Anda di halaman 1dari 110

am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
PUTUSAN
Nomor : 66/Pdt.G/2020/PN Btm

si
DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

ne
ng
Pengadilan Negeri Batam yang memeriksa dan mengadili perkara

do
gu perdata dalam peradilan tingkat pertama, dengan Hakim Majelis telah
menjatuhkan putusan sebagai berikut, dalam perkara antara:

In
A
PT Fagioli Lifting and Transportation Indonesia, beralamat di Komplek
Citra Nusa Niaga Jl.Hang Kesturi Km.4 Kabil Batam dengan
ah

dalam hal ini memberikan kuasa kepada Stefanus Harjanto,

lik
SH., LLM, Johanes Bagus Dharmawan, S.H., M.Kn Raminda
Unelly Maret Sembiring, S.H, M.H, Ignatius Gema Oktavianto,
am

ub
SH., dan Davidson Sembiring, SH para Advokat pada Kantor
Hukum Adnan Kelana Haryanto & Hermanto (“AKHH”),
ep
beralamat di Sumber Jaya Complex Blok A No.5-6 Jl.Raden
k

Patah Nagoya Batam 29432, dalam hal ini berdasarkan Surat


ah

Kuasa Khusus tertanggal 20 Februari 2020 mengajukan


R

si
Permohonan Pembatalan terhadap Putusan Arbitrase Badapski
No.809/II/P.ARB-BDS/2019 tanggal 7 Januari 2020, yang telah

ne
ng

didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Batam pada


tanggal 20 Februari 2020, untuk selanjutnya disebut

do
gu

sebagai …………………………………………………. Pemohon;


In
A

MELAWAN
ah

1. Badan Arbitrase dan Alternatif Penyelesaian Sengketa Konstruksi


lik

Indonesia (BADAPSKI), beralamat di Jl. Masjid II No.1 RT.007


RW.05 Kelurahan Bendungan Hilir Kecamatan Tanah Abang
m

ub

Batam 10210, dalam hal memberikan kuasa kepada Dr. Firman


Wijaya, SH., M.H dan Ir. Erie Haryadi sebagai kuasa dari Ketua
ka

ep

BADAPSKI tertanggal 6 Juni 2020 yang telah didaftarkan di


kepaniteraan Pengadilan Negeri Batam Nomor
ah

447/SK/2020/PN,Btm tertanggal 8 Juni 2020 dan bertindak


R

es

sebagai pengurus BADAPSKI sebagaimana dalam AD/ART


M

BADAPSKI selanjutnya untuk kepentingan permohonan ini


ng

akan disebut sebagai ……………………………… Termohon I;


on
gu

Halaman 1 dari 110 Putusan Nomor 66/Pdt.G/2020/PN Btm


Halaman 1 dari 110 Putusan Nomor 66/Pdt.G/2020/PN Btm
d

Halaman 1 dari 110 Putusan Nomor 66/Pdt.G/2020/PN Btm


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 1
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
2. PT Waagner Biro Indonesia (WBI), beralamat di Talavera Suite Lantai

si
11, Jl.Letjen T.B Simatupang Kav.22-26 Jakarta 12430, dalam
hal ini memberikan kuasa kepada Palmer Situmorang,

ne
ng
SH.,MH.,PhD, Anita Lie, SH, Andrian Meizar, SH.,MH., Carine
SItumorang, SH.Titis Baran, SH., Sondang Irene Gresilya

do
gu Manihuruk, SH, Yosia Augusta, SH Penasehat Hukum pada
Kantor Palmer Situmorang & Partners berkantor di Gran
Business Park 20 th, Floor Suite A Kawasan Rasuna

In
A
Epicentrum, JL. HR Rasuna Said Jakarta Selatan berdasarkan
surat kuasa khusus tertanggal 10 Maret 2020 yang telah di
ah

lik
daftarakan di kepaniteraan Pengadillan Negeri Batam Nomor
429/SK/20202/PN.Btm tertanggal 2 Juni 2020 selanjutnya
am

ub
disebut sebagai ……………………………………..Termohon II.

Pengadilan Negeri tersebut;


ep
k

Setelah membaca berkas perkara;


ah

Setelah memperhatikan surat-surat bukti yang diajukan


R

si
dipersidangan;
Setelah mendengar para pihak berperkara dipersidangan;

ne
ng

TENTANG DUDUK PERKARANYA

do
gu

Menimbang, bahwa Pemohon dengan surat permohonannya


tertanggal 20 Februari 2020, dan terdaftar di Kepaniteraan Pengadilan
In
A

Negeri Batam dibawah register perkara Nomor 66./Pdt.G.Arbit/ 2020/PN


Btm, tanggal 20 Februari 2020, telah mengajukan Permohonan Pembatalan
ah

lik

terhadap Putusan Arbitrase Badapski No.809/II/P.ARB-BDS/2019 tanggal 7


Januari 2020 (“Putusan Arbitrase”), yang telah didaftarkan di Kepaniteraan
m

ub

Pengadilan Negeri Batam pada tanggal 4 Februari 2020 dengan dalil-dalil


sebagai berikut :
ka

DASAR HUKUM PERMOHONAN


ep

Pasal 70 UU Arbitrase mengatur:


ah

Terhadap putusan arbitrase para pihak dapat mengajukan permohonan


R

pembatalan apabila putusan tersebut diduga mengandung unsur-unsur


es

sebagai berikut:
M

ng

a surat atau dokumen yang diajukan dalam pemeriksaan, setelah


on

putusan dijatuhkan, diakui palsu atau dinyatakan palsu;


gu

Halaman 2 dari 110 Putusan Nomor 66/Pdt.G/2020/PN Btm


Halaman 2 dari 110 Putusan Nomor 66/Pdt.G/2020/PN Btm
d

Halaman 2 dari 110 Putusan Nomor 66/Pdt.G/2020/PN Btm


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 2
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
b setelah putusan diambil ditemukan dokumen yang bersifat

si
menentukan, yang disembunyikan oleh pihak lawan; atau
c putusan diambil dari hasil tipu muslihat yang dilakukan oleh

ne
salah satu pihak dalam pemeriksaan sengketa.

ng
Pada awalnya, penjelasan Pasal 70 UU Arbitrase menyatakan bahwa
alasan-alasan yang disebutkan dalam Pasal 70 harus dibuktikan lewat

do
gu putusan pengadilan. Namun demikian, Mahkamah Konstitusi Republik
Indonesia lewat putusan Nomor 15/PUU/XII/2014 tanggal 11 Nopember 2014

In
A
(“Putusan MK”) telah menyatakan bahwa penjelasan Pasal 70 UU Arbitrase
dinyatakan tidak mempunyai kekuatan hukum yang mengikat. Oleh karena
ah

itu, pembuktian mengenai apakah betul ada surat atau dokumen palsu

lik
maupun tipu muslihat, dapat dilakukan di forum Pengadilan Negeri dimana
permohonan pembatalan putusan arbitrase tersebut diajukan.
am

ub
Sebagai alternatif, selain Pasal 70 UU Arbitrase yang memberikan dasar
hukum bagi dibatalkannya suatu putusan arbitrase, terdapat Pasal 62 UU
ep
Arbitrase yang mengatur:
k

(1) Perintah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 61 diberikan


ah

R
dalam waktu paling lama 30 (tiga puluh) hari setelah permohonan

si
eksekusi didaftarkan kepada Panitera Pengadilan Negeri.
(2) Ketua Pengadilan Negeri sebagaimana dimaksud dalam ayat

ne
ng

(1) sebelum memberikan perintah pelaksanaan, memeriksa terlebih


dahulu apakah putusan arbitrase memenuhi ketentuan Pasal 4 dan

do
gu

Pasal 5, serta tidak bertentangan dengan kesusilaan dan ketertiban


umum.
(3) Dalam hal putusan arbitrase tidak memenuhi ketentuan
In
A

sebagaimana dimaksud dalam ayat (2), Ketua Pengadilan Negeri


menolak permohonan pelaksanaan eksekusi dan terhadap putusan
ah

lik

Ketua Pengadilan Negeri tersebut tidak terbuka upaya hukum


apapun.
(4) Ketua Pengadilan Negeri tidak memeriksa alasan atau
m

ub

pertimbangan dari putusan arbitrase.


ka

Dalam uraian dalil Pemohon di bawah ini, akan dibuktikan bahwa selain
ep

Putusan Arbitrase harus dibatalkan karena adanya tipu muslihat dari


Termohon II, Putusan Arbitrase juga bertentangan dengan kesusilaan dan
ah

ketertiban umum sehingga Ketua Pengadilan Negeri Batam selayaknya


es

menolak permohonan pelaksanaan eksekusi atas Putusan Arbitrase


M

ng

tersebut.
on
gu

Halaman 3 dari 110 Putusan Nomor 66/Pdt.G/2020/PN Btm


Halaman 3 dari 110 Putusan Nomor 66/Pdt.G/2020/PN Btm
d

Halaman 3 dari 110 Putusan Nomor 66/Pdt.G/2020/PN Btm


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 3
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Adapun mengenai duduk perkara yang menjadi dasar diajukannya

si
Permohonan ini adalah sebagai berikut:
PUTUSAN ARBITRASE DIJATUHKAN OLEH BADAN ARBITRASE YANG

ne
ng
KEWENANGANNYA DAN PUTUSAN YANG DIJATUHKANNYA TIMBUL
BERDASARKAN TIPU MUSLIHAT TERMOHON II

do
gu 1 Pemohon adalah suatu perusahaan yang berasal dari Italia,
dan memiliki keahlian melakukan transportasi guna pelaksanaan
proyek-proyek infrastruktur. Termohon II adalah perusahaan PMA

In
A
yang menjadi kontraktor Utama yang ditunjuk oleh suatu konsorsium
BUMN Konstruksi untuk melaksanakan proyek pembangunan
ah

lik
Jembatan Holtekamp di Jayapura. Untuk melaksanakan
pekerjaannya, Termohon II mendekati Pemohon dan meminta bantuan
am

ub
Pemohon untuk menjadi sub-kontraktor guna mengangkut bentang
tengah dan komponen-komponen pengikatnya dari Surabaya ke
Jayapura.
ep
2 Pemohon menyetujui permintaan Termohon II untuk menjadi
k

sub-kontraktor, dan karena Pemohon adalah perusahaan Italia, maka


ah

R
Termohon II meminta agar Pemohon membentuk suatu PMA guna

si
ditunjuk menjadi sub-kontraktor Termohon II. Simultan dengan

ne
ng

pembentukan PT PMA yang bernama PT Fagioli Lifting and


Transportation Indonesia (Pemohon), Termohon II dan Mr.Cristiano
Cavallini, warga negara Italia, yang nantinya akan menjadi Direktur

do
gu

Pemohon mulai merundingkan isi dari Subcontract Agreement


(“Perjanjian Sub-Kontrak”) yang didalamnya juga terdapat Conditions
In
A

of Subcontract (“Syarat-Syarat Sub-Kontrak”) yang akan ditanda-


tangani oleh kedua belah pihak.
3 Karena perundingan hanya dilakukan oleh Mr.Cristiano
ah

lik

Cavallini yang tidak dapat berbahasa Indonesia, dan pada saat itu
Pemohon belum memiliki staf ataupun karyawan yang mengerti
m

ub

Bahasa Indonesia, maka dengan iktikad baik Mr.Cristiano


mempercayakan penulisan versi Bahasa Indonesia dari Perjanjian
ka

ep

Sub-Kontrak sepenuhnya kepada pihak Termohon II. Namun


demikian, setelah Perjanjian Sub-Kontrak beserta dengan Syarat-
ah

Syarat Sub-Kontrak C31-0690/SC02/08/2017 ditanda-tangani pada


R

tanggal 9 Oktober 2017 (Vide, Bukti P-1), dan setelah terjadi sengketa
es
M

mengenai keterlambatan proyek yang sebetulnya merupakan


ng

kesalahan Termohon II sendiri, Pemohon baru mengetahui bahwa


on

secara curang dan dengan memanfaatkan iktikad baik Pemohon,


gu

Halaman 4 dari 110 Putusan Nomor 66/Pdt.G/2020/PN Btm


Halaman 4 dari 110 Putusan Nomor 66/Pdt.G/2020/PN Btm
d

Halaman 4 dari 110 Putusan Nomor 66/Pdt.G/2020/PN Btm


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 4
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Termohon II ternyata telah menipu Pemohon dengan menuliskan versi

si
Bahasa Indonesia dari Perjanjian Sub-Kontrak yang isinya JAUH
BERBEDA dengan kesepakatan yang dicapai dalam negosiasi

ne
ng
kontrak yang dilakukan dalam Bahasa Inggris.
4 Draft Perjanjian Sub-Kontrak dan Syarat-Syarat Sub-Kontrak
dikirimkan oleh Termohon II melalui karyawannya yang bernama

do
gu Danang S Pranoto (“DSP”) melalui email pada tanggal 4 Oktober
2017. Dalam Draft yang dikirim tanggal 4 Oktober 2017, tanggal

In
A
Perjanjian ditulis sebagai 15 Agustus 2017 (Vide, Email dan Draft
Perjanjian, Bukti P-2).
5 Melalui email tanggal 9 Oktober 2017, Pemohon menanggapi
ah

lik
Draft Perjanjian dan mengusulkan beberapa revisi atas Draft yang
dikirim oleh DSP dengan menggunakan track changes . Dalam
am

ub
emailnya, Pemohon memberikan komentarnya terhadap: (i) Purchase
Order (PO); (ii) SA (Subcontract Agreement); (iii) COSC (Condition of
ep
Subcontract); dan (iv) Annex 3- Payment Acceptance Criteria and
k

Measurement System. (Vide, email Pemohon, Bukti P-3). Dalam


ah

usulan revisinya, Pemohon dengan menggunakan track changes


R

si
antara lain mengusulkan perubahan sebagai berikut terhadap
Perjanjian Sub-Kontrak:

ne
ng

(a) Tanggal perjanjian yang awalnya ditulis 15 Agustus 2017


diusulkan untuk diubah menjadi tanggal 9 Oktober 2017;
(b) This Subcontract Agreement as well as

do
gu

correspondences and documents relating to the Subcontract


exchanged by the Contractor and the Subcontractor shall be in
In
A

English and Bahasa Indonesia. In the event of conflict between


languages, English version shall prevail (Perjanjian Sub-
ah

lik

Kontrak dan korespondensi serta pertukaran dokumen terkait


antara Kontraktor dan Subkontraktor dibuat dalam Bahasa
Inggris dan Bahasa Indonesia. Jika terjadi pertentangan antara
m

ub

Bahasa tersebut, versi Bahasa Inggris yang berlaku).


ka

Terhadap Syarat-Syarat Sub-Kontrak, Pemohon mengusulkan revisi


ep

terhadap ketentuan-ketentuan yang sangat penting antara lain


sebagai berikut:
ah

Pasal 7.3 Termohon II awalnya mengusulkan:


es

Arbitration may commence prior to, during or after the execution of the
M

ng

Works or parts thereof under the Subcontract. Arbitration proceeding


on
gu

Halaman 5 dari 110 Putusan Nomor 66/Pdt.G/2020/PN Btm


Halaman 5 dari 110 Putusan Nomor 66/Pdt.G/2020/PN Btm
d

Halaman 5 dari 110 Putusan Nomor 66/Pdt.G/2020/PN Btm


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 5
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
shall be conducted by BADAPSKI (Badan Arbitrasi Dan Alternatif

si
Penyelesaian Sengketa Konstruksi Indonesia).
Dengan menggunakan trackchanges, Pemohon mengusulkan agar

ne
ng
forum arbitrase dirubah menjadi:
Arbitration may commence prior to, during or after the execution of the

do
gu Works or parts thereof under the Subcontract. Arbitration proceeding
shall be conducted by Singapore International Arbitration Centre and
shall be conducted in English language.

In
A
Pasal 22 Limitation of Liability, Termohon II awalnya mengusulkan;
The Subcontractor shall indemnify Contractor from any act of
ah

lik
negligence, omission, delay, faulty, workmanship of the Subcontractor
that may consequently cause loses to and/or claims against the
am

ub
Contractor.
Pemohon mengusulkan revisi adanya pembatasan tanggung jawab
sampai maksimal 5% dari Total harga Sub-Kontrak agar konsisten
ep
k

dengan judulnya yaitu Limitation of Liability (Pembatasan Tanggung


ah

Jawab), sehingga Pasal 22 menjadi:


R

si
The Subcontractor shall indemnify Contractor from any act of
negligence, omission, delay, faulty, workmanship of the Subcontractor

ne
ng

that may consequently cause loses to and/or claims against the


Contractor up to a maximum of 5% of the Total Subcontract Price.

do
Ada beberapa usulan perubahan lain yang diusulkan oleh Pemohon
gu

dengan menggunakan trackchanges, tapi hal itu tidaklah terlalu


penting untuk diuraikan dalam Permohonan ini.
In
A

6 Pada tanggal 10 Oktober 2017, Pemohon (Mr.Cristiano


Cavallini) bertemu dengan DSP dan Mr.Hendrie Tan (Procurement
ah

lik

Manager Termohon II) guna membahas usulan revisi terhadap


Perjanjian Sub-Kontrak dan Syarat-Syarat Sub-Kontrak yang diajukan
m

ub

oleh Pemohon. Dalam kesempatan itu, Termohon II MENYETUJUI


seluruh usulan revisi dari Pemohon dan BERJANJI untuk
ka

menyesuaikan versi Bahasa Indonesianya.


ep

7 Pada tanggal 11 Oktober 2017 Mr.Hendrie Tan selaku


Procurement Manager Termohon II mengirimkan email kepada
ah

Mr.Cavallini dengan body email berbunyi:


es

Dear Mr.Cavallini,
M

ng

Please find 2 revised documents as already accepted by you [COSC


on

and SCA].
gu

Halaman 6 dari 110 Putusan Nomor 66/Pdt.G/2020/PN Btm


Halaman 6 dari 110 Putusan Nomor 66/Pdt.G/2020/PN Btm
d

Halaman 6 dari 110 Putusan Nomor 66/Pdt.G/2020/PN Btm


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 6
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Thanks. (Vide, email Hendrie Tan, Bukti P-4)

si
Terjemahan Bahasa Indonesia:
Terlampir disini 2 revisi dokumen yang telah anda terima/setujui

ne
ng
[COSC dan SCA].
Terima kasih.

do
gu Dalam email dari Hendrie Tan tersebut terdapat 2 lampiran berupa
draft Perjanjian Sub-Kontrak dan Syarat-Syarat Sub-Kontrak yang
menurut Hendrie Tan telah direvisi sesuai kesepakatan pada tanggal

In
A
10 Oktober 2017.
8 Mr.Cristiano Cavallini yang tidak dapat berbahasa Indonesia
ah

lik
dan saat itu belum memiliki staf yang dapat berbahasa Indonesia
HANYA MELIHAT revisi versi Bahasa Inggris guna memastikan agar
am

ub
semua usulannya dimuat dalam draft Perjanjian Sub-Kontrak dan
Syarat-Syarat Sub-Kontrak yang baru. Dalam revisi draft yang
dikirimkan oleh Hendrie Tan tersebut, Pemohon melihat bahwa
ep
k

SEMUA USULAN REVISI memang benar sudah diterima dan


ah

dituliskan dalam versi Bahasa Inggrisnya. Oleh karena itu, dengan


R

si
IKTIKAD BAIK Pemohon menganggap bahwa versi Bahasa
Indonesianya juga akan disesuaikan sebagaimana yang dijanjikan

ne
ng

oleh Hendrie Tan. Oleh karena itu, Pemohon kemudian menanda-


tangani Perjanjian Sub-Kontrak dengan tanggal 9 Oktober 2017.
9 Setelah terjadi sengketa yang berkaitan dengan keterlambatan

do
gu

penyelesaian proyek yang sebetulnya merupakan kesalahan


Termohon II sendiri dan timbul sengketa, Pemohon baru menyadari
In
A

bahwa iktikad baiknya telah disalah-gunakan, dan Termohon II alih-


alih membayar Pemohon untuk pekerjaan yang telah dilakukannya,
ah

lik

malah menuntut Pemohon untuk membayar denda keterlambatan


yang tidak ada batasnya. Pemohon tidak akan membahas masalah
SUBSTANSI SENGKETA mengingat hal itu adalah yurisdiksi dari
m

ub

arbitrase SIAC. Pemohon hanya ingin membuktikan adanya tipu


ka

muslihat Termohon II dan/atau adanya dokumen palsu yang membuat


ep

Putusan Arbitrase harus dibatalkan oleh Pengadilan.


10 Pemohon baru menyadari bahwa versi Bahasa Indonesia dari
ah

Perjanjian Sub-Kontrak dan Syarat-Syarat Sub-Kontrak ternyata oleh


R

Termohon II SENGAJA tidak disesuaikan dengan versi Bahasa Inggris


es
M

yang SUDAH DISEPAKATI BERSAMA. Contohnya, Pasal 7.3 yang


ng

versi Bahasa Inggrisnya berbunyi:


on
gu

Halaman 7 dari 110 Putusan Nomor 66/Pdt.G/2020/PN Btm


Halaman 7 dari 110 Putusan Nomor 66/Pdt.G/2020/PN Btm
d

Halaman 7 dari 110 Putusan Nomor 66/Pdt.G/2020/PN Btm


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 7
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Arbitration may commence prior to, during or after the execution of the

si
Works or parts thereof under the Subcontract. Arbitration proceeding
shall be conducted by Singapore International Arbitration Centre and

ne
ng
shall be conducted in English language.
Versi Bahasa Indonesianya oleh Termohon II ternyata sengaja sama

do
gu sekali tidak diubah sehingga tetap berbunyi:
Arbitrase dapat dilakukan sebelum, pada saat atau sesudah
pelaksanaan pekerjaan atau bagiannya sesuai Subkontrak. Proses

In
A
Arbitrase akan dilakukan melalui BADAPSKI (Badan Arbitrasi dan
Alternatif Penyelesaian Sengketa Konstruksi Indonesia).
ah

lik
Agar jelas kami kutipkan screenshot dari Pasal 7.3 dari Syarat-Syarat
Perjanjian Sub-Kontrak:
am

ub
ep
k
ah

si
Jadi, niat untuk mengelabui Pemohon sejak awal sudah
direncanakan, karena Termohon II mengetahui persis bahwa

ne
ng

Pemohon tidak bisa berbahasa Indonesia dan belum memiliki staf


yang berbahasa Indonesia.

do
gu

Selain itu, mengenai Limitation of Liability (Pembatasan Tanggung


Jawab) yang dalam draft awal diatur dalam Pasal 22, dalam Syarat-
In
Syarat Sub-Kontrak yang mengikat berubah menjadi Pasal 17, dan
A

versi Bahasa Inggrisnya yang berbunyi:


The Subcontractor shall indemnify Contractor from any act of
ah

lik

negligence, omission, delay, faulty, workmanship of the Subcontractor


that may consequently cause loses to and/or claims against the
m

ub

Contractor up to a maximum amount of 5% of the Total Subcontract


Price.
ka

ep

Dalam versi Bahasa Indonesianya pembatasan sebesar maksimal 5%


SENGAJA dihilangkan oleh Termohon II sehingga hanya berbunyi:
ah

Subkontraktor harus mengganti kerugian Kontraktor dari semua hal


R

es

karena kelalaian, keteledoran, penundaan, kegagalan, pengerjaan


M

Subkontraktor sehingga mengakibatkan kerugian atau klaim terhadap


ng

Kontraktor. (Vide, Bukti P-1).


on
gu

Halaman 8 dari 110 Putusan Nomor 66/Pdt.G/2020/PN Btm


Halaman 8 dari 110 Putusan Nomor 66/Pdt.G/2020/PN Btm
d

Halaman 8 dari 110 Putusan Nomor 66/Pdt.G/2020/PN Btm


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 8
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Agar jelas kami kutipkan screenshot dari Pasal 17 dari Syarat-Syarat

si
perjanjian Sub-Kontrak:

ne
ng

do
gu

In
A
ah

lik
am

ub
Tindakan Termohon II sengaja menghilangkan kalimat “up to a
maximum amount of 5% of the Total Subcontract Price” dalam versi
terjemahan Bahasa Indonesianya nampaknya memang dilandasi oleh
ep
k

IKTIKAD BURUK, karena sejak awal Termohon II sudah menyadari


ah

bahwa proyek pasti akan mengalami keterlambatan karena


R

si
perbuatannya sendiri, sehingga menyadari bahwa sebagai orang Italia
yang tidak bisa berbahasa Indonesia, Mr.Cristiano Cavallini pasti tidak

ne
ng

akan memperhatikan versi Bahasa Indonesia dari Perjanjian Sub-


Kontrak tersebut.

do
gu

11 Tipu muslihat atau iktikad buruk Termohon II jelas terlihat dari


fakta bahwa nampaknya Termohon II paham betul akan ketentuan
Undang-undang No.2/2017 tentang Jasa Konstruksi (“UU Jasa
In
A

Konstruksi”), khususnya Pasal 50 yang mengatur bahwa:


(1) kontrak kerja konstruksi dibuat dalam Bahasa Indonesia.
ah

(2) Dalam hal konrak kerja konstruksi dilakukan dengan pihak


lik

asing harus dibuat dalam Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris;


(3) Dalam hal terjadi perselisihan dengan pihak asing
m

ub

sebagaimana dimaksud pada ayat (2) digunakan kontrak kerja


konstruksi dalam Bahasa Indonesia.
ka

ep

Jadi, sejak awal Termohon II sudah memahami bahwa revisi apapun


yang diusulkan oleh Pemohon dalam versi Bahasa Inggris, sepanjang
ah

versi Bahasa Indonesianya tidak dirubah, maka yang berlaku tetap


R

versi Bahasa Indonesia. Niat jahat semacam ini jelas merupakan TIPU
es
M

MUSLIHAT, karena Termohon II memanfaatkan “kepolosan” dan


ng

iktikad baik Termohon untuk keuntungannya sendiri. Hal ini terbukti


on

lewat fakta bahwa setelah Pemohon menyelesaikan pekerjaannya,


gu

Halaman 9 dari 110 Putusan Nomor 66/Pdt.G/2020/PN Btm


Halaman 9 dari 110 Putusan Nomor 66/Pdt.G/2020/PN Btm
d

Halaman 9 dari 110 Putusan Nomor 66/Pdt.G/2020/PN Btm


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 9
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Termohon II bukan saja menolak untuk melakukan pembayaran untuk

si
pekerjaan yang telah dilakukan Pemohon II, Termohon II malah
MENUNTUT Pemohon untuk membayar denda keterlambatan yang

ne
ng
tanpa batas. Padahal, orang yang punya akal sehat jelas memahami
bahwa kata Limitation of Liability (Pembatasan Tanggung Jawab) jelas

do
gu membatasi tanggung jawab Pemohon berkaitan dengan masalah
penundaan. Sangat tidak logis judulnya pembatasan tanggung jawab,
tapi versi Bahasa Indonesia dibuat sama sekali tidak ada pembatasan.

In
A
Akhirnya, Pemohon yang telah bekerja sesuai ketentuan Perjanjian
Sub-Kontrak, selain TIDAK DIBAYAR oleh Termohon II, malah justru
ah

lik
disuruh membayar denda keterlambatan yang tidak terbatas gara-
gara Pemohon mempercayai Termohon II untuk menuliskan versi
am

ub
Bahasa Indonesia dari perjanjian. Mohon diketahui bahwa Pemohon
memiliki tagihan yang sah terhadap Termohon II sebesar IDR
6.437.115.727,00 untuk pekerjaan yang telah dilakukannya belum
ep
k

termasuk bunga berjalan atas keterlambatan pembayaran. Namun


ah

demikian, alih-alih mendapatkan pembayaran untuk pekerjaannya,


R

si
Pemohon malah sekarang oleh Termohon I dihukum untuk membayar
ganti kerugian yang tidak masuk akal lewat proses arbitrase yang

ne
ng

cacad hukum dan dipaksakan.


12 Meskipun Termohon I SUDAH DIBERITAHU akan adanya tipu

do
muslihat dalam pembuatan Perjanjian Sub-Kontrak, dan ada cacat
gu

dalam kesepakatan mengenai forum penyelesaian sengketa,


Termohon I tetap saja meneruskan proses arbitrase dan menjatuhkan
In
A

putusan yang sangat tidak adil. Oleh karena itu, jelas bahwa Putusan
Arbitrase dijatuhkan karena adanya tipu muslihat dan/atau dokumen
ah

lik

palsu, sehingga patut untuk dibatalkan. Fakta bahwa versi Bahasa


Indonesia Perjanjian Sub-Kontrak dan Syarat-Syarat Sub-Kontrak
m

ub

yang mengandung hal yang tidak benar (i.e. tidak sesuai fakta yang
disepakati), dapat digolongkan sebagai suatu surat atau DOKUMEN
ka

PALSU, dapat dilihat dari Yurisprudensi di Negeri Belanda. Di dalam


ep

buku “Hukum Pidana Indonesia” yang ditulis oleh Drs.P.A.F


ah

Lamintang,SH dan C. Djisman Samosir,SH mengenai pemalsuan


R

surat Pasal 263 KUHP dijelaskan bahwa “ suatu surat itu adalah
es

palsu, apabila suatu bagian yang integral dari surat itu adalah palsu”
M

ng

H.R. 18 Maret 1940 No.781. (Vide, Bukti P-5). Versi Bahasa


on

Indonesia dari Perjanjian Sub-Kontrak dan Syarat-Syarat Sub-Kontrak


gu

Halaman 10 dari 110 Putusan Nomor 66/Pdt.G/2020/PN Btm


Halaman 10 dari 110 Putusan Nomor 66/Pdt.G/2020/PN Btm
d

Halaman 10 dari 110 Putusan Nomor 66/Pdt.G/2020/PN Btm


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 10
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
adalah BAGIAN YANG INTEGRAL dari Perjanjian tersebut, sehingga

si
jika versi Bahasa Indonesia isinya tidak benar (tidak sesuai
kesepakatan para pihak) maka jelas bahwa Dokumen Perjanjian

ne
ng
tersebut adalah DOKUMEN PALSU.
13 Termohon II kemungkinan besar akan mengajukan argumentasi
bahwa dengan menanda-tangani versi bilingual Perjanjian maka

do
gu Pemohon sudah menyepakati ketentuan Perjanjian dan mengikatkan
diri pada Perjanjian tersebut. Jika Pemohon tidak menyewa

In
A
pengacara dan/atau memiliki staf berbahasa Indonesia untuk
memastikan kebenaran versi Bahasa Indonesia, maka hal itu adalah
ah

kesalahan Pemohon sendiri. Argumentasi semacam ini JUSTRU

lik
menguatkan iktikad buruk Termohon II, karena sebagaimana telah
dijelaskan di atas, Pemohon dibatasi oleh deadline (tenggat waktu)
am

ub
untuk segera menanda-tangani Perjanjian, hal ini terbukti dari fakta
bahwa sehari setelah Termohon II mengatakan dapat menerima
ep
usulan revisi dari Pemohon pada tanggal 10 Oktober 2017, draft
k

Perjanjian yang katanya telah direvisi dikirim pada tanggal 11 Oktober


ah

R
2017, dan langsung ditandatangani oleh Pemohon. Jadi, jelas TIDAK

si
ADA WAKTU untuk melibatkan pengacara yang dapat berbahasa

ne
ng

Indonesia, dan Pemohon betul-betul bertindak dengan iktikad baik dan


PERCAYA bahwa tidak mungkin Termohon II akan melakukan tipu
muslihat semacam itu. Mengingat bahwa asas utama dalam hukum

do
gu

perjanjian Indonesia sebagaimana diatur dalam Pasal 1338 ayat (3)


KUHPdt adalah perjanjian harus dilaksanakan dengan iktikad baik,
In
A

maka adalah tugas Pengadilan Negeri Batam untuk memastikan agar


pihak yang melanggar asas ini tidak dapat memperoleh keuntungan di
ah

lik

Indonesia.
Berdasarkan fakta-fakta di atas, jelas bahwa Putusan Arbitrase dijatuhkan
berdasarkan tipu muslihat Termohon II dan/atau didasarkan pada suatu
m

ub

Dokumen Palsu sehingga patut untuk dibatalkan oleh Pengadilan Negeri


ka

Batam.
ep

JIKA TERMOHON I MENDALILKAN BAHWA ADA NOTULEN RAPAT


TANGGAL 21 SEPTEMBER 2018 YANG DIBUAT OLEH PEMOHON DAN
ah

TERMOHON II YANG SEPAKAT UNTUK MENUNJUK BADAPSKI SEBAGAI


es

FORUM PENYELESAIAN SENGKETA, MAKA HARUS DICATAT BAHWA


M

ng

DALAM NOTULEN RAPAT TERSEBUT ADA CATATAN YANG


on

MENUNJUKKAN BAHWA PARA PIHAK AKHIRNYA SEPAKAT UNTUK


gu

Halaman 11 dari 110 Putusan Nomor 66/Pdt.G/2020/PN Btm


Halaman 11 dari 110 Putusan Nomor 66/Pdt.G/2020/PN Btm
d

Halaman 11 dari 110 Putusan Nomor 66/Pdt.G/2020/PN Btm


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 11
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
MENUNJUK BANI SEBAGAI KOMPROMI UNTUK MENYELESAIKAN

si
PERBEDAAN VERSI BAHASA INGGRIS DAN VERSI BAHASA INDONESIA.
14 Untuk membela diri, Termohon I dan Termohon II mungkin akan

ne
ng
mendalilkan bahwa kalaupun dalam Perjanjian Sub-Kontrak dan
Syarat-Syarat Sub-Kontrak terdapat perbedaan mengenai pilihan

do
gu forum dalam versi Bahasa Inggris (yang menentukan forum arbitrase
SIAC) dan versi Bahasa Indonesia (yang menentukan Badapksi
sebagai forum penyelesaian sengketa), namun sudah terdapat

In
A
Notulen Rapat dimana para pihak sudah sepakat untuk memilih
arbitrase sebagai forum penyelesaian sengketa.
ah

15 Terhadap dalil ini, perlu dicatat bahwa terdapat 2 Notulen

lik
Rapat, dimana Notulen Rapat terakhir bertanggal 21 September 2018
yang ditandatangani oleh Andrian Meizar (mewakili Termohon II) dan
am

ub
Dwityo Pujotomo (mewakili Pemohon). Meskipun dalam point No.3
menyatakan para pihak sepakat untuk menyerahkan dan
ep
mendaftarkan penyelesaian sengketa melalui Badapski, jelas ada
k

catatan berupa tulisan tangan terhadap Point 3 ini yang berbunyi:


ah

R
Tambahan:

si
Terkait dengan bunyi angka 3 tersebut di atas, untuk alasan efektifitas

ne
ng

Para Pihak setelah mempertimbangkan, sepakat untuk memberikan


saran kepada masing-masing prinsipal untuk forum penyelesaian
sengketa semula di Badapski (versi Indonesia) dan Singapore (versi

do
gu

English) diubah menjadi di Badan Arbtirase Nasional Indonesia


(BANI) dengan membuat addendum terhadap Perjanjian
In
A

Subkontraktor C31-0690/SCOC/08/2017 yang nantinya akan


ditandatangani oleh masing-masing prinsipal para pihak. (Vide, Bukti
ah

lik

P-6).
Jadi, jelas bahwa kesepakatan memilih Badapksi dalam point 3,
DIMENTAHKAN KEMBALI oleh para pihak yang hendak mengusulkan
m

ub

“kompromi” dengan memilih BANI sebagai forum penyelesaian sengketa


ka

mereka. Fakta bahwa tidak ada kesepakatan final memilih Badapksi terbukti
ep

lewat penolakan Pemohon untuk bersama-sama dengan Termohon II


mengajukan permohonan arbitrase kepada Badapski sebagaimana
ah

disyaratkan oleh Peraturan Badapski sendiri.


es

Mohon dicatat pula bahwa awalnya Termohon II mengusulkan


M

ng

Prof..Hikmahanto Juwana,SH,LL.M.Ph.D sebagai arbiter yang mereka


on

usulkan. Namun demikian, tanpa diketahui penyebabnya, ketika akhirnya


gu

Halaman 12 dari 110 Putusan Nomor 66/Pdt.G/2020/PN Btm


Halaman 12 dari 110 Putusan Nomor 66/Pdt.G/2020/PN Btm
d

Halaman 12 dari 110 Putusan Nomor 66/Pdt.G/2020/PN Btm


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 12
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Termohon I memaksakan berlangsungnya proses arbitrase, Prof.

si
Hikmahanto tidak bertindak selaku arbiter. Hal ini menunjukkan bahwa
dalam internal Badapski (Termohon I) pasti terdapat perbedaan pandangan

ne
ng
yang tajam soal apakah mereka memiliki yurisdiksi untuk mengadili sengketa
antara Pemohon dan Termohon II.

do
gu Oleh karena Pemohon menolak untuk bersama-sama dengan Termohon II
menanda-tangani permohonan arbitrase, maka sebagaimana akan diuraikan
di bawah ini, Badapksi menyatakan bahwa proses arbitrase antara Termohon

In
A
II dan Pemohon tidak dapat diteruskan untuk disidangkan.
TERMOHON I SENDIRI LEWAT SURAT NOMOR B.011/P.ARB-BDS/IV/2019
ah

lik
TERTANGGAL 1 APRIL 2019 SUDAH MENYATAKAN BAHWA PERKARA
NO.809/II/P.ARB-BDS/2019 TIDAK DAPAT DITERUSKAN UNTUK
am

ub
DISIDANGKAN.
ADALAH BERTENTANGAN DENGAN KESUSILAAN DAN KETERTIBAN
UMUM BAHWA SUATU LEMBAGA ARBITRASE MENGINGKARI
ep
k

PERATURAN DAN SURAT YANG DIBUATNYA SENDIRI, DAN TIBA-TIBA


ah

MEMAKSA MEMBENTUK MAJELIS ARBITRASE MESKIPUN PEMOHON


R

si
DENGAN TEGAS SUDAH MENYATAKAN MENOLAK UNTUK
BERPARTISIPASI DALAM SUATU PROSES ARBITRASE YANG TIDAK

ne
ng

DISEPAKATINYA.
16 Majelis Hakim Yang Mulia, Pemohon semakin yakin untuk

do
menolak proses arbitrase Badapksi oleh Termohon I, karena dalam
gu

suratnya Nomor: B-009/P.ARB-BDS/III/2019 tanggal 5 Maret 2019


(Vide, Bukti P-7), Termohon I jelas menunjukkan KEBERPIHAKAN
In
A

yang sangat nyata kepada Termohon II lewat pernyataan yang akan


ditayangkan dalam bentuk screenshot supaya jelas:
ah

lik
m

ub
ka

ep
ah

es
M

ng

on
gu

Halaman 13 dari 110 Putusan Nomor 66/Pdt.G/2020/PN Btm


Halaman 13 dari 110 Putusan Nomor 66/Pdt.G/2020/PN Btm
d

Halaman 13 dari 110 Putusan Nomor 66/Pdt.G/2020/PN Btm


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 13
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
R

si
ne
ng

do
gu Sikap Termohon I yang tertuang dalam Surat tanggal 5 Maret 2019 jelas
MEMBUKTIKAN bahwa:

In
A
(i) Argumentasi Pemohon bahwa Perjanjian versi Bahasa
Indonesia sengaja dibuat berbeda dengan versi Bahasa Inggris
ah

lik
dengan dilandasi iktikad buruk pasti AKAN DIABAIKAN oleh
Termohon I, karena Termohon I jelas hanya akan mendasarkan diri
am

ub
pada Pasal 50 UU Jasa Konstruksi tanpa peduli bahwa menurut
hukum perjanjian Indonesia (ex Pasal 1321 KUHPdt), suatu perjanjian
yang dibuat karena adanya paksaan, penipuan atau kekhilafan dapat
ep
k

dinyatakan batal (vernietigbaar).


ah

Mengingat bahwa sejak semula Termohon I sudah memihak, sudah


R

si
dapat dipastikan bahwa Termohon I akan menggunakan Pasal 17
Syarat-Syarat Sub-Kontrak versi Bahasa Indonesia, dimana batas

ne
ng

tanggung jawab hanya sebesar 5% telah SENGAJA dihilangkan oleh


Termohon II.

do
(ii) Point 4 Surat Termohon I menunjukkan bahwa Termohon I
gu

sebagai suatu Lembaga arbitrase tidak mengikuti perkembangan


hukum arbitrase, karena tidak mengetahui bahwa persyaratan “harus
In
A

dibuktikan lewat putusan pengadilan yang berkekuatan hukum tetap”


yang diatur dalam penjelasan pasal 70 UU Arbitrase sudah dinyatakan
ah

lik

TIDAK MEMILIKI KEKUATAN MENGIKAT oleh Mahkamah Konstitusi


Republik Indonesia lewat Putusan MK.
17 Karena alasan bahwa Termohon I jelas-jelas tidak mungkin
m

ub

akan bersikap fair dan obyektif sebagaimana diuraikan di atas,


ka

Pemohon lewat surat kuasa hukumnya Ref.No.160/SHT/III/19 tanggal


ep

22 Maret 2019 (Vide, Bukti P-8) menegaskan kembali penolakan


Pemohon untuk mengakui yurisdiksi Termohon I untuk melaksanakan
ah

proses arbitrase. Dalam surat tersebut, Pemohon membantah keras


es

bahwa para pihak sepakat memilih arbitrase Badapski, karena ada


M

ng

catatan terhadap point 3 Notulen Rapat tanggal 21 September 2018


on

yang MEMENTAHKAN KEMBALI kesepakatan point 3 yang


gu

Halaman 14 dari 110 Putusan Nomor 66/Pdt.G/2020/PN Btm


Halaman 14 dari 110 Putusan Nomor 66/Pdt.G/2020/PN Btm
d

Halaman 14 dari 110 Putusan Nomor 66/Pdt.G/2020/PN Btm


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 14
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
menyetujui arbitrase Badapski. Agar jelas, surat dari Pemohon ini

si
kami kutipkan dalam bentuk screenshot

ne
ng

do
gu

In
A
ah

lik
am

ub
ep
k
ah

si
ne
ng

do
gu

18 Setelah menerima Surat dari kuasa hukum Pemohon tersebut,


In
Termohon I akhirnya mengirimkan Surat dengan No. B.011/P.ARB-
A

BDS/IV/2019 tertanggal 1 April 2019 (Vide, Bukti P-9). Dalam surat


itu, terlihat bahwa Dewan Pengawas dan Pengurus Harian Termohon I
ah

lik

nampaknya MENYADARI KEKELIRUANNYA, dan dalam Surat


tanggal 1 April 2019 menyatakan bahwa Perkara No.809/II/P.ARB-
m

ub

BDS/2019 “tidak dapat diteruskan untuk disidangkan”. Agar jelas,


bagian dari Surat Termohon I ini akan kami kutip dalam bentuk
ka

ep

screenschot di bawah ini:


ah

es
M

ng

on
gu

Halaman 15 dari 110 Putusan Nomor 66/Pdt.G/2020/PN Btm


Halaman 15 dari 110 Putusan Nomor 66/Pdt.G/2020/PN Btm
d

Halaman 15 dari 110 Putusan Nomor 66/Pdt.G/2020/PN Btm


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 15
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
R

si
ne
ng

do
gu 19 Setelah menerima Surat Termohon I tersebut, Pemohon
kembali memiliki RESPEK terhadap Termohon I dan menganggap

In
A
Termohon I masih memiliki integritas untuk menghargai pelaksanaan
asas iktikad baik dalam perjanjian. Oleh karena itu, Pemohon sangat
ah

lik
terkejut ketika menerima surat panggilan dari Termohon I No.055/M-
ARB-BDS/VI/2019 tanggal 11 Juni 2019 untuk hadir dalam sidang
am

ub
majelis arbitrase, mengingat Termohon I sudah menyatakan bahwa
Perkara No.809/II/P.ARB-BDS/2019 “tidak dapat diteruskan untuk
disidangkan”.
ep
k

20 Setelah menerima surat panggilan sidang tersebut, Kuasa


Hukum Pemohon kembali mengirimkan surat Ref.No:264/SHT/VI/19
ah

R
tanggal 17 Juni 2019 yang intinya menolak keras adanya proses

si
arbitrase oleh majelis arbitrase yang yurisdiksinya diperoleh secara

ne
ng

tidak sah dan mengandung cacat kehendak. Oleh karena itu,


Pemohon menolak untuk berpartisipasi dalam proses arbitrase yang
dijalankan oleh majelis arbitrase yang putusannya sudah dapat diduga

do
gu

pasti tidak fair dan memihak Termohon II sebagaimana telah diuraikan


dalam point 15 di atas.
In
21 Majelis Hakim yang kami muliakan, sangat jelas bahwa
A

Putusan Arbitrase terbit lewat proses yang bertentangan dengan


KESUSILAAN dan ketertiban umum karena fakta-fakta di bawah ini:
ah

lik

(i) Termohon I MENGINGKARI surat yang dibuatnya sendiri, yaitu


Surat dengan No. B.011/P.ARB-BDS/IV/2019 tertanggal 1 April
m

ub

2019 (Vide, Bukti P-9), yang menyatakan bahwa Perkara


No.809/II/P.ARB-BDS/2019 “tidak dapat diteruskan untuk
ka

disidangkan”. Suatu badan arbitrase haruslah memiliki integritas


ep

moral yang kuat dan tidak “MENCLA-MENCLE” dalam membuat


ah

suatu keputusan. Putusan Arbitrase yang dikeluarkan dari proses


R

yang dipaksakan dan mencla-mencle jelas melanggar


es

KESUSILAAN yang baik.


M

ng

(ii) Putusan Arbitrase diterbitkan dengan MENGABAIKAN


on

ketentuan Pasal 1338 ayat (3) KUHPdt yang mengharuskan


gu

Halaman 16 dari 110 Putusan Nomor 66/Pdt.G/2020/PN Btm


Halaman 16 dari 110 Putusan Nomor 66/Pdt.G/2020/PN Btm
d

Halaman 16 dari 110 Putusan Nomor 66/Pdt.G/2020/PN Btm


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 16
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
perjanjian dilaksanakan dengan iktikad baik; karena jelas bahwa

si
Termohon II beriktikad buruk dalam melaksanakan Perjanjian,
karena sengaja menggunakan versi Bahasa Indonesia yang nyata-

ne
ng
nyata dibuat dengan menyalah-gunakan iktikad baik Pemohon.
(iii) Putusan Arbitrase dikeluarkan oleh suatu Majelis Arbitrase yang
sejak semula sudah dapat dipastikan tidak akan obyektif, karena

do
gu menerapkan Pasal 50 UU Jasa Konstruksi tanpa mengkaitkannya
dengan ketentuan Pasal 1321 KUHPdt yang jelas-jelas mengatur

In
A
bahwa suatu perjanjian yang dibuat karena adanya paksaan,
penipuan, atau kekhilafan sifatnya dapat dibatalkan. Jadi,
ah

sekiranya Putusan Arbitrase mempertimbangkan aspek

lik
kesusilaan dalam menerapkan Pasal 50 UU Jasa Konstruksi,
selayaknya tidak mungkin Pemohon dihukum untuk membayar
am

ub
denda keterlambatan yang tanpa batas berdasarkan versi Bahasa
Indonesia yang jelas-jelas tidak pernah disepakati oleh Pemohon.
ep
Dalam kasus ini, selain Pemohon tidak dibayar untuk pekerjaan
k

yang dilakukannya, Pemohon malah dihukum untuk membayar


ah

R
denda yang berasal dari ketentuan yang diperoleh secara

si
melawan hukum.

ne
ng

Berdasarkan fakta-fakta di atas, jelas bahwa Putusan Arbitrase bertentangan


dengan KESUSILAN DAN KETERTIBAN UMUM, sehingga sesuai dengan
ketentuan Pasal 62 ayat (2) dan ayat (3) UU Arbitrase, adalah layak dan

do
gu

patut bagi Pengadilan Negeri Batam untuk menyatakan bahwa Putusan


Arbitrase tidak dapat dieksekusi (non-executable) karena melanggar
In
A

kesusilaan dan ketertiban umum Indonesia.


Maka, berdasarkan semua uraian fakta dan argumentasi yuridis di atas,
ah

lik

Pemohon dengan segala kerendahan hati memohon kepada Pengadilan


Negeri Batam untuk berkenan memutuskan:
Primair:
m

ub

1 Menerima dan mengabulkan Permohonan dari Pemohon


ka

seluruhnya;
ep

2 Membatalkan Putusan Arbitrase Badapski No.809/II/P.ARB-


BDS/2019 tanggal 7 Januari 2020 dan menyatakan bahwa Putusan
ah

Arbitrase itu tidak memiliki kekuatan hukum apapun terhadap


R

Pemohon;
es

3 Menghukum Termohon I dan Termohon II untuk membayar


M

ng

seluruh biaya perkara.


on

Atau jika Pengadilan Negeri Batam berpendapat lain, maka:


gu

Halaman 17 dari 110 Putusan Nomor 66/Pdt.G/2020/PN Btm


Halaman 17 dari 110 Putusan Nomor 66/Pdt.G/2020/PN Btm
d

Halaman 17 dari 110 Putusan Nomor 66/Pdt.G/2020/PN Btm


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 17
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
R

si
Subsidair:
1. Menyatakan bahwa Putusan Arbitrase Badapski

ne
ng
No.809/II/P.ARB-BDS/2019 tanggal 7 Januari 2020 melanggar
kesusilaan dan/atau ketertiban umum sehingga tidak dapat dieksekusi

do
gu (non-executable).
2. Menghukum Termohon I dan Termohon II untuk membayar
seluruh biaya perkara.

In
A
Menimbang, bahwa pada hari sidang yang telah ditetapkan, untuk
Pemohon datang menghadap Kuasa Hukumnya Stefanus Harjanto, SH.,
ah

lik
LLM, Johanes Bagus Dharmawan, S.H., M.Kn Raminda Unelly Maret
Sembiring, S.H, M.H, Ignatius Gema Oktavianto, SH., dan Davidson
am

ub
Sembiring, SH para Advokat pada Kantor Hukum Adnan Kelana Haryanto &
Hermanto (“AKHH”), beralamat di Sumber Jaya Complex Blok A No.5-6 Jl.
Raden Patah Nagoya Batam 29432, dalam hal ini berdasarkan Surat Kuasa
ep
k

Khusus tertanggal 20 Februari 2020, sedangkan untuk Termohon I hadir


ah

Kuasa Hukumnya yang bernama Dr. Firman Wijaya, SH., M.H dan Ir. Erie
R

si
Haryadi sebagai kuasa dari Ketua BADAPSKI tertanggal 6 Juni 2020 yang
telah didaftarkan di kepaniteraan Pengadilan Negeri Batam Nomor

ne
ng

447/SK/2020/PN,Btm tertanggal 8 Juni 2020 dan bertindak sebagai pengurus


BADAPSKI sebagaimana dalam AD/ART BADAPSKI sedangkan Termohon II

do
hadir kuasanya yang bernama Palmer Situmorang, SH.,MH.,PhD, Anita Lie,
gu

SH, Andrian Meizar, SH.,MH., Carine SItumorang, SH.Titis Baran, SH.,


Sondang Irene Gresilya Manihuruk, SH, Yosia Augusta, SH Penasehat
In
A

Hukum pada Kantor Palmer Situmorang & Partners berkantor di Gran


Business Park 20 th, Floor Suite A Kawasan Rasuna Epicentrum, JL. HR
ah

lik

Rasuna Said Jakarta Selatan berdasarkan surat kuasa khusus tertanggal 10


Maret 2020 yang telah di daftarakan di kepaniteraan Pengadillan Negeri
m

ub

Batam Nomor 429/SK/20202/PN.Btm tertanggal 6 Juni 2020


ka

Menimbang, bahwa setelah permohonan pembatalan putusan


ep

Pemohon dibacakan, Pemohon menyatakan bahwa ia tetap pada


ah

gugatannya semula;
R

es

Menimbang, bahwa atas permohonan Pemohon tersebut, Termohon I


M

ng

melalui Kuasa Hukumnya telah mengajukan Jawaban tertulis


on
gu

Halaman 18 dari 110 Putusan Nomor 66/Pdt.G/2020/PN Btm


Halaman 18 dari 110 Putusan Nomor 66/Pdt.G/2020/PN Btm
d

Halaman 18 dari 110 Putusan Nomor 66/Pdt.G/2020/PN Btm


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 18
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
DALAM EKSEPSI

si
A. MOHON KEJELASAN MENGENAI KEPASTIAN PIHAK STATUS
PARA PIHAK (IN CASU PT. FAGIOLI LIFTING & TRANSPORTATION

ne
ng
INDONESIA, BADAPSKI DAN PT. WAAGNER BIRO INDONESIA)
APAKAH PARA PIHAK TERSEBUT SEBAGAI PEMOHON, TERMOHON

do
gu I, DAN TERMOHON II ATAUKAH SEBAGAI PENGGUGAT, TERGUGAT I
DAN TERGUGAT II.
Mencermati surat panggilan resmi kepaniteraan Pengadilan Negeri

In
A
Batam tertanggal 06 Mei 2020 yang secara resmi telah kami terima,
terdapat ketidakjelasan mengenai kepastian pihak status para pihak (in
ah

lik
casu PT. Fagioli Lifting & Transportation Indonesia, BADAPSKI dan PT.
Waagner Biro Indonesia) apakah para pihak tersebut sebagai Pemohon,
am

ub
Termohon I, dan Termohon II ataukah sebagai penggugat, Tergugat I dan
Tergugat II, maka perlu kami sampaikan surat panggilan dimaksud
dibawah ini:
ep
k
ah

si
ne
ng

do
gu

Mencermati surat panggilan tersebut, Kepaniteraan Pengadilan Negeri


Batam telah menetapkan status Para Pihak sebagai Penggugat,
In
A

Tergugat I, dan Tergugat II. Namun, di dalam surat permohonan


pembatalan yang diajukan oleh PT. Fagioli Lifting & Transportation
ah

lik

Indonesia menggunakan status Pihak sebagai Pemohon, Termohon I


dan Termohon II. Ketidakjelasan status Para Pihak yang berperkara ini
perlu diperjelas, karena menyangkut hukum acara. Berdasarkan hal-hal
m

ub

tersebut kami mohon kejelasan terlebih dahulu apakah surat


ka

permohonan pembatalan putusan arbitrase yang diajukan oleh PT.


ep

Fagioli Lifting & Transportation Indonesia harus diperbaiki menyesuaikan


dengan status para pihak dalam surat panggilan kepaniteraan
ah

Pengadilan Negeri Batam tertanggal 06 Mei 2020 ataukah ada perbaikan


es

terlebih dahulu surat panggilan kepaniteraan menyesuaikan dengan


M

ng

status para pihak dalam surat permohonan PT. Fagioli Lifting &
on

Transportation Indonesia.
gu

Halaman 19 dari 110 Putusan Nomor 66/Pdt.G/2020/PN Btm


Halaman 19 dari 110 Putusan Nomor 66/Pdt.G/2020/PN Btm
d

Halaman 19 dari 110 Putusan Nomor 66/Pdt.G/2020/PN Btm


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 19
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
B. DALAM EKSEPSI MENGENAI KOMPETENSI ABSOLUT

si
1. Pengadilan Negeri Batam Tidak Berwenang Mengadili Karena
Para Pihak Sudah Sepakat Di Dalam Kontrak Menunjuk Lembaga

ne
ng
Arbitrase. Bahwa berdasarkan fakta-fakta dalam pemeriksaan perkara
arbitrase telah diajukan bukti-bukti, antara lain:

do
gu 1.1. Perjanjian Subkontrak No: C31-0690/SC02/08/2017 (TI-
1), bahwa dasar hukum permohonan penyelesaian sengketa ini
melalui arbitrase adalah ketentuan Pasal 7.3 yang

In
A
ditandatangani oleh dan antara PEMOHON dan TERMOHON
yang diajukan melalui BADAPSKI, Pasal 7.3 Perjanjian
ah

lik
Subkontrak Jembatan Holtekamp, yang secara jelas dan tegas
menentukan:
am

ub
“7.3 Arbitrase dapat dilakukan sebelum, pada saat atau
sesudah pelaksanaan Pekerjaan atau bagiannya sesuai
Subkontrak Proses Arbitrase akan dilakukan melalui
ep
k

BADAPSKI (Badan Arbitrase Dan Alternatif


ah

Penyelesaian Sengketa Konstruksi Indonesia ).”


R

si
Berdasarkan dokumen tersebut nyata tidak terbantahkan
memang para pihak secara formal sudah memilih

ne
ng

penyelesaian sengketa antara mereka melalui lembaga


arbitrase BADAPSKI. Oleh karenanya, permohonan

do
Pemohon Pembatalan/ Penggugat haruslah ditolak atau
gu

setidaknya dinyatakan tidak dapat diterima.


1.2. Berdasarkan UU No. 30 Tahun 1999 Tentang
In
A

Arbitrase dan Alternatif Penyelesaian Sengketa telah


tegas mengatur, antara lain sebagai berikut:
ah

lik

Pasal 3
“Pengadilan Negeri tidak berwenang untuk mengadili
m

ub

sengketa para pihak yang telah terikat dalam perjanjian


arbitrase.”
ka

Pasal 4
ep

“(1) Dalam hal para pihak telah menyetujui bahwa


ah

sengketa di antara mereka akan diselesaikan melalui


R

arbitrase dan para pihak telah memberikan


es

wewenang, maka arbiter berwenang menentukan


M

ng

dalam putusannya mengenai hak dan kewajiban


on
gu

Halaman 20 dari 110 Putusan Nomor 66/Pdt.G/2020/PN Btm


Halaman 20 dari 110 Putusan Nomor 66/Pdt.G/2020/PN Btm
d

Halaman 20 dari 110 Putusan Nomor 66/Pdt.G/2020/PN Btm


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 20
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
para pihak jika hal ini tidak diatur dalam perjanjian

si
mereka.
(2) Persetujuan untuk menyelesaikan sengketa

ne
ng
melalui arbitrase sebagaimana dimaksud
dalam ayat (1) dimuat dalam suatu dokumen

do
gu yang ditandatangani oleh para pihak.”
Pasal 6
“(1) Sengketa atau beda pendapat perdata dapat

In
A
diselesaikan oleh para pihak melalui alternatif
penyelesaian sengketa yang didasarkan pada itikad
ah

lik
baik dengan mengesampingkan penyelesaian
secara litigasi di Pengadilan Negeri.”
am

ub
Pasal 11
“(1) Adanya suatu perjanjian arbitrase tertulis
meniadakan hak para pihak untuk mengajukan
ep
k

penyelesaian sengketa atau beda pendapat yang


ah

termuat dalam perjanjiannya ke Pengadilan Negeri.”


R

si
Pasal 60
“Putusan arbitrase bersifat final dan mempunyai

ne
ng

kekuatan hukum tetap dan mengikat para pihak.”


Penjelasan Pasal 60

do
“Putusan arbitrase merupakan putusan final dan
gu

dengan demikian tidak dapat diajukan banding,


kasasi atau peninjauan kembali.”
In
A

Berdasarkan dasar-dasar tersebut diatas, senyatanya para pihak


sendiri telah memilih dan menentukan penyelesaian diantara mereka
ah

lik

yang dicantumkan di dalam dokumen kontrak para pihak itu sendiri,


bahkan lebih jauh menuangkan dalam notulen rapat mereka yang
m

ub

menegaskan penyelesaian sengketa antara PT. Fagioli Lifting &


Transportation Indonesia dengan PT. Waagner Biro Indonesia melalui
ka

lembaga arbitrase, maka dengan demikian konsekuensi logisnya


ep

segala ketentuan di atas mutatis-mutandis berlaku.


ah

2. PERBEDAAN PENAFSIRAN BAHASA DAN ISI KONTRAK


es

ADALAH KEWENANGAN ARBITRASE


M

ng

Mencermati alasan-alasan yang diajukan Pemohon Pembatalan/


on

Penggugat diantaranya adalah mengenai perbedaan penafsiran


gu

Halaman 21 dari 110 Putusan Nomor 66/Pdt.G/2020/PN Btm


Halaman 21 dari 110 Putusan Nomor 66/Pdt.G/2020/PN Btm
d

Halaman 21 dari 110 Putusan Nomor 66/Pdt.G/2020/PN Btm


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 21
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
perjanjian mencakup bahasa dan forum penyelesaian sengketa yang

si
dianggap terdapat inkonsistensi sebenarnya adalah telah menyangkut
substansi pokok perkara pada proses arbitrase berjalan yang sudah

ne
ng
sesuai dengan kewenangan yang diatur pada Pasal 2 UUAPS dan
Arbitrase:

do
gu “Undang-undang ini mengatur penyelesaian sengketa atau
beda pendapat antar para pihak dalam suatu hubungan hukum
tertentu yang telah mengadakan perjanjian arbitrase yang

In
A
secara tegas menyatakan bahwa semua sengketa atau beda
pendapat yang timbul atau yang mungkin timbul dari hubungan
ah

lik
hukum tersebut akan diselesaikan dengan cara arbitrase atau
melalui alternatif penyelesaian sengketa.”
am

ub
Dengan demikian, perbedaan penafsiran perjanjian mencakup bahasa
dan forum penyelesaian sengketa yang dijadikan dalil-dalil dalam
permohonan merupakan kewenangan BADAPSKI.
ep
k
ah

3. KEDUDUKAN, WEWENANG, DAN MEKANISME LEMBAGA


R

si
ARBITRASE BADAPSKI
Bahwa dengan ini perlu BADAPSKI sampaikan beberapa prinsip –

ne
ng

prinsip fundamental menyangkut tujuan kedudukan dan wewenang


BADAPSKI, antara lain:

do
3.1. BADAPSKI berwenang memutus, memeriksa sengketa
gu

yang diajukan kepada BADAPSKI bersifat Independen, mandiri,


professional, hal ini terlihat dari tujuan pendirian BADAPSKI:
In
A

a. Dalam rangka turut serta dalam upaya penegakan


hukum di Indonesia menyelenggarakan penyelesaian
ah

lik

sengketa atau beda pendapat yang terjadi dalam lingkup


peraturan perundang-undangan nasional dan kebiasaan
m

ub

internasional.
b. Menyediakan jasa-jasa bagi penyelenggaraan
ka

penyelesaian sengketa melalui arbitrase atau bentuk-bentuk


ep

alternatif penyelesaian sengketa lainnya, seperti negiosiasi,


ah

mediasi, konsiliasi dan pemberian pendapat yang mengikat


R

sesuai dengan Peraturan Prosedur BADAPSKI.


es

c. Bertindak secara otonom dan independen dalam


M

ng

penegakan hukum dan keadilan.


on
gu

Halaman 22 dari 110 Putusan Nomor 66/Pdt.G/2020/PN Btm


Halaman 22 dari 110 Putusan Nomor 66/Pdt.G/2020/PN Btm
d

Halaman 22 dari 110 Putusan Nomor 66/Pdt.G/2020/PN Btm


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 22
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
d. Menyelenggarakan pengkajian dan riset serta program-

si
program pelatihan/pendidikan mengenai arbitrase dan
alternatif penyelesaian sengketa.

ne
ng
C. PERMOHONAN ERROR IN PERSONA

do
gu Dalil-dalil permohonan pembatalan putusan dengan alasan ada
kepalsuan, penyembunyian dokumen dan tipu muslihat adalah error in
persona

In
A
1. Bahwa alasan dan dalil-dalil Pemohon Pembatalan/ Penggugat
dengan menyampaikan fakta-fakta adanya pemalsuan dokumen
ah

lik
dan surat-surat yang diajukan sebagai bukti-bukti para pihak
kemudian adanya penyembunyian dokumen yang bersifat
am

ub
menentukan dan adanya hasil tipu muslihat adalah merupakan
alasan yang tidak ada kaitannya dengan BADAPSKI karena hal-
hal tersebut menyangkut peristiwa fakta-fakta post factum
ep
k

(peristiwa-peristiwa yang terjadi dan merupakan dugaan-dugaan


ah

yang jauh sebelum terjadinya proses arbitrase). Dugaan-dugaan


R

si
mana faktanya tidak pernah diajukan bukti-bukti oleh Pihak
Pemohon Pembatalan/ Penggugat didalam proses arbitrase dan

ne
ng

juga tidak relevan dengan BADAPSKI karena BADAPSKI


bukanlah pihak di dalam kontrak dan notulen rapat apalagi harus

do
bertanggung jawab terhadap kebenaran dokumen-dokumen
gu

tersebut. Karenanya gugatan pembatalan Pemohon Pembatalan/


Penggugat yang menggugat BADAPSKI sebagai Tergugat I/
In
A

Termohon I adalah error in persona.


ah

lik

DALAM POKOK PERKARA


1. Hal-hal yang sudah dikemukakan dalam eksepsi menjadi bagian yang
m

ub

tidak terpisahkan dengan pokok perkara


2. Bahwa Termohon I/ Tergugat I menolak dengan tegas dalil-dalil
ka

Pemohon Pembatalan/ Penggugat.


ep

3. PUTUSAN ARBITRASE BADAPSKI SUDAH TEPAT DAN BENAR


ah

DAN TIDAK BERDASARKAN TIPU MUSLIHAT.


R

3.1. Bahwa Termohon I/ Tergugat I menolak dalil-dalil Pemohon


es

Pembatalan/ Penggugat pada point 1 sampai dengan point 13.


M

ng

3.2. Bahwa alasan-alasan dan dalil-dalil yang diajukan Pemohon


on

Pembatalan/ Penggugat dengan menyampaikan fakta-fakta adanya


gu

Halaman 23 dari 110 Putusan Nomor 66/Pdt.G/2020/PN Btm


Halaman 23 dari 110 Putusan Nomor 66/Pdt.G/2020/PN Btm
d

Halaman 23 dari 110 Putusan Nomor 66/Pdt.G/2020/PN Btm


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 23
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
pemalsuan dokumen dan surat-surat yang diajukan sebagai bukti-

si
bukti para pihak kemudian adanya penyembunyian dokumen yang
bersifat menentukan dan adanya hasil tipu muslihat adalah

ne
ng
merupakan alasan yang tidak ada kaitannya dengan BADAPSKI
karena hal-hal tersebut menyangkut peristiwa fakta-fakta post

do
gu factum (peristiwa-peristiwa yang terjadi dan merupakan dugaan-
dugaan yang jauh sebelum terjadinya proses arbitrase).
3.3. Bahwa dugaan-dugaan mana faktanya tidak pernah diajukan bukti-

In
A
bukti oleh Pihak Pemohon Pembatalan/ Penggugat didalam proses
arbitrase dan juga tidak relevan dengan BADAPSKI karena
ah

lik
BADAPSKI bukanlah pihak di dalam kontrak dan notulen rapat
apalagi harus bertanggung jawab terhadap kebenaran dokumen-
am

ub
dokumen tersebut. Pemohon Pembatalan/ Penggugat terbukti tidak
pernah hadir selama proses arbitrase.
3.4. Bahwa seharusnya semua alasan-alasan, argumentasi-
ep
k

argumentasi, pembuktian termasuk pembuktian lawan sejatinya


ah

dikemukakan dalam forum yang terbuka disediakan untuk itu in


R

si
casu proses persidangan yang berjalan di forum arbitrase
BADAPSKI;

ne
ng

3.5. Bahwa selama proses persidangan di forum arbitrase BADAPSKI


telah dilalui beberapa tahapan sebagai berikut:

do
3.5.1. Persidangan Pertama pada hari Senin, tanggal 17 Juni 2019,
gu

Jam 13.00 WIB - selesai, bertempat di Ruang Sidang


BADAPSKI, Jl. Masjid II No. 1 Benhil, Jakarta Pusat, dalam
In
A

sidang pertama telah dihadiri oleh Pemohon (PT. WAAGNER


BIRO INDONESIA) melalui kuasanya: (1) Dr. Palmer
ah

lik

Situmorang, S.H., M.H.; (2) Andrian Meizar, S.H., M.H.; (3)


Freddy Lamhot P. S., S.H., M.H. dan (4) Carine Situmorang,
m

ub

S.H. Namun Termohon /Kuasa Hukum PT. FAGIOLI LIFTING


& TRANSPORTATION-INDONESIA dalam perkara ini
ka

Termohon TIDAK HADIR, sebagaimana daftar hadir (TI-1);


ep

3.5.2. Persidangan Kedua pada hari Senin, tanggal 01 Juli 2019,


ah

Jam 13.00 WIB - selesai, bertempat di Ruang Sidang


R

BADAPSKI, Jl. Masjid II No. 1 Benhil, Jakarta Pusat, dalam


es

sidang kedua telah dihadiri oleh Pemohon Arbitrase (PT.


M

ng

WAAGNER BIRO INDONESIA) melalui kuasanya: (1)


on

Andrian Meizar, S.H., M.H., dan (2) Carine Situmorang, S.H.,


gu

Halaman 24 dari 110 Putusan Nomor 66/Pdt.G/2020/PN Btm


Halaman 24 dari 110 Putusan Nomor 66/Pdt.G/2020/PN Btm
d

Halaman 24 dari 110 Putusan Nomor 66/Pdt.G/2020/PN Btm


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 24
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Namun Termohon /Kuasa Hukum PT. FAGIOLI LIFTING &

si
TRANSPORTATION-INDONESIA), dalam perkara ini
Termohon Arbitrase tetap TIDAK HADIR;

ne
ng
3.5.3. Pada Sidang Ketiga pada hari Senin, tanggal 29 Juli 2019,
Jam 13.00 WIB - selesai, bertempat di Ruang Sidang

do
gu BADAPSKI, Jl. Masjid II No. 1 Benhil, Jakarta Pusat, dalam
sidang ketiga telah dihadiri oleh Pemohon Arbitrase (PT.
WAAGNER BIRO INDONESIA) melalui kuasanya: (1)

In
A
Andrian Meizar, S.H., M.H., dan (2) Carine Situmorang, S.H.,
Namun Termohon /Kuasa Hukum PT. FAGIOLI LIFTING &
ah

lik
TRANSPORTATION-INDONESIA), dalam perkara ini tetap
Termohon Arbitrase TIDAK HADIR menggunakan haknya
am

ub
untuk mendengarkan keterangan AHLI, namun AHLI
berhalangan hadir untuk memberikan keterangannya maka
Majelis menunda sidang;
ep
k

3.5.4. Pada Sidang Keempat dilaksanakan pada hari Senin,


ah

tanggal 26 Agustus 2019, Jam 13.00 WIB - selesai,


R

si
bertempat di Ruang Sidang BADAPSKI, Jl. Masjid II No. 1
Benhil, Jakarta Pusat, dalam sidang keempat telah dihadiri

ne
ng

oleh Pemohon Arbitrase (PT. WAAGNER BIRO INDONESIA)


melalui kuasanya: (1) Palmer Situmorang, SH., MH., (2)

do
Andrian Meizar, S.H., M.H., dan (3) Carine Situmorang, S.H.,
gu

Namun Termohon /Kuasa Hukum PT. FAGIOLI LIFTING &


TRANSPORTATION-INDONESIA), dalam perkara ini
In
A

Termohon Arbitrase tetap TIDAK HADIR menggunakan


haknya untuk mendengarkan keterangan AHLI (Dr. Miftahul
ah

lik

Huda, S.H., LLM.);


3.5.5. Pada Sidang Kelima dilaksanakan pada hari Senin, tanggal
m

ub

23 September 2019, Jam 13.00 WIB - selesai, bertempat di


Ruang Sidang BADAPSKI, Jl. Masjid II No. 1 Benhil, Jakarta
ka

Pusat, dalam sidang kelima telah dihadiri oleh Pemohon


ep

Arbitrase (PT. WAAGNER BIRO INDONESIA) melalui


ah

kuasanya: (1) Andrian Meizar, S.H., M.H., (2) Carine


R

Situmorang, S.H., Namun Termohon /Kuasa Hukum PT.


es

FAGIOLI LIFTING & TRANSPORTATION-INDONESIA),


M

ng

dalam perkara ini Termohon Arbitrase tetap TIDAK HADIR


on

menggunakan haknya untuk mendengarkan Pembacaan


gu

Halaman 25 dari 110 Putusan Nomor 66/Pdt.G/2020/PN Btm


Halaman 25 dari 110 Putusan Nomor 66/Pdt.G/2020/PN Btm
d

Halaman 25 dari 110 Putusan Nomor 66/Pdt.G/2020/PN Btm


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 25
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Putusan Sela, yang memerintahkan melanjutkan

si
pemeriksaan pokok perkara arbitrase;
3.5.6. Pada Sidang Keenam dilaksanakan pada hari Senin,

ne
ng
tanggal 21 Oktober 2019, Jam 14.00 WIB - selesai,
bertempat di Ruang Sidang BADAPSKI, Jl. Masjid II No. 1

do
gu Benhil, Jakarta Pusat, dalam sidang keenam telah dihadiri
oleh Pemohon Arbitrase (PT. WAAGNER BIRO INDONESIA)
melalui kuasanya: (1) Andrian Meizar, S.H., M.H., (2) Palmer

In
A
Situmorang, SH., MH., (3) Titis Baran, S.H. Namun
Termohon /Kuasa Hukum PT. FAGIOLI LIFTING &
ah

lik
TRANSPORTATION-INDONESIA), dalam perkara ini
Termohon Arbitrase tetap TIDAK HADIR menggunakan
am

ub
haknya untuk mendengarkan Keterangan Saksi Pemohon
(Rizki Dianugrah);
3.5.7. Pada Sidang Ketujuh dilaksanakan pada hari Selasa,
ep
k

tanggal 07 Januari 2020, Jam 16.00 WIB - selesai,


ah

bertempat di Ruang Sidang BADAPSKI, Jl. Masjid II No. 1


R

si
Benhil, Jakarta Pusat, dalam sidang ketujuh telah dihadiri
oleh Pemohon Arbitrase (PT. WAAGNER BIRO INDONESIA)

ne
ng

melalui kuasanya: (1) Andrian Meizar, S.H., M.H., (2) Carine


Situmorang, S.H. Namun Termohon /Kuasa Hukum PT.

do
FAGIOLI LIFTING & TRANSPORTATION-INDONESIA),
gu

dalam perkara ini Termohon Arbitrase tetap TIDAK HADIR


menggunakan haknya untuk mendengarkan Pembacaan
In
A

Putusan;
3.6. Bahwa dengan demikian, faktanya Termohon Arbitrase
ah

lik

dalam proses perkara di BADAPSKI dengan sengaja tanpa


alasan yang sah tidak hadir selama proses berjalan sampai
m

ub

perkara diputus, maka dapat diartikan Termohon Arbitrase/


Pemohon Pembatalan/ Penggugat tidak memiliki itikad baik
ka

dan memang dengan sengaja tidak menggunakan haknya


ep

dan berakibat perkara di BADAPSKI dapat diputus tanpa


ah

dihadiri dari Termohon Arbitrase sebagaimana Pasal 44 ayat


R

(2) UU Arbitrase .
es

3.7. Bahwa berdasarkan fakta-fakta di atas senyatanya Pemohon


M

ng

Pembatalan/ Penggugat dahulu Termohon Arbitrase tidak


on

memiliki hak untuk mengajukan gugatan pembatalan di


gu

Halaman 26 dari 110 Putusan Nomor 66/Pdt.G/2020/PN Btm


Halaman 26 dari 110 Putusan Nomor 66/Pdt.G/2020/PN Btm
d

Halaman 26 dari 110 Putusan Nomor 66/Pdt.G/2020/PN Btm


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 26
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
hadapan Pengadilan Negeri Batam karena secara hukum

si
dengan tidak hadirnya Pemohon Pembatalan/ Penggugat
dahulu Termohon Arbitrase walau telah diberitahu dan

ne
ng
dipanggil secara patut dapat dianggap tunduk dan patuh
serta melepaskan haknya untuk melakukan upaya hukum

do
gu apapun terhadap putusan perkara BADAPSKI yang bersifat
final dan mengikat.

In
A
4. Bahwa dengan demikian dalil permohonan yang didasarkan
pada Pasal 70 huruf c UUAPS dan Arbitrase menegaskan “putusan
ah

lik
diambil dari hasil tipu muslihat yang dilakukan oleh salah satu pihak
dalam pemeriksaan sengketa.” Tidak beralasan untuk dikabulkan dan
am

ub
sepatutnya ditolak.

5. BADAPSKI SUDAH BENAR MENERAPKAN PELAKSANAAN


ep
k

ARBITRASE DAN PENYELESAIAN SENGKETA PARA PIHAK


ah

DENGAN BERPEDOMAN BAHWA SUBCONTRACT AGREEMENT


R

si
C31-0690/SC02/08/2017
5.1. Bahwa Termohon I/ Tergugat I menolak dalil-dalil point 14 dan

ne
ng

15 dalam permohonan pembatalan/ gugatan pembatalan;


5.2. Bahwa pertimbangan majelis arbitrase terkait dengan adanya

do
catatan tulisan tangan yang berbunyi “terkait dengan bunyi
gu

angkat 3 tersebut di atas, untuk alasan efektivitas para pihak


setelah mempertimbangkan, sepakat untuk memberikan saran
In
A

kepada masing-masing principal untuk forum penyelesaian


sengketa semula di BADAPSKI (versi Indonesia) dan
ah

lik

Singapore (versi english) diubah menjadi Badan Arbitrase


Nasional Indonesia (BANI) dengan membuat addendum
m

ub

terhadap perjanjian Subcontract Agreement C31-


0690/SC02/08/2017 yang nantinya akan ditanda tangani oleh
ka

masing-masing principal para pihak.” adalah sifatnya belum


ep

berlaku dan belum pasti karena belum ada fakta dokumen


ah

berupa addendum tersebut sampai dengan saat ini. Bahkan


R

Pemohon pembatalan/ penggugat dengan itikad tidak baik tidak


es

pernah hadir dipersidangan arbitrase sejak awal proses sampai


M

ng

akhir untuk membuktikan kebenaran dalil-dalilnya tersebut.


on

Oleh karenanya beralasan dalil-dalil tersebut haruslah ditolak;


gu

Halaman 27 dari 110 Putusan Nomor 66/Pdt.G/2020/PN Btm


Halaman 27 dari 110 Putusan Nomor 66/Pdt.G/2020/PN Btm
d

Halaman 27 dari 110 Putusan Nomor 66/Pdt.G/2020/PN Btm


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 27
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
5.3. Bahwa selama proses arbitrase berjalan BADAPSKI dalam

si
menilai dokumen Subcontract Agreement C31-
0690/SC02/08/2017 mendasarkan pada versi bahasa Indonesia

ne
ng
dengan alasan dan landasan hukum yang kuat sebagai berikut:
5.3.1. Ketentuan-ketentuan Pasal 31 ayat (1) UU No 24/2009

do
gu menjelaskan:
“(1) Bahasa Indonesia wajib digunakan dalam nota
kesepahaman atau perjanjian yang melibatkan

In
A
lembaga negara, instansi pemerintah Republik
Indonesia, lembaga swasta Indonesia atau
ah

lik
perseorangan warga negara Indonesia.”
5.3.2. Ketentuan-ketentuan Pasal 33 ayat (1) UU No 24/2009
am

ub
menjelaskan:
“(1) Bahasa Indonesia wajib digunakan dalam
komunikasi resmi di lingkungan kerja pemerintah
ep
k

dan swasta.” Yang Penjelasannya menentukan


ah

bahwa yang dimaksud dengan “lingkungan kerja


R

si
swasta” dalam Pasal 33 ayat (1) tersebut adalah
“mencakup perusahaan yang berbadan hukum

ne
ng

Indonesia dan perusahaan asing yang beroperasi di


Indonesia.”

do
5.3.3. Ketentuan-ketentuan Pasal 40 ayat (1) UU No 24/2009
gu

menjelaskan:
“(1) Ketentuan lebih lanjut mengenai penggunaan
In
A

Bahasa Indonesia sebagaimana dimaksud dalam


Pasal 26 sampai dengan Pasal 39 diatur dalam
ah

lik

Peraturan Presiden.”
5.3.4. Ketentuan-ketentuan Pasal 50 ayat (1), (2), (3) UU No 2/
m

ub

2017 Menjelaskan:
(1) Kontrak Kerja Konstruksi dibuat dalam bahasa
ka

Indonesia.
ep

(2) Dalam hal Kontrak Kerja Konstruksi dilakukan


ah

dengan pihak asing harus dibuat dalam bahasa


R

Indonesia dan bahasa Inggris.


es

(3) Dalam hal terjadi perselisihan dengan pihak asing


M

ng

sebagaimana dimaksud pada ayat (2) digunakan


on

Kontrak Kerja Konstruksi dalam bahasa Indonesia.


gu

Halaman 28 dari 110 Putusan Nomor 66/Pdt.G/2020/PN Btm


Halaman 28 dari 110 Putusan Nomor 66/Pdt.G/2020/PN Btm
d

Halaman 28 dari 110 Putusan Nomor 66/Pdt.G/2020/PN Btm


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 28
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
5.3.5. Bahwa berdasarkan keterangan Ahli dibawah sumpah

si
Dr. Miftahul Huda, SH, LLM yang disampaikan dalam
forum proses arbitrase sebagai berikut:

ne
ng
Untuk melakukan penafsiran terhadap Perjanjian
Subkontrak Jembatan Holtekamp, harus tunduk dan

do
gu sesuai dengan ketentuan-ketentuan dan persyaratan-
persyaratan yang secara jelas dan tegas diatur dalam
Pasal 1342 sampai dengan Pasal 1351 KUH Pedata,

In
A
yang secara prinsip menentukan sebagai berikut:
(1) Jika kata-kata atau frase (baca ketentuan-
ah

lik
ketentuan dan persyaratan-persyaratan) dalam
suatu perjanjian sudah jelas, tidak boleh ditafsirkan
am

ub
dengan menyimpang dari padanya (Pasal 1342
KUH Perdata);
(2) Jika kata-kata (baca ketentuan-ketentuan
ep
k

dan persyaratan-persyaratan) dalam suatu


ah

perjanjian dapat diberi berbagai penafsiran, maka


R

si
lebih baik diselidiki maksud para pihak yang
membuat perjanjian itu, dari pada kata-kata (baca

ne
ng

ketentuan-ketentuan dan persyaratan (Pasal 1343


KUH Perdata);

do
(3) Jika kata-kata (baca ketentuan-ketentuan
gu

dan persyaratan-persyaratan) dalam suatu


perjanjian dapat diberi dua arti, maka janji itu harus
In
A

dimengerti menurut arti yang memungkinkan janji


itu dilaksanakan (Pasal 1344 KUH Perdata);
ah

lik

(4) Jika kata-kata (baca ketentuan-ketentuan


dan persyaratan-persyaratan) dalam suatu
m

ub

perjanjian dapat diberi dua arti, maka harus dipilih


arti yang paling sesuai dengan sifat
ka

persetujuan/perjanjian (Pasal 1345 KUH Perdata);


ep

(5) Jika kata-kata (baca ketentuan-ketentuan


ah

dan persyaratan) dalam suatu perjanjian


R

mempunyai dua arti harus diterangkan menurut


es

kebiasaan di dalam negeri atau di tempat


M

ng

persetujuan dibuat (Pasal 1346 KUH Perdata);


on
gu

Halaman 29 dari 110 Putusan Nomor 66/Pdt.G/2020/PN Btm


Halaman 29 dari 110 Putusan Nomor 66/Pdt.G/2020/PN Btm
d

Halaman 29 dari 110 Putusan Nomor 66/Pdt.G/2020/PN Btm


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 29
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
(6) Syarat-syarat yang selalu diperjanjikan

si
menurut kebiasaan, harus dianggap telah termasuk
dalam perjanjian, walaupun tidak dengan tegas

ne
ng
dimasukkan dalam perjanjiannya (Pasal 1347 KUH
Perdata);

do
gu (7) Semua ketentuan-ketentuan dan
persyaratan-persyaratan dalam perjanjian harus
diartikan dalam hubungannya satu sama lain, dan

In
A
harus ditafsirkan dalam hubungannya dengan
seluruh persetujuan/perjanjian (Pasal 1348 KUH
ah

lik
Perdata);
(8) Dalam hal terdapat keragu-raguan, suatu
am

ub
persetujuan/perjanjian harus ditafsirkan atas
kerugian orang yang diminta diadakan perjanjian
dan atas keuntungan orang yang mengikatkan
ep
k

dirinya dalam perjanjian itu (Pasal 1349 KUH


ah

Perdata);
R

si
(9) Jika kata-kata (baca ketentuan-ketentuan
dan persyaratan-persyaratan) dalam suatu

ne
ng

perjanjian mempunyai pengertian luas,


persetujuan, perjanjian itu hanya meliputi hal-hal

do
yang nyata-nyata dimaksudkan kedua belah pihak
gu

sewaktu membuat persetujuan/perjanjian (Pasal


1350 KUH Perdata); dan
In
A

(10) Jika kata-kata (baca ketentuan-ketentuan


dan persyaratan-persyaratan) dalam suatu
ah

lik

perjanjian dinyatakan sebagai penjelasan


perikatan, maka penjelasan itu tidak dianggap
m

ub

mengurangi atau membatasi kekuatan ketentuan-


ketentuan dan persyaratan) dalam perjanjian
ka

menurut hukum (Pasal 1351 KUH Perdata).


ep

Dengan mendasarkan pada ketentuan-ketentuan dalam


ah

Pasal 1342 sampai dengan Pasal 1351 KUH Perdata


R

sebagaimana diuraikan tersebut di atas, dan dengan


es

mendasarkan pada ketentuan Pasal 1342 KUH Perdata,


M

ng

mengingat ketentuan-ketentuan dan persyaratan-


on

persyaratan dalam perjanjian yang dibuat dan


gu

Halaman 30 dari 110 Putusan Nomor 66/Pdt.G/2020/PN Btm


Halaman 30 dari 110 Putusan Nomor 66/Pdt.G/2020/PN Btm
d

Halaman 30 dari 110 Putusan Nomor 66/Pdt.G/2020/PN Btm


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 30
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
ditandatangani para pihak, yakni Perjanjian Subkontrak

si
Jembatan Holtekamp, telah tegas dan jelas, maka
secara yuridis perjanjian tersebut yang telah memenuhi

ne
ng
syarat-syarat subyektif dan obyektif sehingga telah
efektif dan tidak memerlukan penafsiran terhadap

do
gu perjanjian tersebut berikut setiap dan seluruh
lampirannya, jika ada.
Dalam konteks bahasa, bahasa yang wajib

In
A
dipergunakan dalam memeriksa dan mengadili sengketa
yang timbul dari Perjanjian Subkontrak Jembatan
ah

lik
Holtekamp adalah Bahasa Indonesia, dengan alasan-
alasan bahwa secara nyata para pihak yang membuat
am

ub
dan menandatangani Perjanjian Subkontrak Jembatan
Holtekamp adalah PT WBI dan PT FLTI yang notabene
keduanya merupakan subyek hukum Indonesia, (lihat
ep
k

ketentuan Pasal 5 ayat (2) UU No 25/2007 dan Pasal 1


ah

ayat (1) UU No 40/2007).


R

si
6. Bahwa dengan terkait dengan surat No: B-
011/P.ARB-BDS/IV/2019, tanggal 01 April 2019 yang

ne
ng

dimaksud oleh Pemohon Pembatalan/ Penggugat


dalam Permohonannya angka 18-20, hal 13-14, adalah

do
surat yang diterbitkan sebelum terbentuknya majelis
gu

arbitrase. Rangkaian proses selanjutnya yang


dilaksanakan oleh BADAPSKI adalah dengan
In
A

melakukan gelar pada hari Rabu, Tanggal 29 bulan


Mei tahun DUA RIBU SEMBILAN BELAS (29-05-
ah

lik

2019), Jam 15.00 WIB - sampai dengan Selesai,


bertempat di Ruang Sidang BADAPSKI, Kantor
m

ub

BADAPSKI Jl. Masjid II No. 1 Benhil, Jakarta Pusat,


sesuai dengan Berita Acara ekspose Penyelesaian
ka

Sengketa Arbitrase sesuai dengan registrasi Perkara


ep

Nomor: 809/II/P.ARB-BDS/2019 antara (PT. WAAGNER


ah

BIRO INDONESIA dan PT. FAGIOLI LIFTING &


R

TRANSPORTATION INDONESIA) dan disepakati untuk


es

pendalaman dengan cara melanjutkan proses sidang


M

ng

arbitrase agar semua dokumen dan argumentasi para


on
gu

Halaman 31 dari 110 Putusan Nomor 66/Pdt.G/2020/PN Btm


Halaman 31 dari 110 Putusan Nomor 66/Pdt.G/2020/PN Btm
d

Halaman 31 dari 110 Putusan Nomor 66/Pdt.G/2020/PN Btm


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 31
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
pihak dapat diuji secara obyektif melalui mekanisme

si
pembuktian para pihak.
Dengan demikian seluruh rangkaian forum arbitrase di

ne
ng
BADAPSKI diselenggarakan berdasarkan mekanisme
yang berlaku dalam UU No 30/1999 Tentang Arbitrase

do
gu dan Alternatif Penyelesaian Sengketa sehingga dalil-
dalil Pemohon Pembatalan/ Penggugat bahwa
BADAPSKI telah melanggar prinsip kesusilaan dan

In
A
kepentingan umum tidak benar adanya karenanya dalil
tersebut beralasan untuk ditolak.
ah

lik
Berdasarkan seluruh alasan-alasan tersebut di atas termasuk alasan-
am

ub
alasan lain yang diajukan oleh Pemohon Pembatalan/ Penggugat dengan ini
BADAPSKI dengan tegas menolak. Maka dengan ini BADAPSKI mohon agar
majelis hakim memeriksa, mengadili dan memberikan putusan sebagai
ep
k

berikut:
ah

si
DALAM EKSEPSI:
Menerima dan mengabulkan seluruh eksepsi Tergugat I/ Termohon I untuk

ne
ng

seluruhnya.

do
DALAM POKOK PERKARA:
gu

1. Menolak permohonan Pemohon Pembatalan/ Penggugat untuk


seluruhnya;
In
A

2. Menghukum Pemohon Pembatalan/ Penggugat untuk membayar


biaya perkara.
ah

lik

Menimbang, bahwa atas permohonan Pemohon tersebut, Termohon II


melalui Kuasa Hukumnya telah mengajukan Jawaban yang berisi uraian
m

ub

sebagai berikut :
DALAM EKSEPSI
ka

1. Bahwa Pengadilan Negeri secara absolut tidak memiliki kewenangan


ep

untuk mengadili perkara a quo, mengingat substansi dari Permohonan


ah

terutama halaman 3-10 adalah merupakan substansi dari sengketa


R

yang diperiksa oleh Majelis Arbiter.


es

2. Bahwa perlu untuk menjadi perhatian Majelis Hakim yang memeriksa


M

ng

perkara a quo, Pemohon dan Termohon II secara hukum terikat di


on

dalam Pasal 7.3 Perjanjian Subkontrak No: C31-0690/SC02/08/2017


gu

Halaman 32 dari 110 Putusan Nomor 66/Pdt.G/2020/PN Btm


Halaman 32 dari 110 Putusan Nomor 66/Pdt.G/2020/PN Btm
d

Halaman 32 dari 110 Putusan Nomor 66/Pdt.G/2020/PN Btm


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 32
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
(selanjutnya disebut “Perjanjian/Perjanjian Subkontrak”) yang di dalam

si
ketentuannya mencantumkan klausula arbitrase yang secara
menyebutkan sebagai berikut:

ne
ng
“7.3 Arbitrase dapat dilakukan sebelum, pada saat atau sesudah
pelaksanaan Pekerjaan atau bagiannya sesuai Subkontrak Proses

do
gu Arbitrase akan dilakukan melalui BADAPSKI (Badan Arbitrasi Dan
Alternatif Penyelesaian Sengketa Konstruksi Indonesia).”
3. Bahwa oleh karena itu, demi hukum Pengadilan Negeri sama sekali

In
A
tidak memiliki kewenangan untuk memeriksa dan mengadili Perkara a
quo, terlebih lagi Putusan Arbitrase (yang sudah didaftarkan di
ah

lik
Pengadilan Negeri) mempunyai sifat final dan mengikat yang artinya
sudah tidak dapat membuka upaya hukum apapun, hal-hal tersebut
am

ub
diatur dengan tegas dalam UU No. 30 Tahun 1999 tentang Arbitrase
dan Alternatif Penyelesaian Sengketa (selanjutnya disebut “UU
Arbitrase”) yang berbunyi sebagai berikut:
ep
k

Pasal 3
ah

“Pengadilan Negeri tidak berwenang untuk mengadili sengketa para


R

si
pihak yang telah terikat dalam perjanjian arbitrase.”
Pasal 11

ne
ng

“(1) Adanya suatu perjanjian arbitrase tertulis meniadakan hak para


pihak untuk mengajukan penyelesaian sengketa atau beda pendapat

do
yang termuat dalam perjanjiannya ke Pengadilan Negeri.
gu

(2) Pengadilan Negeri wajib menolak dan tidak akan campur tangan di
dalam suatu penyelesaian sengketa yang telah ditetapkan melalui
In
A

arbitase, kecuali dalam hal-hal tertentu yang ditetapkan dalam Undang-


undang ini.”
ah

lik

Pasal 60
“Putusan arbitrase bersifat final dan mempunyai kekuatan hukum tetap
m

ub

dan mengikat para pihak”.


Penjelasan Pasal 60
ka

“Putusan arbitrase merupakan putusan final dan dengan demikian tidak


ep

dapat diajukan banding, kasasi atau peninjauan kembali.”


ah

4. Bahwa selain itu, jika diperhatikan dalil-dalil Pemohon seperti:


R

- Perundingan-perundingan pra Perjanjian Subkontrak


es

(diantaranya dalil angka 1-10, hal 3-7);


M

ng

- Klausula arbitrase dalam Perjanjian Subkontrak (diantaranya


on

dalil angka 10-13, hal 6-9);


gu

Halaman 33 dari 110 Putusan Nomor 66/Pdt.G/2020/PN Btm


Halaman 33 dari 110 Putusan Nomor 66/Pdt.G/2020/PN Btm
d

Halaman 33 dari 110 Putusan Nomor 66/Pdt.G/2020/PN Btm


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 33
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- Besaran denda karena keterlambatan menyelesaikan

si
pekerjaan (diantaranya dalil angka 5 dan angka 10-11, hal 4, 6-7);
- Notulen rapat antara Pemohon dengan Termohon II

ne
ng
(diantaranya dalil angka 14-15, hal 9-10);
- Adanya perbedaan bahasa dalam perjanjian (diantaranya dalil

do
gu angka 3 dan angka 5-8, hal 3-6); dan seterusnya
Bahwa permasalahan-permasalahan tersebut adalah pokok
permasalahan yang menjadi bahan pemeriksaan dalam persidangan

In
A
arbitrase dan kepada Pemohon sudah diberikan hak yang cukup untuk
membahas, mengajukan keberatan maupun membela diri, namun
ah

lik
Pemohon telah dengan sukarela menyatakan untuk tidak hadir dalam
pemeriksaan sengketa, selain itu bahkan sekalipun sengketa a quo
am

ub
telah memenuhi syarat untuk diperiksa dan diputus oleh arbiter tunggal
namun pemeriksaan sengketa tetap dilaksanakan oleh Majelis Arbiter
agar tetap objektif.
ep
k

Bahwa dengan demikian, karena segala pokok sengketa sudah


ah

dipertimbangkan oleh Majelis Arbitrase dalam Putusan Arbitrase maka


R

si
pokok sengketa dan pertimbangan dalam putusan arbitrase a quo tidak
boleh lagi diperiksa oleh Pengadilan Negeri sebagaimana ketentuan

ne
ng

Pasal 62 ayat (4) UU Arbitrase yang berbunyi:


“Ketua Pengadilan Negeri tidak memeriksa alasan atau pertimbangan

do
dari putusan arbitrase.”
gu

5. Bahwa berdasarkan hal-hal yang telah Termohon II uraikan di atas,


maka secara sederhana telah terbukti bahwa Pengadilan Negeri tidak
In
A

berwenang secara absolut untuk memeriksa, mengadili dan


memutuskan perkara a quo.
ah

lik

II. PENGADILAN NEGERI BATAM TIDAK MEMPUNYAI KEWENANGAN


RELATIF MEMERIKSA PERMOHONAN A QUO.
m

ub

6. Bahwa pengajuan permohonan pembatalan sesuai Pasal 72 ayat (1)


UU Arbitrase diatur sbb:
ka

“Permohonan pembatalan putusan arbitrase harus diajukan kepada


ep

Ketua Pengadilan Negeri.”


ah

Lalu, pengertian “Pengadilan Negeri” yang dimaksud Pasal 1 angka 4


R

UU Arbitrase adalah sbb:


es

“Pengadilan Negeri adalah Pengadilan Negeri yang daerah hukumnya


M

ng

meliputi tempat tinggal Termohon”.


on
gu

Halaman 34 dari 110 Putusan Nomor 66/Pdt.G/2020/PN Btm


Halaman 34 dari 110 Putusan Nomor 66/Pdt.G/2020/PN Btm
d

Halaman 34 dari 110 Putusan Nomor 66/Pdt.G/2020/PN Btm


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 34
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
7. Bahwa menurut MA RI sebagaimana ditentukan dalam Pedoman

si
Pelaksanaan Tugas dan Administrasi Pengadilan dalam Empat
Lingkungan Peradilan Buku II Edisi 2007 hal 178, huruf C, angka 2

ne
ng
yang secara eksplisit mengatur sbb:
“Permohonan pembatalan putusan arbitrase nasional harus diajukan

do
gu secara tertulis dalam waktu paling lama 30 hari terhitung sejak hari
penyerahan dan pendaftaran putusan arbitrase tersebut kepada
Panitera Pengadilan Negeri, permohonan di maksud diajukan kepada

In
A
Ketua Pengadilan Negeri tempat domisili Termohon”
Dari pengertian tersebut maka jelas, Termohon yang dimaksud adalah
ah

lik
Termohon dalam proses pembatalan putusan sebab proses arbitrase
masih mengadopsi prinsip gugatan actor sequitur forum rei yang
am

ub
memperhatikan ketentuan Pasal 118 HIR sebab bentuk sesungguhnya
dari proses pembatalan putusan arbitrase bukanlah permohonan
melainkan gugatan sebagaimana ditentukan juga dalam Buku II
ep
k

Mahkamah Agung, pada bagian Perdata Khusus, Edisi 2007 hal 178,
ah

Bagian VI, huruf C, angka 3 mengatur juga secara lebih jauh sebagai
R

si
berikut:
"Permohonan pembatalan putusan arbitrase harus diajukan dalam

ne
ng

bentuk gugatan (bukan voluntair) dan disidangkan oleh Majelis Hakim.”


8. Dengan demikian maka karena permohonan/gugatan pembatalan

do
putusan arbitrase diajukan dalam bentuk "gugatan" perdata, maka
gu

ketentuan-ketentuan umum mengenai gugatan perdata secara logika


hukum berlaku; Prinsip umum dalam mengajukan suatu gugatan adalah
In
A

dilihat dalam Pasal 118 HIR dimana Penggugat wajib mengajukan


gugatan di tempat diam Tergugat dalam hal ini Termohon I atau
ah

lik

Termohon II (opsional) baik itu di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat atau


Pengadilan Negeri Jakarta Selatan dan bukan di Pengadilan Negeri
m

ub

Batam, bandingkan Yurisprudensi tetap Putusan MA RI No: 567


B/Pdt.Sus-Arbt/2013, tanggal 23 Juli 2014 hal. 42 mengandung kaidah
ka

hukum sbb:
ep

- “Bahwa Pasal 1 ayat 4 Undang Undang Nomor 30 Tahun 1999


ah

menentukan bahwa “Pengadilan Negeri adalah Pengadilan Negeri


R

yang dalam daerah hukumnya meliputi tempat tinggal Termohon”;


es

- Bahwa dari ketentuan Pasal 72 ayat 1 Jo. Pasal 1 ayat 4 dari


M

ng

Undang-Undang Nomor 30 Tahun 1999 maka Pengadilan Negeri


on

yang berwenang untuk memeriksa dan mengadili permohonan


gu

Halaman 35 dari 110 Putusan Nomor 66/Pdt.G/2020/PN Btm


Halaman 35 dari 110 Putusan Nomor 66/Pdt.G/2020/PN Btm
d

Halaman 35 dari 110 Putusan Nomor 66/Pdt.G/2020/PN Btm


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 35
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
pembatalan putusan Arbitrase adalah Pengadilan Negeri yang

si
didalam daerah hukumnya Termohon Pembatalan bertempat
tinggal, yang dalam perkara a quo adalah Pengadilan Negeri

ne
ng
Jakarta Utara dimana Termohon PT.Pembangunan Jaya Ancol Tbk,
bertempat tinggal yaitu di Jalan Pasir Putih Raya Blok E 5 Taman

do
gu Impian Jaya Ancol;”
9. Sejalan dengan pendapat V. Harlen Sinaga, S.H., M.H. dalam bukunya
berjudul “Memahami Arbitrase Dengan Praktik BANI dan Pembatalan

In
A
Putusan Arbitrase”, tahun 2018 pada hal. 205 dikutip sbb:
“Maka, yang mengajukan permohonan pembatalan bukti ke pembatalan
ah

lik
bukti ke Lembaga arbitrase ialah Pemohon atau Termohon arbitrase ke
domisili hukum Termohon pembatalan arbitase dengan memperhatikan
am

ub
pasal 118 HIR.”
10. Berdasarkan ketentuan-ketentuan dan pendapat hukum tersebut di atas
maka terbukti bahwa Permohonan a quo demi hukum harusnya
ep
k

diajukan di pengadilan negeri yang menaungi domisili hukum Termohon


ah

pembatalan arbitase in casu Termohon I aatau Termohon II, sehingga


R

si
dengan demikian Pengadilan Negeri Batam harus menyatakan dirinya
tidak berwenang secara relatif memeriksa Permohonan a quo dan

ne
ng

selanjutnya menyatakan Permohonan tidak dapat diterima.


III. PERMOHONAN PEMOHON MENYIMPANGI HUKUM ACARA PADA

do
PERADILAN UMUM
gu

11. Bahwa Permohonan Pemohon telah keliru dan menyimpangi hukum


acara di lingkungan peradilan umum, karena perkara a quo diajukan
In
A

Pemohon dalam bentuk “Permohonan” bukan dengan “Gugatan”.


12. Bahwa dengan Pemohon mengajukan Permohonan maka jelas
ah

lik

bertentangan dengan ketentuan yang diamanatkan oleh Mahkamah


Agung di dalam Pedoman Pelaksanaan Tugas dan Administrasi
m

ub

Pengadilan dalam Empat Lingkungan Peradilan Buku II Edisi 2007 hal


178, huruf C, angka 3, yang dikutip tersebut di atas yang mengatur
ka

bahwa perkara pembatalan putusan arbitrase harus diajukan dalam


ep

bentuk gugatan serta disidangkan oleh Majelis Hakim dan penyebutan


ah

yang digunakan oleh Pemohon juga keliru, sebab seharusnya


R

Pemohon bertindak sebagai Penggugat dan Termohon I serta


es

Termohon II seharusnya disebut sebagai Tergugat I dan Tergugat II.


M

ng

Bahwa karena permohonan a quo seharusnya diajukan dalam bentuk


on

gugatan maka mengacu pada asas actor sequitor forum rei, ketentuan
gu

Halaman 36 dari 110 Putusan Nomor 66/Pdt.G/2020/PN Btm


Halaman 36 dari 110 Putusan Nomor 66/Pdt.G/2020/PN Btm
d

Halaman 36 dari 110 Putusan Nomor 66/Pdt.G/2020/PN Btm


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 36
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
HIR/RBg dan juga Pedoman Pelaksanaan Tugas dan Administrasi

si
Pengadilan dalam Empat Lingkungan Peradilan Buku II Edisi 2007, Hal.
50, huruf D angka 1 telah menentukan bahwa yang berhak memeriksa

ne
ng
gugatan tersebut adalah pengadilan sesuai dengan ketentuan yang
dikutip sbb:

do
gu “1. Sesuai ketentuan Pasal 118 HIR/Pasal 142 RBg, Pengadilan Negeri
berwenang memeriksa gugatan yang daerah hukumnya, meliputi:
b. Tempat tinggal salah satu tergugat, jika terdapat lebih dari satu

In
A
tergugat, yang tempat tinggalnya tidak berada dalam dalam satu
daerah hukum Pengadilan Negeri menurut pilihan Penggugat.
ah

lik
13. Bahwa karena permohonan Pemohon a quo diajukan dalam bentuk
“Permohonan” (voluntair) dan bukan dalam bentuk “Gugatan” sehingga
am

ub
tidak memenuhi ketentuan hukum acara yang disyaratkan dalam
Pedoman MA RI tersebut di atas, sehingga sepatutnya Permohonan a
quo dinyatakan tidak dapat diterima.
ep
k

IV. PERMOHONAN HARUS DITOLAK ATAU SETIDAKNYA DINYATAKAN


ah

TIDAK DAPAT DITERIMA KARENA PEMOHON TIDAK MEMPUNYAI


R

si
LEGAL STANDING DAN TIDAK BERITIKAD BAIK DALAM
MENGAJUKAN PERMOHONAN

ne
ng

14. Bahwa Pemohon mendalilkan dasar hukum Permohonan adalah


sesuai dengan ketentuan Pasal 70 UU Arbitrase (yang mengatur secara

do
terbatas/limitative) yang berbunyi:
gu

“Terhadap putusan arbitrase para pihak dapat mengajukan permohonan


pembatalan apabila putusan tersebut diduga mengandung unsur-unsur
In
A

sebagai berikut:
a. surat atau dokumen yang diajukan dalam pemeriksaan, setelah
ah

lik

putusan dijatuhkan, diakui palsu atau dinyatakan palsu;


b. setelah putusan diambil ditemukan dokumen yang bersifat
m

ub

menentukan, yang disembunyikan oleh pihak lawan ; atau


c. putusan diambil dari hasil tipu muslihat yang dilakukan oleh salah
ka

satu pihak dalam pemeriksaan sengketa.”


ep

Bahwa dari bunyi ketentuan tersebut jika diteliti terdapat kondisi tertentu
ah

yang disyaratkan secara sangat terbatas yaitu permohonan pembatalan


R

dapat diajukan bila putusan mengandung unsur; bukti surat dalam yang
es

diajukan dalam persidangan dinyatakan palsu, dan adanya tipu


M

ng

muslihat yang dilakukan dalam pemeriksaan sengketa, singkatnya hal-


on
gu

Halaman 37 dari 110 Putusan Nomor 66/Pdt.G/2020/PN Btm


Halaman 37 dari 110 Putusan Nomor 66/Pdt.G/2020/PN Btm
d

Halaman 37 dari 110 Putusan Nomor 66/Pdt.G/2020/PN Btm


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 37
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
hal tersebut adalah kondisi yang terdapat dalam pemeriksaan sengketa

si
/ persidangan arbitrase.
15. Bahwa untuk dapat mengetahui “surat/dokumen” dan “tipu muslihat”

ne
ng
apa yang terjadi dalam persidangan/pemeriksaan sengketa, syarat
yang terutama adalah Pemohon harus masuk menjadi pihak dalam

do
gu pemeriksaan perkara di persidangan arbitrase agar dapat
menggunakan hak-haknya untuk membuktikan hal-hal tipu muslihat
tersebut, faktanya, walau Pemohon telah dipanggil untuk hadir dalam

In
A
sidang arbitrase a quo (telah diberi untuk membantah dalil dan bukti
Termohon II), namun Pemohon tidak pernah hadir dalam persidangan
ah

lik
dan bahkan Pemohon dalam dalil Permohonan dalil angka 16, 17, dan
20 pada hal. 10-14 dengan tegas dan berulang kali mengakui telah
am

ub
menolak (tidak menggunakan hak) dalam persidangan arbitrase,
sebagaimana dikutip sbb:
 Dalil angka 16;“Majelis Hakim Yang Mulia, Pemohon semakin
ep
k

yakin untuk menolak proses arbitrase Badapksi oleh Termohon


ah

I…” dst
R

si
 Dalil angka 17; “…Pemohon lewat surat kuasa hukumnya Ref.No.
160/SHT/III/l9 tanggal 22 Maret 2019 (Vide. Bukti P-8)

ne
ng

menegaskan kembali penolakan Pemohon untuk mengakui


yurisdiksi Termohon I untuk melaksanakan proses arbitrase.”

do
 Dalil angka 20; “Setelah menerima surat panggilan sidang
gu

tersebut, Kuasa Hukum Pemohon kembali mengirimkan surat


Ref.No:264/SHT/VI/19 tanggal 17 Juni 2019 yang intinya menolak
In
A

keras adanya proses arbitrase…” dst


16. Pengakuan-pengakuan Pemohon tersebut sepatutnya dinilai sebagai
ah

lik

suatu bukti yang sempurna sebagaimana ketentuan Pasal 1925 Kitab


Undang-Undang Hukum Perdata (“KUH Perdata”) yang
m

ub

berbunyi;“Pengakuan yang dilakukan di muka Hakim memberikan suatu


bukti yang sempurna …” dst.
ka

17. Bahwa penolakan Pemohon untuk menggunakan hak untuk


ep

mempertahankan hak-haknya dalam suatu forum penyelesaian


ah

sengketa (sekalipun secara patut sudah diberikan kesempatan oleh


R

Termohon I) tidak termasuk alasan untuk mengajukan pembatalan


es

putusan arbitrase eks Pasal 70 UU Arbitrase sebab syarat permohonan


M

ng

pembatalan tersebut diatur secara limitatif.


on
gu

Halaman 38 dari 110 Putusan Nomor 66/Pdt.G/2020/PN Btm


Halaman 38 dari 110 Putusan Nomor 66/Pdt.G/2020/PN Btm
d

Halaman 38 dari 110 Putusan Nomor 66/Pdt.G/2020/PN Btm


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 38
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
18. Bahwa lebih lanjut terkait “tipu muslihat” yang didalilkan oleh Pemohon

si
sementara Pemohon menolak mengikuti proses arbitrase, maka jika
mengacu pada ketentuan Pasal 27 UU Arbitrase mengatur bahwa,

ne
ng
“Semua pemeriksaan sengketa oleh arbiter atau majelis arbitrase
dilakukan secara tertutup” maka bagaimana mungkin Pemohon dapat

do
gu mengetahui apalagi membuktikan:
a. dokumen mana/apa yang mengandung kepalsuan?
Bahwa Pasal 70 UU Arbitrase mengatur bahwa objek yang menjadi

In
A
dasar permohonan pembatalan adalah terbatas hanya pada surat /
dokumen, faktanya Pemohon tidak menyebut secara eksplisit surat
ah

lik
nomor berapa, tanggal berapa, dan perihal apa yang mengandung
kepalsuan/tipu muslihat. Satu-satunya bukti yang disinggung
am

ub
Pemohon hanyalah surat No. B-011/P.ARB-BDS/IV/2019 tanggal 01
April 2019, dan surat itupun tidak didalilkan sebagai surat yang
mengandung kepalsuan, tetapi didalikan sebagai surat yang
ep
k

bertentangan dengan kesusilaan/ketertiban umum sebagaimana


ah

dalilnya angka 16-21, hal 10-15 yang sebahagian dikutip sbb:


R

si
“TERMOHON I SENDIRI LEWAT SURAT NOMOR B-011/P.ARB-
BDS/IV/2019 TERTANGGAL 1 APRIL 2019 … ADALAH

ne
ng

BERTENTANGAN DENGAN KESUSILAAN DAN KETERTIBAN


UMUM ”

do
Selanjutnya dalil Pemohon angka 16 hal 10 menyebut:
gu

“16. Majelis Hakim Yang Mulia, Pemohon semakin yakin untuk


menolak proses arbitrase Badapksi oleh Termohon I, karena dalam
In
A

suratnya Nomor: B-009/P.ARB- BDS/III/2019 tanggal 5 Maret 2019


(Vide, Bukti P-7), Termohon I jelas menunjukkan KEBERPIHAKAN
ah

lik

yang sangat nyata…”dst


Dalil Pemohon angka 16 butir (ii) yang dikutip sbb:
m

ub

(ii) Point 4 Surat Termohon I menunjukkan bahwa Termohon I


sebagai suatu Lembaga arbitrase tidak mengikuti perkembangan
ka

hukum arbitrase…” dst


ep

Bahwa dibantah dalil tersebut karena tidak jelas karena berubah-


ah

ubah/tidak konsisten, sebab Pemohon tidak dapat


R

mengkualifikasikan sebenarnya surat No. B-011/P.ARB-BDS/IV/2019


es

tanggal 01 April 2019 adalah surat yang dikualifikasi “bertentangan


M

ng

dengan kesusilaan dan ketertiban umum” atau sebagai bentuk


on
gu

Halaman 39 dari 110 Putusan Nomor 66/Pdt.G/2020/PN Btm


Halaman 39 dari 110 Putusan Nomor 66/Pdt.G/2020/PN Btm
d

Halaman 39 dari 110 Putusan Nomor 66/Pdt.G/2020/PN Btm


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 39
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
“keberpihakan” atau menunjukkan bahwa Termohon I “tidak

si
mengikuti perkembangan hukum arbitrase”?
Dari dalil-dalil yang tidak konsisten tersebut, maka Pemohon terbukti

ne
ng
tidak mampu menunjukkan ketertiban umum atau kesusilaan mana
yang dilanggar dengan terbitnya surat No. B-011/P.ARB-

do
gu BDS/IV/2019 tanggal 01 April 2019.
Bahwa bantahan dalil Pemohon angka 16-21, hal 10-15 tersebut di
atas juga lebih rinci akan dijelaskan lebih lanjut pada bagian pokok

In
A
perkara yang menjadi satu kesatuan dengan bagian eksepsi ini.
b. tipu muslihat apa yang terjadi dalam pemeriksaan sengketa?
ah

lik
Jika Pemohon mendalilkan bahwa sejak awal Perjanjian Subkontrak
telah direncanakan dibuat dengan tipu muslihat maka Pemohon
am

ub
seharus tidak melaksanakan pekerjaan proyek yang diperjanjikan,
namun faktanya bukan hanya Pemohon melaksanakan proyek
(walau terlambat) namun Pemohon telah mengakui keterlambatan
ep
k

proyek sebagaimana surat JOB NO: 17/71/67/1021 LT004/18


ah

tanggal 14 Maret 2018 dan bahkan untuk membuat kesepakatan lain


R

si
untuk menyelesaikan permasalahan keterlambatan tersebut melalui
arbitrase BADAPSKI sebagaimana Notulen Rapat tanggal 16

ne
ng

Agustus 2018 (selanjutnya disingkat “Notulen Pertama”) dan Notulen


Rapat tanggal 21 September 2018 (selanjutnya disingkat “Notulen

do
Kedua”)
gu

Bahwa karena Pemohon tidak mampu membuktikan dengan spesifik


surat mana (nomor, tanggal, dan perihal) yang diajukan dalam
In
A

pemeriksaan yang mengandung / diakui palsu maka Permohonan


kabur dan seharusnya dinyatakan tidak dapat diterima.
ah

lik

19. Bahwa setiap pihak yang sudah dipanggil dan diberitahukan adanya
sengketa di arbitrase wajib untuk hadir bahkan jika tidak hadir, maka
m

ub

undang-undang memberi kewenangan kepada arbiter untuk mengadili


sengketa dengan arbiter tunggal atau mengadili sengketa tanpa
ka

kehadiran Termohon, dengan kata lain, undang-undang telah


ep

mengatur bahwa sengketa tidak dapat serta merta berhenti tanpa


ah

penyelesaian, sejalan dengan prinsip dalam hukum acara perdata di


R

pengadilan negeri dimana pengadilan tidak berwenang untuk menolak


es

pendaftaran setiap gugatan, dan penolakan terhadap


M

ng

gugatan/permohonan harus diputuskan oleh majelis hakim dan bukan


on

oleh ketua pengadilan negeri atau kepaniteraan pengadilan.


gu

Halaman 40 dari 110 Putusan Nomor 66/Pdt.G/2020/PN Btm


Halaman 40 dari 110 Putusan Nomor 66/Pdt.G/2020/PN Btm
d

Halaman 40 dari 110 Putusan Nomor 66/Pdt.G/2020/PN Btm


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 40
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Jika memang Pemohon mengingkari penyelesaian sengketa melalui

si
arbitrase karena BADAPSKI tidak berwenang memeriksa sengketa,
lantas lembaga mana yang berhak memeriksa sengketa a quo? Jika

ne
ng
Pemohon menilai bahwa yang berwenang menilai sengketa adalah
lembaga arbitrase Singapura, faktanya sejak awal sengketa Pemohon

do
gu tidak pernah menggugat Termohon II di Singapura atau di pengadilan
negeri manapun.
Bahkan sejak Pemohon mengetahui bahwa proses arbitrase

In
A
BADAPSKI sedang berlangsung sekalipun, Pemohon malah
menyurati ke berbagai instansi pemerintahan/swasta yang tidak terkait
ah

lik
dengan menyebarkan pokok sengketa yang sedang diperiksa secara
rahasia menurut UU Arbitrase, sebagaimana surat Pemohon sbb:
am

ub
 No. 02-146/MA/PSP/WBI/Legal&Risk/IX/2019, tanggal 20
September 2019 kepada Ketua Mahkamah Agung RI RI yang
ditembuskan kepada Kementerian Pekerjaan Umum dan
ep
k

Perumahan Rakyat, Gubernur Papua, Ketua Pengadilan Negeri


ah

Batam, dan BADAPSKI.


R

si
Bahkan sekalipun telah diperingatkan bahwa tindakannya
tersebut menyalahi ketentuan arbitrase dengan surat dari

ne
ng

Termohon II yaitu:
 No. 183/PSP/X/2019, tanggal 03 Oktober 2019 kepada Ketua

do
Mahkamah Agung RI,
gu

 No. 138/PSP/VII/2019, tanggal 29 Juli 2019 kepada Pemohon,


 No. 139/PSP/VII/2019, tanggal 29 Juli 2019 kepada Ketua
In
A

Mahkamah Agung RI.


Tetapi Pemohon tetap mengulangi perbuatannya dengan mengirim
ah

lik

surat No. 03-233/MA/PSP/WBI/Legal&Risk/X/2019, tanggal 04


Oktober 2019 ditujukan kepada Ketua Mahkamah Agung RI yang
m

ub

ditembuskan kepada Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan


Rakyat, Gubernur Papua, Ketua Pengadilan Negeri Batam, dan
ka

BADAPSKI.
ep

Berdasarkan bukti-bukti tersebut, maka justru Pemohon lah yang


ah

terbukti mempunyai bentuk itikad tidak baik karena tidak selain tidak
R

menghormati proses arbitrase yang didasarkan pada kesepakatan


es

juga telah membuka pokok sengketa yang bersifat tertutup eks Pasal
M

ng

27 UU Arbitrase.
on
gu

Halaman 41 dari 110 Putusan Nomor 66/Pdt.G/2020/PN Btm


Halaman 41 dari 110 Putusan Nomor 66/Pdt.G/2020/PN Btm
d

Halaman 41 dari 110 Putusan Nomor 66/Pdt.G/2020/PN Btm


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 41
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
20. Dengan demikian, jika saat ini Pemohon justru mengajukan

si
Permohonan Pembatalan terhadap hal-hal yang tidak
dialami/diketahui pasti oleh Pemohon dalam persidangan arbitrase

ne
ng
(hanya asumsi), maka Permohonan Pemohon harus ditolak karena
Pemohon selain telah beritikad tidak baik Pemohon juga tidak

do
gu mempuyai legal standing karena sudah dengan tegas menyatakan
untuk tidak menggunakan hak keperdataannya dalam menyelesaikan
sengketa dengan Termohon II.

In
A
V. PERMOHONAN PEMBATALAN PUTUSAN ARBITRASE PREMATUR.
21. Bahwa Permohonan a quo merupakan Permohonan yang prematur
ah

lik
dan belum saatnya untuk diajukan, sebab “tipu muslihat dan
pemalsuan” yang menjadi dalil Pemohon tidak pernah disertai dengan
am

ub
bukti adanya suatu putusan yang berkekuatan hukum tetap, sehingga
tidak dapat dijadikan dasar pertimbangan bagi Majelis Hakim yang
terhormat untuk mengabulkan atau menolak permohonan a quo;
ep
k

22. Bahwa frasa “tipu muslihat” dan “pemalsuan” sendiri merupakan frasa
ah

dari hukum pidana yang mempunyai unsur-unsur perbuatan dan tidak


R

si
dapat dianggap terbukti hanya asumsi semata, sehingga harus
terlebih dahulu diadakan pemeriksaan oleh Pengadilan Pidana untuk

ne
ng

membuktikan apakah telah terjadi tindakan tipu muslihat sebagaimana


ketentuan Pasal 378 Kitab Undang Undang Hukum Pidana (“KUHP”)

do
dan pemalsuan sebagaimana ketentuan Pasal 263 KUHP.
gu

23. Pembuktian tersebut menjadi penting dan sejalan juga dengan apa
yang telah diharuskan dalam ketentuan Pasal 1328 KUH Perdata
In
A

yang mengatur bahwa “Penipuan tidak dipersangkakan tetapi harus


dibuktikan”, dan baik ketentuan Pasal 378 KUHP, Pasal 263 KUHP
ah

lik

dan Pasal 1328 KUH Perdata bukan bagian dari uji materi Putusan
MK a quo dan tidak termasuk bagian yang dipertimbangkan
m

ub

karenanya ketentuan tersebut masih berlaku hingga saat ini, sehingga


menjadi cukup alasan bagi Majelis Hakim a quo untuk lebih dahulu
ka

membebankan Pemohon agar membuktikan benar adanya tipu


ep

muslihat dan pemalsuan tersebut, sebab setiap tuduhan atau dalil


ah

adanya bukti tertulis palsu harus dibuktikan dengan putusan perkara


R

pidana berkekuatan hukum tetap, jika setiap tuduhan ada penggunaan


es

bukti surat/dokumen palsu diterima maka hal ini dapat dengan mudah
M

ng

disalahgunakan oleh pihak yang tidak puas terhadap putusan


on

arbitrase, padahal penggunaan forum arbitrase merupakan


gu

Halaman 42 dari 110 Putusan Nomor 66/Pdt.G/2020/PN Btm


Halaman 42 dari 110 Putusan Nomor 66/Pdt.G/2020/PN Btm
d

Halaman 42 dari 110 Putusan Nomor 66/Pdt.G/2020/PN Btm


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 42
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
kesepakatan para pihak sendiri (in casu Pemohon dan Termohon II)

si
dan berlaku sebagai hukum tertinggi berdasarkan asas pacta sunt
servanda eks Pasal 1338 KUH Perdata yang berbunyi:

ne
ng
“Semua perjanjian yang dibuat secara sah berlaku sebagai undang-
undang bagi mereka yang membuatnya. Suatu perjanjian tidak dapat

do
gu ditarik kembali selain dengan sepakat kedua belah pihak, atau karena
alasan-alasan yang oleh undang-undang dinyatakan cukup untuk itu.
24. Bahwa lebih-lebih terhadap alasan Permohonan Pembatalan pada

In
A
butir 5 secara kumulatif (jika tidak terbukti salah satu unsur, maka
seluruhnya harus dianggap tidak terbukti) telah didasarkan kepada
ah

lik
tuduhan adanya unsur pemalsuan, tipu muslihat dan penyembunyian
fakta atau dokumen, bertentangan dengan Pasal 70 UU Arbitrase
am

ub
yang normatif, limitatif dimaksudkan salah satu dari ketiga unsur,
sebab dengan sekaligus menuduh bahwa Termohon II telah
memenuhi ketiga unsur pembatalan tersebut, maka kepada Pemohon
ep
k

harus dibebankan juga sekaligus pembuktian terhadap adanya unsur


ah

pemalsuan, tipu muslihat dan unsur penyembunyian fakta atau


R

si
dokumen, pembuktian mana harus dibuktikan secara pidana terlebih
dahulu untuk kemudian dapat dijadikan bukti yang sempurna dalam

ne
ng

perkara perdata, bandingkan dengan Yurisprudensi tetap putusan


MARI No. 199 K/Sip/1973 tanggal 27 November 1975 yang dikutip

do
dari Rangkuman Yurisprudensi Mahkamah Agung Indonesia II, Hukum
gu

Perdata dan Acara Perdata, hal. 215, mempunyai kaidah hukum:


“Suatu putusan hakim pidana mempunyai kekuatan bukti yang
In
A

sempurna dalam perkara perdata.”


25. Bahwa dengan demikian, semua alasan tersebut di atas merupakan
ah

lik

perbuatan pidana dan harus dibuktikan dengan putusan Pengadilan


Pidana yang sudah mempunyai kekuatan hukum tetap yang telah
m

ub

diatur dalam Pasal 1328 KUH Perdata alinea kedua yang berbunyi:
“Penipuan tidak dipersangkakan tetapi harus dibuktikan.”
ka

Bahwa putusan MK RI No: 15/PUU-XII/2014 pada amarnya berbunyi:


ep
ah

Mengadili,
R

Menyatakan:
es

1. Mengabulkan permohonan para Pemohon untuk seluruhnya;


M

ng

1.1. Penjelasan Pasal 70 Undang-Undang Nomor 30 Tahun 1999


on

tentang Arbitrase dan Alternatif Penyelesaian Sengketa


gu

Halaman 43 dari 110 Putusan Nomor 66/Pdt.G/2020/PN Btm


Halaman 43 dari 110 Putusan Nomor 66/Pdt.G/2020/PN Btm
d

Halaman 43 dari 110 Putusan Nomor 66/Pdt.G/2020/PN Btm


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 43
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor

si
138, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
3872) bertentangan dengan Undang-Undang Dasar Negara

ne
ng
Republik Indonesia Tahun 1945;
1.2. Penjelasan Pasal 70 Undang-Undang Nomor 30 Tahun 1999

do
gu tentang Arbitrase dan Alternatif Penyelesaian Sengketa
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor
138, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor

In
A
3872) tidak mempunyai kekuatan hukum mengikat;
2. Memerintahkan pemuatan putusan ini dalam Berita Negara
ah

lik
Republik Indonesia sebagaimana mestinya.
26. Bahwa Pemohon telah menggunakan batang tubuh dari ketentuan
am

ub
Pasal 70 UU Arbitrase tetapi Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor
15/PUU-XII/2014, tanggal 11 November 2014 (“Putusan MK 15”) hanya
membatalkan penjelasan Pasal 70 UU Arbitrase, namun hukum tidak
ep
k

boleh memberikan “kemudahan” bagi seseorang menuduh orang


ah

lainnya secara sewenang-wenang atau sembarangan melakukan tipu


R

si
muslihat tanpa adanya pembuktian yang adil dan berdasar hukum.
Terlebih lagi Putusan Mahkamah Konstitusi a quo hanya membatalkan

ne
ng

Penjelasan Pasal 70 UU Arbitrase, tetapi bukan Ketentuan batang


tubuh Pasal 70 UU Arbitrase, sehingga batang tubuh Pasal 70 UU

do
Arbitrase masih tetap berlaku walau tanpa penjelasan, dan karenanya
gu

badan peradilan masih dapat menggunakan pengertian pemalsuan dan


tipu muslihat mengacu pada ketentuan Pasal 1328 KUH Perdata dan
In
A

ketentuan KUHP yang dikutip di atas.


27. Bahwa berdasarkan hal-hal tersebut di atas, maka sepatutnya
ah

lik

Permohonan a quo dinyatakan tidak dapat diterima.


VI. PERMOHONAN KABUR/TIDAK JELAS (Obscuur Libel)
m

ub

A. Pemohon Tidak Menjelaskan Kedudukan Hukum Termohon I


28. Bahwa Permohonan Pemohon kabur / tidak jelas karena tidak
ka

mencantumkan dengan jelas siapa sebenarnya pihak yang menjadi


ep

Termohon I, apakah Termohon I yang dimaksud Pemohon adalah


ah

lembaga arbitrase ataukah Majelis Arbitrase yang menjatuhkan Putusan


R

Arbitrase?
es

29. Jika Pemohon menarik Termohon I dalam kedudukannya sebagai


M

ng

lembaga arbitrase maka permohonan a quo harus ditolak, sebab


on

BADAPSKI sebagai lembaga hanya sebagai administrator perkara,


gu

Halaman 44 dari 110 Putusan Nomor 66/Pdt.G/2020/PN Btm


Halaman 44 dari 110 Putusan Nomor 66/Pdt.G/2020/PN Btm
d

Halaman 44 dari 110 Putusan Nomor 66/Pdt.G/2020/PN Btm


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 44
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
sedangkan yang memeriksa, menentukan hukum acara, membuat

si
pertimbangan dan menjatuhkan putusan adalah Majelis Arbitrase yang
dalam Permohonan ini justru tidak ditarik sebagai pihak. Buktinya

ne
ng
adalah sekalipun penyelesaian sengketa arbitrase diserahkan kepada
BADAPSKI (sebagai lembaga), namun tetap saja pemeriksaan

do
gu sengketa baru dimulai setelah terbentuknya arbiter atau Majelis
Arbitrase, dan ditentukannya hukum acara sebagaimana Notulen Rapat
Pemohon dengan Termohon II yang dengan tegas bersepakat untuk

In
A
menggunakan hukum acara arbitrase BADAPSKI sejalan dengan
ketentuan Pasal 12-19 dan Pasal 31 ayat (2) UU Arbitrase yang
ah

lik
sebagiannya dikutip sbb:
Pasal 31 ayat (2) UU Arbitrase;
am

ub
“Dalam hal para pihak tidak menentukan sendiri ketentuan mengenai
acara arbitrase yang akan digunakan dalam pemeriksaan, dan arbiter
atau majelis arbitrase telah terbentuk sesuai dengan Pasal 12, Pasal
ep
k

13, dan Pasal 14, semua sengketa yang penyelesaiannya diserahkan


ah

kepada arbiter atau majelis arbitrase akan diperiksa dan diputus


R

si
menurut ketentuan dalam Undang-undang ini. ”
Dengan kata lain, tanpa terlebih dahulu terbentuknya Arbiter atau

ne
ng

Majelis Arbitrase, maka BADAPSKI in casu Termohon I sebagai


lembaga tidak dapat mengadili sengketa a quo, bahkan juga dikenal

do
penyelesaian sengketa melalui arbitrase ad-hoc dimana para pihak
gu

hanya berkewajiban untuk menunjuk arbiter dan memberitahukan


kepada pihak lawan penyerahan sengketa ke arbitrase dan kemudian
In
A

pihak lawan akan menunjuk arbiter dalam waktu 30 hari, dan


selanjutnya kedua arbiter yang ditunjuk para pihak tersebut akan
ah

lik

menunjuk arbiter ketiga sebagai ketua majelis arbiter (umpire).


Penyelesaian dengan cara tersebut tidak melalui lembaga formal
m

ub

seperti misalnya BANI atau BADAPSKI, dll.


30. Bahwa selain itu, seandainya pun yang ditarik sebagai Termohon I
ka

adalah person Majelis Arbitrase yang telah memeriksa dan memutus


ep

sengketa, maka Permohonan juga sepatutnya ditolak sebab demi


ah

hukum Arbiter (tunggal) atau Majelis Arbitrase dalam menjalankan


R

fungsinya memeriksa dan memutus perkara arbitrase diberi hak


es

imunitas sebagaimana tercantum dalam Pasal 21 UU Arbitrase yang


M

ng

berbunyi:
on
gu

Halaman 45 dari 110 Putusan Nomor 66/Pdt.G/2020/PN Btm


Halaman 45 dari 110 Putusan Nomor 66/Pdt.G/2020/PN Btm
d

Halaman 45 dari 110 Putusan Nomor 66/Pdt.G/2020/PN Btm


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 45
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
“Arbiter atau majelis arbitrase tidak dapat dikenakan tanggung jawab

si
hukum apapun atas segala tindakan yang diambil selama proses
persidangan berlangsung…” dst.

ne
ng
31. Bahwa lembaga arbitrase in casu Termohon I tidak dalam kapasitas
untuk diajukan sebagai Termohon karena putusan arbitrase adalah

do
gu tanggung jawab dari majelis arbiter bukan tanggung jawab lembaga
arbitrase, buktinya, untuk mendaftarkan putusan ke pengadilan negeri
saja tidak dilakukan oleh lembaga tetapi dilakukan oleh arbiter

In
A
sebagaimana ketentuan Pasal 59 ayat (1) UU Arbitrase, sehingga
permohonan a quo seharusnya diajukan terhadap majelis arbiter bukan
ah

lik
kepada lembaga in casu BADAPSKI/ Termohon I, dengan demikian
maka terbukti Permohonan a quo telah salah pihak (error in persona).
am

ub
32. Selain itu, jikapun Pemohon mengajukan gugatan terhadap Majelis
Arbitrase yang memeriksa dan memutus Perkara No. 809/II/P.ARB-
BDS/2019, hal tersebut juga tidak dapat dilakukan, sebab demi hukum
ep
k

Arbiter atau Majelis Arbiter tidak dapat dikenakan tanggung jawab


ah

hukum apapun sebagaimana ketentuan Pasal 21 UU Arbitrase yang


R

si
telah dikutip diatas.
33. Berdasarkan hal-hal tersebut maka terbukti tidak jelas Permohonan

ne
ng

Pemohon a quo dan karenanya haruslah ditolak atau setidak-tidaknya


tidak dapat diterima.

do
B. Posita dan Petitum Gugatan Tidak Selaras
gu

34. Bahwa posita dan petitum Permohonan tidak selaras karena Pemohon
beberapa kali menguraikan dalil-dalil terkait adanya tipu muslihat
In
A

setidaknya tercantum dalam dalil Permohonan hal. 3-8. Akan tetapi


dalam petitumnya, Pemohon TANPA MEMINTA lebih dahulu agar
ah

lik

Putusan Arbitrase BADAPSKI dinyatakan terbukti atau tidak terbukti


mengandung unsur tipu muslihat sebagaimana ketentuan Pasal 70 UU
m

ub

Arbitrase, justru langsung menuntut agar Majelis Hakim “Membatalkan


Putusan Arbitrase BADAPSKI” (petitum Primair angka 2).
ka

35. Padahal suatu Putusan Arbitrase harus lebih dahulu dinyatakan


ep

“terbukti” mengandung unsur tipu muslihat / kepalsuan, baru kemudian


ah

dinyatakan batal demi hukum/dibatalkan (asas kausalitas), sebab jika


R

Putusan Arbitrase tidak lebih dahulu dinyatakan “terbukti” mengandung


es

unsur tipu muslihat / kepalsuan, lantas apa alasan/dasar hukum bagi


M

ng

hukum untuk membatalkan Putusan Arbitrase tersebut?


on
gu

Halaman 46 dari 110 Putusan Nomor 66/Pdt.G/2020/PN Btm


Halaman 46 dari 110 Putusan Nomor 66/Pdt.G/2020/PN Btm
d

Halaman 46 dari 110 Putusan Nomor 66/Pdt.G/2020/PN Btm


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 46
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Sama halnya seperti seseorang harus dinyatakan lebih dahulu terbukti

si
kesalahannya (apakah wanprestasi atau perbuatan melawan hukum)
baru kemudian dapat “dihukum” untuk melakukan tindakan tertentu

ne
ng
(membayar denda, ganti rugi, bunga, dll) atau dengan kata dalil (posita)
dengan petitum harus selaras, bandingkan dengan Yurisprudensi

do
gu Putusan MARI No: 67 K/Sip/1972 tanggal 13 Agustus 1972 yang
mengandung kaidah hukum sbb:
“Dalam hal dalil-dalil penggugat asal tidak selaras dan bertentangan

In
A
dengan petitum-petitum-nya, maka gugatan tersebut harus dinyatakan
kabur…”
ah

lik
36. Bahwa dengan demikian maka nyata gugatan mengandung cacat
formiil karena jelas terdapat ketidaksesuaian/ketidakselarasan antara
am

ub
posita dan petitum Permohonan, sehingga sepatutnya ditolak atau
setidaknya dinyatakan tidak dapat diterima.
C. Petitum Tentang Putusan Arbitrase Yang Melanggar Kesusilaan dan
ep
k

Ketertiban Umum Tidak Didasarkan Pada Posita.


ah

37. Bahwa dalam Petitum Permohonan bagian Subsider, Pemohon pada


R

si
intinya memohon agar Majelis Hakim menyatakan bahwa Putusan
Arbitrase melanggar kesusilaan dan/atau ketertiban umum sehinggaa

ne
ng

tidak dapat dieksekusi, akan tetapi dalam dalil posita, Pemohon sama
sekali tidak menguraikan bagian mana dari Putusan Arbitrase a quo

do
yang melanggar kesusilaan atau ketertiban umum sebab:
gu

Dalil Posita Permohonan hal. 3-8, Pemohon membahas Putusan


Arbitrase yang mengandung tipu muslihat dan/atau dokumen palsu,
In
A

sedangkan dalil posita Permohonan hal. 9-15, Pemohon membahas


masalah Notulen Rapat dan masalah surat menyurat proses beracara
ah

lik

di arbitrase yang sama sekali bukan dalam kategori norma kesusilaan


apalagi ketertiban umum.
m

ub

38. Tidak satupun dalil Pemohon yang dapat menjelaskan norma


kesusilaan mana dan/atau ketertiban umum yang seperti apa yang
ka

dilanggar jika Putusan Arbitrase a quo di eksekusi, sebab Putusan


ep

Arbitrase a quo faktanya hanya melibatkan Pemohon dan Termohon II


ah

selaku dua badan hukum privat dan tidak sedikitpun melibatkan atau
R

bersinggungan dengan ketertiban umum, karena sengketa arbitrase


es

yang diperiksa terkait dengan keterlambatan penyelesaian pekerjaan


M

ng

dalam Perjanjian Subkontrak, yang sama sekali tidak bersinggungan


on

dengan ketertiban umum apalagi kesusilaan.


gu

Halaman 47 dari 110 Putusan Nomor 66/Pdt.G/2020/PN Btm


Halaman 47 dari 110 Putusan Nomor 66/Pdt.G/2020/PN Btm
d

Halaman 47 dari 110 Putusan Nomor 66/Pdt.G/2020/PN Btm


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 47
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
39. Bahwa sekalipun dalil Pemohon tidak menjelaskan titik singgung antara

si
Putusan Arbitrase dengan ketertiban umum dan kesusilan, akan tetapi
Pemohon justru meminta dalam petitum subsidair agar Majelis Hakim

ne
ng
menyatakan bahwa putusan arbitrase BADAPSKI a quo tidak dapat
dieksekusi karena melanggar kesusilaan dan/atau ketertiban umum,

do
gu dengan demikian maka terbukti bahwa dalil Pemohon tersebut kabur
dan tidak selaras.
40. Jika menjelaskan titik persinggungan antara putusan arbitrase dengan

In
A
ketertiban umum/kesusilaan saja Pemohon tidak mampu, lantas
bagaimana bisa putusan sengketa arbitrase dinyatakan bertentangan
ah

lik
dengan kesusilaan / ketertiban umum?
41. Berdasarkan hal-hal tersebut maka permohonan a quo Pemohon harus
am

ub
dinyatakan tidak dapat diterima.
D. Objek Tipu Muslihat dan Pemalsuan Tidak Jelas.
42. Bahwa Permohonan pembatalan Putusan Arbitrase didasarkan pada
ep
k

adanya i) tipu muslihat dan, ii) dokumen yang mengandung kepalsuan,


ah

dengan demikian seharusnya Pemohon menunjuk dan membuktikan


R

si
bagian mana dari proses atau dokumen selama persidangan arbitrase
yang mengandung unsur tipu muslihat atau kepalsuan tersebut (dwang,

ne
ng

dwaling, bedrog). Namun faktanya Permohonan a quo hanya


membahas berulang-ulang tentang sejarah perundingan Perjanjian

do
Subkontrak sebagaimana dalil Permohonan angka 1-7 pada hal. 3-7,
gu

padahal dengan ditandatanganinya Perjanjian Subkontrak oleh


Pemohon maka segala komitmen ataupun pengertian secara tersirat
In
A

dan tersurat, tertulis maupun lisan yang dibuat sebelum Subkontrak


telah digantikan dengan ketentuan-ketentuan yang tertuang dalam
ah

lik

Perjanjian Subkontrak, sebagaimana Pasal 4 Perjanjian Subkontrak


yang berbunyi:
m

ub

“Subkontrak ini bersama dengan semua lampirannya mencakup


seluruh persetujuan, berada di atas dan menggantikan dokumen-
ka

dokumen lain, komitmen ataupun pengertian secara tersirat dan


ep

tersurat, tertulis maupun lisan yang dibuat sebelum Subkontrak ini.”


ah

Dengan demikian maka segala yang apa yang diatur dan disepakati
R

dalam Perjanjian Subkontrak mengesampingkan segala komitmen


es

ataupun pengertian secara tersirat dan tersurat, dalam hal ini termasuk
M

ng

seluruh dalil-dalil Pemohon pada saat masa perundingan.


on
gu

Halaman 48 dari 110 Putusan Nomor 66/Pdt.G/2020/PN Btm


Halaman 48 dari 110 Putusan Nomor 66/Pdt.G/2020/PN Btm
d

Halaman 48 dari 110 Putusan Nomor 66/Pdt.G/2020/PN Btm


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 48
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
43. Bahwa Pemohon juga tidak pernah mendalilkan adanya kepalsuan

si
dalam proses Arbitrase atau Perjanjian Subkontrak karena secara
spesifik telah menemukan, misalnya ada tandatangan palsu atau

ne
ng
adanya paksaan dalam menandatangani Perjanjian Subkontrak,
padahal suatu kepalsuan atau tipu muslihat harus mempunyai bentuk

do
gu sedemikian rupa hingga terang dan nyata bahwa pihak yang lain tidak
akan membuat perikatan atau perjanjian tersebut jika lebih dulu
ditemukan adanya tipu muslihat sebagaimana dituangkan dalam

In
A
ketentuan Pasal 1328 KUH Perdata yang berbunyi:
“Penipuan merupakan suatu alasan untuk pembatalan perjanjian,
ah

lik
apabila tipu-muslihat, yang dipakai oleh salah satu pihak, adalah
sedemikian rupa hingga terang dan nyata bahwa pihak yang lain tidak
am

ub
telah membuat perikatan itu jika tidak dilakukan tipu-muslihat tersebut.”
Dengan tidak adanya bukti-bukti pemalsuan/tipu muslihat dan
sebaliknya justru Pemohon telah dengan sukarela melaksanakan
ep
k

semua pekerjaan yang diperjanjikan (walaupun terlambat) dan pasca


ah

timbul sengketa pun Pemohon dengan sukarela telah bersepakat


R

si
dengan Termohon II untuk menyelesaikan sengketa melalui arbitrase
BADAPSKI sebagaimana Notulen Pertama dan Notulen Kedua,

ne
ng

karenanya maka Permohonan a quo telah mengada-ada, tidak jelas


dan harus ditolak.

do
44. Bahwa peristiwa perundingan atau negosiasi Perjanjian Subkontrak
gu

adalah peristwa jauh sebelum dimulainya sengketa arbitrase, apapun


yang menjadi bagian dari negosiasi tidak dapat dianggap mengikat para
In
A

pihak in casu Pemohon dan Termohon II selama Perjanjian Subkontrak


belum ditandatangani, atau dengan kata lain, proses
ah

lik

negosiasi/pembahasan Perjanjian Subkontrak sama sekali tidak dapat


dianggap sebagai sebuah kesepakatan yang mengikat para pihak eks
m

ub

Perjanjian Subkontrak Pasal 4.


Apalagi faktanya Pemohon sendiri juga sudah mengakui bahwa
ka

Perjanjian Subkontrak telah ditandatangani dengan sukarela oleh


ep

Pemohon sebagaimana dalil angka 8 (hal. 6) yang dikutip sbb:


ah

“…Oleh karena itu, Pemohon kemudian menanda-tangani Perjanjian


R

Sub-Kontrak…” dst
es

Bahwa mohon pengakuan Pemohon tersebut menjadi akta bukti yang


M

ng

sempurna, sebagaimana ketentuan Pasal 1924 KUH Perdata yang


on

berbunyi:
gu

Halaman 49 dari 110 Putusan Nomor 66/Pdt.G/2020/PN Btm


Halaman 49 dari 110 Putusan Nomor 66/Pdt.G/2020/PN Btm
d

Halaman 49 dari 110 Putusan Nomor 66/Pdt.G/2020/PN Btm


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 49
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
“Suatu pengakuan tidak boleh dipisah-pisahkan sehingga merugikan

si
orang yang memberikannya.” jo.
Pasal 1925 KUH Perdata yang berbunyi

ne
ng
“Pengakuan yang diberikan di hadapan Hakim, merupakan suatu bukti
yang sempurna terhadap orang yang telah memberikannya, baik sendiri

do
gu maupun dengan perantaraan seseorang yang diberi kuasa khusus
untuk itu.”
Dan bandingkan dengan yurisprudensi tetap MARI No: 1043

In
A
K/Sip/1971 tanggal 3 Desember 1974 dengan kaidah hukum yang
dikutip sbb,
ah

lik
“…tanda tangan dalam surat perjanjian ini diakui sebagai tanda
tangannya sendiri. Dengan adanya pengakuan tersebut menurut Pasal
am

ub
1875 B.W. surat perjanjian itu mempunyai kekuatan bukti yang
sempurna tentang isinya… ” dst
45. Selanjutnya, dalil Permohonan angka 3 (hal. 3) dikutip sbb:
ep
k

“Karena perundingan hanya dilakukan oleh Mr. Cristiano Cavallini yang


ah

tidak dapat berbahasa Indonesia, dan belum memiliki staf ataupun


R

si
karyawan yang mengerti Bahasa Indonesia…” dst.
Dalil angka 8 (hal. 5), dikutip sbb:

ne
ng

“Mr.Cristiano Cavallini yang tidak dapat berbahasa Indonesia dan saat


itu belum memiliki staf yang dapat berbahasa Indonesia…” dst.

do
Dalil-dalil tersebut dibantah sbb:
gu

a. Dalil ini adalah mengada-ada sebab, jika bahasa Indonesia yang


menjadi halangan dalam merundingkan suatu Perjanjian, buktinya
In
A

Direktur dari Termohon II adalah juga seorang WNA yang tidak


mengerti Bahasa Indonesia namun mampu bernegosiasi.
ah

lik

b. Bahwa tidak masuk akal Pemohon mendalilkan “belum memiliki staf


ataupun karyawan yang mengerti Bahasa Indonesia” sebab dalil
m

ub

tersebut telah dibantah sendiri dengan dalil Pemohon angka 2 (hal.


3) yang menyebutkan:
ka

“Simultan dengan pembentukan PT PMA yang bernama PT Fagioli


ep

Lifting and Transportation Indonesia (Pemohon), Termohon II dan


ah

Mr.Cristiano Cavallini, warga negara Italia, yang nantinya akan


R

menjadi Direktur Pemohon mulai merundingkan isi dari Subcontract


es

Agreement”
M

ng

Dari dalil tersebut maka terbukti Pemohon mengada-ada, sebab jika


on

Direktur Pemohon tidak mampu berbahasa Indonesia, dan Pemohon


gu

Halaman 50 dari 110 Putusan Nomor 66/Pdt.G/2020/PN Btm


Halaman 50 dari 110 Putusan Nomor 66/Pdt.G/2020/PN Btm
d

Halaman 50 dari 110 Putusan Nomor 66/Pdt.G/2020/PN Btm


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 50
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
juga tidak mempunyai staf yang berbahasa Indonesia, lantas siapa

si
yang mengurus pembentukan badan hukum Pemohon bahkan hingga
memperoleh perizinan PT PMA? Padahal proses itu semua harus

ne
ng
dilakukan di instansi-instansi Indonesia dengan menggunakan Bahasa
Indonesia.

do
gu 46. Berdasarkan hal-hal tersebut di atas maka terbukti selain mengada-
ada, Pemohon juga tidak dapat membuktikan secara terang dan nyata
adanya tipu-muslihat sebagaimana didalilkan, sehingga Permohonan

In
A
a quo harus ditolak atau setidaknya dinyatakan tidak dapat diterima.
DALAM POKOK PERKARA
ah

lik
47. Bahwa apa yang telah diutarakan pada bagian Dalam Eksepsi turut
juga dianggap tertuang kembali pada bagian Pokok Perkara.
am

ub
48. Termohon II membantah segala dalil Pemohon kecuali atas apa yang
telah diakui Pemohon;
VII. PUTUSAN ARBITRASE SUDAH DIJATUHKAN BERDASARKAN
ep
k

HUKUM
ah

49. Bahwa Permohonan hal. 3-9, sebagian dikutip sbb:


R

si
 Dalil angka 3 hal. 3:
“…setelah terjadi sengketa mengenai keterlambatan proyek yang

ne
ng

sebetulnya merupakan kesalahan Termohon II sendiri, Pemohon


baru mengetahui bahwa secara curang dan dengan

do
memanfaatkan iktikad baik Pemohon, Termohon II ternyata telah
gu

menipu Pemohon dengan menuliskan versi Bahasa Indonesia dari


Perjanjian Sub-Kontrak yang isinya JAUH BERBEDA dengan
In
A

kesepakatan yang dicapai dalam negosiasi kontrak yang


dilakukan dalam Bahasa Inggris” …dst.
ah

lik

 Dalil angka 8 hal. 5:


“…Oleh karena itu, Pemohon kemudian menanda-tangani
m

ub

Perjanjian Sub-Kontrak”…dst.
 Dalil angka 9 hal. 6:
ka

“Pemohon tidak akan membahas masalah SUBSTANSI


ep

SENGKETA mengingat hal itu adalah yurisdiksi dari arbitrase


ah

SIAC. Pemohon hanya ingin membuktikan adanya tipu muslihat


R

Termohon II dan/atau adanya dokumen palsu yang membuat


es

Putusan Arbitrase harus dibatalkan oleh Pengadilan.” … dst.


M

ng

 Dalil angka 10 hal. 6:


on
gu

Halaman 51 dari 110 Putusan Nomor 66/Pdt.G/2020/PN Btm


Halaman 51 dari 110 Putusan Nomor 66/Pdt.G/2020/PN Btm
d

Halaman 51 dari 110 Putusan Nomor 66/Pdt.G/2020/PN Btm


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 51
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
“Pemohon baru menyadari bahwa versi Bahasa Indonesia dari

si
Perjanjian Sub-Kontrak dan Syarat-Syarat Sub-Kontrak ternyata
oleh Termohon II SENGAJA tidak disesuaikan dengan versi

ne
ng
Bahasa Inggris yang SUDAH DISEPAKATI BERSAMA …….
Jadi, niat untuk mengelabui Pemohon sejak awal sudah

do
gu direncanakan, karena Termohon II mengetahui persis bahwa
Pemohon tidak bisa berbahasa Indonesia dan belum memiliki staf
yang berbahasa Indonesia” … dst.

In
A
 Dalil angka 13 hal. 9:
“Mengingat bahwa asas utama dalam hukum perjanjian Indonesia
ah

lik
sebagaimana diatur dalam Pasal 1338 ayat (3) KUHPdt adalah
perjanjian harus dilaksanakan dengan iktikad baik.…” dst.
am

ub
 Dalil angka 11 hal. 12 dikutip sbb:
“Tipu muslihat atau iktikad buruk Termohon II jelas terlihat dari
fakta bahwa nampaknya Termohon II paham betul akan ketentuan
ep
k

Undang-undang No.2/2017 tentang Jasa Konstruksi … dst.


ah

Jadi, sejak awal Termohon II sudah memahami bahwa revisi


R

si
apapun yang diusulkan oleh Pemohon dalam versi Bahasa
Inggris, sepanjang versi Bahasa Indonesianya tidak dirubah, maka

ne
ng

yang berlaku tetap versi Bahasa Indonesia. Niat jahat semacam


ini jelas merupakan TIPU MUSLIHAT, karena Termohon II

do
memanfaatkan "kepolosan" dan iktikad baik Termohon untuk
gu

keuntungannya sendiri”
Bahwa dibantah dalil-dalil tersebut sbb:
In
A

50. Bahwa apa yang didalilkan Pemohon pada pokoknya adalah tentang
sejarah perundingan Perjanjian Subkontrak, penggunaan dua bahasa
ah

lik

dalam Perjanjian Subkontrak, sampai dengan kompetensi forum


penyelesaian sengketa. Hal-hal tersebut pada hakikatnya adalah
m

ub

masalah-masalah pokok yang sudah diperiksa dalam sidang arbitrase,


dan tidak termasuk dalam syarat permohonan pembatalan putusan
ka

arbitrase eks Pasal 70 UU Arbitrase, namun untuk objektivitas maka


ep

Termohon II akan memberikan tanggapan sepatutnya sesuai fakta yang


ah

ada.
R

51. MOHON AKTA, Pemohon mengakui telah menandatangani Perjanjian


es

Subkontrak, dalam hal ini termasuk juga Pasal 6 Perjanjian Subkontrak


M

ng

yang berbunyi (baik dalam bahasa Indonesia maupun dalam bahasa


on

Inggris) dikutip sebagai berikut:


gu

Halaman 52 dari 110 Putusan Nomor 66/Pdt.G/2020/PN Btm


Halaman 52 dari 110 Putusan Nomor 66/Pdt.G/2020/PN Btm
d

Halaman 52 dari 110 Putusan Nomor 66/Pdt.G/2020/PN Btm


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 52
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Bahwa menurut hukum di Indonesia (hukum Perjanjian) in casu Pasal

si
1320 KUH Perdata suatu perjanjian tidak boleh bertentangan dengan
causa yang halal dalam arti lain Perjanjian tidak boleh bertentangan

ne
ng
dengan ketentuan perundang-undangan termasuk undang-undang
yang dikutip sbb:

do
gu a. UU No. 24 Tahun 2009 tentang Bendera, Bahasa, Dan Lambang
Negara, Serta Lagu Kebangsaan (“UU Bahasa”):
Pasal 31

In
A
(1).“Bahasa Indonesia wajib digunakan dalam nota kesepahaman
atau perjanjian yang melibatkan lembaga negara, instansi
ah

lik
pemerintah Republik Indonesia, lembaga swasta Indonesia atau
perseorangan warga negara Indonesia.”
am

ub
b. UU No. 2 Tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi (“UU Jasa
Konstruksi”):
Pasal 50
ep
k

(1). “Kontrak Kerja Konstruksi dibuat dalam bahasa Indonesia.


ah

(2). Dalam hal Kontrak Kerja Konstruksi dilakukan dengan pihak


R

si
asing harus dibuat dalam bahasa Indonesia dan bahasa
Inggris.

ne
ng

(3). Dalam hal terjadi perselisihan dengan pihak asing


sebagaimana dimaksud pada ayat (2) digunakan Kontrak

do
Kerja Konstruksi dalam bahasa Indonesia.”
gu

52. Bahwa ketentuan undang-undang yang dikutip tersebut di atas baru


digunakan sebagai alasan somasi kepada Pemohon setelah kuasa
In
A

Termohon II in casu Kantor Hukum Palmer Situmorang & Partners


melakukan investigasi terhadap materi perjanjian dan perundang-
ah

lik

undangan yang terkait, sehingga tidak benar bahwa penggunaan UU


Jasa Konstruksi sudah dipersiapkan sejak awal untuk “menjebak”
m

ub

Pemohon, sehingga sangkaan Pemohon hanya bersifat imaginatif / ilusi


semata.
ka

Mohon perhatian Majelis Hakim, bahwa pada hakikatnya saat


ep

Perjanjian Subkontrak ditandatangani hal tersebut didasarkan pada


ah

itikad baik sebagaimana yang dikehendaki Pasal 1338 ayat 2 & ayat 3
R

KUH Perdata, dan bagi Termohon II tidak ada masalah sekiranya


es

Pemohon menyelesaikan kewajibannya tepat waktu, dan Pemohon


M

ng

sudah mengerjakan kewajibannya sesuai perjanjian hanya saja


on

Pemohon terlambat menyelesaikan pekerjaan hingga 2 bulan 15 hari,


gu

Halaman 53 dari 110 Putusan Nomor 66/Pdt.G/2020/PN Btm


Halaman 53 dari 110 Putusan Nomor 66/Pdt.G/2020/PN Btm
d

Halaman 53 dari 110 Putusan Nomor 66/Pdt.G/2020/PN Btm


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 53
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
maka Pemohon dianggap wanprestasi dan keterlambatan tersebut juga

si
diakui oleh Pemohon dalam surat surat JOB NO: 17/71/67/1021
LT004/18 tanggal 14 Maret 2018 dan berulang kali diakui oleh

ne
ng
Pemohon dalam Permohonannya dalil angka 3, 9, dan 10, dan
pengakuan yang demikian harus dianggap sebagai suatu pengakuan

do
gu yang utuh dan tidak dapat ditafsir secara parsial eks. Pasal 1924 KUH
Perdata.
Jika memang Perjanjian Subkontrak sejak awal mengandung tipu

In
A
muslihat atau pemalsuan maka tidak seharusnya Pemohon
mengerjakan proyek yang diperjanjikan.
ah

lik
Permasalahannya sangat sederhana yaitu Pemohon tidak mau
membayar ganti rugi sehingga terjadi sengketa dan telah diselesaikan
am

ub
melalui forum penyelesaian sengketa, dimana sesuai Perjanjian hanya
menyediakan forum arbitrase (bukan forum pengadilan negeri) yaitu
BADAPSKI sebagai lembaga penyelesaian sengketa dan dipertegas
ep
k

juga dengan Notulen Pertama dan Notulen Kedua yang menyebut


ah

bahwa sengketa arbitrase a quo diselesaikan melalui arbitrase dan


R

si
expressis verbis disebutkan bahwa Pemohon harus “mematuhi
ketentuan-ketentuan maupun hukum acara serta juga putusan

ne
ng

BADAPSKI sebagai putusan yang mempunyai kekuatan hukum yang


tetap (final and binding)”. Dengan demikian maka dalil Pemohon yang

do
menyebut bahwa ada pemalsuan atau tipu muslihat yang sudah
gu

dirancang oleh Termohon II sejak sebelum Perjanjian Subkontrak


ditandatangani adalah dalil yang kacau balau.
In
A

53. Bahwa dalil Pemohon yang menyebut bahwa “niat untuk mengelabui
Pemohon sejak awal sudah direncanakan…” juga sangat mengada-
ah

lik

ada, tidak masuk akal dan dibantah karena disatu sisi Pemohon
mengetahui “sedang dikelabuhi” Termohon II tapi disisi lain Pemohon
m

ub

masih melakukan pekerjaan/proyek (walau terlambat). Kedua hal


tersebut jelas-jelas sangat bertentangan dengan logika.
ka

Logika Pemohon semakin kacau, sebab jika benar Pemohon dikelabuhi


ep

(quod non) faktanya hingga saat ini Pemohon juga tidak pernah
ah

mengajukan tuntutan kepada Termohon II ke SIAC atau forum


R

penyelesaian sengketa apapun.


es

Lebih parah lagi Pemohon malah menghadiri perundingan dengan


M

ng

Termohon II dan bahkan dengan sukarela sepakat untuk


on

menyelesaikan sengketa keterlambatan pekerjaan melalui BADAPSKI


gu

Halaman 54 dari 110 Putusan Nomor 66/Pdt.G/2020/PN Btm


Halaman 54 dari 110 Putusan Nomor 66/Pdt.G/2020/PN Btm
d

Halaman 54 dari 110 Putusan Nomor 66/Pdt.G/2020/PN Btm


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 54
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
sebagaimana Notulen Pertama dan Notulen Kedua. Dari bunyi klausul

si
Pasal 6 Perjanjian Subkontrak yang dikutip diatas dan dikaitkan dengan
syarat sah perjanjian menurut hukum Indonesia serta ketentuan

ne
ng
perundang-undangan yang berlaku, maka berdasar hukum untuk
mendasarkan penafsiran, pengertian, dan pelaksanaan Perjanjian

do
gu Subkontrak menggunakan klausula versi Bahasa Indonesia.
54. Bahwa lebih lanjut, dari seluruh dalil Pemohon yang menyebutkan
bahwa Termohon II telah melakukan tipu muslihat dan/atau adanya

In
A
dokumen palsu ketika perundingan Perjanjian Subkontrak dibantah
dengan uraian fakta berikut ini:
ah

lik
a. Mohon perhatian Majelis Hakim, bahwa Pemohon tidak boleh
menilai suatu Perjanjian hanya secara parsial dan hanya
am

ub
mengutip/menggunakan klausul-klausul hanya untuk keuntungan
Pemohon semata, namun Pemohon harus melihat Perjanjian
subkontak sebagai suatu bagian yang utuh dan tidak terpisahkan,
ep
k

sebagaimana ketentuan
ah

Pasal 1348 KUH Perdata yang berbunyi:


R

si
“Semua janji yang dibuat dalam suatu perjanjian, harus diartikan
dalam hubugan satu sama lain; tiap janji harus ditafsirkan dalam

ne
ng

rangka perjanjian seluruhnya”


Bahwa karena suatu Perjanjian itu harus dipahami secara utuh

do
maka Pemohon sepatutnya juga memperhatikan ada klausul
gu

Perjanjian yang telah disepakati untuk mengesampingkan segala


hal yang dirundingkan oleh Pemohon dengan Termohon II sebelum
In
A

Perjanjian Subkontrak sebagaimana bunyi Pasal 4 Perjanjian


Subkontrak yang berbunyi:
ah

lik

“Subkontrak ini bersama dengan semua lampirannya mencakup


seluruh persetujuan, berada di atas dan menggantikan dokumen-
m

ub

dokumen lain, komitmen ataupun pengertian secara tersirat dan


tersurat, tertulis maupun lisan yang dibuat sebelum Subkontrak ini.”
ka

Dengan demikian maka segala dalil Pemohon yang terkait dengan


ep

pembahasan sebelum atau pada saat penandatangan Perjanjian


ah

Subkontrak sebagaimana diantaranya dalil angka 1-10, hal 3-7,


R

demi hukum telah gugur karena ketentuan ini.


es

b. Bahwa dalil Pemohon sudah merupakan penilaian terhadap pokok


M

ng

sengketa yang telah diperiksa dan diputus oleh arbiter dan


on

Perjanjian Subkontrak juga sudah dinyatakan sah oleh arbiter vide


gu

Halaman 55 dari 110 Putusan Nomor 66/Pdt.G/2020/PN Btm


Halaman 55 dari 110 Putusan Nomor 66/Pdt.G/2020/PN Btm
d

Halaman 55 dari 110 Putusan Nomor 66/Pdt.G/2020/PN Btm


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 55
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Putusan hal. 96-97 sehingga dalil Pemohon bukan hal yang bisa

si
dipersengketakan kembali di pengadilan negeri, sebab sudah
keluar dari syarat limitatif syarat permohonan pembatalan

ne
ng
sebagaimana Pasal 70 UU Arbitrase.
c. Untuk diketahui, bahwa bentuk Perjanjian Subkontrak dibuat dalam

do
gu format dua bahasa secara berdampingan (per halaman), dimana
klausul dalam Bahasa Inggris ada di sisi kiri Perjanjian, sedangkan
Bahasa Indonesia berada di sisi kanan Perjanjian, dan kemudian

In
A
tiap lembar Perjanjian Subkontrak tersebut di beri paraf oleh
masing-masing pihak, dan dibubuhi tandatangan di atas meterai
ah

lik
pada bagian terakhir.
Dengan demikian maka Perjanjian Subkontrak tidak mengandung
am

ub
unsur tipu muslihat atau pemalsuan, dan kalaupun terjadi
perselisihan karena berbeda penulisan atau penafsiran maka tafsir
untuk menyelesaikan perselisihan tersebut harus dikembalikan
ep
k

kepada Perjanjian Subkontrak itu sendiri yang dalam hal ini sesuai
ah

ketentuan Pasal 6 Perjanjian Subkontrak yang mengatur tentang


R

si
“Hukum Yang Berlaku (Governing Law)” yang dikutip di atas, yang
secara expressis verbis baik dalam Bahasa Indonesia maupun

ne
ng

dalam Bahasa Inggris menyatakan bahwa Perjanjian Subkontrak


tunduk pada hukum Indonesia (UU Bahasa dan UU Jasa

do
Konstruksi juga bagian dari hukum Indonesia).
gu

Hal tersebut sejalan dengan ketentuan Pasal 1342 KUH Perdata


yang berbunyi:
In
A

“Jika kata-kata suatu perjanjian jelas, tidaklah berkenan


menyimpang daripadanya dengan jalan penafiran”
ah

lik

d. Bahwa selain itu Pemohon mengakui telah melakukan review


kontrak dalam waktu 2 (dua) bulan, artinya Pemohon sudah
m

ub

mempunyai waktu yang patut untuk mempelajari Perjanjian


Subkontrak, hal ini dinyatakan oleh Pemohon dalam suratnya JOB
ka

NO: 17/71/67/1021 LT004/18 tanggal 14 Maret 2018 dimana pada


ep

halaman 3 dikutip:
ah

“Fagioli Indonesia akhirnya setuju untuk melakukan review kontrak


R

dengan waktu yang cukup singkat (2 bulan)…”… dst.


es

Selain itu tidak ada satu ketentuan undang-undang atau


M

ng

yurisprudensi atau doktrin yang memberi limitasi waktu untuk dapat


on

disebut sebagai jangka waktu yang patut / wajar untuk mempelajari


gu

Halaman 56 dari 110 Putusan Nomor 66/Pdt.G/2020/PN Btm


Halaman 56 dari 110 Putusan Nomor 66/Pdt.G/2020/PN Btm
d

Halaman 56 dari 110 Putusan Nomor 66/Pdt.G/2020/PN Btm


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 56
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
suatu Perjanjian, karena banyak Perjanjian yang diselesaikan

si
dalam hitungan jam/hari.
Terlebih lagi, apa yang dipersengketakan bukan mengenai syarat

ne
ng
pembatalan Putusan Arbitrase tetapi adalah mengenai
wansprestasi yang sudah diakui Pemohon.

do
gu Dengan Pemohon menandatangani Notulen Pertama dan Notulen
Kedua untuk menyerahkan penyelesaian sengketa ke BADAPSKI
maka Pemohon sudah dianggap mengabaikan penyelesaian

In
A
melalui forum lain untuk menyelesaikan sengketa, berdasarkan hal
tersebut maka dalil Pemohon harus dikesampingkan.
ah

lik
e. Berdasarkan hal-hal tersebut maka telah terbantah bahwa
Termohon II telah melakukan tipu-muslihat terhadap Pemohon
am

ub
sebab terbukti:
 Pemohon sejak awal tidak pernah membantah eksistensi
Perjanjian Subkontrak,
ep
k

 Pemohon menandatangani setiap halaman dari Perjanjian


ah

Subkontrak tanpa paksaan, dan


R

si
 Pemohon juga telah mempunyai waktu yang cukup dalam
mengkaji draft Perjanjian Subkontrak sebelum

ne
ng

menandatanganinya.
 Pemohon mengerjakan seluruh proyek yang diperjanjikan namun

do
terlambat 2 bulan 15 hari.
gu

f. Selain itu dibantah pula dalil tentang Direktur Pemohon tidak


mampu berbahasa Indonesia, dan juga tidak mempunyai staf yang
In
A

berbahasa Indonesia, sebab siapa yang mengurus pembentukan


badan hukum Pemohon, siapa yang menghadap dihadapan Notaris
ah

lik

dan membuat akta-akta perseroan, dan siapa yang mengurusi


proses hingga terbitnya status PMA Pemohon? Bukankah proses
m

ub

itu semua harus dilakukan di instansi-instansi di Indonesia dengan


menggunakan Bahasa Indonesia??
ka

55. Berdasarkan hal-hal tersebut maka terbukti putusan arbitrase telah


ep

dijatuhkan berdasarkan hukum dan karenanya Permohonan


ah

seharusnya ditolak.
R

56. Selanjutnya, dalil Permohonan hal. 10 angka 16-21 dikutip sbb:


es

“TERMOHON I SENDIRI LEWAT SURAT NOMOR B-011/P.ARB-


M

ng

BDS/IV/2019 TERTANGGAL 1 APRIL 2019 SUDAH MENYATAKAN


on
gu

Halaman 57 dari 110 Putusan Nomor 66/Pdt.G/2020/PN Btm


Halaman 57 dari 110 Putusan Nomor 66/Pdt.G/2020/PN Btm
d

Halaman 57 dari 110 Putusan Nomor 66/Pdt.G/2020/PN Btm


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 57
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
BAHWA PERKARA N0.809/II/P.ARB-BDS/2019 TIDAK DAPAT

si
DITERUSKAN UNTUK DISIDANGKAN.
ADALAH BERTENTANGAN DENGAN KESUSILAAN DAN

ne
ng
KETERTIBAN UMUM BAHWA SUATU LEMBAGA ARBITRASE
MENGINGKARI PERATURAN DAN SURAT YANG DIBUATNYA

do
gu SENDIRI, DAN TIBA-TIBA MEMAKSA MEMBENTUK MAJELIS
ARBITRASE MESKIPUN PEMOHON DENGAN TEGAS SUDAH
MENYATAKAN MENOLAK UNTUK BERPARTISIPASI DALAM SUATU

In
A
PROSES ARBITRASE YANG TIDAK DISEPAKATINYA”
Dalil Pemohon hal. 10, angka 16, dikutip sbb:
ah

lik
“Majelis Hakim Yang Mulia, Pemohon semakin yakin untuk menolak
proses arbitrase Badapksi oleh Termohon I, karena dalam suratnya
am

ub
Nomor: B-009/P.ARB- BDS/III/2019 tanggal 5 Maret 2019 (Vide, Bukti
P-7), Termohon I jelas menunjukkan KEBERPIHAKAN yang sangat
nyata kepada Termohon II…” dst.
ep
k

Dalil Pemohon hal. 14, angka 20, dikutip sbb:


ah

“…Oleh karena itu. Pemohon menolak untuk berpartisipasi dalam


R

si
proses arbitrase yang dijalankan oleh majelis arbitrase yang
putusannya sudah dapat diduga pasti tidak fair dan memihak Termohon

ne
ng

II sebagaimana telah diuraikan dalam point 15 di atas.”


Dibantah dalil-dalil tersebut sbb:

do
57. Bahwa pengertian kesusilaan menurut doktrin sebagaimana dalam
gu

buku R. Soesilo, “Kitab Undang-undang Hukum Pidana (KUHP)”


Politea-Bogor, 1993, Hal. 204, dikutip sbb:
In
A

”1. Kesopanan disini dinilai dalam arti kesusilaan (zeden, eerbaarheid),


perasaan malu yang berhubungan dengan nafsu kelamiin misalnya
ah

lik

bersetubuh, meraba buah dada orang perempuan, meraba tempat


kemaluan wanita, memperlihatkan anggauta kemaluan wanita atau
m

ub

priya, mencium dsb.”


Selain itu, menurut ahli Prof. Dr. jur. Andi Hamzah, “Delik-Delik
ka

Tertentu di dalam KUHP” Sinar Grafika-Jakarta, 2009, Hal. 153,


ep

dikutip sbb:
ah

“Yang menjadi masalah ialah apa yang dimaksud dengan


R

“melanggar kesusilaan”, asli KUHP yang masih berbahasa Belanda


es

memakai istilah: de eerbaarheid schendt. Ada yang mengartikan


M

ng

yang menimbulkan rasa malu seksual.”


on
gu

Halaman 58 dari 110 Putusan Nomor 66/Pdt.G/2020/PN Btm


Halaman 58 dari 110 Putusan Nomor 66/Pdt.G/2020/PN Btm
d

Halaman 58 dari 110 Putusan Nomor 66/Pdt.G/2020/PN Btm


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 58
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
58. Sedangkan pengertian “ketertiban umum” menurut perundang-

si
undangan dalam hal ini Perdaturan Daerah mempunyai definisi sbb:
 Peraturan Daerah Kota Batam Nomor 16 Tahun 2007 tentang

ne
ng
Ketertiban Umum, berbunyi sbb:
Pasal 1

do
gu “Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan:
3. Ketertiban umum adalah suatu keadaan dimana pemerintahan dan
masyarakat melaksanakan segala ketentuan peraturan perundang-

In
A
undangan yang berlaku sehingga tercipta kondisi yang tertib, teratur,
nyaman dan tentram.”
ah

lik
 Peraturan Daerah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta Nomor
8 Tahun 2007 tentang Ketertiban Umum, berbunyi sbb:
am

ub
Pasal 1
“Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksudkan dengan:
5. Ketertiban umum adalah suatu keadaan dimana Pemerintah dan
ep
k

rakyat dapat melakukan kegiatan secara tertib dan teratur.


ah

59. Dari ketentuan tersebut di atas, maka yang disebut dengan “ketertiban
R

si
umum” adalah hal/keadaan yang berkaitan dengan keberadaan
pemerintah dan masyarakat yang berkegiatan secara teratur, sementara

ne
ng

perkara pokok yang terjadi antara Pemohon dan Termohon II adalah


perkara yang didasarkan pada perjanjian dalam lingkup privat (badan

do
hukum privat) dan tidak ada kaitan sama sekali dengan pemerintah dan
gu

masyarakat.
60. Berdasarkan ketentuan tersebut maka tidak ada hubungan antara
In
A

kesusilaan dan ketertiban umum dengan kewenangan memeriksa dan


memutus perkara sebagaimana dalil Pemohon, sebab Termohon I demi
ah

lik

hukum mempunyai kewenangan absolut untuk memeriksa, memutus


sengketa yang diajukan kepada Termohon I sebab dalam permohonan
m

ub

penyelesaian sengketa arbitrase sejak awal telah dilengkapi dengan:


a. Perjanjian Subkontrak yang didalamnya terkandung klausul arbitrase
ka

dan secara tegas menunjuk BADAPSKI dan


ep

b. Setelah terjadi sengketa kemudian diadakan kesepakatan yang


ah

dituangkan dalam Notulen Pertama dan Notulen Kedua dimana


R

dalam kedua notulen tersebut secara konsisten sama dengan


es

Perjanjian Subkontrak menyerahkan dengan tegas penyelesaian


M

ng

sengketa ke BADAPSKI, bahkan secara terang menyepakati bahwa


on

Pemohon dan Termohon II tunduk pada ketentuan-ketentuan, hukum


gu

Halaman 59 dari 110 Putusan Nomor 66/Pdt.G/2020/PN Btm


Halaman 59 dari 110 Putusan Nomor 66/Pdt.G/2020/PN Btm
d

Halaman 59 dari 110 Putusan Nomor 66/Pdt.G/2020/PN Btm


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 59
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
acara dan yang keputusan BADAPSKI bersifat final dan berkekuatan

si
hukum tetap (final and binding).
61. Bahwa segala permohonan penyelesaian sengketa yang diajukan ke

ne
ng
BADAPSKI yang bersifat judisial hanya apabila lahir dari ketetapan atau
putusan arbiter atau majelis arbiter, sedangkan surat-surat No: B-

do
gu 011/P.ARB-BDS/IV/2019, tanggal 01 April 2019 yang dimaksud dalam
Permohonan angka 16, hal 10, adalah surat yang diterbitkan sebelum
terbentuknya arbiter karena majelis arbitrase baru terbentuk pada

In
A
tanggal 11 Juni 2019.
62. Bahwa tidak benar Termohon I telah berpihak kepada Termohon II
ah

lik
karena faktanya Termohon I telah denga objektif dan fair memanggil
Pemohon berkali-kali dengan patut untuk menggunakan seluas-luasnya
am

ub
hak untuk membela diri dalam proses arbitrase, namun Pemohon tidak
pernah menghormati forum penyelesaian sengketa yang disepakatinya
sendiri sebagaimana Perjanjian Subkontrak, Notulen Rapat tanggal 16
ep
k

Agustus 2018 dan tanggal 21 September 2018.


ah

Bahwa dalam ketidakhadiran Pemohon, sebenarnya Termohon I berhak


R

si
untuk mengadili sengketa dengan arbiter tunggal, namun demikian untuk
keadilan dan kepatutan, Termohon I tetap membentuk Majelis Arbiter

ne
ng

untuk memeriksa sengketa arbitrase.


63. Bahwa sebelum terbitnya surat No: B-011/P.ARB-BDS/IV/2019, tanggal

do
01 April 2019 BADAPSKI sudah lebih dahulu menerbitkan surat No: B-
gu

009/P.ARB-BDS/III/2019, tanggal 05 Maret 2019 yang dengan tegas


menyatakan;
In
A

“BADAPSKI memiliki kewenangan/yurisdiksi untuk melakukan


pemeriksaan permohonan arbitrase dari PT. Waagner Biro Indonesia.
ah

lik

Untuk itu diminta kepada PT. Fagioli Lifting & Transportation Indonesia
segera menunjuk arbiter”
m

ub

dan surat tersebut kemudian ditindaklanjuti dengan pembentukan majelis


arbitrase dan Majelis Arbitrase tersebut telah mengeluarkan putusan sela
ka

yang dibacakan pada persidangan tanggal 23 September 2019 yang


ep

minta menjadi satu kesatuan dengan putusan akhir, pada hal. 94


ah

Putusan Arbitrase dimana amar putusannya berbunyi;


R

“Dengan demikian, dapat ditegaskan bahwa secara yuridis lembaga


es

arbitrase yang berwenang untuk memeriksa dan mengadili sengketa


M

ng

yang timbul dari Perjanjian Subkontrak Jembatan Holtekamp adalah


on

(lembaga arbitrase) BADAPSKI”.


gu

Halaman 60 dari 110 Putusan Nomor 66/Pdt.G/2020/PN Btm


Halaman 60 dari 110 Putusan Nomor 66/Pdt.G/2020/PN Btm
d

Halaman 60 dari 110 Putusan Nomor 66/Pdt.G/2020/PN Btm


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 60
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
64. Bahwa kewenangan BADAPSKI dalam memeriksa kompetensi dan

si
menetapkan hukum acara untuk memeriksa perkara tersebut didasarkan
pada ketentuan UU Arbitrase sbb:

ne
ng
Pasal 31 ayat 2 UU Arbitrase:
“Dalam hal para pihak tidak menentukan sendiri ketentuan mengenai

do
gu acara arbitrase yang akan digunakan dalam pemeriksaan, dan arbiter
atau majelis arbitrase telah terbentuk sesuai dengan Pasal 12, Pasal 13,
dan Pasal 14, semua sengketa yang penyelesaiannya diserahkan

In
A
kepada arbiter atau majelis arbitrase akan diperiksa dan diputus menurut
ketentuan dalam Undang-undang ini.”
ah

lik
jo. Pasal 32 ayat (1) UU Arbitrase
“Atas permohonan salah satu pihak, arbiter atau majelis arbitrase dapat
am

ub
mengambil putusan provisionil atau putusan sela lainnya untuk mengatur
ketertiban jalannya pemeriksaan sengketa termasuk penetapan sita
jaminan, memerintahkan penitipan barang kepada pihak ketiga, atau
ep
k

menjual barang yang mudah rusak.”


ah

65. Bahwa sehubungan dengan ketentuan tersebut Pemohon Arbitrase dan


R

si
Termohon Arbitrase sebagaimana Notulen Pertama dan Notulen Kedua
tidak menyepakati hukum acara yang digunakan tetapi sepakat untuk

ne
ng

mematuhi ketentuan-ketentuan, hukum acara yang dibuat oleh arbiter


BADAPSKI.

do
66. Bahwa selain dari hal tersebut dalil Pemohon Pembatalan tidak ada
gu

hubungannya dengan kesusilaan atau ketertiban umum karena semua


pemeriksaan sengketa arbitrase telah dilaksanakan sesuai dengan
In
A

hukum acara yang ditetapkan Majelis Arbitrase dan ketentuan UU


Arbitrase.
ah

lik

67. Berdasarkan hal-hal tersebut di atas maka dalil permohonan Pemohon


Pembatalan sehubungan dengan surat No: B-011/P.ARB-BDS/IV/2019,
m

ub

tanggal 01 April 2019, harus dikesampingkan.


68. Bahwa klausula arbitrase yang mengikat Pemohon dan Termohon II
ka

tidak hanya tertuang dalam Perjanjian Subkontrak, namun juga


ep

kesepakatan lain yang tidak terpisahkan diakui oleh Pemohon dalam


ah

dalil angka 14 hal. 9 yang tertuang dalam Notulen Pertama dan Notulen
R

Kedua yang turut dibuat oleh sdr. Dwityo Pujotomo yang diakui sebagai
es

wakil dari Pemohon (MOHON AKTA dalil Pemohon angka 15 hal. 9).
M

ng

69. Bahwa pada angka 4 Notulen Pertama Pemohon dan Termohon II


on

menyepakati:
gu

Halaman 61 dari 110 Putusan Nomor 66/Pdt.G/2020/PN Btm


Halaman 61 dari 110 Putusan Nomor 66/Pdt.G/2020/PN Btm
d

Halaman 61 dari 110 Putusan Nomor 66/Pdt.G/2020/PN Btm


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 61
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
“Para Pihak sepakat untuk tunduk pada putusan arbitrase sebagai

si
putusan yang mempunyai kekuatan hukum yang tetap (final and
binding).”

ne
ng
70. Dan pada Notulen Kedua Pemohon dan Termohon II menyepakati:
“Selanjutnya, Para Pihak sepakat untuk menyerahkan dan

do
gu mendaftarkan penyelesaian sengketa melalui Badan Arbitrase dan
Alternatif Penyelesaian Sengketa Konstruksi Indonesia (BADAPSKI),
dan bersedia melengkapi persyaratan yang ditentukan dengan

In
A
mematuhi ketentuan-ketentuan maupun hukum acara serta juga
putusan BADAPSKI sebagai putusan yang mempunyai kekuatan
ah

lik
hukum yang tetap (final and binding).”
71. Dari kedua bunyi klausul tersebut terbukti bahwa selain bunyinya tidak
am

ub
saling bertentangan dengan klausul arbitrase dalam Perjanjian
Subkontrak, bunyi klausul arbitrase dalam Notulen Kedua telah
menegaskan kembali bahwa Para Pihak (in casu Pemohon dan
ep
k

Termohon II) selain telah memilih BADAPSKI sebagai forum


ah

penyelesaian sengketa namun Pemohon dan Termohon II juga harus


R

si
mematuhi ketentuan-ketentuan maupun hukum acara serta juga
putusan BADAPSKI sebagai putusan yang mempunyai kekuatan

ne
ng

hukum yang tetap.


72. Dari bunyi klasul tersebut maka jelas, apapun yang ditentukan atau

do
yang diatur, serta yang diputus oleh BADAPSKI in casu Termohon I
gu

maka Pemohon dan Termohon II wajib untuk tunduk pada hal-hal


tersebut terutama pada putusan sebagai putusan yang berkekuatan
In
A

hukum tetap, dan demi hukum Pemohon tidak dapat memberikan tafsir
apapun atas klausul perjanjian yang bunyinya telah jelas dan terang
ah

lik

sebagaimana asas in claris non fit interpretatio.


73. Bahwa jika kemudian Pemohon mendalilkan bahwa Notulen Kedua
m

ub

mengandung “catatan” (quod non), hal tersebut sama sekali tidak


membuat serta merta klausul arbitrase dalam Perjanjian Subkontrak,
ka

Notulen Pertama dan Notulen Kedua menjadi mentah, cacat apalagi


ep

batal, sebab catatan tersebut sangat jelas mensyaratkan diperlukan


ah

adanya “addendum terhadap Perjanjian Subkontraktor C3J-


R

0690/SCOC/08/2017 yang nantinya akan ditandatangani oleh masing-


es

masing prinsipal para pihak”.


M

ng

Dengan tidak adanya addendum tersebut maka tidak terpenuhi asas lex
on

posterior derogat legi priori (perjanjian yang terbaru mengesampingkan


gu

Halaman 62 dari 110 Putusan Nomor 66/Pdt.G/2020/PN Btm


Halaman 62 dari 110 Putusan Nomor 66/Pdt.G/2020/PN Btm
d

Halaman 62 dari 110 Putusan Nomor 66/Pdt.G/2020/PN Btm


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 62
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
perjanjian yang terdahulu), dan karenanya Perjanjian Subkontrak dan

si
segala kesepakatan dalam notulen yang terdahulu tetap berlaku dan
mengikat, terutama kesepakatan untuk tunduk pada hukum acara,

ne
ng
ketentuan-ketentuan serta putusan BADAPSKI.
74. Selain itu, Pemohon tidak teliti dalam memahami kalimat dari Notulen

do
gu Rapat tanggal 21 September 2018, sebab dalam kalimat“… sepakat
untuk memberikan saran kepada masing-masing principal…” tidak
mengandung ada kesepakatan yang definitive untuk memindahkan

In
A
forum penyelesaian sengketa, hal ini terbukti dimana pada kalimat
berikutnya yang menyebut bahwa untuk “memindahkan” forum
ah

lik
penyelesaian sengketa ke BANI diperlukan ada “addendum yang
nantinya akan ditandatangani oleh masing-masing principal, dan karena
am

ub
tidak pernah addendum yang disepakati dan ditandatangani oleh
Pemohon dan Termohon II untuk memindah forum penyelesaian maka
demi hukum forum penyelesaian sengketa tetap berada di BADAPSKI.
ep
k

75. Berdasarkan hal-hal tersebut di atas maka telah terbukti bahwa dasar
ah

pemeriksaan sengketa arbitrase yang dilaksanakan oleh Termohon I


R

si
telah berdasar hukum dan sejalan dengan kesepakatan-kesepakatan
para pihak, sehingga karenanya Permohonan pembatalan putusan

ne
ng

sengketa arbitrase a quo dari Pemohon sepatutnya ditolak.


76. Dibantah dalil Pemohon untuk selain dan selebihnya.

do
PERMOHONAN
gu

Berdasarkan hal-hal tersebut di atas maka dengan ini Pemohon memohon


kepada Majelis Hakim yang memeriksa permohonan a quo untuk kiranya
In
A

menjatuhkan putusan sebagai berikut:


ah

lik

PRIMAIR
DALAM EKSEPSI
m

ub

1. Mengabulkan Eksepsi Termohon II untuk seluruhnya.


2. Menyatakan Permohonan Pemohon tidak dapat diterima.
ka

DALAM POKOK PERKARA


ep

1. Menolak Permohonan Pemohon untuk seluruhnya.


ah

2. Menghukum Pemohon untuk membayar biaya perkara


R

atau
es

SUBSIDER
M

ng

Apabila Majelis Hakim berpendapat lain, mohon putusan yang seadil-adilnya


on

(ex a quo et bono)


gu

Halaman 63 dari 110 Putusan Nomor 66/Pdt.G/2020/PN Btm


Halaman 63 dari 110 Putusan Nomor 66/Pdt.G/2020/PN Btm
d

Halaman 63 dari 110 Putusan Nomor 66/Pdt.G/2020/PN Btm


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 63
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
R

si
Menimbang, bahwa atas JawabanTermohon I dan Termohon II
tersebut diatas, Pemohon telah mengajukan Replik tertanggal 11 Juni 2020

ne
ng
dan terhadap Replik Pemohon tersebut, serta Termohon I dan Termohon II
telah mengajukan Duplik masing-masing tertanggal 15 Juni 2020;

do
gu Menimbang, bahwa untuk menguatkan dalil-dalil permohonannya,
Pemohon telah mengajukan bukti-bukti surat yang terdiri dari :

In
A
Bukti P-1a Fotocopy Perjanjian Subkontrak beserta dengan Syarat-Syarat
Subkontrak No. C31-0690/SC02/08/2017 tertanggal 9 Oktober 2017,
ah

lik
diberi materai secukupnya ;
Bukti P-1b Fotocopy Terjemahanperjanjian Subkontrak beserta dengan Syarat-
Syarat Subkontrak No. C31-0690/SC02/08/2017 tertanggal 9
am

ub
Oktober 2017, diberi materai secukupnya ;
Bukti P-2a Fotocopy Email subject: C31-00690 Draft Agreement
tertanggal 4 Oktober 2017, dari Danang S. Pranoto
ep
k

(danang.pranoto@ptwbi.co.id)/ Termohon II kepada Cavallini


ah

Cristiano (c.cavallini@fagioli.com) /Pemohon beserta lampiran


R
“draft” Subcontract Agreement (Perjanjian Subkontrak) No.

si
C31-00690/SC02/XX/2017 tanggal 15 Agustus 2017, diberi

ne
ng

materai secukupnya ;
Bukti P-2b Fotocopy Terjemahan Email subject: C31-00690 Draft
Agreement tertanggal 4 Oktober 2017, dari Danang S. Pranoto

do
gu

(danang.pranoto@ptwbi.co.id)/ Termohon II kepada Cavallini


Cristiano (c.cavallini@fagioli.com) /Pemohon, diberi materai
In
A

secukupnya ;
Bukti P-3a Fotocopy Email subject: RE: C31-00690 Draft Agreement
tertanggal 9 Oktober 2017, dari Cavallini Cristiano
ah

lik

(c.cavallini@fagioli.com) /Pemohon kepada Danang S. Pranoto


(danang.pranoto@ptwbi.co.id)/ Termohon II beserta lampiran
m

ub

komentar Pemohon pada PO, SA, COSC, dan Annex 3-


Payment Acceptance Criteria and Measurement System,
ka

diberi materai secukupnya ;


ep

Bukti P-3b Fotocopy Terjemahan subject: RE: C31-00690 Draft


ah

Agreement tertanggal 9 Oktober 2017, dari Cavallini Cristiano


R

(c.cavallini@fagioli.com) /Pemohon kepada Danang S. Pranoto


es

(danang.pranoto@ptwbi.co.id)/ Termohon II beserta lampiran


M

ng

komentar Pemohon pada PO, SA, COSC, dan Annex 3-


on

Payment Acceptance Criteria and Measurement System,


gu

Halaman 64 dari 110 Putusan Nomor 66/Pdt.G/2020/PN Btm


Halaman 64 dari 110 Putusan Nomor 66/Pdt.G/2020/PN Btm
d

Halaman 64 dari 110 Putusan Nomor 66/Pdt.G/2020/PN Btm


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 64
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
diberi materai secukupnya ;
Bukti P-4a Fotocopy Email subject: RE: C31-00690 Draft Agreement

si
tertanggal 11 Oktober 2017, dari Hendrie Tan

ne
(Hendrie.tan@ptwbi.co.id) /karyawan Termohon II kepada

ng
Cavallini Cristiano (c.cavallini@fagioli.com) /Pemohon dan
Danang S. Pranoto (danang.pranoto@ptwbi.co.id)/ Termohon II

do
gu beserta lampiran 2 (dua) dokumen yang direvisi (COSC dan
SCA), diberi materai secukupnya;
Bukti P-4b Fotocopy Terjemahan Email subject: RE: C31-00690 Draft

In
A
Agreement tertanggal 11 Oktober 2017, dari Hendrie Tan
(Hendrie.tan@ptwbi.co.id) / karyawan Termohon II kepada
ah

lik
Cavallini Cristiano (c.cavallini@fagioli.com) /Pemohon dan
Danang S. Pranoto (danang.pranoto@ptwbi.co.id)/ Termohon II
am

ub
beserta lampiran 2 (dua) dokumen yang direvisi (COSC dan
SCA), diberi materai secukupnya ;
Bukti P-5 Fotocopy Buku “Hukum Pidana Indonesia” yang ditulis oleh
ep
k

Drs.P.A.F Lamintang,SH dan C. Djisman Samosir,SH, halaman


ah

153, Pasal 263 Kitab Undang–Undang Hukum Pidana


R

si
(KUHP) , diberi materai secukupnya ;
Bukti P-6a Fotocopy Tanda terima BADAPSKI tertanggal 10 Februari

ne
ng

2020, diberi materai secukupnya ;


Bukti P-6b Fotocopy Notulen Rapat tertanggal 21 September 2018, diberi
materai secukupnya ;

do
Bukti P-7 Fotocopy Surat dari BADAPSKI Nomor: B-009/P.ARB-
gu

BDS/III/2019, tanggal 5 Maret 2019, perihal: Keberatan PT.


Fagioli Lifting & Transportation Indonesia atas Yuridiksi
In
A

BADAPSKI, diberi materai secukupnya ;


Bukti P-8a Fotocopy Tanda terima surat AKHH Lawyers,
ah

lik

Ref.No.160/SHT/III/19 tanggal 22 Maret 2019, diberi materai


secukupnya ;
Bukti P-8b Fotocopy Surat dari AKHH Lawyers, Ref.No.160/SHT/III/19
m

ub

tanggal 22 Maret 2019, diberi materai secukupnya ;


Bukti P-9 Fotocopy Surat dari BADAPSKI dengan No. B.011/P.ARB-
ka

BDS/IV/2019 tertanggal 1 April 2019, diberi materai


ep

secukupnya ;
Bukti P-10 Fotocopy Peraturan dan Prosedur Arbitrase Badan Arbitrase
ah

dan Alternatif Penyelesaian Sengketa Konstruksi Indonesia


es

(BADAPSKI) (“Peraturan Badapski”) yang diunduh dari laman


M

ng

atau website badapski.org(Print out)


on

Pasal 3.b Definisi Peraturan Badapski berbunyi: “Ketua


gu

Halaman 65 dari 110 Putusan Nomor 66/Pdt.G/2020/PN Btm


Halaman 65 dari 110 Putusan Nomor 66/Pdt.G/2020/PN Btm
d

Halaman 65 dari 110 Putusan Nomor 66/Pdt.G/2020/PN Btm


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 65
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Umum” adalah Pimpinan Tertinggi dan memiliki kewenangan

si
bertindak keluar dan kedalam untuk dan atas nama
BADAPSKI, diberi materai secukupnya ;

ne
Bukti P-11 Fotocopy Putusan Sengketa Arbitrase Nomor: 809/II/P.ARB-

ng
BDS/2019 tanggal 07 Januari 2020 (“Putusan Arbitrase”),
diberi materai secukupnya ;

do
gu Bukti P-12a Fotocopy
TRANSPORTATION
Akta PT. FAGIOLI
INDONESIA Nomor 16
LIFTING
tanggal
AND
15
Agustus 2017, diberi materai secukupnya ;

In
A
Bukti P-12b Fotocopy Surat Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi
Manusia NomorAHU-0035196.AH.01.01.Tahun 2017 tanggal
ah

lik
15 Agustus 2017, diberi materai secukupnya ;
Bukti P-13 Fotocopy Surat dari Pengadilan Negeri Batam Kelas 1A Nomor
W4.U8/611/AT.04.10/11/2020 tanggal 13 Februari 2020 perihal
am

ub
permohonan informasi terkait dengan pendaftaran putusan
Arbitrase, diberi materai secukupnya ;
ep
Bukti P-14 Fotocopy Digital Foreksik yang di buat oleh Syofian Kurniawan
k

Bahwa bukti-bukti tersebut telah dicocokan dan disesuaikan dengan


ah

aslinya kecuali bukti P-1b sesuai dengan terjemahan, bukti P-2a, bukti P-3a,
R

si
dan P-4a sesuai dengan print out, bukti P-5, bukti P-7, dan bukti P-8b dan
P-10 berupa fotocopy;

ne
ng

Menimbang, bahwa Pemohon mengajukan Ahli Syofian Kurniawan

do
gu

yang pada pokoknya dibawah sumpah memberikan pendapatnya bahwa ahli


telah melakukan pemerikaaan digital forensic sebagaimana bukti P2a, P-3a,
In
dan P-4b benar adanya hubungan penngiriman email kepada Pemohon
A

serta Ahli Asmiaati yang pada pokoknya dibawah sumpah memberikan


ah

pendapatnya bahwa terdapat perbedaan dalam bukti P-1a mengenai pilihan


lik

forum penyelesesaian sengketa dimana versi bahasa inggris di SIAC dan


versi bahasa Indonesia di BADAPSKI dan pembatasan tanggung jawab di
m

ub

versi bahasa inggris sampai maksimal 5% dan di versi bahasa Indonesia


tidak ada;
ka

ep

Menimbang, bahwa untuk menyangkal permohonan Pemohon,


Termohon I melalui Kuasanya telah mengajukan bukti-bukti surat sebagai
ah

berikut:
R

es

Bukti T1 -1 Fotocopy Akta Notaris No 18 tanggal 19 Agustus 2014 diberi


M

materai secukupnya ;
ng

Bukti T1 -2 Fotocopy Akta Notaris No. 01 diberi materai secukupnya ;


on

Bukti T1 -3 Fotocopy Akta Notaris No. 02 diberi materai secukupnya ;


gu

Halaman 66 dari 110 Putusan Nomor 66/Pdt.G/2020/PN Btm


Halaman 66 dari 110 Putusan Nomor 66/Pdt.G/2020/PN Btm
d

Halaman 66 dari 110 Putusan Nomor 66/Pdt.G/2020/PN Btm


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 66
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Bukti T1 -4 Fotocopy Minuta of meeting (Berita Acara Rapat Umum

si
Anggota Perkumpulan) tanggal 17 Juni 2019 diberi materai
secukupnya ;

ne
Bukti T1 -5 Fotocopy Surat Panggilan panggilan Sidang diberi materai

ng
secukupnya ;
Bukti T1 -6 Fotocopy Akta Pendaftaran Putusan BADAPSKI di

do
gu Pengadilan Negeri Batam diberi materai secukupnya ;
Bahwa bukti-bukti tersebut telah dicocokan dan disesuaikan dengan
aslinya dan ternyata bukti T1-1, bukti T1-2, bukti T1-3, bukti T1-4, bukti T1-5,

In
A
bukti T1-6, berupa bukti fotocopy tanpa dapat di perlihatkan aslinya;
ah

lik
Menimbang, bahwa Termohon I tidak mengajukan saksi maupun ahli
dalam persidangan;
am

ub
Menimbang, bahwa untuk menyangkal permohonan Pemohon,
Termohon II melalui Kuasanya telah mengajukan bukti-bukti surat sebagai
ep
k

berikut:
ah

Bukti T2 -1 Fotocopy Perjanjian Subkontrak No: C31-


R

si
0690/SC02/08/2017 (“Perjanjian/Perjanjian Subkontrak”)
diberi materai secukupnya ;

ne
ng

Bukti T2 -2 Fotocopy Putusan BADAPSKI No. 809/II/P.ARB-BDS/2019


diberi materai secukupnya ;
Bukti T2 -3 Fotocopy Surat Pemohon JOB NO: 17/71/67/1021 LT004/18

do
gu

tanggal 14 Maret 2018 diberi materai secukupnya ;


Bukti T2 -4 Fotocopy Notulen Rapat antara Pemohon dengan Termohon
II tanggal 16 Agustus 2018 dan Daftar Hadir Rapat (dalam
In
A

Jawaban Termohon II disebut sebagai “Notulen Pertama”)


diberi materai secukupnya ;
ah

lik

Bukti T2 -5 Fotocopy Notulen Rapat antara Pemohon dengan


Termohon II tanggal 21 September 2018 (dalam Jawaban
Termohon II disebut sebagai“Notulen Kedua”) diberi materai
m

ub

secukupnya ;
Bukti T2 -6 Fotocopy Surat Pemohon No. 02-
ka

ep

146/MA/PSP/WBI/Legal&Risk/IX/2019, tanggal 20
September 2019 diberi materai secukupnya ;
ah

Bukti T2 -7 Fotocopy Surat Termohon II No. 183/PSP/X/2019, tanggal


R

03 Oktober 2019 kepada Ketua Mahkamah Agung RI diberi


es

materai secukupnya ;
M

ng

Bukti T2 -8 Fotocopy Surat Termohon II No. 138/PSP/VII/2019, tanggal


on

29 Juli 2019 kepada Pemohon diberi materai secukupnya ;


Bukti T2 -9 Fotocopy Surat Termohon II No. 139/PSP/VII/2019, tanggal
gu

Halaman 67 dari 110 Putusan Nomor 66/Pdt.G/2020/PN Btm


Halaman 67 dari 110 Putusan Nomor 66/Pdt.G/2020/PN Btm
d

Halaman 67 dari 110 Putusan Nomor 66/Pdt.G/2020/PN Btm


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 67
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
29 Juli 2019 kepada Ketua Mahkamah Agung RI diberi

si
materai secukupnya ;
Bukti T2 -10 Fotocopy Surat Pemohon No. 03-

ne
233/MA/PSP/WBI/Legal&Risk/X/2019, tanggal 04 Oktober

ng
2019 diberi materai secukupnya ;
Bukti T2 -11 Fotocopy Surat BADAPSKI No: B-009/P.ARB-BDS/III/2019,

do
gu Bukti T2 -12
tanggal 05 Maret 2019 diberi materai secukupnya ;
Fotocopy Surat Pemohon No. JOB No. 21/71/67/1021
LT004/18, tanggal 19 Maret 2018 diberi materai

In
A
secukupnya ;
Bukti T2 -13 Fotocopy Surat Pemohon tertanggal 04 Desember 2018
ah

lik
Kepada Kuasa Hukum Termohon II Perihal Tanggapan Surat
Palmer Situmorang & Partners diberi materai secukupnya ;
Bukti T2 -14 Fotocopy Pendapat Hukum ahli Dr. Miftahul Huda, S.H.,
am

ub
L.L.M, yang diperiksa dalam sengketa arbitrase
No.809/II/P.ARB-BDS/2019 diberi materai secukupnya ;
Bukti T2 -15 Fotocopy Somasi dan undangan dari Kuasa Termohon II
ep
k

kepada Pemohon No. 117/PSP/VII/2018, tanggal 12 Juli


ah

2018 dan daftar hadir perundingan diberi materai


R

si
secukupnya ;
Bukti T2 -16 Fotocopy Surat dari Kuasa Termohon II No:

ne
ng

129/PSP/VIII/2018 tanggal 09 Agustus 2018 perihal


Tanggapan Surat Fagioli No. 21/71/67/1021 LT 004/18
tanggal 25 Juli 2018 diberi materai secukupnya ;

do
gu

Bukti T2 -17 Fotocopy Surat Pemohon No: 17/71/67/ 1021 LT001/18


tertanggal 27 Februari 2018 diberi materai secukupnya ;
Bukti T2 -17a Fotocopy Terjemahan Resmi dari Bukti T2-17 diberi
In
A

materai secukupnya ;
Bukti T2 -18 Fotocopy Surat Pemohon No: 17/71/67/1021 LT 003/18
ah

lik

tertanggal 09 Maret 2018 diberi materai secukupnya ;


Bukti T2 -18a Fotocopy Terjemahan Resmi dari Bukti T2-18 diberi materai
secukupnya ;
m

ub

Bukti T2 -19 Fotocopy Akta Pendirian PT. Waagner-Biro Indonesia No:


232 tanggal 26 Juni 1996, dibuat dihadapan Notaris Sutjipto,
ka

S.H. diberi materai secukupnya ;


ep

Bukti T2 -20 Fotocopy SK Menteri Kehakiman RI No: 02-


ah

3148.HT.01.01.TH.’97 tanggal 28 April 1997 diberi materai


R

secukupnya ;
es

Bukti T2 -21 Fotocopy Pernyataan Keputusan Para Pemegang Saham


M

PT. Waagner Biro Indonesia No. 52 tanggal 17 Nopember


ng

2014 dibuat oleh Mala Mukti, S.H., LL.M Notaris di Jakarta


on
gu

Halaman 68 dari 110 Putusan Nomor 66/Pdt.G/2020/PN Btm


Halaman 68 dari 110 Putusan Nomor 66/Pdt.G/2020/PN Btm
d

Halaman 68 dari 110 Putusan Nomor 66/Pdt.G/2020/PN Btm


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 68
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
diberi materai secukupnya ;
Bukti T2 -22 Fotocopy Surat Menteri Hukum dan HAM No: AHU-

si
41854.40.22.2014 tanggal 18 November 2014 diberi

ne
materai secukupnya ;

ng
Bukti T2 -23 Fotocopy Laporan Akuntan Independen dari “KAP Johanes
Juara & Rekan”terkait klaim atas proyek pembangunan

do
gu jembatan Holtekamp, Jayapura No: 069/HM/19 tanggal 31
Juli 2019 diberi materai secukupnya ;
Bahwa bukti-bukti tersebut telah dicocokan dan disesuaikan dengan

In
A
aslinya kecuali bukti T2-6, T2-10, T2-11, T2-12, T2-13, T2-17 dan T2-18;
ah

lik
Menimbang, bahwa Termohon II juga mengajukan bukti informasi
sebagai berikut:
am

ub
Ad info-1 Fotocopy Pedoman Pelaksanaan Tugas dan Administrasi
Pengadilan dalam Empat Lingkungan Peradilan Buku II
Edisi 2007: Hal 178, huruf C, angka 2, Hal. 50, huruf D
ep
k

angka 1 diberi materai secukupnya ;


Ad info-2
ah

Fotocopy Yurisprudensi tetap Putusan MA RI No: 567


R

si
B/Pdt.Sus-Arbt/2013, tanggal 23 Juli 2014 hal. 42, diberi
materai secukupnya ;

ne
Ad info-3
ng

Fotocopy Kutipan pendapat V. Harlen Sinaga, S.H.,


M.H.dalam bukunya berjudul “Memahami Arbitrase
Dengan Praktik BANI dan Pembatalan Putusan Arbitrase”,

do
gu

tahun 2018 pada hal. 205. diberi materai secukupnya ;


Ad info-4 Fotocopy Yurisprudensi tetap putusan MARI No. 199
In
A

K/Sip/1973 tanggal 27 November 1975 yang dikutip dari


Rangkuman Yurisprudensi Mahkamah Agung Indonesia II,
ah

Hukum Perdata dan Acara Perdata, hal. 215, diberi


lik

materai secukupnya ;
Ad info-5 Fotocopy Yurisprudensi Putusan MARI No: 67 K/Sip/1972
m

ub

tanggal 13 Agustus 1972, yang dikutip dari Kumpulan


Kaidah Hukum Putusan MA RI, Tahun 1953-2008
ka

ep

Berdasarkan Penggolongannya, Hulman Panjaitan, S.H.,


M.H., Kencana, Jakarta, Tahun 2014, hal. 31, diberi
ah

materai secukupnya ;
R

Ad info-6 Fotocopy KutipanAmar Putusan Mahkamah Konstitusi RI


es
M

No: 15/PUU-XII/2014, diberi materai secukupnya ;


ng

Ad info-7 Fotocopy Kutipan pendapat R. Soesilo dalam buku, “Kitab


on

Undang-undang Hukum Pidana (KUHP)” Politea-Bogor,


gu

Halaman 69 dari 110 Putusan Nomor 66/Pdt.G/2020/PN Btm


Halaman 69 dari 110 Putusan Nomor 66/Pdt.G/2020/PN Btm
d

Halaman 69 dari 110 Putusan Nomor 66/Pdt.G/2020/PN Btm


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 69
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
1993, Hal. 204, diberi materai secukupnya ;

R
Ad info-8

si
Fotocopy Kutipan pendapat Prof. Dr. jur. Andi Hamzah
dalam buku“Delik-Delik Tertentu di dalam KUHP” Sinar

ne
ng
Grafika-Jakarta, 2009, Hal. 153, diberi materai
secukupnya ;
Ad info-9 Fotocopy Kutipan Peraturan Daerah Kota Batam Nomor

do
gu 16 Tahun 2007 tentang Ketertiban Umum, diberi materai
secukupnya ;

In
Ad info-10 Fotocopy Kutipan Peraturan Daerah Provinsi Daerah
A
Khusus Ibukota Jakarta Nomor 8 Tahun 2007 tentang
Ketertiban Umum diberi materai secukupnya ;
ah

lik
Menimbang, bahwa Pemohon mengajukan Ahli Miftahul Huda, SH.,
LLM yang pada pokoknya dibawah sumpah memberikan pendapatnya
am

ub
bahwa Putusan Arbitrase adalah bersifat final dan mengikat dan dapat di
ajukan pembatalan putusan tersebut dengan mengacu pada pasal 70
Undang-undang Nomor 30 Tahun 1999;
ep
k

Menimbang, bahwa untuk mempersingkat uraian putusan ini, maka


ah

segala sesuatu yang termuat dalam Berita Acara Persidangan perkara ini
R

si
dianggap termasuk dalam putusan ini;

ne
ng

TENTANG PERTIMBANGAN HUKUMNYA

do
gu

DALAM EKSEPSI
I. EKSEPSI MENGENAI KEWENANGAN ABSOLUT
Menimbang bahwa Termohon I dan Termohon II dalam jawabannya
In
A

ada mengajukan eksepsi mengenai kompetensi absolut, dimana mengenai


kompetensi absolut tersebut telah diputus sebagaimana termuat lengkap
ah

lik

dalam berita acara persidangan;


m

ub

Menimbang bahwa dalam jawabannya Termohon I selain mengajukan


eksepsi absolut, juga mengajukan eksepsi lainnya:
ka

A. MOHON KEJELASAN MENGENAI KEPASTIAN PIHAK STATUS


ep

PARA PIHAK (IN CASU PT. FAGIOLI LIFTING & TRANSPORTATION


ah

INDONESIA, BADAPSKI DAN PT. WAAGNER BIRO INDONESIA)


R

APAKAH PARA PIHAK TERSEBUT SEBAGAI PEMOHON, TERMOHON


es

I, DAN TERMOHON II ATAUKAH SEBAGAI PENGGUGAT, TERGUGAT I


M

ng

DAN TERGUGAT II.


on
gu

Halaman 70 dari 110 Putusan Nomor 66/Pdt.G/2020/PN Btm


Halaman 70 dari 110 Putusan Nomor 66/Pdt.G/2020/PN Btm
d

Halaman 70 dari 110 Putusan Nomor 66/Pdt.G/2020/PN Btm


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 70
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
B. DALAM EKSEPSI MENGENAI KOMPETENSI ABSOLUT

si
1. Pengadilan Negeri Batam Tidak Berwenang Mengadili Karena
Para Pihak Sudah Sepakat Di Dalam Kontrak Menunjuk Lembaga

ne
ng
Arbitrase. Bahwa berdasarkan fakta-fakta dalam pemeriksaan perkara
arbitrase telah diajukan bukti-bukti.

do
gu 2. PERBEDAAN PENAFSIRAN BAHASA DAN ISI KONTRAK
ADALAH KEWENANGAN ARBITRASE
3. KEDUDUKAN, WEWENANG, DAN MEKANISME LEMBAGA

In
A
ARBITRASE BADAPSKI
ah

lik
am

ub
C. PERMOHONAN ERROR IN PERSONA
Dalil-dalil permohonan pembatalan putusan dengan alasan ada
kepalsuan, penyembunyian dokumen dan tipu muslihat adalah error in
ep
k

persona;
ah

si
Menimbang, bahwa Termohon II melalui surat jawabannya
mengajukan eksepsi yang pada pokoknya sebagai berikut :

ne
ng

DALAM EKSEPSI
1. Bahwa Pengadilan Negeri secara absolut tidak memiliki kewenangan

do
untuk mengadili perkara a quo, mengingat substansi dari Permohonan
gu

terutama halaman 3-10 adalah merupakan substansi dari sengketa


yang diperiksa oleh Majelis Arbiter.
In
A

2. Bahwa perlu untuk menjadi perhatian Majelis Hakim yang memeriksa


perkara a quo, Pemohon dan Termohon II secara hukum terikat di
ah

lik

dalam Pasal 7.3 Perjanjian Subkontrak No: C31-0690/SC02/08/2017


(selanjutnya disebut “Perjanjian/Perjanjian Subkontrak”) yang di dalam
m

ub

ketentuannya mencantumkan klausula arbitrase.


3. Bahwa oleh karena itu, demi hukum Pengadilan Negeri sama sekali
ka

tidak memiliki kewenangan untuk memeriksa dan mengadili Perkara a


ep

quo, terlebih lagi Putusan Arbitrase (yang sudah didaftarkan di


ah

Pengadilan Negeri) mempunyai sifat final dan mengikat yang artinya


R

sudah tidak dapat membuka upaya hukum apapun, hal-hal tersebut


es

diatur dengan tegas dalam UU No. 30 Tahun 1999 tentang Arbitrase


M

ng

dan Alternatif Penyelesaian Sengketa.


on
gu

Halaman 71 dari 110 Putusan Nomor 66/Pdt.G/2020/PN Btm


Halaman 71 dari 110 Putusan Nomor 66/Pdt.G/2020/PN Btm
d

Halaman 71 dari 110 Putusan Nomor 66/Pdt.G/2020/PN Btm


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 71
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
4. Bahwa segala pokok sengketa sudah dipertimbangkan oleh Majelis

si
Arbitrase dalam Putusan Arbitrase maka pokok sengketa dan
pertimbangan dalam putusan arbitrase a quo tidak boleh lagi diperiksa

ne
ng
oleh Pengadilan Negeri sebagaimana ketentuan Pasal 62 ayat (4) UU
Arbitrase.

do
gu 5. Bahwa berdasarkan hal-hal yang telah Termohon II uraikan di atas,
maka secara sederhana telah terbukti bahwa Pengadilan Negeri tidak
berwenang secara absolut untuk memeriksa, mengadili dan

In
A
memutuskan perkara a quo.
ah

lik
II. PENGADILAN NEGERI BATAM TIDAK MEMPUNYAI KEWENANGAN
RELATIF MEMERIKSA PERMOHONAN A QUO.
am

ub
III. PERMOHONAN PEMOHON MENYIMPANGI HUKUM ACARA PADA
PERADILAN UMUM
ep
k
ah

IV. PERMOHONAN HARUS DITOLAK ATAU SETIDAKNYA DINYATAKAN


R

si
TIDAK DAPAT DITERIMA KARENA PEMOHON TIDAK MEMPUNYAI
LEGAL STANDING DAN TIDAK BERITIKAD BAIK DALAM

ne
ng

MENGAJUKAN PERMOHONAN.

do
V. PERMOHONAN PEMBATALAN PUTUSAN ARBITRASE PREMATUR.
gu

VI. PERMOHONAN KABUR/TIDAK JELAS (Obscuur Libel)


In
A

1. Pemohon Tidak Menjelaskan Kedudukan Hukum Termohon I


2. Posita dan Petitum Gugatan Tidak Selaras
ah

lik

3. Petitum Tentang Putusan Arbitrase Yang Melanggar Kesusilaan


dan Ketertiban Umum Tidak Didasarkan Pada Posita.
m

ub

4. Objek Tipu Muslihat dan Pemalsuan Tidak Jelas.


ka

Menimbang, bahwa atas eksepsi yang diajukan oleh Termohon I dan


ep

Termohon II tersebut dan setelah mempelajari jawab jinawab dalam Replik


ah

yang diajukan Pemohon dan Duplik yang diajukan Termohon I dan Termohon
R

II, maka Majelis Hakim akan mempertimbangkan sebagai berikut :


es

Menimbang, bahwa mengenai Eksepsi Termohon I mengenai mohon


M

ng

kejelasan mengenai kepastian pihak status para pihak (in casu PT. Fagioli
on

lifting & transportation indonesia, Badapski dan PT. Waagner Biro Indonesia)
gu

Halaman 72 dari 110 Putusan Nomor 66/Pdt.G/2020/PN Btm


Halaman 72 dari 110 Putusan Nomor 66/Pdt.G/2020/PN Btm
d

Halaman 72 dari 110 Putusan Nomor 66/Pdt.G/2020/PN Btm


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 72
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
apakah para pihak tersebut sebagai Pemohon, Termohon i, dan Termohon ii

si
ataukah sebagai penggugat, tergugat I dan tergugat II.
Menimbang, bahwa sebelum majelis hakim mempertimbangkan

ne
ng
eksepsi tersebut diatas maka perlu di perhatikan akan ketentuan sebagai
berikut :

do
gu Menimbang, bahwa dalam Pasal 70 Undang-undang Nomor 30 Tahun
1999 Tentang Arbitrase dan Alternatif Penyelesaian Sengketa menyatakan
Terhadap putusan arbitrase para pihak dapat mengajukan permohonan

In
A
pembatalan apabila putusan tersebut diduga mengandung unsur-unsur
sebagai berikut:
ah

lik
a surat atau dokumen yang diajukan dalam pemeriksaan, setelah
putusan dijatuhkan, diakui palsu atau dinyatakan palsu;
b setelah putusan diambil ditemukan dokumen yang bersifat
am

ub
menentukan, yang disembunyikan oleh pihak lawan; atau
c putusan diambil dari hasil tipu muslihat yang dilakukan oleh salah satu
ep
pihak dalam pemeriksaan sengketa.
k
ah

Menimbang, bahwa dalam Pedoman Pelaksana Tugas dan


R

si
Administrasi Pengadilan Dalam Empat Lingkungan Peradilan, Buku II, Edisi
2007, bagian Pedoman Teknis Administrasi dan Teknis Peradilan Perdata

ne
ng

Umum Halaman 44 angka 6 menyatakan Pengadilan Negeri hanya


berwenang untuk memeriksa dan mengabulkan permohonan apabila hal itu

do
gu

di tentukan oleh peraturan perundang-undangan walaupun dalam redaksi


undang-undang di sebutkan bahwa pemeriksaan yang dilakukan oleh
In
Pengadilan atas permohonan dari pihak yang berkepentingan antara lain
A

sebagaimana tersebut dalam Pasal 70 Undang-undang Nomor 30 Tahun


1999 Tentang Arbitrase dan Alternatif Penyelesaian Sengketa, Pasal 110
ah

lik

dan 117 Undang-undang Nomor 1 Tahun 1995 Tentang Perseroan Terbatas


namun hal tersebut tidak dapat di artikan sebagai perkara voluntair yang di
m

ub

periksa secara ex parte, karena di dzalamnya terdapat kepentingan orang


lain sehingga perkara tersebut harus di selesaikan dengan cara contentiusa
ka

ep

yaitu pihak-pihak yang berkepentingan harus di tarik sebagai Termohon


sehingga asas audi et alteram partem terpenuhi
ah

Menimbang, bahwa dalam Pedoman Pelaksana Tugas dan


R

Administrasi Pengadilan Dalam Empat Lingkungan Peradilan, Buku II, Edisi


es
M

2007, bagian Pedoman Teknis Administrasi dan Teknis Peradilan Perdata


ng

Umum Halaman 178 huruf c angka 3 yang menyatakan permohonan


on
gu

Halaman 73 dari 110 Putusan Nomor 66/Pdt.G/2020/PN Btm


Halaman 73 dari 110 Putusan Nomor 66/Pdt.G/2020/PN Btm
d

Halaman 73 dari 110 Putusan Nomor 66/Pdt.G/2020/PN Btm


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 73
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
pembatalan arbitrase harus di ajukan dalam bentuk gugatan bukan voluntair

si
dan sidangkan oleh majelis hakim

ne
ng
Menimbang, bahwa atas eksepsi tersebut diatas Majelis Hakim
berpendapat sebagai berikut :

do
gu - Bahwa permohonan Pemohon dalam perkara ini adalah mengenai
permohonan pembatalan Putusan Arbitrase Badapski No.809/II/P.ARB-
BDS/2019 tanggal 7 Januari 2020 yang telah di daftarakan di di

In
A
kapaniteraan Pengadilan Negeri Batam Sebagaimana dalam Pasal 70
Undang-undang Undang-undang Nomor 30 Tahun 1999 Tentang
ah

lik
Arbitrase dan Alternatif Penyelesaian Sengketa;
- Bahwa redaksi Pasal 70 Undang-undang Nomor 30 Tahun 1999
am

ub
Tentang Arbitrase dan Alternatif Penyelesaian Sengketa adalah
permohonan pembatalan harus di maknai sebagai pihak yang
berkepentingan yang di tarik sebagai Termohon serta permohonan harus
ep
k

dalam bentuk contentiusa bukan voluntair yang di sidangkan secara


ah

majelis sehingga asas audi et alteram partem terpenuhi sebagaimana


R

si
Pedoman Pelaksana Tugas dan Administrasi Pengadilan Dalam Empat
Lingkungan Peradilan, Buku II, Edisi 2007, bagian Pedoman Teknis

ne
ng

Administrasi dan Teknis Peradilan Perdata Umum;


Menimbang, bahwa berdasarkan hal tersebut diatas eksepsi

do
gu

temohon I mengenai status para pihak (in casu PT. Fagioli lifting &
transportation indonesia, Badapski dan PT. Waagner Biro Indonesia) apakah
para pihak tersebut sebagai Pemohon, Termohon I, dan Termohon II ataukah
In
A

sebagai penggugat, tergugat I dan tergugat II haruslah dinyatakan di tolak


ah

lik

Menimbang, bahwa mengenai Eksepsi Termohon I mengenai


kompetensi absolut, majelis hakim telah menuangkan dalam putusan
m

ub

sebagaimana dalam Berita Acara Persidangan tertanggal 15 Juni 2020


ka

Menimbang, bahwa mengenai Eksepsi Termohon I mengenai


ep

perbedaan penafsiran bahasa dan isi kontrak adalah kewenangan arbitrase


ah

akan di pertimbangkan sebagai berikut:


R

Menimbang, bahwa mengenai Eksepsi Termohon I mengenai


es

perbedaan penafsiran bahasa dan isi kontrak adalah kewenangan arbitrase


M

ng

telah menyangkut pembuktian dalam perkara sehingga eksepsi Termohon I


on

haruslah dinyatakan di tolak;


gu

Halaman 74 dari 110 Putusan Nomor 66/Pdt.G/2020/PN Btm


Halaman 74 dari 110 Putusan Nomor 66/Pdt.G/2020/PN Btm
d

Halaman 74 dari 110 Putusan Nomor 66/Pdt.G/2020/PN Btm


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 74
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
R

si
Menimbang, bahwa mengenai Eksepsi Termohon I mengenai
Permohonan Error In Persona akan di pertimbangkan sebagai berikut:

ne
ng
Menimbang, bahwa mengenai Eksepsi Termohon I mengenai
Permohonan Error In Persona majelis hakim berpendapat Termohon adalah

do
gu pihak yang berkepentingan yang di tarik sebagai Termohon di karenakan
Termohon I sebagai pihak yang mengeluarkan Putusan Arbitrase Badapski
No.809/II/P.ARB-BDS/2019 tanggal 7 Januari 2020 antara PT Waagner Biro

In
A
Indonesia (WBI) sebagai Pemohon melawan PT Fagioli Lifting and
Transportation Indonesia sebagai Termohon sehingga eksepsi Termohon I
ah

lik
haruslah dinyatakan di tolak;
am

ub
Menimbang, bahwa mengenai Eksepsi Termohon II mengenai
Kompetensi Absolut dan Kompetensi Relatif, majelis hakim telah telah
menuangkan dalam putusan sebagaimana dalam Berita Acara Persidangan
ep
k

tertanggal 15 Juni 2020


ah

si
Menimbang, bahwa mengenai Eksepsi Termohon II mengenai
permohonan Pemohon menyimpangi hukum acara pada peradilan umum

ne
ng

akan di pertimbangkan sebagai berikut:


Menimbang, bahwa sebelum majelis hakim mempertimbangkan

do
eksepsi tersebut diatas maka perlu di perhatikan akan ketentuan sebagai
gu

berikut :
Menimbang, bahwa dalam Pasal 70 Undang-undang Nomor 30 Tahun
In
A

1999 Tentang Arbitrase dan Alternatif Penyelesaian Sengketa menyatakan


Terhadap putusan arbitrase para pihak dapat mengajukan permohonan
ah

lik

pembatalan apabila putusan tersebut diduga mengandung unsur-unsur


sebagai berikut:
m

ub

a surat atau dokumen yang diajukan dalam pemeriksaan, setelah


putusan dijatuhkan, diakui palsu atau dinyatakan palsu;
ka

b setelah putusan diambil ditemukan dokumen yang bersifat


ep

menentukan, yang disembunyikan oleh pihak lawan; atau


c putusan diambil dari hasil tipu muslihat yang dilakukan oleh salah satu
ah

pihak dalam pemeriksaan sengketa.


R

es
M

Menimbang, bahwa dalam Pedoman Pelaksana Tugas dan


ng

Administrasi Pengadilan Dalam Empat Lingkungan Peradilan, Buku II, Edisi


on

2007, bagian Pedoman Teknis Administrasi dan Teknis Peradilan Perdata


gu

Halaman 75 dari 110 Putusan Nomor 66/Pdt.G/2020/PN Btm


Halaman 75 dari 110 Putusan Nomor 66/Pdt.G/2020/PN Btm
d

Halaman 75 dari 110 Putusan Nomor 66/Pdt.G/2020/PN Btm


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 75
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Umum Halaman 44 angka 6 menyatakan Pengadilan Negeri hanya

si
berwenang untuk memeriksa dan mengabulkan permohonan apabila hal itu
di tentukan oleh peraturan perundang-undangan walaupun dalam redaksi

ne
ng
undang-undang di sebutkan bahwa pemeriksaan yang dilakukan oleh
Pengadilan atas permohonan dari pihak yang berkepentingan antara lain

do
gu sebagaimana tersebut dalam Pasal 70 Undang-undang Nomor 30 Tahun
1999 Tentang Arbitrase dan Alternatif Penyelesaian Sengketa, Pasal 110
dan 117 Undang-undang Nomor 1 Tahun 1995 Tentang Perseroan Terbatas

In
A
namun hal tersebut tidak dapat di artikan sebagai perkara voluntair yang di
periksa secara ex parte, karena di dalamnya terdapat kepentingan orang lain
ah

lik
sehingga perkara tersebut harus di selesaikan dengan cara contentiusa yaitu
pihak-pihak yang berkepentingan harus di tarik sebagai Termohon sehingga
am

ub
asas audi et alteram partem terpenuhi
Menimbang, bahwa dalam Pedoman Pelaksana Tugas dan
Administrasi Pengadilan Dalam Empat Lingkungan Peradilan, Buku II, Edisi
ep
k

2007, bagian Pedoman Teknis Administrasi dan Teknis Peradilan Perdata


ah

Umum Halaman 178 huruf c angka 3 yang menyatakan permohonan


R

si
pembatalan arbitrase harus di ajukan dalam bentuk gugatan bukan voluntair
dan sidangkan oleh majelis hakim

ne
ng

Menimbang, bahwa atas eksepsi tersebut diatas Majelis Hakim


berpendapat bahwa permohonan Pemohon dalam perkara ini adalah

do
mengenai permohonan pembatalan Putusan Arbitrase Badapski
gu

No.809/II/P.ARB-BDS/2019 tanggal 7 Januari 2020 yang telah di daftarakan


di di kapaniteraan Pengadilan Negeri Batam Sebagaimana dalam Pasal 70
In
A

Undang-undang Undang-undang Nomor 30 Tahun 1999 Tentang Arbitrase


dan Alternatif Penyelesaian Sengketa dimana redaksi Pasal 70 tersebut
ah

lik

adalah permohonan pembatalan harus di maknai sebagai pihak yang


berkepentingan yang di tarik sebagai Termohon serta permohonan harus
m

ub

dalam bentuk contentiusa bukan voluntair yang di sidangkan secara majelis


sehingga asas audi et alteram partem terpenuhi sebagaimana Pedoman
ka

Pelaksana Tugas dan Administrasi Pengadilan Dalam Empat Lingkungan


ep

Peradilan, Buku II, Edisi 2007, bagian Pedoman Teknis Administrasi dan
ah

Teknis Peradilan Perdata Umum;


R

Menimbang, bahwa mengenai Eksepsi Termohon II mengenai


es

permohonan Pemohon menyimpangi hukum acara pada peradilan umum


M

ng

haruslah dinyatakan di tolak;


on
gu

Halaman 76 dari 110 Putusan Nomor 66/Pdt.G/2020/PN Btm


Halaman 76 dari 110 Putusan Nomor 66/Pdt.G/2020/PN Btm
d

Halaman 76 dari 110 Putusan Nomor 66/Pdt.G/2020/PN Btm


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 76
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Menimbang, bahwa mengenai Eksepsi Termohon II mengenai

si
permohonan harus ditolak atau setidaknya dinyatakan tidak dapat diterima
karena Pemohon tidak mempunyai legal standing dan tidak beritikad baik

ne
ng
dalam mengajukan permohonan, akan di pertimbangkan sebagai berikut:
Menimbang, bahwa mengenai Eksepsi Termohon II mengenai

do
gu Permohonan Error In Persona majelis hakim berpendapat Termohon adalah
pihak yang berkepentingan yang di tarik sebagai Termohon di karenakan
Termohon I sebagai pihak yang mengeluarkan Putusan Arbitrase Badapski

In
A
No.809/II/P.ARB-BDS/2019 tanggal 7 Januari 2020 antara PT Waagner Biro
Indonesia (WBI) sebagai Pemohon melawan PT Fagioli Lifting and
ah

lik
Transportation Indonesia sebagai Termohon sehingga eksepsi Termohon I
menengenai permohonan harus ditolak atau setidaknya dinyatakan tidak
am

ub
dapat diterima karena Pemohon tidak mempunyai legal standing dan tidak
beritikad baik dalam mengajukan permohonan haruslah dinyatakan di tolak;
ep
k

Menimbang, bahwa mengenai Eksepsi Termohon II mengenai


ah

permohonan pembatalan putusan arbitrase prematur akan di pertimbangkan


R

si
sebagai berikut:
Menimbang, bahwa mengenai Eksepsi Termohon II mengenai

ne
ng

permohonan pembatalan putusan arbitrase prematur telah menyangkut


pembuktian dalam perkara sehingga eksepsi Termohon I haruslah

do
dinyatakan di tolak;
gu

Menimbang, bahwa mengenai Eksepsi Termohon II mengenai


In
A

permohonan kabur/tidak jelas (obscuur libel) dalam mengajukan


permohonan, akan di pertimbangkan sebagai berikut:
ah

lik

Menimbang, bahwa mengenai Eksepsi Termohon II mengenai


permohonan kabur/tidak jelas (obscuur libel) majelis hakim berpendapat
m

ub

Termohon adalah pihak yang berkepentingan yang di tarik sebagai Termohon


di karenakan Termohon I sebagai pihak yang mengeluarkan Putusan
ka

Arbitrase Badapski No.809/II/P.ARB-BDS/2019 tanggal 7 Januari 2020


ep

antara PT Waagner Biro Indonesia (WBI) sebagai Pemohon melawan PT


ah

Fagioli Lifting and Transportation Indonesia sebagai Termohon sehingga


R

eksepsi Termohon I menengenai permohonan kabur/tidak jelas (obscuur


es

libel) haruslah dinyatakan di tolak


M

ng

on

DALAM POKOK PERKARA


gu

Halaman 77 dari 110 Putusan Nomor 66/Pdt.G/2020/PN Btm


Halaman 77 dari 110 Putusan Nomor 66/Pdt.G/2020/PN Btm
d

Halaman 77 dari 110 Putusan Nomor 66/Pdt.G/2020/PN Btm


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 77
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Menimbang, bahwa maksud dan tujuan gugatan Pemohon pada

si
pokoknya adalah mengenai Pembatalan terhadap Putusan Arbitrase
Badapski No.809/II/P.ARB-BDS/2019 tanggal 7 Januari 2020, yang telah

ne
ng
didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Batam pada tanggal 4
Februari 2020 sebagaimana dalam dalam Pasal 70 Undang-undang Undang-

do
gu undang Nomor 30 Tahun 1999 Tentang Arbitrase dan Alternatif Penyelesaian
Sengketa;
Menimbang, bahwa Pemohon mengajukan permohonan pembatalan

In
A
putusan Arbitrase dengan dalil yang pada pokoknya sebagai berikut :
PUTUSAN ARBITRASE DIJATUHKAN OLEH BADAN ARBITRASE YANG
ah

lik
KEWENANGANNYA DAN PUTUSAN YANG DIJATUHKANNYA TIMBUL
BERDASARKAN TIPU MUSLIHAT TERMOHON II
am

ub
- Pemohon adalah suatu perusahaan yang berasal dari Italia,
dan memiliki keahlian melakukan transportasi guna pelaksanaan
proyek-proyek infrastruktur. Termohon II adalah perusahaan PMA
ep
k

yang menjadi kontraktor Utama yang ditunjuk oleh suatu konsorsium


ah

BUMN Konstruksi untuk melaksanakan proyek pembangunan


R

si
Jembatan Holtekamp di Jayapura. Untuk melaksanakan
pekerjaannya, Termohon II mendekati Pemohon dan meminta bantuan

ne
ng

Pemohon untuk menjadi sub-kontraktor guna mengangkut bentang


tengah dan komponen-komponen pengikatnya dari Surabaya ke

do
Jayapura.
gu

- Pemohon menyetujui permintaan Termohon II untuk menjadi


sub-kontraktor, dan karena Pemohon adalah perusahaan Italia, maka
In
A

Termohon II meminta agar Pemohon membentuk suatu PMA guna


ditunjuk menjadi sub-kontraktor Termohon II. Simultan dengan
ah

lik

pembentukan PT PMA yang bernama PT Fagioli Lifting and


Transportation Indonesia (Pemohon), Termohon II dan Mr.Cristiano
Cavallini, warga negara Italia, yang nantinya akan menjadi Direktur
m

ub

Pemohon mulai merundingkan isi dari Subcontract Agreement


ka

(“Perjanjian Sub-Kontrak”) yang didalamnya juga terdapat Conditions


ep

of Subcontract (“Syarat-Syarat Sub-Kontrak”) yang akan ditanda-


tangani oleh kedua belah pihak.
ah

- Karena perundingan hanya dilakukan oleh Mr.Cristiano


R

Cavallini yang tidak dapat berbahasa Indonesia, dan pada saat itu
es
M

Pemohon belum memiliki staf ataupun karyawan yang mengerti


ng

Bahasa Indonesia, maka dengan iktikad baik Mr.Cristiano


on
gu

Halaman 78 dari 110 Putusan Nomor 66/Pdt.G/2020/PN Btm


Halaman 78 dari 110 Putusan Nomor 66/Pdt.G/2020/PN Btm
d

Halaman 78 dari 110 Putusan Nomor 66/Pdt.G/2020/PN Btm


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 78
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
mempercayakan penulisan versi Bahasa Indonesia dari Perjanjian

si
Sub-Kontrak sepenuhnya kepada pihak Termohon II. Namun
demikian, setelah Perjanjian Sub-Kontrak beserta dengan Syarat-

ne
ng
Syarat Sub-Kontrak C31-0690/SC02/08/2017 ditanda-tangani pada
tanggal 9 Oktober 2017 (Vide, Bukti P-1), dan setelah terjadi sengketa

do
gu mengenai keterlambatan proyek yang sebetulnya merupakan
kesalahan Termohon II sendiri, Pemohon baru mengetahui bahwa
secara curang dan dengan memanfaatkan iktikad baik Pemohon,

In
A
Termohon II ternyata telah menipu Pemohon dengan menuliskan versi
Bahasa Indonesia dari Perjanjian Sub-Kontrak yang isinya JAUH
ah

lik
BERBEDA dengan kesepakatan yang dicapai dalam negosiasi
kontrak yang dilakukan dalam Bahasa Inggris.
- Draft Perjanjian Sub-Kontrak dan Syarat-Syarat Sub-Kontrak
am

ub
dikirimkan oleh Termohon II melalui karyawannya yang bernama
Danang S Pranoto (“DSP”) melalui email pada tanggal 4 Oktober
ep
2017. Dalam Draft yang dikirim tanggal 4 Oktober 2017, tanggal
k

Perjanjian ditulis sebagai 15 Agustus 2017 (Vide, Email dan Draft


ah

R
Perjanjian, Bukti P-2).

si
- Melalui email tanggal 9 Oktober 2017, Pemohon menanggapi
Draft Perjanjian dan mengusulkan beberapa revisi atas Draft yang

ne
ng

dikirim oleh DSP dengan menggunakan track changes . Dalam


emailnya, Pemohon memberikan komentarnya terhadap: (i) Purchase

do
gu

Order (PO); (ii) SA (Subcontract Agreement); (iii) COSC (Condition of


Subcontract); dan (iv) Annex 3- Payment Acceptance Criteria and
In
Measurement System. (Vide, email Pemohon, Bukti P-3). Dalam
A

usulan revisinya, Pemohon dengan menggunakan track changes


antara lain mengusulkan perubahan sebagai berikut terhadap
ah

lik

Perjanjian Sub-Kontrak:
(c) Tanggal perjanjian yang awalnya ditulis 15 Agustus 2017
m

ub

diusulkan untuk diubah menjadi tanggal 9 Oktober 2017;


(d) This Subcontract Agreement as well as
ka

correspondences and documents relating to the Subcontract


ep

exchanged by the Contractor and the Subcontractor shall be in


English and Bahasa Indonesia. In the event of conflict between
ah

languages, English version shall prevail (Perjanjian Sub-


es

Kontrak dan korespondensi serta pertukaran dokumen terkait


M

ng

antara Kontraktor dan Subkontraktor dibuat dalam Bahasa


on
gu

Halaman 79 dari 110 Putusan Nomor 66/Pdt.G/2020/PN Btm


Halaman 79 dari 110 Putusan Nomor 66/Pdt.G/2020/PN Btm
d

Halaman 79 dari 110 Putusan Nomor 66/Pdt.G/2020/PN Btm


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 79
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Inggris dan Bahasa Indonesia. Jika terjadi pertentangan antara

si
Bahasa tersebut, versi Bahasa Inggris yang berlaku).
Terhadap Syarat-Syarat Sub-Kontrak, Pemohon mengusulkan revisi

ne
ng
terhadap ketentuan-ketentuan yang sangat penting antara lain
sebagai berikut:

do
gu Pasal 7.3 Termohon II awalnya mengusulkan:
Arbitration may commence prior to, during or after the execution of the
Works or parts thereof under the Subcontract. Arbitration proceeding

In
A
shall be conducted by BADAPSKI (Badan Arbitrasi Dan Alternatif
Penyelesaian Sengketa Konstruksi Indonesia).
ah

lik
Dengan menggunakan trackchanges, Pemohon mengusulkan agar
forum arbitrase dirubah menjadi:
am

ub
Arbitration may commence prior to, during or after the execution of the
Works or parts thereof under the Subcontract. Arbitration proceeding
shall be conducted by Singapore International Arbitration Centre and
ep
k

shall be conducted in English language.


ah

Pasal 22 Limitation of Liability, Termohon II awalnya mengusulkan;


R

si
The Subcontractor shall indemnify Contractor from any act of
negligence, omission, delay, faulty, workmanship of the Subcontractor

ne
ng

that may consequently cause loses to and/or claims against the


Contractor.

do
Pemohon mengusulkan revisi adanya pembatasan tanggung jawab
gu

sampai maksimal 5% dari Total harga Sub-Kontrak agar konsisten


dengan judulnya yaitu Limitation of Liability (Pembatasan Tanggung
In
A

Jawab), sehingga Pasal 22 menjadi:


The Subcontractor shall indemnify Contractor from any act of
ah

lik

negligence, omission, delay, faulty, workmanship of the Subcontractor


that may consequently cause loses to and/or claims against the
m

ub

Contractor up to a maximum of 5% of the Total Subcontract Price.


Ada beberapa usulan perubahan lain yang diusulkan oleh Pemohon
ka

dengan menggunakan trackchanges, tapi hal itu tidaklah terlalu


ep

penting untuk diuraikan dalam Permohonan ini.


ah

- Pada tanggal 10 Oktober 2017, Pemohon (Mr.Cristiano


R

Cavallini) bertemu dengan DSP dan Mr.Hendrie Tan (Procurement


es

Manager Termohon II) guna membahas usulan revisi terhadap


M

ng

Perjanjian Sub-Kontrak dan Syarat-Syarat Sub-Kontrak yang diajukan


on

oleh Pemohon. Dalam kesempatan itu, Termohon II MENYETUJUI


gu

Halaman 80 dari 110 Putusan Nomor 66/Pdt.G/2020/PN Btm


Halaman 80 dari 110 Putusan Nomor 66/Pdt.G/2020/PN Btm
d

Halaman 80 dari 110 Putusan Nomor 66/Pdt.G/2020/PN Btm


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 80
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
seluruh usulan revisi dari Pemohon dan BERJANJI untuk

si
menyesuaikan versi Bahasa Indonesianya.
- Pada tanggal 11 Oktober 2017 Mr.Hendrie Tan selaku

ne
Procurement Manager Termohon II mengirimkan email kepada

ng
Mr.Cavallini dengan body email berbunyi:
Dear Mr.Cavallini,

do
gu Please find 2 revised documents as already accepted by you [COSC
and SCA].

In
A
Thanks. (Vide, email Hendrie Tan, Bukti P-4)
Terjemahan Bahasa Indonesia:
ah

Terlampir disini 2 revisi dokumen yang telah anda terima/setujui

lik
[COSC dan SCA].
Terima kasih.
am

ub
Dalam email dari Hendrie Tan tersebut terdapat 2 lampiran berupa
draft Perjanjian Sub-Kontrak dan Syarat-Syarat Sub-Kontrak yang
ep
menurut Hendrie Tan telah direvisi sesuai kesepakatan pada tanggal
k

10 Oktober 2017.
ah

R
- Mr.Cristiano Cavallini yang tidak dapat berbahasa Indonesia

si
dan saat itu belum memiliki staf yang dapat berbahasa Indonesia

ne
ng

HANYA MELIHAT revisi versi Bahasa Inggris guna memastikan agar


semua usulannya dimuat dalam draft Perjanjian Sub-Kontrak dan
Syarat-Syarat Sub-Kontrak yang baru. Dalam revisi draft yang

do
gu

dikirimkan oleh Hendrie Tan tersebut, Pemohon melihat bahwa


SEMUA USULAN REVISI memang benar sudah diterima dan
In
A

dituliskan dalam versi Bahasa Inggrisnya. Oleh karena itu, dengan


IKTIKAD BAIK Pemohon menganggap bahwa versi Bahasa
ah

lik

Indonesianya juga akan disesuaikan sebagaimana yang dijanjikan


oleh Hendrie Tan. Oleh karena itu, Pemohon kemudian menanda-
tangani Perjanjian Sub-Kontrak dengan tanggal 9 Oktober 2017.
m

ub

- Setelah terjadi sengketa yang berkaitan dengan keterlambatan


penyelesaian proyek yang sebetulnya merupakan kesalahan
ka

ep

Termohon II sendiri dan timbul sengketa, Pemohon baru menyadari


bahwa iktikad baiknya telah disalah-gunakan, dan Termohon II alih-
ah

alih membayar Pemohon untuk pekerjaan yang telah dilakukannya,


R

malah menuntut Pemohon untuk membayar denda keterlambatan


es
M

yang tidak ada batasnya. Pemohon tidak akan membahas masalah


ng

SUBSTANSI SENGKETA mengingat hal itu adalah yurisdiksi dari


on
gu

Halaman 81 dari 110 Putusan Nomor 66/Pdt.G/2020/PN Btm


Halaman 81 dari 110 Putusan Nomor 66/Pdt.G/2020/PN Btm
d

Halaman 81 dari 110 Putusan Nomor 66/Pdt.G/2020/PN Btm


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 81
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
arbitrase SIAC. Pemohon hanya ingin membuktikan adanya tipu

si
muslihat Termohon II dan/atau adanya dokumen palsu yang membuat
Putusan Arbitrase harus dibatalkan oleh Pengadilan.

ne
- Pemohon baru menyadari bahwa versi Bahasa Indonesia dari

ng
Perjanjian Sub-Kontrak dan Syarat-Syarat Sub-Kontrak ternyata oleh
Termohon II SENGAJA tidak disesuaikan dengan versi Bahasa Inggris

do
gu yang SUDAH DISEPAKATI BERSAMA. Contohnya, Pasal 7.3 yang
versi Bahasa Inggrisnya berbunyi:

In
A
Arbitration may commence prior to, during or after the execution of the
Works or parts thereof under the Subcontract. Arbitration proceeding
ah

shall be conducted by Singapore International Arbitration Centre and

lik
shall be conducted in English language.
Versi Bahasa Indonesianya oleh Termohon II ternyata sengaja sama
am

ub
sekali tidak diubah sehingga tetap berbunyi:
Arbitrase dapat dilakukan sebelum, pada saat atau sesudah
ep
pelaksanaan pekerjaan atau bagiannya sesuai Subkontrak. Proses
k

Arbitrase akan dilakukan melalui BADAPSKI (Badan Arbitrasi dan


ah

R
Alternatif Penyelesaian Sengketa Konstruksi Indonesia).

si
Menimbang, bahwa untuk menguatkan dalil permohonannya

ne
ng

Pemohon mengajukan bukti surat yang diberi tanda Bukti P-1 sampai
dengan Bukti P-14 selain itu Pemohon juga mengajukan 2 (dua) orang ahli
yaitu ahli Syofian Kurniawan dan ahli Hj, Asmiati.;

do
gu

Menimbang, bahwa dipersidangan Termohon I Pembatalan Arbitrase


In
A

melalui surat jawabannya menolak seluruh dalil permohonan pembatalan


putusan arbitrase yang diajukan oleh Pemohon dengan alasan-alasan
ah

lik

sebagai berikut :
PUTUSAN ARBITRASE BADAPSKI SUDAH TEPAT DAN BENAR DAN
TIDAK BERDASARKAN TIPU MUSLIHAT.
m

ub

- Bahwa Termohon I/ Tergugat I menolak dalil-dalil Pemohon


ka

Pembatalan/ Penggugat pada point 1 sampai dengan point 13.


ep

- Bahwa alasan-alasan dan dalil-dalil yang diajukan Pemohon


Pembatalan/ Penggugat dengan menyampaikan fakta-fakta adanya
ah

pemalsuan dokumen dan surat-surat yang diajukan sebagai bukti-bukti


es

para pihak kemudian adanya penyembunyian dokumen yang bersifat


M

ng

menentukan dan adanya hasil tipu muslihat adalah merupakan alasan


on

yang tidak ada kaitannya dengan BADAPSKI karena hal-hal tersebut


gu

Halaman 82 dari 110 Putusan Nomor 66/Pdt.G/2020/PN Btm


Halaman 82 dari 110 Putusan Nomor 66/Pdt.G/2020/PN Btm
d

Halaman 82 dari 110 Putusan Nomor 66/Pdt.G/2020/PN Btm


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 82
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
menyangkut peristiwa fakta-fakta post factum (peristiwa-peristiwa yang

si
terjadi dan merupakan dugaan-dugaan yang jauh sebelum terjadinya
proses arbitrase).

ne
ng
- Bahwa dugaan-dugaan mana faktanya tidak pernah diajukan bukti-
bukti oleh Pihak Pemohon Pembatalan/ Penggugat didalam proses

do
gu arbitrase dan juga tidak relevan dengan BADAPSKI karena BADAPSKI
bukanlah pihak di dalam kontrak dan notulen rapat apalagi harus
bertanggung jawab terhadap kebenaran dokumen-dokumen tersebut.

In
A
Pemohon Pembatalan/ Penggugat terbukti tidak pernah hadir selama
proses arbitrase.
ah

lik
- Bahwa seharusnya semua alasan-alasan, argumentasi-argumentasi,
pembuktian termasuk pembuktian lawan sejatinya dikemukakan dalam
am

ub
forum yang terbuka disediakan untuk itu in casu proses persidangan
yang berjalan di forum arbitrase BADAPSKI;
- Bahwa selama proses persidangan di forum arbitrase BADAPSKI
ep
k

telah dilalui beberapa tahapan sebagai berikut:


ah

 Persidangan Pertama pada hari Senin, tanggal 17 Juni 2019,


R

si
Jam 13.00 WIB - selesai, bertempat di Ruang Sidang BADAPSKI, Jl.
Masjid II No. 1 Benhil, Jakarta Pusat, dalam sidang pertama telah

ne
ng

dihadiri oleh Pemohon (PT. WAAGNER BIRO INDONESIA) melalui


kuasanya: (1) Dr. Palmer Situmorang, S.H., M.H.; (2) Andrian Meizar,

do
gu

S.H., M.H.; (3) Freddy Lamhot P. S., S.H., M.H. dan (4) Carine
Situmorang, S.H. Namun Termohon /Kuasa Hukum PT. FAGIOLI
LIFTING & TRANSPORTATION-INDONESIA dalam perkara ini
In
A

Termohon TIDAK HADIR, sebagaimana daftar hadir (TI-1);


 Persidangan Kedua pada hari Senin, tanggal 01 Juli 2019, Jam
ah

lik

13.00 WIB - selesai, bertempat di Ruang Sidang BADAPSKI, Jl.


Masjid II No. 1 Benhil, Jakarta Pusat, dalam sidang kedua telah
m

ub

dihadiri oleh Pemohon Arbitrase (PT. WAAGNER BIRO INDONESIA)


melalui kuasanya: (1) Andrian Meizar, S.H., M.H., dan (2) Carine
ka

Situmorang, S.H., Namun Termohon /Kuasa Hukum PT. FAGIOLI


ep

LIFTING & TRANSPORTATION-INDONESIA), dalam perkara ini


ah

Termohon Arbitrase tetap TIDAK HADIR;


R

 Pada Sidang Ketiga pada hari Senin, tanggal 29 Juli 2019,


es
M

Jam 13.00 WIB - selesai, bertempat di Ruang Sidang BADAPSKI, Jl.


ng

Masjid II No. 1 Benhil, Jakarta Pusat, dalam sidang ketiga telah


on

dihadiri oleh Pemohon Arbitrase (PT. WAAGNER BIRO INDONESIA)


gu

Halaman 83 dari 110 Putusan Nomor 66/Pdt.G/2020/PN Btm


Halaman 83 dari 110 Putusan Nomor 66/Pdt.G/2020/PN Btm
d

Halaman 83 dari 110 Putusan Nomor 66/Pdt.G/2020/PN Btm


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 83
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
melalui kuasanya: (1) Andrian Meizar, S.H., M.H., dan (2) Carine

si
Situmorang, S.H., Namun Termohon /Kuasa Hukum PT. FAGIOLI
LIFTING & TRANSPORTATION-INDONESIA), dalam perkara ini

ne
ng
tetap Termohon Arbitrase TIDAK HADIR menggunakan haknya untuk
mendengarkan keterangan AHLI, namun AHLI berhalangan hadir

do
gu untuk memberikan keterangannya maka Majelis menunda sidang;
 Pada Sidang Keempat dilaksanakan pada hari Senin, tanggal
26 Agustus 2019, Jam 13.00 WIB - selesai, bertempat di Ruang

In
A
Sidang BADAPSKI, Jl. Masjid II No. 1 Benhil, Jakarta Pusat, dalam
sidang keempat telah dihadiri oleh Pemohon Arbitrase (PT.
ah

lik
WAAGNER BIRO INDONESIA) melalui kuasanya: (1) Palmer
Situmorang, SH., MH., (2) Andrian Meizar, S.H., M.H., dan (3) Carine
am

ub
Situmorang, S.H., Namun Termohon /Kuasa Hukum PT. FAGIOLI
LIFTING & TRANSPORTATION-INDONESIA), dalam perkara ini
Termohon Arbitrase tetap TIDAK HADIR menggunakan haknya untuk
ep
k

mendengarkan keterangan AHLI (Dr. Miftahul Huda, S.H., LLM.);


ah

 Pada Sidang Kelima dilaksanakan pada hari Senin, tanggal 23


R

si
September 2019, Jam 13.00 WIB - selesai, bertempat di Ruang
Sidang BADAPSKI, Jl. Masjid II No. 1 Benhil, Jakarta Pusat, dalam

ne
ng

sidang kelima telah dihadiri oleh Pemohon Arbitrase (PT. WAAGNER


BIRO INDONESIA) melalui kuasanya: (1) Andrian Meizar, S.H.,

do
gu

M.H., (2) Carine Situmorang, S.H., Namun Termohon /Kuasa Hukum


PT. FAGIOLI LIFTING & TRANSPORTATION-INDONESIA), dalam
perkara ini Termohon Arbitrase tetap TIDAK HADIR menggunakan
In
A

haknya untuk mendengarkan Pembacaan Putusan Sela, yang


memerintahkan melanjutkan pemeriksaan pokok perkara arbitrase;
ah

lik

 Pada Sidang Keenam dilaksanakan pada hari Senin, tanggal


21 Oktober 2019, Jam 14.00 WIB - selesai, bertempat di Ruang
m

ub

Sidang BADAPSKI, Jl. Masjid II No. 1 Benhil, Jakarta Pusat, dalam


sidang keenam telah dihadiri oleh Pemohon Arbitrase (PT.
ka

WAAGNER BIRO INDONESIA) melalui kuasanya: (1) Andrian


ep

Meizar, S.H., M.H., (2) Palmer Situmorang, SH., MH., (3) Titis Baran,
ah

S.H. Namun Termohon /Kuasa Hukum PT. FAGIOLI LIFTING &


R

TRANSPORTATION-INDONESIA), dalam perkara ini Termohon


es
M

Arbitrase tetap TIDAK HADIR menggunakan haknya untuk


ng

mendengarkan Keterangan Saksi Pemohon (Rizki Dianugrah);


on
gu

Halaman 84 dari 110 Putusan Nomor 66/Pdt.G/2020/PN Btm


Halaman 84 dari 110 Putusan Nomor 66/Pdt.G/2020/PN Btm
d

Halaman 84 dari 110 Putusan Nomor 66/Pdt.G/2020/PN Btm


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 84
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
 Pada Sidang Ketujuh dilaksanakan pada hari Selasa, tanggal

si
07 Januari 2020, Jam 16.00 WIB - selesai, bertempat di Ruang
Sidang BADAPSKI, Jl. Masjid II No. 1 Benhil, Jakarta Pusat, dalam

ne
ng
sidang ketujuh telah dihadiri oleh Pemohon Arbitrase (PT.
WAAGNER BIRO INDONESIA) melalui kuasanya: (1) Andrian

do
gu Meizar, S.H., M.H., (2) Carine Situmorang, S.H. Namun Termohon
/Kuasa Hukum PT. FAGIOLI LIFTING & TRANSPORTATION-
INDONESIA), dalam perkara ini Termohon Arbitrase tetap TIDAK

In
A
HADIR menggunakan haknya untuk mendengarkan Pembacaan
Putusan;
ah

lik
- Bahwa dengan demikian, faktanya Termohon
Arbitrase dalam proses perkara di BADAPSKI dengan sengaja tanpa
am

ub
alasan yang sah tidak hadir selama proses berjalan sampai perkara
diputus, maka dapat diartikan Termohon Arbitrase/ Pemohon
Pembatalan/ Penggugat tidak memiliki itikad baik dan memang
ep
k

dengan sengaja tidak menggunakan haknya dan berakibat perkara di


ah

BADAPSKI dapat diputus tanpa dihadiri dari Termohon Arbitrase


R

si
sebagaimana Pasal 44 ayat (2) UU Arbitrase .
- Bahwa berdasarkan fakta-fakta di atas senyatanya Pemohon

ne
ng

Pembatalan/ Penggugat dahulu Termohon Arbitrase tidak memiliki


hak untuk mengajukan gugatan pembatalan di hadapan Pengadilan

do
gu

Negeri Batam karena secara hukum dengan tidak hadirnya Pemohon


Pembatalan/ Penggugat dahulu Termohon Arbitrase walau telah
diberitahu dan dipanggil secara patut dapat dianggap tunduk dan
In
A

patuh serta melepaskan haknya untuk melakukan upaya hukum


apapun terhadap putusan perkara BADAPSKI yang bersifat final dan
ah

lik

mengikat.
- Bahwa dengan demikian dalil permohonan yang didasarkan
m

ub

pada Pasal 70 huruf c UUAPS dan Arbitrase menegaskan “putusan


diambil dari hasil tipu muslihat yang dilakukan oleh salah satu pihak
ka

dalam pemeriksaan sengketa.” Tidak beralasan untuk dikabulkan


ep

dan sepatutnya ditolak.


ah

- BADAPSKI SUDAH BENAR MENERAPKAN PELAKSANAAN


R

ARBITRASE DAN PENYELESAIAN SENGKETA PARA PIHAK


es
M

DENGAN BERPEDOMAN BAHWA SUBCONTRACT AGREEMENT


ng

C31-0690/SC02/08/2017
on
gu

Halaman 85 dari 110 Putusan Nomor 66/Pdt.G/2020/PN Btm


Halaman 85 dari 110 Putusan Nomor 66/Pdt.G/2020/PN Btm
d

Halaman 85 dari 110 Putusan Nomor 66/Pdt.G/2020/PN Btm


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 85
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- Bahwa Termohon I/ Tergugat I menolak dalil-dalil point 14 dan

si
15 dalam permohonan pembatalan/ gugatan pembatalan;
- Bahwa pertimbangan majelis arbitrase terkait dengan adanya

ne
ng
catatan tulisan tangan yang berbunyi “terkait dengan bunyi angkat 3
tersebut di atas, untuk alasan efektivitas para pihak setelah

do
gu mempertimbangkan, sepakat untuk memberikan saran kepada
masing-masing principal untuk forum penyelesaian sengketa semula
di BADAPSKI (versi Indonesia) dan Singapore (versi english) diubah

In
A
menjadi Badan Arbitrase Nasional Indonesia (BANI) dengan
membuat addendum terhadap perjanjian Subcontract Agreement
ah

lik
C31-0690/SC02/08/2017 yang nantinya akan ditanda tangani oleh
masing-masing principal para pihak.” adalah sifatnya belum berlaku
am

ub
dan belum pasti karena belum ada fakta dokumen berupa addendum
tersebut sampai dengan saat ini. Bahkan Pemohon pembatalan/
penggugat dengan itikad tidak baik tidak pernah hadir dipersidangan
ep
k

arbitrase sejak awal proses sampai akhir untuk membuktikan


ah

kebenaran dalil-dalilnya tersebut. Oleh karenanya beralasan dalil-


R

si
dalil tersebut haruslah ditolak;
- Bahwa selama proses arbitrase berjalan BADAPSKI dalam

ne
ng

menilai dokumen Subcontract Agreement C31-0690/SC02/08/2017


mendasarkan pada versi bahasa Indonesia dengan alasan dan

do
landasan hukum yang kuat sebagai berikut:
gu

 Ketentuan-ketentuan Pasal 31 ayat (1) UU No 24/2009


menjelaskan:
In
A

 “(1) Bahasa Indonesia wajib digunakan dalam nota


kesepahaman atau perjanjian yang melibatkan lembaga
ah

lik

negara, instansi pemerintah Republik Indonesia, lembaga


swasta Indonesia atau perseorangan warga negara
m

ub

Indonesia.”
 Ketentuan-ketentuan Pasal 33 ayat (1) UU No 24/2009
ka

menjelaskan:
ep

 “(1) Bahasa Indonesia wajib digunakan dalam


ah

komunikasi resmi di lingkungan kerja pemerintah dan


R

swasta.” Yang Penjelasannya menentukan bahwa yang


es
M

dimaksud dengan “lingkungan kerja swasta” dalam Pasal


ng

33 ayat (1) tersebut adalah “mencakup perusahaan yang


on
gu

Halaman 86 dari 110 Putusan Nomor 66/Pdt.G/2020/PN Btm


Halaman 86 dari 110 Putusan Nomor 66/Pdt.G/2020/PN Btm
d

Halaman 86 dari 110 Putusan Nomor 66/Pdt.G/2020/PN Btm


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 86
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
berbadan hukum Indonesia dan perusahaan asing yang

si
beroperasi di Indonesia.”
 Ketentuan-ketentuan Pasal 40 ayat (1) UU No 24/2009

ne
ng
menjelaskan:
 “(1) Ketentuan lebih lanjut mengenai penggunaan

do
gu Bahasa Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Pasal
26 sampai dengan Pasal 39 diatur dalam Peraturan
Presiden.”

In
A
 Ketentuan-ketentuan Pasal 50 ayat (1), (2), (3) UU No 2/
2017 Menjelaskan:
ah

lik
o Kontrak Kerja Konstruksi dibuat dalam bahasa
Indonesia.
am

ub
o Dalam hal Kontrak Kerja Konstruksi dilakukan dengan
pihak asing harus dibuat dalam bahasa Indonesia dan
bahasa Inggris.
ep
k

o Dalam hal terjadi perselisihan dengan pihak asing


ah

sebagaimana dimaksud pada ayat (2) digunakan Kontrak


R

si
Kerja Konstruksi dalam bahasa Indonesia.
 Bahwa berdasarkan keterangan Ahli dibawah sumpah

ne
ng

Dr. Miftahul Huda, SH, LLM yang disampaikan dalam forum


proses arbitrase sebagai berikut:

do
gu

 Untuk melakukan penafsiran terhadap Perjanjian


Subkontrak Jembatan Holtekamp, harus tunduk dan sesuai
In
dengan ketentuan-ketentuan dan persyaratan-persyaratan
A

yang secara jelas dan tegas diatur dalam Pasal 1342 sampai
dengan Pasal 1351 KUH Pedata, yang secara prinsip
ah

lik

menentukan sebagai berikut:


- Jika kata-kata atau frase (baca ketentuan-ketentuan dan
m

ub

persyaratan-persyaratan) dalam suatu perjanjian sudah jelas, tidak


boleh ditafsirkan dengan menyimpang dari padanya (Pasal 1342 KUH
ka

ep

Perdata);
- Jika kata-kata (baca ketentuan-ketentuan dan persyaratan-
ah

persyaratan) dalam suatu perjanjian dapat diberi berbagai penafsiran,


R

es

maka lebih baik diselidiki maksud para pihak yang membuat


M

perjanjian itu, dari pada kata-kata (baca ketentuan-ketentuan dan


ng

persyaratan (Pasal 1343 KUH Perdata);


on
gu

Halaman 87 dari 110 Putusan Nomor 66/Pdt.G/2020/PN Btm


Halaman 87 dari 110 Putusan Nomor 66/Pdt.G/2020/PN Btm
d

Halaman 87 dari 110 Putusan Nomor 66/Pdt.G/2020/PN Btm


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 87
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- Jika kata-kata (baca ketentuan-ketentuan dan persyaratan-

si
persyaratan) dalam suatu perjanjian dapat diberi dua arti, maka janji
itu harus dimengerti menurut arti yang memungkinkan janji itu

ne
ng
dilaksanakan (Pasal 1344 KUH Perdata);
- Jika kata-kata (baca ketentuan-ketentuan dan persyaratan-

do
gu persyaratan) dalam suatu perjanjian dapat diberi dua arti, maka harus
dipilih arti yang paling sesuai dengan sifat persetujuan/perjanjian
(Pasal 1345 KUH Perdata);

In
A
- Jika kata-kata (baca ketentuan-ketentuan dan persyaratan)
dalam suatu perjanjian mempunyai dua arti harus diterangkan
ah

lik
menurut kebiasaan di dalam negeri atau di tempat persetujuan dibuat
(Pasal 1346 KUH Perdata);
am

ub
- Syarat-syarat yang selalu diperjanjikan menurut kebiasaan,
harus dianggap telah termasuk dalam perjanjian, walaupun tidak
dengan tegas dimasukkan dalam perjanjiannya (Pasal 1347 KUH
ep
k

Perdata);
ah

- Semua ketentuan-ketentuan dan persyaratan-persyaratan


R

si
dalam perjanjian harus diartikan dalam hubungannya satu sama lain,
dan harus ditafsirkan dalam hubungannya dengan seluruh

ne
ng

persetujuan/perjanjian (Pasal 1348 KUH Perdata);


- Dalam hal terdapat keragu-raguan, suatu

do
gu

persetujuan/perjanjian harus ditafsirkan atas kerugian orang yang


diminta diadakan perjanjian dan atas keuntungan orang yang
mengikatkan dirinya dalam perjanjian itu (Pasal 1349 KUH Perdata);
In
A

- Jika kata-kata (baca ketentuan-ketentuan dan persyaratan-


persyaratan) dalam suatu perjanjian mempunyai pengertian luas,
ah

lik

persetujuan, perjanjian itu hanya meliputi hal-hal yang nyata-nyata


dimaksudkan kedua belah pihak sewaktu membuat
m

ub

persetujuan/perjanjian (Pasal 1350 KUH Perdata); dan


- Jika kata-kata (baca ketentuan-ketentuan dan persyaratan-
ka

ep

persyaratan) dalam suatu perjanjian dinyatakan sebagai penjelasan


perikatan, maka penjelasan itu tidak dianggap mengurangi atau
ah

membatasi kekuatan ketentuan-ketentuan dan persyaratan) dalam


R

perjanjian menurut hukum (Pasal 1351 KUH Perdata).


es
M

 Dengan mendasarkan pada ketentuan-ketentuan dalam Pasal


ng

1342 sampai dengan Pasal 1351 KUH Perdata sebagaimana


on
gu

Halaman 88 dari 110 Putusan Nomor 66/Pdt.G/2020/PN Btm


Halaman 88 dari 110 Putusan Nomor 66/Pdt.G/2020/PN Btm
d

Halaman 88 dari 110 Putusan Nomor 66/Pdt.G/2020/PN Btm


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 88
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
diuraikan tersebut di atas, dan dengan mendasarkan pada

si
ketentuan Pasal 1342 KUH Perdata, mengingat ketentuan-
ketentuan dan persyaratan-persyaratan dalam perjanjian yang

ne
ng
dibuat dan ditandatangani para pihak, yakni Perjanjian Subkontrak
Jembatan Holtekamp, telah tegas dan jelas, maka secara yuridis

do
gu perjanjian tersebut yang telah memenuhi syarat-syarat subyektif
dan obyektif sehingga telah efektif dan tidak memerlukan
penafsiran terhadap perjanjian tersebut berikut setiap dan seluruh

In
A
lampirannya, jika ada.
 Dalam konteks bahasa, bahasa yang wajib dipergunakan
ah

lik
dalam memeriksa dan mengadili sengketa yang timbul dari
Perjanjian Subkontrak Jembatan Holtekamp adalah Bahasa
am

ub
Indonesia, dengan alasan-alasan bahwa secara nyata para pihak
yang membuat dan menandatangani Perjanjian Subkontrak
Jembatan Holtekamp adalah PT WBI dan PT FLTI yang notabene
ep
k

keduanya merupakan subyek hukum Indonesia, (lihat ketentuan


ah

Pasal 5 ayat (2) UU No 25/2007 dan Pasal 1 ayat (1) UU No


R

si
40/2007).
- Bahwa dengan terkait dengan surat No: B-011/P.ARB-

ne
ng

BDS/IV/2019, tanggal 01 April 2019 yang dimaksud oleh Pemohon


Pembatalan/ Penggugat dalam Permohonannya angka 18-20, hal

do
13-14, adalah surat yang diterbitkan sebelum terbentuknya majelis
gu

arbitrase. Rangkaian proses selanjutnya yang dilaksanakan oleh


BADAPSKI adalah dengan melakukan gelar pada hari Rabu,
In
A

Tanggal 29 bulan Mei tahun DUA RIBU SEMBILAN BELAS (29-


05-2019), Jam 15.00 WIB - sampai dengan Selesai, bertempat di
ah

lik

Ruang Sidang BADAPSKI, Kantor BADAPSKI Jl. Masjid II No. 1


Benhil, Jakarta Pusat, sesuai dengan Berita Acara ekspose
m

ub

Penyelesaian Sengketa Arbitrase sesuai dengan registrasi


Perkara Nomor: 809/II/P.ARB-BDS/2019 antara (PT. WAAGNER
ka

BIRO INDONESIA dan PT. FAGIOLI LIFTING &


ep

TRANSPORTATION INDONESIA) dan disepakati untuk


ah

pendalaman dengan cara melanjutkan proses sidang arbitrase


R

agar semua dokumen dan argumentasi para pihak dapat diuji


es

secara obyektif melalui mekanisme pembuktian para pihak.


M

ng

on
gu

Halaman 89 dari 110 Putusan Nomor 66/Pdt.G/2020/PN Btm


Halaman 89 dari 110 Putusan Nomor 66/Pdt.G/2020/PN Btm
d

Halaman 89 dari 110 Putusan Nomor 66/Pdt.G/2020/PN Btm


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 89
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Menimbang, bahwa untuk menguatkan dalil bantahannya Termohon I

si
mengajukan 6 bukti surat yang diberi tanda Bukti T.1-1 sampai dengan Bukti
T.1-6 dan Termohon I tidak mengajukan saksi dan ahli ;

ne
ng
Menimbang, bahwa dipersidangan Termohon II Pembatalan Arbitrase

do
gu melalui surat jawabannya menolak seluruh dalil permohonan pembatalan
putusan arbitrase yang diajukan oleh Pemohon dengan alasan-alasan
sebagai berikut :

In
A
- PUTUSAN ARBITRASE SUDAH DIJATUHKAN
BERDASARKAN HUKUM
ah

lik
- Bahwa Permohonan hal. 3-9, sebagian dikutip sbb:
 Dalil angka 3 hal. 3:
am

ub
 “…setelah terjadi sengketa mengenai
keterlambatan proyek yang sebetulnya merupakan
kesalahan Termohon II sendiri, Pemohon baru
ep
k

mengetahui bahwa secara curang dan dengan


ah

memanfaatkan iktikad baik Pemohon, Termohon II


R

si
ternyata telah menipu Pemohon dengan menuliskan
versi Bahasa Indonesia dari Perjanjian Sub-Kontrak

ne
ng

yang isinya JAUH BERBEDA dengan kesepakatan yang


dicapai dalam negosiasi kontrak yang dilakukan dalam

do
gu

Bahasa Inggris” …dst.


 Dalil angka 8 hal. 5:
 “…Oleh karena itu, Pemohon kemudian
In
A

menanda-tangani Perjanjian Sub-Kontrak”…dst.


 Dalil angka 9 hal. 6:
ah

lik

 “Pemohon tidak akan membahas masalah


SUBSTANSI SENGKETA mengingat hal itu adalah
m

ub

yurisdiksi dari arbitrase SIAC. Pemohon hanya ingin


membuktikan adanya tipu muslihat Termohon II dan/atau
ka

adanya dokumen palsu yang membuat Putusan


ep

Arbitrase harus dibatalkan oleh Pengadilan.” … dst.


ah

 Dalil angka 10 hal. 6:


R

 “Pemohon baru menyadari bahwa versi Bahasa


es
M

Indonesia dari Perjanjian Sub-Kontrak dan Syarat-Syarat


ng

Sub-Kontrak ternyata oleh Termohon II SENGAJA tidak


on
gu

Halaman 90 dari 110 Putusan Nomor 66/Pdt.G/2020/PN Btm


Halaman 90 dari 110 Putusan Nomor 66/Pdt.G/2020/PN Btm
d

Halaman 90 dari 110 Putusan Nomor 66/Pdt.G/2020/PN Btm


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 90
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
disesuaikan dengan versi Bahasa Inggris yang SUDAH

si
DISEPAKATI BERSAMA …….
 Jadi, niat untuk mengelabui Pemohon sejak awal

ne
ng
sudah direncanakan, karena Termohon II mengetahui
persis bahwa Pemohon tidak bisa berbahasa Indonesia

do
gu dan belum memiliki staf yang berbahasa Indonesia” …
dst.
 Dalil angka 13 hal. 9:

In
A
 “Mengingat bahwa asas utama dalam hukum
perjanjian Indonesia sebagaimana diatur dalam Pasal
ah

lik
1338 ayat (3) KUHPdt adalah perjanjian harus
dilaksanakan dengan iktikad baik.…” dst.
am

ub
 Dalil angka 11 hal. 12 dikutip sbb:
 “Tipu muslihat atau iktikad buruk Termohon II jelas
terlihat dari fakta bahwa nampaknya Termohon II paham
ep
k

betul akan ketentuan Undang-undang No.2/2017 tentang


ah

Jasa Konstruksi … dst.


R

si
 Jadi, sejak awal Termohon II sudah memahami
bahwa revisi apapun yang diusulkan oleh Pemohon

ne
ng

dalam versi Bahasa Inggris, sepanjang versi Bahasa


Indonesianya tidak dirubah, maka yang berlaku tetap

do
gu

versi Bahasa Indonesia. Niat jahat semacam ini jelas


merupakan TIPU MUSLIHAT, karena Termohon II
memanfaatkan "kepolosan" dan iktikad baik Termohon
In
A

untuk keuntungannya sendiri”


 Bahwa dibantah dalil-dalil tersebut sbb:
ah

lik

- Bahwa apa yang didalilkan Pemohon pada pokoknya adalah


tentang sejarah perundingan Perjanjian Subkontrak, penggunaan dua
m

ub

bahasa dalam Perjanjian Subkontrak, sampai dengan kompetensi


forum penyelesaian sengketa. Hal-hal tersebut pada hakikatnya
ka

ep

adalah masalah-masalah pokok yang sudah diperiksa dalam sidang


arbitrase, dan tidak termasuk dalam syarat permohonan pembatalan
ah

putusan arbitrase eks Pasal 70 UU Arbitrase, namun untuk objektivitas


R

maka Termohon II akan memberikan tanggapan sepatutnya sesuai


es
M

fakta yang ada.


ng

on
gu

Halaman 91 dari 110 Putusan Nomor 66/Pdt.G/2020/PN Btm


Halaman 91 dari 110 Putusan Nomor 66/Pdt.G/2020/PN Btm
d

Halaman 91 dari 110 Putusan Nomor 66/Pdt.G/2020/PN Btm


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 91
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- MOHON AKTA, Pemohon mengakui telah menandatangani

si
Perjanjian Subkontrak, dalam hal ini termasuk juga Pasal 6 Perjanjian
Subkontrak yang berbunyi (baik dalam bahasa Indonesia maupun

ne
ng
dalam bahasa Inggris) dikutip sebagai berikut:
- Bahwa menurut hukum di Indonesia (hukum Perjanjian) in casu

do
gu Pasal 1320 KUH Perdata suatu perjanjian tidak boleh bertentangan
dengan causa yang halal dalam arti lain Perjanjian tidak boleh
bertentangan dengan ketentuan perundang-undangan termasuk

In
A
undang-undang yang dikutip sbb:
 UU No. 24 Tahun 2009 tentang Bendera, Bahasa,
ah

lik
Dan Lambang Negara, Serta Lagu Kebangsaan (“UU
Bahasa”):
am

ub
 Pasal 31
 (1).“Bahasa Indonesia wajib digunakan dalam
nota kesepahaman atau perjanjian yang melibatkan
ep
k

lembaga negara, instansi pemerintah Republik


ah

Indonesia, lembaga swasta Indonesia atau


R

si
perseorangan warga negara Indonesia.”
 UU No. 2 Tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi

ne
ng

(“UU Jasa Konstruksi”):


 Pasal 50

do
gu

 (1). “Kontrak Kerja Konstruksi dibuat dalam


bahasa Indonesia.
In
(2). Dalam hal Kontrak Kerja Konstruksi
A


dilakukan dengan pihak asing harus dibuat dalam
ah

bahasa Indonesia dan bahasa Inggris.


lik

 (3). Dalam hal terjadi perselisihan dengan


pihak asing sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
m

ub

digunakan Kontrak Kerja Konstruksi dalam bahasa


ka

Indonesia.”
ep

- Bahwa ketentuan undang-undang yang dikutip tersebut di atas


baru digunakan sebagai alasan somasi kepada Pemohon setelah
ah

kuasa Termohon II in casu Kantor Hukum Palmer Situmorang &


es

Partners melakukan investigasi terhadap materi perjanjian dan


M

ng

perundang-undangan yang terkait, sehingga tidak benar bahwa


on

penggunaan UU Jasa Konstruksi sudah dipersiapkan sejak awal untuk


gu

Halaman 92 dari 110 Putusan Nomor 66/Pdt.G/2020/PN Btm


Halaman 92 dari 110 Putusan Nomor 66/Pdt.G/2020/PN Btm
d

Halaman 92 dari 110 Putusan Nomor 66/Pdt.G/2020/PN Btm


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 92
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
“menjebak” Pemohon, sehingga sangkaan Pemohon hanya bersifat

si
imaginatif / ilusi semata.
- Mohon perhatian Majelis Hakim, bahwa pada hakikatnya saat

ne
ng
Perjanjian Subkontrak ditandatangani hal tersebut didasarkan pada
itikad baik sebagaimana yang dikehendaki Pasal 1338 ayat 2 & ayat 3

do
gu KUH Perdata, dan bagi Termohon II tidak ada masalah sekiranya
Pemohon menyelesaikan kewajibannya tepat waktu, dan Pemohon
sudah mengerjakan kewajibannya sesuai perjanjian hanya saja

In
A
Pemohon terlambat menyelesaikan pekerjaan hingga 2 bulan 15 hari,
maka Pemohon dianggap wanprestasi dan keterlambatan tersebut
ah

lik
juga diakui oleh Pemohon dalam surat surat JOB NO: 17/71/67/1021
LT004/18 tanggal 14 Maret 2018 dan berulang kali diakui oleh
am

ub
Pemohon dalam Permohonannya dalil angka 3, 9, dan 10, dan
pengakuan yang demikian harus dianggap sebagai suatu pengakuan
yang utuh dan tidak dapat ditafsir secara parsial eks. Pasal 1924 KUH
ep
k

Perdata.
ah

- Jika memang Perjanjian Subkontrak sejak awal mengandung


R

si
tipu muslihat atau pemalsuan maka tidak seharusnya Pemohon
mengerjakan proyek yang diperjanjikan.

ne
ng

- Permasalahannya sangat sederhana yaitu Pemohon tidak mau


membayar ganti rugi sehingga terjadi sengketa dan telah diselesaikan

do
gu

melalui forum penyelesaian sengketa, dimana sesuai Perjanjian hanya


menyediakan forum arbitrase (bukan forum pengadilan negeri) yaitu
BADAPSKI sebagai lembaga penyelesaian sengketa dan dipertegas
In
A

juga dengan Notulen Pertama dan Notulen Kedua yang menyebut


bahwa sengketa arbitrase a quo diselesaikan melalui arbitrase dan
ah

lik

expressis verbis disebutkan bahwa Pemohon harus “mematuhi


ketentuan-ketentuan maupun hukum acara serta juga putusan
m

ub

BADAPSKI sebagai putusan yang mempunyai kekuatan hukum yang


tetap (final and binding)”. Dengan demikian maka dalil Pemohon yang
ka

menyebut bahwa ada pemalsuan atau tipu muslihat yang sudah


ep

dirancang oleh Termohon II sejak sebelum Perjanjian Subkontrak


ah

ditandatangani adalah dalil yang kacau balau.


R

- Bahwa dalil Pemohon yang menyebut bahwa “niat untuk


es
M

mengelabui Pemohon sejak awal sudah direncanakan…” juga sangat


ng

mengada-ada, tidak masuk akal dan dibantah karena disatu sisi


on

Pemohon mengetahui “sedang dikelabuhi” Termohon II tapi disisi lain


gu

Halaman 93 dari 110 Putusan Nomor 66/Pdt.G/2020/PN Btm


Halaman 93 dari 110 Putusan Nomor 66/Pdt.G/2020/PN Btm
d

Halaman 93 dari 110 Putusan Nomor 66/Pdt.G/2020/PN Btm


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 93
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Pemohon masih melakukan pekerjaan/proyek (walau terlambat).

si
Kedua hal tersebut jelas-jelas sangat bertentangan dengan logika.
- Logika Pemohon semakin kacau, sebab jika benar Pemohon

ne
ng
dikelabuhi (quod non) faktanya hingga saat ini Pemohon juga tidak
pernah mengajukan tuntutan kepada Termohon II ke SIAC atau forum

do
gu penyelesaian sengketa apapun.
- Lebih parah lagi Pemohon malah menghadiri perundingan
dengan Termohon II dan bahkan dengan sukarela sepakat untuk

In
A
menyelesaikan sengketa keterlambatan pekerjaan melalui BADAPSKI
sebagaimana Notulen Pertama dan Notulen Kedua. Dari bunyi klausul
ah

lik
Pasal 6 Perjanjian Subkontrak yang dikutip diatas dan dikaitkan
dengan syarat sah perjanjian menurut hukum Indonesia serta
am

ub
ketentuan perundang-undangan yang berlaku, maka berdasar hukum
untuk mendasarkan penafsiran, pengertian, dan pelaksanaan
Perjanjian Subkontrak menggunakan klausula versi Bahasa
ep
k

Indonesia.
ah

- Bahwa lebih lanjut, dari seluruh dalil Pemohon yang


R

si
menyebutkan bahwa Termohon II telah melakukan tipu muslihat
dan/atau adanya dokumen palsu ketika perundingan Perjanjian

ne
ng

Subkontrak dibantah dengan uraian fakta berikut ini:


o Mohon perhatian Majelis Hakim, bahwa Pemohon tidak

do
gu

boleh menilai suatu Perjanjian hanya secara parsial dan hanya


mengutip/menggunakan klausul-klausul hanya untuk
keuntungan Pemohon semata, namun Pemohon harus melihat
In
A

Perjanjian subkontak sebagai suatu bagian yang utuh dan tidak


terpisahkan, sebagaimana ketentuan
ah

lik

o Pasal 1348 KUH Perdata yang berbunyi:


o “Semua janji yang dibuat dalam suatu perjanjian, harus
m

ub

diartikan dalam hubugan satu sama lain; tiap janji harus


ditafsirkan dalam rangka perjanjian seluruhnya”
ka

ep

o Bahwa karena suatu Perjanjian itu harus dipahami


secara utuh maka Pemohon sepatutnya juga memperhatikan
ah

ada klausul Perjanjian yang telah disepakati untuk


R

mengesampingkan segala hal yang dirundingkan oleh


es
M

Pemohon dengan Termohon II sebelum Perjanjian Subkontrak


ng

on
gu

Halaman 94 dari 110 Putusan Nomor 66/Pdt.G/2020/PN Btm


Halaman 94 dari 110 Putusan Nomor 66/Pdt.G/2020/PN Btm
d

Halaman 94 dari 110 Putusan Nomor 66/Pdt.G/2020/PN Btm


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 94
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
sebagaimana bunyi Pasal 4 Perjanjian Subkontrak yang

si
berbunyi:
o “Subkontrak ini bersama dengan semua lampirannya

ne
ng
mencakup seluruh persetujuan, berada di atas dan
menggantikan dokumen-dokumen lain, komitmen ataupun

do
gu pengertian secara tersirat dan tersurat, tertulis maupun lisan
yang dibuat sebelum Subkontrak ini.”
o Dengan demikian maka segala dalil Pemohon yang

In
A
terkait dengan pembahasan sebelum atau pada saat
penandatangan Perjanjian Subkontrak sebagaimana
ah

lik
diantaranya dalil angka 1-10, hal 3-7, demi hukum telah gugur
karena ketentuan ini.
am

ub
o Bahwa dalil Pemohon sudah merupakan penilaian
terhadap pokok sengketa yang telah diperiksa dan diputus oleh
arbiter dan Perjanjian Subkontrak juga sudah dinyatakan sah
ep
k

oleh arbiter vide Putusan hal. 96-97 sehingga dalil Pemohon


ah

bukan hal yang bisa dipersengketakan kembali di pengadilan


R

si
negeri, sebab sudah keluar dari syarat limitatif syarat
permohonan pembatalan sebagaimana Pasal 70 UU Arbitrase.

ne
ng

o Untuk diketahui, bahwa bentuk Perjanjian Subkontrak


dibuat dalam format dua bahasa secara berdampingan (per

do
gu

halaman), dimana klausul dalam Bahasa Inggris ada di sisi kiri


Perjanjian, sedangkan Bahasa Indonesia berada di sisi kanan
Perjanjian, dan kemudian tiap lembar Perjanjian Subkontrak
In
A

tersebut di beri paraf oleh masing-masing pihak, dan dibubuhi


tandatangan di atas meterai pada bagian terakhir.
ah

lik

o Dengan demikian maka Perjanjian Subkontrak tidak


mengandung unsur tipu muslihat atau pemalsuan, dan
m

ub

kalaupun terjadi perselisihan karena berbeda penulisan atau


penafsiran maka tafsir untuk menyelesaikan perselisihan
ka

tersebut harus dikembalikan kepada Perjanjian Subkontrak itu


ep

sendiri yang dalam hal ini sesuai ketentuan Pasal 6 Perjanjian


ah

Subkontrak yang mengatur tentang “Hukum Yang Berlaku


R

(Governing Law)” yang dikutip di atas, yang secara expressis


es
M

verbis baik dalam Bahasa Indonesia maupun dalam Bahasa


ng

Inggris menyatakan bahwa Perjanjian Subkontrak tunduk pada


on
gu

Halaman 95 dari 110 Putusan Nomor 66/Pdt.G/2020/PN Btm


Halaman 95 dari 110 Putusan Nomor 66/Pdt.G/2020/PN Btm
d

Halaman 95 dari 110 Putusan Nomor 66/Pdt.G/2020/PN Btm


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 95
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
hukum Indonesia (UU Bahasa dan UU Jasa Konstruksi juga

si
bagian dari hukum Indonesia).
o Hal tersebut sejalan dengan ketentuan Pasal 1342 KUH

ne
ng
Perdata yang berbunyi:
o “Jika kata-kata suatu perjanjian jelas, tidaklah berkenan

do
gu menyimpang daripadanya dengan jalan penafiran”
o Bahwa selain itu Pemohon mengakui telah melakukan
review kontrak dalam waktu 2 (dua) bulan, artinya Pemohon

In
A
sudah mempunyai waktu yang patut untuk mempelajari
Perjanjian Subkontrak, hal ini dinyatakan oleh Pemohon dalam
ah

lik
suratnya JOB NO: 17/71/67/1021 LT004/18 tanggal 14 Maret
2018 dimana pada halaman 3 dikutip:
am

ub
o “Fagioli Indonesia akhirnya setuju untuk melakukan
review kontrak dengan waktu yang cukup singkat (2 bulan)
…”… dst.
ep
k

o Selain itu tidak ada satu ketentuan undang-undang atau


ah

yurisprudensi atau doktrin yang memberi limitasi waktu untuk


R

si
dapat disebut sebagai jangka waktu yang patut / wajar untuk
mempelajari suatu Perjanjian, karena banyak Perjanjian yang

ne
ng

diselesaikan dalam hitungan jam/hari.


o Terlebih lagi, apa yang dipersengketakan bukan

do
gu

mengenai syarat pembatalan Putusan Arbitrase tetapi adalah


mengenai wansprestasi yang sudah diakui Pemohon.
Dengan Pemohon menandatangani Notulen Pertama
In
o
A

dan Notulen Kedua untuk menyerahkan penyelesaian sengketa


ke BADAPSKI maka Pemohon sudah dianggap mengabaikan
ah

lik

penyelesaian melalui forum lain untuk menyelesaikan


sengketa, berdasarkan hal tersebut maka dalil Pemohon harus
m

ub

dikesampingkan.
o Berdasarkan hal-hal tersebut maka telah terbantah
ka

ep

bahwa Termohon II telah melakukan tipu-muslihat terhadap


Pemohon sebab terbukti:
ah

 Pemohon sejak awal tidak pernah membantah eksistensi


R

Perjanjian Subkontrak,
es
M

 Pemohon menandatangani setiap halaman dari


ng

Perjanjian Subkontrak tanpa paksaan, dan


on
gu

Halaman 96 dari 110 Putusan Nomor 66/Pdt.G/2020/PN Btm


Halaman 96 dari 110 Putusan Nomor 66/Pdt.G/2020/PN Btm
d

Halaman 96 dari 110 Putusan Nomor 66/Pdt.G/2020/PN Btm


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 96
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
 Pemohon juga telah mempunyai waktu yang cukup

si
dalam mengkaji draft Perjanjian Subkontrak sebelum
menandatanganinya.

ne
ng
 Pemohon mengerjakan seluruh proyek yang
diperjanjikan namun terlambat 2 bulan 15 hari.

do
gu Selain itu dibantah pula dalil tentang Direktur Pemohon tidak
mampu berbahasa Indonesia, dan juga tidak mempunyai staf
yang berbahasa Indonesia, sebab siapa yang mengurus

In
A
pembentukan badan hukum Pemohon, siapa yang menghadap
dihadapan Notaris dan membuat akta-akta perseroan, dan
ah

lik
siapa yang mengurusi proses hingga terbitnya status PMA
Pemohon? Bukankah proses itu semua harus dilakukan di
am

ub
instansi-instansi di Indonesia dengan menggunakan Bahasa
Indonesia??
- Berdasarkan hal-hal tersebut maka terbukti putusan arbitrase
ep
k

telah dijatuhkan berdasarkan hukum dan karenanya Permohonan


ah

seharusnya ditolak.
R

si
- Selanjutnya, dalil Permohonan hal. 10 angka 16-21 dikutip sbb:
“TERMOHON I SENDIRI LEWAT SURAT NOMOR B-011/P.ARB-

ne
ng

BDS/IV/2019 TERTANGGAL 1 APRIL 2019 SUDAH MENYATAKAN


BAHWA PERKARA N0.809/II/P.ARB-BDS/2019 TIDAK DAPAT

do
gu

DITERUSKAN UNTUK DISIDANGKAN.


ADALAH BERTENTANGAN DENGAN KESUSILAAN DAN
KETERTIBAN UMUM BAHWA SUATU LEMBAGA ARBITRASE
In
A

MENGINGKARI PERATURAN DAN SURAT YANG DIBUATNYA


SENDIRI, DAN TIBA-TIBA MEMAKSA MEMBENTUK MAJELIS
ah

lik

ARBITRASE MESKIPUN PEMOHON DENGAN TEGAS SUDAH


MENYATAKAN MENOLAK UNTUK BERPARTISIPASI DALAM SUATU
m

ub

PROSES ARBITRASE YANG TIDAK DISEPAKATINYA”


- Dalil Pemohon hal. 10, angka 16, dikutip sbb:
ka

“Majelis Hakim Yang Mulia, Pemohon semakin yakin untuk menolak


ep

proses arbitrase Badapksi oleh Termohon I, karena dalam suratnya


ah

Nomor: B-009/P.ARB- BDS/III/2019 tanggal 5 Maret 2019 (Vide, Bukti


R

P-7), Termohon I jelas menunjukkan KEBERPIHAKAN yang sangat


es
M

nyata kepada Termohon II…” dst.


ng

- Dalil Pemohon hal. 14, angka 20, dikutip sbb:


on
gu

Halaman 97 dari 110 Putusan Nomor 66/Pdt.G/2020/PN Btm


Halaman 97 dari 110 Putusan Nomor 66/Pdt.G/2020/PN Btm
d

Halaman 97 dari 110 Putusan Nomor 66/Pdt.G/2020/PN Btm


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 97
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
“…Oleh karena itu. Pemohon menolak untuk berpartisipasi dalam

si
proses arbitrase yang dijalankan oleh majelis arbitrase yang
putusannya sudah dapat diduga pasti tidak fair dan memihak

ne
ng
Termohon II sebagaimana telah diuraikan dalam point 15 di atas.”
- Dibantah dalil-dalil tersebut sbb:

do
gu - Bahwa pengertian kesusilaan menurut doktrin sebagaimana
dalam buku R. Soesilo, “Kitab Undang-undang Hukum Pidana
(KUHP)” Politea-Bogor, 1993, Hal. 204, dikutip sbb:

In
A
”1. Kesopanan disini dinilai dalam arti kesusilaan (zeden,
eerbaarheid), perasaan malu yang berhubungan dengan nafsu
ah

lik
kelamiin misalnya bersetubuh, meraba buah dada orang perempuan,
meraba tempat kemaluan wanita, memperlihatkan anggauta kemaluan
am

ub
wanita atau priya, mencium dsb.”
o Selain itu, menurut ahli Prof. Dr. jur. Andi Hamzah,
“Delik-Delik Tertentu di dalam KUHP” Sinar Grafika-Jakarta,
ep
k

2009, Hal. 153, dikutip sbb:


ah

o “Yang menjadi masalah ialah apa yang dimaksud


R

si
dengan “melanggar kesusilaan”, asli KUHP yang masih
berbahasa Belanda memakai istilah: de eerbaarheid schendt.

ne
ng

Ada yang mengartikan yang menimbulkan rasa malu seksual.”


- Sedangkan pengertian “ketertiban umum” menurut perundang-

do
gu

undangan dalam hal ini Perdaturan Daerah mempunyai definisi sbb:


 Peraturan Daerah Kota Batam Nomor 16 Tahun 2007 tentang
Ketertiban Umum, berbunyi sbb:
In
A

o Pasal 1
o “Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan:
ah

lik

o Ketertiban umum adalah suatu keadaan dimana


pemerintahan dan masyarakat melaksanakan segala ketentuan
m

ub

peraturan perundang-undangan yang berlaku sehingga tercipta


kondisi yang tertib, teratur, nyaman dan tentram.”
ka

ep

-  Peraturan Daerah Provinsi Daerah Khusus Ibukota


Jakarta Nomor 8 Tahun 2007 tentang Ketertiban Umum, berbunyi sbb:
ah

Pasal 1
R

es

“Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksudkan dengan:


M

Ketertiban umum adalah suatu keadaan dimana Pemerintah dan


ng

rakyat dapat melakukan kegiatan secara tertib dan teratur.


on
gu

Halaman 98 dari 110 Putusan Nomor 66/Pdt.G/2020/PN Btm


Halaman 98 dari 110 Putusan Nomor 66/Pdt.G/2020/PN Btm
d

Halaman 98 dari 110 Putusan Nomor 66/Pdt.G/2020/PN Btm


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 98
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Dari ketentuan tersebut di atas, maka yang disebut dengan “ketertiban

si
umum” adalah hal/keadaan yang berkaitan dengan keberadaan
pemerintah dan masyarakat yang berkegiatan secara teratur,

ne
ng
sementara perkara pokok yang terjadi antara Pemohon dan Termohon
II adalah perkara yang didasarkan pada perjanjian dalam lingkup

do
gu privat (badan hukum privat) dan tidak ada kaitan sama sekali dengan
pemerintah dan masyarakat.
- Berdasarkan ketentuan tersebut maka tidak ada hubungan

In
A
antara kesusilaan dan ketertiban umum dengan kewenangan
memeriksa dan memutus perkara sebagaimana dalil Pemohon, sebab
ah

lik
Termohon I demi hukum mempunyai kewenangan absolut untuk
memeriksa, memutus sengketa yang diajukan kepada Termohon I
am

ub
sebab dalam permohonan penyelesaian sengketa arbitrase sejak awal
telah dilengkapi dengan:
 Perjanjian Subkontrak yang didalamnya terkandung klausul
ep
k

arbitrase dan secara tegas menunjuk BADAPSKI dan


ah

 Setelah terjadi sengketa kemudian diadakan kesepakatan yang


R

si
dituangkan dalam Notulen Pertama dan Notulen Kedua dimana
dalam kedua notulen tersebut secara konsisten sama dengan

ne
ng

Perjanjian Subkontrak menyerahkan dengan tegas penyelesaian


sengketa ke BADAPSKI, bahkan secara terang menyepakati

do
gu

bahwa Pemohon dan Termohon II tunduk pada ketentuan-


ketentuan, hukum acara dan yang keputusan BADAPSKI bersifat
final dan berkekuatan hukum tetap (final and binding).
In
A

- Bahwa segala permohonan penyelesaian sengketa yang


diajukan ke BADAPSKI yang bersifat judisial hanya apabila lahir dari
ah

lik

ketetapan atau putusan arbiter atau majelis arbiter, sedangkan surat-


surat No: B-011/P.ARB-BDS/IV/2019, tanggal 01 April 2019 yang
m

ub

dimaksud dalam Permohonan angka 16, hal 10, adalah surat yang
diterbitkan sebelum terbentuknya arbiter karena majelis arbitrase baru
ka

terbentuk pada tanggal 11 Juni 2019.


ep

- Bahwa tidak benar Termohon I telah berpihak kepada


ah

Termohon II karena faktanya Termohon I telah denga objektif dan fair


R

memanggil Pemohon berkali-kali dengan patut untuk menggunakan


es
M

seluas-luasnya hak untuk membela diri dalam proses arbitrase,


ng

namun Pemohon tidak pernah menghormati forum penyelesaian


on

sengketa yang disepakatinya sendiri sebagaimana Perjanjian


gu

Halaman 99 dari 110 Putusan Nomor 66/Pdt.G/2020/PN Btm


Halaman 99 dari 110 Putusan Nomor 66/Pdt.G/2020/PN Btm
d

Halaman 99 dari 110 Putusan Nomor 66/Pdt.G/2020/PN Btm


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 99
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Subkontrak, Notulen Rapat tanggal 16 Agustus 2018 dan tanggal 21

si
September 2018.
- Bahwa dalam ketidakhadiran Pemohon, sebenarnya Termohon

ne
ng
I berhak untuk mengadili sengketa dengan arbiter tunggal, namun
demikian untuk keadilan dan kepatutan, Termohon I tetap membentuk

do
gu Majelis Arbiter untuk memeriksa sengketa arbitrase.
- Bahwa sebelum terbitnya surat No: B-011/P.ARB-BDS/IV/2019,
tanggal 01 April 2019 BADAPSKI sudah lebih dahulu menerbitkan

In
A
surat No: B-009/P.ARB-BDS/III/2019, tanggal 05 Maret 2019 yang
dengan tegas menyatakan;
ah

lik
“BADAPSKI memiliki kewenangan/yurisdiksi untuk melakukan
pemeriksaan permohonan arbitrase dari PT. Waagner Biro Indonesia.
am

ub
Untuk itu diminta kepada PT. Fagioli Lifting & Transportation Indonesia
segera menunjuk arbiter”
dan surat tersebut kemudian ditindaklanjuti dengan pembentukan
ep
k

majelis arbitrase dan Majelis Arbitrase tersebut telah mengeluarkan


ah

putusan sela yang dibacakan pada persidangan tanggal 23


R

si
September 2019 yang minta menjadi satu kesatuan dengan putusan
akhir, pada hal. 94 Putusan Arbitrase dimana amar putusannya

ne
ng

berbunyi;
“Dengan demikian, dapat ditegaskan bahwa secara yuridis lembaga

do
gu

arbitrase yang berwenang untuk memeriksa dan mengadili sengketa


yang timbul dari Perjanjian Subkontrak Jembatan Holtekamp adalah
(lembaga arbitrase) BADAPSKI”.
In
A

- Bahwa kewenangan BADAPSKI dalam memeriksa kompetensi


dan menetapkan hukum acara untuk memeriksa perkara tersebut
ah

lik

didasarkan pada ketentuan UU Arbitrase sbb:


Pasal 31 ayat 2 UU Arbitrase:
m

ub

“Dalam hal para pihak tidak menentukan sendiri ketentuan mengenai


acara arbitrase yang akan digunakan dalam pemeriksaan, dan arbiter
ka

atau majelis arbitrase telah terbentuk sesuai dengan Pasal 12, Pasal
ep

13, dan Pasal 14, semua sengketa yang penyelesaiannya diserahkan


ah

kepada arbiter atau majelis arbitrase akan diperiksa dan diputus


R

menurut ketentuan dalam Undang-undang ini.”


es

jo. Pasal 32 ayat (1) UU Arbitrase


M

ng

“Atas permohonan salah satu pihak, arbiter atau majelis arbitrase


on

dapat mengambil putusan provisionil atau putusan sela lainnya untuk


gu

Halaman 100 dari 110 Putusan Nomor 66/Pdt.G/2020/PN Btm


Halaman 100 dari 110 Putusan Nomor 66/Pdt.G/2020/PN Btm
d

Halaman 100 dari 110 Putusan Nomor 66/Pdt.G/2020/PN Btm


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 100
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
mengatur ketertiban jalannya pemeriksaan sengketa termasuk

si
penetapan sita jaminan, memerintahkan penitipan barang kepada
pihak ketiga, atau menjual barang yang mudah rusak.”

ne
ng
- Bahwa sehubungan dengan ketentuan tersebut Pemohon
Arbitrase dan Termohon Arbitrase sebagaimana Notulen Pertama dan

do
gu Notulen Kedua tidak menyepakati hukum acara yang digunakan tetapi
sepakat untuk mematuhi ketentuan-ketentuan, hukum acara yang
dibuat oleh arbiter BADAPSKI.

In
A
- Bahwa selain dari hal tersebut dalil Pemohon Pembatalan tidak
ada hubungannya dengan kesusilaan atau ketertiban umum karena
ah

lik
semua pemeriksaan sengketa arbitrase telah dilaksanakan sesuai
dengan hukum acara yang ditetapkan Majelis Arbitrase dan ketentuan
am

ub
UU Arbitrase.
- Berdasarkan hal-hal tersebut di atas maka dalil permohonan
Pemohon Pembatalan sehubungan dengan surat No: B-011/P.ARB-
ep
k

BDS/IV/2019, tanggal 01 April 2019, harus dikesampingkan.


ah

- Bahwa klausula arbitrase yang mengikat Pemohon dan


R

si
Termohon II tidak hanya tertuang dalam Perjanjian Subkontrak,
namun juga kesepakatan lain yang tidak terpisahkan diakui oleh

ne
ng

Pemohon dalam dalil angka 14 hal. 9 yang tertuang dalam Notulen


Pertama dan Notulen Kedua yang turut dibuat oleh sdr. Dwityo

do
gu

Pujotomo yang diakui sebagai wakil dari Pemohon (MOHON AKTA


dalil Pemohon angka 15 hal. 9).
- Bahwa pada angka 4 Notulen Pertama Pemohon dan
In
A

Termohon II menyepakati:
“Para Pihak sepakat untuk tunduk pada putusan arbitrase sebagai
ah

lik

putusan yang mempunyai kekuatan hukum yang tetap (final and


binding).”
m

ub

- Dan pada Notulen Kedua Pemohon dan Termohon II


menyepakati:
ka

“Selanjutnya, Para Pihak sepakat untuk menyerahkan dan


ep

mendaftarkan penyelesaian sengketa melalui Badan Arbitrase dan


ah

Alternatif Penyelesaian Sengketa Konstruksi Indonesia (BADAPSKI),


R

dan bersedia melengkapi persyaratan yang ditentukan dengan


es
M

mematuhi ketentuan-ketentuan maupun hukum acara serta juga


ng

putusan BADAPSKI sebagai putusan yang mempunyai kekuatan


on

hukum yang tetap (final and binding).”


gu

Halaman 101 dari 110 Putusan Nomor 66/Pdt.G/2020/PN Btm


Halaman 101 dari 110 Putusan Nomor 66/Pdt.G/2020/PN Btm
d

Halaman 101 dari 110 Putusan Nomor 66/Pdt.G/2020/PN Btm


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 101
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- Dari kedua bunyi klausul tersebut terbukti bahwa selain

si
bunyinya tidak saling bertentangan dengan klausul arbitrase dalam
Perjanjian Subkontrak, bunyi klausul arbitrase dalam Notulen Kedua

ne
ng
telah menegaskan kembali bahwa Para Pihak (in casu Pemohon dan
Termohon II) selain telah memilih BADAPSKI sebagai forum

do
gu penyelesaian sengketa namun Pemohon dan Termohon II juga harus
mematuhi ketentuan-ketentuan maupun hukum acara serta juga
putusan BADAPSKI sebagai putusan yang mempunyai kekuatan

In
A
hukum yang tetap.
- Dari bunyi klasul tersebut maka jelas, apapun yang ditentukan
ah

lik
atau yang diatur, serta yang diputus oleh BADAPSKI in casu
Termohon I maka Pemohon dan Termohon II wajib untuk tunduk pada
am

ub
hal-hal tersebut terutama pada putusan sebagai putusan yang
berkekuatan hukum tetap, dan demi hukum Pemohon tidak dapat
memberikan tafsir apapun atas klausul perjanjian yang bunyinya telah
ep
k

jelas dan terang sebagaimana asas in claris non fit interpretatio.


ah

- Bahwa jika kemudian Pemohon mendalilkan bahwa Notulen


R

si
Kedua mengandung “catatan” (quod non), hal tersebut sama sekali
tidak membuat serta merta klausul arbitrase dalam Perjanjian

ne
ng

Subkontrak, Notulen Pertama dan Notulen Kedua menjadi mentah,


cacat apalagi batal, sebab catatan tersebut sangat jelas mensyaratkan

do
gu

diperlukan adanya “addendum terhadap Perjanjian Subkontraktor


C3J-0690/SCOC/08/2017 yang nantinya akan ditandatangani oleh
masing-masing prinsipal para pihak”.
In
A

- Dengan tidak adanya addendum tersebut maka tidak terpenuhi


asas lex posterior derogat legi priori (perjanjian yang terbaru
ah

lik

mengesampingkan perjanjian yang terdahulu), dan karenanya


Perjanjian Subkontrak dan segala kesepakatan dalam notulen yang
m

ub

terdahulu tetap berlaku dan mengikat, terutama kesepakatan untuk


tunduk pada hukum acara, ketentuan-ketentuan serta putusan
ka

BADAPSKI.
ep

- Selain itu, Pemohon tidak teliti dalam memahami kalimat dari


ah

Notulen Rapat tanggal 21 September 2018, sebab dalam kalimat“…


R

sepakat untuk memberikan saran kepada masing-masing principal…”


es
M

tidak mengandung ada kesepakatan yang definitive untuk


ng

memindahkan forum penyelesaian sengketa, hal ini terbukti dimana


on

pada kalimat berikutnya yang menyebut bahwa untuk “memindahkan”


gu

Halaman 102 dari 110 Putusan Nomor 66/Pdt.G/2020/PN Btm


Halaman 102 dari 110 Putusan Nomor 66/Pdt.G/2020/PN Btm
d

Halaman 102 dari 110 Putusan Nomor 66/Pdt.G/2020/PN Btm


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 102
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
forum penyelesaian sengketa ke BANI diperlukan ada “addendum

si
yang nantinya akan ditandatangani oleh masing-masing principal, dan
karena tidak pernah addendum yang disepakati dan ditandatangani

ne
ng
oleh Pemohon dan Termohon II untuk memindah forum penyelesaian
maka demi hukum forum penyelesaian sengketa tetap berada di

do
gu BADAPSKI.
- Berdasarkan hal-hal tersebut di atas maka telah terbukti bahwa
dasar pemeriksaan sengketa arbitrase yang dilaksanakan oleh

In
A
Termohon I telah berdasar hukum dan sejalan dengan kesepakatan-
kesepakatan para pihak, sehingga karenanya Permohonan
ah

lik
pembatalan putusan sengketa arbitrase a quo dari Pemohon
sepatutnya ditolak.
am

ub
Menimbang, bahwa untuk menguatkan dalil permohonannya
Pemohon mengajukan bukti surat yang diberi tanda Bukti T.2-1 sampai
dengan Bukti T.2-23 selain itu Termohon II juga mengajukan 1 (satu) orang
ep
k

Ahli bernama Miftahul Huda;


ah

si
Menimbang, bahwa setelah membaca permohonan yang diajukan
oleh Pemohon, maka yang menjadi pokok perkara yang diajukan oleh

ne
ng

Pemohon adalah “Apakah Putusan Arbitrase Badapski No.809/II/P.ARB-


BDS/2019 tanggal 7 Januari 2020 dapat dibatalkan secara hukum ?”;

do
Menimbang, bahwa pembatalan putusan Arbitrase diatur dalam Pasal
gu

70 Undang-Undang No. 30 Tahun 1999 tentang Arbitrase dan Alternatif


Penyelesaian Sengketa yang menyatakan:
In
A

Terhadap putusan arbitrase para pihak dapat mengajukan permohonan


pembatalan apabila putusan tersebut diduga mengandung unsur-unsur
ah

lik

sebagai berikut :
a. Surat atau dokumen yang diajukan dalam pemeriksaan, setelah
m

ub

putusan dijatuhkan, diakui palsu atau dinyatakan palsu;


b. Setelah putusan diambil ditemukan dokumen yang bersifat
ka

menentukan, yang disembunyikan oleh pihak lawan ; atau


ep

c. Putusan diambil dari hasil tipu muslihat yang dilakukan oleh


ah

salah satu pihak dalam pemeriksaan sengketa;


R

Menimbang, bahwa atas seluruh bukti surat, ahli yang diajukan oleh
es

ara pihak yang berperkara, Majelis Hakim hanya akan mempertimbangkan


M

ng

bukti dan keterangan yang berkaitan erat dengan pokok perkara, akan di
on

pertimbangakan sebagai berikut;


gu

Halaman 103 dari 110 Putusan Nomor 66/Pdt.G/2020/PN Btm


Halaman 103 dari 110 Putusan Nomor 66/Pdt.G/2020/PN Btm
d

Halaman 103 dari 110 Putusan Nomor 66/Pdt.G/2020/PN Btm


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 103
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Menimbang, bahwa Pemohon telah mengajukan bukti P-1 a yang di

si
terjemahkan dalam bukti P1b adalah yang sama bukti T.2-1 yaitu Perjanjian
Subkontrak No. C31-0690/SC02/08/2017;

ne
ng
Menimbang, bahwa Pemohon juga mengajukan bukti P2a, P-2b, P-3a,
P-3b, P-4a dan P-4B menunjukan adanya revisi yang dilakukan oleh

do
gu Pemohon atas draft kontrak Pemohon dengan Termohon II
Menimbang, bahwa bukti P-6 sama dengan bukti T2-5 yaitu Notulen
Rapat antara Pemohon dengan Termohon II tanggal 21 September 2018

In
A
dimana dalam bukti tersebut tertulis forum penyelesaian sengketa Badapski
akan tetapi ada catatan adanya addendum kontrak untuk Pemohon dan
ah

lik
Termohon memilih penyelesaian sengketa melalui BANI serta bukti P-7 yang
sama dengan bukti T2-11 mengenai Surat BADAPSKI No: B-009/P.ARB-
am

ub
BDS/III/2019, tanggal 05 Maret 2019 mengenai keberwenangan Termohon I
akan tetapi bukti P-8 yaitu surat keberatan Pemohon kepada kepada
Termohon I;
ep
k

Menimbang, bahwa bukti P-9 Surat dari BADAPSKI dengan No.


ah

B.011/P.ARB-BDS/IV/2019 tertanggal 1 April 2019 mengenai, permohonan


R

si
penyelesaian sengketa arbitrase Kuasa Hukum PT. Waagner Biro
Indonesia/Termohon II dengan register perkara No.809/II/P.ARB-BDS/2019

ne
ng

tanggal 11 Februari 2019, tidak dapat diteruskan untuk disidangkan yang di


tanda tangani ketua umum BADAPSKI serta bukti P-10 yaitu Peraturan dan

do
Prosedur Arbitrase Badan Arbitrase dan Alternatif Penyelesaian Sengketa
gu

Konstruksi Indonesia (BADAPSKI);


Menimbang, bahwa bukti P-11 sama dengan T2-2 yaitu Putusan
In
A

Sengketa Arbitrase Nomor: 809/II/P.ARB-BDS/2019 tanggal 07 Januari 2020,


serta bukti P-13 yang sama dengan T1-6 yaitu Akta Pendaftaran Putusan
ah

lik

BADAPSKI di Pengadilan Negeri Batam;


Menimbang bahwa terhadap bukti P-12 yaitu Fotocopy Akta PT.
m

ub

FAGIOLI LIFTING AND TRANSPORTATION INDONESIA Nomor 16 tanggal


15 Agustus 2017 dan P-13 yaitu Surat Keputusan Menteri Hukum dan
ka

HakAsasiManusiaNomorAHU-0035196.AH.01.01.Tahun 2017tanggal 15
ep

Agustus 2017 akan dibuktikan secara berimbang dengan alat bukti lainnya
ah

Menimbag, bahwa selanjutnya majelis akan mempertimbangakan bukti


R

Termohon I yaitu T1-1, T1-2, T1-3, T.1-4 dan T1-5 akan akan dibuktikan
es

secara berimbang dengan alat bukti lainnya;


M

ng

Menimbag, bahwa selanjutnya majelis akan mempertimbangakan bukti


on

Termohon II yaitu T2-3, T2-4, T2-6, T2-7, T2-8, T2-9, T2-10, T2-12, T2-13,
gu

Halaman 104 dari 110 Putusan Nomor 66/Pdt.G/2020/PN Btm


Halaman 104 dari 110 Putusan Nomor 66/Pdt.G/2020/PN Btm
d

Halaman 104 dari 110 Putusan Nomor 66/Pdt.G/2020/PN Btm


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 104
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
T2-15, T2-16, T2-17, T2-18, menujukan telah terjadi permasalahan Pemohon

si
dan Termohon II terhadap isi kontrak sebagaimana bukti P-1a/T2-1
Menimbang, bahwa T2-19, T2-20, T2-21, T2-22, T2-23 akan

ne
ng
dibuktikan secara berimbang dengan alat bukti lainnya;
menimbang, bahwa setelah majelis hakim mempelajari bukti surat

do
gu yang di ajukan Pemohon, Termohon I dan Termohon II didapat suatu fakta
bahwa bukti P-1a yang sama dengan bukti T2-1 yaitu Perjanjian Subkontrak
No: C31-0690/SC02/08/2017, bukti P-11 yang sama dengan T2-2 yaitu

In
A
Putusan BADAPSKI No. 809/II/P.ARB-BDS/2019 serta bukti P-13 yang sama
dengan T1-6 yaitu Akta Pendaftaran Putusan BADAPSKI di Pengadilan
ah

lik
Negeri Batam, sehingga majelis hakim berpendapat bahwa pengajuan
permohonan pembatalan putusan Putusan BADAPSKI No. 809/II/P.ARB-
am

ub
BDS/2019 telah sesuai Pasal 70 Undang-Undang No. 30 Tahun 1999
tentang Arbitrase dan Alternatif Penyelesaian Sengketa ;
Menimbang, bahwa apakah putusan Putusan BADAPSKI No.
ep
k

809/II/P.ARB-BDS/2019 dapat di batalkan apabila diduga mengandung


ah

unsur-unsur sebagai berikut :


R

si
a. Surat atau dokumen yang diajukan dalam pemeriksaan, setelah
putusan dijatuhkan, diakui palsu atau dinyatakan palsu;

ne
ng

b. Setelah putusan diambil ditemukan dokumen yang bersifat


menentukan, yang disembunyikan oleh pihak lawan ; atau

do
c. Putusan diambil dari hasil tipu muslihat yang dilakukan oleh salah satu
gu

pihak dalam pemeriksaan sengketa;


In
A

Menimbang, bahwa Pemohon melalui permohonannya mendalilkan


sebelum menandatangani perjanjian tersebut Pemohon telah meminta untuk
ah

lik

merubah bebarapa bagian dalam konsep perjanjian tersebut khususnya


mengenai forum arbitrase dirubah menjadi Singapore International Arbitration
m

ub

Centre and shall be conducted in English language dan adanya pembatasan


tanggung jawab sampai maksimal 5% dari Total harga Sub-Kontrak dan
ka

sepakati oleh Termohon II sebagaimana P-2a, P-2b, P-3a, P-3b, P-4a dan
ep

P-4b akan tetapi didalam bukti P-1/T2-1 tidak dilaksanakan oleh Termohon II
ah

karena tidak menyesuaikannya dengan versi bahasa Indonesia;


R

Menimbang, bahwa bukti P-2a, P-2b, P-3a, P-3b, P-4a dan P-4b di
es

dukung oleh keterangan ahli yang pada pokoknya menyatakan adanya


M

ng

hubungan surat elektronik antara Pemohon dan Termohon II mengenai


on

perubahan terhadap perjanjian tersebut;


gu

Halaman 105 dari 110 Putusan Nomor 66/Pdt.G/2020/PN Btm


Halaman 105 dari 110 Putusan Nomor 66/Pdt.G/2020/PN Btm
d

Halaman 105 dari 110 Putusan Nomor 66/Pdt.G/2020/PN Btm


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 105
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Menimbang, bahwa dalam Perjanjian Sub-Kontrak C31-

si
0690/SC02/08/2017 yang menyatakan :
4 Language

ne
ng
4.1 The Subcontract as well as all correspondences and documents
relating to thè Subcontract exchanged by thè Contractor and thè

do
gu Subcontractor shall be in English and Bahasa Indonesia. In thè event of
conflict between languages, English version shall prevail.
4. Bahasa

In
A
4.1 Subkontrak ini, semua dokumen dan semua korespondensi antara
Kontraktor dan Subkontraktor yang berhubungan dengannya dilakukan
ah

lik
dalam Bahasa Inggris dan Bahasa Indonesia. Apabila ada perbedaan
maka yang di jadikan acuan adalah versi bahasa Inggris;
am

ub
Menimbang, bahwa dalam Perjanjian Sub-Kontrak C31-
0690/SC02/08/2017 yang menyatakan :
7.3 Arbitration may commence prior to, during or after the execution of the
ep
k

Works or parts thereof under the Subcontract. Arbitration proceeding


ah

shall be conducted by Singapore International Arbitration Centre and


R

si
shall be conducted in English language.
7.3 Arbitrase dapat dilakukan sebelum, pada saat atau sesudah

ne
ng

pelaksanaan pekerjaan atau bagiannya sesuai Subkontrak. Proses


Arbitrase akan dilakukan melalui BADAPSKI (Badan Arbitrasi dan

do
Alternatif Penyelesaian Sengketa Konstruksi Indonesia).
gu

Menimbang, bahwa sebelum adanya putusan sebagaimana bukti P-


11/T2-22, BADAPSKI telah mengeluarkan surat No. B.011/P.ARB-
In
A

BDS/IV/2019 tertanggal 1 April 2019 mengenai, permohonan penyelesaian


sengketa arbitrase Kuasa Hukum PT. Waagner Biro Indonesia/Termohon II
ah

lik

dengan register perkara No.809/II/P.ARB-BDS/2019 tanggal 11 Februari


2019, tidak dapat diteruskan untuk disidangkan yang di tanda tangani ketua
m

ub

umum BADAPSKI sebagaimana bukti P-9;


Menimbang, bahwa dalam point 3 dalam bukti P-9 tersebut adalah
ka

menyatakan berdasarkan Undang-Undang Nomor 30 Tahun 1999 tentang


ep

Arbitrase dan Alternatif Penyelesaian Sengketa, Pasal 4 ayat (1) dan (2)
ah

sebagai berikut:
R

(1) Dalam hai para pihak telah menyetujui bahwa sengketa di antara
es

mereka akan diselesaikan melalui arbitrase dan para pihak telah


M

ng

memberikan wewenang, maka arbiter berwenang menentukan dalam


on
gu

Halaman 106 dari 110 Putusan Nomor 66/Pdt.G/2020/PN Btm


Halaman 106 dari 110 Putusan Nomor 66/Pdt.G/2020/PN Btm
d

Halaman 106 dari 110 Putusan Nomor 66/Pdt.G/2020/PN Btm


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 106
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
putusannya mengenai hak dan kewajiban para pihak jika hai ini tidak

si
diatur dalam perjanjian mereka.
(2) Persetujuan untuk menyelesaikan sengketa melalui arbitrase

ne
ng
sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dimuat dalam suatu dokumen
yang ditandatanaani oleh para pihak.

do
gu Yang kemudian dalam bukti P-9 tersebut menyatakan Berdasarkan
uraian tersebut diatas, Dewan Pengawas dan Pengurus Harian BADAPSKI
menyimpulkan bahwa diperoleh fakta Termohon (PT. Fagioli Lifting &

In
A
Transportation Indonesia) tidak bersepakat untuk menyelesaikan sengketa
arbitrase ke BADAPSKI, oleh karena itu permohonan penyelesaian sengketa
ah

lik
arbitrase Kuasa Hukum PT. Waagner Biro Indonesia sebagai Pemohon
dengan register perkara No.809/ll/P.ARB-BDS/2019 tanggal 11 Februari
am

ub
2019, "tidak dapat diteruskan untuk disidangkan".
Menimbang, bahwa dalam ketentuan dalam Pasal 1320 KUHPerdata,
mengatur syarat sahnya suatu perjanjian adalah sebagai berikut :
ep
k

1. Kesepakatan mereka yang mengikatkan dirinya;


ah

2. Kecakapan untuk membuat suatu perikatan;


R

si
3. Suatu pokok persoalan tertentu;
4. Suatu sebab yang tidak terlarang;

ne
ng

Menimbang, bahwa setelah mempelajari Perjanjian Sub-Kontrak C31-


0690/SC02/08/2017 terdapat beberapa perbedaan forum penyelesaian

do
sengketa dimana versi bahasa inggris di SIAC dan versi bahasa Indonesia di
gu

BADAPSKI dan pembatasan tanggung jawab di versi bahasa inggris sampai


maksimal 5% dan di versi bahasa Indonesia tidak ada sehingga majelis
In
A

berpendapat atas hal tersebut para pihak tidak sepakat forum penyelesaian
sengketa dan pembatasan tanggung jawab sebagaimana dalam pasal 1320
ah

lik

KUHPerdata
Menimbang, bahwa setelah mempelajari bukti P-11 yang sama dengan
m

ub

T2-2 yaitu Putusan BADAPSKI No. 809/II/P.ARB-BDS/2019 adalah inti surat


dari Ketua Umum BADAPSKI menyatakan Berdasarkan uraian tersebut
ka

diatas, Dewan Pengawas dan Pengurus Harian BADAPSKI menyimpulkan


ep

bahwa diperoleh fakta Termohon (PT. Fagioli Lifting & Transportation


ah

Indonesia) tidak bersepakat untuk menyelesaikan sengketa arbitrase ke


R

BADAPSKI, oleh karena itu permohonan penyelesaian sengketa arbitrase


es

Kuasa Hukum PT. Waagner Biro Indonesia sebagai Pemohon dengan


M

ng

register perkara No.809/ll/P.ARB-BDS/2019 tanggal 11 Februari 2019, tidak


on

dapat diteruskan untuk disidangkan.


gu

Halaman 107 dari 110 Putusan Nomor 66/Pdt.G/2020/PN Btm


Halaman 107 dari 110 Putusan Nomor 66/Pdt.G/2020/PN Btm
d

Halaman 107 dari 110 Putusan Nomor 66/Pdt.G/2020/PN Btm


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 107
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
R

si
Menimbang, bahwa berdasarkan uraian-uraian diatas, majelis
berkesimpulan

ne
ng
- Bahwa substansi sengketa mengenai forum penyelesaian sengeketa
dimana Pemohon di SIAC sedangkan Termohon II adalah Badapski,

do
gu adanya pembatasan tanggung jawab sampai maksimal 5% yang tidak di
sepakati oleh sebagaimana bukti P-1/T2-1
- Bahwa dalam point perjanjian Subkontrak ini, semua dokumen dan

In
A
semua korespondensi antara Kontraktor dan Subkontraktor yang
berhubungan dengannya dilakukan dalam Bahasa Inggris dan Bahasa
ah

lik
Indonesia. Apabila ada perbedaan maka yang di jadikan acuan adalah
versi bahasa Inggris sebagaimana bukti P-1/T2-1
am

ub
- Bahwa para pihak tidak menyetujui bahwa sengketa di antara mereka
akan diselesaikan melalui arbitrase sehingga arbiter tidak berwenang
menentukan dalam putusannya mengenai hak dan kewajiban para pihak
ep
k

jika hai ini tidak diatur dalam perjanjian mereka serta Persetujuan untuk
ah

menyelesaikan sengketa melalui arbitrase harus dimuat dalam suatu


R

si
dokumen yang ditandatanaani oleh para pihak;
- Bahwa bukti P-11 yang sama dengan T2-2 yaitu Putusan BADAPSKI

ne
ng

No. 809/II/P.ARB-BDS/2019 adalah inti surat dari Ketua Umum


BADAPSKI menyatakan Berdasarkan uraian tersebut diatas, Dewan

do
gu

Pengawas dan Pengurus Harian BADAPSKI menyimpulkan bahwa


diperoleh fakta Termohon (PT. Fagioli Lifting & Transportation Indonesia)
tidak bersepakat untuk menyelesaikan sengketa arbitrase ke BADAPSKI,
In
A

oleh karena itu permohonan penyelesaian sengketa arbitrase Kuasa


Hukum PT. Waagner Biro Indonesia sebagai Pemohon dengan register
ah

lik

perkara No.809/ll/P.ARB-BDS/2019 tanggal 11 Februari 2019, "tidak


dapat diteruskan untuk disidangkan"
m

ub

Menimbang, bahwa dengan dasar pertimbangan tersebut maka


ka

permohonan pembatalan Putusan Arbitrase Badapski No.809/II/P.ARB-


ep

BDS/2019 tanggal 7 Januari 2020 yang diajukan oleh Pemohon layak untuk
ah

dikabulkan secara hukum karena sesuai dengan ketentuan Pasal 70 huruf c


R

Undang-Undang Nomor 30 Tahun 1999 tentang Arbitrase dan Alternatif


es
M

Penyelesaian Sengketa dengan menyatakan Membatalkan Putusan


ng

Arbitrase Badapski No.809/II/P.ARB-BDS/2019 tanggal 7 Januari 2020;


on
gu

Halaman 108 dari 110 Putusan Nomor 66/Pdt.G/2020/PN Btm


Halaman 108 dari 110 Putusan Nomor 66/Pdt.G/2020/PN Btm
d

Halaman 108 dari 110 Putusan Nomor 66/Pdt.G/2020/PN Btm


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 108
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Menimbang, bahwa untuk membatalkan putusan Arbitrase

si
sebagaimana Penjelasan Pasal 70 Undang-Undang Nomor 30 Tahun 1999
tentang Arbitrase dan Alternatif Penyelesaian Sengketa. Majelis Hakim

ne
ng
berpendapat bahwa fakta di persidangan yang telah dipertimbangkan oleh
Majelis Hakim diatas telah jelas, bahwa Para Termohon telah membuat

do
gu Putusan diambil dari hasil tipu muslihat yang dilakukan oleh salah satu pihak
dalam pemeriksaan sengketa sebagaimana ketentuan Pasal 70 huruf c
Undang-Undang Nomor 30 Tahun 1999 tentang Arbitrase dan Alternatif

In
A
Penyelesaian Sengketa.
ah

lik
Menimbang, bahwa oleh karena Para Termohon dalam perkara ini
adalah pihak yang kalah, maka kepadanya wajib dihukum untuk membayar
am

ub
biaya perkara yang besarnya akan disebutkan pada amar perkara;
Memperhatikan ketentuan Pasal 70 huruf c Undang-Undang Nomor 30
Tahun 1999 tentang Arbitrase dan Alternatif Penyelesaian Sengketa serta
ep
k

peraturan lain yang bersangkutan dengan permohonan ini;


ah

si
MENGADILI:
Dalam Eksepsi

ne
ng

- Menolak seluruh Eksepsi Termohon I dan Termohon II


Dalam Pokok Perkara

do
1. Mengabulkan Permohonan dari Pemohon seluruhnya;
gu

2. Membatalkan Putusan Arbitrase Badapski No.809/II/P.ARB-


BDS/2019 tanggal 7 Januari 2020 dan menyatakan bahwa Putusan
In
A

Arbitrase itu tidak memiliki kekuatan hukum apapun terhadap


Pemohon;
ah

lik

3. Menghukum Termohon I dan Termohon II untuk membayar


biaya perkara yang timbul dalam perkara ini sebesar Rp. 556.000,-
(Lima Ratus Lima Puluh Enam ribu rupiah);
m

ub
ka

Demikianlah diputus dalam rapat pemusyarawaratan Majelis Hakim


ep

pada hari Selasa tanggal 23 Juni 2020 oleh kami Christo E. N. Sitorus,
S.H., M.Hum. sebagai Hakim Ketua Majelis, Egi Novita, S.H dan Marta
ah

Napitupulu, SH., MH masing-masing sebagai Hakim Anggota, putusan mana


es

diucapkan dalam persidangan yang terbuka untuk umum pada hari Kamis
M

ng

25 Juni 2020 oleh Hakim Ketua Majelis tersebut didampingi oleh kedua
on

Hakim Anggota dengan dibantu oleh Suyatno, SH., MH Panitera Pengganti


gu

Halaman 109 dari 110 Putusan Nomor 66/Pdt.G/2020/PN Btm


Halaman 109 dari 110 Putusan Nomor 66/Pdt.G/2020/PN Btm
d

Halaman 109 dari 110 Putusan Nomor 66/Pdt.G/2020/PN Btm


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 109
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Pada Pegadilan Negeri Batam serta dihadiri oleh Kuasa Hukum Pemohon,

si
Kuasa Termohon II dan tanpa di hadiri oleh Kuasa Termohon I.

ne
ng
HAKIM ANGGOTA HAKIM KETUA MAJELIS,

do
gu
Egi Novita, S.H. Christo E. N. Sitorus, S.H., M.Hum.

In
A
ah

lik
Marta Napitupulu, SH.,MH
am

ub
PANITERA PENGGANTI
ep
k

Suyatno, SH., MH
ah

si
ne
ng

do
Perincian Biaya Perkara:
gu

- Biaya Pendaftaran Rp. 30.000,-


- ATK Rp. 70.000,-
In
A

- Panggilan Rp. 430.000,-


- PNBP Panggilan Rp. 10.000,-
ah

lik

- Materai Rp. 6.000,-


- Redaksi Rp. 10.000,-+
m

ub

Jumlah Rp. 556.000,-


(Lima Ratus Lima Puluh Enam ribu rupiah)
ka

ep
ah

es
M

ng

on
gu

Halaman 110 dari 110 Putusan Nomor 66/Pdt.G/2020/PN Btm


Halaman 110 dari 110 Putusan Nomor 66/Pdt.G/2020/PN Btm
d

Halaman 110 dari 110 Putusan Nomor 66/Pdt.G/2020/PN Btm


In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 110

Anda mungkin juga menyukai