Anda di halaman 1dari 21

See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.

net/publication/329012930

Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit Dalam Peningkatan Mutu


Pelayanan di Rumah Sakit Umum Daerah Pangkep (Studi Kualitatif di Rumah
Sakit Umum Daerah Pangkep)

Article · September 2016

CITATIONS READS

0 1,890

1 author:

Arlin Adam
Universitas Pejuang Republik Indonesia
98 PUBLICATIONS   1 CITATION   

SEE PROFILE

Some of the authors of this publication are also working on these related projects:

Health Sociology View project

Key models of public service in the wide administratif region View project

All content following this page was uploaded by Arlin Adam on 17 November 2018.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


ISSN : 2085-5273

Vol. VIII SEPTEMBER 2016 No. 2

MEDIA
KOMUNITAS KESEHATAN

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN RUMAH SAKIT DALAM PENINGKATAN


MUTU PELAYANAN DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH PANGKEP
(Studi Kualitatif Di Rumah Sakit Umum Daerah Pangkep)

“MUTU PELAYANAN KESEHATAN TERHADAP KEPUASAN PASIEN RAWAT JALAN


(Studi Analitik di Semen Tonasa Medical Centre Kabupaten Pangkep,

“KEJADIAN DIABETES MELITUS”


(Studi Analitik di Rumah Sakit Stella Maris Makassar)

“STATUS GIZI PADA PENDERITA TB PARU


(Studi Analitik Di Balai Besar Kesehatan Paru Asyarakat Makassar)

“KEHAMILAN TIDAK DIINGINKAN DAN ABORSI


(Studi Kualitatif di RSKDIA Siti Fatimah Makassar)”

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU DENGAN TINDAKAN


PENANGANAN DIARE PADA ANAK BALITA DI PUSKESMAS BARA PERMAI
KOTA PALOPO

HUBUNGAN SANITASI LINGKUNGAN DENGAN KEJADIAN DIARE DI WILAYAH


KERJA PUSKESMAS TAMALANREA JAYA KECAMATAN TAMALANREA
TAHUN 2016

TINJAUAN YURIDIS TERHADAP TINDAK PIDANA PENCURIAN


DENGAN KEKERASAN YANG DILAKUKAN OLEH ANAK
SECARA BERSAMA-SAMA

ANALISIS FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN AKTIVITAS CHOLINESTERASE


PADA KELUARGA PETANI DI KELURAHAN PATTAPANG, MALINO

PENGARUH MOTIVASI DOSEN DAN MINAT BELAJAR TERHADAP PRESTASI


MAHASISWA JURUSAN KEBIDANAN STIKES BINA BANGSA MAJENE
TAHUN 2012
Jurnal Media Komonitas Kesehatan Vol. VIII No. 2, September 2016

MEDIA KOMUNITAS
KESEHATAN FKM UPRI
MAKASSAR

Penanggung Jawab :
1. DR. Arlin Adam, SKM, M.Si
2. AndiAsri, SKM,M.kes
3. Muhammad Arsyad, SKM, M.Kes
4. Adam badwi, SKM, M.M
Redaksi Ahli :
1. Prof. DR. Noor Nasry Nur, MPH
2. Prof. DR. AndiAgustang, MS
3. DR. dr. Burhanuddin Bahar, MS
4. DR. dr. H. A. Armyn Nurdin, M.Sc

Redaktur Pelaksana
Ketua : Muhammad Azwar, SKM, M.Kes
Sekretaris : Abd. Gafur, SKM, M.Kes
Editor : Munadhir, S.Pd, M.Pd
Adnan Adam, S.Pd, M.Pd

Staf Redaksi : Dedi Maulana

Alamat Redaksi : JL. Gunung Bawakaraeng No. 72 Makassar


Tlp. 0411-3635438
Fax. 0411-3635438
Web : www.fkmupri.ac.id
PENGANTAR REDAKSI

Pembaca yang budiman,

Syukur Alhamdulillah kami panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat,
hidayah dan karunia-NYA sehingga jurnal Media Komunikasi Kesehatan edisi Volume VIII September
nomor 2 tahun 2016 dapat diselesaikan. Jurnal ini merupakan hasil-hasil penelitian dari para akademisi
dan birokrasi, Penyusunan jurnal ini tentunya tidak terlepas dari bantuan, bimbingan, dan motivasi dari
berbagai pihak, untuk itu pada kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak
yang telah membantu atas terbitnya jurnal ini.

Kami berharap jurnal ini bermanfaat bagi para akademisi dan birokrasi. Kami mengharapkan
saran dan masukan dari pembaca, sehingga dapat menyempurnakan jurnal ini nantinya

Makassar, September 2016

Redaksi
DAFTAR ISI
SISTEM INFORMASI MANAJEMEN RUMAH SAKIT DALAM PENINGKATAN 1
MUTU PELAYANAN DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH PANGKEP
(Studi Kualitatif Di Rumah Sakit Umum Daerah Pangkep)
Arlin Adam*

“MUTU PELAYANAN KESEHATAN TERHADAP KEPUASAN PASIEN RAWAT JALAN


(Studi Analitik di Semen Tonasa Medical Centre Kabupaten Pangkep, 16
Zainuddin*

“KEJADIAN DIABETES MELITUS” (Studi Analitik di Rumah Sakit Stella Maris Makassar) 31
Abdul gafur*

“STATUS GIZI PADA PENDERITA TB PARU 43


(Studi Analitik Di Balai Besar Kesehatan Paru Asyarakat Makassar)
Andi Alim*, Murtini**

“KEHAMILAN TIDAK DIINGINKAN DAN ABORSI 53


(Studi Kualitatif di RSKDIA Siti Fatimah Makassar)”
Munadhir*

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU DENGAN TINDAKAN


PENANGANAN DIARE PADA ANAK BALITA DI PUSKESMAS BARA PERMAI KOTA 65
PALOPO
Sudirman Sanuddin* Jalaluddin Abdul Malek** Suhana Saad*** Delyani****

HUBUNGAN SANITASI LINGKUNGAN DENGAN KEJADIAN DIARE DI WILAYAH 75


KERJA PUSKESMAS TAMALANREA JAYA KECAMATAN TAMALANREA
TAHUN 2016
Muslimin*

TINJAUAN YURIDIS TERHADAP TINDAK PIDANA PENCURIAN 88


DENGAN KEKERASAN YANG DILAKUKAN OLEH ANAK
SECARA BERSAMA-SAMA
VERAWATI*

ANALISIS FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN AKTIVITAS CHOLINESTERASE 93


PADA KELUARGA PETANI DI KELURAHAN PATTAPANG, MALINO
MAARIFAH DAHLAN*

PENGARUH MOTIVASI DOSEN DAN MINAT BELAJAR TERHADAP PRESTASI


MAHASISWA JURUSAN KEBIDANAN STIKES BINA BANGSA MAJENE 110
TAHUN 2012
SASTRARIAH*
Media Komunitas Kesehatan FKM UPRI Makassar Vol. VIII September No. 2, 2016

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN RUMAH SAKIT DALAM PENINGKATAN MUTU


PELAYANAN DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH PANGKEP (Studi Kualitatif Di Rumah
Sakit Umum Daerah Pangkep)

ARLIN ADAM*

*Dosen FKM UPRI

Sistem informasi menjadi faktor penting untuk meningkatkan pelayanan sekaligus penghematan
bagi rumah sakit. Komputerisasi sistem informasi pelayanan merupakan solusi yang tepat untuk
memecahkan masalah ini. Rumah Sakit Umum Daerah Pangkep(RSUD) merupakan salah satu rumah
sakit yang terus berupaya melakukan peningkatan baik mutu pelayanan maupun fasilitas rumah sakit.
Berdasarkan penjelasan di atas, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana penerapan sistem
informasi manajemen rumah sakit di RSUD Kabupaten Pangkepdalam peningkatan mutu pelayanan.
Sistem informasi manajemen rumah sakit di RSUD Pangkep mencakup tiga aktivitas yaitu input, proses
dan output, yang dalam pelaksanaanya dipengaruhi oleh faktor pendorong dan penghambat. Dari hasil
penelitian ini dapat dilihat bahwa sistem informasi manajemen rumah sakit daerah pangkep
mekanismenya dengan mekanisme pelaporan, Hal ini ditujukan agar informasi yang dihasilkan juga
digunakan sebagai feedback atau umpan balik sebagai bahan evaluasi atau monitoring pelaksanaan
program-program yang dijalankan oleh rumah sakit umum daerah kabupaten pangkep, sehingga nantinya
akan dibuat perbaikan-perbaikan atau peningkatan kualitas pelayanan kesehatan yang ada. Saran yang
dapat diberikan oleh peneliti diharapkan RSUD Kabupaten Pangkep mampu mempertahankan atau
mengembangkan pemanfaatan teknologi informasi dalam sistem informasi pelayanan kesehatan bagi
masyarakat pangkep

Kata kunci, perilaku, hipertensi dan ibu hamil


Peraturan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia Nomor 82 Tahun 2013 dalam
PENDAHULUAN pasal 1 menyebutkan bahwa sistem
informasi manajemen rumah sakit yang
A. Latar Belakang selanjutnya disingkat SIMRS adalah suatu
Hipertensi merupakan tekanan darah di sistem teknologi informasi komunikasi yang
batas normal, hipertensi termasuk dalam memproses dan mengintegrasikan seluruh
masalah global yang melanda alur proses pelayanan rumah sakit dalam
dunia.Menurut data WHO (World Health bentuk jaringan koordinasi, pelaporan dan
Organization) pada tahun 2012 jumlah kasus prosedur administrasi untuk memperoleh
hipertensi ada 839 juta kasus. Kasus ini informasi secara tepat dan akurat, dan
diperkirakan akan semakin tinggi pada tahun merupakan bagian dari sistem informasi
2025 dengan jumlah 1,15 milyar kasus atau kesehatan. Pada era globalisasi rumah sakit
sekitar 29% dari total penduduk dunia. juga terkena dampaknya, sehingga
Secara global, 80% kematian ibu hamil yang dibutuhkan kesiapan infrastruktur dan sarana
tergolong dalam penyebab kematian ibu yang berstandar global untuk mendukung
secara langsung, yaitu disebabkan karena segala aktivitas yang terjadi di rumah sakit.
terjadi pendarahan (25%) biasanya Segala upaya peningkatan kemampuan dan
pendarahan pasca persalinan, hipertensi kapasitas bertujuan untuk meningkatkan
pada ibu hamil (12%), partus macet (8%), kualitas pelayanan agar mampu memenuhi
Hipertensi pra persalinan (15%), aborsi tuntutan kebutuhan rumah sakit. Pada
(13%) dan karena sebab lain (7%) (WHO; kondisi tersebut data dan informasi menjadi
2012). komponen yang penting bagi setiap

1
Media Komunitas Kesehatan FKM UPRI Makassar Vol. VIII September No. 2, 2016

penyelenggara pelayanan yang bermutu di tempat dokumen. Beberapa kondisi tersebut


rumah sakit. kurang mendukung untuk menciptakan dan
memperlancar transaksi pelayanan medis
Dengan adanya sistem informasi yang cepat, tepat dan handal.
berbasis komputer yang dapat membantu
dalam proses transaksipelayanan Rumah sakit umum daerah pangkep
medismenghindarkan dokumen mudah sesuai SK Bupati Pangkep No. 158 Tahun
rusak, pengambilan dokumen dan informasi 2004 tanggal 31 Desember 2004 berstatus
medis di rumah sakit kelas Cyang mana rumah sakit
ini diharuskan mutlak melaksanakan sistem
dalamnya dapat diakses dengan mudah informasi manajemen rumah sakit dalam
dan cepat dan menghemat sumber daya serta rangka meningkatkan mutu pelayanan
menghasilkan informasi secara cepat, dan kesehatan, Rumah sakit ini telah membentuk
tepat waktu bagi setiap level manajemen organisasi dan tata kerja sistem informasi
pelayanan medis. Dengan adanya sistem rumah sakit yang menjalankan program
informasi manajemen rumah sakit, para sistem informasi manajemen rumah
medis tidak perlu memikirkan kemampuan sakityang berbasis penggunaan komputer
finansial pasien dan tidak membeda-bedakan yang menggunakan jaringan (Local Area
pelayanan kepada pasien karena tenaga Network/LAN). Instalasi yang menjalankan
medis akan diberi insentif yang sama untuk modul sistem informasi manajemen rumah
tindakan yang sama, tidak tergantung sakit, yaitu rawat jalan (poli), instalasi gawat
darurat, instalasi radiologi, instalasi farmasi,
kepada siapa pelayanan medis tersebut
fisioterapi, instalasi laboratorium, dan
diberikan. Pola tersebut terbukti
bagian rekam medis.
mempengaruhi secara positif kinerja para
tenaga medis yang pada akhirnya akan Dalam pelaksanaannyadi rumah sakit
meningkatkan mutu pelayanan rumah sakit umum daerah pangkep tersebut tidak
secara kesuluruhan. Selain itu, juga dapat berjalan maksimal dikarenakan adanya
menjaga standar praktek medis yang baik permasalahan di masing-masing instalasi,
dan benar, menjadi alat koordinasi yang misalnya kurangnya tenaga operator, adanya
sangat efektif, fungsi kontrol yang kelalaian operator di bagian rekam medis
konsisten, dan meningkatkan pendapatan. sehingga masih terjadi kasus informasi data
yang double, dan pelayanan pada pasien
Tanpa aplikasi sistem informasi masih lambat. rumah sakit umum daerah
manajemen rumah sakit maka proses-proses pangkep ini rata-rata Bed Occupation Rate
sistem informasi secara manual harus (BOR) 60%, bila aksesinformasi ini
dilakukan pada pelayanan yang mana tiap- dilaksanakan dengan baik sistem
tiap pasien datang kegiatan seperti
pengambilan kembali dokumen serta pelayanan dapat ditingkatkan dan
pengambilan informasi di dalamnya yang kepuasaan pasien terhadap rumah sakit
berlanjut pada penambahan catatan secara dapat dipertahankan dan sistem pelayanan
manual, kondisi ini mempunyai beberapa ditingkatkan dapat bermutu dan
kelemahan yaitu relatif lamanya dipertahankan.
pengambilan dokumen, mudah rusaknya
dokumen karena kontak manual saat Hambatan yang dihadapi dalam
pengambilan dan penambahan pencatatan, pelaksanaan sistem informasi manajemen
bentuk catatan manual sebagai informasi rumah sakit ini adalah pada komponen
dalam pengambilan keputusan medik kurang Sumber Daya Manusia (SDM) berupa
rapi dan jelas untuk dibaca dibanding hambatan psikologis saja, hambatan tersebut
catatan secara elektronik dan proses dapat berasal dari semua jenjang mulai dari
pembuatan laporan yang terasa menambah dewan direksi sampai kepada pihak
beban kerja serta inefisiensi kertas kerja dan pelaksana.Misalnya dewan direksi takut

2
Media Komunitas Kesehatan FKM UPRI Makassar Vol. VIII September No. 2, 2016

melakukan investasi yang relatif besar tanpa c. Diketahuinya unsur - unsur luaran dari
adanya kepastian.Konsep ekonomi informasi pengelolaan sistem informasi
kesehatan belum dirumuskan secara jelas, manajemen rumah sakit (SIMRS)
manajer belum betul-betul memahami
perlunya sistem informasi manajemen METODE PENELITIAN
rumah sakit,keasingan terhadap teknologi
informasi, kesulitan dalam menghadapi a. Jenis penelitian
perubahan budaya dan perilaku dengan
Jenis penelitian yang digunakan ini
diterapkannya sistem informasi manajemen
bersifat deskriptif kualitatif yaitu
rumah sakit, dan kurangnya saling
menggambarkan secara tepat sifat-sifat
pengertian antara klinisi, manajer, dan
individu, gejala, keadaan, atau kelompok
pengelola sistem informasi manajemen
tertentu dan hubungan satu gejala dengan
rumah sakit.
gejala lain. Dalam penelitian ini penulis
Berdasarkan uraian di atas, maka berusaha untuk mendeskripsikan Sistem
penulis tertarik untuk melakukan penelitian Informasi Manajemen Rumah Sakit dalam
di rumah sakit umum daerah pangkep guna peningkatan mutu pelayanan di Rumah Sakit
mengetahui bagaimana pelaksanaan dan Umum Daerah Pangkep
hambatan-hambatan dalam pelaksanaan
sistem informasi manajemen rumah sakit b. Lokasi penelitian dan waktu penelitian
dirumah sakit tersebut, sehingga rumah sakit Penelitian ini mengambil lokasi di
umum daerah pangkep dapat memberikan Rumah Sakit Umum Daerah Pangkeppada
pelayanan yang lebih maksimal untuk tanggal 15 Juni s/d 15 Juli 2016 dengan
masyarakat dan dapat memperbaiki berbagai pertimbangan sebagai berikut :
pelaksanaan sistem informasi manajemen 1) Karena Rumah Sakit Umum
DaerahPangkep memiliki peranan yang
rumah sakit yang masih kurang berjalan
penting bagi pelayanan kesehatan untuk
secara optimal dan pelayanan dapat
ditingkatkan dan kepuasaan pasien terhadap masyarakat terutama masyarakat
rumah sakit juga akan meningkat. Alasan Kabupaten Pangkep.
2) Kemajuan Teknologi Informasi sebagai
peneliti memilih rumah sakit umum daerah
standar Sistem Informasi Manajemen
pangkep dikarenakan rumah sakit ini telah
Rumah Sakit.
menjalankan sistem informasi manajemen 3) Pada Rumah Sakit Umum Daerah
rumah sakit berbasis komputerisasi sejak Pangkep memungkinkan penelitian untuk
tahun 2015 sampai sekarang, dan juga akses mendapatkan data yang diperlukan sesuai
ke rumah sakit dirasakan lebih mudah dan dengan permasalahan yang ada.
lebih menghemat waktu.
c. Informan
B. Tujuan Penelitian
Informan adalah mereka yang
Tujuan Umum
mengetahui tentang pelaksanaan sistem
Diketahuinya Sistem Informasi informasi rumah sakit secara mendalam,
Manajemen Rumah Sakit di Rumah Sakit yaitu : Kepala Instalasi Rawat Jalan,
Umum Daerah Pangkep Kepala Instalasi Rawat Inap, Kepala
Tujuan Khusus Instalasi Penunjang Medik, Kepala Sub.
Bidang Program Evaluasi dan
a. Diketahuinya unsur – unsur masukan Perencanan, Kepala Sub. Bidang Rekam
dalam pengelolaan sistem informasi Medik, Kepala SubBidang Diklat,
manajemen rumah sakit (SIMRS) Petugas pengolah data SIRS masing-
b. Diketahuinya unsur - unsur proses
masing 1 orang. Perawat yang bertugas
pengelolaan sistem informasi
manajemen rumah sakit (SIMRS) pada instalasi rawat jalan sebanyak 2

3
Media Komunitas Kesehatan FKM UPRI Makassar Vol. VIII September No. 2, 2016

orang, Perawat yang bertugas pada mengeksplorasi sistem informasi manajemen


instalasi rawat inap sebanyak 2 orang dan rumah sakit dari konsep-konsep proses
Petugas di Instalasi Penunjang Medik pengelolaan data, sumber daya manusia dan
masing – masing 1 orang, Jadi jumlah pemanfaatan informasi.kesimpulan yang
informan sebanyak 12 orang. menyatakan bahwa dalam penyelenggaraan
sistem informasi manajemen rumah sakit,jumlah
tenaga untuk pengumpulan data awal sudah
d. Teknik Pengumpulan Data
dianggap cukupmeski mereka merangkap tugas
1) Dokumentasi
sedang tenaga pada bagian pengolahdata masih
Dalam penelitian ini teknik dokumentasi
dianggap kurang.
ditempuh melalui penelaahan terhadap
Seleksi dan pengembangan sumber daya
dokumen yang sudah ada.Adapun data manusia untuk sistem informasi manajemen
yang diperoleh dari dokumentasi adalah rumah sakit hanya merujuk pada tingkat
berupa profil Rumah Sakit Umum pendidikan dan pelatihan, sebagai
Daerah Pangkep. pengembangan sistem informasi yang sedang
2) Observasi berjalan. Indikatornya yaitu pendidikan dan
Pada penelitian ini, teknik observasi pelatihan, kendala dan solusi dalam
dilakukan untuk memperoleh data : pengembangan pengelolaan sistem informasi
Tampilan layar sistem informasi manajemen rumah sakit. Untuk memperoleh
pelayanan kesehatan, dan tampilan layar informasi tentang konsep-konsep tersebut
registrasi pasien rumah sakit umum dilakukan wawancara mendalam.
daerah pangkep.
3) Wawancara Untuk memperoleh fakta-fakta yang
Untuk memudahkan dalam proses memiliki kreadibilitas tinggi mengenai hal-hal
wawancara, peneliti membuat pedoman tersebut, maka digunakan teknik wawancara
wawancara yang memuat garis-garis mendalam (indeprth interview) observasi dan
pokok pertanyaan, dan apabila dianggap telaah dokumen sebagai instrument penelitian
perlu peneliti dapat mengajukan untuk memperoleh data dan informasi yang
pertanyaan di luar pedoman interview dibutuhkan.Informan dalam penelitian ini yaitu
tersebut mereka yang mengetahui tentang pelaksanaan
sistem informasi rumah sakit secara mendalam,
yaitu : dibagian rekam medik terdiri dari petugas
HASIL DAN PEMBAHASAN pencari status pasien, petugas penerima pasien,
petugas pencetak status, dan petugas pelaporan,
Hasil Penelitian di bagian poliklinik rawat jalan, di bagian
Penelitian ini dilaksanakan di rumah penunjang medik, Kabid perencanaan dan
sakit umum daerah pangkep yang berfokus dari evaluasi dan salah satu staf, serta petugas sistem
segi input (Sumber daya manusia), segi proses informasi manajemen di rumah sakit umum
(pengumpulan data,pengolahan data, penyajian daerah pangkep.
data) dan segi output(Pemanfaatan Pengumpulan data dilakukan melalui
informasi).Alasan peneliti memilih rumah sakit wawancara langsung dengan informan dengan
umum daerah pangkepdikarenakan rumah sakit menggunakan pedoman wawancara dan
ini telah menjalankan sistem informasi observasi partisipasif dilapangan. Pengelolaan
manajemen rumah sakit berbasis komputerisasi data dilakukan secara manual dengan
sejak tahun 2015 sampai sekarang, dan juga mengelompokkan hasil wawancara dan tujuan
akses ke rumah sakit dirasakan lebih mudah dan penelitian dan selanjutnya dilakukan analisis isi
lebih menghemat waktu. Penelitian berlangsung (content analysis)selanjutnya di interpretasikan,
mulai bulan juni sampai juli 2016. kemudian disajikan dalam bentuk narasi.
Adapun hasil penelitian yang diperoleh adalah
Jenis penelitian yang digunakan ini sebagai berikut :
bersifat deskriptif kualitatif untuk

4
Media Komunitas Kesehatan FKM UPRI Makassar Vol. VIII September No. 2, 2016

1. Karakteristik Informan Gambar 6.2


Umur Tampilan Registrasi Pasien Lama
Penelitian ini dilakukan terhadap informan
dengan interval umur 21 tahun sampai 53 tahun.

Pendidikan
Informan yang terinventarisir dengan tingkat
pendidikan S2, tingkat pendidikan S1, dengan
tingkat pendidikan D3, dengan tingkat
pendidikan DI dan dengan tingkat pendidikan
SMA.

Jabatan
Jabatan informan dalam penelitian ini adalah
petugas dibagian rekam medik terdiri dari
petugas pencari status pasien, petugas penerima
pasien, petugas pencetak status, dan petugas
pelaporan, di bagian poliklinik rawat jalan, di
bagian penunjang medik, Kabid perencanaan
dan evaluasi dan salah satu staf, serta petugas
sistem informasi manajemen di rumah sakit
Gambar 6.3
umum daerah pangkep.
Tampilan Registrasi Pasien baru
2. INPUT
Di dalam rangkaian kegiatan sistem
informasi manajemen rumah sakit yang
dijalankan oleh rumah sakit umum daerah
pangkep, sub sistem input merupakan proses
awal dari sebuah perjalanan arus informasi. Sub
sistem input atau data masukan, yaitu aktivitas
pemasukan data seperti registrasi pasien, yang
antara lain pencatatan dan pemeriksaan data
pasien masuk atau berobat dengan tujuan untuk
memperoleh keterangan atau informasi yang di
dalamnya terdapat kegiatan menghimpun data-
data dan fakta-fakta yang relevan dengan
permasalahan yang ada. Berikut adalah tampilan
layar komputer tentang registrasi pasien yang
memuat tentang data-data pasien : Dalam menghimpun data-data dan fakta
Gambar 6.1 maka tidak terlepas dari adanya sumber data,
Tampilan Registrasi Pasien Lama untuk itu maka yang menjadi sumber data di sini
adalah pasien rumah sakit umum daerah
pangkep baik pasien baru maupun pasien lama
atau yang sudah pernah berobat di rumah sakit
umum daerah pangkep. Data calon pasien di
dalam formulir pendaftaran mempunyai peranan
dan fungsi yang penting dalam sub sistem input.
Data tersebut meliputi nama, tempat tanggal
lahir, jenis kelamin, status perkawinan,
pekerjaan, Kartu Tanda Penduduk (KTP), nomor
telepon, dan tanggal atau waktu kunjungan
terakhir pasien.Hal ini tercermin dalam

5
Media Komunitas Kesehatan FKM UPRI Makassar Vol. VIII September No. 2, 2016

wawancara dengan salah satu petugas penerima register pasien di buku”.


pasien di bagian rekam medik sebagai berikut : (M/32Tahun/Wawancara 28/06/2016).
“Registrasi pendaftaran pasien pertama
kali kami akan menanyakan pasien baru atau Adapun tampilan layar cetak data pasien
lama jika pasien baru kami meminta KTP untuk ketika pasien baru adalah sebagai berikut :
menginput data dan selanjutnya ditanyakan Gambar 6.5
mengenai status pasien apakah si pasien berlaku Tampilan Berkas Cetak
umum atau peserta BPJS adapun jika pasien
lama kami akan meminta kartu berobat dari
pasien kemudian mencari no rekam medik yang
tertera pada kartu tersebut”.(K / 26 Tahun /
Wawancara 28/06/2016).

Terdapat beberapa perintah, simpan


untuk menambah data pasien yang baru, ubah
untuk mengubah data pasien yang mengalami
kesalahan dalam pendataan pasien, dan search
untuk mencari data pasien yang telah disimpan
dalam database. Penggunaan ini dapat dilihat
pada gambar dibawah ini.
Gambar 6.4
Tampilan Cari Data Pasien

Dalam wawancara dengan petugas


petugas cetak status pasien sebagai berikut :
“Pasien yang baru mendaftar akan
dibuatkan status baru dan akan dicetakkan
stiker berisi nomor rekam medik dan nama yang
nantinya jika ingin berobat kembali akan
memudahkan petugas pencari
status”.(A.R/22Tahun/Wawancara 28/06/2016).

Setelah melewati proses pendaftaran


atau pengumpulan data pasien, secara khusus
petugas pemasukan data memasukkan data yaitu
data pasien secara langsung kedalam sistem
komputer dengan bantuan formulir atau kartu
Hal ini tercermin dalam wawancara berobat yang berisi sejumlah data untuk di
dengan salah satu petugas pencari status pasien
masukkan ke dalam sistem komputer. Dalam
di bagian rekam medik sebagai berikut:
pengumpulan data pasien, pihak atau unit
“Pasien lama, bisa kami cari data-
datanya dengan memasukkan nomor rekam pendaftaran menggunakan formulir bagi pasien
medik (RM) yang kartunya kami ambil pada baru dan kartu berobat bagi pasien yang pernah
pasien, setelah nomor rekam medik tersebut berobat sebelumnya, dimana data formulir
kami ketik langsung muncul data pasien yang tersebut berisi antara lain, nama, usia, jenis
kami cari sehingga proses pencarian data status kelamin, asal pasien, status pasien dan poliklinik
bisa lebih cepat dan tidak perlu membuka buku yang nantinya akan membantu dalam
kelengkapan data pasien.Berikut tabel data

6
Media Komunitas Kesehatan FKM UPRI Makassar Vol. VIII September No. 2, 2016

registrasi pasien rumah sakit umum daerah Data pada input data registrasi pasien
pangkep : yang ada dalam jaringan sistem informasi
Dalam proses pemasukan data ataupun manajemen rumah sakit ini dibuat dalam bentuk
registrasi pasien, unit pendaftaran menggunakan statistik yang berupa tabel-tabel yang harus diisi
terminal komputer yang saling terhubung satu dan berupa formulir dengan format kolom isian
dengan yang lainnya yang didukung dengan yang sudah ditentukan dan di sesuaikan dengan
perangkat jaringan dengan menggunakan Local keperluan kegiatan masing-masing. Dengan
Area Network (LAN), yaitu merupakan suatu adanya format yang telah ditentukan akan
jaringan antar komputer yang terbatas di suatu memudahkan unit pendaftaran (registrasi pasien)
area yang relatif kecil, yaitu hanya di bagian
dalam pemasukan data-data pasien, sehingga
rekam medik, poli rawat jalan, dan penunjang
mempercepat proses pelayanan untuk kemudian
medik . Terminal komputer dikoordinasi oleh
satu server atau komputer utama, sehingga dikirim baik secara manual dan secara online ke
dalam lingkup rumah sakit umum daerah komputer pusat (server) dalam hal ini unit rekam
pangkep ini komputernya saling terhubung. medis.
Hal ini tercermin dalam wawancara Wawancara dengan Kabid evaluasi dan
dengan salah satu petugas sistem informasi perencanaan rumah sakit umum daerah pengkep
manajemen rumah sakit sebagai berikut : sebagai berikut :
“Mengenai sistem jaringan di rumah “Sistem informasi manajemen rumah
sakit umum daerah pangkep ini sudah ada, dan sakit di terapkan agar sistem pelayanan pasien
jenis jaringan tersebut adalah LAN, dimana ada meningkat dan pemanfaatan teknologi ”
satu komputer utama atau Server yang (M.B/46 Tahun /Wawancara 21/6/2016)
menghubungkan antara unit satu keunit yang
lain dalam lingkup rumah sakit umum daerah Wawancara lain dengan staf Kabid
pangkep”. (E/22 Tahun/Wawancara evaluasi dan perencanaan rumah sakit umum
10/07/2016). daerah pengkep Ibu Firdayanti sebagai berikut :
“Tanpa aplikasi sistem informasi
Hal ini demikian juga tercermin dalam manajemen rumah sakit akan menyulitkan kami
wawancara dengan salah satu petugas pelaporan dalam pengambilan dokumen ke tiap unit” (F/30
pasien di bagian rekam medik sebagai berikut : Tahun /Wawancara 21/6/2016)
“Dengan adanya sistem jaringan ini
sangat membantu kami dalam memperoleh data 2. PROSES
yang kami butuhkan”.(N.A/34 Sub sistem proses merupakan suatu
Tahun/Wawancara 28/06/2016). tahap berikutnya di dalam perjalanan arus
informasi, dimana di dalam sistem informasi
Wawancara tersebut menyebutkan pelayanan kesehatan ini mekanisme pengolahan
bahwa fungsi dari LAN sendiri sangatlah data untuk kemudian di simpan di dalam bank
penting bagi kerja masing-masing personal atau data. Bankdata sendiri merupakan kumpulan-
unit dalam lingkup rumah sakit umum daerah kumpulan data yang strategis dari unit kerja
pangkep, selain dapat menggunakan data secara terkait yang nantinya tersimpan di suatu server
atau komputer pusat yang bisa diakses melalui
bersama-sama juga menghemat biaya dan
media elektronik atau internet.Dalam sub sistem
waktu. Selain itu sub sistem input sendiri proses ini meliputi kegiatan mengumpulkan
merupakan hal yang penting untuk pemasukan data-data transaksi yang terjadi kemudian diolah
data, sehingga dari sini bisa dilanjutkan menjadi laporan . Data-data yang disimpan
pengolahan data selanjutnya. Dengan dalam suatu bank data ini adalah data yang
pengumpulan data secara elektronik melalui masuk ke bagian registrasi (input data) dari
jaringan secara online ini akan menjadikan data jaringan sistem informasi pelayanan kesehatan
yang masuk mudah diolah dan di kontrol serta yang dijalankan. Hal ini seperti penuturan
menjadi lebih aplikatif, dimana nanti data-data petugas sistem informasi manajemen rumah
yang ada pada inputdata registrasi pasien akan sakit sebagai berikut :
diolah dan disimpan dalam data base.

7
Media Komunitas Kesehatan FKM UPRI Makassar Vol. VIII September No. 2, 2016

“Seluruh data yang masuk atau yang Demikian wawancara dengan petugas
ada pada input data kemudian diproses lebih poli mata sebagai berikut:
lanjut dan disimpan di bank data yang “kami bisa membatasi pasien dengan
merupakan kumpulan data yang strategis dari menggunakan form stop di sistem sehingga
unit pendaftaran yang kemudian disimpan di dokter jika akan melaksanakan operasi tidak
komputer pusat atau server dan dapat diakses harus terganggu dengan adanya penumpukan
melalui media elektronik”. (E / 22 Tahun / pasien”. (H / 35 Tahun / Wawancara
Wawancara 10/07/2016). 19/07/2016).

Dari wawancara diatas tampaknya Dalam sub sistem proses ini terdapat dua
prosedur, yaitu :
rumah sakit umum daerah pangkep sudah
a. Proses Pengelohan Data
memfungsikan database dalam menjalankan
Dalam proses pengolahan data disini,
sistem informasi manajemen rumah sakit, karena
proses pemasukan data pasien kedalam sistem
bank data di rumah sakit umum daerah pangkep
komputer dikerjakan oleh petugas yang
secara elektronik sudah dapat menyimpan input
bewenang, setelah data selesai maka data akan
data yang masuk ke rumah sakit umum daerah
disimpan untuk dibuat laporan sebagai bentuk
pangkep melalui sistem jaringan secara online.
output. Proses pengolahan data ini meliputi
Jadi data yang masuk sebagai input data secara
pengumpulan atau perekapan yang terjadi tiap
otomatis tersimpan kedalam database. Adapun
hari untuk selanjutnya disimpan dan akan dibuat
tampilan layar di bagian poli rawat jalan dapat
laporan baik untuk bulanan,tiga bulanan, tiap
dilihat sebagai berikut :
enam bulan dan laporan tahunan.Hal ini
Gambar 6.6
tercermin dalam wawancara dengan petugas
Tampilan daftar nama pasien di poli interna
rekam medik bagian pelaporan sebagai berikut :
“Dalam proses pengolahan
data ini, data akan di catat dan diproses yaitu
melalui proses asembling yang dikerjakan
menggunakan program Excel oleh petugas di
unit rekam medis, setelah di export ke Excel dan
diolah, data jadi tersebut diprint untuk dijadikan
laporan ke instasi yang sudah ditentukan”. (N.A
/ 34 / Wawancara 28/06/2016).

Dari wawancara diatas dapat diterangkan


bahwa proses assembling itu sendiri yaitu
penataan berkas yang ada dalam rekam medis
yang dikerjakan oleh petugas rekam medis
dengan menggunakan program Excel pada
sebuah unit komputer yang selanjutnya akan
Hal ini tercermin dalam wawancara
dijadikan laporan rutin kepada unit-unit yang
dengan petugas Poliklinik sebagai berikut :
“dulu kami tidak bisa cek pasien membutuhkan. Dalam pengolahan data transaksi
yang akan periksa kadang dokter minta kami ini perangakat lunaknya sama dengan pada
kebagian pendaftar pasien untuk melihat berapa proses input, yaitu menggunakan hard disk atau
pendaftar ke poli interna sekarang kami hanya CPU. Sedangkan untuk perangkat kerasnya juga
melihat dilayar dan jika pasien sudah terlalu sama yaitu dengan menggunakan perangkat
banyak ada form stop pasien jadi bagian komputer, mouse, keyboard. Untuk aktivitas
pendaftar pasien akan memberitahukan kepada pengolahan data ini rumah sakit umum daerah
pasien jika sudah tidak menerima pasien”. (H.N pangkep, khususnya untuk unit medical record
/ 42 Tahun / Wawancara 19/07/2016). memiliki 2 terminal komputer dengan fungsi
yang berbeda, yaitu satu unit untuk komputer
khusus pembuatan laporan, dan satu unit

8
Media Komunitas Kesehatan FKM UPRI Makassar Vol. VIII September No. 2, 2016

komputer untuk pemrosesan data atau dokumen Gambar 6.7


mengenai riwayat penyakit pasien secara Tampilan Login
keseluruhan.Hal ini tercermin dalam wawancara
dengan petugas sistem informasi manajemen
rumah sakit (SIMR), sebagai berikut :
“Pada unit pendaftaran ada 3 unit
komputer, di unit rekam medis ada 4 unit
komputer, di poli masing-masing 1 unit
komputer, UGD 1 unit komputer, penunjang
medikmasing – masing 1 unit komputer yang
masing-masing unit tersebut mempunyai fungsi
yang berbeda-beda, misalnya di unit rekam
medis ini 3 unit komputer untuk pengolahan
data dan satu unit untuk pelaporan data dan
UGD hanya mempunyai 1 unit komputer”. (E/21
Tahun/Wawancara 10/07/2016).

Dari wawancara diatas dapat


diketahui bahwa unit layanan di rumah sakit
umum daerah pangkep mempunyai 23 unit
komputer yang antara lain 3 unit komputer di
unit pendaftaran, 4 unit komputer di unit rekam
medis, penunjang medik seperti (lab, radiologi, Hal ini dimaksudkan, bahwa petugas yang
fisioterapi, dan apotek), UGD 1 unit, poli mengisikan ini bertanggung jawab jika ada
pelayanan rawat jalan masing – masing 1 unit kesalahan dalam penulisan atau pengisian dalam
(poli mata, gigi dan mulut, THT, saraf interna, proses pengolahan data.Hal ini tercermin dalam
umum, jiwa, kulit, anak, obgyn dan bedah ). wawancara dengan petugas di laboratorium
sebagai berikut :
b. Proses Penyimpanan Data “pada saat mau masuk di sistem ini kita
Dalam proses penyimpanan data, data harus masukkan kode misalnya di laboratorium
administrasi yang ada di unit rekam medis sebelum masuk saya mengetikkan laboratorim
adalah berupa arsip atau dokumen dan juga dibagian atas dan kode L dibagian bawah dan
berupa file yang disimpan di komputer, dimana tekan enter akan muncul beberapa tampilan
data tersebut memuat riwayat penyakit pasien. untuk akses melihat daftar nama pasien yang
Kemudian dalam penyimpanan data, setiap akan dilayani”. (N.J/ 29 Tahun/Wawancara
pencatatan data pasien yang dibuat akan 10/07/2016).
disimpan dalam database masing-masing
komputer sesuai fungsinya, yaitu fungsi Ditambahkan kutipan wawancara dari petugas
penyimpanan data atau dokumen dan fungsi data apotik adalah sebagai berikut :
yang kemudian akan dibuat laporan. Dalam “ketika akan login apotik menggunakan
memasukkan setiap database ini kedalam kode AP dan tampilan nama-nama pasien yang
komputer, atau tiap pemrosesan, tiap petugas akan menebus obat akan tampil dilayar
yang bertugas di bagian unit tersebut sistem”(R.A/ 33 Tahun/Wawancara
mempunyai password untuk log in atau masuk 10/07/2016).
ke server atau jaringan, sehingga dapat diketahui Dengan demikian untuk media
nama petugas ketika pencatatan atau record penyimpanan data yang dilakukan, selain
input data dalam proses input data. Adapun disimpan dalam terminal komputer yang telah
gambar tampilan ketika ingin melakukan login dilengkapi CPU juga secara otomatis dibackup
di komputer servernnya atau komputer utama
sebagai berikut :
yaitu dalam hard disk yang mempunyai
kapasitas penyimpanan sampai ratusan Giga

9
Media Komunitas Kesehatan FKM UPRI Makassar Vol. VIII September No. 2, 2016

Bytes (GB), sehingga untuk backup data tidak Informasi Rumah Sakit. Hal ini tercermin dalam
perlu menggunakan penyimpanan sekunder wawancara dengan Staff Kelompok Jabatan
seperti flash disk ataupun CD (Compact Fungsional di Unit Rekam Medik sebagai
Disk).Cara penyimpanan dokumen di tiap unit di berikut :
rumah sakit umum daerah pangkep ada dua cara “Sistem informasi manajemen di
yaitu baik secara manual dan secara elektronik rumah sakit umum daerah pangkep mempunyai
yang sudah bisadiakses pada jam kerja. Hal ini peranan sangat penting , yaitu sebagai sumber
dapat dibuktikan dengan hasil wawancara data yang nantinya menghasilkan output data
dengan Staf Kelompok Jabatan Fungsional di berupa informasi. Wujud dari informasi itu
unit Rekam Medik sebagai berikut : antara lain data laporan rutin bulanan,
“Server sistem informasi tribulanan, emam bulanan atau semester dan
manajemen di rumah sakit umum daerah tahunan”. (N.A/34 Tahun/Wawancara
pangkep ini sudah berfungsi dengan baik, 28/06/2016).
penyimpanan data dilakukan dengan dua cara
yaitu secara manual dan secara elektronik yang Dari hasil wawancara diatas
sudah bisa diakses pada jam kerja”. (N.A/ 34 menggambarkan bahwa output data dalam
Tahun/Wawancara 28/06/2016). sistem informasi pelayanan kesehatan tersebut
berisi tentang informasi-informasi data kegiatan
Disini dapat dikatakan bahwa data rumah sakit, data kompilasi penyakit atau
yang masuk kekomputer utama (server) yang morbiditas pasien baik rawat inap maupun rawat
dalam hal ini unit rekam medis tersimpan dan jalan, data identitas rumah sakit, data jumlah
terkelola dengan baik, karena ketika data tenaga yang bekerja di rumah sakit, dan data
tersebut dibutuhkan maka data tersebut dapat jumlah dan jenis peralatan medis di rumah sakit
diakses dengan mudah. Unit rekam medis umum daerah pangkep. Data-data tersebut
(server) dapat menjalankan fungsinya dengan kemudian dilaporkan sesuai jenis dan waktu
baik, artinya jika sewaktu-waktu unit layanan yang ditentukan kepada pihak-pihak yang
kesehatan yang lain membutuhkan suatu data, membutuhkan. Sistem pelaporan rumah sakit
maka data tersebut dapat diakses dan tinggal pada saat ini atau yang digunakan oleh rumah
memasukkan data yang diperlukan. sakit umum daerah pangkep adalah Revisi ke IV
yang disempurnakan melalui Keputusan Dirjen
3. OUTPUT Yanmedik No.HK.00.05.1.4.5482 tgl 2 Januari
Sub sistem output merupakan hasil 1997. Sistem Pelaporan Rumah Sakit Revisi ke
atau keluaran dari proses dalam sistem IV ini mencakup semua Rumah Sakit baik yang
informasi. Didalamnya terdapat kegiatan untuk dikelola Pemerintah (Depkes, ABRI, BUMN,
menyajikan dan mendistribusikan informasi
dan Departemen lain), maupun yang dikelola
yang ada kepada pihak yang memerlukan.
Dalam sistem informasi pelayanan kesehatan, swasta, dan juga berlaku bagi semua jenis /
data yang telah diolah menjadi informasi harus kategori rumah sakit seperti rumah sakit umum
segera diberikan kepada pihak-pihak yang maupun rumah sakit khusus (Jiwa, Kanker,
memerlukan, yaitu Dinas Kesehatan Pusat, Jantung, Mata, Bedah, Anak dan Bersalin, dan
Dinas Kesehatan Propinsi, Dinas Kesehatan lain-lain).
Kabupaten / Kota, pemilik rumah sakit, dan Laporan tersebut berupa formulir
arsip rumah sakit. Wujud dari informasi yang standar yang berlaku untuk semua rumah sakit
dihasilkan dalam output data sistem informasi baik yang dikelola pemerintah termasuk rumah
pelayanan kesehatan ini adalah Data Laporan maupun swasta. Formulir standar tersebut antara
Rutin bulanan, tribulanan, enam bulanan dan lain:
tahunan, yang bertujuan untuk mengukur mutu a. Formulir RL1 merupakan formulir
penyelenggaraan pelayanan kesehatan sesuai rekapitulasi laporan yang mencakup berbagai
standar yang berlaku, sehingga pada gilirannya kegiatan rumah sakit seperti rawat inap,
dapat diupayakan aplikasi yang relevan sesuai pengunjung rumahsakit, kunjungan rawat
dengan hasil penyajian dan keluaran dari Sistem jalan, kegiatan kebidanan dan perinatologi,
kegiatan pembedahan (menurut golongan dan

10
Media Komunitas Kesehatan FKM UPRI Makassar Vol. VIII September No. 2, 2016

spesialisasi), kesehatan jiwa, pelayanan rawat kualifikasi pendidikan dan status


darurat, kunjungan rumah sakit, kegiatan kepegawaian.
radiologi, (radiodiagnostik, radiotherapi, i. Formulir RL5 memuat data jumlah dan jenis
kedokteran nuklir, imaging pencitraan), peralatan medik, jumlah, umur, kondisi, ijin
kegiatan pelayanan khusus, pemeriksaan operasional, sertifikat kalibrasi serta data
laboratorium (patologi klinik, patologi kesehatan lingkungan rumah sakit.
anatomi, toksikologi), kegiatan farmasi j. Formulir RL6 memuat data infeksi
rumah sakit (pengadaan obat, penulisan dan nosokomial di rumah sakit.
pelayanan resep), pelayanan rehabilitasi
medik, kegiatan keluarga berencana, kegiatan Tersedianya laporan dan informasi yang
penyuluhan kesehatan, kegiatan kesehatan berkualitas sistem informasi sukses dan
gigi dan mulut, pemantauan dokter & tenaga mempunyai dampak positif terhadap rumah sakit
asing lainnya, transfusi darah, maka terlebih dahulu sistem informasi harus
latihan/kursus/penataran, pembedahan mata, mempunyai dampak padaindividual. Agar
penanganan penyalahgunaan NAPZA, mempunyai dampak terhadap individual maka
kegiatan bayi tabung, cara pembayaran dan kepuasanpemakai haruslah tercapai, disamping
kegiatan rujukan. bahwa sistem sudah mulaidigunakan secara rutin
b. Formulir RL2a memuat data kompilasi operasional. selanjutnya agar kedua hal
penyakit/morbiditas pasien rawat inap yang initercapai maka kualitas sistem dan kualitas
dikelompokkan menurut Daftar Tabulasi informasi haruslah bagus terlebih dahulu. Salah
Dasar KIP/10. Untuk masing-masing satu tolak ukur kualitas sistem yaitu : akurasi
kelompok penyakit dilaporkan mengenai data,kekinian data, integrasi dari sistem-sistem,
jumlah Pasien Keluar menurut golongan serta kecanggihan sistem. Sedangkan salah satu
umur dan menurut jenis kelamin, serta tolak ukur untuk kualitas informasi yang
jumlah pasien mati untuk masing-masing baikadalah akurasi, relevansi, tepat waktu
kelompok penyakit. relevan, dapat dipahami dandibaca.
c. Formulir RL2b memuat data kompilasi
penyakit/morbiditas pasien rawat jalan yang PEMBAHASAN
dikelompokan menurut Daftar Tabulasi INPUT
Dasar KIP/10. Untuk masing-masing Sumber daya manusia adalah potensi
kelompok penyakit dilaporkan mengenai manusiawiyang melekat yang keberadaannya
jumlah kasus baru menurut golongan umur pada seseorang meliputi potensi fisik dan non
dan menurut jenis kelamin dari kasus baru fisik. Potensi fisik adalah kemampuan fisik yang
tersebut dan jumlah kunjungan. terakumulasipada seorang petugas, sedangkan
d. Formulir RL2a1 memuat data keadaan potensi non fisik adalah kemampuan seorang
morbiditas survailans terpadu pasien rawat petugas yang terakumulasi baik dari latar
inap rumah sakit. belakang pengetahuan, intelegensia, keadilan,
e. Formulir RL2b1 memuat data keadaan keterampilan dan human relations.
morbiditas survailans terpadu pasien rawat Hasil penelitian ini menunjukkan
jalan rumah sakit. konsep emik yang menyatakanjumlah dan
f. Formulir RL2c memuat data status kualifikasi tenaga pengelola SIRS ditingkatkan
immunisasi sebagai lampiran dari formulir serta perludiadakan pengembangan sumber daya
RL2a manusia. Konsep emik ini sejalan dengan data
g. Formulir RL3 memuat data identitas rumah etikyang menunjukkan bahwa salah satu
sakit, nama rumah sakit, alamat rumah sakit, kompetensi perekam medis & petugas pelayanan
kelas rumah sakit, surat izin, penyelenggara, adalah mampu melakukan pengumpulan data,
direktur rumah sakit, fasilitas tempat tidur, mengelola data untuk penyusunan efisiensi
fasilitas rawat ralan. pelayanan pada sarana
h. Formulir RL4 memuat data jumlah tenaga pelayanan kesehatan, menyajikan informasi dan
yang bekerja di rumah sakitmenurut melakukan analisisstatistik sederhana untuk
kepentingan manajemen, dengan

11
Media Komunitas Kesehatan FKM UPRI Makassar Vol. VIII September No. 2, 2016

kualifikasipendidikan minimal Diploma Tiga pengumpulan data secara elektronik melalui


(DIII) (SK Menkes RI jaringan secara online ini akan menjadikan data
Nomor:377/Menkes/SK/III/2007 tentang yang masuk mudah diolah dan di kontrol serta
Standar Profesi Perekam Medis &Informasi menjadi lebih aplikatif, dimana nanti data-data
Kesehatan). Hal ini disebabkan oleh tenaga yang yang ada pada inputdata registrasi pasien akan
tersedia telahmengikuti pelatihan yang diolah dan disimpan dalam data base.
menunjang kemampuan mereka Data pada input data registrasi pasien
dalammelaksanakan pekerjaan mereka. yang ada dalam jaringan sistem informasi
Dalam proses pemasukan data ataupun registrasi manajemen rumah sakit ini dibuat dalam bentuk
pasien, unit pendaftaran menggunakan terminal statistik yang berupa tabel-tabel yang harus diisi
komputer yang saling terhubung satu dengan dan berupa formulir dengan format kolom isian
yang lainnya yang didukung dengan perangkat yang sudah ditentukan dan di sesuaikan dengan
jaringan dengan menggunakan Local Area keperluan kegiatan masing-masing. Dengan
Network (LAN), yaitu merupakan suatu jaringan adanya format yang telah ditentukan akan
antar komputer yang terbatas di suatu area yang memudahkan unit pendaftaran (registrasi pasien)
relatif kecil, yaitu hanya di bagian rekam medik, dalam pemasukan data-data pasien, sehingga
poli rawat jalan, dan penunjang medik . mempercepat proses pelayanan untuk kemudian
Terminal komputer dikoordinasi oleh satu server dikirim baik secara manual dan secara online ke
atau komputer utama, sehingga dalam lingkup komputer pusat (server) dalam hal ini unit rekam
rumah sakit umum daerah pangkep ini medis.
komputernya saling terhubung. Wawancara dengan Kabid evaluasi dan
Hal ini tercermin dalam wawancara dengan perencanaan rumah sakit umum daerah pengkep
salah satu petugas sistem informasi manajemen sebagai berikut :
rumah sakit sebagai berikut : “Sistem informasi manajemen rumah
“Mengenai sistem jaringan di rumah sakit di terapkan agar sistem pelayanan pasien
sakit umum daerah pangkep ini sudah ada, dan meningkat dan pemanfaatan teknologi ”
jenis jaringan tersebut adalah LAN, dimana ada (M.B/46 Tahun /Wawancara 21/6/2016)
satu komputer utama atau Server yang
menghubungkan antara unit satu keunit yang Wawancara lain dengan staf Kabid
lain dalam lingkup rumah sakit umum daerah evaluasi dan perencanaan rumah sakit umum
pangkep”. (E/22 Tahun/Wawancara daerah pengkep Ibu Firdayanti sebagai berikut :
10/07/2016). “Tanpa aplikasi sistem informasi
manajemen rumah sakit akan menyulitkan kami
Hal ini demikian juga tercermin dalam dalam pengambilan dokumen ke tiap unit” (F/30
wawancara dengan salah satu petugas pelaporan Tahun /Wawancara 21/6/2016)
pasien di bagian rekam medik sebagai berikut :
“Dengan adanya sistem jaringan ini PROSES
sangat membantu kami dalam memperoleh data Proses Pengelohan Data
yang kami butuhkan”.(N.A/34 Pengelolaan data rumah sakit sesungguhnya
Tahun/Wawancara 28/06/2016). cukup besar dan kompleks, baik data
medispasien maupun data-data administrasi
Wawancara tersebut menyebutkan yang dimiliki oleh rumah sakit sehingga bila
bahwa fungsi dari LAN sendiri sangatlah dikelola secaran konvensional tanpa bantuan
penting bagi kerja masing-masing personal atau sistem informasi manajemen rumah sakit akan
unit dalam lingkup rumah sakit umum daerah mengakibatkan beberapa hal berikut:
pangkep, selain dapat menggunakan data secara a. Redudansi Data, pencatatan data medis
bersama-sama juga menghemat biaya dan yang sama dapat terjadi berulang-ulang
waktu. Selain itu sub sistem input sendiri sehinggamenyebabkan duplikasi data dan
merupakan hal yang penting untuk pemasukan ini berakibat membengkaknya kapasitas
data, sehingga dari sini bisa dilanjutkan penyimpanandata. Pelayanan menjadi
pengolahan data selanjutnya. Dengan lambat karena proses retreiving

12
Media Komunitas Kesehatan FKM UPRI Makassar Vol. VIII September No. 2, 2016

(pengambilan ulang) data lambatakibat dengan petugas di laboratorium sebagai


banyaknya tumpukan berkas. berikut :
b. Unintegrated data, penyimpanan dan “pada saat mau masuk di sistem
pengelolaan data yang tidak ini kita harus masukkan kode misalnya di
terintegrasimenyebabkan data tidak laboratorium sebelum masuk saya mengetikkan
sinkron, informasi pada masing-masing laboratorim dibagian atas dan kode L dibagian
bagian mempunyaiasumsi yang berbeda- bawah dan tekan enter akan muncul beberapa
beda sesuai dengan kebutuhan masing- tampilan untuk akses melihat daftar nama
masing unit /Instalasi. pasien yang akan dilayani”. (N.J/ 29
c. Out of date Information, dikarenakan dalam Tahun/Wawancara 10/07/2016).
penyusunan informasi harus direkap
secaramanual maka penyajian informasi Ditambahkan kutipan wawancara dari petugas
menjadi terlambat dan kurang dapat apotik adalah sebagai berikut :
dipercayakebenarannya “ketika akan login apotik
d. Human Error, kelemahan manusia adalah menggunakan kode AP dan tampilan nama-
kelelahan, ketelitian dan kejenuhan hal nama pasien yang akan menebus obat akan
iniberakibat sering terjadi kesalahan dalam tampil dilayar sistem”(R.A/ 33
proses pencatatan dan pengolahan data. Tahun/Wawancara 10/07/2016).
Hal ini tercermin dalam wawancara dengan Dengan demikian untuk media
petugas rekam medik bagian pelaporan penyimpanan data yang dilakukan, selain
sebagai berikut : disimpan dalam terminal komputer yang
“Dalam proses pengolahan telah dilengkapi CPU juga secara otomatis
data ini, data akan di catat dan diproses dibackup di komputer servernnya atau
yaitu melalui proses asembling yang
komputer utama yaitu dalam hard disk yang
dikerjakan menggunakan program Excel
mempunyai kapasitas penyimpanan sampai
oleh petugas di unit rekam medis, setelah di
ratusan Giga Bytes (GB), sehingga untuk
export ke Excel dan diolah, data jadi
backup data tidak perlu menggunakan
tersebut diprint untuk dijadikan laporan ke
penyimpanan sekunder seperti flash disk
instasi yang sudah ditentukan”. (N.A / 34 /
ataupun CD (Compact Disk).Cara
Wawancara 28/06/2016).
penyimpanan dokumen di tiap unit di
rumah sakit umum daerah pangkep ada dua
a. Proses Penyimpanan Data
cara yaitu baik secara manual dan secara
Dalam proses penyimpanan data, data
elektronik yang sudah bisadiakses pada jam
administrasi yang ada di unit rekam medis
kerja. Hal ini dapat dibuktikan dengan hasil
adalah berupa arsip atau dokumen dan juga
wawancara dengan Staf Kelompok Jabatan
berupa file yang disimpan di komputer,
Fungsional di unit Rekam Medik sebagai
dimana data tersebut memuat riwayat
berikut :
penyakit pasien. Kemudian dalam
“Server sistem informasi
penyimpanan data, setiap pencatatan data
manajemen di rumah sakit umum daerah
pasien yang dibuat akan disimpan dalam
pangkep ini sudah berfungsi dengan baik,
database masing-masing komputer sesuai
penyimpanan data dilakukan dengan dua cara
fungsinya, yaitu fungsi penyimpanan data
yaitu secara manual dan secara elektronik yang
atau dokumen dan fungsi data yang
sudah bisa diakses pada jam kerja”. (N.A/ 34
kemudian akan dibuat laporan.
Tahun/Wawancara 28/06/2016).
Hal ini dimaksudkan, bahwa
petugas yang mengisikan ini bertanggung
jawab jika ada kesalahan dalam penulisan
atau pengisian dalam proses pengolahan
data.Hal ini tercermin dalam wawancara

13
Media Komunitas Kesehatan FKM UPRI Makassar Vol. VIII September No. 2, 2016

b. Penyajian Data tribulanan, emam bulanan atau semester dan


Dalam memasukkan setiap database ini kedalam tahunan”. (N.A/34 Tahun/Wawancara
komputer, atau tiap pemrosesan, tiap petugas 28/06/2016).
yang bertugas di bagian unit tersebut
mempunyai password untuk log in atau masuk Dari hasil wawancara diatas
ke server atau jaringan, sehingga dapat diketahui menggambarkan bahwa output data dalam
nama petugas ketika pencatatan atau record sistem informasi pelayanan kesehatan tersebut
input data dalam proses input data. Hal ini berisi tentang informasi-informasi data kegiatan
dimaksudkan, bahwa petugas yang mengisikan rumah sakit, data kompilasi penyakit atau
ini bertanggung jawab jika ada kesalahan dalam morbiditas pasien baik rawat inap maupun rawat
penulisan atau pengisian dalam proses jalan, data identitas rumah sakit, data jumlah
pengolahan data. tenaga yang bekerja di rumah sakit, dan data
jumlah dan jenis peralatan medis di rumah sakit
OUTPUT umum daerah pangkep. Data-data tersebut
Sistem informasi manajemen rumah sakit kemudian dilaporkan sesuai jenis dan waktu
sukses dan mempunyai dampak positif terhadap yang ditentukan kepada pihak-pihak yang
organisasimaka terlebih dahulu sistem informasi membutuhkan. Sistem pelaporan rumah sakit
harus mempunyai dampak padaindividual. Agar pada saat ini atau yang digunakan oleh rumah
mempunyai dampak terhadap individual maka sakit umum daerah pangkep adalah Revisi ke IV
kepuasanpemakai haruslah tercapai, disamping yang disempurnakan melalui Keputusan Dirjen
bahwa sistem sudah mulaidigunakan secara rutin Yanmedik No.HK.00.05.1.4.5482 tgl 2 Januari
operasional. Selanjutnya agar kedua hal 1997. Sistem Pelaporan Rumah Sakit Revisi ke
initercapai maka kualitas sistem dan kualitas IV ini mencakup semua Rumah Sakit baik yang
informasi haruslah bagusterlebih dahulu. Salah dikelola Pemerintah (Depkes, ABRI, BUMN,
satu tolok ukur kualitas sistem yaitu : akurasi
dan Departemen lain), maupun yang dikelola
data,kekinian data, integrasi dari sistem-sistem,
serta kecanggihan sistem.Sedangkan salah satu swasta, dan juga berlaku bagi semua jenis /
tolok ukur untuk kualitas informasi yang kategori rumah sakit seperti rumah sakit umum
baikadalah akurasi, relevansi, tepat waktu maupun rumah sakit khusus (Jiwa, Kanker,
relevan, dapat dipahami dandibaca.Hasil Jantung, Mata, Bedah, Anak dan Bersalin, dan
penelitian ini menunjukkan konsep emik yang lain-lain).
menyatakan output yang dihasilkan hanya
laporan RL 1, RL 2 a dan RL 2b. Wujud dari
KESIMPULANDAN SARAN
informasi yang dihasilkan dalam output data A. Kesimpulan
sistem informasi pelayanan kesehatan ini adalah Input
Data Laporan Rutin bulanan, tribulanan, enam a. Ketersediaan tenaga masih dirasakan
bulanan dan tahunan, yang bertujuan untuk kurang pada petugaspengolah data
mengukur mutu penyelenggaraan pelayanan akhir yang lengkap sesuai format
kesehatan sesuai standar yang berlaku, sehingga Kemenkes.
pada gilirannya dapat diupayakan aplikasi yang Proses
relevan sesuai dengan hasil penyajian dan a. Pengumpulan data dilakukan pada
keluaran dari Sistem Informasi Rumah Sakit. seluruh unit rawat jalan dan unitrawat
Hal ini tercermin dalam wawancara dengan Staff inap dengan mengisi buku register
Kelompok Jabatan Fungsional di Unit Rekam pasien selanjutnyadimasukkan ke
Medik sebagai berikut : formulir sensus harian pasien kemudian
“Sistem informasi manajemen di disetor kebagian rekam medik setiap
rumah sakit umum daerah pangkep mempunyai bulannya.
peranan sangat penting , yaitu sebagai sumber b. Sebelum pengolahan data dilakukan
data yang nantinya menghasilkan output data koreksi data terlebih dahulusehingga
berupa informasi. Wujud dari informasi itu kadang ditemukan berkas yang tidak
antara lain data laporan rutin bulanan,

14
Media Komunitas Kesehatan FKM UPRI Makassar Vol. VIII September No. 2, 2016

lengkap.Pengolahan dilakukan secara


manual dan komputerisasi.
c. Penyajian informasi dibuat dalam
bentuk tabel, grafik maupunnarasi.
Output
Laporan yang dihasilkan adalah yang sesuai
dengan ketentuan Kemenkes (RL 1, RL 2a,
RL 2b, RL 3, RL 4, RL 5 dan RL 6)
namunhanya 3 jenis yang dibuat (RL 1, RL
2a, RL 2b).
B. Saran
1. Perlu dipertimbangkan untuk
penambahan tenaga.
2. Hendaknya pihak rumah sakit dapat
memasukkan dalam anggaran APBD
konsep pengembangan SDM sesuai
kualifikasinya agardapat diperoleh
tenaga yang terampil dalam bidangnya.
3. Sebaiknya jaringan informasi secara on
line dapat segeradifungsikan secara
optimal. Komputer yang rusak
hendaknyasegera dapat dilakukan
perbaikan.

15
JURNAL VOLUME NO September
MEDIA KESEHATAN
VIII 2 2016
ISSN 2085-5272

Alamat Redaksi : FKM UPRI


JL. Gunung Bawakaraeng No. 72 Makassar
Tlp. 0411-3635438
Fax. 0411-3635438
Web : www.fkmupri.ac.id
e-mail : bprislatfkmuvri@yahoo.com
View publication stats

Anda mungkin juga menyukai