Anda di halaman 1dari 34

TUGAS MODUL 5

STRATEGI PEMBELAJARAN

OLEH :

Nama : RELINI F. SIMANUNGKALIT


NO. Peserta PPG : 19316018710363
Bidang Studi Sertifikasi : Kimia
Sekolah Asal : SMA NEGERI 17 BATAM

SetelahSaudara mendalamimaterimatakegiatan:model-modelpembelajaran,media
pembelajaran,pengembanganbahanajar,danterakhirperencanaanpembelajaran,kemampuan
memahamikompetensi pedagogikhampirpurna.Untukmengukurtingkatkepurnaantersebut,
kerjakan tugas berikut:

1. SusunperangkatpembelajaranmatapelajaranyangSaudaraampuuntuksatukompetensi dasar.
Adapun perangkatpembelajaranyangdimaksud terdiri dari:
a. RencanaPelaksanaanPembelajaranyangmengaktifkan pesertadidik
b. Mendesain atau membuat mediapembelajaranyang relevan (minimal mediapresentasi
dengan powerpoint)

2. AndatelahmempelajaribeberapamodelpembelajaranberbasisSCLyangjugarelevan
denganpendekatansaintifik.SilakanAndamemilihsatumodel(misalnyamodelkooperatif
Jigsaw) dancatatlahsintaknya(langkah-langkahpembelajarannya).Kemudian, bukalah
YouTubedantemukanvideotentang
penerapanmodelpembelajarankooperatifJigsaw.Amatidengancermatbagaimana sintak
modelkooperatif Jigsaw tersebutdilaksanakan, Kemudianjelaskan
apakahsintakmodelkooperatif Jigsaw dalamvideo tersebutsesuai dengan catatan sintak
model pembelajaran kooperatif Jigsaw Anda?

Kerjakan secaramandiri tugas ini, kemudian kirimkan hasilnyadalam bentukfile PDFatau


MS Word
1.a. SUSUNAN PERANGKAT PEMBELAJARAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


(RPP)

Sekolah :SMAN 17 BATAM


Mata Pelajaran : Kimia
Kelas/Semester : X/Ganjil
Materi Pokok : Ikatan Kimia,
Alokasi Waktu : 3 Jam Pelajaran @45 Menit

A. Kompetensi Inti
 KI-1 dan KI-2:Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, santun, peduli (gotong royong,
kerjasama, toleran, damai), bertanggung jawab, responsif, dan pro-aktif dalam
berinteraksi secara efektif sesuai dengan perkembangan anak di lingkungan, keluarga,
sekolah, masyarakat dan lingkungan alam sekitar, bangsa, negara, kawasan regional,
dan kawasan internasional”.
 KI 3:Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta
menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan
bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
 KI4:Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak
secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan

B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi


Kompetensi Dasar Indikator
3.5 Membandingkan ikatan ion, ikatan  Menuliskan lambang lewis berbagai atom unsur
kovalen, ikatan kovalen koordinasi, gas mulia dan atom unsur lain
dan ikatan logam serta kaitannya  Menganalisis bahwa atom-atom unsur selain
dengan sifat zat gas mulia cenderung berikatan dengan atom
unsur lain.
4.5 Merancang dan melakukan  Merancang percobaan untuk menunjukkan
percobaan untuk menunjukkan karakteristik senyawa ion atau senyawa kovalen
karakteristik senyawa ion atau berdasarkan beberapa sifat fisika
senyawa kovalen berdasarkan  Melakukan percobaan untuk menunjukkan
beberapa sifat fisika karakteristik senyawa ion atau senyawa kovalen
berdasarkan beberapa sifat fisika
C. Tujuan Pembelajaran

Dengan model pembelajaran Discovery Laerning diharapkan siswa terlibat aktif selama proses
belajar mengajar berlangsung, memiliki sikap ingin tahu, teliti, dalam melakukan pengamatan,
dan bertanggungjawab dalam menyampaikan pendapat , menjawab pertanyaan, memberi
saran dan kritik serta dapat membandingkan ikatan ion, ikatan kovalen, ikatan kovalen
koordinasi dan ikatan logam, serta dapat merancang dan melakukan percobaan untuk
menunjukkan karakteristik senyawa ion, senyawa kovalen berdasarkan titik leleh, titik didih,
daya hantar listrik atau sifat lainnya.

D. Materi Pembelajaran
1. Faktual
 Senyawa ion, kovalen polar dan non polar.
 Sifat fisik senyawa
2. Konseptual
 Kestabilan atom
 Struktur lewis
3. Prosedural
 ikatan ion,
 ikatan kovalen,
 ikatan kovalen koordinasi
 ikatan logam

E. Metode Pembelajaran
Model Pembelajaran : Discovery Learning
Metode : Tanya jawab, wawancara, diskusi dan bermain peran

F. Media Pembelajaran
Media :
 Worksheet atau lembar kerja (siswa)
 Lembar penilaian
 LCD Proyektor

Alat/Bahan :
 Penggaris, spidol, papan tulis
 Laptop & infocus

G. Sumber Belajar
 Buku Kimia Siswa Kelas X Kurikulum 2013 edisi revisi, PT Bumi Aksara
 Buku Guru Kimia SMA kelas X Kurikulum 2013 edisi revisi, PT Bumi Aksara
 Lingkungan setempat

H. Langkah-Langkah Pembelajaran

1 . Pertemuan Pertama(3 x 45 Menit)


Kegiatan Pendahuluan (10 Menit)
Guru :
Orientasi
 Melakukan pembukaan dengan salam pembuka, memanjatkan syukur kepada Tuhan
YME dan berdoa untuk memulai pembelajaran
 Memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin
 Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dalam mengawali kegiatan pembelajaran.
Aperpepsi
 Mengaitkan materi/tema/kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan dengan pengalaman
peserta didik dengan materi/tema/kegiatan sebelumnya
 Mengingatkan kembali materi prasyarat dengan bertanya.
 Mengajukan pertanyaan yang ada keterkaitannya dengan pelajaran yang akan dilakukan.
Motivasi
 Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari pelajaran yang akan dipelajari dalam
kehidupan sehari-hari.
 Apabila materitema/projek ini kerjakan dengan baik dan sungguh-sungguh ini dikuasai
1 . Pertemuan Pertama(3 x 45 Menit)
dengan baik, maka peserta didik diharapkan dapat menjelaskan tentang materi :
 Susunan elektron stabil
 Menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan yang berlangsung
 Mengajukan pertanyaan
Pemberian Acuan
 Memberitahukan materi pelajaran yang akan dibahas pada pertemuan saat itu.
 Memberitahukan tentang kompetensi inti, kompetensi dasar, indikator, dan KKM pada
pertemuan yang berlangsung
 Pembagian kelompok belajar
 Menjelaskan mekanisme pelaksanaan pengalaman belajar sesuai dengan langkah-
langkah pembelajaran.
Kegiatan Inti ( 110 Menit )
Sintak Model
Kegiatan Pembelajaran
Pembelajaran
Stimulation KEGIATAN LITERASI
(stimullasi/ Peserta didik diberi motivasi atau rangsangan untuk memusatkan perhatian
pemberian pada topik materi Susunan elektron stabildengan cara :
rangsangan)  Melihat (tanpa atau dengan Alat)
Menayangkan gambar/foto/video yang relevan.
 Mengamati
 Lembar kerja materi Susunan elektron stabil.
 Pemberian contoh-contoh materi Susunan elektron stabiluntuk dapat
dikembangkan peserta didik, dari media interaktif, dsb
 Membaca.
Kegiatan literasi ini dilakukan di rumah dan di sekolah dengan
membaca materi dari buku paket atau buku-buku penunjang lain, dari
internet/materi yang berhubungan dengan Susunan elektron stabil.
 Menulis
Menulis resume dari hasil pengamatan dan bacaan terkait Susunan
elektron stabil.
 Mendengar
Pemberian materi Susunan elektron stabiloleh guru.
 Menyimak
Penjelasan pengantar kegiatan secara garis besar/global tentang materi
pelajaran mengenai materi :
 Susunan elektron stabil
untuk melatih rasa syukur,kesungguhan dan kedisiplinan, ketelitian,
mencari informasi.
Problem CRITICAL THINKING (BERPIKIR KRITIK)
statemen Guru memberikan kesempatan pada peserta didik untuk mengidentifikasi
(pertanyaan/ sebanyak mungkin pertanyaan yang berkaitan dengan gambar yang
identifikasi disajikan dan akan dijawab melalui kegiatan belajar, contohnya :
masalah)  Mengajukan pertanyaan tentang materi :
 Susunan elektron stabil
yang tidak dipahami dari apa yang diamati atau pertanyaan untuk
mendapatkan informasi tambahan tentang apa yang diamati (dimulai
dari pertanyaan faktual sampai ke pertanyaan yang bersifat hipotetik)
untuk mengembangkan kreativitas, rasa ingin tahu, kemampuan
merumuskan pertanyaan untuk membentuk pikiran kritis yang perlu
untuk hidup cerdas dan belajar sepanjang hayat.
Data KEGIATAN LITERASI
collection Peserta didik mengumpulkan informasi yang relevan untuk menjawab
(pengumpulan pertanyan yang telah diidentifikasi melalui kegiatan:
data)  Mengamati obyek/kejadian
Mengamati dengan seksama materi Susunan elektron stabilyang
sedang dipelajari dalam bentuk gambar/video/slide presentasi yang
disajikan dan mencoba menginterprestasikannya.
 Membaca sumber lain selain buku teks
Secara disiplin melakukan kegiatan literasi dengan mencari dan
membaca berbagai referensi dari berbagai sumber guna menambah
pengetahuan dan pemahaman tentang materi Susunan elektron
stabilyang sedang dipelajari.
1 . Pertemuan Pertama(3 x 45 Menit)
 Aktivitas
Menyusun daftar pertanyaan atas hal-hal yang belum dapat dipahami
dari kegiatan mengmati dan membaca yang akan diajukan kepada guru
berkaitan dengan materi Susunan elektron stabilyang sedang dipelajari.
 Wawancara/tanya jawab dengan nara sumber
Mengajukan pertanyaan berkaiatan dengan materi Susunan elektron
stabilyang telah disusun dalam daftar pertanyaan kepada guru.

COLLABORATION (KERJASAMA)
Peserta didik dibentuk dalam beberapa kelompok untuk:
 Mendiskusikan
Peserta didik dan guru secara bersama-sama membahas contoh dalam
buku paket mengenai materi Susunan elektron stabil.
 Mengumpulkan informasi
Mencatat semua informasi tentang materi Susunan elektron stabilyang
telah diperoleh pada buku catatan dengan tulisan yang rapi dan
menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar.
 Mempresentasikan ulang
Peserta didik mengkomunikasikan secara lisan atau mempresentasikan
materi dengan rasa percaya diriSusunan elektron stabilsesuai dengan
pemahamannya.
 Saling tukar informasi tentang materi :
 Susunan elektron stabil
dengan ditanggapi aktif oleh peserta didik dari kelompok lainnya
sehingga diperoleh sebuah pengetahuan baru yang dapat dijadikan
sebagai bahan diskusi kelompok kemudian, dengan menggunakan
metode ilmiah yang terdapat pada buku pegangan peserta didik atau
pada lembar kerja yang disediakan dengan cermat untuk
mengembangkan sikap teliti, jujur, sopan, menghargai pendapat orang
lain, kemampuan berkomunikasi, menerapkan kemampuan
mengumpulkan informasi melalui berbagai cara yang dipelajari,
mengembangkan kebiasaan belajar dan belajar sepanjang hayat.
Data COLLABORATION (KERJASAMA) dan CRITICAL THINKING (BERPIKIR
processing KRITIK)
(pengolahan Peserta didik dalam kelompoknya berdiskusi mengolah data hasil
Data) pengamatan dengan cara :
 Berdiskusi tentang data dari Materi :
 Susunan elektron stabil
 Mengolahinformasi dari materi Susunan elektron stabilyang sudah
dikumpulkan dari hasil kegiatan/pertemuan sebelumnya mau pun hasil
dari kegiatan mengamati dan kegiatan mengumpulkan informasi yang
sedang berlangsung dengan bantuan pertanyaan-pertanyaan pada
lembar kerja.
 Peserta didik mengerjakan beberapa soal mengenai materi Susunan
elektron stabil.
Verification CRITICAL THINKING (BERPIKIR KRITIK)
(pembuktian) Peserta didik mendiskusikan hasil pengamatannya dan memverifikasi hasil
pengamatannya dengan data-data atau teori pada buku sumber melalui
kegiatan :
 Menambah keluasan dan kedalaman sampai kepada pengolahan
informasi yang bersifat mencari solusi dari berbagai sumber yang
memiliki pendapat yang berbeda sampai kepada yang bertentangan
untuk mengembangkan sikap jujur, teliti, disiplin, taat aturan, kerja
keras, kemampuan menerapkan prosedur dan kemampuan berpikir
induktif serta deduktif dalam membuktikan tentang materi :
 Susunan elektron stabil
antara lain dengan : Peserta didik dan guru secara bersama-sama
membahas jawaban soal-soal yang telah dikerjakan oleh peserta didik.
Generalization COMMUNICATION (BERKOMUNIKASI)
(menarik Peserta didik berdiskusi untuk menyimpulkan
kesimpulan)  Menyampaikan hasil diskusi tentang materi Susunan elektron
stabilberupa kesimpulan berdasarkan hasil analisis secara lisan, tertulis,
atau media lainnya untuk mengembangkan sikap jujur, teliti,
1 . Pertemuan Pertama(3 x 45 Menit)
toleransi, kemampuan berpikir sistematis, mengungkapkan
pendapat dengan sopan.
 Mempresentasikan hasil diskusi kelompok secara klasikal tentang
materi :
 Susunan elektron stabil
 Mengemukakan pendapat atas presentasi yang dilakukan tentanag
materi Susunan elektron stabildan ditanggapi oleh kelompok yang
mempresentasikan.
 Bertanya atas presentasi tentang materi Susunan elektron stabilyang
dilakukan dan peserta didik lain diberi kesempatan untuk
menjawabnya.

CREATIVITY (KREATIVITAS)
 Menyimpulkan tentang point-point penting yang muncul dalam kegiatan
pembelajaran yang baru dilakukan berupa :
Laporan hasil pengamatan secara tertulis tentang materi :
 Susunan elektron stabil
 Menjawab pertanyaan tentang materi Susunan elektron stabilyang
terdapat pada buku pegangan peserta didik atau lembar kerja yang
telah disediakan.
 Bertanya tentang hal yang belum dipahami, atau guru melemparkan
beberapa pertanyaan kepada siswa berkaitan dengan materi Susunan
elektron stabilyang akan selesai dipelajari
 Menyelesaikan uji kompetensi untuk materi Susunan elektron stabilyang
terdapat pada buku pegangan peserta didik atau pada lembar lerja yang
telah disediakan secara individu untuk mengecek penguasaan siswa
terhadap materi pelajaran.
Catatan : Selama pembelajaran Susunan elektron stabilberlangsung, guru mengamati sikap
siswa dalam pembelajaran yang meliputi sikap: nasionalisme, disiplin, rasa percaya diri,
berperilaku jujur, tangguh menghadapi masalah tanggungjawab, rasa ingin tahu, peduli
lingkungan
Kegiatan Penutup (15 Menit)
Peserta didik :
 Membuat resume (CREATIVITY) dengan bimbingan guru tentang point-point penting yang
muncul dalam kegiatan pembelajaran tentang materi Susunan elektron stabilyang baru
dilakukan.
 Mengagendakan pekerjaan rumah untuk materi pelajaran Susunan elektron stabilyang
baru diselesaikan.
Guru :
 Memeriksa pekerjaan siswa yang selesai langsung diperiksa untuk materi pelajaran
Susunan elektron stabil.
 Memberikan penghargaan untuk materi pelajaran Susunan elektron stabilkepada kelompok
yang memiliki kinerja dan kerjasama yang baik.

I. Penilaian, Pembelajaran Remedial dan Pengayaan


1. Teknik Penilaian (terlampir)
a. Sikap
- Penilaian Observasi
Penilaian observasi berdasarkan pengamatan sikap dan perilaku peserta didik
sehari-hari, baik terkait dalam proses pembelajaran maupun secara umum.
Pengamatan langsung dilakukan oleh guru. Berikut contoh instrumen penilaian
sikap

Aspek Perilaku yang


N Jumla Skor Kode
Nama Siswa Dinilai
o h Skor Sikap Nilai
BS JJ TJ DS
1 Anip
2 Elsa Samanta
3 Erna Rita Wati
4 Intan Safitri
5 Maryana
6 Panca Arya. P
7 Rafita Dewi
8 Ririn Ramadani
9 Riska
10 Riski Susanto
11 Rismawati
12 Sella Puspita

Keterangan :
• BS : Bekerja Sama
• JJ : Jujur
• TJ : Tanggun Jawab
• DS : Disiplin

Catatan :
1. Aspek perilaku dinilai dengan kriteria:
100 = Sangat Baik
75 = Baik
50 = Cukup
25 = Kurang
2. Skor maksimal = jumlah sikap yang dinilai dikalikan jumlah kriteria = 100 x 4 =
400
3. Skor sikap = jumlah skor dibagi jumlah sikap yang dinilai = 275 : 4 = 68,75
4. Kode nilai / predikat :
75,01 – 100,00 = Sangat Baik (SB)
50,01 – 75,00 = Baik (B)
25,01 – 50,00 = Cukup (C)
00,00 – 25,00 = Kurang (K)

- Penilaian Diri
Seiring dengan bergesernya pusat pembelajaran dari guru kepada peserta didik,
maka peserta didik diberikan kesempatan untuk menilai kemampuan dirinya
sendiri. Namun agar penilaian tetap bersifat objektif, maka guru hendaknya
menjelaskan terlebih dahulu tujuan dari penilaian diri ini, menentukan kompetensi
yang akan dinilai, kemudian menentukan kriteria penilaian yang akan digunakan,
dan merumuskan format penilaiannya Jadi, singkatnya format penilaiannya
disiapkan oleh guru terlebih dahulu. Berikut Contoh format penilaian :

Jumlah Skor Kode


No Pernyataan Ya Tidak
Skor Sikap Nilai
Selama diskusi, saya ikut
1 serta mengusulkan
ide/gagasan.
Ketika kami berdiskusi, setiap
2 anggota mendapatkan
kesempatan untuk berbicara.
Saya ikut serta dalam
3 membuat kesimpulan hasil
diskusi kelompok.
4 ...

Catatan :
1. Skor penilaian Ya = 100 dan Tidak = 50
2. Skor maksimal = jumlah pernyataan dikalikan jumlah kriteria = 4 x 100 = 400
3. Skor sikap = (jumlah skor dibagi skor maksimal dikali 100) = (250 : 400) x 100 =
62,50
4. Kode nilai / predikat :
75,01 – 100,00 = Sangat Baik (SB)
50,01 – 75,00 = Baik (B)
25,01 – 50,00 = Cukup (C)
00,00 – 25,00 = Kurang (K)
5. Format di atas dapat juga digunakan untuk menilai kompetensi pengetahuan
dan keterampilan
- Penilaian Teman Sebaya
Penilaian ini dilakukan dengan meminta peserta didik untuk menilai temannya
sendiri. Sama halnya dengan penilaian hendaknya guru telah menjelaskan maksud
dan tujuan penilaian, membuat kriteria penilaian, dan juga menentukan format
penilaiannya. Berikut Contoh format penilaian teman sebaya:

Nama yang diamati : ...


Pengamat : ...
Jumlah Skor Kode
No Pernyataan Ya Tidak
Skor Sikap Nilai
Mau menerima pendapat
1
teman.
Memberikan solusi terhadap
2
permasalahan.
Memaksakan pendapat
3 sendiri kepada anggota
kelompok.
4 Marah saat diberi kritik.
5 ...
Catatan :
1. Skor penilaian Ya = 100 dan Tidak = 50 untuk pernyataan yang positif,
sedangkan untuk pernyataan yang negatif, Ya = 50 dan Tidak = 100
2. Skor maksimal = jumlah pernyataan dikalikan jumlah kriteria = 5 x 100 = 500
3. Skor sikap = (jumlah skor dibagi skor maksimal dikali 100) = (450 : 500) x 100 =
90,00
4. Kode nilai / predikat :
75,01 – 100,00 = Sangat Baik (SB)
50,01 – 75,00 = Baik (B)
25,01 – 50,00 = Cukup (C)
00,00 – 25,00 = Kurang (K)

b. Pengetahuan
- Tertulis Uraian (Lihat lampiran)
- Tes Lisan/Observasi Terhadap Diskusi, Tanya Jawab dan Percakapan
Praktek Monolog atau Dialog
Penilaian Aspek Percakapan

N Skala Jumlah Skor Kode


Aspek yang Dinilai
o 25 50 75 100 Skor Sikap Nilai
1 Intonasi
2 Pelafalan
3 Kelancaran
4 Ekspresi
5 Penampilan
6 Gestur

- Penugasan(Lihat Lampiran)
Tugas Rumah
a. Peserta didik menjawab pertanyaan yang terdapat pada buku peserta didik
b. Peserta didik memnta tanda tangan orangtua sebagai bukti bahwa mereka telah
mengerjakan tugas rumah dengan baik
c. Peserta didik mengumpulkan jawaban dari tugas rumah yang telah dikerjakan
untuk mendapatkan penilaian.
c. Keterampilan
- Penilaian Unjuk Kerja
Contoh instrumen penilaian unjuk kerja dapat dilihat pada instrumen penilaian ujian
keterampilan berbicara sebagai berikut:

Instrumen Penilaian
Sangat Kurang Tidak
Baik
No Aspek yang Dinilai Baik Baik Baik
(75)
(100) (50) (25)
Kesesuaian respon dengan
1
pertanyaan
2 Keserasian pemilihan kata
Kesesuaian penggunaan tata
3
bahasa
4 Pelafalan

Kriteria penilaian (skor)


100 = Sangat Baik
75 = Baik
50 = Kurang Baik
25 = Tidak Baik
Cara mencari nilai (N) = Jumalah skor yang diperoleh siswa dibagi jumlah skor
maksimal dikali skor ideal (100)

Instrumen Penilaian Diskusi


No Aspek yang Dinilai 100 75 50 25
1 Penguasaan materi diskusi
2 Kemampuan menjawab pertanyaan
3 Kemampuan mengolah kata
4 Kemampuan menyelesaikan masalah

Keterangan :
100 = Sangat Baik
75 = Baik
50 = Kurang Baik
25 = Tidak Baik

Batam, Juli 2018

Kepala SMA N 17 Batam Guru Bidang studi

Dra. Hj. Tapi Winanti Relini F. Simanungkalit, S.Si

NIP. 19590703 198711 2 001 NIP. 19840614 200903 2 008


Lampiran1 :
Materi Pembelajaran

IKATAN KIMIA

1. Kestabilan Atom
Sebagian besar unsur di alam ingin mencapai suatu kestabilan. Kestabilan diperoleh
dengan cara bergabung dengan unsur lain lalu membentuk molekul atau senyawa yang
stabil. Daya tarik-menarik antar atom yang menyebabkan senyawa kimia dapat bersatu
disebut ikatan kimia.

Gas mulia memiliki konfigurasi elektron penuh, yaitu konfigurasi oktet (memiliki 8
elektron pada kulit terluarnya), kecuali untuk helium dengan konfigurasi duplet (dua
elektron pada kulit terluarnya).

Tabel 1. Konfigurasi elektron gas mulia

Lambang Jumlah Elektron Pada Kulit Elektron


Unsur K L M N O Valensi
2He 2 2

10Ne 2 8 8
18Ar 2 8 8 8

36Kr 2 8 1 8 8
54Xe 2 8 8
18 18 8 8

Unsur logam dan nonlogam belum stabil.Untuk mencapai kestabilannya, unsur logam
cenderung melepaskan elektron, sedangkan unsur nonlogam cenderung menerima elektron.
Dengan melepaskan atau menerima elektron, konfigurasi elektron unsur logam dan
nonlogam sama dengan konfigurasi elektron gas mulia yang stabil. Setelah melepaskan
elektron, unsur logam bermuatan positif. Adapun unsur nonlogam akan bermuatan negatif
setelah menerima elektron. Atom bermuatan positif dapat berikatan dengan atom
bermuatan negatif membentuk senyawa.

Kecenderungan unsur-unsur untuk mencapai konfigurasi elektronnya sama


seperti gas mulia terdekat dikenal sebagai aturan oktet. Untuk mencapai kestabilan
(seperti konfigurasi pada gas mulia) dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut :
a. Melepas Elektron
Dilakukan unsur logam untuk membentuk ion positif.
Contoh : 11Na 11Na
+
+ 1e—
(2, 8, 1) (2, 8)
(tidak stabil) (stabil seperti Ne)
Gambar 1. Perubahan Struktur Elektron Atom Na menjadi Ion Na+
b. Menarik Elektron
Dilakukan unsur logam untuk membentuk ion positif
Contoh : 17Cl + 1e— 17Cl

(2, 8, 7) (2, 8, 8)
(tidak stabil) (stabil seperti Ne)

Gambar 2. Perubahan Struktur Elektron Atom Cl menjadi Ion Cl-

c. Menggunakan Pasangan Elektron Bersama


Ada dua macam pasangan elektron yang digunakan bersama (menurut Lewis), yaitu
:
 Pasangan elektron hanya berasal dari salah satu atom saja.
 Masing-masing atom yang berkaitan menyumbangkan satu elektron.

1. Struktur Lewis

Apakah perbedaan antara unsur logam, nonlogam, dan gas mulia?Jawabannya akan
lebih mudah diketahui dengan menggambarkan susunan elektron valensi unsur.

Gambar 2.
Susunan elektron unsur Na, Cl, Ar, dan He

Perhatikan gambar susunan elektron unsur He dan Ar. Pada kedua unsur tersebut, setiap
kulit elektron terisi penuh.Lain halnya dengan unsur Na dan Cl, kulit terakhirnya tidak terisi
penuh.Kulit ketiga atom Na hanya berisi 1 elektron, sedangkan kulit ketiga atom Cl berisi 7
elektron.Jumlah elektron maksimum kulit ketiga adalah 8.Jumlah elektron di kulit terluar disebut
elektron valensi.Elektron valensi unsur dapat juga digambarkan menggunakan struktur
Lewis.Struktur Lewis adalah suatu kaidah penggambaran elektron valensi unsur yang
dikemukakan oleh ahli kimia Amerika, G.N. Lewis.Dalam struktur Lewis, yang digambarkan
hanya elektron valensinya saja.Berikut struktur Lewis untuk unsur Na, Cl, Ne, dan He.

Bagaimanakah cara menggambarkan struktur Lewis unsur lainnya? Pelajarilah contoh


soal berikut.
Contoh 1.
Gambarkanlah struktur Lewis unsur-unsur berikut.

a. K d. F
b. Ca e. Ar
c. S
Jawab

a. Unsur K memiliki nomor atom 19 sehingga konfigurasi elektronnya adalah 2 8 8 1.


Dengan demikian, elektron valensi unsur K adalah 1 sehingga struktur Lewisnya dapat
digambarkan sebagai berikut.

b. Unsur Ca memiliki nomor atom 20 sehingga konfigurasi elektronnya adalah 2 8 8 2.


Dengan demikian, elektron valensi unsur Ca adalah 2 sehingga struktur Lewisnya
dapat digambarkan sebagai berikut.

c. Unsur S memiliki nomor atom 16 sehingga konfigurasi elektronnya adalah 2 8 6.


Dengan demikian, elektron valensi unsur S adalah 6 sehingga struktur Lewisnya dapat
digambarkan sebagai berikut.

d. Unsur F memiliki nomor atom 9 sehingga konfigurasi elektronnya adalah 2 7. Dengan


demikian, elektron valensi unsur F adalah 7 sehingga struktur Lewisnya dapat
digambarkan sebagai berikut.

e. Unsur Ar memiliki nomor atom 18 sehingga konfigurasi elektronnya adalah 2 8 8.


Dengan demikian, elektron valensi unsur Ar adalah 8 sehingga struktur Lewisnya dapat
digambarkan sebagai berikut.
Lampiran2 :
Diskusi Kelompok

Kelompok :
Nama Anggota : 1.
2.
3.
4.
5.
Kelas :

“Kestabilan Unsur dan Struktur Lewis”

Tujuan:
1. Siswa dapat mengidentifikasi atom-atom yang bersifat stabil dan tidak stabil berdasarkan
elektron valensinya
2. Siswa dapat menjelaskan kecenderungan suatu unsur untuk mencapai kestabilannya.
3. Siswa dapat menemukan konsep struktur elektron menurut Lewis

Kerjakan soal berikut!


1. Tuliskan konfigurasi elektron dari unsur-unsur gas mulia dalam tabel berikut dan tentukan
jumlah elektron valensinya.
Unsur gas mulia Nomor atom Konfigurasi elektron Jumlah elektron valensi
He 2
Ne 10
Ar 18
Kr 36
Xe 54
Rn 86
Apa yang dapat anda simpulkan dari jawaban anda?
2. Perhatikan gambar susunan elektron dari atom natrium (Na) dan atom klorin (Cl) berikut ini!

a. Di antara kedua logam tersebut, manakah yang merupakan atom logam dan atom
nonlogam?
b. Menurut anda, untuk mencapai susunan elektron seperti gas mulia, atom manakah yang
cenderung melepaskan elektron dan menerima elektron dari atom lain?
c. Kesimpulan apa yang anda dapatkan dari jawaban anda tersebut?
3. Dengan mengacu pada tabel konfigurasi elektron dan elektron valensi, tunjukkan atom-
atom apa saja yang dapat mencapai kestabilan kurang dari oktet!
4. Gambarkan struktur Lewis untuk atom A, B dan C dengan nomor atom berturut-turut 6, 10
dan 15!
5. Gambarkan struktur Lewis ion ClO4- yang mungkin dapat digambarkan dan tentukan
struktur Lewis yang paling stabil!
6. Berikan 3 contoh molekul dengan struktur Lewis yang menyimpang dari aturan oktet!
Tunjukkan pula letak penyimpangan yang dimaksud!
Rubrik Penilaian

No. Kunci Jawaban Tingkat Skor


Kognitif
1. Unsur Nomor Konfigurasi elektron Jumlah C3 10
gas atom elektron
mulia valensi
He 2 1s2 2
Ne 10 1s2 2s2 2p6 8
Ar 18 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 8
Kr 36 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 8
3d10 4s2 4p6
Xe 54 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 8
3d10 4s2 4p6 4d10 5s2
5p6
Rn 86 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 8
3d10 4s2 4p6 4d10 4f14
5s2 5p6 5d10 6s2 6p6
2. a. Atom logam yaitu Na dan atom nonlogam yaitu Cl C3 10
b. Atom Na akan melepaskan satu elektron terluarnya untuk
menjadi stabil menyerupai gas mulia Ne dan satu elektron
yang dilepaskan atom Na akan diterima atom Cl untuk menjadi
stabil menyerupai gas mulia Ar.
c. Untuk mencapai kestabilan, atom netral akan berusaha untuk
memiliki konfigurasi elektron gas mulia yang terdekat
dengannya.
3. Atom-atom yang mencapai kestabilan kurang dari oktet adalah C3 6
atom-atom dari unsur-unsur periode 2 yang memiliki elektron
valensi kurang dari empat. Atom-atom tersebut adalah H, Li, Be
dan B. Di samping itu, atom Al juga dapat membentuk kestabilan
kurang dari oktet bila berikatan kovalen dengan atom lain.
4. a. Konfigurasi elektron 3A : 1s2 2s2 2p2, A C2 9
b. Konfigurasi elektron 10B : 1s2 2s2 2p6, B

c. Konfigurasi elektron 15C : 1s2 2s2 2p6 3s2 3p3, C

5. Konfigurasi elektron 17Cl : 1s2 2s2 2p6 3s2 3p5 C4 50


Konfigurasi elektron 8O : 1s2 2s2 2p4
Struktur Lewis:

O O O O

O Cl O O Cl O O Cl O O Cl O

O O O O
I II III IV
Struktur I
1
Muatan formal Cl = EV - 2EI – EN
1
= 7 - (8) – 0
2
= +3
1
Muatan formal O = EV - 2 EI – EN
1
= 6 - 2 (2) – 6
= -1
Struktur II
1
Muatan formal Cl = EV - 2 EI – EN
1
= 7 - 2 (10) – 0
= +2
1
Muatan formal Orangkap = EV - 2 EI – EN
1
= 6 - (4) – 4
2
=0
1
Muatan formal Otunggal = EV - EI – EN
2
1
= 6 - (2) – 6
2
= -1
Struktur III
1
Muatan formal Cl = EV - 2 EI – EN
1
= 7 - 2 (12) – 0
= +1
1
Muatan formal Orangkap = EV - 2 EI – EN
1
= 6 - 2 (4) – 4
=0
1
Muatan formal Otunggal = EV - 2 EI – EN
1
= 6 - 2 (2) – 6
= -1
Struktur IV
1
Muatan formal Cl = EV - 2 EI – EN
1
= 7 - 2 (14) – 0
=0
1
Muatan formal Orangkap = EV - 2 EI – EN
1
= 6 - 2 (4) – 4
=0
1
Muatan formal Otunggal = EV - 2 EI – EN
1
= 6 - 2 (2) – 6
= -1
Struktur yang paling stabil adalah struktur IV
6. Senyawa BF3 karena B hanya memiliki tiga elektron valensi C4 15
sehingga atom B hanya dapat membentuk tiga ikatan.

Senyawa PCl5 memiliki 5 pasang (10) elektron ikatan pada atom


pusat P (lebih dari 8 elektron ikatan)

Senyawa SF6 memiliki 6 pasang (12) elektron ikatan pada atom


pusat S (lebih dari 8 elektron ikatan)
Juml Skor yang diperoleh
NILAI AKHIR  x100
Total Skor Maksimum
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)

UJI KOMPETENSI

“Kestabilan Unsur dan Struktur Lewis”

1. Apa yang menyebabkan unsur gas mulia stabil?


2. Apakah atom unsur gas mulia dapat berikatan dengan atom unsur lain?
3. Bagaimana cara atom-atom unsur selain gas mulia mencapai kestabilan?
4. Mengapa atom logam cenderung
Nama :
melepas Kelas : elektron?
5. Mengapa atom No : nonlogam cenderung
menerima elektron?
6. Menunjukkan apakah titik pada struktur Lewis?
7. Bagaimana cara membedakan elektron yang berpasangan dengan elektron yang tidak
berpasangan pada struktur Lewis?
8. Atom unsur manakah yang cenderung:
a. Menangkap elektron
b. Melepas elektron
9. Tuliskan rumus dot-Lewis untuk H2O, CO2, NH4+ dan CO32-
10. Tuliskan rumus dot-Lewis untuk PCl5, SF6 dan ClF3
RUBRIK PENILAIAN

No. Kunci Jawaban Tingkat Skor


Kognitif
1. Susunan elektron semua atom unsur gas mulia memiliki 8 elektron C1 5
valensi, kecuali He yang hanya memiliki 2 elektron valensi,
sehingga sangat sukar bereaksi dengan unsur-unsur lain.
2. Atom unsur gas mulia relatif sangat sukar berikatan dengan atom C1 10
unsur lain karena unsur-unsurnya paling stabil di alam, tetapi untuk
unsur Xenon (Xe) dapat bereaksi dengan unsur Flourin melalui
reaksi termal karena energi ionisasi Xe lebih rendah dari atom
Hidrogen dan Flourin memiliki elektronegatifitas yang sangat tinggi
sehingga atom Xe dapat berikatan dengan atom F membentuk XeF6
dan XeF4.
3. Untuk mencapai kestabilan, atom netral akan berusaha untuk C1 10
memiliki konfigurasi elektron gas mulia yang terdekat dengan
melepas atau menangkap elektron (transfer elektron dari satu atom
ke atom pasangannya), sehingga terbentuk ikatan ion dan
menggunakan pasangan elektron secara bersama dengan atom
lain, sehingga terbentuk ikatan kovalen.
4. Karena sebagian besar atom-atom logam memiliki energi ionisasi C2 5
yang rendah, jumlah elektron valensi yang rendah dan jari-jari atom
yang besar, maka kestabilan oktet dicapai melalui pelepasan
elektron valensinya.
5. Karena sebagian besar atom-atom nonlogam memiliki energi C2 5
ionisasi yang besar, jumlah elektron valensi yang besar dan jari-jari
atom yang rendah, maka kestabilan oktet dicapai melalui
penangkapan elektron valensinya.
6. Menggambarkan sebaran elektron-elektron valensi di sekitar atom- C2 5
atom bebas maupun atom-atom yang saling berikatan.

7. Elektron-elektron yang berpasangan digambarkan sebagai C3 5


sepasang titik (dot) dan elektron yang tidak berpasangan
digambarkan sebagai satu titik.
8. a. Atom-atom yang cenderung menangkap elektron adalah atom- C3 10
atom nonlogam yang memiliki elektron valensi lebih dari empat
(yaitu 4, 5, 6 dan 7)
b. Atom-atom yang cenderung melepas elektron adalah atom-
atom logam yang memiliki elektron valensi kurang dari empat
(yaitu 3, 2 dan 1)
9. a. H2O C4 25

b. CO2

c. NH4+

d. CO32-
10. C4 20

Juml Skor yang diperoleh


NILAI AKHIR  x100
Total Skor Maksimum
EVALUASI
Kisi-kisi Soal:

IPK Materi Indikator Soal Teknik Bentuk Nomer


Pembelajaran Penilaian Instrumen Soal
1. Menggambarkan Struktur Siswa dapat menggambarkan Tes Uraian 1
susunan elektron Lewis strutur lewis dari beberapa Tertulis
valensi atom unsur jika diketahui nomer
(duplet dan okted) atomnya
2. Menjelaskan Ikatan ion Diketahui nomer atom suatu Tes Uraian 2
proses unsur logam dan unsur non Tertulis
terbentuknya ikatan logam siswa dapat
ion dan ikatan menjelaskan terbentuknya
kovalen (C-1) ikatan ion

3. Menjelaskan proses Ikatan Diketahui nomer atom suatu Tes Uraian 3


terbentuknya ikatan kovalen unsur siswa dapat Tertulis
kovalen tunggal, menjelaskan terbentuknya
rangkap dua, dan ikatan kovalen
rangkap tiga
4. Menggambarkan Ikatan Siswa dapat menggambarkan Tes Uraian 4
struktur Lewis pada kovalen struktur lewis pada Tertulis
pembentukan pembentukan senyawa
ikatan kovalen kovalen
5. Menggambarkan Ikatan Siswa dapat menggambarkan Tes Uraian 5
proses kovalen terbentuknya ikatan kovalen Tertulis
terbentuknya ikatan koordinasi koordinasi
koordinasi pada
beberapa senyawa

Rumusan Soal

Indikator HOTS/LOTS Rumusan Soal


1. Menggambarkan LOTS 1. Diketahui atom unsurCa, K, Br,
susunan elektron Cldengannomor atom masing-masing 20,
valensi atom (duplet 19, 35, 17 gambarkanstrukturlewisnya
dan okted)

2. Menjelaskan proses LOTS 2. Logam magnesium


terbentuknya ikatan ion bereaksidenganklorinmembentuksenyawa
dan ikatan kovalen magnesium klorida (MgCl2).
Gambarkandanjelaskan terbentuknya ikatan
pada MgCl2
3. Menjelaskan proses HOTS 3. Jelaskan dan gambarkan struktur lewis
terbentuknya ikatan bagaimana terbentuknya senyawa :
kovalen tunggal, a. CCl4
rangkap dua, dan b. CO2
rangkap tiga c. HCN
( Nomor atom C=6;Cl=17;O=8;H=1;N=7)
4. Menggambarkan HOTS 4. Gambarlah lambing Lewis
struktur Lewis pada untukpembentukansenyawakovalenberikut :
pembentukan ikatan a. metana(CH4)
kovalen b. hydrogen klorida (HCl)
c. gas klorin (Cl2)
d. ammonia (NH3)
(Nomor atom C=6;H=1;Cl=17;N=7)
5. Menggambarkan HOTS 5. Gambarkanstruktur Lewis
proses terbentuknya pembentukanmolekulasamsulfat (H2SO4)
ikatan koordinasi pada dan gas SO3 dan tunjukkan yang
beberapa senyawa merupakan ikatan kovalen koordinasi
Pedoman penskoran

No Uraian Skor
1
Unsur Nomor atom ElektronValensi Struktur Lewis
xCax
Ca 20 2
Kx 2
K 19 1
.. 2
Br 35 7 . Br :
.. 2
..
Cl 17 7 .Cl :
.. 2

2 Magnesium termasukunsurlogam IIA. Magnesium mendonorkandua


electron valensinyakepadadua atom klorinmembentuk ion magnesium
(Mg2+) dandua ion klorin (Cl-). Atom-atom
tersebutmenjadistabilkarenakonfigurasimirip neon danklorinmirip argon.

Mg (2 8 2 ) + 2Cl ( 2 8 7 )  Mg2+ (2 8) + 2Cl- (2 8 8 )


Strukturlewisnya 2
..
. Cl :
X. . .. -
Mg +  Mg2+ .xCl :  MgCl2
X .. .. 2 3
. Cl :
..
3
a. Cl 2

Cl CCl

Cl 2

b. O C O

c. H Cv N 2

4
H
3
a. H C H

H
b.
H Cl 3

c.
ClCl
3
d.

H NH
3
H

5.
O 4

a. H OS O H
O

b. O S O
4
O
KARTU SOAL NO. 1

Mata Pelajaran : Kimia SMA


Kelas/Semester : X MIA/ Semester 1
Kurikulum : Kurikulum 2013
Nama Penulis Soal : Relini F. Simanungkalit
Satuan Kerja : SMAN 17 Batam

Kompetensi Dasar : Membandingkan ikatan ion, ikatan kovalen, ikatan kovalen


koordinasi, dan ikatan logam serta kaitannya dengan sifat
zat
Materi : Ikatan Kimia
Indikator Soal : Menggambarkan susunan elektron valensi atom (duplet
dan okted) (C-1)

Level Kognitif : Pemahaman (C1)

Soal:
Diketahui atom unsurCa, K, Br, Cldengannomor atom masing-masing 20, 19, 35, 17
gambarkanstrukturlewisnya

Kunci/Pedoman Penskoran:
No Uraian Skor
1
Unsur Nomor atom ElektronValensi Struktur Lewis
xCax
Ca 20 2
Kx 2
K 19 1
.. 2
Br 35 7 . Br :
.. 2
..
Cl 17 7 .Cl :
.. 2
KARTU SOAL NO. 2

Mata Pelajaran : Kimia SMA


Kelas/Semester : X MIA/ Semester 1
Kurikulum : Kurikulum 2013
Nama Penulis Soal : Relini F. Simanungkalit
Satuan Kerja : SMAN 17 Batam

Kompetensi Dasar : Membandingkan ikatan ion, ikatan kovalen, ikatan kovalen


koordinasi, dan ikatan logam serta kaitannya dengan sifat
zat
Materi : Ikatan Kimia
Indikator Soal : Menjelaskan proses terbentuknya ikatan ion dan ikatan
kovalen (C-1)

Level Kognitif : Pemahaman (C1)

Soal:
Logam magnesium bereaksidenganklorinmembentuksenyawa magnesium klorida
(MgCl2). Gambarkandanjelaskan terbentuknya ikatan pada MgCl2

Kunci/Pedoman Penskoran:

No Uraian Skor
2 Magnesium termasukunsurlogam IIA. Magnesium
mendonorkandua electron valensinyakepadadua atom
klorinmembentuk ion magnesium (Mg2+) dandua ion klorin (Cl-).
Atom-atom tersebutmenjadistabilkarenakonfigurasimirip neon
danklorinmirip argon.

Mg (2 8 2 ) + 2Cl ( 2 8 7 )  Mg2+ (2 8) + 2Cl- (2 8 8 ) 2


Strukturlewisnya
..
. Cl :
X. . .. -
Mg +  Mg . Cl :
2+ x
 MgCl2 3
X.. .. 2
. Cl :
..
KARTU SOAL NO. 3

Mata Pelajaran : Kimia SMA


Kelas/Semester : X MIA/ Semester 1
Kurikulum : Kurikulum 2013
Nama Penulis Soal :Relini F. Simanungkalit
Satuan Kerja : SMAN 17 Batam

Kompetensi Dasar : Membandingkan ikatan ion, ikatan kovalen, ikatan kovalen


koordinasi, dan ikatan logam serta kaitannya dengan sifat
zat
Materi : Ikatan Kimia
Indikator Soal : Menjelaskan proses terbentuknya ikatan kovalen tunggal,
rangkap dua, dan rangkap tiga (C-4)

Level Kognitif : Analisa (C4)

Soal:
Jelaskan dan gambarkan struktur lewis bagaimana terbentuknya senyawa :
a. CCl4
b. CO2
c. HCN
( Nomer atom C=6;Cl=17;O=8;H=1;N=7)

Kunci/Pedoman Penskoran:

No Uraian Skor
3
a. Cl

Cl CCl
2
Cl

2
a. O C O

c. HC N 2
KARTU SOAL NO. 4

Mata Pelajaran : Kimia SMA


Kelas/Semester : X MIA/ Semester 1
Kurikulum : Kurikulum 2013
Nama Penulis Soal :Relini F. Simanungkalit
Satuan Kerja : SMAN 17 Batam

Kompetensi Dasar : Membandingkan ikatan ion, ikatan kovalen, ikatan kovalen


koordinasi, dan ikatan logam serta kaitannya dengan sifat
zat
Materi : Ikatan Kimia
Indikator Soal : Menggambarkan struktur Lewis pada pembentukan ikatan
kovalen (C-4)

Level Kognitif : Analisa (C-4)

Soal:
Gambarlah lambing Lewis untukpembentukansenyawakovalenberikut :
a. metana(CH4)
b. hydrogen klorida (HCl)
c. gas klorin (Cl2)
d. ammonia (NH3)
(Nomer atom C=6;H=1;Cl=17;N=7)

Kunci/Pedoman Penskoran:

No Uraian Skor
4
H
3
a. H C H

b. 3
H Cl

c.
Cl Cl 3

d.

H N H 3

H
KARTU SOAL NO. 5

Mata Pelajaran : Kimia SMA


Kelas/Semester : X MIPA/ Semester 1
Kurikulum : Kurikulum 2013
Nama Penulis Soal : Relini F. Simanungkalit
Satuan Kerja : SMAN 17 Batam

Kompetensi Dasar : Membandingkan ikatan ion, ikatan kovalen, ikatan kovalen


koordinasi, dan ikatan logam serta kaitannya dengan sifat
zat
Materi : Ikatan Kimia
Indikator Soal : Menggambarkan proses terbentuknya ikatan koordinasi
pada beberapa senyawa (C-4)

Level Kognitif : Analisa (C-4)

Soal:
Ramalkanstruktur Lewis pembentukanmolekulasamsulfat (H2SO4) dan gas SO3 dan
tunjukkan yang merupakan ikatan kovalen koordinasi

Kunci/Pedoman Penskoran:

No Uraian Skor
5.
O

a. H OS O H 4

b. O S O 4

O
1.b.MEMBUAT MEDIA PEMBELAJARAN (POWERPOINT)

Slide 1

Slide 2
Slide 3

Slide 4

Slide 5
Slide 6

Slide 7

Slide 8
Slide 9

Slide 10

Slide 11
Slide 12

Slide 13

Slide 14
Slide 15

Slide 16

Slide 17
2. ANALISIS VIDEO MODEL PEMBELAJARAN JIGSAW

Langkah-Langkah Pembelajaran Jigsaw


MenurutAronsonsebagaipenemunya,adasepuluhlangkah yangharusdilakukansebelum
melaksanakan metode pembelajaran jigsaw, samasepertiyangdijelaskan diatas.
1. Membagi 5 atau 6 siswa menjadi satu kelompok jigsaw yang bersifat heterogen.
2. Menetapkansatusiswadalamkelompok menjadi pemimpin
3. Membagipelajaran menjadi 5atau6bagian
4. Setiap siswadalam kelompokmempelajarisatu bagian pelajaran
5. Memberiwaktupadasiswauntukmembacabagianmateripelajaranyang
telahditugaskankepadanya.
6. Siswa dari kelompok jigsaw bergabung dalam kelompok ahli yang mempunyaimateri
yangsama,danberdiskusi
7. Kembali ke kelompokjigsaw
8. Siswamempresentasikanbagianyang dipelajaripada kelompoknya.
9. Kelompokjigsawmempresentasikanhasil diskusikelompokdidepankelas.
10. Diakhir kegiatansiswadiberikansoaluntukdikerjakanmengenai materi.

Berdasarkan tayanganyoutube “Pembelajaran menggunakan pendekatan Saintifik dengan model


Jigsaw pada mata pelajaran Bahasa indonesia dengan judul Prosa Lama dan Prosa Baru” dengan
situshttps://www.youtube.com/watch?v=du4DnQHu05U&feature=youtu.be
sintak model kooperatif Jigsaw dalam video tersebut :
1. Guru melakukan apersepsi
2. Guru Melakukan eksplorasi melalui diskusi awal
3. Penyampaian tujuan pembelajaran
4. Guru membagi kelompok siswa untuk diskusi awal
5. Guru Memberi waktu untuk siswa berdiskusi sesuai dengan materi pelajaran yang telah
ditugaskan.
6. Guru Kembali membagi kelompok siswa untuk diskusi kedua sesuai dengan nomor masing-
masing. Kelompok Prosa Lama terbagi menjadi empat kelompok untuk membahas
Karakteristik hikayat, Dongeng, Legenda, Sage. Sedangkan Kelompok Prosa Baru
membahas tentang Roman, Novel, Cerpen, Biografi.
7. Siswa mempersentasikan bagian yang dipelajari pada kelompoknya.
8. Diakhir pembelajaran guru melakukan refleksi.

Jadi kesimpulannya sudah sesuai dengan catatan sintak model pembelajaran kooperatif
Jigsaw yang saya catat

Anda mungkin juga menyukai