Dramaku, Dramamu, Drama Kita Semua Revisi
Dramaku, Dramamu, Drama Kita Semua Revisi
Disusun Oleh:
KELOMPOK 1
1. Brian Sarwana ( 08)
2. Denata Pria N. (10)
3. Lailil Muthoharoh (20)
4. Salsa Bilha R. P. (27)
XI MIPA 7
PEMBAHASAN
1. Definisi drama
Drama merupakan genre (jenis) karya sastra yang menggambarkan kehidupan
manusia dengan gerak. Drama menggambarkan realita kehidupan, watak, serta
tingkah laku manusia melalui peran dan dialog yang dipentaskan. Kisah dan cerita
dalam drama memuat konflik dan emosi yang secara khusus ditujukan untuk
pementasan teater.
c. Tata panggung
d. Tata bunyi
Secara umum, drama dan teater memiliki makna yang sama. Keduanya sama-
sama merupakan pertunjukan adegan/ akting di depan penonton di sebuah panggung.
Kata drama dan teater juga sama-sama berasal dari bahasa Yunani Kuno.
Perbedaan drama dan teater hanya terletak pada asal katanya . Jika drama
berasal dari kata draomai yang berarti berbuat, berlaku, bertindak, dan sebagainya,
maka tater berasal dari theatron yang berarti gedung atau tempat pertunjukan.
b. Amanat
adalah pesan/kesan yang dapat memberikan tambahan pengetahuan,
pendidikan, dan sesuatu yang bermakna dalam hidup yang memberikan
penghiburan, kepuasan dan kekayaan batin kita terhadap hidup.
c. Alur
adalah jalan cerita/rangkaian peristiwa dari awal sampai akhir. Tahapan alur
meliputi Orientasi, komplikasi, dan resolusi. Macam-macam alur ada tiga, yaitu
alur maju, alur mundur, dan alur gabungan.
d. Perwatakan
adalah bagaimana pengarang melukiskan watak tokoh
Ada 3 Cara Untuk Melukiskan Watak Tokoh
1. Analitik
Adalah pengarang langsung menceritakan watak tokoh.
2. Dramatik
Adalah pengarang melukiskan watak tokoh dengan tidak langsung. Bisa
melalui tempat tinggal,lingkungan,percakapan/dialog antartokoh, perbuatan, fisik
dan tingkah laku, komentar tokoh lain terhadap tokoh tertentu, jalan pikiran
tokoh.
3. Campuran
adalah gabungan analitik dan dramatik. Pelaku dalam cerita dapat
berupa manusia , binatang, atau benda-benda mati yang diinsankan
Pelaku Tokoh dalam Cerita yaitu:
1. Pelaku utama
adalah pelaku yang memegang peranan utama dalam cerita dan selalu
hadir/muncul pada setiap satuan kejadian.
2. Pelaku pembantu
adalah pelaku yang berfungsi membantu pelaku utama dalam cerita.Bisa
bertindak sebagai pahlawan mungkin juga sebagai penentang pelaku utama.
3. Pelaku protagonis
adalah pelaku yang memegang watak tertentu yang membawa ide
kebenaran.(jujur,setia,baik hati dll)
4. Pelaku antagonis
adalah pelaku yang berfungsi menentang pelaku protagonis (penipu,
pembohong dll)
5. Pelaku tritagonis
adalah pelaku yang dalam cerita sering dimunculkan sebagai tokoh
ketiga yang biasa disebut dengan tokoh penengah.
e. Sudut Pandang
Sudut pandang adalah posisi/kedudukan pengarang dalam membawakan
cerita.
Sudut pandang dibedakan atas :
1. Sudut pandang orang kesatu
adalah pengarang berfungsi sebagai pelaku yang terlibat langsung
dalam cerita, terutama sebagai pelaku utama. Pelaku utamanya(aku, saya, kata
ganti orang pertama jamak : kami, kita)
2. Sudut pandang orang ketiga
adalah pengarang berada di luar cerita, ia menuturkan tokoh-tokoh di
luar, tidak terlibat dalam cerita. Pelaku utamanya (ia, dia, mereka,kata ganti orang
ketiga jamak, nama-nama lain)
f. Seting
adalah pesan/kesan yang dapat memberikan tambahan pengetahuan,
pendidikan, dan sesuatu yang bermakna dalam hidup yang memberikan
penghiburan, kepuasan dan kekayaan batin kita terhadap hidup
Macam-macam latar
1. Latar tempat
adalah latar dimana pelaku berada atau cerita terjadi (di sekolah, di
kota, di ruangan dll)
2. Latar waktu
adalah kapan cerita itu terjadi ( pagi, siang,malam, kemarin, besuk dll)
3. Latar suasana
adalah dalam keadaan dimana cerita terjadi. (sedih, gembira, dingin,
damai, sepi dll)
B.
2. Secara berkelompok, diskusikanlah naskah drama tersebut berdasarkan aspek-aspek
berikut. Jelaskan pula struktur yang terdapat di dalam.
b. Tokoh Mardilah
(perhatian)
‘’dibuka ya jendelanya, biar sedikit segar?’’.
(tenang)
‘’duduklah suhita! Ibu ingin bertanya kepadamu’’.
(lembut)
‘’saiko! (kemudian lembut kepada masduki) jangan marah !
engkau terjamin dirumah ini. Aku surati supaya engkau bisa
datang kemari. Maksudku akan mempertemukan dengan
suamiku. Barang kali ada usul baik yang bisa kau terima’’.
c. Tokoh Masduki
( pemberani dan sabar)
‘’tuan mengira saya takut mati / bertahun-tahun nyawaku
mendukung tubuhyang tak sempurna ini dengan tabah dan
tawakal untuk menantikan saat ini . kalau segalanya telah
kuselesaikan ,tibalah saatnya bagiku untuk mengaso,mungkin
untuk selama-lamanya’’.
(solidaritas tinggi)
‘’ ini bukan soal pribadi saja, tuan hermawan! Ini juga soal
kawan –kawan yang telah menjadi korban kekejaman tuan.ini
juga soal amanat dari mereka yang telah gugur dipenjara
tuan’’.
d. Tokoh Suhita
(tegas)
‘’ baik! Sampah yang terkutuk ini yang akan menuntut engkau
membuka kedokmu dimuka rakyat!kalau sekarang, suara
bapakku tidak didengar, aku anaknya….anak jadah ini yang
akan berjuang terus agar suara itu didengar!’’.
(teguh pendirian)
‘’ tidak ! bukan ! ibu keliru! Dia bukan iblis,dia bukan orang
jahat’’.
e. Tokoh Saiko
(sombong)
‘’ bapak dan ibu tidak perlu gelisah.sepertinya bapak dan ibu
tidak kenal saiko saja’’.
(kejam)
‘’ laki-laki bersyaraf baja.darah berlumuran mengucuri
dadanya ,tapi tak sedikitpun ia mengeluh atau mengadu’’.
d. Alur
Alur dalam drama ini adalah alur maju. Hal ini
disebabkan karena peristiwa–peristiwa yang diutarakan
mulai awal sampai akhir/masa kini menuju masa datang.
Hanya ada satu pernyataan dari tokoh Suhita yang
menceritakan kembali apa yang dia alami pada saat itu.
Suhita : “… aku ingat pagi itu , kurang lebih sebulan
yang lalu, orang itu datang kepadaku disekolah…”.
e. Latar
Latar tempat
Di ruang tamu.
Bukti:
Latar waktu
Siang hari.
Bukti:
Latar suasana
Menegangkan
Bukti:
Menyedihkan
Bukti:
f. Tema
Tema teks drama tersebut adalah penghianatan.
Karena dalam drama ini menggambarkan kisah tentang
sebuah penghianatan yang dilakukan oleh tokoh Mardilah
kepada Maskun sanjaya, begitu pula Maskun sanjaya yang
berkhianat kepada Masduki.
g. Amanat
Amanat Teks drama tersebut adalah buanglah jauh-jauh
sifat dendam karna itu akan memperburuk diri kamu
sendiri dan juga tidak akan menyelesaikan masalah.
Amanat diatas penulis ambil dari sekilas dialog
mardilah kepada masduki.
Mardilah : tidak bisakah kau lupakan yang lalu itu,
masduki?tidak bisakah kita menjadi sahabat kembali?
Masduki : tidak ! itu tidak akan saya lupakan . saya
memburu jejak ini sejak tujuh belas tahun yang lalu.
Tuan seperti lenyap ditelan bumi,sampai pada suatu hari
saya temukan foto tuan disurat kabar. Saya tentu tidak
akan melupakan tuan , walaupun tuan toh berganti nama
dan riwayat.