Anda di halaman 1dari 6

Jurnal Ilmiah INOVASI, Vol.15 No.1 Hal.

27 – 32, Januari – April 2015, ISSN 1411 - 5549

PENGARUH MODEL SERAT PADA BAHAN FIBERGLASS TERHADAP KEKUATAN,


KETANGGUHAN, DAN KEKERASAN MATERIAL

Oleh :

WENDY TRIADJI NUGROHO *)

ABSTRAK

Fiberglass merupakan bahan yang sudah dikenal luas penggunaanya. Ia dapat dijadikan bahan
alternatif pengganti plastik yang memiliki kekuatan lebih tinggi. Di bidang otomotif, fiberglass dipakai untuk
berbagai asesoris maupun suku cadang.
Tahapan-tahapan penelitian yang dilakukan adalah studi literatur, menyiapkan alat dan bahan,
melakukan pengujian tarik, ketangguhan, dan kekerasan, mencatat data dari alat ukur, melakukan analisis
data, serta menarik kesimpulan.
Hasil analisis data menunjukkan bahwa kekuatan dan ketangguhan tertinggi miliki oleh material
fiber dengan pola serat WR 400 dengan nilai 191 Newton dan 5,36 Joule. Nilai-nilai tersebut lebih tinggi dari
yang dicapai oleh material plastik, yaitu 23 Newton untuk kekuatan tarik dan 0,64 Joule untuk
ketangguhannya. Hal ini membuktikan bahwa fiberglass dengan pola serat seperti WR 400 mempunyai
kekuatan dan ketangguhan yang lebih baik dari plastik.

Kata kunci : Fiberglass, uji tarik, uji ketangguhan, uji kekerasan

PENDAHULUAN 3. Batasan Masalah


Ruang lingkup penelitian adalah :
1. Latar Belakang  waktu pengambilan data adalah antara
Fiberglass atau dalam bahasa Indonesia bulan Desember 2104 sampai dengan
dikenal sebagai kaca serat dan serat gelas April 2015
merupakan kaca cair yang ditarik menjadi serat  posisi material uji dianggap homogen
tipis dengan diameter sekitar 0,005 sampai dengan  bahan yang dipakai dalam kasus ini
0,01 mm. Serat ini selanjutnya dipintal menjadi adalah fiberglass dengan pola serat WR
benang atau ditenun menjadi kain kemudian 400, WR 200, serabut dan plastik
diresapi dengan resin sehingga menjadi material  pengujian material hanya terbatas pada uji
yang kuat dan tahan korosi. Fiberglass memiliki tarik, uji ketangguhan, dan uji kekerasan.
banyak kegunaan seperti dalam pembuatan perahu,
mobil, tangki air, atap, perpipaan, pelapisan 4. Tujuan Penelitian
(coating), dan lain-lain. Tujuan yang ingin dicapai dalam
Pembuatan fiberglass tidak terlalu sulit. penelitian ini adalah mengetahui nilai kekuatan,
Bahan utamanya terdiri dari tiga bagian, yaitu ketangguhan dan kekerasan tertinggi dari material
serat, resin dan katalis. Penelitian ini bermaksud fiber dengan beberapa model serat serta nilai
untuk mengetahui kekuatan, ketangguhan, dan ketangguhan material fiber dengan material plastik
kekerasan material fiberglass berdasarkan variasi
pola serat dengan mempertahankan komposisi
resin dan katalis. Selanjutnya sifat-sifat material METODOLOGI
tersebut dibandingkan dengan sifat material plastik
yang digunakan sebagai bahan pembuat spare part 1. Waktu dan Tempat Penelitian
kendaraan bermotor. Penelitian dilaksanakan pada bulan
Desember 2014 sampai dengan bulan April 2015.
2. Permasalahan Sedangkan tempat penelitian adalah di
Masalah yang ingin diteliti adalah Laboratorium Teknik Otomotif Politeknik Negeri
menentukan nilai kekuatan, ketangguhan dan Jember.
kekerasan material fiberglass dibandingkan dengan
material plastik.

*) Staf Pengajar Jurusan Teknik, Politeknik Negeri Jember


32
Jurnal Ilmiah INOVASI, Vol.15 No.1 Hal. 27 – 32, Januari – April 2015, ISSN 1411 - 5549

Gambar 2.Pemanasan bodi plastik


2. Bahan dan Alat
Bahan yang digunakan adalah fiberglass 3.3. Penimbangan Beban
dengan pola serat WR 400, WR 200, dan serabut Beban dapat ditentukan dengan presisi melalui
serta plastik. Bahan ini merupakan perpaduan dari proses penimbangan yang dinyatakan oleh
resin, talk, dan variasi dari tiga pola serat, yaitu Gambar 3.
WR 400, WR 200, dan serabut. Adapun untuk
bahan plastik, ia diperoleh melalui pengadaan
langsung. Tujuannya adalah membandingkan sifat
material fiber dengan sifat material plastik.
Sedangkan peralatan yang dipakai adalah
timbangan digital, strain gauge, alat uji tarik, alat
uji ketangguhan, dan alat uji kekerasan.

3. Metode Pelaksanaan
3.1 Penimbangan Katalis
Penimbangan katalis yang merupakan tahan
penyiapan bahan ditunjukkan oleh Gambar 1 di
bawah ini.

Gambar 3. Menimbang beban

3.4 Membuat Cetakan Material Uji Tarik


Untuk membuat spesimen tarik diperlukan
cetakan/pola. Cetakan/pola spesimen tarik
disajikan oleh Gambar 4 berikut ini.

Gambar 1. Menimbang katalis

3.2 Pemanasan Plastik


Plastik perlu dipanaskan untuk membuat
fiberglass sesuai dengan bentuk yang diinginkan.
Pemanasan plastik ini didokumentasikan dalam
Gambar 2.

Gambar 4. Komposit uji tarik

*) Staf Pengajar Jurusan Teknik, Politeknik Negeri Jember


32
Jurnal Ilmiah INOVASI, Vol.15 No.1 Hal. 27 – 32, Januari – April 2015, ISSN 1411 - 5549

DATA HASIL PENGUKURAN DAN Sedangkan nilai terendahnya dicapai pada


PEMBAHASAN pengujian ke-3 sebesar 63 Newton.

Spesimen yang digunakan untuk 1.2. Material fiber dengan pola serat WR 200
penelitian ini adalah fiber dengan bahan dasar Hasil pengujian tarik dari bahan fiber
resin dan katalis dengan kompposisi tertentu yang dengan pola serat WR 200 diperoleh data sebagai
diperkuat dengan serat. Adapun serat yang berikut.
digunakan ada tiga macam pola, yaitu WR 400,
WR 200, dan serabut. Tabel 2. Hasil uji tarik spesimen fiber + WR200

1. Hasil Uji Tarik 1 2 3 4 5


1.1. Material fiber dengan pola serat WR 400 specimen specimen specimen WR specimen specimen
WR 200 WR 200 200 WR 200 WR 200
Hasil pengujian tarik dari bahan fiber L L L L L
dengan pola serat WR 400, memperoleh data N (mm) N (mm) N (mm) N (mm) N (mm)
sebagai berikut. 1 0,043 2 1,72 1 0,83 0 0,02 0 0,015
Tabel1. Hasil uji tarik spesimen fiber + WR400 2 1,39 2 2,025 13 1,94 1 0,237 0 0,063
2 1,97 3 2,559 13 2,786 1 0,851 0 0,084
1 2 3 4 5
specimen specimen WR specimen specimen WR specimen 3 2,288 4 2,896 13 2,933 12 1,599 1 0,575
WR 400 400 WR 400 400 WR 400
3 3,072 4 3,481 27 3,867 11 1,6 1 0,801
L L L L L
N (mm) N (mm) N (mm) N (mm) N (mm) 3 3,144 5 3,758 37 5,286 23 2,308 10 1,275
0 0,076 0 0,029 0 0,058 0 0,266 0 0,425 14 3,154 16 4,691 36 5,432 22 3,052 22 2,543
1 1,065 0 0,045 0 0,197 1 0,266 1 0,582 24 4,588 26 5,563 53 6,749 20 3,195 29 2,543
2 1,066 1 0,045 0 0,394 2 0,746 2 0,755 14 4,826 16 5,594 42 6,685 41 4,217 29 2,407
12 1,802 11 2,094 12 0,538 3 1,556 2 1,181 31 5,948 30 6,581 28 7,401 24 4,272 60 3,545
22 2,72 10 2,893 11 1,074 15 1,656 3 1,181 45 7,427 51 7,063 28 7,419 10 5,418 41 3,53
21 2,72 14 3,199 35 1,074 15 1,875 3 1,639 43 7,439 44 7,893 81 8,606 9 6,42 3 5,006
33 3,805 26 3,745 23 1,346 27 2,866 14 1,649 57 8,703 71 8,707 106 8,891 8 7,316 2 5,021
63 4,866 26 4,404 41 1,348 45 4,005 23 2,957 3 10,076 65 9,916 6 9,652 8 7,342 2 6,26
63 4,867 56 5,368 53 1,348 91 4,882 23 3,871 2 10,076 9 10,252 5 10,663 7 8,034 1 7,297
137 5,925 106 6,578 53 2,357 88 5,106 21 4,8 2 10,763 8 11,849 5 10,96 7 8,948

104 5,986 76 6,541 63 3,503 164 5,187 56 4,797 2 10,998 5 11,993

169 6,642 95 6,541 6 3,503 141 6,095 56 5,953

10 7,595 95 7,665 6 3,909 191 6,415 66 7,136


Grafik dari Tabel 2 adalah sebagai berikut.
6 8,978 10 8,115 5 6,311 10 7,834 5 7,346

Dari Tabel 1 di atas apabila dibuat grafiknya akan


tampak seperti Gambar 5.

Gambar 5. Hasil uji tarik spesimen fiber +WR


Dari Gambar 5 di atas dapat kita lihat
200
bahwa nilai kekuatan tarik (tensile strength) Nilai kekuatan tarik tertinggi untuk bahan
tertinggi dari fiber dengan pola serat WR 400 fiber berpola serat WR 200 diperoleh saat
dicapai pada pengujian ke-4 sebesar 191 N. pengujian ke-3 sebesar 106 N, sedangkan nilai

*) Staf Pengajar Jurusan Teknik, Politeknik Negeri Jember


32
Jurnal Ilmiah INOVASI, Vol.15 No.1 Hal. 27 – 32, Januari – April 2015, ISSN 1411 - 5549

terendahnya didapat saat pengujian ke-4 sebesar 41


Newton.
1 2 3 4 5
specimen specimen specimen specimen
specimen Serabut Serabut Serabut Serabut Serabut

N L (mm) N L (mm) N L (mm) N L (mm) N L (mm)

1 0,043 1 0,015 1 0,09 0 0,041 0 0,042

1 0,092 1 0,769 2 0,094 0 0,202 0 0,056

12 0,12 13 0,769 3 0,67 1 0,962 1 0,558

12 0,734 13 1,083 4 0,71 2 1,269 2 0,683 Gambar 6.Hasil uji tarik spesimen fiber + WR 200
11 0,734 42 1,515 16 1,738 2 2,19 2 0,839
Dari Gambar 6 dapat diketahui bahwa
11 0,789 42 2,702 16 1,828 2 2,882 2 0,745
tensile strength tertinggi material fiber dngan pola
22 1,485 27 2,702 29 2,652 3 2,883 3 0,731
serat serabut dicapai pada pengujian ke-4 sebesar
21 1,514 55 2,671 27 2,651 3 3,408 3 1,902 86 Newton, sedangkan nilai trndahnya adalah 27
54 1,514 41 4,014 6 4,635 4 4,66 4 2,971 Newton.
54 3,508 41 4,025 5 9,836 4 5,704 4 3,058

5 3,508 4 5,436 4 7,734 4 3,922


1.4. Material Plastik
Hasil pengujian tarik dari bahan Plastik
5 3,523 5 6,396 4 4,274
diperoleh data sebagai berikut.
4 4,9 7 7,526 4 4,818

4 6,073 18 9,938 4 5,54 Tabel 4. Hasil uji tarik spesimen Plastik


17 10,982 4 5,551
1 2 3 4 5
51 10,993 4 6,73
specimen specimen specimen specimen specimen
86 10,993 4 8,126 Plastik Plastik Plastik Plastik Plastik
69 10,993 5 8,876
L L L
N L (mm) N (mm) N L (mm) N (mm) N (mm)
22 10,993 5 9,839
0 0,001 0 0,034 1 0,74 0 0,086 0 0,239
6 10,994 5 10,09
0 0,002 0 0,085 2 1,245 0 0,229 1 0,305
5 10,994 7 10,868
0 0,084 0 0,16 3 1,807 0 0,245 2 0,756
17 10,868
0 0,157 1 0,861 4 1,807 0 0,848 3 0,756
26 10,868
0 0,144 2 1,143 4 2,08 1 0,848 3 0,766
23 10,868
0 0,292 3 1,863 4 2,958 2 1,855 14 1,946
52 10,868 1 0,923 3 1,889 4 3,737 3 1,867 13 1,893
36 10,868 1 0,869 16 3,081 4 4,012 14 2,989 13 2,589
46 10,868 2 2,064 15 3,288 4 4,492 13 2,989 14 2,857
57 10,868 13 2,064 5 4,36 4 5,016 24 4,107 6 3,397
14 10,868 13 2,912 4 5,017 23 4,332 6 4,193
3 10,87 8 3,241 23 5,169 5 5,474
7 4,51 5 6,679
1.3. Material fiber dengan pola serat Serabut 6 5,707 4 7,913
Hasil pengujian tarik dari bahan fiber
6 5,708
dengan pola serat Serabut diperoleh data sebagai
berikut.
Grafik dari data-data yang ada dalam Tabel 4
adalah sebagaimana dinyatakan oleh Gambar 7.
Tabel 3. Hasil uji tarik spesimen fiber + Serabut

Grafik dari data-data yang ada dalam Tabel 3


adalah sebagaimana dinyatakan oleh Gambar 6.

*) Staf Pengajar Jurusan Teknik, Politeknik Negeri Jember


32
Jurnal Ilmiah INOVASI, Vol.15 No.1 Hal. 27 – 32, Januari – April 2015, ISSN 1411 - 5549

 Membuat 5 speciment
 Proses pengerasan 3 hari
 Pola serat WR 200
 Menggunakan 6 lapis

Tabel 6. Hasil uji ketangguhan spesimen Fiber


dengan pola serat WR 200

Speciment Fiber + Pola Serat WR 200


No. Energy Angle Standart Massa Meto
(J) (...) pandulum de
1 2,337 93,24 ASTM 5,5 J Izod
D 256
2 1,896 101,79 ASTM 5,5 J Izod
D 256
3 2,215 95,58 ASTM 5,5 J Izod
D 256
4 3,169 77,13 ASTM 5,5 J Izod
Gambar 7. Hasil uji tarik spesimen Plastik D 256
5 1,993 99,90 ASTM 5,5 J Izod
Dari Gambar 7 dan Tabel 4, dapat diketahui bahwa D 256
nilai kekuatan tarik terbesar untuk material plastik Dari kelima pengujian ketangguhan, energi yang
terjadi saat pengujian ke-4 sebesar 23 Newton, dibutuhkan untuk mematahkan material WR 200
sedangkan nilai terndahnya dicapai saat pengujian sebesar 2,32 Joule.
ke-1 sebesar 13 Newton.
2.3. Spesifikasi Spesimen Fiber + Serabut
2. Hasil Uji Ketangguhan (Impak) Spesifikasi Spesimen Serabut
2.1. Spesimen Fiber + WR 400  Resin 20 ml
Spesifikasi Specimen WR 400  Catalist 17 tetes=0,6088 gram
 Resin 20 ml
 Membuat 5 speciment
 Catalist 17 tetes=0,6088 gram
 Proses pengerasan 3 hari
 Membuat 5 speciment
 Proses pengerasan 3 hari  Pola serat Serabut
 Pola serat WR 400  Menggunakan 6 lapis
 Menggunakan 6 lapis
Tabel 7. Hasil uji ketangguhan spesimen Fiber
Tabel 5. Hasil uji ketangguhan spesimen Fiber dengan pola serat Serabut
dengan pola serat WR 400
Speciment Fiber + Pola Serat Serabut
No. Energy Angle Standart Massa Meto
Speciment Fiber + Pola serat WR 400 (J) pandulum de
(...)
No. Energy Angle Standart Massa Metod
1 2,067 98,46 ASTM 5,5 J Izod
(J) (...) pandulum e
D 256
1 4,99 1,71 ISO 5J Charp 2 2,482 90,45 ASTM 5,5 J Izod
13802 y D 256
2 5,399 0,36 ISO 5,4 J Charp 3 2,627 87,66 ASTM 5,5 J Izod
13802 y D 256
3 5,483 3,33 ASTM 5,5 J Izod 4 2,814 84,06 ASTM 5,5 J Izod
D 256 D 256
4 5,486 2,34 ASTM 5,5 J Izod 5 1,896 101,79 ASTM 5,5 J Izod
D 256 D 256
5 5,382 15,3 ASTM 5,5 J Izod
D 256 Dari kelima pengujian ketangguhan, energi yang
dibutuhkan untuk mematahkan material Serabut
Dari kelima pengujian ketangguhan, energi yang sebesar 2,38 Joule.
dibutuhkan untuk mematahkan material WR 400
sebesar 5,36 Joule. 2.4. Spesimen Plastik
Spesifikasi Speciment Bodi Plastik
2.2. Spesimen Fiber + WR 200  Menggunakan bodi sepeda motor
Spesifikasi Spesimen WR 200  Proses pembentukan spesiment
 Resin 20 ml menggunakan blower panas
 Catalist 17 tetes=0,6088 gram  Membuat 5 speciment

*) Staf Pengajar Jurusan Teknik, Politeknik Negeri Jember


32
Jurnal Ilmiah INOVASI, Vol.15 No.1 Hal. 27 – 32, Januari – April 2015, ISSN 1411 - 5549

 Proses pengerasan 3 hari d. Membaca hasil pengujian dengan hati-


hati.
Tabel 8. Hasil uji ketangguhan spesimen plastik

Speciment Plastik
No. Energy Angle Standart Massa Metode
DAFTAR PUSTAKA
(J) (...) pandulum
1 0,641 128,70 ASTM 5,5 J Izod Agarwal, B. D., L. J. 1990. “Analysis and
D 256
Performance of Fibre Composites”, John Wiley
2 0,764 125,73 ASTM 5,5 J Izod
D 256 Inc., New York.
3 0,351 136,26 ASTM 5,5 J Izod Asrikin. 2011. “Karakterisasi Fatigue Dan Analisa
D 256 Mikroskpis pada Mekanisme Kegagalan
4 0,623 129,15 ASTM 5,5 J Izod Material Komposit Fiber Glass-Epoxy untuk
D 256
5 0,814 124,56 ASTM 5,5 J Izod
Material Struktur Sudu Turbin Angin”,
D 256 Universitas Indonesia.
Dari kelima pengujian ketangguhan, energi yang ASTM E8. 1986. “ Metal Test Methods and
dibutuhkan untuk mematahkan material Plastik Analytical Procedures”, American Society for
sebesar 0,64 Joule. Testing Materials”, Philadephia, PA.
Carli, S. A. Widyanto, Ismoyo Haryanto. 2012.
Dari Tabel 5 hingga 8 dapat kita ketahui bahwa “Analisis Kekuatan Tarik dan Lentur Komposit
nilai ketangguhan tertinggi dicapai oleh material Serat Gelas Jenis Woven dengan Matriks
fiber dengan pola serat WR 400 sebesar 5,36 Joule. Eppoxy dan Polyster Berlapis Simetri dengan
Metoda Manufaktur Hand Lay-Up”,
3. Hasil Pengujian Kekerasan Universitas Diponegoro Semarang.
Modul OPKR-60-029A. 2004. “Membuat
Hasil pengujian kekerasan untuk material (Fabrikasi) Komponen Fiberglass/Bahan
fiberglass dengan pola serat WR 400, WR 200, Komposit”, Tim Fakultas Teknik Universitas
maupun serabut menunjukkan hasil yang relatif Negeri Yogyakarta.
sama, yaitu mendekati nol. Hal ini dikarenakan Mujiarto, Iman. 2005. “ Sifat dan Karakteristik
sifat dari fiberglass yang getas seperti kaca. Material Plastik dan Bahan Aditif”, Staf
Pengajar AMNI Semarang.

KESIMPULAN DAN SARAN

1. Kesimpulan
Material fiberglass memiliki sifat yang
cukup unik. Kekuatan dan ketangguhannya
bergantung pada pola serat penyusunnya.
Dari analisis dan pembahasan data yang
telah dilakukan, maka dapat ditarik suatu
kesimpulan bahwa nilai kekuatan dan ketangguhan
tertinggi diperoleh oleh material fiber dengan pola
serat WR 400.
Dari hasil pengujian tarik dan
ketangguhan, terbukti bahwa materrial fiber
dengan tiga macam pola serat memiliki kekuatan
dan ketangguhan yang lebih tinggi daripada
material plastik.

2. Saran
Untuk mendapatkan hasil pengujian yang
lebih akurat sebaiknya dilakukan:
a. Penimbangan yang lebih hati-hati
b. Pembuatan pola yang cermat sesuai
dengan standar yang disyaratkan
c. Kalibrasi alat uji yang digunakan

*) Staf Pengajar Jurusan Teknik, Politeknik Negeri Jember


32

Anda mungkin juga menyukai