Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH KONSEP KEPERAWATAN

KELUARGA

Disusun Oleh :

1. Haza Martcelina (2017.1581)


2. Anggun Tri Hapsari (2017.1599)
3. Elvara Exa Fernanda (2017.1605)
4. Marta Ade Liana (2017.1613)
5. Navfany Ayu Fadhillah (2017.1617)
6. Nindhi Ciptaning Astiti (2017.1619)
7. Ovian Taruna Felik (2017.1623)
8. Prasteyo Nugroho (2017.1625)
9. Riska Fandilah (2017.1629)
10. Sindi Agus Tina (2017.1633)
11. Susilowati (2017.1635)
12. Tri Handayani (2017.1639)

AKADEMI KEPERAWATAN NGESTI WALUYO


PARAKAN
2019
BAB I
PEMBAHASAN
A. Definisi Keperawatan Keluarga
Menurut WHO (1969) keluarga adalah anggota rumah tangga yang
saling berhubungan melalui pertalian darah, adopsi atau perkawinan.
Menurut Depkes RI (1988) keluarga merupakan unit terkecil dari
masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga dan beberapa orang yang
berkumpul dan tinggal di suatu tempat di bawah suatu atap dalam keadaan
saling ketergantungan.
Menurut UU No. 10 tahun 1992 keluarga adalah unit terkecil dari
masyarakat yang terdiri dari suami, istri atau suami istri dan anaknya atau
ayah dan anaknya atau ibu dan anaknya.
Menurut Sayekti (1994) keluarga adalah suatu ikatan atau
persekutuan hidup atas dasar perkawinan antara orang dewasa yang
berlainan jenis yang hidup bersama atau seseorang laki-laki atau seseorang
perempuan yang sudah sendirian dengan atau tanpa anak, baik anaknya
sendiri atau adopsi, dan tinggal dalam sebuah rumah tangga.
Dari beberapa pengertian di atas maka dapat di simpulkan bahwa
keluarga adalah suatu ikatan atau persekutuan (perkawinan/kesepakatan)
yang mempunyai hubungan darah atau adopsi yang tinggal bersama dalam
satu atap meliputi suami, istri dan anak.

B. Prinsip Keperawatan Keluarga


Menurut setiadi (2008) mengatakan ada beberapa prinsip penting dalam
pemberian asuhan keperawatan keluarga, yaitu:
1. Keluarga sebagai unit kesatuan dalam pelayanan kesehatan
2. Keluarga sehat sebagai tujuan utama
3. Asuhan keperawatan diberikan sebagai sarana mencapai peningkatan
kesehata keluarga
4. Perawat melibatkan seluruh keluarga untuk berperan aktif dalam
merumuskan masalah mengatasi dan menyelesaikannya
5. Mengutamakan kegiatan preventif atau mencegah dan tidak mengabaikan
upaya rehabilitative atau memperbaiki yang sudah terjadi
6. Keluarga memanfaatkan sumber daya keluarga semaksimal mugkin untuk
kepentingan kesehatan keluarga
7. Sasaran asuhan keperawatan keluarga adalah keluarga secara menyeluruh
8. Kegiatan utama yang dilakukan adalah penyuluhan kesehatan dan
perawatan dirumah
9. Pendekatan yang digunakan sebagai asuhan keperawatan adalah
pendekatan dengan memecahka masalah
10. Mengutamakan keluarga yang termasuk dalam kategori resiko tinggi
Keluarga yang berada pada kategri tinggi resiko yaitu
a. Keluarga dengan usia subur dengan masalah
1) Tingkat ekonomi renda
2) Keluarga dengan keturunan kurang baik atau memiliki penyakit
keturunan
3) Keluarga kurang pengetahuan mengatasi masalah kesehatan
b. Keluarga dengan ibu resiko tinggi kebidanan
1) Umur ibu terlalu muda 16 tahun kebawah atau lebih dari 35 tahun
2) Menderita kurang gizi, hipertensi dan anemia
3) Memiliki riwayat persalinan atau komplikasi
c. Keluarga dalam anak dengan resiko tinggi
1) Bayi lahir premature
2) Berat badan bayi sulit naik
3) Lahir dengan cacat bawaan
4) ASI ibu kurang sehingga kebutuhan bayi tidak tercukupi
5) Ibu memiliki penyakit menular yang mengancam bayi, contoh
HIV
d. Keluarga yang memiliki maslaah antar anggota keluarga
1) Sering terjadi pertengkaran anggota keluarga
2) Ada anggota yang sering sakit
3) Salah satu suami-istri meninggal, cerai atau meninggalkan
rumah
4) Terdapat anak yag tidak dikehendaki dan pernah mencoba
digugurkan
C. Tujuan Asuhan Keperawatan Keluarga
Tujuan keperawatan keluarga dari WHO (2000) adalah sebagai berikut:
1. Promoting and protecting people health
Merubah paradigm dari cure menjadi care melalui tindakan preventif
atau pencegahan
2. Mengurangi kejadian dan penderitaan akibat penyakit yang diderita
keluarga
D. Peran Perawat Keluarga
Menurut setiadi (2008) mengatakan ada beberapa peranan yang dilakukan
perawat dalam asuhan keperawatan keluarga, yaitu:
1. Health Monitor atau pengenal kesehatan
Perawat membantu untuk mengenal dengan menganalisa data jika
terjadi suatu penyimpangan dalam suatu keluarga dari normal tentang
kesehatan keluarga sehingga keluarga sadar akan dampak yang
ditimbulkan.
2. Pelayanan pada anggota yang sakit
Perawat memberikan pelayanan asuhan eperawata pada anggota
keluarga yang sakit
3. Koordinator pelayanan
Mengatur atau mengoordinasi pelayanan kesehatan keluarga baik
secara indvidu ataupun kelompok
4. Fasilitator
Menjadikan pelayanan kesehatan mudah dijangkau oleh keluarga dan
memberi solusi pemecah jika terjadi suatu masalah kesehatan.
5. Pendidik
Mengajarkan perilaku yang tidak sehat menjadi perilaku yang sehat
6. Konsultan
Memberikan petunjuk tentang asuhan keperawatan dasar dalam
keluarga
Sedangkan menurut WHO (2000) ada beberapa peran perawat keluarga
adalah sebagai berikut :

1. Health educator
Memberikan pendidikan kesehatan kepada keluarga

2. Coordinator and Conector


Mengatur perencanaan program-program atau merancang intervensi
yang akan dilaksanakan. Contoh merencanakan klien untuk dirujuk ke
tim medis lain
3. Provider/caregiver
Memberikan pelayanan secara langsung terhadap keluarga
4. Health Promotion
Memberikan home care dan home visit pada keluarga
5. Consultant
Pemberi nasihat dan saran jika klien memiliki masalah
6. Callaborator
Berkolaborasi dengan tim medis lain untuk tujua kesembuhan klien
7. Fasilitator
Memfasilisasi keluarga yang kurang mampu untuk memperoleh
jamkesmas
8. Case Founder
Menemukan kasus yang tidak diketahui klien
9. Enviromental modifier
Memodifikasi lingkungan baik fisik, psikis maupun gaya hidup dalam
keluarga tersebut.
E. Definisi Proses Asuhan Keperawatan Keluarga
Menurut WHO (1969) keluarga adalah anggota rumah tangga yang
saling berhubungan melalui pertalian darah, adopsi atau perkawinan.
Menurut Depkes RI (1988) keluarga merupakan unit terkecil dari
masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga dan beberapa orang yang
berkumpul dan tinggal di suatu tempat di bawah suatu atap dalam keadaan
saling ketergantungan.
Menurut UU No. 10 tahun 1992 keluarga adalah unit terkecil dari
masyarakat yang terdiri dari suami, istri atau suami istri dan anaknya atau
ayah dan anaknya atau ibu dan anaknya.
Menurut Sayekti (1994) keluarga adalah suatu ikatan atau
persekutuan hidup atas dasar perkawinan antara orang dewasa yang
berlainan jenis yang hidup bersama atau seseorang laki-laki atau seseorang
perempuan yang sudah sendirian dengan atau tanpa anak, baik anaknya
sendiri atau adopsi, dan tinggal dalam sebuah rumah tangga.
Dari beberapa pengertian di atas maka dapat di simpulkan bahwa
keluarga adalah suatu ikatan atau persekutuan (perkawinan/kesepakatan)
yang mempunyai hubungan darah atau adopsi yang tinggal bersama dalam
satu atap meliputi suami, istri dan anak.
Asuhan Keperawatan Keluarga

Asuhan keperawatan keluarga merupakan proses yang kompleks dengan


menggunakan pendekatan sistematik untuk kerja sama dengan keluarga dan
individu sebagai anggota keluarga.

Tahapan dari proses keperawatan keluarga meliputi :

1. Pengkajian keluarga dan individu didalam keluarga yang termasuk pada


pengkajian keluarga adalah :
a. Menidentifikasi data demografi dan sosiokultural
b. Data lingkungan
c. Struktur dan fungsi keluarga
d. Stress dan strategi koping yang digunakan keluarga
e. Perkembangan keluarga

Sedangkan yang termasuk pengkajian terhadap individu sebagai anggota


keluarga adalah pengkajian fisik, mental, emosi, social, dan spiritual.

A. Pengkajian
Pengkajian adalah suatu tahapan ketika seorang perawat
mengumpulkan suatu informasi secara terus menerus tentang keluarga
yang dibinanya. Pengkajian merupakan langkah awal pelaksanaan
asuhan keperawatan keluarga. Agar diperolrh data pengkajian yang
akurat dan sesuai dengan keadaan keluarga, perawat diharapkan
menggunakan bahasa ibu (yang digunakan setiap hari), lugas, dan
sederhana.
Cara pengumpulan data tentang keluarga yang dapat dilakuakan antara
lain dengan :
1. Wawancara
Wawancara yaitu menanyakan atau menjawab yang berhubungan
dengan masalah yang dihadapi keluarga dan merupakan suatu
komunikasi yang direncanakan.
Tujuan komunikasi atau wawancara disini adalah :
a. Mendapatkan informasi yang diperlukan.
b. Meningkatkan hubungan perawat-keluarga dalam komunikasi.
c. Membantu keluarga untuk memperoleh informasi yang
dibutuhkan.

Wawancara dengan keluarga dikaitkan dalam hubungan dengan


kejadian-kejadian pada waktu yang lalu dan sekarang.

2. Pengamatan
Pengamatan dilakuakan yang berkaitan dengan hal yang tidak perlu
ditanyakan (ventilasi, penerangan, dan kebersihan).
3. Studi dokumentasi
Studi dokumentasi yang bisa dijadikan acuhan oleh perawat antara
lain adalah KMS, kartu keluarga dan catatan kesehatan lainnya
misalnya informasi-informasi tertulis maupun lisan dari rujukan
dari berbagai lembaga yang menangani keluarga dan dari anggota
tim kesehatan lainnya.
4. Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan fisik dilakukan hanya pada angita keluarga yang
mempunyai masalah kesehatan. Beberapa alat yang dapat dipakai
dalam pengumpulan data antara lain adalah :
a. Berupa questioner
b. Daftar ceklis
c. Inventaris dan lainnya
5. Data umum
Pengkajian terhadap data umum keluarga meliputi nama kepala
keluarga, alamat, pekerjaan, pendidikan, dan komposisi keluarga
6. Tipe keluarga
Menjelaskan mengenai jenis tipe keluarga beserta kendala atau
masalah terjadi dengan jenis tipe keluarga tersebut.
7. Suku bangsa
Mengkaji asal suku bangsa keluarga tersebut serta menidentifikasi
budaya suku bangsa tersebut terkait dengan kesehatan.
8. Agama
Mengkaji agama yang dianut oleh keluarga serta kepercayaan yang
dapat dipengaruhi kesehatan.
9. Status sosial ekonomi
Status sosial ekonomi keluarga ditentukan oleh pendapaytan yang
baik dari kepala keluarga maupun keluarga lainnya. Selain itu
status sosial ekonomi keluarga ditentukan pula oleh kebutuhan-
kebutuhan yang dikeluarkan oleh keluarga serta barang-barang
yang dimiliki keluarga.
10. Aktivitas rekreasi keluarga
Rekreasi keluarga tidak hanya dilihat kapan saja keluarga pergi
bersama-sama untuk mengunjungi tempat rekreasi tertentu. Namun
dengan menonton tv dan mendengarkan radio juga merupakan
tempat rekreasi.
11. Riwayat dan tahap perkembangan keluarga
a. Tahap perkembangan keluarga saat ini
Tahap perkembangan keluarga ditentukan dengan anak
tertua dari keluarga inti.
b. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi.
Menjelaskan mengenai tugas perkembangan yang belum
terpenuhi oleh keluarga serta kendala mengapa tugas
perkembangan tersebut belum terpenuhi.
c. Riwayat keluarga inti
Menjelaskan mengenai riwayat kesehatan keluarga inti,
yang meliputi riwayat penyakit keturunan, riwayat
kesehatan masing-masing kesehatan keluarga.
d. Riwayat keluarga sebelumnya
Dijelaskan mengenai riwayat kesehatan pada keluarga dari
pihak suami dan istri.
12. Stress dan koping keluarga
a. Stressor jangka pendek dan panjang
b. Kemampuan keluarga berespon terhadapm situasi atau stressor
c. Strategi koping yang digunakan keluarga bila menghadapi
permasalahan
d. Strategi adaptasi fungsional
13. Harapan keluarga
Pada akhir pengkajian perawat menanyakan harapan keluarga
terhadap tugas kesehatan yang ada.
B. ANALISA DATA
Setelah data terkumpul (dalam format pengkajian) maka
selanjutnya dilakukan analisa data yaitu mengkaitkan data dan
menghubungkan dengan konsep teori dan prinsip yang relevan
untuk membuat kesimpulan dalam menentukan masalah kesehatan
dan keperawatan keluarga.
Cara analisa data adalah :
1. Falidasi data, yaitu meneliti kambali data yang mengumpul
dalam format pengakajian
2. Mengkelompokkan data berdasarkan kebutuhan biopsy-sosial
dan spiritual.
3. Membandingkan dengan standar.
4. Membuat kesimpulan tentang kesenjangan yang diketemukan.
Ada 3 norma yang perlu diperhatikan dalam melihat
perkembangan kesehatan keluarga untuk melakukan analisa
data, yaitu :
1. keadaan kesehatan yang normal bagi setiap anggota
keluarga, yang meliputi :
a. Keadaan kesehatan fisik, mental, sosial anggota
keluarga.
b. Keadaan pertumbuhan dan perkembangan anggota
keluarga.
c. Keadaan gizi anggota keluarga.
d. Status imunisasi anggota keluarga
e. Kehamilan adan KB
2. Keadaan rumah dan sanitasi lingkungan, yang meliputi :
a. Rumah yang meliputi fentilasi, penerangan,
kebersihan, kontruksi, luas rumah dan sebagainya.
b. Sumber air minum.
c. Jamban keluarga.
d. Tempat pembuangan air limbah.
e. Pemanfaatan pekarangan yang ada dan sebagainya.
3. Karakteristik keluarga, yang meliputi :
a. Sifat-sifat keluarga
b. Dinamika dalam keluarga
c. Komunikasi dalam keluarga
d. Interaksi antar angota keluarga
e. Kesanggupan keluarga dalam membawa
perkembangan anggota keluarga
f. Kebiasaan dan nilai nilai yang berlaku dalam
keluarga
C. DIAGNOSA KEPERAWATAN KELUARGA
Diagnose keperawatan keluarga dirumuskan berdasarkan data yang
didapatkan pada pengkajian yang terdiri dari masalah keperawatan
yang kerkenaan pada individu dalam keluarga yang sakit berhubungan
dengan etiologi yang berasal dari pengkajian fungsi keperawatan
keluarga.
Diagnose keperawatan keluarga mengacu pada P-E-S dimana untuk
problem dapat digunakan tipologi dari NANDA maupun Doenges
sebagai masalah individu yang sakit dan etiologi berkenaan dengan
lima tugas keluarga dalam hal kesehatan atau keperawatan.
Tipilogi dari diagnose keperawatan keluarga yaitu
1. Aktual (terjadi deficit atau gangguan kesehatan)
Dari hasil pengkajian didapatkan data mengenai tanda dan gejala
dari gangguan kesehatan. Contoh :
Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan pada balita (An. B)
keluarga Tn. L berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga
mengenal masalah anggota keluarga yang mengalami gangguan
mobilisasi dan tumbuh kembang.
2. Resiko (ancaman kesehatan)
Sudah ada data yang menunjang namun belum terjadi gangguan,
misalnya : dilingkungan rumah yang kurang bersih, pola makan
yang tidak adekuat, stimulasi tumbuh kembang yang tidak adekuat.
Contoh :
a. Resiko gangguan tumbuh-kembang pada balita (An. I) keluarga
Tn. T berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga
melakukan stimulasi terhadap anak balita.
b. Resiko gangguan mobiliasasi fisik pada lansia (Ny.E) keluarga
Tn. A berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga
mengenal masalah angota keluarga dengan ganggguan gerak
ekstermitas.
3. Potensial (keadaan sejahtera/”wellness”)
Suatu keadaan dimana keluarga dalam keadaan sejahtera sehingga
kesehatan keluarga dapat ditingkatkan.
Contoh :
a. Potensial peningkatan status kesehatan pada balita (An. I) pada
keluarga Tn. A
b. Potensial peningkatan status kesehatan pada pasangan baru
menikah keluarga Tn. B

Etiologi dari diagnosis keperawatan keluarga berdasarkan hasil


pengkajian dari hasil perawatan kesehatan keluarga. Kasus untuk
keperawatan potensial (sejahtera/wellness) menggunakan boleh
tidak menggunakan etiologi.

Dalam satu keluarga dapat saja perawat menemukan lebih dari satu
diagnosis keperawatan keluarga untuk menentukan prioritas
terhadap diagnosis keperawatan keluarga yang dapat ditentukan
berdasarkan factor-faktor yang dapat mempengaruhi tingkat
prioritas, yaitu
a. Kriteria pertama, yaitu memerlukan tindakan segera dan
biasanya disadari dan dirasakan oleh keluarga
b. Kriteria kedua, yaitu untuk kemungkinan masalah dapat diubah
perawat perlu memperhatikan terjangkaunya factor-faktor
sebagai berikut
1) Pengetahuan dan teknologi dari tindakan untuk menangani
masalah
2) Sumber daya keluarga: dalam bentuk fisik, keuangan dan
tenaga
3) Sumber daya perawat: dalam bentuk pengetahuan,
ketrampilan dan waktu
4) Sumber daya masyarakat: dalam bentuk fasilitas, organisasi
dalam masyarakat dan sokongan masyarakat
c. Kriteria ketiga, yaitu potensial masalah dapat dicegah, factor
yang diperhatikan adalah :
1) Kepelikan dari masalah
2) Lama masalah berhubungan dengan jangka waktu masalah
3) Tindakan yang sedang dijalankan adalah tindakan untuk
memperbaiki masalah
4) Adanya kelompok yang peka menambah potensial
mencegah masalah
d. Kriteria keempat, yaitu menonjolnya masalah perawat menilai
persepsi atau keluarga dalam melihat masalah kesehatan.
D. PERENCANAAN KEPERAWATAN KELUARGA
Perencanaan adalah bagian dari fase pengorganisasian dalam proses
keperawatan keluarga yang meliputi penentuan tujuan perawatan
(jangka panjang/jangka pendek), penetapan standart dan kriteria serta
menentukan perencanaan untuk mengatasi masalah keluarga.
1. Penetapan Tujuan
a. Tujuan jangka panjang
Menekankan pada perubahan perilaku dan mengarah kepada
kemampuan mandiri. Dan lebih baik ada batas waktunya,
missal dalam waktu 2hari.
b. Tujuan jangka pendek
Ditekankan pada keadaan yang bisa dicapai setiap harinya yang
dihubungkan dengan keadaan yang mengancam kehidupan.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam merumuskan tujuan
keperawatan adalah
1) Berdasarkan masalah yang telah dirumuskan
2) Merupakan hasil akhir yang ingin dicapai
3) Tujuan operasional objektif dilakukan perawat dan keluarga
4) Mencakup kriteria keberhasilan sebagai dasar evaluasi

Faktor dari intervensi keperawatan keluarga meliputi kegiatan


yang bertujuan:

1) Menstimulasi kesadaran atau penerimaan keluarga dan


kebutuhan kesehatan dengan cara
a) Memberi informasi yang tepat
b) Mengidentifikasi kebutuhan dan harapan keluarga
tentang kesehatan
c) Mendorong sikap emosi yang sehat
2) Menstimulasi keluarga untu memutuskan cara perawatan
keluarga yang tepat, dengan cara
a) Mengidentifikasi konsekuensi tidak melakukan
tindakan
b) Mengidentifikasi sumber-sumber yang dilakukan
keluarga
c) Mendiskusikan konsekuensi setiap tindakan
3) Memberikan kepercayaan diri dalam merawat anggota yang
sakit, dengan cara
a) Mendemonstrasikan cara perawatan menggunakan alat
dan fasilitas yang ada dirumah
b) Mengawasi keluarga melakukan perawatan
4) Membantu keluarga untuk menemukan cara bagaimana
membuat lingkungan menjadi sehat, dengan cara
a) Menemukan sumber-sumber yang dapat digunakan
keluarga
b) Melakukan perubahan lingkungan keluarga seoptimal
mungkin
5) Memotivasi keluarga untuk memanfaatkan fasilitas
kesehatan yang ada, dengan cara
a) Mengenalkan fasilitas yang ada dilingkungan keluarga
b) Membantu keluarga menggunakan fasilitas kesehatan
yang ada
E. TINDAKAN KEPERAWATAN KELUARGA
Impelementasi atau tindakan adalah pengelolaan atau perwujudan dari
rencana keperawatan yang disusun pada tahap perencanaan.
Ada 3 tahap dalam tindakan keperawatan keluarga, yaitu
1. Tahap 1 : Persiapan
Persiapan ini meliputi kegiatan-kegiatan
a. Kontrak dengan keluarga
b. Mempersiapkan alat yang dibutuhkan
c. Mempersiapkan lingkungan yang kondusif
d. Mengidentifikasi aspek-aspek hukum dan etik
2. Tahap 2 : Intervensi
Tindakan keperawatan yang dilakukan berdasarkan tanggung
jawab perawat secara professional adalah
a. Independent
Tindakan yang dilakukan tanpa petunjuk dan perintah dari
tenaga kesehatan lainnya.
Tipe tindakan independent keperawatan dapat dikategorikan
menjadi 4, yaitu
1) Tindakan diagnostic
a) Wawancara dengan klien
b) Observasi dan pemeriksaan fisik
c) Melakukan pemeriksaan labroratorium sederhana dan
membaca hasil pemeriksaan labroratorium
2) Tindakan teraupetik
Untuk mencegah, mengurangi masalah klien
3) Tindakan edukatif
Tindakan untuk merubah perilaku klien melalui promosi
kesehatan dan pendidikan kesehatan pada klien
4) Tindakan merujuk
Tindakan kerjasama dengan tim kesehatan lainnya.
b. Interdependent
Yaitu kegiatan yang memerlukan kerjasama dengan tenaga
kesehatan lainnya, misalnya tenaga sosial, ahli gizi, fisioterapi
dan dokter yang lainya.
c. Dependent
Yaitu pelaksanaan rencana tindakan medis.
3. Tahap 3 : Dokumentasi
Pelaksanaan tindakan keperawatan harus diikuti oleh pencatatan
yang lengkap dan akurat terhadap suatu kejadian dalam proses
keperawatan.
F. EVALUASI
Tahap penilaian atau evaluasi adalah perbandingan yang sistematis dan
terencana tentang kesehatan keluarga dengan tujuan yang telah
ditetapkan. Tujuan evaluasi adalah untuk melihat kemampuan keluarga
dalam mencapai tujuan
1. Tahap evaluasi
Evaluasi dapat dibagi dalam 2 jenis yaitu
a) Evaluasi berjalan (Sumatif)
Evaluasi jenis ini dikerjakan dalam bentuk pengisian format
catatan perkembangan dengan berorientasi pada masalah yang
dialami oleh keluarga. Format yang dipakai adalah format
SOAP.
b) Evaluasi akhir (Formatif)
Evaluasi jenis ini dikerjakan dengan cara membandingkan
antara tujuan yang akan dicapai. Bila terdapat kesenjangan
diantara keduanya, mungkin semua tahap dalam proses
keperawatan perlu ditinjau kembali agar didapat data data,
masalah atau rencana yang akan dimodifikasi.
2. Metode evaluasi
Metode yang dipakai dalam evaluasi adalah
a. Observasi langsung
b. Wawancara
c. Memeriksa laporan
d. Latihan simulasi
3. Mengukur pencapaian keluarga
Factor yang dievaluasi ada beberapa komponen meliputi :
a. Kognitif (pengetahuan )
Lingkup evaluasi pada kognitif adalah
1) Pengetahuan keluarga mengenai penyakitnya
2) Mengontrol gejalanya
3) Pengobatan
4) Diet , aktivitas, persediaan alat alat
5) Resiko komplikasi
6) Gejala yang harus laporkan
7) Pencegahan

a). Interview, dengan cara :

- menanyakan kepada keluarga untuk mengingat beberapa fakta


yang sudah diajarkan

- menanyakan kepada keluarga umtuk menyatakan informasi


yang spesifik dengan kata kata keluarga sendiri (pendapat
keluarga sendiri)
- mengajak keluarga pada situasi hipotesa dan tanyakan
tindakan yang tepat terhadap apa yang ditanyakan

b) kertas dan pensil perawat menggunakan kertas dan pensil


untuk mengevaluasi pengetahuan keluarga terhadapo hal-hal
yang telah di ajarkan
B. Afektif (status emosional) dengan cara observasi secara
langsug yaityu dengan cara observasi ekspresi wajah postur,
tubuh nada suara, isi pesan secara verbal pada waktu
melakukan wawancara.
C. Psikomotor,yaitu dengan cara melihat apa yang di lakukan
keluarga sesuai yang di harapkan.
4.Penentuan keputussan pada tahab evaluasi.
Ada 3 kemungkinan keputusan pada tahap ini, yaitu :
1. Keluarga telah mencapai hasil yang di tentukan dalam
tujuan, sehingga rencana mungkin di hentikan
2. Keluarga masih dalam proses mencapai hasil yang di
tentukan, sehingga perlu penambah waktu, resources, dan
intervensi sebelum tujuan berhasil
3. Keluarga tidak dapat mencapai hasil yang di tentukan
sehingga perlu :
- Mengkaji ulang masalah atau respon yang lebih akurat
- Membuat outkom yang baru, mungkin outkom pertama
tidak realistis atau mungkin keluarga tidak
menghendaki terhadap tujuan yang disusun oleh
perawat
- Intervensi keperawatan harus di evaluasi dalam hal
ketepatan untuk mencapai tujuan sebelumnya.
DAFTAR PUSTAKA

Ali, Zaidin.2010.Pengantar Keperawatan Keluarga.Jakarta:EGC.

Andarmoyo, S.2002.Keperawatan Keluarga Konsep Teori, Proses dan Praktik


Keperawatan. Yogyakarta:Graha Ilmu.

Ferdiman, M Marilyn., Bowden, R Vicky., Jones, G Elaine.2009.Keperawatan


Keluarga Riset, Teori & Praktik.Jakarta:EGC.

Muhlisin, Abi.2012.Keperawatan Keluarga.Yogyakarta:Gosyen Publishing.

Induniasih,.Ratna, Wahyu.Promosi Kesehatan Pendidikan Kesehatan dalam


Keperawatan.Yogyakarta:PT. Pustaka Baru.

Setiadi.2008.Konsep & Proses Keperawatan Keluarga.Yogyakarta:Graha Ilmu.

Suprajitno.2009.Asuhan Keperawatan Keluarga : Aplikasi dalam


Praktik.Jakarta:EGC.

Anda mungkin juga menyukai