Anda di halaman 1dari 5

Naskah teater, IBLIS MENANGIS

NASKAH TEATEROCTOBER 21, 2017

Naskah Drama Karya: Rodli TL *

GERAKAN RITUAL DAN PUJIAN PARA SETAN PENYEMBAH IBLIS.

“Iblis, iblis, iblis sang raja setan”

PENYEMBAHAN TELAH USAI. SETAN-SETAN BERSENDA-GURAU, SEPERTI MANUSIA YANG SEDANG LALAI.

PADA BAGIAN LAIN MUNCUL ORANG-ORANG BERKELILING SEPERTI SEDANG TAWAF SAMBIL
MENGUMANDANGKAN TALBIYAH DAN TAKBIR. LALU BERSUJUD DAN DHIKIR.

IBLIS MENGERANG MENANGIS. SETAN-SETAN YANG BERSENDAH GURAU ITU KAGET LALU MEREKA
SALING BERTANYA DIANTARA YANG SATU DAN YANG LAIN. SUARA TAKBIR DAN ERANG IBLIS ITU SALING
BERSAHUTAN.

SETAN-SETAN MEMUTUSKAN MENINGGALKAN TEMPAT SENDAH GURAUNYA, LALU MEREKA


BERKUMBPUL BERHAMBURAN KE RAJA IBLIS YANG SEDANG MENGERANG ITU.

SETAN MERAH: Wahai paduka iblis, apa gerangan yang mebuat paduka menangis seperti itu?

SETAN KUNING: Wahai paduka siapakah yang membuat paduka marah, akan aku pecahkan kepala
mereka.

SETAN HITAM: Paduka iblis, manusiakah mereka?

IBLIS: Bukan, bukan siapa-siapa. Tetapi Tuhan kita. Tuhan kita di hari ini. Ia memberi ampunan pada
semua ummat itu.

SETAN-SETAN: Apa?
IBLIS: Atas ampunanNya, ummat manusia kembali suci. Tanpa dosa, layaknya bayi yang baru lahir dari
rahim ibunya.

SETAN: Astaga, jadi usaha kita selama ini sia-sia?

IBLIS: Ya, semuanya sia-sia, Tuhan telah menghapusnya semua noda mereka.

SETAN PUTIH: Padahal sudah aku buat mereka menjadi sombong. Orang-orang alim itu telah aku buai
dalam sembahyangnya, aku bisikkan pada fikiran dan hati mereka. Bahwa sembahyang dia lebih baik
dari orang-orang di samping kanan kirinya. Aku tanamkan pada imam-imam masjid, bahwa dia yang
paling pantas ,menjadi imam, imam-imam lain hanya menjadi pelengkap saja. Sudah aku bisikkan
diantara pada sembahyang mereka, untuk saling bermusuhan berebut menjadi pemimpin.

SETAN PINK: Aku telah membuat remaja-remaja lupa dengan kitab-kitab sucinya. Telah aku rancang
jejaring social, mereka aku buat saling berdebat dengan teman-teman lamanya. Bahkan dengan teman
yang sebatas baru mereka kenal di jejaring itu. Aku bisikkan untuk membuat status dan komentar-
komentar yang terkesan mereka lebih cerdas namun terselip pamer dan permusuhan, aku telah berhasil
membuat mereka lupa pada segalanya, bahkan dengan teman yang ada dihadapannya juga lupa, sebab
ia lebih asyik mengomentari jejaring social lewat smart phonye, Akulah setan yang paling bisa
menyesatkan manusia dalam jumlah yang banyak.

SETAN BIRU: He he he he he, itu mangsa yang paling mudah dirayu, mudah saja mereka larut dalam tipu
muslihatmu.

SETAN PINK: Ha ha ha ha ha ha ha, akulah setan yang paling berjasa memalingkan manusia dari Tuhan
dan nabinnya.

SETAN HIJAU: jangan sombong,

SETAN PINK: lho-lho, setan kok tidak boleh sombong. Justru setan yang baik adalah setan yang
sombong.

SETAN PUTIH: Namun bukan dengan sesame setan

SETAN HIJAU: Sejak kapan kamu menjadi setan sufi, hehehe. Oh ya, maaf kawan hampir saja saya lupa,
selama ini kamu ditugaskan di masjid-masjid. Untuk menggoda para imam dan makmum-makmum yang
sedang sholat… jangan-jangan kamu telah menjadi pengikut mereka untuk ikut sembahyang, lupa pada
tugasmu yang sesungguhnya.

SETAN PUTIH: Apa, kamu menuduhku khianat, tidak amanat pada tugasku?!!!

SETAN PINK: Hanya bertanya, benarkan?


SETAN PUTIH: Bukan setan seperti saya kalau tidak tulus menjalankan amanat, bukan setan seperti saya
yang lari pada tugas. Bila tidak percaya, ayo sesekali ikut saya ke masjid-masjid, lalu dengarkan pikiran
dan hati manusia yang sedang sembahyang itu, bahkan aku telah mampu menggoda imam-imam
mereka untuk merasa dirinya terbaik, maka jangan heran bila di suatu masjid ada orang yang berebut
menjadi imam.

SETAN HITAM: Tapi itu tidak nampak suatu keburukan… akulah setan tanpa mengenal kelas, dan
golongan, aku berada di mana saja. Namun tugas saya hanya satu. Membuat mereka biasa berkata
bohong. Bahkan aku mampu membuat orang-orang yang masih suci, baru saja datang dari tanah suci
untuk bebohong.

SETAN BIRU: Kebohongan semacam apa itu?

SETAN HITAM: Hanya dengan segelas air zam-zam?

SETAN HIJAU: Maksudmu?

SETAN HITAM: Karena mereka takut tidak bisa berbagi, saya bisikkan pada telinga mereka untuk
mencampur dengan air mandi, lalu dituangkan pada cangkir kecil dan disuguhkannya, tiada seorangpun
yang mencurigainya. Tamu-tamu mereka lalu meminumnya dengan mulutnya berkomat-kamit
mengharap bekah dari secangkir air mandi tersebut, sungguh ini cara kerja yang sangat unik, saya
sendiri merasa gelih menyaksikan mereka bangga dengan kebohongannya… Itu model satu kebohongan,
belum model-model kebohongan yang lain, hahaha, luar biasa kan?!

SETAN MERAH: Ada yang lebih amazing, lebih wow lagi. Sebuah tipu muslihat yang paling aduhai,
tentang permusuhan. Adalah janji iblis pada Tuhan untuk menjadikan manusia saling bermusuhan.
Hanya karena membela orang yang tidak mereka kenal, hanya karena lambang-lambang dan bendera,
aku mampu membuat manusia untuk saling memusuhi. Maafkan aku Setan Pink, aku telah
menggunakan jasa-jasamu, jasa-jasa jejaring social untuk meluncurkan slogan-slogan saling memusuhi.
Agar mereka nampak seperti seorang pejuang kebenaran. Mereka aku buat ketika mencaci teman-
teman dan lawan-lawan mereka dengan alasan membela negara yang sedang mereka dinistahkan,
agama mereka seakan mau dikalahkan, maka atas nama nasionalisme dan jihad mereka berani mencaci
maki orang lain, bahkan pada saudara dan guru-gurunya, mereka merdeka mencaci maki, ha ha ha ha
ha, sungguh mereka adalah pejuang nasionalis yang lucu, mujahid yang tertipiu, hehehehehe…

IBLIS MENGERANG SEMAKIN KERAS. SETAN-SETAN SERENTAK DIAM, MEREKA MEMANDANGI IBLIS,
LALU TERTUNDUK TAKUT.
SUARA TAKBIR LAMAT-LAMAT MULAI TERDENGAR. IBLIS SEMAKIN MENJERIT. SETAN-SETAN HANYA
MENGAMATI SAJA.

IBLIS: Semua yang telah kalian lakukan sia-sia. Kedengkian, kesombongan, bahkan permusuhan itu telah
sirna. Dosa-dosa mereka telah terampuni di hari ini. Hanya pahala-pahala yang siap mengantarkan ke
surga yang masih nampak… (MENJERIT)

SETAN BIRU: Jadi permusuhan mereka telah terampuni?

IBLIS: Mereka telah berpuasa selama sebulan, sembahyang malam, dan di hari ini mereka saling
memaafkan. Dosa mereka telah sirna. Mereka pasti akan kembali ke surga.

SETAN HITAM: Alamak, percuma aku bisikan kebohongan di antara mereka…

SETAN-SETAN IKUT MENANGIS.

IBLIS: (MARAH) Hai, jadi kalian berkumpul kemari hanya untuk menangis… Setan bodoh, setan dungu,
setan idiot, setan berotak kerdil! Percuma kalian kemari.

SETAN KUNING: Sungguh kami adalah makhluk yang paling merugi

IBLIS: Lebih rugi lagi bila setan-setan hanya bisa menangis, lebih rugi lagi bila setan-setan berputus asa,
itu bukan tabiat anak buah iblis

SETAN HITAM: Karena paduga menangis, kami juga harus menangis. Karena setan adalah pengikut
paling setia. Tidak akan berkhianat pada tuannya. Setan bukan seperti manusia yang suka berbohong.

IBLIS: Jangan membantah, jangan berkomentar!

SETAN PINK: Lalu apa yang harus kami lakukan

IBLIS: Sungguh rendah kamu. Kenapa kau ajukan pertanyaan itu pada saya. Tanyakan pada diri kalian
sendiri, apa yang harus kalian lakukan.

SETAN-SETAN KEBINGUNGAN LALU MENANGIS LAGI. TANGISAN ITU TERUS BEKUMANDANG. MENJADI
NYANYIAN YANG PILU.
IBLIS MENGAMBIL TEMPAT TERTINGGI LALU DENGAN GAGAH BERTERIAK MEMANGGIL SETAN-SETAN
BERSUJUD DIHADAPANNYA.

IBLIS: Wahai para setan seluruh jagad raya, rajamu kini akan menitahkan pada kalian. Jangan sampai
ampunan Tuhan kepada ummatnya itu terjadi lagi. Nenek moyang kita telah bersumpah pada Tuhannya,
bahwa kita adalah makluk yang dikaruniai umur panjang, tidak akan mati sampai hari akhir nanti. Nenek
moyang kita bersumpah, tidak akan rela bila manusia kelak akan menjadi penghuni surga. Mereka harus
bersama-sama dengan kita tinggal di dalam neraka. Saat ini juga, kalian harus membuat mereka lalai,
membuat mereka asyik dengan kelezatan-kelezatan, asyik dengan menuruti hawa nafsunya, merayakan
hari yang suci ini bukan dengan takbir dan tahmid, namun dengan pamer, kesombongan, dan meminum
khamr. Buat seluruh ummat manusia melakukan dosa yang membuat Tuhan kita marah kepada ummat-
ummat itu.

SERENTAK SETAN-SETAN BERDIRI GAGAH, LALU BERTERIAK RAMAI-RAMAI SIAP MELAKUKAN AKSINYA.
MEREKA SEBELUM BERANGKAT BERAKSI, MELAKUKAN TARIAN-TARIAN LAYAKNYA MANUSIA
MELAKUKAN TARIAN KEMAKSIATAN.

MEREKA TERUS MENARI DAN MENYEBAR KE SEGALAH PENJURU PANGGUNG. MEREKA MENGAJAK
MANUSIA-MANUSIA MENGIKUTI TARIANNYA. MANUSIA-MANUSIA ITU TERBUAI MENGIKUTI APA YANG
MENJADI KEMAUAN SETAN. MANUSIA-MANUSIA TIDAK LAGI MENGHIRAUKAN SUARA TAKBIR WALAU
MASIH BERKUMANDANG. TELINGAH MEREKA SEPERTI TELAH TULI. MEREKA LEBIH ASYIK DENGAN
RAYUAN SETAN.

MANUSIA-MANUSIA ITU SEMAKIN ASYIK DENGAN HAWA NAFSUNYA. SETAN MENINGGALKANNYA.


SETAN-SETAN LALU MINGGIR HANYA MENJADI PENONTON. SETAN-SETAN TERTAWA BANGGA.

PANGGUNG MULAI GELAP. MUSIK SEMAKIN MENGERAS. AKHIRNYA LAMAT-LAMAT REDAH. HANYA
TERDENGAR TAKBIR BERKUMANDANG DARI JAUH.

TAMAT

Anda mungkin juga menyukai