Anda di halaman 1dari 1

STRATEGI INTEGRASI MODA TRANSPORTASI PUBLIK DI KOTA SEMARANG

(Studi kasus : Integrasi Bus Rapit Transit (BRT) dengan angkutan kota di Kota Semarang)

ABSTRAK

Wahyu Anggoro
Mahasiswa Magister Sistem dan Teknik Transportasi
Universitas Gajah Mada

Transportasi Publik di Kota Semarang mengalami kemajuan dengan adanya Bus Rapit Transit
(BRT) yang sejauh ini telah melayani 7 (tujuh) koridor. Namun peningkatan jumlah armada maupun
koridor belum didukung dengan angkutan publik yang mendistribusikan penumpang hingga ke tempat
tujuan yang letaknya di luar jaringan jalan utama. Angkutan publik yang ada belum diintegrasikan
dengan simpul-simpul BRT yang sudah terbangun, yang terjadi BRT justru menjadi kompetitor bagi
angkutan umum yang lebih dulu beroperasi. Ada banyak jalur yang belum terlayani karena belum ada
trayek yang dibuka atau ada penutupan trayek di jalur tersebut. Keterpurukan angkutan publik terutama
angkutan kota (angkot) semakin terasa dengan beberapa fenomena yang muncul seperti fasilitas
kemudahan untuk membeli kendaraan bermotor baik roda empat maupun roda dua, produksi city car
yang meningkat, serta menjamurnya transportasi online. Angkutan kota perlu segera direhabilitasi baik
secara manajerial maupun sarana fisiknya dan bisa difungsikan sebagai moda penyebar dan atau
pengumpul untuk menunjang sistem transportasi BRT.
Untuk mendapatkan hasil analisis yang tajam dan komprehensif tentang integrasi BRT dan
angkutan kota ini diperlukan data-data yang valid dan berasal dari sumber yang kredibel. Metode survei
lapangan untuk mengamati perilaku dan pola pergerakan masyarakat kota semarang menjadi sangat
penting, karena akan menjadi salah satu sumber data primer dan menjadi dasar analisis mengambil
simpulan. Data-data teknis terkait jaringan jalan dan transportasi, data kependudukan dan
persebarannya bisa diperoleh melalui instansi pemerintah yang mengampu hal tersebut. Pendekatan
analisis untuk penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan kuantitatif. Faktor-faktor penentu
pemilihan moda transportasi oleh masyarakat kota semarang secara umum senada dengan kebanyakan
masyarakat ditempat lain yaitu pertimbangan efisiensi biaya, efektivitas waktu, dan fleksibilitas
pergerakan. Untuk penelitian ini akan dibatasi pada dua faktor utama penentu pengambilan keputusan
pemilihan moda transportasi yaitu efisiensi biaya dan efektivitas waktu sebagai variabel utama dan
penunjang, sedangkan fleksibilitas tidak dimasukkan kedalam kerangka penelitian ini, karena sudah
jelas fleksibilitas terbaik ada pada transportasi privat terutama sepeda motor.
Dengan adanya penelitian ini diharapkan ditemukan konsep dan strategi yang terstruktur dan
terarah terhadap perkembangan transportasi publik di Kota Semarang dengan mengintegrasikan dua
moda transportasi darat ini menuju transportasi yang berkelanjutan, terjangkau oleh semua kalangan,
aman dan nyaman. Merumuskan model formulasi baru yang lebih tepat dan akurat dalam hal efisiensi
biaya perjalanan dalam batasan integrasi dua moda tersebut. Penelitian ini juga diharapkan menjadi
masukan kepada Pemerintah Kota Semarang yang sedang giat membenahi sektor transportasi publik
agar dalam pengambilan kebijakan memiliki dasar dan pijakan yang ilmiah.

Kata kunci : transportasi publik, efisiensi, integrasi

Anda mungkin juga menyukai