Anda di halaman 1dari 2

PSEUDOMEMBRANOUS COLITIS

Rizqi Aulia Oetamai1, Fauzi Yusuf2, Azzaki Abubakar3,Desi Maghfirah4


1
PPDS Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala
2
1 Divisi Gastroenterohepatologi Bagian Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran
Universitas Syiah Kuala/RSUD dr. Zainoel Abidin Banda Aceh

ABSTRAK
Latar Belakang : Pseudomembranous colitis adalah penyakit inflamasi akut pada kolon,
yang ditandai oleh adanya lapisan eksudat difus atau noduler pada mukosa kolon.
Pseudomembranous colitis umumnya disebabkan oleh bakteri Clostridium difjicile yang
dapat berkembang biak dalam kolon manusia saat keseimbangan ekosistem flora normal
dalam kolon terganggu oleh antibiotika spektrum luas, lama tinggal di rumah sakit, dan
pada lansia (> 65 tahun). Setelah berkoloni dalam kolon, Clostridium difjicile
menghasilkan toksin, yaitu toksin A dan toksin B. Toksin Clostridium difjicile bekerja
dengan cara merusak filamen aktin mukosa kolon, sehingga tidak dapat mengendalikan
gerakan cairan (hal ini menyebabkan akumulasi cairan). Toksin A mengaktivasi neuron,
menarik, dan mengaktivasi PMN, sehingga sel-sel PMN bergerak ke mukosa kolon,
menyebabkan respons inflamasi. Toksin B menyebabkan kerusakan mukosa kolon dan
jaringan di bawahnya. Lesi yang terbentuk terdiri dari akumulasi selsel radang dan sel-sel
mati yang membentuk lapisan berwarna kekuning-kuningan pada permukaan mukosa
kolon.

Ilustrasi Kasus : Dilaporkan pria berusia 89 tahun datang ke Unit Gawat Darurat RSUD
ZA dengan keluhan diare sejak 3 minggu terakhir, diare dengan frekwensi 4- 5 kali sehari,
terdiri dari cairan dan ampas, terkadang disertai dengan lendir atau darah, tetapi tidak ada
riwayat tinja berwarna hitam. Sampel tinja melaporkan warna coklat, tidak ada darah,
atau leukosit, tanpa parasit makroskopik. Dari riwayat klinisnya, kami berpikir untuk
dilakukan diagnostik lebih lanjut dan melakukan kolonoskopi. Hasil memperlihatkan limpa,
colon descendens, colon sigmoid and rectum dengan mukosa yang meradang, dengan plak
pseudomembran kekuningan dan hemoragik juga hemorroid interna grade 1-2. Berdasarkan
temuan kolonoskopi, kami secara definitif mendiagnosis pasien dengan pseudomembran
colitis. Pseudomembran colitis juga dikenal sebagai kolitis C. difficile.

Diskusi : Kolitis pseudomembran (PMC) adalah manifestasi penyakit kolon berat yang
biasanya berhubungan dengan Clostridium difficile, tetapi dapat disebabkan oleh sejumlah
etiologi yang berbeda. Sebelum menggunakan antibiotik spektrum luas, PMC lebih sering
dikaitkan dengan penyakit iskemik, obstruksi, sepsis, uremia, dan keracunan logam berat.
Pada kasus ini karena adanya riwayat pemakaian antibiotik untuk infeksi pneumonia 1
minggu sebelum onset saat dirawat di RS Daerah. Terapi yang diberikan adalah
synbio 3x1 tablet, atapulgit 3x2 tablet, anti wasir supp 2x1 dan berhenti antibiotik
(ceftriaxone 2g / 24 jam) yang telah dikonsumsi selama tujuh hari. Pasien menunjukkan
perbaikan klinis tanpa tanda-tanda sepsis setelah 3 hari perawatan.

Kesimpulan : Pseudomembranous colitis adalah suatu penyakit inflamasi akut pada kolon
yang jarang terjadi

Kata kunci : Pseudomembranous colitis, antibiotic spectrum luas, diare

Anda mungkin juga menyukai