Ulkus kelamin adalah luka yang terdapat pada area genital atau kelamin. Selain di
area tersebut, ulkus juga bisa muncul pada dubur dan kulit di sekitarnya. Ulkus
merupakan luka yang menyakitkan dan lama untuk sembuh. Luka tersebut juga
dapat timbul kembali di lain waktu. Luka pada ulkus kelamin dapat bermula dari
benjolan atau ruam yang terkadang menimbulkan nyeri dan mengeluarkan cairan.
Ulkus kelamin paling sering disebabkan oleh infeksi menular seksual, di antaranya:
Herpes genital
Sifilis
Granuloma inguinale
Lymphogranuloma venereum
Chancroid
Pada beberapa kasus, ulkus kelamin juga dapat disebabkan oleh infeksi yang bukan
ditularkan melalui hubungan seksual. Proses penularan hingga terkena infeksi,
belum dapat dipahami sepenuhnya. Namun, keadaan ini lebih sering menimpa
orang dengan kekebalan tubuh yang lemah.
Luka yang terdapat di daerah kelamin ini dapat disertai dengan gejala lain, seperti:
Dalam mendiagnosis ulkus kelamin, dokter perlu mengetahui riwayat penyakit dan
kebiasaan yang dilakukan oleh pasien, serta melakukan pemeriksaan fisik pada
pasien terutama untuk melihat kondisi ulkus yang terjadi. Sedangkan untuk
mengetahui penyebabnya, maka tes berikut ini akan dilakukan:
Pengambilan sampel cairan ulkus atau tes darah. Pemeriksaan ini dilakukan
untuk mengetahui penyebab ulkus kelamin.
Mengambil sampel jaringan ulkus dan jaringan kulit di sekitarnya.
Pemeriksaan ini akan dilakukan oleh dokter kulit jika tidak terbukti adanya
infeksi yang menyebabkan timbulnya ulkus.
Untuk meredakan nyeri akibat ulkus kelamin, penderita dapat mengonsumsi obat
pereda nyeri. Bila nyeri saat buang air kecil tidak tertahankan, dokter dapat
melakukan pemasangan kateter urine.
Jika ulkus kelamin disebabkan oleh peradangan, maka dokter akan memberikan
obat antiperadangan, misalnya methylprednisolone. Obat ini dapat diberikan dalam
bentuk salep, tablet, atau suntikan, tergantung dari tingkat keparahan inflamasi,
Komplikasi dapat muncul jika ulkus kelamin tidak diobati. Komplikasi meliputi
munculnya infeksi lain, peradangan menjadi semakin parah, jaringan parut (luka
permanen), atau perlengketan di sekitar alat kelamin.
Pada ibu hamil, ulkus kelamin akibat infeksi dapat ditularkan kepada bayi saat
persalinan. Sedangkan pada penderita penyakit, dapat mengakibatkan gangguan
pada sistem saraf dan jantung.