Anda di halaman 1dari 9

PERBEDAAN KADAR ASAM URAT SERUM

ALAT SEMI AUTO Chemistry Analyzer


DAN Point Of Care Testing (POCT)

Manuscript

Oleh:
Endah Mahardhika Sukmamei
G1C217114

PROGRAM STUDI D IV ANALIS KESEHATAN


FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN DAN KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG
2018

http://repository.unimus.ac.id
http://repository.unimus.ac.id
http://repository.unimus.ac.id
PERBEDAAN KADAR ASAM URAT SERUM ALAT SEMI
AUTO Chemistry Analyzer DAN Point Of Care Testing (POCT)
Endah Mahardhika Sukmamei1, Herlisa Anggraini2, Fitri Nuroini2

1
Program Studi DIV Analis Kesehatan Fakultas Ilmu Keperawatan dan Kesehatan Universitas
Muhammadiyah Semarang
2
Laboratorium Patologi Klinik Fakultas Ilmu Keperawatan dan Kesehatan Universitas
Muhammadiyah Semarang.

Info Artikel Abstrak

Pemeriksaan kadar asam urat menggunakan spektrofotometer


merupakan gold standart karena didesain untuk bekerja dengan
ketelitian tinggi. Metode lain yang dapat digunakan untuk
Kata Kunci pemeriksaan asam urat selain spektrofotometri yaitu Point Of Care
Kadar asam urat Testing (POCT). Berdasarkan observasi yang pernah dilakukan di
serum, Semi auto rumah sakit, ketika alat automatic bermasalah atau terdapat kendala
Chemistry Analyzer, baik pada listrik maupun alat yang eror, akan dilakukan pemeriksaan
POCT menggunakan POCT. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui
perbedaan hasil kadar asam urat serum alat semi auto Chemistry
Analyzer dan POCT. Jenis penelitian ini adalah analitik
eksperimental dengan desain cross sectional. Populasi dalam
penelitian ini mahasiswa DIV Analis Kesehatan Jasus Kelas A
Universitas Muhammadiyah Semarang. Sampel yang digunakan
dalam penelitian ini sebanyak 32 sampel serum. Hasil kadar asam
urat serum menggunakan alat semi auto Chemistry Analyzer berkisar
5,5 mg/dL-6,3 mg/dL dengan rata-rata 5,7888 mg/dL. Kadar asam
urat serum menggunakan POCT berkisar 11,5 mg/dL-13,1 mg/dL
dengan rata-rata 12,0000 mg/dL. Uji statistik non parametrik
Wilcoxon diperoleh nilai p 0,000 < taraf kemaknaan 0,05 sehingga
terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil kadar asam urat
serum menggunakan alat semi auto Chemistry Analyzer dan POCT.
urat beredar dalam sirkulasi darah,
Pendahuluan difiltrasi oleh glomerulus ginjal dan
Asam urat merupakan hasil akhir diekskresikan keluar tubuh bersama
metabolisme purin yang berasal dari dengan urin. Kadar asam urat darah
makanan dan minuman seperti hati, dipengaruhi oleh asupan makanan yang
kacang-kacangan, bir dan jeroan mengandung asam amino purin
(Murray, dkk., 2006). Asam urat dapat (Kemenkes RI, 2011).
berasal dari dalam dan luar tubuh. Asam Pemeriksaan kadar asam urat
urat bersifat tidak larut dalam air. dilakukan untuk menegakkan diagnosis,
Senyawa asam urat dapat menumpuk di pemantauan terapi, menilai komplikasi
berbagai tempat dalam tubuh seperti maupun sebagai salah satu pemeriksaan
sendi maupun ginjal apabila kadar kesehatan rutin yang dilakukan
berlebih (Murray, dkk., 2006). Asam (Maboach, dkk., 2013). Pemeriksaan

*Corresponding Author
Endah Mahardhika Sukmamei
Program Studi DIV Analis Kesehatan Fakultas Ilmu Keperawatan dan Kesehatan Universitas
Muhammadiyah Semarang, Semarang Indonesia 50273
E-mail: endahmahardhika123@gmail.com

http://repository.unimus.ac.id
kadar asam urat sering dilakukan di dilakukan oleh Pertiwi (2016)
laboratorium patologi klinik menyatakan bahwa terdapat perbedaan
menggunakan alat spektrofotometer yang bermakna dari hasil pengukuran
yang memiliki prinsip kerja dengan kadar asam urat menggunakan alat
melakukan penyerapan cahaya pada spektrofotometer (sampel serum) dan
panjang gelombang 546 nm. alat Point Of Care Testing (POCT)
Pemeriksaan kadar asam urat (sampel darah kapiler).
menggunakan spektrofotometer Tujuan penelitian ini adalah
merupakan gold standart karena mengeahui perbedaan kadar asam urat
didesain untuk bekerja dengan ketelitian serum alat semi auto Chemistry
tinggi (Akhzami, dkk., 2016). Analyzer dan POCT.
Pemeriksaan kadar asam urat
menggunakan spektrofotometer Bahan dan Metode
memiliki beberapa kerugian yaitu harga Jenis penelitian analitik
yang mahal dan waktu pemeriksaan eksperimental dengan pendekatan cross
yang relatif lebih lama (Akhzami, dkk., sectional. Penelitian dilaksanakan di
2016). Metode lain yang dapat laboratorium Patologi Klinik Universitas
digunakan untuk pemeriksaan asam urat Muhammadiyah Semarang pada bulan
selain spektrofotometri yaitu Point Of Juni 2018. Sampel berupa serum
Care Testing (POCT). POCT sebanyak 32 yang diperoleh dari
merupakan pemeriksaan laboratorium mahasiswa Analis Kesehatan Kelas A
sederhana menggunakan sampel dalam jalur khusus Universitas Muhammadyah
jumlah sedikit, dapat dilakukan di luar Semarang.
laboratorium dan hasil tersedia cepat Alat yang digunakan stik asam urat,
karena tanpa membutuhkan transportasi semi auto Chemistry Analyzer dan
spesimen dan persiapan (Junker, dkk., POCT. Bahan yang digunakan darah
2010). vena (serum) dan reagen asam urat. Data
Sampel yang dapat digunakan untuk dianalisis menggunakan Shapiro-Wilk
pemeriksaan kadar asam urat darah Test dan dilanjutkan dengan uji
menggunakan spektrofotometer antara Wilcoxon.
lain serum, plasma heparin, plasma
EDTA dan urine (Martsiningsih dan Hasil Penelitian
Otnel, 2016). Pemeriksaan kadar asam Sampel darah vena yang digunakan
urat menggunakan POCT juga dapat merupakan sampel darah sewaktu yang
dilakukan dengan sampel serum, karena kemudian diproses menjadi serum.
POCT memiliki kemampuan untuk Kadar asam urat serum diperiksa
menguji banyak jenis sampel seperti menggunakan alat semi auto Chemistry
kapiler, air liur, urine, serum dan plasma Analyzer dan POCT. Hasil pemeriksaan
(Louie, et. al., 2000). Serum adalah kadar asam urat serum menggunakan
bagian darah yang tersisa setelah darah alat semi auto Chemistry Analyzer dan
membeku yang sudah tidak terdapat POCT dapat dilihat pada Gambar 1.
fibrinogen, protrombin, faktor VIII, V
dan XIII (Martsiningsih dan Otnel,
2016).
Berdasarkan observasi yang pernah
dilakukan di rumah sakit, ketika alat
automatic bermasalah atau terdapat
kendala baik pada listrik maupun alat
yang eror, akan dilakukan pemeriksaan Gambar 1. Grafik Hasil Pemeriksaan
menggunakan POCT. Penelitian yang Kadar Asam urat Serum

http://repository.unimus.ac.id
Gambar 1. menunjukkan hasil (2011) menunjukkan bahwa terdapat
pemeriksaan kadar asam urat serum, 225 sampel yang mengalami kesalahan
diperoleh kadar asam urat serum yang dari 407.704 sampel pemeriksaan
lebih tinggi menggunakan POCT menggunakan POCT. Tahapan dalam
dibandingkan menggunakan semi auto proses pemeriksaan menggunakan
Chemistry Analyzer. Berdasarkan POCT berperan dalam menentukan
gambar 1. diperoleh nilai rata-rata untuk tingkat kesalahan terutama tahap
pengukuran kadar asam urat serum analitik.
menggunakan POCT yakni sebesar 12, 0 Hasil pemeriksaan kadar asam urat
mg/dL lebih besar dibandingkan dengan serum yang berbeda dari alat semi auto
semi auto Chemistry Analyzer yakni Chemistry Analyzer dan POCT juga
sebesar 5,7 mg/dL. dapat disebabkan karena kedua alat
Berdasarkan uji normalitas tersebut memiliki perbedaan dalam
diketahui nilai p alat semi auto tahap perhitungan hasil pengukuran
Chemistry Analyzer 0,447 maka kadar asam urat serum. Kadar asam urat
distribusi data normal. Nilai p POCT serum pada Chemistry Analyzer dihitung
0,016 maka distribusi data tidak normal berdasarkan perubahan warna yang
sehingga dilanjutkan uji Statistik Non terbentuk dari intensitas cahaya yang
parametrik Wilcoxon. Hasil uji Wilcoxon diserap, sedangkan pada POCT kadar
menunjukkan nilai p<0,05 yaitu p=0,000 asam urat serum dihitung berdasarkan
yang berarti terdapat perbedaan yang perubahan potensial listrik yang
bermakna dari hasil pengukuran kadar terbentuk akibat interaksi kimia antara
asam urat serum menggunakan alat semi zat yang diukur dengan elektroda reagen
auto Chemistry Analyzer dan POCT. (Akhzami, dkk., 2016).
Cara kerja POCT dan semi auto
Diskusi Chemistry Analyzer pada dasarnya
Pemeriksaan kadar asam urat serum sama, yaitu menggunakan reaksi
menggunakan alat semi auto Chemistry enzimatik (uricase) dengan bahan
Analyzer dan POCT menunjukkan hasil pemeriksaan serum darah namun tahap
yang bervariasi. Hasil pemeriksaan perhitungannya saja yang berbeda.
kadar asam urat menggunakan alat semi Pemecahan asam urat pada alat semi
auto Chemistry Analyzer diperoleh auto Chemistry Analyzer dengan enzim
semua sampel normal, sedangkan uricase akan bereaksi dengan 2,4,6-
pemeriksaan kadar asam urat serum Tribromo-3-hydroxybenzoic acid
menggunakan POCT diperoleh hasil dari (TBHBA), 4-Aminoantipyrine dan
semua sampel lebih dari normal, hal ini peroksidase membentuk warna
disebabkan oleh sensitivitas dan quinoneimine sebagai signal. Kadar
selektivitas kedua alat yang berbeda. asam urat kemudian dihitung
Rahman dkk (2005) menyatakan bahwa berdasarkan intensitas warna yang
alat semi auto Chemistry Analyzer terbentuk (Roche Diagnostik, 2009),
memiliki selektivitas dan sensitivitas sedangkan alat POCT menggunakan
yang tinggi sedangkan Pertiwi (2016) perbedaan potensial dari hasil ikatan
menyatakan bahwa POCT memiliki enzim uricase (Oksidase urat/UOx)
presisi dan akurasi yang kurang baik. yang terabsorpsi ke dalam pori-pori CF
Kualitas tingkat kesalahan POCT (carbon-felt) yang pada akhirnya
jauh lebih tinggi dibanding alat semi digunakan sebagai columne-type enzime
auto Chemistry Analyzer yang sudah reactor bersama dengan peroxidase-
dijadikan sebagai gold standart dalam adsorbed CF-based bioelectrocatalic
pemeriksaan laboratorium. Penelitian H2O sebagai detektor untuk biosensor
yang dilakukan oleh O’Kane, et. al.

http://repository.unimus.ac.id
amperometri asam urat (Wang and Hospitals and Primary Care.
Hasebe, 2012). Deutsches Arzteblatt
Kelemahan penelitian ini hanya International. 107 (33): 561.
menggunakan satu merk alat, sampel Kemenkes RI. 2011. Pedoman
pemeriksaan seharusnya kapiler, namun Interpretasi Data Klinik.
dalam penelitian ini menggunakan Direktorat Jenderal
serum. Kapiler membentuk jaringan Kefarmasian Kementerian
pembuluh darah dan bercabang-cabang Kesehatan Republik Indonesia.
di dalam sebagian besar jaringan tubuh, Jakarta.
oleh sebab itu darah dalam kapiler terus Maboach, S. J., Christine, S. Dan Fenny.
menerus berubah susunan dan warnanya 2013. Perbandingan Kadar
karena terjadinya pertukaran gas. Vena Asam Urat Darah dengan
membawa darah ke arah jantung, Metode Spektrofotometri dan
sehingga darah vena berwarna lebih tua Metode Electrode-Based
dan agak ungu karena banyak oksigen Biosensor. Bagian Patologi
yang telah diberikan ke jaringan. Serum Klinik Fakultas Kedokteran
diperoleh dari darah vena yang telah Universitas Kristen Maranatha
dibekukan dan disentrifuge. Zat yang Bandung. Bandung.
ada di dalam serum mencakup elektrolit Martsiningsih, M. A dan Otnel, D. 2016.
termasuk protein (Evelyn, 2010). Gambaran Kadar Asam Urat
Darah Metode Basah (Uricase-
Kesimpulan PAP) pada Sampel Serum dan
Berdasarkan penelitian pemeriksaan Plasma EDTA. Poltekkes
kadar asam urat serum menggunakan Kemenkes Yogyakarta. Jurnal
alat semi auto Chemistry Analyzer Teknologi Laboratorium. 5
POCT, dapat disimpulkan pengukuran (1): 20-26.
kadar asam urat menggunakan alat semi Murray, R. K., Granner, D. K., and
auto Chemistry Analyzer diperoleh nilai Rodwell, V. W. 2006.
rata-rata kadar asam urat serum urat Harper’s Illustrated
yaitu 5,7 mg/dL dan menggunakan Biochemistry. The McGraw-
POCT yaitu 12,0 mg/dL serta terdapat Hill Companies Inc. Toronto.
perbedaan yang signifikan antara O’Kane, M. J., McManus, P.,
pemeriksaan kadar asam urat serum McGowan, N., and Lynch, P.
menggunakan alat semi auto Chemistry M. 2011. Quality Error Rates
Analyzer dan Point Of Care Testing in Point-Of-Care-Testing.
(POCT) dengan nilai p=0,000 (p<0,05). Clinical Chemistry. 57(9):
1267-1271.
Referensi Pertiwi, N. I. 2016. Perbedaan Kadar
Akhzami, D. R., Mohammad, R., Rika, Asam Urat Menggunakan Alat
H. S. 2016. Perbandingan Spektrofotometer dengan Alat
Hasil Point Of Care Testing Point Of Care Testing
(POCT) Asam Urat dengan (POCT). Skripsi. Fakultas Ilmu
Chemistry Analyzer. Jurnal Keperawatan dan Kesehatan
Kedokteran. 5(4): 15-19. Universitas Muhammadyah
Evelyn, C. P. 2010. Anatomi dan Semarang. Semarang.
Fisiologi untuk Paramedis. Rahman, A., Park, D. S., and Shim, Y.
Gramedia Pustaka Utama. B. 2005. Electrochemical
Jakarta. Biosensors for Biomedical and
Junker, R., Schlebusch, H., Luppa, P. B. Clinical Application: A
2010. Point Of Care Testing in

http://repository.unimus.ac.id
review. J. Biomed. Eng. Res.
26 (6): 271-282.
Wang, Y and Hasebe, Y. 2012. Uricase-
Adsorbed Carbon-Felt Reactor
Couple with A Peroxidase-
Modified Carbon-Felt-Based
H2O2 Detector for Highly
Sensitive Amperometric Flow
Determination of Uric Acid.
Journal of Pharmaceutical and
Biomedical Analysis. 13 (2):
125-13

http://repository.unimus.ac.id
http://repository.unimus.ac.id

Anda mungkin juga menyukai