--kepada seseorang yang mengingatkan saya akan Iramani, yang dibunuh di tahun 1965--
potongan-potongan waktu
oleh belerang,
membutakan kita
dalam lilin.
1997
TIGRIS
Sungai demam
Karang lekang
Pasir pecah
pelan-pelan
Defile berjalan
Antara sejarah
dan sawah
hama
dan Hammurabi
Mesopotomia?
ia pun mencari-cari
Belas adalah
1986
.
PADA ALBUM MIGUEL DE COVAROBIAS
Kuinginkan tubuhmu
dari zaman
Pundakmu
yang bebas ,
akan kurampas
dari sia-sia.
telanjang
yang meminta
mencambukmu,
dalam pigura
kembali, kembali...
Mari.
Kuinginkan tubuhmu
dari zaman
kecuali
warna sepia
1996
TENTANG SEORANG YANG TERBUNUH DI SEKITAR HARI PEMILIHAN UMUM
Tapi bau sing itu dan dingin pipinya jadi aneh, di bawah bulan.
kunang-kunang - tapi tak seorang pun mengenalnya. Ia bukan orang sini, hansip itu berkata.
“Berikan suara-Mu”
bertandagambar. Ia tak ada yang menagisi, karena kita tak bisa menangisi. Apa gerangan agamanya ?
yang tak menangis entah mengapa. Ada seorang anak yang letih
dan membikin topi dari koran pagi itu, yang diterbangkan angin
yang gundul dan warna yang panjang, seperti asap yang sirna.
berdaulat.
74
Angelus Silesius.
63
dilahirkan kembali.
35
menyentuh tanah.
depan.
81
Quixano.
Bagi Sancho, hidup adalah kiat untuk beroperasi
Don Quixote.
89
hari akhir.
45
nampak.
67
telapak tangan:
56
melalui Watson.
baginda telanjang!”
Tapi Andersen tak menutup dongengnya di
yang pandir.
dengar Goebbels …
bicara, menyendiri.
28
struktur.
yang religius.
34
91
waktu mengubahnya.
yang berdosa.
DALAM KEMAH
Sudah sejak awal kita berterus terang dengan sebuah teori: cinta adalah potongan-
potongan pendek interupsi – lima menit, tujuh menit, empat … Dan aku akan
Apakah yang bisa bikin kau lelap setelah percakapan? Mungkin sebenarnya kita
terlena oleh suara hujan di terpal kemah. Di ruang yang melindungi kita untuk
sementara ini aku, optimis, selalu menyangka grimis sebenarnya ingin menghibur,
hanya nyala tak ada lagi: kini petromaks seakan-akan terbenam. Jam jadi terasa kecil.
Kemudian kau mimpi. Kulihat seorang lelaki keluar dari dingin dan asap napasmu:
kulihat sosok tubuhku, berjalan ke arah hutan. Aku tak bisa memanggilnya.
Setelah itu bau kecut rumput, harum marijuana, pelan-pelan meninggalkan kita.
2010
seperti gerimis.
2009
TELESKOP
Ia memandangimu dari jauh: sebuah teleskop tua, yang tak akan kelihatan,
seseorang yang sedikit sok-tahu tapi maklum: pejalan cahaya yang sebenarnya takut
menyentuhmu.
Itu sebabnya, nak, pada suatu sore, ia bertekad pergi ke pohon tumbang itu, tempat
kau pada suatu hari duduk. Tak ada jejak di sana. Mungkin tubuhmu selamanya tak
menginjak bumi: seperti capung dengan mata yang tak tampak dan sayap yang
Ia tahu tanganmu menanting jam. Berkeringat. Tapi ia tak akan berani menghambur
ke depan menawarkan akhir yang lain. Ia hanya akan kembali memandangimu dari
jarak yang tak tentu. Merasa makin tua, merasa makin jauh, dalam ruang yang
di saku jaketnya. Sebenarnya sejak tahun itu, sejak ia melihatmu terdiam di depan
pintu itu, ia sudah ingin berkata: Lihat, aku tak menguntitmu. Tapi ia tak pernah yakin
kepada siapa ia berkata. Ia cuma yakin suaranya tak mengejutkan. Hanya jam itu, di
2009
lagu tentang nasib, atau arus tak sadar pada tinta, darah dalam
dua burung
pulang, dan akan datang pula orang lain. Ada yang telah
Bukan apa-apa …
piramid-piramid sakit
di tembikar kulitmu
mimpi Meksiko
sementara?”
1993-1994
selepas galau.
di loteng-loteng.
Keyakinan dipasak
orang membaca.
Hanya mungkin pada kita
perangai
akan berkata,
di warna kirmizi
1994
yang gelap.
Pantai mengangakan rahang, menelan waktu
gelombang
Tanah melulur
ekulaptus.
Sejarah menembus.
Pada batukapur tua ia menyusun sember itu – yang akhirnya tak ada
1994
BERLIN, 1993
Berlin berteriak
Kau tersentak:
di kaca etalase:
rambutmu yahudi
dan metamorfose?
hanya berteriak
dalam serak
1994-1996
DI PASAR LOAK
1994
SAJAK SELATAN
Buat Y.Y
Ia lepas topi kepada burung-burung
saling memburu
di madrasah biru
Ia dengar surah
Lenin-Lenin plastik
leleh di aula
dalam perjamuan
di langit Uzbek?
hinggap,
seperti tirai.
di pohon-pohon lampai.”
1996
BINTANG PAGI
ke arah tanjung
Kau diam. Mungkin ada sejumlah arti yang tak akan hinggap
1996
DI MALIOBORO
Kepada seseorang yang mengingatkan saya akan Iramani, yang dibunuh di tahun 1965
potongan-potongan waktu
oleh belerang
membutakan kita
dalam lilin.
30 TAHUN KEMUDIAN
langit kian dekat, dan dari tebing dingin berjalin dengan basah
pucuk andilau
Dan pada sloki ke-4 dan ke-5 mereka dengarkan angin susul
1996
NUH
Pada hari Ahad kedua, kota tua itu tumpas. Curah hujan
tak lagi deras, meskipun angkasa masih ungu, dan hari gusar.
selesai membunuh.
kenyang bangkai.
dikehendaki…”
merasa kota itu akan segara jadi payau. Maka tatkala langit
1998
PERJALANAN MALAM
- GOETHE
1976
ASMARADANA
bimasakti,
yang berkata-kata.
melihat peta,
semuanya
disebutkan.
ke utara,
akan tiba,
wajahku,
kulupakan wajahmu.
1971
kauseka namaku
1973
CERITA UNTUK MITA
1976
begitu bergegas
1971
DINGIN TAK TERCATAT
pada termometer
di sana. Seakan-akan
gerimis raib
bahagia?
1971
1973
Bisakah ia tidur
sebelum anggur
lalu mungkin mimpi
di Asia Tenggara
mungkin semadi
karena ia berkata:
‘Di Vietnam tak ada orang mati’
ia mencari merpati
ia mencari lambang
Adakah ia Nabi?
kopi.’
1973
1976
Menghambur
Ke dalam plasmaku
1990
TENTANG GOENAWAN MOHAMAD
GM lahir di Batang, Jawa Tengah, 29 Juli 1941. mengikuti pendidikan di Fakultas Psikologi UI (1960-1964),
di College d’Europa, Brugge, Belgia (1965/1966), juga mendapatkan fellowship di Universitas Harvard, AS
(1989-1990). Karyanya: Parikesit (kump. Puisi, 1971), Potret Seorang Penyair Muda sebagai si Malin
Kundang (kumpulan esai, 1972), Interlude (kump. Puisi, 1973), Seks, Sastra, Kita (kumpulan esai, 1980),
Catatan Pinggir. Menerima hadiah sastra ASEAN (1981). Saat ini menjadi pemimpin redaksi majalah
Tempo.