
E. Asumsi Penelitian (jika diperlukan)
F. Lingkup Penelitian
G. Definisi Operasional
BAB II. KAJIAN PUSTAKA
A. Deskripsi Teori
B. Hasil Penelitian Yang Relevan
C. Kerangka Berpikir
D. Hipotesis Penelitian (jika ada)
BAB III. METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
B. Rancangan Penelitian
C. Populasi dan Sampel (jika ada)
D. Waktu dan Tempat Penelitian
E. Instrumen Penelitian
F. Teknik Pengumpulan Data
G. Teknik Analisis Data
BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
B. Pembahasan

BAB V. PENUTUP
A. Simpulan
B. Saran
c. Bagian Akhir
Bagian utama atau bagian inti skripsi terdiri dari:
Daftar Rujukan
Lampiran

B. Penjelasan Sistematika Bagian Awal Proposal dan Skripsi


Halaman Judul
Halaman judul memuat ide, topik, dan/atau tema proposal/skripsi yang akan dilakukan.
Ditulis dengan huruf kapital (uper case), menggunakan Time New Romans 14 font, logo
[12]
fakultas untuk proposal (lihat Lampiran 1a), dan logo institut untuk skripsi (lihat
Lampiran 1b), nama dan nim/nrm (nomor induk mahasiswa/nomor registrasi mahasiswa),
tujuan penulisan proposal/skripsi, nama institut, serta bulan dan tahun.

Halaman Sampul
Halaman sampul berisi: ide, topik, dan/atau tema skripsi secara lengkap, ditulis dengan
huruf kapital, tanpa adanya logo institut, nama dan nomer induk mahasiswa (NIM), serta
tujuan penulisan skripsi. Contoh halaman sampul dapat dilihat pada Lampiran 2.

Halaman Persetujuan
Lembar persetuan, baik proposal maupun skripsi diberikan oleh kedua dosen
pembimbing yang memuat judul proposal atau skripsi, dan disetujui oleh ketua program
studi, serta disahkan oleh dekan. Lembar atau halaman persetujuan proposal dapat dilihat
pada Lampiran 3a, dan halaman persetujuan skripsi dapat dilihat pada Lampiran 3b.

Halaman Pengesahan
Lembar pengesahan skripsi diberikan oleh dewan penguji skripsi, disetujui oleh ketua
program studi, dan disahkan oleh dekan. Pengesahan ini baru diberikan setelah diadakan
penyempurnaan oleh mahasiswa yang bersangkutan sesuai dengan saran-saran yang
diberikan oleh para penguji pada saat berlangsungnya ujian. Dalam lembar persetujuan
dosen penguji dicantumkan tanggal-bulan dan tahun dilaksanakannya ujian, tanda tangan,
nama lengkap, NIK/NIDN dari masing-masing dewan penguji dan dekan/ketua Program
Studi. Contoh lembar persetujuan dosen penguji ini dapat dilihat dalam Lampiran 3c.

Halaman Logo
Lembar logo hanya berisi lambang IKIP Mataram dengan ukuran diameter 8cm contoh
logo IKIP Mataram dapat dilihat pada Lampiran 4. Halaman ini tidak dicantumkan pada
proposal tetapi pada skripsi saja.

Halaman Moto dan Persembahan (jika ada)


Halaman ini memuat moto serta persembahan yang ditujukan kepada orang-orang yang
dianggap memiliki peran penting atau dukungan langsung atau tidak langsung kepada
penulis dalam rangka penyelesaian studi dan kepada almamater selain pembimbing. Cara
menyajikannya: (1) Moto ditulis disebelah kiri atas dan menyertakan sumbernya, (2) Moto
[13]
yang dibuat ada hubungannnya denga judul penelitian, (3) Persembahan ditulis disebelah
kanan bawah dalam satu halaman dengan halaman moto.

Halaman Pernyataan
Halaman pernyataan memuat pernyataan penulis secara tegas tentang keaslian skripsi
atau karya ilmiah yang disusunnya, dan bukan merupakan jiplakan ide atau masalah dari
penulis lain. Contoh halaman pernyataan dapat dilihat pada Lampiran 5.

Halaman Kata Pengantar


Kata pengantar memuat tentang ucapan terimakasih dan harapan-harapan penulis.
Ucapan terimakasih penulis ditujukan kepada orang-orang (dosen pembimbing skripsi,
orang tua, teman-teman, dan orang lain), lembaga, organisasi, dan atau pihak-pihak lain
yang telah membantu dalam mempersiapkan, melaksanakan, dan menyelesaikan skripsi.
Tulisan KATA PENGANTAR diketik dengan huruf kapital, simetris di batas atas bidang
pengetikan dan tanpa tanda tanda titik. Teks kata pengantar diketik dengan spasi ganda
(dua spasi) dan menggunakan Bahasa yang formal. Panjang teks tidak lebih dari dua
halaman kertas ukuran kuarto. Pada bagian akhir teks (dipojok kanan-bawah) dicantumkan
kata penulis tanpa menyebut nama terang (lihat Lampiran 6).

Halaman Abstrak
Halaman abstrak memuat abstrak atau ringkasan skripsi yang telah disusunnya. Kata
Abstrak ditulis dipinggir kanan atas setelah judul dan nama penulis dengan diawali
dengan huruf kapital dan diberikan tanda titik dua (:). Judul ditulis di tengah halaman
paling atas, simetris di batas atas bidang pengetikan dan tanpa tanda titik. Nama penulis
diketik tepat di bawah judul dan diberikan garis bawah dengan jarak satu spasi di atas
NIM. Dalam abstrak dicantumkan kata kunci yang ditempatkan di bawah teks abstrak.
Jumlah kata kunci berkisar antara tiga sampai lima buah. Kata kunci dipergunakan untuk
komputerisasi sistem informasi ilmiah. Dengan kata kunci dapat ditemukan judul-judul
skripsi beserta tanda abstraknya dengan mudah.
Dalam teks abstrak disajikan secara padat intisari skripsi yang mencakup latar
belakang, tujan masalah yang diteliti, metode yang digunakan, hasil-hasil yang diperoleh,
kesimpulan yang dapat ditarik, dan (kalau ada) saran yang diajukan. Penyajian teks di
dalam abstrak diketik dengan spasi tunggal (satu spasi) dan panjangnya tidak lebih dari dua

[14]
halaman kertas ukuran kuarto. Contoh format penulisan abstrak. Teks abstrak ditulis dalam
2 (dua) bahasa yaitu bahasa Inggris dan bahasa Indonesia. Untuk meningkatkan indeks
sitasi, abstrak dipublikasikan melalui website IKIP Mataram. Format penulisan abstrak
dapat dilihat pada Lampiran 7.

Daftar Isi
Dalam halaman daftar isi dimuat judul bab, judul subbab, dan judul anak subbab yang
disertai dengan nomor halaman tempat pemuatannya di dalam teks. Semua judul bab
diketik dengan huruf kapital, sedangkan judul subbab dan anak subbab hanya huruf
awalnya saja yang diketik dengan huruf kapital. Daftar isi hendaknya menggambarkan
garis besar organisasi keseluruhan isi. Contoh halaman daftar isi dapat dilihat pada
Lampiran 8.

Daftar Tabel
Halaman daftar tabel menurut nomor tabel, judul tabel, serta nomor halaman untuk
setiap Tabel. Judul Tabel harus sama dengan judul Tabel yang terdapat di dalam teks.
Judul tabel yang memerlukan lebih dari satu baris diketik dengan spasi tunggal. Antara
judul Tabel yang satu dengan yang lainnya diberi jarak dua spasi. Contoh daftar Tabel
dapat dilihat pada Lampiran 9.

Daftar Gambar
Pada halaman daftar gambar dicantumkan nomor gambar, judul gambar, judul gambar,
dan nomor halaman tempat pemuatannya dalam teks. Judul gambar yang memerlukan
lebih dari satu baris diketik dengan spasi tunggal. Antara judul gambar yang satu dengan
yang lainnya diberi jarak dua spasi. Contoh daftar gambar dapat dilihat pada Lampiran
10.

Daftar Lampiran
Daftar lampiran memuat nomor lampiran, judul lampiran, serta halaman tempat
lampiran itu berada. Judul lampiran yang memerlukan lebih dari satu baris diketik dengan
spasi tunggal. Antara judul lampiran yang satu dengan yang lainnya diberi jarak dua spasi.
Contoh daftar lampiran dapat dilihat pada Lampiran 11.

[15]
C. Penjelasan Sistematika Bagian Inti Proposal dan Skripsi

BAB I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Latar belakang penelitian mengungkapkan keingintahuan mahasiswa tentang
fenomena/gejala yang menarik untuk diteliti dengan menunjukkan signifikansi penelitian
bagi pengembangan pengetahuan ilmiah. Dalam latar belakang juga dikemukakan adanya
kesenjangan antara harapan dan kenyataan, baik kesenjangan teoritik ataupun kesenjangan
praktis yang melatarbelakangi masalah yang diteliti. Di dalam latar belakang masalah ini
dipaparkan secara ringkas teori, hasil-hasil penelitian, kesimpulan seminar dan diskusi
ilmiah ataupun pengalaman/pengamatan pribadi yang terkait erat dengan pokok masalah
yang diteliti. Dengan demikian, masalah yang dipilih untuk diteliti mendapat landasan
berpikir yang lebih kokoh.

B. Rumusan Masalah
Perumusan masalah merupakan upaya untuk menyatakan secara tersurat pertanyaan-
pertanyaan yang hendak dicarikan jawabannya. Perumusan masalah merupakan pernyataan
yang lengkap dan rinci mengenai ruang lingkup masalah yang akan diteliti berdasarkan
identifikasi dan pembatasan masalah. Rumusan masalah hendaknya disusun secara singkat,
padat, jelas, dan dituangkan dalam bentuk kalimat tanya. Rumusan masalah yang baik akan
menampakkan variable-variabel yang diteliti, jenis atau sifat antara variabel-variabel
tersebut, dan subjek penelitian. Selain itu, rumusan masalah hendaknya dapat diuji secara
empiris, dalam arti memungkinkan dikumpulkannya data untuk menjawab pertanyaan yang
diajukan. Contoh: Apakah ada pengaruh model pembelajaran Inquiri terhadap
keterampilan sains dan hasil belajar siswa kelas XI SMAN 1 Sikur?

C. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian mengungkapkan sasaran yang ingin dicapai dalam penelitian. Isi dan
rumusan tujuan penelitian mengacu pada isi dan rumusan masalah. Perbedaannya terletak
redaksinya. Masalah penelitian dirumuskan dengan menggunakan kalimat tanya,
sedangkan rumusan tujuan penelitian dituangkan dalam bentuk kalimat pernyataan.
Contoh: untuk menganalisis pengaruh pengaruh model pembelajaran Inquiri terhadap
keterampilan sains dan hasil belajar siswa kelas XI SMAN 1 Sikur.
[16]
D. Manfaat Penelitian
Pada bagian ini ditunjukkan manfaat penelitian terutama dari pengembangan ilmu atau
pelaksanaan pembangunan dalam arti luas. Dengan kata lain, uraian dalam subbab manfaat
penelitian berisi alasan kelayakan atas masalah yang diteliti. Dari uraian dalam bagian ini
diharapkan dapat disimpulkan bahwa penelitian terhadap masalah yang dipilih memang
layak untuk dilakukan.

E. Asumsi Penelitian
Asumsi penelitian adalah anggapan-anggapan dasar tentang suatu hal yang dijadikan
pijakan berpikir dan bertindak dalam melakukan penelitian. Misalnya, peneliti mengajukan
asumsi bahwa sikap seseorang dapat diukur dengan menggunakan skala sikap. Dalam hal
ini tidak perlu membuktikan kebenaran hal yang diasumsikannya itu, tetapi dapat langsung
memanfaatkan hasil pengukuran sikap yang diperolehnya. Asumsi dapat bersifat substantif
atau metodologis. Asumsi substantif berhubungan dengan permasalahan penelitian,
sedangkan asumsi metodologis berkenaan dengan metodologi penelitian.

F. Lingkup Penelitian
Dalam lingkup penelitian dikemukakan mengenai variabel-variabel yang diteliti,
populasi atau subjek penelitian, dan lokasi penelitian. Dalam bagian ini juga dapat
dipaparkan penjabaran variabel menjadi subvariabel beserta indikator-indikatornya.
Keterbatasan penelitian tidak harus ada di dalam skripsi. Namun, keterbatasan seringkali
diperlukan agar pembaca dapat menyikapi temuan penelitian sesuai dengan kondisi yang
ada. Keterbatasan penelitian menunjuk kepada suatu keadaan yang tidak bisa dihindari
dalam penelitian. Keterbatasan yang sering dihadapi menyangkut dua hal. Pertama,
keterbatasan ruang lingkup kajian yang terpaksa dilakukan karena alasan-alasan
prosedural, teknik penelitian, ataupun karena faktor logistik. Kedua, keterbatasan
penelitian berupa keadaan yang bersumber dari adat, tradisi, etika dan kepercayaan yang
tidak memungkinkan bagi peneliti untuk mencari data yang diinginkan.

G. Definisi Operasional
Definisi operasional diperlukan apabila diperkirakan akan timbul perbedaan pengertian
atau kekurang jelasan makna seandainya penegasan istilah tidak diberikan. Istilah yang
perlu diberi penegasan adalah istilah-istilah yang berhubungan dengan konsep-konsep

[17]
pokok yang terdapat di dalam skripsi. Kriteria bahwa suatu istilah mengandung konsep
pokok adalah jika istilah tersebut terkait erat dengan masalah yang diteliti atau variabel
penelitian. Definisi istilah disampaikan secara langsung, dalam arti tidak diuraikan asal-
usulnya. Definisi istilah lebih dititikberatkan pada pengertian yang diberikan oleh peneliti.
Definisi istilah dapat berbentuk definisi operasional variabel yang akan diteliti.
Definisi operasional adalah definisi yang didasarkan atas sifat-sifat hal yang didefinisikan
yang dapat diamati. Secara tidak langsung definisi operasional itu akan menunjuk alat
pengambil data yang cocok digunakan atau mengacu pada bagaimana mengukur suatu
variabel. Contoh definisi operasional dari variabel “prestasi aritmatika” adalah kompetensi
dalam bidang aritmatika yang meliputi menambah, megurangi, mengalikan, membagi, dan
menggunakan desimal. Penyusunan definisi operasional perlu dilakukan karena
teramatinya konsep atau konstruk yang diselidiki akan memudahkan pengukurannya. Di
samping itu, penyusunan definisi operasional memungkinkan orang lain melakukan hal
yang serupa sehingga apa yang dilakukan oleh peneliti terbuka untuk diuji kembali oleh
orang lain.

BAB II. KAJIAN PUSTAKA


A. Deskripsi Teori
Dalam kegiatan ilmiah, dugaan atau jawaban sementara terhadap suatu masalah
haruslah menggunakan peengetahuan ilmiah (ilmu) sebagai dasar argumentasi dalam
mengkaji persoalan. Hal ini dimaksudkan agar diperoleh jawaban yang dapat diandalkan.
Sebelum mengajukan hipotesis peneliti wajib mengkaji teori-teori dan hasil-hasil
penelitian yang relevan dengan masalah yang diteliti yang dipaparkan dalam Bab II
(Kajian Pustaka).
Kajian pustaka memuat dua hal pokok, yaitu deskripsi teoritis tentang objek (variabel)
yang diteliti dan kesimpulan tentang kajian yang antara lain berupa argumentasi atas
hipotesis yang telah diajikan dalam Bab I. untuk dapat memberikan deskripsi teoritis
terhadap variabel yang diteliti, maka diperlukan adanya kajian teori yang mendalam.
Selanjutnya, argumentasi atas hipotesis yang diajukan menuntut peneliti untuk
mengintegrasikan teori yang dipilih sebagai landasan penelitian dengan hasil kajian
mengenai temuan penelitian yang relevan. Pembahasan terhadap hasil penelitian tidak
dilakukan secara terpisah dalam satu subbab tersendiri.

[18]
Bahan-bahan kajian pustaka dapat diangkat dari berbagai sumber seperti jurnal
penelitian skripsi, laporan penelitian, buku teks, makalah, laporan seminar, dan diskusi
ilmiah, terbitan-terbitan resmi pemerintah dan lembaga-lembaga lain. Akan lebih baik jika
kajian teoritis dan telaah terhadap temuan-temuan penelitian didasarkan pada sumber
kepustakaan primer, yaitu bahan pustaka yang isinya bersumber pada temuan penelitian.
Sumber kepustakaan sekunder dapat dipergunakan sebagai penunjang.
Pemilihan bahan pustaka yang akan dikaji didasarkan pada dua kriteria, yaitu (1)
prinsip kemutakhiran (kecuali untuk penelitian historis) dan (2) prinsip relevansi. Prinsip
kemutakhiran penting karena ilmu berkembang dengan cepat. Sebuah teori yang efektif
pada suatu periode mungkin sudah ditinggalkan pada periode berikutnya. Dengan prinsip
kemutakhiran peneliti dapat berargumentasi berdasar teori-teori yang pada waktu itu
dipandang paling representatif. Hal serupa berlaku juga terhadap telaah laporan-laporan
penelitian. Prinsip relevansi diperlukan untuk menghasilkan kajian pustaka yang erat
kaitannya dengan masalah yang diteliti.

B. Hasil Penelitian Yang Relevan


Tinjauan atau kajian pustaka merupakan hasil penelusuran tentang kepustakaan yang
berkaitan dengan ide, tema, dan/atau topik penelitian yang relevan dengan penelitian yang
akan diteliti, hal ini merupakan bukti pendukung bahwa ide, tema, dan/atau topik yang
diteliti memang merupakan suatu permasalahan yang penting karena juga merupakan
pusat perhatian banyak orang, sebagaimana ditunjukkan oleh kepustakaan yang dirujuk.

C. Kerangka Berpikir
Kerangka berpikir berkaitan dengan cara peneliti menuangkan gagasan untuk
menemukan jawaban dari permasalahan yang akan diteliti. Dalam kerangka berpikir,
meskipun merupakan kerangka, tetapi tidak ada aturan yang bauku untuk menyusun
kerangka berpikir dalam bentuk bagan atau diagram, tetapi juga kerangka berpikir peneliti
dapat dituangkan dalam bentuk narasi atau deskripsi.

D. Hipotesis Penelitian
Tidak semua penelitian membutuhkan hipotesis. Oleh karena itu, hipotesis dapat ditulis
jika penelitian yang akan dilakukan, jika membutuhkan hipotesis. Jika penelitian yang
dilakukan membutuhkan hipotesis, maka hipotesis yang ditulis adalah hipotesis

[19]
penelitiannya atau hipotesis alternatif, misalnya terdapat pengaruh pemberian obat
antibiotik terhadap ketahanan tubuh. Hipotesis penelitian diajukan setelah peneliti
melakukan kajian pustaka, karena hipotesis penelitian adalah rangkuman dari kesimpulan-
kesimpulan teoretis yang diperoleh dari kajian pustaka. Hipotesis merupakan jawaban
sementara terhadap masalah penelitian yang secara teoretis dianggap paling mungkin dan
paling tinggi tingkat kebenarannya.
Rumusan hipotesis hendaknya bersifat definitif atau direksional. Artinya, dalam
rumusan hipotesis tidak hanya disebutkan adanya hubungan atau perbedaan antar variabel.
Melainkan telah ditunjukkan sifat hubungan atau keadaan perbedaan itu. Contoh: ada
hubungan positif antara tingkat kecerdasan siswa SMP dengan prestasi belajar mereka
dalam pelajaran matematika. Jika dirumuskan dalam bentuk perbedaan menjadi: siswa
SMP yang tingkat kecerdasannya tinggi memiliki prestasi belajar yang lebih tinggi dalam
mata pelajaran matematika dibandingkan dengan yang tingkat kecerdasannya sedang.
Rumusan hipotesis yang baik hendaknya: (a) menyatakan peraturan antara dua variabel
atau lebih, (b) dituangkan dalam bentuk kalimat pernyataan, (c) dirumuskan secara singkat,
padat, dan jelas, serta (d) dapat diuji secara empiris. Namun perlu dikatehui bahwa dalam
perumusan hipotesis juga terkadang diikuti dengan hipotesis penelitian. Hipotesis
penelitian dibuat berdasarkan kepada landasan teori dan kerangka berpikir yang
dirumuskan dalam bentuk hipotesis alternatif (Ha). Hipotesis ini dibuat dengan kaliamat
pernyataan.

BAB III. METODE PENELITIAN


Pokok-pokok bahasan yang terdapat dalam Bab III ini paling tidak mencakup (a) jenis
penelitian, (b) rancangan penelitian, (c) populasi dan sampel (jika ada), (d) waktu dan
tempat penelitian, (e) instrumen penelitian, (f) teknik pengumpulan data, dan (g) teknik
analisis data.

A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian harus dinyatakan secara jelas, karena berkaitan dengan rancangan
penelitian yang akan digunakan untuk menyelesaikan suatu permasalahan yang dikaji, atau
untuk menjawab pertanyaan penelitian, dan disertai dengan alasan rasional pemilihan jenis
penelitian tersebut.

[20]
B. Rancangan Penelitian
Penjelasan mengenai rancangan atau desain penelitian yang digunakan perlu diberikan
untuk setiap jenis penelitian, terutama penelitian eksperimental. Rancangan penelitian
diartikan sebagai strategi mengatur latar penelitian agar peneliti memperoleh data yang
valid sesuai dengan karakteristik variabel dan tujuan penelitian. Dalam penelitian
eksperimental, rancangan penelitian yang dipilih adalah yang paling memungkinkan
peneliti untuk mengendalikan variabel-variabel lain yang diduga ikut berpengaruh terhadap
variabel-variabel terikat. Pemilihan rancangan penelitian dalam penelitian eksperimental
selalu mengacu pada hipotesis yang akan diuji.
Pada penelitian noneksperimental, bahasan dalam subbab rancangan penelitian berisi
penjelasan tentang jenis penelitian yang dilakukan ditinjau dari tujuan dan sifatnya: apakah
penelitian eksploratoris, deskriptif, eksplanatoris, survei, atau penelitian historis,
korelasional, dan komparasi kausal. Di samping itu, dalam bagian ini dijelaskan pada
variabel-variabel yang dilibatkan dalam penelitian serta sifat hubungan antara variabel-
variabel tersebut.

C. Populasi dan Sampel (jika ada)


Istilah populasi dan sampel tepat digunakan jika penelitian yang dilakukan
pengambilan sampel sebagai subjek penelitian. Akan tetapi jika sasaran penelitiannya
adalah seluruh anggota populasi, akan lebih tepat digunakan subjek penelitian, terutama
dalam penelitian ekperimental. Dalam survei, sumber data lazim disebut responden dan
dalam penelitian kualitatif disebut informan atau subjek tergantung pada cara pengambilan
datanya.
Penjelasan yang akurat tentang karakteristik populasi penelitian perlu diberikan agar
besarnya sampel dan cara pengambilannya dapat ditentukan secara tepat. Tujuannya adalah
agar sampel yang dipilih benar-benar representatif, dalam arti dapat mencerminkan
keadaan populasinya secara akurat. Kerepresentatifan sampel merupakan kriteria
terpenting dalam pemilihan sampel dalam kaitannya dalam maksud menggeneralisasikan
hasil-hasil penelitian sampel terhadap populasinya. Jika keadaan sampel semakin berbeda
dengan karakteristik populasinya, maka semakin besar kemungkinan kekeliruan dalam
generalisasinya.
Pokok-pokok yang dibahas dalam bagian populasi dan sampel adalah (a) identifikasi
dan batasan-batasan tentang populasi atau subjek penelitian, (b) prosedur dan teknik
[21]
pengambilan sampel, random sampling (acak), cluster sampling, purposive sampling,
serta (c) besarnya sampel.

D. Waktu dan Tempat Penelitian


Pada bagian ini ditulis tentang tanggal/bulan/tahun pelaksanaan penelitian dan
tempat/instansi/lembaga/sekolah tempat pelaksanaan penelitian. Jika penelitian murni,
tempat penelitian dapat ditulis terperinci antara tempat pengambilan sampel dan tempat
analisis sampel.

E. Instrumen Penelitian
Pada bagian ini dikemukakan instrumen yang digunakan untuk mengukur variabel
yang diteliti. Sesudah itu barulah dipaparkan prosedur pengembangan instrument
pengumpul data atau pemilihan alat dan bahan yang digunakan dalam penelitian. Dengan
cara ini akan terlihat apakah instrumen yang digunakan sesuai dengan variabel yang
diukur, paling tidak ditinjau dari isinya. Dalam instrumen penelitian yang perlu
diperhatikan adalah nama instrumen, penyusun instrumen, tujuan menggunakan
instrumen, kapan dan bagaimana instrumen tersebut digunakan. Berkaitan dengan
penyusun, apabila instrumen yang digunakan tidak dibuat sendiri oleh peneliti, atau dengan
lain pernyataan instrumen yang digunakan tersebut merupakan instrumen dari pihak lain,
maka peneliti tersebut wajib mencantumkan nama pembuat instrumen tersebut. Dalam
ilmu eksakta istilah instrumen penelitian kadangkala dipandang kurang tepat karena belum
mencakup keseluruhan hal yang digunakan dalam penelitian. Oleh karena itu, sub bab
instrumen dapat diganti dengan alat dan bahan.

F. Teknik Pengumpulan Data


Teknik pengumpulan data merupakan cara mengumpulkan data penelitian, dan
berkaitan dengan instrumen penelitian yang digunakan. Misalnya, isntrumennya adalah
kuesioner, maka teknik pengumpulan datanya berupa wawancara. Jika peneliti
menggunakan orang lain sebagai pelaksana pengumpulan data, perlu dijelaskan cara
pemilihan serta upaya mempersiapkan mereka untuk menjalankan tugas. Proses
mendapatkan ijin penelitian, menemui pejabat yang berwenang, dan hal lain yang sejenis
tidak perlu dilaporkan, walaupun tidak dapat dilewatkan dalam proses pelaksanaan
penelitian.

[22]
G. Teknik Analisis Data
Pada bagian ini diuraikan jenis analisis statistik yang digunakan. Dilihat dari
metodenya, ada dua jenis statistik yang dapat dipilih, yaitu statistik deskriptif dan statistik
inferensial. Dalam statistik inferensial terdapat statistik perametrik dan statistik
nonparametrik. Pemilihan jenis analisis data sangat ditentukan oleh jenis data yang
dikumpulkan dengan tetap berorientasi pada tujuan yang hendak dicapai atau hipotesis
yang hendak diuji. Oleh karena itu, yang pokok untuk diperhatikan dalam analisis data
adalah ketepatan teknik analisisnya, bukan kecanggihannya.
Beberapa teknik analisis statistik perametrik memang lebih canggih dan karenanya
mampu memberikan informasi yang lebih akurat jika dibandingkan dengan teknik analisis
sejenis dalam statistik nonparametrik. Penerapan statistik parametrik secara tepat harus
memenuhi beberapa persyaratan (asumsi), sedangkan penerapan statistik nonparametrik
tidak menuntut persyaratan tertentu, dan disamping penjelasan tentang jenis atau teknik
analisis data yang digunakan, perlu juga dijelaskan alasan pemilihannya. Apabila teknik
analisis data yang dipilih sudah cukup dikenal, maka pembahasannya tidak perlu dilakukan
secara panjang lebar. Sebaiknya, jika teknik analisis data yang digunakan tidak sering
digunakan (kurang populer), maka uraian tentang analisis ini perlu diberikan secara lebih
rinci. Apabila dalam analisis ini digunakan komputer disebutkan programnya, misalnya
SPSS for windows.

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN


Pada bagian ini memuat hasil penelitian yang telah dilakukan dan pembahasan atas
data yang telah dikumpulkan tersebut.
A. Hasil Penelitian
Pada bagian hasil penelitian, peneliti mendeskripsikan data-data yang dikumpulkan
dari objek penelitiannya, atau dengan pernyataan lain, peneliti mendeskripsikan masing-
masing data yang telah dikumpulkan.
B. Pembahasan
Sedangkan pada bagian pembahasan, bukan berarti mengulang hasil penelitian dalam
narasi atau deskriptif singkat, melainkan pengkajian terhadap hasil penelitian yang telah
diperoleh tersebut. Pembahasan berarti membandingkan hasil yang diperoleh dengan data
pengetahuan yang diperkuat secara teoretis (theoretical support), dan hasil-hasil penelitian
yang telah dilakukan oleh peneliti sebelumnya (empirical support).
[23]
BAB V. PENUTUP
Bagian penutup ini terdiri dari simpulan dan saran dengan penjabaran sebagai berikut.
A. Simpulan
Isi simpulan penelitian bersifat konseptual dan harus terkait lengsung dengan rumusan
masalah dan tujuan penelitian, atau dengan kata lain, kesimpulan penelitian terikan secara
substantif dengan temuan-temuan penelitian yang mengacu pada tujuan yang lebih
ditetapkan sebelumnya. Kesimpulan juga dapat ditarik dari hasil pembahasan, namun yang
benar-benar relevan dan mampu memperkaya temuan penelitian yang diperoleh.
B. Saran
Saran yang diajukan hendaknya selalu bersumbar pada temuan penelitian,
pembahasan, dan kesimpulan hasil penelitian. Saran hendaknya tidak keluar dari batas-
batas lingkup dan implikasi penelitian. Saran yang baik dapat dilihat dari rumusan yang
bersifat rinci dan operasional. Artinta, jika orang lain hendak melaksanakan saran itu, ia
tidak mengalami kesulitan dalam menafsirkan atau meleksanakannya. Di samping itu,
saran yang diajukan hendaknya telah spesifik. Saran dapat ditujukan kepada perguruan
tinggi, lembaga pemerintah ataupun swasta, atau pihak lain yang dianggap layak.

BAGIAN AKHIR
Bagian akhir ini meliputi daftar rujukan atau daftar rujukan dan lampiran-lampiran
skripsi, tetapi jika perlu ditambahkan riwayat hidup. Bahan pustaka yang dimasukkan ke
dalam daftar rujukan harus sudah disebutkan dalam teks. Artinya, bahan pustaka yang
hanya digunakan sebagai bahan bacaan tetapi tidak dirujuk dalam teks tidak dimasukkan
ke dalam daftar rujukan. Sebaliknya, semua bahan pustaka yang disebutkan dalam teks
skripsi harus dicantumkan dalam rujukan. Tatacara penulisan daftar rujukan dibahas pada
bagian IV, teknik penulisan, dalam pedoman ini.
Istilah daftar pustaka digunakan untuk menyebut daftar yang berisi bahan-bahan
pustaka yang digunakan oleh penulis, baik yang dirujuk ataupun yang tidak dirujuk dalam
teks. Untuk skripsi artikel, dan laporan penelitian, daftar bahan pustaka yang ditulis hanya
yang dirujuk dalam teks, sehingga istilah yang tepat adalah daftar rujukan, bukan daftar
pustaka. Contoh daftar rujukan dapat dilihat pada Lampiran 12, sedangkan lampiran-
lampiran hendaknya berisi keterangan-keterangan yang dipandang penting untuk skripsi
misalnya instrument penelitian, data mentah hasil penelitian, rumus-rumus statistik yang
digunakan (bila perlu). Hasil perhitungan statistik, surat ijin dan tanda bukti telah
[24]
melaksanakan pengumpulan data penelitian, foto-foto penelitian dan lampiran lain yang
dianggap perlu. Untuk mempermudah pemanfaatannya, setiap lampiran harus diberi nomor
urut lampiran.

Riwayat hidup (jika perlu)


Riwayat hidup penulis skripsi hendaknya disajikan secara naratif dan menggunakan
sudut pandang orang ketiga (bukan menggunakan kata saya atau kami), tetapi hal-hal yang
perlu dimuat dalam riwayat hidup adalah nama lengkap penulis, tempat dan tanggal lahir,
riwayat pendidikan, pengalaman berorganisasi yang relevan, dan informasi tentang prestasi
yang pernah diraih selama belajar di perguruan tinggi ataupun pada waktu duduk di
bangku sekolah dasar dan sekolah menengan. Yang sudah berkeluarga dapat
mencantumkan nama suami/istri dan putra-putrinya. Riwayat hidup diketik dengan sepasi
tunggal (satu sepasi). Contoh riwayat hidup dapat dilihat pada Lampiran 13.

[25]
BAB IV
TEKNIK PENULISAN SKRIPSI

A. Teknik Penulisan Bab dan Subbab


Bagian ini berisi petunjuk yang berkaitan dengan sistematika penulisan, cara
merujuk dan menulis daftar rujukan, tabel dan gambar, bahasa dan ejaan, serta
pencetakan dan penjilidan. Di samping itu, pada bagian akhir juga diberikan petunjuk
praktis teknik penulisan yang meliputi hal-hal yang perlu diperhatikan dan hal-hal
yang tidak boleh dillakukan.
Sitematika penulisan yang dibahas dalam bagian ini khusus untuk penulisan
proposal dan skripsi. Naskah proposal dan Teks proposal dan skripsi terdiri atas bab
dan subbab. Bab dan subbab tersebut diberi judul dengan format sesuai dengan
peringkatnya. Penulisan subbab untuk skripsi berikut ini.
1. Penulisan judul bab yang berperingkat 1 sama dengan yang berlaku untuk
Alternatif Pertama, yaitu dengan menempatkannya di tengah memakai huruf besar
semua dan bold. Peringkat-peringkat selanjutnya dinyatakan dengan huruf dan
angka sebagai berikut:
2. Peringkat 2 ditunjukkan dengan urutan huruf besar (A,B,C dst) memakai titik dan
ditulis dengan huruf besar kecil dan bold.
3. Peringkat 3 ditunjukkan dengan urutan angka (1,2,3, dst) memakai titi, dan ditulis
dengan huruf besar kecil dan bold.
4. Peringkat 4 ditunjukkan dengan huruf kecil (a,b,c, dst) memakai titik dan ditulis
dengan huruf besar kecil dan bold.
5. Peringkat 5 ditunjukkan dengan urutan angka (1,2,3, dst) memakai kurung tutup
tanpa titik, ditulis dengan huruf besar kecil dan bold.
6. Butir uraian atau contoh dibedakan atas butir hirarkis (seperti urutan kegiatan dan
jadwal) dan butir nonhirarkis (seperti contoh-contoh yang memiliki kedudukan
setara). Sedangkan butir nonhirarkis diberikan penomoran dengan bullet library
seperti dan . Contoh penggunaannya lihat penjelasan pada Alternatif Pertama.
7. Baris pertama pada setiap paragraf baru dimulai 1,2 cm dari tepi kiri. Baris
selanjutnya dimulai dari tepi kiri.

[26]
Contoh:
BAB I
PENDAHULUAN
(Judul bab ini berperingkat 1 ditulis huruf besar semua, bold dan diletakkan tengah-
tengah (center) dan paragrafnya dimulai 1,2 cm dari dari tepi kiri dan kemudian
baris selanjutnya dicetak mulai dari garis tepi.)

A. Latar Belakang
Judul subbab ini berperingkat 2 yang ditandai dengan penomoran urutan
menggunakan huruf besar memakai titik. Judul subbab ini ditulis dengan huruf
besar kecil, bold, dan ditulis dari garis tepi. Paragrafnya dimulai 1,2 cm dari tepi
kiri dan kemudian baris berikutnya dicetak mulai garis tepi.
1. Pembelajaran Guru
Judul subbab ini berperingkat 3 yang ditandai dengan penomoran urutan
menggunakan angka dan memakai titik. Judul subbab ini ditulis dengan huruf
besar kecil, bold, dan ditulis dari garis tepi. Paragrafnya dimulai 1,2 cm dari tepi
kiri dan kemudian baris selanjutnya dicetak mulai dari garis tepi.
a. Meningkatkan motivasi siswa
Judul subbab ini berperingkat 4 yang ditandai dengan penomoran urutan
menggunakan huruf kecil dan memakai titik. Judul subbab ini ditulis dengan huruf
besar kecil hanya untuk kata pertama dan kata selanjutnya ditulis kecil semua,
bold, dan ditulis dari garis tepi. Paragrafnya dimulai 1,2 cm dari tepi kiri dan
kemudian baris selanjutnya dicetak mulai dari garis tepi. Contoh penyajian butir
hierarkis dan nonhierarkis dapat dilihat pada Alternatif Pertama.
1) siswa aktif
Judul subbab ini berperingkat 5 yang ditandai dengan penomoran urutan
angka memakai kurung tutup tanpa titik. Judul subbab ini ditulis dengan huruf
kecil semua, bold, dan ditulis dari garis tepi. Paragrafnya dimulai 1,2 cm dari tepi
kiri dan kemudian baris selanjutnya dicetak mulai dari garis tepi.
Contoh Secara ringkas
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
........................................................................................................................
.....................................................................................................................................
1. Pembelajaran Guru
........................................................................................................................
.....................................................................................................................................
a. Motivasi siswa
........................................................................................................................
.....................................................................................................................................
1) siswa aktif
........................................................................................................................
.....................................................................................................................................

[27]
B. Teknik Merujuk dan Menulis Daftar Rujukan
1. Cara Merujuk
Perujukan dilakukan dengan menggunakan nama akhir dan tahun di antara tanda
kurung. Jika ada dua penulis, perujukan dilakukan dengan cara menyebut nama akhir
kedua penulis tersebut. Jika penulisnya lebih dari dua orang, penulisan rujukan dilakukan
dengan cara menulis nama pertama dari penulis tersebut diikuti dengan dkk. Jika nama
penulis tidak disebutkan yang dicantumkan dalam rujukan adalah nama lembaga yang
menerbitkan, nama dokumen yang diterbitkan, atau nama koran. Untuk karya terjemahan,
perujukan dilakukan dengan cara menyebutkan nama penulis aslinya. Rujukan dari dua
sumber atau lebih yang ditulis oleh penulis yang berbeda dicantumkan dalam satu tanda
kurung dengan titik koma sebagai tanda pemisahnya.
a. Cara Merujuk Kutipan Langsung
Kutipan Kurang dari 40 Kata
Kutipan yang berisi kurang dari 40 kata ditulis di antara tanda kutip “..........”
sebagai bagian yang terpadu dalam teks utama, dan diikuti nama penulis, tahun dan nomor
halaman. Nama penulis dapat ditulis secara terpadu dalam teks atau menjadi satu dengan
tahun dan nomor halaman di dalam kurung. Lihat contoh berikut.
Nama penulis disebut dalam teks secara terpadu.
Contoh:
Hunaepi (2014:123) menyimpulkan “ada hubungan yang erat antara jenis bahan ajar
dengan motivasi belajar”.
Nama penulis disebut bersama dengan tahun penerbitan dan nomor halaman.
Contoh:
Kesimpulan dari penelitian tersebut adalah “ada hubungan yang erat antara jenis bahan ajar
dengan motivasi belajar” (Hunaepi, 2014:123).
Jika ada tanda kutip dalam kutipan, digunakan tanda kutip tunggal (‘...’).
Contoh:
Kesimpulan dari penelitian tersebut adalah “terdapat kecendrungan semakin banyak
‘campur tangan’ pimpinan perusahaan semakin rendah tingkat partisipasi karyawan di
daerah perkotaan” (Soewignyo, 1991:101).

[28]
Kutipan 40 Kata atau Lebih
Kutipan yang berisi 40 kata atau lebih ditulis tanpa tanda kutip secara terpisah dari
teks yang mendahului, ditulis 1,2 cm dari garis tepi sebelah kiri dan kanan, dan diketik
dengan spasi tunggal. Nomor halaman juga harus ditulis.
Contoh:
Smith (1990:276) menarik kesimpulan sebagai berikut.
The ‘placebo effect’, which had been verified in previous studies, disappeared
when behaviors were studied in this manner. Furthermore, the behaviors were never
exhibited again, even when real drugs were administered. Earlier studies were
clearly premature in attributing the results to a placebo effect.
Jika dalam kutipan terdapat paragraf baru lagi, garis barunya dimulai 1,2 cm dari
tepi kiri garis teks kutipan.

Kutipan yang Sebagian Dihilangkan


Apabila dalam mengutip langsung ada kata-kata dalam kalimat yang dibuang, maka
kata-kata yang dibuang diganti dengan tiga titik.
Contoh:
“Semua dosen yang terlibat dalam pelaksanaan pembelajaran di universitas ... diharapkan
sudah melaksanakan sesuai dengan kebijakan kurikulum KKNI” (Muhali, 2013:278).
Apabila ada kalimat yang dibuang, maka kalimat yang dibuang diganti dengan
empat titik.
Contoh:
“Ekosistem merupakan hubungan timbal balik Antara komponen biotik dengan lingkungan
atau komponen abiotik .... yang termasuk komponen penyususn ekosistem adalah individu,
populasi, dan lingkungan” (Hunaepi, 2015:315).

b. Cara Merujuk Kutipan Tidak Langsung


Kutipan yang disebut secara tidak langsung atau dikemukakan dengan bahasa
penulis sendiri ditulis tanpa tanda kutip dan terpadu dalam teks. Nama penulis bahan
kutipan dapat disebut terpadu dalam teks, atau disebut dalam kurung bersama tahun
penerbitnya. Jika memungkinkan nomor halaman disebutkan. Perhatikan contoh berikut.

[29]
Nama penulis disebut terpadu dalam teks.
Contoh:
Hunaepi (2013:25) tidak menduga bahwa nilai pretest mahasiswa kelas A lebih baik
daripada mahasiswa kelas B.
Nama penulis disebut dalam kurung bersama tahun penerbitnya.
Contoh:
Mahsiswa mahasiswa kelas A lebih baik daripada mahasiswa kelas B Hunaepi (2013:25).

2. Cara Menulis Daftar Rujukan


Daftar rujukan merupakan daftar yang berisi buku, makalah, artikel, atau bahan
lainnya yang dikutip baik secara langsung maupun tidak langsung. Bahan-bahan yanak
dicantug dibaca akan tetapi tidak dikutip tidak dicantumkan dalam Daftar Rujukan,
sedangkan semua bahan yang dikutip secara langsung ataupun tak langsung dalam teks
harus dicantumkan dalam Daftar rujukan. Pada dasarnya, unsur yang ditulis dalam Daftar
Rujukan secara berturut-turut meliputi (1) nama penulis ditulis dengan urutan: nama akhir,
nama awal, dan nama tengah, tanpa gelar akademik, (2) tahun penelitian, (3) judul,
termasuk anak judul (subjudul), (4) kota tempat penerbitan, dan (5) nama penerbit. Unsur-
unsur tersebut dapat bervariasi tergantung jenis sumber pustakanya. Jika penulisnya lebih
dari satu, cara penulisan namanya sam dengan penulis pertama.
Nama penulis yang terdiri dari dua bagian ditulis dengan urutan: nama akhir diikuti
koma, nama awal (disingkat atau tidak disingkat tetapi hariri dengan titik. harus konsisten
dalam satu karya ilmiah), diakhiri dengan titik. Apabila sumber yang dirujuk ditulis oleh
tim, semua nama penulisnya harus dicantumkan dalam daftar rujukan.

Rujukan dari Buku


Tahun penerbitan ditulis setelah nama penulis, diakhiri dengan titik. Judul buku
ditulis dengan huruf miring dengan huruf besar pada awal setiap kata, kecuali kata hubung.
Tempat penerbitan dan nama penerbit dipisahkan dengan titik dua (:).
Contoh:
Strunk, W. Jr. & White, E.B. 1979. The Elements of Style (3rd ed). New York: Macmillan.
Dekker, N. 1992. Pancasila sebagai Ideologi Bangsa: dari Pilihan Satu-satunya ke Satu-
satunya Azas. Malang: FPIPS IKIP MALANG.

[30]
Jika ada beberapa buku yang dijadikan sumber ditulis oleh orang yang sama dan
diterbitkan dalam tahun yang sama pula, data tahun penerbitan diikuti oleh lambang a, b, c,
dan seterusnya yang urutannya ditentukan secara kronologis atau berdasarkan abjad judul
buku-bukunya.
Contoh:
Cornet, L. & Weeks, K. 1985a. Career Ladder Plans: Trends and Emerging Issues-1985.
Atlanta, GA: Career Ladder Clearinghouse.
Cornet, L. & Weeks, K. 1985b. Planning Career Ladders: Lessons from the States.
Atlanta, GA: Career Ladder Clearinghouse.

Rujukan dari Buku yang Berisi Kumpulan Artikel (Ada Editornya)


Seperti menulis rujukan dari buku ditambah dengan tulisan (Ed) jika ada satu editor
dan (Eds) jika editornya lebih dari satu, dianatara nama penulis dan tahun penerbitan.
Contoh:
Letheridge, S. & Cannon, C.R. (Eds). Bilingual Education: Teaching English as a Second
Language. New York: Praeger.
Aminuddin (Ed). 1990. Pengembangan Penelitian Kualitatif dalam Bidang Bahasa dan
Sastra. Malang: HISKI Komisariat Malang dan YA3.

Rujukan dan Artikel dalam Buku Kumpulan Artikel (Ada Editornya)


Nama penulis artikel ditulis di depan dikuti dengan tahun penerbitan. Judul artikel
ditulis tanpa cetak miring. Nama editor ditulis seperti menulis nama biasa, diberi
keterangan (Ed) bila hanya satu editor, dan (Eds) bila lebih dari satu editor. Judul buku
kumpulannya ditulis dengan huruf miring, dan nomor halamannya disebutkan dalam
kurung.
Contoh:
Hartley, J.T., Harker, J.O. & Walsh, D.A. 1980. Contemporaty New Directions in Adult
Development of Learning and Memory. Dalam L.W. Poon (Ed), Aging in the
1980s: Psychological Issues (hlm.239-252). Washington, D.C.: American
Psychological Association.
Hasan, M.Z. 1990. Karakteristik Penelitian Kualitatif. Dalam Aminuddin (Ed),
Pengembangan Penelitian Kualitatif dalam Bidang Bahasa dan Sastra (hlm. 12-
25). Malang: HISKI Komisariat Malang dan YA3.

Rujukan dari Artikel dalam Jurnal


Nama penulis ditulis paling depan diikuti dengan tahun dan judul artikel yang
ditulis dengan cetak biasa dan huruf besar pada setiap awal kata. Nama jurnal ditulis
[31]
dengan cetak miring dan huruf awal dari setiap katanya ditulis dengan huruf besar kecuali
kata hubung. Bagian akhir berturut-turut ditulis jurnal tahun ke berapa, nomor berapa
(dalam kurung), dan nomor halaman dari artikel tersebut.
Contoh:
Samsuri, T. 2016. Melatihkan Keterampilan Proses Sains Mahasiswa Biologi Melalui
Pengembangan Perangkat Pembelajaran Guide Inqiury Pada Pokok Bahasan
Klasifikasi Tumbuhan. Jurnal Ilmiah Pendidikan Biologi ”Bioscientist”, 4(2):102-
106

Rujukan dari Artikel dalam Jurnal dari CD-ROM


Penulisannya di daftar rujukan sama dengan rujukan dari artikel dalam jurnal cetak
ditambah dengan penyebutan CD-ROMnya dalam kurung.
Contoh:
Krashen, S., Long, M. & Scarcella, R. 1979. Age, Rate and Eventual Attainment in Second
Language Acquisition. TESOL Quarterly, 13:573-82 (CD-ROM: TESOL Quarterly,
1997).

Rujukan dari Artikel dalam Majalah atau Koran


Nama penulis ditulis paling depan, diikuti oleh tanggal, bulan, dan tahun (jika ada).
Judul artikel ditulis dengan cetak biasa dan huruf besar pada setiap huruf awal kata, kecuali
kata hubung. Nama majalah ditulis dengan huruf kecil kecuali huruf pertama setiap kata,
dan dicetak miring. Nomor halaman disebut pada bagian akhir.
Contoh:
Gardner, H. 1981. Do Babies Sing a Universal Song? Psychology Today, hlm. 70-76
Suryadarma, S.V.C. 1990. Prosesor dan Interface: Komunikasi Data. Info Komputer, IV
(4): 46-48.
Huda, M. 13 November, 1991. Menyiasati Krisis Listrik Musim Kering. Jawa Pos, hlm. 6.

Rujukan dari Koran tanpa Penulis


Nama koran ditulis di bagian awal. Tanggal, bulan, dan tahun ditulis setelah nama
koran, kemudian judul ditulis dengan huruf besar kecil dicetak miring dan diikuti dengan
nomor halaman.
Contoh:
Jawa Pos. 22 April, 1995. Wanita Kelas Bawah Lebih Mandiri, hlm. 3.

[32]
Rujukan dari Dokumen Resmi Pemerintah yang Diterbitkan oleh Suatu Penerbit Tanpa
Penulis dan Tanpa Lembaga
Judul atau nama dokumen ditulis di bagian awal dengan cetak miring, diikuti tahun
penerbitan dokumen, kota penerbit dan nama penerbit.
Contoh:
Undang-Undang Republik Indonesia nomor 2 Tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan
Nasional. 1990. Jakarta: PT Armas Duta Jaya.

Rujukan dari Lembaga yang Ditulis Atas Nama Lembaga Tersebut


Nama lembaga penanggungjawab langsung ditulis paling depan, diikuti dengan
tahum, juul karangan yang dicetak miring, nama tempat penerbitan, dan nama yang
bertanggungjawab atas penerbitan karangan tersebut.
Contoh:
Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. 1978. Pedoman Penulisan Laporan
Penelitian. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Rujukan Berupa Karya Terjemahan


Nama penulis asli ditulis paling depan, diikuti tahun penerbitan karya asli, judul
terjemahan, nama penerjemah, tahun terjemahan, nama tempat penerbitan dan nama
penerbit terjemahan. Apabila tahun penerbitan buku asli tidak dicantumkan, ditulis dengan
kata Tanpa tahun.
Contoh:
Ary, D., Jacobs, L.C. & Razavieh, A. Tanpa tahun. Pengantar Penelitian Pendidikan.
Terjemahan oleh Arief Furchan. 1982. Surabaya: Usaha Nasional.

Rujukan Berupa Skripsi, Tesis, atau Disertasi


Nama penulis ditulis paling depan, diikuti tahun yang tercantum pada sampul, judul
skirpsi, tesis, dan disertasi ditulis dengan cetak miring diikuti dengan pernyataan skripsi,
tesis, dan disertasi tidak diterbitkan, nama kota tempat perguruan tinggi, dan nama fakultas
serta nama perguruan tinggi.
Contoh:
Fitriani, H. 2009. Penggunaan Spesimen Tumbuhan Untuk Meningkatkan Minat Belajar
dan Pemahaman Siswa Tentang Struktur dan Fungsi Jaringan Tumbuhan Pada
Siswa Kelas VIII SMP Negeri 4 Mataram Tahun Pelajaran 2008/2009. Skripsi
tidak diterbitkan. Mataram: Jurusan Pendidikan Biologi FPMIPA IKIP Mataram.

[33]
Rujukan Berupa Makalah yang Disajikan dalam Seminar, Penataran, atau Lokakarya
Nama penulis ditulis paling depan, dilanjutkan dengan tahun, judul makalah ditulis
dengan cetak miring, kemudian diikuti pernyataan “Makalah disajikan dalam….”., nama
pertemuan, lembaga penyelenggara, tempat penyelenggaraan, dan tanggal serta bulannya.
Contoh:
Huda, N. 1991. Penulisan Laporan Penelitian untuk Jurnal. Makalah disajikan dalam
Lokakarya Penelitian Tingkat Dasar bagi Dosen PTN dan PTS di Malang Angkatan
XIV, Pusat Penelitian IKIP MALANG, Malang, 12 Juli.
Karim, Z. 1987. Tatakota di Negara-Negara Berkembang. Makalah disajikan dalam
Seminar Tatakota, BAPPEDA Jawa Timur, Surabaya, 1-2 September.

Rujukan dari Internet berupa Karya Individual


Nama penulis ditulis seperti rujukan dari bahan cetak, diikuti secara berturut-turut
oleh tahun, judul karya tersebut (dicetak miring) dengan diberi keterangan dalam kurung
(Online), dan diakhiri dengna alamat sumber rujukan tersebut disertai dengna keterangan
kapan di akses, di antara tanda kurung.
Contoh:
Hitchcock, S., Carr, L. & Hall, W. 1996. A Survey of STM Online Journalis, 1990-95: The
Calm before the Storm, (Online), (http://journal.ecs.soton.ac.uk/survey/survey.html,
diakses 12 Juni 1996).

Rujukan dari Internet berupa Artikel dari Jurnal


Nama penulis ditulis seperti rujukan dari bahan cetak, diikuti secara berturut-turut
oleh tahun, judul artikel, nama jurnal (dicetak miring) dengan diberi keteragnan dalam
kurung (Online), volume dan nomor, dan diakhiri dengan alamat sumber rujukan tersebut
disertai dengan keterangan kapan diakses di antara tanda kurung.
Contoh:
Griffith, A.I. 1995. Coordinating Family and School: Mothering for Schooling. Education
Policy Analysis Archives, (Online), Vol. 3, No. 1, (http://olam.ed.asu.edu/epaa/,
diakses 12 Februari 1997).
Kumaidi. 1998. Pengukuran Bekal Awal Belajar dan Pengembangan Tesnya. Jurnal Ilmu
Pendidikan, (Online), Jilid 5, No. 4, (http://www.malang.ac.id, diakses 20 Januari
2000).

[34]
Rujukan dari Internet berupa Bahan Diskusi
Nama penulis ditulis seperti rujukan dari bahan cetak, diikuti secara berturut-turut
oleh tanggal, bulan, tahun, topik bahan diskusi, nama bahan diskusi (dicetak miring)
dengan diberi keterangan dalam kurung (Online), dan diakhiri dengan alamat e-mail
sumber rujukan tersebut disertai ketarangan kapan diakses, diantara tanda kurung.
Contoh:
Wilson, D. 20 November 1995. Summary of Citing Internet Sites. NETTRAIN Discussion
List, (Online), (NETTRAIN@ubvm.cc.buffalo.edu, diakses 22 Nopember 1995).

Rujukan dari Internet berupa E-mail Pribadi


Nama pengirim (jika ada) dan disetai keterangan dalam kurung (alamat e-mail
pengirim), diikuti secara berturut-turut oleh tanggal, bulan, tahun, topik isi bahan (dicetak
miring), nama yang dikirim disertai keterangan dalam kurung (alamat e-mail yang
dikirim).
Contoh:
Davis, A. (a.davis@uwts.edu.au). 10 Juni 1996. Learning to Use Web Authoring Tools. E-
mail kepada Alison Hunter (huntera@usq.edu.au).
Naga, Dali S. (ikip-jkt@indo.net.id). 1 Oktober 1997. Artikel untuk JIP. E-mail kepada Ali
Saukah (jippsi@mlg.ywcn.or.id).

C. Teknik Penulisan Tabel dan Gambar


1. Penulisan Tabel
Penggunaan tabel dapat dipandang sebagai salah satu cara yang sistematis untuk
menyajikan data statistik dalam kolom-kolom dan lajur, sesuai dengan klasifikasi masalah.
Dengan menggunakan tabel, pembaca akan dapat memahami dan menafsirkan data secara
cepat, dan mencari hubungan-hubungannya.
Tabel yang baik seharusnya sederhana dan dipusatkan pada beberapa ide.
Memasukkan terlalu banyak data dalam suatu tabel dapat mengurangi nilai penyajian tabel.
Lebih baik menggunakan banyak tabel daripada mengguanakan sedikit tabel yang isinya
terlalu padat. Tabel yang baik harus dapat menyampaikan ide dan hubungan-hubungannya
secara efektif. Jika suatu tabel cukup besar (lebih dari setengah halaman), maka tabel harus
ditempatkan pada halaman tersendiri; dan jika tabel cukup pendek (kurang dari setengah
halaman) sebaiknya diintegrasikan dengan teks.

[35]
Tabel harus diberi identitas (berupa nomor dan nama tabel) dan ditempatkan di atas
tabel. Hal ini dimaksudkan untuk memudahkan perujukan. Jika tabel lebih dari satu
halaman, maka bagian kepala tabel (termasuk teksnya) harus diulang pada halaman
selanjutnya. Akhir tabel pada halaman pertama tidak perlu diberi garis horizontal. Pada
halaman berikutnya, tuliskan Lanjutan tabel... pada tepi kiri, tiga spasi dari garis horizontal
teratas tabel. Hanya huruf pertama kata tabel ditulis dengan menggunakan huruf besar.
Kata “tabel” dituis di pinggir, diikuti nomor dan judul tabel. Judul tabel ini ditulis dengan
huruf besar pada huruf pertama setiap kata kecuali kata hubung. Jika judul tabel lebih dari
satu baris, baris kedua dan seterusnya ditulis sejajar dengan huruf awal judul dengan jarak
satu spasi. Judul tabel tanpa diakhiri tanda titik. Berilah jarak 3 spasi antara teks sebelum
tabel dan teks sesdudah tabel. Nomor tabel ditulis dengan angka sebagai identitas tabel
yang menunjukkan bab tempat tabel itu dimulai dan nomor urutnya dalam bab yang
bersangkutan. Dengan demikian untuk setiap bab nomor urut tabel dimulai dari nomor 1.
Contoh:
Tabel 4.1 Tingkat Motivasi Berprestasi Mahasiswa IKIP Mataram Tahun 2005
Nomor tabel ini menunjukkan bahwa tabel yang berjudul Tingkat Motivasi
Berprestasi Mahasiswa IKIP Mataram Tahun 2005 terletak pada BAB IV nomor urut yang
pertama. Pengacuan tabel menggunakan angka, bukan dengan menggunakan kata tabel di
atas atau tabel dibawah.
Garis yang paling atas dari tabel diletakkan 3 spasi di bawah nama tabel. Kolom
pengepalaan (heading), dan deskripsi tentang ukuran atau unit data harus dicantumkan.
Istilah-istilah seperti nomor, persen, frekuensi, dituliskan dalam bentuk singkatan/
lambang: No., %, dan f. Data yang terdapat dalam tabel ditulis dengan menggunakan spasi
tunggal. Garis akan digunakan jika dipandang lebih mempermudah pembacaan tabel, tetapi
garis vertikal di bagian kiri, tengah, dan kanan tabel tidak diperlukan.
Tabel yang dikutip dari sumber lain wajib diberi keterangan mengenai nama akhir
penulis, tahun publikasi, dan nomor halaman tabel asli di bawah tabel dengan jarak tiga
spasi dari garis horizontal terbawah, mulai dari tepi kiri. Jika diperlukan catatan untuk
menjelaskan butir-butir tertentu yang terdapat dalam tabel, gunakan simbol-simbol tertentu
dan ditulis dalam bentuk superskrip. Catatan kaki untuk tabel ditempatkan di bawah tabel,
dua spasi di bawah sumber, bukan pada bagian bawah halaman.

[36]
Contoh:
Tabel 3.1 Keterlibatan Lulusan dalam Program-Program Pengembangan Staf.
Kegiatan Peranan Lulusan Relevansi
P Pb Pan Pl R TSR TR
% % % % % % %
Seminar (90.0%)*) 57.8 65.6 40.0 31.1 46.1 51.9 Ttd
Penataran/latihan dalam jabatan (78.9%) 3.3 21.1 50.0 31.1 57.6 28.8 10.0**
Lokakarya (70.0%) 34.4 34.4 22.2 8.9 53.3 40.7 Ttd
Kursus (38.9%) 6.7 6.7 5.5 Ttd 66.7 27.8 Ttd
Kegiatan lain (13.3%) 14.4 24.4 14.4 6.4 Ttd 3.1 Ttd
Catatan: P : Peserta TSR : Tidak selalu relevan
Pb : Pembicara TR : Tidak relevan
Pan : Panitia Ttd : Tidak tersedia data
Pl : Peran lain
R : Relevan
*
) Angka-angka dalam kurung menunjukkan persentase lulusan yang memberikan jawaban
**
) Sejumlah 10% lagi dari peserta kegiatan ini menyatakan bahwa hal itu tidak relevan
dengan bidang keahlian mereka. Alasan-alasan yang diberikan antara lain bahwa kuliah-
kuliah yang diberikan kadang-kadang sangat berbeda dengan bidang keahlian baru
lulusan yang mereka peroleh dalam pendidikan di luar negeri.

2. Penyajian Gambar
Istilah gambar mengacu pada foto, grafik, chart, peta, sket, diagram, bagan, dan
gambar lainnya. Gambar dapat menyajikan data dalam bentuk-bentuk variasi yang dapat
dengan mudah dipahami. Gambar tidaka harus dimaksudkan untuk membangun deskripsi,
tetapi dimaksudkan untuk menekankan hubungan tertentu yang signifikan. Gambar juga
dapat digunakan untuk menyajikan data statistik berbentuk grafik.
Beberapa pedoman penggunaan gambar dapat dikemukakan seperti berikut.
a. Judul gambar ditempatkan di bawah gambar, bukan di atasnya. Cara penulisan judul
gambar sama dengan penulisan judul tabel.
b. Gambar harus sederhana untuk dapat menyampaikan ide dengan jelas dan dapat
dipahami tanpa harus disertai penjelasan tekstual.
c. Gambar harus digunakan dengan hemat. Terlalu banyak gambar dapat mengurangi
nilai penyajian data.
d. Gambar yang merupakan tempat lebih dari setengah halaman harus ditempatkan pada
halaman tersendiri.
e. Penyebutan adanya gambar seharusnya mendahului gambar.

[37]
f. Gambar diacu dengan menggunakan angka, bukan dengan menggunakan kata gambar
di atas atau gambar dibawah.
g. Gambar dinomori dengan menggunakan angka seperti pada penomoran tabel.

Contoh.

Bulan
I II III IV V VI VII VIII IX X XI XII
Gambar 2.1 Fluktuasi Kenaikan Air Selama Satu Tahun di Laut Banda dan Laut Arafura
(Sumber: Wyrtki, 1961:139)

[38]
BAB V
BAHASA DAN TANDA BACA

A. Penggunaan Bahasa
Penulisan karya ilmiah hendaknya menggunakan bahasa yang jelas, tepat, formal.
dan lugas. Kejelasan dan ketepatan isi dapat diwujudkan dengan menggunakan kata dan
istilah yang jelas dan tepat, kalimat yang tidak berbelit-belit, dan struktru paragraf yang
runtut.
Kelugasan dan keformalan gaya bahasa diwujudkan dengan menggunakan kalimat
pasif, kata-kata yang emotif, dan tiddak berbunga-bunga. Hindarilah penggunaan kata-kata
seperti saya atau kami atau kita. Jika terpaksa menyebutkan kegiatan yang dilakukan oleh
penulis sendiri, istilah yang dipakai bukan kami atau saya, melainkan penulis atau peneliti.
Namun, istilah penulis atau peneliti seyogyanya digunakan sesedikit mungkin.

B. Penulisan Tanda Baca


Penulisan tanda baca, kata, dan huruf mengikuti Pedoman Umum Ejaan Bahasa
Indonesia yang Disempurnakan, Pedoman Penbentukan Istilah, dah Kamus (Keputusan
Mendikbud, Nomor 0543a/U/487, tanggal 9 September 1987). Berikut ini beberapa kaidah
penting yang perlu diperhatikan.

Titik (.), koma (,), titik dua (:), tanda tanya (?), dan tanda persen (%) diketik rapat dengan
huruf yang mendahuluinya.
Tidak Baku Baku
 Sampel dipilih secara rambang. Sampel dipilih secara rambang.
 Data dianalisis dengan tehnik koerlasi , Data dianalisis dengan teknik korelasi,
Anova ,dan regresi ganda. Anova, dan regresi ganda.
 ... dengan teori ; kemudian ... ... dengan teori; kemudian ...
 ... sebagai berikut : ... sebagai berikut:
 Hal itu tidak benar ! Hal itu tidak benar!
 Benarkah hal itu ? Benarkah hal itu?
 Jumlahnya sekitar 20 %. Jumlahnya sekitar 20%.

[39]
Tanda kutip (“...”) dan tanda kurung () diketik rapat dengan huruf dari kata atau frasa yang
diapit.
Tidak Baku Baku
 Kelima kelompok “ sepadan “. Kelima kelompok “sepadan”.
 Tes tersebut dianggap baku Tes tersebut dianggap baku
( standardized ). (standardized).

Tanda hubung (-) dan garis miring (/) diketik rapat dengan hurruf yang mendahului dan
mengikutinya.
Tidak Baku Baku
 Tidak berbelit – belit. Tidak berbelit-belit.
 Ini terjadi selama tahun 1942 – 1945. Ini terjadi selama tahun 1942-1945.
 Dia tidak / belum mengaku. Dia tidak/belum mengaku.

Tanda sama dengan (=), lebih besar (>), lebih kecil (<), tambah (+), kurang (-), kali (x),
dan bagi (:) diketik dengan spasi satu ketukan sebelum dan sesudahnya.
Tidak Baku Baku
 p=0.05 p = 0.05
 p>0.01 p > 0.01
 p<0.01 p < 0.01
 a+b=c a+b=c
 a:b=d a:b=d

Akan tetapi, tanda bagi (:) yang dipakai untuk memisahkan tahun penerbitan dengan
nomor halaman pada rujukan diketik rapat dengan angka yang mendahului dan
mengikutinya.
Tidak Baku Baku
 Hunaepi (1980 : 10) menyatakan Hunaepi (1980:10) menyatakan

Pemenggalan kata pada akhir baris (-) disesuaikan dengan suku katanya.
Tidak Baku Baku
 Masalah ini perlu ditegas Masalah ini perlu ditegas-
kan. kan.
 Tidak dilakukan dengan me- Tidak dilakukan dengan mem-
mbabi-buta. babi-buta.

[40]
BAB VI
PENCETAKAN DAN PENJILIDAN

Cara percetakan berikut ini berlaku untuk penulisan skripsi dan artikel ilmiah
mahasiswa FPMIPA IKIP Mataram. Sedangkan cara penjilidan hanya berlaku untuk
skripsi mahasiswa FPMIPA IKIP Mataram.

Kertas, Bidang Pengetikan, dan Naskah Akhir


Kertas yang digunakan adalah jenis HVS putih, ukuran A4 (21,0 cm x 29,7 cm),
kuarto (21 cm x 28 cm), 80 gram untuk skripsi. Bidang pengetikan berjarak 4 cm dari tepi
kiri kertas, dan 3 cm dari tepi atas, tepi kanan, dan tepi bawah kertas. Tiap halaman
hendaknya tidak berisi lebih dari 26 baris (untuk teks dengan spasi ganda). Sebuah
paragraf hendaknya tidak dimulai pada bagian halaman yang hanya memuat kurang dari
tiga baris.

Jenis Huruf
Karya ilmiah hendaknya diketik dengan komputer menggunakan program Windows
(sejenisnya), dengan jenis huruf (font) Times New Roman atau sejenisnya, antara lain
Times, CG Times, dan Dutch. Jenis huruf ini disebut huruf Proporsional, karena jarak antar
huruf tergantung pada besar-kecilnya huruf tersebut. Misalnya huruf m berukuran lebih
besar dari pada huruf i, sehingga jarak antar dua huruf selalu rapat. Jenis huruf ini amat
lazim digunakan pada pecetaka buku, jurnal, majalah, dan surat kabar. Contoh huruf Times
New Roman.
Teks ini diketik dengan huruf Times New Roman. Bentuk huruf ini mirip dengan huruf CG
Times, Times, dan Dutch (tergantung pada program Windows yang digunakan).

Ukuran Huruf
Bagian-bagian suatu bab untuk skripsi menggunakan ukuran huruf yang berbeda
seperti berikut.
12 point Judul bab, judul subbab, teks induk, abstrak skripsi lampiran, daftar rujukan.
10 point Kutipan blok, abstrak makalah dan artikel, judul tabel, judul bagan/gambar,
teks tabel, teks bagan/gambar, catatan akhir, catatan kaki, indeks, header,
footer.

[41]
Ukuran huruf untuk huruf Traditional Arabic
26 point Judul bab
18 point Judul subbab, judul abstrak, judul daftar rujukan, judul tabel, judul gambar,
dan judul indeks
16 point Teks induk, indeks, dan yang lain.

Modus Huruf
Penggunaan huruf normal, miring (italic), tebal (bold), dan garis bawah (Underline)
sebagai berikut.
Normal
 Teks induk, abstrak, kata-kata kunci, tabel, gambar, bagan, catatan, lampiran.
Penggunaan Miring (Italic)
 Kata nonIndonesia (bahasa asing dan bahasa daerah)
 Istilah yang belum lazim
 Bagian penting (untuk bagian penting tidak boleh digunakan bold-normal, tetapi boleh
italic-bold)
 Contoh yang disajikan pada teks utama
 Judul subbab peringkat 4
 Judul buku, jurnal, majalah, dan surat kabar dalam teks utama dalam daftar rujukan
Penggunaan Tebal (bold)
 Judul bab
 Judul subbab (heading)
 Bagian penting dari suatu contoh dicetak bold-italic, perhatikan contoh berikut.
Amir anak Amat sedang belajar di Akademi Militer
Penggunaan Garis bawah (Underline)
 Garis bawah (underline) tidak boleh dipergunakan, kecuali dalam hal-hal yang amat
khusus. Garis bawah dipergunakan untuk teks yang dicetak dengan huruf mesin ketik
(Courier dan Prestige). Pada teks yang dicetak dengan huruf Times New Roman, garis
bawah diganti dengan huruf miring (italic).

[42]
Spasi Penulisan Naskah
Antarbaris. Artikel ilmiah dicetak dengan spasi 1.5 sedangkan skripsi dicetak
dengan spasi 2 (ganda), kecuali keterangan gambar, grafik, lampiran, tabel, dan daftar
rujukan dicetak dengan spasi tunggal. Judul bab dicetak turun 4 spasi dari garis tepi atas
bidang ketikan. Jarak antara akhir judul bab dan awal teks adalah 4 spasi. Jarak antara
akhir teks dengan subjudul 3 spasi dan jarak antara subjudul dengan awal teks berikutnya 2
spasi. Jarak antara paragraf sama dengan jarak antarbaris, yaitu 2 spasi untuk skripsi dan
makalah, dan 1.5 spasi untuk artikel. Jarak antara satu macam bahan pustaka denan bahan
pustaka lain dalam daftar rujukan menggunakan spasi ganda (2 spasi).
Antarbaris. Spasi antara dua kata tidak boleh terlalu renggang. Spasi yang
dibolehkan maksimal sama dengan ukuran satu huruf. Tepi kanan boleh rata (full
justification) atau tidak rata. Jika tepi kanan rata (full justification), harap diupayakan spasi
antarkata cukup rapa. Agar spasi antarkata cukup rapt, kata yang terletak di pinggir jika
perlu diputus menurut suku katanya (fasilitas hyphenation diaktifkan: on) mengikuti kaidah
bahasa Indonesia yang baku. Berikut contoh teks dengan spasi antarkata rapat dan kurang
rapat.
Salah
Spasi antar kata pada teks ini terlalu lebar sehingga tidak tampak rapi dan
menyulitkan untuk dibaca. Spasi antarkata pada teks ini terlalu lebar sehingga
tidak tampak rapi dan menuyulitkan untuk dibaca.
Benar
Spasi antar kata pada teks ini cukup rapat seehinga tampak rapi dan mudah dibaca.
Spasi antar kata pada teks ini cukup rapat sehingga tampak rapi dan mudah dibaca.

Tanda Pisah dan Bulit


Tanda pisah (desh) dalam huruf proporsional (seperti Times New Roman) dinyatkan
dengan satu garis panjang (—), dan tidak boleh dinyatakan dengan 2 garis pendek (--)
seperti huruf Courier dan Prestige. Tanda pisah hendaknya rapat (tidak diberi spasi)
dengan kata yang mendahului dan mengikutinya.
Tanda butir nonhierarkis dengan garis pendek (-) tidak boleh digunakan dan
hendaknya dinyatakan dengan tanda bulit (berbentuk bulat atau persegi: dan ).
Perhatikan contoh berikut:

[43]
Salah
semua pendekatan penelitian--kuantitatif dan kualitatif--perlu dikaji penerapannya.
Bagian tersebut tertulis pada halaman 15-20.
Hal-hal berikut perlu diperhatikan dalam memilih kertas untuk skripsi:
- jenis
- ukuran
- bobot
Benar
Semua pendekatan penelitian—kuantitatif dan kualitatif—perlu dikaji
penerapannya.
Bagian tersebut tertulis pada halaman 15.20.
Hal-hal berikut perlu diperhatikan dalam memilih kertas untuk skripsi:
 Jenis
 Ukuran
 Bobot

Penjilidan
Ketentuan mengenai penjilidan yang dikemukakan di sini. Skripsi harus dijilid
dengan menggunakan karton tebal. Pada punggung skirpsi hendaknya dimuat nama penulis
dan judul. Skripsi dijilid sebanyak 6 eksemplar (1 untuk Program Studi, 1 untuk
perpustakaan pusat, dan 1 untuk setiap pembimbing dan penguji dan 1 untuk arsip penulis).
Halaman sampul harus dicetak dengan tinta hitam timbul di atas dasar kulit kain linen
oranye (sesuai warna fakultas).

[44]
BAB VII
TEKNIK PENULISAN ARTIKEL ILMIAH

Hasil-hasil penelitian yang ditulis dalam bentuk artikel untuk kemudian


diterbitkan dalam jurnal-jurnal memiliki kelebihan dibanding dengan yang ditulis dalam
bentuk laporan teknis resmi. Hasil penelitian yang ditulis dalam bentuk artikel biasanya
dituntut untuk berisi hal-hal yang penting-penting saja oleh karena, setiap terbit, sebuah
jurnal memuat beberapa artikel sehingga ruang yang tersedia untuk sebuah artikel terbatas.
Jurnal yang diterbitkan oleh suatu fakultas akan dibaca sedikitnya oleh para dosen (dan
karyawan) serta mahasiswa di fakultas tersebut sehingga hasil penelitian yang ditulis
dalam bentuk artikel di jurnal akan memiliki pembaca yang jauh lebih banyak daripada
laporan penelitian teknis resmi. Singkatnya, hasil penelitian yang ditulis dalam bentuk
artikel dalam jurnal akan memberikan dampak akademik yang lebih cepat dan luas
daripada laporan teknis resmi.
A. Sistematika Penulisan Artikel penelitian
1. Pedoman Umum
a. Naskah berupa hasil penelitian, kajian ilmu/literatur dalam pembelajaran dibidang
matematika dan IPA, sosial, dan umum.
b. Naskah ditulis dalam format file word sesuai dengan pedoman penulisan artikel pada
jurnal yang dikelola oleh fakultas MIPA.
c. Naskah ditulis dalam bahasa Indonesia dengan huruf Times New Roman font 12 pts,
dengan 1 spasi, diketik sepanjang lebih kurang 20 halaman. Berkas file dapat dikirim
sebagai attachment e-mail ke alamat E-mail jurnal yang dituju dengan ukuran file
maksimal 5MB atau mengupload langsung ke web jurnal.
d. Seting halaman 1 (satu) kolom, termasuk judul, abstract dan identitas penulis.
e. Ukuran kertas A4 dengan lebar batas tepi (margin) 3 cm untuk batas atas, bawah dan
kiri sedangkan batas kanan adalah 2.5 cm.
2. Sistematika Penulisan
a. Bagian awal : judul, nama penulis, abstraksi.
b. Bagian utama : berisi pendahuluan, kajian literatur dan pengembangan hipotesis
(jika ada), metode penelitian, hasil penelitian, pembahasan,
kesimpulan, dan daftar pustaka (hanya memuat sumber-sumber yang
dirujuk).
[45]
c. Bagian akhir : ucapan terimakasih (jika ada) dan keterangan simbol (jika ada).

Judul Dan Nama Penulis


a. Judul dicetak dengan HURUF BESAR/CAPITAL, DICETAK TEBAL (BOLD)
dengan jenis huruf Times New Roman font 12, sepasi tunggal dengan jumlah kata 15.
b. Nama penulis ditulis di bawah judul tanpa gelar, tidak boleh disingkat, diawali dengan
huruf capital, tanpa diawali dengan kata “oleh”, urutan penulis adalah penulis pertama
diikuti oleh penulis kedua, ketiga dan seterusnya.
c. Penulis perlu mencantumkan nama dan alamat korespondensi (perguruan tinggi) yang
diajukan dilengkapi alamat e-mail.

Abstract
a. Abstract ditulis dalam dua bahasa Indonesia dan Inggris, berisi tentang inti
permasalahan/latar belakang, tujuan, metode/pemecahan masalah, dan hasil yang
diperoleh. Kata Abstract dicetak tebal (bold).
b. Jumlah kata dalam abstract tidak lebih dari 250 kata dan diketik 1 spasi.
c. Jenis huruf abstract adalah Times New Roman font 11, disajikan dnegan rata kiri dan
rata kanan, disajikan dalam satu paragraph, dan ditulis tanpa menjorok (indent) pada
awal kalimat.
d. Abstract dilengkapi dengan Keywords yang terdiri atas 3-5 kata yang menjadi inti dari
uraian abstraksi. Kata Keywords dicetak tebal (bold).

Aturan Umum Penulisan Naskah


a. Setiap sub judul ditulis dengan huruf Times New Roman font 12 dan dicetak tebal
(bold).
b. Alinea baru ditulis menjorok dengan indent-first line 0,75 cm, antar alinea tidak diberi
spasi.
c. Kata asing ditulis dengan huruf miring.
d. Semua bilangan ditulis dengan angka, kecuali pada awal kalimat dan bilangan bulat
yang kurang dari sepuluh harus dieja.
e. Tabel dan gambar harus diberi keterangan yang jelas, dan diberi nomor urut.

[46]
Refrensi
Penulisan pustaka menggunakan sistem Harvad Referencing Standard. Semua yang tertera
dalam pustaka harus dirujuk dalam naskah. Kemutahiran referensi sangat diutamakan.
a. Buku
Penulis 1, Penulis 2 dst. (Nama belakang, nama depan disingkat). Tahun publikasi. Judul
Buku Cetak Miring. Edisi, Penerbit. Tempat Publikasi
Contoh:
Syahrir, Suryadi, R. & Prayogi, S. 2013. Statistic Pendidikan. Samudra Biru: Yogyakarta

b. Artikel dalam Jurnal


Penulis 1, Penulis 2 dst. (Nama belakang, nama depan disingkat). Tahun Publikasi. Judul
Artikel. Nama Jurnal Cetak Miring. Vol. Nomor. Rentang Halaman.
Contoh:
Firdaus, L. Ibrahim, M. & Rudiana A. 2014. Pengemabngan Perangkat Pembelajaran
Berorientasi Pada Model Siklus Belajar 5E Untuk Memberdayakan
Keterampilan Berpikir dan Pemahaman Konsep Siswa SMP. Bioscientist. 2
(1): 85 – 92.

c. Prosiding Seminar/Konferensi
Penulis 1, Penulis 2 dst. (Nama belakang, nama depan disingkat). Tahun publikasi. Judul
artikel. Nama Konferensi/Seminar. Tanggal, Bulan, Tahun, Kota, Negara, Halaman.
Contoh:
Samsuri, T. & Fitriani, H. 2014. Uji Anti Oksidan dan Kandungan Gizi Teh Daun Gaharu.
Seminar Nasional FPMIPA IKIP Mataram. 22 November 2014, Mataram,
Indonesia. 125 – 137.

d. Tesis atau Disertasi


Penulis (Nama belakang, nama depan disingkat). Tahun publikasi. Judul. Jenis (skripsi,
tesis, disertasi). Universitas.
Contoh:
Asyari, M. 2015. Pengembangan Perangkat Pembelajaran Fisiska Berbasis Inkuiri dengan
Konflik Kognitif untuk Melatihkan Kemampuan Berpikir Kritis. Tesis.
Universitas Negeri Surabaya.

e. Sumber Rujukan dari Website


Penulis. (Nama belakang, nama depan disingkat). Tahun publikasi. Judul. Alamat Uniform
Resources Locator (URL). Tanggal diakses.
[47]
Contoh:
Hunaepi. 2015. Pengembangan Kurikulum. http//www.Edumadia.com. Diakses Tanggal
28 Februari 2016.

Aturan Tambahan
a. Penulisan Rumus
Rumus matematika ditulis secara jelas dengan Microsoft Equation atau aplikasi lain
yang sejenis dan diberi nomor seperti contoh berikut.

(1)

b. Penulisan Tabel
Tabel diberi nomor sesuai urutan penyajian (Tabel 1, dst.) tanpa garis batas kanan atau
kiri. Judul tabel ditulis di bagian atas tabel dengan posisi rata tengah (centre justified)
seperti contoh berikut.
Tabel 1. Respon Siswa Terhadap Pembelajaran
Respon Persentase (%)
Sangat senang 45
Senang 20
Tidak senang 25
Sangat tidak senang 10

c. Penulisan Gambar/Grafik
Gambar diberi nomor sesuai urutan penyajian (Gambar. 1, dst.) judul gambar
diletakkan di bawah gambar dengan posisi tengah seperti contoh berikut.

Gambar. 1. Struktur Batang Zea mays

[48]
B. Template Artikel Fakultas Pendidikan Matematika dan IPA

JUDUL DITULIS DENGAN


FONT TIMES NEW ROMAN 12 CETAK TEBAL
(MAKSIMUM 12 KATA)

Penulis 11), Penulis 22) dst. [Font Times New Roman 10 Cetak Tebal dan Nama Tidak Boleh
Disingakat]
1
Nama Fakultas, nama Perguruan Tinggi (penulis 1)
Email: penulis_1@abc.ac.id
2
Nama Fakultas, nama Perguruan Tinggi (penulis 2)
Email: penulis_2@abc.ac.id

Abstract [Times New Roman 11 Catak Tebal dan Miring]


Abstract ditulis dalam bahasa Inggris dan Indonesia yang berisikan isu-isu pokok, latar belakang,
tujuan, metode/pendekatan dan hasil penelitian. Abstract ditulis dalam satu alinia, tidak lebih dari
250 kata dengan huruf Times New Roman 11, dan sepasi tunggai.

Keywords: Maksimum 5 kata kunci dipisahkan dengan tanda koma, font Times New Roman
11, sepasi tungga, dan cetak miring.

PENDAHULUAN (Times New Roman 11)


Pendahuluan mencakup latar belakang atas isu atau permasalahan serta urgensi dan
rasionalisasi kegiatan (penelitian atau pengabdian). Tujuan kegiatan dan rencana
pemecahan masalah disajiakan dalam bagian ini. Tinjauan pustaka yang relevan dan
pengembangan hipotesis (jika ada) dimasukkan dalam bagian ini. (Times New Roman 11).

METODE
Metode penelitian menjelaskan rancangan kegiatan, ruang lingkup atau objek,
bahan dan alat utama, tempat, teknik pengumpulan data, definisi oprasional variable
penelitian, dan teknik analisis. (Times New Roman 11).

HASIL DAN PEMBAHASAN


Bagian ini menyajikan hasil penelitian. Hasil penelitian dapat dilengkapi dengan
tabel, grafik (gambar), dan/atau bagan. Bagian pembahasan memaparkan hasil pengolahan
data, mengitepretasikan penemuan secara logis, mengaitkan dengan sumber rujukan yang
relevan. (Times New Roman 11).

KESIMPULAN
Kesimpulan berisi rangkuman singkat atas hasil penelitian dan pembahasan. ( Times
New Roman 11).

REFRENSI
Penulisan naskah dan sitasi yang diacu dalam naskah ini disarankan menggunakan aplikasi
refrensi (referensi manager). (Times New Roman 11).

[49]
4,5 cm
dari tepi
Lampiran 1a. Contoh Halaman Sampul Proposal
atas
kertas

PENGARUH INTEGRASI MODEL PEMBELAJARAN


TTW (Think Talk Write) TERHADAP MOTIVASI 2,5 cm
SISWA KELAS VII DI SMPN 2 KEDIRI
TAHUN PELAJARAN 2018/2019

2 cm

4,5 cm 6,5 cm

2 cm

PROPOSAL SKRIPSI 1 cm
Diajukan untuk

2 cm

ANNA FITRIANA
NIM 13211085 2,5 cm

3 cm

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI


FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN IPA 3 cm
INSTITUT KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN MATARAM
JANUARI 2019
3 cm
dari tepi
[50] bawah
Lampiran 1b. Contoh Halaman Judul Skripsi 4,5 cm
dari tepi
atas
kertas

PENGARUH INTEGRASI MODEL PEMBELAJARAN


TTW (Think Talk Write) TERHADAP MOTIVASI 2,5 cm
SISWA KELAS VII DI SMPN 2 KEDIRI
TAHUN PELAJARAN 2018/2019

2 cm

4,5 cm 6,5 cm

2 cm

SKRIPSI 1 cm
Diajukan kepada Fakultas Pendidikan Matematika dan IPA
Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan Mataram, Sebagai Salah Satu Persyaratan
Untuk memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

2 cm

OLEH
2,5 cm
ANNA FITRIANA
NIM 15211085

3 cm

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI


FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN IPA 3 cm
INSTITUT KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN MATARAM
MARET 2019
3 cm
[51]
dari tepi
bawah
Lampiran 2. Halaman Sampul Skripsi

PENGARUH INTEGRASI MODEL PEMBELAJARAN


TTW (Think Talk Write) TERHADAP MOTIVASI
SISWA KELAS VII DI SMPN 2 KEDIRI
TAHUN PELAJARAN 2018/2019

SKRIPSI

Diajukan Kepada
FPMIPA IKIP Mataram Untuk
Memenuhi Persyaratan Dalam Menyelesaikan
Program Sarjana (S1) Pendidikan Biologi

Oleh
Anna Fitriana
NIM. 15211085

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI


FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN IPA
INSTITUT KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN MATARAM
MARET 2019

[52]
Lampiran 3a. Contoh Lembar Persetujuan Pembimbing untuk Proposal
INSTITUT KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN MATARAM
FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN IPA
Alamat: Jln. Pemuda No. 59 A Mataram, Telp/Fax (0370) 632082
Website: fpmipa.ikipmataram.ac.id | Email: fpmipa@ikipmataram.ac.id

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING

Proposal Berjudul:

………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………

Disetujui untuk digunakan dalam penelitian.

Mataram, …..............………………...........
Pembimbing I Pembimbing II

…………………………. ………………………….
NIDN. NIDN.

Mengetahui, Menyetujui,
Dekan FPMIPA IKIP Mataram Ketua Program Studi Pendidikan ...............

…………………………. ………………………….
NIK. NIK.

[53]
Lampiran 3b. Contoh Lembar Persetujuan Pembimbing untuk Skripsi
INSTITUT KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN MATARAM
FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN IPA
Alamat: Jln. Pemuda No. 59 A Mataram, Telp/Fax (0370) 632082
Website: fpmipa.ikipmataram.ac.id | Email: fpmipa@ikipmataram.ac.id

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING

Skripsi yang telah disusun oleh:

Nama : …………………………………………………………………………………….
NIM : …………………………………………………………………………………….
Judul : …………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………….

Telah diperiksa dan disetujui untuk diuji.

Mataram, …..............………………...........
Pembimbing I Pembimbing II

…………………………. ………………………….
NIDN. NIDN.

Mengetahui, Menyetujui,
Dekan FPMIPA IKIP Mataram Ketua Program Studi Pendidikan ...............

…………………………. ………………………….
NIK. NIK.

[54]
Lampiran 3c. Contoh Lembar Pengesahan Pembimbing untuk Skripsi
INSTITUT KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN MATARAM
FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN IPA
Alamat: Jln. Pemuda No. 59 A Mataram, Telp/Fax (0370) 632082
Website: fpmipa.ikipmataram.ac.id | Email: fpmipa@ikipmataram.ac.id

HALAMAN PENGESAHAN SKRIPSI

Skripsi yang telah disusun oleh ……………….. (NIM. ...............) yang berjudul “……………....
………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………....................……..”, telah disetujui dan
dipertahankan di depan Dewan Penguji Skripsi pada hari ……………, tanggal………........……

Mataram,….,………………..

Dosen Penguji, Tanda Tangan,

…………………………… Ketua ( )
NIDN.

…………………………… Anggota ( )
NIDN.

…………………………… Anggota ( )
NIDN.

Mengetahui, Menyetujui,
Dekan FPMIPA IKIP Mataram Ketua Program Studi Pendidikan ...............

…………………………. ………………………….
NIK. NIK.

[55]
Lampiran 4. Halaman Logo IKIP Mataram

[56]
Lampiran 5. Contoh Lembar Pernyataan Keaslian Skripsi
INSTITUT KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN MATARAM
FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN IPA
Alamat: Jln. Pemuda No. 59 A Mataram, Telp/Fax (0370) 632082
Website: fpmipa.ikipmataram.ac.id | Email: fpmipa@ikipmataram.ac.id

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya…………………………(NIM……………) menyatakan


dengan sebenar-benarnya bahwa skripsi ini adalah hasil karya saya sendiri dan dipergunakan
untuk menyelesaikan program Sarjana Pendidikan (S.Pd) di IKIP Mataram dan belum pernah
dipergunakan untuk program lain di lembaga manapun juga. Hasil karya orang lain yang saya
kutip di dalamnya telah didokumentasikan sebagaimana mestinya pada bagian daftar pustaka.

Mataram,….......…………….

(Materai Rp. 6000


dan tanda tangan basah)
……………………………
NIM.

[57]
Lampiran 6. Contoh Kata Pengantar

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah Yang Maha Kuasa karena dengan RahmatNya penulis dapat

menyelesaikan penyusunan skripsi dengan judul ”………………………………………………”.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dan

memberikan dukungan moril dan materil dalam penyelesaian skrispi ini. Oleh karena itu pada

kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada:

1. Pembimbing I .............

2. Pembimbing II .............

3. Penguji ............. (ditulis jika untuk skripsi yang sudah diujikan)

4. Pimpinan Program Studi .............

5. Pimpinan Fakultas (Dekan) .............

6. Pimpinan Insitut (Rektor) .............

7. ……………..

Semoga segala kebaikan bapak dan ibu serta saudara-saudari sekalian mendapat balasan

dari Allah SWT. Akhirnya kata, semoga skrispi ini bermanfaat bagi para pembaca.

Mataram,..........................

Penulis

[58]
Lampiran 7. Contoh Abstrak

(Judul)
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………

Nama Penulis Skripsi


NIM.

Abstrak: Kata Abstrak ditulis dipinggir kanan atas setelah judul dan nama penulis dengan
diawali dengan huruf kapital dan diberikan tanda titik dua. Judul ditulis di tengah halaman paling
atas, simetris di batas atas bidang pengetikan dan tanpa tanda titik. Nama penulis diketik tepat di
bawah judul dan diberikan garis bawah dengan jarak satu spasi di atas NIM.
Dalam abstrak dicantumkan kata kunci yang ditempatkan di bawah teks abstrak. Jumlah kata
kunci berkisar antara tiga sampai lima buah. Kata kunci dipergunakan untuk komputerisasi
sistem informasi ilmiah. Dengan kata kunci dapat ditemukan judul-judul skripsi beserta tanda
abstraknya dengan mudah.
Dalam teks abstrak disajikan secara padat intisari skripsi yang mencakup latar belakang,
tujanmasalah yang diteliti, metode yang digunakan, hasil-hasil yang diperoleh, kesimpulan
yang dapat ditarik, dan (kalau ada) saran yang diajukan.
Penyajian teks di dalam abstrak diketik dengan spasi tunggal (satu spasi) dan panjangnya tidak
lebih dari dua halaman kertas ukuran kuarto. Contoh format penulisan abstrak. Teks abstrak
ditulis dalam 2 (dua) bahasa yaitu bahasa Indonesia dan bahasa Inggris. Untuk meningkatkan
indeks sitasi, abstrak dipublikasikan melalui website IKIP Mataram

Kata kunci: Jumlah kata kunci berkisar antara tiga sampai lima buah

[59]
Lampiran 8. Contoh Daftar Isi

DAFTAR ISI

Halaman
HALAMAN JUDUL .............................................................................. i
HALAMAN SAMPUL........................................................................... ii
HALAMAN LOGO ............................................................................... vi
LEMBAR PERSETUJUAN.............................................................. ..... iv
LEMBAR PENGESAHAN .............................................................. ..... v
HALAMAN MOTO DAN PERSEMBAHAN....................................... vi
HALAMAN PERNYATAAN ................................................................ vii
KATA PENGANTAR ............................................................................ viii
ABSTRAK ............................................................................................. ix
ASBTRACT ........................................................................................... x
DAFTAR ISI .......................................................................................... xi
DAFTAR TABEL .................................................................................. xii
DAFTAR GAMBAR ............................................................................. xiii
DAFTAR LAMPIRAN .......................................................................... xiv

BAB I PENDAHULUAN....................................................................... 1
A. Latar Belakang ..................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................ 14
C. Tujuan Penelitian ................................................................. 15
D. Manfaat Penelitian ................................................................ 16
E. Asumsi Penelitian (jika diperlukan)...................................... 17
F. Lingkup Penelitian ............................................................... 18
G. Definisi Operasional ............................................................. 19

BAB II KAJIAN PUSTAKA ................................................................. 21


A. Deskripsi Teori ..................................................................... 21
B. Hasil Penelitian Yang Relevan.............................................. 23
C. Kerangka Berpikir ................................................................ 26
D. Hipotesis Penelitian .............................................................. 37

BAB III METODE PENELITIAN ......................................................... 58


A. Jenis Penelitian...................................................................... 58
B. Rancangan Penelitian ........................................................... 59
C. Populasi dan Sampel ............................................................ 60
D. Waktu dan Tempat Penelitian .............................................. 61
E. Instrumen Penelitian ............................................................. 62
F. Teknik Pengumpulan Data ................................................... 63
G. Teknik Analisis Data ............................................................ 67

[60]
BAB IV HASIL PENELITIAN .............................................................. 70
A. Hasil Penelitian .................................................................... 70
B. Pembahasan .......................................................................... 99

BAB V PENUTUP ................................................................................. 100


A. Simpulan .............................................................................. 100
B. Saran - Saran ........................................................................ 101

DAFTAR RUJUKAN ............................................................................ 104


LAMPIRAN – LAMPIRAN .................................................................. 106
RIWAYAT HIDUP ............................................................................... 214

[61]
Lampiran 9. Contoh Daftar Tabel

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1.1 Ruang Lingkup Penelitian ....................................................................... 18


3.1 Ancar – Ancar Interpretasi Angka Indeks Korelasi ................................. 69
4.1 Data Nilai MPN Coliform ........................................................................ 81
4.2 Frekuensi Tingkat Kelayakan Konsumsi Sampel Jamu .......................... 83
4.3 Data Nilai MPN Coliform fecal dalam Jamu Beras
4.4 Frekuensi Tingkat Kelayakan Konsumsi Sampel Jamu .......................... 86
4.5 Data Jumlah Koloni Escherichia coli dalam Jamu .................................. 88

[62]
Lampiran 10. Contoh Daftar Gambar
DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

2.1 Daun Muda Asam (sinom) ............................................................... 27


2.2 Tanaman Adas .................................................................................. 27
2.3 Rimpang Jahe ................................................................................... 28
2.4 Buah Jeruk Nipis .............................................................................. 29
2.5 Buah Mengkudu ............................................................................... 30
2.6 Biji Kedawung ................................................................................. 30
2.7 Buah Kapulaga ................................................................................. 31
3.1 Bagan Hubungan Korerasional Antara Variabel Faktor
4.1 Hasil Uji Pendugaan dan Uji Penegasan .......................................... 80
4.2 Hasil Uji Kepastian Kandungan Koloni Escherichia

[63]
Lampiran 11. Contoh Daftar Lampiran

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1: Tabel Jumlah Jumlah Pedagang Jamu Gendong ............................... 151


2: Tabel Daftar Sampel Jamu Gendong Yang Terpilih ........................ 152
3: Kuesioner Penelitian Faktor Sosial – Ekonomi Pedagang ................ 153
4: Lembar Pernyataan Validasi Instrumen............................................. 159
5: Lembar Pengamatan Uji Kualitas Mikrobiologi Jamu ..................... 160
6: Komposisi Standar Medium Kaldu Laktosa (KL), ........................... 164
7: Tabel Nilai MPN Untuk Tiga Seri Tabung........................................ 165
8: Standar Maksimum Cemaran Mikroba dalam Minuman ................. 166

[64]
Lampiran 12. Contoh Penulisan Daftar Pustaka atau Rujukan

DAFTAR RUJUKAN

Abdurrajak. 1983. Hubungan antara latar belakang pendidikan formal, pengetahuan, sikap, dan
kebiasaan Ibu dengan kematian bayi usia di bawah lima tahun.Disertasi tidak
diterbitkan. Malang: Program Pascasarjana IKIP Malang.

Adifajar. 2008. Jenis Obat Tradisional, (Online), (http://www.adifajar.com/page/ 17, diakses 25


Juni 2009).

Adrianto. A. dkk. 1997. Peranan Media Massa Lokal Bagi Pembinaan dan Peng-embangan
Kebudayaan Daerah. Yogyakarta: Depdikbud.

Anonima. 2005. Lempuyang, (Online), (http://www.iptek.net.id/ind/pd_tanobat/


view.php?mnu=2&id=235, diakses 18 Mei 2010).
Anonimb. 2007. Rayakan Hari Ibu, Malang Adakan Minum Jamu Massal, (Online),
(http://www.kapanlagi.com/h/0000205107.html, diakses 25 Juni 2009).

Anonimc. 2007. Tentang Jamu, (Online), (http://www.nyonyameneer.com/ indonesia/tentang-


jamu.php, diakses 25 Juni 2009).

Anonimd. 2009. Jamu, (Online), (http://wapedia.mobi/id/Jamu, diakses 25 Juni 2009)

Anonime. 2009. Omzet Industri Jamu Nasional Naik 10%, (Online),


(http://www.kapanlagi.com/h/omzet-industri-jamu-nasional-naik-10.html, diakses 25
Juni 2009).

Arikunto. 2006. Prosedur Penelitian (Suatu Pendekatan Praktik). Jakarta: Rineka Cipta.

Badan Pengawas Obat dan MakananRITahun 2002 Tentang Panduan Pengola-han Pangan
Yang Baik Bagi Industri Rumah Tangga. 2002. Deput Bidang Pengawasan Keamanan
Pangan dan Bahan Berbahaya.

Balia, R.L., dkk. 2007. Jumlah Bakteri Total dan Koliform Pada Susu Segar Peternakan Sapi
Perah Rakyat dan Susu Pasteurisasi Tanpa Kemasan di Pedagang Kaki Lima.
Bandung: Fakultas Peternakan Universitas Padjadjaran.

Budhi. 2008. Jamu Gendong Tetap Jadi Primadona, (Online), (http://www.kom pas-
tv.com/content/view/617/108/, diakses 25 Juni 2009)

Cropley. A.J. 1991. Pendidikan Seumur Hidup. Surabaya: Usaha Nasional.

[65]
Lampiran 13. Contoh Penulisan Riwayat Hidup

RIWAYAT HIDUP

Udin dilahirkan di Temiling Desa Montong Baan Kecamatan Sikur Kabupaten Lombok
Timur, Nusa Tenggara Barat Tanggal 17 Agustus 1984, anak ketiga dari tiga bersaudara,
pasangan petani desa yaitu Amaq Sayuti dan Inaq Aminah. Pendidikan dasar sampai Sekolah
Menengah Pertama ditempuh di kampung halamannya di Lombok Timur, sedangkan Sekolah
Menengat Atas di Kota Mataram. Tamat SD tahun 1996, SMP tahun 1999, dan SMK tahun
2002.
Pendidikan berikutnya ia tempuh di IKIP Mataram dan selesai tahun 2007 dengan
predikat Cumlaude. Semenjak tahun 2007 hingga sekarang, ia mengabdi sebagai tenaga pengajar
di Program Studi Pendidikan Biologi FPMIPA IKIP Mataram. Semasa mahasiswanya, ia aktif
sebagai asisten praktikum di Laboratorium Pendidikan Biologi FPMIPA IKIP Mataram. Di
samping itu, ia juga aktif dalam organisasi kemahasiswaan dan dipercaya sebagai ketua Badan
Eksekutif Mahasiwa FPMIPA IKIP Mataram (Periode 2006-2007). Tahun 2005, ia ikut
mencetuskan lahirnya Ikatan Himpunan Mahasiswa Biologi Indonesia (IKAHIMBI) dan
dipercaya sebagai Dewan Pengawas IKAHIMBI (2005-2006).
Semasa mahasiswanya, ia juga pernah mengikuti beberapa pelatihan kemahasiswaan
tingkat nasional. Tahun 2006, ia ikut dalam Latihan Kepemimpinan Mahasiswa (LKMM) di Bali
yang diselenggarakan oleh Departemen Pendidikan Nasional. Tahun 2006, ia ikut Seminar Hasil
Penelitian di Univesitas Negeri Surabaya (UNESA). Tahun 2007, ia ikut dalam Lokakarya
Penanggulangan Bencana Nasional di ITS Surabaya.

[66]

Anda mungkin juga menyukai