Anda di halaman 1dari 65

am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
PUTUSAN

R
Nomor 60P/HUM/2018

si
DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

ne
ng
MAHKAMAH AGUNG
Memeriksa dan mengadili perkara permohonan keberatan hak uji materiil
terhadap Pasal 3 ayat (1) Peraturan Direktur Jaminan Pelayanan Kesehatan

do
gu Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan Nomor 05 Tahun 2018
tentang Penjaminan Pelayanan Rehabilitasi Medik dalam Program Jaminan

In
A
Kesehatan yang ditetapkan tanggal 21 Juni 2018, pada tingkat pertama dan
terakhir telah memutuskan sebagai berikut, dalam perkara:
ah

lik
PERKUMPULAN DOKTER INDONESIA BERSATU (PDIB),
berkedudukan di Jalan Pemuda Kav.61 Nomor 29, Lantai 2, Gedung
am

ub
Sentra Pemuda, Rawamangun, Jakarta Timur 13220;
Dalam hal ini memberi kuasa kepada: Muhammad Reza Maulana,
S.H. dan kawan, keduanya Advokat pada Kantor Hukum MRM &
ep
k

ASSOCIATES, beralamat di Jalan Soekarno Hatta, Desa Lamreung,


ah

Kecamatan Darul Imarah, Kabupaten Aceh Besar, Provinsi Aceh


R

si
23352, berdasarkan Surat Kuasa Khusus Nomor 019.a/MRM/2018,
tanggal 08 Agustus 2018;

ne
ng

Selanjutnya disebut sebagai Pemohon;


melawan:

do
gu

DIREKTUR JAMINAN PELAYANAN KESEHATAN BADAN


PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL KESEHATAN REPUBLIK
In
INDONESIA, berkedudukan di Jalan Letjend Suprapto Kav.20 Nomor
A

14, Cempaka Putih, Jakarta Pusat 10510;


Dalam hal ini memberi kuasa dengan hak substitusi kepada: Jaksa
ah

lik

Agung Muda Perdata dan Tata Usaha Negara, beralamat di Jalan


Sultan Hasanuddin Nomor 1 Kebayoran Baru Jakarta Selatan,
m

ub

berdasarkan Surat Kuasa Khusus Nomor 11605/VIII.1/0918 tanggal


17 September 2018;
ka

ep

Selanjutnya memberi kuasa kepada:


ah

Halaman 1 dari 64 halaman. Putusan Nomor 60 P/HUM/2018


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 1
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
1. Johanis Tanak, S.H., M.Hum;

si
2. Katarina Endang Sarwestri, S.H., M.H.;
3. Bambang Prisantoso, S.H., M.H.;

ne
ng
4. M. Fadil Jauhari, S.H., M.H.;
5. Anton Arifullah, S.H., M.H.;

do
gu 6. Ervarin Iswindyarti, S.H.;
7. Midawati Sitohang, S.H.;
8. Normalina, S.H.;

In
A
9. Ina Mammu A, S.H.;
10. Rina Nurmawati, S.Kom, S.H.;
ah

lik
11. Yanti Widya, S.H., M.H.;
12. Akadiyan Aliffia Husdanah, S.H.;
am

ub
13. Bonifacius Raya Napitupulu, S.H.;

Kesemuanya Jaksa Pengacara Negara pada Kejaksaan Agung


Republik Indonesia, beralamat di Jalan Sultan Hasanuddin Nomor 1,
ep
k

Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, berdasarkan Surat Kuasa


ah

Substitusi Nomor: SK-044/G/GTN.2/09/2018 tanggal 24 September


R

si
2018;
Selanjutnya disebut sebagai Termohon;

ne
ng

Mahkamah Agung tersebut;


Membaca surat-surat yang bersangkutan;

do
gu

DUDUK PERKARA
Menimbang, bahwa Pemohon dengan surat permohonannya yang
In
diterima di Kepaniteraan Mahkamah Agung pada tanggal 15 Agustus 2018
A

dan diregister dengan Nomor 60/P/HUM/2018 tanggal 16 Agustus 2018


telah mengajukan permohonan keberatan hak uji materiil terhadap Pasal 3
ah

lik

ayat (1) Peraturan Direktur Jaminan Pelayanan Kesehatan Badan


Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan Nomor 5 Tahun 2018 tentang
m

ub

Penjaminan Pelayanan Rehabilitasi Medik dalam Program Jaminan Kesehatan


yang ditetapkan tanggal 21 Juni 2018, dengan dalil-dalil yang pada pokoknya
ka

ep

sebagai berikut:
ah

Halaman 2 dari 64 halaman. Putusan Nomor 60 P/HUM/2018


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 2
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
I. KEWENANGAN MAHKAMAH AGUNG

si
1. Bahwa Para Pemohon dengan Permohonan yang disampaikan ini
kepada Mahkamah Agung Republik Indonesia bertujuan melakukan

ne
ng
uji materil terhadap Pasal 3 ayat (1) Perdirjampelkes Nomor 5 Tahun
2018 tentang Penjaminan Pelayanan Rehabilitasi Medik dalam

do
gu Program Jaminan Kesehatan, yang bunyinya:
“Pelayanan rehabilitasi medik sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3
dilakukan paling banyak 2 (dua) kali kunjungan per perserta per

In
A
minggu atau paling banyak 8 (delapan) kali kunjungan per peserta per
bulan sesuai indikasi medis berdasarkan assessment dokter spesialis
ah

lik
kedokteran fisik dan rehabilitasi yang mengacu kepada standarisasi
pelayanan tim rehabilitasi medik terpadu yang dikeluarkan oleh
am

ub
Perhimpunan Dokter Spesialis Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi
Indonesia”;
2. Bahwa Peraturan Direktur Jaminan Pelayanan Kesehatan BPJS
ep
k

Kesehatan merupakan satu intrumen hukum di bawah


ah

undang-undang dan peraturan perundang-undangan lainnya yang


R

si
lebih tinggi, sebagaimana Pasal 8 Undang-Undang Nomor 12 Tahun
2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan, yang

ne
ng

berbunyi:
(1) Jenis Peraturan Perundang-undangan selain sebagaimana

do
gu

dimaksud dalam Pasal 7 ayat (1) mencakup peraturan yang


ditetapkan oleh Majelis Permusyawaratan Rakyat, Dewan
In
Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, Mahkamah
A

Agung, Mahkamah Konstitusi, Badan Pemeriksa Keuangan,


Komisi Yudisial, Bank Indonesia, Menteri, badan, lembaga, atau
ah

lik

komisi yang setingkat yang dibentuk dengan Undang-Undang


atau Pemerintah atas perintah Undang-Undang, Dewan
m

ub

Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi, Gubernur, Dewan


Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten/Kota, Bupati/Walikota,
ka

ep

Kepala Desa atau yang setingkat.


ah

Halaman 3 dari 64 halaman. Putusan Nomor 60 P/HUM/2018


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 3
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
(2) Peraturan Perundang-undangan sebagaimana dimaksud pada

si
ayat (1) diakui keberadaannya dan mempunyai kekuatan hukum
mengikat sepanjang diperintahkan oleh Peraturan

ne
ng
Perundang-undangan yang lebih tinggi atau dibentuk
berdasarkan kewenangan;

do
gu 3. Bahwa sebagaimana bunyi Pasal 24A Undang-Undang Dasar Negara
Kesatuan Republik Indonesia Tahun 1945, menentukan bahwa:
“Mahkamah Agung berwenang mengadili pada tingkat kasasi, menguji

In
A
peraturan perundang-undangan di bawah undang-undang terhadap
undang-undang, dan mempunyai wewenang lainnya yang diberikan
ah

lik
oleh undang-undang”;
4. Bahwa berdasarkan Pasal 31 ayat (1) dan (2) Undang-Undang Nomor
am

ub
14 Tahun 1985 tentang Mahkamah Agung sebagaimana telah diubah
dengan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2004 dan terakhir diubah
dengan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2009 tentang Mahkamah
ep
k

Agung, memuat ketentuan:


ah

(1) Mahkamah Agung mempunyai wewenang menguji peraturan


R

si
perundang-undangan di bawah undang-undang terhadap
undang-undang.

ne
ng

(2) Mahkamah Agung menyatakan tidak sah peraturan


perundang-undangan di bawah undang-undang atas alasan

do
gu

bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang lebih


tinggi atau pembentukannya tidak memenuhi ketentuan yang
In
berlaku.
A

5. Bahwa ketentuan serupa juga terdapat pada Pasal 20 ayat (2) huruf b
Undang-Undang Nomor 48 Tahun 2009 tentang Kekuasaan
ah

lik

Kehakiman, yang menyebutkan:


“Mahkamah Agung berwenang: menguji peraturan
m

ub

perundang-undangan di bawah undang-undang terhadap


undang-undang”;
ka

ep
ah

Halaman 4 dari 64 halaman. Putusan Nomor 60 P/HUM/2018


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 4
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
6. Bahwa Penegasan yang sama juga tertuang pada Pasal 9 ayat (2)

si
Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan
Peraturan Perundang-Undangan, yang menentukan:

ne
ng
“Dalam hal suatu Peraturan Perundang-undangan di bawah
Undang-Undang diduga bertentangan dengan Undang-Undang,

do
gu pengujiannya dilakukan oleh Mahkamah Agung”;
7. Bahwa Perdirjampelkes Nomor 5 Tahun 2018 merupakan peraturan
perundang-undangan di bawah undang-undang, dengan demikian

In
A
berdasarkan uraian-uraian serta dasar dan ketentuan tersebut di atas,
Mahkamah Agung berwenang untuk mengujinya;
ah

lik
II. KEDUDUKAN HUKUM DAN KEPENTINGAN HUKUM PARA
PEMOHON
am

ub
1. Bahwa Perkumpulan Dokter Indonesia Bersatu berdasarkan Surat
Keputusan Menteri Hukum dan HAM Republik Indonesia Nomor
AHU-0075221.AH.01.07 Tahun 2016 tentang Pengesahan Pendirian
ep
k

Badan Hukum Perkumpulan Dokter Indonesia Bersatu tertanggal 06


ah

Oktober 2016 telah sah dan berdiri sebagai suatu Badan Hukum
R

si
Bidang Keorganisasian Kedokteran di Indonesia yang di Ketuai oleh
dr. James Allan Rarung, Sp.OG. M.M. dan Sekretaris dr. Patrianef,

ne
ng

Sp.B (K) V;
2. Bahwa sebagai wadah atau organisasi Perkumpulan Dokter seluruh

do
gu

Indonesia dan sesuai dengan visi dan misi PDIB didirikan


sebagaimana tertuang dalam Pasal 5 dan Pasal 9 Anggaran Dasar
(AD) Perkumpulan Dokter Indonesia Bersatu yang berbunyi:
In
A

Pasal 5
“DIB bertujuan: memadukan potensi dokter, dokter gigi termasuk
ah

lik

mahasiswa Fakultas Kedokteran (FK) dan Fakultas Kedokteran Gigi


(FKG) yang berada di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.
m

ub

menjaga harkat dan martabat dokter dan dokter gigi Indonesia,


meningkatkan upaya penunjang dan pembinaan kesehatan,
ka

ep

mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi kesehatan,


membatu akses dan fasilitas kesehatan bagi masyarakat, membantu
ah

Halaman 5 dari 64 halaman. Putusan Nomor 60 P/HUM/2018


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 5
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
masyarakat dan menjadi jembatan dengan pemerintah sebagai

si
pengambil kebijakan serta meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat Indonesia menuju masyarakat yang sehat dan sejahtera

ne
ng
serta melindungi dan mengayomi seluruh insane kedokteran dan
kedokteran gigi serta mahasiswa FK dan FKG Indonesia”;

do
gu Pasal 9
“DIB berperan dalam menjaga, melindungi serta mengayomi para
anggota serta meningkatkan derajat kesehatan dan kesejahteraan

In
A
rakyat Indonesia”;
3. Bahwa Pemohon sebagai sebuah organisasi yang berbadan hukum
ah

lik
yang diisi oleh beragam Profesi Dokter yang berkumpul di dalam
suatu wadah organisasi di bawah payung Perkumpulan Dokter
am

ub
Indonesia Bersatu, yang selalu akan berhubungan langsung dengan
Pasien kiranya penting untuk menempatkan diri sebagai Pemohon
agar kemudian peraturan-peraturan serta kebijakan-kebijakan yang
ep
k

diterbitkan oleh lembaga yang berwenang khususnya berkenaan


ah

dengan persoalan pelayanan kesehatan mendapat perhatian, demi


R

si
menciptakan keselarasan hukum yang tidak saling bertentangan
antara satu dan lainnya;

ne
ng

4. Bahwa Perkumpulan Dokter Indonesia Bersatu menilai akan adanya


kerugian yang timbul akibat diterbitkannya Pedirjampelkes Nomor 5

do
Tahun 2018 khususnya bagi para dokter dan pasien, dikarenakan
gu

para dokter dan pasienlah yang nantinya akan berhubungan langsung


dan apabila dikemudian hari muculnya persoalan-persoalan terkait
In
A

pelayanan kesehatan maka para dokter juga yang akan langsung


menanggung resiko-resiko yang dapat saja terjadi;
ah

lik

5. Begitu pula Perdirjampelkes Nomor 5 Tahun 2018 disinyalir telah


mereduksi dan mengintervensi tindakan dokter dalam bentuk
m

ub

pelayanan kesehatan yang dilakukan oleh Dokter, yang mana


seharusnya tidak dilakukan olehnya, karena dipandang bertentangan
ka

dengan Sumpah dan Kode Etik Kedokteran Indonesia;


ep
ah

Halaman 6 dari 64 halaman. Putusan Nomor 60 P/HUM/2018


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 6
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
6. Bahwa sebagaimana ketentuan Pasal 2 Undang-Undang Nomor 29

si
Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran, yang mana menentukan:
“Praktik kedokteran dilaksanakan berasaskan Pancasila dan

ne
ng
didasarkan pada nilai ilmiah, manfaat, keadilan, kemanusiaan,
keseimbangan, serta perlindungan dan keselamatan pasien”;

do
gu 7. Bahwa ketentuan tersebut di atas yang mendasari Perkumpulan
Dokter Indonesia Bersatu mengujimaterilkan Perdirjampelkes Nomor
5 Tahun 2018 sehingga dikemudian hari tidak muncul

In
A
persoalan-persoalan baru dari banyaknya persoalan BPJS Kesehatan
yang dikeluhkan oleh masyarakat saat ini;
ah

lik
8. Bahwa sebagai wadah perkumpulan para dokter, hal yang paling
utama yang harus dilakukan adalah bagaimana kemudian
am

ub
menerapkan nilai dalam norma sebagaimana tersebut di atas
khususnya pada frasa “perlindungan dan keselamatan pasien”,
bagaimana kemudian dokter melindungi pasien jika Peraturan
ep
k

Direktur Jaminan Pelayanan Kesehatan BPJS Kesehatan telah


ah

mereduksi tindakan dokter dalam penanganan pelayanan kesehatan


R

si
tertentu, bagaimana kemudian dokter menjalankan tindakan
keselamatan pasien sedangkan tindakan penyelamatan yang

ne
ng

dilakukan oleh dokter telah diintervensi oleh Perdirjampelkes Nomor 5


Tahun 2018, sehingga Dokter yang memiliki tugas dan

do
tanggungjawabnya untuk terus memberikan pelayanan medis terbaik,
gu

kemudian dicampuri caranya bertindak oleh Pihak yang tidak


berwenang untuk mengurusi atau menentukan lain daripada yang
In
A

ditentukan peraturan perundang-undangan, sehingga dinilai tidak


berkesuaian dengan tugas dan fungsinya serta merambah dan
ah

lik

menintervensi bagaimana kemudian Dokter memberikan


pelayanannya kepada Pasien;
m

ub

9. Begitu pula dengan lafaz sumpah Kedokteran itu sendiri yang


berbunyinya:
ka

Demi Allah saya bersumpah, bahwa:


ep
ah

Halaman 7 dari 64 halaman. Putusan Nomor 60 P/HUM/2018


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 7
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
1. Saya akan membaktikan hidup saya guna kepentingan

si
perikemanusiaan.
2. Saya akan menjalankan tugas dengan cara yang terhormat

ne
ng
dan bersusila sesuai dengan martabat pekerjaan saya
sebagai dokter.

do
gu 3. Saya akan memelihara dengan sekuat tenaga martabat dan
tradisi luhur profesi kedokteran.
4. Saya akan merahasiakan segala sesuatu yang saya ketahui

In
A
karena keprofesian saya.
5. Saya tidak akan menggunakan pengetahuan saya untuk
ah

lik
sesuatu yang bertentangan dengan perikemanusiaan,
sekalipun diancam.
am

ub
6. Saya akan menghormati setiap hidup insani mulai saat
pembuahan.
7. Saya akan senantiasa mengutamakan kesehatan pasien,
ep
k

dengan memperhatikan kepentingan masyarakat.


ah

8. Saya akan berikhtiar dengan sungguh-sungguh supaya


R

si
saya tidak terpengaruh oleh pertimbangan keagamaan,
kebangsaan, kesukuan, gender, politik, kedudukan sosial

ne
ng

dan jenis penyakit dalam menunaikan kewajiban terhadap


pasien.

do
gu

9. Saya akan memberi kepada guru-guru saya penghormatan


dan pernyataan terima kasih yang selayaknya.
10. Saya akan perlakukan teman sejawat saya seperti saudara
In
A

kandung.
11. Saya akan mentaati dan mengamalkan Kode Etik
ah

lik

Kedokteran Indonesia.
12. Saya ikrarkan sumpah ini dengan sungguh-sungguh dan
m

ub

dengan mempertaruhkan kehormatan diri saya.


10. Bahwa seharusnya Termohon tidak perlu mencampuri urusan
ka

pelaksanaan pelayanan medis yang dilakukan oleh Dokter, jika


ep

kemudian muncul persoalan Perdirjampelkes Nomor 5 Tahun 2018


ah

Halaman 8 dari 64 halaman. Putusan Nomor 60 P/HUM/2018


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 8
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
yang diterbitkan itu berkenaan dengan persoalan “Defisit Anggaran”,

si
seyogyanya tidak kemudian mengintervensi bagaimana Dokter
malaksanakan profesinya sesuai dengan sumpah, kode etik dan

ne
ng
peraturan perundang-undangan yang berlaku;
11. Bahwa sesuai dengan ketentuan Pasal 31A ayat (2) Undang-Undang

do
gu Nomor 3 Tahun 2009 tentang Mahkamah Agung menyebutkan:
Permohonan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) hanya dapat
dilakukan oleh pihak yang menganggap haknya dirugikan oleh

In
A
berlakunya peraturan perundang-undangan di bawah
undang-undang, yaitu:
ah

lik
a. perorangan warga negara Indonesia;
b. kesatuan masyarakat hukum adat sepanjang masih hidup dan
am

ub
sesuai dengan perkembangan masyarakat dan prinsip Negara
Kesatuan Republik Indonesia yang diatur dalam undang-undang;
atau
ep
k

c. badan hukum publik atau badan hukum privat;


ah

12. Bahwa berdasarkan Peraturan Mahkamah Agung Nomor 1 Tahun


R

si
2011 tentang Hak Uji Materil, khususnya Pasal 1 angka 3 dan angka
4 yang berbunyi:

ne
ng

“Pemohon Keberatan adalah kelompok masyarakat atau


perseorangan yang mengajukan permohonan keberatan kepada

do
Mahkamah Agung atas berlakunya suatu peraturan
gu

perundang-undangan tingkat lebih rendah dari undang-undang”;


“Permohonan keberatan adalah suatu permohonan yang berisi
In
A

keberatan terhadap berlakunya suatu peraturan


perundang-undangan yang bertentangan dengan peraturan
ah

lik

perundang-undangan yang lebih tinggi yang diajukan ke Mahkamah


Agung untuk mendapatkan putusan”;
m

ub

13. Maka dari itu Perkumpulan Dokter Indonesia Bersatu sebagai


sebuah organisasi kedokteran yang berbadan hukum telah memiliki
ka

cukup syarat untuk menjadi pemohon dalam perkara a quo, atau


ep

mempunyai kepentingan sama yang menganggap haknya dirugikan


ah

Halaman 9 dari 64 halaman. Putusan Nomor 60 P/HUM/2018


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 9
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
akibat diterbitkannya Perdirjampelkes Nomor 5 Tahun 2018, baik

si
kerugian yang ada maupun yang akan ada, atau setidak-tidaknya
potensial menimbulkan kerugian serta dianggap bertentangan

ne
ng
dengan peraturan perundang-undangan yang lebih tinggi, telah
berkesuaian dengan ketentuan Pasal 31A ayat (2) Undang-Undang

do
gu Nomor 3 Tahun 2009 tentang Mahkamah Agung jo. Pasal 1 angka 3
dan 4 Peraturan Mahkamah Agung Nomor 1 Tahun 2011 tentang
Hak Uji Materil;

In
A
III. ALASAN-ALASAN HUKUM
2. Bahwa yang menjadi dasar Permohonan ini diajukan kepada
ah

lik
Mahkamah Agung Republik Indonesia dikarenakan terbitnya
Peraturan Direktur Jaminan Pelayanan Kesehatan BPJS Kesehatan
am

ub
Nomor 2 Tahun 2018 tentang Penjaminan Penjaminan Pelayanan
Rehabilitasi Medik dalam Program Jaminan Kesehatan khususnya
Pasal 3 ayat (1) yang berbunyi:
ep
k

“Pelayanan rehabilitasi medik sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3


ah

dilakukan paling banyak 2 (dua) kali kunjungan per perserta per


R

si
minggu atau paling banyak 8 (delapan) kali kunjungan per peserta
per bulan sesuai indikasi medis berdasarkan assessment dokter

ne
ng

spesialis kedokteran fisik dan rehabilitasi yang mengacu kepada


standarisasi pelayanan tim rehabilitasi medik terpadu yang

do
gu

dikeluarkan oleh Perhimpunan Dokter Spesialis Kedokteran Fisik


dan Rehabilitasi Indonesia”;
3. Bahwa Peraturan Direktur Jaminan Pelayanan Kesehatan BPJS
In
A

Kesehatan Nomor 5 Tahun 2018 tentang Penjaminan Pelayanan


Rehabilitasi Medik dalam Program Jaminan Kesehatan khususnya
ah

lik

Pasal 3 ayat (1) yang diterbitkan dinilai bertentangan dengan


peraturan perundang-undangan baik diatasnya atau undang-undang
m

ub

itu sendiri;
4. Bahwa sesuai dengan ketentuan Pasal 24 ayat (3) Undang-Undang
ka

Nomor 40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional


ep

(SJSN), berbunyi:
ah

Halaman 10 dari 64 halaman. Putusan Nomor 60 P/HUM/2018


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 10
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
“Badan Penyelenggara Jaminan Sosial mengembangkan sistem

si
pelayanan kesehatan, sistem kendali mutu pelayanan, dan sistem
pembayaran pelayanan kesehatan untuk meningkatkan efesiensi

ne
ng
dan efektivitas jaminan kesehatan”;
5. Bahwa ketentuan tersebut di atas, mengamamatkan dan

do
gu menentukan tentang bagaimana kemudian sistem pelayanan
kesehatan yang seharusnya dilaksanakan oleh BPJS Kesehatan,
termasuk sistem kendali mutu pelayanan yang wajib dilaksanakan

In
A
secara efektif dan efesien guna sebagai jaminan kesehatan bagi
seluruh rakyat Indonesia, sehingga Perdirjampelkes Nomor 5 Tahun
ah

lik
2018 dinilai bertentangan dengan ketentuan tersebut di atas;
6. Bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 2 Undang-Undang Nomor 40
am

ub
Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN), BPJS
Kesehatan harusnya memberikan pelayanan kesehatan sesuai
dengan asas, tujuan dan prinsip penyelenggaraan Jaminan
ep
k

Kesahatan, yaitu:
ah

“Sistem Jaminan Sosial Nasional diselenggarakan berdasarkan asas


R

si
kemanusian, asas manfaat, dan asas keadilan sosial bagi seluruh
rakyat Indonesia”;

ne
ng

6. Begitu pula ketentuan dalam Undang-Undang Nomor 24 Tahun


2011 tentang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS)

do
gu

sebagaimana Pasal 2, menyebutkan:


“BPJS menyelenggarakan sistem jaminan sosial nasional
berdasarkan asas:
In
A

a. kemanusiaan;
b. manfaat; dan
ah

lik

c. keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.”


7. Bahwa pada prinsipnya BPJS Kesehatan harusnya merujuk dan
m

ub

mengacu pada ketentuan-ketentuan tersebut di atas, sebelum


kemudian membuat suatu aturan, karena pada dasarnya, “RUH”
ka

ep

daripada penyelenggaraan pelayanan kesehatan di Indonesia


ah

Halaman 11 dari 64 halaman. Putusan Nomor 60 P/HUM/2018


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 11
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
seyogyanya haruslah merujuk atau mempedomani pada

si
pertimbangan dari pembentukan undang-undangnya sendiri, yaitu:
“bahwa setiap orang berhak atas jaminan sosial untuk dapat

ne
ng
memenuhi kebutuhan dasar hidup yang layak dan meningkatkan
martabat menuju terwujudnya masyarakat Indonesia yang sejahtera,

do
gu adil dan makmur”;
“bahwa untuk memberikan jaminan sosial yang menyeluruh, Negara
mengembangkan Sistem Jaminan Sosial Nasional bagi seluruh

In
A
rakyat Indonesia”;
(Vide Kondiseran Menimbang huruf a dan b UU Nomor 40 Tahun
ah

lik
2004)
8. Begitu pula dengan semangat yang dibangun dengan dibentuknya
am

ub
Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS, yang
menyebutkan:
“bahwa sistem jaminan sosial nasional merupakan program negara
ep
k

yang bertujuan memberikan kepastian perlindungan dan


ah

kesejahteraan sosial bagi seluruh rakyat”;


R

si
9. Bahkan sebagaimana tertuang pada konsideran “Menimbang”
Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan, juga

ne
ng

menyebutkan:
“bahwa setiap kegiatan dalam upaya untuk memelihara dan

do
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya
gu

dilaksanakan berdasarkan prinsip nondiskriminatif, partisipatif, dan


berkelanjutan dalam rangka pembentukan sumber daya manusia
In
A

Indonesia, serta peningkatan ketahanan dan daya saing bangsa bagi


pembangunan nasional”
ah

lik

“bahwa setiap hal yang menyebabkan terjadinya gangguan


kesehatan pada masyarakat Indonesia akan menimbulkan kerugian
m

ub

ekonomi yang besar bagi negara, dan setiap upaya peningkatan


derajat kesehatan masyarakat juga berarti investasi bagi
ka

pembangunan Negara”;
ep
ah

Halaman 12 dari 64 halaman. Putusan Nomor 60 P/HUM/2018


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 12
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
10. Bahwa diuji dari segi pembentukkannya, Perdirjampelkes Nomor 5

si
Tahun 2018 juga dipandang bertentangan dengan Pasal 5
Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan

ne
ng
Peraturan Perundang-Undangan, yang berbunyi:
“Dalam membentuk Peraturan Perundang-undangan harus

do
gu dilakukan berdasarkan pada asas Pembentukan Peraturan
Perundang-undangan yang baik, yang meliputi:
a. kejelasan tujuan;

In
A
b. kelembagaan atau pejabat pembentuk yang tepat;
c. kesesuaian antara jenis, hierarki, dan materi muatan;
ah

lik
d. dapat dilaksanakan;
e. kedayagunaan dan kehasilgunaan;
am

ub
f. kejelasan rumusan; dan
g. keterbukaan.”
ep
11. Bahwa berdasarkan ketentuan tersebut di atas, yang dimaksudkan
k

adalah, salah satunya “kesesuaian antara jenis, hierarki, dan materi


ah

muatannya” yang tidak saling bertentangan antara satu dan lainnya,


R

si
begitu pula dengan asas “dapat dilaksanakan” bagaimana kemudian

ne
dokter melaksanakan tindakan untuk tidak melakukan pelayanan
ng

medis terhadap pasien karena dibatasi oleh Perdirjampelkes Nomor


5 Tahun 2018 tersebut, sedangkan Dokter dalam menjalankan

do
gu

profesinya haruslah mengedepankan “Pelayanan yang optimal” yang


bertujuan demi keselamatan dan pelayanan medis terbaik bagi
In
A

pasien;
12. Bahwa lebih spesifik lagi sebagaimana ketentuan Peraturan
ah

lik

Presiden yang merupakan Peraturan Pelaksana yang bersifat teknis


yaitu Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun 2013 sebagaimana telah
diubah dengan Peraturan Presiden Nomor 19 Tahun 2016 dan
m

ub

terkahir diubah dengan Peraturan Presiden Nomor 28 Tahun 2016


ka

tentang Perubahan Ketiga Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun


ep

2013 tentang Jaminan Kesehatan, yang merupakan landasan


ah

Halaman 13 dari 64 halaman. Putusan Nomor 60 P/HUM/2018


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 13
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
tindakan-tindakan yang dapat dilaksanakan oleh BPJS Kesehatan

si
yang mana Peraturan Presiden sebagaimana dimaksud merupakan
Peraturan Pelaksana atau turunan dari Undang-Undang Nomor 40

ne
ng
Tahun 2004 tentang SJSN dan Undang-Undang Nomor 24 Tahun
2011 tentang BPJS, yang berbunyi:

do
gu “Bahwa dalam rangka melaksanakan ketentuan Pasal 13 ayat (2),
Pasal 21 ayat (4), Pasal 22 ayat (3), Pasal 23 ayat (5), Pasal 26,
Pasal 27 ayat (5), dan Pasal 28 ayat (2) Undang-Undang Nomor 40

In
A
Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional, dan ketentuan
Pasal 15 ayat (3) dan Pasal 19 ayat (5) huruf a Undang-Undang
ah

lik
Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara Jaminan
Sosial, perlu menetapkan Peraturan Presiden tentang Jaminan
am

ub
Kesehatan” (Vide : Konsideran Menimbang, Perpres 12 Tahun
2013);
13. Bahwa dalam Pasal 2 dan 3 Peraturan Presiden RI Nomor 12 Tahun
ep
k

2013 sebagaimana diubah terkahir dengan Peraturan Presiden


ah

Nomor 28 Tahun 2016 menentukan:


R

si
Pasal 2
Peserta Jaminan Kesehatan meliputi:

ne
ng

a. PBI Jaminan Kesehatan; dan


b. bukan PBI Jaminan Kesehatan.

do
gu

Pasal 3
(1) Peserta PBI Jaminan Kesehatan sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 2 huruf a meliputi orang yang tergolong fakir miskin dan
In
A

orang tidak mampu.


(2) Penetapan Peserta PBI Jaminan Kesehatan sebagaimana
ah

lik

dimaksud pada ayat (1) dilakukan sesuai dengan ketentuan


peraturan perundang-undangan.
m

ub

14. Bahwa ditinjau makna daripada Pasal 2 dan Pasal 3 Peraturan


Presiden Nomor 12 Tahun 2013 sebagaimana diubah terkahir
ka

ep

dengan Perpres No. 28 Tahun 2016 tentang Jaminan Kesehatan,


ah

Halaman 14 dari 64 halaman. Putusan Nomor 60 P/HUM/2018


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 14
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
sesungguhnya memberikan hak kepada Peserta Bantuan Iuran (PBI)

si
Jaminan Kesehatan;
15. Bahwa yang dimaksud dengan PBI Jaminan Kesehatan adalah

ne
ng
“Peserta yang tegolong fakir miskin dan orang tidak mampu” , atau
dalam kalimat sederhananya adalah ada dua jenis peserta Jaminan

do
gu Kesehatan yaitu Peserta yang mampu dan tidak mampu membayar
iuran Jaminan Kesehatan;
16. Bahwa merujuk pada ketentuan yang termuat pada Pasal 3 ayat (1)

In
A
Perdirjampelkes Nomor 5 Tahun 2018 sebagaimana dimaksud, telah
mengeneralisirkan persoalan yang ada, pasalnya pasien-pasien
ah

lik
yang menjadi peserta BPJS Kesehatan baik yang membayar iuran
secara mandiri maupun dibayarkan oleh Negara, mendapat jaminan
am

ub
pelayanan yang sama persis sehingga dipandang akan
memberatkan PBI Jaminan Kesehatan yang termasuk ke dalam
katagori kalangan fakir miskin dan tidak mampu secara ekonomi;
ep
k

17. Bahwa bagaimana tidak, dikemudian hari para Pasien dengan


ah

katagori sebagaimana dimaksud Perdirjampelkes Nomor 5 Tahun


R

si
2018 yang membutuhkan rehabilitasi medik melebihi dari 2 (dua) kali
perminggu dan 8 (delapan) kali perbulan yang tergolong “fakir miskin

ne
ng

dan tidak mampu” tidak akan memperoleh layanan Jaminan


Kesehatan, namun yang akan dituntut nantinya adalah Dokter,

do
gu

dikarenakan sebelumnya pasien dengan katagori sebagaimana


dimaksud “dilayani”, dan kemudian dengan terbitnya Peraturan
tersebut tidak dapat dilayani lagi oleh Dokter dengan program
In
A

Jaminan Kesehatan Nasional;


18. Bahkan yang harus menjadi pertimbangan lainnya adalah, jika
ah

lik

Pasien yang tergolong memerlukan rehabilitasi medik melebihi


ketentuan sebagaimana Pasal 3 ayat (1) Perdirjampelkes Nomor 5
m

ub

Tahun 2018 karena faktor ketidaksanggupan pasien untuk


membayar pelayanan kesehatannya tersebut dikarenakan tidak lagi
ka

ditanggung oleh BPJS Kesehatan, apakah Negara melalui BPJS


ep

Kesehatan tidak menjamin pelayanan kesehatan bagi Pasien


ah

Halaman 15 dari 64 halaman. Putusan Nomor 60 P/HUM/2018


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 15
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
tersebut?, sehingga kiranya hal ini menjadi penting untuk dijadikan

si
pertimbangan;
19. Bahkan jika ditinjau lebih jauh lagi sebagaimana tersebut pada

ne
ng
ketentuan Pasal 20 Perpres No. 12 Tahun 2013 tentang Jaminan
Kesehatan, menentukan:

do
gu Ayat (1)
Setiap Peserta berhak memperoleh Manfaat Jaminan Kesehatan
yang bersifat pelayanan kesehatan perorangan, mencakup

In
A
pelayanan promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif termasuk
pelayanan obat dan bahan medis habis pakai sesuai dengan
ah

lik
kebutuhan medis yang diperlukan.
Ayat (2)
am

ub
Manfaat Jaminan Kesehatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
terdiri atas Manfaat medis dan Manfaat non medis;
20. Bahwa makna kata “Mencakup pelayanan rehabilitatif” sendiri
ep
k

tidaklah dibatasi Jaminan Pelayanan kesehatannya, sehingga


ah

Perdirjampelkes Nomor 5 Tahun 2018 telah dengan jelas-jelas


R

si
bertentangan dengan ketentuan peraturan perundang-undangan di
atas;

ne
ng

21. Bahkan pada Pasal 25 Perpres Nomor 19 Tahun 2016 tentang


Perubahan Perpres Nomor 12 Tahun 2013 tentang Jaminan

do
Kesehatan, menentukan:
gu

(2) Pelayanan kesehatan yang tidak dijamin meliputi:


a. pelayanan kesehatan yang dilakukan tanpa melalui prosedur
In
A

sebagaimana diatur dalam peraturan yang berlaku;


b. pelayanan kesehatan yang dilakukan di Fasilitas Kesehatan
ah

lik

yang tidak bekerja sama dengan BPJS Kesehatan, kecuali


dalam keadaan darurat;
m

ub

c. pelayanan kesehatan yang dijamin oleh program jaminan


kecelakaan kerja terhadap penyakit atau cedera akibat
ka

ep

kecelakaan kerja atau hubungan kerja;


ah

Halaman 16 dari 64 halaman. Putusan Nomor 60 P/HUM/2018


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 16
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
d. pelayanan kesehatan yang dijamin oleh program jaminan

si
kecelakaan lalu lintas yang bersifat wajib sampai nilai yang
ditanggung oleh program jaminan kecelakaan lalu lintas;

ne
ng
e. pelayanan kesehatan yang dilakukan di luar negeri;
f. pelayanan kesehatan untuk tujuan estetik;

do
gu g. pelayanan untuk mengatasi infertilitas;
h. pelayanan meratakan gigi (ortodonsi);

In
i. gangguan kesehatan/penyakit akibat ketergantungan obat
A
dan/atau alkohol;
j. gangguan kesehatan akibat sengaja menyakiti diri sendiri,
ah

lik
atau akibat melakukan hobi yang membahayakan diri
sendiri;
am

ub
k. pengobatan komplementer, alternatif dan tradisional, yang
belum dinyatakan efektif berdasarkan penilaian teknologi
ep
kesehatan (health technology assessment);
k

l. pengobatan dan tindakan medis yang dikategorikan sebagai


ah

R
percobaan (eksperimen);

si
m. alat dan obat kontrasepsi, kosmetik, makanan bayi, dan

ne
ng

susu;
n. perbekalan kesehatan rumah tangga;

do
o. pelayanan kesehatan akibat bencana pada masa tanggap
gu

darurat, kejadian luar biasa/wabah;


p. pelayanan kesehatan pada kejadian tak diharapkan yang
In
A

dapat dicegah (preventable aduerse events); dan


q. pelayanan lainnya yang tidak ada hubungan dengan
ah

lik

Manfaat Jaminan Kesehatan yang diberikan.


(1) Gangguan kesehatan akibat sengaja menyakiti diri sendiri, atau
m

ub

akibat melakukan hobi yang membahayakan diri sendiri


sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf j, pengobatan dan
ka

tindakan medis yang dikategorikan sebagai percobaan


ep

(eksperimen) sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf 1, dan


ah

Halaman 17 dari 64 halaman. Putusan Nomor 60 P/HUM/2018


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 17
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
kejadian tak diharapkan yang dapat dicegah (preventable

si
adverse events) sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf p
ditetapkan oleh Menteri;

ne
ng
22. Bahwa ditinjau dari substansi atau materi Pasal 25 tersebut di atas,
jelas dan tegas disebutkan yang bahwa hanya ada 17 (tujuh belas)

do
gu katagori saja yang tidak masuk pada pelayanan kesehatan yang
tidak dijamin oleh Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS)
Kesehatan, sehingga “Penjaminan pelayanan sebagaimana

In
A
dimaksud pada Pasal 3 ayat (1) Perdirjampelkes Nomor 5 Tahun
2018 tidaklah termasuk pada katagori-katagori sebagaimana
ah

lik
ketentuan tersebut di atas, maka dari itu telah terang yang bahwa
Pasal 3 ayat (1) Perdirjampelkes Nomor 5 Tahun 2018 telah
am

ub
bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang lebih
tinggi tingkatannya yang merupakan turunan daripada
Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2004 tentang SJSN dan
ep
k

Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS termasuk


ah

undang-undang itu sendiri;


R

si
23. Bahwa selain alasan materi muatan peraturan perundang-undangan
yang dinilai tidak mempedomani kaidah yang sesuai dengan

ne
ng

ketentuannya, Perdirjampelkes Nomor 5 Tahun 2018, berpotensi


melanggar sumpah dan Kode Etik Kedokteran Indonesia (KODEKI),

do
gu

hal sebagaimana dimaksud tegas dinyatakan oleh Ikatan Dokter


Indonesia (IDI) dalam Press Conference PB IDI tanggal 2 Agustus
2018 yang mana intinya menyatakan:
In
A

“Dokter berpotensi melanggar Sumpah dan Kodeki yaitu melakukan


praktek kedokteran tidak sesuai standar profesi.Kewenangan dokter
ah

lik

dalam melakukan tindakan medis diintervensi dan direduksi oleh


BPJS Kesehatan. Dan meningkatkan konflik antara dokter dengan
m

ub

pasien serta dokter dengan fasilitas pelayanan kesehatan


(Fasyankes)”;
ka

24. Bahwa berbagai kalangan profesi, lembaga, organisasi, pengawas


ep

dan masyarakat pada umumnya menolak penerbitan dan


ah

Halaman 18 dari 64 halaman. Putusan Nomor 60 P/HUM/2018


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 18
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
pemberlakuan Perdirjampelkes Nomor 5 Tahun 2018 tersebut

si
karena dipandang tidak berkeseuaian dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan yang berlaku, bahkan Dewan Jaminan Sosial

ne
ng
Nasional (DJSN) yang merupakan lembaga yang diberikan hak dan
kewenangan oleh Undang-Undang untuk melakukan “monitoring dan

do
gu evaluasi penyelenggaraan program Jaminan Sosial” (Vide: Pasal 7
ayat (4) UU No. 40 Tahun 2004 tentang SJSN), juga dengan resmi
telah menyatakan melalui Siaran Pers yang diterbitkan oleh DJSN

In
A
No. 01/DJSN/VII/2018 tanggal 28 Juli 2018 menyebutkan yang pada
intinya:
ah

lik
DJSN memutuskan dan memerintahkan Direksi BPJS Kesehatan
mencabut 3 (tiga) Peraturan Direktur Jaminan Pelayanan Kesehatan
am

ub
yaitu Nomor 02, 03 dan 05 Tahun 2018, dengan pertimbangan:
1. Direksi BPJS Kesehatan tidak berwenang menetapkan manfaat
JKN yang dapat dijamin. Manfaat JKN diatur dalam Peraturan
ep
k

Presiden yang ditetapkan oleh Presiden;


ah

2. Penyusunan dan penetapan ketiga peraturan direktur tersebut di


R

si
atas tidak didahului dengan kajian yang dikonsultasikan DJSN
dan para pemangku kepentingan;

ne
ng

3. Peraturan tersebut dikeluarkan tidak mengikuti tata cara


penyusunan peraturan perundang-undangan (UU No. 12 Tahun

do
gu

2011);
25. Bahwa melihat perkembangan persoalan yang terjadi yang mana
juga ditanggapi oleh Direktur Jaminan Pelayanan Kesehatan BPJS
In
A

Kesehatan sendiri melalui berbagai media massa, Direktur Jaminan


Pelayanan Kesehatan BPJS Kesehatan menyatakan salah satunya
ah

lik

tentang persoalan “Defisit Anggaran” sehingga menjadi landasan


kemudian BPJS Kesehatan menerbitkan Peraturan tersebut;
m

ub

26. Bahwa jika yang dipersoalkan adalah persoalan defisit angaran,


harusnya tidak kemudian mengorbankan sebahagian peserta BPJS
ka

ep

yang setiap bulannya membayar iuran maupun PBI Jaminan


Kesehatan (Katagori fakir miskin dan tidak mampu) dengan harapan
ah

Halaman 19 dari 64 halaman. Putusan Nomor 60 P/HUM/2018


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 19
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
dapat menggunakan layanan BPJS dengan maksimal dan optimal,

si
terlebih lagi jika persoalan pembiayaan atau anggaran yang
dimunculkan sehingga terbitnya Perdirjampelkes Nomor 5 Tahun

ne
ng
2018 maka mengacu kepada ketentuan Pasal 35 Peraturan
Presiden Nomor 12 Tahun 2013 tentang Jaminan Kesehatan,

do
gu Presiden Republik Indonesia telah menjamin yaitu:
(1) Pemerintah dan Pemerintah Daerah bertanggung jawab atas
ketersediaan Fasilitas Kesehatan dan penyelenggaraan

In
A
pelayanan kesehatan untuk pelaksanaan program Jaminan
Kesehatan.
ah

lik
(2) Pemerintah dan Pemerintah Daerah dapat memberikan
kesempatan kepada swasta untuk berperan serta memenuhi
am

ub
ketersediaan Fasilitas Kesehatan dan penyelenggaraan
pelayanan kesehatan;
27. Sehingga tidak dapat dibenarkan Penerbitan Perdirjampelkes Nomor
ep
k

5 Tahun 2018 hanya karena persoalan anggaran, terlebih lagi


ah

bertentangan dengan ketentuan yang lebih tinggi tingkatnya dan


R

si
undang-undang, karena persoalan anggaran baik fasilitas maupun
penyelenggaraan pelayanan kesehatan telah dijamin pemenuhannya

ne
ng

oleh Presiden Republik Indonesia melalui Peraturan yang diterbitkan


oleh Presiden Republik Indonesia sendiri, sehingga Pasal 3 ayat (1)

do
gu

Perdirjampelkes Nomor 5 Tahun 2018 telah nyata-nyata terbukti


bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang lebih
tinggi dan undang-undang, sehingga haruslah dibatalkan dan
In
A

dinyatakan tidak mempunyai kekuatan hukum sebagai peraturan


perundang-undangan;
ah

lik

28. Maka dari itu berdasarkan alasan-alasan dan dalil-dalil Pemohon


sebagaimana tesebut pada Permohonan ini, maka Pasal 3 ayat (1)
m

ub

Perdirjampelkes Nomor 5 Tahun 2018 dinilai telah bertentangan


dengan Pasal 2 dan 24 ayat (3) Undang-Undang Nomor 40 Tahun
ka

2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN), Pasal 2


ep

Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan


ah

Halaman 20 dari 64 halaman. Putusan Nomor 60 P/HUM/2018


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 20
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS), Pasal 5 Undang-Undang

si
Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan
Perundang-Undangan, Pasal 2, 3, 20, 25 dan 35 Peraturan Presiden

ne
ng
Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2013 tentang Jaminan
Kesehatan, sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Presiden

do
gu Nomor 19 Tahun 2016 tentang Perubahan atas Peraturan Presiden
Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2013 tentang Jaminan
Kesehatan dan terakhir diubah dengan Peraturan Presiden Nomor

In
A
28 Tahun 2016 tentang Perubahan Ketiga Peraturan Presiden
Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2013 tentang Jaminan
ah

lik
Kesehatan;
Bahwa berdasarkan hal tersebut di atas, maka selanjutnya Pemohon
am

ub
mohon kepada Ketua Mahkamah Agung berkenan memeriksa permohonan
keberatan dan memutuskan sebagai berikut:
1. Menerima dan mengabulkan permohonan Pemohon untuk seluruhnya;
ep
k

2. Menyatakan bahwa Pasal 3 ayat (1) Peraturan Direktur Jaminan


ah

Pelayanan Kesehatan BPJS Kesehatan Republik Indonesia Nomor 5


R

si
Tahun 2018 tentang Penjaminan Pelayanan Rehabilitasi Medik dalam
Program Jaminan Kesehatan bertentangan dengan Pasal 2 dan 24 ayat

ne
ng

(3) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan


Sosial Nasional (SJSN), Pasal 2 Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011

do
gu

tentang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS), Pasal 5


Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan
Peraturan Perundang-Undangan, Pasal 2, 3, 20, 25 dan 35 Peraturan
In
A

Presiden Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2013 tentang Jaminan


Kesehatan, sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Presiden
ah

lik

Nomor 19 Tahun 2016 tentang Perubahan atas Peraturan Presiden


Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2013 tentang Jaminan Kesehatan
m

ub

dan terakhir diubah dengan Peraturan Presiden Nomor 28 Tahun 2016


tentang Perubahan Ketiga Peraturan Presiden Republik Indonesia
ka

Nomor 12 Tahun 2013 tentang Jaminan Kesehatan;


ep
ah

Halaman 21 dari 64 halaman. Putusan Nomor 60 P/HUM/2018


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 21
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
3. Menyatakan Pasal 3 ayat (1) Peraturan Direktur Jaminan Pelayanan

si
Kesehatan BPJS Kesehatan Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2018
tentang Penjaminan Pelayanan Rehabilitasi Medik dalam Program

ne
ng
Jaminan Kesehatan tidak mempunyai kekuatan hukum mengikat;
4. Memerintahkan kepada Termohon untuk memuat putusan ini dalam

do
gu Berita Negara Republik Indonesia atau Berita Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Kesehatan;
5. Menghukum Termohon untuk membayar biaya yang timbul dalam

In
A
perkara ini.
Menimbang, bahwa untuk mendukung dalil-dalil permohonannya,
ah

lik
Pemohon telah mengajukan surat-surat bukti berupa:
1. Fotokopi Undang-Undang Dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia
am

ub
Tahun 1945 (Bukti P-1);
2. Fotokopi Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1985, sebagaimana telah
diubah dengan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2004 dan terkahir
ep
k

diubah dengan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2009 tentang


ah

Mahkamah Agung (Bukti P-2);


R

si
3. Fotokopi Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktik
Kedokteran (Bukti P-3);

ne
ng

4. Fotokopi Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2004 tentang Sistem


Jaminan Sosial Nasional (Bukti P-4);

do
5. Fotokopi Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
gu

(Bukti P-5);
6. Fotokopi Undang-Undang Nomor 48 Tahun 2009 tentang Kekuasaan
In
A

Kehakiman (Bukti P-6);


7. Fotokopi Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan
ah

lik

Peraturan Perundang-Undangan (Bukti P-7);


8. Fotokopi Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan
m

ub

Penyelenggara Jaminan Sosial (Bukti P-8);


9. Fotokopi Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun 2013 sebagaimana telah
ka

diubah dengan Peraturan Presiden Nomor 19 Tahun 2016 dan terakhir


ep
ah

Halaman 22 dari 64 halaman. Putusan Nomor 60 P/HUM/2018


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 22
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
diubah dengan Peraturan Presiden Nomor 28 Tahun 2016 tentang

si
Jaminan Kesehatan (Bukti P-9);
10. Fotokopi (Peraturan Mahkamah Agung Nomor 1 Tahun 2011 tentang

ne
ng
Hak Uji Materil Bukti P-10);
11. Fotokopi Keputusan Menteri Hukum dan HAM Republik Indonesia Nomor

do
gu AHU-0075221.AH.01.07 Tahun 2016 tentang Pengesahan Pendirian
Badan Hukum Perkumpulan Dokter Indonesia Bersatu tertanggal 06
Oktober 2016 (Bukti P-11);

In
A
12. Fotokopi Kode Etik Kedokteran Indonesia (KODEKI) (Bukti P-12);
13. Fotokopi Anggaran Dasar (AD) dan Anggaran Rumah Tangga (ART)
ah

lik
Perkumpulan Dokter Indonesia Bersatu (Bukti P-13);
14. Fotokopi Siaran Pers Dewan Jaminan Sosial Nasional (DJSN) Nomor:
am

ub
01/DJSN/VII//2018 tanggal 28 Juli 2018 (Bukti P-14);
15. Fotokopi Press Conference Pengurus Besar (PB) Ikatan Dokter
Indonesia (IDI) tanggal 02 Agustus 2018 (Bukti P-15);
ep
k

Menimbang, bahwa permohonan keberatan hak uji materiil tersebut


ah

telah disampaikan kepada Termohon berdasarkan Surat Panitera Muda Tata


R

si
Usaha Negara Mahkamah Agung Nomor 60/PER-PSG/VIII/60 P/HUM/2018,
Tanggal 27 Agustus 2018 dan diterima oleh Termohon pada tanggal 10

ne
ng

September 2018;
Menimbang, bahwa terhadap permohonan Pemohon tersebut,

do
gu

Termohon telah mengajukan jawaban tertulis pada tanggal 24 September


2018 sebagaimana telah diperbaiki pada tanggal 26 September 2018, yang
pada pokoknya atas dalil-dalil sebagai berikut:
In
A

I. PENDAHULUAN.
1. Bahwa landasan filosofis terbitnya Perdirjampelkes Nomor 5 Tahun
ah

lik

2018 dapat di lihat di dalam konsideran menimbang yang menyatakan


bahwa:
m

ub

a. Bahwa dalam rangka pengembangan sistem pembayaran


pelayanan kesehatan, perlu diimplementasikan pembayaran
ka

kepada fasilitas kesehatan secara efektif dan efisien serta untuk


ep

memastikan pelayanan berkualitas dengan tetap


ah

Halaman 23 dari 64 halaman. Putusan Nomor 60 P/HUM/2018


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 23
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
mempertimbangkan sustainabilitas program Jaminan Kesehatan

si
perlu dilakukan pengaturan penjaminan pelayanan rehabilitasi
medik;

ne
ng
b. Penerbitan Perdirjampelkes Nomor 5 Tahun 2018 perlu dilakukan
oleh karena adanya Potensi moral hazard yang ditandai tingginya

do
gu frekuensi kunjungan rehabilitasi medik hingga 29 kali sebulan;
c. Maksud dan tujuan diterbitkan Perdirjampelkes Nomor 5 Tahun
2018 adalah Pembayaran efektif, sesuai standardisasi tindakan

In
A
dan sertifikasi dan sesuai dengan sumber daya yang dikeluarkan
Fasilitas Kesehatan serta adanya Regulasi yang mengatur tentang
ah

lik
ketentuan penjaminan pelayanan kesehatan yang berbiaya tinggi
seperti hemophilia, kanker, talasemia, operasi jantung elektif dan
am

ub
lain-lain;
d. Rencana pembentukan Perdirjampelkes Nomor 5 Tahun 2018
telah melalui tahapan-tahapan pembahasan serta melibatkan dari
ep
k

pihak-pihak yang terkait antara lain adalah Pengurus Besar


ah

Perhimpunan Dokter Spesialis Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi


R

si
Indonesia (PB PERDOSRI), Pengurus Besar Ikatan Dokter
Indonesia (PB-IDI), dan Perhimpunan rumah Sakit Seluruh

ne
ng

Indonesia, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia,


Kementerian Hukum dan Hak Azasi Manusia.;

do
e. Penerbitan Perdirjampelkes Nomor 5 Tahun 2018 tertanggal 21
gu

Juni 2018 juga telah mendapatkan persetujuan dari (PB


PERDOSRI) yang tertuang Berita Acara Kesepakatan
In
A

Standardisasi Penjaminan Manfaat Pelayanan Rehabilitasi Medik


Nomor 322/BA/0718 tanggal 2 Juli Tahun 2018 yang ditanda
ah

lik

tangani oleh Dr. Sudarsono, SpKFR selaku Ketua Umum PB


PERDOSRI;
m

ub

f. Penerbitan Perdirjampelkes Nomor 5 Tahun 2018 tertanggal 21


Juni 2018 bermaksud untuk menjamin terpenuhinya kebutuhan
ka

pasien peserta JKN-KIS akan Pelayanan Rehabilitasi Medik,


ep
ah

Halaman 24 dari 64 halaman. Putusan Nomor 60 P/HUM/2018


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 24
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
sekaligus bentuk perlindungan bagi dokter dalam memberikan

si
Pelayanan Rehabilitasi Medik;
II. POKOK PERMOHONAN PEMOHON

ne
ng
1. Bahwa menurut Pemohon, Pasal 3 ayat 1 Perdirjampelkes Nomor 5
Tahun 2018 bertentangan dengan peraturan perundang-undangan

do
gu yang lebih tinggi, yaitu Pasal 2 dan Pasal 24 Ayat (3) Undang-undang
Nomor 40 tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional
(SJSN), bertentangan dengan Pasal 2 Undang-undang Nomor 24

In
A
Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS),
bertentangan dengan Pasal 5 Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011
ah

lik
tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan, bertentangan
dengan Pasal 2, 3, 20, 25, 35 Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun
am

ub
2013 tentang Jaminan Kesehatan;
2. Pasal 3 ayat (1) Perdirjampelkes Nomor 5 Tahun 2018, mengatur
sebagai berikut:
ep
k

“Pelayanan rehabilitasi medik sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3


ah

dilakukan paling banyak 2 (dua) kali kunjungan per peserta per


R

si
minggu atau paling banyak 8 (delapan) kali kunjungan per peserta per
bulan sesuai indikasi medis berdasarkan assesment dokter spesialis

ne
ng

kedokteran fisik dan rehabilitasi yang mengacu kepada standardisasi


pelayanan tim rehabilitasi medik terpadu yang dikeluarkan oleh

do
Perhimpunan Dokter Spesialis Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi
gu

Indonesia”;
Menurut Pemohon, materi dalam Pasal 3 ayat (1) Perdirjampelkes
In
A

Nomor 5 Tahun 2018 bertentangan dengan Pasal 2 jo. Pasal 24 ayat


(3) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan
ah

lik

Sosial Nasional (SJSN) yang mengamanatkan dan menentukan


tentang bagaimana kemudian sistem Pelayanan Kesehatan yang
m

ub

seharusnya dilaksanakan oleh BPJS Kesehatan, termasuk sistem


kendali mutu pelayanan yang wajib dilaksanakan secara efektif dan
ka

efisien serta BPJS kesehatan harusnya memberikan pelayanan


ep

kesehatan sesuai dengan asas tujuan dan prinsip penyelenggaraan


ah

Halaman 25 dari 64 halaman. Putusan Nomor 60 P/HUM/2018


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 25
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Jaminan kesehatan yaitu asas kemanusiaan, asas manfaat dan asas

si
keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia;
3. Dengan pemberlakuannya Perdirjampelkes Nomor 5 Tahun 2018

ne
ng
menurut Pemohon juga bertentangan dengan Pasal 2
Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan

do
gu Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) yang seharusnya BPJS
Kesehatan harusnya merujuk dan mengacu pada asas kemanusiaan,
manfaat serta keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia yang

In
A
seyogyanya mempedomani pada pertimbangan pembentukan
Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tersebut;
ah

lik
4. Menurut Pemohon pembentukan Perdirjampelkes Nomor 5 Tahun
2018 juga bertentangan dengan Pasal 5 UU Nomor 12 Tahun 2011
am

ub
tentang Pembentukan Peraturan Perundangan-Undangan, yaitu pada
asas kesesuaian antara jenis, hierarki dan materi muatannya yang
tidak boleh saling bertentangan antara satu dan asas “dapat
ep
k

dilaksanakan” yang menurut Pemohon bagaimana kemudian dokter


ah

melaksanakan tindakan untuk tidak melakukan pelayanan medis


R

si
terhadap pasien karena dibatasi oleh Perdirjampelkes Nomor 5 Tahun
2018 tersebut, sedangkan Dokter dalam menjalankan profesinya

ne
ng

haruslah mengedepankan “Pelayanan yang optimal” yang bertujuan


demi keselamatan dan pelayanan medis terbaik bagi pasien;

do
5. Perdirjampelkes Nomor 5 Tahun 2018 juga bertentangan dengan
gu

Pasal 2, Pasal 3, Pasal 20 dan Pasal 25 Peraturan Presiden RI


Nomor 12 Tahun 2013 tentang sebagaimana diubah terakhir dengan
In
A

Peraturan Presiden Nomor 28 Tahun 2016 tentang Jaminan


Kesehatan yang menentukan Peserta Jaminan Kesehatan meliputi
ah

lik

PBI Jaminan Kesehatan dan bukan PBI Jaminan Kesehatan, Peserta


PBI Jaminan Kesehatan meliputi orang yang tergolong fakir miskin
m

ub

dan orang yang tidak mampu;


6. Menurut Pemohon merujuk pada ketentuan Pasal 3 ayat (1)
ka

Perdirjampelkes Nomor 5 Tahun 2018 telah menggeneralisirkan


ep

persoalan yang ada, pasalnya pasien-pasien yang menjadi peserta


ah

Halaman 26 dari 64 halaman. Putusan Nomor 60 P/HUM/2018


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 26
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
BPJS Kesehatan baik yang membayar iuran secara mandiri maupun

si
dibayarkan oleh Negara, mendapat jaminan pelayanan yang sama
persis sehingga dipandang akan memberatkan PBI Jaminan

ne
ng
Kesehatan yang termasuk ke dalam kategori kalangan fakir miskin
dan tidak mampu secara Ekonomi;

do
gu 7. Selanjutnya menurut Pemohon para pasien dengan kategori
Perdirjampelkes Nomor 5 Tahun 2018 yang membutuhkan rehabilitasi
medik melebihi dari 2 (dua) kali per minggu dan 8 (delapan) kali

In
A
perbulan yang tergolong “fakir miskin dan tidak mampu” tidak akan
memperoleh layanan Jaminan Kesehatan, namun yang akan dituntut
ah

lik
nantinya adalah Dokter, dikarenakan sebelumnya Pasien dengan
kategori sebagaimana dimaksud “dilayani” dan kemudian dengan
am

ub
terbitnya Peraturan tersebut tidak dapat dilayani lagi oleh Dokter
dengan program Jaminan Kesehatan Nasional;
8. Merujuk ketentuan dalam Pasal 20 Peraturan Presiden Nomor 12
ep
k

Tahun 2013 yang pada pokoknya menyatakan Setiap Peserta berhak


ah

memperoleh manfaat jaminan kesehatan yang bersifat pelayanan


R

si
kesehatan perorangan, mencakup pelayanan promotif, preventif,
kuratif dan rehabilitatif, makna kata “Mencakup Pelayanan

ne
ng

Rehabilitatif” sendiri tidak dibatasi Jaminan Pelayanan Kesehatannya,


sehingga menurut Pemohon Perdirjampelkes Nomor 5 Tahun 2018

do
telah bertentangan dengan ketentuan peraturan
gu

perUndang-Undangan diatasnya;
9. Bahkan menurut Pemohon apabila ditinjau dari substansi atau materi
In
A

pada Pasal 25 Peraturan Presiden Nomor 19 Tahun 2016 perubahan


Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun 2013 tentang Jamininan
ah

lik

Kesehatan, jelas dan tegas disebutkan bahwa hanya ada 17 (tujuh


belas) kategori saja yang tidak masuk pada pelayanan kesehatan
m

ub

yang tidak dijamin oleh Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS)


sehingga Penjaminan Pelayanan sebagaimana dimaksud dalam
ka

Pasal 3 ayat (1) Perdirjampelkes Nomor 5 Tahun 2018 telah


ep
ah

Halaman 27 dari 64 halaman. Putusan Nomor 60 P/HUM/2018


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 27
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
bertentangan dengan peraturan perUndang-Undangan yang lebih

si
tinggi tingkatannya;
III. DALAM EKSEPSI.

ne
ng
A. PENJELASAN TERMOHON TERHADAP KEPENTINGAN HUKUM
(LEGAL STANDING) PEMOHON.

do
gu  Bahwa berdasarkan ketentuan dalam Pasal 31 A ayat (2)
Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2009 tentang Perubahan Kedua
atas Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1985 tentang Mahkamah

In
A
Agung mengatur sebagai berikut:
Pasal 31 A ayat (2):
ah

lik
“Permohonan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) hanya dapat
dilakukan oleh pihak yang menganggap haknya dirugikan oleh
am

ub
berlakunya peraturan perundang-undangan di bawah
undang-undang, yaitu:
a. perorangan warga negara Indonesia;
ep
k

b. kesatuan masyarakat hukum adat sepanjang masih hidup dan


ah

sesuai dengan perkembangan masyarakat dan prinsip Negara


R

si
Kesatuan Republik Indonesia yang diatur dalam
undang-undang; atau

ne
ng

c. badan hukum publik atau badan hukum privat”;


 Bahwa berdasarkan ketentuan dalam Pasal 31 A ayat (2)

do
Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2009 tentang Perubahan Kedua
gu

atas Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1985 tentang Mahkamah


Agung, dapat dipahami suatu subjek hukum untuk mengajukan
In
A

permohonan pengujian suatu peraturan perundang - undangan di


bawah undang-undang terhadap undang-undang dapat diajukan
ah

lik

oleh perorangan, kesatuan masyarakat maupun badan hukum


public atau privat dan dalam permohonan tersebut Pemohon
m

ub

harus dapat menguraikan kerugian hak-haknya atas


pemberlakuan peraturan perundang-undangan tersebut;
ka

 Bahwa Pemohon adalah Badan Hukum di bidang Keorganisasian


ep

Kedokteran di Indonesia, namun dalam Permohonan Pemohon


ah

Halaman 28 dari 64 halaman. Putusan Nomor 60 P/HUM/2018


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 28
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
tidak menguraikan kerugian hak-hak yang telah diderita oleh

si
Pemohon hal ini sesuai dengan pernyataan Pemohon pada dalil
Pemohon halaman 5 angka 4 yang menyatakan sebagai berikut:

ne
ng
“Bahwa perkumpulan Dokter Indonesia Bersatu menilai akan
adanya kerugian yang timbul akibat diterbitkannya Pedirjampelkes

do
gu Nomor 5 Tahun 2018 khususnya bagi para dokter dan pasien,
dikarenakan para dokter dan pasienlah yang nantinya akan
berhubungan langsung dan apabila dikemudian hari muncul

In
A
persoalan-persoalan terkait pelayanan kesehatan maka para
dokter juga yang akan langsung menanggung resiko-resiko yang
ah

lik
dapat saja terjadi”;
 Sehingga dari pernyataan Pemohon pada halaman 5 angka 4
am

ub
Permohonan Pemohon tersebut telah membuktikan tidak ada
kerugian yang dialami oleh Pemohon dengan diberlakukannya
Pedirjampelkes Nomor 5 Tahun 2018 tersebut, sehingga oleh
ep
k

karena Pemohon tidak dapat membuktikan kerugian hak-hak nya


ah

terhadap pemberlakuan Pedirjampelkes Nomor 5 Tahun 2018


R

si
tersebut membuktikan Pemohon tidak mempunyai kepentingan
hukum untuk mengajukan Permohonan, sehingga beralasan dan

ne
ng

berdasarkan hukum Majelis Hakim menyatakan Permohonan tidak


dapat diterima;

do
B. TENTANG KOMPETENSI MAHKAMAH AGUNG
gu

 Kewenangan Mahkamah Agung sebagaimana diatur di dalam


UUD 1945 meliputi Mahkamah Agung berwenang mengadili pada
In
A

tingkat kasasi, menguji peraturan perundang-undangan di bawah


undang-undang terhadap undang-undang dan mempunyai
ah

lik

wewenang lainnya yang diberikan oleh undang-undang;


 Berdasarkan ketentuan Pasal 31 ayat (1) dan (2) UU No. 14
m

ub

Tahun 1985 tentang Mahkamah Agung sebagaimana telah diubah


dengan UU No. 5 Tahun 2004 dan terakhir diubah dengan UU
ka

No.3 Tahun 2009 tentang Mahkamah Agung mengatur tentang:


ep
ah

Halaman 29 dari 64 halaman. Putusan Nomor 60 P/HUM/2018


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 29
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
“(1) Mahkamah Agung mempunyai wewenang menguji peraturan

si
perundang-undangan di bawah undang-undang terhadap
undang-undang, (2) Mahkamah Agung menyatakan tidak sah

ne
ng
peraturan perundang-undangan di bawah undang-undang atas
alasan bertentangan dengan peraturan perundang-undangan

do
gu yang lebih tinggi atau pembentukannya tidak memenuhi ketentuan
yang berlaku”;
 Bahwa kewenangan Mahkamah Agung dalam hal uji materiil diatur

In
A
juga di dalam Pasal 20 ayat (2) huruf b UU No. 48 tahun 2009
tentang kekuasaan kehakiman, yang mengatur:
ah

lik
“Mahkamah Agung berwenang menguji peraturan
perundang-undangan di bawah undang-undang terhadap
am

ub
undang-undang”;
 Ketentuan Pasal 9 ayat (2) UU No. 12 tahun 2011 tentang
Pembentukan Peraturan Perundang-undangan, mengatur:
ep
k

“Dalam hal suatu Peraturan Perundang-undangan di bawah


ah

undang-undang diduga bertentangan dengan undang-undang,


R

si
pengujiannya dilakukan oleh Mahkamah Agung”;
 Sedangkan peraturan yang dapat dimohonkan untuk dilakukan uji

ne
ng

materiil diatur di dalam ketentuan Pasal 8 UU No. 12 Tahun 2011


tentang Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan yang

do
berbunyi:
gu

“(1) Jenis peraturan perundang-undangan selain sebagaimana


dimaksud dalam Pasal 7 ayat (1) mencakup peraturan yang
In
A

ditetapkan oleh Majelis Permusyawaratan Rakyat, Dewan


Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, Mahkamah
ah

lik

Agung, Mahkamah Konstitusi, Badan Pemeriksa Keuangan,


Komisi Yudisial, Bank Indonesia, Menteri, Badan, Lembaga
m

ub

atau Komisi yang setingkat yang dibentuk dengan


undang-undang atau pemerintah atas perintah
ka

undang-undang, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Propinsi,


ep

Gubernur, Dewam Perwakilan Rakyat Daerah Propinsi,


ah

Halaman 30 dari 64 halaman. Putusan Nomor 60 P/HUM/2018


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 30
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Gubernur, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah

si
Kabupaten/Kota, Bupati/Walikota, Kepala Desa atau yang
setingkat.

ne
ng
(2) Peraturan perundang-undangan sebagaimana dimaksud
ayat (1) diakui keberadaannya dan mempunyai kekuatan

do
gu hukum mengikat sepanjang diperintahkan oleh Peraturan
Perundang-Undangan yang lebih tinggi atau dibentuk
berdasarkan kewenangan”;

In
A
 Ketentuan Pasal 9 ayat (2) UU No. 12 tahun 2011 tentang
Pembentukan Peraturan Perundang-undangan mengatur tentang:
ah

lik
“Dalam hal suatu peraturan perundang-undangan di bawah
undang-undang diduga bertentangan dengan undang-undang,
am

ub
pengujiannya dilakukan oleh Mahkamah Agung”;
 Hal yang perlu dianalisis adalah apakah Perdirjampelkes Nomor 5
Tahun 2018 termasuk di dalam peraturan di bawah
ep
k

undang-undang yang dapat dimohonkan uji materiil di Mahkamah


ah

Agung;
R

si
 Untuk memahami hal yang dimaksud dengan peraturan
perundang-undangan maka hukum positif harus menjadi dasar

ne
ng

pemahaman, yaitu ketentuan Pasal 1 angka 2 UU No. 12 tahun


2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan yang

do
berbunyi:
gu

Pasal 1 angka 2 UU No. 12 Tahun 2011:


“Peraturan perundang-undangan adalah peraturan tertulis yang
In
A

memuat norma hukum yang mengikat secara umum dan dibentuk


atau ditetapkan oleh lembaga negara atau pejabat yang
ah

lik

berwenang melalui prosedur yang ditetapkan peraturan


perundang-undangan.”
m

ub

Apabila mencermati ketentuan Pasal 1 angka 2 UU No.12 Tahun


2011 tersebut, maka dapat dipahami ada 4 unsur untuk dapatnya
ka

sebuah peraturan termasuk peraturan perundang-undangan,


ep

keempat unsur tersebut adalah:


ah

Halaman 31 dari 64 halaman. Putusan Nomor 60 P/HUM/2018


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 31
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
1. Peraturan tertulis;

si
2. Memuat norma hukum yang mengikat secara umum;
3. Dibentuk atau ditetapkan oleh lembaga negara atau pejabat

ne
ng
yang berwenang; dan
4. Melalui prosedur yang ditetapkan dalam peraturan

do
gu perundang-undangan;
Keempat unsur tersebut yang akan digunakan untuk menguji
Peraturan Direktur termasuk peraturan perundang-undangan

In
A
dalam hirarki peraturan perundang-undangan atau tidak;
Ad.1 Peraturan Tertulis:
ah

lik
Mencermati unsur Peraturan tertulis di dalam Pasal 1 angka 2
Undang-Undang Nomor 12 tahun 2011 yaitu peraturan tertulis,
am

ub
maka Peraturan Direktur dimaksud sudah memenuhi unsur
peraturan tertulis dikarenakan Peraturan Direktur tersebut pasti
dibuat secara tertulis, namun memenuhi kategori tertulis saja
ep
k

tidaklah cukup, hal ini dikarenakan untuk dapat disebut sebagai


ah

peraturan perundang-undangan di dalam hirarki harus memenuhi


R

si
empat kategori tersebut di atas secara kumulatif. Satu unsur saja
tidak terpenuhi, maka tidaklah dapat dikategorikan sebagai

ne
ng

peraturan perundang-undangan di dalam hirarki;


Ad.2 Memuat norma hukum yang mengikat secara umum:

do
Pemahaman terhadap unsur kedua cukup rumit, disebabkan di
gu

dalam banyak kasus, Pembuat Peraturan Direktur, termasuk staf


dan tim nya seringkali berargumentasi bahwa Peraturan Direktur
In
A

bersifat dan berlaku internal. Namun jika berlaku internal, banyak


masalah yang berdampak eksternal dengan adanya Peraturan
ah

lik

Direktur. Seandainya saja unsur kedua terpenuhi, maka hal yang


masih menjadi permasalahan adalah apakah Direktur memiliki
m

ub

kewenangan membuat peraturan perundang-undangan.


Ad.3 Dibentuk atau ditetapkan oleh Pejabat yang berwenang:
ka

Untuk unsur ketiga tersebut perlu dicermati lagi ketentuan Pasal 7


ep

dan Pasal 8 Undang-Undang Nomor 12 tahun 2011, sama sekali


ah

Halaman 32 dari 64 halaman. Putusan Nomor 60 P/HUM/2018


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 32
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
tidak ditemukan frasa “Direktur”, yang ditemukan hanyalah

si
“Badan” untuk konteks lembaga negara. Dalam Undang-Undang
Nomor 24 tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara Jaminan

ne
ng
Sosial yang menjadi dasar kuat lahirnya BPJS juga tidak
ditemukan wewenang Direktur untuk membentuk peraturan.

do
gu Bahkan tidak juga ditemukan frasa “Peraturan Direktur”, yang ada
adalah Peraturan Pemerintah, Peraturan Presiden, Peraturan
BPJS, Peraturan Direksi dan Peraturan Dewan Pengawas. Terkait

In
A
Peraturan Direksi, secara hukum Tata Negara, Direksi berbeda
dengan Direktur. Direksi berdasarkan ketentuan Pasal 23 ayat (1)
ah

lik
Undang-Undang Nomor 24 tahun 2011 secara tegas
menyatakan:”Direksi terdiri atas lima orang yang berasal dari
am

ub
unsur profesional.” Jadi Direksi merupakan entitas hukum
tersendiri yang terdiri dari minimal lima orang Direktur dan dipimpin
Direktur Utama dan bukan dipimpin oleh Direktur. Artinya jika terbit
ep
k

Peraturan Direksi maka yang berhak tanda tangan adalah Direktur


ah

Utama dan bukan Direktur. Berdasarkan uraian tersebut maka


R

si
Peraturan Direktur tidak dikenal/diakui oleh undang-undang;
Ad.4 Melalui prosedur yang ditetapkan dalam peraturan

ne
ng

perundang-undangan:
Unsur keempat adalah melalui prosedur yang ditetapkan

do
Peraturan Perundang-undangan. Untuk dapatnya Peraturan
gu

Direktur termasuk ke dalam kategori peraturan


perundang-undangan tentunya harus memenuhi prosedur yang
In
A

sesuai dengan Undang-Undang Nomor 12 tahun 2011, Perpres


Nomor 87 tahun 2014 dan Peraturan Menteri/Lembaga/Badan
ah

lik

masing-masing, maka perlu dicermati apakah Peraturan Direktur


dimaksud sudah melibatkan Kementerian atau lembaga terkait,
m

ub

serta apakah Peraturan Direktur tersebut sudah diundangkan ke


Kementerian Hukum dan HAM, termasuk mencatatnya di dalam
ka

lembaran negara, karena apabila belum tercatat di dalam lembaga


ep

negara, berarti ada prosedur yang belum dipenuhi untuk dapat


ah

Halaman 33 dari 64 halaman. Putusan Nomor 60 P/HUM/2018


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 33
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
disebut sebagai peraturan perundang-undangan dalam hirarki.

si
Peraturan Direktur dalam hal ini dapat disamakan dengan Surat
Edaran atau sejenis beleids regel lainnya.

ne
ng
Bahwa apabila mencermati Perdirjampelkes Nomor 5 Tahun 2018
tidak tercatat dalam lembaran Negara, namun hanya tercatat pada

do
gu lembaran Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan Tahun
2018 Nomor 57.
Berdasarkan uraian tersebut di atas serta mengingat ketentuan

In
A
dalam Pasal 1 angka 2 jo. Pasal 9 ayat (2) Undang-Undang Nomor 12
Tahun 2011 maka Perdirjampelkes Nomor 5 Tahun 2018 tidak
ah

lik
termasuk ke dalam peraturan di bawah undang-undangan yang dapat
dimintakan uji materiil ke Mahkamah Agung, maka Termohon dengan
am

ub
ini meminta kepada Ketua Majelis Hakim Mahkamah Agung Republik
Indonesia untuk menyatakan permohonan pemohon tidak dapat
diterima.
ep
k

IV. JAWABAN TERMOHON TERHADAP POKOK PERMOHONAN


ah

PEMOHON.
R

si
A. PERDIRJAMPELKES NOMOR 5 TAHUN 2018 TIDAK BERTENTANGAN DENGAN
UNDANG-UNDANG NOMOR 40 TAHUN 2004 TENTANG SISTEM JAMINAN

ne
ng

SOSIAL NASIONAL

Bahwa dalil Pemohon yang menyatakan ketentuan dalam Pasal 3

do
gu

ayat (1) Perdirjampelkes Nomor 5 Tahun 2018 bertentangan dengan


Pasal 2 dan Pasal 24 Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2004
In
A

tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional, karena tidak


mengamanatkan sistem pelayanan kesehatan yang seharusnya
ah

dilaksanakan oleh BPJS Kesehatan termasuk sistem kendali mutu


lik

pelayanan yang wajib dilaksanakan secara efektif dan efesien,


adalah tidak benar dan tidak berdasarkan hukum dengan alasan
m

ub

sebagai berikut:
ka

1. Bahwa dasar hukum Pembentukan Perdirjampelkes Nomor 5


ep

Tahun 2018 telah mempertimbangkan ketentuan Pasal 19 ayat


ah

Halaman 34 dari 64 halaman. Putusan Nomor 60 P/HUM/2018


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 34
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
(2) jo. Pasal 24 ayat (1) jo. Pasal 24 ayat (3) Undang-Undang

si
Nomor 40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional
(selanjutnya disebut dengan “UU No.40/2004”) beserta

ne
ng
Penjelasannya yang mengatur sebagai berikut:
Pasal 19 ayat (2):

do
gu “(2) Jaminan kesehatan diselenggarakan dengan tujuan
menjamin agar peserta memperoleh manfaat pemeliharaan
kesehatan dan perlindungan dalam memenuhi kebutuhan

In
A
dasar kesehatan.”
Pasal 22 ayat (1):
ah

lik
“(1) Manfaat jaminan kesehatan bersifat pelayanan
perseorangan berupa pelayanan kesehatan yang
am

ub
mencakup pelayanan promotif, preventif, kuratif dan
rehabilitatif, termasuk obat dan bahan medis habis pakai
yang diperlukan.”
ep
k

Penjelasan Pasal 22 ayat (1):


ah

“(1) Yang dimaksud pelayanan kesehatan dalam pasal ini


R

si
meliputi pelayanan dan penyuluhan kesehatan, imunisasi,
pelayanan Keluarga Berencana, rawat jalan, rawat inap,

ne
ng

pelayanan gawat darurat dan tindakan medis lainnya,


termasuk cuci darah dan operasi jantung. Pelayanan

do
tersebut diberikan sesuai dengan pelayanan standar, baik
gu

mutu maupun jenis pelayanannya dalam rangka menjamin


kesinambungan program dan kepuasan peserta. Luasnya
In
A

pelayanan kesehatan disesuaikan dengan kebutuhan


peserta yang dapat berubah dan kemampuan keuangan
ah

lik

Badan Penyelenggara Jaminan Sosial. Hal ini diperlukan


untuk kehati-hatian”;
m

ub

Pasal 24 ayat (3):


“(3) Badan Penyelenggara Jaminan Sosial mengembangkan
ka

sistem pelayanan kesehatan, sistem kendali mutu


ep

pelayanan, dan sistem pembayaran pelayanan kesehatan


ah

Halaman 35 dari 64 halaman. Putusan Nomor 60 P/HUM/2018


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 35
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas jaminan

si
kesehatan”;
Penjelasan Pasal 24 ayat (3):

ne
ng
“(3) Dalam pengembangan pelayanan kesehatan, Badan
Penyelenggara Jaminan Sosial menerapkan sistem kendali

do
gu mutu dan kendali biaya termasuk menerapkan iur biaya
untuk mencegah penyalahgunaan pelayanan kesehatan”;
2. Program Jaminan Kesehatan merupakan sesuatu yang sangat

In
A
penting untuk masyarakat menengah agar tidak jatuh miskin.
Dampak perlindungan Jaminan Kesehatan Nasional tahun 2016
ah

lik
sebanyak 14.500.000 (empat belas juta lima ratus ribu) warga
kategori miskin telah terlindungi dengan Program Jaminan
am

ub
Kesehatan;
3. Bahwa pada tahun 2017, BPJS mengalami defisit cash flow
tahun 2017 sebesar ± Rp. 6.230.000.000.000 (enam triliun dua
ep
k

ratus tiga puluh milyar rupiah), sedangkan tagihan masuk pada


ah

tahun 2017 untuk pembayaran melakukan pembayaran adalah


R

si
sebesar Rp. 4.400.000.000.000 (empat triliun empat ratus milyar
rupiah) dan rencana suntikan dana sebesar kurang lebih Rp.

ne
ng

3.600.000.000.000 ,- (tiga triliun triliun enam ratus milyar rupiah),


oleh karena itu pada tahun 2018 BPJS selaku pelaksana

do
Program Jaminan Kesehatan Nasional dipandang perlu
gu

mengambil kebijakan pengendalian mutu dan pengendalian


biaya;
In
A

4. Pengendalian Defisit cash flow BPJS Kesehatan pada tahun


2017, telah dilakukan pembahasan antar tingkat Kementerian
ah

lik

antara lain Menteri Keuangan; Menteri Perencanaan


Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas; Direktur Utama
m

ub

Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan,


Kementerian Kesehatan; Kementerian Dalam Negeri; Deputi
ka

Bidang Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan dan


ep

Perlindungan Sosial; Kementerian Koordinator Bidang


ah

Halaman 36 dari 64 halaman. Putusan Nomor 60 P/HUM/2018


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 36
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Pembangunan Manusia dan Kebudyaan; Deputi Bidang

si
Koordinasi Peningkatan Kesehatan; Staf Ahli Kemenko PMK;
Staf khusus Menko PMK (vide bukti T-7) sehingga dipandang

ne
ng
perlu Termohon sebagai lembaga yang melaksanakan program
Jaminan Kesehatan Nasional (selanjutnya disebut “JKN) perlu

do
gu mengambil kebijakan guna pengendalian mutu dan
pengendalian biaya terhadap terjadinya defisit cash flow
sekaligus mencegah terjadinya penyalagunaan/ kecurangan

In
A
dalam penyalahgunaan kesehatan sebagaimana diamanahkan
dalam Penjelasan Pasal 22 ayat (1) jo. Pasal 24 ayat (3) UU
ah

lik
No.40/2004;
5. Bahwa Pasal 3 ayat (1) Perdirjampelkes Nomor 5 Tahun 2018
am

ub
merupakan amanah yang harus dilaksanakan dari ketentuan
dalam Pasal 19 ayat (2) jo. Pasal 22 ayat (1) jo. Pasal 24 ayat (3)
UU No.40/2004, karena dalam memberikan pelayanan
ep
k

kesehatan Termohon wajib mempertimbangkan kemampuan


ah

keuangan Termohon serta melakukan kendali mutu dan biaya


R

si
untuk mencegah penyalahgunaan pelayanan kesehatan
sebagaimana penjelasan Pasal 22 ayat (1) dan penjelasan Pasal

ne
ng

24 ayat (3) UU No.40/2004 sehingga Termohon dipandang perlu


menerbitkan Perdirjampelkes Nomor 5 Tahun 2018 tersebut;

do
6. Bahwa mencermati ketentuan dalam Pasal 19 ayat (2) jo. Pasal
gu

22 ayat (1) jo. Pasal 24 ayat (3) Undang-Undang Nomor 40


Tahun 2004 serta Penjelasannya dan dihubungkan dengan
In
A

substansi materi Pasal 3 ayat (1) Perdirjampelkes Nomor 5


Tahun 2018 dapat dipahami substansi materi Pasal 3 ayat (1)
ah

lik

Perdirjampelkes Nomor 5 Tahun 2018 merupakan suatu bentuk


pengendalian mutu dan biaya yang mempertimbangkan
m

ub

kemampuan keuangan Termohon untuk mencegah


penyalahgunaan pelayanan kesehatan sesuai dengan amanah
ka

Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2004 tersebut, sehingga dalil


ep

Pemohon yang menyatakan Perdirjampelkes Nomor 5 Tahun


ah

Halaman 37 dari 64 halaman. Putusan Nomor 60 P/HUM/2018


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 37
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
2018 bertentangan dengan Undang-Undang Nomor 40 Tahun

si
2004 adalah tidak beralasan dan beralasan hukum bagi Majelis
Hakim menolak permohonan pemohon;

ne
ng
A. PERDIRJAMPELKES NOMOR 5 TAHUN 2018 TIDAK BERTENTANGAN
DENGAN PASAL 2 UU NOMOR 24 TAHUN 2011 TENTANG BADAN

do
PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL
gu
Terhadap dalil Pemohon menyatakan Perdirjampelkes Nomor 5

In
A
Tahun 2018 bertentangan dengan Pasal 2 ayat Undang-Undang
Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara Jaminan
ah

lik
Sosial (selanjutnya disebut dengan UU No.24/2011), secara
tegas Termohon menolak dengan alasan-alasan sebagai berikut:
am

1. Bahwa Pasal 2 dan Penjelasan Pasal 2 UU No.24/2011,

ub
mengatur:
Pasal 2:
ep
k

“BPJS menyelenggarakan sistem jaminan sosial nasional


ah

berdasarkan asas:
R
a. kemanusiaan;

si
b. manfaat; dan

ne
ng

c. keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.”


Penjelasan Pasal 2 huruf a, b dan c:

do
“Huruf a
gu

Yang dimaksud dengan “asas kemanusiaan” adalah asas


yang terkait dengan penghargaan terhadap martabat
In
A

manusia
Huruf b
ah

lik

Yang dimaksud dengan “asas manfaat” adalah asas yang


bersifat operasional menggambarkan pengelolaan yang
m

ub

efisien dan efektif.


Huruf c
ka

Yang dimaksud dengan “asas keadilan sosial bagi seluruh


ep

rakyat Indonesia” adalah asas yang bersifat adil.”


ah

Halaman 38 dari 64 halaman. Putusan Nomor 60 P/HUM/2018


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 38
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
2. Bahwa penerbitan Perdirjampelkes Nomor 5 Tahun 2018

si
telah memperhatikan ketentuan Pasal 2 UU No.24/2011
yang tercantum dalam bagian menimbang huruf a dan b

ne
ng
yaitu:
Menimbang : a. Bahwa untuk pengembangan sistem

do
gu pembayaran pelayanan kesehatan,
perlu diimplementasikan pembayaran
kepada fasilitas kesehatan secara

In
A
efektif dan efisien;
b. Bahwa dalam rangka memastikan
ah

lik
pelayanan berkualitas dengan tetap
mempertimbangkan sustainabilitas
am

ub
program jaminan kesehatan perlu
dilakukan pengaturan penjaminan
pelayanan rehabilitasi medik;
ep
k
ah

si
ne
ng

do
gu

In
A
ah

lik
m

ub

3. Penerbitan Perdijampelkes Nomor 5 Tahun 2018 bertujuan


memberikan fasilitas kesehatan kepada masyarakat
ka

Indonesia secara menyeluruh dan merata, sehingga setiap


ep

masyarakat mendapat pelayanan kesehatan sehingga


ah

Halaman 39 dari 64 halaman. Putusan Nomor 60 P/HUM/2018


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 39
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
menghindari kecurangan-kecurangan dalam pelayanan

si
kesehatan seperti tindakan rehabilitasi medik yang dilakukan
sebanyak 29 kali setiap hari dalam 1 bulan yang

ne
ng
menyebabkan besarnya tagihan klaim pembayaran yang
harus ditanggung oleh Termohon (vide bukti T-10), maka

do
gu demi mencegah terjadinya kecurangan dalam pelayanan
kesehatan serta pemerataan pemberian Jaminan Kesehatan
Nasional, maka Termohon dipandang perlu untuk

In
A
membentuk suatu kebijakan guna memberikan pemanfaatan
dan pemerataan Jaminan Kesehatan kepada masyarakat
ah

lik
sebagaimana visi dan misi Presiden Jokowi dalam
implementasi Sistem Jaminan Sosial Nasional adalah agar
am

ub
merata di seluruh Indonesia dengan target pada tahun 2019
presentase kepersertaan minimal mencapai 95 % (sembilan
puluh lima persen);
ep
k

4. Selanjutnya apabila memperhatikan materi muatan dalam


ah

Pasal 3 ayat (1) Perdirjampelkes Nomor 5 Tahun 2018 telah


R

si
memperhatikan “asas kemanusiaan” hal ini tercantum dalam
frasa “Pelayanan rehabilitasi medik…”, pengertian

ne
ng

Pelayanan Rehabilitasi Medik telah diatur dalam Pasal 1


angka 6 Perdirjampelkes Nomor 5 Tahun 2018 yang

do
mengatur sebagai berikut:
gu

Pasal 1 angka 6:
“Pelayanan rehabilitasi medik adalah pelayanan kesehatan
In
A

terhadap gangguan fungsi yang diakibatkan oleh


keadaan/kondisi sakit, penyakit atau cedera melalui panduan
ah

lik

intervensi medik, keterapian fisik dan atau rehabilitative


untuk mencapai kemampuan fungsi yang optimal yang
m

ub

dilakukan oleh dokter spesialis atau subspesialis rehabilitasi


medik”;
ka

5. Memperhatikan frasa dalam Pasal 3 ayat (1) dan pengertian


ep

Pelayanan Rehabilitasi Medik dalam Pasal 1 angka 6


ah

Halaman 40 dari 64 halaman. Putusan Nomor 60 P/HUM/2018


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 40
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Perdirjampelkes Nomor 5 Tahun 2018 serta dihubungkan

si
dengan Penjelasan Pasal 2 huruf a UU No.24/2011,
membuktikan materi substansi dalam Pasal 3 ayat (1)

ne
ng
Perdirjampelkes Nomor 5 Tahun 2018 telah memperhatikan
“asas kemanusiaan” sebagaimana diatur dalam Pasal 2 UU

do
gu No.24/2011;
6. Ketentuan dalam Pasal 3 ayat (1) Perdirjampelkes Nomor 5
Tahun 2018 juga telah memperhatikan “asas manfaat”

In
A
sebagaimana tercantum dalam Pasal 2 huruf a UU
No.24/2011, hal ini tercantum dalam frasa yang menyatakan
ah

lik
sebagai berikut:
“Pelayanan rehabilitasi medik sebagaimana dimaksud dalam
am

ub
Pasal 3 dilakukan paling banyak 2 (dua) kali kunjungan per
peserta per minggu atau paling banyak 8 (delapan) kali
kunjungan per peserta per bulan sesuai indikasi medis
ep
k

berdasarkan assessment dokter spesialis kedokteran fisik


ah

dan rehabilitasi…….”;
R

si
7. Bahwa pelayanan rehabilitasi medik yang dilakukan oleh
Termohon merupakan bentuk pengendalian pelayanan

ne
ng

kesehatan yang harus memperhatikan efisien dan efektif


dalam melakukan kendali mutu dan kendali biaya dengan

do
memperhatikan keuangan pada Termohon yang mengacu
gu

kepada ketentuan dalam Pasal 22 ayat (1) UU No.40/2004,


sehingga mengingat ketentuan dalam Pasal 22 ayat (1) UU
In
A

No.40/2004 serta Penjelasan “asas manfaat” dalam


Penjelasan Pasal 2 huruf a UU No. 24/2011 dihubungkan
ah

lik

dengan materi muatan Pasal 3 ayat (1) Perdirjampelkes


Nomor 5 Tahun 2018, membuktikan penerbitan
m

ub

Perdirjampelkes Nomor 5 Tahun 2018 telah memperhatikan


“asas manfaat” untuk mencegah penyalahgunaan fasilitas
ka

kesehatan;
ep
ah

Halaman 41 dari 64 halaman. Putusan Nomor 60 P/HUM/2018


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 41
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
8. Bahwa materi/substansi Pasal 3 ayat (1) Perdirjampelkes

si
Nomor 5 Tahun 2018 telah memperhatikan “asas keadilan
sosial bagi seluruh rakyat Indonesia” karena tujuan

ne
ng
diterbitkan Perdirjampelkes Nomor 5 Tahun 2018 untuk
mengurangi kecurangan dalam Pelayanan Kesehatan yang

do
gu diberikan oleh Termohon dan merupakan bentuk Pelayanan
Kesehatan yang mengedepankan efektif dan efiesiensi
pelaksanaan pelayanan kesehatan dengan tetap

In
A
mempertimbangkan kendali mutu dan kendali biaya
sebagaimana diamanahkan dalam ketentuan dalam Pasal
ah

lik
22 ayat (1) jo. Pasal 24 ayat (3) UU No.40/2004;
9. Berdasarkan uraian diatas dapat dipahami penerbitan
am

ub
Perdirjampelkes Nomor 5 Tahun 2018 telah memperhatikan
“asas kemanusiaan, asas manfaat serta asas keadilan sosial
bagi seluruh rakyat Indonesia” sebagaimana diamanahkan
ep
k

dalam Pasal 2 UU No.24/2011 yang menjadi konsideran


ah

mengingat angka 4 pada Perdirjampelkes Nomor 5 Tahun


R

si
2018 sehingga dalil-dalil Pemohon yang menyatakan
Perdirjampelkes Nomor 5 Tahun 2018 secara nyata telah

ne
ng

bertentangan dengan ketentuan dalam Pasal 2 UU


No.24/2011 adalah tidak beralasan oleh karenanya

do
beralasan hukum Majelis Hakim yang memeriksa perkara a
gu

quo menyatakan menolak permohonan Pemohon untuk


seluruhnya atau setidak-tidaknya menyatakan permohonan
In
A

Pemohon tidak dapat diterima (niet onvankelijk verklaard).


ah

A. PERDIRJAMPELKES NOMOR 5 TAHUN 2018 TIDAK BERTENTANGAN


lik

DENGAN PASAL 5 UU NOMOR 12 TAHUN 2011 TENTANG


PEMBENTUKAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN
m

ub

Terhadap dalil Pemohon menyatakan Perdirjampelkes Nomor 5


ka

Tahun 2018 bertentangan dengan Pasal 5 Undang-Undang Nomor


ep

12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan


ah

Halaman 42 dari 64 halaman. Putusan Nomor 60 P/HUM/2018


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 42
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
PerUndang-Undangan (selanjutnya disebut dengan UU No.12/2011),

si
secara tegas Termohon menolak dengan alasan-alasan sebagai
berikut:

ne
ng
1. Bahwa berdasarkan ketentuan dalam Pasal 5 UU No.12/2011,
mengatur:

do
gu “Dalam membentuk Peraturan Perundang-undangan harus
dilakukan berdasarkan pada asas Pembentukan Peraturan
Perundang-undangan yang baik, yang meliputi:

In
A
a. kejelasan tujuan;
b. kelembagaan atau pejabat pembentuk yang tepat;
ah

lik
c. kesesuaian antara jenis, hierarki, dan materi muatan;
d. dapat dilaksanakan;
am

ub
e. kedayagunaan dan kehasilgunaan;
f. kejelasan rumusan; dan
g. keterbukaan.”
ep
k

2. Selanjutnya penjelasan Pasal 5 UU No.12/2011, menjelaskan


ah

sebagai berikut:
R

si
Penjelasan Pasal 5 huruf a, b, c, d, e, f dan g:
“Huruf a:

ne
ng

Yang dimaksud dengan “asas kejelasan tujuan” adalah bahwa


setiap Pembentukan Peraturan Perundang-undangan harus

do
mempunyai tujuan yang jelas yang hendak dicapai;
gu

Huruf b:
Yang dimaksud dengan “asas kelembagaan atau pejabat
In
A

pembentuk yang tepat” adalah bahwa setiap jenis Peraturan


Perundang-undangan harus dibuat oleh lembaga negara atau
ah

lik

pejabat Pembentuk Peraturan Perundang-undangan yang


berwenang. Peraturan Perundang-undangan tersebut dapat
m

ub

dibatalkan atau batal demi hukum apabila dibuat oleh lembaga


negara atau pejabat yang tidak berwenang;
ka

Huruf c:
ep
ah

Halaman 43 dari 64 halaman. Putusan Nomor 60 P/HUM/2018


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 43
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Yang dimaksud dengan “asas kesesuaian antara jenis, hierarki,

si
dan materi muatan” adalah bahwa dalam Pembentukan
Peraturan Perundang-undangan harus benar-benar

ne
ng
memperhatikan materi muatan yang tepat sesuai dengan jenis
dan hierarki Peraturan Perundang-undangan;

do
gu Huruf d:
Yang dimaksud dengan “asas dapat dilaksanakan” adalah bahwa
setiap Pembentukan Peraturan Perundang-undangan harus

In
A
memperhitungkan efektivitas Peraturan Perundang-undangan
tersebut di dalam masyarakat, baik secara filosofis, sosiologis,
ah

lik
maupun yuridis;
Huruf e:
am

ub
Yang dimaksud dengan “asas kedayagunaan dan kehasilgunaan”
adalah bahwa setiap Peraturan Perundangundangan dibuat
karena memang benar-benar dibutuhkan dan bermanfaat dalam
ep
k

mengatur kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara;


ah

Huruf f:
R

si
Yang dimaksud dengan “asas kejelasan rumusan” adalah bahwa
setiap Peraturan Perundang-undangan harus memenuhi

ne
ng

persyaratan teknis penyusunan Peraturan;


Perundang-undangan, sistematika, pilihan kata atau istilah, serta

do
bahasa hukum yang jelas dan mudah dimengerti sehingga tidak
gu

menimbulkan berbagai macam interpretasi dalam


pelaksanaannya;
In
A

Huruf g:
Yang dimaksud dengan “asas keterbukaan” adalah bahwa dalam
ah

lik

Pembentukan Peraturan Perundang-undangan mulai dari


perencanaan, penyusunan, pembahasan, pengesahan atau
m

ub

penetapan, dan pengundangan bersifat transparan dan terbuka.


Dengan demikian, seluruh lapisan masyarakat mempunyai
ka

kesempatan yang seluas-luasnya untuk memberikan masukan


ep

dalam Pembentukan Peraturan Perundang-undangan”;


ah

Halaman 44 dari 64 halaman. Putusan Nomor 60 P/HUM/2018


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 44
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
3. Bahwa apabila mencermati Penjelasan Pasal 5 huruf c serta

si
dihubungkan materi muatan Pasal 3 ayat (1) Perdirjampelkes
Nomor 5 Tahun 2018 tanggal 21 Juni 2018 tersebut telah

ne
ng
memperhatikan pembentukan peraturan perUndang-Undangan
serta kesesuaian antara jenis, hierarki dan materi muatannya

do
gu peraturan perUndangan-Undangan yaitu:
a. Pasal 19 ayat (2) jo. Pasal 22 ayat 1 jo. Pasal 23 ayat (4) UU
No. 40/2004 beserta Penjelasannya, yang mengatur sebagai

In
A
berikut:
Pasal 19 ayat (2):
ah

lik
“(2) Jaminan kesehatan diselenggarakan dengan tujuan
menjamin agar peserta memperoleh manfaat
am

ub
pemeliharaan kesehatan dan perlindungan dalam
memenuhi kebutuhan dasar kesehatan”;
Pasal 22 ayat (1):
ep
k

“(1) Manfaat jaminan kesehatan bersifat pelayanan


ah

perseorangan berupa pelayanan kesehatan yang


R

si
mencakup pelayanan promotif, preventif, kuratif dan
rehabilitatif, termasuk obat dan bahan medis habis pakai

ne
ng

yang diperlukan”;
Penjelasan Pasal 22 ayat (1):

do
“(1) Yang dimaksud pelayanan kesehatan dalam pasal ini
gu

meliputi pelayanan dan penyuluhan kesehatan,


imunisasi, pelayanan Keluarga Berencana, rawat jalan,
In
A

rawat inap, pelayanan gawat darurat dan tindakan medis


lainnya, termasuk cuci darah dan operasi jantung.
ah

lik

Pelayanan tersebut diberikan sesuai dengan pelayanan


standar, baik mutu maupun jenis pelayanannya dalam
m

ub

rangka menjamin kesinambungan program dan


kepuasan peserta. Luasnya pelayanan kesehatan
ka

disesuaikan dengan kebutuhan peserta yang dapat


ep

berubah dan kemampuan keuangan Badan


ah

Halaman 45 dari 64 halaman. Putusan Nomor 60 P/HUM/2018


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 45
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Penyelenggara Jaminan Sosial. Hal ini diperlukan untuk

si
kehati-hatian”;
Pasal 24 ayat (3):

ne
ng
“(3) Badan Penyelenggara Jaminan Sosial mengembangkan
sistem pelayanan kesehatan, sistem kendali mutu

do
gu pelayanan, dan sistem pembayaran pelayanan
kesehatan untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas
jaminan kesehatan”;

In
A
Penjelasan Pasal 24 ayat (3):
“(3) Dalam pengembangan pelayanan kesehatan, Badan
ah

lik
Penyelenggara Jaminan Sosial menerapkan sistem
kendali mutu dan kendali biaya termasuk menerapkan
am

ub
iuran biaya untuk mencegah penyalahgunaan pelayanan
kesehatan”;
b. Pasal 2 dan Penjelasan Pasal 2 UU No.24/2011, mengatur:
ep
k

Pasal 2:
ah

“BPJS menyelenggarakan sistem jaminan sosial nasional


R

si
berdasarkan asas:
a. kemanusiaan;

ne
ng

b. manfaat; dan
c. keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.”

do
gu

Penjelasan Pasal 2 huruf a, b dan c:


“Huruf a:
In
Yang dimaksud dengan “asas kemanusiaan” adalah asas
A

yang terkait dengan penghargaan terhadap martabat manusia;


Huruf b:
ah

lik

Yang dimaksud dengan “asas manfaat” adalah asas yang


bersifat operasional menggambarkan pengelolaan yang
m

ub

efisien dan efektif;


Huruf c:
ka

ep

Yang dimaksud dengan “asas keadilan sosial bagi seluruh


rakyat Indonesia” adalah asas yang bersifat adil”;
ah

Halaman 46 dari 64 halaman. Putusan Nomor 60 P/HUM/2018


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 46
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
c. Pasal 1 angka 15 jo. Pasal 52 ayat (1) dan (2)

si
Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
(selanjutnya disebut UU No.36/2009), yang mengatur:

ne
ng
Pasal 1 angka 15:
“Pelayanan kesehatan rehabilitatif adalah kegiatan dan/atau

do
gu serangkaian kegiatan untuk mengembalikan bekas penderita
ke dalam masyarakat sehingga dapat berfungsi lagi sebagai
anggota masyarakat yang berguna untuk dirinya dan

In
A
masyarakat semaksimal mungkin sesuai dengan
kemampuannya”;
ah

lik
Pasal 52 ayat (1) dan (2) UU No.36/2009:
“(1) Pelayanan kesehatan terdiri atas:
am

ub
a. pelayanan kesehatan perseorangan; dan
b. pelayanan kesehatan masyarakat;
(2) Pelayanan kesehatan sebagaimana dimaksud pada ayat
ep
k

(1) meliputi kegiatan dengan pendekatan promotif,


ah

preventif, kuratif, dan rehabilitatif”;


R

si
d. Pasal 42 Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun 2013 tentang
Jaminan Kesehatan (selanjutnya disebut dengan Perpres

ne
ng

No.12/2013), yang mengatur sebagai berikut:


Pasal 42 ayat (1), (2) dan (3):

do
(1) Pelayanan Kesehatan kepada Peserta Jaminan Kesehatan
gu

harus memperhatikan mutu pelayanan, berorientasi pada


aspek keamanan pasien, efektifitas, tindakan, kesesuaian
In
A

dengan kebutuhan pasien, serta efisiensi biaya;


(2) Penerapan sistem kendali mutu pelayanan Jaminan
ah

lik

Kesehatan dilakukan secara menyeluruh meliputi


pemenuhan standar mutu Fasilitas Kesehatan, memastikan
m

ub

proses pelayanan kesehatan berjalan sesuai standar yang


ditetapkan, serta pemantauan terhadap luaran kesehatan
ka

Peserta;
ep
ah

Halaman 47 dari 64 halaman. Putusan Nomor 60 P/HUM/2018


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 47
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
(3) Ketentuan mengenai penerapan sistem kendali mutu

si
Jaminan pelayanan Jaminan Kesehatan sebagaimana
dimaksud pada ayat (2) diatur dengan Peraturan BPJS;

ne
ng
1. Bahwa ketentuan peraturan perUndang-Undangan yang diuraikan
Termohon sebagaimana tersebut diatas telah menjadi dasar

do
gu hukum penerbitan Perdirjampelkes Nomor 5 Tahun 2018 yang
bertujuan untuk pelayanan kesehatan serta mencegah terjadi
kecurangan dalam pelayanan kesehatan, sehingga dalil Pemohon

In
A
yang menyatakan materi muatan Pasal 3 ayat (1)
Perdirjampelkes Nomor 5 Tahun 2018 bertentangan dengan
ah

lik
Pasal 5 UU No.12/2011 adalah keliru dan tidak beralasan hokum;
2. Bahwa sebelum diterbitkannya Perdirjampelkes Nomor 5 Tahun
am

ub
2018 tersebut, telah melalui tahapan-tahapan perencanaan yaitu:
1. Pada tanggal 31 Januari 2018 di ruang rapat BPJS Kesehatan
yang dihadiri oleh peserta rapat antara lain Pengurus Besar
ep
k

Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI), Pengurus Besar


ah

Perhimpunan Dokter Spesialis Kedokteran Fisik dan


R

si
Rehabilitasi Indonesia (Perdosri), dan tercapai hasil rapat
sebagai berikut:

ne
ng

 Perdosri akan membuat standardisasi pelayanan


rehabilitasi medic;

do
2. Pada tanggal 14 Maret 2018 di ruang rapat BPJS Kesehatan,
gu

peserta Rapat antara lain PB IDI, Perdosri, dan tercapai hasil


rapat sebagai berikut:
In
A

 BPJS, Perdosri, dan PB IDI akan berkomitmen membuat


standardisasi rehab medik, komitmen tersebut paling
ah

lik

lambat minggu pertama april;


3. Pada tanggal 13 April 2018 di ruang rapat BPJS Kesehatan,
m

ub

peserta rapat Persi, Ketua P2JK dan tercapai hasil rapat


sebagai berikut:
ka

 perlu adanya penyesuaian tarif INACBG;


ep
ah

Halaman 48 dari 64 halaman. Putusan Nomor 60 P/HUM/2018


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 48
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
4. Pada tanggal 25 April 2018 di ruang rapat BPJS Kesehatan,

si
peserta rapat Kemenkumham, Persi, Perdami, Asrasmi,
Kemenkes, Pogi, IDAI, Perdami, Perdosri materi pertemuan

ne
ng
adalah Pembahasan antar kementerian/lembaga peraturan
BPJS katarak, rehabilitasi medik dan persalinan dengan bayi

do
gu lahir sehat;
5. Pada tanggal 16 Mei 2018 bertempat di Kementerian
Kesehatan, para peserta rapat antara lain Dirjen Kemkes,

In
A
JPKR, JPKP, hasil rapat kementerian kesehatan setuju untuk
diatur lebih lanjut dalam peraturan menteri kesehatan;
ah

lik
6. Pada tanggal 29 Juni 2018 di ruang rapat BPJS Kesehatan,
Para Peserta Rapat IDAI, Perdosri, hasil pertemuan Drafting
am

ub
Berita Acara;
1. Selanjutnya Termohon bersama – sama dengan Perdosri telah
membuat Berita Acara Rapat Nomor 322/BA/0718 tertanggal 2
ep
k

Juli 2018 yang ditanda tangani oleh Ketua Umum Pengurus


ah

Besar Perhimpunan Dokter Spesialis Kedokteran Fisik dan


R

si
Rehabilitasi Indonesia (PB PERDOSRI) dan telah tercapai
kesepakatan antara lain sebagai berikut:

ne
ng

1. Untuk menjamin terpenuhinya kebutuhan pasien peserta


JKN-KIS akan pelayanan rehabilitasi Medik, sekaligus sebagai

do
bentuk perlindungan bagi dokter dalam memberikan
gu

Pelayanan Rehabilitasi Medis, maka Pelayanan Rehabilitasi


Medik di Fasilitas Kesehatan yang bekerjasama dengan BPJS
In
A

Kesehatan dan pembayaran klaim oleh BPJS Kesehatan atas


Pelayanan Rehabilitasi Medik perlu mengacu kepada
ah

lik

ketentuan perundang-undangan yang berlaku. Ketentuan


dimaksud dijelaskan sebagaimana pada lampiran yang tidak
m

ub

terpisahkan dari Berita Acara ini;


2. Pelayanan Rehabilitasi Medik sebagaimana dimaksud poin 1,
ka

dilakukan di fasilitas kesehatan yang memiliki Dokter Spesialis


ep

Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi;


ah

Halaman 49 dari 64 halaman. Putusan Nomor 60 P/HUM/2018


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 49
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
3. Dalam hal tidak terdapat Dokter Spesialis Kedokteran Fisik

si
dan Rehabilitasi dalam satu kabupaten/kota, maka dokter
dapat melakukan praktik Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi

ne
ng
terbatas sesuai dengan kewenangan dan kompetensi dengan
ketentuan:

do
gu 1) memiliki sertifikat dari Pengembangan dan
Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Kementerian
Kesehatan dan Perhimpunan Dokter Spesialis

In
A
Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi Indonesia;
2) ditetapkan melalui keputusan manajemen rumah sakit
ah

lik
yang diketahui oleh Perhimpunan Kedokteran Fisik dan
Rehabilitasi Indonesia dan;
am

ub
3) telah dilakukan supervisi Dokter Spesialis Kedokteran
Fisik dan Rehabilitasi di masing-masing wilayah
Kabupaten/Kota paling sedikit 1 (satu) kali setiap bulan;
ep
k

1. Sertifikasi dipenuhi paling lambat 6 (enam) bulan sejak


ah

Perdir BPJS Kesehatan ditetapkan;


R

si
2. Frekuensi Pelayanan Rehabilitasi Medik kepada peserta
JKN-KIS diusulkan oleh PB PERDOSRI paling banyak 3

ne
ng

(tiga) kali kunjungan per peserta minggu. Dengan


mempertimbangankan sustainabilitas program JKN-KIS

do
maka BPJS Kesehatan menyetujui bahwa penjaminan
gu

paling banyak 2 (dua) kali kunjungan per peserta per


minggu atau paling banyak 8 (delapan) kali kunjungan
In
A

per peserta per bulan sesuai indikasi medis,


berdasarkan assasment oleh Dokter Specialis
ah

lik

Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi mengacu kepada


Standarisasi Pelayan Tim Rehabilitasi Medik yang
m

ub

dikeluarkan oleh PERDOSRI.”


1. Berdasarkan berita acara rapat nomor 322/BA/0718 tertanggal 2
ka

Juli 2018 yang ditanda tangani oleh Ketua Umum Pengurus


ep

Besar Perhimpunan Dokter Spesialis Kedokteran Fisik dan


ah

Halaman 50 dari 64 halaman. Putusan Nomor 60 P/HUM/2018


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 50
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Rehabilitasi Indonesia (PB PERDOSRI) telah disepakati untuk

si
diterbitkan Perdirjampelkes Nomor 5 Tahun 2018;
2. Dengan demikian berdasarkan fakta-fakta diatas serta mengingat

ne
ng
ketentuan dalam Pasal 19 ayat (2) jo. Pasal 22 ayat 1 jo. Pasal 23
ayat (4) UU No. 40/2004 beserta Penjelasannya, Pasal 2 dan

do
gu Penjelasan Pasal 2 UU No.24/2011, Pasal 1 angka 15 jo. Pasal
52 ayat (1) dan (2) UU No.36/2009 dan Pasal 42 Perpres
No.12/2013 telah membuktikan penerbitan Perdirjampelkes

In
A
Nomor 5 Tahun 2018 telah memperhatikan ketentuan dalam
Pasal 5 UU No.12/2011, sehingga dalil Pemohon yang
ah

lik
menyatakan Perdirjampelkes Nomor 5 Tahun 2018 bertentangan
dalam ketentuan Pasal 5 UU No.12/2011 adalah keliru dan tidak
am

ub
beralasan sehingga beralasan hukum Majelis Hakim yang
memeriksa perkara a quo menyatakan menolak permohonan
Pemohon untuk seluruhnya atau setidak-tidaknya menyatakan
ep
k

permohonan Pemohon tidak dapat diterima (niet onvankelijk


ah

verklaard);
R

si
A. PERDIRJAMPELKES NOMOR 5 TAHUN 2018 TIDAK
BERTENTANGAN DENGAN PASAL 2, 3, 20, 25, 35 PERATURAN

ne
ng

PRESIDEN NOMOR 12 TAHUN 2013 TENTANG JAMINAN


KESEHATAN

do
Terhadap dalil Pemohon yang menyatakan Perdirjampelkes
gu

Nomor 5 Tahun 2018 bertentangan dengan Peraturan Presiden


Nomor 12 Tahun 2013 tentang Jaminan Kesehatan secara tegas
In
A

Termohon menolak dengan alasan sebagai berikut:


1. Bahwa kewenangan Mahkamah Agung dalam hal uji materiil
ah

lik

diatur juga di dalam Pasal 20 ayat (2) huruf b UU No. 48 tahun


2009 tentang kekuasaan kehakiman (selanjutnya disebut
m

ub

dengan UU No.48/ 2009), mengatur sebagai berikut:


Pasal 20 ayat (2) huruf b:
ka

ep
ah

Halaman 51 dari 64 halaman. Putusan Nomor 60 P/HUM/2018


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 51
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
“Mahkamah Agung berwenang menguji peraturan

si
perundang-undangan di bawah undang-undang terhadap
undang-undang”;

ne
ng
2. Selanjutnya ketentuan dalam Pasal 1 angka 1 Peraturan
Mahkamah Agung RI Nomor 01 Tahun 2011 tentang Hak Uji

do
gu Materiil (selanjutnya disebut dengan Perma No.1/2011),
mengatur sebagai berikut:
Pasal 1 angka 1:

In
A
“Hak Uji Materiil adalah Hak Mahkamah Agung untuk menilai
materi muatan Peraturan dibawah Undang-Undang terhadap
ah

lik
Peraturan Perundang-undangan tingkat lebih tinggi”;
Pasal 1 angka 3:
am

ub
“Permohonan Keberatan adalah suatu permohonan yang
berisi keberatan terhadap berlakunya suatu Peraturan
Perundangan-undangan yang diduga bertentangan dengan
ep
k

suatu Peraturan Perundang-undangan tingkat lebih tinggi yang


ah

diajukan ke Mahkamah Agung untuk mendapatkan putusan”;


R

si
3. Bahwa apabila mencermati pengertian Hak Uji Materiil
sebagaimana diatur dalam Perma No.1/2011 tersebut serta

ne
ng

kewenangan Mahkamah Agung sebagaimana diatur dalam


Pasal 20 ayat (2) huruf b dapat dipahami pembatasan

do
pengujian suatu peraturan perundang-undangan hanya
gu

terhadap Undang-Undang;
4. Dengan demikian oleh karena Pemohon dalam Permohonan
In
A

mengajukan permohonan uji materi muatan Pasal 3 ayat (1)


Perdirjampelkes Nomor 5 Tahun 2018 dengan Peraturan
ah

lik

Presiden Nomor 12 Tahun 2013, dengan demikian mengingat


ketentuan dalam Pasal 20 ayat 2 huruf b UU No.48/ 2009
m

ub

serta ketentuan dalam Pasal 1 angka 1 dan 3 Mahkamah


Agung tidak dapat melakukan pengujian Perdirjampelkes
ka

Nomor 5 Tahun 2018 terhadap Peraturan Presiden Nomor 12


ep

Tahun 2013 karena peraturan yang lebih tinggi untuk


ah

Halaman 52 dari 64 halaman. Putusan Nomor 60 P/HUM/2018


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 52
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
melakukan pengujian adalah Undang-Undang Nomor 40

si
Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional dan
Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan

ne
ng
Penyelenggara Jaminan Sosial sebagaimana tercantum
dalam Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun 2013;

do
gu 5. Oleh karena Permohonan uji materiil tidak sesuai dengan
ketentuan dalam Pasal 1 angka 1 dan 3 Perma No.1/2011,
serta konsideran pertimbangan peraturan yang lebih tinggi

In
A
sebagaimana tercantum dalam Peraturan Presiden Nomor 12
Tahun 2013, maka beralasan hukum Majelis Hakim beralasan
ah

lik
hukum Majelis Hakim yang memeriksa perkara a quo
menyatakan menolak permohonan Pemohon untuk
am

ub
seluruhnya atau setidak-tidaknya menyatakan permohonan
Pemohon tidak dapat diterima (niet onvankelijk verklaard);
ep
KESIMPULAN
k

Dengan demikian dari seluruh uraian tersebut di atas, dapat disimpulkan


ah

sebagai berikut:
R

si
1. Bahwa merujuk Pasal 31 A ayat (2) Undang-Undang Nomor 14 tahun
1985 jo. Undang-Undang Nomor 5 tahun 2004 jo. Undang-Undang

ne
ng

Nomor 3 tahun 2009 tentang Mahkamah Agung, Pemohon tidak memiliki


kedudukan hukum (legal standing) dalam melakukan permohonan uji

do
gu

materiil atas Pasal 3 ayat (1) Perdirjampelkes Nomor 5 Tahun 2018


karena pemohon tidak dapat membuktikan tidak dapat membuktikan
adanya kerugian pasti dan nyata-nyata yang dialaminya atas berlakunya
In
A

Perdirjampelkes Nomor 5 Tahun 2018 tersebut;


2. Bahwa pemberlakuan Pasal 3 ayat (1) Perdirjampelkes Nomor 5 Tahun
ah

lik

2018 tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang


lebih tinggi, yaitu Pasal 2 jo. Pasal 24 Ayat (3) Undang-undang Nomor
m

ub

40 tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Nasional (SJSN), Pasal 2


Undang-undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
ka

Jaminan Sosial, Pasal 5 Undang-undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang


ep

Pembentukan Peraturan PerUndang-Undangan serta Pasal 2,3, 20, 25


ah

Halaman 53 dari 64 halaman. Putusan Nomor 60 P/HUM/2018


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 53
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
dan 35 Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2013

si
tentang Jaminan Kesehatan sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Presiden Nomor 19 Tahun 2016 tentang Perubahan atas

ne
ng
Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2013 tentang
Jaminan Kesehatan dan terakhir diubah dengan Peraturan Presiden

do
gu Nomor 28 Tahun 2016 tentang Perubahan Ketiga Peraturan Presiden
Repubik Indonesia Nomor 12 Tahun 2013 tentang Jaminan Kesehatan;
PETITUM

In
A
Berdasarkan seluruh uraian dan penjelasan di atas, Termohon memohon
kepada Yang Mulia Majelis Hakim Agung pada Mahkamah Agung yang
ah

lik
memeriksa, mengadili, dan memutus permohonan keberatan Uji Materiil
a quo, dapat memberikan putusan dengan amar sebagai berikut:
am

ub
1. Menerima Eksepsi dan Jawaban Termohon untuk seluruhnya;
2. Menyatakan Menolak permohonan Pemohon untuk seluruhnya atau
setidak-tidaknya menyatakan permohonan Pemohon tidak dapat
ep
k

diterima (niet onvankelijk verklaard);


ah

3. Menyatakan ketentuan Pasal 3 ayat (1) Perdirjampelkes Nomor 5


R

si
Tahun 2018 tidak bertentangan dengan peraturan
perundang-undangan yang lebih tinggi, yaitu Pasal 2 Jo. Pasal 24 Ayat

ne
ng

(3) Undang-undang Nomor 40 tahun 2004 tentang Sistem Jaminan


Nasional (SJSN), Pasal 2 Undang-undang Nomor 24 Tahun 2011

do
tentang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial, Pasal 5
gu

Undang-undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan


Peraturan PerUndang-Undangan serta Pasal 2,3, 20, 25 dan 35
In
A

Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2013 tentang


Jaminan Kesehatan sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
ah

lik

Presiden Nomor 19 Tahun 2016 tentang Perubahan atas Peraturan


Presiden Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2013 tentang Jaminan
m

ub

Kesehatan dan terakhir diubah dengan Peraturan Presiden Nomor 28


Tahun 2016 tentang Perubahan Ketiga Peraturan Presiden Repubik
ka

Indonesia Nomor 12 Tahun 2013 tentang Jaminan Kesehatan;


ep

4. Menghukum Pemohon untuk membayar seluruh biaya perkara;


ah

Halaman 54 dari 64 halaman. Putusan Nomor 60 P/HUM/2018


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 54
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Atau dalam hal Yang Mulia Majelis Hakim Agung pada Mahkamah Agung

si
berpendapat lain, mohon putusan yang bijaksana dan yang seadil-adilnya
(ex aequo et bono).

ne
ng
Menimbang, bahwa untuk mendukung dalil-dalil jawabannya,
Termohon telah mengajukan surat-surat bukti berupa:

do
gu 1. Monitoring Surat Masuk BPJS Kesehatan (Bukti T-1);
2. Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial
Nasional (Bukti T-2);

In
A
3. Undang-Undang Nomor 48 Tahun 2009 tentang Kekuasaan Kehakiman
(Bukti T-3);
ah

lik
4. UU Nomor 12 tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan
Perundang-undangan (Bukti T-4);
am

ub
5. Undang-Undang No. 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial (Bukti T-5);
6. Peraturan Direktur Jaminan Pelayanan Kesehatan Nomor 5 Tahun 2018
ep
k

(Bukti T-6);
ah

7. Risalah rapat koordinasi tingkat menteri tentang Pengendalian Defisit


R

si
Keuangan BPJS Kesehatan Nomor RR. 06.11.2017-1 tanggal 6
Nopember 2017 (Bukti T-7);

ne
ng

8. Berita Acara Kesepakatan Standardisasi Penjaminan Manfaat


Pelayanan Rehabilitasi Medik Nomor 332/ BA/0718 tanggal 2 Juli 2018

do
gu

(Bukti T-8);
9. Hasil money efektivitas dan efisiensi Pelayanan Rehabilitasi Medik (Bukti
In
T-9);
A

10. Contoh beberapa Data potensi kecurangan tindakan rehabilitasi medik


(Bukti T-10);
ah

lik

11. Notulen rapat pembahasan rancangan Perdirjampelkes Nomor 5 Tahun


2018 tentang Penjaminan pelayanan Rehabilitasi medik (Bukti T-11);
m

ub

PERTIMBANGAN HUKUM
Menimbang, bahwa maksud dan tujuan permohonan keberatan hak
ka

ep

uji materiil dari Pemohon adalah sebagaimana tersebut di atas;


ah

Halaman 55 dari 64 halaman. Putusan Nomor 60 P/HUM/2018


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 55
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Menimbang, bahwa yang menjadi objek permohonan keberatan hak

si
uji materiil Pemohon adalah Pasal 3 ayat (1) Peraturan Direktur Jaminan
Pelayanan Kesehatan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan

ne
ng
Nomor 05 Tahun 2018 tentang Penjaminan Pelayanan Rehabilitasi Medik

dalam Program Jaminan Kesehatan yang ditetapkan tanggal 21 Juni 2018;

do
gu Kedudukan Hukum Pemohon;
Menimbang, bahwa sebelum Mahkamah Agung mempertimbangkan

In
A
tentang pokok permohonan keberatan yang diajukan Pemohon, maka
terlebih dahulu akan dipertimbangkan syarat formal permohonan keberatan
ah

lik
a quo, yaitu apakah Pemohon mempunyai kepentingan untuk mengajukan
permohonan keberatan hak uji materiil, sehingga Pemohon mempunyai
am

ub
kedudukan hukum (legal standing) untuk mempersoalkan objek permohonan
keberatan a quo sebagaimana dimaksud dalam ketentuan Pasal 31A ayat
ep
(2) Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2009 tentang Perubahan Kedua atas
k

Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1985 tentang Mahkamah Agung;


ah

Menimbang, bahwa ketentuan Pasal 31A ayat (2) Undang-Undang


R

si
Nomor 3 Tahun 2009 menyatakan bahwa permohonan pengujian peraturan

ne
perundang-undangan di bawah undang-undang hanya dapat dilakukan oleh
ng

pihak yang menganggap haknya dirugikan oleh berlakunya peraturan


tersebut, yaitu:

do
gu

a. Perorangan warga negara Indonesia;


b. Kesatuan masyarakat hukum adat sepanjang masih hidup dan sesuai
In
A

dengan perkembangan masyarakat dan prinsip Negara Kesatuan


Republik Indonesia yang diatur dalam undang-undang; atau
ah

lik

c. Badan hukum publik atau badan hukum privat;


Menimbang, bahwa dengan demikian Pemohon dalam pengujian
m

ub

peraturan perundang-undangan di bawah undang-undang harus


menjelaskan dan membuktikan terlebih dahulu kedudukannya sebagai
ka

ep
ah

Halaman 56 dari 64 halaman. Putusan Nomor 60 P/HUM/2018


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 56
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Pemohon, kemudian kerugian hak yang diakibatkan oleh berlakunya

si
peraturan perundang-undangan yang dimohonkan pengujian;
Menimbang, bahwa Pemohon merupakan Badan Hukum

ne
ng
berdasarkan Surat Keputusan Menkumham RI Nomor:
AHU-0075221.AH.01.07 Tahun 2016 tertanggal 06 Oktober 2016, dan

do
gu sesuai dengan Pasal 5 dan Pasal 9 Anggaran Dasar/Anggaran Rumah
Tangga (AD/ART) Pemohon, diantaranya menyatakan membantu

In
masyarakat dan menjadi jembatan dengan pemerintah sebagai pengambil
A
kebijakan serta meningkatkan derajat kesehatan masyarakat Indonesia
ah

yang sehat dan sejahtera serta melindungi dan mengayomi seluruh insan

lik
kedokteran;
Menimbang, bahwa dengan adanya permohonan keberatan hak uji
am

ub
materiil telah merugikan hak Pemohon khususnya bagi para dokter dan
pasien, karena objek permohonan keberatan a quo telah mereduksi dan
ep
k

mengintervensi tindakan dokter dalam bentuk pelayanan kesehatan yang


ah

dilakukan oleh dokter, yang seharusnya tidak dilakukan oleh Termohon, dan
R

si
bertentangan dengan Sumpah dan Kode Etik Kedokteran Indonesia;
Menimbang, bahwa disamping itu, berdasarkan Pasal 2

ne
ng

Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran yang


didalamnya menyatakan praktik kedokteran dilaksanakan berasaskan

do
gu

Pancasila dan didasarkan pada nilai ilmiah, manfaat, keadilan,


kemanusiaan, keseimbangan, serta perlindungan dan keselamatan pasien,
dengan adanya objek permohonan keberatan hak uji materiil keberadaan
In
A

dokter yang memiliki tugas dan tanggungjawabnya untuk terus memberikan


pelayanan medis terbaik, telah dicampuri caranya bertindak oleh Termohon;
ah

lik

Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut, terlihat


adanya hubungan sebab-akibat antara objek permohonan keberatan hak uji
m

ub

materiil dengan Pemohon, yang menimbulkan kerugian secara spesifik dan


aktual, yaitu hak dokter dalam memberikan pelayanan medisnya terhadap
ka

pasien dan menjalankan lafal sumpah kedokteran yang diantaranya


ep

berbunyi “saya akan senantiasa mengutamakan kesehatan pasien, dengan


ah

Halaman 57 dari 64 halaman. Putusan Nomor 60 P/HUM/2018


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 57
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
memperhatikan kepentingan masyarakat” dan “saya akan mentaati dan

si
mengamalkan Kode Etik Kedokteran Indonesia” menjadi terhalang;
Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan hukum tersebut,

ne
ng
maka secara formal Pemohon mempunyai kedudukan hukum untuk
mengajukan permohonan keberatan a quo karena unsur dalam ketentuan

do
gu Pasal 31A ayat (2) Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2009 sudah terpenuhi;
Kewenangan Mahkamah Agung;
Menimbang, bahwa selanjutnya Mahkamah Agung akan

In
A
mempertimbangkan apakah objek permohonan keberatan hak uji materiil
merupakan peraturan perundang-undangan dibawah undang-undang yang
ah

lik
menjadi wewenang Mahkamah Agung untuk mengujinya sebagaimana
dimaksud dalam ketentuan sebagai berikut:
am

ub
1. Pasal 24A ayat (1) UUD 1945, yang menyatakan:
“Mahkamah Agung berwenang mengadili pada tingkat kasasi, menguji
peraturan perundang-undangan dibawah undang-undang terhadap
ep
k

undang-undang, dan mempunyai wewenang lainnya yang diberikan oleh


ah

undang-undang”;
R

si
2. Pasal 20 ayat (2) huruf b Undang-Undang Nomor 48 Tahun 2009 tentang
Kekuasaan Kehakiman, yang menyatakan:

ne
ng

“Mahkamah Agung berwenang menguji peraturan perundang-undangan


di bawah undang-undang terhadap undang-undang”;

do
3. Pasal 31 ayat (1) dan (2) Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2009 tentang
gu

Mahkamah Agung:
(1) Mahkamah Agung mempunyai wewenang menguji peraturan
In
A

perundang-undangan di bawah undang-undang terhadap


undang-undang;
ah

lik

(2) Mahkamah Agung menyatakan tidak sah peraturan


perundang-undangan di bawah undang-undang atas alasan
m

ub

bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang lebih


tinggi atau pembentukannya tidak memenuhi ketentuan yang berlaku;
ka

ep
ah

Halaman 58 dari 64 halaman. Putusan Nomor 60 P/HUM/2018


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 58
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Menimbang, bahwa berdasarkan ketentuan tersebut di atas

si
Mahkamah Agung berwenang menguji peraturan perundang-undangan di
bawah undang-undang terhadap undang-undang;

ne
ng
Menimbang, bahwa Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang
Pembentukan Peraturan Perundang-undangan, dalam Bab III: Jenis,

do
gu Hierarki, dan Materi Muatan Peraturan Perundang-undangan, menentukan
sebagai berikut:
1. Pasal 7 ayat (1) menyatakan:

In
A
Jenis dan hierarki peraturan perundang-undangan terdiri atas:
ah

lik
a. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;

b. Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat;


am

ub
c. Undang-Undang/Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang;
ep
d. Peraturan Pemerintah;
k
ah

e. Peraturan Presiden;
R

si
f. Peraturan Daerah Provinsi dan;

ne
ng

g. Peraturan Daerah Kabupaten/Kota;

2. Pasal 8 ayat (1) menyatakan:

do
gu

“Jenis peraturan perundang-undangan selain sebagaimana dimaksud


dalam Pasal 7 ayat (1) mencakup peraturan yang ditetapkan oleh MPR,
In
A

DPR, DPD, MA, MK, BPK, KY, BI, Menteri, Badan, Lembaga, atau Komisi
yang setingkat yang dibentuk dengan Undang-Undang atau Pemerintah
ah

lik

atas perintah Undang-Undang, DPRD Provinsi, Gubernur, DPRD


Kabupaten/Kota, Bupati/Walikota, Kepala Desa atau yang setingkat”;
m

ub

Menimbang, bahwa berdasarkan ketentuan-ketentuan tersebut


dihubungkan dengan objek permohonan keberatan hak uji materiil berupa
ka

Peraturan Direktur Jaminan Pelayanan Kesehatan BPJS Kesehatan


ep

Republik Indonesia Nomor 05 Tahun 2018 tentang Penjaminan Pelayanan


ah

Halaman 59 dari 64 halaman. Putusan Nomor 60 P/HUM/2018


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 59
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Rehabilitasi Medik dalam Program Jaminan Kesehatan yang ditetapkan

si
tanggal 21 Juni 2018, Mahkamah Agung berpendapat sebagai berikut:
 Bahwa dari segi bentuknya objek permohonan keberatan a quo berupa

ne
ng
peraturan tertulis dan dalam format mengikuti sistematika peraturan
perundang-undangan sebagaimana ditentukan dalam Lampiran II

do
gu Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan
Perundang-undangan, yaitu terdiri dari: Judul, Pembukaan, Batang

In
A
Tubuh, dan Penutup;
 Bahwa materi muatan yang diatur dalam objek permohonan keberatan a
ah

lik
quo merupakan norma hukum yang mengikat secara umum, karena
materinya bersifat mengatur (regulerend) bagi setiap peserta Badan
am

Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan secara umum dalam

ub
rangka menyelenggarakan program jaminan kesehatan sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 6 ayat (1) Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011
ep
k

tentang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial dan Pasal 1 angka 2


ah

Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun 2013 tentang Jaminan Kesehatan


R

si
sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir dengan Peraturan
Presiden Nomor 28 Tahun 2016 tentang Perubahan Ketiga atas

ne
ng

Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun 2013 tentang Jaminan Kesehatan;


 Bahwa Pasal 7 ayat (1) dan ayat (2) Undang-Undang Nomor 24 Tahun

do
gu

2011 tentang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial menyebutkan BPJS


merupakan badan hukum publik yang bertanggung jawab kepada
In
A

Presiden;
 Bahwa Pasal 9 ayat (1) Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang
ah

lik

Badan Penyelenggara Jaminan Sosial menentukan BPJS Kesehatan


sebagaimana dimaksud Pasal 5 ayat (2) huruf a berfungsi
m

ub

menyelenggarakan program jaminan kesehatan;


 Bahwa Pasal 23 ayat (1), (2) dan (3) Undang-Undang Nomor 24 Tahun
ka

2011 tentang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial menyebutkan Direksi


ep

terdiri atas paling sedikit 5 (lima) orang anggota yang diangkat dan
ah

Halaman 60 dari 64 halaman. Putusan Nomor 60 P/HUM/2018


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 60
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
diberhentikan oleh Presiden dan Presiden menetapkan salah satu dari

si
anggota Direksi sebagai Direktur Utama;
 Bahwa Pasal 24 ayat (1) dan (3) huruf a Undang-Undang Nomor 24

ne
ng
Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial menentukan
bahwa dalam melaksanakan fungsinya menyelenggarakan kegiatan

do
gu operasional BPJS yang menjamin peserta untuk mendapatkan manfaat
sesuai dengan haknya, Direksi berwenang untuk melaksanakan

In
wewenang BPJS;
A
 Bahwa Pasal 1 angka 13 Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang
ah

Badan Penyelenggara Jaminan Sosial menyebutkan bahwa Direksi

lik
adalah organ BPJS yang berwenang dan bertanggung jawab penuh atas
pengurusan BPJS untuk kepentingan BPJS, sesuai dengan asas, tujuan,
am

ub
dan prinsip BPJS, serta mewakili BPJS, baik di dalam maupun di luar
pengadilan;
ep
k

 Bahwa berdasarkan Tata Hubungan Kerja (Board Manual) Dewan


ah

Pengawas dan Direksi BPJS Kesehatan pada Bab III huruf A tentang
R

si
Ketentuan Umum disebutkan bahwa Direksi bertanggung jawab secara
kolegial atas keputusan/kebijakan yang ditetapkan dalam rapat Direksi.

ne
ng

Dalam hal keputusan/kebijakan dilakukan oleh anggota Direksi di luar


yang diputuskan dalam rapat Direksi, maka harus disampaikan dalam

do
gu

rapat Direksi berikutnya untuk disetujui atau tidak. Selanjutnya pada Bab
IV huruf B angka 1 huruf d tentang Prinsip Dasar Rapat Direksi
In
A

disebutkan bahwa keputusan-keputusan yang mengikat diambil melalui


mekanisme Rapat Direksi;
ah

 Bahwa berdasarkan uraian ketentuan tersebut di atas dihubungkan


lik

dengan Tata Hubungan Kerja (Board Manual) Dewan Pengawas dan


Direksi BPJS Kesehatan, dapat disimpulkan bahwa muatan materi objek
m

ub

permohonan merupakan norma hukum yang mengikat secara umum dan


ka

Termohon dalam menerbitkan objek permohonan adalah dalam rangka


ep
ah

Halaman 61 dari 64 halaman. Putusan Nomor 60 P/HUM/2018


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 61
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
melaksanakan wewenang BPJS sebagai badan hukum publik secara

si
kolektif-kolegial;
Menimbang, bahwa berdasarkan kriteria-kriteria tersebut, terlihat

ne
ng
bentuk dan materi muatan objek permohonan keberatan hak uji materiil
termasuk kategori peraturan perundang-undangan di bawah

do
gu undang-undang, karena formatnya mengikuti apa yang ditentukan dalam
Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan

In
Perundang-undangan, berupa peraturan yang bersifat umum (regeling),
A
yaitu mengatur hak peserta Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS)
ah

Kesehatan, dalam ruang lingkup kewenangannya terhadap pelayanan

lik
kesehatan yang diatur dalam Pasal 22 dan Pasal 25 Peraturan Presiden
Nomor 111 Tahun 2013 tentang Perubahan atas Peraturan Presiden Nomor
am

ub
12 Tahun 2013 tentang Jaminan Kesehatan. Sedangkan dari segi pejabat
yang menerbitkannya, Mahkamah Agung memandang Direktur Jaminan
ep
k

Pelayanan Kesehatan BPJS Kesehatan sebagai bagian dari BPJS


ah

Kesehatan secara kelembagaan (kolektif-kolegial);


R

si
Menimbang, bahwa sebagaimana uraian pertimbangan tersebut,
meskipun objek permohonan keberatan a quo diterbitkan oleh Termohon

ne
ng

dalam rangka melaksanakan wewenang BPJS sebagai badan hukum publik


secara kolektif-kolegial, Mahkamah Agung berpendapat peraturan objek

do
gu

permohonan keberatan hak uji materiil yang diterbitkan tersebut bukan


diterbitkan oleh pejabat yang berwenang, karena secara kelembagaan
In
A

seharusnya setiap peraturan, baik yang menambah hak maupun


mengurangi hak masyarakat yang diatur dalam derajat peraturan
ah

lik

perundang-undangan harus diterbitkan oleh pejabat yang berwenang, dalam


hal ini secara kelembagaan yang berwenang menerbitkan adalah Direktur
Utama Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan (BPJS Kesehatan)
m

ub

dan prosedur pengundangannya dicantumkan dalam Berita Negara


ka

Republik Indonesia;
ep
ah

Halaman 62 dari 64 halaman. Putusan Nomor 60 P/HUM/2018


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 62
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut maka

si
penerbitan Peraturan Direktur Jaminan Pelayanan Kesehatan Badan
Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan Nomor 5 Tahun 2018 tentang

ne
ng
Penjaminan Pelayanan Rehabilitasi Medik dalam Program Jaminan
Kesehatan bertentangan dengan asas Pembentukan Peraturan

do
gu Perundang-undangan yang baik, khususnya asas kelembagaan atau
pejabat pembentuk yang tepat dan prosedur pengundangannya dalam

In
Berita Negara Republik Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5
A
huruf b dan Pasal 81 Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang
ah

Pembentukan Peraturan perundang-undangan;

lik
Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan
tersebut di atas, terbukti bahwa Peraturan Direktur Jaminan Pelayanan
am

ub
Kesehatan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan Nomor 5
Tahun 2018 tentang Penjaminan Pelayanan Rehabilitasi Medik dalam
ep
k

Program Jaminan Kesehatan bertentangan dengan asas Pembentukan


ah

Peraturan Perundang-undangan yang baik, khususnya asas kelembagaan


R

si
atau pejabat pembentuk yang tepat dan peraturan perundang-undangan
yang lebih tinggi khususnya mengenai prosedur pengundangannya

ne
ng

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 huruf b dan Pasal 81


Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan

do
gu

Perundang-Undangan. Oleh karenanya permohonan keberatan hak uji


materiil dari Pemohon harus dikabulkan dan peraturan yang menjadi objek
In
A

permohonan keberatan dalam perkara hak uji materiil a quo harus


dinyatakan tidak sah dan tidak mempunyai kekuatan hukum mengikat, tidak
ah

lik

sebatas pasal yang dimohonkan Pemohon melainkan secara keseluruhan


peraturan yang menjadi objek permohonan keberatan a quo, sehingga
m

konsekuensinya peraturan tersebut dianggap tidak pernah ada karena


ub

diterbitkan bukan oleh pejabat yang berwenang;


ka

ep
ah

Halaman 63 dari 64 halaman. Putusan Nomor 60 P/HUM/2018


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 63
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Menimbang, bahwa dengan dikabulkannya permohonan keberatan

si
hak uji materiil dari Pemohon, maka Termohon dihukum untuk membayar
biaya perkara;

ne
ng
Memperhatikan pasal-pasal dari Undang-Undang Nomor 48 Tahun
2009 tentang Kekuasaan Kehakiman, Undang-Undang Nomor 14 Tahun

do
gu 1985 tentang Mahkamah Agung sebagaimana telah diubah dengan
Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2004 dan perubahan kedua dengan

In
Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2009, Peraturan Mahkamah Agung Nomor
A
01 Tahun 2011 tentang Hak Uji Materiil, serta peraturan
ah

perundang-undangan lain yang terkait;

lik
MENGADILI,
1. Mengabulkan permohonan keberatan hak uji materiil dari Pemohon:
am

ub
PERKUMPULAN DOKTER INDONESIA BERSATU (PDIB) tersebut;
2. Menyatakan Peraturan Direktur Jaminan Pelayanan Kesehatan Badan
ep
k

Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan Nomor 5 Tahun 2018 tentang


ah

Penjaminan Pelayanan Rehabilitasi Medik dalam Program Jaminan


R

si
Kesehatan bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang
lebih tinggi, yaitu Pasal 5 huruf b dan Pasal 81 Undang-Undang Nomor 12

ne
ng

Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan dan


karenanya tidak sah dan tidak mempunyai kekuatan hukum mengikat;

do
gu

3. Menghukum Termohon untuk membayar biaya perkara sebesar


Rp1.000.000,00 (satu juta rupiah);
In
A

Demikianlah diputuskan dalam rapat permusyawaratan Mahkamah


Agung pada hari Kamis, tanggal 18 Oktober 2018, oleh Dr. H. Yulius, S.H.,
ah

lik

M.H., Hakim Agung yang ditetapkan oleh Ketua Mahkamah Agung sebagai
Ketua Majelis, Dr. Irfan Fachruddin, S.H., CN. dan Is Sudaryono, S.H., M.H.,
m

ub

Hakim-Hakim Agung sebagai Anggota Majelis, dan diucapkan dalam sidang


terbuka untuk umum pada hari itu juga oleh Ketua Majelis beserta
ka

Hakim-Hakim Anggota Majelis tersebut dan dibantu oleh Joko A. Sugianto,


ep

S.H., Panitera Pengganti dengan tidak dihadiri oleh para pihak.


ah

Halaman 64 dari 64 halaman. Putusan Nomor 60 P/HUM/2018


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 64
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
R

si
Anggota Majelis: Ketua Majelis,

ne
ng
ttd/. ttd/.

do
gu Dr. Irfan Fachruddin, S.H., CN. Dr. H. Yulius, S.H., M.H.

ttd/.

In
A
Is Sudaryono, S.H., M.H.
ah

lik
Panitera Pengganti,
am

ub
ttd/.

Joko A. Sugianto, S.H.


ep
Biaya – biaya :
k

1. M e t e r a i…………….. Rp. 6.000,00


ah

2. R e d a k s i……………. Rp. 5.000,00


R
3. Administrasi …............. Rp. 989.000,00

si
Jumlah ………. Rp1.000.000,00

ne
ng

Untuk Salinan
MAHKAMAH AGUNG R.I.

do
a.n. Panitera
gu

Panitera Muda Tata Usaha Negara


In
A

(H. ASHADI, S.H.)


NIP. 19540924 198403 1 001
ah

lik
m

ub
ka

ep
ah

Halaman 65 dari 64 halaman. Putusan Nomor 60 P/HUM/2018


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 65

Anda mungkin juga menyukai