Nama Pendamping dr. Yeni Kurniawati Nama Wahana RS Semen Gresik dan Puskesmas Cerme kab. Gresik Tema Penyuluhan Penyuluhan ODF terhadap kader desa Semampir Tujuan Penyuluhan Untuk meningkatkan pemahaman tentang ODF Hari/Tanggal Senen/ 14 desember 2015 Waktu 09.00-selesai Tempat Balai desa, desa semampir Jumlah Peserta 8 orang
Nama Peserta dr. Dicky Prakoso Emte
Nama Pendamping dr. Yeni Kurniawati Nama Wahana RS Semen Gresik dan Puskesmas Cerme kab. Gresik Tema Penyuluhan Hipertensi pada lansia Tujuan Penyuluhan Menurunkan angka kesakitan hipertensi tak terkontrol pada lansia dan pencegahan agar tidak terkena hipertensi Hari/Tanggal Sabtu/26 desember 2015 Waktu 09.00 Tempat Ruang aorta puskesmas cerme Jumlah Peserta 30 orang
Nama Peserta dr. Dicky Prakoso Emte
Nama Pendamping dr. Yeni Kurniawati Nama Wahana RS Semen Gresik dan Puskesmas Cerme kab. Gresik Tema Penyuluhan Demam berdarah pada balita Tujuan Penyuluhan Menurunkan angka kesakitan DHF pada balita perumahan cerme indah Hari/Tanggal Sabtu/6 februari 2016 Waktu 09.00 Tempat Rumah kader perumahan cerme indah Jumlah Peserta 20 orang
Nama Peserta dr. Dicky Prakoso Emte
Nama Pendamping dr. Yeni Kurniawati Nama Wahana RS Semen Gresik dan Puskesmas Cerme kab. Gresik Tema Penyuluhan Demam berdarah pada rawat inap puskesmas cerme Tujuan Penyuluhan Menurunkan angka kesakitan DHF dan mencegah terulangnya penyakit pada yang sedang menderita Hari/Tanggal Rabu/17 februari 2016 Waktu 09.00 Tempat Ruang anggur rawat inap puskesmas cerme Jumlah Peserta 5 orang Nama Peserta dr. Dicky Prakoso Emte Nama Pendamping dr. Yeni Kurniawati Nama Wahana RS Semen Gresik dan Puskesmas Cerme kab. Gresik Tema Penyuluhan Penyuluhan hipertensi pada mmd desa semampir Tujuan Penyuluhan Menurunkan angka kesakitan hipertensi tak terkontrol dan pencegahan agar tidak terkena hipertensi Hari/Tanggal Sabtu/ 12 maret 2016 Waktu 19.00 Tempat Balai desa, desa semampir Jumlah Peserta 75 orang
Nama Peserta dr. Dicky Prakoso Emte
Nama Pendamping dr. Yeni Kurniawati Nama Wahana RS Semen Gresik dan Puskesmas Cerme kab. Gresik Tema Penyuluhan Penyuluhan diabetes melitus pada mmd desa jono Tujuan Penyuluhan Menurunkan angka kesakitan diabetes tak terkontrol dan pencegahan agar tidak terkena diabetes serta komplikasinya Hari/Tanggal Jumat/18 maret 2016 Waktu 09.00 Tempat Balai desa, desa jono Jumlah Peserta 30 orang
Nama Peserta dr. Dicky Prakoso Emte
Nama Pendamping dr. Yeni Kurniawati Nama Wahana RS Semen Gresik dan Puskesmas Cerme kab. Gresik Tema Penyuluhan Penyuluhan dislipidemia dan jantung coroner pada mmd desa padeg Tujuan Penyuluhan Menurunkan jumlah penderita kolesterol tak terkontrol dan pencegahan agar tidak terkena jantung coroner Hari/Tanggal Minggu/20 maret 2016 Waktu 08.00 Tempat Balai desa, desa padeg Jumlah Peserta 50 orang Laporan Kasus Kegiatan UKM Penderita TBC BTA positif yang tidak berobat teratur
I. Latar belakang masalah
Penyakit Tuberculosis Paru masih merupakan masalah kesehatan masyarakat dunia. WHO memperkirakan bahwa Indonesia setiap tahunnya terjadi 563.000 kasus untuk semua jenis TBC dan 282.000 kasus baru dengan BTA (+).Pada 2014, Indonesia tercatat sebagai satu dari 5 negara dengan jumlah penderita Tuberculosis (TBC) setelah India, China, Nigeria, dan Pakistan. Prevalensi kasus TBC Paru BTA (+) diperkirakan 715.000 dengan angka kematiannya sekitar 140.000 atau secara kasar diperkirakan setiap 100.000 penduduk Indonesia 130 penderita TBC Paru baru dengan BTA (+) & menyerang sebagian besar Usia produktif, kelompok ekonomi lemah & berpendidikan rendah. Penderita dengan Basil tahan Asam (BTA) Positif beresiko menularkan penyakit pada orang lainnya. Hal ini diperberat dengan penderita BTA positif yang tidak berobat teratur dapat beresiko terkena TB resisten. Data 2015 Provinsi Jawa Timur merupakan wilayah dengan penderita TB-MDR cukup tinggi. Penderita ini tersebar di 5 kabupaten/kota. Penderita terbanyak berada di Kota Surabaya yakni 331 orang. Kemudian Kabupaten Jember berjumlah 62 orang, Gresik mencapai 58 orang, Malang 45 orang, dan Sidoarjo mencapai 44 orang. Sedangkan di Puskesmas Cerme sendiri jumlah kasus TBC positif yang tidak berobat teratur sampai maret 2016 ada 3 pasien. Sehingga perlu ditangani lebih intensif.
II. Permasalahan di keluarga, masyarakat, atau kasus tersebut.
Penyebab pasien tidak melanjutkan pengobatan TBC dari data tahun 2015-maret 2016 adalah: 1. Terganggu efek samping obat (terbanyak) 2. Merasa penyakitnya sudah sembuh 3. Pindah kota 4. Meninggal Dunia 5. Kurang aktifnya PMO III. Perencanaan dan pemilihan intervensi Intervensi yang dilakukan sesuai dengan alur penanganan pemberian obat
Pasien TBC
Form TB 01 (Alamat, No Telp)
Tidak hadir saat jadwal
ambil obat
Dihubungi per telefon
atau sms
gagal
Meminta bidan atau
perawat desa untuk penyuluhan kunjungan rumah
pindah Keberatan datang Efek samping
Obat di serahkan Obat diberikan pada Konsul ke dokter
pada puskesmas perawat/bidan desa puskesmas tempat tinggal tempat tingggalnya barunya
IV. Pelaksanaan Kegiatan
Kegiaatan dilaksanakan hari itu juga setelah jam pelayanan poli TBC berakir.
V. Monitoring dan evaluasi
Moitoring dan evaluasi dilaksanakan saat jadwal poli TBC yaitu hari selasa dan kamis dengan indicator keberhasilan : 1. Efek samping dapat teratasi dan penggantian obat yang sesuai tergantung efek samping. 2. Pasien kembali rutin mengambil obat sesuai jadwal. 3. Pasien melanjutkan pengobatan sampai selesai kurang lebih 6 bulan.