Makalah Diare
Makalah Diare
PENDAHULUAN
Akibat diare, kehilangan cairan dan elektrolit secara mendadak dan dapat
terjadi berbagai komplikasi sebagai berikut: Dehidrasi (ringan, sedang,
berat, hipotonik, isotonic, atau hipertonik).Renjatan hipovelemik,
hipokalimia, (dengan gejala hipotonik otot, lemah, brikardi, meteorismus).
Hipoglikemia, intoleransi sekunder akibat kerusakan vili mukosa usus dan
defesiensi enzim lactose. Kejang terjadi pada dehidrasi hipertonik.
Malnutrisi energiprotein (akibat muntah dan diare jika lama atau kronik).
Bayi dan anak merupakan kelompok umur yang sering mengelami diare,
masalah ini biasanya di timbulkan bukan hanya kerena infeksi tetapi dapat
pula di sebabkan karena kebersihan makanandi intoleransiterhadap
karbohidrat, lemak dan protein, jika tidak di tangani akan menyebabkan
kekurangan keseimbangan volume cairan dan elektrolit (dehidrasi, syok
hipovolemik), atau berakibat patal atau kematian. Maka peran perawat
sangatpenting untuk menerapaknan metode sebagai berikut, Promotif
melalui penyuluhan tentang pencegahan faktor-faktor yang dapat
menyebabkan diare. Preventif untuk meningkatkan kemandirian klien akan
pentingnya kebersihan diri, keluarga dan lingkungan yang dapat
menyebabkan diare. Kuratif pemberian cairan yang adekuat dan
penatalaksanaan. Rehabilitative yaitu dengan cara memulihkan pasien
sehingga dapat berfungsi secara optimal seperti memberikan makanan yang
bersih, berikan makanan lunak, bubur dan basi tim.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari diare ?
2. Apa etiologi terjadinya diare ?
3. Apa saja klasifikasi diare ?
4. Apa saja manifestasi klinis dari diare ?
1
5. Bagaimana patofisiologi dan pathway dari diare ?
6. Apa saja komplikasi dari diare ?
7. Apa saja pemeriksaan penunjang dari diare ?
8. Bagaimana penatalaksanaan dari diare ?
9. Bagaimana asuhan keperawatan pada diare ?
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dari diare
2. Untuk mengetahui etiologi terjadinya diare
3. Untuk mengetahui apa saja klasifikasi diare
4. Untuk mengetahui manifestasi klinis dari diare
5. Untuk mengetahui bagaimana patofisiologi dan pathway dari diare
6. Untuk mengetahui komplikasi dari diare
7. Untuk mengetahu pemeriksaan penunjang dari diare
8. Untuk mengetahu penatalaksanaan dari diare
9. Untuk mengetahui asuhan keperawatan pada diare
2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian
2.2 Etiologi
3
4. Factor makanan adalah makanan basi, beracun, alergi terhadap
makanan.
5. Faktor Psikologis : Rasa takut, cemas.
2.3 Klasifikasi Diare
1. Diare Akut
Diare akut adalah diare yang disebabkan oleh virus yang disebut
Rotavirus yang ditandai dengan buang air besar lembek/cair bahkan
dapat berupa air saja yang frekuensinya biasanya (3kali atau lebih dalam
sehari) dan berlangsung kurang dari 14 hari.Diare Rotavirus ini
merupakan virus usus patogen yang menduduki urutan pertama sebagai
penyebab diare akut pada anak-anak.
2. Diare Persisten
Diare persisten adalah diare yang berlangsung 15-30 hari,
merupakan kelanjutan dari dare akut atau peralihan antara diare akut dan
kronik.
3. Diare Kronis
Diare kronis adalah diare hilang-timbul, atau berlangsung lama
dengan penyebab noninfeksi, seperti penyakit sensitif terhadap gluten
atau gangguan metabolisme yang menurun. Lama diare kronis lebih dari
30 hari.
2.4 Manifestasi Klinis
1. Bayi atau anak menjadi cengeng dan gelisah
5. Anus lecet
7. Anoreksia
4
9. Terdapat tanda dan gejala dehidrasi, yaitu penurunan berat badan,
turgor kulit berkurang, mata dan ubun-ubun besar cekung, membran
mukosa kering.
10. Sering buang air besar dengan konsistensi tinja cair atau
encer
11. Kram abdominal
12. Mual dan muntah
13. Lemah
14. Pucat
15. Perubahan TTV : Nadi dan pernafasan cepat.
16. Menurun atau tidak ada pengeluaran urine
2.5 Patofisiologi
Mekanisme dasar yang menyebabkan timbulnya diare ialah:
1. Gangguan osmotic
Adanya makanan atau zat yang tidak dapat diserap akan
menyebabkan tekanan osmotik dalam lumen usus meningkat sehingga
terjadi pergeseran air dan elektroloit ke dalam lumen usus. Isi rongga
usus yang berlebihan akan merangsang usus untuk mengeluarkannya
sehingga timbul diare.
2. Gangguan sekresi
Akibat rangsangan tertentu (misalnya toksin) pada dinding usus
akan terjadi peningkatan sekresi, air dan elektrolit ke dalam lumen usus
dan selanjutnya timbul diare kerena peningkatan isi lumen usus.
5
hipersekresi yang selanjutnya akan menimbulkan diare.
Sedangkan akibat dari diare akan terjadi beberapa hal sebagai berikut:
3) Hipoglikemia
Hipoglikemia terjadi pada 2-3% anak yang menderita diare, lebih
sering pada anak yang sebelumnya telah menderita KKP. Hal ini
terjadi karena adanya gangguan penyimpanan/penyediaan glikogen
dalam hati dan adanya gangguan absorbsi glukosa. Gejala
hipoglikemia akan muncul jika kadar glukosa darah menurun
hingga 40 mg% pada bayi dan 50% pada anak-anak.
4) Gangguan gizi
Terjadinya penurunan berat badan dalam waktu singkat, hal ini
disebabkan oleh:
6
b. Walaupun susu diteruskan, sering diberikan dengan
pengeluaran dan susu yang encer ini diberikan terlalu lama.
5) Gangguan sirkulasi
Sebagai akibat diare dapat terjadi renjatan (shock) hipovolemik,
akibatnya perfusi jaringan berkurang dan terjadi hipoksia, asidosis
bertambah berat, dapat mengakibatkan perdarahan otak, kesadaran
menurun dan bila tidak segera diatasi klien akan meninggal.
7
Pathways
Masuk dan ber meningk. Tek osmo toksin tak dapat cemas
kembang dlm tik diserap
usus
D IAR E
Mual, muntah
Kehilangan Kehilangan cairan & elekt gangguan
nutrisi berlebihan integritas kulit nafsu makan menurun
berlebihan
BB menurun
Gangguan
Perubahan keseimbangan As. Metabl Gangguan Tumbang
nutrisi cairan dan
kurang dari elektrolit
kebutuhan
Sesak
Resiko syok
hipovolemik Gangguan
8
oksigenasi
2.6 Komplikasi
Sebagai akibat kehilangan cairan dan elektrolit secara mendadak,
dapat terjadi berbagai macam komplikasi, seperti:
1. Dehidrasi
a. Dehidrasi Ringan
Kehilangan cairan 2-5 % dari berat badan dengan gambaran klinik
turgor kulit kurang elastis, suara serak, klien belum jatuh pada
keadaan syok.
Penatalaksanaan : Berikan cairan 1 jam pertama 25-50 ml/kg bb
selanjutnya 125 ml/kg bb/hari
b. Dehidrasi Sedang
Kehilangan cairan 5-8 % dari berat badan dengan gambaran klinik
turgor kulit jelek, suara serak, presyok nadi cepat dan dalam.
Penatalaksanaan : Berikan cairan 1 jam pertama 50-100 ml/kg bb
selanjutnya 125 ml/kg bb/hari
c. Dehidrasi Berat
Kehilangan cairan 8 - 10 % dari berat badan dengan gambaran
klinik seperti tanda-tanda dehidrasi sedang ditambah dengan
kesadaran menurun, apatis sampai koma, otot-otot kaku sampai
sianosis.
Penatalaksanaan :
1) Bayi baru lahir (berat badan 2-3 kg)
Kebutuhan cairan: 250 ml/kg bb/24 jam dengan pemberian
cairan 4:1 ( 4 glukosa5%+1 NaHCOз 1½%) dengan cara
pemberian: 4 jam pertama 25 ml/kg bb/jam, 20 jam berikutnya
150 ml/kg bb/20 jam.
2) Bayi berat badan lahir rendah (berat badan < 2 kg)
Kebutuhan cairan: 250 ml/kg bb/24 jam, pemberian cairan
adalah 4 glukosa 10% + 1 NaHCOз 1½%, dengan pemberian
9
4 jam pertama 25 ml/kg bb/jam, 20 jam berikutnya 150 ml/kg
bb/20 jam.
10
4. Elektrolit terutama natrium, kalium dan fosfor dalam serium.
5. Pemeriksaan Intubasi deudenum untuk mengetahui jenis jasad
renik atau parasit.
2.8 Penatalaksanaan
Medis
1) Pemberian cairan.
a. Cairan per oral.
Pada klien dengan dehidrasi ringan dan sedang, cairan diberikan
peroral berupa cairan yang berisikan NaCl dan Na, HCO, K dan
Glukosa, untuk Diare akut diatas umur 6 bulan dengan dehidrasi
ringan, atau sedang kadar natrium 50-60 Meq/l dapat dibuat sendiri
(mengandung larutan garam dan gula ) atau air tajin yang diberi
gula dengan garam. Hal tersebut diatas adalah untuk pengobatan
dirumah sebelum dibawa kerumah sakit untuk mencegah dehidrasi
lebih lanjut.
b. Cairan parenteral.
Mengenai seberapa banyak cairan yang harus diberikan tergantung
dari berat badan atau ringannya dehidrasi, yang diperhitungkan
kehilangan cairan sesuai dengan umur dan berat badannya.
Jadwal pemberian cairan
b) Dehidrasi ringan
c) Dehidrasi sedang
11
1 jam pertama: 50-100ml/kgBB peroral atau
intragastrik
d) Dehidrasi berat
a. Memberikan asi.
Memberikan bahan makanan yang mengandung kalori, protein,
vitamin, mineral dan makanan yang bersih.
12
Pencegahan diare bisa dilakukan dengan mengusahakan
lingkungan yang bersih dan sehat :
13
insidence penyakit pada anak yang lebih besar. Pada umur 2 tahun
atau lebih imunitas aktif mulai terbentuk. Kebanyakan kasus
karena infeksi usus asimptomatik dan kuman enteric menyebar
terutama klien tidak menyadari adanya infeksi. Status ekonomi
juga berpengaruh terutama dilihat dari pola makan dan
perawatannya.
b. Keluhan Utama
Feses cair, muntah, bila kehilangan banyak air dan elektrolit
terjadi gejala dehidrasi, berat badan menurun. Pada bayi ubun-
ubun besar, cekung, tonus dan turgor kulit kering, selaput lendir
mulut dan bibir kering, frekuensi BAB lebih dari 4 kali dengan
konsistensi encer.
c. Riwayat Kesehatan Sekarang
BAB warna kuning kehijauan, bercampur lendir dan darah atau
lendir saja. Konsistensi encer, frekuensi lebih dari 3 kali, waktu
pengeluaran : 3-5 hari (diare akut), lebih dari 7 hari ( diare
berkepanjangan), lebih dari 14 hari (diare kronis).
d. Riwayat Kesehatan Dahulu
Pernah mengalami diare sebelumnya, pemakian antibiotik atau
kortikosteroid jangka panjang (perubahan candida albicans dari
saprofit menjadi parasit), alergi makanan, ISPA, ISK, OMA
campak.
e. Riwayat Kesehatan Keluarga
Ada salah satu keluarga yang mengalami diare.
f. Pemeriksaan Fisik
15
lemas
DO : klien tampak lemah
Klien tampak pucat, mata cekung Peristaltik
N : 130X/menit
meningkat
S: 38,5 c
Sari-sari makanan
sulit diserap
Cairan dan
elektrolit terbuang
melalui feses
Gangguuan
keseimbangan
cairan dan elektrolit
DS : Urgency, nyeri/kram Diare Ketidakseimbangan
abdomen nutrisi kurang dari
Distensi abdomen
DO: defekasi lebih dari 3x dalam
kebutuhan tubuh
24 jam, feses lembek atau cair, Mual, muntah
frekuensi peristaltik meningkat,
bising usus hiperaktif Nutrisi kurang dari
kebutuhan tubuh
DS : mengeluh nyeri Faktor infeksi Resiko Infeksi
DO : tekanan darah meningkat,
Masuk dan
pola nafas berubah, nafsu makan
berkembang dalam
berubah, berfokus pada diri
usus
sendiri
Hipersekresi air
dan elektrolit (isi
rongga usus)
16
Diare
2. Diagnosa Keperawatan
1) Ketidakseimbangan kebutuhan cairan dan elektrolit
berhubungan dengan kehilangan cairan skunder terhadap diare.
2) Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
berhubungan dengan diare dan mual muntah
3) Resiko infeksi berhubungan dengan ketidakadekuatan
pertahanan tubuh primer
3. Intervensi Keperawatan
No. Diagnosa Tujuan dan Intervensi
Keperawatan Kriteria Hasil
1. Ketidakseimbanga NOC NIC
Fluid Fluid
n kebutuhan
Balance Management
cairan dan
Hydration a. Pertahan
elektrolit Nutritional
kan catatan
berhubungan status : Food
intake dan
dengan kehilangan and Fluid
output
Intake
cairan skunder
yang
Kriteria Hasil
terhadap diare
akurat
Definisi : berisiko Memperta
b. Monitor
mengalami hankan urine
status
dehidrasi vaskuler, output sesuai
dehidrasi
seluler, atau dengan usia
(kelembaba
intraseluler dan BB, BJ
n membran
Faktor risiko :
urine normal
a. Kehilanga mukosa,
dan HT
n volume nadi
normal
cairaaktif adekuat,
TTV
b. Kurang
tekanan
dalam batas
pengetahuan
darah
c. Penyimpan normal
Tidak ada ortostatik)
gan yang
tanda-tanda jika
mempengaruh
dehidrasi diperlukan
i obstruksi
Elastisitas c. Monitor
cairan
turgor kulit masukan
d. Penyimpan
17
gan yang baik, makanan
mempengaruh membran atau cairan
i akses cairan mukosa dan hidung
e. Penyimpan
lembab, tidak intake
gan yang
ada rasa haus kalori
mempengaruh
yang harian
i asupan d. Kolabor
berlebihan
cairan asikan
f. Kehilanga
pemberian
n berlebihan
cairan IV
melalui rute e. Monitor
normal (mis., status
diare) nutrisi
g. Usia lanjut f. Dorong
h. Berat
keluarga
badan
untuk
ekstrem
membantu
i. Faktor
pasien
yang
makan
mempengaruh
g. Kolabor
i kebutuhan
asi dengan
cairan (mis.,
dokter
status
hipermetaboli
k)
j. Kegagalan
fungsi
regulator
k. Kehilanga
n cairan
melalui rute
abnormal
(mis., selang
menetap)
2. Ketidakseimbanga NOC NIC
18
n nutrisi kurang Nutritional Nutrition
dari kebutuhan status : Food Management
a. Kaji
tubuh and Fluid
Intake adanya
berhubungan
Nutritional
alergi
dengan diare dan
status :
makanan
mual muntah
Nutrien b. Kolabor
Definisi : Asupan
Intake asi dengan
nutrisi tidak cukup
Weight
ahli gizi
untuk memenuhi
Control
untuk
kebutuhan
Kriteria Hasil
menentuka
metabolik
Adanya
Batasan n jumlah
peningkatan
Karakteristik : kalori dan
a. Kram berat badan
nutrisi yang
abdomen sesuai
dibutuhkan
b. Nyeri
dengan
pasien
abdomen
tujuan c. Anjurka
c. Menghind
Berat
n pasien
ari makanan
badan ideal
d. Berat untuk
sesuai
badan 20% meningkatk
dengan
atau lebih an intake
tinggi badan
dibawah berat Fe
Mngidenti
d. Anjurka
badan ideal
fikasi
e. Diare n pasien
f. Bising kebutuhan
untuk
usus nutrisi
meningkatk
Tidak ada
hiperaktif
an protein
g. Kurang tanda-tanda
dan
makanan malnutrisi
h. Kurang Menunjuk Vitamin C
e. Monitor
minat pada kan
jumlah
makanan peningkatan
i. Membran nutrisi dan
fungsi
mukosa pucat kandungan
pengecapan
Faktor-faktor yang kalori
dari menelan
19
brhubungan: Tidak f. Berikan
a. Faktor terjadi informasi
biologis penurunan tentang
b. Faktor
berat badan kebutuhan
ekonomi
yang berarti nutrisi
c. Ketidakma
g. Kaji
mpuan untuk
kemampua
mengabsorbsi
n pasien
nutrien
untuk
d. Ketidakma
mendapatka
mpuan untuk
n nutrisi
mencerna
yang
makanan
dibutuhkan
Nutrition
Monitoring
a. BB
pasien
dalam batas
normal
b. Monitor
adanya
penurunan
berat badan
c. Monitor
tipe dan
jumlah
aktivitas
yang bisa
dilakukan
d. Monitor
interaksi
anak atau
orangtua
selama
20
makan
e. Monitor
lingkungan
selama
makan
f. Jadwalk
an
pengobatan
dan
tindakan
tidak
selama jam
makan
g. Monitor
mual dan
muntah
3. Resiko infeksi NOC NIC
Immune Status Infection
berhubungan
Knowledge :
Control
dengan
Infection control
(Kontrol
ketidakadekuatan Risk control
Kriteria Hasil Infeksi)
pertahanan tubuh
Klien dari a. Bersihka
primer
tanda dan n
Definisi :
gejala infeksi lingkungan
mengalami
Mendeskri
setelah
peningkatan
psikan proses
dipakai
resiko terserang
penularan
pasien lain
organisme
penyakit, b. Pertahan
patogenik
faktor yang kan teknik
Faktor resiko:
a. Penyakit mempengaruhi isolasi
c. Batasi
kronis penularan
jumlah
(diabetes serta
pengunjung
mellitus dan penatalaksanaa
d. Intruksi
obesitas) nnya
kan pada
b. Pengetahu Menunjuk
21
an yang tidak kan pengunjung
cukup untuk kemampuan untuk
menghindari untuk mencuci
pemanjangan mencegah tangan saat
patogen timbulnya berkunjung
c. Pertahanan
infeksi dan setelah
tubuh primer Jumlah
berkunjung
yang tidak leukosit dalam
meninggalk
adekuat batas normal
an pasien
1. Ga Menunjuk
e. Gunaka
ngguan kan perilaku
n sabun anti
peritalsis hidup sehat
microbia
2. Ker
untuk
usakan
mencuci
integritas
tangan
kulit
f. Gunaka
pemasanga
n baju dan
n kateter
sarung
intavena,
tangan
prosedur
sebaga alat
invasif)
pelindung
3. Per
g. Pertahan
ubahan
kan
sekresi pH
lingkungan
d. Ketidakad
aseptik
ekuatan
selama
pertahanan
pemasanga
sekunder
e. Malnutrisi n alat
h. Tingkatk
an intake
nutrisi
i. Gunaka
n kateter
intermiten
22
untuk
menurunka
n infeksi
kandung
kencing
j. Monitor
tanda dan
gejala
infeksi
sistemik
dan lokal
k. Monitor
kerentanan
terhadap
infeksi
l. Pertahan
kan teknik
apsesis
pada pasien
yang
beresiko
m. Berikan
perawatan
kulit pada
area
epidema
n. Infeksi
kulit dan
membran
mukosa
terhadap
kemerahan,
panas,
drainase
23
o. Intruksi
kan pasien
untuk
minum
antibiotik
sesuai resep
p. Ajarkan
pasien dan
keluarga
tanda dan
gejala
infeksi
q. Ajarkan
cara
menghindar
i infeksi
r. Kolabor
asi dengan
dokter
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
24
Diare adalah buang air besar (BAB) yang tidak normal (normal
100-200 cc/jam tinja), berbentuk tinja cair disertai lendir atau darah atau
lendir saja, frekuensi lebih tiga kali.
25
26
DAFTAR PUSTAKA
27
28