1
Hakikat Fisika dan
dds
Ketika Anda mengamati letusan petir dan kilatannya dilangit, Anda telah beraksi sebagai ilmuwan. Akan tetapi, ilmuwan seperti
Benjamin Franklin, ia tidak akan berhenti hanya dengan mengamati. Ia berusaha mencari tahu dengan mengajukan pertanyaan: apa
sebenarnya yang dibawa oleh awan petir?
Untuk mencari jawabannya, Franklin melakukan penyelidikan mengenai petir dengan menempuh prosedur yang disebut metode ilmiah.
Nah, untuk mengetahui bagaimana para ilmuwan meneliti masalah dengan menempuh metode ilmiah, ayo pelajari bab 1 ini dengan
gembira dan antusias!
Fisika tidak hanya merupakan bagian dari sains dunia fisik, tetapi
merupakan dasar sains. Fisika mempelajari gaya, gerak, energi, materi, panas
bunyi, cahaya, dan atom. Kimia mempelajari bagaimana atom berikatan membentuk molekul atau membentuk berbagai zat yang
ada di sekeliling kita. Biologi mempelajari hal-hal yang lebih kompleks dan melibatkan zat-zat yang berkaitan dengan kehidupan.
Untuk menerangkan biologi diperlukan pengetahuan kimia dan untuk menjelaskan kimia diperlukan pengetahuan fisika merupakan
pengetahuan dasar sains. Fisika berkiatan erat dengan matematika. Teori Fisika banyak dinyatakan dalam notasi matematika dan
matematika yang digunakan biasanya lebih rumit daripada matematika yang digunakan bidang sains lainnya.
Sebagai salah satu cabang sains, fisika memiliki beberapa karakteristik, yaitu sebagai berikut.
a. Kuantitaif.
Artinya, setiap besaran fisika selalu dapat diukur dan hasilnya dapat dinyatakan dengan angka.
b. Pengamatan dan percobaan.
Fisika tidak dapat dilepaskan dari kegiatan pengamatan dan percobaan.
c. Prediktif.
Artinya, ilmu fisika mampu memprediksi suatu peristiwa alam yang akan terjadi.
Tahukah Kamu?
Misalnya peristiwa gerhana matahari total dapat diramalkan sebelumnya.
d. Progresif.
Artinya, ilmu fisika terus berkembang dan berupaya menjelaskan setiap
Mengaduk Nasi di peristiwa alam yang terjadi.
Rice Cooker
Ternyata Terdapat Fisika merupakan ilmu pengetahuan yang lahir dan dikembangkan melalui
Konsep Fisika! langkah-langkah observasi (pengamatan), perumusan masalah, penyusunan hipotesis,
pengujian hipotesis melalui eksperimen, penarikan kesimpulan, serta penemuan teori
Gambar 1.3. Rice cooker melalui eksperimen, penarikan kesimpulan, serta penemuan teori dan konsep.
Sumber :
https://www.williams- Ilmu fisika digunakan untuk mendapatkan pemahaman yang lebih mendalam
sonoma.com/wsimgs/ab/ima
ges/dp/wcm/201922/0154/z tentang alam semesta tempat tinggal kita. Segala sesuatu di alam, mulai dari atom-
ojirushi-rice-cooker-o.jpg. atom dan benda subatomik hingga tata surya dan galaksi, semuanya mematuhi
Mengapa setelah nasi hukum-hukum fisika. Fisika menjelaskan hukum-hukum alam dalam bentuk
matang kita perlu
mengaduknya? persamaan matematis.
Karena setelah nasi matang,
masih ada air yang Buah apel yang jatuh dari
terperangkap antara butiran
nasi. Air akan keluar melalui pohonnya selalu mengarah ke
proses penguapan (difusi) tanah. Hal Collette dan Chiappetta ini disebabkan
dan prosesnya lama.
Akibatnya, kalau nasi tidak
Gaya (1994) menyatakan bahwa Gravitasi.
diaduk, maka air “sains pada hakikatnya
terperangkap cukup lama merupakan sebuah produk
dalam nasi dan dapat atau kumpulan pengetahuan
menyebabkan nasi cepat
(“a body of knowledge”),
basi.
Jika nasi diaduk sikap atau cara berpikir (“a
(dihamburkan) setelah way of thinking”) dan
matang, maka kita proses atau cara untuk
membuat ruang kosong menyelidiki (“a away of
antara butiran nasi. Ruang Gambar 1.2. Newton mengamati
kosong tersebut investigating”).
memudahkan air yang buah apel yang jatuh dari pohon.
terperangkap di bagian Sumber : [Cite your source here.]
dalam menguap keluar. Ini
serupa dengan material
berpori di mana gas mudah
melewatinya. Dengan https://apelswiss.files.wordpress.com/2014/02/newton-dan-apel-jatuh.jpeg.
demikian, jumlah air yang
terperangkap dalam nasi Jadi, dapat dikatakan bahwa hakikat Fisika adalah ilmu pengetahuan yang
berkurang dan nasi bisa mempelajari materi dan energi serta interaksi antara keduanya melalui serangkaian
tidak cepat basi.
(Konsep Termodinamika)
Sumber: Mikrajuddin
Abdullah, dosen fisika dari RIZKA DWIPUTRI CAHYANI 2
Institut Teknologi Bandung
proses yang dikenal dengan metode ilmiah. Proses tersebut dibangun atas dasar sikap ilmiah dan menghasilkan produk yang
tersusun atas tiga komponen terpenting berupa konsep, prinsip, dan teori yang berlaku secara universal.
Kata fisika berasal dari istilah Yunani yang berarti alam. Oleh karena itu, fisika merupakan ilmu yang mempelajari tentang
gejala (peristiwa) alam. Pada awal perkembangannya, fisika mempelajari gejala-gejala alam yang dapat ditangkap oleh indera manusia.
Ada banyak peristiwa alam yang dapat ditangkap oleg indra. Cahaya dan optika berhubungan dengan indra penglihatan, bunyi
berhubungan dengan indra pendengaran, dan kalor berhubungan dengan indra perasa, dan sebagainya. Gerak juga merupakan gejala
fisika yang dapat diamati secara langsung dengan indra penglihat.
Bidang fisika secara umum terbagi atas 2 kelompok, yaitu 1. fisika klasik dan 2. fisika modern. Fisika klasik bersumber pada
gejala-gejala yang ditangkap oleh indera. Fisika klasik meliputi mekanika, listrik magnet, panas, bunyi, optika, dan gelombang yang
menjadi perbatasan antara fisika klasik dan fisika modern. Fisika modern berkembang mulai abad ke-20, sejak penemuan teori
relativitas Einstein dan radioaktivitas oleh keluarga Curie.
Fisika klasik adalah fisika yang didasari prinsip-prinsip yang dikembangkan sebelum bangkitnya teori kuantum, biasanya termasuk
teori relativitas khusus dan teori relativitas umum ,mekanika klasik (hukum gerak Newton dan lagrangian serta mekanika Hamiltonian),
elektrodinamika klasik, dan termodinamika klasik. Pada awal abad 17, Galileo membuka penggunaan eksperimen untuk memastikan
kebenaran teori fisika, yang merupakan kunci metode sains. Galileo memformulasikan dan berhasil menguji beberapa hasil dari
dinamika mekanik, terutama inersia.
Pada 1687 , Isaac Newton menerbitkan Filosofi Natural Prinsip Matematika, memberikan penjelasanyang jelas dan teori fisika
yang sukses:
Hukum gerak Newton, yang merupakan sumber dari mekanika klasik
Hukum Gravitasi Newton, yang menjelaskan gaya dasar gravitasi Budaya penelitian fisika berbeda dengan ilmu lainnya karena adanya
pemisahan teori dan eksperimen.
Batas pemisah kedua bagian fisika ini tidak cukup tajam, misalnya karena dalam wilayah fisika klasik terdapat masalah yang hanya
dapat diselesaikan dengan metode fisika modern. Di lain pihak beberapa gejala dalam fisika modern dapat dimengerti secara klasik.
Sehingga berlaku bahwa fisika klasik adalah kasus khusus dari fisika modern. Salah satu contohnya adalah prinsip relatifitas Einstein
yang modern melingkupi mekanika klasik. Prinsip relatifitas klasik adalah kasus khusus untukkecepatan yang nilainya sangat kecil
dibandingkan kecepatan cahaya.
Fisika klasik tidak mampu menjelaskan fenomena yang terjadi pada materi yang sangat kecil (fenomena mikroskopis).
Fenomena mikroskopis yaitu fenomena-fenomena yang tidak dapat dilihat secara langsung, seperti elektron, proton, neutron, atom,
dan sebagainya. Sedangkan fisika modern mampu menjelaskan fenomena-fenomena tersebut karena para fisikawan telah
menemukan ilmu-ilmu baru dalam teori – teori baru.
1.Produk
Pada fisika, kumpulan pengetahuan yang disebut produk fisika dapat berupa fakta, konsep, prinsip, hukum, rumus, teori, dan
model.
1) Fakta adalah keadaan atau kenyataan yang sesungguhnya dari segala peristiwa yang terjadi di alam.
2) Konsep adalah abstraksi dari berbagai kejadian, objek, fenomena, dan fakta.
3) Rumus adalah pernyataan matematis dari suatu fakta, konsep, prinsip, hukum, dan teori.
4) Suatu ide, struktur, atau sistem dapat dipresentasikan untuk memodelkan fenomena yang tidak dapat dilihat yang coba
dijelaskan oleh ilmuwan. Model sangat berguna untuk membantu memahami suatu fenomena alam atau suatu teori.
5) Hukum Fisika adalah suatu aturan dasar yang menyimpulkan pengamatan berkaitan untuk menjelaskan suatu pola
kejadian alam.
6) Teori Fisika adalag suatu penjelasan berdasarkan pada berbagai pengamatan yang didukung oleh hasil-hasil eksperimen.
Produk fisika seperti model, prinsip atau hukum, dan teori dihasilkan setelah mempelajari gejala-gejala alam yang melibatkan
materi, energi, dan interaksinya melalui serangkaian proses yang meliputi langkah-langkah observasi, perumusan masalah,
penyusunan hipotesis melalui eksperimen-eksperimen dan penarikan kesimpulan.
2. Sikap Ilmiah
Untuk menghasilkan produk fisika, yakni model, hukum, dan teori, Anda perlu menempuh berbagai kegiatan kreatif yang
melibatkan pengamatan , pengukuran, dan penyelidikan atau eksperimen. Pikiran dan sikap baik yang Anda perlukan untuk
melakukan kegiatan-kegiatan ilmiah, sebagai berikut:
Sikap Penjelasan
Pengamatan Setelah ilmuwan merumuskan masalah, ia harus membuat
tajam pengamatan yang hati-hati dan melakukan pengukuran yang
akurat dengan bantuan peralatan-peralatan.
Objektif Ilmuwan harus berpikir secara sistematik dan menganalisis
kejadian untuk membuat hipotesis dan menarik kesimpulan yang
akurat. Ilmuwan tidak boleh langsung melompat ke kesimpulan,
tetapi membuat generalisasi berdasarkan pada pengamatan yang
Selain memiliki sikap yang tepat untuk menjadi peneliti sains (termasuk Fisika), Anda juga memerlukan beberapa kecakapan
ilmiah seperti berikut.
Tabel 1.2. Daftar beberapa kecakapan ilmiah untuk menjadi peneliti sains.
Lambang-Lambang Bahaya
Rangkuman
1. Fisika tidak hanya sebagai bagian dari sains yang mempelajari gejala-
gejala alam, tetapi juga sebagai sains dasar. Konsep-konsep fisika
membangun konsep sains yang lebih sulit.
2. Ilmu fisika berperan bagi perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
serta bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya cara
memindahkan lemari yang berat, memanfaatkan cermin cembung di
tikungan jalan tajam, dan membangun dasar bendungan yang kuat.
3. Ruang lingkup fisika sangat luas, mulai dari benda elementer sampai
superkluster galaksi. Ilmu fisika juga mengembangkan disiplin ilmu yang
lain seperti astrofisika, geofisika, dan ekonofisika.
4. Ilmuwan fisika selalu bekerja dengan metode ilmiah sesuai prosedur yang
benar. Dengan demikian hasil temuan dapat dipertanggungjawabkan
secara ilmiah juga. RIZKA DWIPUTRI CAHYANI 9
5. Keselamatan kerja di laboratorium adalah sekumpulan aturan yang harus
RIZKA DWIPUTRI CAHYANI 10
Uji Kompetensi Bab 1 d.
e.
Melakukan observasi
Mencari data
9. Tekanan yang diberikan oleh zat cair dalam
A. Pilihan Jamak ruang tertutup akan diteruskan ke segala arah
dengan sama rata. Pernyataan ini merupakan...
1. Setiap besaran fisika selalu dapat diukur dan a. Hukum
hasilnya dapat dinyatakan dengan angka. b. Prinsip
Pernyataan ini merupakan salah satu karakteristik c. Azas
fisika, yaitu.... d. Teori
e. Teorema
a. Kuantitatif 10. Salah satu tokoh lahirnya fisika modern adalah....
b. Kualitatif
c. Preventif
d. Progresif
e. Prediktif
2. Sebuah bola dijatuhkan dari ketinggian 1 m di a. b. c.
atas permukaan tanah. Kita dapat menentukan
waktu yang diperlukan bola itu untuk mencapai
tanah. Hal ini menunjukkan bahwa rumus fisika
bersifat...
d. e.
a. Kuantitatif
b. Kualitatif
c. Preventif
d. Progresif
e. Prediktif
3. Cabang ilmu fisika yang mempelajari gerak
tanpa mempedulikan penyebab terjadinya gerak
itu adalah...
a. Hidrostatika
b. Kinematika
c. Mekanika
d. Dinamika
e. Statika
4. Sebuah lampu penerangan jalan digantung
dengan tali di pinggir jalan. Kita dapat
menghitung gaya tegangan tali dengan
menggunakan teori yang disajikan dalam...
a. Hidrostatika
b. Kinematika
c. Mekanik
d. Dinamika
e. Statika
5. Fakta, prinsip, teori, dan hukum dalam fisika
merupakan...
a. Teori ilmiah
b. Sikap ilmiah
c. Produk ilmiah
d. Metode ilmiah
e. Hasil eksperimen
6. Sikap kritis, teliti, hasrat ingin tahu, dan disiplin
harus menjadi budaya di sekolah. Hal ini sesuai
dengan salah satu produk sains yaitu...
a. Teori ilmiah
b. Sikap ilmiah
c. Produk ilmiah
d. Metode ilmiah
e. Prinsip dan teori ilmiah
7. Karakter jujur harus terus dikembangkan oleh
setiap siswa. Jujur merupakan salah satu dari...
a. Teori ilmiah
b. Sikap ilmiah
c. Produk ilmiah
d. Sikap manusia
e. Hasil pembiasaan
8. Tahapan paling awal dalam metode ilmiah
adalah....
a. Merumuskan kesimpulan awal
b. Merumuskan hipotesis
c. Merumuskan hipotesis