Katakerja
2023
Jumat yang Merah
Antologi Buka Puisi Vo. IX
Penulis
Abd. Wazib, Aditya Permana, Alif A. Putra, Andi Baso Sawerigading, Andika Pratama
(Dikablek), Asmarabahri, Bayu Putih Ariyanto Putra, Budiman, Daviatul Umam, Dwi
Balqis, Fadhil Adiyat, Mega S. Haruna, Risma Haris , Roydo Ari, Pratama, rumputsegar,
Sharah, Sriyatun, Théo, T. Samsyah
Pemeriksa Aksara
Mega S. Haruna & Risma Haris
Pengatak
Mega S. Haruna
Sampul
Erika Rachma Aprilia
Produksi
Katakerja
Daftar Isi
4 Januari 2023
(1)
anak-anak kehilangan kanak-kanaknya yang berharga dan hanya berkutat oleh dua hal: cerita
menggembirakan yang ia rindukan dan derita yang memaksanya untuk mati segera. bising bom
dan desing peluru menjadi tontonan yang menuntunnya lari menuju pusara ibu-bapaknya di
rimbun rumah yang rubuh dan luruh. yang tersisa hanyalah air mata yang membatu, foto
keluarganya yang telah abu oleh api, dan kenangan yang berdebu ditempa badai kecamuk
peperangan. ia pun berteriak, melantang, memanggil siapa saja yang peduli: “kemanakah
kemanusiaan itu?”
(2)
senjata, sengketa, dan seluruh ambisi menjadi makanan yang tak memuaskan hasrat dan nafsu.
di kepala mereka hanyalah dua cita-cita: bebas atas nama perjuangan atau ditebas atas nama
kehormatan. di mata yang nyalang, beringas, buas, menerkam kaum-kaum penindas. Mereka
anjing-anjing yang tak tahu berterima kasih. Daging yang kita beri, mereka balas dengan
mengoyak daging anak cucu kami. Suatu saat, akan kubakar daging-daging mereka dan
kuhinakan di depan anjing-anjing kelaparan, serapah mereka begitu ganas. mereka pun
berteriak, melantang, memanggil siapa saja yang abai: “apa gunanya kemanusiaan sekarang
ini?”
(3)
di seberang bumi sana, ramai-ramai seruan perdamaian dan kecaman atas peperangan. suara
itu menyerukan dua ingin: hentikan pertumpahan darah atau hempaskan mereka yang dinamai
“penjajah”. Seluruh dunia tersentak, terhenyak akan suara ramai yang menggelegar itu; bantuan
demi bantuan mengalir tiada surut, doa-doa merapal sampai langit tak mampu menampung,
dukungan menghujam, kecaman menghujat mereka yang dengan kalapnya meluluhlantakkan
alur separuh bumi dan kehidupannya. mereka pun berteriak, melantang, memanggil siapa saja
yang iba: “masih adakah kemanusiaan di muka bumi ini?”
(4)
pemimpin-pemimpin dunia hanya duduk termangu, tertunduk, mematung atas krisis yang kian
kritis: peperangan berkepanjangan hingga nyawa tak lebih dari seonggok daging yang
dihinakan. namun tangannya kaku, kakinya beku, mulutnya dipaku oleh ketakutan. mereka –
ingin—berteriak, melantang, memanggil siapa saja yang ingin mendengarkannya: “pantaskah
aku menjadi manusia?”
Ning,
Mengapa ada seseorang
mau renta bersama rahasia?
Mati dalam kesetiaan
Selain dari itu,
pada seseorang
yang membangun jurang dingin
untuk hari-hari berteriak
Lalu,
seperti apa tahun
setelah kesunyian tidak lagi penting?
2023
sedia kala
aku bergumam
menyaksikan
vokal-konsonan
melancong
di sekujur
arsip merawat kasihmu
yang disimpan
udara musim hujan
: lembap dan sembap
berulang kali
nasib kata-kata
terluntur
di antara
percakapan kita
sebelum menjatuhkan nasib
– mari berdoa menurut
ketidakyakinan masing-masing.
Sumenep, 2023
Yogyakarta, 2022
di dalam aku:
hidup seorang lelaki yang mencintaimu ribuan tahun lalu
hatimu:
ibu kota yang menampung para perantau
lenganmu:
jalanan yang mengantarku pada cinta yang selalu baru
Makassar, 2023
Dia lalu mengumpulkan semua luka di atas meja dan memasukkannya ke dalam saku dada
kiri.
masih ada lagi? katanya.
Langkahmu lancang!
Menjelajah atau Menjajah?
Tanganmu lancang!
Meyelamatkan atau Membinasakan?
2019
di room chat
kau dan aku kini gemar
melontarkan asu
hingga jari-jari, tak lagi
mengekalkan rindu
lalu, apakah perdebatan ini
melenyapkan seluruh
kenangan kita?
2023
ibu memikirkanku
Di antara doa-doa
Juga sederet kenangan
Sedari dalam kandung
Membuncah tubuhmu
Burangrang, 2023
KATAKERJA adalah komunitas berbadan hukum yang berdiri sejak 30 Maret 2014
sebagai program dari Active Society Institute (AcSI) dan pada tanggal 19 April 2018
resmi berdiri sebagai organisasi yang merupakan anggota dari Komunitas Ininnawa.
Katakerja memiliki badan organisasi yang terdiri dari direktur, manajer yang mengatur
beberapa divisi dan saling terkoordinir dalam mengelola komunitas.
Bentuk awal Katakerja adalah perpustakaan umum dan dapat diakses secara gratis.
Dalam perkembangannya, Katakerja juga memfasilitasi kegiatan seni budaya secara kolektif
untuk menyikapi pemaknaan literasi secara luas. Tidak sekadar bergelut di persoalan buku dan
bacaan, Katakerja juga melakukan kegiatan-kegiatan literasi di bidang lain seperti musik, film,
seni, maupun kajian-kajian kebudayaan lainnya. Katakerja percaya bahwa yang paling penting
dari segala kegiatan adalah manusia dan kemanusiaan di berbagai kegiatan tersebut.