Anda di halaman 1dari 17

SOP PROSTODONSIA

Eva Gracia & Finny Lestari (2016)

DV tentatid dan defintif GTS


1. Mengucapkan salam kepada penguji
2. Mengucapkan salam kepada pasien dan memperkenalkan diri
3. Mejelaskan apa yang akan dikerjakan hari
“Ibu hari ini kita akan melanjutkan pembuatan gigi tiruannya bu. Jadi nanti saya akan
memasukkan alat ini ke mulut ibu untuk mencocokkan dengan gigitan ibu supaya gigi tiruan
yang dibuat bisa nyaman digunakan dan terlihat alami”
4. Gunakan masker dan glove
5. Buat titik pada hidung dan dagu pasien
6. Menentukan DV istirahat dengan cara menginstruksikan pasien mengucapkan huruf M
berulang
7. Ukur jarak antara titik pada hidung dan dagu
8. Masukkan galangan gigit RA dan RB
9. Minta pasien beroklusi
10. Ukur jarak antara titik pada hidung dan dagu.
11. Selisihnya harus 2-4 mm
12. Jika belum sesuaikan dengan cara mengurangi wax atau menambahkannya dengan
memperhatikan kurva spee
13. Jika yang hilang gigi anterior RA, Minta pasien untuk mengucapkan huruf labiodentals
seperti F, V. galangan gigit RA anterior harus berkontak dengan vermilion border bibir bawah
(batas bibir basah dan kering)
14. Lakukan penetuan relasi sentris dengan meminta pasien menelan dan menggigit
15. Tandai relasi sentries dengan membuat garis yang melintasi galangan gigit pada RA dan RB.
Buat 1 garis pada tiap region
16. Lepaskan galangan gigit RA dan RB
1. Fiksasi di luar mulut pasien. Staples dipegang dengan pinset dan dipanaskan. Dalam keadaan
panas, salah satu ujung staples di tusukkan pada galangan gigit bawah. Lalu staples ditekan
masuk seutuhnya, sampai staples dingin. Fiksasi pada region P, M dan anterior
17. Minta pasien berkumur
18. Instruksi untuk datang kembali 1 minggu (untuk mencoba gigi tiruan malam)

DV defintif GTP
1. Mengucapkan salam kepada penguji
2. Mengucapkan salam kepada pasien dan memperkenalkan diri
3. Mejelaskan apa yang akan dikerjakan hari
“Ibu hari ini kita akan melanjutkan pembuatan gigi tiruannya bu. Jadi nanti saya akan
memasukkan alat ini ke mulut ibu untuk mencocokkan dengan gigitan ibu supaya gigi tiruan
yang dibuat bisa nyaman digunakan dan terlihat alami”
4. Gunakan masker dan glove
5. Buat titik pada hidung dan dagu pasien
6. Tempel benang yang melewati titik tragus dan alanasi pada kedua sisi
7. Menentukan DV istirahat dengan cara menginstruksikan pasien mengucapkan huruf M
berulang
8. Ukur jarak antara titik pada hidung dan dagu
9. Masukkan galangan gigit RA
10. Masukkan bitefork
11. Seusai bidang oklusal galangan gigit dengan bantuan bitefork. Bagian anterior harus sejajar
dengan garis interpupil dan ± 2 mm di bawah bibir atas, Galangan gigit posterior sejajar
dengan garis camfer (tragus-alanasi)
12. Minta pasien untuk mengucapkan huruf labiodentals seperti F, V. galangan gigit RA anterior
harus berkontak dengan vermilion border bibir bawah (batas bibir basah dan kering)
SOP PROSTODONSIA
Eva Gracia & Finny Lestari (2016)

13. Masukkan galangan gigi RB


14. Minta pasien mengatupkan mulut sampai galangan gigit RA RB berkontak
15. Ukur jarak antara titik pada hidung dan dagu.
16. DV oklusal harus lebih rendah 2-4 mm dari DV istirahat. Jika DV terlalu tinggi, lakukan
pengurangan pada galangan gigit RB, maksimal ½ retromolar pad. Jika DV terlalu rendah,
tambahkan wax pada galangan gigit RB, maksimal sampai 2/3 retromolar pad.
17. Periksa apakah galangan gigit RA dan RB kontak bidang
18. Instruksikan pasien untuk mengucapkan huruf S atau kata berakhiran S (sebelas, duabelas,
tigabelas). Galangan RA dan RB tidak boleh berkotak (ada celah 1-2 mm) dan huruf S yang
diucapkan jelas (tidak berdesis, tidak terdengar seperti SY, SH)
19. Instruksikan pasien untuk menelan, galangan gigit RA dan RB harus berkontak ringan
20. Perhatikan profil pasien saat menggunakan galangan gigit RA dan RB. Sudut mulut dan bibir
harus terdukung, wajah tidak terlihat tegang, pasien tidak terlihat tua, mulut tidak tampak
penuh
21. Tanyakan kenyamanan pasien. Apakah terasa lelah, apakah sulit menelan
22. Tentukan relasi sentries dengan mengintruksikan pasien menelan
23. Tandai relasi sentries dengan membuat garis yang melintasi galangan gigit pada RA dan RB.
Buat 1 garis pada tiap region
24. Lepaskan galangan gigit RA dan RB
25. Fiksasi di luar mulut. Staples dipegang dengan pinset dan dipanaskan. Dalam keadaan panas,
salah satu ujung staples di tusukkan pada galangan gigit bawah. Lalu staples ditekan masuk
seutuhnya, sampai staples dingin. Fiksasi pada region P, M dan anterior
26. Minta pasien berkumur
27. Instruksi untuk datang kembali 1 minggu (untuk mencoba gigi tiruan malam)

Border molding GTP/GTS


1. Mengucapkan salam kepada penguji
2. Mengucapkan salam kepada pasien dan memperkenalkan diri
3. Mejelaskan apa yang akan dikerjakan hari
“Ibu hari ini kita akan melanjutkan pembuatan gigi tiruannya bu. Jadi nanti saya akan
mencetak seperti waktu kemarin, tapi pada kali ini ibu harus menggerakkan rahang ibu,
nanti saya instruksikan untuk pergerakannya”
4. Gunakan masker dan glove
5. Green stick compound di panaskan diatas api dan dileletkan pada bagian tepi SCP sebanyak
2 mm (compound diletakkan hanya pada permukaan bukal SCP untuk memperbaiki lebar
bukolingual) mulai diletakkan per regio dari posterior ke anterior satu region terlebih daulu
6. SCP dimasukkan ke dalam air hangat (tempering)
7. SCP dimasukkan ke dalam mulut pasien
8. Menginstruksikan pasien untuk melakukan gerakan fungsional
Bagian SCP Gerakan
Posterior RA Menelan
Mengguapkan AH, eng
Membuka mulut lebar (utk hamular notch
Bukal kanan kiri RA RB Menghisap
Meniup
Gerakan RB ke kiri kanan
Mengigit jari untuk membuat otot maseter
Menggembung utk menggambarkan lebar sulkus
anterior Tersenyum
Mengatup
Menghisap
SOP PROSTODONSIA
Eva Gracia & Finny Lestari (2016)

Mencium
Gerakan RB ke kiri kanan
Fonetik
Ruang retromilohioid Menjulurkan lidah seperti membasahi bibir
Menggerakkan lidah ke sisi pipir kiri dan kanan
Menelam
Menggerakkan lidah ke palatum
Dasar mulut Menggerakkan lidah ke segala arah
menelan

9. Cek di dalam mulut: sendok cetak harus retentive, cekat


10. Lepaskan, cek:
 Tidak ada step, smooth
 Tepi tertutup
 Membulat
 Tidak mengkilat
11. Lanjutkan ke pencektakan

Cetak model studi


1. Mengucapkan salam kepada penguji
2. Mengucapkan salam kepada pasien dan memperkenalkan diri
3. Mejelaskan apa yang akan dikerjakan hari
“Ibu hari ini kita akan mencetak gigi ibu. Jadi nanti saya akan masukkan sendok dan bahan
cetak ke mulut ibu. Mungkin nanti akan tersa penuh dan sedikit tidak nyaman. Pada saat
dicetak, ibu bernafas melalui hidung dan dihembuskan melalui hidung juga”
4. Gunakan masker dan glove
5. Posisikan pasien: tegak, bidang oklusal sejajar lantai. Mulut setinggi siku utk pecetakan RB
dan setinggi bahu untuk pencetakan RA
6. Cobakan sendok cetak siap pakai yang sesuai dengan rahang pasien (bila masih ada gigi
gunakan sendok cetak yang bersudut, apabila sudah tidak bergigi gunakan yang tidak
bersudut)
7. Siapkan bowl, sptle, alginate, dan air
8. Campur alginate dengan air dengan rasio yang sesuai, aduk
9. Masukkan ke sendok cetak, ratakan.
10. Posisi operator RA di sisi kanan agak ke belakang. RB sisi kanan agak ke depan

Posisi mencetak RB
SOP PROSTODONSIA
Eva Gracia & Finny Lestari (2016)

Posisi mencetak RA

11. Masukkan sendok cetak RA/RB ke pasien. Pada RB, instruksikan pasien utk mengangkat lidah
12. Lepaskan sendok cetak dari mulut pasien setelah alginate setting.
13. Instruksikan pasien untuk berkumur
14. Cek apakah seluruh anatomi sudah tercetak, tidak ada gelembung udara, sobekan
15. Instruksikan pasien utk datang kembali
16. Segera cor dengan dental stone

Cetak model kerja GTS


Mukostatis: sama dengan mencetak model studi
Mukokompresi:
1. Mengucapkan salam kepada penguji
2. Mengucapkan salam kepada pasien dan memperkenalkan diri
3. Mejelaskan apa yang akan dikerjakan hari
“Ibu hari ini kita akanmelanjutkan pembuatan gigi tiruan. Saya akan mencetak gigi ibu. Jadi
nanti saya akan masukkan sendok dan bahan cetak ke mulut ibu. Mungkin nanti akan tersa
penuh dan sedikit tidak nyaman. Pada saat dicetak, ibu bernafas melalui hidung dan
dihembuskan melalui hidung juga.”
4. Gunakan masker dan glove
5. Posisikan pasien: tegak, bidang oklusal sejajar lantai. Mulut setinggi siku utk pecetakan RB
dan setinggi bahu untuk pencetakan RA
6. Siapakan SCP yang sudah dibolngi dan sudah di border moulding (utk GTS 2).

*sebenarnya lempeng compound yang digunakan memiliki safat yang sama seperti green
stick compound  apabila tidak ada SCP yang sudah di border moulding, bisa menggunakan
SCP biasa (bahan lempeng compound sekalian border moulding)
7. Ada 2 teknik mencetak daerah flabby:
a. Menggunakan impression compound
 Panaskan impression compound dengan mencelupkan di air panas
 Setelah lunak, manipulasi dengan tangan
 Letakkan pada sendok SCP bagian tidak bergigi bagian free end
 Cetakkan ke mulut pasien, tunggu hingga mengeras
SOP PROSTODONSIA
Eva Gracia & Finny Lestari (2016)

Hasil pencetakan mukokompresi


(maap gambarnya pakai sendok cetak siap pakai, harusnya tetap SCP)
b. Menggunakan rubber base (heavy body)
Bahannya bisa polieter atau polivynil siloxane (yg di klinik) heavy body saja
 Manipulasi heavy body tanpa menggunakan glove
 Letakkan pada sendok SCP bagian tidak bergigi bagian free end
 Cetakkan ke mulut pasien, tunggu hingga mengeras
8. Siapkan bowl, sptle, alginate, dan air
9. Campur alginate dengan air dengan rasio yang sesuai, aduk
10. Masukkan ke sseluruh bagian endok cetak (bagian bergigi dan tidak bergigi), ratakan.
11. Posisi operator RA di sisi kanan agak ke belakang. RB sisi kanan agak ke depan (gambar lihat
atas)
12. Lepaskan sendok cetak dari mulut pasien setelah alginate setting.

Hasil pencetakan mukokompresi – mukostatis


13. Instruksikan pasien untuk berkumur
14. Cek apakah seluruh anatomi sudah tercetak, tidak ada gelembung udara, sobekan
15. Instruksikan pasien utk datang kembali
16. Segera cor dengan dental stone

Cetak model kerja GTP


1. Mengucapkan salam kepada penguji
2. Mengucapkan salam kepada pasien dan memperkenalkan diri
3. Mejelaskan apa yang akan dikerjakan hari
“Ibu hari ini kita akanmelanjutkan pembuatan gigi tiruan. Saya akan mencetak gigi ibu. Jadi
nanti saya akan masukkan sendok dan bahan cetak ke mulut ibu. Mungkin nanti akan tersa
penuh dan sedikit tidak nyaman. Pada saat dicetak, ibu bernafas melalui hidung dan
dihembuskan melalui hidung juga.”
4. Gunakan masker dan glove
5. Posisikan pasien: tegak, bidang oklusal sejajar lantai. Mulut setinggi siku utk pecetakan RB
dan setinggi bahu untuk pencetakan RA
6. Siapkan SCP yang sudah di border molding
SOP PROSTODONSIA
Eva Gracia & Finny Lestari (2016)

7. Aduk pasta ZOE (blue dan white) dengan perbandingan 1:1, gerakan melipat
8. Masukkan pada SCP, ratakan
9. Masukkan dalam mulut pasien
10. Instruksikan pasien melakukan gerakan fungsional selama 12 menit
11. Buka SCP dari mulut pasien (apabial pencetakan berhasil akan terasa cekat)
12. Instruksikan pasien untuk berkumur
13. Cek apakah anatomis tercetak, tidak ada bahan cetak yang lepas dari sendok cetak, tidak
porus, halus, licin, ketebalan merata
14. Instruksikan pasien untuk datang kembali ke klinis

Teknik beading
1. Pegang sendok cetak dengan bagian cetakan mengarah ke operator
2. Panaskan beading wax
3. rekatkan 2-3mm dari batas tepi cetakan dengan lebar 3-5 mm mengelilingi seluruh tepi
cetakan
4. rapihkan dengan jari

hasil beading

Pembuatan SCP
1. Mengucapkan salam kepada penguji
2. Model studi dioleskan dengan could mould seal dengan kuas atau kapas secara merata dan
tipis. Meliputi daerah batas SCP, sedikit lebih kea rah mukobukal fold
3. Sambil menunggu CMS kering, takar liquid akrilik. RA 6 cc, RB 5 cc. tuang ke cucing porselen
4. Taburkan powder akrilik sedikit demi sedikit ke cucing sambil mengetok2 cucing agar
tercampur dengan baik. jika perlu, aduk dengan spatula semen
5. Setelah campuran padat, tidak ada liquid berlebih. Tutup rapat cuicng, tunggu sampai fase
buram
6. Ambi seluruh adonan, bentuk sesuai kebutuhan. RA: bulat, RB: bulat panjang
7. Gunakan kertas selofan, basahi jari (agar akrilik tidak melekat pada jari).
8. RA: akrilik bulat diletaakn di tengah palatum. RB: akrilik bentuk silinder, letakkan di atas
ridge
9. Tekan2 adonan hingga ketebalan merata hingga garis batas SCP
10. Sebelum adonan benar2 mengeras dan menghasilkan panas, lepaskan SCP dari model
kemudian kembalikan pada tempatnya (model). Bentk tangkai SPC dengan akrilik (pd GTS 2)
11. Tunggu sampai akrilik benar2 mengeras dan tidak panas lagi
12. Lepaskan SCP, rapihkan, haluskan. SCP harus underektension 1-2 mm dari mukobukalfold.
Ketebalan 2-3 mm. bentuk tepi membulat, tidak tajam. Franulum bebas.
13. Untuk GTS, bolongkan sendok cetak
14. Pada GTP buat tangkai SPC dengan melunakkan base plate wax.
15. Lunakkan basplate wax, gulung sampai padat. Bentuk menjadi persegi panjang, lengkungkan,
letakkan ridge anterior dr region P kiri – P kanan. Posisi kira2 sama dgn posisi gigi anterior.
Lekatkan hingga cekat
SOP PROSTODONSIA
Eva Gracia & Finny Lestari (2016)

Anatomi yang tercetak


Strktur tulang Struktur jar lunak
RA RB RA RB
1. residual ridge 1. residual ridge 1. frenulum labialis 1. fernulum labialis
2. tubermaxia 2. foramen mentale 2. vestibulum labialis 2. vestibulum labialis
3. sutura palatine 3. bucal shelf 3. frenulum bukalis 3. frenulum bukalis
mediana 4. linea oblique 4. vestibulum bukalis 4. vestibulum bukalis
4. fosaa pterygo externa 5. hamular notch 5. frenulum lingualis
maxillae 5. mylohyoid ridge 6. post. palatal sela 6. bucal shelf
5. torus palatinus 6. spina mentalis 7. fovea palatine 7. retromolar pad
6. foramen incisivum 7. torus mandibularis 8. rugae palatine 8. alveolingual sulcus
7. foramen palatinus 9. papila incisive 9. retromylohyoid
8. foramen palatinus 10. mid. palatal suture space.
mayus

Pemeriksaan TMJ:
1. Mengucapkan salam kepada penguji
2. Mengucapkan salam kepada pasien dan memperkenalkan diri
3. Anamnesa (tanyakan keluhan pasien)
 Sejak kapan?
 Sakitnya dimana?
 Apakah ibu memiliki kesulitan atau rasa sakit saat membuka mulut, misalnya saat
ibu menguap?
 Apakah rahang anda pernah tertahan, terkunci?
 Apakah ibu ada kesulitan atau rasa sakit saat mengunyah, bicara, atau saat
menggunakan rahang?
 Apakah ibu merasa ada suara pada sendi rahang?
 Apakah anda pernah merasa sakit pada telinga, pelipis, maupun pipi?
 Apakah anda menyadari ada perubahan pada gigi anda?
 Apakah akhir2 ini anda terluka pada bagian kepala, leher, atau rahang?
4. Gunakan masker dan glove
5. Pemeriksaan klinis:
 Digital palpasi: pemeriksaan dengan cara palpasi pada sisi kanan kiri pada sendi, otot
kepala, dan leher untuk melihat adanya rasa sakit atau nyeri pada otot
SOP PROSTODONSIA
Eva Gracia & Finny Lestari (2016)

palpasi
 Auskultasi: pemeriksaan bunyi sendi yang biasa terdiri dari clicking (bunyi singkat yg
terjadi saat buka/tutup mulut/keduanya )dan krepitus (suara terkikis dan terasa
mengganggu saat membuka dan menutup mulut)
Bunyi clicking dpt tjd pada awal/pertengahan/akhir membuka mulut. Jika pada akhir
menadakan pergeseran yg berat. Bunyi clicking bs sgt halus, didengar dgn stetoskop,
bisa juga dgn palpasi daerah TMJ  jari diletakkan pada garis eye-ear line (garis dr
tragus ke sudut mata), 11-12 mm dr tragus
krepitus terjadi bersamaan dgn tjdnya osteoarthritis atau perubahan pd permukaan
artiluar sendi.

 Maksimum mandibular opening: melakukan penilaina jarak membuka mulut. Pasien


diminta membuka mulut sampai terasa sakit. Hitung jarak antar insisal endge pada
gigi anteiror. Bila <35 mm termasuk restricted (tanda ada perubahan intrakapsula).
Normalnya 50 mm.
SOP PROSTODONSIA
Eva Gracia & Finny Lestari (2016)

 Pemeriksaan kepala dan leher utk melihat asimetris jaringan lunak atau hipertrofi
otot seperti: pasien berdiri relaks, dokter melihat asimetri bahu
 Evaluasi dental: melihat tooth wear, kegoyangan, masalah relasi sentries, oklusi
6. Deviasi: melihat ada tidaknya pengimpangan gerak saat pasien membuka dan menutup
mulut
7. Pemeriksaan radiografis:
 Transkranial
 Transfaringeal
 Reverse town
 Transorbital
 Panoramic tomografi
 MRI
 Tomografi
8. Jelaskan kondisi keadaan pasien: “Jadi ibu mengalami gangguan pada sendi rahang. Hal itu
yang menyebabkan ibu sering merasa nyeri, pusing, dll. kemungkinan hal ini dikaeranakan
ibu stress, terjatuh, dipukul, clenching (suka mengigigt keras), parafungsional, sistemik
(arthritis).
9. Terapi yang memungkinkan:
a. Terapi definitive (eliminasi etiologi)
 Reversible oklusal terapi: ubah oklusi dgn oklusal appliance (akrilik).
 Irreversible okliusal terapi: ubah oklusi dan posisi mandibula scr permanan
seperti OA, ortho
 Relaksasi: utk relaksasi ototo yg tegang akibat stress
b. Suportif (kurangi gejala)
 Farmakologi: analegesik, antiinflamasi, muscle relaxan, antidepresan,
antikonvulsan
 Fisik: termo terapi (aplikasi suhu panas utk tingkatkan sirkulasi darah. Pakau
handuk/botol hangat 10 menit).
Coolant terapi: es 5-7 menit
 Ultrasonic: tingkatkan aliran darah ke jaringan, pisahkan serat kolagen utk
tingkatkan fleksibilitas dan ekstensibilitas jar ikat.
 Assisted muscle stretching: kembalikan panjan otot. Px beri tekanan ringan
interminten dgn jari saat buka mulut (jari membantu utk buka mulut)

Provisoris direk (FVC, bridge, tanpa kawat)


1. Mengucapkan salam kepada penguji
2. Mengucapkan salam kepada pasien dan memperkenalkan diri
3. Mejelaskan apa yang akan dikerjakan hari
SOP PROSTODONSIA
Eva Gracia & Finny Lestari (2016)

“Ibu skrg saya akan membuatkan mahkota tiruan sementara.”


4. Siapkan model yang sudah di wax up
5. Cetak model yang sudah di wax up dengan alginate. Hasil cetakan negative dibungkus
dnegan tisu lembab dan disimpan dulu
6. Olesi gigiyang telah dipreparasi, gingiva sekitar, gigi tetangga dgn vaselin
7. Siapkan cetakan negatif dengan memberi tanda dengan spidol pd region yg akan dibaut MTS
utk memudahkan reosisi cetakan negative pada rahang
8. Gunakan glove masker
9. Buat adonan akrilik sewarna gigi yang homogeny secukupnya pd dapen glass
10. Dgn semen spatula, akrilik dimasukkan scr merata dan secukupnya dlm cetakan negative gigi
yg bersangkutan

11. Posisikan kembali sendok cetak pada rahang sesuai posisi gigi asli sesuai panduan spidol
12. Fikasai dgn jari tangan sampai sisa akrilik di dapen glass mendekati keras
13. Lepaskan cetakan negative, buang kelebihan akrilik dengan lekron mulai dari daerah
proksimal, labial , palatal
14. Lepaskan MTS dr gigi pasien dgn pinset atau sonde. Batas restorasi di servikal dirapihakn
15. Kembalikan lagi TMS pada gigi, periksa ulang servikal, titik kontak, oklusi
16. Tunggu sampai akrilik mengeras sempurna
17. Lakukan penghalusan dgn stone putih
Note utk bridge: wax up dilakukan utk membuat pontik pada region tidak bergigi. Ukir mahkota
seusai anatomi, oklusi, artilulasi. Tahap selanjutnya sama seperti di atas

Provisoris direk (dowel, dengan kawat)


1. Mengucapkan salam kepada penguji
2. Mengucapkan salam kepada pasien dan memperkenalkan diri
3. Mejelaskan apa yang akan dikerjakan hari
“Ibu skrg saya akan membuatkan mahkota tiruan sementara.”
4. Siapkan model yang sudah di wax up
5. Cetak model yang sudah di wax up dengan alginate. Hasil cetakan negative dibungkus
dnegan tisu lembab dan disimpan dulu
6. Olesi gigiyang telah dipreparasi, gingiva sekitar, gigi tetangga dgn vaselin
7. Siapkan cetakan negatif dengan memberi tanda dengan spidol pd region yg akan dibaut MTS
utk memudahkan reosisi cetakan negative pada rahang
8. Gunakan glove masker
9. Masukkan kawat ke dalam saluran akar minimal ½ panjang kerja pasak
10. Malam mainan diletakkan di daerah orifis utk memfiksir kawat dan mencegah masuknya
akrilik ke saluran akar
11. Buat adonan akrilik sewarna gigi yang homogeny secukupnya pd dapen glass
12. Dgn semen spatula, akrilik dimasukkan scr merata dan secukupnya dlm cetakan negative gigi
yg bersangkutan
13. Posisikan kembali sendok cetak pada rahang sesuai posisi gigi asli sesuai panduan spidol
14. Fikasai dgn jari tangan sampai sisa akrilik di dapen glass mendekati keras
SOP PROSTODONSIA
Eva Gracia & Finny Lestari (2016)

15. Lepaskan cetakan negative, buang kelebihan akrilik dengan lekron mulai dari daerah
proksimal, labial , palatal
16. Lepaskan MTS dr gigi pasien dgn pinset atau sonde. Batas restorasi di servikal dirapihakn
17. Bersihkan malam mainan dari gigi
18. Kembalikan lagi MTS pada gigi, periksa ulang servikal, titik kontak, oklusi
19. Tunggu sampai akrilik mengeras sempurna
20. Lakukan penghalusan dgn stone putih

Provisoris indirek:
1. Mengucapkan salam kepada penguji
2. Mengucapkan salam kepada pasien dan memperkenalkan diri
3. Mejelaskan apa yang akan dikerjakan hari
“Ibu skrg saya akan membuatkan mahkota tiruan sementara.”
4. Cetak ngan alginate gigi yg sudah dipreparasi
5. Cor dengan dental stone
6. Buat adonan akrilik sewarna gigi yang homogen secukupnya pd dapen glass
7. Olesi region gigi yang akan dibuat MTS dan gigi tetangga dengan CMS
8. Bentuk akrilik sesuai dengan anatomi gigi pada model . setelah mengeras haluskan daerah
proksimal, labal, palatal
9. Cobakan pada pasien. Cek oklusi artikulasi. Kurangi bila perlu

Penentuan warna gigi


1. Mengucapkan salam kepada penguji
2. Mengucapkan salam kepada pasien dan memperkenalkan diri
3. Mejelaskan apa yang akan dikerjakan hari
“Ibu skrg kita akan memilih warna gigi untuk mahkota tiruan ibu.”
4. Memberikan informed concent
5. Posisikan pasien di DU
6. Pakai masker glove
7. Nyalakan lampu DU
8. Pasien diinstruksikan duduk tegak, OP di depan kanan pasien
9. Pasien diinstruksikan utk menghapus lipstick
10. Oral profilaksis
11. Pasien diistruksikan membasahi giginya dengan saliva
12. Dengan pencahayaan lampu ruangan dan sinar matahari (tanpa lampu DU), pilih warna yang
sesuai dengan warna gigi asli pasien. Panduan pemilihan menggunakan VITA 3 D master.

13. Pasien diistruksikan memegang kaca sambil memberikan penilaian terhadp warna gigi nya.
sambil membadingkan dgn gigi sebelahny
14. Catat warna gigi yang paling sesuai dan tanyakan persetujuan warna tersebut ke pasien
15. Instruksikan pasien utk kontrol lg ke klinik
SOP PROSTODONSIA
Eva Gracia & Finny Lestari (2016)

Pencetakan model kerja:


1. Mengucapkan salam kepada penguji
2. Mengucapkan salam kepada pasien dan memperkenalkan diri
3. Mejelaskan apa yang akan dikerjakan hari
“Ibu skrg kita akan mencetakan gigi ibu untuk dikirim ke lab utk pembuatan gigi tiruan ibu.”
4. Lakukan retraksi gingiva menggunakan benang retraksi yang sebelumnya telah dicelupkan ke
larutan anestesi yang mengandung adrenalin. Masukkan benang retraksi ke sulkus gingiva
menggunakan cord compact dimulai dari permukaan proksimal

Kelainan yang ditemukan pada lansia:


1. Jaringan gigi:
a. Email datar,radiopak
b. Cementummenebal
c. Dentin secondary dentin
d. Ausnya permukaan gigi: atrisi, abrasi, ersi
2. Jaringan periodontal
a. Terjadi deposisi sementum
b. Resesi gingival
c. Seiring bertambah umur attachment gigi didaerah leher gigi akan terlihat turun
kedaerah apex sehingga gigi terlihat memanjang.
3. Tulang alveolar: densitas <<, resorpsi >>
4. Membran mukosa
a. Terjadi atropi pada mocusa membrane (pasien usia lanjut) epithelium menipis
b. Gambaran klini yang dilihat pada mukosa tampak mengkilap, licin ( tidak ada
stipling), mudah mengalami iritasi dan pembengkakan , dapat timbul rasa sakit dan
fissure, perdarahan bila terkena trauma serta elastisitas berkurang.
c. Di daerah palatum terjadi keratinisasi dan gusi berkurang dan juga keratinisasi pada
daerah pipi dan bibir,sedangkan vermillion border dari bibir menyempit dan sering
terlihat lesi pada sudut mulut denga adanya intervesi candidosis symptom seperti
kekurangan vitamin (defisiensi vitamin).
5. TMJ
Terjadi perubahan degeneratif dimana terjadi tendensi lebih datar dari permukaan artikular
ditandai dengan pengurangan ukuran (reduksi) dari condyl mandibula dikarenakan
pergerakan sendi TMJ
6. Saliva
Sekresi saliva akan menurun selama proses menua (seiring pertambahan usia) flow saliva
akan berkurang, Kadang-kadang hal ini diperberat dengan adanya penyakit
tertentu/pemakaian obat yang lama pada pasien radioterapi pada keganasan

Penanaman model di articulator:


1. Buat garis tengah pada model RA dan RB
2. Buat garis tengah pada galangan gigit RA RB
3. Tempelkan selotip di sekeliling model (supaya gips tidak berantakan)
4. Model RA dan RB yang telah distaukan, diletakkan di artikular dengan malam mainan utk
mengganjal model RB. Posisi: garis tengah model sebidang dengan garis tengah articulator
dengan bantuan incisor guide pin. Incisor indikator harus menyinggun perpotongan garis
tengah galangan gigi dan bidang oklusal.
bidang oklusal galangan gigit terletak sebidang dengan bidang oklusal articulator (ditentukan
dengan memasang karet gelang di sekeliling articulator scr horizontal stinggi incisor indicator
dan tanda bidang oklusa pada up right)
ujung incisor guide pin harus menyetuh incisor guide table.
SOP PROSTODONSIA
Eva Gracia & Finny Lestari (2016)

5. Pemasangan dimulai dari model RA. Adonan gips dituang pada dasar model RA. Usahakan
tidak berlebihan, jangan keluar batas selotip. Rapihkan, haluskan sebelum mengeras.
6. Setelah gips mengeras, articulator dibalik. Malam mainan penggajal dasar model RB diambi
7. Tuangkan gips di dasar model RB.
8. Lengan bawah dikatupkan sampai ujung incisor guide pin meneyntuh incisor guide table.
9. Perhatikan, pin harus masuk maksimal pada tempatnya di lengan atas articulator
10. Lengan atas dan bawah difiksasi dengan karet gelang sampai gips benar2 keras.

Mencetak model kerja GTC:


1. Retraksi gingiva
a. Isolasi gigi dengan cotton roll dan keringkan area dengan semprotan udara
b. Potong benang retraksi secukupnya untuk mengelilingi seluruh gigi.
c. Celupkan benang retraksi ke larutan anestesi.
d. Buang kelebihan carian anestesi dengan kasa. (benang tidak boleh kering, harus
lembab)
e. Lingkarkan benang retraksi pada sekeliling gigi dengna instrument yang sesuai (cord
packing instrument atau instrument berujung bulat). Dimulai dari daerah proksimal.

f. Instrument diarahkan ke gigi untuk menekan cord masuk ke sulkus. Sambil


masukkan cord di bagian lainnya, instrument tetap dimiringkan ke cord yang sudah
masuk supaya cord tidak mudah terlepas

g. Tunggu beberapa menit sampai gingiva terlihat pucat. Lepas cord


2. Pencetakan:
a. Siapkan heavy body dan light body, sendok cetak yang sesuai dengan ukuran rahang
pasien
b. Isolasi daerah, keringkan dengan air spray
c. Manipulasi heavy body (bantuan asisten), tanpa glove. Masukkan heavy body ke
sendok cetak, wrap dengan plastic wrap
d. Masukkan sendok cetak ke mulut pasien. Buat tanda garis pada heavy body sebagai
pedoman arah masuknya sendok cetak. Tunggu sampai mengeras
e. Keluarkan sendok cetak, lepas plastic wrap
f. Aduk light body menggunakan semen spatel. Masukkan ke syringe
g. Injeksikan ke cetakan negative heavy body
h. Masukkan kembali ke mulut pasien sesuai dengan garis pedoman. Tunggu hingga
mengeras
i. Lepaskan sendok cetak dari mulut pasien. Instruksikan pasien berkumur
SOP PROSTODONSIA
Eva Gracia & Finny Lestari (2016)

j. Cek apakah preprasi sudah tercetak, cetakan bebas void, tidak robek

Preprasi mahkota GTC (FVC dan dowel)


1. Atur posisi pasien: pasien setinggi atnara dada dan perut operator. Operator duduk di
beakang kanan pasien
2. Gunakan masker dan glove
Sisi Langkah Preparasi
Proksimal  Buat garis pedoman berjarak 1-1,5 mm dr titik terluar mesial distal
dengan pensil pada permukaan labial
 Lakukan preprasi dengan bur pointed tapered cylindrical diamond sejajar
sumbu gigi setinggi margin gingiva
 Periksa kecukupan preparasi dengan sonde  apakah sudah bebas, ada
undercut, kecembungannya.
insisal  Buat pedoman dengan pensil berjarak 1,5-2mm pada insisal
 Buat groove panduan sedalam tanda pensil dengan straight cylindrical
diamond
 Asah dengan bur flat end tapered cylindrical dengan kemiringan 45° kea
rah palatal.
 Periksa dengan sonde  preparasi rata, halus, sejajar insisal gigi awal.
Labial  Buat groove panduan dengan straight cylindrical diamond  pada 2/3
insisal sedalam 1-1,5 mm sejajar sumbu mahkota anatomis, pada 1/3
sercvikal sedalam 0,5-0,8mm sejajar sumbu gigi
 Pengasahan sesuai groove manduan dengan round end cylindrical
diamond
 Periksa dengan sonde  undercut, bentuk dan kecembungan dengan
labial sebelahnya
Palatal  Buat groove panduan sedalam 0,5 mm berjarai 0,5 mm dari servikal
dengan straight cylindrical diamond
 Asah dengan round end cylindrical diamond pada 1/3 servikal sesuah
groove panduan. Pengasahan 2/3 insisal menggunakan flame type bur
sebanyak 0,5 mm
Servikal  Retraksi dengan benang retrkasi
 Buat preprasi chamfer pada servikolabial setinggi giginva dengan round
end tapered cylindrical diamond bur. Pada servikopalatal buat preprasi
knife edge dengan pointed tapered cylindrical diamond
 Cek kejelesan margin restorasi.
finishing  Bulatkan sudut-sudut dengan finishing bur.

Preprasi GTC (Bridge)


1. Atur posisi pasien: pasien setinggi atnara dada dan perut operator. Operator duduk di
beakang kanan pasien
2. Gunakan masker dan glove
Sisi Langkah Preparasi
Proksimal  Buat garis pedoman berjarak 1-1,5 mm dr titik terluar mesial distal
dengan pensil pada permukaan labial
 Lakukan preprasi dengan bur pointed tapered cylindrical diamond sejajar
sumbu gigi setinggi margin gingiva dengan arah bukal ke lingual
 Periksa kecukupan preparasi dengan sonde  apakah sudah bebas, ada
undercut, kecembungannya.
 Perhatikan kesejajaran dengan gigi abutment lainnya
SOP PROSTODONSIA
Eva Gracia & Finny Lestari (2016)

oklusal  Buat pedoman dengan bur flat end tapperd atau round end tapper sedala
1-1,5mm pada oklusal
 Asah dengan bur yang sama dengan bur utk membuat groove (round end
tapered) atau dengan round end wheel diamond dalam 2 tahap yaitu
buko-oklusal dengan arah gerak bur dari groove ke mesial atau distal.
Kemudian permukaan palato/lingo-oklusal seuai dengan bentuk anatomis
oklusal

 Evaluasi hasil preparasi dengan sonde (harus mampu melewati bidang


oklusal dalam kedudukan oklusi dan artikulasi) atau lempeng malam.
Bukal  Buat groove panduan dengan round end tapper  pada 2/3 oklusal dan
1/3 servikal sedalam 0,5-1,5 mm. groove dibuat sejajar sumbu gigi dengan
dasar groove berjarak 0,5-1mm dari batas servikal
 Arah gerakan bur sama dengan FVC, merata sesuai anatomis
 Periksa dengan sonde  undercut, bentuk dan kecembungan dengan
bukal sebelahnya
Palatal  Banyak pengambilan 0,5-1mm. cara pengambilan sama seperti bukal. Bisa
2 bidang atau 1 bidang sesuai kecembuangan gigi
Servikal  Retraksi dengan benang retrkasi
 Buat preprasi chamfer pada servikolabial setinggi giginva dengan round
end tapered cylindrical diamond bur. Pada servikopalatal buat preprasi
knife edge dengan pointed tapered cylindrical diamond
 Cek kejelesan margin restorasi.
finishing  Bulatkan sudut-sudut dengan finishing bur.

Penghitungan panjang kerja pasak:

Panjang kerja pasak = 1/2 panjang akar klinis + panjang mahkota klinis (sesudah preparasi)

*bila custom made, panjang kerja pasak = 2/3 pjg akar klinis + pjg mahkota klinis sesuah preparasi

Panjang akar klinis didapat dari:

Preparasi saluran akar


1. Keluarkan bahan pengisi dengan GGD sepajang kerja (yang telah dihitung sebelumnya).
Arahkan GGD sarah sumbu saluran akar. Pemilhan GGD disesuakan dengan foto radiograf
dan lebar orifis klinis. Gunakan GGD besar dahulu dilanjutkan sampai GGD ukuran secil
sampai sepanjang kerja
2. Preparasi saluran akar dengan peaso reamer dari nomor terkecil sampai nomor terbesar
yang sesuai dengan lebar saluran akar dengan tidak memperlebar saluran akar. Bentuk
preparasi sesuai anatomis akar (mengecil ke apikal) dan menyisakan minimal 1,5-2mm
jaringan sehat di sekeliling saluran akar
SOP PROSTODONSIA
Eva Gracia & Finny Lestari (2016)

3. Irigasi dengan etanol atau 37% phosphoric acid untuk menghilangkan kandungan eugenol
(dari sealer) yang menghambt setting RK saat sementasi
4. Bevel sudut yang tajam pada permukaan servial dan mulut lbang preprasi
5. Evaluasi dengan foto RO

Merujuk ke dental lab


SOP PROSTODONSIA
Eva Gracia & Finny Lestari (2016)

Pencatatan gigit dengan rubber base


1. Mengucapkan salam kepada penguji
2. Mengucapkan salam kepada pasien dan memperkenalkan diri
3. Mejelaskan apa yang akan dikerjakan hari
“ibu hari ini kita sudah mencobakan gigi tiruannya. untuk mencatat posisi gigi tiruan ibu skrg
di dalam mulut, kita akan melakukan pencatatan dengan bahan cetak yah bu”
4. masukkan gigi tiruan malam RA dan RB ke mulut pasien
5. manipulasi heavy body
6. letakkan di atas bidang oklusal RB dengan menyisakan sedikit di bagian bukal
7. instruksikan pasien untuk mengigigt
8. kelebihan rubber based di bagian bukal ditekan kea rah gigi RA dan RB sebagai kunci gigit
9. tunggu hingga setting
10. keluarkan gigi tiruan RA dan RB dan rubber based
as

*pencatatan gigi dengan rubber based juga dapat digunakan utk memfiksasi relasi sentries setelah
mementukan DV definitive GTP. caranya:
buang sebagian wax pada galangan gigit RA dan RB pada 2 regio  cetak

Anda mungkin juga menyukai