Ad Art Federasi SP Niba Hasil Munas Tahun 2004111 PDF
Ad Art Federasi SP Niba Hasil Munas Tahun 2004111 PDF
DAN
ANGGARAN RUMAH TANGGA
F.SP
SPSI
PEMBUKAAN
Bahwa Negara Kesatuan Republik Indonesia yang di Proklamasikan pada tanggal 17 Agustus
1945, tidak berhenti hanya dengan mencapai kemerdekaan, karena sebagai suatu bangsa
merdeka dan berdaulat telah bertekad untuk terus berjuang membangun masyarakat,
bangsa dan negara yang adil makmur berdasarkan Pancasila dan Undang–Undang Dasar
1945.
Bahwa Deklarasi Persatuan Buruh Indonesia 20 Februari 1973, merupakan tonggak sejarah
bersatunya masyarakat pekerja Indonesia, yang lahir dari sebuah kesadaran bersama akan
tanggung jawabnya sebagai salah satu kekuatan yang mampu menggerakan pembangunan
bangsa dan Negaranya.
Pekerja Indonesia sebagai bagian tak terpisahkan dari masyarakat Bangsa Indonesia yang
senantiasa dijiwai oleh rasa senasib dan sepenanggungan serta kesetiakawanan,
berwawasan kebangsaan dan cinta tanah air, memiliki tekad dan cita–cita bersama untuk
mencapai masa depan yang lebih baik, demi harkat dan martabat kemanusiaan para pekerja
dan keluarganya telah diwujudkan melalui sarana organisasi Serikat Pekerja.
Bahwa komponen pekerja berdasarkan jenis lapangan pekerjaan dan sektor usaha Niaga,
Bank, Jasa dan Asuransi yang terdiri dalam kemajemukan suku, agama, budaya, pendidikan
dan bidang pekerjaan yang telah berhimpun didalam organisasi-organisasi Serikat Pekerja
Niaga, Bank, Jasa dan Asuransi, bertekad menyatukan visi, misi, dan langkah perjuangan
bersama guna mewujudkan peran sertanya dalam proses pembangunan bangsa yang
didasari oleh nilai–nilai kemanusiaan, kemandirian, keadilan dan kesetaraan.
Sadar sepenuhnya akan panggilan sejarah, cita-cita, dan rasa tanggungjawab terhadap
peranan, fungsi dan hak sebagai pekerja Indonesia dalam memperjuangkan, melindungi dan
membela kepentingan pekerja pada umumnya serta meningkatkan kesejahteraan diri
pekerja dan keluarganya. Maka atas rahmat Tuhan Yang Maha Esa, kami para pekerja dan
organisasi Serikat Pekerja Niaga, Bank, Jasa dan Asuransi, menyatakan diri bergabung
membentuk dan berhimpun dalam satu organisasi Federasi Serikat Pekerja Niaga, Bank,
Jasa dan Asuransi, dengan Anggaran Dasar sebagai berikut :
BAB I
NAMA, BENTUK DAN SIFAT
Pasal 1
Nama
Organisasi ini bernama: Federasi Serikat Pekerja Niaga, Bank, Jasa dan Asuransi disingkat:
Federasi SP NIBA
Pasal 2
Bentuk
Pasal 3
Si fat
BAB II
WAKTU DAN KEDUDUKAN
Pasal 4
Waktu
Federasi SP NIBA dideklarasikan pada tanggal 21 Juli 2001 dan merupakan kelanjutan
organisasi SB NIBA yang didirikan pada tanggal 2 Mei 1973 di Jakarta untuk jangka waktu
yang tidak ditentukan
Pasal 5
Kedudukan
Federasi SP NIBA tingkat Nasional berkedudukan di Ibu Kota Negara Republik Indonesia
BAB III
ASAS DAN KEDAULATAN
Pasal 6
Asas
Pasal 7
Kedaulatan
Kedaulatan tertinggi organisasi berada ditangan Anggota Federasi SP NIBA dan dilaksanakan
sepenuhnya oleh Musyawarah Nasional Federasi SP NIBA
BAB IV
FUNGSI, TUJUAN DAN USAHA
Pasal 8
Fungsi
Pasal 9
Tujuan
Pasal 10
Usaha
Untuk mencapai fungsi dan tujuan sebagaimana dimaksud pada pasal 8 dan 9 bab ini,
Federasi SP NIBA melakukan usaha sebagai berikut:
1. Pemantapan dan peningkatan kualitas komunikasi secara vertikal dan horizontal antara
Serikat Pekerja, pekerja dan pengusaha
2. Memantapkan peran konsolidasi organisasi secara vertikal dan horizontal dalam
rangka meningkatkan dan mengembangkan peran Serikat Pekerja
3. Mengadakan pendidikan dan pelatihan serta kaderisasi disetiap jenjang organisasi
Federasi SP NIBA
4. Mengusahakan peningkatan kualitas sumber daya manusia baik bagi Serikat Pekerja
maupun pekerja
5. Mengadakan kerjasama dengan badan dan atau lembaga-lembaga pemerintah/swasta,
baik dalam maupun luar negeri
6. Peningkatan kesejahteraan pekerja dengan mendirikan koperasi, yayasan atau bentuk
usaha lainnya
7. Mengembangkan dan meningkatkan kemampuan sosial ekonomi pekerja
8. Menyelenggarakan advokasi, pembelaan bagi Serikat Pekerja dan pekerja
9. Mengembangkan hubungan kemitraan dan kesetaraan kepada semua pihak untuk
kepentingan Serikat Pekerja dan pekerja
BAB V
ATRIBUT
Pasal 11
Federasi SP NIBA memiliki Atribut yang terdiri dari lambang, bendera, lagu dan atribut–
atribut lain yang diatur lebih lanjut dalam Anggaran Rumah Tangga
BAB VI
KEANGGOTAAN
Pasal 12
BAB VII
HAK DAN KEWAJIBAN SERTA WEWENANG ANGGOTA
Pasal 13
Hak-Hak Anggota
Pasal 14
Kewajiban anggota
Pasal 15
Wewenang Anggota
BAB VIII
RUANG LINGKUP KEANGGOTAAN
Pasal 16
Anggota Federasi SP NIBA adalah Serikat Pekerja NIBA yang dibentuk berdasarkan sektor
usaha, jenis pekerjaan dan bentuk lain, diatur lebih lanjut didalam Anggaran Rumah Tangga
BAB IX
STRUKTUR ORGANISASI DAN KEWENANGAN
SERTA KEWAJIBAN DEWAN PIMPINAN FEDERASI SP NIBA
Pasal 17
Struktur Organisasi
Pasal 18
Wewenang dan Kewajiban Dewan Pimpinan Pusat
1. Dewan Pimpinan Pusat Federasi SP NIBA adalah badan pelaksana tertinggi organisasi,
merupakan suatu kesatuan yang bersifat kolektif
2. Dewan Pimpinan Pusat berwenang:
a) Menentukan kebijakan organisasi tingkat nasional sesuai Anggaran Dasar dan
Anggaran Rumah Tangga, keputusan Musyawarah dan rapat–rapat tingkat
Nasional serta keputusan-keputusan lain dari Federasi SP NIBA
b) Mengesahkan komposisi dan personalia Dewan Pimpinan Daerah Federasi SP
NIBA
c) Mengesahkan komposisi dan personalia Dewan Pimpinan Cabang Federasi SP
NIBA, disebabkan oleh belum terbentuknya Dewan Pimpinan Daerah Federasi SP
NIBA
d) Mengesahkan komposisi dan personalia Pimpinan SP NIBA anggota, disebabkan
belum terbentuknya Dewan Pimpinan Daerah maupun Dewan Pimpinan Cabang
Federasi SP NIBA
3. Dewan Pimpinan Pusat berkewajiban:
a. Melaksanakan segala ketentuan dan kebijaksanaan sesuai Anggaran Dasar dan
Anggaran Rumah Tangga, keputusan Musyawarah dan rapat–rapat tingkat
Nasional serta keputusan-keputusan lain dari Federasi SP NIBA
b. Melaksanakan dan memberikan pertanggung-jawaban pada Musyawarah
Nasional
c. Menyelesaikan perbedaan pendapat didalam tubuh Serikat Pekerja Anggota dan
atau perselisihan antar Serikat Pekerja dan pekerja
d. Memperjuangkan, membela kepentingan dan hak-hak anggota dalam forum
Nasional dan Internasional
e. Mengkoordinir dan membina Serikat Pekerja Anggota secara nasional
f. Memberikan nomor keanggotaan terhadap SP NIBA sebagai Serikat Pekerja
Anggota yang telah memenuhi ketentuan Federasi SP NIBA
Pasal 19
Wewenang dan Kewajiban Dewan Pimpinan Daerah
1. Dewan Pimpinan Daerah Federasi SP NIBA adalah badan pelaksana organisasi yang
bersifat kolektif didaerah Propinsi
2. Dewan Pimpinan Daerah berwenang:
a. Menentukan kebijakan organisasi di wilayah daerah Propinsi sesuai Anggaran
Dasar dan Anggaran Rumah Tangga, keputusan Musyawarah dan rapat-rapat,
baik ditingkat Nasional maupun daerah Propinsi serta peraturan lain dari Federasi
SP NIBA
b. Bertindak untuk dan atas nama DPP Federasi SP NIBA mengesahkan komposisi
dan personalia Dewan Pimpinan Cabang Federasi SP NIBA
c. Bertindak untuk dan atas nama DPP Federasi SP NIBA mengesahkan komposisi
dan personalia Pimpinan SP NIBA, disebabkan oleh belum terbentuknya Dewan
Pimpinan Cabang Federasi SP NIBA
3. Dewan Pimpinan Daerah berkewajiban :
a. Melaksanakan segala ketentuan dan kebijakan sesuai dengan Anggaran Dasar
dan Anggaran Rumah Tangga, keputusan Musyawarah dan rapat-rapat, baik
ditingkat Nasional maupun Daerah Propinsi serta peraturan lain dari Federasi SP
NIBA
b. Melaksanakan dan memberi Pertanggungjawaban pada Musyawarah Daerah
Federasi SP NIBA
c. Menyelesaikan perbedaan pendapat didalam tubuh Serikat Pekerja Anggota dan
atau perselisihan antar Serikat Pekerja
d. Memperjuangkan, membela kepentingan dan hak-hak anggota dalam forum
Daerah
e. Mengkoordinir dan membina SP NIBA dan anggotanya di wilayah Propinsi
Pasal 20
Wewenang dan Kewajiban Dewan Pimpinan Cabang
1. Dewan Pimpinan Cabang Federasi SP NIBA adalah badan pelaksana organisasi yang
bersifat kolektif di wilayah Kabupaten/Kota
2. Dewan Pimpinan Cabang berwenang:
a) Menentukan kebijakan organisasi di wilayah Kabupaten/Kota sesuai dengan
Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga, keputusan musyawarah dan
rapat-rapat, baik di tingkat Nasional, Daerah maupun Cabang serta peraturan
lain dari Federasi SP NIBA
b) Bertindak untuk dan atas nama DPP Federasi SP NIBA mengesahkan komposisi
dan personalia Pimpinan SP NIBA
3. Dewan Pimpinan Cabang Kabupaten/Kota, berkewajiban:
a) Melaksanakan segala ketentuan dan kebijakan sesuai dengan Anggaran Dasar
dan Anggaran Rumah Tangga, keputusan musyawarah dan rapat-rapat, baik di
tingkat Nasional, Daerah maupun Cabang serta peraturan lain dari Federasi SP
NIBA
b) Melaksanakan dan memberikan pertanggung-jawaban pada Musyawarah Cabang
Federasi SP NIBA
c) Menyelesaikan perbedaan pendapat didalam tubuh Serikat Pekerja Anggota dan
atau perselisihan antar serikat pekerja
d) Memperjuangkan, membela kepentingan dan hak-hak anggota dalam forum
Kabupaten/Kota
e) Mengkoordinir dan membina SP NIBA dan anggotanya diwilayah kabupaten/kota
BAB X
HUBUNGAN DENGAN ORGANISASI KONFEDERASI SPSI
DAN ORGANISASI LAINNYA
Pasal 21
1. Federasi SP NIBA berhak membentuk dan atau menjadi anggota Konfederasi Serikat
Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) yang berfungsi sebagai wadah berhimpun dan
forum komunikasi serta kerjasama antar Federasi Serikat Pekerja
2. Federasi SP NIBA dapat berafiliasi secara langsung dan atau bekerjasama dengan
organisasi Pekerja, Badan dan Lembaga Nasional maupun Internasional lainnya sesuai
dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku
3. Federasi SP NIBA dapat melaksanakan hubungan kerjasama dengan organisasi Serikat
Pekerja lainnya sesuai jenjang vertikal Federasi SP NIBA
BAB XI
MUSYAWARAH DAN RAPAT-RAPAT
Pasal 22
Pasal 23
Musyawarah Nasional
Pasal 24
Musyawarah Nasional Luar Biasa
Musyawarah Nasional Luar Biasa mempunyai wewenang dan kekuasaaan yang sama dengan
Musyawarah Nasional yang hanya dapat dilaksanakan dengan ketentuan:
1. a. Apabila organisasi dalam keadaan terancam atau menghadapi ikhwal
kegentingan yang membahayakan kelangsungan hidup organisasi
b. DPP Federasi SP NIBA melanggar Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga atau
tidak dapat melaksanakan amanat Musyawarah Nasional
c. Diadakan oleh DPP Federasi SP NIBA atas permintaan atau persetujuan
sekurang-kurangnya 2/3 (duapertiga) dari jumlah Dewan Pimpinan Daerah,
Dewan Pimpinan Cabang Federasi SP NIBA dan Serikat Pekerja Anggota
Federasi SP NIBA
d. Adanya suatu kondisi yang dihadapi oleh dan mengharuskan perlunya perubahan
Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga.
2. DPP Federasi SP NIBA wajib memberikan pertanggungjawaban atas diadakannya
Musyawarah Nasional Luar Biasa
Pasal 25
Musyawarah Daerah
Pasal 26
Musyawarah Cabang
Pasal 27
Musyawarah Daerah dan atau Cabang Luar Biasa
Musyawarah Daerah Luar Biasa untuk Dewan Pimpinan Daerah Federasi SP NIBA dan atau
Musyawarah Cabang Luar Biasa untuk Dewan Pimpinan Cabang Federasi SP NIBA, dapat
dilaksanakan dengan ketentuan:
1. Musyawarah Daerah Luar Biasa dilaksanakan atas permintaan atau persetujuan
sekurang-kurangnya 2/3 dari jumlah Dewan Pimpinan Cabang Federasi SP NIBA dan
Serikat Pekerja Anggota Federasi SP NIBA dilingkup daerah Propinsi
2. Musyawarah Cabang Luar Biasa dilaksanakan atas permintaan atau persetujuan
sekurang-kurangnya 2/3 dari jumlah Serikat Pekerja Anggota Federasi SP NIBA
dilingkup Kabupaten/Kota
Pasal 28
Rapat Pimpinan Nasional
1. Rapat Pimpinan Nasional diadakan sedikitnya 1 (satu) kali dalam satu periode
kepemimpinan DPP Federasi SP NIBA
2. Rapat Pimpinan Nasional diselenggarakan dan dipimpin oleh Dewan Pimpinan Pusat
Federasi SP NIBA
3. Rapat Pimpinan Nasional menetapkan keputusan-keputusan, kecuali yang menjadi
wewenang MUNAS sebagaimana dimaksud dalam pasal 23 ayat (3) huruf a,b,dan e
Pasal 29
Rapat Kerja Nasional
1. Rapat Kerja Nasional adalah forum evaluasi dan konsultasi yang diadakan sedikitnya 1
(satu) kali dalam satu periode kepemimpinan DPP Federasi SP NIBA
2. Rapat Kerja Nasional berwenang untuk mengadakan evaluasi dan penilaian terhadap
pelaksanaan Program Umum serta menetapkan pelaksanan program selanjutnya
Pasal 30
Rapat Koordinasi Nasional
Rapat Koordinasi Nasional diadakan sedikitnya 1 (satu) kali dalam satu periode
kepemimpinan DPP Federasi SP NIBA dan berwenang mengadakan koordinasi terhadap
pelaksanaan program kerja dalam satu atau lebih bidang koordinasi
Pasal 31
Rapat Kerja Daerah
1. Rapat Kerja Daerah adalah forum evaluasi dan konsultasi yang diadakan sedikitnya 1
(satu) kali dalam satu periode kepemimpinan Dewan Pimpinan Daerah Federasi SP
NIBA
2. Rapat Kerja Daerah berwenang untuk mengadakan evaluasi dan penilaian terhadap
pelaksanaan Program Kerja serta menetapkan pelaksanan Program Kerja selanjutnya
Pasal 32
Rapat Kerja Cabang
1. Rapat Kerja Cabang adalah forum evaluasi dan konsultasi yang diadakan sedikitnya 1
(satu) kali dalam satu periode kepemimpinan Dewan Pimpinan Cabang Federasi SP
NIBA
2. Rapat Kerja Cabang berwenang untuk mengadakan evaluasi dan penilaian terhadap
pelaksanaan Program Kerja serta menetapkan pelaksanan Program Kerja selanjutnya
Pasal 33
Rapat-Rapat Lain
Tugas dan fungsi Rapat Harian dan Rapat Pleno serta Rapat pleno diperluas Dewan
Pimpinan Federasi SP NIBA disemua tingkatan organisasi diatur lebih lanjut dalam Peraturan
Organisasi Federasi SP NIBA
Pasal 34
BAB XII
QUORUM DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Pasal 35
BAB XIII
KEUANGAN
Pasal 36
BAB XIV
PEMBUBARAN ORGANISASI
Pasal 37
BAB XV
PERATURAN PERALIHAN
Pasal 38
1. Pada MUNAS I Federasi SP NIBA ini ditetapkan Pedoman Anggaran Dasar dan
Anggaran Rumah Tangga Serikat Pekerja Anggota Federasi SP NIBA
2. Pedoman Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Serikat Pekerja Anggota
Federasi SP NIBA merupakan pedoman bagi anggota Federasi SP NIBA dalam
membentuk dan atau menjalankan roda organisasi SP NIBA
3. Perubahaan terhadap Pedoman Anggaran dasar dan Anggaran Rumah Tangga Serikat
Pekerja Anggota Federasi SP NIBA dilaksanakan dalam MUNAS Federasi SP NIBA
berikutnya
4. Peraturan-peraturan dan atau kebijakan yang ada tetap berlaku, selama tidak
bertentangan dengan Anggaran Dasar Federasi SP NIBA ini
BAB XVI
PENUTUP
Pasal 39
1. Hal-hal yang belum diatur dalam Anggaran Dasar ini, ditetapkan pada Anggaran
Rumah Tangga
2. Anggaran Dasar ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan
BAB I
ATRIBUT
Pasal 1
Lambang
Pasal 2
Makna Lambang
BAB II
KEANGGOTAAN
Pasal 3
Kriteria Anggota
Pasal 4
Syarat–syarat Keanggotaan
Serikat pekerja dapat diterima menjadi anggota organisasi Federasi SP NIBA dengan syarat
sebagai berikut:
1. Menerima dan mentaati Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Federasi SP
NIBA, Program Umum Organisasi dan semua keputusan–keputusan organisasi
2. Sanggup aktif mengikuti kegiatan yang ditentukan oleh Federasi SP NIBA
3. Memiliki komitmen untuk memperjuangkan aspirasi dan kepentingan pekerja
4. Tidak menjadi/merangkap sebagai anggota dari organisasi Serikat Pekerja lainnya
Pasal 5
Tata Cara Menjadi Anggota
1. Setiap Serikat Pekerja, untuk menjadi anggota dengan cara sebagai berikut:
a. Mengajukan permohonan secara tertulis kepada Dewan Pimpinan Federasi SP
NIBA
b. Permohonan menjadi anggota Federasi SP NIBA dialamatkan kepada Dewan
Pimpinan Cabang, Daerah dan atau Dewan Pimpinan Pusat Federasi SP NIBA
2. Khusus Perorangan pekerja:
a. Dapat mengajukan permohonan menjadi anggota secara tertulis
b. Permohonan menjadi anggota SP NIBA dialamatkan kepada Dewan Pimpinan
Cabang dan atau Dewan Pimpinan Daerah Federasi SP NIBA
3. Ketentuan sebagaimana tercantum pada ayat (2) pasal ini hanya berlaku apabila pada
tempat bekerja belum terbentuk SP NIBA diperusahaan dan atau badan usaha tempat
kerjanya
4. Ketentuan dan pengaturan penerimaan anggota diatur dalam keputusan organisasi
5. Tata cara menjadi anggota Federasi SP NIBA untuk organisasi Serikat Pekerja
sebagaimana pasal 3 ayat (4), diatur lebih lanjut dengan peraturan organisasi Federasi
SP NIBA
Pasal 6
Penerimaan dan Pengesahan Anggota
BAB III
RUANG LINGKUP KEANGGOTAAN
Pasal 7
Federasi SP NIBA beranggotakan Serikat Pekerja yang dibentuk berdasarkan sektor usaha,
jenis pekerjaan dan bentuk lain, sebagai berikut:
1. Sektor Niaga dan atau Perniagaan adalah dari para pekerja di sub sektor atau lapangan
pekerjaan:
a. Pertokoan
b. Departemen Store, Toko Serba Ada/Toserba, Plaza dan Mall
c. Pasar Swalayan/Super Market
d. Koperasi Primer, Pusat Koperasi dan Induk Koperasi
e. Dealer (Agen penjualan )/Supplier (toko,grosir dan eceran) dan distributor
f. Usaha keagenan perdagangan (Agen penjualan & grosir)
g. Pergudangan (gudang penyimpanan, perlengkapan)
h. Usaha bongkar–muat barang: di pasar, pusat perdagangan, pabrik dan
pergudangan
i. Ekspor Impor
2. Sektor Bank dan atau Perbankan dan Lembaga Keuangan, adalah dari para pekerja di
sub sektor atau lapangan pekerjaan:
a. Bank Umum: Swasta, Pemerintah (Persero), Asing
b. Bank Perwakilan (Bank Representative)
c. Bank Perkreditan Rakyat
d. Lembaga keuangan bukan Bank, Leasing, Perusahaan Pialang
e. Koperasi Simpan-pinjam
f. Pasar Modal; Pedagang valuta asing (money changer)
g. Bank Syariah
h. Credit Union
i. Dana Pensiun
j. Bursa Efek/Saham (stock Exchanges)
k. Saham Obligasi-pialang (stock & brokers)
3. Sektor Asuransi dan atau Perasuransian, adalah dari para pekerja di sub sektor atau
lapangan pekerjaan:
a. Asuransi Jiwa
b. Asuransi Umum
c. Asuransi Pialang (Insurance Broker)
d. Asuransi Penaksir Tuntutan Kerugian (Insurance loss Adjustens)
e. Asuransi kredit
4. Sektor Jasa–Jasa dan atau Pelayan Publik, adalah dari para pekerja di sub sektor atau
lapangan pekerjaan:
a. Jasa Penjualan Rumah (Real Estate Agent)
b. Jasa Pelayanan Umum dan Perumahan
c. Jasa Keamanan (Security service)
d. Jasa Kurir dan Pos serta Pengiriman (Courier Service)
e. Jasa Informasi dan Tehnologi; Internet Service Provider, Radio Panggil, Telepon
Seluler, Premium Call dan Jasa Warung Telekomunikasi
f. Yayasan
g. Perusahaan Konsultan (Bussines Counsultans)
h. Jasa Penyewaan Gedung (Office Building)
i. Jasa Layanan Pembersihan dan Pemeliharaan (Cleaning Maintenance and
Service)
j. Jasa Perparkiran
k. Konsultasi pajak
l. Pemasaran bertingkat (Multi Level Marketing)
m. Pengepakan (Packing)
n. Layanan Penyewaan (Rental Service)
o. Lembaga Pendidikan/pelatihan
p. Pekerja Kantor Pengacara/Advokat
q. Pekerja Kantor Notaris dan atau PPAT
r. Artis/jasa hiburan
BAB IV
HAK DAN KEWAJIBAN ANGGOTA
Pasal 8
Hak Anggota
Pasal 9
Kewajiban Anggota
BAB V
PEMBERHENTIAN ANGGOTA DAN SANKSI ORGANISASI
Pasal 10
Berhenti dari Anggota Federasi SP NIBA
Pasal 11
Sanksi Organisasi
Pasal 12
Skorsing
Pasal 13
Berakhirnya Keanggotaan
Pasal 14
Pembelaan diri
1. Terhadap anggota yang menerima sanksi organisasi berupa skorsing dan atau
diberhentikan, apabila perlu yang bersangkutan dapat melakukan pembelaan diri
2. Hak Pembelaan diri dapat dilakukan dalam forum musyawarah dan rapat–rapat
Federasi SP NIBA sesuai tingkatan organisasi
BAB VI
SUSUNAN DEWAN PIMPINAN FEDERASI SP NIBA
Pasal 15
Dewan Pimpinan Pusat Federasi SP NIBA
Susunan DPP Federasi SP NIBA terdiri dari Pimpinan Harian dan Pimpinan Pleno:
1. Pimpinan Harian terdiri dari:
a. Ketua Umum
b. Ketua-Ketua
c. Sekretaris Jenderal
d. Wakil–wakil Sekretaris Jenderal
e. Bendahara Umum
f. Wakil–wakil Bendahara
2. Setiap Ketua-ketua bertindak selaku ketua koordinasi departemen
3. Pimpinan Harian DPP Federasi SP NIBA terdiri dari Ketua Umum sampai dengan Wakil-
wakil Bendahara
4. Pimpinan Pleno DPP Federasi SP NIBA terdiri dari semua personalia Pimpinan Harian
DPP Federasi SP NIBA dan Departemen-departemen
5. Jumlah personalia DPP Federasi SP NIBA maksimal 25 (duapuluh lima) orang
6. DPP Federasi SP NIBA dapat membentuk dan menetapkan fungsionaris Departemen-
departemen sesuai kebutuhan
7. Masa bakti Dewan Pimpinan Pusat Federasi SP NIBA adalah 5 (lima) tahun
8. Tata kerja dan pembidangan tugas diantara personalia DPP Federasi SP NIBA diatur
dalam Peraturan Organisasi
Pasal 16
Dewan Pimpinan Daerah Federasi SP NIBA
Susunan DPD Federasi SP NIBA terdiri dari Pimpinan Harian dan Pimpinan Pleno:
1. Pimpinan Harian terdiri dari:
a. Ketua
b. Wakil–wakil Ketua
c. Sekretaris
d. Wakil–wakil Sekretaris
e. Bendahara
f. Wakil–wakil Bendahara
2. Setiap Wakil-wakil Ketua bertindak selaku ketua koordinasi Biro
3. Pimpinan Harian DPD Federasi SP NIBA terdiri dari Ketua sampai dengan wakil-wakil
Bendahara
4. Pimpinan Pleno DPD Federasi SP NIBA terdiri dari semua personalia Pimpinan Harian
DPD Federasi SP NIBA dan Biro-biro
5. Jumlah personalia DPD Federasi SP NIBA maksimal 19 (sembilanbelas) orang
6. DPD Federasi SP NIBA dapat membentuk dan menetapkan fungsionaris biro-biro
sesuai dengan kebutuhan
7. Masa bakti Dewan Pimpinan Daerah Federasi SP NIBA adalah 5 (lima) tahun
8. Tata Kerja dan pembidangan tugas diantara personalia DPD Federasi SP NIBA diatur
dalam Keputusan DPD Federasi SP NIBA
Pasal 17
Dewan Pimpinan Cabang Federasi SP NIBA
Susunan DPC Federasi SP NIBA terdiri dari Pimpinan Harian dan Pimpinan Pleno:
1. Pimpinan Harian terdiri dari:
a. Ketua
b. Wakil–wakil Ketua
c. Sekretaris
d. Wakil–wakil Sekretaris
e. Bendahara
f. Wakil–wakil Bendahara
2. Setiap Wakil-wakil Ketua bertindak selaku ketua koordinasi Bidang
3. Pimpinan Harian DPD Federasi SP NIBA terdiri dari Ketua sampai dengan wakil-wakil
Bendahara
4. Pimpinan Pleno DPC Federasi SP NIBA terdiri dari semua personalia Pimpinan Harian
DPC Federasi SP NIBA dan Bidang-bidang
5. Jumlah personalia DPC Federasi SP NIBA maksimal 13 (tigabelas) orang
6. DPC Federasi SP NIBA dapat membentuk dan menetapkan fungsionaris bidang-bidang
sesuai dengan kebutuhan
7. Masa bakti Dewan Pimpinan Cabang Federasi SP NIBA adalah 5 (lima) tahun
8. Tata Kerja dan pembidangan tugas diantara personalia DPC Federasi SP NIBA diatur
dalam Keputusan DPC Federasi SP NIBA
Pasal 18
Pasal 19
Persyaratan Pimpinan Federasi SP NIBA
BAB VII
PEMBERHENTIAN PIMPINAN DAN SANKSI ORGANISASI
Pasal 20
Berhenti dari Pimpinan
1. Personalia Dewan Pimpinan Federasi SP NIBA tidak dapat diberhentikan dalam masa
jabatannya, kecuali karena yang bersangkutan:
a. Meninggal dunia
b. Berhenti atas permintaan sendiri
c. Diberhentikan, mengundurkan diri, melakukan tindakan pidana dan berhalangan
tetap
2. Berhenti atas permintaan sendiri dan atau mengunduran diri sebagaimana dimaksud
tersebut pada ayat (1) huruf c pasal ini adalah diajukan secara sukarela oleh yang
bersangkutan
3. Diberhentikan karena melakukan tindak pidana adalah setelah terbukti serta
mempunyai kekuatan hukum tetap
4. Yang dimaksud dengan berhalangan tetap adalah:
a. Karena kesehatan tidak mungkin melakukan tugasnya sehari–hari
b. Tidak dapat aktif karena penugasan lain lebih dari 6 (enam) bulan
c. Bertempat tinggal diluar Wilayah Negara RI
Pasal 21
Sanksi Organisasi
Pasal 22
Skorsing
Pasal 23
Pembelaan Diri
1. Pembelaan diri akibat skorsing dan atau akibat pemberhentian dapat dilakukan dalam
rapat pleno Dewan Pimpinan Federasi SP NIBA yang diadakan khusus untuk itu
2. Apabila ternyata di dalam pembelaan diri tidak terbukti kesalahannya, maka terhadap
yang bersangkutan wajib diadakan rehabilitasi
Pasal 24
Pemberhentian
BAB VIII
PENGGANTIAN PIMPINAN ANTAR WAKTU
Pasal 25
Penggantian Pimpinan Antar Waktu
Pasal 26
1. Dalam pelaksanaan sebagaimana ketentuan pasal 25 ayat (1) terjadi dan atau terkena
penggantian kepada: Ketua Umum DPP Federasi SP NIBA, Ketua DPD Federasi SP
NIBA dan atau Ketua DPC Federasi SP NIBA, maka proses pergantiannya dilakukan
melalui rapat pleno Federasi SP NIBA yang khusus dilakukan untuk itu
2. Yang terpilih sebagai pengganti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) pasal ini maka
personalia tersebut berstatus sebagai Pejabat Sementara (PJS) sampai
dilaksanakannya Munas, Musda, dan atau Muscab Federasi SP NIBA
BAB IX
PESERTA MUSYAWARAH DAN RAPAT-RAPAT
Pasal 27
Musyawarah Nasional
Pasal 28
Musyawarah Daerah
Pasal 29
Musyawarah Cabang
Pasal 30
Rapat Pimpinan Nasional
Pasal 31
Rapat Kerja Nasional
Pasal 32
Rapat Koordinasi Nasional
Pasal 33
Rapat Kerja Daerah
Pasal 34
Rapat Kerja Cabang
BAB X
HAK BICARA DAN HAK SUARA
Pasal 35
Hak bicara dan hak suara dalam musyawarah dan Rapat-rapat diatur sebagai berikut:
1. Peserta mempunyai hak bicara dan hak suara
2. Peninjau hanya memiliki hak bicara
3. Hak bicara dan hak suara yang dipergunakan dalam musyawarah dan rapat–rapat
diatur/ditetapkan tersendiri oleh forum musyawarah yang bersangkutan
4. Hak suara peserta dalam hal pemilihan pimpinan musyawarah dan pimpinan
organisasi, diatur dalam peraturan tersendiri yang disahkan oleh Forum Musyawarah,
sebagaimana dimaksud pada BAB IX Anggaran Rumah Tangga ini
BAB XI
PEMILIHAN PIMPINAN FEDERASI SP NIBA
Pasal 36
Pemilihan Dewan Pimpinan Federasi SP NIBA dilakukan melalui sistem sebagai berikut:
1. Pemilihan Ketua Umum DPP Federasi SP NIBA, Ketua DPD Federasi SP NIBA dan atau
DPC Federasi SP NIBA dilaksanakan melalui pemungutan suara secara langsung
dengan tahapan sebagai berikut:
a. Tahapan pencalonan
b. Penyampaian Visi dan Misi
c. Tahapan pemilihan
2. Susunan komposisi dan personalia lengkap dari DPP Federasi SP NIBA, DPD Federasi
SP NIBA dan atau DPC Federasi SP NIBA disusun oleh suatu tim Formatur
Pasal 37
Tata Cara Pemilihan
Tata cara pemilihan sebagaimana pada pasal 36 Anggaran Rumah Tangga ini ditetapkan
lebih lanjut dalam peraturan tata tertib Munas Federasi SP NIBA dan untuk Musda-Musda
diatur dalam petunjuk pelaksanaan DPP Federasi SP NIBA
BAB XII
KEUANGAN
Pasal 38
Sumber keuangan dan atau pendanaan organisasi yang utama bersumber dari uang pangkal
dan uang iuran organisasi, ditetapkan sebagai berikut:
1. Uang pangkal dan uang iuran bagi setiap pekerja sebagai anggota organisasi SP NIBA
disetiap perusahaan dan atau badan usaha, merupakan suatu kewajiban yang harus
dipenuhi oleh setiap anggota
2. Uang pangkal dan uang iuran bagi pekerja/karyawan sebagai anggota SP NIBA
disetiap perusahaan dan atau badan usaha, jumlah nominal ditentukan melalui forum
Munas, Rapimnas dan atau Rakernas Federasi SP NIBA
3. Besarnya uang pangkal dan uang iuran ditetapkan sebesar 1% (Satu persen) dari
Upah Minimum Propinsi, kecuali untuk pekerja Bank, akan ditetapkan tersendiri oleh
Dewan Pimpinan Pusat Federasi SP NIBA dalam Peraturan Organisasi
4. Proses administrasi dari pemungutan uang pangkal dan uang iuran kepada pekerja
sebagaimana ketentuan ayat (1) pasal ini dilakukan oleh masing–masing SP NIBA
5. Perolehan dana dari uang pangkal dan uang iuran pekerja ditetapkan pembagiannya
sebagai berikut:
a. Serikat Pekerja Anggota Federasi SP NIBA, sebesar 50% (Lima puluh persen)
b. DPC Federasi SP NIBA, sebesar 20% (Dua puluh persen)
c. DPD Federasi SP NIBA, sebesar 15% (Lima belas persen)
d. DPP Federasi SP NIBA, sebesar 15% (Lima belas persen)
6. Dana sebagaimana dimaksud ayat (4) pasal ini wajib disetor secara langsung ke
rekening masing–masing perangkat organisasi oleh Serikat Pekerja Anggota Federasi
SP NIBA
7. Hal-hal yang menyangkut pemasukan dan pengeluaran keuangan dari dan untuk
organisasi, wajib dipertanggungjawabkan dalam forum yang akan ditetapkan dalam
aturan organisasi
8. Pengelolaan keuangan organisasi diupayakan melalui rekening Bank
BAB XIII
PENYEMPURNAAN ANGGARAN RUMAH TANGGA
Pasal 39
1. Perubahan terhadap Anggaran Dasar dan atau Anggaran Rumah Tangga Federasi SP
NIBA dapat dilakukan apabila atas permintaan 2/3 (duapertiga) dari jumlah DPD
Federasi SP NIBA, DPC Federasi SP NIBA dan Serikat Pekerja Anggota Federasi SP
NIBA dalam forum Musyawarah Nasional Federasi SP NIBA
2. Dalam situasi amat sangat mendesak, jika diperlukan suatu penyesuaian dan atau
penyempurnaan terhadap Anggaran Dasar dan atau Anggaran Rumah Tangga Federasi
SP NIBA dapat dilakukan melalui Forum Rapat Pimpinan Nasional Federasi SP NIBA
yang selanjutnya dipertanggung-jawabkan dalam Forum Musyawarah Nasional
Federasi SP NIBA
BAB XIV
PENUTUP
Pasal 40
1. Hal–hal yang belum diatur dalam Anggara Rumah Tangga ini ditetapkan dalam
peraturan organisasi
2. Anggaran Rumah Tangga ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan