Kresentia Velin Darmawan1, Marsyah Anggita Saputri2, Mita Rizkiana Nur3
1 Student of Caraka Nusantara VHS, Jakarta, Indonesia. velindarmawan27@gmail.com 2 Student of Caraka Nusantara VHS, Jakarta, Indonesia. anggitamarsyah@gmail.com 3 Student of Caraka Nusantara VHS, Jakarta, Indonesia. mitakadut@gmail.com
Abstrak—Menyikapi variasi obat meringankan, maupun menyembuhkan
yang semakin beragam, penyakit. penggolongan obat dimaksudkan Obat menurut undang undang adalah untuk dapat memudahkan proses suatu bahan atau campuran untuk pemantauan keamanan, ketepatan dipergunakan dalam menentukan penggunaan, dan keamanan diagnosis, mencegah, mengurangi, distribusi. Dalam tinjauan pustaka menghilangkan, menyembuhkan ini, penggolongan obat dibedakan penyakit atau gejala penyakit, luka atau menjadi 6 kriteria, yaitu kelainan badaniah dan rohaniah pada penggolongan obat berdasarkan manusia atau hewan termasuk undang-undang; proses fisiologi dan memperelok tubuh atau bagian tubuh biokimia; cara kerja obat; cara manusia. penggunaan obat; sumbPer obat; bentuk sediaan obat. II. Penggolongan obat
Abstract—Addressing of the drug
variation that become more diverse, Berikut adalah macam penggolongan classification of drugs is intended to obat: ease the process of safety monitoring, Menurut undang-undang accuracy of drug use, and the Berikut adalah pengelompokannya: distribution security. Inside of this 1. Obat bebas literature review, classification of drug are separated into 6 criterias, it is classification of drug based on Gambar 1. Simbol obat bebas constitution; process of physiology Sumber: bobo.grid.id, diunduh pada 28 Juli 2019 and biochemistry; how the drugs pukul 12.45
work; how to use the drugs; origin of
the drugs; dosage form. Obat bebas adalah obat yang dapat dibeli secara bebas dan tidak I. Pengantar membahayakan pemakai dalam batas dosis yang dianjurkan. Obat Obat adalah semua bahan tunggal atau dapat dijual bebas di pasaran (over campuran yang digunakan oleh semua the counter) dan dapat dibeli tanpa makhluk untuk bagian dalam maupun resep dokter. Terdapat simbol bagian luar, guna mencegah, lingkaran bulat berwarna hijau dengan garis tepi hitam pada Obat jenis ini disimbolkan dengan bungkus obat bebas. Contoh obat lingkaran merah bergaris tepi hitam jenis ini adalah paracetamol, zinci dan terdapat huruf K didalamnya. chloridum, multivitamin, Dll. Contoh obat-obat golongan ini adalah Dexamethasone, Amlodipin, 2. Obat bebas terbatas kloramfenikol, Coffein, Efedrin HCL, Dll. Obat bebas terbatas termasuk dalam obat-obatan daftar W 4. Psikotropika (Waarschuwing = peringatan). Obat bebas terbatas adalah obat Psikotropika adalah obat yang dapat keras yang dapat di serahkan tanpa mempengaruhi sistem saraf pusat resep dokter. Obat ini masih bisa sehingga dapat menyebabkan dijual di apotek mana saja. Simbol perubahan khas aktivitas mental dan golongan obat ini yaitu lingkaran perilaku seseorang. psikotropika biru bergaris hitam dan pada hanya dapat diperjualbelikan dengan kemasannya diberi tanda resep dokter. peringatan. Psikotropika Gol. I: LSD, Ekstasi, Psilosibina Psikotropika Gol. II: Amfetamin, Gambar 2. Simbol obat bebas terbatas Metamfetamin, Sekobarbital. Sumber: kumparan.com, diunduh pada 28 Juli 2019 Psiokotropika Gol. III: Diazepam, pukul 12.45 Amobarbital, Pentobarbital. Contoh obat golongan bebas antara Psikotropika Gol IV: Alprazolam, lain Theophyllin, aminophylline. Fenobarbital, Nitrazepam.
3. Obat keras 5. Narkotika
Termasuk dalam daftar G (geverlijk
= berbahaya). Obat ini hanya dapat diserahkan dengan resep dari dokter. Gambar 4. Simbol obat narkotik Penggunaan tanpa resep dokter dan Sumber: hipwee.com, diunduh pada 28 Juli 2019 pemakaian yang tidak sesuai, obat pukul 12.45
ini di khawatirkan akan
Narkotika diperlukan dalam memperparah penyakit atau bersifat pengobatan dan bidang IPTEK. toksik bagi tubuh. Narkotika dapat menimbulkan ketergantungan yang sangat merugikan bagi individu yang mengkonsumsinya tanpa Gambar 3. Simbol obat keras pengawasan dari dokter. Narkotika Sumber: yukepo.com, diunduh pada 28 Juli 2019 disimbolkan dengan palang medali pukul 12.18 merah bergaris tepi merah. Narkotika dibedakan kedalam 2. Obat nonsistemik golongan-golongan, yaitu: Obat golongan ini adalah obat Golongan I: Opium, Kokain, yang hanya bekerja pada jaringan Kanabis, Amfetamin, Heroin atau bagian tubuh setempat. Golongan II: Morfin, Metadon, Peditin, Difeknoksilat, Fentanil. Berdasarkan cara penggunaan Golongan III: Kodein, Norkodeina, Berikut adalah pengelompokannya: Propiram, Dekstropropoksifena, 1. Pemakaian luar Buprenorfina. Memiliki istilah medicatum ad usum externum, yaitu obat yang Berdasarkan fisiologis dan penggunaannya selain melalui jalur biokimia dalam tubuh oral. Obat digunakan melalui Berikut adalah pengelompokannya: injeksi, vaginal, rektal, implantasi, 1. Obat diagnostik topikal, Dll. Obat diagnostik digunakan untuk 2. Pemakaian dalam membantu proses diagnosis suatu Memiliki istilah medicatum ad usum penyakit. Contohnya Barium sulfat internum, yaitu obat yang digunakan dalam diagnosis penggunaannya melalui oral. penyakit usus. Berdasarkan sumber 2. Obat kemoterapeutik Berdasarkan sumber obat Obat golongan ini bekerja dengan dikelompokkan menjadi: membunuh sumber dari penyakit, 1. Sintetik, misalnya: kamper sintetik. yaitu parasite dan mikroorganisme 2. Mikroba dan jamur, misalnya: penyebab penyakit, seperti cacing, antibiotik penisilin. protozoa, virus, dan bakteri. 3. Hewan, misalnya: adeps lanae, cod Contoh obat golongan ini adalah liver oil, mell depuratum. Antibiotic sepeti Amoxicillin, 4. Mineral, misalnya: sulfur, vaselin, Klindamisin, Kloramfenikol, Dll. parafin. 3. Obat farmakodinamik 5. Tumbuhan, misalnya: kina, minyak Obat farmakodimanik bekerja jarak. dengan jalan mempercepat atau memperlambat proses fisiologi. Berdasarkan bentuk sediaan Contohnya adalah obat-obat yang 1. Obat padat (solid), misalnya tablet, berkhasiat analgetik, antipiretik, kapsul, suppositoria, serbuk, pil. diuretik. 2. Obat cair (liquid), misalnya sirup, Berdasarkan cara kerja eliksir, suspensi, emulsi. Berikut adalah pengelompokannya: 3. Obat setengah padat (semisolid), misalnya salep, gel, pasta. 1. Obat sistemik 4. Obat bentuk gas (aerosol), misalnya Obat golongan ini adalah obat inhaler. yang didistribusikan ke seluruh III. Kesimpulan tubuh. Obat adalah semua bahan tunggal atau campuran yang digunakan oleh semua makhluk untuk bagian dalam maupun bagian luar, guna mencegah, meringankan, maupun menyembuhkan penyakit. Penggolongan obat dibedakan menjadi 6 kriteria, yaitu penggolongan obat berdasarkan undang-undang; proses fisiologi dan biokimia; cara kerja obat; cara penggunaan obat; sumber obat; bentuk sediaan obat.
IV. Daftar Pustaka
1. Syamsuni A. Ilmu resep. Jakarta. Penerbit buku kedokteran ECG. 2005. 2. Elmitra. Dasar – dasar farmasetika dan sediaan semi solid. Yogyakarta. Penerbit deepublish. 2017. 3. Surya,IG. Identifikasi jenis obat berdasarkan gambar logo pada kemasan menggunakan metode naive bayes. Jurnal sisfo. 2016. 6(1): 22-23.