Anda di halaman 1dari 235

KATA PENGANTAR

Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2009 tentang


Ketenagalistrikan menyatakan bahwa setiap tenaga teknik dalam usaha
ketenagalistrikan wajib memiliki sertifikat kompetensi. Pada Pasal 19
Peraturan Pemerintah Nomor 62 Tahun 2012 tentang Usaha Jasa Penunjang
Tenaga Listrik menjelaskan bahwa Sertifikat Kompetensi diberikan oleh
Lembaga Sertifikasi Kompetensi yang mendapatkan akreditasi dari Menteri
Energi dan Sumber Daya Mineral dimana pelaksanaan Sertifikasi Kompetensi
dilakukan oleh Asesor Ketenagalistrikan.
Sertifikasi Kompetensi merupakan salah satu mekanisme penerapan
Keselamatan Ketenagalistrikan untuk mewujudkan kondisi instalasi tenaga
listrik yang aman, andal dan ramah lingkungan.
Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan (SKTTK) untuk
Tenaga Teknik Ketenagalistrikan Bidang Distribusi Subbidang Pemeliharaan
yang disusun oleh Tim Perumus Standar Kompetensi telah mendapatkan
aklamasi pada Forum Konsensus yang dilaksanakan pada tanggal 30
November 2016. Sesuai Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral
Nomor 46 Tahun 2017 tentang Standardisasi Kompetensi Tenaga Teknik
Ketenagalistrikan menjelaskan bahwa SKTTK hasil Forum Konsensus dapat
digunakan sebagai pedoman olehpemangku kepentinganketenagalistrikan
sampai denganrancangan SKTTK ditetapkan dan diberlakukan olehMenteri.
Dengan tersedianya SKTTK untuk Tenaga Teknik Ketenagalistrikan
Bidang Distribusi Subbidang Pemeliharaan maka diperlukan“Pedoman
Penggunaan Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan tentang
Tenaga Teknik Ketenagalistrikan Bidang Distribusi” sebagai acuan dalam
melaksanakan sertifikasi kompetensi terhadap Tenaga Teknik.

Jakarta, Agustus 2017


Direktur Jenderal Ketenagalistrikan

Andy Noorsaman Sommeng


BAB I
PENDAHULUAN

1 Latar Belakang

Pada era global, pasar bebas tidak hanya berlaku untuk komoditi
produk barang dan jasa saja yang akan bebas keluar dan masuk kawasan
negara Indonesia, namun termasuk juga tenaga kerja. Kompetisi antar
tenaga kerja yang akan memasuki pasar kerja akan didasarkan pada
kemampuan atau kompetensi yang dimiliki oleh masing-masing tenaga
kerja. Bukti formal kemampuan atau kompetensi seseorang yang sudah
diakui saat ini adalah sertifikasi kompetensi. Guna mendukung
pelaksanaan sertifikasi kompetensi diperlukan sistem standardisasi
kompetensi tenaga teknik ketenagalistrikan. Untuk mengantisipasi pasar
bebas serta untuk memperkuat daya saing tenaga kerja lokal yang akan
memasuki pasar kerja di bidang distribusi, maka perlu disusun program
sertifikasi kompetensi untuk profesi di subbidang pemeliharaan bidang
distribusi tenaga listrik. Langkah awal untuk pelaksanaan sertifikasi
kompetensi adalah penyediaan standar kompetensi yang relevan. Karena
itu, standar kompetensi untuk profesi pemeliharaan distribusi tenaga
listrik perlu disusun.

2 Pengertian

Istilah dan Definisi:

1. Standardisasi Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan yang


selanjutnya disebut Standardisasi Kompetensi adalah proses
perumusan, penetapan, pemberlakuan, kaji ulang, penerapan, dan
pengawasan standar kompetensi yang dilaksanakan secara tertib dan
bekerja sama dengan pemangku kepentingan.
2. Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan yang
dilanjutnya disebut SKTTK adalah aturan, pedoman, atau rumusan
suatu kemampuan yang dilandasi oleh pengetahuan, keterampilan
dan didukung sikap serta penerapannya ditempat kerja yang mengacu
pada persyaratan unjuk kerja, yang dibakukan berdasarkan
konsensus pemangku kepentingan.
3. Perumusan SKTTK adalah rangkaian kegiatan dimulai dari
pengumpulan dan pengolahan data untuk menyusun konsep
rancangan SKTTK sampai dengan tercapainya konsensus dari
pemangku kepentingan.
4. Klasifikasi Kompetensi adalah penetapan penggolongan kemampuan
tenaga teknik ketenagalistrikan menurut bidang dan subbidang
kompetensi tertentu.
5. Kualifikasi Kompetensi adalah penetapan penjenjangan kemampuan
tenaga teknik ketenagalistrikan menurut tingkat atau level dalam
jenjang kualifikasi ketenagalistrikan.
6. Tenaga Teknik Ketenagalistrikan yang selanjutnya disebut Tenaga
Teknik adalah perorangan yang berpendidikan di bidang teknik
dan/atau memiliki pengalaman kerja di bidang ketenagalistrikan.
7. Asesor Ketenagalistrikan yang selanjutnya disebut Asesor adalah
Tenaga Teknik yang memiliki kompetensi untuk melaksanakan
asesmen sesuai dengan bidang yang diuji.
8. Kompetensi adalah kemampuan Tenaga Teknik atau Asesor untuk
mengerjakan suatu tugas dan pekerjaan yang dilandasi oleh
pengetahuan, keterampilan, dan sikap kerja.
9. Sertifikasi Kompetensi adalah proses penilaian untuk mendapatkan
pengakuan formal terhadap Klasifikasi Kompetensi dan Kualifikasi
Kompetensi Tenaga Teknik atau Asesor pada usaha ketenagalistrikan.
10. Sertifikat Kompetensi adalah bukti pengakuan formal terhadap
Klasifikasi Kompetensi dan Kualifikasi Kompetensi Tenaga Teknik
atau Asesor di bidang ketenagalistrikan.
11. Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia yang selanjutnya
disingkat SKKNI adalah rumusan kemampuan kerja yang mencakup
aspek pengetahuan, keterampilan, dan/atau keahlian serta sikap
kerja yang relevan dengan pelaksanaan tugas dan syarat jabatan yang
ditetapkan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
12. Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia yang selanjutnya disingkat
KKNI adalah kerangka penjenjangan Kualifikasi Kompetensi yang
dapat menyandingkan, menyetarakan, dan mengintegrasikan antara
bidang pendidikan dan bidang pelatihan kerja serta pengalaman kerja
dalam rangka pemberian pengakuan kompetensi kerja sesuai dengan
struktur pekerjaan diberbagai sector.
13. Jenjang Kualifikasi Ketenagalistrikan adalah kerangka penjenjangan
Kualifikasi Kompetensi yang dapat menyandingkan, menyetarakan,
dan mengintegrasikan antara bidang pendidikan dan bidang pelatihan
kerja serta pengalaman kerja dalam rangka pemberian pengakuan
kompetensi kerja sesuai dengan struktur pekerjaan ketenagalistrikan
berdasarkan KKNI.
14. Akreditasi adalah rangkaian kegiatan pemberian pengakuan formal
yang menyatakan suatu lembaga sertifikasi telah memenuhi
persyaratan untuk melakukan kegiatan sertifikasi.
15. Lembaga Sertifikasi Kompetensi adalah badan usaha yang melakukan
usaha jasa penunjang tenaga listrik di bidang Sertifikasi Kompetensi
yang diberi hak untuk melakukan Sertifikasi Kompetensi Tenaga
Teknik atau Asesor.
16. Forum Konsensus adalah pertemuan yang membicarakan
kepentingan bersama untuk mendapatkan kesepakatan atau
permufakatan yang dicapai melalui kebulatan suara.
17. Harmonisasi adalah serangkaian kegiatan yang sistematis dalam
rangka kerja sama saling pengakuan SKTTK dengan standar
kompetensi lain baik di dalam maupun luar negeri guna mencapai
kesetaraan dan/atau pengakuan.
18. Menteri adalah menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan
di bidang ketenagalistrikan.
19. Direktur Jenderal adalah direktur jenderal yang mempunyai tugas
menyelenggarakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang
pembinaan, pengusahaan, keteknikan, keselamatan kerja, dan
lingkungan di bidang ketenagalistrikan.
20. Kementerian adalah kementerian yang menyelenggarakan urusan
pemerintahan di bidang energi dan sumber daya mineral.
21. Kementerian Ketenagakerjaan adalah kementerian yang
menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang ketenagakerjaan.
22. Instansi Teknis adalah kementerian atau lembaga pemerintah
nonkementerian pembina sektor atau lapangan usaha yang memiliki
otoritas teknis dalam menyelenggarakan urusan pemerintahan di
sektor atau lapangan usaha tertentu.

3 Penggunaan SKTTK

SKTTK bagi Tenaga Teknik subbidang Pemeliharaan bidang


distribusi Tenaga Listrik ini digunakan oleh:

1. Lembaga Sertifikasi Kompetensi atau Panitia Uji Kompetensi


Ketenagalistrikan sebagai panduan penyusunan Standar Uji
Sertifikasi Kompetensi Bagi Tenaga Teknik bidang DIstribusi.
2. Lembaga Pelatihan vokasi/keterampilan atau pelatihan sebagai
penyusunan kurikulum, silabus, dan modul bagi Tenaga Teknik
bidang DIstribusi.
BAB II
STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN

4 Pemetaan SKTTK

Pemetaan SKTTK pada pedoman ini dikhususkan untuk subbidang


pemeliharaan bidang Distribusi Tenaga Listrik. Berikut ini adalah
Pemetaan SKTTK untuk subbidang pemeliharaan Bidang Distribusi
Tenaga Listrik:

Tujuan Fungsi
Fungsi Utama Fungsi Dasar
Utama Kunci
Menyediaka Melaksana Melaksanakan Melaksanakan
pemeliharaan pondasi dan
n Listrik kan Pemeliharaan
tiang SUTT/SUTET
Yang Aman, Pemelihara Transmisi Melaksanakan
pemeliharaan konduktor
Andal dan an Instalasi Tenaga Listrik
dan aksesoris
Ramah Tenaga SUTT/SUTET
Melaksanakan
Lingkungan Listrik
pemeliharaan Jalur
SKTT/SKLT
Melaksanakan
pemeliharaan minyak
insulasi dan tangki
ekspansi
melaksanakan
pemeliharaan cross
bounding, sealing end dan
sambungan SKTT/SKLT
Melaksanakan
pemeliharaan proteksi
minyak kabel SKTT/SKLT
Melaksanakan pengawasan
pemeliharaan pondasi dan
tiang SUTT/SUTET
Melaksanakan pengawasan
pemeliharaan konduktor
dan aksesoris
SUTT/SUTET
Tujuan Fungsi
Fungsi Utama Fungsi Dasar
Utama Kunci
Melaksanakan pengawasan
pemeliharaan Jalur
SKTT/SKLT
Melaksanakan pengawasan
pemeliharaan minyak
insulasi dan tangki
ekspansi
melaksanakan pengawasan
pemeliharaan cross
bounding, sealing end dan
sambungan SKTT/SKLT
Melaksanakan analisa
pemeliharaan
SUTET/SUTT
Melaksanakan analisa
pemeliharaan SKTT/SKLT

Mengkoordinasikan
pelaksanaan pemeliharaan
SUTET/SUTT
Mengkoordinasikan
pelaksanaan pemeliharaan
SKTT/SKLT
Mengelola dan
Mengembangkan Metode
Pemeliharaan Jaringan
melaksanakan
pemeliharaan peralatan
gardu induk
melaksanakan penggantian
peralatan gardu induk

Melaksanakan
pemeliharaan kumparan,
inti besi dan alat bantunya
pada transformator
melaksanakan
pemeliharaan media
insulasi transformator
melaksanakan
pemeliharaan proteksi
internal transformator
Tujuan Fungsi
Fungsi Utama Fungsi Dasar
Utama Kunci
melaksanakan
pemeliharaan proteksi bay
transformator
melaksanakan
pemeliharaan
kompartemen GIS
melaksanakan
pemeliharaan peralatan
pemutus daya
melaksanakan
pemeliharaan peralatan
pemisah
melaksanakan
pemeliharaan
transformator auxilliary
melaksanakan
pemeliharaan proteksi
switchgear
melaksanakan pengawasan
pemeliharaan peralatan
gardu induk
melaksanakan penggantian
peralatan gardu induk

Melaksanakan pengawasan
pemeliharaan kumparan,
inti besi dan alat bantunya
pada transformator
melaksanakan pengawasan
pemeliharaan media
insulasi transformator
melaksanakan pengawasan
pemeliharaan proteksi
internal transformator
melaksanakan pengawasan
pemeliharaan proteksi bay
transformator
melaksanakan pengawasan
pemeliharaan
kompartemen GIS
Tujuan Fungsi
Fungsi Utama Fungsi Dasar
Utama Kunci
melaksanakan pengawasan
pemeliharaan peralatan
pemutus daya
melaksanakan pengawasan
pemeliharaan peralatan
pemisah
melaksanakan pengawasan
pemeliharaan
transformator auxilliary
melaksanakan pengawasan
pemeliharaan proteksi
switchgear
Melaksanakan analisa
pemeliharaan GI dan GIS
Melaksanakan analisa
pemeliharaan GITET
Melaksanakan analisa
Pemeliharaan Bay
Transformator
Melaksanakan analisa
Pemeliharaan Switchgear
Melaksanakan analisa
pemeliharaan common
facility
Mengkoordinasikan
pelaksanaan pemeliharaan
GI dan GIS
Mengkoordinasikan
pelaksanaan pemeliharaan
GITET
melaksanakan
pemeliharaan common
facility gardu induk
melaksanakan
pemeliharaan SCADA/TEL

melaksanakan pengawasan
pemeliharaan common
facility gardu induk
melaksanakan pengawasan
pemeliharaan SCADA/TEL
Tujuan Fungsi
Fungsi Utama Fungsi Dasar
Utama Kunci
Mengkoordinasikan
pelaksanaan pemeliharaan
GI dan GIS
Mengkoordinasikan
pelaksanaan pemeliharaan
GITET
Mengelola dan
Mengembangkan Metode
Pemeliharaan Gardu
Induk

5 Daftar Unit Kompetensi

Unit - unit kompetensi disusun berdasarkan fungsi dasar yang diperoleh


dari pemetaan SKTTK, yaitu sebagai berikut

Nomor Kode Unit


Judul Unit Kompetensi
Urut Kompetensi
1. D.35.125.01.001.1 Melaksanakan pemeliharaan pondasi dan
tiang SUTT/SUTET
2. D.35.125.01.002.1 Melaksanakan pemeliharaan konduktor dan
aksesoris SUTT/SUTET
3. D.35.125.01.003.1 Melaksanakan pemeliharaan Jalur
SKTT/SKLT
4. D.35.125.01.004.1 Melaksanakan pemeliharaan minyak
insulasi dan tangki ekspansi
5. D.35.125.01.005.1 melaksanakan pemeliharaan cross
bounding, sealing end dan sambungan
SKTT/SKLT
6. D.35.125.01.006.1 Melaksanakan pemeliharaan proteksi
minyak kabel SKTT/SKLT
7. D.35.125.01.007.1 Melaksanakan pengawasan pemeliharaan
pondasi dan tiang SUTT/SUTET
8. D.35.125.01.008.1 Melaksanakan pengawasan pemeliharaan
konduktor dan aksesoris SUTT/SUTET
9. D.35.125.01.009.1 Melaksanakan pengawasan pemeliharaan
Jalur SKTT/SKLT
10. Melaksanakan pengawasan pemeliharaan
minyak insulasi dan tangki ekspansi
11. melaksanakan pengawasan pemeliharaan
Nomor Kode Unit
Judul Unit Kompetensi
Urut Kompetensi
cross bounding, sealing end dan sambungan
SKTT/SKLT
12. Melaksanakan analisa pemeliharaan
SUTET/SUTT
13. Melaksanakan analisa pemeliharaan
SKTT/SKLT
14. Mengkoordinasikan pelaksanaan
pemeliharaan SUTET/SUTT
15. Mengkoordinasikan pelaksanaan
pemeliharaan SKTT/SKLT
16. Mengelola dan Mengembangkan Metode
Pemeliharaan Jaringan
17. melaksanakan pemeliharaan peralatan
gardu induk
18. melaksanakan penggantian peralatan gardu
induk
19. Melaksanakan pemeliharaan kumparan, inti
besi dan alat bantunya pada transformator
20. melaksanakan pemeliharaan media insulasi
transformator
21. melaksanakan pemeliharaan proteksi
internal transformator
22. melaksanakan pemeliharaan proteksi bay
transformator
23. melaksanakan pemeliharaan kompartemen
GIS
24. melaksanakan pemeliharaan peralatan
pemutus daya
25. melaksanakan pemeliharaan peralatan
pemisah
26. melaksanakan pemeliharaan transformator
auxilliary
27. melaksanakan pemeliharaan proteksi
switchgear
28. melaksanakan pengawasan pemeliharaan
peralatan gardu induk
29. melaksanakan penggantian peralatan gardu
induk
30. Melaksanakan pengawasan pemeliharaan
kumparan, inti besi dan alat bantunya pada
transformator
31. melaksanakan pengawasan pemeliharaan
Nomor Kode Unit
Judul Unit Kompetensi
Urut Kompetensi
media insulasi transformator
32. melaksanakan pengawasan pemeliharaan
proteksi internal transformator
33. melaksanakan pengawasan pemeliharaan
proteksi bay transformator
34. melaksanakan pengawasan pemeliharaan
kompartemen GIS
35. melaksanakan pengawasan pemeliharaan
peralatan pemutus daya
36. melaksanakan pengawasan pemeliharaan
peralatan pemisah
37. melaksanakan pengawasan pemeliharaan
transformator auxilliary
38. melaksanakan pengawasan pemeliharaan
proteksi switchgear
39. Melaksanakan analisa pemeliharaan GI dan
GIS
40. Melaksanakan analisa pemeliharaan GITET
41. Melaksanakan analisa Pemeliharaan Bay
Transformator
42. Melaksanakan analisa Pemeliharaan
Switchgear
43. Melaksanakan analisa pemeliharaan
common facility
44. Mengkoordinasikan pelaksanaan
pemeliharaan GI dan GIS
45. Mengkoordinasikan pelaksanaan
pemeliharaan GITET
46. melaksanakan pemeliharaan common facility
gardu induk
47. melaksanakan pemeliharaan SCADA/TEL
48. melaksanakan pengawasan pemeliharaan
common facility gardu induk
49. melaksanakan pengawasan pemeliharaan
SCADA/TEL
50. Mengkoordinasikan pelaksanaan
pemeliharaan GI dan GIS
51. Mengkoordinasikan pelaksanaan
pemeliharaan GITET
52. Mengelola dan Mengembangkan Metode
Pemeliharaan Gardu Induk
Nomor Kode Unit
Judul Unit Kompetensi
Urut Kompetensi

6 Pengemasan Kualifikasi Jabatan

Berdasarkan Peraturan Menteri ESDM Nomor 46 Tahun 2017


tentang Standardisasi Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan,
pengemasan okupasi jabatan pada subbidang pemeliharaan bidang
distribusi ketenagalistrikan ketenagalistrikan dikualifikasikan menjadi 9
(sembilan) jenjang kualifikasi, yaitu:
1. Pelaksana Muda,
2. Pelaksana Madya,
3. Pelaksana Utama,
4. Teknisi/analis Muda
5. Teknisi/analis Madya
6. Teknisi/analis Utama
7. Ahli Muda
8. Ahli Madya
9. Ahli Utama

Bidang Subbidang No Standar Kompetensi


Kualifika Kode Kemungkinan
si KKNI Kualifikasi Jabatan
Jabatan
Transmisi Pemelihara 1 Jenjang D.35.125.01.K Tenaga Bantu
an 1 UALIFIKASI.1. Pemeliharaan
TRATEL Transmisi Tenaga
Listrik
Bidang Subbidang No Standar Kompetensi
Kualifika Kode Kemungkinan
si KKNI Kualifikasi Jabatan
Jabatan
2 Jenjang D.35.125.01.K Linesman
2 UALIFIKASI.2. Pemeliharaan
TRATEL SUTT/SUTET,
Linesman
Pemeliharaan
SKTT/SKLT,
Linesman
Pemeliharaan
GI/GITET, Linesman
Pemeliharaan Bay
Transformator,
Linesman
Pemeliharaan
Switchgear,
Linesman
Pemeliharaan
Common Facility
3 Jenjang D.35.125.01.K Pengawas
3 UALIFIKASI.1. Pemeliharaan
TRATEL SUTT/SUTET,
Linesman
Pemeliharaan
SKTT/SKLT,
Pengawas
Pemeliharaan
GI/GITET, Pengawas
Pemeliharaan Bay
Transformator,
Pengawas
Bidang Subbidang No Standar Kompetensi
Kualifika Kode Kemungkinan
si KKNI Kualifikasi Jabatan
Jabatan
Pemeliharaan
Switchgear,
Pengawas
Pemeliharaan
Common Facility
4 Jenjang D.35.125.01.K Supervisor
4 UALIFIKASI.2. Pemeliharaan
TRATEL Jaringan, Supervisor
Pemeliharaan GI dan
GITET
5 Jenjang D.35.125.01.K Asman
5 UALIFIKASI.1. Pemeliharaan
TRATEL Jaringan, Asman
Pemeliharaan Gardu
Induk
6 Jenjang D.35.125.01.K Manajer UPT
6 UALIFIKASI.2.
TRATEL

7 Uraian Kualifikasi Jabatan


Uraian kualifikasi jabatan berisi tentang deskripsi, sikap kerja, peran
kerja, kemungkinan jabatan serta daftar unit kompetensi
padakemungkinan jabatan dalam jenjang kualifikasi jabatan tersebut.
7.1 D.35.125.01.KUALIFIKASI.1.TRATEL

a. Deskripsi

Kualifikasi jabatan dengan level kualifikasi 1 KKNI yang berkaitan


dengan tugas pelaksanaan pemeliharaan transmisi tenaga listrik

b. Sikap Kerja
- Melaksanakan Tugas Berdasarkan Perintah Kerja Atasan
Langsung
- Melaksanakan Tugas Berdasarkan SOP
- Menggunakan Alat Pelindung Diri

c. Peran Kerja
- Mempersiapkan peralatan untuk proses pemeliharaan transmisi
tenaga listrik sesuai dengan SOP.
- Membantu pada pelaksanaan pemeliharaan transmisi tenaga
listrik sesuai dengan SOP

d. Kemungkinan Jabatan
Tenaga Bantu Pemeliharaan Distribusi Tenaga Listrik

e. Daftar Unit Kompetensi

No. Kode Unit Nama Unit


1. D.35.125.01.001.1 Membantu Pelaksanaan
Pemeliharaan Transmisi Tenaga
Listrik

7.2 D.35.125.01.KUALIFIKASI.2.TRATEL

a. Deskripsi

Kualifikasi jabatan dengan level kualifikasi 2 KKNI yang berkaitan


dengan tugas pelaksanaan pemeliharaan pada SUTT/SUTET,
SKTT/SKLT, Bay Transformator, Switchgear, dan Common Facility.

b. Sikap Kerja
- Melaksanakan Tugas sesuai Perintah Kerja
- Melaksanakan Tugas Berdasarkan SOP
- Menggunakan Alat Pelindung Diri

c. Peran Kerja
- Melaksanakan pemeliharaan terhadap SUTT/SUTET, SKTT/SKLT,
Bay Transformator, Switchgear, dan Common Facility.
- Menyampaikan laporan hasil pemeliharaan.

d. Kemungkinan Jabatan
1. Linesman Pemeliharaan SUTT/SUTET
2. Linesman Pemeliharaan SKTT/SKLT
3. Linesman Pemeliharaan GI/GITET
4. Linesman Pemeliharaan Bay Transformator
5. Linesman Pemeliharaan Switchgear
6. Linesman Pemeliharaan Common Facility

e. Daftar Unit Kompetensi

1. Linesman Pemeliharaan SUTT/SUTET

No. Kode Unit Nama Unit


1. Melaksanakan pemeliharaan
pondasi dan tiang SUTT/SUTET
2. Melaksanakan pemeliharaan
konduktor dan aksesoris
SUTT/SUTET

2. Linesman Pemeliharaan SKTT/SKLT

No. Kode Unit Nama Unit


1. Melaksanakan pemeliharaan
Jalur SKTT/SKLT

2. Melaksanakan pemeliharaan
minyak insulasi dan tangki
ekspansi
3. melaksanakan pemeliharaan
cross bounding, sealing end dan
sambungan SKTT/SKLT
4. Melaksanakan pemeliharaan
proteksi minyak kabel
SKTT/SKLT

3. Linesman Pemeliharaan GI/GITET

No. Kode Unit Nama Unit


1. melaksanakan pemeliharaan
peralatan gardu induk

2. melaksanakan penggantian
peralatan gardu induk

4. Linesman Pemeliharaan Bay Transformator

No. Kode Unit Nama Unit


1. Melaksanakan pemeliharaan
kumparan, inti besi dan alat
bantunya pada transformator
2. melaksanakan pemeliharaan
media insulasi transformator
3. melaksanakan pemeliharaan
proteksi internal transformator
4. melaksanakan pemeliharaan
proteksi bay transformator

5. Linesman Pemeliharaan Switchgear

No. Kode Unit Nama Unit


1. melaksanakan pemeliharaan
kompartemen GIS

2. melaksanakan pemeliharaan
peralatan pemutus daya

3. melaksanakan pemeliharaan
peralatan pemisah
4. melaksanakan pemeliharaan
transformator auxilliary
5. melaksanakan pemeliharaan
proteksi switchgear

6. Linesman Pemeliharaan Common Facility

No. Kode Unit Nama Unit


1. melaksanakan pemeliharaan
common facility gardu induk

2. melaksanakan pemeliharaan
SCADA/TEL

7.3 D.35.125.01.KUALIFIKASI.3.TRATEL

a. Deskripsi

Kualifikasi jabatan dengan level kualifikasi 3 KKNI yang berkaitan


dengan tugas pengawasan terhadap pekerjaan pemeliharaan pada
SUTT/SUTET, SKTT/SKLT, Bay Transformator, Switchgear, dan
Common Facility.
b. Sikap Kerja
- Melaksanakan Tugas sesuai Perintah Kerja
- Melaksanakan Tugas Berdasarkan SOP
- Menggunakan Alat Pelindung Diri

c. Peran Kerja
- Mengawasi pelaksanaan pekerjaan pemeliharaan terhadap
SUTT/SUTET, SKTT/SKLT, Bay Transformator, Switchgear, dan
Common Facility.
- Menyampaikan laporan hasil pemeliharaan.

d. Kemungkinan Jabatan
1. Pengawas Pemeliharaan SUTT/SUTET
2. Pengawas Pemeliharaan SKTT/SKLT
3. Pengawas Pemeliharaan GI/GITET
4. Pengawas Pemeliharaan Bay Transformator
5. Pengawas Pemeliharaan Switchgear
6. Pengawas Pemeliharaan Common Facility
e. Daftar Unit Kompetensi

1. Linesman Pemeliharaan SUTT/SUTET

No. Kode Unit Nama Unit


1. Melaksanakan pengawasan
pemeliharaan pondasi dan tiang
SUTT/SUTET
2. Melaksanakan pengawasan
pemeliharaan konduktor dan
aksesoris SUTT/SUTET

2. Linesman Pemeliharaan SKTT/SKLT

No. Kode Unit Nama Unit


1. Melaksanakan pengawasan
pemeliharaan Jalur SKTT/SKLT

2. Melaksanakan pengawasan
pemeliharaan minyak insulasi
dan tangki ekspansi
3. melaksanakan pengawasan
pemeliharaan cross bounding,
sealing end dan sambungan
SKTT/SKLT
4. Melaksanakan pengawasan
pemeliharaan proteksi minyak
kabel SKTT/SKLT

3. Linesman Pemeliharaan GI/GITET

No. Kode Unit Nama Unit


1. melaksanakan pengawasan
pemeliharaan peralatan gardu
induk
2. melaksanakan penggantian
peralatan gardu induk

4. Linesman Pemeliharaan Bay Transformator

No. Kode Unit Nama Unit


1. Melaksanakan pengawasan
pemeliharaan kumparan, inti
besi dan alat bantunya pada
transformator
2. melaksanakan pengawasan
pemeliharaan media insulasi
transformator
3. melaksanakan pengawasan
pemeliharaan proteksi internal
transformator
4. melaksanakan pengawasan
pemeliharaan proteksi bay
transformator

5. Linesman Pemeliharaan Switchgear

No. Kode Unit Nama Unit


1. melaksanakan pengawasan
pemeliharaan kompartemen GIS

2. melaksanakan pengawasan
pemeliharaan peralatan pemutus
daya
3. melaksanakan pengawasan
pemeliharaan peralatan pemisah
4. melaksanakan pengawasan
pemeliharaan transformator
auxilliary
5. melaksanakan pengawasan
pemeliharaan proteksi
switchgear
6. Linesman Pemeliharaan Common Facility

No. Kode Unit Nama Unit


1. melaksanakan pengawasan
pemeliharaan common facility
gardu induk
2. melaksanakan pengawasan
pemeliharaan SCADA/TEL

7.4 D.35.125.01.KUALIFIKASI.4.TRATEL

a. Deskripsi

Kualifikasi jabatan dengan level kualifikasi 4 KKNI yang berkaitan


dengan tugas analisa pekerjaan pemeliharaan pada SUTT/SUTET,
SKTT/SKLT, Bay Transformator, Switchgear, dan Common Facility.

b. Sikap Kerja
- Melaksanakan Tugas Berdasarkan Perintah Kerja Atasan
Langsung
- Melaksanakan Tugas Berdasarkan SOP
- Berintegritas
- Bertanggung jawab

c. Peran Kerja
- Mengevaluasi dan menganalisa pelaksanaan pemeliharaan
terhadap SUTT/SUTET, SKTT/SKLT, Bay Transformator,
Switchgear, dan Common Facility.
- Melakukan koordinasi dan pembagian tugas kepada bawahan
dalam rangka pelaksanaan tugas.
- Menganalisa pelaksanaan pekerjaan (Job Safety Analysis),
Standing Operation Procedure, dan Instruksi Kerja
- Mengendalikan pelayanan gangguan
- Membuat laporan berkala sesuai bidangnya.

d. Kemungkinan Jabatan
1. Supervisor Pemeliharaan Jaringan
2. Supervisor Pemeliharaan GI dan GITET

e. Daftar Unit Kompetensi


1. Supervisor Pemeliharaan Jaringan

No. Kode Unit Nama Unit


1. Melaksanakan analisa
pemeliharaan SUTET/SUTT

2. Melaksanakan analisa
pemeliharaan SKTT/SKLT

2. Supervisor Pemeliharaan GI dan GITET

No. Kode Unit Nama Unit


1. Melaksanakan analisa
pemeliharaan GI dan GIS

2. Melaksanakan analisa
pemeliharaan GITET
3. Melaksanakan analisa
Pemeliharaan Bay Transformator
4. Melaksanakan analisa
Pemeliharaan Switchgear
5. Melaksanakan analisa
pemeliharaan common facility

7.5 D.35.125.01.KUALIFIKASI.5.TRATEL

a. Deskripsi

Kualifikasi jabatan dengan level kualifikasi 5 KKNI yang berkaitan


dengan tugas koordinasi pekerjaan pemeliharaan pada Jaringan
transmisi dan Gardu Induk.

b. Sikap Kerja
- Melaksanakan Tugas Berdasarkan Batasan Kewenangan yang
Diberikan
- Melaksanakan Tugas Berdasarkan SOP
- Berintegritas
- Bertanggung jawab

c. Peran Kerja
- Mengevaluasi laporan Supervisor Pemeliharaan Transmisi
- Membuat keputusan tindak lanjut terhadap hasil laporan
pekerjaan Supervisor Pemeliharaan Transmisi
- Meyusun program pekerjaan yang akan dilaksanakan
- Mengawasi dan mengendalikan pelaksanaan tugas pemeliharaan
- Memastikan bahwa pelaksanaan operasional pemeliharaan telah
sesuai dengan yang dipersyaratkan
- Membuat laporan berkala sesuai bidangnya.

d. Kemungkinan Jabatan
1. Asman Pemeliharaan Jaringan
2. Asman Pemeliharaan GI dan GITET

e. Daftar Unit Kompetensi

1. Asman Pemeliharaan Jaringan

No. Kode Unit Nama Unit


1. Mengkoordinasikan pelaksanaan
pemeliharaan SUTET/SUTT

2. Mengkoordinasikan pelaksanaan
pemeliharaan SKTT/SKLT

2. Asman Pemeliharaan GI dan GITET

No. Kode Unit Nama Unit


1. Mengkoordinasikan pelaksanaan
pemeliharaan GI dan GIS

2. Mengkoordinasikan pelaksanaan
pemeliharaan GITET

7.6 D.35.125.01.KUALIFIKASI.6.TRATEL

a. Deskripsi

Kualifikasi jabatan dengan level kualifikasi 6 KKNI yang berkaitan


dengan tugas pengelolaan dan pengembangan metode operasi dan
pemeliharaan pemeliharaan Sistem Transmisi Tenaga Listrik

b. Sikap Kerja
- Melaksanakan pekerjaan sesuai SOP
- Komitmen menyelesaikan pekerjaan sesuai jadwal yang disepakati
- Pelaksanaan kerja sesuai sesuai Rencana Kerja Anggaran (RKA)
yang telah disepakati
- Bekerja berdasarkan kontrak kerja yang disepakati

c. Peran Kerja
- Mendiskusikan sasaran kinerja perusahaan
- Membuat strategi pencapaian sasaran kinerja perusahaan
- Menyusun dan melaksanakan Rencana Kerja Anggaran (RKA) dan
bertanggungjawab atas laporan keuangan dan laporan operasional
lainnya.
- Membagi tugas sesuai target kinerja perusahaan
- Memonitor dan mengevaluasi pencapaian kinerja
- Memperbaiki penyimpangan target pencapaian kinerja dan
meningkatkan kinerja perusahaan
- Melaksanakan komunikasi dengan pihak terkait
- Mendiskusikan dengan atasan langsung terkait kinerja
perusahaan
- Membuat laporan kinerja perusahaan.

d. Kemungkinan Jabatan
Manajer UPT, Manajer APP

e. Daftar Unit Kompetensi

Manajer UPT, Manajer APP

No. Kode Unit Nama Unit


1. Mengelola dan Mengembangkan
Metode Pemeliharaan Jaringan

2. Mengelola dan Mengembangkan


Metode Pemeliharaan Gardu
Induk

8 Uraian Unit Kompetensi

Uraian unit kompetensi merupakan penjelasan terhadap unit-unit


kompetensi yang ada pada daftar unit kompetensi yang mencakup Kode
Unit, Judul Unit, Deskripsi unit, elemen kompetensi, kriteria unjuk kerja,
batasan variabel serta panduan penilaian.
2.5.1. D.35.125.01.001.1

Kode Unit : D.35.125.01.001.1


Judul Unit : Melaksanakan pemeliharaan pondasi dan tiang
SUTT/SUTET
Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan
penerapan prosedur pemeliharaan yang diperlukan
untuk Melaksanakan pemeliharaan pondasi dan tiang
SUTT/SUTET, sesuai instruction manual dan SOP yang
berlaku.

ELEMEN KRITERIA UNJUK KERJA


KOMPETENSI
1. Merencanakan 1.1. Gambar teknik (pondasi tiang SUTT/SUTET)
dan menyiapkan jaringan tegangan Tinggi dan Ekstra Tinggi
pelaksanaan dipelajari sesuai Standing Operation Procedure
pemeliharaan (SOP).
pondasi dan tiang 1.2. Tata cara berkomunikasi dipahami sesuai
SUTT/SUTET. Standing Operation Procedure (SOP)
pemeliharaan SUTT/SUTET.
1.3. Rencana kerja disusun agar pekerjaan dapat
selesai sesuai jadwal yang ditetapkan.
1.4 Personil berwenang dihubungi untuk
memastikan bahwa pekerjaan telah
dikoordinasikan sesuai Struktur Organisasi
Unit Kerja yang berlaku.
1.5 Alat kerja, alat Keselamatan Ketenagalistrikan
(K2) dan alat bantu disiapkan sesuai keperluan
dan standar Pemeliharaan Pondasi Tiang
Saluran Udara tegangan Tinggi dan Ekstra
Tinggi yang ditetapkan perusahaan.
ELEMEN KRITERIA UNJUK KERJA
KOMPETENSI
1.6 Perintah yang diterima diperiksa untuk memas-
tikan bahwa instruksi dapat terlaksana sesuai
standar perusahaan.
1.7 Prosedur dan peraturan Keselamatan
Ketenagalistrikan (K2) dipahami sesuai standar
yang berlaku.
2. Melaksanakan 2.1 Peralatan Bantu dipasang sesuai Standing
pemeliharaan Operation Procedure (SOP) pelaksanaan
pondasi dan tiang Pemeliharaan Pondasi Tiang Saluran Udara
SUTT/SUTET. tegangan Tinggi dan Ekstra Tinggi.
2.1 pondasi dibersihkan dari tanaman liar dan
kondisi tanah disekitar pondasi tower.
2.3 kerentakan atau kerusakan pondasi tower
diperbaiki.
2.4 kondisi tanah diperiksa bila kecenderungan
akan bergerak/longsor atau bergeser akibat
kondisi tanah yang kurang baik.
2.5 pondasi dicat bila diperlukan.
2.6 Memelihara Pondasi Tiang Saluran Udara
2.7 Memelihara Tiang Saluran Udara / Penghantar
Udara
2.8 Memelihara r.o.w. SUTT-SUTET dan SKTT-
SKLTT
2.9 Memasang dan membongkar tiang darurat
3. Memeriksa 3.1 Jalan inspeksi, jembatan dan saluran air
pelaksanaan disekitar tower diperiksa dan diperbaiki jika
pemeliharaan cenderung merusak pondasi dan tata letak
pondasi dan tiang tower secara menyeluruh.
SUTT/SUTET 3.2 Hasil pemeliharaan dibandingkan dengan target
yg telah ditentukan
ELEMEN KRITERIA UNJUK KERJA
KOMPETENSI
4. Membuat laporan 4.1 Laporan pekerjaan dibuat sesuai dengan
pekerjaan format dan prosedur yang ditetapkan
perusahaan.
4.2 Berita Acara pekerjaan dibuat sesuai prosedur
yang ditetapkan perusahaan

BATASAN VARIABEL

1. Konteks Variabel
1.1. Standing Operation Procedure (SOP) adalah tata cara/prosedur yang
dimiliki oleh perusahaan dalam pelaksanaan pemeliharaan pondasi
dan tiang Saluran Udara tegangan Tinggi dan Ekstra Tinggi yang
sesuai dengan peraturan dan standar mutu yang berlaku
1.2. Tegangan Tinggi adalah tegangan yang mempunyai nilai antara 35
kV sampai dengan 500 kV
2. Peraturan yang diperlukan

2.1 Undang-Undang 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan


2.2 Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2012
2.3 Peraturan Pemerintah Nomor 62 Tahun 2012
2.4 Peraturan Menteri ESDM Nomor 46 Tahun 2017 tentang
Standardisasi Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan
2.5 Peraturan yang berlaku di perusahaan.

2. Norma dan Standar


3.1. Norma
3.1.1. Partisipatif
3.1. Standar
3.2.1 Standing Operation Prosedur (SOP) pemeliharaan pondasi dan
tiang SUTT/SUTET yang ditetapkan perusahaan.
3.2.1 SOP Komunikasi pemeliharaan pondasi dan tiang
SUTT/SUTET yang ditetapkan perusahaan.
3.2.2 SOP Pesyaratan Kerja pemeliharaan pondasi dan tiang
SUTT/SUTET.
3.2.3 SOP Pelaksanaan pemeliharaan pondasi dan tiang
SUTT/SUTET.
3.2.4 Instruksi Kerja pekerjaan pemeliharaan pondasi dan tiang
SUTT/SUTET.
3. Peralatan dan Perlengkapan
4.1. Peralatan
4.1.1. Peralatan utama : cangkul, golok, sendok semen, kuas cat.
4.1.2. Peralatan bantu : theodolite, meteran, alat ukur jarak. tangga
hand line , ,APD, dan Alat K3
4.1.3. Tool set
4.2. Perlengkapan
4.2.1. Tali sesuai ukuran
4.2.2. Pengki sesuai ukuran
4.2.3. Cat Hitam
4.2.4. Lap majun

PANDUAN PENILAIAN

1. Konteks Penilaian

1.1 Kompetensi yang berkaitan dengan keterampilan dan sikap kerja,


harus diujikan ditempat kerja atau ditempat lain secara simulasi
dengan kondisi kerja sesuai dengan keadaan normal.
1.2 Kompetensi yang berkaitan dengan pengetahuan, diujikan secara
tertulis, lisan, dan observasi lapangan

2. Persyaratan Kompetensi

2.1. Melaksanakan ketentuan mengenai Keselamatan Ketenagalistrikan


(K2).
2.2. Menggunakan peralatan/perkakas kerja hand tools untuk
pemeliharaan pondasi dan tiang SUTT/SUTET.
2.3. Memelihara Pondasi Tiang Saluran Udara
2.4. Memelihara Tiang Saluran Udara / Penghantar Udara
2.5. Memelihara r.o.w. SUTT-SUTET dan SKTT-SKLTT
2.6. Menginterpretasikan gambar teknik.

3. Pengetahuan dan Keterampilan yang dibutuhkan


3.1 Pengetahuan

3.1.1 Bahan Listrik


3.1.1.1. Konduktor
3.1.1.2. Isolator
3.1.2 Alat Ukur dan Pengukuran besaran listrik
3.1.2.1. Macam alat ukur listrik.
3.1.2.1. Fungsi dan prinsip kerja alat ukur listrik.
3.1.2.2. Penggunaan alat ukur listrik.
3.1.3 TeoriListrik Dasar
3.1.3.1. Arus bolak balik fase satu.
3.1.3.2. Arus bolak balik fase tiga.
3.1.3.3. Hukum Ohm.
3.1.3.4. Hukum Kirchhoff I
3.1.3.5. Rangkaian Resistansi, Induktasi, Kapasitansi dan
Impedansi.
3.1.4 Jaringan saluran udara tegangan menegah
3.1.4.1. Konstruksi jaringan SUTT.
3.1.4.2. Peralatan / Komponen Jaringan SUTT.
3.1.4.3. Peralatan Kerja dan material Pemeliharaan Pondasi
Tiang Saluran Udara tegangan Tinggi dan Ekstra
Tinggi.
3.1.5 Mekanika hantaran udara.
3.1.5.1. Dasar penerapan.
3.1.5.2. Masalah kemiringan.
3.1.5.3. Andongan (saging).
3.1.5.4. Gaya tarik penghantar pada tiang sudut.
3.1.5.5. Pengaruh angin terhadap gaya tarik penghantar
3.1.6 ProsedurKeselamatan Ketenagalistrikan (K2)
3.1.6.1. Peraturan K2
3.1.6.2. Prosedur K2 pada pemeliharaan pondasi dan tiang
SUTT/SUTET.

3.2 Keterampilan

3.2.1 Dasar operasi dan pemeliharaan jaringan Transmisi.


3.2.2 Orientasi lapangan pada jaringan SUTM.
3.2.3 Mengukur reistansi pentanahan pada tower sesuai IK.
3.2.4 Mengukur medan listrik di jalur SUTT/SUTET
3.2.5 Mengukur jarak andongan dan jarak bangunan yang terdekat.

4. Sikap Kerja yang Diperlukan

4.1. Teliti.
4.2. Cermat.
4.3. Disiplin.

5. Aspek Penting

Aspek penting yang harus dicapai dengan memperagakan prosedur kerja


dan kriteria unjuk kerja yang konsisten untuk masing-masing sub
kompetensi dari unit melalui penerapan secara umum dan mandiri sesuai
persyaratan perusahaan.

2.5.2. D.35.125.01.002.1

Kode Unit : D.35.125.01.002.1


Judul Unit : Melaksanakan pemeliharaan konduktor dan
aksesoris SUTT/SUTET.
Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan
penerapan prosedur pemeliharaan yang diperlukan
untuk Melaksanakan pemeliharaan konduktor dan
aksesoris SUTT/SUTET, sesuai instruction manual dan
SOP yang berlaku

ELEMEN KRITERIA UNJUK KERJA


KOMPETENSI
1. Merencanakan 1.1. Gambar teknik (pondasi tiang SUTT/SUTET)
dan menyiapkan jaringan tegangan Tinggi dan Ekstra Tinggi
pelaksanaan dipelajari sesuai Standing Operation Procedure
pemeliharaan (SOP).
konduktor dan 1.2. Tata cara berkomunikasi dipahami dan
aksesoris dilaksana-kan sesuai Standing Operation
SUTT/SUTET Procedure (SOP) pemeliharaan SUTT/SUTET.
1.3. Rencana kerja disusun agar pekerjaan dapat
diselesaikan sesuai jadwal yang ditetapkan.
1.4. Personil berwenang dihubungi untuk
memastikan bahwa pekerjaan telah
dikoordinasikan sesuai Struktur Organisasi
Unit Kerja yang berlaku.
ELEMEN KRITERIA UNJUK KERJA
KOMPETENSI
1.5. Alat kerja, alat Keselamatan Ketenagalistrikan
(K2) dan alat bantu disiapkan sesuai keperluan
dan standar Melaksanakan pemeliharaan
konduktor dan aksesoris SUTT/SUTET yang
ditetapkan perusahaan.
1.6. Perintah yang diterima diperiksa untuk
memastikan bahwa instruksi dapat
dilaksanakan sesuai standar perusahaan.
1.7 Prosedur dan peraturan Keselamatan
Ketenagalistrikan (K2) dipahami sesuai
standar yang berlaku.
2. Melaksanakan 2.1 Peralatan Bantu dipasang sesuai Standing
pemeliharaan Operation Procedure (SOP) pelaksanaan
konduktor dan pemeliharaan konduktor dan aksesoris
aksesoris SUTT/SUTET.
SUTT/SUTET 2.2 Accessories Saluran /Penghantar Udara
tegangan tinggi dan ekstra tinggi diperiksa.
2.3 konduktor saluran udara tegangan tinggi dan
ekstra tinggi diperiksa
2.4 alat pencari lokasi gangguan (fault locator)
pada SUTT/SUTET digunakan untuk mencari
lokasi gangguan
2.5 kawat Saluran Udara / Penghantar disambung
apabila terjadi penggantian
3. Memeriksa 3.1. Jalan inspeksi, jembatan dan saluran air
pelaksanaan disekitar tower diperiksa dan diperbaiki jika
pemeliharaan cenderung merusak pondasi dan tata letak
konduktor dan tower secara menyeluruh..
aksesoris 3.2 Hasil pemeliharaan dibandingkan dengan
SUTT/SUTET target yg telah ditentukan.
ELEMEN KRITERIA UNJUK KERJA
KOMPETENSI
4. Membuat laporan 4.1. Laporan penyelesaian pekerjaan dibuat sesuai
pekerjaan dengan format dan Prosedur yang ditetapkan
perusahaan
4.2 Berita Acara pekerjaan dibuat sesuai prosedur
yang ditetapkan perusahaan

BATASAN VARIABEL

1 Konteks Variabel

1.1 Standing Operation Procedure (SOP) adalah tata cara/prosedur yang


dimiliki oleh perusahaan dalam pelaksanaan pemeliharaan PDKB
yang sesuai dengan peraturan dan standar mutu yang berlaku
1.2 Tegangan Menengah adalah tegangan yang mempunyai nilai antara 1
kV sampai dengan 35 kV

1. Peraturan yang diperlukan

2.1 Undang-Undang 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan


2.2 Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2012
2.3 Peraturan Pemerintah Nomor 62 Tahun 2012
2.4 Peraturan Menteri ESDM Nomor 46 Tahun 2017 tentang
Standardisasi Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan
2.5 Peraturan yang berlaku di perusahaan.

2. Norma dan Standar


3.1. Norma
3.1.1. Partisipatif
3.2. Standar
3.2.1 Standing Operation Prosedur (SOP) pemeliharaan konduktor
dan asesoris SUTT/SUTET yang ditetapkan perusahaan.
3.2.2 SOP Komunikasi pemeliharaan konduktor dan asesoris
SUTT/SUTET yang ditetapkan perusahaan.
3.2.3 SOP Pesyaratan Kerja pemeliharaan konduktor dan asesoris
SUTT/SUTET.
3.2.4 SOP Pelaksanaan pemeliharaan konduktor dan asesoris
SUTT/SUTET.
3.2.5 Instruksi Kerja pekerjaan pemeliharaan konduktor dan
asesoris SUTT/SUTET.
3. Peralatan dan Perlengkapan
4.1. Peralatan
4.1.1. Peralatan utama : cangkul, golok, sendok semen, kuas cat.
4.1.2. Peralatan bantu : theodolite, meteran, alat ukur jarak. tangga
hand line , ,APD, dan Alat K3
4.1.3. Tool set
4.2. Perlengkapan

4.2.1 Konduktor sesuai ukuran


4.2.2 Konector sesuai ukuran

PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks Penilaian

1.1. Kompetensi yang berkaitan dengan keterampilan dan sikap kerja,


harus diujikan ditempat kerja atau ditempat lain secara simulasi
dengan kondisi kerja sesuai dengan keadaan normal.
1.2. Kompetensi yang berkaitan dengan pengetahuan, diujikan secara
tertulis, lisan, dan observasi lapangan
2 Persyaratan Kompetensi

2.1. Melaksanakan ketentuan mengenai Keselamatan Ketenagalistrikan


(K2).
2.2. Menggunakan peralatan/perkakas kerja hand tools untuk
pemeliharaan konduktor dan asesoris SUTT/SUTET.
2.3. Menggunakan alat pencari lokasi gangguan
2.4. Menginterpretasikan gambar teknik.

3 Pengetahuan dan Keterampilan yang dibutuhkan


1.1. Pengetahuan
3.1.1. Bahan Listrik

3.1.1.1. Konduktor
3.1.1.2. Isolator

3.1.2. Alat Ukur dan Pengukuran besaran listrik


3.1.2.1. Macam alat ukur listrik.
3.1.2.2. Fungsi dan prinsip kerja alat ukur listrik.
3.1.2.3. Penggunaan alat ukur listrik.
3.1.3. TeoriListrik Dasar

3.1.2.1. Arus bolak balik fase satu.


3.1.2.2. Arus bolak balik fase tiga.
3.1.2.3. Hukum Ohm.
3.1.2.4. Hukum Kirchhoff I
3.1.2.5. Rangkaian Resistansi, Induktasi, Kapasitansi dan
Impedansi.

3.1.4. Jaringan saluran udara tegangan menegah

3.1.8.1. Konstruksi jaringan SUTT.


3.1.8.2. Peralatan / Komponen Jaringan SUTT.
3.1.8.3. Peralatan Kerja dan material Pemeliharaan Pondasi
Tiang Saluran Udara tegangan Tinggi dan Ekstra
Tinggi.

3.1.5. Mekanikahantaran udara.

3.1.5.1. Dasar penerapan.


3.1.5.2. Masalah kemiringan.
3.1.5.3. Andongan (saging).
3.1.5.4. Gaya tarik penghantar pada tiang sudut.
3.1.5.5. Pengaruh angin terhadap gaya tarik penghantar.

3.1.6. ProsedurKeselamatan Ketenagalistrikan (K2)

3.1.6.1. Peraturan K2
3.1.6.2. Prosedur K2 pada pemeliharaan konduktor dan
asesoris SUTT/SUTET.

4.2. Keterampilan

3.2.1 Dasar operasi dan pemeliharaan jaringan Transmisi.


3.2.2 Orientasi lapangan pada jaringan SUTT/SUTET.
3.2.3 Mengukur reistansi pentanahan pada tower sesuai IK.
3.2.4 Mengukur medan listrik di jalur SUTT/SUTET
3.2.5 Mengukur jarak andongan dan jarak bangunan yang terdekat.

4 Sikap Kerja yang Diperlukan


4.1. Teliti.
4.2. Cermat.
4.3. Disiplin.

5 Aspek Penting
Aspek penting yang harus dicapai dengan memperagakan prosedur kerja
dan kriteria unjuk kerja yang konsisten untuk masing-masing sub
kompetensi dari unit melalui penerapan secara umum dan mandiri sesuai
persyaratan perusahaan.

2.5.3. D.35.125.01.003.1

Kode Unit : D.35.125.01.003.1


Judul Unit : Melaksanakan pemeliharaan Jalur SKTT/SKLT.
Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan
penerapan prosedur pemeliharaan yang diperlukan
untuk Melaksanakan pemeliharaan Jalur SKTT/SKLT
sesuai instruction manual dan SOP yang berlaku

ELEMEN KRITERIA UNJUK KERJA


KOMPETENSI
1. Merencanakan 1.1. Gambar teknik Jalur jaringan kabel tanah dan
dan menyiapkan kabel laut tegangan Tinggi dan Ekstra Tinggi
pelaksanaan dipelajari sesuai Standing Operation Procedure
pemeliharaan (SOP).
Jalur SKTT/SKLT. 1.2. Tata cara berkomunikasi dipahami dan
dilaksana-kan sesuai Standing Operation
Procedure (SOP) pemeliharaan jalur jaringan
kabel tanah dan kabel laut tegangan tinggi dan
ekstra tinggi.
1.3. Rencana kerja disusun agar pekerjaan dapat
diselesaikan sesuai jadwal yang ditetapkan.
1.4 Personil berwenang dihubungi untuk
memastikan bahwa pekerjaan telah
dikoordinasikan sesuai Struktur Organisasi
Unit Kerja yang berlaku.
ELEMEN KRITERIA UNJUK KERJA
KOMPETENSI
1.5 Alat kerja, alat Keselamatan Ketenagalistrikan
(K2) dan alat bantu disiapkan sesuai keperluan
dan standar Melaksanakan pemeliharaan Jalur
SKTT/SKLT yang ditetapkan perusahaan.
1.6 Perintah yang diterima diperiksa untuk
memastikan bahwa instruksi dapat
dilaksanakan sesuai standar perusahaan.
1.7 Prosedur dan peraturan Keselamatan
Ketenagalistrikan (K2) dipahami sesuai standar
yang berlaku.
2. Melaksanakan 2.1 Peralatan Bantu dipasang sesuai Standing
pemeliharaan Operation Procedure (SOP) pelaksanaan
Jalur SKTT/SKLT pemeliharaan Jalur SKTT/SKLT.
2.1 tanda (patok) SKTT dan box culvert
dibersihakan dari tanaman liar dan kondisi
tanah disekitarnya.
2. patok dan box culvert diperbaiki dari
kerentakan atau kerusakan.
2.3 kondisi tanah diperiksa bila kecenderungan
akan bergerak/longsor atau bergeser akibat
kondisi tanah yang kurang baik.
2.4 Cross Bounding Saluran Kabel Tegangan Tinggi
diperiksa apabila ada kerusakan
2.5 suar kabel laut diperiksa apabila ada
kerusakan.
3. Memeriksa 3.1 Jalan inspeksi, jembatan dan saluran air
pelaksanaan disekitar jalur diperiksa dan diperbaiki jika
pemeliharaan cenderung merusak tata letak jalur tersebut
Jalur SKTT/SKLT. secara menyeluruh.
ELEMEN KRITERIA UNJUK KERJA
KOMPETENSI
3.2 Hasil pemeliharaan dibandingkan dengan target
yg telah ditentukan.
4. Membuat laporan 4.1 Laporan pekerjaan dibuat sesuai dengan
pekerjaan format dan prosedur yang ditetapkan
perusahaan.
4.2 Berita Acara pekerjaan dibuat sesuai prosedur
yang ditetapkan perusahaan

BATASAN VARIABEL

1. Konteks Variabel
1.1. Standing Operation Procedure (SOP) adalah tata cara/prosedur yang
dimiliki oleh perusahaan dalam pelaksanaan pemeliharaan Jalur
SKTT/SKLT (Saluran kabel tanah tegangan Tinggi dan Ekstra Tinggi)
yang sesuai dengan peraturan dan standar mutu yang berlaku
1.1. Tegangan Tinggi adalah tegangan yang mempunyai nilai antara 35
kV sampai dengan 500 kV
2. Peraturan yang diperlukan

2.1. Undang-Undang 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan


2.2. Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2012
2.3. Peraturan Pemerintah Nomor 62 Tahun 2012
2.4. Peraturan Menteri ESDM Nomor 46 Tahun 2017 tentang
Standardisasi Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan
2.5. Peraturan yang berlaku di perusahaan.

3. Norma dan Standar


3.1 Norma
3.1.1. Partisipatif
3.2 Standar
3.2.1 Standing Operation Prosedur (SOP) pemeliharaan Jalur
SKTT/SKLT yang ditetapkan perusahaan.
3.2.2 SOP Komunikasi pemeliharaan Jalur SKTT/SKLT yang
ditetapkan perusahaan.
3.2.3 SOP Pesyaratan Kerja pemeliharaan Jalur SKTT/SKLT.
3.2.4 SOP Pelaksanaan pemeliharaan Jalur SKTT/SKLT.
3.2.5 Instruksi Kerja pekerjaan pemeliharaan Jalur SKTT/SKLT

4. Peralatan dan Perlengkapan


4.1. Peralatan

4.1.1. Peralatan Peralatan utama : cangkul, golok, sendok semen,


kuas cat
4.1.2. Peralatan bantu : tangga hand line, APD, Alat K3
4.1.3. Tool set

4.2. Perlengkapan
4.2.1. Tali sesuai ukuran
4.2.2. Pengki sesuai ukuran
4.2.3. Cat Hitam
4.2.4. Lap majun

PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks Penilaian

1.1. Kompetensi yang berkaitan dengan keterampilan dan sikap kerja,


harus diujikan ditempat kerja atau ditempat lain secara simulasi
dengan kondisi kerja sesuai dengan keadaan normal.
1.2. Kompetensi yang berkaitan dengan pengetahuan, diujikan secara
tertulis, lisan, dan observasi lapangan
2 Persyaratan Kompetensi

2.1. Melaksanakan ketentuan mengenai Keselamatan Ketenagalistrikan


(K2).
2.2. Menggunakan peralatan/perkakas kerja hand tools untuk
pemeliharaan Jalur SKTT/SKLT.
2.3. Menggunakan alat pencari lokasi gangguan
2.4. Menginterpretasikan gambar teknik

3 Pengetahuan dan Keterampilan yang dibutuhkan


3.1. Pengetahuan
3.1.1. Bahan Listrik
3.1.1.3. Konduktor
3.1.1.4. Isolator
3.1.2. Alat Ukur dan Pengukuran besaran listrik
3.1.1.3. Macam alat ukur listrik.
3.1.1.4. Fungsi dan prinsip kerja alat ukur listrik.
3.1.1.5. Penggunaan alat ukur listrik.
3.1.3. TeoriListrik Dasar
3.1.1.3. Arus bolak balik fase satu.
3.1.1.4. Arus bolak balik fase tiga.
3.1.1.5. Hukum Ohm.
3.1.1.6. Hukum Kirchhoff I
3.1.1.7. Rangkaian Resistansi, Induktasi, Kapasitansi dan
Impedansi.
3.1.4. Jaringan saluran kabel tegangan tinggi

3.1.4.1. Konstruksi jaringan SKTT DAN SKLTT.


3.1.4.2. Peralatan / Komponen Jaringan SKTT DAN SKLTT.
3.1.4.3. Peralatan Kerja dan material pemeliharaan Jalur
SKTT/SKLT.

3.1.5. Mekanika hantaran udara.

3.1.5.1. Dasar penerapan.


3.1.5.2. Masalah kemiringan..
3.1.5.3. Diameter lengkungan kabel.
3.1.5.4. Pengaruh temperatur terhadap daya hantar kabel TT..

3.1.6. Prosedur Keselamatan Ketenagalistrikan (K2)

3.1.6.1. Peraturan K2
3.1.6.2. Prosedur K2 pada pemeliharaan Jalur SKTT/SKLT.

3.2. Keterampilan

3.2.1 Dasar operasi dan pemeliharaan jaringan Transmisi.


3.2.2 Orientasi lapangan pada jaringan SKTT/SKLT.
3.2.3 Mengukur reistansi pentanahan pada SKTT/SKLT sesuai IK.
3.2.4 Mengukur medan listrik di jalur SKTT/SKLT.

4. Sikap Kerja yang Diperlukan


4.1. Teliti.
4.2. Cermat.
4.3. Disiplin.

5. Aspek Penting

Aspek penting yang harus dicapai dengan memperagakan prosedur kerja


dan kriteria unjuk kerja yang konsisten untuk masing-masing sub
kompetensi dari unit melalui penerapan secara umum dan mandiri sesuai
persyaratan perusahaan.
2.5.4. D.35.125.01.004.1

Kode Unit : D.35.125.01.004.1


Judul Unit : Melaksanakan pemeliharaan minyak insulasi dan
tangki ekspansi
Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan
penerapan prosedur pemeliharaan yang diperlukan
untuk Melaksanakan pemeliharaan minyak insulasi dan
tangki ekspansi sesuai instruction manual dan SOP yang
berlaku

ELEMEN KRITERIA UNJUK KERJA


KOMPETENSI
1. Merencanakan 1.1. Gambar teknik Jalur jaringan kabel tanah dan
dan menyiapkan kabel laut tegangan Tinggi dan Ekstra Tinggi
pelaksanaan dipelajari sesuai Standing Operation Procedure
pemeliharaan (SOP).
minyak insulasi 1.2. Tata cara berkomunikasi dipahami dan
dan tangki dilaksana-kan sesuai Standing Operation
ekspansi Procedure (SOP) pemeliharaan jalur jaringan
kabel tanah dan kabel laut tegangan tinggi dan
ekstra tinggi.
1.3. Rencana kerja disusun agar pekerjaan dapat
diselesaikan sesuai jadwal yang ditetapkan.
1.4 Personil berwenang dihubungi untuk
memastikan bahwa pekerjaan telah
dikoordinasikan sesuai Struktur Organisasi
Unit Kerja yang berlaku.
ELEMEN KRITERIA UNJUK KERJA
KOMPETENSI
1.5 Alat kerja, alat Keselamatan Ketenagalistrikan
(K2) dan alat bantu disiapkan sesuai keperluan
dan standar Melaksanakan pemeliharaan Jalur
SKTT/SKLT yang ditetapkan perusahaan.
1.6 Perintah yang diterima diperiksa untuk
memastikan bahwa instruksi dapat
dilaksanakan sesuai standar perusahaan.
1.7 Prosedur dan peraturan Keselamatan
Ketenagalistrikan (K2) dipahami sesuai standar
yang berlaku.
2. Melaksanakan 2.1 Peralatan Bantu dipasang sesuai Standing
pemeliharaan Operation Procedure (SOP) pelaksanaan
minyak insulasi pemeliharaan minyak insulasi dan tangki
dan tangki ekspansi
ekspansi 2.1 tangki expansi SKTT yang di sealing end dan
box culvert dibersihkan dari tanaman liar dan
kondisi tanah disekitarnya.
2.3 Lokasi box culvert diperbaiki apabila terendam
air.
2.4 Tangka expansi yang berkarat dicat kembali.
2.5 system pempipaan saluran minyak kabel dan
manometer diuji /kalibrasi.
2.7 minyak insulasi saluran kabel tegangan tinggi
divakum dan diisi kembali
2.8 minyak kabel diperiksa apabila terjadi
pembekuan (frezzing)
3. Memeriksa 3.1 System saluran minyak kabel, manometer dan
pelaksanaan wiringnya diperiksa dan diperbaiki jika
pemeliharaan cenderung rusak sebagian atau secara
minyak insulasi menyeluruh.
ELEMEN KRITERIA UNJUK KERJA
KOMPETENSI
dan tangki 3.2 Hasil pemeliharaan dibandingkan dengan target
ekspansi yg telah ditentukan.
4. Membuat laporan 4.1 Laporan pekerjaan dibuat sesuai dengan
pekerjaan format dan prosedur yang ditetapkan
perusahaan.
4.2 Berita Acara pekerjaan dibuat sesuai prosedur
yang ditetapkan perusahaan

BATASAN VARIABEL

1. Konteks Variabel
1.1. Standing Operation Procedure (SOP) adalah tata cara/prosedur yang
dimiliki oleh perusahaan dalam pelaksanaan pemeliharaan minyak
insulasi dan tangki ekspansi yang sesuai dengan peraturan dan
standar mutu yang berlaku
1.2. Tegangan Tinggi adalah tegangan yang mempunyai nilai antara 35
kV sampai dengan 500 kV.
2. Peraturan yang diperlukan

2.1 Undang-Undang 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan


2.2 Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2012
2.3 Peraturan Pemerintah Nomor 62 Tahun 2012
2.4 Peraturan Menteri ESDM Nomor 46 Tahun 2017 tentang
Standardisasi Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan
2.5 Peraturan yang berlaku di perusahaan.

3. Norma dan Standar


3.1 Norma
3.1.1 Partisipatif
3.2 Standar
3.2.1 Standing Operation Prosedur (SOP) pemeliharaan minyak insulasi dan
tangki ekspansi yang ditetapkan perusahaan.
3.2.2 SOP Komunikasi pelaksanaan pemeliharaan minyak insulasi dan
tangki ekspansi yang ditetapkan perusahaan.
3.2.3 SOP Pesyaratan Kerja pelaksanaan pemeliharaan minyak insulasi
dan tangki ekspansi.
3.2.4 SOP Pelaksanaan pelaksanaan pemeliharaan minyak insulasi dan
tangki ekspansi.
3.2.1 Instruksi Kerja pekerjaan pelaksanaan pemeliharaan minyak insulasi
dan tangki ekspansi.

4. Peralatan dan Perlengkapan


4.1. Peralatan
4.1.1. Peralatan utama :
4.1.2. Peralatan bantu : APD,Alat K3,
4.1.3. Tool set
4.2. Perlengkapan
4.2.1. Isolator
4.2.2. Bending wire
4.2.3. Silicon clotch
4.2.4. Lap majun

PANDUAN PENILAIAN

1. Konteks Penilaian

1.1 Kompetensi yang berkaitan dengan keterampilan dan sikap kerja,


harus diujikan ditempat kerja atau ditempat lain secara simulasi
dengan kondisi kerja sesuai dengan keadaan normal.
1.2 Kompetensi yang berkaitan dengan pengetahuan, diujikan secara
tertulis, lisan, dan observasi lapangan

2. Persyaratan Kompetensi

2.1. Melaksanakan ketentuan mengenai Keselamatan Ketenagalistrikan


(K2).
2.2. Menggunakan peralatan/perkakas kerja hand tools untuk
pemeliharaan Jalur SKTT/SKLT.
2.3. Menginterpretasikan gambar teknik..

3. Pengetahuan dan Keterampilan yang dibutuhkan

8.1.1 Pengetahuan yang dibutuhkan

3.1.1 Bahan Listrik

3.1.1.1. Konduktor
3.1.1.2. Isolator
3.1.2 Alat Ukur dan Pengukuran besaran listrik
3.1.2.1. Macam alat ukur listrik.
3.1.2.2. Fungsi dan prinsip kerja alat ukur listrik.
3.1.2.3. Penggunaan alat ukur listrik.
3.1.3 TeoriListrik Dasar
3.1.3.1. Arus bolak balik fase satu.
3.1.3.2. Arus bolak balik fase tiga.
3.1.3.3. Hukum Ohm.
3.1.3.4. Hukum Kirchhoff I
3.1.3.5. Rangkaian Resistansi, Induktasi, Kapasitansi dan
Impedansi.
3.1.4 Jaringan saluran udara tegangan Tinggi
3.1.4.1. Konstruksi jaringan SKTT DAN SKLTT.
3.1.4.2. Peralatan / Komponen Jaringan SKTT DAN SKLTT.
3.1.4.3. Peralatan Kerja dan material pemeliharaan Jalur
SKTT/SKLT.
3.1.5 Mekanika hantaran saluran kabel tegangan tinggi.
3.1.5.1. Dasar penerapan.
3.1.5.2. Masalah kemiringan.
3.1.5.3. Diameter lengkungan kabel.
3.1.5.4. Pengaruh temperatur terhadap daya hantar kabel TT.
3.1.6 ProsedurKeselamatan Ketenagalistrikan (K2)
3.1.6.1. Peraturan K2
3.1.6.2. Prosedur K2 pada pemeliharaan Jalur SKTT/SKLT.

3.1. Keterampilan

3.2.1 Dasar operasi dan pemeliharaan jaringan distribusi.


3.2.2 Orientasi lapangan pada jaringan SUTM.

4. Sikap Kerja yang Diperlukan

4.1. Teliti.
4.2. Cermat.
4.3. Disiplin.

5. Aspek Penting

Aspek penting yang harus dicapai dengan memperagakan prosedur kerja


dan kriteria unjuk kerja yang konsisten untuk masing-masing sub
kompetensi dari unit melalui penerapan secara umum dan mandiri sesuai
persyaratan perusahaan.
2.5.5. D.35.125.01.005.1

Kode Unit : D.35.125.01.005.1


Judul Unit : melaksanakan pemeliharaan cross bounding,
sealing end dan sambungan SKTT/SKLT
Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan
penerapan prosedur pemeliharaan yang diperlukan
untuk melaksanakan pemeliharaan cross bounding,
sealing end dan sambungan SKTT/SKLT sesuai
instruction manual dan SOP yang berlaku

ELEMEN KRITERIA UNJUK KERJA


KOMPETENSI
1. Merencanakan 1.1. Gambar teknik Jalur jaringan kabel tanah dan
dan menyiapkan kabel laut tegangan Tinggi dan Ekstra Tinggi
pelaksanaan dipelajari sesuai Standing Operation Procedure
pemeliharaan (SOP).
cross bounding, 1.2. Tata cara berkomunikasi dipahami dan
sealing end dan dilaksana-kan sesuai Standing Operation
sambungan Procedure (SOP) pemeliharaan jalur jaringan
SKTT/SKLT kabel tanah dan kabel laut tegangan tinggi dan
ekstra tinggi.
1.3. Rencana kerja disusun agar pekerjaan dapat
diselesaikan sesuai jadwal yang ditetapkan.
1.4 Personil berwenang dihubungi untuk
memastikan bahwa pekerjaan telah
dikoordinasikan sesuai Struktur Organisasi
Unit Kerja yang berlaku.
ELEMEN KRITERIA UNJUK KERJA
KOMPETENSI
1.5 Alat kerja, alat Keselamatan Ketenagalistrikan
(K2) dan alat bantu disiapkan sesuai keperluan
dan standar melaksanakan pemeliharaan cross
bounding, sealing end dan sambungan
SKTT/SKLT yang ditetapkan perusahaan.
1.6 Perintah yang diterima diperiksa untuk
memastikan bahwa instruksi dapat
dilaksanakan sesuai standar perusahaan.
1.7 Prosedur dan peraturan Keselamatan
Ketenagalistrikan (K2) dipahami sesuai standar
yang berlaku.
2. Mempersiapkan 2.1 Peralatan Bantu dipasang sesuai Standing
pola evaluasi Operation Procedure (SOP) pelaksanaan
pemeliharaan pemeliharaan minyak insulasi dan tangki
cross bounding, ekspansi
sealing end dan 2.1 box cross bounding, tangki expansi SKTT yang
sambungan di sealing end dan box culvert dibersihkan dari
SKTT/SKLT tanaman liar dan kondisi tanah disekitarnya.
2.3 Lokasi box culvert diperbaiki apabila terendam
air.
2.4 Tangka expansi yang berkarat dicat kembali.
2.5 system pempipaan saluran minyak kabel dan
manometer diuji /kalibrasi.
2.6 Sambungan XLPE SKTT/SKLT diperbaiki dari
kerusakan
3. Memeriksa 3.1. System saluran minyak kabel, manometer dan
pelaksanaan wiringnya diperiksa dan diperbaiki jika
pemeliharaan cenderung rusak sebagian atau secara
cross bounding, menyeluruh.
ELEMEN KRITERIA UNJUK KERJA
KOMPETENSI
sealing end dan 3.2. Hasil pemeliharaan dibandingkan dengan target
sambungan yg telah ditentukan.
SKTT/SKLT

4. Membuat laporan 4.1. Laporan pekerjaan dibuat sesuai dengan


pekerjaan format dan prosedur yang ditetapkan
perusahaan.
4.2. Berita Acara pekerjaan dibuat sesuai prosedur
yang ditetapkan perusahaan

BATASAN VARIABEL

1. Konteks Variabel
1.1. Standing Operation Procedure (SOP) adalah tata cara/prosedur yang
dimiliki oleh perusahaan dalam pelaksanaan pemeliharaan cross
bounding, sealing end dan sambungan SKTT/SKLT yang sesuai
dengan peraturan dan standar mutu yang berlaku
1.2. Tegangan Tinggi adalah tegangan yang mempunyai nilai antara 6 kV
sampai dengan 500 kV
2. Peraturan yang diperlukan

2.1 Undang-Undang 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan


2.2 Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2012
2.3 Peraturan Pemerintah Nomor 62 Tahun 2012
2.4 Peraturan Menteri ESDM Nomor 46 Tahun 2017 tentang
Standardisasi Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan
2.5 Peraturan yang berlaku di perusahaan.

3. Norma dan Standar


3.1 Norma
3.1.1 Partisipatif
3.2 Standar
3.2.1 Standing Operation Prosedur (SOP) pemeliharaan cross
bounding, sealing end dan sambungan SKTT/SKLT yang
ditetapkan perusahaan.
3.2.2 SOP Komunikasi pelaksanaan pemeliharaan cross bounding,
sealing end dan sambungan SKTT/SKLT yang ditetapkan
perusahaan.
3.2.3 SOP Pesyaratan Kerja pelaksanaan pemeliharaan cross
bounding, sealing end dan sambungan SKTT/SKLT.
3.2.4 SOP Pelaksanaan pelaksanaan pemeliharaan cross bounding,
sealing end dan sambungan SKTT/SKLT.
3.2.1 Instruksi Kerja pekerjaan pelaksanaan pemeliharaan cross
bounding, sealing end dan sambungan SKTT/SKLT.
4. Peralatan dan Perlengkapan
4.1. Peralatan
4.1.1 Peralatan Utama : cangkul, golok, sendok semen, kuas cat
4.2. Perlengkapan
4.2.1. Tali sesuai ukuran
4.2.2. Pengki sesuai ukuran
4.2.3. Cat Hitam
4.2.4. Lap majun

PANDUAN PENILAIAN

1. Konteks Penilaian

1.1 Kompetensi yang berkaitan dengan keterampilan dan sikap kerja,


harus diujikan ditempat kerja atau ditempat lain secara simulasi
dengan kondisi kerja sesuai dengan keadaan normal.
1.2 Kompetensi yang berkaitan dengan pengetahuan, diujikan secara
tertulis, lisan, dan observasi lapangan

2. Persyaratan Kompetensi

2.1.1 Melaksanakan ketentuan mengenai Keselamatan Ketenagalistrikan


(K2).
2.1.2 Menggunakan peralatan/perkakas kerja hand tools untuk
pemeliharaan cross bounding, sealing end dan sambungan
SKTT/SKLT.
2.1.3 Menginterpretasikan gambar teknik.

3. Pengetahuan dan Keterampilan yang dibutuhkan

3.1. Pengetahuan:
3.1.1 Bahan Listrik
3.1.1.1. Konduktor
3.1.1.2. Isolator
3.1.2 Alat Ukur dan Pengukuran besaran listrik
3.1.2.1. Macam alat ukur listrik.
3.1.2.2. Fungsi dan prinsip kerja alat ukur listrik.
3.1.2.3. Penggunaan alat ukur listrik.
3.1.3 TeoriListrik Dasar
3.1.3.1. Arus bolak balik fase satu.
3.1.3.2. Arus bolak balik fase tiga.
3.1.3.3. Hukum Ohm.
3.1.3.4. Hukum Kirchhoff I
3.1.3.5. Rangkaian Resistansi, Induktasi, Kapasitansi dan
Impedansi.
3.1.4 Jaringan saluran udara tegangan Tinggi
3.1.4.1. Konstruksi jaringan SKTT DAN SKLTT.
3.1.4.2. Peralatan / Komponen Jaringan SKTT DAN SKLTT.
3.1.4.3. Peralatan Kerja dan material pemeliharaan Jalur
SKTT/SKLT.
3.1.5 Mekanika hantaran saluran kabel tegangan tinggi.
3.1.5.1. Dasar penerapan.
3.1.5.2. Masalah kemiringan.
3.1.5.3. Diameter lengkungan kabel.
3.1.5.4. Pengaruh temperatur terhadap daya hantar kabel TT.
3.1.6 Prosedur Keselamatan Ketenagalistrikan (K2)
3.1.6.1. Peraturan K2
3.1.6.2. Prosedur K2 pada pemeliharaan Jalur SKTT/SKLT.

3.2. Keterampilan

3.2.1 Dasar operasi dan pemeliharaan jaringan Transmisi.


3.2.2 Orientasi lapangan pada jaringan SKTT/SKLT.
3.2.3 Mengukur resistansi pentanahan pada SKTT/SKLT sesuai IK.
3.2.4 Mengukur medan listrik di jalur SKTT/SKLT.
3.2.5 Menguji sistem proteksi tekanan minyak kabel.

4. Sikap Kerja yang Diperlukan

4.1. Teliti.
4.2. Cermat.
4.3. Disiplin.

5. Aspek Penting

Aspek penting yang harus dicapai dengan memperagakan prosedur kerja dan
kriteria unjuk kerja yang konsisten untuk masing-masing sub kompetensi dari
unit melalui penerapan secara umum dan mandiri sesuai persyaratan
perusahaan.

2.5.6. D.35.125.01.006.1

Kode Unit : D.35.125.01.006.1


Judul Unit : Melaksanakan pemeliharaan proteksi minyak kabel
SKTT/SKLT
Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan
penerapan prosedur pemeliharaan yang diperlukan
untuk Melaksanakan pemeliharaan proteksi minyak
kabel SKTT/SKLT sesuai instruction manual dan SOP
yang berlaku.

ELEMEN KRITERIA UNJUK KERJA


KOMPETENSI
1. Merencanakan 1.1. Gambar teknik Jalur jaringan kabel tanah dan
dan menyiapkan kabel laut tegangan Tinggi dan Ekstra Tinggi
pelaksanaan dipelajari sesuai Standing Operation Procedure
pemeliharaan (SOP).
proteksi minyak 1.2. Tata cara berkomunikasi dipahami dan
kabel SKTT/SKLT dilaksana-kan sesuai Standing Operation
Procedure (SOP) pemeliharaan proteksi minyak
kabel SKTT/SKLT.
1.3. Rencana kerja disusun agar pekerjaan dapat
diselesaikan sesuai jadwal yang ditetapkan.
1.4 Personil berwenang dihubungi untuk
memastikan bahwa pekerjaan telah
dikoordinasikan sesuai Struktur Organisasi
Unit Kerja yang berlaku.
ELEMEN KRITERIA UNJUK KERJA
KOMPETENSI
1.5 Alat kerja, alat Keselamatan Ketenagalistrikan
(K2) dan alat bantu disiapkan sesuai keperluan
dan standar Melaksanakan pemeliharaan
proteksi minyak kabel SKTT/SKLT yang
ditetapkan perusahaan.
1.6 Perintah yang diterima diperiksa untuk
memastikan bahwa instruksi dapat
dilaksanakan sesuai standar perusahaan.
1.7 Prosedur dan peraturan Keselamatan
Ketenagalistrikan (K2) dipahami sesuai standar
yang berlaku.
2. Melaksanakan 2.1 Peralatan Bantu dipasang sesuai Standing
pemeliharaan Operation Procedure (SOP) pelaksanaan
proteksi minyak pemeliharaan proteksi minyak kabel
kabel SKTT/SKLT SKTT/SKLT
2.1 tangki expansi SKTT yang di sealing end dan
box culvert dibersihkan dari tanaman liar dan
kondisi tanah disekitarnya.
2.3 Tangki expansi yang berkarat dicat kembali
2.4 alat peringatan dini (Early warning System/
EWS) ROW Kabel Laut diperiksa
2.5 proteksi tekanan minyak kabel tegangan tinggi
diperiksa
3. Memeriksa 3.1 System saluran minyak kabel, manometer dan
pelaksanaan wiringnya diperiksa dan diperbaiki jika
pemeliharaan cenderung rusak sebagian atau secara
proteksi minyak menyeluruh.
kabel SKTT/SKLT 3.2 Hasil pemeliharaan dibandingkan dengan target
yg telah ditentukan.
ELEMEN KRITERIA UNJUK KERJA
KOMPETENSI
4. Membuat laporan 4.1 Laporan pekerjaan dibuat sesuai dengan
pekerjaan format dan prosedur yang ditetapkan
perusahaan.
4.2 Berita Acara pekerjaan dibuat sesuai prosedur
yang ditetapkan perusahaan

BATASAN VARIABEL

1. Konteks Variabel
1.1. Standing Operation Procedure (SOP) adalah tata cara/prosedur yang
dimiliki oleh perusahaan dalam pelaksanaan pemeliharaan proteksi
minyak kabel SKTT/SKLT yang sesuai dengan peraturan dan standar
mutu yang berlaku
1.2. Tegangan Tinggi adalah tegangan yang mempunyai nilai antara 6 kV
sampai dengan 500 kV
1.1. Peraturan yang diperlukan

2.1 Undang-Undang 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan


2.2 Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2012
2.3 Peraturan Pemerintah Nomor 62 Tahun 2012
2.4 Peraturan Menteri ESDM Nomor 46 Tahun 2017 tentang
Standardisasi Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan
2.5 Peraturan yang berlaku di perusahaan.

1.2. Norma dan Standar


3.1. Norma
3.1.1. Partisipatif
3.2. Standar
3.2.1 Standing Operation Prosedur (SOP) pemeliharaan proteksi
minyak kabel SKTT/SKLT yang ditetapkan perusahaan.
3.2.2 SOP Komunikasi pelaksanaan pemeliharaan proteksi minyak
kabel SKTT/SKLT yang ditetapkan perusahaan.
3.2.3 SOP Pesyaratan Kerja pelaksanaan pemeliharaan proteksi
minyak kabel SKTT/SKLT.
3.2.4 SOP Pelaksanaan pelaksanaan pemeliharaan proteksi minyak
kabel SKTT/SKLT.
3.2.5 Instruksi Kerja pekerjaan pelaksanaan pemeliharaan proteksi
minyak kabel SKTT/SKLT

1.3. Peralatan dan Perlengkapan


4.1. Peralatan
4.1.1. Peralatan utama : golok, sendok semen, kuas cat
4.1.2. Peralatan bantu : meteran, alat ukur jarak. tangga hand line
,APD, dan Alat K3
4.1.3. Tool set
4.2. Perlengkapan
4.2.1. Tali sesuai ukuran
4.2.2. Pengki sesuai ukuran
4.2.3. Cat Hitam
4.2.4. Lap majun

PANDUAN PENILAIAN

1. Konteks Penilaian

1.1 Kompetensi yang berkaitan dengan keterampilan dan sikap kerja,


harus diujikan ditempat kerja atau ditempat lain secara simulasi
dengan kondisi kerja sesuai dengan keadaan normal.
1.2 Kompetensi yang berkaitan dengan pengetahuan, diujikan secara
tertulis, lisan, dan observasi lapangan

2. Persyaratan Kompetensi

2.1. Melaksanakan ketentuan mengenai Keselamatan Ketenagalistrikan


(K2).
2.2. Menggunakan peralatan/perkakas kerja hand tools untuk
pelaksanaan pemeliharaan proteksi minyak kabel SKTT/SKLT.
2.3. Menginterpretasikan gambar teknik.

3. Pengetahuan dan Keterampilan yang dibutuhkan


3.1 Pengetahuan

3.1.1 Bahan Listrik


3.1.1.1. Konduktor
3.1.1.2. Isolator
3.1.2 Alat Ukur dan Pengukuran besaran listrik
3.1.2.1. Macam alat ukur listrik.
3.1.2.2. Fungsi dan prinsip kerja alat ukur listrik.
3.1.2.3. Penggunaan alat ukur listrik.
3.1.3 TeoriListrik Dasar
3.1.3.1. Arus bolak balik fase satu.
3.1.3.2. Arus bolak balik fase tiga.
3.1.3.3. Hukum Ohm.
3.1.3.4. Hukum Kirchhoff I
3.1.3.5. Rangkaian Resistansi, Induktasi, Kapasitansi dan
Impedansi.
3.1.4 Jaringan saluran kabel tegangan Tinggi
3.1.4.1. Konstruksi jaringan SKTT DAN SKLTT.
3.1.4.2. Peralatan / Komponen Jaringan SKTT DAN SKLTT.
3.1.4.3. Peralatan Kerja dan material pemeliharaan Jalur
SKTT/SKLT.
3.1.5 Mekanikahantaran udara.
3.1.5.1. Dasar penerapan.
3.1.5.2. Masalah kemiringan.
3.1.5.3. Diameter lengkungan kabel.
3.1.5.4. Pengaruh temperatur terhadap daya hantar kabel TT.
3.1.6 ProsedurKeselamatan Ketenagalistrikan (K2)
3.1.6.1. Peraturan K2
3.1.6.2. Prosedur K2 pada pemeliharaan Jalur SKTT/SKLT.

3.2 Keterampilan

3.2.1 Dasar operasi dan pemeliharaan jaringan SKTT/SKLT i.


3.2.2 Orientasi lapangan pada jaringan SKTT/SKLT.

4. Sikap Kerja yang Diperlukan

4.1. Teliti.
4.2. Cermat.
4.3. Disiplin.

5. Aspek Penting

Aspek penting yang harus dicapai dengan memperagakan prosedur kerja


dan kriteria unjuk kerja yang konsisten untuk masing-masing sub
kompetensi dari unit melalui penerapan secara umum dan mandiri sesuai
persyaratan perusahaan
Kode Unit : D.35.1 25 .0 1 .001.1
Judul Unit : Melaksanakan pemeliharaan peralatan gardu
induk.
Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan
penerapan prosedur pemeliharaan yang diperlukan
untuk melaksanakan pemeliharaan peralatan gardu
induk, sesuai instruction manual dan SOP yang berlaku.

ELEMEN KRITERIA UNJUK KERJA


KOMPETENSI
1. Merencanakan 1.1. Gambar teknik (pondasi tiang SUTT) jaringan
dan menyiapkan tegangan Tinggi dan Ekstra Tinggi dipelajari
pelaksanaan sesuai Standing Operation Procedure (SOP).
pemeliharaan 1.2. Tata cara berkomunikasi dipahami dan
peralatan gardu dilaksana-kan sesuai Standing Operation
induk . Procedure (SOP) pemeliharaan gardu induk.
1.3. Rencana kerja disusun agar pekerjaan dapat
diselesaikan sesuai jadwal yang ditetapkan.
1.4 Personil berwenang dihubungi untuk
memastikan bahwa pekerjaan telah
dikoordinasikan sesuai Struktur Organisasi
Unit Kerja yang berlaku.
1.5 Alat kerja, alat Keselamatan Ketenagalistrikan
(K2) dan alat bantu disiapkan sesuai keperluan
dan standar melaksanakan pemeliharaan
peralatan gardu induk yang ditetapkan
perusahaan.
1.6 Perintah yang diterima diperiksa untuk
memastikan bahwa instruksi dapat
dilaksanakan sesuai standar perusahaan.
ELEMEN KRITERIA UNJUK KERJA
KOMPETENSI
1.7 Prosedur dan peraturan Keselamatan
Ketenagalistrikan (K2) dipahami sesuai standar
yang berlaku.
2. Melaksanakan 2.1 Peralatan Bantu dipasang sesuai Standing
pemeliharaan Operation Procedure (SOP) pelaksanaan
peralatan gardu pemeliharaan peralatan gardu induk dengan
induk . metode PDKB.
2.2 scalp folding dipasang.
2.3 klem terminal pemisah diperiksa
2.4 klem pada busbar diperiksa
2.5 klem CT,PT WT dan LA diperiksa
2.6. konduktor (tie line) di Instalasi GI diperiksa
3. Memeriksa 3.1 instalasi diperiksa terhadap korosi dan
pelaksanaan kerusakan lainnya secara menyeluruh.
pemeliharaan 3.2 Hasil pemeliharaan dibandingkan dengan target
peralatan gardu yg telah ditentukan.
induk .
4. Membuat laporan 4.1 Laporan pekerjaan dibuat sesuai dengan
pekerjaan format dan prosedur yang ditetapkan
perusahaan.
4.2 Berita Acara pekerjaan dibuat sesuai prosedur
yang ditetapkan perusahaan

BATASAN VARIABEL

1. Konteks Variabel
1.1. Standing Operation Procedure (SOP) adalah tata cara/prosedur yang
dimiliki oleh perusahaan dalam pemeliharaan peralatan gardu induk
yang sesuai dengan peraturan dan standar mutu yang berlaku
1.2. Tegangan Tinggi adalah tegangan yang mempunyai nilai antara 6 kV
sampai dengan 500 kV
2. Peraturan yang diperlukan
2.1 Undang-Undang 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan
2.2 Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2012
2.3 Peraturan Pemerintah Nomor 62 Tahun 2012
2.4 Peraturan Menteri ESDM Nomor 46 Tahun 2017 tentang
Standardisasi Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan
2.5 Peraturan yang berlaku di perusahaan.

3. Norma dan Standar


3.1. Norma
3.1.1. Partisipatif
3.2. Standar
3.2.1 Standing Operation Prosedur (SOP) pemeliharaan peralatan
gardu induk yang ditetapkan perusahaan.
3.2.2 SOP Komunikasi pemeliharaan peralatan gardu induk yang
ditetapkan perusahaan.
3.2.3 SOP Pesyaratan Kerja pemeliharaan peralatan gardu induk.
3.2.4 SOP Pelaksanaan pemeliharaan peralatan gardu induk.
3.2.5 Instruksi Kerja pekerjaan pemeliharaan peralatan gardu induk.
4. Peralatan dan Perlengkapan
4.1. Peralatan
4.1.1. Peralatan utama : mobil elevator, Cover protector, Mobil crane,
kaki tiga
4.1.2. Peralatan bantu : APD,Alat K3,
4.1.3. Tool set
4.2. Perlengkapan dan material.
4.2.1. Tali sesuai ukuran
4.2.2. Isolator
4.2.3. Bending wire
4.2.4. Silicon clotch
4.2.5. Lap majun
4.2.6. Lap majun

PANDUAN PENILAIAN

1. Konteks Penilaian

1.1 Kompetensi yang berkaitan dengan keterampilan dan sikap kerja,


harus diujikan ditempat kerja atau ditempat lain secara simulasi
dengan kondisi kerja sesuai dengan keadaan normal.
1.2 Kompetensi yang berkaitan dengan pengetahuan, diujikan secara
tertulis, lisan, dan observasi lapangan

2. Persyaratan Kompetensi
2.1. Melaksanakan ketentuan mengenai Keselamatan Ketenagalistrikan
(K2).
2.2. Menggunakan peralatan/perkakas kerja hand tools untuk
pemeliharaan peralatan gardu induk.
2.3. Menginterpretasikan gambar teknik.

3. Pengetahuan dan Keterampilan yang dibutuhkan


3.1 Pengetahuan

3.1.1 Bahan Listrik


3.1.1.1. Konduktor
3.1.1.2. Isolator
3.1.2 Alat Ukur dan Pengukuran besaran listrik
3.1.2.1. Macam alat ukur listrik.
3.1.2.2. Fungsi dan prinsip kerja alat ukur listrik.
3.1.2.3. Penggunaan alat ukur listrik.
3.1.3 TeoriListrik Dasar
3.1.3.1. Arus bolak balik fase satu.
3.1.3.2. Arus bolak balik fase tiga.
3.1.3.3. Hukum Ohm.
3.1.3.4. Hukum Kirchhoff I
3.1.3.5. Rangkaian Resistansi, Induktasi, Kapasitansi dan
Impedansi.
3.1.4 Instalasi Gardu Induk tegangan Tinggi
3.1.4.1. Konstruksi gardu induk.
3.1.4.2. Peralatan / Komponen Jaringan GI/GITET.
3.1.4.3. Peralatan Kerja dan material pemeliharaan peralatan
gardu induk tegangan Tinggi dan Ekstra Tinggi..
3.1.5 ProsedurKeselamatan Ketenagalistrikan (K2)
3.1.6.1. Peraturan K2
3.1.6.2. Prosedur K2 pada pemeliharaan konduktor dan
asesoris GI/GITET.

3.2 Keterampilan

3.2.1 Dasar operasi dan pemeliharaan instalasi GI dan GITET.


3.2.2 Orientasi lapangan pada instalasi GI dan GITET.
3.2.3 Mengukur reistansi pentanahan pada tower sesuai IK.
3.2.4 Mengukur medan listrik di instalasi GI dan GITET.

4. Sikap Kerja yang Diperlukan

4.1. Teliti.
4.2. Cermat.
4.3. Disiplin.
5. Aspek Penting

Aspek penting yang harus dicapai dengan memperagakan prosedur kerja


dan kriteria unjuk kerja yang konsisten untuk masing-masing sub
kompetensi dari unit melalui penerapan secara umum dan mandiri sesuai
persyaratan perusahaan.

Kode Unit : D.35.1 25 .0 1 .001.1


Judul Unit : melaksanakan penggantian peralatan gardu induk.
Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan
penerapan prosedur pemeliharaan yang diperlukan
untuk melaksanakan penggantian peralatan gardu
induk, sesuai instruction manual dan SOP yang berlaku.

ELEMEN KRITERIA UNJUK KERJA


KOMPETENSI
1. Merencanakan 1.1. Gambar teknik (pondasi tiang SUTT) jaringan
dan menyiapkan tegangan Tinggi dan Ekstra Tinggi dipelajari
pelaksanaan sesuai Standing Operation Procedure (SOP).
penggantian 1.2. Tata cara berkomunikasi dipahami dan
peralatan gardu dilaksana-kan sesuai Standing Operation
induk. Procedure (SOP) pemeliharaan gardu induk.
1.3. Rencana kerja disusun agar pekerjaan dapat
diselesaikan sesuai jadwal yang ditetapkan.
1.4 Personil berwenang dihubungi untuk
memastikan bahwa pekerjaan telah
dikoordinasikan sesuai Struktur Organisasi
Unit Kerja yang berlaku.
ELEMEN KRITERIA UNJUK KERJA
KOMPETENSI
1.5 Alat kerja, alat Keselamatan Ketenagalistrikan
(K2) dan alat bantu disiapkan sesuai keperluan
dan standar melaksanakan penggantian
peralatan gardu induk yang ditetapkan
perusahaan.
1.6 Perintah yang diterima diperiksa untuk
memastikan bahwa instruksi dapat
dilaksanakan sesuai standar perusahaan.
1.7 Prosedur dan peraturan Keselamatan
Ketenagalistrikan (K2) dipahami sesuai standar
yang berlaku.
2. melaksanakan 2.1 Peralatan Bantu dipasang sesuai Standing
penggantian Operation Procedure (SOP) pelaksanaan
peralatan gardu penggantian peralatan gardu induk.
induk. 2.2 Lighning Arrester diganti apabila ada
kerusakan
2.3 Pemutus Tenaga diganti apabila ada
kerusakan.
2.4 isolator tention dan support di instalasi GI
diganti apabila ada kerusakan
2.5 cross bar diganti apabila ada kerusakan.
3. Memeriksa 3.1 instalasi diperiksa secara menyeluruh terhadap
pelaksanaan korosi dan kerusakan lainnya.
penggantian 3.2 Hasil pemeliharaan dibandingkan dengan target
peralatan gardu yg telah ditentukan.
induk.
4. Membuat laporan 4.1 Laporan pekerjaan dibuat sesuai dengan
pekerjaan format dan prosedur yang ditetapkan
perusahaan.
ELEMEN KRITERIA UNJUK KERJA
KOMPETENSI
4.2 Berita Acara pekerjaan dibuat sesuai prosedur
yang ditetapkan perusahaan

BATASAN VARIABEL

1. Konteks Variabel
1.1. Standing Operation Procedure (SOP) adalah tata cara/prosedur yang
dimiliki oleh perusahaan dalam penggantian peralatan gardu induk
yang sesuai dengan peraturan dan standar mutu yang berlaku
1.2. Tegangan Tinggi adalah tegangan yang mempunyai nilai antara 6 kV
sampai dengan 500 kV
2. Peraturan yang diperlukan

2.1 Undang-Undang 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan


2.2 Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2012
2.3 Peraturan Pemerintah Nomor 62 Tahun 2012
2.4 Peraturan Menteri ESDM Nomor 46 Tahun 2017 tentang
Standardisasi Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan
2.5 Peraturan yang berlaku di perusahaan.

3. Norma dan Standar


3.1. Norma
3.1.1. Partisipatif
3.2. Standar
3.2.1 Standing Operation Prosedur (SOP) penggantian peralatan
gardu induk yang ditetapkan perusahaan.
3.2.2 SOP Komunikasi penggantian penggantian peralatan gardu
induk yang ditetapkan perusahaan.
3.2.3 SOP Pesyaratan Kerja penggantian peralatan gardu induk.
3.2.4 SOP Pelaksanaan penggantian peralatan gardu induk.
3.2.5 Instruksi Kerja pekerjaan penggantian peralatan gardu induk.
4. Peralatan dan Perlengkapan
4.1. Peralatan
4.1.1. Peralatan utama : …
4.1.2. Peralatan bantu : APD, Alat K3,
4.1.3. Tool set
4.2. Perlengkapan dan material.
4.2.1. Tali sesuai ukuran
4.2.2. Isolator
4.2.3. Bending wire
4.2.4. Silicon clotch
4.2.5. Lap majun
4.2.6. Lap majun

PANDUAN PENILAIAN

1. Konteks Penilaian

1.1 Kompetensi yang berkaitan dengan keterampilan dan sikap kerja,


harus diujikan ditempat kerja atau ditempat lain secara simulasi
dengan kondisi kerja sesuai dengan keadaan normal.
1.2 Kompetensi yang berkaitan dengan pengetahuan, diujikan secara
tertulis, lisan, dan observasi lapangan

2. Persyaratan Kompetensi

2.1. Melaksanakan ketentuan mengenai Keselamatan Ketenagalistrikan


(K2).
2.2. Menggunakan peralatan/perkakas kerja hand tools untuk
penggantian peralatan gardu induk.
2.3. Menginterpretasikan gambar teknik.

3. Pengetahuan dan Keterampilan yang dibutuhkan


3.1 Pengetahuan

3.1.1 Bahan Listrik


3.1.1.1. Konduktor
3.1.1.2. Isolator
3.1.2 Alat Ukur dan Pengukuran besaran listrik
3.1.2.1. Macam alat ukur listrik.
3.1.2.2. Fungsi dan prinsip kerja alat ukur listrik.
3.1.2.3. Penggunaan alat ukur listrik.
3.1.3 TeoriListrik Dasar
3.1.3.1. Arus bolak balik fase satu.
3.1.3.2. Arus bolak balik fase tiga.
3.1.3.3. Hukum Ohm.
3.1.3.4. Hukum Kirchhoff
3.1.3.5. Rangkaian Resistansi, Induktasi, Kapasitansi dan
Impedansi.
3.1.4 Instalasi Gardu Induk tegangan Tinggi
3.1.4.1. Konstruksi gardu induk.
3.1.4.2. Peralatan / Komponen Jaringan GI/GITET.
3.1.4.3. Peralatan Kerja dan material pemeliharaan peralatan
gardu induk tegangan Tinggi dan Ekstra Tinggi.
3.1.5 ProsedurKeselamatan Ketenagalistrikan (K2)
3.1.6.1. Peraturan K2
3.1.6.2. Prosedur K2 pada penggantian peralatan gardu induk.

3.2 Keterampilan

3.2.1 Dasar operasi dan pemeliharaan peralatan gardu induk.


3.2.2 Orientasi lapangan pada peralatan gardu induk.
3.2.3 Mengukur medan listrik di instalasi gardu induk.

4. Sikap Kerja yang Diperlukan

4.1. Teliti.
4.2. Cermat.
4.3. Disiplin.

5. Aspek Penting

Aspek penting yang harus dicapai dengan memperagakan prosedur kerja


dan kriteria unjuk kerja yang konsisten untuk masing-masing sub
kompetensi dari unit melalui penerapan secara umum dan mandiri sesuai
persyaratan perusahaan.

Kode Unit : GI TRAFO media insulasi 002


Judul Unit : Melaksanakan pemeliharaan media insulasi
transformator.
Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan
penerapan prosedur pemeliharaan yang diperlukan
untuk melaksanakan pemeliharaan media insulasi
transformator pada transformator, sesuai instruction
manual dan SOP yang berlaku.
ELEMEN KRITERIA UNJUK KERJA
KOMPETENSI
1. Merencanakan 1.1. Gambar teknik Transformator tegangan Tinggi
dan menyiapkan dan Ekstra Tinggi dan alat bantunya dipelajari
pelaksanaan sesuai Standing Operation Procedure (SOP).
pemeliharaan 1.2. Tata cara berkomunikasi dipahami dan
media insulasi dilaksana-kan sesuai Standing Operation
transformator. Procedure (SOP) pemeliharaan gardu induk.
1.3. Rencana kerja disusun agar pekerjaan dapat
diselesaikan sesuai jadwal yang ditetapkan.
1.4 Personil berwenang dihubungi untuk
memastikan bahwa pekerjaan telah
dikoordinasikan sesuai Struktur Organisasi
Unit Kerja yang berlaku.
1.5 Alat kerja, alat Keselamatan Ketenagalistrikan
(K2) dan alat bantu disiapkan sesuai
keperluan dan standar melaksanakan
pemeliharaan media insulasi transformator
pada transformator yang ditetapkan
perusahaan.
1.6 Perintah yang diterima diperiksa untuk
memastikan bahwa instruksi dapat
dilaksanakan sesuai standar perusahaan.
1.7 Prosedur dan peraturan Keselamatan
Ketenagalistrikan (K2) dipahami sesuai
standar yang berlaku.
2. Melaksanakan 2.1 Peralatan Bantu dipasang sesuai Standing
pemeliharaan Operation Procedure (SOP) pelaksanaan
media insulasi pemeliharaan media insulasi transformator
transformator. pada transformator.
2.2 Faktor Dissipasi (Tangen Delta) diukur
nilainya
ELEMEN KRITERIA UNJUK KERJA
KOMPETENSI
2.3 Kandungan Gas Terlarut diukur ada Minyak
Insulasi Trafo
2.4 Minyak insulasi (karakteristik) Diukur
Kandungan zat Kimia.
2.5 Minyak insulasi diukur nilai Tegangan
Tembusnya
2.6. minyak Insulasi diukur nilai gaya permukaan
(interfacial test).
2.7. minyak Insulasi diukur nilai color number
2.8. minyak Insulasi diukur nilai angka keasaman
(neutralization number)
2.9. minyak Insulasi diukur nilai kandungan air
(water content)
2.10 minyak Insulasi diukur nilai angka titik nyala
. (flash point)
2.11 minyak Insulasi diukur nilai kandungan
. metal (metal in oil)
2.12 minyak Insulasi diukur nilai angka corrosive
. sulfur (sulfur sulfida)
2.13 minyak Insulasi diukur nilai angka furran
.
2.14 minyak Insulasi diukur nilai angka degre of
. polimer (DP)
2.15 minyak Insulasi diukur nilai kandungan
. sediment
2.16 Minyak Insulasi Transformator disaring secara
. (On Line)
2.17 Minyak Insulasi Transformator disaring secara
. (Off Line)
ELEMEN KRITERIA UNJUK KERJA
KOMPETENSI
3. Memeriksa 3.1 Pemeriksaan instalasi terhadap kebocoran dan
pelaksanaan kerusakan lainnya secara menyeluruh.
pemeliharaan 3.2 Hasil pemeliharaan dibandingkan dengan
media insulasi target yg telah ditentukan.
transformator.
4. Membuat laporan 4.1 Laporan pekerjaan dibuat sesuai dengan
pekerjaan format dan prosedur yang ditetapkan
perusahaan.
4.2 Berita Acara pekerjaan dibuat sesuai prosedur
yang ditetapkan perusahaan

BATASAN VARIABEL

1. Konteks Variabel
1.1. Standing Operation Procedure (SOP) adalah tata cara/prosedur yang
dimiliki oleh perusahaan dalam pemeliharaan media insulasi
transformator.pada transformator yang sesuai dengan peraturan dan
standar mutu yang berlaku
1.2. Tegangan Tinggi adalah tegangan yang mempunyai nilai antara 6 kV
sampai dengan 500 kV
2. Peraturan yang diperlukan

2.1 Undang-Undang 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan


2.2 Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2012
2.3 Peraturan Pemerintah Nomor 62 Tahun 2012
2.4 Peraturan Menteri ESDM Nomor 46 Tahun 2017 tentang
Standardisasi Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan
2.5 Peraturan yang berlaku di perusahaan.

3. Norma dan Standar


3.1. Norma
3.1.1. Partisipatif
3.2. Standar
3.2.1 Standing Operation Prosedur (SOP) pemeliharaan media
insulasi transformator. pada transformator yang ditetapkan
perusahaan.
3.2.2 SOP Komunikasi pemeliharaan media insulasi transformator
pada transformator yang ditetapkan perusahaan.
3.2.3 SOP Pesyaratan Kerja pemeliharaan media insulasi
transformator..
3.2.4 SOP Pelaksanaan pemeliharaan media insulasi
transformator.pada transformator.
3.2.5 Instruksi Kerja pekerjaan pemeliharaan media insulasi
transformator.
4. Peralatan dan Perlengkapan
4.1. Peralatan
4.1.1. Peralatan utama :…
4.1.2. Peralatan bantu : APD,Alat K3,
4.1.3. Tool set
4.2. Perlengkapan dan material.
4.2.1. ember
4.2.2. shyeringe
4.2.3. botol kaca
4.2.4. selang Silicon
4.2.5. Lap majun

PANDUAN PENILAIAN

1. Konteks Penilaian

1.1 Kompetensi yang berkaitan dengan keterampilan dan sikap kerja,


harus diujikan ditempat kerja atau ditempat lain secara simulasi
dengan kondisi kerja sesuai dengan keadaan normal.
1.2 Kompetensi yang berkaitan dengan pengetahuan, diujikan secara
tertulis, lisan, dan observasi lapangan

2. Persyaratan Kompetensi

2.1. Melaksanakan ketentuan mengenai Keselamatan Ketenagalistrikan


(K2).
2.2. Menggunakan peralatan/perkakas kerja hand tools untuk
Melaksanakan pemeliharaan media insulasi transformator pada
transformator.
2.3. Menginterpretasikan gambar teknik.

3. Pengetahuan dan Keterampilan yang dibutuhkan


3.1 Pengetahuan
3.1.1 Bahan Listrik
3.1.1.1. Konduktor
3.1.1.2. Isolator
3.1.2 Alat Ukur dan Pengukuran besaran listrik
3.1.2.1. Macam alat ukur listrik.
3.1.2.2. Fungsi dan prinsip kerja alat ukur listrik.
3.1.2.3. Penggunaan alat ukur listrik.
3.1.3 TeoriListrik Dasar
3.1.3.1. Arus bolak balik fase satu.
3.1.3.2. Arus bolak balik fase tiga.
3.1.3.3. Hukum Ohm.
3.1.3.4. Hukum Kirchhoff I
3.1.3.5. Rangkaian Resistansi, Induktasi, Kapasitansi dan
Impedansi.
3.1.4 instalasi gardu induk tegangan Tinggi
3.1.4.1. Konstruksi instalasi gardu induk.
3.1.4.2. Peralatan / Komponen instalasi gardu induk.
3.1.4.3. Peralatan Kerja dan material pemeliharaan kumparan,
inti besi dan alat bantunya pada transformator
tegangan Tinggi dan Ekstra Tinggi..
3.1.5 Mekanika transformator.
3.1.5.1. Dasar penerapan.
3.1.5.2. Fenomena Arus hubung singkat.
3.1.5.3. Tingkat besar rus Hubung Singkat.
3.1.5.4. Gaya aksial dan radial pada kumparan trafo.
3.1.5.5. Pengaruh temperatur terhadap kapasitas trafo.
3.1.6 ProsedurKeselamatan Ketenagalistrikan (K2)
3.1.6.1. Peraturan K2
3.1.6.2. Prosedur K2 pada pemeliharaan media insulasi
transformator. pada transformator.

3.2 Keterampilan

3.2.1 Dasar operasi dan pemeliharaan instalasi GI dan GITET.


3.2.2 Orientasi lapangan pada instalasi GI dan GITET.
3.2.3 Mengukur sifat karakteristik dan kandungan gas terlarut pada
media insulasi pada transformator.
3.2.4 Mengukur medan listrik di instalasi GI dan GITET.

4. Sikap Kerja yang Diperlukan

4.1. Teliti.
4.2. Cermat.
4.3. Disiplin.
5. Aspek Penting

Aspek penting yang harus dicapai dengan memperagakan prosedur kerja


dan kriteria unjuk kerja yang konsisten untuk masing-masing sub
kompetensi dari unit melalui penerapan secara umum dan mandiri sesuai
persyaratan perusahaan.

Kode Unit : GI TRAFO internal prot 003


Judul Unit : melaksanakan pemeliharaan proteksi internal
transformator.
Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan
penerapan prosedur pemeliharaan yang diperlukan
untuk melaksanakan pemeliharaan proteksi internal
transformator, sesuai instruction manual dan SOP yang
berlaku.

ELEMEN KRITERIA UNJUK KERJA


KOMPETENSI
1. Merencanakan 1.1. Gambar teknik Transformator tegangan Tinggi
dan menyiapkan dan Ekstra Tinggi dan alat bantunya dipelajari
pelaksanaan sesuai Standing Operation Procedure (SOP).
pemeliharaan 1.2. Tata cara berkomunikasi dipahami dan
proteksi internal dilaksana-kan sesuai Standing Operation
transformator. Procedure (SOP) pemeliharaan gardu induk.
1.3. Rencana kerja disusun agar pekerjaan dapat
diselesaikan sesuai jadwal yang ditetapkan.
1.4 Personil berwenang dihubungi untuk
memastikan bahwa pekerjaan telah
dikoordinasikan sesuai Struktur Organisasi
Unit Kerja yang berlaku.
ELEMEN KRITERIA UNJUK KERJA
KOMPETENSI
1.5 Alat kerja, alat Keselamatan Ketenagalistrikan
(K2) dan alat bantu disiapkan sesuai keperluan
dan standar melaksanakan pemeliharaan
proteksi internal transformator pada
transformator yang ditetapkan perusahaan.
1.6 Perintah yang diterima diperiksa untuk
memastikan bahwa instruksi dapat
dilaksanakan sesuai standar perusahaan.
1.7 Prosedur dan peraturan Keselamatan
Ketenagalistrikan (K2) dipahami sesuai standar
yang berlaku.
2. Melaksanakan 2.1 Peralatan Bantu dipasang sesuai Standing
pemeliharaan Operation Procedure (SOP) melaksanakan
proteksi internal pemeliharaan proteksi internal transformator.
transformator 2.2 Relai Bucholtz Pengaman Internal pada
Transformator Daya diuji
2.3 Relai Jansen Pengaman Internal pada
Transformator Daya diuji
2.4 Relai Sudden Pressure Pengaman Internal pada
Transformator Daya diuji
2.5 Relai Temperatur pada Transformator Daya
diuji
3. Memeriksa 3.1 Pemeriksaan instalasi terhadap kebocoran dan
pelaksanaan kerusakan lainnya secara menyeluruh.
pemeliharaan 3.2 Hasil pemeliharaan dibandingkan dengan target
proteksi internal yg telah ditentukan.
transformator.
4. Membuat laporan 4.1 Laporan pekerjaan dibuat sesuai dengan
pekerjaan format dan prosedur yang ditetapkan
perusahaan.
ELEMEN KRITERIA UNJUK KERJA
KOMPETENSI
4.2 Berita Acara pekerjaan dibuat sesuai prosedur
yang ditetapkan perusahaan

BATASAN VARIABEL

1. Konteks Variabel
1.1. Standing Operation Procedure (SOP) adalah tata cara/prosedur yang
dimiliki oleh perusahaan dalam pemeliharaan proteksi internal
transformator yang sesuai dengan peraturan dan standar mutu yang
berlaku
1.2. Tegangan Tinggi adalah tegangan yang mempunyai nilai antara 35
kV sampai dengan 500 kV
2. Peraturan yang diperlukan

2.1 Undang-Undang 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan


2.2 Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2012
2.3 Peraturan Pemerintah Nomor 62 Tahun 2012
2.4 Peraturan Menteri ESDM Nomor 46 Tahun 2017 tentang
Standardisasi Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan
2.5 Peraturan yang berlaku di perusahaan.

3. Norma dan Standar


3.1. Norma
3.1.1. Partisipatif
3.2. Standar
3.2.1 Standing Operation Prosedur (SOP) pemeliharaan proteksi
internal transformator yang ditetapkan perusahaan.
3.2.2 SOP Komunikasi pemeliharaan proteksi internal transformator
yang ditetapkan perusahaan.
3.2.3 SOP Pesyaratan Kerja pemeliharaan proteksi internal
transformator.
3.2.4 SOP Pelaksanaan pemeliharaan proteksi internal
transformator.
3.2.5 Instruksi Kerja pekerjaan pemeliharaan proteksi internal
transformator.
4. Peralatan dan Perlengkapan
4.1. Peralatan
4.1.1. Peralatan utama : …
4.1.2. Peralatan bantu : APD,Alat K3,
4.1.3. Tool set
4.2. Perlengkapan dan material.
4.2.1. ember
4.2.2. shyeringe
4.2.3. botol kaca
4.2.4. selang Silicon
4.2.5. Lap majun

PANDUAN PENILAIAN

1. Konteks Penilaian

1.1 Kompetensi yang berkaitan dengan keterampilan dan sikap kerja,


harus diujikan ditempat kerja atau ditempat lain secara simulasi
dengan kondisi kerja sesuai dengan keadaan normal.
1.2 Kompetensi yang berkaitan dengan pengetahuan, diujikan secara
tertulis, lisan, dan observasi lapangan

2. Persyaratan Kompetensi

2.1. Melaksanakan ketentuan mengenai Keselamatan Ketenagalistrikan


(K2).
2.2. Menggunakan peralatan/perkakas kerja hand tools untuk
Melaksanakan pemeliharaan proteksi internal transformator.
2.3. Menginterpretasikan gambar teknik.

3. Pengetahuan dan Keterampilan yang dibutuhkan


3.1 Pengetahuan

3.1.1 Bahan Listrik


3.1.1.1. Konduktor
3.1.1.2. Isolator
3.1.2 Alat Ukur dan Pengukuran besaran listrik
3.1.2.1. Macam alat ukur listrik.
3.1.2.2. Fungsi dan prinsip kerja alat ukur listrik.
3.1.2.3. Penggunaan alat ukur listrik.
3.1.3 TeoriListrik Dasar
3.1.3.1. Arus bolak balik fase satu.
3.1.3.2. Arus bolak balik fase tiga.
3.1.3.3. Hukum Ohm.
3.1.3.4. Hukum Kirchhoff I
3.1.3.5. Rangkaian Resistansi, Induktasi, Kapasitansi dan
Impedansi.
3.1.4 instalasi gardu induk tegangan Tinggi
3.1.4.1. Konstruksi instalasi gardu induk.
3.1.4.2. Peralatan / Komponen instalasi gardu induk.
3.1.4.3. Peralatan Kerja dan material pemeliharaan kumparan,
inti besi dan alat bantunya pada transformator
tegangan Tinggi dan Ekstra Tinggi.
3.1.5 Mekanika transformator.
3.1.5.1. Dasar penerapan.
3.1.5.2. Fenomena Arus hubung singkat.
3.1.5.3. Tingkat besar rus Hubung Singkat.
3.1.5.4. Gaya aksial dan radial pada kumparan trafo.
3.1.5.5. Pengaruh temperatur terhadap kapasitas trafo.
3.1.6 ProsedurKeselamatan Ketenagalistrikan (K2)
3.1.6.1. Peraturan K2
3.1.6.2. Prosedur K2 pada pemeliharaan media insulasi
transformator. pada transformator.

3.2 Keterampilan

3.2.1 Dasar operasi dan pemeliharaan jaringan Transmisi.


3.2.2 Orientasi lapangan pada instalasi GI dan GITET.
3.2.3 Mengukur sifat karakteristik dan kandungan gas terlarut pada
media insulasi pada transformator.
3.2.4 Mengoperaikan mesin filter media insulasi.
3.2.5 Mengukur medan listrik di instalasi GI dan GITET.

4. Sikap Kerja yang Diperlukan

4.1. Teliti.
4.2. Cermat.
4.3. Disiplin.

5. Aspek Penting

Aspek penting yang harus dicapai dengan memperagakan prosedur kerja


dan kriteria unjuk kerja yang konsisten untuk masing-masing sub
kompetensi dari unit melalui penerapan secara umum dan mandiri sesuai
persyaratan perusahaan.
Kode Unit : GI TRAFO prot 004
Judul Unit : Melaksanakan pemeliharaan proteksi bay
transformator.
Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan
penerapan prosedur pemeliharaan yang diperlukan
untuk melaksanakan pemeliharaan proteksi bay
transformator sesuai instruction manual dan SOP yang
berlaku.

ELEMEN KRITERIA UNJUK KERJA


KOMPETENSI
1. Merencanakan 1.1. Gambar teknik Transformator tegangan Tinggi
dan menyiapkan dan Ekstra Tinggi dan alat bantunya dipelajari
pelaksanaan sesuai Standing Operation Procedure (SOP).
pemeliharaan 1.2. Tata cara berkomunikasi dipahami dan
proteksi bay dilaksana-kan sesuai Standing Operation
transformator. Procedure (SOP) pemeliharaan gardu induk.
1.3. Rencana kerja disusun agar pekerjaan dapat
diselesaikan sesuai jadwal yang ditetapkan.
1.4 Personil berwenang dihubungi untuk
memastikan bahwa pekerjaan telah
dikoordinasikan sesuai Struktur Organisasi
Unit Kerja yang berlaku.
1.5 Alat kerja, alat Keselamatan Ketenagalistrikan
(K2) dan alat bantu disiapkan sesuai keperluan
dan standar melaksanakan pemeliharaan
proteksi bay transformator yang ditetapkan
perusahaan.
1.6 Perintah yang diterima diperiksa untuk
memastikan bahwa instruksi dapat
dilaksanakan sesuai standar perusahaan.
ELEMEN KRITERIA UNJUK KERJA
KOMPETENSI
1.7 Prosedur dan peraturan Keselamatan
Ketenagalistrikan (K2) dipahami sesuai standar
yang berlaku.
2. melaksanakan 2.1 Peralatan Bantu dipasang sesuai Standing
pemeliharaan Operation Procedure (SOP) melaksanakan
proteksi bay pemeliharaan proteksi internal transformator.
transformator. 2.2 Relai Diffrential diuji ketahanannya
2.3 Relai Distance diuji ketahanannya
2.4 Peralatan Disturbance Fault Recorder (DFR)
diuji ketahanannya
2.5 Relai Diffrential Pengaman Bus Bar diuji
ketahanannya
2.6. Relai Pengaman Arus Lebih dan Hubung Tanah
diuji ketahanannya
3. Memeriksa 3.1 Pemeriksaan instalasi terhadap kebocoran dan
pelaksanaan kerusakan lainnya secara menyeluruh.
pemeliharaan 3.2 Hasil pemeliharaan dibandingkan dengan target
proteksi bay yg telah ditentukan.
transformator.
4. Membuat laporan 4.1 Laporan pekerjaan dibuat sesuai dengan
pekerjaan format dan prosedur yang ditetapkan
perusahaan.
4.2 Berita Acara pekerjaan dibuat sesuai prosedur
yang ditetapkan perusahaan

BATASAN VARIABEL

1. Konteks Variabel
1.1. Standing Operation Procedure (SOP) adalah tata cara/prosedur yang
dimiliki oleh perusahaan dalam pemeliharaan proteksi bay
transformator yang sesuai dengan peraturan dan standar mutu yang
berlaku
1.2. Tegangan Tinggi adalah tegangan yang mempunyai nilai antara 35
kV sampai dengan 500 kV
2. Peraturan yang diperlukan

2.1 Undang-Undang 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan


2.2 Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2012
2.3 Peraturan Pemerintah Nomor 62 Tahun 2012
2.4 Peraturan Menteri ESDM Nomor 46 Tahun 2017 tentang
Standardisasi Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan
2.5 Peraturan yang berlaku di perusahaan.

3. Norma dan Standar


3.1. Norma
3.1.1. Partisipatif
3.2. Standar
3.2.1 Standing Operation Prosedur (SOP) pemeliharaan proteksi bay
transformator yang ditetapkan perusahaan.
3.2.2 SOP Komunikasi pemeliharaan proteksi bay transformator
yang ditetapkan perusahaan.
3.2.3 SOP Pesyaratan Kerja pemeliharaan proteksi bay
transformator.
3.2.4 SOP Pelaksanaan pemeliharaan proteksi bay transformator.
3.2.5 Instruksi Kerja pekerjaan pemeliharaan proteksi bay
transformator.
4. Peralatan dan Perlengkapan
4.1. Peralatan
4.1.1. Peralatan utama : …
4.1.2. Peralatan bantu : APD,Alat K3,
4.1.3. Tool set
4.2. Perlengkapan dan material.
4.2.1. ember
4.2.2. shyeringe
4.2.3. botol kaca
4.2.4. selang Silicon
4.2.5. Lap majun

PANDUAN PENILAIAN

1. Konteks Penilaian
1.1 Kompetensi yang berkaitan dengan keterampilan dan sikap kerja,
harus diujikan ditempat kerja atau ditempat lain secara simulasi
dengan kondisi kerja sesuai dengan keadaan normal.
1.2 Kompetensi yang berkaitan dengan pengetahuan, diujikan secara
tertulis, lisan, dan observasi lapangan

2. Persyaratan Kompetensi

2.1. Melaksanakan ketentuan mengenai Keselamatan Ketenagalistrikan


(K2).
2.2. Menggunakan peralatan/perkakas kerja hand tools untuk
Melaksanakan pemeliharaan proteksi bay transformator.
2.3. Menginterpretasikan gambar teknik.

3. Pengetahuan dan Keterampilan yang dibutuhkan


3.1 Pengetahuan

3.1.1 Bahan Listrik


3.1.1.1. Konduktor
3.1.1.2. Isolator
3.1.2 Alat Ukur dan Pengukuran besaran listrik
3.1.2.1. Macam alat ukur listrik.
3.1.2.2. Fungsi dan prinsip kerja alat ukur listrik.
3.1.2.3. Penggunaan alat ukur listrik.
3.1.3 TeoriListrik Dasar
3.1.3.1. Arus bolak balik fase satu.
3.1.3.2. Arus bolak balik fase tiga.
3.1.3.3. Hukum Ohm.
3.1.3.4. Hukum Kirchhoff I
3.1.3.5. Rangkaian Resistansi, Induktasi, Kapasitansi dan
Impedansi.
3.1.4 instalasi gardu induk tegangan Tinggi
3.1.4.1. Konstruksi instalasi gardu induk.
3.1.4.2. Peralatan / Komponen instalasi gardu induk.
3.1.4.3. Peralatan Kerja dan material pemeliharaan proteksi
bay transformator tegangan Tinggi dan Ekstra Tinggi.
3.1.5 Mekanika transformator.
3.1.5.1. Dasar penerapan.
3.1.5.2. Fenomena Arus hubung singkat.
3.1.5.3. Tingkat besar rus Hubung Singkat.
3.1.5.4. Gaya aksial dan radial pada kumparan trafo.
3.1.5.5. Pengaruh temperatur terhadap kapasitas trafo.
3.1.6 ProsedurKeselamatan Ketenagalistrikan (K2)
3.1.6.1. Peraturan K2
3.1.6.2. Prosedur K2 pada pemeliharaan proteksi bay
transformator.

3.2 Keterampilan

3.2.1 Dasar operasi dan pemeliharaan GI dan GITET.


3.2.2 Orientasi lapangan pada instalasi GI dan GITET.
3.2.3 Mengukur sifat karakteristik dan kandungan gas terlarut pada
media insulasi pada transformator.
3.2.4 Mengukur medan listrik di instalasi GI dan GITET.

4. Sikap Kerja yang Diperlukan

4.1. Teliti.
4.2. Cermat.
4.3. Disiplin.

5. Aspek Penting

Aspek penting yang harus dicapai dengan memperagakan prosedur kerja


dan kriteria unjuk kerja yang konsisten untuk masing-masing sub
kompetensi dari unit melalui penerapan secara umum dan mandiri sesuai
persyaratan perusahaan.

Kode Unit : switchyard GIS 001


Judul Unit : melaksanakan pemeliharaan kompartemen GIS.
Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan
penerapan prosedur pemeliharaan yang diperlukan
untuk Melaksanakan pemeliharaan kompartemen GIS,
sesuai instruction manual dan SOP yang berlaku.
ELEMEN KRITERIA UNJUK KERJA
KOMPETENSI
1. Merencanakan 1.1. Gambar teknik Gardu Induk SF6 tegangan
dan menyiapkan Tinggi dan Ekstra Tinggi dan alat bantunya
pelaksanaan dipelajari sesuai Standing Operation Procedure
pemeliharaan (SOP).
kompartemen GIS. 1.2. Tata cara berkomunikasi dipahami dan
dilaksana-kan sesuai Standing Operation
Procedure (SOP) pemeliharaan gardu induk.
1.3. Rencana kerja disusun agar pekerjaan dapat
diselesaikan sesuai jadwal yang ditetapkan.
1.4 Personil berwenang dihubungi untuk
memastikan bahwa pekerjaan telah
dikoordinasikan sesuai Struktur Organisasi
Unit Kerja yang berlaku.
1.5 Alat kerja, alat Keselamatan Ketenagalistrikan
(K2) dan alat bantu disiapkan sesuai keperluan
dan standar melaksanakan pemeliharaan
kompartemen GIS yang ditetapkan
perusahaan.
1.6 Perintah yang diterima diperiksa untuk
memastikan bahwa instruksi dapat
dilaksanakan sesuai standar perusahaan.
1.7 Prosedur dan peraturan Keselamatan
Ketenagalistrikan (K2) dipahami sesuai
standar yang berlaku.
2. Melaksanakan 2.1 Peralatan Bantu dipasang sesuai Standing
pemeliharaan Operation Procedure (SOP) pelaksanaan
kompartemen GIS. pemeliharaan kompartemen GIS.
2.2 scalp folding dipersiapkan
2.3 instalasi tenaga listrik diperiksa terkait corona
ELEMEN KRITERIA UNJUK KERJA
KOMPETENSI
2.4 instalasi GIS diukur nilai partial discharge
dengan spektrum gelombang VHF dan UHF
2.5 Gas SF6 diperiksa Kemurnian/Kelembaban
2.6. Gas SF6 dilakukan pemurnian
2.7. partial discharge dan partikel bebas (aia)
diukur nilainya
2.8. gas sf6 diukur dekomposisinya
2.9. Pengukur tahanan murni (Rdc) kumparan
trafo.
2.10 frequensi respond analyser (fra) diukur nilainya
2.11 kertas insulasi diukur nilai kadar airnya.
3. Memeriksa 3.1 Pemeriksaan instalasi terhadap korosi dan
pelaksanaan kerusakan lainnya secara menyeluruh.
pemeliharaan 3.2 Hasil pemeliharaan dibandingkan dengan
kompartemen GIS. target yg telah ditentukan.
4. Membuat laporan 4.1 Laporan pekerjaan dibuat sesuai dengan
pekerjaan format dan prosedur yang ditetapkan
perusahaan.
4.2 Berita Acara pekerjaan dibuat sesuai prosedur
yang ditetapkan perusahaan

1. BATASAN VARIABEL

1. Konteks Variabel
1.1. Standing Operation Procedure (SOP) adalah tata cara/prosedur yang
dimiliki oleh perusahaan dalam pemeliharaan kompartemen
GIS.yang sesuai dengan peraturan dan standar mutu yang berlaku
1.2. Tegangan Tinggi adalah tegangan yang mempunyai nilai antara 35
kV sampai dengan 500 kV
2. Peraturan yang diperlukan

2.1 Undang-Undang 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan


2.2 Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2012
2.3 Peraturan Pemerintah Nomor 62 Tahun 2012
2.4 Peraturan Menteri ESDM Nomor 46 Tahun 2017 tentang
Standardisasi Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan
2.5 Peraturan yang berlaku di perusahaan.

3. Norma dan Standar


3.1. Norma
3.1.1. Partisipatif
3.2. Standar
3.2.1 Standing Operation Prosedur (SOP) pemeliharaan kompartemen
GIS.yang ditetapkan perusahaan.
3.2.2 SOP Komunikasi pemeliharaan kompartemen GIS. yang
ditetapkan perusahaan.
3.2.3 SOP Pesyaratan Kerja pemeliharaan kompartemen GIS.
3.2.4 SOP Pelaksanaan pemeliharaan kompartemen GIS.
3.2.5 Instruksi Kerja pekerjaan pemeliharaan kompartemen GIS.
4. Peralatan dan Perlengkapan
4.1. Peralatan
4.1.1. Peralatan utama :
4.1.2. Peralatan bantu : APD,Alat K3,
4.1.3. Tool set
4.2. Perlengkapan dan material.
4.2.1. Tali sesuai ukuran
4.2.2. Isolator
4.2.3. Bending wire
4.2.4. Silicon clotch
4.2.5. Lap majun
4.2.6. Lap majun

PANDUAN PENILAIAN

1. Konteks Penilaian

1.1 Kompetensi yang berkaitan dengan keterampilan dan sikap kerja,


harus diujikan ditempat kerja atau ditempat lain secara simulasi
dengan kondisi kerja sesuai dengan keadaan normal.
1.2 Kompetensi yang berkaitan dengan pengetahuan, diujikan secara
tertulis, lisan, dan observasi lapangan

2. Persyaratan Kompetensi

2.1. Melaksanakan ketentuan mengenai Keselamatan Ketenagalistrikan


(K2).
2.2. Menggunakan peralatan/perkakas kerja hand tools untuk
Melaksanakan pemeliharaan kompartemen GIS..
2.3. Menginterpretasikan gambar teknik.

3. Pengetahuan dan Keterampilan yang dibutuhkan


3.1 Pengetahuan

3.1.1 Bahan Listrik


3.1.1.1. Konduktor
3.1.1.2. Isolator
3.1.2 Alat Ukur dan Pengukuran besaran listrik
3.1.2.1. Macam alat ukur listrik.
3.1.2.2. Fungsi dan prinsip kerja alat ukur listrik.
3.1.2.3. Penggunaan alat ukur listrik.
3.1.3 TeoriListrik Dasar
3.1.3.1. Arus bolak balik fase satu.
3.1.3.2. Arus bolak balik fase tiga.
3.1.3.3. Hukum Ohm.
3.1.3.4. Hukum Kirchhoff I
3.1.3.5. Rangkaian Resistansi, Induktasi, Kapasitansi dan
Impedansi.
3.1.4 Instalasi GIS
3.1.4.1. Konstruksi instalasi GIS.
3.1.4.2. Peralatan / Komponen instalasi GIS.
3.1.4.3. Peralatan Kerja dan material pemeliharaan
kompartemen GIS
3.1.5 Mekanika transformator.
3.1.5.1. Dasar penerapan.
3.1.5.2. Fenomena Arus hubung singkat.
3.1.5.3. Tingkat besar rus Hubung Singkat.
3.1.5.4. Gaya aksial dan radial pada kumparan trafo.
3.1.5.5. Pengaruh temperatur terhadap kapasitas trafo.
3.1.6 ProsedurKeselamatan Ketenagalistrikan (K2)
3.1.6.1. Peraturan K2
3.1.6.2. Prosedur K2 pada pemeliharaan kumparan, inti besi
dan alat bantunya pada transformator.

3.2 Keterampilan

3.2.1 Dasar operasi dan pemeliharaan instalasi GIS.


3.2.2 Orientasi lapangan pada instalasi GIS.
3.2.3 Mengukur kondisi gas sulfur hexafloride (SF6).
3.2.4 Mengukur medan listrik di instalasi GIS.

4. Sikap Kerja yang Diperlukan


4.1. Teliti.
4.2. Cermat.
4.3. Disiplin.

5. Aspek Penting

Aspek penting yang harus dicapai dengan memperagakan prosedur kerja


dan kriteria unjuk kerja yang konsisten untuk masing-masing sub
kompetensi dari unit melalui penerapan secara umum dan mandiri sesuai
persyaratan perusahaan.

Kode Unit : switchyard PMT 002


Judul Unit : melaksanakan pemeliharaan peralatan pemutus
tenaga.
Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan
penerapan prosedur pemeliharaan yang diperlukan
untuk Melaksanakan pemeliharaan peralatan pemutus
tenaga, sesuai instruction manual dan SOP yang berlaku.

ELEMEN KRITERIA UNJUK KERJA


KOMPETENSI
1. Merencanakan 1.1. Gambar teknik Pemutus Tenaga (PMT)
dan menyiapkan tegangan Tinggi dan Ekstra Tinggi dan alat
pelaksanaan bantunya dipelajari sesuai Standing Operation
pemeliharaan Procedure (SOP).
peralatan pemutus 1.2. Tata cara berkomunikasi dipahami dan
tenaga. dilaksana-kan sesuai Standing Operation
Procedure (SOP) pemeliharaan gardu induk.
1.3. Rencana kerja disusun agar pekerjaan dapat
diselesaikan sesuai jadwal yang ditetapkan.
ELEMEN KRITERIA UNJUK KERJA
KOMPETENSI
1.4 Personil berwenang dihubungi untuk
memastikan bahwa pekerjaan telah
dikoordinasikan sesuai Struktur Organisasi
Unit Kerja yang berlaku.
1.5 Alat kerja, alat Keselamatan Ketenagalistrikan
(K2) dan alat bantu disiapkan sesuai keperluan
dan standar melaksanakan pemeliharaan
peralatan pemutus tenaga yang ditetapkan
perusahaan.
1.6 Perintah yang diterima diperiksa untuk
memastikan bahwa instruksi dapat
dilaksanakan sesuai standar perusahaan.
1.7 Prosedur dan peraturan Keselamatan
Ketenagalistrikan (K2) dipahami sesuai standar
yang berlaku.
2. melaksanakan 2.1 Peralatan Bantu dipasang sesuai Standing
pemeliharaan Operation Procedure (SOP) pelaksanaan
peralatan pemutus pemeliharaan peralatan pemutus tenaga.
tenaga (PMT) 2.2 Scalp folding disiapkan.
2.3 Pemutus Tenaga (PMT) diuji Keserempakan
Kontak dengan Breaker Analyzer
2.4 Alat peringatan dini (Early warning
System/EWS) pada Pemutus Tenaga diperiksa
fungsinya
2.5 Tahanan Insulasi diukur dengan Megger
2.6. Peralatan Sistim Tenaga Listrik diukur nilai
Tahanan Pentanahannya
2.7. Titik Sambungan / Titik Hubung diukur
suhunya dengan Peralatan Thermovision
ELEMEN KRITERIA UNJUK KERJA
KOMPETENSI
2.8. Titik sambung pada Instalasi Tenaga Listrik
diukur nilai Tahanan Kontak
2.9. Gas sf6 diukur nilai puryti
2.10 Gas sf6 diukur decomposisi.
3. Memeriksa 3.1 Pemeriksaan instalasi terhadap korosi dan
pelaksanaan kerusakan lainnya secara menyeluruh.
pemeliharaan 3.2 Hasil pemeliharaan dibandingkan dengan
peralatan pemutus target yg telah ditentukan.
tenaga (PMT).
4. Membuat laporan 4.1 Laporan pekerjaan dibuat sesuai dengan
pekerjaan format dan prosedur yang ditetapkan
perusahaan.
4.2 Berita Acara pekerjaan dibuat sesuai prosedur
yang ditetapkan perusahaan

1. BATASAN VARIABEL
1. Konteks Variabel
1.1. Standing Operation Procedure (SOP) adalah tata cara/prosedur yang
dimiliki oleh perusahaan dalam pemeliharaan peralatan pemutus
tenaga (PMT) yang sesuai dengan peraturan dan standar mutu yang
berlaku
1.2. Tegangan Tinggi adalah tegangan yang mempunyai nilai antara 6
kV sampai dengan 500 kV
2. Peraturan yang diperlukan

2.1 Undang-Undang 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan


2.2 Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2012
2.3 Peraturan Pemerintah Nomor 62 Tahun 2012
2.4 Peraturan Menteri ESDM Nomor 46 Tahun 2017 tentang
Standardisasi Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan
2.5 Peraturan yang berlaku di perusahaan.

3. Norma dan Standar


3.1. Norma
3.1.1. Partisipatif
3.2. Standar
3.2.1 Standing Operation Prosedur (SOP) pemeliharaan peralatan
pemutus tenaga (PMT) yang ditetapkan perusahaan.
3.2.2 SOP Komunikasi pemeliharaan peralatan pemutus tenaga
(PMT) yang ditetapkan perusahaan.
3.2.3 SOP Pesyaratan Kerja pemeliharaan peralatan pemutus tenaga
(PMT).
3.2.4 SOP Pelaksanaan pemeliharaan peralatan pemutus tenaga
(PMT).
3.2.5 Instruksi Kerja pekerjaan pemeliharaan peralatan pemutus
tenaga (PMT).
4. Peralatan dan Perlengkapan
4.1. Peralatan
4.1.1. Peralatan utama : …
4.1.2. Peralatan bantu : APD, Alat K3,
4.1.3. Tool set
4.2. Perlengkapan dan material.
4.2.1. Tali sesuai ukuran
4.2.2. Isolator
4.2.3. Bending wire
4.2.4. Silicon clotch
4.2.5. Lap majun
4.2.6. Lap majun

2. PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks Penilaian

1.1 Kompetensi yang berkaitan dengan keterampilan dan sikap kerja,


harus diujikan ditempat kerja atau ditempat lain secara simulasi
dengan kondisi kerja sesuai dengan keadaan normal.
1.2 Kompetensi yang berkaitan dengan pengetahuan, diujikan secara
tertulis, lisan, dan observasi lapangan

2. Persyaratan Kompetensi

2.1. Melaksanakan ketentuan mengenai Keselamatan Ketenagalistrikan


(K2).
2.2. Menggunakan peralatan/perkakas kerja hand tools untuk
pemeliharaan peralatan pemutus tenaga (PMT).
2.3. Menginterpretasikan gambar teknik.

3. Pengetahuan dan Keterampilan yang dibutuhkan


3.1 Pengetahuan

3.1.1 Bahan Listrik


3.1.1.1. Konduktor
3.1.1.2. Isolator
3.1.2 Alat Ukur dan Pengukuran besaran listrik
3.1.2.1. Macam alat ukur listrik.
3.1.2.2. Fungsi dan prinsip kerja alat ukur listrik.
3.1.2.3. Penggunaan alat ukur listrik.
3.1.3 TeoriListrik Dasar
3.1.3.1. Arus bolak balik fase satu.
3.1.3.2. Arus bolak balik fase tiga.
3.1.3.3. Hukum Ohm.
3.1.3.4. Hukum Kirchhoff I
3.1.3.5. Rangkaian Resistansi, Induktasi, Kapasitansi dan
Impedansi.
3.1.4 instalasi gardu induk
3.1.4.1. Konstruksi instalasi gardu induk.
3.1.4.2. Peralatan / Komponen instalasi gardu induk.
3.1.4.3. Peralatan Kerja dan material pemeliharaan
kompartemen GIS. tegangan Tinggi dan Ekstra Tinggi..
3.1.5 Mekanika transformator.
3.1.5.1. Dasar penerapan.
3.1.5.2. Fenomena Arus hubung singkat.
3.1.5.3. Tingkat besar rus Hubung Singkat.
3.1.5.4. Gaya aksial dan radial pada kumparan trafo.
3.1.5.5. Pengaruh temperatur terhadap kapasitas trafo.
3.1.6 ProsedurKeselamatan Ketenagalistrikan (K2)
3.1.6.1. Peraturan K2
3.1.6.2. Prosedur K2 pada pemeliharaan kumparan, inti besi
dan alat bantunya pada transformator.

3.2 Keterampilan

3.2.1 Dasar operasi dan pemeliharaan instalasi gardu induk.


3.2.2 Orientasi lapangan pada instalasi GI dan GITET.
3.2.3 Mengukur kondisi gas sulfur hexafloride (SF6).
3.2.4 Mengukur medan listrik di instalasi GI dan GITET.

4. Sikap Kerja yang Diperlukan


4.1. Teliti.
4.2. Cermat.
4.3. Disiplin.

5. Aspek Penting

Aspek penting yang harus dicapai dengan memperagakan prosedur kerja


dan kriteria unjuk kerja yang konsisten untuk masing-masing sub
kompetensi dari unit melalui penerapan secara umum dan mandiri sesuai
persyaratan perusahaan.

Kode Unit : switchyard PMS 004


Judul Unit : melaksanakan pemeliharaan peralatan pemisah
(PMS).
Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan penerapan
prosedur pemeliharaan yang diperlukan untuk
Melaksanakan pemeliharaan peralatan pemisah (PMS),
sesuai instruction manual dan SOP yang berlaku.

ELEMEN KRITERIA UNJUK KERJA


KOMPETENSI
1. Merencanakan 1.1. Gambar teknik pemisah (PMS) tegangan Tinggi
dan menyiapkan dan Ekstra Tinggi dan alat bantunya dipelajari
pelaksanaan sesuai Standing Operation Procedure (SOP).
pemeliharaan 1.2. Tata cara berkomunikasi dipahami dan
peralatan pemisah dilaksana-kan sesuai Standing Operation
(PMS). Procedure (SOP) pemeliharaan gardu induk.
1.3. Rencana kerja disusun agar pekerjaan dapat
diselesaikan sesuai jadwal yang ditetapkan.
1.4 Personil berwenang dihubungi untuk
memastikan bahwa pekerjaan telah
dikoordinasikan sesuai Struktur Organisasi
Unit Kerja yang berlaku.
ELEMEN KRITERIA UNJUK KERJA
KOMPETENSI
1.5 Alat kerja, alat Keselamatan Ketenagalistrikan
(K2) dan alat bantu disiapkan sesuai keperluan
dan standar melaksanakan pemeliharaan
peralatan pemisah (PMS) yang ditetapkan
perusahaan.
1.6 Perintah yang diterima diperiksa untuk
memastikan bahwa instruksi dapat
dilaksanakan sesuai standar perusahaan.
1.7 Prosedur dan peraturan Keselamatan
Ketenagalistrikan (K2) dipahami sesuai standar
yang berlaku.
2. melaksanakan 2.1 Peralatan Bantu dipasang sesuai Standing
pemeliharaan Operation Procedure (SOP) pelaksanaan
peralatan pemisah pemeliharaan peralatan pemisah (PMS).
(PMS). 2.2 Scalp folding disiapkan.
2.3 Tahanan Insulasi diukur dengan Megger
2.4 Peralatan Sistim Tenaga Listrik diukur nilai
Tahanan Pentanahannya
2.5 Titik Sambungan / Titik Hubung diukur
suhunya dengan Peralatan Thermovision
2.6. Titik sambung pada Instalasi Tenaga Listrik
diukur nilai Tahanan Kontak
2.7. Gas sf6 diukur nilai puryti
2.8. Gas sf6 diukur decomposisi.
3. Memeriksa 3.1 Pemeriksaan instalasi terhadap korosi dan
pelaksanaan kerusakan lainnya secara menyeluruh.
pemeliharaan 3.2 Hasil pemeliharaan dibandingkan dengan target
peralatan pemisah yg telah ditentukan.
(PMS).
ELEMEN KRITERIA UNJUK KERJA
KOMPETENSI
4. Membuat laporan 4.1 Laporan pekerjaan dibuat sesuai dengan
pekerjaan format dan prosedur yang ditetapkan
perusahaan.
4.2 Berita Acara pekerjaan dibuat sesuai prosedur
yang ditetapkan perusahaan

1. BATASAN VARIABEL
1. Konteks Variabel
1.1. Standing Operation Procedure (SOP) adalah tata cara/prosedur yang
dimiliki oleh perusahaan dalam pemeliharaan peralatan pemisah
(PMS) yang sesuai dengan peraturan dan standar mutu yang
berlaku
1.2. Tegangan Tinggi adalah tegangan yang mempunyai nilai antara 35
kV sampai dengan 500 kV
2. Peraturan yang diperlukan

2.1 Undang-Undang 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan


2.2 Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2012
2.3 Peraturan Pemerintah Nomor 62 Tahun 2012
2.4 Peraturan Menteri ESDM Nomor 46 Tahun 2017 tentang
Standardisasi Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan
2.5 Peraturan yang berlaku di perusahaan.

3. Norma dan Standar


3.1. Norma
3.1.1. Partisipatif
3.2. Standar
3.2.1 Standing Operation Prosedur (SOP) pemeliharaan peralatan
pemisah (PMS) yang ditetapkan perusahaan.
3.2.2 SOP Komunikasi pemeliharaan peralatan pemisah (PMS) yang
ditetapkan perusahaan.
3.2.3 SOP Pesyaratan Kerja pemeliharaan peralatan pemisah (PMS).
3.2.4 SOP Pelaksanaan pemeliharaan peralatan pemisah (PMS).
3.2.5 Instruksi Kerja pekerjaan pemeliharaan peralatan pemisah
(PMS).
4. Peralatan dan Perlengkapan
4.1. Peralatan
4.1.1. Peralatan utama : …
4.1.2. Peralatan bantu : APD, Alat K3,
4.1.3. Tool set
4.2. Perlengkapan dan material.
4.2.1. Tali sesuai ukuran
4.2.2. Isolator
4.2.3. Bending wire
4.2.4. Silicon clotch
4.2.5. Lap majun
4.2.6. Lap majun

2. PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks Penilaian

1.1 Kompetensi yang berkaitan dengan keterampilan dan sikap kerja,


harus diujikan ditempat kerja atau ditempat lain secara simulasi
dengan kondisi kerja sesuai dengan keadaan normal.
1.2 Kompetensi yang berkaitan dengan pengetahuan, diujikan secara
tertulis, lisan, dan observasi lapangan

2. Persyaratan Kompetensi

2.1. Melaksanakan ketentuan mengenai Keselamatan Ketenagalistrikan


(K2).
2.2. Menggunakan peralatan/perkakas kerja hand tools untuk
pemeliharaan peralatan pemisah (PMS).
2.3. Menginterpretasikan gambar teknik.

3. Pengetahuan dan Keterampilan yang dibutuhkan


3.1 Pengetahuan

3.1.1 Bahan Listrik


3.1.1.1. Konduktor
3.1.1.2. Isolator
3.1.2 Alat Ukur dan Pengukuran besaran listrik
3.1.2.1. Macam alat ukur listrik.
3.1.2.2. Fungsi dan prinsip kerja alat ukur listrik.
3.1.2.3. Penggunaan alat ukur listrik.
3.1.3 TeoriListrik Dasar
3.1.3.1. Arus bolak balik fase satu.
3.1.3.2. Arus bolak balik fase tiga.
3.1.3.3. Hukum Ohm.
3.1.3.4. Hukum Kirchhoff I
3.1.3.5. Rangkaian Resistansi, Induktasi, Kapasitansi dan
Impedansi.
3.1.4 Instalasi gardu induk
3.1.4.1. Konstruksi instalasi gardu induk.
3.1.4.2. Peralatan / Komponen instalasi gardu induk.
3.1.4.3. Peralatan Kerja dan material pemeliharaan peralatan
pemisah (PMS) tegangan Tinggi dan Ekstra Tinggi..
3.1.5 Mekanika transformator.
3.1.5.1. Dasar penerapan.
3.1.5.2. Fenomena Arus hubung singkat.
3.1.5.3. Tingkat besar rus Hubung Singkat.
3.1.5.4. Gaya aksial dan radial pada kumparan trafo.
3.1.5.5. Pengaruh temperatur terhadap kapasitas trafo.
3.1.6 ProsedurKeselamatan Ketenagalistrikan (K2)
3.1.6.1. Peraturan K2
3.1.6.2. Prosedur K2 pada pemeliharaan kumparan, inti besi
dan alat bantunya pada transformator.

3.2 Keterampilan

3.2.1 Dasar operasi dan pemeliharaan instalasi GI dan GITET.


3.2.2 Orientasi lapangan pada instalasi GI dan GITET.
3.2.3 Mengukur kondisi gas sulfur hexafloride (SF6).
3.2.4 Mengukur medan listrik di instalasi GI dan GITET.

4. Sikap Kerja yang Diperlukan

4.1. Teliti.
4.2. Cermat.
4.3. Disiplin.

5. Aspek Penting

Aspek penting yang harus dicapai dengan memperagakan prosedur kerja


dan kriteria unjuk kerja yang konsisten untuk masing-masing sub
kompetensi dari unit melalui penerapan secara umum dan mandiri sesuai
persyaratan perusahaan.
Kode Unit : switchyard ct.pt 005
Judul Unit : melaksanakan pemeliharaan transformator
auxilliary (CT,CVT,PT)
Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan penerapan
prosedur pemeliharaan yang diperlukan untuk
Melaksanakan pemeliharaan transformator auxilliary
(CT,CVT,PT), sesuai instruction manual dan SOP yang
berlaku.

ELEMEN KRITERIA UNJUK KERJA


KOMPETENSI
1. Merencanakan 1.1. Gambar teknik transformator auxilliary
dan menyiapkan tegangan Tinggi dan Ekstra Tinggi dan alat
pelaksanaan bantunya dipelajari sesuai Standing Operation
pemeliharaan Procedure (SOP).
peralatan 1.2. Tata cara berkomunikasi dipahami dan
transformator dilaksana-kan sesuai Standing Operation
auxilliary. Procedure (SOP) pemeliharaan gardu induk.
1.3. Rencana kerja disusun agar pekerjaan dapat
diselesaikan sesuai jadwal yang ditetapkan.
1.4 Personil berwenang dihubungi untuk
memastikan bahwa pekerjaan telah
dikoordinasikan sesuai Struktur Organisasi
Unit Kerja yang berlaku.
1.5 Alat kerja, alat Keselamatan Ketenagalistrikan
(K2) dan alat bantu disiapkan sesuai keperluan
dan standar melaksanakan pemeliharaan
peralatan transformator auxilliary
(CT,CVT,PT)yang ditetapkan perusahaan.
1.6 Perintah yang diterima diperiksa untuk
memastikan bahwa instruksi dapat
dilaksanakan sesuai standar perusahaan.
ELEMEN KRITERIA UNJUK KERJA
KOMPETENSI
1.7 Prosedur dan peraturan Keselamatan
Ketenagalistrikan (K2) dipahami sesuai standar
yang berlaku.
2. melaksanakan 2.1 Peralatan Bantu dipasang sesuai Standing
pemeliharaan Operation Procedure (SOP) pelaksanaan
peralatan pemeliharaan peralatan transformator
transformator auxilliary (CT,CVT,PT).
auxilliary 2.2 Scalp folding disiapkan.
(CT,CVT,PT). 2.3 Tahanan Insulasi diukur dengan Megger
2.4 Peralatan Sistim Tenaga Listrik diukur nilai
Tahanan Pentanahannya
2.5 Titik Sambungan / Titik Hubung diukur
suhunya dengan Peralatan Thermovision
2.6. Titik sambung pada Instalasi Tenaga Listrik
diukur nilai Tahanan Kontak
2.7. Faktor Dissipasi (Tangen Delta) diukur nilainya
2.8. Transformator Daya diukur nilai Ratio
Kumparan (winding)
2.9. Kumparan trafo diukur nilai tahanan murni
(Rdc).
3. Memeriksa 3.1 Pemeriksaan instalasi terhadap korosi dan
pelaksanaan kerusakan lainnya secara menyeluruh.
pemeliharaan 3.2 Hasil pemeliharaan dibandingkan dengan target
peralatan yg telah ditentukan.
transformator
auxilliary
(CT,CVT,PT).
4. Membuat laporan 4.1 Laporan pekerjaan dibuat sesuai dengan
pekerjaan format dan prosedur yang ditetapkan
pemeliharaan perusahaan.
ELEMEN KRITERIA UNJUK KERJA
KOMPETENSI
transformator 4.2 Berita Acara pekerjaan dibuat sesuai prosedur
auxilliary yang ditetapkan perusahaan

1. BATASAN VARIABEL
1. Konteks Variabel
1.1. Standing Operation Procedure (SOP) adalah tata cara/prosedur yang
dimiliki oleh perusahaan dalam pemeliharaan peralatan
transformator auxilliary (CT,CVT,PT). yang sesuai dengan
peraturan dan standar mutu yang berlaku
1.2. Tegangan Tinggi adalah tegangan yang mempunyai nilai antara 35
kV sampai dengan 500 kV
2. Peraturan yang diperlukan

2.1 Undang-Undang 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan


2.2 Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2012
2.3 Peraturan Pemerintah Nomor 62 Tahun 2012
2.4 Peraturan Menteri ESDM Nomor 46 Tahun 2017 tentang
Standardisasi Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan
2.5 Peraturan yang berlaku di perusahaan.

3. Norma dan Standar


3.1. Norma
3.1.1. Partisipatif
3.2. Standar
3.2.1 Standing Operation Prosedur (SOP) pemeliharaan peralatan
transformator auxilliary (CT,CVT,PT) yang ditetapkan
perusahaan.
3.2.2 SOP Komunikasi pemeliharaan peralatan transformator
auxilliary (CT,CVT,PT) yang ditetapkan perusahaan.
3.2.3 SOP Pesyaratan Kerja pemeliharaan peralatan transformator
auxilliary (CT,CVT,PT).
3.2.4 SOP Pelaksanaan pemeliharaan peralatan transformator
auxilliary (CT,CVT,PT).
3.2.5 Instruksi Kerja pekerjaan pemeliharaan peralatan
transformator auxilliary (CT,CVT,PT).
4. Peralatan dan Perlengkapan
4.1. Peralatan
4.1.1. Peralatan utama :
4.1.2. Peralatan bantu : APD, Alat K3,
4.1.3. Tool set
4.2. Perlengkapan dan material.
4.2.1. Tali sesuai ukuran
4.2.2. Isolator
4.2.3. Bending wire
4.2.4. Silicon clotch
4.2.5. Lap majun
4.2.6. Lap majun

2. PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks Penilaian

1.1 Kompetensi yang berkaitan dengan keterampilan dan sikap kerja,


harus diujikan ditempat kerja atau ditempat lain secara simulasi
dengan kondisi kerja sesuai dengan keadaan normal.
1.2 Kompetensi yang berkaitan dengan pengetahuan, diujikan secara
tertulis, lisan, dan observasi lapangan

2. Persyaratan Kompetensi

2.1. Melaksanakan ketentuan mengenai Keselamatan Ketenagalistrikan


(K2).
2.2. Menggunakan peralatan/perkakas kerja hand tools untuk
pemeliharaan peralatan transformator auxilliary (CT,CVT,PT).
2.3. Menginterpretasikan gambar teknik.

3. Pengetahuan dan Keterampilan yang dibutuhkan


3.1 Pengetahuan

3.1.1 Bahan Listrik


3.1.1.1. Konduktor
3.1.1.2. Isolator
3.1.2 Alat Ukur dan Pengukuran besaran listrik
3.1.2.1. Macam alat ukur listrik.
3.1.2.2. Fungsi dan prinsip kerja alat ukur listrik.
3.1.2.3. Penggunaan alat ukur listrik.
3.1.3 TeoriListrik Dasar
3.1.3.1. Arus bolak balik fase satu.
3.1.3.2. Arus bolak balik fase tiga.
3.1.3.3. Hukum Ohm.
3.1.3.4. Hukum Kirchhoff I
3.1.3.5. Rangkaian Resistansi, Induktasi, Kapasitansi dan
Impedansi.
3.1.4 Instalasi gardu induk
3.1.4.1. Konstruksi instalasi gardu induk.
3.1.4.2. Peralatan / Komponen instalasi gardu induk.
3.1.4.3. Peralatan Kerja dan material pemeliharaan peralatan
transformator auxilliary (CT,CVT,PT)
3.1.5 Mekanika transformator.
3.1.5.1. Dasar penerapan.
3.1.5.2. Fenomena Arus hubung singkat.
3.1.5.3. Tingkat besar rus Hubung Singkat.
3.1.5.4. Gaya aksial dan radial pada kumparan trafo.
3.1.5.5. Pengaruh temperatur terhadap kapasitas trafo.
3.1.6 ProsedurKeselamatan Ketenagalistrikan (K2)
3.1.6.1. Peraturan K2
3.1.6.2. Prosedur K2 pada pemeliharaan transformator
auxilliary (CT,CVT,PT).

3.2 Keterampilan

3.2.1 Dasar operasi dan pemeliharaan instalasi GI dan GITET.


3.2.2 Orientasi lapangan pada instalasi GI dan GITET.
3.2.3 Mengukur kondisi gas sulfur hexafloride (SF6).
3.2.4 Mengukur medan listrik di instalasi GI dan GITET.

4. Sikap Kerja yang Diperlukan

4.1. Teliti.
4.2. Cermat.
4.3. Disiplin.

5. Aspek Penting

Aspek penting yang harus dicapai dengan memperagakan prosedur kerja


dan kriteria unjuk kerja yang konsisten untuk masing-masing sub
kompetensi dari unit melalui penerapan secara umum dan mandiri sesuai
persyaratan perusahaan.
Kode Unit : switchyard proteksi 006
Judul Unit : melaksanakan pemeliharaan proteksi switchgear.
Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan
penerapan prosedur pemeliharaan yang diperlukan
untuk melaksanakan pemeliharaan proteksi switchgear,
sesuai instruction manual dan SOP yang berlaku.

ELEMEN KRITERIA UNJUK KERJA


KOMPETENSI
1. Merencanakan 1.1. Gambar teknik instalasi switch gear tegangan
dan menyiapkan Tinggi dan Ekstra Tinggi dan alat bantunya
pelaksanaan dipelajari sesuai Standing Operation Procedure
pemeliharaan (SOP).
proteksi 1.2. Tata cara berkomunikasi dipahami dan
switchgear dilaksana-kan sesuai Standing Operation
Procedure (SOP) pemeliharaan gardu induk.
1.3. Rencana kerja disusun agar pekerjaan dapat
diselesaikan sesuai jadwal yang ditetapkan.
1.4 Personil berwenang dihubungi untuk
memastikan bahwa pekerjaan telah
dikoordinasikan sesuai Struktur Organisasi
Unit Kerja yang berlaku.
1.5 Alat kerja, alat Keselamatan Ketenagalistrikan
(K2) dan alat bantu disiapkan sesuai keperluan
dan standar melaksanakan pemeliharaan
proteksi switchgear yang ditetapkan
perusahaan.
1.6 Perintah yang diterima diperiksa untuk
memastikan bahwa instruksi dapat
dilaksanakan sesuai standar perusahaan.
ELEMEN KRITERIA UNJUK KERJA
KOMPETENSI
1.7 Prosedur dan peraturan Keselamatan
Ketenagalistrikan (K2) dipahami sesuai
standar yang berlaku.
2. melaksanakan 2.1 Peralatan Bantu dipasang sesuai Standing
pemeliharaan Operation Procedure (SOP) pelaksanaan
peralatan proteksi pemeliharaan peralatan proteksi switchgear.
switchgear. 2.2 Scalp folding disiapkan.
2.3 Relai Distance diperiksa dan dipelihara
2.4 Peralatan Disturbance Fault Recorder (DFR)
diperiksa dan dipelihara
2.5 Relai Diffrential Pengaman Bus Bar diperiksa
dan dipelihara
2.6. Relai Pengaman Arus Lebih dan Hubung Tanah
diperiksa dan dipelihara
2.7. Alat Digital Fault Recorder yang dilengkapi
dengan Power Quality Measurement diperiksa
dan dipelihara.
2.8. Directional rele diuji fungsinya
2.9. Syncrochek rele diuji fungsinya
2.10 Rele tegangan lebih / kurang (under dan over
voltage) diperiksa dan dipelihara
2.11 Rele frekuensi (under/over frekuensi) diperiksa
dan dipelihara
3. Memeriksa 3.1 Pemeriksaan instalasi terhadap korosi dan
pelaksanaan kerusakan lainnya secara menyeluruh.
pemeliharaan 3.2 Hasil pemeliharaan dibandingkan dengan
peralatan proteksi target yg telah ditentukan.
switchgear.
ELEMEN KRITERIA UNJUK KERJA
KOMPETENSI
4. Membuat laporan 4.1 Laporan pekerjaan dibuat sesuai dengan
pekerjaan format dan prosedur yang ditetapkan
pemeliharaan perusahaan.
peralatan proteksi 4.2 Berita Acara pekerjaan dibuat sesuai prosedur
switchgear. yang ditetapkan perusahaan

1. BATASAN VARIABEL
1. Konteks Variabel
1.1. Standing Operation Procedure (SOP) adalah tata cara/prosedur yang
dimiliki oleh perusahaan dalam pemeliharaan peralatan peralatan
proteksi switchgear. yang sesuai dengan peraturan dan standar
mutu yang berlaku
1.2. Tegangan Tinggi adalah tegangan yang mempunyai nilai antara 35
kV sampai dengan 500 kV
2. Peraturan yang diperlukan

2.1 Undang-Undang 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan


2.2 Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2012
2.3 Peraturan Pemerintah Nomor 62 Tahun 2012
2.4 Peraturan Menteri ESDM Nomor 46 Tahun 2017 tentang
Standardisasi Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan
2.5 Peraturan yang berlaku di perusahaan.

3. Norma dan Standar


3.1. Norma
3.1.1. Partisipatif
3.2. Standar
3.2.1 Standing Operation Prosedur (SOP) pemeliharaan peralatan
proteksi switchgear yang ditetapkan perusahaan.
3.2.2 SOP Komunikasi pemeliharaan peralatan peralatan proteksi
switchgear yang ditetapkan perusahaan.
3.2.3 SOP Pesyaratan Kerja pemeliharaan peralatan peralatan
proteksi switchgear.
3.2.4 SOP Pelaksanaan pemeliharaan peralatan peralatan proteksi
switchgear.
3.2.5 Instruksi Kerja pekerjaan pemeliharaan peralatan peralatan
proteksi switchgear.
4. Peralatan dan Perlengkapan
4.1. Peralatan
4.1.1. Peralatan utama :
4.1.2. Peralatan bantu : APD, Alat K3,
4.1.3. Tool set
4.2. Perlengkapan dan material.
4.2.1. Tali sesuai ukuran
4.2.2. Isolator
4.2.3. Bending wire
4.2.4. Silicon clotch
4.2.5. Lap majun
4.2.6. Lap majun

2. PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks Penilaian

1.1 Kompetensi yang berkaitan dengan keterampilan dan sikap kerja,


harus diujikan ditempat kerja atau ditempat lain secara simulasi
dengan kondisi kerja sesuai dengan keadaan normal.
1.2 Kompetensi yang berkaitan dengan pengetahuan, diujikan secara
tertulis, lisan, dan observasi lapangan

2. Persyaratan Kompetensi

2.1. Melaksanakan ketentuan mengenai Keselamatan Ketenagalistrikan


(K2).
2.2. Menggunakan peralatan/perkakas kerja hand tools untuk
pemeliharaan peralatan proteksi switchgear.
2.3. Menginterpretasikan gambar teknik.

3. Pengetahuan dan Keterampilan yang dibutuhkan


3.1 Pengetahuan

3.1.1 Bahan Listrik


3.1.1.1. Konduktor
3.1.1.2. Isolator
3.1.2 Alat Ukur dan Pengukuran besaran listrik
3.1.2.1. Macam alat ukur listrik.
3.1.2.2. Fungsi dan prinsip kerja alat ukur listrik.
3.1.2.3. Penggunaan alat ukur listrik.
3.1.3 TeoriListrik Dasar
3.1.3.1. Arus bolak balik fase satu.
3.1.3.2. Arus bolak balik fase tiga.
3.1.3.3. Hukum Ohm.
3.1.3.4. Hukum Kirchhoff I
3.1.3.5. Rangkaian Resistansi, Induktasi, Kapasitansi dan
Impedansi.
3.1.4 instalasi gardu induk.
3.1.4.1. Konstruksi instalasi gardu induk.
3.1.4.2. Peralatan / Komponen instalasi gardu induk.
3.1.4.3. Peralatan Kerja dan material pemeliharaan peralatan
proteksi switchgear tegangan Tinggi dan Ekstra
Tinggi..
3.1.5 Mekanika transformator.
3.1.5.1. Dasar penerapan.
3.1.5.2. Fenomena Arus hubung singkat.
3.1.5.3. Tingkat besar rus Hubung Singkat.
3.1.5.4. Gaya aksial dan radial pada kumparan trafo.
3.1.5.5. Pengaruh temperatur terhadap kapasitas trafo.
3.1.6 Prosedur Keselamatan Ketenagalistrikan (K2)
3.1.5.1. Peraturan K2
3.1.5.2. Prosedur K2 pada pemeliharaan peralatan proteksi
switchgear tegangan Tinggi dan Ekstra Tinggi.

3.2 Keterampilan

3.2.1 Dasar operasi dan pemeliharaan instalasi GI dan GITET.


3.2.2 Orientasi lapangan pada instalasi GI dan GITET.
3.2.3 Mengukur kondisi gas sulfur hexafloride (SF6).
3.2.4 Mengukur medan listrik di instalasi GI dan GITET.

4. Sikap Kerja yang Diperlukan

4.1. Teliti.
4.2. Cermat.
4.3. Disiplin.

5. Aspek Penting

Aspek penting yang harus dicapai dengan memperagakan prosedur kerja


dan kriteria unjuk kerja yang konsisten untuk masing-masing sub
kompetensi dari unit melalui penerapan secara umum dan mandiri sesuai
persyaratan perusahaan.
Kode Unit : common facility 007
Judul Unit : melaksanakan pemeliharaan common facility gardu
induk.
Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan
penerapan prosedur pemeliharaan yang diperlukan
untuk melaksanakan pemeliharaan common facility
gardu induk, sesuai instruction manual dan SOP yang
berlaku.

ELEMEN KRITERIA UNJUK KERJA


KOMPETENSI
1. Merencanakan 1.1. Gambar teknik instalasi common facility gardu
dan menyiapkan induk tegangan Tinggi dan Ekstra Tinggi dan
pelaksanaan alat bantunya dipelajari sesuai Standing
pemeliharaan Operation Procedure (SOP).
common facility 1.2. Tata cara berkomunikasi dipahami dan
gardu induk dilaksana-kan sesuai Standing Operation
Procedure (SOP) pemeliharaan gardu induk.
1.3. Rencana kerja disusun agar pekerjaan dapat
diselesaikan sesuai jadwal yang ditetapkan.
1.4 Personil berwenang dihubungi untuk
memastikan bahwa pekerjaan telah
dikoordinasikan sesuai Struktur Organisasi
Unit Kerja yang berlaku.
1.5 Alat kerja, alat Keselamatan Ketenagalistrikan
(K2) dan alat bantu disiapkan sesuai keperluan
dan standar melaksanakan pemeliharaan
common facility gardu induk yang ditetapkan
perusahaan.
1.6 Perintah yang diterima diperiksa untuk
memastikan bahwa instruksi dapat
dilaksanakan sesuai standar perusahaan.
ELEMEN KRITERIA UNJUK KERJA
KOMPETENSI
1.7 Prosedur dan peraturan Keselamatan
Ketenagalistrikan (K2) dipahami sesuai standar
yang berlaku.
2. melaksanakan 2.1 Peralatan Bantu dipasang sesuai Standing
pemeliharaan Operation Procedure (SOP) pelaksanaan
common facility pemeliharaan common facility gardu induk.
gardu induk. 2.2 Scalp folding disiapkan.
2.3 Elektrolit Batere diperiksa fungsinya
2.4 Elektrolit Batere direkondisi jika ada kerusakan
2.5 Batere diuji kapasitasnya
3. Memeriksa 3.1 Pemeriksaan instalasi terhadap korosi dan
pelaksanaan kerusakan lainnya secara menyeluruh.
pemeliharaan 3.2 Hasil pemeliharaan dibandingkan dengan target
common facility yg telah ditentukan.
gardu induk.
4. Membuat laporan 4.1 Laporan pekerjaan dibuat sesuai dengan
pekerjaan format dan prosedur yang ditetapkan
pemeliharaan perusahaan.
common facility 4.2 Berita Acara pekerjaan dibuat sesuai prosedur
gardu induk. yang ditetapkan perusahaan
1. BATASAN VARIABEL
1. Konteks Variabel
1.1. Standing Operation Procedure (SOP) adalah tata cara/prosedur yang
dimiliki oleh perusahaan dalam pemeliharaan peralatan common
facility gardu induk. yang sesuai dengan peraturan dan standar
mutu yang berlaku
1.2. Tegangan Tinggi adalah tegangan yang mempunyai nilai antara 35
kV sampai dengan 500 kV
2. Peraturan yang diperlukan

2.1 Undang-Undang 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan


2.2 Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2012
2.3 Peraturan Pemerintah Nomor 62 Tahun 2012
2.4 Peraturan Menteri ESDM Nomor 46 Tahun 2017 tentang
Standardisasi Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan
2.5 Peraturan yang berlaku di perusahaan.

3. Norma dan Standar


3.1. Norma
3.1.1. Partisipatif
3.2. Standar
3.2.1 Standing Operation Prosedur (SOP) pemeliharaan peralatan
common facility gardu induk yang ditetapkan perusahaan.
3.2.2 SOP Komunikasi pemeliharaan peralatan peralatan common
facility gardu induk yang ditetapkan perusahaan.
3.2.3 SOP Pesyaratan Kerja pemeliharaan peralatan common facility
gardu induk.
3.2.4 SOP Pelaksanaan pemeliharaan peralatan peralatan common
facility gardu induk.
3.2.5 Instruksi Kerja pekerjaan pemeliharaan peralatan common
facility gardu induk.
4. Peralatan dan Perlengkapan
4.1. Peralatan
4.1.1. Peralatan utama :
4.1.2. Peralatan bantu : APD, Alat K3,
4.1.3. Tool set
4.2. Perlengkapan dan material.
4.2.1. Tali sesuai ukuran
4.2.2. Isolator
4.2.3. Bending wire
4.2.4. Silicon clotch
4.2.5. Lap majun
4.2.6. Lap majun

2. PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks Penilaian

1.1 Kompetensi yang berkaitan dengan keterampilan dan sikap kerja,


harus diujikan ditempat kerja atau ditempat lain secara simulasi
dengan kondisi kerja sesuai dengan keadaan normal.
1.2 Kompetensi yang berkaitan dengan pengetahuan, diujikan secara
tertulis, lisan, dan observasi lapangan

2. Persyaratan Kompetensi
2.1. Melaksanakan ketentuan mengenai Keselamatan Ketenagalistrikan
(K2).
2.2. Menggunakan peralatan/perkakas kerja hand tools untuk
pemeliharaan peralatan common facility gardu induk.
2.3. Menginterpretasikan gambar teknik.

3. Pengetahuan dan Keterampilan yang dibutuhkan


3.1 Pengetahuan

3.1.1 Bahan Listrik


3.1.1.1. Konduktor
3.1.1.2. Isolator
3.1.2 Alat Ukur dan Pengukuran besaran listrik
3.1.2.1. Macam alat ukur listrik.
3.1.2.2. Fungsi dan prinsip kerja alat ukur listrik.
3.1.2.3. Penggunaan alat ukur listrik.
3.1.3 TeoriListrik Dasar
3.1.3.1. Arus bolak balik fase satu.
3.1.3.2. Arus bolak balik fase tiga.
3.1.3.3. Hukum Ohm.
3.1.3.4. Hukum Kirchhoff I
3.1.3.5. Rangkaian Resistansi, Induktasi, Kapasitansi dan
Impedansi.
3.1.4 instalasi gardu induk
3.1.4.1. Konstruksi instalasi gardu induk.
3.1.4.2. Peralatan / Komponen instalasi gardu induk.
3.1.4.3. Peralatan Kerja dan material pemeliharaan peralatan
common facility gardu induk tegangan Tinggi dan
Ekstra Tinggi..
3.1.5 ProsedurKeselamatan Ketenagalistrikan (K2)
3.1.5.1. Peraturan K2
3.1.5.2. Prosedur K2 pada pemeliharaan peralatan common
facility gardu induk tegangan Tinggi dan Ekstra
Tinggi.

3.2 Keterampilan

3.2.1 Dasar operasi dan pemeliharaan instalasi GI dan GITET.


3.2.2 Orientasi lapangan pada instalasi GI dan GITET.
3.2.3 Menguji Kapasitas Batere.
3.2.4 Mengukur medan listrik di instalasi GI dan GITET.

4. Sikap Kerja yang Diperlukan


4.1. Teliti.
4.2. Cermat.
4.3. Disiplin.

5. Aspek Penting

Aspek penting yang harus dicapai dengan memperagakan prosedur kerja


dan kriteria unjuk kerja yang konsisten untuk masing-masing sub
kompetensi dari unit melalui penerapan secara umum dan mandiri sesuai
persyaratan perusahaan.

Kode Unit : SCADATEL 008


Judul Unit : melaksanakan pemeliharaan SCADA/TEL.
Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan
penerapan prosedur pemeliharaan yang diperlukan
untuk melaksanakan pemeliharaan SCADA/TEL, sesuai
instruction manual dan SOP yang berlaku.

ELEMEN KRITERIA UNJUK KERJA


KOMPETENSI
1. Merencanakan 1.1. Gambar teknik instalasi switch gear tegangan
dan menyiapkan Tinggi dan Ekstra Tinggi dan alat bantunya
pelaksanaan dipelajari sesuai Standing Operation Procedure
pemeliharaan (SOP).
SCADA/TEL 1.2. Tata cara berkomunikasi dipahami dan
dilaksana-kan sesuai Standing Operation
Procedure (SOP) pemeliharaan gardu induk.
1.3. Rencana kerja disusun agar pekerjaan dapat
diselesaikan sesuai jadwal yang ditetapkan.
ELEMEN KRITERIA UNJUK KERJA
KOMPETENSI
1.4 Personil berwenang dihubungi untuk
memastikan bahwa pekerjaan telah
dikoordinasikan sesuai Struktur Organisasi Unit
Kerja yang berlaku.
1.5 Alat kerja, alat Keselamatan Ketenagalistrikan
(K2) dan alat bantu disiapkan sesuai keperluan
dan standar melaksanakan pemeliharaan
SCADA/TEL yang ditetapkan perusahaan.
1.6 Perintah yang diterima diperiksa untuk
memastikan bahwa instruksi dapat
dilaksanakan sesuai standar perusahaan.
1.7 Prosedur dan peraturan Keselamatan
Ketenagalistrikan (K2) dipahami sesuai standar
yang berlaku.
2. melaksanakan 2.1 Peralatan Bantu dipasang sesuai Standing
pemeliharaan Operation Procedure (SOP) pelaksanaan
SCADA/TEL pemeliharaan SCADA/TEL
2.2 Server Master Komputer SCADA di Control
Center dilakukan pemeliharaan
2.3 Master Komputer Scada dilakukan
pemeliharaan
2.4 Remote Terminal Unit dilakukan pemeliharaan
2.5 Peralatan Substation Automation System (SAS)
dilakukan pemeliharaan.
2.6. Peralatan Human Machine Interface (HMI)
dilakukan pemeliharaan.
2.7. Private Automatic Exchange dilakukan
pemeliharaan
2.8. Power Line Carier dilakukan pemeliharaan
2.9. Radio dan Antene dilakukan pemeliharaan
ELEMEN KRITERIA UNJUK KERJA
KOMPETENSI
2.10 Kabel fiber optik dilakukan pemeliharaan
2.11 Terminal multiplexer fo dilakukan pemeliharaan
3. Memeriksa 3.1 Pemeriksaan instalasi terhadap korosi dan
pelaksanaan kerusakan lainnya secara menyeluruh.
pemeliharaan 3.2 Hasil pemeliharaan dibandingkan dengan target
SCADA/TEL. yg telah ditentukan.
4. Membuat laporan 4.1 Laporan pekerjaan dibuat sesuai dengan
pelaksanaan format dan prosedur yang ditetapkan
pemeliharaan perusahaan.
SCADA/TEL. 4.2 Berita Acara pekerjaan dibuat sesuai prosedur
yang ditetapkan perusahaan

1. BATASAN VARIABEL
1. Konteks Variabel
1.1. Standing Operation Procedure (SOP) adalah tata cara/prosedur yang
dimiliki oleh perusahaan dalam pemeliharaan pemeliharaan
SCADA/TEL yang sesuai dengan peraturan dan standar mutu yang
berlaku
1.2. Tegangan Tinggi adalah tegangan yang mempunyai nilai antara 35
kV sampai dengan 500 kV
2. Peraturan yang diperlukan

2.1 Undang-Undang 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan


2.2 Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2012
2.3 Peraturan Pemerintah Nomor 62 Tahun 2012
2.4 Peraturan Menteri ESDM Nomor 46 Tahun 2017 tentang
Standardisasi Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan
2.5 Peraturan yang berlaku di perusahaan.

3. Norma dan Standar


3.1. Norma
3.1.1. Partisipatif
3.2. Standar
3.2.1 Standing Operation Prosedur (SOP) pemeliharaan peralatan
pemeliharaan SCADA/TEL yang ditetapkan perusahaan.
3.2.2 SOP Komunikasi pemeliharaan peralatan peralatan
pemeliharaan SCADA/TEL yang ditetapkan perusahaan.
3.2.3 SOP Pesyaratan Kerja pemeliharaan peralatan peralatan
pemeliharaan SCADA/TEL.
3.2.4 SOP Pelaksanaan pemeliharaan peralatan peralatan
pemeliharaan SCADA/TEL.
3.2.5 Instruksi Kerja pekerjaan pemeliharaan peralatan peralatan
pemeliharaan SCADA/TEL.
4. Peralatan dan Perlengkapan
4.1. Peralatan
4.1.1. Peralatan utama :
4.1.2. Peralatan bantu : APD, Alat K3,
4.1.3. Tool set
4.2. Perlengkapan dan material.
4.2.1. Tali sesuai ukuran
4.2.2. Bending wire
4.2.3. Silicon clotch
4.2.4. Lap majun
4.2.5. Lap majun

2. PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks Penilaian

1.1 Kompetensi yang berkaitan dengan keterampilan dan sikap kerja,


harus diujikan ditempat kerja atau ditempat lain secara simulasi
dengan kondisi kerja sesuai dengan keadaan normal.
1.2 Kompetensi yang berkaitan dengan pengetahuan, diujikan secara
tertulis, lisan, dan observasi lapangan

2. Persyaratan Kompetensi

2.1. Melaksanakan ketentuan mengenai Keselamatan Ketenagalistrikan


(K2).
2.2. Menggunakan peralatan/perkakas kerja hand tools untuk
pemeliharaan peralatan SCADA/TEL.
2.3. Menginterpretasikan gambar teknik.

3. Pengetahuan dan Keterampilan yang dibutuhkan


3.1 Pengetahuan

3.1.1 Bahan Listrik


3.1.1.1. Konduktor
3.1.1.2. Isolator
3.1.2 Alat Ukur dan Pengukuran besaran listrik
3.1.2.1. Macam alat ukur listrik.
3.1.2.2. Fungsi dan prinsip kerja alat ukur listrik.
3.1.2.3. Penggunaan alat ukur listrik.
3.1.3 TeoriListrik Dasar
3.1.3.1. Arus bolak balik fase satu.
3.1.3.2. Arus bolak balik fase tiga.
3.1.3.3. Hukum Ohm.
3.1.3.4. Hukum Kirchhoff I
3.1.3.5. Rangkaian Resistansi, Induktasi, Kapasitansi dan
Impedansi.
3.1.4 instalasi gardu induk
3.1.4.1. Konstruksi instalasi gardu induk.
3.1.4.2. Peralatan / Komponen instalasi gardu induk.
3.1.4.3. Peralatan Kerja dan material pemeliharaan peralatan
SCADA/TEL
3.1.5 ProsedurKeselamatan Ketenagalistrikan (K2)
3.1.5.1. Peraturan K2
3.1.5.2. Prosedur K2 pada pemeliharaan peralatan
SCADA/TEL.

3.2 Keterampilan

3.2.1 Dasar operasi dan pemeliharaan instalasi GI dan GITET.


3.2.2 Orientasi lapangan pada instalasi GI dan GITET.
3.2.3 Mengukur kondisi gas sulfur hexafloride (SF6).
3.2.4 Mengukur medan listrik di instalasi GI dan GITET.

4. Sikap Kerja yang Diperlukan

4.1. Teliti.
4.2. Cermat.
4.3. Disiplin.

5. Aspek Penting

Aspek penting yang harus dicapai dengan memperagakan prosedur kerja


dan kriteria unjuk kerja yang konsisten untuk masing-masing sub
kompetensi dari unit melalui penerapan secara umum dan mandiri sesuai
persyaratan perusahaan.
2.5.7. D.35.125.01.007.1

Kode Unit : D.35.125.01.001.1


Judul Unit : Melaksanakan pengawasan pemeliharaan pondasi
dan tiang SUTT/SUTET
Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan
penerapan prosedur pengawasan pemeliharaan yang
diperlukan untuk Melaksanakan pemeliharaan pondasi
dan tiang SUTT/SUTET, sesuai instruction manual dan
SOP yang berlaku.

ELEMEN KRITERIA UNJUK KERJA


KOMPETENSI
1. Merencanakan 1.1. Gambar teknik (pondasi tiang SUTT/SUTET)
evaluasi hasil jaringan tegangan Tinggi dan Ekstra Tinggi
kerja pengawasan dipelajari sesuai Standing Operation Procedure
pemeliharaan (SOP).
pondasi dan tiang 1.2. Tata cara berkomunikasi dipahami dan
SUTT/SUTET. dilaksana-kan sesuai Standing Operation
Procedure (SOP) pemeliharaan SUTT/SUTET.
1.3. Rencana kerja disusun agar pekerjaan dapat
diselesaikan sesuai jadwal yang ditetapkan.
1.4 Personil berwenang dihubungi untuk
memastikan bahwa pekerjaan telah
dikoordinasikan sesuai Struktur Organisasi
Unit Kerja yang berlaku.
1.5 Alat kerja, alat Keselamatan Ketenagalistrikan
(K2) dan alat bantu disiapkan sesuai keperluan
dan standar Pemeliharaan Pondasi Tiang
Saluran Udara tegangan Tinggi dan Ekstra
Tinggi yang ditetapkan perusahaan.
ELEMEN KRITERIA UNJUK KERJA
KOMPETENSI
1.6 Perintah yang diterima diperiksa untuk memas-
tikan bahwa instruksi dapat dilaksanakan
sesuai standar perusahaan.
1.7 Prosedur dan peraturan Keselamatan
Ketenagalistrikan (K2) dipahami sesuai standar
yang berlaku.
2. Mempersiapkan 2.1 Peralatan Bantu dipasang sesuai Standing
pola evaluasi Operation Procedure (SOP) pelaksanaan
pengawasan Pemeliharaan Pondasi Tiang Saluran Udara
pemeliharaan tegangan Tinggi dan Ekstra Tinggi.
pondasi dan tiang 2.2 Pengawasan pemeliharaan pondasi dan tiang
SUTT/SUTET. SUTT/SUTET diidentifikasi.
2.3 Daftar periksa (Check list) evaluasi dibuat
sesuai standar dan batasan yang ditetapkan.
2.4 Formulir evaluasi dipersiapkan
2.5 Rancangan evaluasi pemeliharaan pondasi dan
tiang SUTT/SUTET di tempat kerja disiapkan
sesuai format standar yang berlaku.
2.6 Perlengkapan kerja evaluasi Pemeliharaan
disiapkan.
3. Memeriksa 3.1 Evaluasi pengawasan pemeliharaan pondasi
pelaksanaan dan tiang SUTT/SUTET didiskusikan bersama
pemeliharaan pelaksana pemeriksaan dan pengujian.
pondasi dan tiang 3.2 Perlengkapan kerja untuk evaluasi pengawasan

SUTT/SUTET pemeliharaan pondasi dan tiang SUTT/SUTET


digunakan sesuai SOP yang ditetapkan.
3.3. Evaluasi pengawasan pemeliharaan pondasi
dan tiang SUTT/SUTET dilaksanakan sesuai
dengan keperluan dan prosedur pemeliharaan
yang berlaku.
ELEMEN KRITERIA UNJUK KERJA
KOMPETENSI
3.4. Hasil evaluasi pengawasan pemeliharaan
pondasi dan tiang SUTT/SUTET dikumpulkan
sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan
sebelumnya.
Membandingkan 4.1 Hasil evaluasi pengawasan pemeliharaan
evaluasi pondasi dan tiang SUTT/SUTET dibandingkan
pengawasan berdasarkan validitas, otentik, kekinian dan
pondasi dan tiang kecukupan.
SUTT/SUTET 4.2 Hasil evaluasi pengawasan pemeliharaan
pondasi dan tiang SUTT/SUTET dibandingkan
berdasarkan hasil ukur sesuai prosedur dan
batasan standar yang berlaku.
4.3 Hasil evaluasi pengawasan pemeliharaan
pondasi dan tiang SUTT/SUTET dibandingkan
dengan penugasan.
. Membuat laporan 5.1 Laporan pekerjaan dibuat sesuai dengan
pekerjaan format dan prosedur yang ditetapkan
perusahaan.
5.2 Berita Acara pekerjaan dibuat sesuai prosedur
yang ditetapkan perusahaan

BATASAN VARIABEL

1. Konteks Variabel
1.1. Standing Operation Procedure (SOP) adalah tata cara/prosedur yang
dimiliki oleh perusahaan dalam pelaksanaan pemeliharaan pondasi
dan tiang Saluran Udara tegangan Tinggi dan Ekstra Tinggi yang
sesuai dengan peraturan dan standar mutu yang berlaku
1.2. Tegangan Tinggi adalah tegangan yang mempunyai nilai antara 35
kV sampai dengan 500 kV
2. Peraturan yang diperlukan

2.1 Undang-Undang 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan


2.2 Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2012
2.3 Peraturan Pemerintah Nomor 62 Tahun 2012
2.4 Peraturan Menteri ESDM Nomor 46 Tahun 2017 tentang
Standardisasi Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan
2.5 Peraturan yang berlaku di perusahaan.

3. Norma dan Standar


3.1. Norma
3.1.2. Partisipatif
3.2. Standar
3.2.1 Standing Operation Prosedur (SOP) pengawasan pemeliharaan
pondasi dan tiang SUTT/SUTET yang ditetapkan perusahaan.
3.2.2 SOP Komunikasi pengawasan pemeliharaan pondasi dan tiang
SUTT/SUTET yang ditetapkan perusahaan.
3.2.3 SOP Pesyaratan Kerja pengawasan pemeliharaan pondasi dan
tiang SUTT/SUTET.
3.2.4 SOP Pelaksanaan pengawasan pemeliharaan pondasi dan tiang
SUTT/SUTET.
3.2.5 Instruksi Kerja pekerjaan pengawasan pemeliharaan pondasi
dan tiang SUTT/SUTET.
4. Peralatan dan Perlengkapan
4.1. Peralatan
4.1.1. Peralatan utama : APD, Radio komunikasi, Dokumen, SOP, IK.
4.2. Perlengkapan
4.2.1. Buku ceklists
4.2.2. Gambar teknik/single line diagram

PANDUAN PENILAIAN

1. Konteks Penilaian

1.1 Kompetensi yang berkaitan dengan keterampilan dan sikap kerja,


harus diujikan ditempat kerja atau ditempat lain secara simulasi
dengan kondisi kerja sesuai dengan keadaan normal.
1.2 Kompetensi yang berkaitan dengan pengetahuan, diujikan secara
tertulis, lisan, dan observasi lapangan

2. Persyaratan Kompetensi

2.1. Melaksanakan ketentuan mengenai Keselamatan Ketenagalistrikan


(K2).
2.2. Menggunakan peralatan/perkakas kerja hand tools untuk
pemeliharaan pondasi dan tiang SUTT/SUTET.
2.3. Menginterpretasikan gambar teknik.

3. Pengetahuan dan Keterampilan yang dibutuhkan


3.1 Pengetahuan

3.1.1 Bahan Listrik


3.1.1.1. Konduktor
3.1.1.2. Isolator
3.1.2 Alat Ukur dan Pengukuran besaran listrik
3.1.2.1. Macam alat ukur listrik.
3.1.2.2. Fungsi dan prinsip kerja alat ukur listrik.
3.1.2.3. Penggunaan alat ukur listrik.
3.1.3 TeoriListrik Dasar
3.1.3.1. Arus bolak balik fase satu.
3.1.3.2. Arus bolak balik fase tiga.
3.1.3.3. Hukum Ohm.
3.1.3.4. Hukum Kirchhoff I
3.1.3.5. Rangkaian Resistansi, Induktasi, Kapasitansi dan
Impedansi.
3.1.4 Jaringan saluran udara tegangan menegah
3.1.4.1. Konstruksi jaringan SUTT.
3.1.4.2. Peralatan / Komponen Jaringan SUTT.
3.1.4.3. Peralatan Kerja dan material Pemeliharaan Pondasi
Tiang Saluran Udara tegangan Tinggi dan Ekstra
Tinggi.
3.1.5 Mekanika hantaran udara.
3.1.5.1. Dasar penerapan.
3.1.5.2. Masalah kemiringan.
3.1.5.3. Andongan (saging).
3.1.5.4. Gaya tarik penghantar pada tiang sudut.
3.1.5.5. Pengaruh angin terhadap gaya tarik penghantar
3.1.6 ProsedurKeselamatan Ketenagalistrikan (K2)
3.1.6.1. Peraturan K2
3.1.6.2. Prosedur K2 pada pemeliharaan pondasi dan tiang
SUTT/SUTET.

3.2 Keterampilan

3.2.1 Dasar operasi dan pemeliharaan jaringan Transmisi.


3.2.2 Orientasi lapangan pada jaringan SUTT/SUTET.
3.2.3 Mengukur reistansi pentanahan pada tower sesuai IK.
3.2.4 Mengukur medan listrik di jalur SUTT/SUTET
3.2.5 Mengukur jarak andongan dan jarak bangunan yang terdekat.

4. Sikap Kerja yang Diperlukan


4.1. Teliti.
4.2. Cermat.
4.3. Disiplin.

5. Aspek Penting

Aspek penting yang harus dicapai dengan memperagakan prosedur kerja dan
kriteria unjuk kerja yang konsisten untuk masing-masing sub kompetensi dari
unit melalui penerapan secara umum dan mandiri sesuai persyaratan
perusahaan

Kode Unit : D.35.125.01.002.1


Judul Unit : Melaksanakan pengawasan pemeliharaan
konduktor dan aksesoris SUTT/SUTET.
Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan
penerapan prosedur pemeliharaan yang diperlukan
untuk Melaksanakan pengawasan pemeliharaan
konduktor dan aksesoris SUTT/SUTET, sesuai
instruction manual dan SOP yang berlaku

ELEMEN KRITERIA UNJUK KERJA


KOMPETENSI
1. Merencanakan 1.1. Gambar teknik (pondasi tiang SUTT/SUTET)
evaluasi hasil jaringan tegangan Tinggi dan Ekstra Tinggi
kerja pengawasan dipelajari sesuai Standing Operation Procedure
pemeliharaan (SOP).
konduktor dan 1.2. Tata cara berkomunikasi dipahami dan
aksesoris dilaksana-kan sesuai Standing Operation
SUTT/SUTET. Procedure (SOP) pemeliharaan konduktor dan
aksesoris SUTT/SUTET.
1.3. Rencana kerja disusun agar pekerjaan dapat
diselesaikan sesuai jadwal yang ditetapkan.
ELEMEN KRITERIA UNJUK KERJA
KOMPETENSI
1.4 Personil berwenang dihubungi untuk
memastikan bahwa pekerjaan telah
dikoordinasikan sesuai Struktur Organisasi
Unit Kerja yang berlaku.
1.5 Alat kerja, alat Keselamatan Ketenagalistrikan
(K2) dan alat bantu disiapkan sesuai keperluan
dan standar Pemeliharaan konduktor dan
aksesoris SUTT/SUTET tegangan Tinggi dan
Ekstra Tinggi yang ditetapkan perusahaan.
1.6 Perintah yang diterima diperiksa untuk memas-
tikan bahwa instruksi dapat dilaksanakan
sesuai standar perusahaan.
1.7 Prosedur dan peraturan Keselamatan
Ketenagalistrikan (K2) dipahami sesuai standar
yang berlaku.
2. Mempersiapkan 2.1 Peralatan Bantu dipasang sesuai Standing
pola evaluasi Operation Procedure (SOP) pelaksanaan
pengawasan Pemeliharaan konduktor dan aksesoris
pemeliharaan SUTT/SUTET Saluran Udara tegangan Tinggi
konduktor dan dan Ekstra Tinggi.
aksesoris 2.2 Pengawasan pemeliharaan konduktor dan
SUTT/SUTET. aksesoris SUTT/SUTET SUTT/SUTET
diidentifikasi.
2.3 Daftar periksa (Check list) evaluasi dibuat
sesuai standar dan batasan yang ditetapkan.
2.4 Formulir evaluasi dipersiapkan
2.5 Rancangan evaluasi pemeliharaan konduktor
dan aksesoris SUTT/SUTET SUTT/SUTET di
tempat kerja disiapkan sesuai format standar
yang berlaku.
ELEMEN KRITERIA UNJUK KERJA
KOMPETENSI
2.6 Perlengkapan kerja evaluasi Pemeliharaan
disiapkan.
3. Memeriksa 3.1 Evaluasi pengawasan pemeliharaan konduktor
pelaksanaan dan aksesoris SUTT/SUTET didiskusikan
pemeliharaan bersama pelaksana pemeriksaan dan
pondasi dan tiang pengujian.
SUTT/SUTET 3.2 Perlengkapan kerja untuk evaluasi pengawasan
pemeliharaan konduktor dan aksesoris
SUTT/SUTET digunakan sesuai SOP yang
ditetapkan.
3.3. Evaluasi pengawasan pemeliharaan konduktor
dan aksesoris SUTT/SUTET dilaksanakan
sesuai dengan keperluan dan prosedur
pemeliharaan yang berlaku.
3.4. Hasil evaluasi pengawasan pemeliharaan
konduktor dan aksesoris SUTT/SUTET
dikumpulkan sesuai dengan prosedur yang
telah ditetapkan sebelumnya.
Membandingkan 4.1 Hasil evaluasi pengawasan pemeliharaan
evaluasi konduktor dan aksesoris SUTT/SUTET
pengawasan dibandingkan berdasarkan validitas, otentik,
konduktor dan kekinian dan kecukupan.
aksesoris 4.2 Hasil evaluasi pengawasan pemeliharaan

SUTT/SUTET konduktor dan aksesoris SUTT/SUTET


dibandingkan berdasarkan hasil ukur sesuai
prosedur dan batasan standar yang berlaku.
4.3 Hasil evaluasi pengawasan pemeliharaan
konduktor dan aksesoris SUTT/SUTET
dibandingkan dengan penugasan.
. Membuat laporan 5.1 Laporan pekerjaan dibuat sesuai dengan
pekerjaan format dan prosedur yang ditetapkan
perusahaan.
ELEMEN KRITERIA UNJUK KERJA
KOMPETENSI
5.2 Berita Acara pekerjaan dibuat sesuai prosedur
yang ditetapkan perusahaan

BATASAN VARIABEL

1 Konteks Variabel

1.1 Standing Operation Procedure (SOP) adalah tata cara/prosedur yang


dimiliki oleh perusahaan dalam pelaksanaan pengawasan
pemeliharaan yang sesuai dengan peraturan dan standar mutu yang
berlaku
1.2 Tegangan Menengah adalah tegangan yang mempunyai nilai antara
35 kV sampai dengan 500 kV

2 Peraturan yang diperlukan

2.1 Undang-Undang 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan


2.2 Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2012
2.3 Peraturan Pemerintah Nomor 62 Tahun 2012
2.4 Peraturan Menteri ESDM Nomor 46 Tahun 2017 tentang
Standardisasi Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan
2.5 Peraturan yang berlaku di perusahaan.

3 Norma dan Standar


3.1. Norma
3.1.1. Partisipatif
3.2. Standar
3.2.1 Standing Operation Prosedur (SOP) pengawasan pemeliharaan
konduktor dan asesoris SUTT/SUTET yang ditetapkan
perusahaan.
3.2.2 SOP Komunikasi pengawasan pemeliharaan konduktor dan
asesoris SUTT/SUTET yang ditetapkan perusahaan.
3.2.3 SOP Pesyaratan Kerja pengawasan pemeliharaan konduktor
dan asesoris SUTT/SUTET.
3.2.4 SOP Pelaksanaan pengawasan pemeliharaan konduktor dan
asesoris SUTT/SUTET.
3.2.5 Instruksi Kerja pekerjaan pengawasan pemeliharaan
konduktor dan asesoris SUTT/SUTET.
4. Peralatan dan Perlengkapan
4.1. Peralatan
4.1.1. Peralatan utama : APD, Radio komunikasi, Dokumen, SOP, IK.
4.2. Perlengkapan
4.2.1. Buku ceklists
4.2.2. Gambar teknik/single line diagram

PANDUAN PENILAIAN

1 Konteks Penilaian
1.1. Kompetensi yang berkaitan dengan keterampilan dan sikap kerja,
harus diujikan ditempat kerja atau ditempat lain secara simulasi
dengan kondisi kerja sesuai dengan keadaan normal.
1.2. Kompetensi yang berkaitan dengan pengetahuan, diujikan secara
tertulis, lisan, dan observasi lapangan
2 Persyaratan Kompetensi

2.1. Melaksanakan ketentuan mengenai Keselamatan Ketenagalistrikan


(K2).
2.2. Menggunakan peralatan/perkakas kerja hand tools untuk
pemeliharaan konduktor dan asesoris SUTT/SUTET.
2.3. Menginterpretasikan gambar teknik.

3 Pengetahuan dan Keterampilan yang dibutuhkan


3.1. Pengetahuan
3.1.1. Bahan Listrik

3.1.1.1. Konduktor
3.1.1.2. Isolator

3.1.2. Alat Ukur dan Pengukuran besaran listrik


3.1.2.1. Macam alat ukur listrik.
3.1.2.2. Fungsi dan prinsip kerja alat ukur listrik.
3.1.2.3. Penggunaan alat ukur listrik.
3.1.3. TeoriListrik Dasar

3.1.3.1. Arus bolak balik fase satu.


3.1.3.2. Arus bolak balik fase tiga.
3.1.3.3. Hukum Ohm.
3.1.3.4. Hukum Kirchhoff I
3.1.3.5. Rangkaian Resistansi, Induktasi, Kapasitansi dan
Impedansi.
3.1.4. Jaringan saluran udara tegangan menegah

3.1.4.1. Konstruksi jaringan SUTT.


3.1.4.2. Peralatan / Komponen Jaringan SUTT.
3.1.4.3. Peralatan Kerja dan material Pemeliharaan Pondasi
Tiang Saluran Udara tegangan Tinggi dan Ekstra
Tinggi.

3.1.5. Mekanikahantaran udara.

3.1.5.1. Dasar penerapan.


3.1.5.2. Masalah kemiringan.
3.1.5.3. Andongan (saging).
3.1.5.4. Gaya tarik penghantar pada tiang sudut.
3.1.5.5. Pengaruh angin terhadap gaya tarik penghantar.

3.1.6. ProsedurKeselamatan Ketenagalistrikan (K2)

3.1.6.1. Peraturan K2
3.1.6.2. Prosedur K2 pada pemeliharaan konduktor dan
asesoris SUTT/SUTET.

3.2. Keterampilan

3.2.1 Dasar operasi dan pemeliharaan jaringan Transmisi.


3.2.2 Orientasi lapangan pada jaringan SUTT/SUTET.
3.2.3 Mengukur reistansi pentanahan pada tower sesuai IK.
3.2.4 Mengukur medan listrik di jalur SUTT/SUTET
3.2.5 Mengukur jarak andongan dan jarak bangunan yang terdekat.

4 Sikap Kerja yang Diperlukan


4.1. Teliti.
4.2. Cermat.
4.3. Disiplin.

5 Aspek Penting

Aspek penting yang harus dicapai dengan memperagakan prosedur kerja


dan kriteria unjuk kerja yang konsisten untuk masing-masing sub
kompetensi dari unit melalui penerapan secara umum dan mandiri sesuai
persyaratan perusahaan
Kode Unit : D.35.125.01.004.1
Judul Unit : Melaksanakan pengawasan pemeliharaan minyak
insulasi dan tangki ekspansi
Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan
penerapan prosedur pengawasan pemeliharaan yang
diperlukan untuk Melaksanakan pengawasan
pemeliharaan minyak insulasi dan tangki ekspansi
sesuai instruction manual dan SOP yang berlaku

ELEMEN KRITERIA UNJUK KERJA


KOMPETENSI
1. Merencanakan 1.1. Gambar teknik Jalur jaringan kabel tanah dan
dan menyiapkan kabel laut tegangan Tinggi dan Ekstra Tinggi
pelaksanaan dipelajari sesuai Standing Operation Procedure
pengawasan (SOP).
pemeliharaan 1.2. Tata cara berkomunikasi dipahami dan
minyak insulasi dilaksana-kan sesuai Standing Operation
dan tangki Procedure (SOP) pengawasan pemeliharaan
ekspansi jalur jaringan kabel tanah dan kabel laut
tegangan tinggi dan ekstra tinggi.
1.3. Rencana kerja disusun agar pekerjaan dapat
diselesaikan sesuai jadwal yang ditetapkan.
1.4 Personil berwenang dihubungi untuk
memastikan bahwa pekerjaan telah
dikoordinasikan sesuai Struktur Organisasi
Unit Kerja yang berlaku.
1.5 Alat kerja, alat Keselamatan Ketenagalistrikan
(K2) dan alat bantu disiapkan sesuai keperluan
dan standar Melaksanakan pemeliharaan Jalur
SKTT/SKLT yang ditetapkan perusahaan.
ELEMEN KRITERIA UNJUK KERJA
KOMPETENSI
1.6 Perintah yang diterima diperiksa untuk
memastikan bahwa instruksi dapat
dilaksanakan sesuai standar perusahaan.
1.7 Prosedur dan peraturan Keselamatan
Ketenagalistrikan (K2) dipahami sesuai standar
yang berlaku.
2. Melaksanakan 2.1 Peralatan Bantu dipasang sesuai Standing
pengawasan Operation Procedure (SOP) pelaksanaan
pemeliharaan pemeliharaan minyak insulasi dan tangki
minyak insulasi ekspansi
dan tangki 2.2 Evaluasi pengawasan pemeliharaan minyak
ekspansi insulasi dan tangki ekspansi didiskusikan
bersama pelaksana pemeliharaan
2.3 Evaluasi pengawasan pemeliharaan minyak
insulasi dan tangki ekspansi dilaksanakan
sesuai dengan keperluan dan prosedur
pemeliharaan yang berlaku.
3. Membandingkan 3.1 Hasil evaluasi pengawasan pemeliharaan
evaluasi minyak insulasi dan tangki ekspansi
pengawasan dibandingkan berdasarkan validitas, otentik,
pemeliharaan kekinian dan kecukupan.
minyak insulasi 3.2 Hasil evaluasi pengawasan pemeliharaan

dan tangki minyak insulasi dan tangki ekspansi

ekspansi dibandingkan berdasarkan hasil ukur sesuai


prosedur dan batasan standar yang berlaku.
3.3 Hasil evaluasi pengawasan pemeliharaan
minyak insulasi dan tangki ekspansi
dibandingkan dengan penugasan.
4. Membuat laporan 4.1 Laporan pekerjaan dibuat sesuai dengan
pekerjaan format dan prosedur yang ditetapkan
perusahaan.
ELEMEN KRITERIA UNJUK KERJA
KOMPETENSI
4.2 Berita Acara pekerjaan dibuat sesuai prosedur
yang ditetapkan perusahaan

BATASAN VARIABEL

1. Konteks Variabel
1.1 Standing Operation Procedure (SOP) adalah tata cara/prosedur yang
dimiliki oleh perusahaan dalam pelaksanaan pengawasan
pemeliharaan minyak insulasi dan tangki ekspansi yang sesuai
dengan peraturan dan standar mutu yang berlaku
1.2 Tegangan Tinggi adalah tegangan yang mempunyai nilai antara 35 kV
sampai dengan 500 kV.
2. Peraturan yang diperlukan

2.1 Undang-Undang 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan


2.2 Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2012
2.3 Peraturan Pemerintah Nomor 62 Tahun 2012
2.4 Peraturan Menteri ESDM Nomor 46 Tahun 2017 tentang
Standardisasi Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan
2.5 Peraturan yang berlaku di perusahaan.

3. Norma dan Standar


3.1 Norma
3.1.1 Partisipatif
3.2 Standar
3.2.1 Standing Operation Prosedur (SOP) pengawasan
pemeliharaan minyak insulasi dan tangki ekspansi yang
ditetapkan perusahaan.
3.2.2 SOP Komunikasi pelaksanaan pengawasan pemeliharaan
minyak insulasi dan tangki ekspansi yang ditetapkan
perusahaan.
3.2.3 SOP Pesyaratan Kerja pelaksanaan pengawasan
pemeliharaan minyak insulasi dan tangki ekspansi.
3.2.4 SOP Pelaksanaan pelaksanaan pengawasan pemeliharaan
minyak insulasi dan tangki ekspansi.
3.2.5 Instruksi Kerja pekerjaan pelaksanaan pengawasan
pemeliharaan minyak insulasi dan tangki ekspansi.

4. Peralatan dan Perlengkapan


4.1. Peralatan
4.1.1. Peralatan utama : APD, Radio komunikasi, Dokumen, SOP,
IK
4.2. Perlengkapan
4.2.1. Buku ceklists
4.2.2. Gambar teknik/single line diagram

PANDUAN PENILAIAN

1. Konteks Penilaian

1.1 Kompetensi yang berkaitan dengan keterampilan dan sikap kerja,


harus diujikan ditempat kerja atau ditempat lain secara simulasi
dengan kondisi kerja sesuai dengan keadaan normal.
1.2 Kompetensi yang berkaitan dengan pengetahuan, diujikan secara
tertulis, lisan, dan observasi lapangan

2. Persyaratan Kompetensi

2.1. Melaksanakan ketentuan mengenai Keselamatan Ketenagalistrikan


(K2).
2.2. Menggunakan peralatan/perkakas kerja hand tools untuk
pemeliharaan Jalur SKTT/SKLT.
2.3. Menginterpretasikan gambar teknik..

3. Pengetahuan dan Keterampilan yang dibutuhkan


3.1. Pengetahuan yang dibutuhkan
3.1.1 Bahan Listrik

3.1.1.1. Konduktor
3.1.1.2. Isolator

3.1.2 Alat Ukur dan Pengukuran besaran listrik


3.1.2.1. Macam alat ukur listrik.
3.1.2.2. Fungsi dan prinsip kerja alat ukur listrik.
3.1.2.3. Penggunaan alat ukur listrik.
3.1.3 TeoriListrik Dasar
3.1.3.1. Arus bolak balik fase satu.
3.1.3.2. Arus bolak balik fase tiga.
3.1.3.3. Hukum Ohm.
3.1.3.4. Hukum Kirchhoff I
3.1.3.5. Rangkaian Resistansi, Induktasi, Kapasitansi dan
Impedansi.
3.1.4 Jaringan saluran udara tegangan Tinggi
3.1.4.1. Konstruksi jaringan SKTT DAN SKLTT.
3.1.4.2. Peralatan / Komponen Jaringan SKTT DAN SKLTT.
3.1.4.3. Peralatan Kerja dan material pemeliharaan Jalur
SKTT/SKLT.
3.1.5 Mekanika hantaran saluran kabel tegangan tinggi.
3.1.5.1. Dasar penerapan.
3.1.5.2. Masalah kemiringan.
3.1.5.3. Diameter lengkungan kabel.
3.1.5.4. Pengaruh temperatur terhadap daya hantar kabel TT.
3.1.6 ProsedurKeselamatan Ketenagalistrikan (K2)
3.1.6.1. Peraturan K2
3.1.6.2. Prosedur K2 pada pemeliharaan Jalur SKTT/SKLT.

3.2. Keterampilan

3.2.1 Dasar operasi dan pemeliharaan jaringan distribusi.


3.2.2 Orientasi lapangan pada jaringan SKTT/SKLT.

4. Sikap Kerja yang Diperlukan

4.1. Teliti.
4.2. Cermat.
4.3. Disiplin.

5. Aspek Penting

Aspek penting yang harus dicapai dengan memperagakan prosedur kerja


dan kriteria unjuk kerja yang konsisten untuk masing-masing sub
kompetensi dari unit melalui penerapan secara umum dan mandiri sesuai
persyaratan perusahaan.

2.5.8. D.35.125.01.005.1
Kode Unit : D.35.125.01.005.1
Judul Unit : melaksanakan pengawasan pemeliharaan cross
bounding, sealing end dan sambungan SKTT/SKLT
Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan
penerapan prosedur pengawasan pemeliharaan yang
diperlukan untuk melaksanakan pengawasan
pemeliharaan cross bounding, sealing end dan
sambungan SKTT/SKLT sesuai instruction manual dan
SOP yang berlaku

ELEMEN KRITERIA UNJUK KERJA


KOMPETENSI
1. Merencanakan 1.1. Gambar teknik Jalur jaringan kabel tanah dan
dan menyiapkan kabel laut tegangan Tinggi dan Ekstra Tinggi
pelaksanaan dipelajari sesuai Standing Operation Procedure
pengawasan (SOP).
pemeliharaan 1.2. Tata cara berkomunikasi dipahami dan
cross bounding, dilaksana-kan sesuai Standing Operation
sealing end dan Procedure (SOP) pemeliharaan jalur jaringan
sambungan kabel tanah dan kabel laut tegangan tinggi dan
SKTT/SKLT ekstra tinggi.
1.3. Rencana kerja disusun agar pekerjaan dapat
diselesaikan sesuai jadwal yang ditetapkan.
1.4 Personil berwenang dihubungi untuk
memastikan bahwa pekerjaan telah
dikoordinasikan sesuai Struktur Organisasi
Unit Kerja yang berlaku.
1.5 Alat kerja, alat Keselamatan Ketenagalistrikan
(K2) dan alat bantu disiapkan sesuai keperluan
dan standar melaksanakan pemeliharaan cross
bounding, sealing end dan sambungan
SKTT/SKLT yang ditetapkan perusahaan.
ELEMEN KRITERIA UNJUK KERJA
KOMPETENSI
1.6 Perintah yang diterima diperiksa untuk
memastikan bahwa instruksi dapat
dilaksanakan sesuai standar perusahaan.
1.7 Prosedur dan peraturan Keselamatan
Ketenagalistrikan (K2) dipahami sesuai standar
yang berlaku.
2. Mempersiapkan 2.1 Peralatan Bantu dipasang sesuai Standing
pola evaluasi Operation Procedure (SOP) pelaksanaan
pemeliharaan pemeliharaan cross bounding, sealing end dan
cross bounding, sambungan SKTT/SKLT
sealing end dan 2.2 Pengawasan pemeliharaan cross bounding,
sambungan sealing end dan sambungan SKTT/SKLT dan
SKTT/SKLT atau diidentifikasi.
2.3 Daftar periksa (Check list) evaluasi dibuat
sesuai standar dan batasan yang ditetapkan.
2.4 Formulir evaluasi dipersiapkan
2.5 Rancangan evaluasi pemeliharaan cross
bounding, sealing end dan sambungan
SKTT/SKLT di tempat kerja disiapkan sesuai
format standar yang berlaku.
2.6 Perlengkapan kerja disiapkan untuk evaluasi
Pemeliharaan cross bounding, sealing end dan
sambungan SKTT/SKLT
3. Melaksanakan 3.1. Evaluasi pengawasan pemeliharaan cross
evaluasi bounding, sealing end dan sambungan
pengawasan SKTT/SKLT didiskusikan bersama pelaksana
pemeliharaan pekerjaan.
cross bounding, 3.2. Hasil pemeliharaan dibandingkan dengan target
sealing end dan yg telah ditentukan.
sambungan
SKTT/SKLT
ELEMEN KRITERIA UNJUK KERJA
KOMPETENSI

4. Membuat laporan 4.1. Laporan pekerjaan dibuat sesuai dengan


pekerjaan format dan prosedur yang ditetapkan
perusahaan.
4.2. Berita Acara pekerjaan dibuat sesuai prosedur
yang ditetapkan perusahaan

BATASAN VARIABEL

1. Konteks Variabel
1.1. Standing Operation Procedure (SOP) adalah tata cara/prosedur yang
dimiliki oleh perusahaan dalam pelaksanaan pengawasan
pemeliharaan cross bounding, sealing end dan sambungan
SKTT/SKLT yang sesuai dengan peraturan dan standar mutu yang
berlaku
1.2. Tegangan Tinggi adalah tegangan yang mempunyai nilai antara 35
kV sampai dengan 500 kV
2. Peraturan yang diperlukan

2.1 Undang-Undang 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan


2.2 Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2012
2.3 Peraturan Pemerintah Nomor 62 Tahun 2012
2.4 Peraturan Menteri ESDM Nomor 46 Tahun 2017 tentang
Standardisasi Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan
2.5 Peraturan yang berlaku di perusahaan.

3. Norma dan Standar


3.1 Norma
3.1.1 Partisipatif
3.2 Standar
3.2.1 Standing Operation Prosedur (SOP) pengawasan pemeliharaan
cross bounding, sealing end dan sambungan SKTT/SKLT yang
ditetapkan perusahaan.
3.2.2 SOP Komunikasi pelaksanaan pengawasan pemeliharaan cross
bounding, sealing end dan sambungan SKTT/SKLT yang
ditetapkan perusahaan.
3.2.3 SOP Pesyaratan Kerja pelaksanaan pengawasan pemeliharaan
cross bounding, sealing end dan sambungan SKTT/SKLT.
3.2.4 SOP Pelaksanaan pelaksanaan pengawasan pemeliharaan
cross bounding, sealing end dan sambungan SKTT/SKLT.
3.2.2 Instruksi Kerja pekerjaan pelaksanaan pengawasan
pemeliharaan cross bounding, sealing end dan sambungan
SKTT/SKLT.
4. Peralatan dan Perlengkapan
4.1. Peralatan
4.1.1 Peralatan Utama : APD, Radio komunikasi, Dokumen, SOP,
IK
4.2. Perlengkapan
4.2.1. Buku ceklists
4.2.2. Gambar teknik/single line diagram

PANDUAN PENILAIAN

1. Konteks Penilaian

1.1 Kompetensi yang berkaitan dengan keterampilan dan sikap kerja,


harus diujikan ditempat kerja atau ditempat lain secara simulasi
dengan kondisi kerja sesuai dengan keadaan normal.
1.2 Kompetensi yang berkaitan dengan pengetahuan, diujikan secara
tertulis, lisan, dan observasi lapangan

2. Persyaratan Kompetensi

2.1.1 Melaksanakan ketentuan mengenai Keselamatan Ketenagalistrikan


(K2).
2.1.2 Menggunakan peralatan/perkakas kerja hand tools untuk
pemeliharaan cross bounding, sealing end dan sambungan
SKTT/SKLT.
2.1.3 Menginterpretasikan gambar teknik.

3. Pengetahuan dan Keterampilan yang dibutuhkan

3.1. Pengetahuan:
3.1.1 Bahan Listrik
3.1.1.1. Konduktor
3.1.1.2. Isolator
3.1.2 Alat Ukur dan Pengukuran besaran listrik
3.1.2.1. Macam alat ukur listrik.
3.1.2.2. Fungsi dan prinsip kerja alat ukur listrik.
3.1.2.3. Penggunaan alat ukur listrik.
3.1.3 TeoriListrik Dasar
3.1.3.1. Arus bolak balik fase satu.
3.1.3.2. Arus bolak balik fase tiga.
3.1.3.3. Hukum Ohm.
3.1.3.4. Hukum Kirchhoff I
3.1.3.5. Rangkaian Resistansi, Induktasi, Kapasitansi dan
Impedansi.
3.1.4 Jaringan saluran udara tegangan Tinggi
3.1.4.1. Konstruksi jaringan SKTT dan SKLTT.
3.1.4.2. Peralatan / Komponen Jaringan SKTT dan SKLTT.
3.1.4.3. Peralatan Kerja dan material pemeliharaan Jalur
SKTT/SKLT.
3.1.5 Mekanika hantaran saluran kabel tegangan tinggi.
3.1.5.1. Dasar penerapan.
3.1.5.2. Diameter lengkungan kabel.
3.1.5.3. Pengaruh temperatur terhadap daya hantar kabel TT.
3.1.6 Prosedur Keselamatan Ketenagalistrikan (K2)
3.1.6.1. Peraturan K2
3.1.6.2. Prosedur K2 pada pemeliharaan Jalur SKTT/SKLT.
3.2. Keterampilan
3.2.1 Dasar operasi dan pemeliharaan jaringan Transmisi.
3.2.2 Orientasi lapangan pada jaringan SKTT/SKLT.
3.2.3 Mengukur resistansi pentanahan pada SKTT/SKLT sesuai IK.
3.2.4 Mengukur medan listrik di jalur SKTT/SKLT.
3.2.5 Menguji sistem proteksi tekanan minyak kabel.

4. Sikap Kerja yang Diperlukan

4.1. Teliti.
4.2. Cermat.
4.3. Disiplin.

5. Aspek Penting

Aspek penting yang harus dicapai dengan memperagakan prosedur kerja dan
kriteria unjuk kerja yang konsisten untuk masing-masing sub kompetensi dari
unit melalui penerapan secara umum dan mandiri sesuai persyaratan
perusahaan.

2.5.9. D.35.125.01.006.1
Kode Unit : D.35.125.01.006.1
Judul Unit : Melaksanakan pengawasan pemeliharaan proteksi
minyak kabel SKTT/SKLT
Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan
penerapan prosedur pengawasan pemeliharaan yang
diperlukan untuk Melaksanakan pemeliharaan proteksi
minyak kabel SKTT/SKLT sesuai instruction manual dan
SOP yang berlaku.

ELEMEN KRITERIA UNJUK KERJA


KOMPETENSI
1. Merencanakan 1.1. Gambar teknik Jalur jaringan kabel tanah dan
dan menyiapkan kabel laut tegangan Tinggi dan Ekstra Tinggi
pelaksanaan dipelajari sesuai Standing Operation Procedure
pengawasan (SOP).
pemeliharaan 1.2. Tata cara berkomunikasi dipahami dan
proteksi minyak dilaksana-kan sesuai Standing Operation
kabel SKTT/SKLT Procedure (SOP) pemeliharaan jalur jaringan
kabel tanah dan kabel laut tegangan tinggi dan
ekstra tinggi.
1.3. Rencana kerja disusun agar pekerjaan dapat
diselesaikan sesuai jadwal yang ditetapkan.
1.4 Personil berwenang dihubungi untuk
memastikan bahwa pekerjaan telah
dikoordinasikan sesuai Struktur Organisasi
Unit Kerja yang berlaku.
1.5 Alat kerja, alat Keselamatan Ketenagalistrikan
(K2) dan alat bantu disiapkan sesuai keperluan
dan standar melaksanakan pemeliharaan cross
bounding, sealing end dan sambungan
SKTT/SKLT yang ditetapkan perusahaan.
ELEMEN KRITERIA UNJUK KERJA
KOMPETENSI
1.6 Perintah yang diterima diperiksa untuk
memastikan bahwa instruksi dapat
dilaksanakan sesuai standar perusahaan.
1.7 Prosedur dan peraturan Keselamatan
Ketenagalistrikan (K2) dipahami sesuai standar
yang berlaku.
2. Mempersiapkan 2.1 Peralatan Bantu dipasang sesuai Standing
pola evaluasi Operation Procedure (SOP) pelaksanaan
pemeliharaan pemeliharaan minyak insulasi dan tangki
proteksi minyak ekspansi
kabel SKTT/SKLT 2.2 Pengawasan pemeliharaan proteksi minyak
kabel SKTT/SKLT dan atau diidentifikasi.
2.3 Daftar periksa (Check list) evaluasi dibuat
sesuai standar dan batasan yang ditetapkan.
2.4 Formulir evaluasi dipersiapkan
2.5 Rancangan evaluasi pemeliharaan proteksi
minyak kabel SKTT/SKLT di tempat kerja
disiapkan sesuai format standar yang berlaku.
2.6 Perlengkapan kerja disiapkan untuk evaluasi
Pemeliharaan proteksi minyak kabel
SKTT/SKLT
3. Melaksanakan 3.1. Evaluasi pengawasan pemeliharaan proteksi
evaluasi minyak kabel SKTT/SKLT didiskusikan
pengawasan bersama pelaksana pemeriksaan dan
pemeliharaan pengujian.
proteksi minyak 3.2. Hasil pemeliharaan dibandingkan dengan target
kabel SKTT/SKLT yg telah ditentukan.
ELEMEN KRITERIA UNJUK KERJA
KOMPETENSI
4. Membuat laporan 4.1. Laporan pekerjaan dibuat sesuai dengan
pekerjaan format dan prosedur yang ditetapkan
perusahaan.
4.2. Berita Acara pekerjaan dibuat sesuai prosedur
yang ditetapkan perusahaan

BATASAN VARIABEL

1. Konteks Variabel
1.1. Standing Operation Procedure (SOP) adalah tata cara/prosedur yang
dimiliki oleh perusahaan dalam pelaksanaan pemeliharaan proteksi
minyak kabel SKTT/SKLT yang sesuai dengan peraturan dan standar
mutu yang berlaku
1.2. Tegangan Tinggi adalah tegangan yang mempunyai nilai antara 35
kV sampai dengan 500 kV
2. Peraturan yang diperlukan

2.1 Undang-Undang 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan


2.2 Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2012
2.3 Peraturan Pemerintah Nomor 62 Tahun 2012
2.4 Peraturan Menteri ESDM Nomor 46 Tahun 2017 tentang
Standardisasi Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan
2.5 Peraturan yang berlaku di perusahaan.

3. Norma dan Standar


3.1. Norma
3.1.1. Partisipatif
3.2. Standar
3.2.1 Standing Operation Prosedur (SOP) pengawasan pemeliharaan
proteksi minyak kabel SKTT/SKLT yang ditetapkan
perusahaan.
3.2.2 SOP Komunikasi pelaksanaan pengawasan pemeliharaan
proteksi minyak kabel SKTT/SKLT yang ditetapkan
perusahaan.
3.2.3 SOP Pesyaratan Kerja pelaksanaan pengawasan pemeliharaan
proteksi minyak kabel SKTT/SKLT.
3.2.4 SOP Pelaksanaan pelaksanaan pengawasan pemeliharaan
proteksi minyak kabel SKTT/SKLT.
3.2.5 Instruksi Kerja pekerjaan pelaksanaan pengawasan
pemeliharaan proteksi minyak kabel SKTT/SKLT

4. Peralatan dan Perlengkapan


4.1. Peralatan
4.1.1. Peralatan utama : APD, Radio komunikasi, Dokumen, SOP, IK
4.2. Perlengkapan
4.2.1. Buku ceklists
4.2.2. Gambar teknik/single line diagram

PANDUAN PENILAIAN

1. Konteks Penilaian

1.1 Kompetensi yang berkaitan dengan keterampilan dan sikap kerja,


harus diujikan ditempat kerja atau ditempat lain secara simulasi
dengan kondisi kerja sesuai dengan keadaan normal.
1.2 Kompetensi yang berkaitan dengan pengetahuan, diujikan secara
tertulis, lisan, dan observasi lapangan

2. Persyaratan Kompetensi

2.1. Melaksanakan ketentuan mengenai Keselamatan Ketenagalistrikan


(K2).
2.2. Menggunakan peralatan/perkakas kerja hand tools untuk
pelaksanaan pemeliharaan proteksi minyak kabel SKTT/SKLT.
2.3. Menginterpretasikan gambar teknik.

3. Pengetahuan dan Keterampilan yang dibutuhkan


3.1 Pengetahuan

3.1.1 Bahan Listrik


3.1.1.1. Konduktor
3.1.1.2. Isolator
3.1.2 Alat Ukur dan Pengukuran besaran listrik
3.1.2.1. Macam alat ukur listrik.
3.1.2.2. Fungsi dan prinsip kerja alat ukur listrik.
3.1.2.3. Penggunaan alat ukur listrik.
3.1.3 TeoriListrik Dasar
3.1.3.1. Arus bolak balik fase satu.
3.1.3.2. Arus bolak balik fase tiga.
3.1.3.3. Hukum Ohm.
3.1.3.4. Hukum Kirchhoff I
3.1.3.5. Rangkaian Resistansi, Induktasi, Kapasitansi dan
Impedansi.
3.1.4 Jaringan saluran kabel tegangan Tinggi
3.1.4.1. Konstruksi jaringan SKTT dan SKLTT.
3.1.4.2. Peralatan / Komponen Jaringan SKTT dan SKLTT.
3.1.4.3. Peralatan Kerja dan material pemeliharaan Jalur
SKTT/SKLT.
3.1.5 Mekanikahantaran udara.
3.1.5.1. Dasar penerapan.
3.1.5.2. Masalah kemiringan.
3.1.5.3. Diameter lengkungan kabel.
3.1.5.4. Pengaruh temperatur terhadap daya hantar kabel TT.
3.1.6 ProsedurKeselamatan Ketenagalistrikan (K2)
3.1.6.1. Peraturan K2
3.1.6.2. Prosedur K2 pada pemeliharaan Jalur SKTT/SKLT.

3.2 Keterampilan

3.2.1 Dasar operasi dan pemeliharaan jaringan distribusi.


3.2.2 Orientasi lapangan pada jaringan SKTT/SKLT.

4. Sikap Kerja yang Diperlukan

4.1. Teliti.
4.2. Cermat.
4.3. Disiplin.

5. Aspek Penting

Aspek penting yang harus dicapai dengan memperagakan prosedur kerja


dan kriteria unjuk kerja yang konsisten untuk masing-masing sub
kompetensi dari unit melalui penerapan secara umum dan mandiri sesuai
persyaratan perusahaan
Kode Unit : D.35.1 25 .0 1 .001.1
Judul Unit : Melaksanakan pengawasan pemeliharaan
peralatan gardu induk.
Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan
penerapan prosedur pemeliharaan yang diperlukan
untuk melaksanakan pemeliharaan peralatan gardu
induk, sesuai instruction manual dan SOP yang berlaku.

ELEMEN KRITERIA UNJUK KERJA


KOMPETENSI
1. Merencanakan 1.1. Gambar teknik peralatan gardu induk Tinggi
evaluasi hasil dan Ekstra Tinggi dipelajari sesuai Standing
kerja pengawasan Operation Procedure (SOP).
pemeliharaan 1.2. Tata cara berkomunikasi dipahami dan
peralatan gardu dilaksana-kan sesuai Standing Operation
induk. Procedure (SOP) pemeliharaan peralatan gardu
induk.
1.3. Rencana kerja disusun agar pekerjaan dapat
diselesaikan sesuai jadwal yang ditetapkan.
1.4 Personil berwenang dihubungi untuk
memastikan bahwa pekerjaan telah
dikoordinasikan sesuai Struktur Organisasi
Unit Kerja yang berlaku.
1.5 Alat kerja, alat Keselamatan Ketenagalistrikan
(K2) dan alat bantu disiapkan sesuai keperluan
dan standar Pemeliharaan peralatan gardu
induk tegangan Tinggi dan Ekstra Tinggi yang
ditetapkan perusahaan.
1.6 Perintah yang diterima diperiksa untuk memas-
tikan bahwa instruksi dapat dilaksanakan
sesuai standar perusahaan.
ELEMEN KRITERIA UNJUK KERJA
KOMPETENSI
1.7 Prosedur dan peraturan Keselamatan
Ketenagalistrikan (K2) dipahami sesuai standar
yang berlaku.
2. Mempersiapkan 2.1 Peralatan Bantu dipasang sesuai Standing
pola evaluasi Operation Procedure (SOP) pelaksanaan
pengawasan Pemeliharaan peralatan gardu induk tegangan
pemeliharaan Tinggi dan Ekstra Tinggi.
peralatan gardu 2.2 Pengawasan pemeliharaan peralatan gardu
induk. induk diidentifikasi.
2.3 Daftar periksa (Check list) evaluasi dibuat
sesuai standar dan batasan yang ditetapkan.
2.4 Formulir evaluasi dipersiapkan
2.5 Rancangan evaluasi pemeliharaan peralatan
gardu induk di tempat kerja disiapkan sesuai
format standar yang berlaku.
2.6 Perlengkapan kerja evaluasi Pemeliharaan
disiapkan.
3. Memeriksa 3.1 Evaluasi pengawasan pemeliharaan peralatan
pelaksanaan gardu induk didiskusikan bersama pelaksana
pemeliharaan pekerjaan.
peralatan gardu 3.2 Perlengkapan kerja untuk evaluasi pengawasan

induk pemeliharaan peralatan gardu induk


digunakan sesuai SOP yang ditetapkan.
3.3. Evaluasi pengawasan pemeliharaan peralatan
gardu induk dilaksanakan sesuai dengan
keperluan dan prosedur pemeliharaan yang
berlaku.
3.4. Hasil evaluasi pengawasan pemeliharaan
peralatan gardu induk dikumpulkan sesuai
dengan prosedur yang telah ditetapkan
sebelumnya.
ELEMEN KRITERIA UNJUK KERJA
KOMPETENSI
Membandingkan 4.1 Hasil evaluasi pengawasan pemeliharaan
evaluasi peralatan gardu induk dibandingkan
pengawasan berdasarkan validitas, otentik, kekinian dan
peralatan gardu kecukupan.
induk 4.2 Hasil evaluasi pengawasan pemeliharaan
peralatan gardu induk dibandingkan
berdasarkan hasil ukur sesuai prosedur dan
batasan standar yang berlaku.
4.3 Hasil evaluasi pengawasan pemeliharaan
peralatan gardu induk dibandingkan dengan
penugasan.
. Membuat laporan 5.1 Laporan pekerjaan dibuat sesuai dengan
pekerjaan format dan prosedur yang ditetapkan
perusahaan.
5.2 Berita Acara pekerjaan dibuat sesuai prosedur
yang ditetapkan perusahaan

BATASAN VARIABEL

1. Konteks Variabel
1.1. Standing Operation Procedure (SOP) adalah tata cara/prosedur yang
dimiliki oleh perusahaan dalam pemeliharaan peralatan gardu induk
yang sesuai dengan peraturan dan standar mutu yang berlaku
1.2. Tegangan Tinggi adalah tegangan yang mempunyai nilai antara 6 kV
sampai dengan 500 kV
2. Peraturan yang diperlukan

2.1 Undang-Undang 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan


2.2 Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2012
2.3 Peraturan Pemerintah Nomor 62 Tahun 2012
2.4 Peraturan Menteri ESDM Nomor 46 Tahun 2017 tentang
Standardisasi Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan
2.5 Peraturan yang berlaku di perusahaan.

3. Norma dan Standar


3.1. Norma
3.1.1. Partisipatif
3.2. Standar
3.2.1 Standing Operation Prosedur (SOP) pengawasan pemeliharaan
peralatan gardu induk yang ditetapkan perusahaan.
3.2.2 SOP Komunikasi pengawasan pemeliharaan peralatan gardu
induk yang ditetapkan perusahaan.
3.2.3 SOP Pesyaratan Kerja pengawasan pemeliharaan peralatan
gardu induk.
3.2.4 SOP Pelaksanaan pengawasan pemeliharaan peralatan gardu
induk.
3.2.5 Instruksi Kerja pekerjaan pengawasan pemeliharaan peralatan
gardu induk.
4. Peralatan dan Perlengkapan
4.1. Peralatan
4.1.1. Peralatan utama : APD, Radio komunikasi, Dokumen, SOP, IK
4.2. Perlengkapan dan material.
4.2.1. Buku ceklists
4.2.2. Gambar teknik/single line diagram

PANDUAN PENILAIAN

1. Konteks Penilaian

1.1 Kompetensi yang berkaitan dengan keterampilan dan sikap kerja,


harus diujikan ditempat kerja atau ditempat lain secara simulasi
dengan kondisi kerja sesuai dengan keadaan normal.
1.2 Kompetensi yang berkaitan dengan pengetahuan, diujikan secara
tertulis, lisan, dan observasi lapangan

2. Persyaratan Kompetensi

2.1. Melaksanakan ketentuan mengenai Keselamatan Ketenagalistrikan


(K2).
2.2. Menggunakan peralatan/perkakas kerja hand tools untuk
Melaksanakan pemeliharaan peralatan gardu induk.
2.3. Menginterpretasikan gambar teknik.

3. Pengetahuan dan Keterampilan yang dibutuhkan


3.1 Pengetahuan

3.1.1 Bahan Listrik


3.1.1.1. Konduktor
3.1.1.2. Isolator
3.1.2 Alat Ukur dan Pengukuran besaran listrik
3.1.2.1. Macam alat ukur listrik.
3.1.2.2. Fungsi dan prinsip kerja alat ukur listrik.
3.1.2.3. Penggunaan alat ukur listrik.
3.1.3 TeoriListrik Dasar
3.1.3.1. Arus bolak balik fase satu.
3.1.3.2. Arus bolak balik fase tiga.
3.1.3.3. Hukum Ohm.
3.1.3.4. Hukum Kirchhoff I
3.1.3.5. Rangkaian Resistansi, Induktasi, Kapasitansi dan
Impedansi.
3.1.4 Instalasi Gardu Induk
3.1.4.1. Konstruksi Instalasi Gardu Induk.
3.1.4.2. Peralatan / Komponen Instalasi Gardu Induk.
3.1.4.3. Peralatan Kerja dan material pemeliharaan peralatan
gardu induk tegangan Tinggi dan Ekstra Tinggi.
3.1.5 ProsedurKeselamatan Ketenagalistrikan (K2)
3.1.6.1. Peraturan K2
3.1.6.2. Prosedur K2 pada pemeliharaan konduktor dan
asesoris SUTT/SUTET.

3.2 Keterampilan

3.2.1 Dasar operasi dan pemeliharaan Instalasi Gardu Induk.


3.2.2 Orientasi lapangan pada instalasi GI dan GITET.
3.2.3 Mengukur reistansi pentanahan pada tower sesuai IK.
3.2.4 Mengukur medan listrik di instalasi GI dan GITET.

4. Sikap Kerja yang Diperlukan

4.4. Teliti.
4.5. Cermat.
4.6. Disiplin.

5. Aspek Penting

Aspek penting yang harus dicapai dengan memperagakan prosedur kerja


dan kriteria unjuk kerja yang konsisten untuk masing-masing sub
kompetensi dari unit melalui penerapan secara umum dan mandiri sesuai
persyaratan perusahaan.
Kode Unit : D.35.1 25 .0 1 .001.1
Judul Unit : melaksanakan pengawasan penggantian peralatan
gardu induk.
Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan
penerapan prosedur pemeliharaan yang diperlukan
untuk melaksanakan penggantian peralatan gardu
induk, sesuai instruction manual dan SOP yang berlaku.

ELEMEN KRITERIA UNJUK KERJA


KOMPETENSI
1. Merencanakan 1.1. Gambar teknik peralatan gardu induk Tinggi
evaluasi hasil dan Ekstra Tinggi dipelajari sesuai Standing
kerja pengawasan Operation Procedure (SOP).
penggantian 1.2. Tata cara berkomunikasi dipahami dan
peralatan gardu dilaksana-kan sesuai Standing Operation
induk. Procedure (SOP) penggantian peralatan gardu
induk.
1.3. Rencana kerja disusun agar pekerjaan dapat
diselesaikan sesuai jadwal yang ditetapkan.
1.4 Personil berwenang dihubungi untuk
memastikan bahwa pekerjaan telah
dikoordinasikan sesuai Struktur Organisasi
Unit Kerja yang berlaku.
1.5 Alat kerja, alat Keselamatan Ketenagalistrikan
(K2) dan alat bantu disiapkan sesuai keperluan
dan standar penggantian peralatan gardu
induk tegangan Tinggi dan Ekstra Tinggi yang
ditetapkan perusahaan.
1.6 Perintah yang diterima diperiksa untuk memas-
tikan bahwa instruksi dapat dilaksanakan
sesuai standar perusahaan.
ELEMEN KRITERIA UNJUK KERJA
KOMPETENSI
1.7 Prosedur dan peraturan Keselamatan
Ketenagalistrikan (K2) dipahami sesuai standar
yang berlaku.
2. Mempersiapkan 2.1 Peralatan Bantu dipasang sesuai Standing
pola evaluasi Operation Procedure (SOP) pelaksanaan
pengawasan penggantian peralatan gardu induk tegangan
penggantian Tinggi dan Ekstra Tinggi.
peralatan gardu 2.2 Pengawasan penggantian peralatan gardu
induk. induk diidentifikasi.
2.3 Daftar periksa (Check list) evaluasi dibuat
sesuai standar dan batasan yang ditetapkan.
2.4 Formulir evaluasi dipersiapkan
2.5 Rancangan evaluasi penggantian peralatan
gardu induk di tempat kerja disiapkan sesuai
format standar yang berlaku.
2.6 Perlengkapan kerja evaluasi penggantian
disiapkan.
3. Memeriksa 3.1 Evaluasi pengawasan penggantian peralatan
pelaksanaan gardu induk didiskusikan bersama pelaksana
penggantian pekerjaan.
peralatan gardu 3.2 Perlengkapan kerja untuk evaluasi pengawasan

induk penggantian peralatan gardu induk digunakan


sesuai SOP yang ditetapkan.
3.3. Evaluasi pengawasan penggantian peralatan
gardu induk dilaksanakan sesuai dengan
keperluan dan prosedur pemeliharaan yang
berlaku.
3.4. Hasil evaluasi pengawasan penggantian
peralatan gardu induk dikumpulkan sesuai
dengan prosedur yang telah ditetapkan
sebelumnya.
ELEMEN KRITERIA UNJUK KERJA
KOMPETENSI
Membandingkan 4.1 Hasil evaluasi pengawasan penggantian
evaluasi peralatan gardu induk dibandingkan
penggantian berdasarkan validitas, otentik, kekinian dan
peralatan gardu kecukupan.
induk 4.2 Hasil evaluasi pengawasan penggantian
peralatan gardu induk dibandingkan
berdasarkan hasil ukur sesuai prosedur dan
batasan standar yang berlaku.
4.3 Hasil evaluasi pengawasan penggantian
peralatan gardu induk dibandingkan dengan
penugasan.
. Membuat laporan 5.1 Laporan pekerjaan dibuat sesuai dengan
pekerjaan format dan prosedur yang ditetapkan
perusahaan.
5.2 Berita Acara pekerjaan dibuat sesuai prosedur
yang ditetapkan perusahaan

BATASAN VARIABEL

1. Konteks Variabel
1.1. Standing Operation Procedure (SOP) adalah tata cara/prosedur yang
dimiliki oleh perusahaan dalam penggantian peralatan gardu induk
yang sesuai dengan peraturan dan standar mutu yang berlaku
1.2. Tegangan Tinggi adalah tegangan yang mempunyai nilai antara 6 kV
sampai dengan 500 kV
2. Peraturan yang diperlukan

2.1 Undang-Undang 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan


2.2 Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2012
2.3 Peraturan Pemerintah Nomor 62 Tahun 2012
2.4 Peraturan Menteri ESDM Nomor 46 Tahun 2017 tentang
Standardisasi Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan
2.5 Peraturan yang berlaku di perusahaan.

3. Norma dan Standar


3.1. Norma
3.1.2. Partisipatif
3.2. Standar
3.2.1 Standing Operation Prosedur (SOP) pengawasan penggantian
peralatan gardu induk yang ditetapkan perusahaan.
3.2.2 SOP Komunikasi pengawasan penggantian penggantian
peralatan gardu induk yang ditetapkan perusahaan.
3.2.3 SOP Pesyaratan Kerja pengawasan penggantian peralatan
gardu induk.
3.2.4 SOP Pelaksanaan pengawasan penggantian peralatan gardu
induk.
3.2.5 Instruksi Kerja pekerjaan pengawasan penggantian peralatan
gardu induk.
4. Peralatan dan Perlengkapan
4.1. Peralatan
4.1.1. Peralatan utama : APD, Radio komunikasi, Dokumen, SOP, IK
4.2. Perlengkapan dan material.
4.2.1. Buku ceklists
4.2.2. Gambar teknik/single line diagram

PANDUAN PENILAIAN

1. Konteks Penilaian

1.1 Kompetensi yang berkaitan dengan keterampilan dan sikap kerja,


harus diujikan ditempat kerja atau ditempat lain secara simulasi
dengan kondisi kerja sesuai dengan keadaan normal.
1.2 Kompetensi yang berkaitan dengan pengetahuan, diujikan secara
tertulis, lisan, dan observasi lapangan

2. Persyaratan Kompetensi

2.1. Melaksanakan ketentuan mengenai Keselamatan Ketenagalistrikan


(K2).
2.2. Menggunakan peralatan/perkakas kerja hand tools untuk
penggantian peralatan gardu induk.
2.3. Menginterpretasikan gambar teknik.

3. Pengetahuan dan Keterampilan yang dibutuhkan


3.1 Pengetahuan

3.1.1 Bahan Listrik


3.1.1.1. Konduktor
3.1.1.2. Isolator
3.1.2 Alat Ukur dan Pengukuran besaran listrik
3.1.2.1. Macam alat ukur listrik.
3.1.2.2. Fungsi dan prinsip kerja alat ukur listrik.
3.1.2.3. Penggunaan alat ukur listrik.
3.1.3 TeoriListrik Dasar
3.1.3.1. Arus bolak balik fase satu.
3.1.3.2. Arus bolak balik fase tiga.
3.1.3.3. Hukum Ohm.
3.1.3.4. Hukum Kirchhoff
3.1.3.5. Rangkaian Resistansi, Induktasi, Kapasitansi dan
Impedansi.
3.1.4 Instalasi Gardu Induk
3.1.4.1. Konstruksi Instalasi Gardu Induk.
3.1.4.2. Peralatan / Komponen Instalasi Gardu Induk.
3.1.4.3. Peralatan Kerja dan material pemeliharaan peralatan
gardu induk tegangan Tinggi dan Ekstra Tinggi..
3.1.5 ProsedurKeselamatan Ketenagalistrikan (K2)
3.1.6.3. Peraturan K2
3.1.6.4. Prosedur K2 pada penggantian peralatan gardu induk.

3.2 Keterampilan

3.2.4 Dasar operasi dan penggantian peralatan gardu induk.


3.2.5 Orientasi lapangan pada peralatan gardu induk.
3.2.6 Mengukur medan listrik di instalasi gaedu induk.

4. Sikap Kerja yang Diperlukan

4.4. Teliti.
4.5. Cermat.
4.6. Disiplin.

5. Aspek Penting

Aspek penting yang harus dicapai dengan memperagakan prosedur kerja


dan kriteria unjuk kerja yang konsisten untuk masing-masing sub
kompetensi dari unit melalui penerapan secara umum dan mandiri sesuai
persyaratan perusahaan.
Kode Unit : GI TRAFO media insulasi 002
Judul Unit : Melaksanakan pengawasan pemeliharaan media
insulasi transformator.
Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan
penerapan prosedur pemeliharaan yang diperlukan
untuk melaksanakan pengawasan pemeliharaan media
insulasi transformator pada transformator, sesuai
instruction manual dan SOP yang berlaku.

ELEMEN KRITERIA UNJUK KERJA


KOMPETENSI
1. Merencanakan 1.1. Gambar teknik peralatan gardu induk Tinggi
evaluasi hasil dan Ekstra Tinggi dipelajari sesuai Standing
kerja pengawasan Operation Procedure (SOP).
pemeliharaan 1.2. Tata cara berkomunikasi dipahami dan
media insulasi dilaksana-kan sesuai Standing Operation
transformator. Procedure (SOP) pemeliharaan media insulasi
transformator.
1.3. Rencana kerja disusun agar pekerjaan dapat
diselesaikan sesuai jadwal yang ditetapkan.
1.4 Personil berwenang dihubungi untuk
memastikan bahwa pekerjaan telah
dikoordinasikan sesuai Struktur Organisasi
Unit Kerja yang berlaku.
1.5 Alat kerja, alat Keselamatan Ketenagalistrikan
(K2) dan alat bantu disiapkan sesuai keperluan
dan standar Pemeliharaan media insulasi
transformator yang ditetapkan perusahaan.
1.6 Perintah yang diterima diperiksa untuk memas-
tikan bahwa instruksi dapat dilaksanakan
sesuai standar perusahaan.
ELEMEN KRITERIA UNJUK KERJA
KOMPETENSI
1.7 Prosedur dan peraturan Keselamatan
Ketenagalistrikan (K2) dipahami sesuai standar
yang berlaku.
2. Mempersiapkan 2.1 Peralatan Bantu dipasang sesuai Standing
pola evaluasi Operation Procedure (SOP) pelaksanaan
pengawasan Pemeliharaan media insulasi transformator.
pemeliharaan 2.2 Pengawasan pemeliharaan media insulasi
media insulasi transformator diidentifikasi.
transformator. 2.3 Daftar periksa (Check list) evaluasi dibuat
sesuai standar dan batasan yang ditetapkan.
2.4 Formulir evaluasi dipersiapkan
2.5 Rancangan evaluasi pemeliharaan media
insulasi transformator di tempat kerja
disiapkan sesuai format standar yang berlaku.
2.6 Perlengkapan kerja evaluasi Pemeliharaan
disiapkan.
3. Memeriksa 3.1 Evaluasi pengawasan pemeliharaan media
pelaksanaan insulasi transformator didiskusikan bersama
pemeliharaan pelaksana pekerjaan.
media insulasi 3.2 Perlengkapan kerja untuk evaluasi pengawasan

transformator pemeliharaan media insulasi transformator


digunakan sesuai SOP yang ditetapkan.
3.3. Evaluasi pengawasan pemeliharaan media
insulasi transformator dilaksanakan sesuai
dengan keperluan dan prosedur pemeliharaan
yang berlaku.
3.4. Hasil evaluasi pengawasan pemeliharaan
media insulasi transformator dikumpulkan
sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan
sebelumnya.
ELEMEN KRITERIA UNJUK KERJA
KOMPETENSI
Membandingkan 4.1 Hasil evaluasi pengawasan pemeliharaan media
evaluasi insulasi transformator dibandingkan
pengawasan media berdasarkan validitas, otentik, kekinian dan
insulasi kecukupan.
transformator 4.2 Hasil evaluasi pengawasan pemeliharaan media
insulasi transformator dibandingkan
berdasarkan hasil ukur sesuai prosedur dan
batasan standar yang berlaku.
4.3 Hasil evaluasi pengawasan pemeliharaan media
insulasi transformator dibandingkan dengan
penugasan.
. Membuat laporan 5.1 Laporan pekerjaan dibuat sesuai dengan
pekerjaan format dan prosedur yang ditetapkan
perusahaan.
5.2 Berita Acara pekerjaan dibuat sesuai prosedur
yang ditetapkan perusahaan

BATASAN VARIABEL

1. Konteks Variabel
1.1. Standing Operation Procedure (SOP) adalah tata cara/prosedur yang
dimiliki oleh perusahaan dalam pemeliharaan media insulasi
transformator pada transformator yang sesuai dengan peraturan dan
standar mutu yang berlaku
1.2. Tegangan Tinggi adalah tegangan yang mempunyai nilai antara 6 kV
sampai dengan 500 kV
2. Peraturan yang diperlukan

2.1 Undang-Undang 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan


2.2 Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2012
2.3 Peraturan Pemerintah Nomor 62 Tahun 2012
2.4 Peraturan Menteri ESDM Nomor 46 Tahun 2017 tentang
Standardisasi Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan
2.5 Peraturan yang berlaku di perusahaan.
3. Norma dan Standar
3.1. Norma
3.1.1. Partisipatif
3.2. Standar
3.2.1 Standing Operation Prosedur (SOP) pengawasan pemeliharaan
media insulasi transformator pada transformator yang
ditetapkan perusahaan.
3.2.2 SOP Komunikasi pengawasan pemeliharaan media insulasi
transformator pada transformator yang ditetapkan
perusahaan.
3.2.3 SOP Pesyaratan Kerja pengawasan pemeliharaan media
insulasi transformator.
3.2.4 SOP Pelaksanaan pengawasan pemeliharaan media insulasi
transformator.pada transformator.
3.2.5 Instruksi Kerja pengawasan pekerjaan pemeliharaan media
insulasi transformator.
4. Peralatan dan Perlengkapan
4.1. Peralatan
4.1.1. Peralatan utama : Peralatan utama : APD, Radio komunikasi,
Dokumen, SOP, IK
4.2. Perlengkapan dan material.
4.2.1. Buku ceklists
4.2.2. Gambar teknik/single line diagram

PANDUAN PENILAIAN

1. Konteks Penilaian

1.1 Kompetensi yang berkaitan dengan keterampilan dan sikap kerja,


harus diujikan ditempat kerja atau ditempat lain secara simulasi
dengan kondisi kerja sesuai dengan keadaan normal.
1.2 Kompetensi yang berkaitan dengan pengetahuan, diujikan secara
tertulis, lisan, dan observasi lapangan

2. Persyaratan Kompetensi

2.1. Melaksanakan ketentuan mengenai Keselamatan Ketenagalistrikan


(K2).
2.2. Menggunakan peralatan/perkakas kerja hand tools untuk
Melaksanakan pemeliharaan media insulasi transformator pada
transformator.
2.3. Menginterpretasikan gambar teknik.

3. Pengetahuan dan Keterampilan yang dibutuhkan


3.1 Pengetahuan

3.1.1 Bahan Listrik


3.1.1.1. Konduktor
3.1.1.2. Isolator
3.1.2 Alat Ukur dan Pengukuran besaran listrik
3.1.2.1. Macam alat ukur listrik.
3.1.2.2. Fungsi dan prinsip kerja alat ukur listrik.
3.1.2.3. Penggunaan alat ukur listrik.
3.1.3 TeoriListrik Dasar
3.1.3.1. Arus bolak balik fase satu.
3.1.3.2. Arus bolak balik fase tiga.
3.1.3.3. Hukum Ohm.
3.1.3.4. Hukum Kirchhoff I
3.1.3.5. Rangkaian Resistansi, Induktasi, Kapasitansi dan
Impedansi.
3.1.4 Instalasi gardu induk
3.1.4.1. Konstruksi instalasi gardu induk.
3.1.4.2. Peralatan / Komponen instalasi gardu induk.
3.1.4.3. Peralatan Kerja dan material pemeliharaan kumparan,
inti besi dan alat bantunya pada transformator
tegangan Tinggi dan Ekstra Tinggi..
3.1.5 Mekanika transformator.
3.1.5.1. Dasar penerapan.
3.1.5.2. Fenomena Arus hubung singkat.
3.1.5.3. Tingkat besar rus Hubung Singkat.
3.1.5.4. Gaya aksial dan radial pada kumparan trafo.
3.1.5.5. Pengaruh temperatur terhadap kapasitas trafo.
3.1.6 ProsedurKeselamatan Ketenagalistrikan (K2)
3.1.6.1. Peraturan K2
3.1.6.2. Prosedur K2 pada pemeliharaan media insulasi
transformator. pada transformator.

3.2 Keterampilan

3.2.1 Dasar operasi dan pemeliharaan instalasi GI dan GITET.


3.2.2 Orientasi lapangan pada instalasi GI dan GITET.
3.2.3 Mengukur sifat karakteristik dan kandungan gas terlarut pada
media insulasi pada transformator.
3.2.4 Mengukur medan listrik di instalasi GI dan GITET.
4. Sikap Kerja yang Diperlukan

4.1. Teliti.
4.2. Cermat.
4.3. Disiplin.

5. Aspek Penting

Aspek penting yang harus dicapai dengan memperagakan prosedur kerja


dan kriteria unjuk kerja yang konsisten untuk masing-masing sub
kompetensi dari unit melalui penerapan secara umum dan mandiri sesuai
persyaratan perusahaan.

Kode Unit : GI TRAFO internal prot 003


Judul Unit : melaksanakan pengawasan pemeliharaan proteksi
internal transformator.
Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan
penerapan prosedur pemeliharaan yang diperlukan
untuk melaksanakan pengawasan pemeliharaan
proteksi internal transformator, sesuai instruction
manual dan SOP yang berlaku.

ELEMEN KRITERIA UNJUK KERJA


KOMPETENSI
1. Merencanakan 1.1. Gambar teknik transformator dipelajari sesuai
dan menyiapkan Standing Operation Procedure (SOP).
pelaksanaan 1.2. Tata cara berkomunikasi dipahami dan
pengawasan dilaksana-kan sesuai Standing Operation
pemeliharaan Procedure (SOP) pemeliharaan proteksi internal
proteksi internal transformator.
transformator 1.3. Rencana kerja disusun agar pekerjaan dapat
diselesaikan sesuai jadwal yang ditetapkan.
ELEMEN KRITERIA UNJUK KERJA
KOMPETENSI
1.4 Personil berwenang dihubungi untuk
memastikan bahwa pekerjaan telah
dikoordinasikan sesuai Struktur Organisasi
Unit Kerja yang berlaku.
1.5 Alat kerja, alat Keselamatan Ketenagalistrikan
(K2) dan alat bantu disiapkan sesuai keperluan
dan standar melaksanakan pemeliharaan
proteksi internal transformator yang ditetapkan
perusahaan.
1.6 Perintah yang diterima diperiksa untuk
memastikan bahwa instruksi dapat
dilaksanakan sesuai standar perusahaan.
1.7 Prosedur dan peraturan Keselamatan
Ketenagalistrikan (K2) dipahami sesuai standar
yang berlaku.
2. Mempersiapkan 2.1 Peralatan Bantu dipasang sesuai Standing
pola evaluasi Operation Procedure (SOP) pelaksanaan proteksi
pemeliharaan internal transformator
proteksi internal 2.2 Pengawasan pemeliharaan cross bounding,
transformator sealing end dan sambungan SKTT/SKLT dan
atau diidentifikasi.
2.3 Daftar periksa (Check list) evaluasi dibuat
sesuai standar dan batasan yang ditetapkan.
2.4 Formulir evaluasi dipersiapkan
2.5 Rancangan evaluasi pemeliharaan proteksi
internal transformator di tempat kerja
disiapkan sesuai format standar yang berlaku.
2.6 Perlengkapan kerja disiapkan untuk evaluasi
Pemeliharaan proteksi internal transformator
ELEMEN KRITERIA UNJUK KERJA
KOMPETENSI
3. Melaksanakan 3.1. Evaluasi pengawasan pemeliharaan proteksi
evaluasi internal transformator didiskusikan bersama
pengawasan pelaksana pekerjaan.
pemeliharaan 3.2. Hasil pemeliharaan dibandingkan dengan target
proteksi internal yg telah ditentukan.
transformator

4. Membuat laporan 4.1. Laporan pekerjaan dibuat sesuai dengan


pekerjaan format dan prosedur yang ditetapkan
perusahaan.
4.2. Berita Acara pekerjaan dibuat sesuai prosedur
yang ditetapkan perusahaan

BATASAN VARIABEL

1. Konteks Variabel
1.1. Standing Operation Procedure (SOP) adalah tata cara/prosedur yang
dimiliki oleh perusahaan dalam pemeliharaan proteksi internal
transformator yang sesuai dengan peraturan dan standar mutu yang
berlaku
1.2. Tegangan Tinggi adalah tegangan yang mempunyai nilai antara 35
kV sampai dengan 500 kV
2. Peraturan yang diperlukan

2.1 Undang-Undang 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan


2.2 Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2012
2.3 Peraturan Pemerintah Nomor 62 Tahun 2012
2.4 Peraturan Menteri ESDM Nomor 46 Tahun 2017 tentang
Standardisasi Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan
2.5 Peraturan yang berlaku di perusahaan.

3. Norma dan Standar


3.1. Norma
3.1.1. Partisipatif
3.2. Standar
3.2.1 Standing Operation Prosedur (SOP) pengawasan pemeliharaan
proteksi internal transformator yang ditetapkan perusahaan.
3.2.2 SOP Komunikasi pengawasan pemeliharaan proteksi internal
transformator yang ditetapkan perusahaan.
3.2.3 SOP Pesyaratan Kerja pengawasan pemeliharaan proteksi
internal transformator.
3.2.4 SOP pengawasan Pelaksanaan pemeliharaan proteksi internal
transformator.
3.2.5 Instruksi Kerja pengawasan pekerjaan pemeliharaan proteksi
internal transformator.
4. Peralatan dan Perlengkapan
4.1. Peralatan
4.1.1. Peralatan utama : APD, Radio komunikasi, Dokumen, SOP, IK
4.2. Perlengkapan dan material.
4.2.1. Buku ceklists
4.2.2. Gambar teknik/single line diagram

PANDUAN PENILAIAN

1. Konteks Penilaian

1.1 Kompetensi yang berkaitan dengan keterampilan dan sikap kerja,


harus diujikan ditempat kerja atau ditempat lain secara simulasi
dengan kondisi kerja sesuai dengan keadaan normal.
1.2 Kompetensi yang berkaitan dengan pengetahuan, diujikan secara
tertulis, lisan, dan observasi lapangan

2. Persyaratan Kompetensi

2.4. Melaksanakan ketentuan mengenai Keselamatan Ketenagalistrikan


(K2).
2.5. Menggunakan peralatan/perkakas kerja hand tools untuk
Melaksanakan pemeliharaan proteksi internal transformator.
2.6. Menginterpretasikan gambar teknik.

3. Pengetahuan dan Keterampilan yang dibutuhkan


3.1 Pengetahuan

3.1.1 Bahan Listrik


3.1.1.1. Konduktor
3.1.1.2. Isolator
3.1.2 Alat Ukur dan Pengukuran besaran listrik
3.1.2.1. Macam alat ukur listrik.
3.1.2.2. Fungsi dan prinsip kerja alat ukur listrik.
3.1.2.3. Penggunaan alat ukur listrik.
3.1.3 TeoriListrik Dasar
3.1.3.1. Arus bolak balik fase satu.
3.1.3.2. Arus bolak balik fase tiga.
3.1.3.3. Hukum Ohm.
3.1.3.4. Hukum Kirchhoff I
3.1.3.5. Rangkaian Resistansi, Induktasi, Kapasitansi dan
Impedansi.
3.1.4 Instalasi gardu induk
3.1.4.4. Konstruksi instalasi gardu induk.
3.1.4.5. Peralatan / Komponen instalasi gardu induk.
3.1.4.6. Peralatan Kerja dan material pemeliharaan kumparan,
inti besi dan alat bantunya pada transformator
tegangan Tinggi dan Ekstra Tinggi..
3.1.5 Mekanika transformator.
3.1.5.1. Dasar penerapan.
3.1.5.2. Fenomena Arus hubung singkat.
3.1.5.3. Tingkat besar rus Hubung Singkat.
3.1.5.4. Gaya aksial dan radial pada kumparan trafo.
3.1.5.5. Pengaruh temperatur terhadap kapasitas trafo.
3.1.6 ProsedurKeselamatan Ketenagalistrikan (K2)
3.1.6.1. Peraturan K2
3.1.6.2. Prosedur K2 pada pemeliharaan media insulasi
transformator. pada transformator.

3.2 Keterampilan

3.2.1 Dasar operasi dan pemeliharaan jaringan Transmisi.


3.2.2 Orientasi lapangan pada instalasi GI dan GITET.
3.2.3 Mengukur sifat karakteristik dan kandungan gas terlarut pada
media insulasi pada transformator.
3.2.4 Mengoperaikan mesin filter media insulasi.
3.2.5 Mengukur medan listrik di instalasi GI dan GITET.

4. Sikap Kerja yang Diperlukan

4.1. Teliti.
4.2. Cermat.
4.3. Disiplin.

5. Aspek Penting

Aspek penting yang harus dicapai dengan memperagakan prosedur kerja


dan kriteria unjuk kerja yang konsisten untuk masing-masing sub
kompetensi dari unit melalui penerapan secara umum dan mandiri sesuai
persyaratan perusahaan.

Kode Unit : GI TRAFO prot 004


Judul Unit : Melaksanakan pengawasan pemeliharaan proteksi
bay transformator.
Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan
penerapan prosedur pemeliharaan yang diperlukan
untuk melaksanakan pengawasan pemeliharaan
proteksi bay transformator sesuai instruction manual
dan SOP yang berlaku.

ELEMEN KRITERIA UNJUK KERJA


KOMPETENSI
1. Merencanakan 1.1. Gambar teknik transformator dipelajari sesuai
dan menyiapkan Standing Operation Procedure (SOP).
pelaksanaan 1.2. Tata cara berkomunikasi dipahami dan
pengawasan dilaksana-kan sesuai Standing Operation
pemeliharaan Procedure (SOP) pemeliharaan proteksi bay
proteksi bay transformator.
transformator 1.3. Rencana kerja disusun agar pekerjaan dapat
diselesaikan sesuai jadwal yang ditetapkan.
1.4 Personil berwenang dihubungi untuk
memastikan bahwa pekerjaan telah
dikoordinasikan sesuai Struktur Organisasi
Unit Kerja yang berlaku.
1.5 Alat kerja, alat Keselamatan Ketenagalistrikan
(K2) dan alat bantu disiapkan sesuai keperluan
dan standar melaksanakan pemeliharaan
proteksi bay transformator yang ditetapkan
perusahaan.
ELEMEN KRITERIA UNJUK KERJA
KOMPETENSI
1.6 Perintah yang diterima diperiksa untuk
memastikan bahwa instruksi dapat
dilaksanakan sesuai standar perusahaan.
1.7 Prosedur dan peraturan Keselamatan
Ketenagalistrikan (K2) dipahami sesuai standar
yang berlaku.
2. Mempersiapkan 2.1 Peralatan Bantu dipasang sesuai Standing
pola evaluasi Operation Procedure (SOP) pelaksanaan
pemeliharaan pemeliharaan proteksi bay transformator
proteksi bay 2.2 Pengawasan pemeliharaan proteksi bay
transformator transformator diidentifikasi.
2.3 Daftar periksa (Check list) evaluasi dibuat
sesuai standar dan batasan yang ditetapkan.
2.4 Formulir evaluasi dipersiapkan
2.5 Rancangan evaluasi pemeliharaan proteksi bay
transformator di tempat kerja disiapkan sesuai
format standar yang berlaku.
2.6 Perlengkapan kerja disiapkan untuk evaluasi
Pemeliharaan proteksi bay transformator
3. Melaksanakan 3.1. Evaluasi pengawasan pemeliharaan proteksi
evaluasi bay transformator didiskusikan bersama
pengawasan pelaksana pekerjaan.
pemeliharaan 3.2. Hasil pemeliharaan dibandingkan dengan target
proteksi bay yg telah ditentukan.
transformator

4. Membuat laporan 4.1. Laporan pekerjaan dibuat sesuai dengan


pekerjaan format dan prosedur yang ditetapkan
perusahaan.
ELEMEN KRITERIA UNJUK KERJA
KOMPETENSI
4.2. Berita Acara pekerjaan dibuat sesuai prosedur
yang ditetapkan perusahaan

BATASAN VARIABEL

1. Konteks Variabel
1.1. Standing Operation Procedure (SOP) adalah tata cara/prosedur yang
dimiliki oleh perusahaan dalam pemeliharaan proteksi bay
transformator yang sesuai dengan peraturan dan standar mutu yang
berlaku
1.2. Tegangan Tinggi adalah tegangan yang mempunyai nilai antara 35
kV sampai dengan 500 kV
2. Peraturan yang diperlukan

2.1 Undang-Undang 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan


2.2 Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2012
2.3 Peraturan Pemerintah Nomor 62 Tahun 2012
2.4 Peraturan Menteri ESDM Nomor 46 Tahun 2017 tentang
Standardisasi Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan
2.5 Peraturan yang berlaku di perusahaan.

3. Norma dan Standar


3.1. Norma
3.1.1. Partisipatif
3.2. Standar
3.2.1 Standing Operation Prosedur (SOP) pengawasan pemeliharaan
proteksi bay transformator yang ditetapkan perusahaan.
3.2.2 SOP Komunikasi pengawasan pemeliharaan proteksi bay
transformator yang ditetapkan perusahaan.
3.2.3 SOP Pesyaratan Kerja pengawasan pemeliharaan proteksi bay
transformator.
3.2.4 SOP pengawasan Pelaksanaan pemeliharaan proteksi bay
transformator.
3.2.5 Instruksi Kerja pengawasan pekerjaan pemeliharaan proteksi
bay transformator.
4. Peralatan dan Perlengkapan
4.1. Peralatan
4.1.1. Peralatan utama : APD, Radio komunikasi, Dokumen, SOP, IK
4.2. Perlengkapan dan material.
4.2.1. Buku ceklists
4.2.2. Gambar teknik/single line diagram

PANDUAN PENILAIAN

1. Konteks Penilaian

1.1 Kompetensi yang berkaitan dengan keterampilan dan sikap kerja,


harus diujikan ditempat kerja atau ditempat lain secara simulasi
dengan kondisi kerja sesuai dengan keadaan normal.
1.2 Kompetensi yang berkaitan dengan pengetahuan, diujikan secara
tertulis, lisan, dan observasi lapangan

2. Persyaratan Kompetensi

2.1. Melaksanakan ketentuan mengenai Keselamatan Ketenagalistrikan


(K2).
2.2. Menggunakan peralatan/perkakas kerja hand tools untuk
Melaksanakan pemeliharaan proteksi bay transformator.
2.3. Menginterpretasikan gambar teknik.

3. Pengetahuan dan Keterampilan yang dibutuhkan


3.1 Pengetahuan

3.1.1 Bahan Listrik


3.1.1.1. Konduktor
3.1.1.2. Isolator
3.1.2 Alat Ukur dan Pengukuran besaran listrik
3.1.2.4. Macam alat ukur listrik.
3.1.2.5. Fungsi dan prinsip kerja alat ukur listrik.
3.1.2.6. Penggunaan alat ukur listrik.
3.1.3 TeoriListrik Dasar
3.1.3.1. Arus bolak balik fase satu.
3.1.3.2. Arus bolak balik fase tiga.
3.1.3.3. Hukum Ohm.
3.1.3.4. Hukum Kirchhoff I
3.1.3.5. Rangkaian Resistansi, Induktasi, Kapasitansi dan
Impedansi.
3.1.4 Instalasi gardu induk
3.1.4.1. Konstruksi instalasi gardu induk.
3.1.4.2. Peralatan / Komponen instalasi gardu induk.
3.1.4.3. Peralatan Kerja dan material pemeliharaan proteksi
bay transformator tegangan Tinggi dan Ekstra Tinggi..
3.1.5 Mekanika transformator.
3.1.5.1. Dasar penerapan.
3.1.5.2. Fenomena Arus hubung singkat.
3.1.5.3. Tingkat besar rus Hubung Singkat.
3.1.5.4. Gaya aksial dan radial pada kumparan trafo.
3.1.5.5. Pengaruh temperatur terhadap kapasitas trafo.
3.1.6 ProsedurKeselamatan Ketenagalistrikan (K2)
3.1.6.1. Peraturan K2
3.1.6.2. Prosedur K2 pada pemeliharaan proteksi bay
transformator.

3.2 Keterampilan

3.2.1 Dasar operasi dan pemeliharaan GI dan GITET


3.2.2 Orientasi lapangan pada instalasi GI dan GITET.
3.2.3 Mengukur sifat karakteristik dan kandungan gas terlarut pada
media insulasi pada transformator.
3.2.4 Mengukur medan listrik di instalasi GI dan GITET.

4. Sikap Kerja yang Diperlukan

4.1. Teliti.
4.2. Cermat.
4.3. Disiplin.

5. Aspek Penting

Aspek penting yang harus dicapai dengan memperagakan prosedur kerja


dan kriteria unjuk kerja yang konsisten untuk masing-masing sub
kompetensi dari unit melalui penerapan secara umum dan mandiri sesuai
persyaratan perusahaan.
Kode Unit : switchyard GIS 001
Judul Unit : melaksanakan pengawasan pemeliharaan
kompartemen GIS.
Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan
penerapan prosedur pemeliharaan yang diperlukan
untuk Melaksanakan pengawasan pemeliharaan
kompartemen GIS, sesuai instruction manual dan SOP
yang berlaku.

ELEMEN KRITERIA UNJUK KERJA


KOMPETENSI
1. Merencanakan 1.1. Gambar teknik GIS dipelajari sesuai Standing
dan menyiapkan Operation Procedure (SOP).
pelaksanaan 1.2. Tata cara berkomunikasi dipahami dan
pengawasan dilaksana-kan sesuai Standing Operation
pemeliharaan Procedure (SOP) pemeliharaan kompartemen
kompartemen GIS GIS.
1.3. Rencana kerja disusun agar pekerjaan dapat
diselesaikan sesuai jadwal yang ditetapkan.
1.4 Personil berwenang dihubungi untuk
memastikan bahwa pekerjaan telah
dikoordinasikan sesuai Struktur Organisasi
Unit Kerja yang berlaku.
1.5 Alat kerja, alat Keselamatan Ketenagalistrikan
(K2) dan alat bantu disiapkan sesuai keperluan
dan standar melaksanakan pemeliharaan
kompartemen GIS yang ditetapkan perusahaan.
1.6 Perintah yang diterima diperiksa untuk
memastikan bahwa instruksi dapat
dilaksanakan sesuai standar perusahaan.
ELEMEN KRITERIA UNJUK KERJA
KOMPETENSI
1.7 Prosedur dan peraturan Keselamatan
Ketenagalistrikan (K2) dipahami sesuai standar
yang berlaku.
2. Mempersiapkan 2.1 Peralatan Bantu dipasang sesuai Standing
pola evaluasi Operation Procedure (SOP) pelaksanaan
pemeliharaan kompartemen GIS
kompartemen GIS 2.2 Pengawasan pemeliharaan kompartemen GIS
diidentifikasi.
2.3 Daftar periksa (Check list) evaluasi dibuat
sesuai standar dan batasan yang ditetapkan.
2.4 Formulir evaluasi dipersiapkan
2.5 Rancangan evaluasi pemeliharaan
kompartemen GIS di tempat kerja disiapkan
sesuai format standar yang berlaku.
2.6 Perlengkapan kerja disiapkan untuk evaluasi
Pemeliharaan kompartemen GIS
3. Melaksanakan 3.1. Evaluasi pengawasan pemeliharaan
evaluasi kompartemen GIS didiskusikan bersama
pengawasan pelaksana pekerjaan.
pemeliharaan 3.2. Hasil pemeliharaan dibandingkan dengan target
kompartemen GIS yg telah ditentukan.

4. Membuat laporan 4.1. Laporan pekerjaan dibuat sesuai dengan


pekerjaan format dan prosedur yang ditetapkan
perusahaan.
4.2. Berita Acara pekerjaan dibuat sesuai prosedur
yang ditetapkan perusahaan

BATASAN VARIABEL

1. Konteks Variabel
1.1. Standing Operation Procedure (SOP) adalah tata cara/prosedur yang
dimiliki oleh perusahaan dalam pemeliharaan kompartemen
GIS.yang sesuai dengan peraturan dan standar mutu yang berlaku
1.2. Tegangan Tinggi adalah tegangan yang mempunyai nilai antara 6
kV sampai dengan 500 kV
2. Peraturan yang diperlukan

2.1 Undang-Undang 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan


2.2 Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2012
2.3 Peraturan Pemerintah Nomor 62 Tahun 2012
2.4 Peraturan Menteri ESDM Nomor 46 Tahun 2017 tentang
Standardisasi Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan
2.5 Peraturan yang berlaku di perusahaan.

3. Norma dan Standar


3.1. Norma
3.1.1. Partisipatif
3.2. Standar
3.2.1 Standing Operation Prosedur (SOP) pengawasan pemeliharaan
kompartemen GIS.yang ditetapkan perusahaan.
3.2.2 SOP Komunikasi pengawasan pemeliharaan kompartemen GIS.
yang ditetapkan perusahaan.
3.2.3 SOP Pesyaratan Kerja pengawasan pemeliharaan kompartemen
GIS..
3.2.4 SOP Pelaksanaan pengawasan pemeliharaan kompartemen
GIS..
3.2.5 Instruksi Kerja pengawasan pekerjaan pemeliharaan
kompartemen GIS.
4. Peralatan dan Perlengkapan
4.1. Peralatan
4.1.1. Peralatan utama : APD, Radio komunikasi, Dokumen, SOP, IK
4.2. Perlengkapan dan material.
4.2.1. Buku ceklists
4.2.2. Gambar teknik/single line diagram

PANDUAN PENILAIAN

1. Konteks Penilaian

1.1 Kompetensi yang berkaitan dengan keterampilan dan sikap kerja,


harus diujikan ditempat kerja atau ditempat lain secara simulasi
dengan kondisi kerja sesuai dengan keadaan normal.
1.2 Kompetensi yang berkaitan dengan pengetahuan, diujikan secara
tertulis, lisan, dan observasi lapangan

2. Persyaratan Kompetensi

2.1. Melaksanakan ketentuan mengenai Keselamatan Ketenagalistrikan


(K2).
2.2. Menggunakan peralatan/perkakas kerja hand tools untuk
Melaksanakan pemeliharaan kompartemen GIS..
2.3. Menginterpretasikan gambar teknik.

3. Pengetahuan dan Keterampilan yang dibutuhkan


3.1 Pengetahuan

3.1.1 Bahan Listrik


3.1.1.1. Konduktor
3.1.1.2. Isolator
3.1.2 Alat Ukur dan Pengukuran besaran listrik
3.1.2.1. Macam alat ukur listrik.
3.1.2.2. Fungsi dan prinsip kerja alat ukur listrik.
3.1.2.3. Penggunaan alat ukur listrik.
3.1.3 TeoriListrik Dasar
3.1.3.1. Arus bolak balik fase satu.
3.1.3.2. Arus bolak balik fase tiga.
3.1.3.3. Hukum Ohm.
3.1.3.4. Hukum Kirchhoff I
3.1.3.5. Rangkaian Resistansi, Induktasi, Kapasitansi dan
Impedansi.
3.1.4 Instalasi gardu induk tegangan Tinggi
3.1.4.1. Konstruksi instalasi gardu induk.
3.1.4.2. Peralatan / Komponen instalasi gardu induk.
3.1.4.3. Peralatan Kerja dan material pemeliharaan
kompartemen GIS. tegangan Tinggi dan Ekstra Tinggi..
3.1.5 Mekanika transformator.
3.1.5.1. Dasar penerapan.
3.1.5.2. Fenomena Arus hubung singkat.
3.1.5.3. Tingkat besar rus Hubung Singkat.
3.1.5.4. Gaya aksial dan radial pada kumparan trafo.
3.1.5.5. Pengaruh temperatur terhadap kapasitas trafo.
3.1.6 ProsedurKeselamatan Ketenagalistrikan (K2)
3.1.6.1. Peraturan K2
3.1.6.2. Prosedur K2 pada pemeliharaan kumparan, inti besi
dan alat bantunya pada transformator.
3.2 Keterampilan

3.2.1 Dasar operasi dan pemeliharaan instalasi GIS.


3.2.2 Orientasi lapangan pada instalasi GIS.
3.2.3 Mengukur kondisi gas sulfur hexafloride (SF6).
3.2.4 Mengukur medan listrik di instalasi GIS.

4. Sikap Kerja yang Diperlukan

4.1. Teliti.
4.2. Cermat.
4.3. Disiplin.

5. Aspek Penting

Aspek penting yang harus dicapai dengan memperagakan prosedur kerja


dan kriteria unjuk kerja yang konsisten untuk masing-masing sub
kompetensi dari unit melalui penerapan secara umum dan mandiri sesuai
persyaratan perusahaan.

Kode Unit : switchyard PMT 002


Judul Unit : melaksanakan pengawasan pemeliharaan
peralatan pemutus tenaga.
Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan
penerapan prosedur pemeliharaan yang diperlukan
untuk Melaksanakan pengawasan pemeliharaan
peralatan pemutus tenaga, sesuai instruction manual dan
SOP yang berlaku.

ELEMEN KRITERIA UNJUK KERJA


KOMPETENSI
1. Merencanakan 1.1. Gambar teknik gardu induk dipelajari sesuai
dan menyiapkan Standing Operation Procedure (SOP).
ELEMEN KRITERIA UNJUK KERJA
KOMPETENSI
pelaksanaan 1.2. Tata cara berkomunikasi dipahami dan
pengawasan dilaksana-kan sesuai Standing Operation
pemeliharaan Procedure (SOP) pemeliharaan peralatan
peralatan pemutus pemutus tenaga.
tenaga 1.3. Rencana kerja disusun agar pekerjaan dapat
diselesaikan sesuai jadwal yang ditetapkan.
1.4 Personil berwenang dihubungi untuk
memastikan bahwa pekerjaan telah
dikoordinasikan sesuai Struktur Organisasi
Unit Kerja yang berlaku.
1.5 Alat kerja, alat Keselamatan Ketenagalistrikan
(K2) dan alat bantu disiapkan sesuai keperluan
dan standar melaksanakan pemeliharaan
peralatan pemutus tenaga yang ditetapkan
perusahaan.
1.6 Perintah yang diterima diperiksa untuk
memastikan bahwa instruksi dapat
dilaksanakan sesuai standar perusahaan.
1.7 Prosedur dan peraturan Keselamatan
Ketenagalistrikan (K2) dipahami sesuai standar
yang berlaku.
2. Mempersiapkan 2.1 Peralatan Bantu dipasang sesuai Standing
pola evaluasi Operation Procedure (SOP) pelaksanaan
pemeliharaan pemeliharaan peralatan pemutus tenaga
peralatan pemutus 2.2 Pengawasan pemeliharaan peralatan pemutus
tenaga tenaga diidentifikasi.
2.3 Daftar periksa (Check list) evaluasi dibuat
sesuai standar dan batasan yang ditetapkan.
2.4 Formulir evaluasi dipersiapkan
ELEMEN KRITERIA UNJUK KERJA
KOMPETENSI
2.5 Rancangan evaluasi pemeliharaan peralatan
pemutus tenaga di tempat kerja disiapkan
sesuai format standar yang berlaku.
2.6 Perlengkapan kerja disiapkan untuk evaluasi
Pemeliharaan peralatan pemutus tenaga
3. Melaksanakan 3.1. Evaluasi pengawasan pemeliharaan peralatan
evaluasi pemutus tenaga didiskusikan bersama
pengawasan pelaksana pekerjaan.
pemeliharaan 3.2. Hasil pemeliharaan dibandingkan dengan target
peralatan pemutus yg telah ditentukan.
tenaga

4. Membuat laporan 4.1. Laporan pekerjaan dibuat sesuai dengan


pekerjaan format dan prosedur yang ditetapkan
perusahaan.
4.2. Berita Acara pekerjaan dibuat sesuai prosedur
yang ditetapkan perusahaan

BATASAN VARIABEL
1. Konteks Variabel
1.1. Standing Operation Procedure (SOP) adalah tata cara/prosedur yang
dimiliki oleh perusahaan dalam pemeliharaan peralatan pemutus
tenaga (PMT) yang sesuai dengan peraturan dan standar mutu yang
berlaku
1.2. Tegangan Tinggi adalah tegangan yang mempunyai nilai antara 6 kV
sampai dengan 500 kV
2. Peraturan yang diperlukan

2.1 Undang-Undang 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan


2.2 Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2012
2.3 Peraturan Pemerintah Nomor 62 Tahun 2012
2.4 Peraturan Menteri ESDM Nomor 46 Tahun 2017 tentang Standardisasi
Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan
2.5 Peraturan yang berlaku di perusahaan.

3. Norma dan Standar


3.1. Norma
3.1.1. Partisipatif
3.2. Standar
3.2.1 Standing Operation Prosedur (SOP) pengawasan pemeliharaan
peralatan pemutus tenaga (PMT) yang ditetapkan perusahaan.
3.2.2 SOP Komunikasi pengawasan pemeliharaan peralatan
pemutus tenaga (PMT) yang ditetapkan perusahaan.
3.2.3 SOP Pesyaratan Kerja pengawasan pemeliharaan peralatan
pemutus tenaga (PMT).
3.2.4 SOP Pelaksanaan pengawasan pemeliharaan peralatan
pemutus tenaga (PMT).
3.2.5 Instruksi Kerja pengawasan pekerjaan pemeliharaan peralatan
pemutus tenaga (PMT).
4. Peralatan dan Perlengkapan
4.1. Peralatan
4.1.1. Peralatan utama : APD, Radio komunikasi, Dokumen, SOP, IK
4.2. Perlengkapan dan material.
4.2.1. Buku ceklists
4.2.2. Gambar teknik/single line diagram

PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks Penilaian

1.1 Kompetensi yang berkaitan dengan keterampilan dan sikap kerja,


harus diujikan ditempat kerja atau ditempat lain secara simulasi
dengan kondisi kerja sesuai dengan keadaan normal.
1.2 Kompetensi yang berkaitan dengan pengetahuan, diujikan secara
tertulis, lisan, dan observasi lapangan

2. Persyaratan Kompetensi

2.1. Melaksanakan ketentuan mengenai Keselamatan Ketenagalistrikan


(K2).
2.2. Menggunakan peralatan/perkakas kerja hand tools untuk
pemeliharaan peralatan pemutus tenaga (PMT).
2.3. Menginterpretasikan gambar teknik.

3. Pengetahuan dan Keterampilan yang dibutuhkan


3.1 Pengetahuan
3.1.1 Bahan Listrik
3.1.1.1. Konduktor
3.1.1.2. Isolator
3.1.2 Alat Ukur dan Pengukuran besaran listrik
3.1.2.1. Macam alat ukur listrik.
3.1.2.2. Fungsi dan prinsip kerja alat ukur listrik.
3.1.2.3. Penggunaan alat ukur listrik.
3.1.3 TeoriListrik Dasar
3.1.3.1. Arus bolak balik fase satu.
3.1.3.2. Arus bolak balik fase tiga.
3.1.3.3. Hukum Ohm.
3.1.3.4. Hukum Kirchhoff I
3.1.3.5. Rangkaian Resistansi, Induktasi, Kapasitansi dan
Impedansi.
3.1.4 instalasi gardu induk
3.1.4.1. Konstruksi instalasi gardu induk.
3.1.4.2. Peralatan / Komponen instalasi gardu induk.
3.1.4.3. Peralatan Kerja dan material pemeliharaan
kompartemen GIS. tegangan Tinggi dan Ekstra Tinggi..
3.1.5 Mekanika transformator.
3.1.5.1. Dasar penerapan.
3.1.5.2. Fenomena Arus hubung singkat.
3.1.5.3. Tingkat besar rus Hubung Singkat.
3.1.5.4. Gaya aksial dan radial pada kumparan trafo.
3.1.5.5. Pengaruh temperatur terhadap kapasitas trafo.
3.1.6 Prosedur Keselamatan Ketenagalistrikan (K2)
3.1.6.1. Peraturan K2
3.1.6.2. Prosedur K2 pada pemeliharaan kumparan, inti besi
dan alat bantunya pada transformator.

3.2 Keterampilan

3.2.1 Dasar operasi dan pemeliharaan instalasi gardu induk.


3.2.2 Orientasi lapangan pada instalasi GI dan GITET.
3.2.3 Mengukur kondisi gas sulfur hexafloride (SF6).
3.2.4 Mengukur medan listrik di instalasi GI dan GITET.

4. Sikap Kerja yang Diperlukan

4.1. Teliti.
4.2. Cermat.
4.3. Disiplin.

5. Aspek Penting
Aspek penting yang harus dicapai dengan memperagakan prosedur kerja
dan kriteria unjuk kerja yang konsisten untuk masing-masing sub
kompetensi dari unit melalui penerapan secara umum dan mandiri sesuai
persyaratan perusahaan.

Kode Unit : switchyard PMS 004


Judul Unit : melaksanakan pengawasan pemeliharaan
peralatan pemisah (PMS).
Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan penerapan
prosedur pemeliharaan yang diperlukan untuk
Melaksanakan pengawasan pemeliharaan peralatan
Pemisah (PMS), sesuai instruction manual dan SOP yang
berlaku.

ELEMEN KRITERIA UNJUK KERJA


KOMPETENSI
1. Merencanakan 1.1. Gambar teknik gardu induk dipelajari sesuai
dan menyiapkan Standing Operation Procedure (SOP).
pelaksanaan 1.2. Tata cara berkomunikasi dipahami dan
pengawasan dilaksana-kan sesuai Standing Operation
pemeliharaan Procedure (SOP) pemeliharaan peralatan
peralatan pemisah pemisah (PMS).
(PMS) 1.3. Rencana kerja disusun agar pekerjaan dapat
diselesaikan sesuai jadwal yang ditetapkan.
1.4 Personil berwenang dihubungi untuk
memastikan bahwa pekerjaan telah
dikoordinasikan sesuai Struktur Organisasi
Unit Kerja yang berlaku.
ELEMEN KRITERIA UNJUK KERJA
KOMPETENSI
1.5 Alat kerja, alat Keselamatan Ketenagalistrikan
(K2) dan alat bantu disiapkan sesuai keperluan
dan standar melaksanakan pemeliharaan
peralatan pemisah (PMS) yang ditetapkan
perusahaan.
1.6 Perintah yang diterima diperiksa untuk
memastikan bahwa instruksi dapat
dilaksanakan sesuai standar perusahaan.
1.7 Prosedur dan peraturan Keselamatan
Ketenagalistrikan (K2) dipahami sesuai standar
yang berlaku.
2. Mempersiapkan 2.1 Peralatan Bantu dipasang sesuai Standing
pola evaluasi Operation Procedure (SOP) pelaksanaan
pemeliharaan peralatan pemisah (PMS)
peralatan pemisah 2.2 Pengawasan pemeliharaan peralatan pemisah
(PMS) (PMS) diidentifikasi.
2.3 Daftar periksa (Check list) evaluasi dibuat
sesuai standar dan batasan yang ditetapkan.
2.4 Formulir evaluasi dipersiapkan
2.5 Rancangan evaluasi pemeliharaan peralatan
pemisah (PMS) di tempat kerja disiapkan sesuai
format standar yang berlaku.
2.6 Perlengkapan kerja disiapkan untuk evaluasi
Pemeliharaan peralatan pemisah (PMS)
3. Melaksanakan 3.1. Evaluasi pengawasan pemeliharaan peralatan
evaluasi pemisah (PMS) didiskusikan bersama
pengawasan pelaksana pekerjaan.
pemeliharaan 3.2. Hasil pemeliharaan dibandingkan dengan target
peralatan pemisah yg telah ditentukan.
(PMS)
ELEMEN KRITERIA UNJUK KERJA
KOMPETENSI

4. Membuat laporan 4.1. Laporan pekerjaan dibuat sesuai dengan


pekerjaan format dan prosedur yang ditetapkan
perusahaan.
4.2. Berita Acara pekerjaan dibuat sesuai prosedur
yang ditetapkan perusahaan

BATASAN VARIABEL
1. Konteks Variabel
1.1. Standing Operation Procedure (SOP) adalah tata cara/prosedur yang
dimiliki oleh perusahaan dalam pemeliharaan peralatan pemisah (PMS)
yang sesuai dengan peraturan dan standar mutu yang berlaku
1.2. Tegangan Tinggi adalah tegangan yang mempunyai nilai antara 6 kV
sampai dengan 500 kV
2. Peraturan yang diperlukan

2.1 Undang-Undang 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan


2.2 Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2012
2.3 Peraturan Pemerintah Nomor 62 Tahun 2012
2.4 Peraturan Menteri ESDM Nomor 46 Tahun 2017 tentang Standardisasi
Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan
2.5 Peraturan yang berlaku di perusahaan.

3. Norma dan Standar


3.1. Norma
3.1.1. Partisipatif
3.2. Standar
3.2.1 Standing Operation Prosedur (SOP) pengawasan pemeliharaan
peralatan pemisah (PMS) yang ditetapkan perusahaan.
3.2.2 SOP Komunikasi pengawasan pemeliharaan peralatan pemisah
(PMS) yang ditetapkan perusahaan.
3.2.3 SOP Pesyaratan Kerja pengawasan pemeliharaan peralatan
pemisah (PMS).
3.2.4 SOP Pelaksanaan pengawasan pemeliharaan peralatan
pemisah (PMS).
3.2.5 Instruksi Kerja pengawasan pekerjaan pemeliharaan peralatan
pemisah (PMS).
4. Peralatan dan Perlengkapan
4.1. Peralatan
4.1.1. Peralatan utama : APD, Radio komunikasi, Dokumen, SOP, IK
4.2. Perlengkapan dan material.
4.2.1. Buku ceklists
4.2.2. Gambar teknik/single line diagram

PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks Penilaian

1.1 Kompetensi yang berkaitan dengan keterampilan dan sikap kerja,


harus diujikan ditempat kerja atau ditempat lain secara simulasi
dengan kondisi kerja sesuai dengan keadaan normal.
1.2 Kompetensi yang berkaitan dengan pengetahuan, diujikan secara
tertulis, lisan, dan observasi lapangan

2. Persyaratan Kompetensi

2.1. Melaksanakan ketentuan mengenai Keselamatan Ketenagalistrikan


(K2).
2.2. Menggunakan peralatan/perkakas kerja hand tools untuk
pemeliharaan peralatan pemisah (PMS).
2.3. Menginterpretasikan gambar teknik.

3. Pengetahuan dan Keterampilan yang dibutuhkan


3.1 Pengetahuan

3.1.1 Bahan Listrik


3.1.1.1. Konduktor
3.1.1.2. Isolator
3.1.2 Alat Ukur dan Pengukuran besaran listrik
3.1.2.1. Macam alat ukur listrik.
3.1.2.2. Fungsi dan prinsip kerja alat ukur listrik.
3.1.2.3. Penggunaan alat ukur listrik.
3.1.3 TeoriListrik Dasar
3.1.3.1. Arus bolak balik fase satu.
3.1.3.2. Arus bolak balik fase tiga.
3.1.3.3. Hukum Ohm.
3.1.3.4. Hukum Kirchhoff I
3.1.3.5. Rangkaian Resistansi, Induktasi, Kapasitansi dan
Impedansi.
3.1.4 Instalasi gardu induk
3.1.4.1. Konstruksi instalasi gardu induk.
3.1.4.2. Peralatan / Komponen instalasi gardu induk.
3.1.4.3. Peralatan Kerja dan material pemeliharaan peralatan
pemisah (PMS) tegangan Tinggi dan Ekstra Tinggi..
3.1.5 Mekanika transformator.
3.1.5.1. Dasar penerapan.
3.1.5.2. Fenomena Arus hubung singkat.
3.1.5.3. Tingkat besar rus Hubung Singkat.
3.1.5.4. Gaya aksial dan radial pada kumparan trafo.
3.1.5.5. Pengaruh temperatur terhadap kapasitas trafo.
3.1.6 ProsedurKeselamatan Ketenagalistrikan (K2)
3.1.6.1. Peraturan K2
3.1.6.2. Prosedur K2 pada pemeliharaan kumparan, inti besi
dan alat bantunya pada transformator.

3.2 Keterampilan

3.2.1 Dasar operasi dan pemeliharaan instalasi GI dan GITET.


3.2.2 Orientasi lapangan pada instalasi GI dan GITET.
3.2.3 Mengukur kondisi gas sulfur hexafloride (SF6).
3.2.4 Mengukur medan listrik di instalasi GI dan GITET.

4. Sikap Kerja yang Diperlukan

4.1. Teliti.
4.2. Cermat.
4.3. Disiplin.

5. Aspek Penting

Aspek penting yang harus dicapai dengan memperagakan prosedur kerja


dan kriteria unjuk kerja yang konsisten untuk masing-masing sub
kompetensi dari unit melalui penerapan secara umum dan mandiri sesuai
persyaratan perusahaan.
Kode Unit : switchyard ct.pt 005
Judul Unit : melaksanakan pengawasan pemeliharaan
transformator auxilliary (CT,CVT,PT)
Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan
penerapan prosedur pemeliharaan yang diperlukan
untuk Melaksanakan pengawasan pemeliharaan
transformator auxilliary (CT,CVT,PT), sesuai instruction
manual dan SOP yang berlaku.

ELEMEN KRITERIA UNJUK KERJA


KOMPETENSI
1. Merencanakan 1.1. Gambar teknik gardu induk dipelajari sesuai
dan menyiapkan Standing Operation Procedure (SOP).
pelaksanaan 1.2. Tata cara berkomunikasi dipahami dan
pengawasan dilaksana-kan sesuai Standing Operation
pemeliharaan Procedure (SOP) pemeliharaan transformator
transformator auxilliary (CT,CVT,PT).
auxilliary 1.3. Rencana kerja disusun agar pekerjaan dapat
(CT,CVT,PT) diselesaikan sesuai jadwal yang ditetapkan.
1.4 Personil berwenang dihubungi untuk
memastikan bahwa pekerjaan telah
dikoordinasikan sesuai Struktur Organisasi
Unit Kerja yang berlaku.
1.5 Alat kerja, alat Keselamatan Ketenagalistrikan
(K2) dan alat bantu disiapkan sesuai keperluan
dan standar melaksanakan pemeliharaan
transformator auxilliary (CT,CVT,PT) yang
ditetapkan perusahaan.
1.6 Perintah yang diterima diperiksa untuk
memastikan bahwa instruksi dapat
dilaksanakan sesuai standar perusahaan.
ELEMEN KRITERIA UNJUK KERJA
KOMPETENSI
1.7 Prosedur dan peraturan Keselamatan
Ketenagalistrikan (K2) dipahami sesuai standar
yang berlaku.
2. Mempersiapkan 2.1 Peralatan Bantu dipasang sesuai Standing
pola evaluasi Operation Procedure (SOP) pelaksanaan
pemeliharaan kompartemen GIS
transformator 2.2 Pengawasan pemeliharaan transformator
auxilliary auxilliary (CT,CVT,PT) diidentifikasi.
(CT,CVT,PT) 2.3 Daftar periksa (Check list) evaluasi dibuat
sesuai standar dan batasan yang ditetapkan.
2.4 Formulir evaluasi dipersiapkan
2.5 Rancangan evaluasi pemeliharaan
transformator auxilliary (CT,CVT,PT) di tempat
kerja disiapkan sesuai format standar yang
berlaku.
2.6 Perlengkapan kerja disiapkan untuk evaluasi
Pemeliharaan transformator auxilliary
(CT,CVT,PT)
3. Melaksanakan 3.1. Evaluasi pengawasan pemeliharaan
evaluasi transformator auxilliary (CT,CVT,PT)
pengawasan didiskusikan bersama pelaksana pekerjaan.
pemeliharaan 3.2. Hasil pemeliharaan dibandingkan dengan target
transformator yg telah ditentukan.
auxilliary
(CT,CVT,PT)

4. Membuat laporan 4.1. Laporan pekerjaan dibuat sesuai dengan


pekerjaan format dan prosedur yang ditetapkan
perusahaan.
ELEMEN KRITERIA UNJUK KERJA
KOMPETENSI
4.2. Berita Acara pekerjaan dibuat sesuai prosedur
yang ditetapkan perusahaan

BATASAN VARIABEL
1. Konteks Variabel
1.1. Standing Operation Procedure (SOP) adalah tata cara/prosedur yang
dimiliki oleh perusahaan dalam pemeliharaan peralatan transformator
auxilliary (CT,CVT,PT). yang sesuai dengan peraturan dan standar
mutu yang berlaku
1.2. Tegangan Tinggi adalah tegangan yang mempunyai nilai antara 6 kV
sampai dengan 500 kV
2. Peraturan yang diperlukan

2.1 Undang-Undang 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan


2.2 Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2012
2.3 Peraturan Pemerintah Nomor 62 Tahun 2012
2.4 Peraturan Menteri ESDM Nomor 46 Tahun 2017 tentang Standardisasi
Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan
2.5 Peraturan yang berlaku di perusahaan.

3. Norma dan Standar


3.1. Norma
3.1.1. Partisipatif
3.2. Standar
3.2.1 Standing Operation Prosedur (SOP) pengawasan pemeliharaan
peralatan transformator auxilliary (CT,CVT,PT) yang ditetapkan
perusahaan.
3.2.2 SOP Komunikasi pengawasan pemeliharaan peralatan
transformator auxilliary (CT,CVT,PT) yang ditetapkan
perusahaan.
3.2.3 SOP Pesyaratan Kerja pengawasan pemeliharaan peralatan
transformator auxilliary (CT,CVT,PT).
3.2.4 SOP Pelaksanaan pengawasan pemeliharaan peralatan
transformator auxilliary (CT,CVT,PT).
3.2.5 Instruksi Kerja pengawasan pekerjaan pemeliharaan peralatan
transformator auxilliary (CT,CVT,PT).
4. Peralatan dan Perlengkapan
4.1. Peralatan
4.1.1. Peralatan utama : APD, Radio komunikasi, Dokumen, SOP, IK
4.2. Perlengkapan dan material.
4.2.1. Buku ceklists
4.2.2. Gambar teknik/single line diagram

PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks Penilaian

1.1 Kompetensi yang berkaitan dengan keterampilan dan sikap kerja,


harus diujikan ditempat kerja atau ditempat lain secara simulasi
dengan kondisi kerja sesuai dengan keadaan normal.
1.2 Kompetensi yang berkaitan dengan pengetahuan, diujikan secara
tertulis, lisan, dan observasi lapangan

2. Persyaratan Kompetensi

2.1. Melaksanakan ketentuan mengenai Keselamatan Ketenagalistrikan


(K2).
2.2. Menggunakan peralatan/perkakas kerja hand tools untuk
pemeliharaan peralatan transformator auxilliary (CT,CVT,PT).
2.3. Menginterpretasikan gambar teknik.

3. Pengetahuan dan Keterampilan yang dibutuhkan


3.1 Pengetahuan

3.1.1 Bahan Listrik


3.1.1.1. Konduktor
3.1.1.2. Isolator
3.1.2 Alat Ukur dan Pengukuran besaran listrik
3.1.2.4. Macam alat ukur listrik.
3.1.2.5. Fungsi dan prinsip kerja alat ukur listrik.
3.1.2.6. Penggunaan alat ukur listrik.
3.1.3 TeoriListrik Dasar
3.1.3.1. Arus bolak balik fase satu.
3.1.3.2. Arus bolak balik fase tiga.
3.1.3.3. Hukum Ohm.
3.1.3.4. Hukum Kirchhoff I
3.1.3.5. Rangkaian Resistansi, Induktasi, Kapasitansi dan
Impedansi.
3.1.4 Instalasi gardu induk
3.1.4.1. Konstruksi instalasi gardu induk.
3.1.4.2. Peralatan / Komponen instalasi gardu induk.
3.1.4.3. Peralatan Kerja dan material pemeliharaan peralatan
transformator auxilliary (CT,CVT,PT) tegangan Tinggi
dan Ekstra Tinggi..
3.1.5 Mekanika transformator.
3.1.5.1. Dasar penerapan.
3.1.5.2. Fenomena Arus hubung singkat.
3.1.5.3. Tingkat besar rus Hubung Singkat.
3.1.5.4. Gaya aksial dan radial pada kumparan trafo.
3.1.5.5. Pengaruh temperatur terhadap kapasitas trafo.
3.1.6 ProsedurKeselamatan Ketenagalistrikan (K2)
3.1.6.1. Peraturan K2
3.1.6.2. Prosedur K2 pada pemeliharaan transformator
auxilliary (CT,CVT,PT).

3.2 Keterampilan

3.2.1 Dasar operasi dan pemeliharaan instalasi GI dan GITET.


3.2.2 Orientasi lapangan pada instalasi GI dan GITET.
3.2.3 Mengukur kondisi gas sulfur hexafloride (SF6).
3.2.4 Mengukur medan listrik di instalasi GI dan GITET.

4. Sikap Kerja yang Diperlukan

4.1. Teliti.
4.2. Cermat.
4.3. Disiplin.

5. Aspek Penting

Aspek penting yang harus dicapai dengan memperagakan prosedur kerja


dan kriteria unjuk kerja yang konsisten untuk masing-masing sub
kompetensi dari unit melalui penerapan secara umum dan mandiri sesuai
persyaratan perusahaan.
Kode Unit : switchyard proteksi 006
Judul Unit : melaksanakan pengawasan pemeliharaan proteksi
switchgear.
Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan
penerapan prosedur pemeliharaan yang diperlukan
untuk melaksanakan pengawasan pemeliharaan
proteksi switchgear, sesuai instruction manual dan SOP
yang berlaku.

ELEMEN KRITERIA UNJUK KERJA


KOMPETENSI
1. Merencanakan 1.1. Gambar teknik gardu induk dipelajari sesuai
dan menyiapkan Standing Operation Procedure (SOP).
pelaksanaan 1.2. Tata cara berkomunikasi dipahami dan
pengawasan dilaksana-kan sesuai Standing Operation
pemeliharaan Procedure (SOP) pemeliharaan proteksi
proteksi switchgear.
switchgear 1.3. Rencana kerja disusun agar pekerjaan dapat
diselesaikan sesuai jadwal yang ditetapkan.
1.4 Personil berwenang dihubungi untuk
memastikan bahwa pekerjaan telah
dikoordinasikan sesuai Struktur Organisasi
Unit Kerja yang berlaku.
1.5 Alat kerja, alat Keselamatan Ketenagalistrikan
(K2) dan alat bantu disiapkan sesuai keperluan
dan standar melaksanakan pemeliharaan
proteksi switchgear yang ditetapkan
perusahaan.
1.6 Perintah yang diterima diperiksa untuk
memastikan bahwa instruksi dapat
dilaksanakan sesuai standar perusahaan.
ELEMEN KRITERIA UNJUK KERJA
KOMPETENSI
1.7 Prosedur dan peraturan Keselamatan
Ketenagalistrikan (K2) dipahami sesuai standar
yang berlaku.
2. Mempersiapkan 2.1 Peralatan Bantu dipasang sesuai Standing
pola evaluasi Operation Procedure (SOP) pelaksanaan
pemeliharaan kompartemen GIS
proteksi 2.2 Pengawasan pemeliharaan proteksi switchgear
switchgear diidentifikasi.
2.3 Daftar periksa (Check list) evaluasi dibuat
sesuai standar dan batasan yang ditetapkan.
2.4 Formulir evaluasi dipersiapkan
2.5 Rancangan evaluasi pemeliharaan proteksi
switchgear di tempat kerja disiapkan sesuai
format standar yang berlaku.
2.6 Perlengkapan kerja disiapkan untuk evaluasi
Pemeliharaan proteksi switchgear
3. Melaksanakan 3.1. Evaluasi pengawasan pemeliharaan proteksi
evaluasi switchgear didiskusikan bersama pelaksana
pengawasan pekerjaan.
pemeliharaan 3.2. Hasil pemeliharaan dibandingkan dengan target
proteksi yg telah ditentukan.
switchgear

4. Membuat laporan 4.1. Laporan pekerjaan dibuat sesuai dengan


pekerjaan format dan prosedur yang ditetapkan
perusahaan.
4.2. Berita Acara pekerjaan dibuat sesuai prosedur
yang ditetapkan perusahaan

BATASAN VARIABEL
1. Konteks Variabel
1.1. Standing Operation Procedure (SOP) adalah tata cara/prosedur yang
dimiliki oleh perusahaan dalam pemeliharaan peralatan peralatan
proteksi switchgear. yang sesuai dengan peraturan dan standar
mutu yang berlaku
1.2. Tegangan Tinggi adalah tegangan yang mempunyai nilai antara 6 kV
sampai dengan 500 kV
2. Peraturan yang diperlukan

2.1 Undang-Undang 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan


2.2 Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2012
2.3 Peraturan Pemerintah Nomor 62 Tahun 2012
2.4 Peraturan Menteri ESDM Nomor 46 Tahun 2017 tentang
Standardisasi Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan
2.5 Peraturan yang berlaku di perusahaan.

3. Norma dan Standar


3.1. Norma
3.1.1. Partisipatif
3.2. Standar
3.2.1 Standing Operation Prosedur (SOP) pemeliharaan peralatan
proteksi switchgear yang ditetapkan perusahaan.
3.2.2 SOP Komunikasi pemeliharaan peralatan peralatan proteksi
switchgear yang ditetapkan perusahaan.
3.2.3 SOP Pesyaratan Kerja pemeliharaan peralatan peralatan
proteksi switchgear.
3.2.4 SOP Pelaksanaan pemeliharaan peralatan peralatan proteksi
switchgear.
3.2.5 Instruksi Kerja pekerjaan pemeliharaan peralatan peralatan
proteksi switchgear.
4. Peralatan dan Perlengkapan
4.1. Peralatan
4.1.1. Peralatan utama : APD, Radio komunikasi, Dokumen, SOP, IK
4.2. Perlengkapan dan material.
4.2.1. Buku ceklists
4.2.2. Gambar teknik/single line diagram

PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks Penilaian
1.1 Kompetensi yang berkaitan dengan keterampilan dan sikap kerja,
harus diujikan ditempat kerja atau ditempat lain secara simulasi
dengan kondisi kerja sesuai dengan keadaan normal.
1.2 Kompetensi yang berkaitan dengan pengetahuan, diujikan secara
tertulis, lisan, dan observasi lapangan

2. Persyaratan Kompetensi

2.1. Melaksanakan ketentuan mengenai Keselamatan Ketenagalistrikan


(K2).
2.2. Menggunakan peralatan/perkakas kerja hand tools untuk
pemeliharaan peralatan proteksi switchgear.
2.3. Menginterpretasikan gambar teknik.

3. Pengetahuan dan Keterampilan yang dibutuhkan


3.1 Pengetahuan

3.1.1 Bahan Listrik


3.1.1.1. Konduktor
3.1.1.2. Isolator
3.1.2 Alat Ukur dan Pengukuran besaran listrik
3.1.2.1. Macam alat ukur listrik.
3.1.2.2. Fungsi dan prinsip kerja alat ukur listrik.
3.1.2.3. Penggunaan alat ukur listrik.
3.1.3 TeoriListrik Dasar
3.1.3.1. Arus bolak balik fase satu.
3.1.3.2. Arus bolak balik fase tiga.
3.1.3.3. Hukum Ohm.
3.1.3.4. Hukum Kirchhoff I
3.1.3.5. Rangkaian Resistansi, Induktasi, Kapasitansi dan
Impedansi.
3.1.4 instalasi gardu induk.
3.1.4.1. Konstruksi instalasi gardu induk.
3.1.4.2. Peralatan / Komponen instalasi gardu induk.
3.1.4.3. Peralatan Kerja dan material pemeliharaan peralatan
proteksi switchgear tegangan Tinggi dan Ekstra
Tinggi..
3.1.5 Mekanika transformator.
3.1.5.1. Dasar penerapan.
3.1.5.2. Fenomena Arus hubung singkat.
3.1.5.3. Tingkat besar rus Hubung Singkat.
3.1.5.4. Gaya aksial dan radial pada kumparan trafo.
3.1.5.5. Pengaruh temperatur terhadap kapasitas trafo.
3.1.6 Prosedur Keselamatan Ketenagalistrikan (K2)
3.1.5.1. Peraturan K2
3.1.5.2. Prosedur K2 pada pemeliharaan peralatan proteksi
switchgear tegangan Tinggi dan Ekstra Tinggi.

3.2 Keterampilan

3.2.1 Dasar operasi dan pemeliharaan instalasi GI dan GITET.


3.2.2 Orientasi lapangan pada instalasi GI dan GITET.
3.2.3 Mengukur kondisi gas sulfur hexafloride (SF6).
3.2.4 Mengukur medan listrik di instalasi GI dan GITET.

4. Sikap Kerja yang Diperlukan

4.1. Teliti.
4.2. Cermat.
4.3. Disiplin.

5. Aspek Penting

Aspek penting yang harus dicapai dengan memperagakan prosedur kerja


dan kriteria unjuk kerja yang konsisten untuk masing-masing sub
kompetensi dari unit melalui penerapan secara umum dan mandiri sesuai
persyaratan perusahaan.

Kode Unit : common facility 007


Judul Unit : melaksanakan pengawasan pemeliharaan common
facility gardu induk.
Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan
penerapan prosedur pemeliharaan yang diperlukan
untuk melaksanakan pengawasan pemeliharaan
common facility gardu induk, sesuai instruction manual
dan SOP yang berlaku.

ELEMEN KRITERIA UNJUK KERJA


KOMPETENSI
1. Merencanakan 1.1. Gambar teknik gardu induk dipelajari sesuai
dan menyiapkan Standing Operation Procedure (SOP).
ELEMEN KRITERIA UNJUK KERJA
KOMPETENSI
pelaksanaan 1.2. Tata cara berkomunikasi dipahami dan
pengawasan dilaksana-kan sesuai Standing Operation
pemeliharaan Procedure (SOP) pemeliharaan common facility
common facility gardu induk.
gardu induk 1.3. Rencana kerja disusun agar pekerjaan dapat
diselesaikan sesuai jadwal yang ditetapkan.
1.4 Personil berwenang dihubungi untuk
memastikan bahwa pekerjaan telah
dikoordinasikan sesuai Struktur Organisasi
Unit Kerja yang berlaku.
1.5 Alat kerja, alat Keselamatan Ketenagalistrikan
(K2) dan alat bantu disiapkan sesuai keperluan
dan standar melaksanakan pemeliharaan
common facility gardu induk yang ditetapkan
perusahaan.
1.6 Perintah yang diterima diperiksa untuk
memastikan bahwa instruksi dapat
dilaksanakan sesuai standar perusahaan.
1.7 Prosedur dan peraturan Keselamatan
Ketenagalistrikan (K2) dipahami sesuai standar
yang berlaku.
2. Mempersiapkan 2.1 Peralatan Bantu dipasang sesuai Standing
pola evaluasi Operation Procedure (SOP) pelaksanaan
pemeliharaan kompartemen GIS
common facility 2.2 Pengawasan pemeliharaan common facility
gardu induk gardu induk diidentifikasi.
2.3 Daftar periksa (Check list) evaluasi dibuat
sesuai standar dan batasan yang ditetapkan.
2.4 Formulir evaluasi dipersiapkan
ELEMEN KRITERIA UNJUK KERJA
KOMPETENSI
2.5 Rancangan evaluasi pemeliharaan
transformator common facility gardu induk di
tempat kerja disiapkan sesuai format standar
yang berlaku.
2.6 Perlengkapan kerja disiapkan untuk evaluasi
Pemeliharaan common facility gardu induk
3. Melaksanakan 3.1. Evaluasi pengawasan pemeliharaan common
evaluasi facility gardu induk didiskusikan bersama
pengawasan pelaksana pekerjaan.
pemeliharaan 3.2. Hasil pemeliharaan dibandingkan dengan target
common facility yg telah ditentukan.
gardu induk

4. Membuat laporan 4.1. Laporan pekerjaan dibuat sesuai dengan


pekerjaan format dan prosedur yang ditetapkan
perusahaan.
4.2. Berita Acara pekerjaan dibuat sesuai prosedur
yang ditetapkan perusahaan

BATASAN VARIABEL
1. Konteks Variabel
1.1. Standing Operation Procedure (SOP) adalah tata cara/prosedur yang
dimiliki oleh perusahaan dalam pemeliharaan peralatan common
facility gardu induk. yang sesuai dengan peraturan dan standar mutu
yang berlaku
1.2. Tegangan Tinggi adalah tegangan yang mempunyai nilai antara 6 kV
sampai dengan 500 kV
2. Peraturan yang diperlukan

2.1 Undang-Undang 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan


2.2 Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2012
2.3 Peraturan Pemerintah Nomor 62 Tahun 2012
2.4 Peraturan Menteri ESDM Nomor 46 Tahun 2017 tentang
Standardisasi Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan
2.5 Peraturan yang berlaku di perusahaan.

3. Norma dan Standar


3.1. Norma
3.1.1. Partisipatif
3.2. Standar
3.2.1 Standing Operation Prosedur (SOP) pemeliharaan peralatan
common facility gardu induk yang ditetapkan perusahaan.
3.2.2 SOP Komunikasi pemeliharaan peralatan peralatan common
facility gardu induk yang ditetapkan perusahaan.
3.2.3 SOP Pesyaratan Kerja pemeliharaan peralatan common facility
gardu induk.
3.2.4 SOP Pelaksanaan pemeliharaan peralatan peralatan common
facility gardu induk.
3.2.5 Instruksi Kerja pekerjaan pemeliharaan peralatan common
facility gardu induk.
4. Peralatan dan Perlengkapan
4.1. Peralatan
4.1.1. Peralatan utama : APD, Radio komunikasi, Dokumen, SOP, IK
4.2. Perlengkapan dan material.
4.2.1. Buku ceklists
4.2.2. Gambar teknik/single line diagram

PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks Penilaian

1.1 Kompetensi yang berkaitan dengan keterampilan dan sikap kerja,


harus diujikan ditempat kerja atau ditempat lain secara simulasi
dengan kondisi kerja sesuai dengan keadaan normal.
1.2 Kompetensi yang berkaitan dengan pengetahuan, diujikan secara
tertulis, lisan, dan observasi lapangan

2. Persyaratan Kompetensi

2.1. Melaksanakan ketentuan mengenai Keselamatan Ketenagalistrikan


(K2).
2.2. Menggunakan peralatan/perkakas kerja hand tools untuk
pemeliharaan peralatan common facility gardu induk.
2.3. Menginterpretasikan gambar teknik.

3. Pengetahuan dan Keterampilan yang dibutuhkan


3.1 Pengetahuan

3.1.1 Bahan Listrik


3.1.1.1. Konduktor
3.1.1.2. Isolator
3.1.2 Alat Ukur dan Pengukuran besaran listrik
3.1.2.1. Macam alat ukur listrik.
3.1.2.2. Fungsi dan prinsip kerja alat ukur listrik.
3.1.2.3. Penggunaan alat ukur listrik.
3.1.3 TeoriListrik Dasar
3.1.3.1. Arus bolak balik fase satu.
3.1.3.2. Arus bolak balik fase tiga.
3.1.3.3. Hukum Ohm.
3.1.3.4. Hukum Kirchhoff I
3.1.3.5. Rangkaian Resistansi, Induktasi, Kapasitansi dan
Impedansi.
3.1.4 instalasi gardu induk
3.1.4.1. Konstruksi instalasi gardu induk.
3.1.4.2. Peralatan / Komponen instalasi gardu induk.
3.1.4.3. Peralatan Kerja dan material pemeliharaan peralatan
common facility gardu induk tegangan Tinggi dan
Ekstra Tinggi..
3.1.5 ProsedurKeselamatan Ketenagalistrikan (K2)
3.1.5.1. Peraturan K2
3.1.5.2. Prosedur K2 pada pemeliharaan peralatan common
facility gardu induk tegangan Tinggi dan Ekstra
Tinggi.

3.2 Keterampilan

3.2.1 Dasar operasi dan pemeliharaan instalasi GI dan GITET.


3.2.2 Orientasi lapangan pada instalasi GI dan GITET.
3.2.3 Menguji Kapasitas Batere.
3.2.4 Mengukur medan listrik di instalasi GI dan GITET.

4. Sikap Kerja yang Diperlukan

4.1. Teliti.
4.2. Cermat.
4.3. Disiplin.
5. Aspek Penting

Aspek penting yang harus dicapai dengan memperagakan prosedur kerja


dan kriteria unjuk kerja yang konsisten untuk masing-masing sub
kompetensi dari unit melalui penerapan secara umum dan mandiri sesuai
persyaratan perusahaan.

Kode Unit : SCADATEL 008


Judul Unit : melaksanakan pengawasan pemeliharaan
SCADA/TEL.
Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan
penerapan prosedur pemeliharaan yang diperlukan
untuk melaksanakan pengawasan pemeliharaan
SCADA/TEL, sesuai instruction manual dan SOP yang
berlaku.

ELEMEN KRITERIA UNJUK KERJA


KOMPETENSI
1. Merencanakan 1.1. Gambar teknik gardu induk dipelajari sesuai
dan menyiapkan Standing Operation Procedure (SOP).
pelaksanaan 1.2. Tata cara berkomunikasi dipahami dan
pengawasan dilaksana-kan sesuai Standing Operation
pemeliharaan Procedure (SOP) pemeliharaan SCADA/TEL.
SCADA/TEL 1.3. Rencana kerja disusun agar pekerjaan dapat
diselesaikan sesuai jadwal yang ditetapkan.
1.4 Personil berwenang dihubungi untuk
memastikan bahwa pekerjaan telah
dikoordinasikan sesuai Struktur Organisasi
Unit Kerja yang berlaku.
ELEMEN KRITERIA UNJUK KERJA
KOMPETENSI
1.5 Alat kerja, alat Keselamatan Ketenagalistrikan
(K2) dan alat bantu disiapkan sesuai keperluan
dan standar melaksanakan pemeliharaan
SCADA/TEL yang ditetapkan perusahaan.
1.6 Perintah yang diterima diperiksa untuk
memastikan bahwa instruksi dapat
dilaksanakan sesuai standar perusahaan.
1.7 Prosedur dan peraturan Keselamatan
Ketenagalistrikan (K2) dipahami sesuai standar
yang berlaku.
2. Mempersiapkan 2.1 Peralatan Bantu dipasang sesuai Standing
pola evaluasi Operation Procedure (SOP) pelaksanaan
pemeliharaan SCADA/TEL
SCADA/TEL 2.2 Pengawasan pemeliharaan SCADA/TEL
diidentifikasi.
2.3 Daftar periksa (Check list) evaluasi dibuat
sesuai standar dan batasan yang ditetapkan.
2.4 Formulir evaluasi dipersiapkan
2.5 Rancangan evaluasi pemeliharaan SCADA/TEL
di tempat kerja disiapkan sesuai format standar
yang berlaku.
2.6 Perlengkapan kerja disiapkan untuk evaluasi
Pemeliharaan peralatan pemisah (PMS)
3. Melaksanakan 3.1. Evaluasi pengawasan pemeliharaan
evaluasi SCADA/TEL didiskusikan bersama pelaksana
pengawasan pekerjaan.
pemeliharaan 3.2. Hasil pemeliharaan dibandingkan dengan target
SCADA/TEL yg telah ditentukan.
ELEMEN KRITERIA UNJUK KERJA
KOMPETENSI
4. Membuat laporan 4.1. Laporan pekerjaan dibuat sesuai dengan
pekerjaan format dan prosedur yang ditetapkan
perusahaan.
4.2. Berita Acara pekerjaan dibuat sesuai prosedur
yang ditetapkan perusahaan

BATASAN VARIABEL
1. Konteks Variabel
1.1. Standing Operation Procedure (SOP) adalah tata cara/prosedur yang
dimiliki oleh perusahaan dalam pemeliharaan pemeliharaan
SCADA/TEL yang sesuai dengan peraturan dan standar mutu yang
berlaku
1.2. Tegangan Tinggi adalah tegangan yang mempunyai nilai antara 6 kV
sampai dengan 500 kV
2. Peraturan yang diperlukan

2.1 Undang-Undang 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan


2.2 Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2012
2.3 Peraturan Pemerintah Nomor 62 Tahun 2012
2.4 Peraturan Menteri ESDM Nomor 46 Tahun 2017 tentang
Standardisasi Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan
2.5 Peraturan yang berlaku di perusahaan.

3. Norma dan Standar


3.1. Norma
3.1.1. Partisipatif
3.2. Standar
3.2.1 Standing Operation Prosedur (SOP) pemeliharaan peralatan
pemeliharaan SCADA/TEL yang ditetapkan perusahaan.
3.2.2 SOP Komunikasi pemeliharaan peralatan peralatan
pemeliharaan SCADA/TEL yang ditetapkan perusahaan.
3.2.3 SOP Pesyaratan Kerja pemeliharaan peralatan peralatan
pemeliharaan SCADA/TEL.
3.2.4 SOP Pelaksanaan pemeliharaan peralatan peralatan
pemeliharaan SCADA/TEL.
3.2.5 Instruksi Kerja pekerjaan pemeliharaan peralatan peralatan
pemeliharaan SCADA/TEL.
4. Peralatan dan Perlengkapan
4.1. Peralatan
4.1.1. Peralatan utama : APD, Radio komunikasi, Dokumen, SOP, IK
4.2. Perlengkapan dan material.
4.2.1. Buku ceklists
4.2.2. Gambar teknik/single line diagram

PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks Penilaian

1.1 Kompetensi yang berkaitan dengan keterampilan dan sikap kerja,


harus diujikan ditempat kerja atau ditempat lain secara simulasi
dengan kondisi kerja sesuai dengan keadaan normal.
1.2 Kompetensi yang berkaitan dengan pengetahuan, diujikan secara
tertulis, lisan, dan observasi lapangan

2. Persyaratan Kompetensi

2.1. Melaksanakan ketentuan mengenai Keselamatan Ketenagalistrikan


(K2).
2.2. Menggunakan peralatan/perkakas kerja hand tools untuk
pemeliharaan peralatan SCADA/TEL.
2.3. Menginterpretasikan gambar teknik.

3. Pengetahuan dan Keterampilan yang dibutuhkan


3.1 Pengetahuan

3.1.1 Bahan Listrik


3.1.1.1. Konduktor
3.1.1.2. Isolator
3.1.2 Alat Ukur dan Pengukuran besaran listrik
3.1.2.1. Macam alat ukur listrik.
3.1.2.2. Fungsi dan prinsip kerja alat ukur listrik.
3.1.2.3. Penggunaan alat ukur listrik.
3.1.3 TeoriListrik Dasar
3.1.3.1. Arus bolak balik fase satu.
3.1.3.2. Arus bolak balik fase tiga.
3.1.3.3. Hukum Ohm.
3.1.3.4. Hukum Kirchhoff I
3.1.3.5. Rangkaian Resistansi, Induktasi, Kapasitansi dan
Impedansi.
3.1.4 instalasi gardu induk
3.1.4.1. Konstruksi instalasi gardu induk.
3.1.4.2. Peralatan / Komponen instalasi gardu induk.
3.1.4.3. Peralatan Kerja dan material pemeliharaan peralatan
SCADA/TEL
3.1.5 ProsedurKeselamatan Ketenagalistrikan (K2)
3.1.5.3. Peraturan K2
3.1.5.4. Prosedur K2 pada pemeliharaan peralatan
SCADA/TEL.

3.2 Keterampilan

3.2.1 Dasar operasi dan pemeliharaan instalasi GI dan GITET.


3.2.2 Orientasi lapangan pada instalasi GI dan GITET.
3.2.3 Mengukur kondisi gas sulfur hexafloride (SF6).
3.2.4 Mengukur medan listrik di instalasi GI dan GITET.

4. Sikap Kerja yang Diperlukan

4.1. Teliti.
4.2. Cermat.
4.3. Disiplin.

5. Aspek Penting

Aspek penting yang harus dicapai dengan memperagakan prosedur kerja


dan kriteria unjuk kerja yang konsisten untuk masing-masing sub
kompetensi dari unit melalui penerapan secara umum dan mandiri sesuai
persyaratan perusahaan

Kode Unit : D.35.125.01.005.1


Judul Unit : Melaksanakan analisa pemeliharaan GI/GITET.
Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan kegiatan
menganalisa pemeliharaan GI/GITET sesuai standar
dan batasan yang ditetapkan

ELEMEN KRITERIA UNJUK KERJA


KOMPETENSI
1. Menterjemahkan 1.1. Perintah kerja evaluasi pengawasan
dan membuat pemeliharaan GI/GITET.
ELEMEN KRITERIA UNJUK KERJA
KOMPETENSI
intetprestasi 1.2. analisa pemeliharaan GI/GITET diidentifikasi
analisa sesuai dengan standar dan batasan yang
pemeliharaan ditetapkan.
GI/GITET. 1.3. Ilmu pengetahuan terkait dengan analisa
pemeliharaan GI/GITET dipelajari.
2. Menyusun 2.1. analisa pemeliharaan GI/GITET diidentifikasi.
rencana kerja 2.2. Daftar periksa (Check list) evaluasi dibuat
analisa sesuai standar dan batasan yang ditetapkan.
2.3. Formulir evaluasi dipersiapkan
pemeliharaan 2.4. Rancangan analisa pemeliharaan GI/GITET di
GI/GITET tempat kerja disiapkan sesuai format standar
yang berlaku.
2.5. Perlengkapan kerja untuk evaluasi
Pemeliharaan.
3. Melaksanakan 3.1. analisa pemeliharaan GI/GITET didiskusikan
analisa bersama pelaksana pemeriksaan dan
pemeliharaan pengujian.
GI/GITET secara 3.2. Perlengkapan kerja untuk analisa pemeliharaan
menyeluruh GI/GITET digunakan sesuai SOP yang
ditetapkan.
3.3. Pemeliharaan GI/GITET dalam keadaan tidak
bertegangan dan atau dalam keadaan
bertegangan (pdkb).
3.4. analisa pemeliharaan GI/GITET dilaksanakan
sesuai dengan keperluan dan prosedur
pemeliharaan GI/GITET yang berlaku.
3.5. hasil analisa pemeliharaan GI/GITET
dikumpulkan sesuai dengan prosedur yang
telah ditetapkan sebelumnya.
3.6. Hasil analisa pemeliharaan GI/GITET
3.7. Melaksanakan pengawasan pemeliharaan
GI/GITET dengan metode PDKB
3.8. Melaksanakan pengawasan pemeliharaan
GI/GITET
ELEMEN KRITERIA UNJUK KERJA
KOMPETENSI
4. Membandingkan 4.1. Hasil analisa pemeliharaan GI/GITET
analisa dibandingkan berdasarkan validitas, otentik,
pemeliharaan kekinian dan kecukupan.
GI/GITET dengan 4.2. Hasil analisa pemeliharaan GI/GITET

kondisi lapangan. dibandingkan berdasarkan hasil ukur sesuai


prosedur dan batasan standar yang berlaku.
4.3. Hasil analisa pemeliharaan GI/GITET
dibandingkan dengan penugasan.
5. Membuat laporan 5.1. Hasil analisa pemeliharaan GI/GITET
pekerjaan dilaporkan dalam format pemeliharaan.
5.2. Perbedaan hasil analisa pemeliharaan
GI/GITET dicatat dalam format laporan
evaluasi pemeliharaan.

BATASAN VARIABEL
1. Konteks Variabel
1.1. Standing Operation Procedure (SOP) adalah tata cara/prosedur yang
dimiliki oleh perusahaan dalam pelaksanaan analisa pemeliharaan
GI/GITET yang sesuai dengan peraturan dan standar mutu yang
berlaku
2. Peraturan yang diperlukan
2.1 Undang-Undang 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan
2.2 Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2012
2.3 Peraturan Pemerintah Nomor 62 Tahun 2012
2.4 Peraturan Menteri ESDM Nomor 46 Tahun 2017 tentang
Standardisasi Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan
2.5 Peraturan yang berlaku di perusahaan.
3. Norma dan Standar
3.1 Norma
3.1.1 Kode Etik PDKB
3.1.2 Partisipatif
3.2 Standar
3.2.1 Standing Operation Prosedur (SOP) dan Instruksi Kerja (IK)
analisa pemeliharaan GI/GITET yang ditetapkan
perusahaan.
3.2.2 SOP Komunikasi Pengoperasian Jaringan Tegangan Tinggi
yang ditetapkan perusahaan.
3.2.3 SOP Persyaratan Kerja analisa pemeliharaan GI/GITET.
3.2.4 SOP Pelaksanaan analisa pemeliharaan GI/GITET.
3.2.5 Standar PDKB–TT Yang ditetapkan perusahaan.

4. Peralatan dan Perlengkapan


4.1. Peralatan
4.1.1 Peralatan Utama : APD, Radio komunikasi, Dokumen, SOP, IK
4.2. Perlengkapan
4.2.1. Buku ceklists
4.2.2. Gambar teknik/single line diagram

PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks Penilaian
1.1 Kompetensi yang berkaitan dengan keterampilan dan sikap kerja,
harus diujikan ditempat kerja atau ditempat lain secara simulasi
dengan kondisi kerja sesuai dengan keadaan normal.
1.2 Kompetensi yang berkaitan dengan pengetahuan, diujikan secara
tertulis, lisan, dan observasi lapangan
2. Persyaratan Kompetensi
2.1 Melaksanakan ketentuan mengenai Keselamatan Ketenagalistrikan
(K2).
2.2 Menggunakan peralatan/perkakas kerja hand tools untuk
pengawasan pemeliharaan SUTT/SUTET dan atau dengan metode
PDKB.
2.3 Menginterpretasikan gambar teknik.

3. Pengetahuan dan Keterampilan yang dibutuhkan


3.1. Pemeliharaan dilaksanakan di lokasi instalasi terpasang sesuai
dengan keadaan sebenarnya, dengan pengetahuan dan keterampilan
yang dibutuhkan:
3.1.1. Pengetahuan pendukung yang dibutuhkan:
3.1.1.1. Persyaratan kerja analisa pemeliharaan GI/GITET.
3.1.1.2. Ilmu Bahan Listrik.
3.1.1.3. Prosedur Keselamatan Ketenagalistrikan (K2).
3.2. Keterampilan
3.2.1 Dasar operasi dan pemeliharaan jaringan Transmisi.
3.2.2 Orientasi lapangan pada jaringan SUTT.
4. Sikap Kerja yang Diperlukan
4.1. Teliti.
4.2. Cermat.
4.3. Disiplin.

5. Aspek Penting
Aspek penting yang harus dicapai dengan memperagakan prosedur kerja
dan kriteria unjuk kerja yang konsisten untuk masing-masing sub
kompetensi dari unit melalui penerapan secara umum dan mandiri sesuai
persyaratan perusahaan.

Kode Unit : D.35.125.01.005.1


Judul Unit : melaksanakan analisa pemeliharaan bay
transformator.
Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan kegiatan
menganalisa pemeliharaan bay transformator sesuai
standar dan batasan yang ditetapkan

ELEMEN KRITERIA UNJUK KERJA


KOMPETENSI
1. Menterjemahkan 1.1. Perintah kerja evaluasi pengawasan
dan membuat pemeliharaan bay transformator.
intetprestasi 1.2. analisa pemeliharaan bay transformator

analisa diidentifikasi sesuai dengan standar dan

pemeliharaan bay batasan yang ditetapkan.


1.3. Ilmu pengetahuan terkait dengan analisa
transformator.
pemeliharaan bay transformator dipelajari.
2. Menyusun 2.1. analisa pemeliharaan bay transformator
rencana kerja diidentifikasi.
analisa 2.2. Daftar periksa (Check list) evaluasi dibuat
sesuai standar dan batasan yang ditetapkan.
2.3. Formulir evaluasi dipersiapkan
ELEMEN KRITERIA UNJUK KERJA
KOMPETENSI
pemeliharaan bay 2.4. Rancangan analisa pemeliharaan bay
transformator transformator di tempat kerja disiapkan sesuai
format standar yang berlaku.
2.5. Perlengkapan kerja untuk evaluasi
Pemeliharaan.
3. Melaksanakan 3.1. analisa pemeliharaan bay transformator
analisa didiskusikan bersama pelaksana pemeriksaan
pemeliharaan bay dan pengujian.
transformator 3.2. Perlengkapan kerja untuk analisa pemeliharaan

secara bay transformator digunakan sesuai SOP yang

menyeluruh ditetapkan.
3.3. Pemeliharaan bay transformator dalam
keadaan tidak bertegangan dana tau dalam
keadaan bertegangan (pdkb).
3.4. analisa pemeliharaan bay transformator
dilaksanakan sesuai dengan keperluan dan
prosedur pemeliharaan bay transformator yang
berlaku.
3.5. hasil analisa pemeliharaan bay transformator
dikumpulkan sesuai dengan prosedur yang
telah ditetapkan sebelumnya.
3.6. Hasil analisa pemeliharaan bay transformator
3.7. Melaksanakan pengawasan pemeliharaan bay
transformator
4. Membandingkan 4.1. Hasil analisa pemeliharaan bay transformator
analisa dibandingkan berdasarkan validitas, otentik,
pemeliharaan bay kekinian dan kecukupan.
transformator 4.2. Hasil analisa pemeliharaan bay transformator

dengan kondisi dibandingkan berdasarkan hasil ukur sesuai

lapangan. prosedur dan batasan standar yang berlaku.


4.3. Hasil analisa pemeliharaan bay transformator
dibandingkan dengan penugasan.
5. Membuat laporan 5.1. Hasil analisa pemeliharaan bay transformator
analisa dilaporkan dalam format pemeliharaan.
ELEMEN KRITERIA UNJUK KERJA
KOMPETENSI
pemeliharaan bay 5.2. Perbedaan hasil analisa pemeliharaan bay
transformator transformator dicatat dalam format laporan
evaluasi pemeliharaan.

BATASAN VARIABEL
1. Konteks Variabel
1.1. Standing Operation Procedure (SOP) adalah tata cara/prosedur yang
dimiliki oleh perusahaan dalam pelaksanaan analisa pemeliharaan
bay transformator yang sesuai dengan peraturan dan standar mutu
yang berlaku
2. Peraturan yang diperlukan
2.1 Undang-Undang 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan
2.2 Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2012
2.3 Peraturan Pemerintah Nomor 62 Tahun 2012
2.4 Peraturan Menteri ESDM Nomor 46 Tahun 2017 tentang
Standardisasi Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan
2.5 Peraturan yang berlaku di perusahaan.
3. Norma dan Standar
3.1 Norma
3.1.1 Kode Etik PDKB
3.1.2 Partisipatif
3.2 Standar
3.2.1 Standing Operation Prosedur (SOP) dan Instruksi Kerja (IK)
analisa pemeliharaan bay transformator yang ditetapkan
perusahaan.
3.2.2 SOP Komunikasi Pengoperasian Jaringan Tegangan Tinggi
yang ditetapkan perusahaan.
3.2.3 SOP Persyaratan Kerja analisa pemeliharaan bay
transformator.
3.2.4 SOP Pelaksanaan analisa pemeliharaan bay transformator.
3.2.5 Standar PDKB–TT Yang ditetapkan perusahaan.

4. Peralatan dan Perlengkapan


4.1. Peralatan
4.1.1 Peralatan Utama : APD, Radio komunikasi, Dokumen, SOP, IK
4.2. Perlengkapan
4.2.1. Buku ceklists
4.2.2. Gambar teknik/single line diagram

PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks Penilaian
1.1 Kompetensi yang berkaitan dengan keterampilan dan sikap kerja,
harus diujikan ditempat kerja atau ditempat lain secara simulasi
dengan kondisi kerja sesuai dengan keadaan normal.
1.2 Kompetensi yang berkaitan dengan pengetahuan, diujikan secara
tertulis, lisan, dan observasi lapangan
2. Persyaratan Kompetensi
2.1 Melaksanakan ketentuan mengenai Keselamatan Ketenagalistrikan
(K2).
2.2 Menggunakan peralatan/perkakas kerja hand tools untuk
pengawasan pemeliharaan SUTT/SUTET dan atau dengan metode
PDKB.
2.3 Menginterpretasikan gambar teknik.

3. Pengetahuan dan Keterampilan yang dibutuhkan


3.1. Pemeliharaan dilaksanakan di lokasi instalasi terpasang sesuai
dengan keadaan sebenarnya, dengan pengetahuan dan keterampilan
yang dibutuhkan:
3.1.1. Pengetahuan pendukung yang dibutuhkan:
3.1.1.1. Persyaratan kerja analisa pemeliharaan bay
transformator.
3.1.1.2. Ilmu Bahan Listrik.
3.1.1.3. Prosedur Keselamatan Ketenagalistrikan (K2).
3.2. Keterampilan
3.2.1 Dasar operasi dan pemeliharaan jaringan Transmisi.
3.2.2 Orientasi lapangan pada jaringan SUTT.
4. Sikap Kerja yang Diperlukan
4.1. Teliti.
4.2. Cermat.
4.3. Disiplin.
5. Aspek Penting
Aspek penting yang harus dicapai dengan memperagakan prosedur kerja
dan kriteria unjuk kerja yang konsisten untuk masing-masing sub
kompetensi dari unit melalui penerapan secara umum dan mandiri sesuai
persyaratan perusahaan.

Kode Unit : D.35.125.01.005.1


Judul Unit : melaksanakan analisa pemeliharaan switchgear.
Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan kegiatan
menganalisa pemeliharaan switchgear sesuai standar
dan batasan yang ditetapkan

ELEMEN KRITERIA UNJUK KERJA


KOMPETENSI
1. Menterjemahkan 1.1. Perintah kerja evaluasi pengawasan
dan membuat pemeliharaan bay switchgear.
intetprestasi 1.2. analisa pemeliharaan switchgear diidentifikasi

analisa sesuai dengan standar dan batasan yang

pemeliharaan ditetapkan.
1.3. Ilmu pengetahuan terkait dengan analisa
switchgear.
pemeliharaan switchgear dipelajari.
2. Menyusun 2.1. analisa pemeliharaan switchgear diidentifikasi.
rencana kerja 2.2. Daftar periksa (Check list) evaluasi dibuat
analisa sesuai standar dan batasan yang ditetapkan.
2.3. Formulir evaluasi dipersiapkan
pemeliharaan 2.4. Rancangan analisa pemeliharaan switchgear di
switchgear. tempat kerja disiapkan sesuai format standar
yang berlaku.
2.5. Perlengkapan kerja untuk evaluasi
Pemeliharaan.
3. Melaksanakan 3.1. analisa pemeliharaan switchgear didiskusikan
analisa bersama pelaksana pemeriksaan dan
pemeliharaan pengujian.
ELEMEN KRITERIA UNJUK KERJA
KOMPETENSI
switchgear secara 3.2. Perlengkapan kerja untuk analisa pemeliharaan
menyeluruh switchgear digunakan sesuai SOP yang
ditetapkan.
3.3. Pemeliharaan switchgear dalam keadaan tidak
bertegangan dana tau dalam keadaan
bertegangan (pdkb).
3.4. analisa pemeliharaan switchgear dilaksanakan
sesuai dengan keperluan dan prosedur
pemeliharaan switchgear yang berlaku.
3.5. hasil analisa pemeliharaan switchgear
dikumpulkan sesuai dengan prosedur yang
telah ditetapkan sebelumnya.
3.6. Hasil analisa pemeliharaan switchgear
3.7. Melaksanakan pengawasan pemeliharaan
switchgear
4. Membandingkan 4.1. Hasil analisa pemeliharaan switchgear
analisa dibandingkan berdasarkan validitas, otentik,
pemeliharaan kekinian dan kecukupan.
switchgear dengan 4.2. Hasil analisa pemeliharaan switchgear

kondisi lapangan. dibandingkan berdasarkan hasil ukur sesuai


prosedur dan batasan standar yang berlaku.
4.3. Hasil analisa pemeliharaan switchgear
dibandingkan dengan penugasan.
5. Membuat laporan 5.1. Hasil analisa pemeliharaan switchgear
analisa dilaporkan dalam format pemeliharaan.
pemeliharaan 5.2. Perbedaan hasil analisa pemeliharaan

switchgear switchgear dicatat dalam format laporan


evaluasi pemeliharaan.

BATASAN VARIABEL
1. Konteks Variabel
1.1. Standing Operation Procedure (SOP) adalah tata cara/prosedur yang
dimiliki oleh perusahaan dalam pelaksanaan analisa pemeliharaan
switchgear yang sesuai dengan peraturan dan standar mutu yang
berlaku
2. Peraturan yang diperlukan
2.1 Undang-Undang 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan
2.2 Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2012
2.3 Peraturan Pemerintah Nomor 62 Tahun 2012
2.4 Peraturan Menteri ESDM Nomor 46 Tahun 2017 tentang
Standardisasi Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan
2.5 Peraturan yang berlaku di perusahaan.
3. Norma dan Standar
3.1 Norma
3.1.1 Partisipatif
3.2 Standar
3.2.1 Standing Operation Prosedur (SOP) dan Instruksi Kerja (IK)
analisa pemeliharaan switchgear yang ditetapkan
perusahaan.
3.2.2 SOP Komunikasi Pengoperasian Jaringan Tegangan Tinggi
yang ditetapkan perusahaan.
3.2.3 SOP Persyaratan Kerja analisa pemeliharaan switchgear.
3.2.4 SOP Pelaksanaan analisa pemeliharaan switchgear.

4. Peralatan dan Perlengkapan


4.1. Peralatan
4.1.1. Peralatan Utama : APD, Radio komunikasi, Dokumen, SOP, IK
4.2. Perlengkapan
4.2.1. Buku ceklists
4.2.2. Gambar teknik/single line diagram

PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks Penilaian
1.1 Kompetensi yang berkaitan dengan keterampilan dan sikap kerja,
harus diujikan ditempat kerja atau ditempat lain secara simulasi
dengan kondisi kerja sesuai dengan keadaan normal.
1.2 Kompetensi yang berkaitan dengan pengetahuan, diujikan secara
tertulis, lisan, dan observasi lapangan
2. Persyaratan Kompetensi
2.1 Melaksanakan ketentuan mengenai Keselamatan Ketenagalistrikan
(K2).
2.2 Menggunakan peralatan/perkakas kerja hand tools untuk
pengawasan pemeliharaan SUTT/SUTET dan atau dengan metode
PDKB.
2.3 Menginterpretasikan gambar teknik.

3. Pengetahuan dan Keterampilan yang dibutuhkan


3.1. Pemeliharaan dilaksanakan di lokasi instalasi terpasang sesuai
dengan keadaan sebenarnya, dengan pengetahuan dan keterampilan
yang dibutuhkan:
3.1.1. Pengetahuan pendukung yang dibutuhkan:
3.1.1.1. Persyaratan kerja analisa pemeliharaan switchgear.
3.1.1.2. Ilmu Bahan Listrik.
3.1.1.3. Prosedur Keselamatan Ketenagalistrikan (K2).
3.2. Keterampilan
3.2.1 Dasar operasi dan pemeliharaan jaringan Transmisi.
3.2.2 Orientasi lapangan pada jaringan SUTT.
4. Sikap Kerja yang Diperlukan
4.1. Teliti.
4.2. Cermat.
4.3. Disiplin.

5. Aspek Penting
Aspek penting yang harus dicapai dengan memperagakan prosedur kerja dan
kriteria unjuk kerja yang konsisten untuk masing-masing sub kompetensi dari
unit melalui penerapan secara umum dan mandiri sesuai persyaratan
perusahaan.

Kode Unit : D.35.125.01.005.1


Judul Unit : melaksanakan analisa pemeliharaan common
facility.
Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan kegiatan
menganalisa pemeliharaan common facility sesuai
standar dan batasan yang ditetapkan
ELEMEN KRITERIA UNJUK KERJA
KOMPETENSI
1. Menterjemahkan 1.1. Perintah kerja evaluasi pengawasan
dan membuat pemeliharaan common facility.
intetprestasi 1.2. analisa pemeliharaan common facility

analisa diidentifikasi sesuai dengan standar dan

pemeliharaan batasan yang ditetapkan.


1.3. Ilmu pengetahuan terkait dengan analisa
common facility.
pemeliharaan common facility dipelajari.
2. Menyusun 2.1. analisa pemeliharaan common facility
rencana kerja diidentifikasi.
analisa 2.2. Daftar periksa (Check list) evaluasi dibuat

pemeliharaan sesuai standar dan batasan yang ditetapkan.


2.3. Formulir evaluasi dipersiapkan
common facility 2.4. Rancangan analisa pemeliharaan common
facility di tempat kerja disiapkan sesuai format
standar yang berlaku.
2.5. Perlengkapan kerja untuk evaluasi
Pemeliharaan.
3. Melaksanakan 3.1. analisa pemeliharaan common facility
analisa didiskusikan bersama pelaksana pemeriksaan
pemeliharaan dan pengujian.
common facility 3.2. Perlengkapan kerja untuk analisa pemeliharaan
secara common facility digunakan sesuai SOP yang

menyeluruh ditetapkan.
3.3. Pemeliharaan common facility dalam keadaan
tidak bertegangan dana tau dalam keadaan
bertegangan (pdkb).
3.4. analisa pemeliharaan common facility
dilaksanakan sesuai dengan keperluan dan
prosedur pemeliharaan common facility yang
berlaku.
3.5. hasil analisa pemeliharaan common facility
dikumpulkan sesuai dengan prosedur yang
telah ditetapkan sebelumnya.
3.6. Hasil analisa pemeliharaan common facility
ELEMEN KRITERIA UNJUK KERJA
KOMPETENSI
3.7. Melaksanakan pengawasan pemeliharaan
common facility
4. Membandingkan 4.1. Hasil analisa pemeliharaan common facility
analisa dibandingkan berdasarkan validitas, otentik,
pemeliharaan kekinian dan kecukupan.
common facility. 4.2. Hasil analisa pemeliharaan common facility
dibandingkan berdasarkan hasil ukur sesuai
prosedur dan batasan standar yang berlaku.
4.3. Hasil analisa pemeliharaan common facility
dibandingkan dengan penugasan.
5. Membuat laporan 5.1. Hasil analisa pemeliharaan common facility
analisa dilaporkan dalam format pemeliharaan.
pemeliharaan 5.2. Perbedaan hasil analisa pemeliharaan common

common facility facility dicatat dalam format laporan evaluasi


pemeliharaan.

BATASAN VARIABEL
1. Konteks Variabel
1.1. Standing Operation Procedure (SOP) adalah tata cara/prosedur yang
dimiliki oleh perusahaan dalam pelaksanaan analisa pemeliharaan
common facility yang sesuai dengan peraturan dan standar mutu
yang berlaku
2. Peraturan yang diperlukan
2.1 Undang-Undang 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan
2.2 Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2012
2.3 Peraturan Pemerintah Nomor 62 Tahun 2012
2.4 Peraturan Menteri ESDM Nomor 46 Tahun 2017 tentang
Standardisasi Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan
2.5 Peraturan yang berlaku di perusahaan.
3. Norma dan Standar
3.1 Norma
3.1.1 Partisipatif
3.2 Standar
3.2.1 Standing Operation Prosedur (SOP) dan Instruksi Kerja (IK)
analisa pemeliharaan common facility yang ditetapkan
perusahaan.
3.2.2 SOP Komunikasi Pengoperasian instalasi gardu induk yang
ditetapkan perusahaan.
3.2.3 SOP Persyaratan Kerja analisa pemeliharaan common facility.
3.2.4 SOP Pelaksanaan analisa pemeliharaan common facility.

4. Peralatan dan Perlengkapan


4.1. Peralatan
4.1.1. Peralatan Utama : APD, Radio komunikasi, Dokumen, SOP, IK
4.2. Perlengkapan
4.2.1. Buku ceklists
4.2.2. Gambar teknik/single line diagram

PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks Penilaian
1.1 Kompetensi yang berkaitan dengan keterampilan dan sikap kerja,
harus diujikan ditempat kerja atau ditempat lain secara simulasi
dengan kondisi kerja sesuai dengan keadaan normal.
1.2 Kompetensi yang berkaitan dengan pengetahuan, diujikan secara
tertulis, lisan, dan observasi lapangan
2. Persyaratan Kompetensi
2.1 Melaksanakan ketentuan mengenai Keselamatan Ketenagalistrikan
(K2).
2.2 Menggunakan peralatan/perkakas kerja hand tools untuk
pengawasan pemeliharaan common facility.
2.3 Menginterpretasikan gambar teknik.

3. Pengetahuan dan Keterampilan yang dibutuhkan


3.1. Pemeliharaan dilaksanakan di lokasi instalasi terpasang sesuai
dengan keadaan sebenarnya, dengan pengetahuan dan keterampilan
yang dibutuhkan:
3.1.1. Pengetahuan pendukung yang dibutuhkan:
3.1.1.1. Persyaratan kerja analisa pemeliharaan common
facility.
3.1.1.2. Ilmu Bahan Listrik.
3.1.1.3. Prosedur Keselamatan Ketenagalistrikan (K2).
3.2. Keterampilan
3.2.1 Dasar operasi dan pemeliharaan gardu induk.
3.2.2 Orientasi lapangan pada gardu induk.
4. Sikap Kerja yang Diperlukan
4.1. Teliti.
4.2. Cermat.
4.3. Disiplin.

5. Aspek Penting
Aspek penting yang harus dicapai dengan memperagakan prosedur kerja
dan kriteria unjuk kerja yang konsisten untuk masing-masing sub
kompetensi dari unit melalui penerapan secara umum dan mandiri sesuai
persyaratan perusahaan

Kode Unit : D.35.125.01.005.1


Judul Unit : Mengendalikan dan Mengkoordinasikan
Pelaksanaan Pemeliharaan Saluran Udara tegangan
tinggi dan ekstre tinggi (SUTT/SUTET) dan Kabel Tanah
Tegangan Tinggi (SKTT)/Saluran Kabel Laut Tegangan
Tinggi (SKLT), Lengkap Dengan Sarana Bantunya.
Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan kegiatan
Pengendalian dan Pengkoordinasian Pelaksanaan
Pemeliharaan Saluran Udara tegangan tinggi dan ekstre
tinggi (SUTT/SUTET) dan Kabel Tanah Tegangan Tinggi
(SKTT)/Saluran Kabel Laut Tegangan Tinggi (SKLT),
Lengkap Dengan Sarana Bantunya sesuai standar dan
batasan yang ditetapkan

ELEMEN KRITERIA UNJUK KERJA


KOMPETENSI
1. Merencanakan 1.1. Perintah kerja pengendalian dan
pengendalian dan pengkoordinasian Pelaksanaan pemeliharaan
pengkoordinasian SUTT/SUTET dan SKTT/SKLT.
ELEMEN KRITERIA UNJUK KERJA
KOMPETENSI
Pelaksanaan 1.2. pengendalian dan pengkoordinasian
Pemeliharaan Pelaksanaan pemeliharaan SUTT/SUTET dan
SUTT/SUTET dan SKTT/SKLT diidentifikasi sesuai dengan
SKTT /SKLT, standar dan batasan yang ditetapkan.
1.3. Ilmu pengetahuan terkait dengan pengendalian
dan pengkoordinasian Pelaksanaan
pemeliharaan SUTT/SUTET dan SKTT/SKLT
dipelajari.
2. Mempersiapkan 2.1. pengendalian dan pengkoordinasian
pola pengendalian Pelaksanaan pemeliharaan SUTT/SUTET dan
dan SKTT/SKLT diidentifikasi.
pengkoordinasian 2.2. Daftar periksa (Check list) pengendalian dan

Pelaksanaan pengkoordinasian Pelaksanaan dibuat sesuai

pemeliharaan standar dan batasan yang ditetapkan.


2.3. Formulir evaluasi dipersiapkan
SUTT/SUTET dan 2.4. Rancangan pengendalian dan pengkoordinasian
SKTT/SKLT Pelaksanaan pemeliharaan SUTT/SUTET dan
SKTT/SKLT di tempat kerja disiapkan sesuai
format standar yang berlaku.
2.5. Perlengkapan kerja untuk pengendalian dan
pengkoordinasian Pelaksanaan pemeliharaan
SUTT/SUTET dan SKTT/SKLT.
3. Melaksanakan 3.1. pengendalian dan pengkoordinasian
pengendalian dan Pelaksanaan pemeliharaan SUTT/SUTET dan
pengkoordinasian SKTT/SKLT didiskusikan bersama pelaksana
Pelaksanaan pemeriksaan dan pengujian.
pemeliharaan 3.2. Perlengkapan kerja untuk pengendalian dan

SUTT/SUTET dan pengkoordinasian Pelaksanaan pemeliharaan

SKTT/SKLT secara SUTT/SUTET dan SKTT/SKLT digunakan

menyeluruh sesuai SOP yang ditetapkan.


3.3. Pemeliharaan SUTT/SUTET dalam keadaan
tidak bertegangan dana tau dalam keadaan
bertegangan (pdkb).
ELEMEN KRITERIA UNJUK KERJA
KOMPETENSI
3.4. pengendalian dan pengkoordinasian
Pelaksanaan pemeliharaan SUTT/SUTET dan
SKTT/SKLT dilaksanakan sesuai dengan
keperluan dan prosedur pemeliharaan
SUTT/SUTET dan SKTT/SKLT yang berlaku.
3.5. hasil pengendalian dan pengkoordinasian
Pelaksanaan pemeliharaan SUTT/SUTET dan
SKTT/SKLT dikumpulkan sesuai dengan
prosedur yang telah ditetapkan sebelumnya.
3.6. Hasil pengendalian dan pengkoordinasian
Pelaksanaan pemeliharaan SUTT/SUTET dan
SKTT/SKLT.
4. Membandingkan 4.1. Hasil pengendalian dan pengkoordinasian
pengendalian dan Pelaksanaan pemeliharaan SUTT/SUTET dan
pengkoordinasian SKTT/SKLT dibandingkan berdasarkan
Pelaksanaan validitas, otentik, kekinian dan kecukupan.
pemeliharaan 4.2. Hasil pengendalian dan pengkoordinasian

SUTT/SUTET dan Pelaksanaan pemeliharaan SUTT/SUTET dan

SKTT/SKLT SKTT/SKLT dibandingkan berdasarkan hasil


ukur sesuai prosedur dan batasan standar
yang berlaku.
4.3. Hasil pengendalian dan pengkoordinasian
Pelaksanaan pemeliharaan SUTT/SUTET dan
SKTT/SKLT dibandingkan dengan penugasan.
5. Membuat laporan 5.1. Hasil pengendalian dan pengkoordinasian
pengendalian dan Pelaksanaan pemeliharaan SUTT/SUTET dan
pengkoordinasian SKTT/SKLT dilaporkan dalam format
Pelaksanaan pemeliharaan.
pemeliharaan 5.2. Perbedaan hasil a pengendalian dan

SUTT/SUTET dan pengkoordinasian Pelaksanaan pemeliharaan

SKTT/SKLT SUTT/SUTET dan SKTT/SKLT dicatat dalam


format laporan evaluasi pemeliharaan.
BATASAN VARIABEL
1. Konteks Variabel
1.1. Standing Operation Procedure (SOP) adalah tata cara/prosedur yang
dimiliki oleh perusahaan dalam pengendalian dan pengkoordinasian
Pelaksanaan pemeliharaan SUTT/SUTET dan SKTT/SKLT yang
sesuai dengan peraturan dan standar mutu yang berlaku
2. Peraturan yang diperlukan
2.1 Undang-Undang 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan
2.2 Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2012
2.3 Peraturan Pemerintah Nomor 62 Tahun 2012
2.4 Peraturan Menteri ESDM Nomor 46 Tahun 2017 tentang
Standardisasi Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan
2.5 Peraturan yang berlaku di perusahaan.
3. Norma dan Standar
3.1 Norma
3.1.1 Kode Etik PDKB
3.1.2 Partisipatif
3.2 Standar
3.2.1 Standing Operation Prosedur (SOP) dan Instruksi Kerja (IK)
pengendalian dan pengkoordinasian Pelaksanaan
pemeliharaan SUTT/SUTET dan SKTT/SKLT yang ditetapkan
perusahaan.
3.2.2 SOP Komunikasi Pengoperasian Jaringan Tegangan Tinggi
yang ditetapkan perusahaan.
3.2.3 SOP Persyaratan Kerja pengendalian dan pengkoordinasian
Pelaksanaan pemeliharaan SUTT/SUTET dan SKTT/SKLT.
3.2.4 SOP Pelaksanaan pengendalian dan pengkoordinasian
Pelaksanaan pemeliharaan SUTT/SUTET dan SKTT/SKLT.
3.2.5 Standar PDKB–TT Yang ditetapkan perusahaan.

4. Peralatan dan Perlengkapan


4.1. Peralatan
4.1.1 Peralatan Utama : APD, Radio komunikasi, Dokumen, SOP, IK
4.2. Perlengkapan
4.2.1. Buku ceklists
4.2.2. Gambar teknik/single line diagram
PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks Penilaian
1.1 Kompetensi yang berkaitan dengan keterampilan dan sikap kerja,
harus diujikan ditempat kerja atau ditempat lain secara simulasi
dengan kondisi kerja sesuai dengan keadaan normal.
1.2 Kompetensi yang berkaitan dengan pengetahuan, diujikan secara
tertulis, lisan, dan observasi lapangan
2. Persyaratan Kompetensi
2.1 Melaksanakan ketentuan mengenai Keselamatan Ketenagalistrikan
(K2).
2.2 Menggunakan peralatan/perkakas kerja hand tools untuk
pengendalian dan pengkoordinasian Pelaksanaan pemeliharaan
SUTT/SUTET dan SKTT/SKLT dan atau dengan metode PDKB.
2.3 Menginterpretasikan gambar teknik.

3. Pengetahuan dan Keterampilan yang dibutuhkan


3.1. Pemeliharaan dilaksanakan di lokasi instalasi terpasang sesuai
dengan keadaan sebenarnya, dengan pengetahuan dan keterampilan
yang dibutuhkan:
3.1.1. Pengetahuan pendukung yang dibutuhkan:
3.1.1.1. Persyaratan kerja pengendalian dan
pengkoordinasian Pelaksanaan pemeliharaan
SUTT/SUTET dan SKTT/SKLT.
3.1.1.2. Ilmu Bahan Listrik.
3.1.1.3. Prosedur Keselamatan Ketenagalistrikan (K2).
3.2. Keterampilan
3.2.1 Dasar operasi dan pemeliharaan jaringan Transmisi.
3.2.2 Orientasi lapangan pada jaringan SUTT.
4. Sikap Kerja yang Diperlukan
4.1. Teliti.
4.2. Cermat.
4.3. Disiplin.

5. Aspek Penting
Aspek penting yang harus dicapai dengan memperagakan prosedur kerja
dan kriteria unjuk kerja yang konsisten untuk masing-masing sub
kompetensi dari unit melalui penerapan secara umum dan mandiri sesuai
persyaratan perusahaan

Kode Unit : D.35.125.01.005.1


Judul Unit : Mengendalikan dan Mengkoordinasikan
pemeliharaan bay transformator.
Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan kegiatan
Pengendalian dan Pengkoordinasian Pelaksanaan
pemeliharaan bay transformator, Lengkap Dengan
Sarana Bantunya sesuai standar dan batasan yang
ditetapkan

ELEMEN KRITERIA UNJUK KERJA


KOMPETENSI
1. Merencanakan 1.1. Perintah kerja pengendalian dan
pengendalian dan pengkoordinasian Pelaksanaan pemeliharaan
pengkoordinasian bay transformator.
Pelaksanaan 1.2. pengendalian dan pengkoordinasian

pemeliharaan bay Pelaksanaan pemeliharaan bay transformator

transformator, diidentifikasi sesuai dengan standar dan


batasan yang ditetapkan.
1.3. Ilmu pengetahuan terkait dengan pengendalian
dan pengkoordinasian Pelaksanaan
pemeliharaan bay transformator dipelajari.
2. Mempersiapkan 2.1. pengendalian dan pengkoordinasian
pola pengendalian Pelaksanaan pemeliharaan bay transformator
dan diidentifikasi.
pengkoordinasian 2.2. Daftar periksa (Check list) pengendalian dan

Pelaksanaan pengkoordinasian Pelaksanaan dibuat sesuai


standar dan batasan yang ditetapkan.
2.3. Formulir evaluasi dipersiapkan
ELEMEN KRITERIA UNJUK KERJA
KOMPETENSI
pemeliharaan bay 2.4. Rancangan pengendalian dan pengkoordinasian
transformator Pelaksanaan pemeliharaan bay transformator di
tempat kerja disiapkan sesuai format standar
yang berlaku.
2.5. Perlengkapan kerja untuk pengendalian dan
pengkoordinasian Pelaksanaan pemeliharaan
bay transformator
3. Melaksanakan 3.1. pengendalian dan pengkoordinasian
pengendalian dan Pelaksanaan pemeliharaan bay transformator
pengkoordinasian didiskusikan bersama pelaksana pemeriksaan
Pelaksanaan dan pengujian.
pemeliharaan bay 3.2. Perlengkapan kerja untuk pengendalian dan

transformator pengkoordinasian Pelaksanaan pemeliharaan


bay transformator digunakan sesuai SOP yang
ditetapkan.
3.3. pemeliharaan bay transformator dalam
keadaan tidak bertegangan dana tau dalam
keadaan bertegangan (pdkb).
3.4. pengendalian dan pengkoordinasian
Pelaksanaan pemeliharaan bay transformator
dilaksanakan sesuai dengan keperluan dan
prosedur pemeliharaan bay transformator yang
berlaku.
3.5. hasil pengendalian dan pengkoordinasian
Pelaksanaan pemeliharaan bay transformator
dikumpulkan sesuai dengan prosedur yang
telah ditetapkan sebelumnya.
3.6. Hasil pengendalian dan pengkoordinasian
Pelaksanaan pemeliharaan bay transformator.
3.7. melaksanakan analisa pemeliharaan bay
transformator
ELEMEN KRITERIA UNJUK KERJA
KOMPETENSI
4. Membandingkan 4.1. Hasil pengendalian dan pengkoordinasian
pengendalian dan Pelaksanaan pemeliharaan SUTT/SUTET dan
pengkoordinasian SKTT/SKLT dibandingkan berdasarkan
Pelaksanaan validitas, otentik, kekinian dan kecukupan.
pemeliharaan bay 4.2. Hasil pengendalian dan pengkoordinasian

transformator Pelaksanaan pemeliharaan bay transformator


dibandingkan berdasarkan hasil ukur sesuai
prosedur dan batasan standar yang berlaku.
4.3. Hasil pengendalian dan pengkoordinasian
Pelaksanaan pemeliharaan bay transformator
dibandingkan dengan penugasan.
5. Membuat laporan 5.1. Hasil pengendalian dan pengkoordinasian
pengendalian dan Pelaksanaan pemeliharaan bay transformator
pengkoordinasian dilaporkan dalam format pemeliharaan.
Pelaksanaan 5.2. Perbedaan hasil a pengendalian dan

pemeliharaan bay pengkoordinasian Pelaksanaan pemeliharaan

transformator bay transformator dicatat dalam format laporan


evaluasi pemeliharaan.

BATASAN VARIABEL
1. Konteks Variabel
1.1. Standing Operation Procedure (SOP) adalah tata cara/prosedur yang
dimiliki oleh perusahaan dalam pengendalian dan pengkoordinasian
Pelaksanaan pemeliharaan bay transformator yang sesuai dengan
peraturan dan standar mutu yang berlaku
2. Peraturan yang diperlukan
2.1 Undang-Undang 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan
2.2 Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2012
2.3 Peraturan Pemerintah Nomor 62 Tahun 2012
2.4 Peraturan Menteri ESDM Nomor 46 Tahun 2017 tentang
Standardisasi Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan
2.5 Peraturan yang berlaku di perusahaan.
3. Norma dan Standar
3.1 Norma
3.1.1 Partisipatif
3.2 Standar
3.2.1 Standing Operation Prosedur (SOP) dan Instruksi Kerja (IK)
pengendalian dan pengkoordinasian Pelaksanaan
pemeliharaan bay transformator yang ditetapkan
perusahaan.
3.2.2 SOP Komunikasi Pemeliharaan bay transformator yang
ditetapkan perusahaan.
3.2.3 SOP Persyaratan Kerja pengendalian dan pengkoordinasian
Pelaksanaan pemeliharaan bay transformator.
3.2.4 SOP Pelaksanaan pengendalian dan pengkoordinasian
Pelaksanaan pemeliharaan bay transformator.

4. Peralatan dan Perlengkapan


4.1. Peralatan
4.1.1 Peralatan Utama : APD, Radio komunikasi, Dokumen, SOP, IK
4.2. Perlengkapan
4.2.1. Buku ceklists
4.2.2. Gambar teknik/single line diagram

PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks Penilaian
1.1 Kompetensi yang berkaitan dengan keterampilan dan sikap kerja,
harus diujikan ditempat kerja atau ditempat lain secara simulasi
dengan kondisi kerja sesuai dengan keadaan normal.
1.2 Kompetensi yang berkaitan dengan pengetahuan, diujikan secara
tertulis, lisan, dan observasi lapangan
2. Persyaratan Kompetensi
2.1 Melaksanakan ketentuan mengenai Keselamatan Ketenagalistrikan
(K2).
2.2 Menggunakan peralatan/perkakas kerja hand tools untuk
pengendalian dan pengkoordinasian Pelaksanaan pemeliharaan bay
transformator dan atau dengan metode PDKB.
2.3 Menginterpretasikan gambar teknik.

3. Pengetahuan dan Keterampilan yang dibutuhkan


3.1. Pemeliharaan dilaksanakan di lokasi instalasi terpasang sesuai
dengan keadaan sebenarnya, dengan pengetahuan dan keterampilan
yang dibutuhkan:
3.1.1. Pengetahuan pendukung yang dibutuhkan:
3.1.1.1. Persyaratan kerja pengendalian dan
pengkoordinasian Pelaksanaan pemeliharaan bay
transformator.
3.1.1.2. Ilmu Bahan Listrik.
3.1.1.3. Prosedur Keselamatan Ketenagalistrikan (K2).
3.2. Keterampilan
3.2.1 Dasar operasi dan pemeliharaan jaringan Transmisi.
3.2.2 Orientasi lapangan pada jaringan SUTT.
4. Sikap Kerja yang Diperlukan
4.1. Teliti.
4.2. Cermat.
4.3. Disiplin.

5. Aspek Penting
Aspek penting yang harus dicapai dengan memperagakan prosedur kerja
dan kriteria unjuk kerja yang konsisten untuk masing-masing sub
kompetensi dari unit melalui penerapan secara umum dan mandiri sesuai
persyaratan perusahaan.

Kode Unit : D.35.125.01.005.1


Judul Unit : Mengendalikan dan Mengkoordinasikan
pemeliharaan bay transformator.
Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan kegiatan
Pengendalian dan Pengkoordinasian Pelaksanaan
pemeliharaan bay transformator, Lengkap Dengan
Sarana Bantunya sesuai standar dan batasan yang
ditetapkan
ELEMEN KRITERIA UNJUK KERJA
KOMPETENSI
1. Merencanakan 1.1. Perintah kerja pengendalian dan
pengendalian dan pengkoordinasian Pelaksanaan pemeliharaan
pengkoordinasian bay transformator.
Pelaksanaan 1.2. pengendalian dan pengkoordinasian

pemeliharaan bay Pelaksanaan pemeliharaan bay transformator

transformator, diidentifikasi sesuai dengan standar dan


batasan yang ditetapkan.
1.3. Ilmu pengetahuan terkait dengan pengendalian
dan pengkoordinasian Pelaksanaan
pemeliharaan bay transformator dipelajari.
2. Mempersiapkan 2.1. pengendalian dan pengkoordinasian
pola pengendalian Pelaksanaan pemeliharaan bay transformator
dan diidentifikasi.
pengkoordinasian 2.2. Daftar periksa (Check list) pengendalian dan

Pelaksanaan pengkoordinasian Pelaksanaan dibuat sesuai

pemeliharaan bay standar dan batasan yang ditetapkan.


2.3. Formulir evaluasi dipersiapkan
transformator 2.4. Rancangan pengendalian dan pengkoordinasian
Pelaksanaan pemeliharaan bay transformator di
tempat kerja disiapkan sesuai format standar
yang berlaku.
2.5. Perlengkapan kerja untuk pengendalian dan
pengkoordinasian Pelaksanaan pemeliharaan
bay transformator
3. Melaksanakan 3.1. pengendalian dan pengkoordinasian
pengendalian dan Pelaksanaan pemeliharaan bay transformator
pengkoordinasian didiskusikan bersama pelaksana pemeriksaan
Pelaksanaan dan pengujian.
pemeliharaan bay 3.2. Perlengkapan kerja untuk pengendalian dan

transformator pengkoordinasian Pelaksanaan pemeliharaan


bay transformator digunakan sesuai SOP yang
ditetapkan.
ELEMEN KRITERIA UNJUK KERJA
KOMPETENSI
3.3. pemeliharaan bay transformator dalam
keadaan tidak bertegangan dana tau dalam
keadaan bertegangan (pdkb).
3.4. pengendalian dan pengkoordinasian
Pelaksanaan pemeliharaan bay transformator
dilaksanakan sesuai dengan keperluan dan
prosedur pemeliharaan bay transformator yang
berlaku.
3.5. hasil pengendalian dan pengkoordinasian
Pelaksanaan pemeliharaan bay transformator
dikumpulkan sesuai dengan prosedur yang
telah ditetapkan sebelumnya.
3.6. Hasil pengendalian dan pengkoordinasian
Pelaksanaan pemeliharaan bay transformator.
3.7. melaksanakan analisa pemeliharaan bay
transformator
4. Membandingkan 4.1. Hasil pengendalian dan pengkoordinasian
pengendalian dan Pelaksanaan pemeliharaan SUTT/SUTET dan
pengkoordinasian SKTT/SKLT dibandingkan berdasarkan
Pelaksanaan validitas, otentik, kekinian dan kecukupan.
pemeliharaan bay 4.2. Hasil pengendalian dan pengkoordinasian
transformator Pelaksanaan pemeliharaan bay transformator
dibandingkan berdasarkan hasil ukur sesuai
prosedur dan batasan standar yang berlaku.
4.3. Hasil pengendalian dan pengkoordinasian
Pelaksanaan pemeliharaan bay transformator
dibandingkan dengan penugasan.
5. Membuat laporan 5.1. Hasil pengendalian dan pengkoordinasian
pengendalian dan Pelaksanaan pemeliharaan bay transformator
pengkoordinasian dilaporkan dalam format pemeliharaan.
ELEMEN KRITERIA UNJUK KERJA
KOMPETENSI
Pelaksanaan 5.2. Perbedaan hasil a pengendalian dan
pemeliharaan bay pengkoordinasian Pelaksanaan pemeliharaan
transformator bay transformator dicatat dalam format laporan
evaluasi pemeliharaan.

BATASAN VARIABEL
1. Konteks Variabel
1.1. Standing Operation Procedure (SOP) adalah tata cara/prosedur yang
dimiliki oleh perusahaan dalam pengendalian dan pengkoordinasian
Pelaksanaan pemeliharaan bay transformator yang sesuai dengan
peraturan dan standar mutu yang berlaku
2. Peraturan yang diperlukan
2.1 Undang-Undang 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan
2.2 Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2012
2.3 Peraturan Pemerintah Nomor 62 Tahun 2012
2.4 Peraturan Menteri ESDM Nomor 46 Tahun 2017 tentang
Standardisasi Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan
2.5 Peraturan yang berlaku di perusahaan.
3. Norma dan Standar
3.1 Norma
3.1.1 Partisipatif
3.2 Standar
3.2.1 Standing Operation Prosedur (SOP) dan Instruksi Kerja (IK)
pengendalian dan pengkoordinasian Pelaksanaan
pemeliharaan bay transformator yang ditetapkan
perusahaan.
3.2.2 SOP Komunikasi Pengoperasian Jaringan Tegangan Tinggi
yang ditetapkan perusahaan.
3.2.3 SOP Persyaratan Kerja pengendalian dan pengkoordinasian
Pelaksanaan pemeliharaan bay transformator.
3.2.4 SOP Pelaksanaan pengendalian dan pengkoordinasian
Pelaksanaan pemeliharaan bay transformator.
3.2.5 Standar PDKB–TT Yang ditetapkan perusahaan.
4. Peralatan dan Perlengkapan
4.1. Peralatan
4.1.1 Peralatan Utama : APD, Radio komunikasi, Dokumen, SOP, IK
4.2. Perlengkapan
4.2.1. Buku ceklists
4.2.2. Gambar teknik/single line diagram

PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks Penilaian
1.1 Kompetensi yang berkaitan dengan keterampilan dan sikap kerja,
harus diujikan ditempat kerja atau ditempat lain secara simulasi
dengan kondisi kerja sesuai dengan keadaan normal.
1.2 Kompetensi yang berkaitan dengan pengetahuan, diujikan secara
tertulis, lisan, dan observasi lapangan
2. Persyaratan Kompetensi
2.1 Melaksanakan ketentuan mengenai Keselamatan Ketenagalistrikan
(K2).
2.2 Menggunakan peralatan/perkakas kerja hand tools untuk
pengendalian dan pengkoordinasian Pelaksanaan pemeliharaan bay
transformator dan atau dengan metode PDKB.
2.3 Menginterpretasikan gambar teknik.

3. Pengetahuan dan Keterampilan yang dibutuhkan


3.1. Pemeliharaan dilaksanakan di lokasi instalasi terpasang sesuai
dengan keadaan sebenarnya, dengan pengetahuan dan keterampilan
yang dibutuhkan:
3.1.1. Pengetahuan pendukung yang dibutuhkan:
3.1.1.1. Persyaratan kerja pengendalian dan
pengkoordinasian Pelaksanaan pemeliharaan bay
transformator.
3.1.1.2. Ilmu Bahan Listrik.
3.1.1.3. Prosedur Keselamatan Ketenagalistrikan (K2).
3.2. Keterampilan
3.2.3 Dasar operasi dan pemeliharaan jaringan Transmisi.
3.2.4 Orientasi lapangan pada jaringan SUTT.
4. Sikap Kerja yang Diperlukan
4.1. Teliti.
4.2. Cermat.
4.3. Disiplin.

5. Aspek Penting
Aspek penting yang harus dicapai dengan memperagakan prosedur kerja
dan kriteria unjuk kerja yang konsisten untuk masing-masing sub
kompetensi dari unit melalui penerapan secara umum dan mandiri sesuai
persyaratan perusahaan.
Kode Unit : D.35.125.01.005.1
Judul Unit : Mengendalikan dan Mengkoordinasikan
pemeliharaan switchgear.
Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan kegiatan
Pengendalian dan Pengkoordinasian Pelaksanaan
pemeliharaan switchgear, Lengkap Dengan Sarana
Bantunya sesuai standar dan batasan yang ditetapkan

ELEMEN KRITERIA UNJUK KERJA


KOMPETENSI
1. Merencanakan 1.1. Perintah kerja pengendalian dan
pengendalian dan pengkoordinasian Pelaksanaan pemeliharaan
pengkoordinasian switchgear.
Pelaksanaan 1.2. pengendalian dan pengkoordinasian

pemeliharaan Pelaksanaan pemeliharaan switchgear

switchgear, diidentifikasi sesuai dengan standar dan


batasan yang ditetapkan.
1.3. Ilmu pengetahuan terkait dengan pengendalian
dan pengkoordinasian Pelaksanaan
pemeliharaan switchgear dipelajari.
2. Mempersiapkan 2.1. pengendalian dan pengkoordinasian
pola pengendalian Pelaksanaan pemeliharaan switchgear
dan diidentifikasi.
pengkoordinasian 2.2. Daftar periksa (Check list) pengendalian dan

Pelaksanaan pengkoordinasian Pelaksanaan dibuat sesuai

pemeliharaan standar dan batasan yang ditetapkan.


2.3. Formulir evaluasi dipersiapkan
switchgear 2.4. Rancangan pengendalian dan pengkoordinasian
Pelaksanaan pemeliharaan switchgear di
tempat kerja disiapkan sesuai format standar
yang berlaku.
2.5. Perlengkapan kerja untuk pengendalian dan
pengkoordinasian Pelaksanaan pemeliharaan
switchgear
3. Melaksanakan 3.1. pengendalian dan pengkoordinasian
pengendalian dan Pelaksanaan pemeliharaan bay transformator
pengkoordinasian didiskusikan bersama pelaksana pemeriksaan
Pelaksanaan dan pengujian.

-225-
ELEMEN KRITERIA UNJUK KERJA
KOMPETENSI
pemeliharaan 3.2. Perlengkapan kerja untuk pengendalian dan
switchgear pengkoordinasian Pelaksanaan pemeliharaan
switchgear digunakan sesuai SOP yang
ditetapkan.
3.3. pemeliharaan bay transformator dalam
keadaan tidak bertegangan dana tau dalam
keadaan bertegangan (pdkb).
3.4. pengendalian dan pengkoordinasian
Pelaksanaan pemeliharaan bay transformator
dilaksanakan sesuai dengan keperluan dan
prosedur pemeliharaan switchgear yang
berlaku.
3.5. hasil pengendalian dan pengkoordinasian
Pelaksanaan pemeliharaan switchgear
dikumpulkan sesuai dengan prosedur yang
telah ditetapkan sebelumnya.
3.6. Hasil pengendalian dan pengkoordinasian
Pelaksanaan pemeliharaan switchgear.
3.7. melaksanakan analisa pemeliharaan bay
transformator
4. Membandingkan 4.1. Hasil pengendalian dan pengkoordinasian
pengendalian dan Pelaksanaan pemeliharaan switchgear
pengkoordinasian dibandingkan berdasarkan validitas, otentik,
Pelaksanaan kekinian dan kecukupan.
pemeliharaan 4.2. Hasil pengendalian dan pengkoordinasian

switchgear Pelaksanaan pemeliharaan switchgear


dibandingkan berdasarkan hasil ukur sesuai
prosedur dan batasan standar yang berlaku.
4.3. Hasil pengendalian dan pengkoordinasian
Pelaksanaan pemeliharaan switchgear
dibandingkan dengan penugasan.
5. Membuat laporan 5.1. Hasil pengendalian dan pengkoordinasian
pengendalian dan Pelaksanaan pemeliharaan switchgear
pengkoordinasian dilaporkan dalam format pemeliharaan.
Pelaksanaan 5.2. Perbedaan hasil a pengendalian dan

pemeliharaan pengkoordinasian Pelaksanaan pemeliharaan

switchgear switchgear dicatat dalam format laporan


evaluasi pemeliharaan.

-226-
ELEMEN KRITERIA UNJUK KERJA
KOMPETENSI

BATASAN VARIABEL
1. Konteks Variabel
1.1. Standing Operation Procedure (SOP) adalah tata cara/prosedur yang
dimiliki oleh perusahaan dalam pengendalian dan pengkoordinasian
Pelaksanaan pemeliharaan switchgear yang sesuai dengan peraturan
dan standar mutu yang berlaku
2. Peraturan yang diperlukan
2.1 Undang-Undang 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan
2.2 Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2012
2.3 Peraturan Pemerintah Nomor 62 Tahun 2012
2.4 Peraturan Menteri ESDM Nomor 46 Tahun 2017 tentang
Standardisasi Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan
2.5 Peraturan yang berlaku di perusahaan.
3. Norma dan Standar
3.1 Norma
3.1.1 Kode Etik PDKB
3.1.2 Partisipatif
3.2 Standar
3.2.1 Standing Operation Prosedur (SOP) dan Instruksi Kerja (IK)
pengendalian dan pengkoordinasian Pelaksanaan pemeliharaan
switchgear yang ditetapkan perusahaan.
3.2.2 SOP Komunikasi Pengoperasian Jaringan Tegangan Tinggi
yang ditetapkan perusahaan.
3.2.3 SOP Persyaratan Kerja pengendalian dan pengkoordinasian
Pelaksanaan pemeliharaan switchgear.
3.2.4 SOP Pelaksanaan pengendalian dan pengkoordinasian
Pelaksanaan pemeliharaan switchgear.
3.2.5 Standar PDKB–TT Yang ditetapkan perusahaan.
4. Peralatan dan Perlengkapan
4.1. Peralatan
4.1.1 Peralatan Utama : APD, Radio komunikasi, Dokumen, SOP, IK
4.2. Perlengkapan
4.2.1. Buku ceklists
4.2.2. Gambar teknik/single line diagram

PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks Penilaian

-227-
1.1 Kompetensi yang berkaitan dengan keterampilan dan sikap kerja,
harus diujikan ditempat kerja atau ditempat lain secara simulasi
dengan kondisi kerja sesuai dengan keadaan normal.
1.2 Kompetensi yang berkaitan dengan pengetahuan, diujikan secara
tertulis, lisan, dan observasi lapangan
2. Persyaratan Kompetensi
2.1 Melaksanakan ketentuan mengenai Keselamatan Ketenagalistrikan
(K2).
2.2 Menggunakan peralatan/perkakas kerja hand tools untuk
pengendalian dan pengkoordinasian Pelaksanaan pemeliharaan
switchgear dan atau dengan metode PDKB.
2.3 Menginterpretasikan gambar teknik.

3. Pengetahuan dan Keterampilan yang dibutuhkan


3.1. Pemeliharaan dilaksanakan di lokasi instalasi terpasang sesuai
dengan keadaan sebenarnya, dengan pengetahuan dan keterampilan
yang dibutuhkan:
3.1.1. Pengetahuan pendukung yang dibutuhkan:
3.1.1.1. Persyaratan kerja pengendalian dan pengkoordinasian
Pelaksanaan pemeliharaan switchgear.
3.1.1.2. Ilmu Bahan Listrik.
3.1.1.3. Prosedur Keselamatan Ketenagalistrikan (K2).
3.2. Keterampilan
3.2.1 Dasar operasi dan pemeliharaan jaringan Transmisi.
3.2.2 Orientasi lapangan pada jaringan SUTT.
4. Sikap Kerja yang Diperlukan
4.1. Teliti.
4.2. Cermat.
4.3. Disiplin.

5. Aspek Penting
Aspek penting yang harus dicapai dengan memperagakan prosedur kerja
dan kriteria unjuk kerja yang konsisten untuk masing-masing sub
kompetensi dari unit melalui penerapan secara umum dan mandiri sesuai
persyaratan perusahaan

-228-
Kode Unit :
Judul Unit : Melaksanakan pengelolaan dan pengembangan
metode operasi dan pemeliharaan jaringan transmisi
Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan pengelolaan
operasi dan pemeliharaan pada jaringan transmisi
tenaga listrik sesuai instruction manual dan SOP yang
berlaku.

ELEMEN KRITERIA UNJUK KERJA


KOMPETENSI
1. Merencanakan 1.1. Operasi dan pemeliharaan yang berlaku saat
tugas pengelolaan ini dipelajari dan dikaji efektivitasnya dengan
dan menggunakan pendekatan metode penyebab
pengembangan ketidaksesuaian operasi dan pemeliharaan
metode operasi 1.2. Hasil kajian pemeliharaan diinteprestasikan

dan pemeliharaan dan disusun alternatif penanggulangan

transmisi tenaga permasalahan.


1.3. Data penyebab deviasi dianalisa dan dicari apa
listrik
penyebabnya dan disusun rencana “design”
penyebab ketidaksesuaian operasi dan
pemeliharaan yang baru.
1.4. Alternatif pengembangan metode operasi dan
pemeliharaan disiapkan.
1.5. Penugasan yang diterima diperiksa untuk
memastikan bahwa instruksi telah dimengerti
sesuai standar operasi dan pemeliharaan
2. Menyiapkan data 2.1. Standar unjuk kerja disiapkan sesuai
dan peralatan kebijakan manajemen.
kerja analisis 2.2. Perangkat lunak dan perangkat keras untuk

transmisi mengolah data disiapkan


2.3. Data permasalahan lapangan dipelajari dan
dimengerti penyebab permasalahannya.
3. Menggunakan 3.1 Data lapangan dibandingkan dangan kebijakan
data untuk Manajemen tentang unjuk kerja.
memecahkan 3.2 Deviasi data lapangan dengan standar pada
masalah dan kebijakan manajemen dipelajari dan dianalisa
penyebabnya.

-229-
ELEMEN KRITERIA UNJUK KERJA
KOMPETENSI
mengembangkan 3.3 Penyebab deviasi dipelajari dan disimulasikan
metode operasi dengan beberapa metode untuk mendapatkan
dan pemeliharan metode operasi dan pemeliharaan yang paling
transmisi optimum untuk dijadikan solusi
penanggulangan masalah.
3.4 Metode operasi dan pemeliharaan yang baru
disampaikan kepada manajemen
4. Memeriksa 4.1 Metode operasi dan pemeliharaan yang baru
kesesuaian hasil dibandingkan dengan metode sebelumnya
sejauh mana efektifitas dari metode baru ini.
4.2 Penyempurnaan metode baru yang belum
sesuai dengan kondisi lapangan dilakukan.
4.3 Bimbingan teknis untuk pekerjaan perbaikan
diberikan.
5. Membuat laporan 5.1 Laporan pekerjaan dibuat sesuai dengan
pekerjaan format dan prosedur yang ditetapkan
perusahaan.

BATASAN VARIABEL
1. Konteks Variabel
1.1. Standing Operation Procedure (SOP) adalah tata cara/prosedur yang
dimiliki oleh perusahaan dalam pelaksanaan pekerjaan yang sesuai
dengan peraturan dan standar mutu yang berlaku
2. Peraturan yang diperlukan
2.1. Undang-Undang 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan
2.2 Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2012
2.3 Peraturan Pemerintah Nomor 62 Tahun 2012
2.4 Peraturan Menteri ESDM Nomor 46 Tahun 2017 tentang
Standardisasi Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan
2.5 Peraturan yang berlaku di perusahaan.

3. Norma dan Standar


3.1. Norma
(tidak ada)

3.2. Standar
3.2.1 Standing Operation Prosedur (SOP) pemeliharaan yang
ditetapkan perusahaan.

-230-
4. Peralatan dan Perlengkapan
4.1 Peralatan
4.1.1. Komputer
4.1.2. Alat Komunikasi
4.2. Perlengkapan
4.2.1. Alat Tulis Kantor (ATK)
4.2.2. Dokumen SOP dilokasi uji kompetensi
4.2.3. Form analisis pemeliharaan

PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks Penilaian
1.1 Kompetensi yang berkaitan dengan keterampilan dan sikap kerja,
harus diujikan ditempat kerja atau ditempat lain secara simulasi
dengan kondisi kerja sesuai dengan keadaan normal.
1.2. Kompetensi yang berkaitan dengan pengetahuan, diujikan secara
tertulis, lisan, dan observasi lapangan
2. Persyaratan Kompetensi
2.1 Pemecahan masalah (trouble shooting)
2.2. Sumber informasi dan dokumentasi verbal dan komunikasi tertulis,
dokumentasi K2, instruksi manual peralatan dan SOP; alat kerja dan
material kerja yang diperlukan dalam kegiatan ini disiapkan

3. Pengetahuan dan Keterampilan yang dibutuhkan


3.1 Pengetahuan
3.1.1 Metode Operasional Research (OR)
3.12 Statistik
3.1.3 Analisa Data, Orang, dan Benda (DOB)
3.1.4 Operasi dan pemeliharaan transmisi
3.1.5 Bisnis Ketenagalistrikan.
3.2 Keterampilan
3.2.1 Menggunakan perangkat lunak dan keras komputer
3.2.2 Menyusun kuisioner
3.2.3 Menyusun tahapan operasi dan pemeliharaan

4. Sikap Kerja yang Diperlukan


4.1 Komitmen menyelesaikan pekerjaan sesuai jadwal yang disepakati
4.2 Pelaksanaan kerja sesuai Rencana Kerja Anggaran (RKA) yang telah
disepakati
4.3 Bekerja berdasarkan kontrak kerja yang disepakati

5. Aspek Penting

-231-
Aspek penting yang harus dicapai dengan memperagakan prosedur kerja
dan kriteria unjuk kerja yang konsisten untuk masing-masing sub
kompetensi dari unit melalui penerapan secara umum dan mandiri sesuai
persyaratan perusahaan

Kode Unit : D.35.135.02.035.1


Judul Unit : Melaksanakan pengelolaan dan pengembangan
metode operasi dan pemeliharaan Gardu Induk
Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berkaitan dengan pengelolaan
operasi dan pemeliharaan pada Gardu Induk sesuai
instruction manual dan SOP yang berlaku.

ELEMEN KRITERIA UNJUK KERJA


KOMPETENSI
1. Merencanakan 1.1. Operasi dan pemeliharaan yang berlaku saat
tugas pengelolaan ini dipelajari dan dikaji efektivitasnya dengan
dan menggunakan pendekatan metode penyebab
pengembangan ketidaksesuaian operasi dan pemeliharaan
metode operasi 1.2. Hasil kajian pemeliharaan diinteprestasikan

dan pemeliharaan dan disusun alternatif penanggulangan

Gardu Induk permasalahan.


1.3. Data penyebab deviasi dianalisa dan dicari apa
penyebabnya dan disusun rencana “design”
penyebab ketidaksesuaian operasi dan
pemeliharaan yang baru.
1.4. Alternatif pengembangan metode operasi dan
pemeliharaan disiapkan.
1.5. Penugasan yang diterima diperiksa untuk
memastikan bahwa instruksi telah dimengerti
sesuai standar operasi dan pemeliharaan
2. Menyiapkan data 2.1. Standar unjuk kerja disiapkan sesuai
dan peralatan kebijakan manajemen.
kerja analisis 2.2. Perangkat lunak dan perangkat keras untuk
Gardu Induk mengolah data disiapkan
2.3. Data permasalahan lapangan dipelajari dan
dimengerti penyebab permasalahannya.
3. Menggunakan 3.1 Data lapangan dibandingkan dangan kebijakan
data untuk Manajemen tentang unjuk kerja.

-232-
ELEMEN KRITERIA UNJUK KERJA
KOMPETENSI
memecahkan 3.2 Deviasi data lapangan dengan standar pada
masalah dan kebijakan manajemen dipelajari dan dianalisa
mengembangkan penyebabnya.
metode operasi 3.3 Penyebab deviasi dipelajari dan disimulasikan

dan pemeliharan dengan beberapa metode untuk mendapatkan

Gardu Induk metode operasi dan pemeliharaan yang paling


optimum untuk dijadikan solusi
penanggulangan masalah.
3.4 Metode operasi dan pemeliharaan yang baru
disampaikan kepada manajemen
4. Memeriksa 4.1 Metode operasi dan pemeliharaan yang baru
kesesuaian hasil dibandingkan dengan metode sebelumnya
sejauh mana efektifitas dari metode baru ini.
4.2 Penyempurnaan metode baru yang belum
sesuai dengan kondisi lapangan dilakukan.
4.3 Bimbingan teknis untuk pekerjaan perbaikan
diberikan.
5. Membuat laporan 5.1 Laporan pekerjaan dibuat sesuai dengan
pekerjaan format dan prosedur yang ditetapkan
perusahaan.

BATASAN VARIABEL
1. Konteks Variabel
1.1. Standing Operation Procedure (SOP) adalah tata cara/prosedur yang
dimiliki oleh perusahaan dalam pelaksanaan pekerjaan yang sesuai
dengan peraturan dan standar mutu yang berlaku
2. Peraturan yang diperlukan
2.1. Undang-Undang 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan
2.2 Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2012
2.3 Peraturan Pemerintah Nomor 62 Tahun 2012
2.4 Peraturan Menteri ESDM Nomor 46 Tahun 2017 tentang
Standardisasi Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan
2.5 Peraturan yang berlaku di perusahaan.

3. Norma dan Standar


3.1. Norma
(tidak ada)
3.2. Standar
3.2.1 Standing Operation Prosedur (SOP) pemeliharaan yang

-233-
ditetapkan perusahaan.
4. Peralatan dan Perlengkapan
4.1 Peralatan
4.1.1. Komputer
4.1.2. Alat Komunikasi
4.2. Perlengkapan
4.2.1. Alat Tulis Kantor (ATK)
4.2.2. Dokumen SOP dilokasi uji kompetensi
4.2.3. Form analisis pemeliharaan

PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks Penilaian
1.1 Kompetensi yang berkaitan dengan keterampilan dan sikap kerja,
harus diujikan ditempat kerja atau ditempat lain secara simulasi
dengan kondisi kerja sesuai dengan keadaan normal.
1.2. Kompetensi yang berkaitan dengan pengetahuan, diujikan secara
tertulis, lisan, dan observasi lapangan
2. Persyaratan Kompetensi
2.1 Pemecahan masalah (trouble shooting)
2.2. Sumber informasi dan dokumentasi verbal dan komunikasi tertulis,
dokumentasi K2, instruksi manual peralatan dan SOP; alat kerja dan
material kerja yang diperlukan dalam kegiatan ini disiapkan

3. Pengetahuan dan Keterampilan yang dibutuhkan


3.1 Pengetahuan
3.1.1 Metode Operasional Research (OR)
3.12 Statistik
3.1.3 Analisa Data, Orang, dan Benda (DOB)
3.1.4 Operasi dan pemeliharaan distribusi
3.1.5 Bisnis Ketenagalistrikan.
3.2 Keterampilan
3.2.1 Menggunakan perangkat lunak dan keras komputer
3.2.2 Menyusun kuisioner
3.2.3 Menyusun tahapan operasi dan pemeliharaan

4. Sikap Kerja yang Diperlukan


4.1 Komitmen menyelesaikan pekerjaan sesuai jadwal yang disepakati
4.2 Pelaksanaan kerja sesuai Rencana Kerja Anggaran (RKA) yang telah
disepakati
4.3 Bekerja berdasarkan kontrak kerja yang disepakati

5. Aspek Penting

-234-
Aspek penting yang harus dicapai dengan memperagakan prosedur kerja
dan kriteria unjuk kerja yang konsisten untuk masing-masing sub
kompetensi dari unit melalui penerapan secara umum dan mandiri sesuai
persyaratan perusahaan

-235-

Anda mungkin juga menyukai