Anda di halaman 1dari 7

38

Efek Minyak Atsiri Daun Kemangi (Ocimum


Basilicum L.) Sebagai Agen Penghambat
Pembentukan Biofilm Streptococcus Mutans
The Effect Of An Essential Oils Basil Leaves (Oci-
mum Basilicum L.) As An Inhibitor Agent For For-
mation Of Streptococcus Mutans Biofilms

Like Rosita Dwi Susanto1, Archadian Nuryanti2, Ivan Arie Wahyudi2


1
Pendidikan Dokter Gigi Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Gajah Mada
2
Bagian Biomedika, Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Gajah Mada

Abstrak

Kemangi (Ocimum basilicum L.) merupakan tanaman yang sering digunakan untuk obat tradisional. Kandungan
eugenol dalam minyak atsiri daun kemangi memiliki efek antibakteri terhadap bakteri Gram positif. Streptococ-
cus mutans adalah bakteri anaerobik fakultatif Gram positif di dalam rongga mulut yang banyak ditemukan da-
lam plak biofilm. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek minyak atsiri daun kemangi (Ocimum basili-
cum L.) sebagai agen penghambat pembentukan biofilm Streptococcus mutans. Penelitian ini dimulai dari pen-
gadaan daun kemangi, kemudian dilakukan destilasi uap air hingga didapat minyak atsiri. Konsentrasi minyak
atsiri yang digunakan dalam penelitian ini adalah 1%, 0,5%, 0,25%, 0,125%, dan 0,0625% dengan menggunakan
pelarut PEG 400 2,5%. Uji agen penghambat pembentukan biofilm dilakukan pada microplate round bottom 96
wells dengan pewarnaan kristal violet 0,5%. Pembacaan nilai absorbansi menggunakan microplate reader
dengan panjang gelombang 595nm. Data yang didapat diolah menggunakan rumus penghambatan pembentukan
biofilm. Daya penghambatan pembentukan biofilm dinyatakan sebagai nilai IC50 yang dianalisis menggunakan
metode Probit pada program SPSS versi 16. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsentrasi minyak atsiri daun
kemangi 0,0625%, 0,125%, 0,25%, 0,5%, dan 1% dapat menghambat pembentukan biofilm S. mutans sebesar
4,451%, 40,121%, 80,416%, 88,586%, dan 94,812%. Kesimpulan dari penelitian ini adalah minyak atsiri daun
kemangi (Ocimum basilicum L.) memiliki efek sebagai agen penghambat pembentukan biofilm Streptococcus
mutans dengan IC50 pada konsentrasi 0,168%.

Kata kunci : kemangi, penghambatan, biofilm, Streptococcus mutans, IC50

Abstract

Basil (Ocimum basilicum L.) is a plant that is widely used for traditional medicine. Eugenol content in the essen-
tial oils of basil leaves have antibacterial effect against Gram-positive bacteria. Streptococcus mutans is an an-
aerobic facultative Gram-positive bacteria in the oral cavity which is most commonly found in biofilms. The aim
of the research was to identify the effect of an essential oils basil leaves (Ocimum basilicum L.) as an inhibitor
agent for formation of Streptococcus mutans biofilms. This research started from the collection of kg basil
leaves, then distilled using steam destilation method until gotten the essential oils. Essential oils were prepared in
this research at the concentration of 1%, 0.5%, 0.25%, 0.125%, and 0.0625% using PEG 400 2.5% as suspending
agent. Biofilm formation inhibition test carried out with microplate round bottom 96 wells then stained with
crystal violet 0,5 %. Absorbance values reading was using microplate reader with wavelengths 595nm. The data
was processed using the formula of inhibition biofilms formation. The ability of inhibition biofilms formation
was determined as a value of the IC50 wich was analyzed by Probit method on the program SPSS 16. The results
of research showed that at the concentration of 0.0625%, 0.125%, 0.25%, 0.5%, and 1% essential oils basil
leaves can inhibits 4.451%, 40.121%, 80.416%, 88.586%, and 94.812% S. mutans biofilms formation. As con-
clusion, essential oils basil leaves (Ocimum basilicum L.) had the ability as an inhibitor agent for formation of
Streptococcus mutans biofilms that indicated by the IC50 of 0.168%.

Key words : basil, inhibitory, biofilm, Streptococcus mutans, IC50


39
IDJ, Vol. 2 No. 1 Tahun 2013

Pendahuluan Kemangi merupakan tanaman yang


memiliki banyak manfaat, antara lain sebagai
Streptococcus adalah bakteri anaerobik obat, pestisida nabati, penghasil minyak
fakultatif, yang merupakan agen utama da- atsiri, sayuran dan minuman penyegar [5].
lam metabolisme plak. Banyaknya spesies Tanaman kemangi memiliki khasiat merang-
bakteri yang ditemukan pada plak gigi, dari sang penyerapan, peluruh keringat (diapho-
semuanya itu hanyalah Streptococcus mutans retic), diuretik, pelancar peredaran darah,
yang menunjukkan hubungan yang jelas penghilang rasa sakit (analgesik), dan pem-
dengan awal pembentukan karies gigi1. Sifat bersih racun 6.
acidogenic dan aciduric (berhubungan Minyak atsiri merupakan salah satu me-
dengan toleransi terhadap asam) tabolit sekunder yang dihasilkan oleh tana-
Streptococcus mutans, bersama dengan man tingkat tinggi dan mempunyai peranan
kemampuannya untuk mensintesis glukan penting bagi tanaman itu sendiri maupun
ekstraseluler, merupakan faktor utama dalam bagi kehidupan manusia. Minyak atsiri
pembentukan biofilm kariogenik 2. Telah ter- mempunyai aktivitas farmakologis yang be-
bukti bahwa jumlah Streptococcus mutans ragam antara lain analgesik, antipiretik, anti-
yang lebih dari 105 cfu/ml di saliva berhub- septik, dan banyak juga yang memiliki ak-
ungan dengan resiko karies yang tinggi 3. tivitas antibakteri dan antijamur yang kuat7.
Biofilm bakteri merupakan komunitas Minyak atsiri daun kemangi tersusun atas
mikrobial yang kompleks yang ditemukan senyawa hidrokarbon, alkohol, ester, phenol
pada semua permukaan mukosa manusia dan (eugenol 1-19 %, iso-eugenol), eter phenolat
hewan. Komunitas bakteri yang tinggal di (metil clavicol 3-31%, metil eugenol 1-9%),
dalam tubuh manusia terdiri atas puluhan oksida dan keton8. Minyak atsiri daun ke-
sampai ratusan spesies yang berbeda atau mangi mengandung eugenol yang merupakan
phylotypes, seperti yang terlihat di usus, turunan senyawa fenol yang memiliki efek
vagina, dan oral biofilm. Perubahan pada antiseptik dan bekerja dengan merusak mem-
ekologi biofilm dapat menyebabkan radang bran sel bakteri9.
usus, vaginitis, dan karies gigi. Interaksi an- Penelitian ini dilakukan untuk menge-
tar spesies bakteri yang berada dalam biofilm tahui efek minyak atsiri daun kemangi (Oci-
berpengaruh terhadap komposisi dari mum basilicum L.) sebagai agen penghambat
komunitas. Sebagai akibatnya, perubahan pembentukan biofilm Streptococcus mutans.
dari populasi mikroorganisme berpengaruh Hasil yang diperoleh dari penelitian ini di-
baik menjadi biofilm yang menguntungkan harapkan dapat memberikan sumbangan in-
atau sebaliknya mengakibatkan suatu penya- formasi mengenai kegunaan tumbuhan ke-
kit. Komunitas bakteri dalam keadaan mangi (Ocimum basilicum L.) sebagai agen
menguntungkan, membatasi bakteri yang antiplak.
berpotensi bahaya dari kolonisasi, atau
melindungi host dari penyakit. Namun, be- Metodologi Penelitian
berapa penyakit yang disebabkan mikroor-
ganisme muncul pada saat kondisi host se- Bahan yang digunakan dalam penelitian
dang sehat, dan pergeseran populasi dapat ini adalah daun kemangi (Ocimum basilicum
berefek padavirulensi spesies4. L.) didapat dari Imogiri, bakteri Streptococ-
40
Like Rosita Dwi Susanto | Efek Minyak Atsiri Daun Kemangi (Ocimum Basilicum L.) Sebagai Agen Penghambat....

cus mutans, media BHI, sukrosa 2%, standar 0,0625%dalam media BHI + sukrosa 2%.
McFarland V {(15 x 108) CFU/ml}, minyak Sebagai kontrol pelarut digunakan PEG 400
atsiri daun kemangi, pelarut PEG 400, chlor- 2,5% dan kontrol positif digunakan chlorhex-
hexidine gluconate 0,2% Minosep®, larutan idine gluconate 0,12% Minosep®. Larutan
saline, aquadest steril, kristal violet 0,5%, uji diletakkan pada microplate round bottom
etanol 96%. 96wells, dengan volume total 100µl tiap su-
Alat yang digunakan dalam penelitian ini muran dengan menggunakan micropippet.
meliputi rangkaian alat destilasi uap air, mi- Sumuran uji berisi larutan minyak atsiri uji
cropippetSocoorex® ukuran 5-50 µl, 50-200 dengan penambahan suspensi bakteri 10%,
µl, blue tip, yellow tip, white tip, syringe 1ml sedangkan sumuran blanko berisi larutan
Terumo®, tabung eppendorf, tabung Fal- minyak atsiri uji dengan penambahan saline
con®, laminar air flow, lampu bunsen, mi- 10%tanpa ditambahkan suspensi bakteri. Mi-
croplate round bottom 96wells Iwaki®, mi- croplate round bottom 96wellskemudian di-
croplate flatbottom 96wells Iwaki®, tabung inkubasi selama 24jam pada suhu inkubator
reaksi, inkubator, autoklaf, spidol, dan Bio- 37oC. Microplate round bottom 96wells
rad microplate reader Benchmark. dikeluarkan dari inkubator kemudian larutan
Penelitian diawalai dengan identifikasi uji dibuang dan dicuci dengan air mengalir
tanaman untuk memastikan bahwa tanaman sebanyak 3 kali. Microplate round bottom
yang digunakan benar tanaman kemangi. 96wells dikeringkan kemudian dalam setiap
Kemudian dilakukan destilasi uap air untuk sumuran ditambahkan pewarna kristal violet
mendapatkan minyak atsiri. Daun kemangi 0,5% sebanyak 150µl dan didiamkan selama
dipetik kemudian dicuci hingga bersih. Daun 15 menit. Microplate round bottom 96wells
kemangi yang telah dicuci tersebut kemudian dicuci lagi dengan air mengalir 3 kali, didi-
dipotong-potong. Potongan-potongan kecil amkan selama 15 menit. Kemudian dit-
tersebut kemudian dimasukkan ke atas ang- ambahkan etanol 96% sebanyak 200µl dan
sang dandang destilasi yang sudah berisi air didiamkan selama 15 menit. Tahap akhir ada-
sebanyak 6 liter yang dihubungkan dengan lah sebanyak 150µl larutan dalam microplate
alat pendingin (kondensor) yang terhubung round bottom 96wells dipindahkan ke micro-
dengan alat pemisah minyak atsiri (penam- plate flat bottom 96 wells dengan
pung destilat). Pemanasan dilakukan di atas menggunakan syringe 1ml. Hasil uji berupa
kompor gas selama 6 jam dengan suhu optical density (OD) dibaca dengan alat Bio-
100oC. rad microplate reader Benchmark dengan
Langkah selanjutnya adalah uji agen panjang gelombang 595nm, di laboratorium
penghambat pembentukan biofilm. Uji ini Parasitologi Fakultas Kedokteran UGM 10.
menggunakan metode mikrodilusi. Bakteri Daya penghambatan pembentukan bio-
disiapkan dengan membuat suspensi dalam film Streptococcus mutans ditunjukkan
media BHI dan digunakan standar McFarland dengan harga IC50 yaitu konsentrasi minyak
V {(15x108) CFU/ml}. Kemudian dilakukan atsiri yang dapat menghambat pembentukan
pengenceran serial dari larutan stok 4% biofilm sebanyak 50%. Rumus yang
dengan konsentrasi dari masing-masing min- digunakan untuk menghitung persen peng-
yak atsiri: 1%, 0,5%, 0,25%, 0,125%, hambatan adalah sebagai berikut 10 :
41
IDJ, Vol. 2 No. 1 Tahun 2013

% penghambatan = 1 – x 100%

Dengan keterangan: OD sampel: Optical density minyak atsiri + PEG 400 + suspensi
bakteri; OD blanko sampel: Optical density minyak atsiri + PEG 400 + saline; OD pelarut:
Optical density kontrol pelarut PEG 400 + suspensi bakteri; OD blanko pelarut: Optical den-
sity kontrol pelarut PEG 400 + saline. Harga IC50 didapat dari analisis metode Probit pada
program SPSS versi 16.

Hasil Dan Pembahasan Hasil uji penghambatan pembentukan


biofilm dapat dilihat dalam Tabel I. Hasil
Hasil identifikasi tanaman di Laboratori- penelitian tersebut menunjukkan bahwa min-
un Taksonomi Tumbuhan, Fakultas Biologi, yak atsiri daun kemangi (Ocimum basilicum
UGM, Yogyakarta, menyatakan bahwa L.) mampu menghambat pembentukan bio-
tanaman yang digunakan dalam penelitian ini film Streptococcus mutans. Dari tabel terse-
adalah benar tanaman kemangi (Ocimum Ba- but terlihat bahwa semakin besar konsentrasi,
silicum L.). Tanaman kemangi sebanyak 50 semakin tinggi pula daya hambat pemben-
ikat kemudian diambil daun urutan ketiga tukan biofilmnya. Hasil analisis Probit
hingga kelima dari pucuk teratas. Daun menunjukkan bahwa konsentrasi minyak
seberat 3,66kg didestilasi dengan metode uap atsiri daun kemangi yang dapat menghambat
air sehingga didapat minyak atsiri sebanyak pembentukan biofilm Streptococcus mutans
2,1ml. sebanyak 50% adalah 0,168%.

Tabel I. Data uji minyak atsiri daun kemangi sebagai agen penghambat pembentukan
biofilm

% penghambatan pembentukan biofilm


Kadar minyak
atsiri (%) Replikasi Replikasi Replikasi Replikasi
Rerata ± SD
1 2 3 4
1 91,358 95,087 96,475 96,330 94,812 ± 2,386
0,5 90,258 89,925 90,641 83,519 88,586 ± 3,390
0,25 63,985 71,321 93,011 93,347 80,416 ± 15,039
0,125 15,445 53,980 89,502 1,555 40,121 ± 39,694
0,0625 0,044 3,059 12,387 2,314 4,451 ± 5,444
Kontrol + 84,319 85,188 69,218 - 79,575 ± 8,980
Kontrol - 0,380 0,591 0,296 - 0.422 ± 0.152
42
Like Rosita Dwi Susanto | Efek Minyak Atsiri Daun Kemangi (Ocimum Basilicum L.) Sebagai Agen Penghambat....

Larutan uji setelah dilakukan inkubasi bersifat hidrofobik. Interaksi hidrofobik me-
selama 24jam, cairan yang ada di dalam mainkan peranan penting dalam perlekatan
wells dibuang kemudian dicuci 3x, hal ini mikroorganisme ke berbagai permukaan dan
dimaksudkan untuk menghilangkan bahan- memfasilitasi pembentukan biofilm 15. Oleh
bahan lain yang ada di dalam wells agar yang karena itu setelah inkubasi, saat cairan dalam
tersisa hanyalah biofilm yang menempel di plate dibuang, Streptococcus mutans yang
dinding wells. Biofilm yang menempel ini telah menempel pada dinding plate tetap
kemudian diwarnai oleh kristal violet 0,5%. menempel dan tidak ikut terbuang.
Metode pewarnaan kristal violet telah secara Pengujian daya penghambatan pemben-
luas digunakan untuk menghitung biofilm tukan biofilm Streptococcus mutans mem-
bakteri, serta merupakan metode pewarnaan berikan nilai IC50 sebesar 0,168%, IC50 ada-
yang murah dan cepat dibanding metode lah konsentrasi dimana minyak atsiri dapat
kuantifikasi biofilm lainnya 11. Pada protokol menghambat 50% pembentukan biofilm.
untuk kuantifikasi biofilm statis dalam mi- Nilai IC50 sering digunakan untuk uji peng-
crotitter plate menyebutkan bahwa kristal hambatan pembentukan biofilm. Semakin
violet tidak hanya mewarnai sel, namun juga kecil nilai IC50 maka semakin efektif pula
setiap material yang menempel pada per- sampel tersebut dalam menghambat pemben-
mukaan plate, termasuk komponen matriks. tukan biofilm16.
Penambahan etanol untuk melarutkan kristal Hasil dari penelitian ini menunjukkan
violet yang telah mewarnai biofilm yang hubungan linier antara konsentrasi minyak
menempel, kemudian larutan dipindah ke atsiri dengan daya hambat pembentukan bio-
microtitter plate yang baru dan dibaca ab- film. Atau dengan kata lain semakin tinggi
sorbansinya menggunakan microplate reader konsentrasi minyak atsiri, semakin besar pula
12
. daya hambat pembentukan biofilmnya. Bio-
Pelarut yang dipakai untuk melarutkan film yang seharusnya terbentuk dan
minyak atsiri daun kemangi adalah PEG 400 menempel pada dinding plate dihambat pem-
2,5%, hal ini sesuai dengan penelitian sebe- bentukannya oleh minyak atsiri. Mekanisme
lumnya [8], yang membandingkan beberapa penghambatannya masih belum diketahui
pelarut yang kemudian didapat hasil bahwa secara pasti. Minyak atsiri daun kemangi
pelarut PEG 2,5% dapat mencampur minyak mengandung eugenol. Eugenol diyakini
atsiri daun kemangi dengan baik membentuk memiliki aktivitas antibiofilm 17. Hidrokar-
sistem emulsi yang baik dan jernih dibanding bon monoterpena seperti eugenol dapat
dengan pelarut lainnya. Polyethylene glycol menginaktifkan enzim, bereaksi dengan ak-
atau PEG merupakan polieter hidrofilik yang tivitas membran sel, atau mengganggu
netral, digunakan dalam berbagai kegunaan fungsionalitas material genetik, produksi en-
dan aplikasi termasuk sebagai agen non ergi, dan sintesis komponen struktur18. Ke-
toksik, pelumas non imunogenik, atau se- mampuan eugenol dalam menginaktifkan
bagai pembawa dalam formulasi farmasi 13. enzim ini, kemungkinan menyebabkan ter-
PEG memiliki karakteristik hidrofilik karena ganggunya aktivitas enzim glukosiltransfer-
ikatan hidrogen yang terkandung didalamnya ase yang digunakan Streptococcus mutans
14
. PEG tidak akan berikatan dengan Strepto- untuk mensintesis sukrosa dalam media men-
coccus mutans sebab Streptococcus mutans jadi glukan. Glukan merupakan media
41
IDJ, Vol. 2 No. 1 Tahun 2013

perlekatan bakteri, apabila jumlahnya sedikit, yang tidak sama jumlahnya atau ada yang
mengakibatkan pembentukan biofilm ter- tertinggal pada tip. Hal ini mengakibatkan
hambat 10. hasil yang didapat nilainya bervariasi.
Senyawa fenol pada minyak atsiri daun
kemangi memiliki aktivitas antibakteri, hal Kesimpulan
ini mengakibatkan terganggunya komunikasi
“quorum sensing” pada koloni bakteri untuk Berdasarkan hasil penelitian ini maka
membentuk biofilm 10. Kemungkinan dapat diambil kesimpulan bahwa minyak
mekanismenya dimulai dari pertumbuhan atsiri daun kemangi (Ocimum basilicum L.)
bakteri yang dihambat oleh senyawa fenol memiliki efek sebagai agen penghambat
yang mengakibatkan jumlah bakteri berku- pembentukan biofilm Streptococcus mutans
rang sehingga kemampuan koloni bakteri un- dengan IC50 pada konsentrasi 0,168%.
tuk saling berkomunikasi dalam “quorum
sensing” menjadi terhambat. Hal ini mem- Daftar Pustaka
buat terganggunya produksi lapisan eksopoli-
sakarida (EPS) oleh bakteri yang berfungsi 1. Fischetti, V.A., 2006, Gram-Positive
untuk menjaga integritas biofilm, sehingga Pathogens, ASM Press, Washington,
berakibat terhambatnya pembentukan bio- 335, 561.
film. 2. Koo, H., 2003, Inhibition of
Rumus persentase penghambatan yang Streptococcus Mutans Biofilm
digunakan merupakan modifikasi dari rumus Accumulation and Polysaccharide
Quave 10. Rumus tersebut menghitung optical Production by Apigenin and Tt-Farnesol,
density pada jam ke-0 dan jam ke-18 setelah Journal of Antimicrobial Chemotherapy,
inkubasi. Hal ini tidak dapat dilakukan oleh Vol.52: 782–789.
peneliti, sebab proses pembacaan optical 3. Leal, S.C., Mickenautsch, S., 2010,
density dilakukan di laboratorium Parasitolo- Salivary Streptococcus Mutans Count
gi Fakultas Kedokteran UGM sedangkan and Caries Outcome – a Systematic
penelitian dilakukan di laboratorium Mikro- Review, J Minim Interv Dent., Vol. 3
biologi Fakultas Kedokteran Hewan UGM, (4): 137-147.
sehingga membutuhkan waktu antara selesai 4. Kreth J., Zhang Y., Herzberg M.C.,
inkubasi (saat dikeluarkan dari inkubator) 2008, Streptococcal Antagonism in Oral
dengan pembacaan optical density. Kemung- Biofilms: Streptococcus sanguinis and
kinan hal ini berpengaruh terhadap hasil yang Streptococcus gordonii Interference with
didapat, dimana hasil yang didapat oleh Streptococcus mutans, Journal of
peneliti adalah tidak begitu homogen. Bacteriology, Vol. 190 (13): 4632-4640.
Penelitian ini memberi hasil standar de- 5. Hadipoentyanti, E., Wahyuni, S., 2008,
viasi yang tinggi pada konsentrasi minyak Keragaman Selasih (Ocimum Spp.)
atsiri 0,125% dan 0,0625% yang disebabkan Berdasarkan Karakter Morfologi,
oleh range hasil yang terlalu jauh. Persentase Produksi dan Mutu Herba, Jurnal Littri
penghambatan pembentukan biofilm dengan 14(4): 141 – 148.
range yang jauh ini kemungkinan dikare-
nakan pipeting bakteri Streptococcus mutans
44
Like Rosita Dwi Susanto | Efek Minyak Atsiri Daun Kemangi (Ocimum Basilicum L.) Sebagai Agen Penghambat....

6. Hariana, A., 2008, Tumbuhan Obat dan 14. Kao, M.J., Tien, D.C., Jwo, C.S., Tsung,
Khasiatnya, Seri 2, Penerbit Swadaya, T.T., 2005, The Study of Hydrophilic
Depok, 26. Characteristics of Ethylene Glycol,
7. Mukhtar, M.H., Adnan, A.Z., Pitra Journal of Physics: Conference Series
M.W., 2007, Uji Sitotoksisitas Minyak 13: 442-445.
Atsiri Daun Kamanggi (Ocimum 15. Tahmourespour, A., Kermanshahi, R.K.,
Basilicum L.) dengan Metoda Brine Salehi, R., Nabinejad, A., 2008, The
Shrimp Lethality Bioassay, J. Sains Tek Relationship between Cell Surface
Far., Vol. 12 (1): 1-4. Hydrophobicity and Antibiotic
8. Maryati, Fauzia, R.T., Rahayu, T., 2007, Resistance of Streptococcal Strains
Uji Aktivitas Antibakteri Minyak Atsiri Isolated from Dental Plaque and Caries,
Daun Kemangi (Ocimum Basilicum L.) Iranian Journal of Basic Medical
terhadap Staphylococcus Aureus dan Sciences, Vol. 10 (4): 251-255.
Escherichia Coli, Jurnal Penelitian Sains 16. Hertiani, T., Pratiwi, S.U.T.,
& Teknologi, Vol. 8, No. 1, 2007: 30 – Kuswahyuning, R., Irianto, I.D.K.,
38. Adityaningrum, D., Pranoto, B., Ardani,
9. Siswandono, S., 1995, Prinsip-Prinsip M., Prasasti, D., 2009, Eksplorasi
Rancangan Obat, Universitas Airlangga, Minyak Atsiri Sebagai Alternatif Bahan
Surabaya, 249-251. Aktif Pasta Gigi Anti Plak Berdasarkan
10. Ardani, M., Sylvia, U.T.P., Hertiani, T., Aktivitas Antibakteri dan Inhibitor
2010, Efek Campuran Minyak Atsiri Biofilm Pada Streptococcus mutans
Daun Cengkeh dan Kulit Batang Kayu Secara In Vitro, Laporan Penelitian,
Manis sebagai Antiplak Gigi, Majalah Fakultas Farmasi UGM, Yogyakarta,
Farmasi Indonesia 21 (3): 191-201. 32.
11. Li, X., Yan, Z., Xu, J., 2003, 17. Niu, C., Gilbert, E.S., 2004, Colorimetric
Quantitative Variation of Biofilms Method for Identifying Plant Essential
Among Strains in Natural Populations of Oil Components That Affect Biofilm
Candida albicans, Microbiology 149: Formation and Structure, Applied and
353-362. Environmental Microbiology, Vol. 70
12. Narisawa, N., Furukawa, S., Ogihara, H., (12): 6951-6956.
Yamasaki, M., 2005, Estimation of the 18. Davidson, P.M., 2001, Chemical
Biofilm Formation of Escherichia coli Preservatives and Naturally
K-12 by the Cell Number, Journal of Antimicrobial Compounds sit Celikel,
Bioscience and Bioengineering Vol. 99 N., Kavas, G., 2008, Antimicrobial
(1): 78-80. Properties of Some Essential Oils
13. Fee, C.J., Alstine, J.M.V., 2005, PEG- Against Some Pathogenic
Proteins: Reaction Engineering and Microorganisms, Czech J. Food Sci.,
Separation Issues, Department of Vol. 26 (3): 174-181.
Materials and Process Engineering
University of Waikato, Hamilton, 3.

Anda mungkin juga menyukai