DV defintif GTP
1. Mengucapkan salam kepada penguji
2. Mengucapkan salam kepada pasien dan memperkenalkan diri
3. Mejelaskan apa yang akan dikerjakan hari
“Ibu hari ini kita akan melanjutkan pembuatan gigi tiruannya bu. Jadi nanti saya akan
memasukkan alat ini ke mulut ibu untuk mencocokkan dengan gigitan ibu supaya gigi tiruan
yang dibuat bisa nyaman digunakan dan terlihat alami”
4. Gunakan masker dan glove
5. Buat titik pada hidung dan dagu pasien
6. Tempel benang yang melewati titik tragus dan alanasi pada kedua sisi
7. Menentukan DV istirahat dengan cara menginstruksikan pasien mengucapkan huruf M
berulang
8. Ukur jarak antara titik pada hidung dan dagu
9. Masukkan galangan gigit RA
10. Masukkan bitefork
11. Seusai bidang oklusal galangan gigit dengan bantuan bitefork. Bagian anterior harus sejajar
dengan garis interpupil dan ± 2 mm di bawah bibir atas, Galangan gigit posterior sejajar
dengan garis camfer (tragus-alanasi)
12. Minta pasien untuk mengucapkan huruf labiodentals seperti F, V. galangan gigit RA anterior
harus berkontak dengan vermilion border bibir bawah (batas bibir basah dan kering)
SOP PROSTODONSIA
Eva Gracia & Finny Lestari (2016)
Mencium
Gerakan RB ke kiri kanan
Fonetik
Ruang retromilohioid Menjulurkan lidah seperti membasahi bibir
Menggerakkan lidah ke sisi pipir kiri dan kanan
Menelam
Menggerakkan lidah ke palatum
Dasar mulut Menggerakkan lidah ke segala arah
menelan
Posisi mencetak RB
SOP PROSTODONSIA
Eva Gracia & Finny Lestari (2016)
Posisi mencetak RA
11. Masukkan sendok cetak RA/RB ke pasien. Pada RB, instruksikan pasien utk mengangkat lidah
12. Lepaskan sendok cetak dari mulut pasien setelah alginate setting.
13. Instruksikan pasien untuk berkumur
14. Cek apakah seluruh anatomi sudah tercetak, tidak ada gelembung udara, sobekan
15. Instruksikan pasien utk datang kembali
16. Segera cor dengan dental stone
*sebenarnya lempeng compound yang digunakan memiliki safat yang sama seperti green
stick compound apabila tidak ada SCP yang sudah di border moulding, bisa menggunakan
SCP biasa (bahan lempeng compound sekalian border moulding)
7. Ada 2 teknik mencetak daerah flabby:
a. Menggunakan impression compound
Panaskan impression compound dengan mencelupkan di air panas
Setelah lunak, manipulasi dengan tangan
Letakkan pada sendok SCP bagian tidak bergigi bagian free end
Cetakkan ke mulut pasien, tunggu hingga mengeras
SOP PROSTODONSIA
Eva Gracia & Finny Lestari (2016)
7. Aduk pasta ZOE (blue dan white) dengan perbandingan 1:1, gerakan melipat
8. Masukkan pada SCP, ratakan
9. Masukkan dalam mulut pasien
10. Instruksikan pasien melakukan gerakan fungsional selama 12 menit
11. Buka SCP dari mulut pasien (apabial pencetakan berhasil akan terasa cekat)
12. Instruksikan pasien untuk berkumur
13. Cek apakah anatomis tercetak, tidak ada bahan cetak yang lepas dari sendok cetak, tidak
porus, halus, licin, ketebalan merata
14. Instruksikan pasien untuk datang kembali ke klinis
Teknik beading
1. Pegang sendok cetak dengan bagian cetakan mengarah ke operator
2. Panaskan beading wax
3. rekatkan 2-3mm dari batas tepi cetakan dengan lebar 3-5 mm mengelilingi seluruh tepi
cetakan
4. rapihkan dengan jari
hasil beading
Pembuatan SCP
1. Mengucapkan salam kepada penguji
2. Model studi dioleskan dengan could mould seal dengan kuas atau kapas secara merata dan
tipis. Meliputi daerah batas SCP, sedikit lebih kea rah mukobukal fold
3. Sambil menunggu CMS kering, takar liquid akrilik. RA 6 cc, RB 5 cc. tuang ke cucing porselen
4. Taburkan powder akrilik sedikit demi sedikit ke cucing sambil mengetok2 cucing agar
tercampur dengan baik. jika perlu, aduk dengan spatula semen
5. Setelah campuran padat, tidak ada liquid berlebih. Tutup rapat cuicng, tunggu sampai fase
buram
6. Ambi seluruh adonan, bentuk sesuai kebutuhan. RA: bulat, RB: bulat panjang
7. Gunakan kertas selofan, basahi jari (agar akrilik tidak melekat pada jari).
8. RA: akrilik bulat diletaakn di tengah palatum. RB: akrilik bentuk silinder, letakkan di atas
ridge
9. Tekan2 adonan hingga ketebalan merata hingga garis batas SCP
10. Sebelum adonan benar2 mengeras dan menghasilkan panas, lepaskan SCP dari model
kemudian kembalikan pada tempatnya (model). Bentk tangkai SPC dengan akrilik (pd GTS 2)
11. Tunggu sampai akrilik benar2 mengeras dan tidak panas lagi
12. Lepaskan SCP, rapihkan, haluskan. SCP harus underektension 1-2 mm dari mukobukalfold.
Ketebalan 2-3 mm. bentuk tepi membulat, tidak tajam. Franulum bebas.
13. Untuk GTS, bolongkan sendok cetak
14. Pada GTP buat tangkai SPC dengan melunakkan base plate wax.
15. Lunakkan basplate wax, gulung sampai padat. Bentuk menjadi persegi panjang, lengkungkan,
letakkan ridge anterior dr region P kiri – P kanan. Posisi kira2 sama dgn posisi gigi anterior.
Lekatkan hingga cekat
SOP PROSTODONSIA
Eva Gracia & Finny Lestari (2016)
Pemeriksaan TMJ:
1. Mengucapkan salam kepada penguji
2. Mengucapkan salam kepada pasien dan memperkenalkan diri
3. Anamnesa (tanyakan keluhan pasien)
Sejak kapan?
Sakitnya dimana?
Apakah ibu memiliki kesulitan atau rasa sakit saat membuka mulut, misalnya saat
ibu menguap?
Apakah rahang anda pernah tertahan, terkunci?
Apakah ibu ada kesulitan atau rasa sakit saat mengunyah, bicara, atau saat
menggunakan rahang?
Apakah ibu merasa ada suara pada sendi rahang?
Apakah anda pernah merasa sakit pada telinga, pelipis, maupun pipi?
Apakah anda menyadari ada perubahan pada gigi anda?
Apakah akhir2 ini anda terluka pada bagian kepala, leher, atau rahang?
4. Gunakan masker dan glove
5. Pemeriksaan klinis:
Digital palpasi: pemeriksaan dengan cara palpasi pada sisi kanan kiri pada sendi, otot
kepala, dan leher untuk melihat adanya rasa sakit atau nyeri pada otot
SOP PROSTODONSIA
Eva Gracia & Finny Lestari (2016)
palpasi
Auskultasi: pemeriksaan bunyi sendi yang biasa terdiri dari clicking (bunyi singkat yg
terjadi saat buka/tutup mulut/keduanya )dan krepitus (suara terkikis dan terasa
mengganggu saat membuka dan menutup mulut)
Bunyi clicking dpt tjd pada awal/pertengahan/akhir membuka mulut. Jika pada akhir
menadakan pergeseran yg berat. Bunyi clicking bs sgt halus, didengar dgn stetoskop,
bisa juga dgn palpasi daerah TMJ jari diletakkan pada garis eye-ear line (garis dr
tragus ke sudut mata), 11-12 mm dr tragus
krepitus terjadi bersamaan dgn tjdnya osteoarthritis atau perubahan pd permukaan
artiluar sendi.
Pemeriksaan kepala dan leher utk melihat asimetris jaringan lunak atau hipertrofi
otot seperti: pasien berdiri relaks, dokter melihat asimetri bahu
Evaluasi dental: melihat tooth wear, kegoyangan, masalah relasi sentries, oklusi
6. Deviasi: melihat ada tidaknya pengimpangan gerak saat pasien membuka dan menutup
mulut
7. Pemeriksaan radiografis:
Transkranial
Transfaringeal
Reverse town
Transorbital
Panoramic tomografi
MRI
Tomografi
8. Jelaskan kondisi keadaan pasien: “Jadi ibu mengalami gangguan pada sendi rahang. Hal itu
yang menyebabkan ibu sering merasa nyeri, pusing, dll. kemungkinan hal ini dikaeranakan
ibu stress, terjatuh, dipukul, clenching (suka mengigigt keras), parafungsional, sistemik
(arthritis).
9. Terapi yang memungkinkan:
a. Terapi definitive (eliminasi etiologi)
Reversible oklusal terapi: ubah oklusi dgn oklusal appliance (akrilik).
Irreversible okliusal terapi: ubah oklusi dan posisi mandibula scr permanan
seperti OA, ortho
Relaksasi: utk relaksasi ototo yg tegang akibat stress
b. Suportif (kurangi gejala)
Farmakologi: analegesik, antiinflamasi, muscle relaxan, antidepresan,
antikonvulsan
Fisik: termo terapi (aplikasi suhu panas utk tingkatkan sirkulasi darah. Pakau
handuk/botol hangat 10 menit).
Coolant terapi: es 5-7 menit
Ultrasonic: tingkatkan aliran darah ke jaringan, pisahkan serat kolagen utk
tingkatkan fleksibilitas dan ekstensibilitas jar ikat.
Assisted muscle stretching: kembalikan panjan otot. Px beri tekanan ringan
interminten dgn jari saat buka mulut (jari membantu utk buka mulut)
11. Posisikan kembali sendok cetak pada rahang sesuai posisi gigi asli sesuai panduan spidol
12. Fikasai dgn jari tangan sampai sisa akrilik di dapen glass mendekati keras
13. Lepaskan cetakan negative, buang kelebihan akrilik dengan lekron mulai dari daerah
proksimal, labial , palatal
14. Lepaskan MTS dr gigi pasien dgn pinset atau sonde. Batas restorasi di servikal dirapihakn
15. Kembalikan lagi TMS pada gigi, periksa ulang servikal, titik kontak, oklusi
16. Tunggu sampai akrilik mengeras sempurna
17. Lakukan penghalusan dgn stone putih
Note utk bridge: wax up dilakukan utk membuat pontik pada region tidak bergigi. Ukir mahkota
seusai anatomi, oklusi, artilulasi. Tahap selanjutnya sama seperti di atas
15. Lepaskan cetakan negative, buang kelebihan akrilik dengan lekron mulai dari daerah
proksimal, labial , palatal
16. Lepaskan MTS dr gigi pasien dgn pinset atau sonde. Batas restorasi di servikal dirapihakn
17. Bersihkan malam mainan dari gigi
18. Kembalikan lagi MTS pada gigi, periksa ulang servikal, titik kontak, oklusi
19. Tunggu sampai akrilik mengeras sempurna
20. Lakukan penghalusan dgn stone putih
Provisoris indirek:
1. Mengucapkan salam kepada penguji
2. Mengucapkan salam kepada pasien dan memperkenalkan diri
3. Mejelaskan apa yang akan dikerjakan hari
“Ibu skrg saya akan membuatkan mahkota tiruan sementara.”
4. Cetak ngan alginate gigi yg sudah dipreparasi
5. Cor dengan dental stone
6. Buat adonan akrilik sewarna gigi yang homogen secukupnya pd dapen glass
7. Olesi region gigi yang akan dibuat MTS dan gigi tetangga dengan CMS
8. Bentuk akrilik sesuai dengan anatomi gigi pada model . setelah mengeras haluskan daerah
proksimal, labal, palatal
9. Cobakan pada pasien. Cek oklusi artikulasi. Kurangi bila perlu
13. Pasien diistruksikan memegang kaca sambil memberikan penilaian terhadp warna gigi nya.
sambil membadingkan dgn gigi sebelahny
14. Catat warna gigi yang paling sesuai dan tanyakan persetujuan warna tersebut ke pasien
15. Instruksikan pasien utk kontrol lg ke klinik
SOP PROSTODONSIA
Eva Gracia & Finny Lestari (2016)
5. Pemasangan dimulai dari model RA. Adonan gips dituang pada dasar model RA. Usahakan
tidak berlebihan, jangan keluar batas selotip. Rapihkan, haluskan sebelum mengeras.
6. Setelah gips mengeras, articulator dibalik. Malam mainan penggajal dasar model RB diambi
7. Tuangkan gips di dasar model RB.
8. Lengan bawah dikatupkan sampai ujung incisor guide pin meneyntuh incisor guide table.
9. Perhatikan, pin harus masuk maksimal pada tempatnya di lengan atas articulator
10. Lengan atas dan bawah difiksasi dengan karet gelang sampai gips benar2 keras.
j. Cek apakah preprasi sudah tercetak, cetakan bebas void, tidak robek
oklusal Buat pedoman dengan bur flat end tapperd atau round end tapper sedala
1-1,5mm pada oklusal
Asah dengan bur yang sama dengan bur utk membuat groove (round end
tapered) atau dengan round end wheel diamond dalam 2 tahap yaitu
buko-oklusal dengan arah gerak bur dari groove ke mesial atau distal.
Kemudian permukaan palato/lingo-oklusal seuai dengan bentuk anatomis
oklusal
Panjang kerja pasak = 1/2 panjang akar klinis + panjang mahkota klinis (sesudah preparasi)
*bila custom made, panjang kerja pasak = 2/3 pjg akar klinis + pjg mahkota klinis sesuah preparasi
3. Irigasi dengan etanol atau 37% phosphoric acid untuk menghilangkan kandungan eugenol
(dari sealer) yang menghambt setting RK saat sementasi
4. Bevel sudut yang tajam pada permukaan servial dan mulut lbang preprasi
5. Evaluasi dengan foto RO
*pencatatan gigi dengan rubber based juga dapat digunakan utk memfiksasi relasi sentries setelah
mementukan DV definitive GTP. caranya:
buang sebagian wax pada galangan gigit RA dan RB pada 2 regio cetak