Anda di halaman 1dari 2

Muhasabah

Cerita dunia akhir akhir ini membuatku (randy bagus darojatun) benar benar bingung. Manusia memng
mhluk yng unik, ia memiliki berbagai potensi, Akal dan rasa. Logika dan hawa nafsu. Dia bisa
menentukan pilihnnya, menjadi siapa dia. Terkadang aku benar benar dibuat bingung oleh mereka. Apa
tujuan hidup dari seorang manusia ? Untuk apa penciptaannya ? Benarkah pencarian ridho tuhan adalah
tujuan dari kita hidup. Atau hanya sekedar motto saja untuk menutupi kepentingan mereka. Sudahlah
jangan bicara jauh jauh tentang ideologi dan politik. Jika kau saja tak mampu mengurusi dirimu sendiri.
Benarkah hidup ini untuk beribadah menghadap kepadanya ?, ahh sudahlah... Hari ini kita mulai belajar
dari realita dan fakta yang terjadi hari ini. Terkadang manusia sibuk dengan urusan mengkritik orang lain,
saling menelanjngi aib aib sesamanya, fitnah dll. Dan dunia telah benar benar membuat buta mereka
yang hidup didalmnya. Yang telah benar benar membuat para malaikt tergoda oleh keseksianya dan
terjerumus dalam kubangan hasrat yang nikmat.

Seperti permainan catur, terkadang diantara mereka ada yang saling bunuh, saling judge, saling perang
hnya demi kepentingan. Entahlah... Masih adakah energi keikhlasan dan ketulusan dalam diri setiap
manusia. Sehingga mereka sadar dan berubah dari semua kegilaan hari ini.

Tak ada bedanya mereka yang mengaku berjung dan mereka yang berdiam. Seakan akan setiap nafas
yang mereka hirup hanya sia sia tak pernah mereka rasakan sesungguhnya. Tak pernah terasa hingga
berubah kembali menjadi karbon dioksida. Entahlah...

Mungkin ini hanya aku yang merasa seperti ini. Entahlah.... Yang kita lihat hari ini hanyaah ricuh, rusuh
dan kepentingan yang mengotori bulan bara api ini. Hey pemilik bulan bara api dimanakah engkau ?.
Dengarlah hambamu ini yang sedang bernafas menatap langit sembari menghisap rasa pahit yang
dirangkai oleh manusia dari tembakau yang engkau ciptakan.

Aku (randy bagus darojatun) bukanlah seorang perokok aktif atau pasif. Aku hanyalh seorang yang
belajar dari pahitnya rokok yang kuhisap. Sehingga aku berfikir mengapa mereka membayar untuk
sebuah kepulan asap yang pahit yang menghitamkan paru dan menyesakan nafas ?.

Tapi dari dzat adiktif ini aku belajar bahwa kehidupan tak jauh berbeda dengan asap yang dikeluarkan
dimulut ini. Pahit dan hampa. Semakin kau hisap semakin mengepul asap. Semakin kau nikmati semakin
hampa yang kau peroleh. Yng tersisa hanyalah hitam yang mengisi setiap alveolus dan sesak didada. .

3. Untuk apa ?

Untuk apa ilmu kita ? Kecerdasan kita ? Jabatan kita ? Semua potensi yang telah tuhan berikan ?

Untuk merendahkan yang lainkah ?, untuk memperkosa setiap dalil yang kita hapal demi sebuah ambisi
dan nafsu duniawi? Untuk kepentingan yang kita miliki ?, untuk kebnggaan yang kita pertontonkn ?,
untuk saling menumpahkan darah diantara manusia ?,
Apa yang mereka lakukan hanyalah mengundang angkara dan murka. Kemarahan dan bara dari setiap
manusia, saling menumpahkan darah, saling bantai dan bunuh, saling mendebat. Saling mendeklarasikan
dirinya lebih baik dari sesamanya, untuk menunjukan akulah Tuhan dan kalian adalah setan.

Hari ini tuhan tak pernah ada dan hanya disebut sebut belaka tanpa terasa dalam dada apa yang
diucapkan, tak ada kepasrahan dan kerelaan. Yang ada hanyalah rutinitas.

Yh... Tuhan telah meti dalam diri mereka... Namun kita tak bisa menggeneralisir semua, karena ini
membuktikan bahwa kemampuan seseorang dalam mengamalkan apa yang mereka kaji tidaklah
menghasilkan apa apa. Hanya hampa...

Hal yang sederhana saja tak mampu mereka amalkan, apalagi dengan hal yang besar seperti
menggenggam dunia. Dan memangku dunia dipunggu mereka. Teramat beratlah, membebani dan
menghancurkan tulang punggung kalian hingga remuk berkeping keping.

"Ana khoiru min hum" dan itu benar benar merusak tulang punggung mereka dengan perkataan mereka
sendiri. "Kamu tidak pantas, dan tidak memiliki kepantasan.".. Ujarnya. Benar benar seperti tuhan
prilaku mrrka. Maka tak ada salahnya jika pemilik jagad raya marah dan murka.

Dan aku hari ini hanya mempermainkan pwran sebagai pemikir yang melihat fakta dilapangan. Karena
semuanya hanyalah kepentingan dan kebencian yang mereka pertontonkan.

Apalagi yang perlu ditumbalkan untuk kepentingan kalian wahai orang orang berilmu. Wahai para
"tuhan" !

Dari aku (muhammad randy bagus darojatun)

Anda mungkin juga menyukai