KELUARGA
Disusun Oleh :
1. Health educator
Memberikan pendidikan kesehatan kepada keluarga
A. Pengkajian
Pengkajian adalah suatu tahapan ketika seorang perawat
mengumpulkan suatu informasi secara terus menerus tentang keluarga
yang dibinanya. Pengkajian merupakan langkah awal pelaksanaan
asuhan keperawatan keluarga. Agar diperolrh data pengkajian yang
akurat dan sesuai dengan keadaan keluarga, perawat diharapkan
menggunakan bahasa ibu (yang digunakan setiap hari), lugas, dan
sederhana.
Cara pengumpulan data tentang keluarga yang dapat dilakuakan antara
lain dengan :
1. Wawancara
Wawancara yaitu menanyakan atau menjawab yang berhubungan
dengan masalah yang dihadapi keluarga dan merupakan suatu
komunikasi yang direncanakan.
Tujuan komunikasi atau wawancara disini adalah :
a. Mendapatkan informasi yang diperlukan.
b. Meningkatkan hubungan perawat-keluarga dalam komunikasi.
c. Membantu keluarga untuk memperoleh informasi yang
dibutuhkan.
2. Pengamatan
Pengamatan dilakuakan yang berkaitan dengan hal yang tidak perlu
ditanyakan (ventilasi, penerangan, dan kebersihan).
3. Studi dokumentasi
Studi dokumentasi yang bisa dijadikan acuhan oleh perawat antara
lain adalah KMS, kartu keluarga dan catatan kesehatan lainnya
misalnya informasi-informasi tertulis maupun lisan dari rujukan
dari berbagai lembaga yang menangani keluarga dan dari anggota
tim kesehatan lainnya.
4. Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan fisik dilakukan hanya pada angita keluarga yang
mempunyai masalah kesehatan. Beberapa alat yang dapat dipakai
dalam pengumpulan data antara lain adalah :
a. Berupa questioner
b. Daftar ceklis
c. Inventaris dan lainnya
5. Data umum
Pengkajian terhadap data umum keluarga meliputi nama kepala
keluarga, alamat, pekerjaan, pendidikan, dan komposisi keluarga
6. Tipe keluarga
Menjelaskan mengenai jenis tipe keluarga beserta kendala atau
masalah terjadi dengan jenis tipe keluarga tersebut.
7. Suku bangsa
Mengkaji asal suku bangsa keluarga tersebut serta menidentifikasi
budaya suku bangsa tersebut terkait dengan kesehatan.
8. Agama
Mengkaji agama yang dianut oleh keluarga serta kepercayaan yang
dapat dipengaruhi kesehatan.
9. Status sosial ekonomi
Status sosial ekonomi keluarga ditentukan oleh pendapaytan yang
baik dari kepala keluarga maupun keluarga lainnya. Selain itu
status sosial ekonomi keluarga ditentukan pula oleh kebutuhan-
kebutuhan yang dikeluarkan oleh keluarga serta barang-barang
yang dimiliki keluarga.
10. Aktivitas rekreasi keluarga
Rekreasi keluarga tidak hanya dilihat kapan saja keluarga pergi
bersama-sama untuk mengunjungi tempat rekreasi tertentu. Namun
dengan menonton tv dan mendengarkan radio juga merupakan
tempat rekreasi.
11. Riwayat dan tahap perkembangan keluarga
a. Tahap perkembangan keluarga saat ini
Tahap perkembangan keluarga ditentukan dengan anak
tertua dari keluarga inti.
b. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi.
Menjelaskan mengenai tugas perkembangan yang belum
terpenuhi oleh keluarga serta kendala mengapa tugas
perkembangan tersebut belum terpenuhi.
c. Riwayat keluarga inti
Menjelaskan mengenai riwayat kesehatan keluarga inti,
yang meliputi riwayat penyakit keturunan, riwayat
kesehatan masing-masing kesehatan keluarga.
d. Riwayat keluarga sebelumnya
Dijelaskan mengenai riwayat kesehatan pada keluarga dari
pihak suami dan istri.
12. Stress dan koping keluarga
a. Stressor jangka pendek dan panjang
b. Kemampuan keluarga berespon terhadapm situasi atau stressor
c. Strategi koping yang digunakan keluarga bila menghadapi
permasalahan
d. Strategi adaptasi fungsional
13. Harapan keluarga
Pada akhir pengkajian perawat menanyakan harapan keluarga
terhadap tugas kesehatan yang ada.
B. ANALISA DATA
Setelah data terkumpul (dalam format pengkajian) maka
selanjutnya dilakukan analisa data yaitu mengkaitkan data dan
menghubungkan dengan konsep teori dan prinsip yang relevan
untuk membuat kesimpulan dalam menentukan masalah kesehatan
dan keperawatan keluarga.
Cara analisa data adalah :
1. Falidasi data, yaitu meneliti kambali data yang mengumpul
dalam format pengakajian
2. Mengkelompokkan data berdasarkan kebutuhan biopsy-sosial
dan spiritual.
3. Membandingkan dengan standar.
4. Membuat kesimpulan tentang kesenjangan yang diketemukan.
Ada 3 norma yang perlu diperhatikan dalam melihat
perkembangan kesehatan keluarga untuk melakukan analisa
data, yaitu :
1. keadaan kesehatan yang normal bagi setiap anggota
keluarga, yang meliputi :
a. Keadaan kesehatan fisik, mental, sosial anggota
keluarga.
b. Keadaan pertumbuhan dan perkembangan anggota
keluarga.
c. Keadaan gizi anggota keluarga.
d. Status imunisasi anggota keluarga
e. Kehamilan adan KB
2. Keadaan rumah dan sanitasi lingkungan, yang meliputi :
a. Rumah yang meliputi fentilasi, penerangan,
kebersihan, kontruksi, luas rumah dan sebagainya.
b. Sumber air minum.
c. Jamban keluarga.
d. Tempat pembuangan air limbah.
e. Pemanfaatan pekarangan yang ada dan sebagainya.
3. Karakteristik keluarga, yang meliputi :
a. Sifat-sifat keluarga
b. Dinamika dalam keluarga
c. Komunikasi dalam keluarga
d. Interaksi antar angota keluarga
e. Kesanggupan keluarga dalam membawa
perkembangan anggota keluarga
f. Kebiasaan dan nilai nilai yang berlaku dalam
keluarga
C. DIAGNOSA KEPERAWATAN KELUARGA
Diagnose keperawatan keluarga dirumuskan berdasarkan data yang
didapatkan pada pengkajian yang terdiri dari masalah keperawatan
yang kerkenaan pada individu dalam keluarga yang sakit berhubungan
dengan etiologi yang berasal dari pengkajian fungsi keperawatan
keluarga.
Diagnose keperawatan keluarga mengacu pada P-E-S dimana untuk
problem dapat digunakan tipologi dari NANDA maupun Doenges
sebagai masalah individu yang sakit dan etiologi berkenaan dengan
lima tugas keluarga dalam hal kesehatan atau keperawatan.
Tipilogi dari diagnose keperawatan keluarga yaitu
1. Aktual (terjadi deficit atau gangguan kesehatan)
Dari hasil pengkajian didapatkan data mengenai tanda dan gejala
dari gangguan kesehatan. Contoh :
Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan pada balita (An. B)
keluarga Tn. L berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga
mengenal masalah anggota keluarga yang mengalami gangguan
mobilisasi dan tumbuh kembang.
2. Resiko (ancaman kesehatan)
Sudah ada data yang menunjang namun belum terjadi gangguan,
misalnya : dilingkungan rumah yang kurang bersih, pola makan
yang tidak adekuat, stimulasi tumbuh kembang yang tidak adekuat.
Contoh :
a. Resiko gangguan tumbuh-kembang pada balita (An. I) keluarga
Tn. T berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga
melakukan stimulasi terhadap anak balita.
b. Resiko gangguan mobiliasasi fisik pada lansia (Ny.E) keluarga
Tn. A berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga
mengenal masalah angota keluarga dengan ganggguan gerak
ekstermitas.
3. Potensial (keadaan sejahtera/”wellness”)
Suatu keadaan dimana keluarga dalam keadaan sejahtera sehingga
kesehatan keluarga dapat ditingkatkan.
Contoh :
a. Potensial peningkatan status kesehatan pada balita (An. I) pada
keluarga Tn. A
b. Potensial peningkatan status kesehatan pada pasangan baru
menikah keluarga Tn. B
Dalam satu keluarga dapat saja perawat menemukan lebih dari satu
diagnosis keperawatan keluarga untuk menentukan prioritas
terhadap diagnosis keperawatan keluarga yang dapat ditentukan
berdasarkan factor-faktor yang dapat mempengaruhi tingkat
prioritas, yaitu
a. Kriteria pertama, yaitu memerlukan tindakan segera dan
biasanya disadari dan dirasakan oleh keluarga
b. Kriteria kedua, yaitu untuk kemungkinan masalah dapat diubah
perawat perlu memperhatikan terjangkaunya factor-faktor
sebagai berikut
1) Pengetahuan dan teknologi dari tindakan untuk menangani
masalah
2) Sumber daya keluarga: dalam bentuk fisik, keuangan dan
tenaga
3) Sumber daya perawat: dalam bentuk pengetahuan,
ketrampilan dan waktu
4) Sumber daya masyarakat: dalam bentuk fasilitas, organisasi
dalam masyarakat dan sokongan masyarakat
c. Kriteria ketiga, yaitu potensial masalah dapat dicegah, factor
yang diperhatikan adalah :
1) Kepelikan dari masalah
2) Lama masalah berhubungan dengan jangka waktu masalah
3) Tindakan yang sedang dijalankan adalah tindakan untuk
memperbaiki masalah
4) Adanya kelompok yang peka menambah potensial
mencegah masalah
d. Kriteria keempat, yaitu menonjolnya masalah perawat menilai
persepsi atau keluarga dalam melihat masalah kesehatan.
D. PERENCANAAN KEPERAWATAN KELUARGA
Perencanaan adalah bagian dari fase pengorganisasian dalam proses
keperawatan keluarga yang meliputi penentuan tujuan perawatan
(jangka panjang/jangka pendek), penetapan standart dan kriteria serta
menentukan perencanaan untuk mengatasi masalah keluarga.
1. Penetapan Tujuan
a. Tujuan jangka panjang
Menekankan pada perubahan perilaku dan mengarah kepada
kemampuan mandiri. Dan lebih baik ada batas waktunya,
missal dalam waktu 2hari.
b. Tujuan jangka pendek
Ditekankan pada keadaan yang bisa dicapai setiap harinya yang
dihubungkan dengan keadaan yang mengancam kehidupan.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam merumuskan tujuan
keperawatan adalah
1) Berdasarkan masalah yang telah dirumuskan
2) Merupakan hasil akhir yang ingin dicapai
3) Tujuan operasional objektif dilakukan perawat dan keluarga
4) Mencakup kriteria keberhasilan sebagai dasar evaluasi