Naskah Publikasi Puput Novitasari PDF
Naskah Publikasi Puput Novitasari PDF
NASKAH PUBLIKASI
Disusun oleh:
PUPUT NOVITASARI
1610201249
NASKAH PUBLIKASI
Disusun oleh:
PUPUT NOVITASARI
1610201249
INTISARI
Latar Belakang: Hipertensi sering disebut sebagai silent killer karena biasanya
muncul beragam pada setiap individu dan hampir sama dengan penyakit lainnya.
Hipertensi menjadi faktor resiko dari penyakit-penyakit kardiovaskular yang
menyebabkan tingginya angka kematian di Indonesia.
Tujuan Penelitian: Diketahuinya pengaruh pendidikan kesehatan tentang hipertensi
terhadap kepatuhan diet pada pasien dengan hipertensi.
Metode: Desain menggunakan Non Equivalent Control Group dengan 30 responden,
pengumpulan data menggunakan kuesioner dan wawancara. Sampling yang
digunakan adalah non probability sampling yaitu purpose sampling. Uji analisis data
menggunakan Uji Chi-Square untuk mengetahui kebermaknaan dari hasil pengujian
tersebut.
Hasil Penelitian: Pada kelompok eksperimen dari 15 responden sebelum dilakukan
pendidikan kesehatan pada responden sebanyak 4 orang (13,3%), tidak patuh 11
orang (36,7%) dan setelah dilakukan pendidikan kesehatan pada responden menjadi
patuh 10 orang (33,3%), tidak patuh 5 orang (16,7%). Hasil uji Chi-Square
didapatkan nilai signifikannya menunjukkan nilai 0,028 (ρ<0,05)
Simpulan: Pendidikan kesehatan tentang hipertensi berpengaruh terhadap kepatuhan
diet pada pasien dengan hipertensi dengan hasil nilai signifikannya menunjukkan
nilai 0,028 (ρ<0,05) jadi terdapat hubungan yang bermakna.
Saran: Bagi Institusi Puskemas diharapkan sebaiknya mengadakan jadwal agenda
penyuluhan kesehatan sehingga akan dengan lebih mudah untuk memberikan
intervensi keperawatan dan dengan mudah untuk mengevaluasi.
1
Judul Skripsi
2
Mahasiswa PSIK Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta
3
Dosen PSIK Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta
THE EFFECT OF HEALTH EDUCATION ABOUT
HYPERTENSION TO WARDS DIET COMPLIANCEIN
PATIENTS WITH HYPERTENSION IN
WORKING AREA OF MOYUDAN
PRIMARY HEALTH CENTER
SLEMAN YOGYAKARTA1
Puput Novitasari2, Yuli Isnaeni3
ABSTRACT
1
Title of the Thesis
2
Student of PSIK, Faculty of Health Sciences, 'Aisyiyah University of Yogyakarta
3
Lecturer of PSIK, Faculty of Health Sciences,‘Aisyiyah University of Yogyakarta
PENDAHULUAN kondisi yang sering dijumpai pada
pelayanan kesehatan dengan
Hipertensi atau tekanan darah prevalensi yang tinggi, yaitu sebanyak
tinggi adalah suatu keadaan dimana 25,8% (Depkes, 2014). Sementara itu
terjadinya peningkatan tekanan darah data surveilans Riset Kesehatan Dasar
diatas normal yang ditunjukkan oleh (Riskesdas) Daerah Istimewa
angka systolic (bagian atas) dan Yogyakarta tahun 2014 menyatakan
diastolic (angka bawah). Pemeriksaan bahwa prevalensi hipertensi tertinggi
tekanan darah menggunakan alat berada pada usia produktif yaitu pada
pengukur tekanan darah baik berupa usia ≥ 18 tahun mengalami
cuff air raksa (sphygmomanometer) peningkatan dari 7,6% di tahun 2007
ataupun alat pemeriksaan tekanan menjadi 9,5% di tahun 2013 sehingga
darah digital lainnya (Pudiastuti, menempatkan hipertensi sebagai
2013). penyakit tidak menular dengan angka
kejadian tertinggi (Kemenkes RI,
Hipertensi merupakan
2015).
penyakit yang banyak ditemui di
masyarakat karena berubahnya pola Hipertensi menjadi faktor
penyakit dari penyakit menular ke resiko dari penyakit-penyakit
penyakit tidak menular. Hal ini dapat kardiovaskular yang menyebabkan
terjadi karena adanya perubahan pada tingginya angka kematian di
sosial ekonomi, gaya hidup dan Indonesia. Saat ini hipertensi dan
perubahan struktur penduduk. penyakit kardiovaskular masih cukup
Hipertensi saat ini masih merupakan tinggi bahkan meningkat karena
permasalahan bukan hanya di berubahnya gaya hidup yang jauh dari
Indonesia melainkan seluruh dunia perilaku hidup sehat dan mahalnya
(Pratama, 2015). biaya pengobatan. Banyak penderita
hipertensi yang tidak patuh
Menurut American Hearth
menjalankan diet yang telah diberikan
Association (AHA), penduduk
karena kurangnya pengetahuan
Amerika berusia diatas 20 tahun yang
tentang diet hipertensi (Shadine,
menderita hipertensi telah mencapai
2010).
angka sebanyak 74,5 juta jiwa, tetapi
sekitar 90-95% kasus tidak diketahui Pemerintah Indonesia telah
penyebabnya. Hipertensi sering membuat kebijakan kesehatan untuk
disebut sebagai silent killer karena mencegah dan mengendalikan NCD
biasanya muncul beragam pada setiap (Non Comminicable Disease) dengan
individu dan hampir sama dengan Permenkes No 30 tahun 2013 tentang
penyakit lainnya. Hipertensi jika pencantuman informasi kandungan
dibiarkan dapat berkembang menjadi gula garam dan lemak serta pesan
gagal jantung kronik, stroke, serta kesehatan untuk pangan olahan dan
pengecilan volume otak, sehingga pangan siap saji. Program NCD yang
kemampuan fungsi kognitif dan dilakukan seperti promosi kesehatan
intelektual seorang penderita melalui pos pembinaan terpadu pada
hipertensi akan berkurang (Kemeskes masyarakat yaitu menjelaskan
RI, 2014). perilaku hidup sehat, pengendalian
terpadu pada faktor risiko NCD
Di Indonesia sendiri kasus
melalui dokter keluarga dan
hipertensi masih merupakan sebuah
puskesmas , rehabilitasi pada kasus
tantangan besar karena merupakan
NCD melalui home cere, monitoring dan peningkatan kesehatan
dan controlling. (Notoatmodjo, 2007).
Pandangan masyarakat Pendidikan kesehatan pada
tentang hipertensi justru dianggap dasarnya merupakan alat yang
suatu penyakit biasa. Anggapan digunakan untuk memberi penerangan
tersebut yang pada akhirnya membuat yang baik mengenai suatu masalah
penyakit hipertensi sering diabaikan kepada masyarakat, sehingga
dan tidak memerlukan penangan masyarakat mampu mengenal
serius untuk diobati. Banyak pendapat kebutuhan kesehatan dirinya,
yang salah tentang hipertensi yaitu: keluarga dan kelompok dalam
penyakit hipertensi identik dengan meningkatkan kesehatannya.
pemarah, penyakit hipertensi tidak Pendidikan kesehatan dapat pula
perlu ditangani dengan serius, diartikan penambahan pengetahuan
penyakit hipertensi mudah sembuh, dan kemampuan seseorang melalui
seringnya mengkonsumsi obat teknik praktik belajar atau instruksi
antihipertensi dapat mengakibatkan (Pusphandani, 2012).
sakit ginjal, tidak perlu melakukan
diet dan semakin bertambah usia Tujuan penelitian ini adalah
maka semakin tinggi batas tekanan diketahuinya pengaruh pendidikan
darah normalnya (Hermawan, 2014). kesehatan tentang hipertensi terhadap
kepatuhan diet pada pasien dengan
Pengontrolan tekanan darah hipertensi di Wilayah Kerja Puskesmas
dan pencegahan komplikasi hipertensi Moyudan Sleman Yogyakarta.
dipengaruhi oleh beberapa faktor
antara lain pengetahuan pasien METODE PENELITIAN
tentang hipertensi dan pola makan
penderita hipertensi (Alexander Jenis penelitian ini adalah
Gordon, 2014). Pengetahuan sangat Quasi eksperiment atau eksperimen
mempengaruhi pasien hipertensi semu dengan pendekatan Non
dalam manajemen hipertensi. Namun Equivalent Control Group. Jumlah
banyak pasien yang belum responden pada penelitian ini adalah 30
mengetahui tentang hipertensi. responden dengan teknik purposive
Menurut penelitian Hastuti dan sampling yang terbagi menjadi 15
Lestari (2007) pengetahuan pasien responden pada kelompok eksperimen
tentang diet hipertensi dalam kategori dan 15 responden pada kelompok
kurang patuh (61,6%), selain itu kontrol. Alat ukur dalam penelitian ini
pengaturan kepatuhan diet hipertensi menggunakan kuesioner dan uji
sangat membantu dalam manajemen analisis yang digunakan adalah Uji
hipertensi. Chi-Square untuk mengetahui
kebermaknaan dari hasil pengujian
Salah satu upaya untuk tersebut.
meningkatkan kepatuhan pasien
tentang diet hipertensi dan HASIL DAN PEMBAHASAN
meningkatkan perilaku diet hipertensi
Pengambilan data penelitian
yaitu dengan pemberian pendidikan
ini dilakukan pada bulan Maret
kesehatan. Pendidikan kesehatan
sampai Oktober 2017 dengan 30
merupakan upaya yang dilakukan
responden yang dibagi menjadi 2
agar perilaku individu, kelompok atau
kelompok yaitu 15 responden
masyarakat mempunyai pengaruh
kelompok eksperimen dan 15
yang positif terhadap pemeliharaan
responden kelompok kontrol sesuai
dengan kriteria iklusi yang memenuhi maka semakin besar resiko terserang
didalam penelitian. hipertensi. Menurut Sugiharto (2007)
umur lebih dari 40 tahun mempunyai
Tabel 1 Karakteristik Responden resiko terkena hipertensi..
No Karakteristik (f) %
Tabel 2 Distribusi Kepatuhan Diet
Responden n=30
Pasien Hipertensi Kelompok
1 Umur
Responden Eksperimen
a. 40-50 6 20,0 Pretest Posttest
tahun Eksperimen Eksperimen
b. 51-60 10 33,3
N % n %
tahun
c. >60 14 46,7 Patuh 4 13,4 10 33,3
tahun Tidak 11 36,7 5 16,7
2 Jenis Kelamin 15 50,0 15 50,0
Responden
a. Laki- 20 66,7 Tabel 3 Distribusi Kepatuhan Diet
laki Pasien Hipertensi Kelompok Kontrol
b. Perem 10 33,3
puan Pretest Posttest
3 Pendidikan Kontrol Kontrol
Responden N % n %
a. SD 13 43,3
Patuh 3 10,0 4 13,3
b. SMP 6 20,0
c. SMA 5 16,7 Tidak 12 40,0 11 36,7
d. PT 6 20,0 15 50,0 15 50,0