Anda di halaman 1dari 13

Proposal Penelitian

Pengaruh Suhu terhadap Kecepatan Pembusukan Buah Pisang


Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata pelajaran bahasa Indonesia

Disusun oleh

Nurul Robiah Aladawiyah

XI Mipa 3

SMA NEGERI 1 KARAWANG

Jl. Jenderal Ahmad Yani No.22, Nagasari, Karawang Barat,


Kabupaten Karawang, Jawa Barat 41312
LEMBAR PENGESAHAN

Pengaruh Suhu terhadap Kecepatan Pembusukan Buah Pisang

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Pelajaran Bahasa Indonesia
Tahun Ajaran 2018/2019

Disusun oleh

Nurul Robiah Aladawiyah

XI Mipa 3

Disetujui oleh

Guru Pembimbing

Nur Suryanah, S.Pd.

NIP 19781020 200902 2 002

2
A. Judul Proposal : Pengaruh Suhu terhadap Kecepatan
Pembusukan

B. Buah Pisang

C.

D. Pendahuluan

1. Latar Belakang Masalah

E. Seperti yang diketahui Musa atau yang biasa disebut buah


pisang adalah salah satu dari buah-buahan yang sering dikonsumsi
oleh masyarakat Indonesia, entah itu sebagai pencuci mulut ataupun
makanan pengganti karbohidrat untuk beberapa orang yang sedang
dalam proses penurunan berat badan.

F. Selain memiliki rasa yang enak dan mengenyangkan,


pisang pun memiliki banyak khasiat, salah satunya yaitu menurunkan
tekanan darah. Khasiat itulah yang membuat banyak masyarakat
Indonesia membeli pisang, bahkan dalam jumlah banyak.

G. Namun, pisang adalah salah satu buah yang mudah


teroksidasi dan berubah warna menjadi kehitaman sehingga mudah
busuk dan banyak yang terbuang.

H. Dalam penelitian ini, penulis akan membahas sebab


mengapa pisang termasuk buah yang mudah busuk sekaligus memberi
solusi agar tidak akan ada lagi pisang yang terbuang sia-sia.

I.

2. Perumusan Masalah

J. Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, dapat


dirumuskan masalah sebagai berikut.

3
a. Bagaimanakah pengaruh suhu terhadap kecepatan pembusukan
buah pisang?

b. Bagaimanakah cara memperlambat proses pembusukan buah


pisang?

K.

L.

3. Tujuan Penelitian

M. Untuk memperjelas arah penelitian ini, dirumuskan tujuan


penelitian sebagai berikut.

a. Untuk mengetahui pengaruh suhu terhadap kecepatan


pembusukan buah pisang.

b. Untuk mengetahui cara memperlambat proses pembusukan buah


pisang.

N.

4. Kontribusi Penelitian

O. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan


kontribusi bagi masyarakat Indonesia mengenai bagaimana cara
menghambat proses pembusukan pisang agar tidak ada lagi buah
pisang yang terbuang sia-sia. Hasil penelitian ini juga diharapkan
dapat memberi wawasan baru bagi pembaca. Hasil penelitian ilmiah
ini nantinya dapat dijadikan sebagai pedoman atau panduan bagi guru
dalam memberikan pembelajaran penelitian berkadar ilmiah.

P.

5. Definisi Operasional

4
Q. Suhu adalah suatu ukuran dingin atau panasnya keadaan
atau sesuatu lainnya. Namun singkatnya, suhu adalah ukuran gerakan
molekular yang mempunyai besaran absolut. Sedangkan, pengertian
pembusukan adalah salah satu perubahan secara kimia yang membuat
objek, biasanya makhluk hidup yang mati mengalami perusakan
susunan atau struktur yang dilakukan oleh dekomposer. Suhu yang
dimaksud dalam penelitian ini adalah suhu udara yang terbagi menjadi
suhu ruangan dan suhu rendah (suhu dingin) yang berpengaruh
langsung terhadap proses pembusukan buah pisang.

R.

S.

T.

U.

V. Tinjauan Pustaka

W. Jika membahas mengenai buah pisang, tentu sudah tidak


asing lagi bukan? Buah pisang adalah salah satu buah-buahan yang biasa
dikonsumsi masyarakat Indonesia, bahkan ada beberapa yang
mengkonsumsinya setiap hari sebagai camilan penambah energi.
Bagaimana tidak? Hanya dengan mengonsumsinya saja, konsumen bisa
mendapatkan banyak khasiat yang baik untuk kesehatan tubuh. Untuk
mengetahui khasiatnya secara lebih dalam, mari kita bahas klasifikasi dan
ciri morfologi buah pisang yang akan kita teliti terlebih dahulu.

X. Menurut Tjitrosoepomo (1988) dalam sistematika


(taksonomi) tanaman pisang cavendish diklasifikasian
sebagai berikut:
Y. Kingdom : Plantae
Z. Divisi : Spermatophyta
AA. Sub divisi : Angiospermae
AB. Kelas : Monocotyledonae
AC. Famili : Musaceae

5
AD. Genus : Musa
AE. Species : Musa acuminata
AF. Varietas : Cavendish1
AG.
AH. Tanaman pisang cavendish memiliki batang yang berlapis-
lapis. Lapisan ini merupakan dasar dari pelepah daun yang dapat
menyimpan air (sukulenta) sehingga lebih tepat disebut batang semu
(pseudostem). Daun pisang cavendish berwarna hijau tua. Lembaran daun
(lamina) pisang lebar dengan urat daun utama menonjol dan berukuran
besar sebagai pengembangan dari morfologis lapisan batang semu. Batang
pisang sesungguhnya terdapat di dalam tanah, yaitu bonggol. Pada
sepertiga bagian bonggol sebelah atas terdapat tunas anakan. Bunga
pisang muncul dari primordia yang terbentuk pada bonggolnya yang
kemudian memanjang ke atas hingga menembus inti batang semu dan
keluar diujung batang semu tersebut. Panjang Tandan berkisar antara 60-
100 cm dengan berat 15-30 kg. Setiap tandan terdiri dari 8-13 sisir dan
setiap sisir ada 12-22 buah. Daging buah berwarna putih kekuningan,
rasanya manis agak asam, dan lunak.2
AI. Setelah membahas klasifikasi dan ciri morfologinya, mari
kita bahas manfaat dari pisang cavendish. Sama seperti jenis pisang
lainnya, cavendish juga mengandung sejumlah senyawa aktif yang baik
untuk tubuh antara lain sebagai berikut.
1. Sebagai sumber energi
AJ. Kandungan karbohidrat sederhana dalam pisang cukup
untuk makanan pengganjal perut.
2. Menyehatkan jantung
AK. Hal ini disebabkan kandungan kalium yang tinggi pada
pisang yang ampuh mencegah tekanan darah tinggi yang merupakan
penyebab utama serangan jantung.

1 Dikutip dari http://digilib.unila.ac.id/1263/3/Bab%202.pdf pada tanggal 26 Januari 2019 pukul


18:15 WIB.

2 Ibid., hlm.9-10.

6
3. Penyeimbang darah

AL. Pisang cavendish kaya akan vitamin B6 yang berperan aktif


dalam pembentukan antibodi dan juga hemoglobin didalam darah.
Vitamin B6 juga dikenal sebagai penyeimbang kadar gula dalam
darah kita.

4. Melindungi sistem saraf dan menurunkan potensi terkena stroke.

5. Sebagai mood booster

AM. Oleh karena pisang mengandung senyawa triptofon yang


berperan serotonin, zat yang bertanggungjawab atas perasaan bahagia
dan rileks pada manusia.

6. Menjaga kesehatan ginjal

AN. Kandungan kalium pada pisang cavendish bisa mengurangi


ekskresi kalsium dalam urin.

7. Baik untuk kesehatan otak

8. Dapat menenangkan perut serta meredakan rasa perih akibat luka di


dalam lambung.3

AO. Demikian adalah beberapa manfaat dari pisang cavendish.


Lalu, apa yang menyebabkan pisang cavendish berubah warna menjadi
kehitaman selama kurang lebih 3 hari? Hal ini disebabkan oleh beberapa
faktor baik secara internal maupun eksternal yang terjadi selama jangka
waktu 3 hari tersebut. Apa saja faktor-faktor yang memengaruhi proses
pembusukan? Menurut Destina Arifin, ada 3 faktor yang memengaruhi
proses pembusukan diantaranya, mikroorganisme, ontolisis, dan faktor-
faktor lainnya.

3 Gusti Arya Yunedi, “Pisang Cavendish”, (Makalah yang tidak diterbitkan), hlm.5 dikutip dari
https://id.scribd.com/doc/248407506/Pisang-Cavendish pada tanggal 16 Januari 2019 pukul 20:41 WIB.

7
1. Mikroorganisme

AP. Ada tiga jenis organisme yang menyebabkan pembusukan


makanan yaitu, bakteri, jamur dan ragi. Mikroorganisme pembusuk
dapat tumbuh bila kondisinya memungkinkan seperti adanya
pelukaan-pelukaan, kondisi suhu dan kelembaban yang sesuai dan
sebagainya. Mikroorganisme pembusuk pada buah dan sayuran
merupakan faktor pembatas utama di dalam memperpanjang masa
simpan buah. Pembusukan pada buah-buahan umumnya sebagai
akibat infeksi jamur sedangkan pada sayur-sayuran lebih banyak
diakibatkan oleh bakteri.

AQ. Hal ini diperkirakan disebabkan oleh pH yang rendah


(kurang dari 4,5) atau keasamannya yang tinggi dibandingkan dengan
sayuran dengan rata-rata pH lebih besar dari 5. Infeksi
mikroorganisme terhadap produk dapat terjadi keika tumbuh di
lapangan, namun mikroorganisme tersebut tidak tumbuh dan
berkembang, hanya berada di dalam jaringan. Bila kondisinya
memungkinkan terutama setelah produk tersebut dipanen dan
mengalami penanganan dan penyimpanan lebih lanjut, maka
mikroorganisme tersebut segera dapat tumbuh dan berkembang dan
menyebabkan pembusukan yang serius. Infeksi mikroorganisme
tersebut dinamakan infeksi laten.

AR. Contoh mikroorganisme yang melakukan infeksi laten


adalah Colletotrichum spp yang menyebabkan pembusukan pada buah
mangga, pepaya dan pisang. Mikroorganisme ada yang hanya tumbuh
pada bagian permukaan produk namun belum mampu menginfeksi.
Infeksi baru dilakukan bila ada pelukaan-pelukaan akibat operasi
pemanenan, pasca panen dan pendistribusiannya. Mikroorganisme
seperti bakteri pembusuk, seperti Erwinia carotovora dan
Pseudomonas marginalis (penyebab penyakit busuk lunak) pada

8
sayuran mampu menghasilkan enzim yang mampu melunakkan
jaringan dan setelah jaringan tersebut lunak baru infeksi dilakukannya.
Jadi jenis mikroorganisme ini tidak perlu menginfeksi lewat pelukaan,
namun infeksi akan sangat jauh lebih memudahkan bila ada pelukaan-
pelukaan.

2. Ontolisis

AS. Mungkin istilah ontolisis masih terlalu asing di telinga kita.


Ontolisis adalah proses pembusukan makanan dikarenakan zat yang
terkandung dalam makanan itu sendiri dan adanya reaksi kimia antara
zat yang dikandung dalam makanan dengan oksigen di udara sekitar.

3. Faktor-faktor lain

AT. Faktor – faktor lain yang menyebabkan pembusukkan pada


makanan adalah misalnya terkontaminasi oleh serangga seperti kecoa,
semut, tikus, dan lain-lain. Tidak hanya oleh binatang saja, jika pisang
ditaruh pada lingkungan yang udaranya kotor seperti berasap
misalnya, maka akan ikut berpengaruh.4

AU. Lalu, apa peran suhu dalam proses pembusukan yang


terjadi pada pisang? Sebelum itu, mari kita bahas pengertian suhu terlebih
dahulu. “Suhu merupakan derajat panas atau dinginnya suatu benda.” 5
Kaitannya dengan proses pembusukan adalah menurut Syifa Fauziyah
Azis, pembusukan yang paling optimal terjadi pada suhu 70⁰F-
100⁰F(21⁰C-38⁰C). Suhu yang optimal akan membantu pemecahan proses
biokimiawi dan sangat menguntungkan untuk pertumbuhan bakteri
sehingga proses pembusukan dapat terjadi lebih cepat. Pada suhu dibawah
50⁰F(10⁰C) atau diatas 100⁰F(38⁰C) proses pembusukan akan menjadi
4 Destina Arifin, “Pengaruh Suhu terhadap Pembusukan”, (Karya Tulis Ilmiah yang tidak
diterbitkan, Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin, 2015), hlm.5 dikutip dari
https://www.academia.edu/23911577/Pengaruh_Suhu_Terhadap_Pembusukan pada tanggal 16 Januari pukul
20:02 WIB.

5 Marthen Kanginan, dkk., FISIKA 2 untuk SMA/MA Kelas XI (Penerbit Erlangga, 2017), hlm.194.

9
lebih lambat, proses pembusukan menjadi lebih lambat akibat
terhambatnya pertumbuhan mikroorganisme.6

AV. Maka, jika kita ingin menyimpan buah pisang lebih lama,
bisa kita masukkan ke dalam lemari pendingin dengan setting suhu ideal
38⁰F(3⁰C). Sedangkan, untuk Freezer adalah -4⁰F(-20⁰C) untuk
menghambat kerja bakteri yang akan menyebabkan pembusukkan lebih
cepat. Sebaliknya jika kita ingin menyimpan buah pisang tidak terlalu
lama, suhu ruangan bisa dianjurkan.7 Dengan begitu, hendaknya kita
menyimpan buah–buahan dengan benar agar tidak cepat mengalami
kebusukan yang akan berakhir terbuang sia-sia.

AW.

AX. Metode Penelitian

AY. Dalam penelitian ini digunakan metode kualitatif.


Tujuannya untuk menganalisis lebih lanjut pengaruh suhu terhadap
kecepatan pembusukan buah pisang melalui eksperimen yang dilakukan
selama 10 hari. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan
penganalisisan landasan teori dari berbagai sumber referensi dan
eksperimen ilmiah untuk mengetahui secara rinci setiap proses dan
komponen yang terlibat dalam proses pembusukan buah pisang.

AZ. Dari hasil analisis ini diharapkan akan memberi wawasan


kepada pembaca mengenai bagaimana cara menghambat pembusukan
pada buah pisang sehingga dapat dikonsumsi dalam jangka waktu yang
lebih lama dari yang seharusnya yaitu sekitar 3-5 hari, bergantung tingkat
kematangan buah pisang tersebut.

6 Syifa Fauziah Azis, “Pembusukan”,(Karya Tulis Ilmiah yang tidak diterbitkan, Universitas
Diponegoro), hlm.14 dikutip dari
http://eprints.undip.ac.id/44885/3/Syifa_Fauziyah_Azis_22010110110068_BAB2KTI.pdf pada tanggal 16
Januari 2019 pukul 19:52 WIB.

7 Destina Arifin, Loc. Cit.

10
BA.

BB.

BC. Jadwal Pelaksanaan

BD. Pelaksanaan penelitian ini dijadwalkan sebagai berikut.

B BF. Nama Kegiatan BG. Hari/Tanggal/Bulan


E
.
N

B BI. Persiapan: penyusunan BJ. Januari


H proposal, penyusunan
. instrumen, dan studi
1 dokumentasi

B BL. Seminar proposal/desain BM. Januari


K penelitian
.
2

B BO. Pelaksanaan BP. Januari


N penelitian
.
3

B BR. Analisis data BS. Februari


Q
.
4

B BU. Penyusunan laporan BV. Februari


T
.
5

B BX. Seminar hasil penelitian, BY. Maret


W penyerahan laporan
.
6

BZ.

11
CA.

CB. Rencana Anggaran

CC. Secara rinci, kebutuhan anggaran penelitian ini


direncanakan sebagai berikut.

C
D CF. Volume
CE. Uraian CG. Jum
. Kegiatan dan
Kegiatan lah Biaya
N Satuan Biaya

C CI. Persiapan: CJ. CN.


H a. Penyusunan proposal CK. 1 x Rp CO. Rp
. b. Penyusunan instrumen 10.000,00 10.000,00
1 penelitian CL. CP.
CM. 1 x Rp CQ. Rp
10.000,00 10.000,00
C CT. CV.
R CS. Kegiatan CU. 1 x Rp CW. Rp
. operasional: 15.000,00 15.000,00
2 a. Analisis data

C CY. Bahan dan DA. DF.


X alat: DB. Rp DG. Rp
. a. Pisang (1 buah) 7000,00 7.000,00
3 b. Piring Kecil DC. Rp DH. Rp
CZ. (2 buah) 25.000,00 25.000,00
c. Pisau DD. DI.
DE. Rp DJ. Rp
25.000,00 25.000,00
D DL. Penyusunan laporan DM. 1 x Rp DN. Rp
K 15.000,00 15.000,00
.
4

D DP. Seminar DQ. 1 x Rp DR. Rp


O hasil penelitian 15.000,00 15.000,00
.
5

D DT.Penggandaan DU. 10 eks x DV. Rp


S laporan Rp 1000,00 10.000,00
.
6

12
D DY. Rp
W 132.000,00
. DX. Jumlah Keseluruhan
7

DZ.

EA.

EB. Daftar Pustaka

EC. https://www.academia.edu/23911577/Pengaruh_Suhu_Terhadap_P
embusukan

ED. http://eprints.undip.ac.id/44885/3/Syifa_Fauziyah_Azis_22010110
110068_BAB2KTI.pdf

EE. https://id.scribd.com/doc/248407506/Pisang-Cavendish

EF. http://digilib.unila.ac.id/1263/3/Bab%202.pdf

EG. Kanginan, Marthen. 2017. FISIKA 2 untuk SMA/MA Kelas XI.


Jakarta: Penerbit Erlangga.

EH.

EI.

EJ.

EK.

EL.

EM.

EN.

EO.

13

Anda mungkin juga menyukai