KASUS
Nama : Nn. E
Jenis Kelamin : Perempuan
Tanggal Lahir : 6 Maret 1999
Usia : 19 tahun
Tanggal Masuk : 22 Januari 2019
Primary Survey
Keluhan Utama : Nyeri Perut
Airway:
Jejas (-), Obstruksi (-),
Stridor (-), Snoring (-), Gurgling (-)
Breathing:
Bernapas spontan. Simetris saat statis dan dinamis. Frekuensi napas: 20
kali/menit. Retraksi dinding dada (-). Suara napas dasar vesikuler (+/+), Rh (-/-),
Wh (-/-). Saturasi Oksigen 98%
Circulation:
Tekanan darah: 110/70 mmHg. Capillary Refill Time: <2 detik, Nadi; frekuensi 114
kali/menit. kuat angkat dan reguler, Akral hangat, BJ S1S2 reguler, murmur (-),
gallop (-)
Disability:
GCS: E4V5M6. Kesadaran: CM. Pupil isokor bulat 3mm/3mm OD/OS. RCL(+/+),
RCTL (+/+). Lateralisasi (-)
Exposure:
Suhu tubuh: 37,0 ºC. Distensi (+)
Secondary Survey
Riwayat Penyakit Sekarang
Gol darah : A
HIV : Non Reaktif
HbsAg : Non Reaktif
BNO 3 Posisi
Assessment
Berdasarkan hasil anamnesis, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan
penunjang pasien didiagnosa Ileus obstruktif ec peritonitis ec susp
apendisitis perforasi
Planning
IVFD Asering 16 tpm
Inj. Ampicillin sodium 4 x 1,5 g (skin test)
Inj. Ketorolac 3 x 30 mg
Inj. Ranitidin 3 x 50 mg
Pemasangan DC
Pemasangan NGT
Persiapan operasi Laparotomi
Prognosis
Ad Vitam : dubia ad bonam
Ad Functionam : dubia ad bonam
Ad Sanactionam : dubia ad bonam
Ileus adalah gangguan pasase isi usus yang merupakan tanda adanya obst
ruksi usus akut yang segera memerlukan pertolongan atau tindakan
Ileus obstruksi merupakan kegawatdarurataan abdomen dan merupakan 60
-70% dari seluruh kasus akut abdomen diluar appendisitis akut
Penyumbatan intestinal mekanik yang terjadi karena adanya daya mekanik
yang bekerja atau mempengaruhi dinding usus sehingga menyebabkan penye
mpitan/penyumbatan lumen usus
Blokade intralumen (obturasi) ex: fekalit, benda asing atau batu empedu
Intramural/lesi intrinsik dari dinding usus, ex: malignansi atau inflamasi
Kompresi lumen/konstriksi akibat lesi ekstrinsik dari intestinal, ex: adhesi,
hernia, volvulus dan intususepsi.
Lokasi :
Letak tinggi ( gaster – ileum terminal )
Letak rendah ( ileum terminal – rectum )
Stadium
Partial ( makanan masih bisa sedikit lewat, flatus dan defekasi sedikit )
Simple ( terjadi obstruksi tanpa disertai gangguan vaskularisasi)
Strangulasi ( terjadi obstruksi disertai gangguan vaskularisasi sehingga
timbul nekrosis, gangren dan perforasi )
4 tanda kardinal gejala ileus obstruktif
1. Nyeri abdomen
2. Muntah
3. Distensi
4. Kegagalan defekasi dan flatus (konstipasi)
Inspeksi
Distensi perut, darm kontur dan darm steifung.
Benjolan pada regio inguinal, femoral dan skrotum suatu hernia
Pada Intussusepsi massa berbentuk sosis
Adanya adhesi ada bekas luka operasi sebelumnya
Obstruksi usus halus kolik dirasakan di sekitar umbilikus, Ileus obstruksi usus
besar kolik di sekitar regio suprapubik
Terdapat tanda-tanda dehidrasikehilangan turgor kulit maupun mulut terlihat
kering.
Palpasi
Teraba massa (pada colok dubur teraba massa di rektum atau terdapat
darah dan lendir), invaginasi atau hernia.
Adanya darah pada colok dubur strangulasi atau neoplasma
Volvulus teraba massa yang nyeri dan bertambah besar. Feses yang me
ngeras skibala, bila feses negatif maka obstruksi usus diduga letaknya lebih
tinggi
Ampula rekti yang kolaps dicurigai adanya obstruksi. Palpasi juga bertuju
an untuk mencari jika terdapat tanda-tanda iritasi peritonium atau nyeri tekan
yaitu adanya “defance muskular”
Perkusi
Auskultasi