ANGGARAN DASAR (AD) SAAT INI USULAN PERUBAHAN ANGGARAN DASAR (AD)
Mukadimah Mukadimah
Bahwa Pembangunan Nasional sebagai usaha untuk mencapai cita- Tidak ada perubahan
cita Kemerdekaan Bangsa Indonesia yaitu mewujudkan masyarakat
yang adil dan makmur sesuai dengan Pancasila dan Undang-Undang
Dasar 1945, merupakan kewajiban dan tanggung jawab setiap warga
Negara Indonesia.
1
ANGGARAN DASAR (AD) SAAT INI USULAN PERUBAHAN ANGGARAN DASAR (AD)
BAB I BAB I
KETENTUAN UMUM KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Anggaran Dasar ini, yang dimaksud dengan: Tidak ada perubahan
BAB II BAB II
NAMA, TEMPAT KEDUDUKAN, LAMBANG DAN JANGKA WAKTU NAMA, TEMPAT KEDUDUKAN, LAMBANG DAN JANGKA WAKTU
Pasal 2
NAMA Tidak ada perubahan
Pasal 3 Pasal 3
TEMPAT KEDUDUKAN TEMPAT KEDUDUKAN
Perhimpunan berkedudukan di Ibukota Negara Republik Indonesia Perhimpunan berkedudukan di Ibukota Negara Republik Indonesia
yaitu di Propinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta Kota Administrasi yaitu di Propinsi Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta Kota
Jakarta Selatan, Komplek Rukan Crown Palace Blok D Nomor 9 Jl
Pof. Dr. Soepomo, SH N0 231, Kelurahan Menteng Dalam, Administrasi Jakarta Selatan, Komplek Rukan Crown Palace Blok D
Kecamatan Tebet. Nomor 9 Jl Pof. Dr. Soepomo, SH N0 231, Kelurahan Menteng Dalam,
Kecamatan Tebet.
Pasal 4
LAMBANG (Sesuai amanah Kongres, sedang dilakukan proses pemilihan
lambang PERHAPI. Usulan mengenai perubahan pada lambang
Perhimpunan ini menggunakan lambang yang berbentuk tulisan PERHAPI akan ditetapkan sesuai hasil pemilihan)
PERHAPI dengan bentuk huruf “outline arial black” dan telah
disahkan.
2
ANGGARAN DASAR (AD) SAAT INI USULAN PERUBAHAN ANGGARAN DASAR (AD)
Pasal 5
JANGKA WAKTU Tidak ada perubahan
BAB IV BAB IV
MAKSUD DAN TUJUAN MAKSUD DAN TUJUAN
Pasal 7
MAKSUD DAN TUJUAN Tidak ada perubahan
Pasal 8
KEGIATAN
Tidak ada perubahan
Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut di atas, Perhimpunan
menjalankan kegiatan di bidang Sosial sebagai berikut:
3
ANGGARAN DASAR (AD) SAAT INI USULAN PERUBAHAN ANGGARAN DASAR (AD)
BAB V BAB V
KEANGGOTAAN KEANGGOTAAN
Pasal 9
JENIS KEANGGOTAAN Tidak ada perubahan
Pasal 10 Pasal 10
PERSYARATAN KEANGGOTAAN PERSYARATAN KEANGGOTAAN
a. Setiap lulusan perguruan tinggi di bidang teknik pertambangan a. Setiap lulusan perguruan tinggi di bidang teknik
atau lulusan akademi/politeknik di bidang teknik pertambangan.
pertambangan yang telah memiliki pengalaman kerja b. Setiap lulusan akademi/politeknik/diploma di bidang teknik
sekurang-kurangnya 3 (tiga) tahun di bidang pertambangan pertambangan yang telah memiliki pengalaman kerja
atau lulusan dari disiplin ilmu lain yang telah memiliki sekurang-kurangnya 3 (tiga) tahun di bidang pertambangan,
4
ANGGARAN DASAR (AD) SAAT INI USULAN PERUBAHAN ANGGARAN DASAR (AD)
pengalaman kerja sekurang-kurangnya 5 (lima) tahun di c. Setiap lulusan dari disiplin ilmu lain yang telah memiliki
bidang pertambangan dan direkomendasi oleh seorang pengalaman kerja sekurang-kurangnya 5 (lima) tahun di
anggota biasa; bidang pertambangan dan direkomendasi oleh seorang
b. Setiap Anggota Mahasiswa yang telah memiliki pengalaman anggota biasa,
kerja sekurang-kurangnya 3 (tiga) tahun di bidang d. Setiap Anggota Mahasiswa yang telah memiliki pengalaman
pertambangan dan direkomendasikan oleh seorang anggota kerja sekurang-kurangnya 3 (tiga) tahun di bidang
biasa; pertambangan dan direkomendasikan oleh seorang anggota
c. Setiap pekerja asing yang telah memiliki pengalaman kerja biasa
sekurang-kurangnya 3 (tiga) tahun di bidang pertambangan e. Setiap pekerja asing yang telah memiliki pengalaman kerja
dan direkomendasi oleh seorang anggota biasa. sekurang-kurangnya 3 (tiga) tahun di bidang pertambangan
dan direkomendasi oleh seorang anggota biasa,
f. Anggota yang dimaksud dalam ayat 1a,1b,1c,1d di atas
direkomendasi oleh seorang anggota biasa dan diverifikasi
oleh Badan Pengurus serta telah memenuhi kewajiban
pembayaran iuran anggota;.
BAB VI BAB VI
HAK, KEWAJIBAN DAN MASA KEANGGOTAAN HAK, KEWAJIBAN DAN MASA KEANGGOTAAN
Pasal 11 Pasal 11
HAK DAN KEWAJIBAN HAK DAN KEWAJIBAN
1. Setiap Anggota mempunyai hak yang sesuai dengan jenis 1. Setiap Anggota mempunyai hak yang sesuai dengan jenis
keanggotaannya; keanggotaannya;
2. Setiap Anggota wajib tunduk dan mematuhi Anggaran Dasar, 2. Setiap Anggota wajib tunduk dan mematuhi Anggaran Dasar,
Anggaran Rumah Tangga, dan Kode Etik Perhimpunan. Anggaran Rumah Tangga, dan Kode Etik Perhimpunan dan
Peraturan Perhimpunan
5
ANGGARAN DASAR (AD) SAAT INI USULAN PERUBAHAN ANGGARAN DASAR (AD)
Pasal 12
HAK MEMILIH DAN DIPILIH Tidak ada perubahan
Pasal 13 Pasal 13
HAK BICARA DAN HAK SUARA HAK BICARA DAN HAK SUARA
1. Setiap Anggota Biasa mempunyai hak bicara dan hak suara; 1. Setiap Anggota Biasa mempunyai hak bicara dan hak suara;
2. Setiap Anggota Mahasiswa dan Anggota Kehormatan hanya 2. Anggota Biasa yang dapat menggunakan hak suaranya dalam
mempunyai hak bicara. Rapat Umum Anggota adalah anggota yang telah memenuhi
kewajiban membayar iuran anggota dalam waktu 1 (satu) bulan
sebelum hak suaranya digunakan;
3. Setiap Anggota Mahasiswa dan Anggota Kehormatan hanya
mempunyai hak bicara.
Pasal 14 Pasal 14
MASA KEANGGOTAAN MASA KEANGGOTAAN
Keanggotaan dalam Perhimpunan berakhir, karena: Keanggotaan dalam Perhimpunan berakhir, karena:
a. Mengundurkan diri secara tertulis; a. Mengundurkan diri secara tertulis;
b. Meninggal dunia; b. Meninggal dunia;
c. Berhenti berdasarkan keputusan Ketua Umum Perhimpunan c. Berhenti berdasarkan keputusan Ketua Umum Perhimpunan
dengan alasan: dengan alasan melanggar Kode Etik dan kode perilaku
• Melanggar Kode Etik dan kode perilaku Perhimpunan; Perhimpunan.
• Tidak memenuhi kewajiban pembayaran iuran anggota. d. Tidak memenuhi kewajiban pembayaran iuran anggota.
Perhimpunan diurus dan dikelola dengan perangkat organisasi Perhimpunan diurus dan dikelola dengan perangkat organisasi
6
ANGGARAN DASAR (AD) SAAT INI USULAN PERUBAHAN ANGGARAN DASAR (AD)
Pasal 16 Pasal 16
BADAN PENGURUS BADAN PENGURUS
1. Badan Pengurus Pusat sekurang-kurangnya terdiri dari: 1. Badan Pengurus Pusat sekurang-kurangnya terdiri dari:
a. 1 (satu) orang Ketua Umum; a. 1 (satu) orang Ketua Umum;
b. 1 (satu) orang Sekretaris Umum; b. 1 (satu) orang Wakil Ketua Umum
c. 1 (satu) orang Bendahara Umum; dan c. 1 (satu) orang Sekretaris Umum;
d. Beberapa Ketua Bidang, Komite, Kelompok Kerja dan Panitia d. 1 (satu) orang Bendahara Umum; dan
serta Student Chapter jika dianggap perlu. e. Beberapa Ketua Bidang, Komite, Kelompok Kerja dan Panitia
serta Student Chapter jika dianggap perlu.
2. Anggota Badan Pengurus harus warga negara Indonesia. 2. Anggota Badan Pengurus harus warga negara Indonesia.
Pasal 17 Pasal 17
PENGANGKATAN KETUA UMUM PENGANGKATAN KETUA UMUM DAN WAKIL KETUA UMUM
1. Ketua Umum dipilih dalam Rapat Anggota Paripurna (Kongres) 1. Ketua Umum dan Wakil Ketua Umum diangkat dalam Rapat
dan dapat dipilih kembali paling banyak 1 (satu) kali masa Anggota Paripurna (Kongres);
jabatan; 2. Wakil Ketua Umum pada masa bakti sebelumnya serta merta
2. Ketua Umum menetapkan Perwakilan yang perlu dibentuk menjadi Ketua Umum;
dalam suatu wilayah; 3. Kriteria Ketua Umum dan Wakil Ketua Umum akan diatur dalam
3. Kriteria Ketua Umum akan diatur dalam Anggaran Rumah Anggaran Rumah Tangga
Tangga.
Pasal 18 Pasal 18
PEMILIHAN KETUA UMUM PEMILIHAN WAKIL KETUA UMUM
1. Calon Ketua Umum Perhimpunan diusulkan oleh sekurang- 1. Calon Wakil Ketua Umum Perhimpunan diusulkan oleh sekurang-
kurangnya 20 peserta Rapat Anggota Paripurna; kurangnya 20 peserta Rapat Anggota Paripurna;
2. Calon Ketua Umum Perhimpunan sebagaimana dimaksud ayat 2. Calon Wakil Ketua Umum Perhimpunan sebagaimana dimaksud
(1) adalah peserta Rapat Anggota Paripurna; ayat (1) adalah peserta Rapat Anggota Paripurna;
7
ANGGARAN DASAR (AD) SAAT INI USULAN PERUBAHAN ANGGARAN DASAR (AD)
3. Calon Ketua Umum Perhimpunan diberi kesempatan untuk 3. Calon Wakil Ketua Umum Perhimpunan diberi kesempatan untuk
menyampaikan strategi dan program kerja berdasarkan visi dan menyampaikan strategi dan program kerja berdasarkan visi dan
misi PERHAPI kepada peserta Rapat Anggota paripurna; misi PERHAPI kepada peserta Rapat Anggota paripurna;
4. Pemilihan Ketua Umum Perhimpunan dilakukan secara 4. Pemilihan Wakil Ketua Umum Perhimpunan dilakukan secara
langsung dalam Rapat Anggota Paripurna setelah melalui
langsung dalam Rapat Anggota Paripurna setelah melalui
pemungutan suara secara tertutup dengan dasar suara
pemungutan suara secara tertutup dengan dasar suara terbanyak.
terbanyak.
Pasal 19 Pasal 19
MASA TUGAS KETUA UMUM MASA TUGAS KETUA UMUM
1. Ketua Umum diangkat untuk masa jabatan selama 3 (tiga) tahun 1. Ketua Umum diangkat untuk masa jabatan selama 3 (tiga) tahun
terhitung sejak tanggal Rapat Anggota Paripurna yang memilih terhitung sejak tanggal Rapat Umum Anggota Paripurna yang
dan mengangkatnya sampai dengan tanggal penyelenggaraan memilih dan mengangkatnya sampai dengan tanggal
Rapat Anggota Paripurna untuk memilih Ketua Umum 3 (tiga) penyelenggaraan Rapat Umum Anggota Paripurna untuk memilih
tahun yang akan datang; Ketua Umum 3 (tiga) tahun yang akan datang;
2. Apabila seorang Ketua Umum meninggal dunia, mengundurkan 2. Dalam hal Ketua Umum berhalangan tetap (meninggal dunia,
diri, atau oleh karena suatu sebab tidak dapat melaksanakan mengundurkan diri, atau oleh karena suatu sebab tidak dapat
melaksanakan tugas lebih dari 3 (tiga) bulan terus menerus),
tugas lebih dari 3 (tiga) bulan terus menerus, maka dalam
Wakil Ketua Umum dengan serta merta menggantikannya
jangka waktu 30 (tiga puluh) hari kalender setelah terjadi sebagai pelaksana tugas Ketua Umum;
kekosongan jabatan Ketua Umum, maka Sekretaris Umum,
Bendahara, dan seorang Ketua Bidang melaksanakan tugas 3. Apabila Ketua Umum dan Wakil Ketua Umum keduanya
jabatan Ketua Umum tersebut. berhalangan tetap, maka Sekretaris Umum melaksanakan tugas
3. Sekretaris Umum, Bendahara dan seorang Ketua Bidang sebagai Ketua Umum untuk dalam waktu 90 (sembilan puluh)
Organisasi yang melaksanakan tugas jabatan Ketua Umum hari menyelenggarakan Kongres untuk memilih Ketua Umum.
berdasarkan ketentuan ayat (2), mempunyai masa tugas selama
jangka waktu sisa masa tugas Ketua Umum yang digantikannya.
Pasal 20
TUGAS, KEWAJIBAN, DAN WEWENANG KETUA UMUM
Tidak ada perubahan
1. Ketua Umum mempunyai tugas melaksanakan Anggaran Dasar
dan Anggaran Rumah Tangga Perhimpunan;
2. Ketua Umum dalam melaksanakan tugasnya:
a. membentuk Bidang, Komite, Kelompok Kerja dan Panitia
8
ANGGARAN DASAR (AD) SAAT INI USULAN PERUBAHAN ANGGARAN DASAR (AD)
9
ANGGARAN DASAR (AD) SAAT INI USULAN PERUBAHAN ANGGARAN DASAR (AD)
Pasal 21 Pasal 21
RAPAT BADAN PENGURUS RAPAT BADAN PENGURUS
1. Badan Pengurus mengadakan rapat sekurang-kurangnya 2 1. Badan Pengurus mengadakan rapat sekurang-kurangnya 2 (dua)
(dua) kali dalam setahun atau sewaktu-waktu bilamana kali dalam setahun atau sewaktu-waktu bilamana dipandang
dipandang perlu, berdasarkan permintaan tertulis, oleh 2 (dua) perlu, berdasarkan permintaan tertulis, oleh 2 (dua) orang atau
orang atau lebih anggota Badan Pengurus; lebih anggota Badan Pengurus;
2. Panggilan rapat Badan Pengurus dilakukan oleh Ketua Umum 2. Panggilan rapat Badan Pengurus dilakukan oleh Ketua Umum
secara tertulis paling lambat 3 (tiga) hari kalender sebelum rapat secara tertulis paling lambat 3 (tiga) hari kalender sebelum rapat
diadakan;
diadakan; 3. Rapat Badan Pengurus adalah sah bilamana dihadiri oleh Ketua
3. Rapat Badan Pengurus adalah sah bilamana dihadiri oleh Ketua Umum. Dalam hal mana Ketua Umum berhalangan maka yang
Umum. Dalam hal mana Ketua Umum berhalangan maka yang dapat mewakili adalah berturut-turut Wakil Ketua Umum,
dapat mewakili adalah berturut-turut Sekretaris Umum atau Sekretaris Umum atau Bendahara Umum atau salah satu Ketua
Bendahara Umum atau salah satu Ketua Bidang, Ketua Komite Bidang, Ketua Komite atau Ketua Kelompok Kerja;
atau Ketua Kelompok Kerja; 4. Keputusan rapat Badan Pengurus diambil berdasarkan
4. Keputusan rapat Badan Pengurus diambil berdasarkan musyawarah dan mufakat, apabila musyawarah tidak mencapai
musyawarah dan mufakat, apabila musyawarah tidak mencapai mufakat maka keputusan diambil dengan suara terbanyak,
mufakat maka keputusan diambil dengan suara terbanyak, apabila suara terbanyak tidak tercapai, maka keputusan rapat
apabila suara terbanyak tidak tercapai, maka keputusan rapat ditentukan oleh Ketua Umum.
ditentukan oleh Ketua Umum.
Pasal 22 Pasal 22
PERWAKILAN PERHIMPUNAN PERWAKILAN PERHIMPUNAN
1. Perwakilan Perhimpunan, sebagai perangkat organisasi 1. Perwakilan Perhimpunan, sebagai perangkat organisasi
Perhimpunan di daerah, adalah wahana tempat seluruh anggota Perhimpunan di daerah, adalah wahana tempat seluruh anggota
Perhimpunan di daerah untuk mengembangkan aktivitas Perhimpunan di daerah untuk mengembangkan aktivitas kegiatan
kegiatan organisasi dan profesinya di daerah; organisasi dan profesinya di daerah;
2. Perwakilan Perhimpunan di daerah apabila didukung oleh 2. Perwakilan Perhimpunan di daerah dibentuk apabila didukung
oleh minimum 20 (duapuluh) orang anggota Perhimpunan yang
minimum 20 (duapuluh) anggota Perhimpunan yang berdomisili berdomisili di daerah yang akan diwakilinya, serta di tetapkan
di daerah yang akan diwakili, serta di tetapkan berdirinya oleh berdirinya oleh Ketua Umum;
Ketua Umum; 3. Perwakilan Perhimpunan dapat berfungsi sebagai tempat
3. Perwakilan Perhimpunan dapat berfungsi sebagai tempat pendaftaran Anggota Perhimpunan yang berdomisili di daerah;
pendaftaran Anggota Perhimpunan yang berdomisili di daerah. 4. Nama Perwakilan Perhimpunan disesuaikan dengan nama
4. Nama Perwakilan Perhimpunan disesuaikan dengan nama propinsi provinsi atau kabupaten/kota tempat perwakilan tersebut
propinsi atau kabupaten tempat perwakilan tersebut berdomisili; berdomisili;
5. Badan pengurus perwakilan sekurang-kurangnya terdiri dari: 5. Badan pengurus perwakilan sekurang-kurangnya terdiri dari:
a. 1 (satu) orang ketua a. 1 (satu) orang ketua
10
ANGGARAN DASAR (AD) SAAT INI USULAN PERUBAHAN ANGGARAN DASAR (AD)
1. Pengawas adalah organ Perhimpunan yang bertugas 1. Badan Pengawas adalah organ Perhimpunan yang bertugas
melakukan pengawasan kepada Pengurus dalam menjalankan melakukan pengawasan kepada Pengurus dalam menjalankan
Perhimpunan; Perhimpunan;
2. Pengawas terdiri dari 3 (tiga) orang atau lebih pengawas; 2. Badan Pengawas terdiri dari 3 (tiga) orang anggota Pengawas
11
ANGGARAN DASAR (AD) SAAT INI USULAN PERUBAHAN ANGGARAN DASAR (AD)
3. Dalam hal diangkat lebih dari 1 (satu) orang Pengawas, maka atau lebih, 1 (satu) orang di antaranya diangkat sebagai Ketua
seorang diantaranya dapat diangkat sebagai Ketua Pengawas; Pengawas;
4. Yang dapat diangkat sebagai anggota Pengawas adalah orang 3. Yang dapat diangkat sebagai anggota Badan Pengawas adalah
perseorangan yang mampu melakukan perbuatan dan tidak orang perseorangan yang mampu melakukan perbuatan dan
dinyatakan bersalah dalam melakukan pengawasan yang dapat tidak dinyatakan bersalah dalam melakukan pengawasan yang
menyebabkan kerugian bagi Perhimpunan, masyarakat atau dapat menyebabkan kerugian bagi Perhimpunan, masyarakat
Negara berdasarkan putusan pengadilan, dalam jangka waktu 5 atau Negara berdasarkan putusan pengadilan, dalam jangka
(lima) tahun terhitung sejak tanggal putusan tersebut waktu 5 (lima) tahun terhitung sejak tanggal putusan tersebut
berkekuatan hukum tetap. mempunyai kemampuan dalam berkekuatan hukum tetap. mempunyai kemampuan dalam
melakukan kegiatan pengawasan pelaksanaan program kerja melakukan kegiatan pengawasan pelaksanaan program kerja
Perhimpunan; Perhimpunan dan cakap melakukan tugas pengawasan
pelaksanaan program kerja Perhimpunan dan tidak pernah
dinyatakan bersalah atau dipidana berdasarkan putusan
pengadilan yang berkekuatan hukum tetap;
5. Pengawas diusulkan oleh Ketua Umum dan disahkan dalam 4. Anggota Badan Pengawas dipilih dan diangkat oleh Ketua Umum
rapat umum anggota untuk jangka waktu 3 (tiga) tahun dan untuk jangka waktu 3 (tiga) tahun dan dapat diangkat kembali;
dapat diangkat kembali. 5. Dalam hal jabatan Anggota Badan Pengawas kosong, maka
6. Dalam hal jabatan Pengawas kosong, maka dalam jangka waktu dalam jangka waktu paling lama 30 (tiga puluh) hari sejak
paling lama 30 (tiga puluh) hari sejak terjadinya kekosongan; terjadinya kekosongan, Ketua Umum dapat mengangkat Anggota
Pengurus harus menyelenggarakan rapat anggota luar biasa Badan Pengawas baru;
untuk mengangkat pengawas baru. 6. Dalam hal semua jabatan Pengawas kosong, maka dalam jangka
7. Dalam hal semua jabatan Pengawas kosong, maka dalam waktu paling lama 30 (tiga puluh) hari sejak terjadinya
jangka waktu paling lama 30 (tiga puluh) hari sejak terjadinya kekosongan tersebut, Pengurus harus menyelenggarakan rapat
kekosongan tersebut, Pengurus harus menyelenggarakan rapat angota luar biasa untuk mengangkat pengawas baru
angota luar biasa untuk mengangkat pengawas baru; 7. Anggota Badan Pengawas berhak mengundurkan diri dari
8. Pengawas berhak mengundurkan diri dari jabatannya, dengan jabatannya, dengan memberitahukan secara tertulis mengenai
memberitahukan secara tertulis mengenai maksudnya tersebut maksudnya tersebut kepada Ketua Umum paling lambat 30 (tiga
kepada pengurus paling lambat 30 (tiga puluh) hari sebelum puluh) hari sebelum tanggal pengunduran dirinya;
tanggal pengunduran dirinya; 9. Dalam hal terdapat penggantian pengawas perhimpunan, maka
9. Dalam hal terdapat penggantian pengawas perhimpunan, maka dalam jangka waktu paling lama 30 (tiga puluh) hari tehitung
dalam jangka waktu paling lama 30 (tiga puluh) hari tehitung sejak tanggal dilakukan penggantian pengawas perhimpunan,
sejak tanggal dilakukan penggantian pengawas perhimpunan, anggota perhimpunan wajib menyampaikan pemberitahuan
anggota perhimpunan wajib menyampaikan pemberitahuan secara tertulis kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia
secara tertulis kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Repubik Indonesia dan instansi terkait.
Republik Indonesia dan instansi terkait. 10.Anggota Badan Pengawas tidak dapat merangkap sebagai
10. Pengawas tidak dapat merangkap sebagai anggota anggota perhimpunan, pengurus atau pelaksana kegiatan
perhimpunan, pengurus atau pelaksana kegiatan Perhimpunan; Perhimpunan. Anggota Badan Pengawas terpilih harus
mengundurkan diri sebagai anggota Perhimpunan selama masa
12
ANGGARAN DASAR (AD) SAAT INI USULAN PERUBAHAN ANGGARAN DASAR (AD)
Pasal 24
TUGAS DAN WEWENANG BADAN PENGAWAS
Tidak ada perubahan
1. Pengawas wajib dengan itikad baik dan penuh tanggung jawab
menjalankan tugas pengawasan untuk kepentingan
Perhimpunan.
2. Ketua Pegawas dan 1 (satu) orang anggota pengawas
berwenang bertindak untuk dan atas nama Pengawas.
3. Pengawas berwenang:
a. Memasuki bangunan, halaman, atau tempat lain yang
digunakan Perhimpunan.
b. Memeriksa dokumen Perhimpunan.
c. Memeriksa pembukuan dan mencocokkannya dengan uang
kas.
d. Mengetahui segala tindakan yang telah dijalankan oleh
pengurus.
e. Memberi peringatan kepada pengurus.
4. Hasil temuan badan pengawas disampaikan secara tertulis
kepada Ketua Umum dan rapat anggota.
Pasal 25
Tidak ada pasal mengenai Dewan Penasehat DEWAN PENASEHAT
13
ANGGARAN DASAR (AD) SAAT INI USULAN PERUBAHAN ANGGARAN DASAR (AD)
Pasal 26
Tidak ada pasal mengenai Dewan Penasehat TUGAS DAN WEWENANG DEWAN PENASEHAT
Pasal 27
Tidak ada pasal mengenai Dewan Kehormatan DEWAN KEHORMATAN DAN ETIK
14
ANGGARAN DASAR (AD) SAAT INI USULAN PERUBAHAN ANGGARAN DASAR (AD)
Pasal 28
Tidak ada pasal mengenai Dewan Kehormatan TUGAS DAN WEWENANG
DEWAN KEHORMATAN DAN ETIK
Pasal 29
Tidak ada pasal mengenai Dewan Pakar DEWAN PAKAR
15
ANGGARAN DASAR (AD) SAAT INI USULAN PERUBAHAN ANGGARAN DASAR (AD)
Pasal 30
Tidak ada pasal mengenai Dewan Pakar TUGAS DAN WEWENANG DEWAN PAKAR
16
ANGGARAN DASAR (AD) SAAT INI USULAN PERUBAHAN ANGGARAN DASAR (AD)
BAB VII
KODE ETIK PERHIMPUNAN
Tidak ada perubahan
Pasal 25
Pasal 27
RAPAT ANGGOTA PARIPURNA (KONGRES) Tidak ada perubahan
17
ANGGARAN DASAR (AD) SAAT INI USULAN PERUBAHAN ANGGARAN DASAR (AD)
Pasal 28
RAPAT ANGGOTA TAHUNAN
Tidak ada perubahan
1. Rapat Anggota Tahunan diselenggarakan oleh Ketua Umum
setiap tahun, paling lambat dalam bulan Desember;
2. Agenda Rapat Anggota Tahunan meliputi:
a. Laporan pelaksanaan tugas Ketua Umum dan
Perkembangan Perhimpunan;
b. Laporan mengenai keuangan Perhimpunan;
c. Usul-usul Ketua Umum mengenai operasi dan
pengembangan organisasi Perhimpunan;
d. Hal-hal lain yang dianggap perlu dan penting.
3. Apabila Ketua Umum tidak menyelenggarakan Rapat Anggota
Tahunan dalam jangka waktu dimaksud dalam ayat (1), maka
18
ANGGARAN DASAR (AD) SAAT INI USULAN PERUBAHAN ANGGARAN DASAR (AD)
Pasal 29 Pasal 35
RAPAT ANGGOTA LUAR BIASA RAPAT ANGGOTA LUAR BIASA
1. Ketua Umum, dengan permintaan tertulis kepada Perwakilan 1. Rapat Anggota Luar Biasa Ketua Umum, dengan permintaan
Perhimpunan, dapat mengadakan Rapat Anggota Luar Biasa tertulis kepada Perwakilan Perhimpunan, dapat mengadakan
sewaktu-waktu apabila dianggap perlu, setelah mendapatkan diadakan Rapat Anggota Luar Biasa sewaktu-waktu apabila
persetujuan tertulis sekurang-kurangnya 2/3 dari jumlah dianggap perlu, setelah mendapatkan persetujuan tertulis
Perwakilan Perhimpunan yang ada atau atas permintaan tertulis sekurang-kurangnya 2/3 (dua per tiga) dari jumlah Perwakilan
sekurang-kurangnya 1/2 (setengah) plus 1 (satu) dari jumlah Perhimpunan yang ada atau atas permintaan tertulis sekurang-
Anggota Biasa; kurangnya 1/2 (setengah) plus 1 (satu) dari jumlah Anggota
2. Dalam permintaan tertulis sebagaimana dimaksud dalam ayat Biasa;
(1) diatas, harus disebutkan alasan dan hal-hal yang hendak 2. Dalam permintaan tertulis sebagaimana dimaksud dalam ayat (1)
diatas, harus disebutkan alasan dan hal-hal yang hendak
dibicarakan;
dibicarakan;
3. Apabila Ketua Umum tidak menyelenggarakan Rapat Anggota
3. Apabila Ketua Umum tidak menyelenggarakan Rapat Anggota
Luar Biasa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatas dalam Luar Biasa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatas dalam
jangka waktu 30 (tiga puluh) hari kalender setelah diterimanya jangka waktu 30 (tiga puluh) hari kalender setelah diterimanya
permintaan Anggota Biasa tersebut, maka para Perwakilan permintaan Anggota Biasa tersebut atau Perwakilan
Perhimpunan atau anggota Biasa yang menandatangani Perhimpunan tersebut, maka para Perwakilan Perhimpunan atau
permintaan itu berhak memanggil sendiri dan anggota Biasa yang menandatangani permintaan itu berhak
menyelenggarakan Rapat Anggota Luar Biasa atas biaya memanggil sendiri dan menyelenggarakan Rapat Anggota Luar
Perhimpunan Biasa atas biaya Perhimpunan.
.
Pasal 30 Pasal 36
KUORUM, HAK SUARA, DAN KEPUTUSAN KUORUM, HAK SUARA, DAN KEPUTUSAN
1. Kecuali ditentukan lain dalam Anggaran Dasar ini, Rapat Anggota
1. Kecuali ditentukan lain dalam Anggaran Dasar ini, Rapat
adalah sah dan berhak mengambil keputusan apabila Anggota
Anggota adalah sah dan berhak mengambil keputusan apabila yang mewakili lebih dari 1/2 (setengah) jumlah Anggota Biasa
Anggota yang mewakili lebih dari 1/2 (setengah) jumlah Anggota atau 1/2 (setengah) dari jumlah Perwakilan Perhimpunan yang
Biasa atau setengah dari jumlah Perwakilan Perhimpunan yang ada atau diwakili;
ada atau diwakili; 2. Apabila kuorum sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) tidak
2. Apabila kuorum sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) tidak terpenuhi, maka 15 menit kemudian terhitung sejak jam
terpenuhi, maka 15 menit kemudian terhitung sejak jam panggilan Rapat Anggota, maka Rapat Anggota dapat diadakan
19
ANGGARAN DASAR (AD) SAAT INI USULAN PERUBAHAN ANGGARAN DASAR (AD)
panggilan Rapat Anggota, maka Rapat Anggota dapat diadakan dengan sah oleh Anggota Biasa yang hadir atau diwakili;
dengan sah oleh Anggota Biasa yang hadir atau diwakili; 3. Setiap Anggota yang berhalangan hadir dianggap tidak
3. Setiap Anggota yang berhalangan hadir dianggap tidak menggunakan hak suaranya;
menggunakan hak suaranya; 4. Pemungutan suara mengenai pemilihan Ketua Umum Wakil
4. Pemungutan suara mengenai pemilihan Ketua Umum dilakukan Ketua Umum dilakukan secara tertutup dan tidak perlu
secara tertutup dan tidak perlu ditandatangani; ditandatangani;
5. Suara blanko atau suara yang tidak sah dianggap tidak ada dan 5. Suara blanko atau suara yang tidak sah dianggap tidak ada dan
tidak dihitung dalam menentukan jumlah suara; tidak dihitung dalam menentukan jumlah suara;
6. Semua keputusan diambil berdasarkan musyawarah dan 6. Semua keputusan diambil berdasarkan musyawarah dan
mufakat. Dalam hal keputusan berdasarkan musyawarah dan mufakat. Dalam hal keputusan berdasarkan musyawarah dan
mufakat tidak tercapai, maka keputusan diambil dengan mufakat tidak tercapai, maka keputusan diambil dengan
pemungutan suara berdasarkan suara setuju lebih dari ½ pemungutan suara berdasarkan suara setuju lebih dari ½
(setengah) jumlah suara yang dikeluarkan secara sah dalam (setengah) jumlah suara yang dikeluarkan secara sah dalam
Rapat Anggota; Rapat Anggota;
7. Jika jumlah suara yang setuju dan tidak setuju sama banyaknya, 7. Jika jumlah suara yang setuju dan tidak setuju sama banyaknya,
maka diadakan pemungutan suara ulang dan jika dalam maka diadakan pemungutan suara ulang dan jika dalam
pemungutan suara ulang tersebut ternyata hal yang sama terjadi,
pemungutan suara ulang tersebut ternyata hal yang sama
maka jika mengenai orang, putusannya harus diundi dan jika
terjadi, maka jika mengenai orang, putusannya harus diundi dan mengenai hal-hal lain, maka usul yang bersangkutan harus
jika mengenai hal-hal lain, maka usul yang bersangkutan harus dianggap ditolak.
dianggap ditolak.
BAB X BAB X
KEKAYAAN PERHIMPUNAN KEKAYAAN PERHIMPUNAN
Pasal 31 Pasal 37
1. Kekayaan Perhimpunan terdiri dari uang tunai Rp 1.629.480.098 1. Kekayaan Perhimpunan terdiri dari simpanan berjangka
(satu milyar enam ratus dua puluh sembilan juta empat ratus (deposito), simpanan tabungan biasa, surat-surat berharga, dan
delapan puluh ribu sembilan puluh delapan rupiah), surat-surat harta kekayaan lainnya baik yang bergerak maupun yang tidak
berharga, dan harta kekayaan lainnya baik yang bergerak bergerak berupa 2 (dua) buah bangunan Rukan (rumah kantor)
maupun yang tidak bergerak berupa Rukan sebagai kantor sebagai kantor Sekretariat yang terletak di Komplek Rukan
Sekretariat yang terletak di Komplek Rukan Crown Place Blok D Crown Place Blok D Nomor 9 dan Blok C Nomor 28. Jl Pof. Dr.
Nomor 9 Jl Pof. Dr. Soepomo, SH N0 231, Kelurahan Menteng Soepomo, SH N0 231, Kelurahan Menteng Dalam, Kecamatan
Dalam, Kecamatan Tebet, Kotamadya Jakarta Selatan, Propinsi Tebet, Kotamadya Jakarta Selatan, Propinsi Provinsi Daerah
Daerah Khusus Ibukota Jakarta, yang diperoleh dengan sah dan Khusus Ibukota Jakarta, yang diperoleh dengan dan dimiliki
tidak bertentangan dengan tujuan Perhimpunan; secara sah dan tidak bertentangan dengan tujuan Perhimpunan;
2. Kekayaan Perhimpunan diperoleh dari uang pendaftaran, uang 2. Kekayaan Perhimpunan diperoleh dari uang pendaftaran, uang
iuran, uang sumbangan, hibah, dan penerimaan lainnya yang iuran, uang sumbangan, hibah, dan penerimaan lainnya yang sah
dan tidak mengikat;
20
ANGGARAN DASAR (AD) SAAT INI USULAN PERUBAHAN ANGGARAN DASAR (AD)
Pasal 32
Tidak ada perubahan
1. Tahun Buku Perhimpunan dimulai pada tanggal 1 Januari dan
berakhir pada tanggal 31 Desember pada tahun yang sama;
2. Paling lambat dalam jangka waktu 3 (tiga) bulan setelah Tahun
Buku berakhir, Ketua Umum wajib membuat laporan tahunan,
berikut laporan pemasukan dan pengeluaran beserta neraca
yang sudah diaudit oleh akuntan publik, untuk disampaikan
kepada Rapat Anggota Tahunan guna pengesahannya.
BAB XI BAB XI
ANGGARAN RUMAH TANGGA ANGGARAN RUMAH TANGGA
Pasal 33 Pasal 39
1. Anggaran Rumah Tangga disusun dan ditetapkan oleh Ketua Tidak ada perubahan
Umum;
2. Materi Anggaran Rumah Tangga tidak boleh bertentangan
dengan Anggaran Dasar.
1. Perubahan Anggaran Dasar dapat diusulkan oleh Ketua Umum Tidak ada perubahan
atau sekurang-kurangnya 20 (dua puluh) orang Anggota Biasa;
2. Ketua Umum menentukan jenis Rapat Umum Anggota untuk
pembahasan usulan perubahan Anggaran Dasar;
3. Tanggapan Ketua Umum atas usulan Perubahan Anggaran
Dasar yang diajukan oleh Anggota Biasa, disampaikan kepada
Anggota yang mengusulkan selambat-lambat 30 (tiga puluh) hari
kalender;
4. Ketua Umum wajib menyampaikan usulan perubahan Anggaran
21
ANGGARAN DASAR (AD) SAAT INI USULAN PERUBAHAN ANGGARAN DASAR (AD)
22
ANGGARAN DASAR (AD) SAAT INI USULAN PERUBAHAN ANGGARAN DASAR (AD)
Pasal 36
LIKUIDASI Tidak ada perubahan
Pasal 37 Pasal 43
ATURAN PERALIHAN ATURAN PERALIHAN
1. Bilamana diperlukan, Ketua Umum dapat mengeluarkan 1. Bilamana diperlukan, Ketua Umum dapat mengeluarkan
peraturan Badan Pengurus, peraturan tata kerja disamping peraturan Badan Pengurus, peraturan tata kerja disamping
peraturan tata tertib rapat sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan tata tertib rapat sepanjang tidak bertentangan dengan
ketentuan dalam Anggaran Dasar ini; ketentuan dalam Anggaran Dasar ini
2. Bilamana diperlukan Ketua Perwakilan dapat mengeluarkan
2. Bilamana diperlukan Ketua Perwakilan Perhimpunan dapat
peraturan Badan Pengurus Perwakilan, peraturan tata kerja mengeluarkan peraturan Badan Pengurus Perwakilan, peraturan
disamping peraturan tata tertib rapat, sepanjang tidak tata kerja disamping peraturan tata tertib rapat, sepanjang tidak
bertentangan dengan ketentuan anggaran dasar ini. bertentangan dengan ketentuan anggaran dasar ini.
Pasal 38
PENUTUP
Tidak ada perubahan
1. Anggaran Dasar ini merupakan Perubahan dari Anggaran Dasar
sebelumnya;
2. Anggaran Dasar ini berlaku sejak ditetapkan.
Pasal 39
Pasal 45
23
ANGGARAN DASAR (AD) SAAT INI USULAN PERUBAHAN ANGGARAN DASAR (AD)
Hal-hal yang belum diatur dalam Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Hal-hal yang belum diatur dalam Anggaran Dasar, diatur dalam
Tangga dan peraturan lain yang disebutkan dalam Anggaran Dasar Anggaran Rumah Tangga dan peraturan lain yang disebutkan dalam
ini, akan ditetapkan dalam Rapat Umum Anggota. Anggaran Dasar ini, dan akan ditetapkan dalam Rapat Umum
Anggota.
24
ANGGARAN RUMAH TANGGA (ART) SAAT INI USULAN PERUBAHAN ANGGARAN RUMAH TANGGA
(ART)
Pasal 1
KEGIATAN Tidak ada perubahan
Pasal 2 Pasal 2
KEANGGOTAAN KEANGGOTAAN
25
seorang anggota biasa. seorang anggota biasa;
b. Warga Negara Indonesia lulusan Perguruan Tinggi / b. Warga Negara Indonesia lulusan Perguruan Tinggi /
Akademi / Politeknik di bidang disiplin ilmu non Akademi / Politeknik di bidang Teknologi Pertambangan
pertambangan baik dari dalam negeri maupun luar negeri, baik dari dalam negeri maupun luar negeri, yang memiliki
yang memiliki pengalaman kerja di bidang pertambangan pengalaman kerja di bidang pertambangan sekurang-
sekurang-kurangnya 5 (lima) tahun dan direkomendasikan kurangnya 3 (tiga) tahun dan direkomendasikan oleh
oleh seorang anggota biasa. seorang anggota biasa;
c. Warga Negara Indonesia lulusan Perguruan Tinggi / c. Warga Negara Indonesia lulusan Perguruan Tinggi /
Akademi / Politeknik di bidang Teknologi Pertambangan Akademi / Politeknik di bidang disiplin ilmu non selain
baik dari dalam negeri maupun luar negeri, yang menjadi teknologi pertambangan baik dari dalam negeri maupun
Anggota Mahasiswa dan memiliki pengalaman kerja di luar negeri, yang memiliki pengalaman kerja di bidang
bidang pertambangan sekurang-kurangnya 3 (tiga) tahun pertambangan sekurang-kurangnya 5 (lima) tahun dan
serta direkomendasikan oleh seorang anggota biasa. direkomendasikan oleh seorang anggota biasa;
d. Warga Negara Asing lulusan Perguruan Tinggi / Akademi / d. Warga Negara Indonesia lulusan Perguruan Tinggi /
Politeknik di bidang Teknologi Pertambangan dan memiliki Akademi / Politeknik di bidang Teknologi Pertambangan
pengalaman kerja di bidang pertambangan sekurang- baik dari dalam negeri maupun luar negeri, yang berstatus
kurangnya 3 (tiga) tahun serta direkomendasikan oleh Mahasiswa dan memiliki pengalaman kerja di bidang
seorang anggota biasa. pertambangan sekurang-kurangnya 3 (tiga) tahun serta
direkomendasikan oleh seorang anggota biasa.
e. Warga Negara Asing lulusan Perguruan Tinggi / Akademi /
Politeknik di bidang Teknologi Pertambangan dan memiliki
pengalaman kerja di bidang pertambangan sekurang-
kurangnya 3 (tiga) tahun serta direkomendasikan oleh
seorang anggota biasa.
2. Anggota Mahasiswa
2. Anggota Mahasiswa
a. Warga Negara Indonesia yang berstatus mahasiswa
Perguruan Tinggi / Akademi / Politeknik dibidang Teknologi a. Warga Negara Indonesia yang berstatus mahasiswa
Pertambangan di dalam negeri maupun diluar negeri; Perguruan Tinggi / Akademi / Politeknik di bidang
b. Warga Negara Asing yang berstatus mahasiswa Perguruan Teknologi Pertambangan, Teknik Metalurgi, dan Kebumian
Tinggi / Akademi / Politeknik dibidang Teknologi di dalam negeri maupun diluar negeri;
Pertambangan di Wilayah Indonesia. b. Warga Negara Asing yang berstatus mahasiswa
Perguruan Tinggi / Akademi / Polsiteknik di bidang
3. Anggota Kehormatan adalah Warga Negara Indonesia Teknologi Pertambangan, Teknik Metalurgi, dan Kebumian
di Wilayah Indonesia.
atau Warga Negara Asing yang telah berjasa bagi
perkembangan dunia pertambangan di Indonesia, diusulkan 3. Anggota Kehormatan adalah Warga Negara Indonesia
oleh Ketua Umum dan disetujui dalam Rapat Anggota. atau Warga Negara Asing yang telah berjasa bagi
perkembangan dunia pertambangan di Indonesia,
diusulkan oleh Ketua Umum dan disetujui dalam Rapat
Anggota.
26
Pasal 3 Pasal 3
KEWAJIBAN DAN HAK ANGGOTA KEWAJIBAN DAN HAK ANGGOTA
2. Setiap Anggota Biasa mempunyai hak: 2. Setiap Anggota Biasa mempunyai hak:
a. Suara dalam rapat-rapat yang diadakan Perhimpunan a. Suara dalam rapat-rapat yang diadakan Perhimpunan
sesuai dengan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah sesuai dengan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah
Tangga termasuk hak untuk memilih dan dipilih menjadi Tangga termasuk hak untuk memilih dan dipilih
Ketua Umum dan Ketua Perwakilan. menjadi Ketua Umum dan Ketua Perwakilan.
b. Mengajukan pendapat, usul dan saran demi tercapainya b. Mengajukan pendapat, usul dan saran demi
tujuan Perhimpunan. tercapainya tujuan Perhimpunan.
c. Menghadiri rapat-rapat dan kegiatan yang diadakan oleh c. Menghadiri rapat-rapat dan kegiatan yang diadakan
Perhimpunan sesuai dengan Anggaran Dasar dan oleh Perhimpunan sesuai dengan Anggaran Dasar dan
Anggaran Rumah Tangga. Anggaran Rumah Tangga.
3. Anggota Mahasiswa dan Anggota Kehormatan mempunyai 3. Anggota Mahasiswa dan Anggota Kehormatan mempunyai
hak: hak:
a. Mengajukan usul-usul dan saran-saran demi tercapainya a. Mengajukan usul-usul dan saran-saran demi
tujuan Perhimpunan. tercapainya tujuan Perhimpunan.
b. Menghadiri rapat-rapat dan kegiatan yang diadakan oleh b. Menghadiri rapat-rapat dan kegiatan yang diadakan
Perhimpunan, kecuali untuk memilih dan dipilih sebagai oleh Perhimpunan, kecuali untuk memilih dan dipilih
Ketua Umum dan Ketua Perwakilan. sebagai Ketua Umum dan Ketua Perwakilan.
Pasal 4
PERMOHONAN MENJADI ANGGOTA DAN BERAKHIRNYA Tidak ada perubahan
STATUS KEANGGOTAAN
27
Pengurus.
5. Jika Anggota yang bersangkutan meninggal dunia, maka
secara otomatis telah berakhir status keanggotaannya.
6. Ketua Umum dapat memberhentikan keanggotaan, sesuai
dengan Anggaran Dasar pasal 14 butir (c), maka Ketua
Umum harus terlebih dahulu membentuk Tim Verifikasi
terhadap hal yang dimaksud.
7. Tim Verifikasi sekurang-kurangnya terdiri dari Wakil Badan
Pengurus, dan Wakil Anggota Biasa yang memiliki keahlian
terhadap hal yang dimaksud pada ayat (6) pasal ini.
Pasal 5 Pasal 5
STUDENT CHAPTER STUDENT CHAPTER
1. Student Chapter adalah wahana tempat seluruh anggota 1. Student Chapter adalah wahana tempat seluruh anggota
Mahasiswa mengembangkan aktivitas kegiatan profesi di Mahasiswa mengembangkan aktivitas kegiatan profesi di
lingkungan Perguruan Tinggi. lingkungan Perguruan Tinggi;
2. Student Chapter di Perguruan Tinggi dapat dibentuk apabila 2. Student Chapter di Perguruan Tinggi dapat dibentuk
didukung oleh minimum 20 (duapuluh) Anggota Mahasiswa apabila didukung oleh minimum 20 (duapuluh) Anggota
di Perguruan Tinggi serta di tetapkan berdirinya oleh Ketua Mahasiswa di Perguruan Tinggi yang diusulkan oleh ketua
Umum. perhimpunan mahasiswa teknik pertambangan dan telah
mendapatkan persetujuan dari Jurusan/ Fakultas/ Prodi
Perguruan Tinggi tersebut serta ditetapkan berdirinya oleh
Ketua Umum;
3. Nama Student Chapter disesuaikan dengan nama 3. Nama Student Chapter disesuaikan dengan nama
Perguruan Tinggi tersebut. Perguruan Tinggi tersebut;
4. Pengurus Student Chapter sekurang-kurangnya terdiri dari: 4. Pengurus Student Chapter sekurang-kurangnya terdiri
a. 1 (satu) orang ketua dari:
b. 1 (satu) orang bendahara a. 1 (satu) orang ketua
c. Beberapa ketua bidang jika dianggap perlu b. 1 (satu) orang bendahara
c. Beberapa ketua bidang jika dianggap perlu
5. Ketua Umum mengangkat Anggota Biasa Perhimpunan
untuk melakukan pembinaan Student Chapter;
5. Hal-hal yang berkaitan dengan pengangkatan, masa tugas, 6. Hal-hal yang berkaitan dengan pengangkatan, masa
tugas, kewajiban, wewenang pengurus Student Chapter tugas, tugas, kewajiban, wewenang pengurus Student
diatur dalam ketetapan Ketua Umum Chapter diatur dalam ketetapan Ketua Umum.
Pasal 6 Pasal 6
TATA CARA RAPAT ANGGOTA TATA CARA RAPAT ANGGOTA
1. Peserta Rapat terdiri dari Anggota Biasa, Anggota 1. Peserta Rapat terdiri dari Anggota Biasa, Anggota
28
Mahasiswa dan Anggota Kehormatan. Mahasiswa dan Anggota Kehormatan;
2. Anggota Rapat berhak untuk: 2. Anggota Peserta Rapat berhak untuk:
a. Mengajukan pertanyaan, pendapat, usul dan saran. a. Mengajukan pertanyaan, pendapat, usul dan saran;
b. Memilih dan dipilih Ketua Umum dan Ketua Komisariat b. Memilih dan dipilih sebagai Ketua Umum dan/atau Wakil
kecuali bagi Anggota Mahasiswa dan Anggota Kehormatan. Ketua Umum dan Ketua Komisariat Perwakilan
c. Hak suara dalam penentuan pendapat kecuali Anggota Perhimpunan kecuali bagi Anggota Mahasiswa dan
Mahasiswa dan Anggota Kehormatan. Anggota Kehormatan;
c. Hak suara dalam penentuan pendapat kecuali Anggota
Mahasiswa dan Anggota Kehormatan.
3. Ketua Umum bertindak selaku Pimpinan Sidang sampai 3. Ketua Umum bertindak selaku Pimpinan Sidang sementara
dengan terpilihnya Pimpinan Rapat. sampai dengan terpilihnya Pimpinan Rapat;
4. Pimpinan rapat terpilih menyusun Rancangan Tata Tertib 4. Pimpinan rapat terpilih menyusun Rancangan
dan Agenda Rapat Anggota untuk disahkan menjadi tata mengesahkan Tata Tertib dan Agenda Rapat Anggota
Tertib dan Agenda Rapat Anggota. untuk disahkan menjadi Tata Tertib dan Agenda Rapat
Anggota;
5. Rapat Anggota dianggap sah apabila anggota yang sudah 5. Rapat Anggota dianggap sah apabila anggota yang hadir
mencapai kuorum sesuai Pasal (30) Anggaran Dasar; sudah mencapai kuorum sesuai Pasal (30) Anggaran
6. Selanjutnya apabila ketentuan sebagaimana Pasal (6) ayat Dasar;
(5) sudah dilaksanakan tetapi kuorum belum tercapai juga 6. Selanjutnya apabila ketentuan sebagaimana Pasal (6) ayat
maka rapat anggota dapat dilanjutkan dan dianggap sah. (5) sudah dilaksanakan tetapi kuorum belum tercapai juga
maka rapat anggota dapat dilanjutkan dan dianggap sah.
Pasal 7 Pasal 7
PEMILIHAN KETUA UMUM PEMILIHAN WAKIL KETUA UMUM
1. Calon Ketua Umum dengan keanggotaan minimal 3 (tiga) 1. Calon Wakil Ketua Umum dengan keanggotaan minimal 3
tahun berturut-turut diusulkan oleh sekurang-kurangnya 20 (tiga) tahun berturut-turut diusulkan oleh sekurang-
(dua puluh) orang Anggota Biasa. kurangnya 20 (dua puluh) orang Anggota Biasa;
2. Calon-calon Ketua Umum yang diusulkan pada ayat (1) 2. Calon-calon Wakil Ketua Umum yang diusulkan pada ayat
harus hadir dalam Rapat Paripurna anggota. (1) harus hadir dalam Rapat Umum Anggota Paripurna
3. Pemilihan Ketua Umum dilakukan secara langsung dan anggota;
dalam rapat paripurna anggota atas dasar suara terbanyak. 3. Pemilihan Wakil Ketua Umum dilakukan secara langsung
dan dalam Rapat Umum Anggota Paripurna anggota atas
dasar suara terbanyak;
4. Calon-calon Wakil Ketua Umum harus menyampaikan
secara langsung Visi, Misi dan Rencana Program Kerja
dihadapan peserta Rapat Umum Anggota Paripurna.
5. Pada saat Kongres tahun 2021 akan dipilih Ketua Umum
dan Wakil Ketua Umum.
29
Pasal 8 Pasal 8
KRITERIA KETUA UMUM KRITERIA KETUA UMUM dan/atau WAKIL KETUA UMUM
Calon Ketua Umum yang tercantum dalam pasal (7) ayat (1) Calon Ketua Umum dan/atau Wakil Ketua Umum yang
dan (2) Anggaran Rumah tangga ini harus menjadi anggota tercantum dalam pasal (7) ayat (1) dan (2) Anggaran Rumah
biasa minimum keanggotaannya 3 (tiga) tahun berturut-turut. tangga ini harus menjadi anggota biasa minimum
keanggotaannya 3 (tiga) tahun berturut-turut.
Pasal 9 Pasal 9
PEMUNGUTAN SUARA TATACARA PEMUNGUTAN SUARA
1. Pemungutan suara dapat dilakukan dengan cara terbuka 1. Pemungutan suara dapat dilakukan dengan cara terbuka
dan tertutup. dan tertutup.
2. Apabila diadakan pemungutan suara secara tertutup, maka 2. Apabila diadakan pemungutan suara secara tertutup,
pimpinan rapat / sidang mengangkat Tim yang bertugas maka pimpinan rapat / sidang mengangkat Tim yang
menyelenggarakan dan mengawasi pemungutan suara. bertugas menyelenggarakan dan mengawasi pemungutan
3. Jika terdapat suara kosong (blanko), maka suara tersebut suara.
tidak diperhitungkan dalam penetapan jumlah suara. 3. Jika terdapat suara kosong (blanko), maka suara tersebut
tidak diperhitungkan dalam penetapan jumlah suara.
1. Ketua Umum menetapkan panitia pemungutan Suara
dalam jangka waktu 6 bulan sebelum hari pelaksanaan
pemungutan suara
2. Panitia Pemungutan Suara bertugas untuk menetapkan :
a. Persyaratan kandidat
b. Masa pendaftaran kandidat,
c. Daftar pemilih tetap,
d. Tata cara pemilihan,
e. Hal-hal lain yang berkaitan dengan proses
pemungutan suara
3. Pengertian pemilihan secara langsung seperti diatur pada
Anggaran Dasar bisa dilakukan baik di lokasi Kongres
maupun secara elektronik (e-voting).
Pasal 10 Pasal 10
PENYUSUNAN ANGGOTA BADAN PENGURUS PENYUSUNAN ANGGOTA BADAN PENGURUS
Anggota Badan Pengurus dibentuk oleh Ketua Umum terpilih 1. Anggota Badan Pengurus Pusat dibentuk oleh Ketua
sesuai ketentuan pada pasal 16 Anggaran Dasar tentang Badan Umum terpilih sesuai ketentuan pada pasal 16 Anggaran
Pengurus. Dasar tentang Badan Pengurus
30
2. Anggota Badan Pengurus Perwakilan Perhimpunan
dibentuk oleh Ketua Perwakilan Perhimpunan sesuai
ketentuan pada pasal 22 Anggaran Dasar tentang
Perwakilan Perhimpunan
Pasal 11 Pasal 11
TUGAS BADAN PENGURUS TUGAS BADAN PENGURUS
1. Ketua Umum memimpin Badan Pengurus dalam 1. Ketua Umum memimpin Badan Pengurus dalam
menjalankan kegiatan Perhimpunan. menjalankan kegiatan Perhimpunan;
2. Wakil Ketua Umum membantu Ketua Umum dalam
menjalankan organisasi, dan sewaktu-waktu dapat
mewakili Ketua Umum atas persetujuannya;
2. Sekretaris Umum memimpin pekerjaan administrasi dan 3. Sekretaris Umum memimpin pekerjaan administrasi dan
mengatur segala pekerjaan kesekretariatan, dan sewaktu- mengatur segala pekerjaan kesekretariatan, dan sewaktu-
waktu dapat mewakili Ketua Umum atas persetujuannya. waktu dapat mewakili Ketua Umum atas persetujuannya;
3. Para Ketua Bidang, Komite Tetap dan Kelompok Kerja 4. Para Ketua Bidang, Komite Tetap dan Kelompok Kerja
bertugas menyusun dan melaksanakan program kegiatan bertugas menyusun dan melaksanakan program kegiatan
sesuai dengan bidang masing-masing dan dapat mewakili sesuai dengan bidang masing-masing dan dapat mewakili
Ketua Umum apabila diperlukan. Ketua Umum apabila diperlukan; atas persetujuannya
4. Bendahara bertugas mengelola keuangan, kekayaan dan 5. Bendahara bertugas mengelola keuangan, kekayaan dan
pembukuan serta melakukan segala pekerjaan yang pembukuan serta melakukan segala pekerjaan yang
bersangkutan dengan penerimaan dan pengeluaran uang bersangkutan dengan penerimaan dan pengeluaran uang
dan harta Perhimpunan. dan harta Perhimpunan;
5. Anggota Badan Pengurus membantu Ketua Umum dalam 6. Anggota Badan Pengurus membantu Ketua Umum dalam
pekerjaan atau tugas-tugas yang bersifat khusus. 7. pekerjaan
ll atau tugas-tugas yang bersifat khusus
Pasal 12
KEWAJIBAN BADAN PENGURUS Tidak ada perubahan
31
Pasal 13 Pasal 13
PEMBENTUKAN BADAN PENGURUS PEMBENTUKAN BADAN PENGURUS
1. Dalam pembentukan susunan Organisasi, Ketua Umum 1. Dalam pembentukan susunan Organisasi, Ketua Umum
mempertimbangkan perkembangan eksternal dan mempertimbangkan perkembangan eksternal dan
kemampuan internal agar organisasi menjadi efektif dan kemampuan internal agar organisasi menjadi efektif dan
efisien. efisien;
2. Untuk memperkuat organisasi, Ketua Umum dapat 2. Untuk memperkuat organisasi, Ketua Umum wajib
membentuk unsur organisasi tambahan berupa dewan membentuk Dewan Penasehat; Dewan Kehormatan Dan
penasehat, koordinator - koordinator, ataupun unsur Etik; Dewan Pakar serta dapat membentuk koordinator-
organisasi lainnya yang dianggap perlu. koordinator, ataupun unsur organisasi lainnya yang
dianggap perlu. Ketua Umum dapat membentuk unsur
organisasi tambahan berupa dewan penasehat, koordinator
- koordinator, ataupun unsur organisasi lainnya yang
dianggap perlu
3. Organisasi ini dievaluasi diakhir masa kepengurusan untuk 3. Organisasi ini dievaluasi di akhir masa kepengurusan untuk
dilihat keperluannya untuk tetap dipertahankan atau dilihat keperluannya untuk tetap dipertahankan atau
disesuaikan kembali. disesuaikan kembali.
Pasal 14
RAPAT BADAN PENGURUS Tidak ada perubahan
32
Ketua Umum Perhapi menyusun rencana kerja dan
disampaikan kepada Badan Pengurus untuk pengesahan.
3. Segala hal yang terkait dengan teknis kegiatan dilakukan
secara mandiri oleh Perwakilan Daerah dan didukung
Badan Pengurus Perhapi agar dapat secara bersama-sama
menjaga kualitas kegiatan.
4. Segala hal yang terkait dengan pembiayaan dilakukan
secara mandiri oleh Perwakilan Daerah dan Badan
Pengurus Perhapi dapat memberikan masukan dan bantuan
secara proporsional dengan melihat kemampuan organisasi.
Pasal 16 Pasal 16
PENDELEGASIAN DAN OTORISASI PENDELEGASIAN DAN OTORISASI
1. Di dalam Ketua Umum berhalangan tetap seperti diatur Di dalam Dalam hal Ketua Umum berhalangan tetap seperti
dalam pasal 19 Anggaran Dasar, kondisi tersebut ditetapkan sebagaimana diatur dalam pasal 19 Anggaran Dasar, kondisi
melalui rapat Badan Pengurus dan dituangkan dalam berita tersebut ditetapkan melalui rapat Badan Pengurus dan
acara atau notulen rapat. Selanjutnya untuk melaksanakan dituangkan dalam berita acara atau notulen rapat. Selanjutnya
tugas Ketua Umum sebagaimana pasar 20 Anggaran Dasar, untuk melaksanakan tugas Ketua Umum sebagaimana pasal
maka dibentuk kolegium, sesuai dengan Pasal 19 Anggaran 20 Anggaran Dasar, maka dibentuk kolegium, sesuai dengan
dasar. Pasal 19 Anggaran dasar Badan Pengurus melaksanakan
2. Kolegium tersebut melakukan rapat guna menyepakati langkah-langkah sebagaimana diatur dalam Pasal 19 ayat 2,
pelaksana tugas jabatan Ketua Umum yang dipilih dari salah dan 3 Anggaran Dasar.
satu anggota kolegium.
3. Pengambilan keputusan sesuai pasal 20 Anggaran Dasar
dilakukan secara kolektif.
33
Pasal 17
KEUANGAN Tidak ada perubahan
Badan Pengurus menunjuk Akuntan Publik untuk mengaudit 1. Badan Pengurus menunjuk Akuntan Publik untuk
laporan keuangan sebelum dilaporkan pada Rapat Paripurna mengaudit laporan keuangan sebelum dilaporkan pada
Anggota. Rapat Anggota Tahunan dan Rapat Anggota Paripurna
Anggota; (Kongres)
2. Badan Pengurus menugaskan tim verifikasi untuk
melakukan validasi hasil audit laporan keuangan setelah
Rapat Anggota Paripurna (Kongres)
Pasal 19
PEMBUBARAN PERHIMPUNAN Tidak ada perubahan
Bila Rapat Anggota Luar Biasa memutuskan pembubaran
Perhimpunan, maka panitia Ad-Hoc yang dibentuk diwajibkan
mengatur dan menyelesaikan segala sesuatu yang
berhubungan dengan pembubaran Perhimpunan.
Pasal 20
LIKUIDASI Tidak ada perubahan
34
2. Dalam hal Perhimpunan dibubarkan, maka sisa harta
kekayaan akan diserahkan kepada perhimpunan yang
mempunyai maksud dan tujuan yang sama atau hampir
sama dengan Perhimpunan ini atau Badan sosial yang
ditetapkan oleh Panitia Ad-Hoc.
Pasal 21
PERUBAHAN ANGGARAN RUMAH TANGGA Tidak ada perubahan
Pasal 22
Tidak ada perubahan
Hal-hal yang belum diatur dalam Anggaran Rumah Tangga ini
akan ditetapkan oleh pengurus.
35
36