Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

ANALISIS UNSUR DAN STRUKTUR TEKS DRAMA


Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas bahasa Indonesia

Disusun Oleh:
KELOMPOK 1
1. Brian Sarwana ( 08)
2. Denata Pria N. (10)
3. Lailil Muthoharoh (20)
4. Salsa Bilha R. P. (27)

XI MIPA 7

SMA NEGERI 2 NGANJUK


Jl. Anjuk Ladang No. 9 Telp. (0358)322585 Nganjuk
Tahun Ajaran 2017/2018
Ungkap Persepsi 1
A. Jawablah dengan singkat dan tepat.

1. Apa yang di maksud dengan drama ?


2. Apa saja karakteristik utama drama ?
3. Bagaimana penggunaan bahasa dalam drama ?
4. Bagaimana peran unsur non-kebahasaan di dalam drama ?
5. Apa persamaan drama dengan teater ?
6. Tentukan dan jelaskan unsur teks drama !
7. Tentukan dan jelaskan struktur teks drama !

PEMBAHASAN
1. Definisi drama
Drama merupakan genre (jenis) karya sastra yang menggambarkan kehidupan
manusia dengan gerak. Drama menggambarkan realita kehidupan, watak, serta
tingkah laku manusia melalui peran dan dialog yang dipentaskan. Kisah dan cerita
dalam drama memuat konflik dan emosi yang secara khusus ditujukan untuk
pementasan teater.

2. Karakteristik utama drama:


 terdapat pengalaman hidup manusia
 di pentaskan/di pertinjaukan
 berbentuk dialog
 di hadapan orang banyak
 di atas panggung

3. Penggunaan bahasa dalam drama


Penggarapan bahasa dalam drama mencakup pada bahasa yang dipergunakan
pengarang atau sering disebut stile atau style. Penggunaan bahasa menyangkut pada
kemahiran pengarang mempergunakan bahasa sebagai medium drama, bahasa harus
relevan dan menunjang permasalahan-permasalahan yang hendak dikemukakan,
serasi dengan teknik-teknik yang digunakan, tepat dalam merumuskan alur,
penokohan, latar dan ruang, dan tentu saja semua itu bermuara pada perumusan tema
atau premisse naskah drama.

4. Peran unsur non-kebahasaan di dalam drama


Peran unsur non-kebahasaan dalam tek drama adalah mendukung pementasan drama
tersebut. Contohnya sebagai berikut:
a. Tata Rias

Tata rias dapat memberikan bantuan kepada pemain untuk membuat


perubahan pada wajah pemain sesuai dengan karakter yang akan diperankan.
Misalnya, mengubah pemain yang masih muda menjadi nenek tua.
b. Kostum

Pakaian atau kostum dapat mendukung pemain untuk memerankan


karakter yang diperankan. Misalnya, pemain menggunakan baju kotor dan
compang- camping untuk memerankan tokoh pengemis.

c. Tata panggung

Tata panggung menggambarkan latar cerita drama. Misalnya, di


panggung terdapat lampu minyak dan beberapa kursi tamu berarti cerita drama
yang dipentaskan mempunyai latar tempat di ruang tamu pada saat malam hari

d. Tata bunyi

Tata bunyi akan membantu menggambarkan situasi yang terjadi daiam


pementasan drama. Misalnya, saat pementasan terdengar suara jangkrik berarti
suasana saat pementasan drama sedang sunyi sehingga hanya suara jangkrik
yang terdengar.

5. Persamaan drama dengan teater

Secara umum, drama dan teater memiliki makna yang sama. Keduanya sama-
sama merupakan pertunjukan adegan/ akting di depan penonton di sebuah panggung.
Kata drama dan teater juga sama-sama berasal dari bahasa Yunani Kuno.
Perbedaan drama dan teater hanya terletak pada asal katanya . Jika drama
berasal dari kata draomai yang berarti berbuat, berlaku, bertindak, dan sebagainya,
maka tater berasal dari theatron yang berarti gedung atau tempat pertunjukan.

6. Unsur teks drama


a. Tema
Tema adalah sesuatu yang menjiwai cerita atau sesuatu yang menjadi pokok
masalah dalam cerita. Dalam tema tersirat amanat atau tujuan pengarang menulis
cerita. Tema dalam cerpen dapat terjabar dalam setiap satuan peristiwa dalam
cerita, misalnya melalui tingkah laku atau jalan hidup pelakunya.

b. Amanat
adalah pesan/kesan yang dapat memberikan tambahan pengetahuan,
pendidikan, dan sesuatu yang bermakna dalam hidup yang memberikan
penghiburan, kepuasan dan kekayaan batin kita terhadap hidup.
c. Alur
adalah jalan cerita/rangkaian peristiwa dari awal sampai akhir. Tahapan alur
meliputi Orientasi, komplikasi, dan resolusi. Macam-macam alur ada tiga, yaitu
alur maju, alur mundur, dan alur gabungan.

d. Perwatakan
adalah bagaimana pengarang melukiskan watak tokoh
Ada 3 Cara Untuk Melukiskan Watak Tokoh
1. Analitik
Adalah pengarang langsung menceritakan watak tokoh.
2. Dramatik
Adalah pengarang melukiskan watak tokoh dengan tidak langsung. Bisa
melalui tempat tinggal,lingkungan,percakapan/dialog antartokoh, perbuatan, fisik
dan tingkah laku, komentar tokoh lain terhadap tokoh tertentu, jalan pikiran
tokoh.
3. Campuran
adalah gabungan analitik dan dramatik. Pelaku dalam cerita dapat
berupa manusia , binatang, atau benda-benda mati yang diinsankan
Pelaku Tokoh dalam Cerita yaitu:
1. Pelaku utama
adalah pelaku yang memegang peranan utama dalam cerita dan selalu
hadir/muncul pada setiap satuan kejadian.
2. Pelaku pembantu
adalah pelaku yang berfungsi membantu pelaku utama dalam cerita.Bisa
bertindak sebagai pahlawan mungkin juga sebagai penentang pelaku utama.
3. Pelaku protagonis
adalah pelaku yang memegang watak tertentu yang membawa ide
kebenaran.(jujur,setia,baik hati dll)
4. Pelaku antagonis
adalah pelaku yang berfungsi menentang pelaku protagonis (penipu,
pembohong dll)
5. Pelaku tritagonis
adalah pelaku yang dalam cerita sering dimunculkan sebagai tokoh
ketiga yang biasa disebut dengan tokoh penengah.
e. Sudut Pandang
Sudut pandang adalah posisi/kedudukan pengarang dalam membawakan
cerita.
Sudut pandang dibedakan atas :
1. Sudut pandang orang kesatu
adalah pengarang berfungsi sebagai pelaku yang terlibat langsung
dalam cerita, terutama sebagai pelaku utama. Pelaku utamanya(aku, saya, kata
ganti orang pertama jamak : kami, kita)
2. Sudut pandang orang ketiga
adalah pengarang berada di luar cerita, ia menuturkan tokoh-tokoh di
luar, tidak terlibat dalam cerita. Pelaku utamanya (ia, dia, mereka,kata ganti orang
ketiga jamak, nama-nama lain)

f. Seting
adalah pesan/kesan yang dapat memberikan tambahan pengetahuan,
pendidikan, dan sesuatu yang bermakna dalam hidup yang memberikan
penghiburan, kepuasan dan kekayaan batin kita terhadap hidup
Macam-macam latar
1. Latar tempat
adalah latar dimana pelaku berada atau cerita terjadi (di sekolah, di
kota, di ruangan dll)
2. Latar waktu
adalah kapan cerita itu terjadi ( pagi, siang,malam, kemarin, besuk dll)
3. Latar suasana
adalah dalam keadaan dimana cerita terjadi. (sedih, gembira, dingin,
damai, sepi dll)

7. Struktur teks drama


Struktur drama yang berbentuk alur pada umumnya tersusun sebagai berikut.
1. Prolog merupakan pembukaan atau peristiwa pendahuluan dalam sebuah drama
atau sandiwara. Bagian ini biasanya disampaikan oleh tukang cerita dalang untuk
menjelaskan gambaran para pemain, gambaran latar, dan sebagainya.
2. Dialog merupakan media kiasan yang melibatkan tokoh-tokoh drama yang
diharapkan dapat menggambarkan kehidupan dan watak manusia, problematika
yang dihadapi, dan cara manusia dapat menyelesaikan persoalan hidupnya.

Di dalam dialog tersaji urutan peristiwa yang dimulai dengan, orientasi,


komplikasi, sampai dengan resolusi.
a. Orientasi, adalah bagian awal cerita yang menggambarkan situasi yang
sedang sudah atau sedang terjadi.
b. Komplikasi, berisi tentang konlik-konlik dan pengembangannya: gangguan-
gangguan, halangan-halangan dalam mencapai tujuan, atau kekeliruan yang
dialami tokoh utamanya. Pada bagian ini pula dapat diketahui watak tokoh
utama yang menyangkut protagonis dan antagonisnya.
c. Resolusi, adalah bagian klimaks turning point dari drama, berupa babak akhir
cerita yang menggambarkan penyelesaian atas konlik-konlik yang dialami
para tokohnya. Resolusi haruslah berlangsung secara logis dan memiliki
kaitan yang wajar dengan kejadian sebelumnya.
d. Epilog adalah bagian terakhir dari sebuah drama yang berfungsi untuk
menyampaikan inti sari cerita atau menafsirkan maksud cerita oleh salah
seorang aktor atau dalang pada akhir cerita.

B. Tuliskan Sekurang-kurangnya tiga alasan bahwa petikan teks berikut merupakan


bagian dari teks drama
 Karena teks tersebut berbentuk dialog
 Teks tersebut memiliki alur
 Mempunyai adegan
Kajian Kelompok 1
A. Secara berkelompok, jawablah pertanyaan-pertanyaan ini dengan benar.
1. Adakah unsur yang berbeda pada drama dengan karya sastra lain?
Ada. Yaitu unsur bentuk teksnya yang berupa dialog. Selain itu dalam drama
juga terdapat unsur pementasan yitu pertunjukkan di atas panggung yang dilakukan
oleh para pemain untuk mementaskan drama tersebut.

B.
2. Secara berkelompok, diskusikanlah naskah drama tersebut berdasarkan aspek-aspek
berikut. Jelaskan pula struktur yang terdapat di dalam.

Penjelasan Unsur-Unsur Drama “Pengejaran”


a. Penokohan
a. Maskun Sanjaya : tegas tetapi otoriter, sombong , egois.
b. Mardilah : perhatian, lembut dan tenang.
c. Masduki : solidaritas tinggi,pemberani dan sabar.
d. Suhita : tegas,teguh pendirian.
e. Saiko : sombong dan kejam.

Bukti dalam teks:

a. Tokoh Maskun Sanjaya


(tegas tetapi otoriter)
‘’(tiba-tiba), saiko! Tangkap dia! Dia pasti membawa dokumen-
dokumen itu ‘’.
(sombong)
‘’akubisa menempuh caraku sendiri ! kau ingat? Dulu aku
kepala penjara dizaman NICA dan aku telah melenyapkan
puluhan orang republik’’.
(egois)
‘’bagaimanapun aku tidak akan menyerah begitu saja! Kalu
aku hancur, aku tidak mau hancur sendirian! Rantai ini tidak
akan putus hanya karena aku berhasil disingkirkan’’.

b. Tokoh Mardilah
(perhatian)
‘’dibuka ya jendelanya, biar sedikit segar?’’.
(tenang)
‘’duduklah suhita! Ibu ingin bertanya kepadamu’’.
(lembut)
‘’saiko! (kemudian lembut kepada masduki) jangan marah !
engkau terjamin dirumah ini. Aku surati supaya engkau bisa
datang kemari. Maksudku akan mempertemukan dengan
suamiku. Barang kali ada usul baik yang bisa kau terima’’.

c. Tokoh Masduki
( pemberani dan sabar)
‘’tuan mengira saya takut mati / bertahun-tahun nyawaku
mendukung tubuhyang tak sempurna ini dengan tabah dan
tawakal untuk menantikan saat ini . kalau segalanya telah
kuselesaikan ,tibalah saatnya bagiku untuk mengaso,mungkin
untuk selama-lamanya’’.
(solidaritas tinggi)
‘’ ini bukan soal pribadi saja, tuan hermawan! Ini juga soal
kawan –kawan yang telah menjadi korban kekejaman tuan.ini
juga soal amanat dari mereka yang telah gugur dipenjara
tuan’’.

d. Tokoh Suhita
(tegas)
‘’ baik! Sampah yang terkutuk ini yang akan menuntut engkau
membuka kedokmu dimuka rakyat!kalau sekarang, suara
bapakku tidak didengar, aku anaknya….anak jadah ini yang
akan berjuang terus agar suara itu didengar!’’.
(teguh pendirian)
‘’ tidak ! bukan ! ibu keliru! Dia bukan iblis,dia bukan orang
jahat’’.

e. Tokoh Saiko
(sombong)
‘’ bapak dan ibu tidak perlu gelisah.sepertinya bapak dan ibu
tidak kenal saiko saja’’.
(kejam)
‘’ laki-laki bersyaraf baja.darah berlumuran mengucuri
dadanya ,tapi tak sedikitpun ia mengeluh atau mengadu’’.

d. Alur
Alur dalam drama ini adalah alur maju. Hal ini
disebabkan karena peristiwa–peristiwa yang diutarakan
mulai awal sampai akhir/masa kini menuju masa datang.
Hanya ada satu pernyataan dari tokoh Suhita yang
menceritakan kembali apa yang dia alami pada saat itu.
Suhita : “… aku ingat pagi itu , kurang lebih sebulan
yang lalu, orang itu datang kepadaku disekolah…”.

e. Latar
 Latar tempat
Di ruang tamu.
Bukti:

 Latar waktu
Siang hari.
Bukti:

 Latar suasana
Menegangkan
Bukti:

Menyedihkan
Bukti:

f. Tema
Tema teks drama tersebut adalah penghianatan.
Karena dalam drama ini menggambarkan kisah tentang
sebuah penghianatan yang dilakukan oleh tokoh Mardilah
kepada Maskun sanjaya, begitu pula Maskun sanjaya yang
berkhianat kepada Masduki.

g. Amanat
Amanat Teks drama tersebut adalah buanglah jauh-jauh
sifat dendam karna itu akan memperburuk diri kamu
sendiri dan juga tidak akan menyelesaikan masalah.
Amanat diatas penulis ambil dari sekilas dialog
mardilah kepada masduki.
Mardilah : tidak bisakah kau lupakan yang lalu itu,
masduki?tidak bisakah kita menjadi sahabat kembali?
Masduki : tidak ! itu tidak akan saya lupakan . saya
memburu jejak ini sejak tujuh belas tahun yang lalu.
Tuan seperti lenyap ditelan bumi,sampai pada suatu hari
saya temukan foto tuan disurat kabar. Saya tentu tidak
akan melupakan tuan , walaupun tuan toh berganti nama
dan riwayat.

Struktur Drama Pengejaran


Bagian-bagian Drama Kutipan Penjelasan
a. Prolog Sebuah ruang tamu yang cukup mewah, Pembuka atau
disebelah kanan tampak sebuah sofa, dua kursi, peristiwa
dan sebuah meja yang berhias jambangan bunga pendahuluan.
di atasnya.... Belum sampai ia duduk istrinya Mejelaskan
bangkit menuju ke jendela sambil melirik gambaran para
suaminya yang kegerahan. pemain,
gambaran latar,
dan sebagainya.
b. Dialog Mardilah : Gerah, Pak?
1) Orientasi Maskun: Tidak (Kata Maskun kaku tidak
berperasaan)...
Maskun :
2) Komplikasi
3) Resolusi
c. Epilog

Anda mungkin juga menyukai