Oleh :
ABSTRAK
Fiberglass merupakan bahan yang sudah dikenal luas penggunaanya. Ia dapat dijadikan bahan
alternatif pengganti plastik yang memiliki kekuatan lebih tinggi. Di bidang otomotif, fiberglass dipakai untuk
berbagai asesoris maupun suku cadang.
Tahapan-tahapan penelitian yang dilakukan adalah studi literatur, menyiapkan alat dan bahan,
melakukan pengujian tarik, ketangguhan, dan kekerasan, mencatat data dari alat ukur, melakukan analisis
data, serta menarik kesimpulan.
Hasil analisis data menunjukkan bahwa kekuatan dan ketangguhan tertinggi miliki oleh material
fiber dengan pola serat WR 400 dengan nilai 191 Newton dan 5,36 Joule. Nilai-nilai tersebut lebih tinggi dari
yang dicapai oleh material plastik, yaitu 23 Newton untuk kekuatan tarik dan 0,64 Joule untuk
ketangguhannya. Hal ini membuktikan bahwa fiberglass dengan pola serat seperti WR 400 mempunyai
kekuatan dan ketangguhan yang lebih baik dari plastik.
3. Metode Pelaksanaan
3.1 Penimbangan Katalis
Penimbangan katalis yang merupakan tahan
penyiapan bahan ditunjukkan oleh Gambar 1 di
bawah ini.
Spesimen yang digunakan untuk 1.2. Material fiber dengan pola serat WR 200
penelitian ini adalah fiber dengan bahan dasar Hasil pengujian tarik dari bahan fiber
resin dan katalis dengan kompposisi tertentu yang dengan pola serat WR 200 diperoleh data sebagai
diperkuat dengan serat. Adapun serat yang berikut.
digunakan ada tiga macam pola, yaitu WR 400,
WR 200, dan serabut. Tabel 2. Hasil uji tarik spesimen fiber + WR200
12 0,734 13 1,083 4 0,71 2 1,269 2 0,683 Gambar 6.Hasil uji tarik spesimen fiber + WR 200
11 0,734 42 1,515 16 1,738 2 2,19 2 0,839
Dari Gambar 6 dapat diketahui bahwa
11 0,789 42 2,702 16 1,828 2 2,882 2 0,745
tensile strength tertinggi material fiber dngan pola
22 1,485 27 2,702 29 2,652 3 2,883 3 0,731
serat serabut dicapai pada pengujian ke-4 sebesar
21 1,514 55 2,671 27 2,651 3 3,408 3 1,902 86 Newton, sedangkan nilai trndahnya adalah 27
54 1,514 41 4,014 6 4,635 4 4,66 4 2,971 Newton.
54 3,508 41 4,025 5 9,836 4 5,704 4 3,058
Membuat 5 speciment
Proses pengerasan 3 hari
Pola serat WR 200
Menggunakan 6 lapis
Speciment Plastik
No. Energy Angle Standart Massa Metode
DAFTAR PUSTAKA
(J) (...) pandulum
1 0,641 128,70 ASTM 5,5 J Izod Agarwal, B. D., L. J. 1990. “Analysis and
D 256
Performance of Fibre Composites”, John Wiley
2 0,764 125,73 ASTM 5,5 J Izod
D 256 Inc., New York.
3 0,351 136,26 ASTM 5,5 J Izod Asrikin. 2011. “Karakterisasi Fatigue Dan Analisa
D 256 Mikroskpis pada Mekanisme Kegagalan
4 0,623 129,15 ASTM 5,5 J Izod Material Komposit Fiber Glass-Epoxy untuk
D 256
5 0,814 124,56 ASTM 5,5 J Izod
Material Struktur Sudu Turbin Angin”,
D 256 Universitas Indonesia.
Dari kelima pengujian ketangguhan, energi yang ASTM E8. 1986. “ Metal Test Methods and
dibutuhkan untuk mematahkan material Plastik Analytical Procedures”, American Society for
sebesar 0,64 Joule. Testing Materials”, Philadephia, PA.
Carli, S. A. Widyanto, Ismoyo Haryanto. 2012.
Dari Tabel 5 hingga 8 dapat kita ketahui bahwa “Analisis Kekuatan Tarik dan Lentur Komposit
nilai ketangguhan tertinggi dicapai oleh material Serat Gelas Jenis Woven dengan Matriks
fiber dengan pola serat WR 400 sebesar 5,36 Joule. Eppoxy dan Polyster Berlapis Simetri dengan
Metoda Manufaktur Hand Lay-Up”,
3. Hasil Pengujian Kekerasan Universitas Diponegoro Semarang.
Modul OPKR-60-029A. 2004. “Membuat
Hasil pengujian kekerasan untuk material (Fabrikasi) Komponen Fiberglass/Bahan
fiberglass dengan pola serat WR 400, WR 200, Komposit”, Tim Fakultas Teknik Universitas
maupun serabut menunjukkan hasil yang relatif Negeri Yogyakarta.
sama, yaitu mendekati nol. Hal ini dikarenakan Mujiarto, Iman. 2005. “ Sifat dan Karakteristik
sifat dari fiberglass yang getas seperti kaca. Material Plastik dan Bahan Aditif”, Staf
Pengajar AMNI Semarang.
1. Kesimpulan
Material fiberglass memiliki sifat yang
cukup unik. Kekuatan dan ketangguhannya
bergantung pada pola serat penyusunnya.
Dari analisis dan pembahasan data yang
telah dilakukan, maka dapat ditarik suatu
kesimpulan bahwa nilai kekuatan dan ketangguhan
tertinggi diperoleh oleh material fiber dengan pola
serat WR 400.
Dari hasil pengujian tarik dan
ketangguhan, terbukti bahwa materrial fiber
dengan tiga macam pola serat memiliki kekuatan
dan ketangguhan yang lebih tinggi daripada
material plastik.
2. Saran
Untuk mendapatkan hasil pengujian yang
lebih akurat sebaiknya dilakukan:
a. Penimbangan yang lebih hati-hati
b. Pembuatan pola yang cermat sesuai
dengan standar yang disyaratkan
c. Kalibrasi alat uji yang digunakan