Anda di halaman 1dari 5

Nama : Arikson Bandarsyah

NIM : 1516120083

Study : MANAJEMEN RISIKO

Dosen : ANDREAN EKO HARYOKO, SE.MM


Soal :

1. Jelaskan cara pengembangan dan pengkomunikasi pedoman manajemen resiko di


pemasaran PT. Indofarma, Tbk ?
2. Jelaskan klasifikasi dan kriteria resiko yang di terapkan PT. Indofarma, Tbk ?
3. Bagaimana pelaksanaan aktifitas pengendalian resiko di PT. Indofarma, Tbk ? jelaskan
!
4. Jelaskan prosedur penetapan risk appetite dan deployment risk tolerance :
a. Tujuan?
b. Ruang lingkup?
c. Referensi?
d. Definisi?
e. Penanggung jawab?
f. Prosedur?
g. Laporan?
h. Bagan alir dan uraian prosedur?
Jawab :

1. cara pengembangan dan pengkomunikasi pedoman manajemen resiko di pemasaran PT.


Indofarma, Tbk ?
a) Pengembangan pedoman manajemen risiko
a. Direksi menetapkan Pedoman Manajemen Risiko setelah mendapatkan
persetujuan dari Dewan Komisaris.
b. Pedoman Manajemen Risiko dikembangkan untuk memastikan bahwa setiap
jajaran perusahaan memahami, siap menghadapi, dan menerapkan strategi
penanganan yang tepat dalam mengelola risiko yang ada serta mengoptimalkan
peluang dari setiap risiko terkait
c. Pengembangan Pedoman Manajemen Risiko dilakukan melalui reviu atas struktur
organisasi, kebijakan, pedoman umum, prosedur, instruksi kerja, formulir
manajemen risiko, jumlah dan kompetensi sumber daya manusia, proses
manajemen risiko, dan sistem informasi manajemen.
b) Pengkomunikasian manajemen resiko
a. Pedoman Manajemen Risiko dibuat secara tertulis dan dikomunikasikan kepada
para pemangku kepentingan (stakeholders) yang berhak memperoleh informasi
tentang Pedoman Manajemen Risiko.
b. Direksi bertanggung jawab untuk mengkomunikasikan Pedoman Manajemen
Risiko kepada seluruh jajaran pegawai dan memastikanbahwa Pedoman
Manajemen Risiko dipahami dan ditaati.
c. Pengkomunikasian Pedoman Manajemen Risiko dilakukan dengan cara terbuka
melalui sosialisasi dan pemuatan (upload) dalam portal (intranet) perusahaan.
d. Pedoman Manajemen Risiko yang bersifat umum dikomunikasikan kepada para
pemangku kepentingan (stakeholder) lainnya melalui website perusahaan.

2. klasifikasi dan kriteria resiko yang di terapkan PT. Indofarma, Tbk ?


a. Klasifikasi risiko

Guna memudahkan pelaksanaan identifikasi peristiwa dan pelaporan manajemen


risiko maka perlu dilakukan pengklasifikasian risiko. Pengklasifikasian risiko yang
digunak an didasarkan atas metode ERM COSO dengan model klasifikasi.

Jenis-jenis risiko berdasarkan faktor, kategori, dan topik risiko disajikan dalam skema
di bawah ini, sedangkan uraian nama-nama risiko dari masing-masing topic mengacu,
namun tidak terbatas pada nama-nama risiko sesuai hasil risk assessment yang telah
dilakukan.

b. Kriteria risiko
Peraga di bawah ini digunakan sebagai kriteria untuk menentukan batas antara risiko
yang tidak dapat diterima dan dapat diterima (appetite risiko).

3. pelaksanaan aktifitas pengendalian resiko di PT. Indofarma, Tbk dan penjelasan


a. Aktivitas pengendalian risiko dilakukan untuk meyakinkan bahwa respon risiko yang
ditetapkan dilaksanakan sebagaimana mestinya;
b. Aktivitas pengendalian risiko yang ditetapkan harus konsisten dengan respon risiko
yang dipilih.
c. Setiap Risk Taking Unit melakukan aktivitas pengendalian risiko untuk menjaga agar
tingkat risiko berada dalam batas toleransi.
d. Direksi menggunakan kerangka pengendalian yang diterbitkan oleh The Committee of
Sponsoring Organizations of the Treadway Commission (COSO Internal Control-
Integrated Framework) sebagai acuan dalam menstrukturkan bentuk aktivitas
pengendalian risiko
e. Risk Management & Compliance melaporkan pelaksanaan aktivitas pengendalian
risiko yang telah ditetapkan kepada manajemen secara periodik.
f. SPI mengevaluasi aktivitas pengendalian risiko yang ditetapkan oleh manajemen dan
pelaksanaannya secara periodik.
4. prosedur penetapan risk appetite dan deployment risk tolerance :
a. Tujuan
Memandu Direksi dan Bidang Risk Management & Compliance dalam menetapkan
besaran risiko yang dapat diterima (risk appetite) dan besaran variasi maksimal yang
dapat ditoleransi dari sasaran yang ditetapkan (risk tolerance).
b. Ruang lingkup
Berlaku untuk seluruh jenjang manajemen baik level korporat maupun level proses
c. Referensi
1) Kebijakan manajemen risiko
2) Kerangka ERM COSO 2004
3) RJPP dan RKAP
d. Definisi
1) Risk appetite adalah besaran risiko yang dapat diterima Direksi.
2) Risk tolerance adalah besaran variasi maksimal yang dapat ditoleransi dari sasaran
yang telah ditetapkan.

e. Penanggungjawab
1) Direksi
2) Manajer Risk Management & Compliance
3) Manajer Risk Taking Unit
f. Prosedur
Penetapan risk tolerance dilakukan setiap tahun bersamaan dengan proses
penetapan sasaran kinerja perusahaan untuk tahun yang akan datang.
g. Laporan
Formulir Penetapan Risk Appetite dan Risk Tolerance (PMR-6.3 Rev 00)
h. Bagan Alir dan Uraian Prosedur
Aktivitas PIC Uraian aktivitas
Mulai Direksi & Manajer 1.Risk Management & Compliance
membantu Direksi menyusun risk
Risk Management & appetite dalam bentuk pernyataan risk
Komite MR membantu Direksi
Compliance appetite.
menyusun Risk Appetite 2.Risk Management & Compliance
Direksi & Manajer membantu Direksi menyusun risk
Komite MR membantu Direksi tolerance dalam bentuk kisaran variasi
Risk Management &
menyusun Risk Tolerance yang dapat ditoleransi dari sasaran
Compliance yang ditetapkan dalam RKAP.
3.Hasil penyusunan risk appetite dan risk
Mendokumentasikan hasil Manajer Risk tolerance dari sasaran yang ditetapkan
penyusunan risk appetite dan Management & dalam RKAP didokumentasikan dalam
risk tolerance Formulir Penetapan Risk Appetite
Compliance 4.Risk Management & Compliance
bersama dengan Risk Taking Unit
Menjabarkan Risk Tolerance Manajer Risk
(RTU) melakukan penjabaran
kepada seluruh Risk Taking Unit Management & (deployment) atas risk tolerance
kepada seluruh risk taking unit dengan
Compliance
Mendokumentasikan hasil berpedoman pada deployment atas
deployment risk tolerance & Manajer Risk KPI yang digunakan perusahaan.
5.Hasil deployment atas risk tolerance
Taking Unit
kepada seluruh risk taking unit
Menggunakan deployment risk Manajer Risk didokumentasikan dalam Formulir
tolerance sebagai panduan Deployment Risk Tolerance.
Management & 6.RTU menggunakan deployment
dalam memutuskan besaran
risiko Compliance tersebut sebagai panduan dalam
memutuskan besaran risiko yang
& Manajer Risk hendak diambil, apakah masih di
Menyampaikan umpan balik dalam atau sudah melampaui batas
Taking Unit
mengenai permasalahan toleransi yang ditetapkan untuk
implementasi dalam Manajer Risk bidang/Fungsi Kerja masing-masing.
menerjemahkan risk tolerance Taking Unit 7.RTU menyampaikan umpan balik
mengenai permasalahan implementasi
Manajer Risk yang dihadapi dalam menerjemahkan
Menampung umpan balik risk tolerance kepada Komite
mengenai permasalahan Taking Unit Manajemen Risiko
implementasi untuk dicarikan Manajer Risk 8.Risk Management & Compliance
solusinya menampung umpan balik dari Fungsi
Management & Kerja mengenai permasalahan
Compliance implementasi untuk dicarikan
Selesai solusinya.

Anda mungkin juga menyukai