Anda di halaman 1dari 103

Materi Pelatihan Kurikulum 2013 SMALB Tahun 2016

MATERI PELATIHAN
KURIKULUM 2013 PENDIDIKAN KHUSUS
TAHUN 2016

SEKOLAH MENENGAH ATAS LUAR BIASA


TUNARUNGU
MATA PELAJARAN PENDIDIKAN PANCASILA
DAN KEWARGANEGARAAN (PPKn)

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


JAKARTA, 2016

@Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah 1


Materi Pelatihan Kurikulum 2013 SMALB Tahun 2016

MATERI PELATIHAN
MATA PELAJARAN PPKn

A. PENDAHULUAN

Pertama, kami ucapkan selamat bertemu pada Materi PelatihanKurikulum


2013 Pendidikan Khusus mata pelajaran PPKn SMALB. Materi ini terdiri
atas 4 (empat) seri materi yang disusun sedemikian rupa sesuai dengan
kebutuhan guru dalam melaksanakan Kurikulum 2013 Pendidikan Khusus
sesuai dengan konsep dan pelaksanaannya. Masing-masing Materi terdiri
atas uraian singkat materi, fokus materi, penugasan, dan refleksi.
Materi-Materi tersebut adalah sebagai berikut.
1. Materi 1: Analisis Kompetensi, Materi, Pembelajaran, dan Penilaian.
2. Materi 2: Perancangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).
3. Materi 3: Praktik Pembelajaran dan Penilaian.
4. Materi 4: Praktik Pengolahan dan Pelaporan Penilaian Hasil Belajar.

Peta materi tersebut dapat digambarkan sebagai berikut. Program


kebutuhan khusus untuk hambatan pendengaran dilakukan sebagai
bentuk kompensasi atau penguatan akibat kelainan yang dialami anak
berkebutuhan khusus dengan tujuan mengoptimalkan hambatan dan
meningkatkan akses dalam mengikuti pendidikan dan pembelajaran yang
lebih optimal. Program kebutuhan khusus bukan matapelajaran, tetapi
wajib diberikan sesuai kebutuhan peserta didik (berdasarkan asesmen)
antara lain program khusus anak tunarungu: Pengembangan Komunikasi
Persepsi Bunyi dan Irama (PKPBI), optimalisasi dan artikulasi anak
tunarungu dan sistem komunikasi anak tunarungu.

@Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah 2


Materi Pelatihan Kurikulum 2013 SMALB Tahun 2016

Semoga Materi ini dapat membantu Bapak/Ibu dalam memahami dan


mempersiapkan pembelajaran di sekolah.

A. RASIONAL
Kurikulum 2013 mengalami beberapa perkembangan dan perbaikan
sejak digulirkannya pada tahun 2013. Perbaikan kurikulum tersebut
berlandaskan pada landasan kebijakan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan yang tertuang dalam Peraturan Menteri Pendidian dan
Kebudayaan Nomor 160 tahun 2014 tentang Pemberlakuan Kurikulum
2006 dan Kurikulum 2013. Pelaksanaan perbaikannya juga atas dasar
masukan dari berbagai lapisan publik (masyarakat sipil, asosiasi profesi,
perguruan tinggi, dunia persekolahan) terhadap ide, desaian, dokumen,
dan implementasi kurikulum yang diperoleh melalui monitoring dan
evaluasi dari berbagai media. Berdasarkan hasil monitoring dan evaluasi
serta masukan publik tersebut, terdapat beberapa masukan umum,
antara lain adanya pemahaman yang kurang tepat oleh masyarakat yang

@Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah 3


Materi Pelatihan Kurikulum 2013 SMALB Tahun 2016

diakibatkan oleh format penyajian dan nomenklatur dalam Kurikulum


2013: (1) Kompetensi Dasar (KD) pada Kompetensi Inti 1 (KI-1) dan KD
pada KI-2 yang dianggap kurang logis dikaitkan dengan karakteristik
mata pelaajaran; (2) terindikasi adanya inkonsistensi antara KD dalam
silabus dan buku teks (baik lingkup materi maupun urutannya); (3)
belum ada pernyataan eksplisit dalam dokumen kurikulum tentang
perlunya peserta didik lebih melek teknologi; (4) format penilaian
dianggap terlalu rumit dan perlu penyederhanaan; (5) penegasan
kembali pengertian pembelajaran saintifik yang bukan satu-satunya
pendekatan dalam proses pembelajaran di kelas; (6) penyelerasan dan
perbaikan teknis buku teks pelajaran agar mudah dipelajari oleh peserta
didik.
Secara umum, perbaikan Kurikulum 2013 bertujuan agar selaras antara
ide, desain, dokumen, dan pelaksanaannya. Secara khusus, perbaikan
Kurikulum 2013 bertujuan menyelaraskan KI-KD, silabus, pedoman
mata pelajaran, pembelajaran, penilaian, dan buku teks.
Perbaikan tersebut di atas dilaksanakan berdasarkan prinsip perbaikan
kurikulum sebagai berikut.
1. Keselarasan (Alignment)
Antara dokumen KI-KD, Silabus, Pedoman Mata Pelajaran, Buku
Teks Pelajaran, Pembelajaran, dan Penilaian Hasil Belajar harus
selaras dari aspek kompetensi dan lingkup materi.
2. Mudah Dipelajari (Learnable)
Lingkup Kompetensi dan Materi yang dirumuskan dalam KD mudah
dipelajari oleh peserta didik sesuai dengan tingkat perkembangan
psikologis dan aspek pedagogis.
3. Mudah Diajarkan (Teachable)
Lingkup Kompetensi dan Materi yang dirumuskan pada KD mudah
diajarkan oleh guru sesuai dengan gaya belajar peserta didik,
karakteristik mata pelajaran, karakteristik kompetensi, dan sumber
belajar yang ada di lingkungan.

@Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah 4


Materi Pelatihan Kurikulum 2013 SMALB Tahun 2016

4. Terukur (Measurable)
Kompetensi dan materi yang diajarkan terukur melalui indikator
yang mudah dirumuskan dan layak dilaksanakan.
5. Bermakna untuk Dipelajari (Worth to be learnt)
Kompetensi dan materi yang diajarkan mempunyai kebermaknaan
bagi peserta didik sebagai bekal kehidupan.

Memperhatikan perkembangan perbaikan Kurikulum di atas, maka


diadakan perbaikan terhadap dokumen Kurikulum 2013 Pendidikan
Khusus menyangkut kebijakan Peraturan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan RI Nomor 40 Tahun 2014 tentang kerangka dasar dan
stuktur kurikulum sekolah menengah atas Luar Biasa dan Peraturan
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor157 tahun 2014 tentang
Kurikulum Pendidikan Khusus. Berkenaan dengan itu, maka diperlukan
beberapa contoh praktis yang dibutuhkan guru untuk dapat
mengimplementasikan Kurikulum 2013 Pendidikan Khusus dengan
tepat yang berkaitan dengan pembelajaran dan penilaian, serta unsur
penunjang lainnya.
Untuk membantu guru dalam mengimplementasikan Kurikulum 2013
Pendidikan Khusus, maka Direktorat Pembinaan PKLK Dikdasmen,
Ditjen Dikdasmen menyusun Materi Pelatihan Guru yang berisi petunjuk
atau panduan, contoh praktis untuk setiap mata pelajaran serta uraian
tugas yang harus dikerjakan oleh peserta pelatihan. Materi tersebut
disusun dalam 4 (empat) seri materi yang saling terkait dengan harapan
dapat membantu Bapak/Ibu guru dalam mengembangkan rencana dan
pelaksanaan pembelajaran sesuai dengan tuntutan Kurikulum 2013
Pendidikan Khusus.

Sesuai dengan tujuan pelatihan, maka Bapak/Ibu diharapkan untuk


mempelajari kompetensi-kompetensi yang tertuang dalam Materi
tersebut seperti pada bagan berikut.Program kekhusussan untuk anak
tunarungu yaitu Program kebutuhan khusus dilakukan sebagai bentuk
kompensasi atau penguatan akibat kelainan yang dialami anak

@Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah 5


Materi Pelatihan Kurikulum 2013 SMALB Tahun 2016

berkebutuhan khusus dengan tujuan meminimalkan hambatan dan


meningkatkan akses dalam mengikuti pendidikan dan pembelajaran
yang lebih optimal. Antara lain: Pengembangan Komunikasi Persepsi
Bunyi dan Irama (PKPBI), Optimalisasi dan artikulasi anak tunarungu,
sistem komunikasi tunarungu. Program kebutuhan khusus bukan
matapelajaran, tetapi wajib diberikan sesuai kebutuhan peserta didik
(berdasarkan asesmen)

B. BAHAN BACAAN

Untuk lebih memahami Materi ini, Bapak/Ibu sangat dianjurkan untuk


membaca Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan yang berkaitan
dengan Kurikulum 2013, serta lampiran-lampirannya, yakni KI-KD dan
Silabus. Juga perlu membaca Inspirasi Pembelajaran dan Penilaian.

@Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah 6


Materi Pelatihan Kurikulum 2013 SMALB Tahun 2016

Selain itu, Bapak/Ibu dianjurkan juga untuk memahami buku teks


PPKn dan naskah-naskah yang dengan.
1. Sandar Kompetensi Lulusan (Permendikbud nomor 54 tahun 2015
tentang standar Kompetensi Lulusan Pendidikan Dasar dan Menengah)
2. Draft Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Mata Pelajaran PPKn
SMALB Tunarungu.
3. Draft Silabus PPKn Tunarungu.
4. Penyusunan RPP Permendikbud Nomor 103 tahun 2014 tentang
pembelajaran pada pendidikan dasar dan Menengah
5. Model-Model Pembelajaran
6. Penilaian (Permendikbud Nomor 53 Tahun 2015 Tentang Penilaian
Hasil Belajar oleh Pendidik dan Satuan Pendidikan pada Pendidikan
Dasar dan Menengah)
7. Muatan Lokal (Permendikbud Nomor 79 Tahun 2014 Tentang Muatan
Lokal pada Pendidikan Dasar dan Menengah)
8. Pendidikan Kepramukaan (Permendikbud Nomor 63 Tahun 2014
Tentang Pendidikan Kepramukaan Sebagai Kegiatan Ekstrakurikuler
Wajib pada Pendidikan Dasar dan Menengah)

C. TUJUAN
Materi Pelatihan ini bertujuan untuk:
1. Mengembangkan kompetensi profesional dan kompetensi pedagogik
guru dalam pembelajaran PPKn berdasarkan tuntutan Kurikulum
2013 Pendidikan Khusus..
2. Mengembangkan keterampilan guru dalam menyiapkan perangkat
pembelajaran sesuai dengan Kurikulum 2013 Pendidikan Khusus.
3. Meningkatkan praktik pembelajaran PPKn di kelas.

D. HASIL YANG DIHARAPKAN


Hasil yang diharapkan dari pelatihan ini adalah:
1. Meningkatnya kompetensi akademikl dan kompetensi pedagogik guru
dalam pembelajaran PPKn berdasarkan tuntutan Kurikulum 2013
Pendidikan Khusus;

@Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah 7


Materi Pelatihan Kurikulum 2013 SMALB Tahun 2016

2. Meningkatnya keterampilan guru dalam menyiapkan perangkat


pembelajaran sesuai dengan Kurikulum 2013 Pendidikan Khusus;
3. Meningkatnya ketrampilan guru dalam melaksanakan kegiatan
pembelajaran PPKndi kelas.

Agar penggunaan Materi ini dapat mencapai keberhasilan dengan baik,


terlebih dahulu baca dan ikutilah beberapa petunjuk ini. Pertama,
persiapkan alat tulis dan kertas untuk mengerjakan tugas-tugas. Kedua,
waktu Bapak/Ibu untuk mengerjakan keseluruhan Materi ini adalah 35
(tiga puluh lima) jam pelajaran. Dengan demikian gunakanlah waktu
dengan sebaik mungkin. Ketiga, kerjakanlah semua latihan dan tugas
dengan kreatif dan inovatif serta diskusikan dengan teman guru atau
anggota kelompok. Keempat, aktif bertanya dan mempertanyakan
tentang hal-hal yang belum dipahami dari Materi ini.

Selamat mengikuti pelatihan, semoga sukses mengubah pembelajaran


PPKn menjadi lebih menyenangkan dan mencapai tujuan.

@Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah 8


Materi Pelatihan Kurikulum 2013 SMALB Tahun 2016

MATERI 1
ANALISIS KOMPETENSI, MATERI, PEMBELAJARAN, DAN
PENILAIAN

FOKUS MATERI

Fokus materi ini adalah analisis kompetensi, SKL, KI-KD, dan Silabus
yang dimulai dari pengembangan indikator, pengembangan materi
pembelajaran termasuk integrasi muatan lokal dan aktualiasasi mata
pelajaran dalam kegiatan kepramukaan, program kekhususan, serta
pembelajaran dan penilaian terkait dengan mata pelajaran PPKn.

Materi ini terdiri atas 4 (empat) unit Materi yang masing-masing


membahas materi yang saling berkaitan satu sama lain.
1. Unit 1: Analisis Kompetensi
Bagian ini membahas analisis keterkaitan SKL, KI-KD, dan Silabus
dalam kaitannya dengan penentuan Indikator Pencapaian
Kompetensi (IPK) dan materi pembelajaran sebagai bahan
pembelajaran dan penilaian dalam rangka pencapaian Kompetensi
Dasar (KD). Unit 1 ini merupakan uraian awal untuk membahas
unti-unit berikutnya.
2. Unit 2: Analisis Materi Pembelajaran
Unit ini membahas langkah-langkah penjabaran materi
pembelajaran berdasarkan hasil analisis dalam Unit 1, sehingga
Bapak/Ibu guru dapat menganalisis dan merancang materi
pembelajaran sesuai dengan materi pokok (dalam KD). Selain itu
dalam bagian ini dibahas bagaimana Bapak/Ibu dapat
mengembangkan materi yang berkaiatan dengan muatan lokal,
materi yang dapat diaktualisasikan dalam kegiatan kepramukaan,
program kekhususan, serta materi-materi yang dapat mendorong
peserta didik untuk memiliki keterampilan berpikir tingkat tinggi
(higher order thingking skills/HOT). Dalam unit ini juga dibahas

@Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah 9


Materi Pelatihan Kurikulum 2013 SMALB Tahun 2016

analisis materi dalam buku teks, sehingga Bapak/Ibu guru dapat


memilih dan memilah materi-materi mana yang merupakan materi
esensial, materi untuk pengayaan, materi yang berkaitan dengan
mulok, program kekhususan, dan HOTS. Hasil analisis materi
disusun menjadi bahan ajar sebagai lampiran RPP.
3. Unit 3: Analisis Pembelajaran
Unit ini membahas karakteristik dan prinsip pembelajaran
Kurikulum 2013 Pendidikan Khusus serta penerapannya dalam
kegiatan pembelajaran. Selain itu dibahas juga tentang pemilihan
model yang cocok dengan karakteristik KD atau materi pembelajaran
disesuaikan dengan karakteristik atau kondisi kelas, serta contoh
kegiatan pembelajarannya.

4. Unit 4: Analisis Penilaian Hasil Belajar


Bagian ini membahas proses penilaian mencakup perencanaan,
pelaksanaan, dan analisis hasil belajar peserta didik. Analisis hasil
belajar peserta didik pada bagian ini bertujuan untuk memperbaiki
kompetensi peserta didik dalam suatu pembelajaran, sehingga guru
dapat menyusun program remedial atau pengayaan serta perbaikan
proses pembelajaran berikutnya.

Pada setiap unit juga diberikan contoh yang memungkinkan


Bapak/Ibu guru dapat menganalisis dan menerapakan hasil analisis
tersebut dalam menyusun rencana dan pelaksanaan pembelajaran.

Untuk lebih memahami materi dalam Materi ini, pada akhir setiap unit
Bapak/Ibu dianjurkan untuk mengerjakan tugas dan memberikan
tanggapan atau refleksi tentang pemahaman dan pengalaman yang
diperoleh dalam setiap kegiatan.

@Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah 10


Materi Pelatihan Kurikulum 2013 SMALB Tahun 2016

UNIT 1
ANALISIS KOMPETENSI DAN MATERI PEMBELAJARAN

A. URAIAN SINGKAT MATERI


1. Analisis Dokumen SKL, KI-KD, Pembelajaran, dan Silabus
a. Keterkaitan antara SKL, KI-KD, Pembelajaran, dan Silabus
Kompetensi adalah seperangkat sikap, pengetahuan, dan
keterampilan yang harus dimiliki, dihayati, dan dikuasai oleh
Peserta Didik setelah mempelajari suatu muatan pembelajaran,
menamatkan suatu program, atau menyelesaikan satuan
pendidikan tertentu. Kompetensi dalam Kurikulum 2013
dirumuskan dalam: (a) Standar Kompetensi Lulusan), (b)
Kompetensi Inti, dan (c) Kompetensi Dasar.

Standar Kompetensi Lulusan (SKL) adalah kriteria mengenai


kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup sikap,
pengetahuan, dan keterampilan. Standar Kompetensi Lulusan
digunakan sebagai acuan utama pengembangan standar isi,
standar proses, standar penilaian pendidikan. Standar
Kompetensi Lulusan terdiri atas kriteria kualifikasi
kemampuan peserta didik yang diharapkan dapat dicapai setelah
menyelesaikan masa belajarnya disatuan pendidikan pada jenjang
pendidikan dasar dan menengah.

Kompetensi Inti (KI) merupakan tingkat kemampuan untuk


mencapai Standar Kompetensi Lulusan yang harus dimiliki
seorang peserta didik pada setiap tingkat kelas atau program.
Kompetensi Inti merupakan pengorganisasi kemampuan
(organizing element) dari Kompetensi Dasar berbagai mata
pelajaran dalam satu tingkatan kelas.

Kompetensi Dasar adalah kemampuan untuk mencapai


Kompetensi Inti yang harus diperoleh peserta didik melalui

@Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah 11


Materi Pelatihan Kurikulum 2013 SMALB Tahun 2016

pembelajaran. Dalam setiap rumusan KD terdapat unsur


kemampuan berpikir yang dinyatakan dalam kata kerja dan
materi. Contoh: Kompetensi Dasar (KD) PPKn Kelas XI SMALB
Tunarungu
1.1 Menghayati nilai-nilai dalam harmonisasi hak dan kewajiban
azasi manusia sesuai dengan Pancasila dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara.
2.1 Mengamalkan nilai-nilai Pancasila dalam harmonisasi hak
dan kewajiban azasi manusia sesuai dengan Pancasila dalam
kehidupan berbangsa dan bernegara.
3.1 Menganalisis hak dan kewajiban azasi manusia sesuai dengan
nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara.
4.1 Melaksanakan hak dan kewajiban azasi manusia sesuai
dengan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara.
Standar kompetensi lulusan adalah muara utama pencapaian
yang dituju semua mata pelajaran pada jenjang tertentu.
Sedangkan kompetensi inti adalah pijakan pertama pencapaian
yang dituju semua mata pelajaran pada tingkat kompetensi
tertentu. Penjabaran kompetensi inti untuk tiap mata pelajaran
tersaji dalam rumusan kompetensi dasar.

• Standar Kompetensi Lulusan (SKL) merupakan muara utama


pencapaian semua mata pelajaran pada satuan pendidikan pada
jenjang pendidikan tertentu.

• Kompetensi Inti (KI) merupakan muara kompetensi kelas


pencapaian semua mata pelajaran pada tingkat kompetensi
yang ditetapkan dalam Kompetensi Inti atau kelas tertentu.

• Kompetensi Dasar (KD) merupakan tingkat kemampuan suatu


pokok bahasan pada suatu mata pelajaran yang mengacu
pada Kompetensi inti.

@Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah 12


Materi Pelatihan Kurikulum 2013 SMALB Tahun 2016

Pencapaian kompetensi lulusan, kompetensi inti, dan kompetensi


dasar melalui proses pembelajaran dan penilaian diilustrasikan
dalam skema gambar 1.
(1) Kompetensi inti (KI-1, KI-2, KI-3 dan KI-4) memberikan arah
tingkat kompetensi sikap, sosial, pengetahuan dan
keterampilan minimal yang harus dicapai peserta didik.
(2) Kompetensi dasar dari KI-3 adalah dasar pengembangan
pengetahuan, sedangkan kompetensi dasar dari KI-4
mengarahkan pengembangan keterampilan. Pengembangan
pengetahuan dan keterampilan tersebut melalui pengalaman-
pengalaman belajar yang dilakukan peserta didik. Dari
sinilah pendidik dapat mengembangkan proses belajar dan
cara penilaian yang diperlukan melalui pembelajaran
langsung.
(3) Dari pengalaman belajar dan proses belajar, peserta didik
akan memperoleh pembelajaran langsung berupa
pengembangan sikap sosial dan spiritual yang relevan
dengan berpedoman pada KI-2 dan KI-1.
(4) Rangkaian dari KI-KD sampai dengan penilaian tertuang
dalam silabus, kecuali untuk tujuan pembelajaran, tidak
diwajibkan dicantumkan baik dalam RPP maupun dalam
Silabus.

@Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah 13


Materi Pelatihan Kurikulum 2013 SMALB Tahun 2016

Gambar 3. Keterkaitan antara SKL, KI-KD, Pembelajaran dan Silabus

b. Pengembangan Indikator Pencapaian Kompetensi dan Materi


Pembelajaran
Pengembangan indikator pencapaian kompetensi (IPK) dan materi
pembelajaran merupakan dua kemampuan yang harus dikuasai
seorang guru sebelum mengembangkan RPP dan melaksanakan
pembelajaran. Melalui pemahaman keterkaitan kompetensi (SKL-
KI-KD), maka pendidik yang mengampu mata pelajaran PPKn
dapat merumuskan indikator pencapaian kompetensi sikap,
sosial, pengetahuan terkait dengan dimensi pengetahuan dan
dimensi proses kognitif serta indikator keterampilan berkaitan
tidak hanya keterampilan bertindak tetapi juga keterampilan
berpikir (keterampilan abstrak dan konkret).

Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) dapat


diartikan sebagai proses perubahan baik kognitif, afektif, dan
psikomotorik kearah kedewasaan sesuai dengan kebenaran logika.
Ada beberapa karakteristik PPKn, antara lain sebagai berikut:

@Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah 14


Materi Pelatihan Kurikulum 2013 SMALB Tahun 2016

1. Pendidikan Pancasial dan Kewarganegaraan (PPKn)

Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) membentuk


peserta didik menjadi manusia yang memiliki rasa kebangsaan
dan cinta tanah air yang dijiwai oleh 4 substansi inti
kebangsaan yaitu (1) Pancasila, sebagai dasar negara; (2)
Undang Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
sebagai hukum dasar yang menjadi landasan konstitusional
kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara; (3)
Negara Kesatuan Republik Indonesia, sebagai bentuk final
Negara Republik Indonesia yang melindungi segenap bangsa
dan tanah tumpah darah Indonesia; (4) Bhinneka Tunggal Ika,
sebagai wujud komitmen keberagaman kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara yang utuh dan
kohesif secara nasional. Pembelajaran PPKn dilakukan dalam
rangka mencapai kompetensi sikap spiritual, sikap sosial,
pengetahuan, dan keterampilan. Pengembangan kompetensi
sikap spiritual dan sikap sosial dilaksanakan melalui kegiatan
pembelajaran langsung (direct teaching), dan sikap sosial,
dicapai melalui pembelajaran tidak langsung (indirect teaching)
yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah, dengan
memperhatikan karakteristik mata pelajaran serta kebutuhan
dan kondisi peserta didik

B. Kompetensi yang diharapkan setelah mempelajari Pendidikan


Pancasila dan Kewarganegaraan di Pendidikan Dasar dan Pendidikan
Menengah

1. Pendidikan PPKn di SMALB diharapkan dapat berfungsi sebagai


wahana bagi peserta didik kebutuhan khusus untuk
mengimplementasikan sikap kewarganegaraan, pengetahuan
kewarganegaraan, dan keterampilan kewarganegaraan dalam
kehidupan sehari–hari.
2. Pendidikan PPKn di SMALB ini menekankan pada pemberian
pengalaman langsung untuk mengembangkan kompetensi agar

@Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah 15


Materi Pelatihan Kurikulum 2013 SMALB Tahun 2016

peserta didik mampu memahami, meneledani, dan menerapkan


dalam kehidupan sehari–hari berdasarkan pengetahuan yang
dipelajari.
C. Kompetensi Setelah mempelajari Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan di Pendidikan Menengah Luar Biasauntuk ruang
lingkup Pancasila, adalah:
1. Menghayati dan bersikap penuh tanggung jawab sesuai nilai-nilai
Pancasila dalam kehidupan sehari-hari; Menganalisis dan
menerapkan keputusan bersama berdasarkan nilai-nilai Pancasila
dalam kehidupan sehari-hari.
2. Mensyukuri dan mendukung perwujudan Pancasila sebagai dasar
Negara; Menganalisis dan mendemonstrasikan langkah-langkah
untuk mewujudkan Pancasila sebagai Dasar Negara.
3. Menghayati dan menghargai nilai-nilai yang melekat dalam
pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban warga negara
sesuai dengan Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara; Menganalisis dan menyaji nilai-nilai Pancasila terkait
dengan kasus-kasus pelanggaran hak dan pengingkaran
kewajiban warga negara dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara.

D. Kompetensi yang diharapkan setelah mempelajari Pendidikan


Pancasila dan Kewarganegaraan di Sekolah Menengah Atas Luar
Biasa untuk lingkup Undang-undang Dasar Negara Republik
Indonesia tahun 1945 adalah:
1. Menghargai dan melaksanakan kewajiban, hak, dan tanggung
jawab sebagai warga Negara; Merasionalkan dan menyajikan
pelaksanaan kewajiban, hak, dan tanggung jawab sebagai warga
negara terhadap kehidupan sehari-hari.
2. Menghayati dan mempertahankan isi alinea dan pokok pikiran
yang terkandung dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dengan jujur;
mensintesiskan dan menerapkan isi alinea dan pokok pikiran

@Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah 16


Materi Pelatihan Kurikulum 2013 SMALB Tahun 2016

yang terkandung dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar


Negara Republik Indonesia Tahun 1945; Menghargai dan
mendukung ketentuan tentang bentuk dan kedaulatan Negara
sesuai Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun
1945 secara adil; Memahami dan mewujudkan prinsip-prinsip
kedaulatan kedaulatan Negara sesuai Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
3. Mensyukuri dan mendukung nilai-nilai yang menunjukkan
perilaku orang beriman dalam praksis pelindungan dan
penegakan hukum dalam masyarakat untuk menjamin keadilan
dan kedamaian; Memprediksi dan menalar hasil evaluasi praksis
(kehidupan nyata) pelindungan dan penegakan hukum dalam
masyarakat untuk menjamin keadilan dan kedamaian.

E. Kompetensi Setelah Mempelajari Pendidikan Pancasila dan


Kewarganegaraan di Pendidikan Menengah Luar Biasa untuk ruang
lingkup Bhinneka Tunggal Ika adalah:
1. Mensyukuri dan bersikap toleran dalam keberagaman ekonomi
masyarakat sebagai anugerah Tuhan Yang Maha Esa dalam
konteks Bhinneka Tunggal Ika; Menggali dan melaksanakan
tanggungjawab terkait keberagaman ekonomi masyarakat.
2. Peka/peduli dan memecahkan masalah-masalah yang muncul
dalam keberagaman suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA)
di masyarakat serta cara pemecahannya dalam bingkai Bhinneka
Tunggal Ika; menganalisis dan mendukung prinsip persatuan
dalam keberagaman suku,agama,ras,dan antargolongan
(SARA),dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika; Peka/peduli dan
menghargai pendapat berkaitan masalah-masalah yang muncul
dalam bidang social, budaya, ekonomi dan gender di masyarakat
dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika; Menganalisis dan
Mendukung peran mediator penyelesaian masalah sosial, budaya,
ekonomi, dan gender dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika.
3. Menghayati dan membedakan nilai-nilai terkait pengaruh positif

@Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah 17


Materi Pelatihan Kurikulum 2013 SMALB Tahun 2016

dan negatif kemajuan Ipteks dengan senantiasa berlindung


kepada Tuhan Yang Maha Esa; Mengkontraskan dan menyaji
hasil evaluasi pengaruh positif dan negatif kemajuan ipteks
terhadap negara dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika.

F. Kompetensi Setelah Mempelajari Pendidikan Pancasila dan


Kewarganegaraan di Pendidikan Menengah Luar Biasauntuk ruang
lingkup Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah:
1. Meyakini dan mendukung dengan rasa tanggungjawab persatuan
dan kesatuan sebagai anugerah Tuhan yang Maha Esa; Menelaah
dan mendemonstrasikan dampak persatuan dan kesatuan
terhadap kehidupan berbangsa dan bernegara.
2. Menghargai dan mendukung konsep bela Negara dalam konteks
Negara Kesatuan Republik Indonesia; Mendukung konsep bela
Negara dalam konteks Negara Kesatuan Republik Indonesia;
Mengkreasikan dan mendemonstrasikan konsep cinta tanah
air/bela negara dalam konteks Negara Kesatuan Republik
Indonesia.
3. Mengembangkan dan mempertahankan nilai-nilai persatuan dan
kesatuan bangsa dengan jujur di masa yang akan datang sebagai
upaya dalam menjaga dan mempertahankan Negara Kesatuan
Republik Indonesia; Mengevaluasi dan mendemonstrasikan
dinamika persatuan dan kesatuan bangsa sebagai upaya menjaga
dan mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

G. Kompetensi yang diharapkan setelah mempelajari Pendidikan


Pancasila dan Kewarganegaraan di Sekolah Menengah Atas Luar
Biasa.

Kompetensi yang harus dicapai peserta didik setelah mempelajari


Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan di Sekolah Menengah Atas
Luar Biasa Tunarungu, sebagai berikut:

@Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah 18


Materi Pelatihan Kurikulum 2013 SMALB Tahun 2016

No Ruang Lingkup Kompetensi yang harus dicapai

1 Pancasila Mensyukuri, mendukung, menganalisis dan


mendemonstrasikan langkah-langkah untuk
mewujudkan Pancasila sebagai Dasar Negara
2 Undang-Undang  Menghayati, mempertahankan, mensintesiskan dan
Dasar Negara menerapkan isi alinea dan pokok pikiran yang
Republik Indonesia terkandung dalam Pembukaan Undang-Undang
1945 Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;
 Menghargai, mendukung, memahami dan
mewujudkan prinsip-prinsip kedaulatan kedaulatan
Negara sesuai Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945.
3 Bhinneka Tunggal  Peka/peduli, memecahkan, menganalisis dan
Ika mendukung prinsip persatuan dalam keberagaman
suku,agama,ras,dan antargolongan (SARA),dalam
bingkai Bhinneka Tunggal Ika;
 Peka/peduli, menghargai, menganalisis dan
mendukung peranmediator penyelesaian masalah
sosial, budaya, ekonomi, dangender dalam bingkai
Bhinneka Tunggal Ika.
4 Negara Kesatuan Menghargai, mendukung, mengkreasikan dan
Republik Indonesia mendemonstrasikan konsep cinta tanah air/bela
negara dalam konteks Negara Kesatuan Republik
Indonesia.

Kurikulum PPKn Pendidikan Menengah Luar Biasa disusun dengan ruang


lingkup, sebagai berikut:

 Pancasila, sebagai dasar negara, ideologi Nasional, dan pandangan


hidup bangsa.
 Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 sebagai
hukum dasar tertulis yang menjadi landasan konstitusional kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
 Negara Kesatuan Republik Indonesia, sebagai kesepakatan final bentuk
Negara Republik Indonesia.
 Bhinneka Tunggal Ika, sebagai wujud filosofi kesatuan yang melandasi
dan mewarnai keberagaman kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan
bernegara.

@Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah 19


Materi Pelatihan Kurikulum 2013 SMALB Tahun 2016

E. Pembelajaran dan Penilaian Pembelajaran

1. Pembelajaran

Pendekatan Pembelajaran Berbasis Proses Keilmuan (Scientific


Approach) yang dipersyaratkan dalam kurilukum 2013 memusatkan
perhatian pada proses pembangunan pengetahuan (KI-3,
keterampilan (KI–4), sikap spiritual (KI-1) dan sikap sosial (KI-2)
melalui transformasi pengalaman empirik dan pemaknaan
konseptual. Pendekatan tesebut memiliki langkah generik sebagai
berikut:

a Mengamati (observing),
b Menanya (questioning),
c Mengeksplorasi/mencoba (exploring),
d Mengasosiasi/menalar (assosiating)
e Mengomunikasikan (comunicating)

Pada setiap langkah dapat diterapkan model pembelajaran yang lebih


spesifik pada peserta didik tunarungu, misalnya:

 untuk mengamati antara lain dapat menggunakan model


menyimak dengan penuh perhatian melalui penglihatannya;
 untuk menanya antara lain dapat menggunakan model bertanya
dialektis/mendalam;
 untuk mengeksplorasi antara lain dapat menggunakan model
kajian dokumen historis;
 untuk menalar antara lain dapat menggunakan model diskusi
peristiwa publik;
 untuk mengomunikasikan antara lain dapat menggunakan model
presentasi gagasan di depan public atau di depan kelas (public
hearing).

Kegiatan belajar dan pembelajaran menekankan pada hal-hal antara


lain, sebagai berikut:

@Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah 20


Materi Pelatihan Kurikulum 2013 SMALB Tahun 2016

 meningkatkan rasa keingintahuan (Foster a sense of wonder) terkait


hal-hal baik yang bersifat empirik maupun konseptual;
 meningkatkan keterampilan mengamati (Encourage observation)
dalam konteks yang lebih luas, bukan hanya yang bersifat kasat
mata tetapi juga yang syarat makna;
 melakukan analisis (Push for analysis) untuk mendapatkan
keyakinan nilai dan moral yang berujung pada pemilikan karakter
tertentu, dan
 berkomunikasi (Require communication), baik yang bersifat
intrapersonal (berkomunikasi dalam dirinya)/kontemplasi maupun
interpersonal mengenai hal yang terpikirkan maupun yang bersifat
meta kognitif.

2. Penilaian

a Penilaian Sikap

Kurikulum 2013 membagi kompetensi sikap menjadi dua, yaitu


sikap spiritual (ketaatan beribadah, berperilaku syukur, berdoa
sebelum dan sesudah melakukan kegiatan; dan toleransi dalam
beribadah) yang terkait dengan pembentukan peserta didik yang
beriman dan bertakwa, dan sikap sosial (jujur, disiplin, tanggung
jawab, santun, peduli, dan percaya diri) yang terkait dengan
pembentukan peserta didik yang berakhlak mulia, mandiri,
demokratis, dan bertanggung jawab.

Penilaian sikap di SMALB Tunarungu dilakukan oleh guru mata


pelajaran PPKn. Teknik penilaian yang digunakan meliputi:
observasi, wawancara, catatan anekdot (anecdotal record), catatan
kejadian tertent (incidental record) sebagai unsur penilaian utama.
Sedangkan teknik penilaian diri dan penilaian antar-teman (peer
evaluation) dapat dilakukan dalam rangka pembinaan dan
pembentukan karakter peserta didik tunarungu, sehingga hasilnya
dapat dijadikan sebagai salah satu alat konfirmasi dari hasil

@Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah 21


Materi Pelatihan Kurikulum 2013 SMALB Tahun 2016

penilaian sikap oleh pendidik. Penilaian yang utama dilakukan oleh


guru mata pelajaran melalui observasi selama periode tertentu dan
penilaian sikap tidak dilaksanakan pada setiap kompetensi dasar
(KD). Penilaian sikap dilakukan selama proses pembelajaran
berlangsung, dan tidak hanya di dalam kelas. Hasil penilaian sikap
berupa deskripsi yang menggambarkan perilaku peserta didik
tersebut.

b Penilaian Pengetahuan

Pengetahuan yang akan dinilai pada PPKn di SMALB Tunarungu


berkaitan dengan langkah-langkah untuk mewujudkan Pancasila
sebagai Dasar Negara; Isi alinea dan pokok pikiran yang
terkandung dalam alinea Pembukaan Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia tahun 1945; Prinsip-prinsip kedaulatan
sesuai Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun
1945; Prinsip persatuan dalam keberagaman suku, agama, ras, dan
antar golongan (SARA), dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika;
Prinsip harmoni dalam keberagaman sosial, budaya, ekonomi, dan
gender dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika; Konsep cinta tanah
air/bela Negara dalam konteks Negara Kesatuan Republik
Indonesia

c Penilaian Ketrampilan

Penilaian kompetensi keterampilan melalui penilaian kinerja, yaitu


penilaian yang menuntut peserta didik mendemonstrasikan suatu
kompetensi tertentu. Perkembangan pencapaian kompetensi
ketrampilan melalui tahapan mengamati, menanya, mencoba,
mengolah, menyaji, menalar, dan mencipta. Gradasi pencapaian
kompetensi keterampilan mata pelajaran PPKn pada jenjang
SMALB Tunarungu adalah mengamati, menanya, mencoba,
mengolah dan mengomunikasikan.

@Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah 22


Materi Pelatihan Kurikulum 2013 SMALB Tahun 2016

Teknik penilaian kompetensi ketrampilan menggunakan tes


praktik, projek, dan portofolio. Instrumen yang digunakan berupa
daftar cek atau skala penilaian (rating scale) yang dilengkapi rubrik.

F. Kontekstualisasi Pembelajaran Sesuai dengan Kondisi Lingkungan


dan Peserta Didik

Kegiatan Pembelajaran pada silabus ini dapat disesuaikan dan


diperkaya dengan konteks daerah atau sekolah, serta konteks global
untuk mencapai kualitas optimal hasil belajar peserta didik tunarungu
terhadap Kompetensi Dasar. Kontekstualisasi pembelajaran tersebut
agar peserta didik tersebut tetap berada pada budayanya, mengenal dan
mencintai alam serta sosial di sekitarnya, dengan perspektif global
sekaligus menjadi pewaris bangsa sehingga akan menjadi generasi
tangguh dan berbudaya Indonesia.

Dalam konteks pembelajaran PPKn lingkungan (alam, sosial, budaya,


dan sipritual) merupakan kelas global yang terbuka (open global
classroom) yang berfungsi sebagai sumber belajar. Oleh karena itu guru
PPKn harus selalu berupaya untuk memanfaatkan lingkungan dalam
rangka memberikan pengalaman belajar (learning experience) peserta
didik tunarungu dengan memberikan tugas belajar (learning task) yang
digali dari lingkungan belajar dengan prinsip semakin meluas
(expanding environment approach) misalnya dengan kegiatan
karyawisata/studiwisata, dan proyek belajar kewarganegaraan.

Saat ini dunia pendidikan sedang berada dalam abad teknologi dan
informasi. Peserta didik tunarungu yang ada dalam satuan pendidikan
mulai dari SDLB sampai dengan SMALB selain sebagai warga negara
juga sudah menjadi warga jaringan (netizen) yang aktif menjadi media
teknologi komunikasi seperti dalam kehidupan sehari-hari. Mereka
sudah menjadi bagian dari komunitas teccnology natives (pengguna asli
teknologi) walaupun memiliki keterbatasan pendengaran, karena sejak
lahir sudah berinteraksi dalam era teknologi. Sementara itu para guru
sebagian besar masih termasuk kategori pendatang baru (migran) ke

@Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah 23


Materi Pelatihan Kurikulum 2013 SMALB Tahun 2016

dunia baru TI (Teknologi Infomrasi). Oleh karena itu diperkukan


pelatihan pemanfaatan TI bagi guru PPKn agar mampu mengelola
pembelajar PPKn dalam konteks dinamikan kehidupan abad ke 21-
abad TI.

Namun demikian tidaklah berarti bahwa sumber belajar yang sudah


ada, yang sering juga disebut konvensional/nonteknologi seperti Buku
Teks dan Lembar Kerja Siswa (LKS) tidak lagi diperlukan. Justeru
dengan bantuan TI, Buku dan LKS bentuk dan formatnya harus
mengakomodasikan TI. dengan mengembangan Buku dan LKS menjadi
bagian dari media belajar kombinasi konvesional dan TI. Perlu
ditekankan bahwa LKS jangan/bukan hanya sekedar kumpulan soal,
melainkan harus dikembangkan menjadi media belajar yang
memungkinkan peserta didik melakukan kegiatan belajar menganalisis,
menerapka dan melakukan kegiatan lain yang berdampak pada
peningkatan kemampuan berpikir tingkat tingi (higher order thinking
skills). Dalam konteks itu guru PPKn harus dibekali dengan kemampuan
memanfaatkan TI dalam menggunakan atau mengembangkan LKS dan
menulis Buku pengayaan. Selain itu dengan mulai terbukanya sumber
belajar bebas (open education resources) atau OERS baik nasional
maupun global, guru PPKn harus berupaya memanfaatkan jaringan
internet dalam pembelajaran dengan mengembangkan pembelajaran
berbasis jaringan (pembelajaran daring). Dengan demikian pembelajarn
PPKn menjadi proses belajar yang terpadu/teraduk (blended learning).

Untuk melakukan analisis kompetensi dan mengembangkan IPK


disarankan agar Bapak/Ibu memperhatikan karakteristik mata
pelajaran PPKn tersebut di atas, serta mempelajari Inspirasi
Pembelajarandan Silabus PPKn terbaru.
Gambar 4 dibawah ini merupakan rangkaian kegiatan dalam
analisis kompetensi untuk menjabarkan IPK dan materi dari
suatu KD, baik untuk KD-KI 1, KD-KI 2,KD-KI 3 maupun KD-KI 4.

@Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah 24


Materi Pelatihan Kurikulum 2013 SMALB Tahun 2016

KD

Kompetensi

Materi

LOTS HOTS

Silabus IPK Pedoman


Mapel

Gambar 4. Rangkaian Kegiatan Analisis Kompetensi

A. Kelas XI
Alokasi waktu: 3 jam pelajaran/minggu

Kompetensi Dasar Materi Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran

1.1 Menghayati nilai- Nilai-nilai Hak asasi 1. Membaca teks dan


nilai dalam manusia sesuai dengan mengamati gambar
harmonisasi hak Pancasila dalam suatu peristiwa yang
dan kewajiban kehidupan berbangsa mengandung Nilai-nilai
asasi manusia dan bernegara Hak asasi manusia
sesuai dengan sesuai dengan Pancasila
dalam kehidupan
Pancasila dalam
berbangsa dan
kehidupan
bernegara
berbangsa dan 2. Dengan bimbingan guru
bernegara mengajukan beberapa
2.1 Mengamalkan pertanyaan yang terkait
dengan materi tersebut
nilai-nilai dalam
Mencari dan
harmonisasi hak
mengumpulkan
dan kewajiban
informasi/data yang
asasi manusia
terkait dengan
sesuai dengan
pertanyaan yang
Pancasila dalam
diajukan berkenaan
kehidupan
dengan materi tentang
berbangsa dan
“Nilai-nilai Hak asasi
bernegara
manusia sesuai dengan
3.1 Menganalisis hak Pancasila dalam

@Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah 25


Materi Pelatihan Kurikulum 2013 SMALB Tahun 2016

dan kewajiban kehidupan berbangsa


asasi manusia dan bernegara”
sesuai nilai-nilai
4. Mencari beberapa
Pancasila dalam
contoh konkrit suatu
kehidupan
peristiwa yang terjadi di
berbangsa dan sekitarnya yang
bernegara. berkenaan dengan Nilai-
4.1 Melaksanakan hak nilai Hak asasi manusia
sesuai dengan Pancasila
dan kewajiban
dalam kehidupan
asasi manusia
berbangsa dan
sesuai nilai-nilai bernegara
Pancasila dalam 6. Menyusun dan
dinamika menyajikan laporan
kehidupan tertulis hasil
berbangsa dan pengamatannya di
bernegara. depan kelas terkait
dengan materi “Nilai-
nilai Hak asasi
manusia sesuai dengan
Pancasila dalam
kehidupan berbangsa
dan bernegara”
Mempraktekan perilaku
saling menghormati dan
menghargai serta
bekerja sama yang
menggambarkan Nilai-
nilai Hak asasi manusia
sesuai dengan Pancasila
dalam kehidupan
berbangsa dan
bernegara dalam
kehidupannya sehari-
hari.

1.2 Menghayati nilai- Sistem hukum dan 1. Membaca teks dan


nilai secara adil peradilan di Indonesia mengamati gambar
dalam sistem sesuai dengan Undang- suatu peristiwa yang
hukum dan Undang Dasar Negara berkenaan dengan
peradilan di Republik Indonesia Sistem hukum dan
Indonesia sesuai Tahun 1945. peradilan di Indonesia
sesuai dengan Undang-
dengan Undang-
Undang Dasar Negara
Undang Dasar
Republik Indonesia
Negara Republik Tahun 1945.
Indonesia Tahun 2. Mengajukan beberapa
1945. pertanyaan dengan
bimbingan guru yang
2.2 Mengembangkan
terkait dengan materi
nilai-nilai secara

@Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah 26


Materi Pelatihan Kurikulum 2013 SMALB Tahun 2016

adil dalam system tentang Sistem hukum


hokum dan dan peradilan di
peradilan di Indonesia sesuai dengan
Indonesia sesuai Undang-Undang Dasar
dengan Undang- Negara Republik
Undang Dasar Indonesia Tahun 1945.
3. Mencari dan
Negara Republik
mengumpulkan
Indonesia Tahun
informasi/data yang
1945. terkait dengan
3.2 Menganalisis pertanyaan yang
sistem hukum dan diajukan sesuai dengan
peradilan di materi tentang “Sistem
Indonesia sesuai hukum dan peradilan di
dengan Undang- Indonesia sesuai dengan
Undang Dasar Undang-Undang Dasar
Negara Republik Negara Republik
Indonesia Tahun Indonesia Tahun 1945.”
1945. 4. Mencari beberapa
contoh konkrit suatu
4.2 Menyajikan sistem peristiwa yang terjadi di
hukum dan sekitarnya yang
peradilan di berkenaan dengan
Indonesia sesuai “Sistem hukum dan
dengan Undang- peradilan di Indonesia
sesuai dengan Undang-
Undang Dasar
Undang Dasar Negara
Negara Republik
Republik Indonesia
Indonesia Tahun Tahun 1945” dalam
1945 kehidupannya sehari-
hari.
5. Menyusun dan
menyajikan laporan
tertulis hasil
pengamatannya di
depan kelas terkait
dengan materi “Sistem
hukum dan peradilan di
Indonesia sesuai dengan
Undang-Undang Dasar
Negara Republik
Indonesia Tahun 1945”

1.3 Menghayati dengan Ancaman internal dan 1. Membaca teks dan


penuh rasa syukur eksternal terhadap mengamati beberapa
nilai-nilai yang ipoleksosbudhankam gambar suatu peristiwa
membentuk dalam bingkai Bhinneka yang berkenaan dengan
kesadaran akan Tunggal Ika. Ancaman internal dan
ancaman terhadap eksternal terhadap
ipoleksosbudhankam
negara dalam
dalam bingkai Bhinneka
bidang “ekonomi”
Tunggal Ika
dan strategi 2. Mengajukan beberapa

@Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah 27


Materi Pelatihan Kurikulum 2013 SMALB Tahun 2016

mengatasinya pertanyaan bersama


dalam membangun bimbingan guru yang
integrasi nasional terkait dengan materi
berdasarkan asas tentang Ancaman
BhinnekaTunggal internal dan eksternal
Ika terhadap
ipoleksosbudhankam
2.3 Mengembangkan dalam bingkai Bhinneka
dengan penuh rasa Tunggal Ika
syukur nilai-nilai 3. Mencari informasi/data
yang membentuk untuk menjawab
kesadaran akan pertanyaan yang sudah
disusun terkait dengan
ancaman terhadap
materi tentang ancaman
negara dalam
internal dan eksternal
bidang “politik” dan terhadap
strategi ipoleksosbudhankam
mengatasinya dalam bingkai Bhinneka
dalam membangun Tunggal Ika
integrasi nasional 4. Mencari beberapa
berdasarkan asas contoh konkrit suatu
Bhinneka Tunggal peristiwa yang terjadi di
Ika. sekitarnya yang
berkenaan dengan
3.3 Menganalisis materi tentang ancaman
kasus-kasus internal dan eksternal
ancaman internal terhadap
dan eksternal ipoleksosbudhankam
terhadap dalam bingkai Bhinneka
ipoleksosbudhanka Tunggal Ika
m dalam bingkai 5. Menyusun laporan dan
menyajikan hasil telaah
Bhinneka Tunggal
yang terkait dengan
Ika
materi tentang ancaman
4.3 Memberikan contoh internal dan eksternal
penyelesaian kasus- terhadap
kasus ancaman ipoleksosbudhankam
dalam bingkai Bhinneka
internal dan
Tunggal Ika
eksternal terhadap
6. Mempraktekan perilaku
ipoleksosbudhanka saling menghormati dan
m dalam bingkai menghargai serta
Bhinneka Tunggal bekerja sama yang
Ika. menggambarkan
pencegahan terhadap
ancaman internal dan
eksternal terhadap
ipoleksosbudhankam
dalam bingkai Bhinneka
Tunggal Ika

1.4 Menghayati nilai- Faktor pedorong dan 1. Membaca teks dan


nilai secara adil penghambat persatuan mengamati beberapa

@Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah 28


Materi Pelatihan Kurikulum 2013 SMALB Tahun 2016

persatuan dan dan kesatuan bangsa gambar suatu peristiwa


kesatuan bangsa dalam Negara Kesatuan yang berkenaan dengan
dalam Negara Republik Indonesia materi tentang Faktor
Kesatuan Republik pedorong dan
Indonesia. penghambat persatuan
dan kesatuan bangsa
2.4 Mengembangkan dalam Negara Kesatuan
nilai-nilai secara Republik Indonesia
adil, persatuan dan 2. Mengajukan beberapa
kesatuan bangsa pertanyaan bersama
dalam Negara bimbingan guru yang
Kesatuan Republik terkait dengan materi
tentang Faktor pedorong
Indonesia.
dan penghambat
3.4 Menganalisis factor persatuan dan kesatuan
pedorong dan bangsa dalam Negara
penghambat Kesatuan Republik
persatuan dan Indonesia
3. Mencari informasi/data
kesatuan bangsa
untuk menjawab
dalam Negara pertanyaan yang sudah
Kesatuan Republik disusun terkait dengan
Indonesia. materi tentang faktor
4.4 Mengomunikasikan pedorong dan
factor pedorong dan penghambat persatuan
penghambat dan kesatuan bangsa
persatuan dan dalam Negara Kesatuan
kesatuan bangsa Republik Indonesia
dalam Negara 4. Mencari beberapa
Kesatuan Republik contoh konkrit suatu
Indonesia peristiwa yang terjadi di
sekitarnya yang
berkenaan dengan
materi tentang faktor
pedorong dan
penghambat persatuan
dan kesatuan bangsa
dalam Negara Kesatuan
Republik Indonesia
5. Menyusun laporan dan
menyajikan hasil telaah
yang terkait dengan
materi tentang faktor
pedorong dan
penghambat persatuan
dan kesatuan bangsa
dalam Negara Kesatuan
Republik Indonesia
6. Menunjukkan sikap
jujur, kerja sama dan
tanggung jawab dalam
upaya membangun
persatuan dan kesatuan

@Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah 29


Materi Pelatihan Kurikulum 2013 SMALB Tahun 2016

bangsa dalam Negara


Kesatuan Republik
Indonesia

1) Perhatikan kemampuan berpikir yang terdapat dalam kata kerja


pada KD-KI 1, KD-KI 2, KD-KI 3 maupun KD-4, ada
kemungkinan kemampuan berpikir tersebut membutuhkan
kemampuan berpikir awal sebagai prasyarat yang harus dikusai
peserta didik sebelumnya, baik yang di SMALB.
Sebagai contoh, untuk KD 1.1 di atas, sebelum mencapai
kompetensi menyusun,KD 2.1 KD 3.1 peserta didik harus
memiliki kompetensi sebelumnya antara lain; menjelaskan,
menunjukkan, menentukan, membedakan, dan mengubah.
Kata kerja tersebut menjadi penanda untuk tercapainya kata
kerja yang pertama (menyusun). Sedangkan pada KD 4.1,
sebelum mencapai kompetensi menyelesaikan, peserta didik
harus dapat mengidentifikasi hal-hal penting dari
permasalahan yang dihadapi.

Selain itu perlu diperhatikan juga apakah kemampuan berpikir


tersebut merupakan kemampuan berpikir tingkat rendah
(Lower Order Thinking Skills (LOTS)) atau kemampuan berpikir
tingkat tinggi (Higher Order Thinking Skills (HOTS)). Higher
Order Thinking Skills (HOTS) adalah kemampuan kognitif
(berpikir) tingkat tinggi yang dalam taksonomi tujuan
pendidikan ranah kognitif terdiri atas kemampuan analisis,
evaluasi, dan mencipta. Setiap jenjang HOTS memiliki
kemampuan yang berbeda sebagaimana yang tercantum dalam
tabel berikut.

@Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah 30


Materi Pelatihan Kurikulum 2013 SMALB Tahun 2016

Tabel 2.
Jenjang HOTS
Jenjang Kemampuan Kata Kerja
HOTS

Menganalisis Mengelompokkan -mediferensiasi kelompok


dalam bagian-bagian informasi
penting dari sebuah -memilih informasi
sumber berdasarkan kelompok
informasi/benda yang - menentukan fokus
diamati/ fenomena penting suatu informasi
sosial-alam-budaya

Menentukan -mengorganisasi
keterkaitan antar keterkaitan antar
komponen kelompok/menyusun
-menemukan koherensi
antar kelompok
-membuat struktur (baru)
untuk kelompok
informasi
Menemukan pikiran -memberi label untuk
pokok/bias /nilai kelompok yang
penulis atau pemberi dikembangkan
informasi
-menemukan bias
penulis/pemberi
informasi

Mengevaluasi Menentukan -mencek kesinambungan


kesesuaian antara
-mendeteksi unsur yang
masalah, uraian dan
sama
kesimpulan/ proporsi
suatu bentuk/proporsi -memonitoring kegiatan
suatu penyajian
darama-tari -mengetes/menguji

Menentukan -mengeritik kelebihan dan


kesesuaian metoda/ kelemahan informasi
prosedur/ atau bagiannya
teknik/rumus/prinsip
-memberikan penilaian
dengan masalah
berdasarkan kriteria

Mencipta Mengembangkan -mengembangkan


hipotesis

Merencanakan -merencanakan
penelitian/proyek/
-mendesain
kegiatan/ciptaan

@Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah 31


Materi Pelatihan Kurikulum 2013 SMALB Tahun 2016

Jenjang Kemampuan Kata Kerja


HOTS

mengembangkan -menghasilkan
produk baru
-mekonstruksi
-merekonstruksi

HOTS digunakan dalam rumusan kompetensi dalam SKL dan


Standar Isi. Di SMA, kompetensi yang tercantum dianalisis dan
evaluasi sebagai kemampuan minimal HOTS. Dalam RPP, guru
dapat mengembangkan HOTS yang terdapat pada setiap KD
sampai tingkat tertinggi yaitu mencipta.
Dalam menganalisis KD, terutama dalam memecahkan suatu
rumusan aspek kompetensi KD, guru dapat menggunakan
kemampuan yang tercantum pada kolom 2 tabel di atas, dan
kata kerja yang terdapat pada kolom kanan untuk
merumuskan IPK.
Contoh;
Pada KD 1.1 KD 2.1 KD 3.1 dan 4.1, contoh IPK yang dapat
dikembangkan untuk mendorong proses pembelajaran yang
mendorong peserta didik mengembangkan keterampilan
berpikir tingkat tinggi, adalah menyusun masalah kontekstual
hak dan kewajiban asasi manusia sesuai pancasila dalam
kehidupan berbangsa dan bernegara, menyelesaikan masalah
kontekstual yang berkaitan dengan hak dan kewajiban asai
manusia sesuai pancasila dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara.
2) Untuk selanjutnya, dari uraian materi (dalam KD) terdapat
beberapa istilah atau materi dasar (esensial) yang harus
dipahami dan dikuasai oleh peserta didik, yaitu hak dan
kewajiban asasi dilingkungan rumah dan sekolah.
3) Dari kedua penjelasan diatas, dapat dibuat tabel seperti pada
Tabel 3 berikut.

@Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah 32


Materi Pelatihan Kurikulum 2013 SMALB Tahun 2016

Tabel 3. Tahapan Kemampuan Berpikir dan Materi


Kemampuan Kemampuan Berpikir Materi
Berpikir Jembatan
3.1 Memahami 1.Menjelaskan 1. Kalimat terbuka
2. Menunjukkan dan kalimat
3. Membedakan tertutup
4. Menentukan 2. Persamaan dan
6. Mengubah Pertidaksamaan
7. Menyusun 3. Persamaan dan
pertidaksamaan
linear satu
variabel
4. Nilai mutlak
5. Persamaan dan
pertidaksamaan
nilai mutlak dari
bentuk linear
satu variabel
6. Garis bilangan
4.1 Menyelesaikan 1. Mengidentifikasi 1. Masalah
2. Menyelesaikan kontekstual
berkaitan dengan
persamaan dan
pertidaksamaan

4) Dari Tabel 3 diatas dapat disusun IPK sebagai berikut.


IPK untuk KD 1.1KD 2.1 KD 3.1 KD 4.1 adalah:
1.1. Menjelaskan Nilai-nilai Hak asasi manusia sesuai dengan
Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara
1.1.1. Membaca teks dan mengamati gambar yang menunjukan
materi tentang nilai-nilai harmonisasi hak kewajiban asasi
manusia.
1.1.2. Mengajukan pertanyaan berkaitan dengan nilai-nilai
harmonisasi hak kewajiban asasi manusia.
1.1.3. Mengumpulkan informasi dengan berbagai teknik/cara dari
beberapa sumber tentang nilai-nilai harmonisasi hak dan
kewajiban asasi manusia
1.1.4. Mencari contoh konkrit suatu peristiwa yang terjadi di sekitar
lingkungannya yang menunjukan gambaran materi tentang
nilai-nilai harmonisasi hak dan kewajiban asasi manusia.

@Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah 33


Materi Pelatihan Kurikulum 2013 SMALB Tahun 2016

1.1.5. Menyusun dan menyajikan laporan hasil pengamatannya


tentang nila-nilai harmonisasi hak dan kewajiban manusia.
1.1.6. Menerapkan sikap saling menghormati dan bekerja sama
terkait dengan materi tentang nilai-nilai harmonisasi hak dan
kewajiban asasi manusia dalam kehidupannya sehari-hari.
1.2. Menjelaskan Sistem hukum dan peradilan di Indonesia sesuai
dengan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1945
1.3. Menunjukkan Ancaman internal dan eksternal terhadap
ipoleksosbudhankam dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika
1.4. Menentukan Faktor pedorong dan penghambat persatuan dan
kesatuan bangsa dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia

4. PENUGASAN
1. Peserta mengerjakan LK 1.1

5. REFLEKSI
PESERTA
1. Menyampaikan keberhasilan berupa perubahan pola pikir dalam
memahami dan menganalisis keterkaitan antara SKL, KI-KD,
materi, pembelajaran, dan Silabus.
2. Menyampaikan kelemahan yang ditemukan dari aktivitas pada
Materi ini sehingga masih ada yang belum dipahami atau
membingungkan.
3. Menyampaikan tindak lanjut yang akan dilakukan untuk
menerapkan hasil yang diperoleh dari Materi dalam
mengembangkan IPK dan menerapkannya dalam merancang
kegiatan pembelajaran.

INSTRUKTUR
1. Menyampaikan keberhasilan peserta sesuai pengamatan selama
kegiatan.

@Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah 34


Materi Pelatihan Kurikulum 2013 SMALB Tahun 2016

2. Menyampaikan hal-hal yang perlu diperbaiki dalam


mengembangkan IPK dan menerapkannya dalam merancang
kegiatan pembelajaran.

@Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah 35


Materi Pelatihan Kurikulum 2013 SMALB Tahun 2016

UNIT 2
PENGEMBANGAN MATERI PEMBELAJARAN

A. URAIAN SINGKAT MATERI


1. Pengembangan Materi Pembelajaran
Dalam pengembangan Kurikulum 2013 dilakukan penguatan
dengan cara mengurangi materi yang tidak relevan, pendalaman
dan perluasan materi yang relevan bagi peserta didik. Penguatan
materi juga dilakukan untuk mengintegrasikan kearifan dan
keunggulan lokal agar peserta didik tidak tercerabut dari akar
budayanya, dan kelak akan mewarisi pembangunan peradaban
bangsa yang sesuai dengan kearifan budaya bangsa.

Materi Kurikulum 2013 tertuang dalam Standar Isi. Standar Isi


adalah kriteria mengenai ruang lingkup materi dan tingkat
Kompetensi untuk mencapai Kompetensi lulusan pada jenjang
dan jenis pendidikan tertentu. Tingkat kompetensi merupakan
batas minimal pencapaian kompetensi sikap,pengetahuan, dan
keterampilan.

Setelah merinci aspek kemampuan berpikir pada KD-1, KD-2, KD-3


dan KD-4, maka Bapak/Ibu guru harus mengembangkan materi
pokok yang terurai dalam IPK yang telah ditentukan pada Unit 1.
Contoh :
Berdasarkan IPK yang dijabarkan dari KD 1.1 pada Unit 1, dapat
diidentifikasi materi pokok sebagai berikut.
1) Hak Azasi Manusia
2) Hak Azasi Manusia menurut pancasila
3) Kewajiban Manusia di Lingkungan sekitar

Pengembangan materi pembelajaran secara rinci disesuaikan


dengan karakterististik kompetensi atau kemampuan berpikir yang
diharapkan dikuasai peserta didik. Oleh sebab itu, maka guru
perlu memperhatikan “bahan dasar” atau kompetensi awal sebagai

@Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah 36


Materi Pelatihan Kurikulum 2013 SMALB Tahun 2016

tahapan berpikir yang telah dipelajari peserta didik sebelumnya,


baik di SMALB.
Selain itu dalam menetukan materi pembelajaran Bapak/Ibu harap
memperhatikan konten materi mana yang berupa pengetahuan
tentang fakta, konsep, prosedur, dan metakognitif dan keempatnya
tidak menunjukkan urutan hierarki.

Contoh:
Pada KD 1.1 tentang materi Nilai-nilai Hak asasi manusia sesuai
dengan Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara
antara lain: konsep tentang Hak Azasi Manusia, Hak Azasi Manusia
menurut pancasila, dan kewajiban manusia di lingkungan sekitar.
Pengembangan materi juga perlu memperhatikan buku teks wajib
dan sumber lain, sehingga guru dapat menjabarkan materi-materi
yang merupakan materi esensial (dasar) yang harus dikuasai
peserta didik dan materi pengembangan atau materi terapan
sebagai bahan pengayaan untuk menambah wawasan. Selain itu,
jika memungkinkan guru dapat mengembangkan materi yang
berkaitan dengan muatan lokal baik materi kekinian/lingkungan,
materi interdisipliner, atau materi transdisipliner, atau materi yang
dapat diaktualisasikan dalam kegiatan kepramukaan.

Materi hasil pengembangan yang merupakan bahan ajar (tulis atau


berbasis TIK) akan menjadi lampiran di RPP.
Contoh materi dan kegiatan pembelajaran yang dapat
dikembangkan terkait kalimat terbuka dan kalimat tertutup.
1) Kalimat sehari-hari, misalnya “Nilai-nilai hak azasi manusia
sesuai dengan psncasila dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara tanyakan kepada peserta didik
Berikut adalah contoh materi dan kegiatan pembelajaran untuk
menemukan konsep nilai mutlak.

@Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah 37


Materi Pelatihan Kurikulum 2013 SMALB Tahun 2016

Perhatikan permasalahan berikut;

Nilai-nilai Hak Asasi Manusia menurut Pancasila, Pancasila


memandang bahwa manusia dianugerahi oleh Tuhan akal, budi dan
nurani untuk dapat membedakan hal baik dan buruk yang kemudian
menjadi pembimbing dan pengarah perilaku manusia. HAM dalam
nilai dasar pancasila tidak saja berisi kebebasan dasar tetapi juga
berisi kewajiban dasar yang melekat secara kodrati. Hak dan
kewajiban asasi ini tidak dapat diingkari dan menjadi dasar berbangsa
dan bernegara. Maka nampak sekali bahwa konsep hak asasi

Peserta didik diberi kesempatan untuk bekerja kelompok mengamati


permasalahan yang disajikan, kemudian melakukan diskusi untuk
menyelesaikan masalah tersebut. Selanjutnya peserta didik
mempresentasikan hasil kerja kelompoknya, serta memberikan
masukan antar kelompok, sehingga mereka memahami dan dapat
menerapkan konsep-konsep yang dipelajarinya.
Contoh-contoh serupa dapat diberikan beberapa kali dan dapat
menggunakan bentuk teks permasalahan/cerita seperti yang terdapat
pada buku paket PPKn kelas XI, sehingga peserta didik betul-betul
memahami Hak dan kewajibanasasi manusia serta dapat
mengaplikasikannya dalam permasalahan nyata.

2. Keterkaitan antara aspek sumber-sumber belajar dan alat-alat


yang dipergunakan
Keterkaitan antara sumber belajar dan alat/media yang digunakan
dalam pembelajaran dapat digambarkan sebagai Gambar 5berikut.

@Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah 38


Materi Pelatihan Kurikulum 2013 SMALB Tahun 2016

Materi Sumber
Pembelajaran Belajar

Kegiatan
Pembelajaran

Alat/Media

Gambar 5. Keterkaitan antara sumber belajar dan alat/media


yang digunakan dalam pembelajaran

Kompetensi Dasar dari KI ,KI 3, KI 3 dan KD-KI 4 dicapai oleh


peserta didik melalui pembelajaran secara langsung. Dari KD-KI 3
dijabarkan materi sebagai bahan pembelajaran yang memerlukan
sumber belajar, baik berupa buku teks, buku lain yang relevan,
internet, atau alam. Untuk memahami materi tersebut ada
kemungkinan peserta didik memerlukan alat/media, sehingga guru
harus memperhatikan hal ini agar pembelajaran dapat berjalan
sebagaimana mestinya.Untuk selanjutnya kompetensi pengetahuan
yang diperoleh dari KD-KI 3 diterapkan untuk mencapai
kompetensi keterampilan dalam KD-KI 4.
Sumber belajar dapat berupa media cetak (buku, Materi, majalah,
koran, dll), media elektronik (tv, radio, internet, dll), tempat, atau
alam. Menentukan sumber belajar disesuaikan dengan kompetensi
dasar atau materi pembelajaran.
Sebagai contoh untuk KD 1.1, KD 2.1, KD 3.1 dan KD 4.1 di atas,
sumber belajar utamanya adalah buku teks PPKn kelas XI yang
dikeluarkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan tahun
2016 ditambah dengan buku lain yang relevan, misalnya buku
PPKn SMA umum . Buku sumber ini juga disesuaikan dengan

@Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah 39


Materi Pelatihan Kurikulum 2013 SMALB Tahun 2016

buku yang menjadi refrensi guru atau yang tersedia di


perpustakaan sekolah.
Untuk pembelajaran PPKn dengan KD 1.1, KD 2.1, KD 3.1 dan KD
4.1 di atas, dapat menggunakan lingkungan sosial atau kegiatan.
Selain itu, peserta didik juga dapat dianjurkan untuk
menggunakan sumber lain, misalnya internet atau majalah.
Alat belajar harus disesuaikan dengan materi pembelajaran dan
sumber belajar yang digunakan, misal pada kegiatan pembelajaran
untuk KD tersebut Bapak/Ibu dapat menggunakan lembar peraga,
ppt, atau lembar kerja.
Contoh; Pada KD 1.1, KD 2.1, 3.1 dan 4.1 berkaitan dengan materi
hak dan kewajiban asasi manusia sesuai pancasila dalam
kehidupan berbangsa dan bernegara, maka diperlukan
pengamatan.

3. Analisis materi dalam buku teks pelajaran (dan buku sumber


lain yang relevan)
Analisis materi dalam buku teks dan atau buku/sumber lain dapat
digambarkan sebagai bagan berikut.

Buku/sumber
Buku Teks Materi
lain

Pengetahuan  Reguler
tentang; Dapat
Memuat  Remedial
 Fakta diaktualisasikan
Konteks  Pengayaan
 Konsep dalam kegaiatn
muatan lokal
 Prosedur keparamukaan
 Metakognisi

Gambar 6. Proses Analisis Buku Teks

@Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah 40


Materi Pelatihan Kurikulum 2013 SMALB Tahun 2016

Materi yang tertuang didalam buku teks atau buku pegangan guru
merupakan materi contoh berdasarkan kompetensi yang telah
ditentukan. Bapak/Ibu dapat membuat atau memberikan contoh
serupa yang tidak sama dengan buku, tetapi masih mengacu
kepada tuntutan kompetensi tertentu dan disesuaikan dengan
karakteristik materi pembelajaran.
Bapak/Ibu guru disarankan untuk menganalisis materi dalam
buku teks terkait dengan materi reguler atau materi esensial,
materi untuk remedial, dan materi untuk pengayaan, serta
mengidentifikasi materi yang memuat pemgetahuan tentang fakta,
konsep, prosedur, dan metakognitif seperti yang telah diuraikan
sebelumnya.
Selain itu Bapak/Ibu guru juga disarankan untuk mengidentifikasi
materi yang berkaitan dengan muatan lokal/lingkungan, serta
materi yang dapat diaktualisasikan dalam kegiatan kepramukaan.
Muatan Lokal disampaikan untuk membekali peserta didik dengan
sikap, pengetahuan, dan keterampilan untuk:
a. mengenal dan mencintai lingkungan alam, sosial, budaya, dan
spiritual di daerahnya; dan
b. melestarikan dan mengembangkan keunggulan dan kearifan
daerah yang berguna bagi diri dan lingkungannya dalam rangka
menunjang pembangunan nasional.

Muatan lokal yang disampaikan dalam pembelajaran disesuaikan


dengan karakteristik KD-KI 3 dan/atau KD-KI 4 serta materi
pembelajaran yang dikaitkan dengan materi kekinian/lingkungan,
materi interdisipliner, dan materi transdisipliner.
a. Materi kekinian/lingkungan, adalah materi yang sedang
menjadi topik pembicaraan atau berkaitan dengan lingkungan
sekitardan relevan dengan kompetensi atau materi pokok
sesuai mata pelajaran dapat diajarkan.

@Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah 41


Materi Pelatihan Kurikulum 2013 SMALB Tahun 2016

b. Materi interdisipliner, adalah materi dalam suatu mata


pelajaran yang memiliki konsep atau prinsip terkait dengan
kompetensi/materi mata pelajaran lain.
c. Materi transdisipliner,adalah materi dalam suatu mata
pelajaran yang memiliki konsep atau prinsip terkait dengan
penerapannya dalam kehidupan nyata.

Aktualisasi muatan pembelajaran dalam kegiatan Kepramukaan


dikembangkan dari muatan-muatan sikap yang terdapat dalam
KD-KI 1 dan KD-KI 2, serta muatan-muatan pengetahuan dan
keterampilan yang terdapat dalam KD-KI 3 dan KD-KI 4 mata
pelajaran.

Dalam Materi ini pembahasan terbatas pada pelaksanaan


aktualisasi muatan pembelajaran dalam KD-KI 4 mata pelajaran
yang relevan dengan Syarat Kecakapan Umum (SKU) Pramuka.

Langkah-langkah pelaksanaan kegiatan aktualisasi tersebut di atas


dapat dilakukan sebagai berikut.
a) Guru mata pelajaran memahami Syarat Kecakapan Umum
SKU, dapat dilakukan melalui kerja sama dengan pembina
pramuka.
b) Mengidentifikasi muatan-muatan pembelajaran dalam KD-KI 4
yang relevan dengan Syarat Kecakapan Umum SKU.
c) Menentukan jenis kegiatan Kepramukaan.
d) Membuat panduan/petunjuk pelaksanaan kegiatan.
e) Pelaksanaan aktualisasi mata pelajaran kegiatan kepramukaan
yanh dapat dilaksanakan di kelas oleh guru mata pelajaran
atau bersamaan dengan kegiatan pramuka bekerjasama dengan
pembina pramuka.
f) Penilaian yang merupakan bagian dari penilaian KD-KI 4
tersebut.

@Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah 42


Materi Pelatihan Kurikulum 2013 SMALB Tahun 2016

Contoh format hasil analisis materi dalam buku teks PPKn SMALB
Kelas XI halaman...sebagai berikut:
Tabel 4.Analisis Materi dalam Buku Teks Pelajaran
Materi yang
dapat
Pengetahuan Materi Materi Muatan diaktualisasikan
Reguler Remedial/Pengayaan Lokal dalam Kegiatan
Kepramukaan
Fakta; …

Konsep; …

Dst…

Catatan;
Seandainya hasil analisis tidak ada materi yang berkaitan dengan
kolom-kolom tesebut di atas, maka kolom tersebut diberi tanda
silang “X” .
Berikut ini adalah contoh penerapan materi interdisipliner yang
ada pada KD 3.2 dan 4.2 tentang konsep dan prinsip tentang
sistem hukum dan peradilan di Indonesia sesuai dengan UUD 45.

Peradilan Agama Islam memiliki tugas dan wewenang


memeriksa dan memutus perkara atau sengketa antara orang-
orang yang beragama Islam mengenai bidang hukum perdata
tertentu yang harus diputus berdasarkan syariat Islam.

@Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah 43


Materi Pelatihan Kurikulum 2013 SMALB Tahun 2016

B. PENUGASAN
a. Peserta lihat LK 1.2

C. REFLEKSI
PESERTA
1. Menyampaikan keberhasilan berupa perubahan pola pikir
dalam menganalisis materi pembelajaran, baik materi dalam
silabus, Inspirasi Pembelajaran dan Penilaian, maupun buku,
serta integrasi muatan lokal dalam materi pembelajaran.
2. Menyampaikan kelemahan yang ditemukan dari aktivitas pada
Materi ini sehingga masih ada yang belum dipahami atau
membingungkan.
3. Menyampaikan tindak lanjut yang akan dilakukan untuk
memperbaiki menentukan materi pembelajaran dan bahan ajar
yang tepat, sesuai dengan tuntutan Kurikulum 2013
Pendidikan Khusus.

INSTRUKTUR
1. Menyampaikan keberhasilan perserta sesuai pengamatan
selama kegiatan.
2. Menyampaikan hal-hal yang perlu diperbaiki dalam
mengembangkan materi pembelajaran dan bahan ajar yang
tepat sesuai dengan KD, Buku Teks, Inspirasi Pembelajaran
dan Prenilaian, dan Silabus.

@Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah 44


Materi Pelatihan Kurikulum 2013 SMALB Tahun 2016

UNIT 3
ANALISIS IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN

A. URAIAN SINGKAT MATERI


1. Karakteristik Pembelajaran
Berdasarkan hasil monitoring pelaksanaan Kurikulum 2013 dan
masukan publik terdapat kekeliruan pemahaman tentang
penerapan pendekatan pembelajaran saintifik. Pendekatan Saintifik:
mengamati, menanya, mengumpulkan informasi/mencoba,
mengasosiasi, mengomunikasikan (5M) dipahami sebagai prosedur
baku dan digunakan sebagai satu-satunya pendekatan dalam
melaksanakan pembelajaran untuk semua mata pelajaran. Hal ini
menyulitkan guru dalam penerapanya untuk mata-mata pelajaran
tertentu. Oleh karena itu, pada perbaikan dokumen Kurikulum
2013 ditekankan bahwa pendekatan saintifik bukan satu-satunya
pendekatan pembelajaran.

Mengamati, menanya, mengumpulkan informasi/mencoba,


mengasosiasi, dan mengomunikasikan bukanlah sekedar urutan
baku langkah-langkah pembelajaran. Akan tetapi merupakan
pengalaman belajar dan sekaligus sebagai kompetensi yang harus
dilatihkan secara terus menerus sehingga akan menghasilkan
peserta didik yang memiliki kompetensi sikap, pengetahuan, dan
keterampilan. Hal ini akan mendorong setiap peserta didik untuk
menjadi pembelajar sepanjang hayat dan bersikap ilmiah dalam
kehidupan. Kondisi ini dibangun oleh ekosistem pendidikan di
sekolah melalui pembelajaran berbasis aktivitas dan pendekatan
keilmuan.

Pembelajaran dikembangkan dan diimplementasikan berdasarkan


karakteristik mata pelajaran dan karakteristik kompetensi dasar
(KD mata pelajaran). KD akan dicapai melalui pemberian
pengalaman belajar yang bervariasi sesuai dengan konteks dan

@Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah 45


Materi Pelatihan Kurikulum 2013 SMALB Tahun 2016

keunggulan lokal, kebutuhan peserta didik, berpikir tingkat tinggi


(higher order thinking skills) sesuai dengan tuntutan kebutuhan
kompetensi abad ke-21.

Guru diberikan keleluasaan dalam mengembangkan pengalaman


belajar atau pendekatan-pendekatan pembelajaran yang sesuai
dengan karakteristik mata pelajaran, kompetensi, materi pelajaran,
dan kondisi daerah. Misalnya, dalam mata pelajaran bahasa
digunakan pendekatan pembelajaran berbasis genre, dalam mata
pelajaran Agama Katholik digunakan pendekatan pembelajaran
Kateketis.

Model-model pembelajaran beserta sintaknya (seperti discovery


learning, problem based learning, project based learning) tetap dapat
digunakan sesuai dengan karakteristik kompetensi dasar, materi
pelajaran yang akan dicapai oleh peserta didik. Guru diberikan
ruang yang seluas-luasnya untuk menerapkan berbagai model-
model lain seperti: Model Pembelajaran Kooperatif (Cooperative
Learning), Pembelajaran Tematik Terpadu. Dengan kata lain, guru
tidak disibukkan dengan penamaan pendekatan dan model
pembelajaran yang digunakan, akan tetapi lebih menekankan pada
variasi pengalaman-pengalaman belajar yang akan dilakukan oleh
peserta didik.

Semua perbaikan-perbaikan terhadap pembelajaran dilakukan


dalam rangka:
 memudahkan guru merencanakan dan melaksanakan
pembelajaran berdasarkan silabus (yang dituangkan dalam
RPP);
 memberikan alternatif kegiatan pembelajaran untuk mencapai
kompetensi sesuai tuntutan kurikulum dan lingkungan belajar
yang tersedia; dan
 menyelaraskan dan menyederhanakan penilaian pembelajaran

@Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah 46


Materi Pelatihan Kurikulum 2013 SMALB Tahun 2016

yang dilakukan oleh guru.

Berikut ini merupakan karakteristik dan prinsip pembelajaran


berbasis aktivitas.
1. Karakteristik pembelajaran berbasis aktivitas
a. interaktif dan inspiratif;
b. menyenangkan, menantang, dan memotivasi peserta didik
untuk berpartisipasi aktif;
c. kontekstual dan kolaboratif;
d. memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas,
dan kemandirian peserta didik; dan
e. sesuai dengan bakat, minat, kemampuan, dan
perkembangan fisik serta psikologis peserta didik.
2. Prinsip pembelajaran di antaranya adalah sebagai berikut:
a. peserta didik difasilitasi untuk mencari tahu;
b. peserta didik belajar dari berbagai sumber belajar;
c. proses pembelajaran menggunakan pendekatan ilmiah;
d. pembelajaran berbasis kompetensi;
e. pembelajaran terpadu;
f. pembelajaran yang menekankan pada jawaban divergen
yang memiliki kebenaran multi dimensi;
g. pembelajaran berbasis keterampilan aplikatif;
h. peningkatan keseimbangan, kesinambungan, dan
keterkaitan antara hard-skills dan soft-skills;
i. pembelajaran yang mengutamakan pembudayaan dan
pemberdayaan peserta didik sebagai pembelajar sepanjang
hayat;
j. pembelajaran yang menerapkan nilai-nilai dengan memberi
keteladanan (ing ngarso sung tulodo), membangun kemauan
(ing madyo mangun karso), dan mengembangkan kreativitas
peserta didik dalam proses pembelajaran (tut wuri
handayani);

@Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah 47


Materi Pelatihan Kurikulum 2013 SMALB Tahun 2016

k. pembelajaran yang berlangsung di rumah, di sekolah, dan


di masyarakat;
l. pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi untuk
meningkatkan efisiensi dan efektivitas pembelajaran
m. pengakuan atas perbedaan individual dan latar belakang
budaya peserta didik; dan
n. suasana belajarmenyenangkan dan menantang.

Karakteristik dan prinsip tersebut harus diaplikasikan oleh guru


dalam pembelajarannya disesuaikan dengan karaktristik
kompetensi yang harus dikuasai oleh peserta didik. Sebagai
contoh, agar karakteristik pembelajaran kontekstual dan
kolaboratif dapat terlaksana, maka guru harus dapat
mengembangkan materi pembelajaran yang relevan dengan situasi
dan kondisi lingkungan sekitar (kontekstual), serta dapat
menciptakan kegiatan yang melibatkan peserta didik untuk dapat
berkolaborasi antarsesamanya, misalnya kerja kelompok atau
diskusi kelompok.

Proses Pembelajaran pada satuan pendidikan diselenggarakan secara


interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang,memotivasi pesertadidik
untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi
prakarsa, kreativitas,dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat,dan
perkembangan fisikserta psikologis peserta didik. Untuk itusetiap satuan
pendidikan melakukan perencanaan pembelajaran,pelaksanaan proses
pembelajaran serta penilaian proses pembelajaran untuk meningkatkan
efisiensi dan efektivitas ketercapaian kompetensi lulusan.

Sesuai dengan Standar Kompetensi Lulusan dan Standar Isi maka prinsip
pembelajaran yang digunakan:
1. Dari pesertadidik diberi tahu menuju pesertadidik mencari tahu;
2. Dari guru sebagai satu-satunya sumber belajar menjadi belajar berbasis

@Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah 48


Materi Pelatihan Kurikulum 2013 SMALB Tahun 2016

aneka sumber belajar;


3. Dari pendekatan tekstual menuju proses sebagai penguatan
penggunaan pendekatan ilmiah;
4. Dari pembelajaran berbasis konten menuju pembelajaran berbasis
kompetensi;
5. Dari pembelajaran parsial menujupembelajaran terpadu;
6. Dari pembelajaran yang menekankan jawaban tunggal menuju
pembelajaran dengan jawaban yang kebenarannya multi dimensi;
7. Dari pembelajaran verbalisme menuju keterampilan aplikatif;
8. Peningkatan dan keseimbangan antara keterampilan fisikal
(hardskills) dan keterampilan mental (softskills);
9. Pembelajaran yang mengutamakan pembudayaan dan
pemberdayaan pesertadidik sebagai pembelajar sepanjang hayat.
10. Pembelajaran yang menerapkan nilai-nilai dengan memberi
keteladanan (ing ngarso sungtulodo), membangun kemauan(ingmadyo
mangun karso), dan mengembangkan kreativitas pesertadidik dalam
proses pembelajaran (tutwurihandayani);
11. Pembelajaran yang berlangsung di rumah, di sekolah, dan di
masyarakat;
12. Pembelajaran yang menerapkan prinsip bahwa siapa saja adalah guru,
siapa saja adalah siswa, dan di mana saja adalah kelas.
13. Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi untuk meningkatkan
efisiensi dan efektivitas pembelajaran;dan
14. Pengakuan atas perbedaan individual dan latar belakang
budaya pesertadidik.

Terkai tdengan prinsip di atas, dikembangkan standar proses yang


mencakup perencanaan proses pembelajaran, pelaksanaan proses
pembelajaran, penilaian hasil pembelajaran, dan pengawasan proses
pembelajaran.

@Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah 49


Materi Pelatihan Kurikulum 2013 SMALB Tahun 2016

Karakteristik pembelajaran pada setiap satuan pendidikan terkait erat


pada Standar Kompetensi Lulusan dan Standar Isi. Standar Kompetensi
Lulusan memberikan kerangka konseptual tentang sasaran pembelajaran
yang harus dicapai. Standar Isi memberikan kerangka konseptual tentang
kegiatan belajar dan pembelajaran yang diturunkan dari tingkat
kompetensi dan ruang lingkup materi.

Sesuai dengan Standar Kompetensi Lulusan, sasaran pembelajaran


mencakup pengembangan ranah sikap, pengetahuan, dan keterampilan
yang dielaborasi untuk setiap satuan pendidikan.

Karakteristik proses pembelajaran disesuaikan dengan karakteristik


kompetensi. Pembelajaran tematik terpadu diSD/MI/SDLB/Paket A
disesuaikan dengan tingkat perkembangan peserta didik. Karakteristik
proses pembelajaran disesuaikan dengan karakteristik kompetensi.
Pembelajaran tematik terpadu diSMP/MTs/SMPLB/Paket B disesuaikan
dengan tingkat perkembangan peserta didik. Proses pembelajaran di
SMP/MTs/SMPLB/Paket Bdisesuaikan dengan karakteristik kompetensi
yang mulai memperkenalkan mata pelajaran dengan mempertahankan
tematik terpadu pada IPA dan IPS. Karakteristik proses pembelajaran
diSMA/MA/SMALB/SMK/MAK/Paket C/ Paket C Kejuruan secara
keseluruhan berbasis mata pelajaran, meskipun pendekatan tematik masih
dipertahankan.

Proses pembelajaran sepenuhnya diarahkan pada pengembangan ketiga


ranah (sikap, pengetahuan, dan keterampilan) secara utuh/holistik,
artinya pengembangan ranah yang satu tidak bisa dipisahkan dengan
ranah lainnya. Dengan demikian proses pembelajaran secara utuh
melahirkan kualitas pribadi yang mencerminkan keutuhan penguasaan
sikap, pengetahuan, dan keterampilan.

@Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah 50


Materi Pelatihan Kurikulum 2013 SMALB Tahun 2016

Dalam konteks pendidikan berdasarkan standar (standard-based


education), kurikulum berbasis kompetensi (competency-based curriculum),

dan pendekatan belajar tuntas(mastery learning) penilaian proses dan hasil


belajar merupakan parameter tingkat pencapaian kompetensi minimal.
Untuk itu, berbagai pengalaman belajar perlu dikembangkan untuk
memfasilitasi peserta didik agar mudah dalam belajar dan mencapai
keberhasilan belajar secara optimal.

Berikut adalah contoh materi pembelajaran PPKn di kelas XI yang


memiliki karakteristik kontekstual dan kolaboratif dalam mata
pelajaran, untuk KD 1.1, KD 2.1, KD 3.1 dan KD 4.1 tentang
materi nilai-nilai hak dan kewajiban asasi manusia sesuai
pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Peserta didik dihadapkan pada permasalahan berikut;

 Banyak hal yang dapat dilakukan ketika berada di lingkungan


rumah. Tulislah hak dan kewajiban yang dilakukan di rumah
dalam kolom berikut ini!
No. Ayah Ibu Anak
1.
2.
3.
4.
5.

Langkah-langkah dalam menyelesaikan masalah di atas, tertuang


dalam beberapa pertanyaan berikut.

@Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah 51


Materi Pelatihan Kurikulum 2013 SMALB Tahun 2016

1) Dapatkah menentukan bagian hak dan kewajiban di


lingkungan rumah?
2) Dapatkah menentukan hubungan antara hak dan kewajiban di
lingkungan rumah?
3) Apakah sama hak dan kewajiban setiap anggota keluarga?
4) Apa yang ditemukan dari hubungan-hubungan tersebut?
Adakah kaitannya dengan hak dan kewajiban antar anggota
keluarga??
5) Adakah jawaban permasalahan yang dapat ditemukan?

Silahkan pelajari jawaban dari persamasalahan di atas, pada


buku Matematika Umum kelas XI.

2. Higher Order Thinking Skills (HOTS)


Pembelajaran yang disajikan sebaiknya dapat memotivasi peserta
didik untuk berpikir kritis, logis, dan sistematis sesuai dengan
karakteristik PPKn, serta memiliki kemampuan berpikir tingkat tinggi
(higher order thinking skills atau HOTS). Anderson mengkategorikan
tingkat berpikir seperti dalam tabel berikut.

Tabel 5. Deskripsi Kemampuan Kognitif


KATEGORI DESKRIPSI

Mengingat Menyajikan fakta dari ingatan (mengenai fakta


penting/recognizing; memanggil/recalling/retrieving)
(Remember)

Memahami Memaknai materi yang dipelajari dengan kata-


kata/kalimat sendiri (interpretasi/interpreting,
(Understand)
memberi contoh/illustrating,
mengkalsifikasi/classifying/categorizing,
meringkas/summarizing/abstracting,
menyimpulkan/concluding/ektrapolating/interpolating,
predicting,
membandingkan/comparing/contrasting/mapping/mat
ching, menjelaskan/constructing model e.g. cause-
effect)

@Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah 52


Materi Pelatihan Kurikulum 2013 SMALB Tahun 2016

Menerapkan Melaksanakan (executing), menggunakan prosedur


(implementing) untuk suatu situasi baru (melakukan,
(Apply)
menerapkan)

Menganalisis Mengelompokkan informasi/fenomena dalam bagian-


bagian penting
(Analyze)
(differentiating/discriminating/focusing/selecting),
menentukan keterkaitan antar komponen
(organizing/finding
coherence/integrating/outlining/structuring),
menemukan pikiran pokok/bias/nilai penulis
(attributing/deconstructing)

Mengevaluasi Menentukan apakah kesimpulan sesuai dengan HOTS


uraian/fakta
(Evaluate)
(checking/coordinating/detecting/monitoring/testing),
menilai metode mana yang paling sesuai untuk
menyelesaikan masalah (critiquing/judging)

Mencipta Mengembangkan hipotesis (generating), merencanakan


penelitian (planning/designing), mengembangkan
(Create)
produk baru (producing/constructing)

Berdasarkan tingkat berpikir yang tercantum dalam Tabel 5di atas,


ada kemampuan berpikir tingkat tinggi (higher order thinking skills =
HOTS) yang harus dikuasai oleh peserta didik yaitu kemampuan
untuk menganalisis, mengevaluasi, dan mencipta. Oleh sebab itu,
maka dalam pembelajaran Bapak/Ibu guru dianjurkan untuk
mendorong peserta didiknya memiliki kemampuan tersebut dengan
menyajikan pembelajaran yang variatif serta pemberian materi yang
“tidak biasa” yang dikembangkan dari KD-KI 3.

Contoh kegiatan pembelajaran untuk mendorong peserta didik


memilki keterampilan berpikir tingkat tinggi (HOTS).
1) Guru menugaskan peserta didik untuk menganalisis
permasalahan yang disajikan melalui lembar kerja berkaitan
dengan materi hak dan kewajiban asasi manusia sesuai
pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara
2) Peserta didik menganalisa permasalahan tersebut melalui
kegiatan diskusi kelompok, yang diawali dengan mengidentifikasi
variabel-variabel yang ditemukan dalam permasalahan;

@Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah 53


Materi Pelatihan Kurikulum 2013 SMALB Tahun 2016

3) Peserta didik mengumpulkan berbagai informasi berkaitan


dengan permasalahan yang disajikan dari berbagai sumber
belajar, kemudian bersama kelompoknya mengolah data yang
terkumpul untuk dianalisis sehingga menghasilkan rumusan
penyelesaian masalah;
4) Melalui diskusi dan tanya jawab bersama kelompoknya, peserta
didik melakukan evaluasi terhadap rumusan penyelesaian
masalah yang diperolehnya;
5) Peserta didik mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya,
kemudian membuat kesimpulan bersama;
6) Selama kegiatan berlangsung, guru melakukan pengamatan dan
pendampingan.
Berikut adalah contoh-contoh soal HOTS yang sesuai dengan KD 1.2,
KD 2.2, KD 3.2 dan 4.2 mata pelajaran PPKn di atas.

Permasalahan 1

 Ada warga masyarakat yang diadili dan dijatuhi hukuman!


Bagaimana hakim mengadili warga masyarakat tersebut?
 Diskusikan dengan teman sebangku! Buatlah ringkasan sederhana
dari hasil diskusi!

Alternatif Penyelesaian:

 Menyimak kasus dalam permasalahan penegakan hukum.


 Menganalisis permasalahan dalam kasus tersebut dengan berdiskusi
dalam kelompok.
 Menganalisis keputusan hakim dalam penyelesaian kasus tersebut.
 Menyusun alternatif penyelesaian kasus atau putusan yang seharusnya
diambil oleh hakim dengan berdiskusi dalam kelompok.
 Menyusun laporan hasil pembahasan kasus dan mempresentasikan hasil
diskusi kelompok tersebut.

@Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah 54


Materi Pelatihan Kurikulum 2013 SMALB Tahun 2016

Permasalahan 2

 Carilah artikel yang membahas perkara atau sengketa antara


orang-orang yang beragama Islam!
 Apakah solusi dari perkara yang dihadapi?
 Uraikan analisismu dan sampaikan di depan kelas!

3. Model-model Pembelajaran
Pelaksanaan kegiatan pembelajaran dilaksanakan melalui tiga
besaran kegiatan, yaitu kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, dan
kegiatan penutup. Ketiga rangkaian kegiatan ini dilaksanakan
secara berurutan dan disesuaikan dengan karakteristik materi
pelajaran saat itu.
a. Kegiatan Pendahuluan
Dalam kegiatan pendahuluan, guru:
1) mengondisikan suasana belajar yang menyenangkan;
2) mendiskusikan kompetensi yang sudah dipelajari dan
dikembangkan sebelumnya berkaitan dengan kompetensi
yang akan dipelajari dan dikembangkan;
3) menyampaikan kompetensi yang akan dicapai dan
manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari;
4) menyampaikan garis besar cakupan materi dan kegiatan
yang akan dilakukan; dan
5) menyampaikan lingkup dan teknik penilaian yang akan
digunakan.

b. Kegiatan Inti
Kegiatan inti merupakan proses pembelajaran untuk mencapai
kompetensi, yang dilakukan secara interaktif, inspiratif,
menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk
berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi
prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat,
minat dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik.

@Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah 55


Materi Pelatihan Kurikulum 2013 SMALB Tahun 2016

Kegiatan inti menggunakan pembelajaran berbasis keilmuan


dan berbasis aktivitas yang disesuaikan dengan karakteristik
mata pelajaran dan peserta didik. Guru memfasilitasi peserta
didik untuk melakukan aktivitas yang membangun
kemampuan sesuai dengan tuntutan kompetensi. Dalam
setiap kegiatan guru harus memperhatikan perkembangan
sikap peserta didik pada kompetensi dasar dari KI-1 dan KI-2
antara lain mensyukuri karunia Tuhan, jujur, teliti, kerja
sama, toleransi, disiplin, taat aturan, menghargai pendapat
orang lain yang tercantum dalam silabus.

c. Kegiatan Penutup
Kegiatan penutup terdiri atas:
1) Kegiatan guru bersama peserta didik yaitu: (a) membuat
rangkuman/simpulan pelajaran; (b) melakukan refleksi
terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan; dan (c)
memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil
pembelajaran; dan
2) Kegiatan guru yaitu: (a) melakukan penilaian; (b)
merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk
pembelajaran remedi, program pengayaan, layanan
konseling dan/atau memberikan tugas baik tugas
individual maupun kelompok sesuai dengan hasil belajar
peserta didik; dan (c) menyampaikan rencana pembelajaran
pada pertemuan berikutnya.

Selain itu, pembelajaran dalam Kurikulum 2013 dapat


dilaksanakan dengan menggunakan pendekatan berbasis
keilmuan yaitu pembelajaran yang mengadopsi langkah-langkah
saintis dalam membangun pengetahuan melalui metode ilmiah.
Pendekatan ini menekankan pada proses pencarian pengetahuan,
berkenaan dengan materi pembelajaran melalui pengalaman
belajar mengamati, menanya, mengumpulkan informasi/

@Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah 56


Materi Pelatihan Kurikulum 2013 SMALB Tahun 2016

mencoba, mengasosiasi dan mengomunikasikan.

Contoh;
Dalam kegiatan pembelajaran PPKn untuk memberikan
pengalaman belajar mengamati dalam RPP dapat ditulis;
“Menyimak isi bacaan, atau gambar atau teks/cerita/masalah
atau mendiskusikan dalam kelompok tentang materi hak dan
kewajiban asasi manusia sesuai pancasila dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara”.
Sedangkan untuk kegiatan mengumpulkan informasi/mencoba
dapat ditulis: “Mengidentifikasi informasi berdasarkan kasus atau
permasalahan relevan yang disajikan terkait dengan hak dan
kewajiban asasi manusia sesuai pancasila dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara ”.
Silahkan Bapak/Ibu merancang kegiatan saintifik yang lain dalam
pembelajaran yang dituliskan pada RPP, selain kegiatan
mengamati dan mengumpulkan informasi.

Selain itu, Bapak/Ibu guru dapat menggunakan model


pembelajaran yang relevan dengan karakteristik mata pelajaran,
KD, atau karakteristik materi, antara lain discovery based-
learning, project-based learning, problem-based learning,
inquiry based-learning, atau model lain yang relevan.
a. Langkah model discovery based-learningadalah sebagai
berikut;
1) Stimulation (memberi stimulus); guru memberikan
stimulan, untuk diamati peserta didik agar mendapat
pengalaman belajar mengamati pengetahuan konseptual
melalui kegiatan membaca, mengamati situasi atau
melihat gambar.
2) Problem Statement (mengidentifikasi masalah); merupakan
kegiatan peserta didik dalam menemukan permasalahan
apa saja yang dihadapi, sehingga pada kegiatan ini peserta

@Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah 57


Materi Pelatihan Kurikulum 2013 SMALB Tahun 2016

didik diberikan pengalaman untuk menanya, mencari


informasi, dan merumuskan masalah.
3) DataCollecting (mengumpulkan data); mencari dan
mengumpulkan data/informasi yang dapat digunakan
untuk menemukan solusi pemecahan masalah yang
dihadapi. Kegiatan ini juga akan melatih ketelitian,
akurasi, dan kejujuran, serta membiasakan peserta didik
untuk mencari atau merumuskan berbagai alternatif
pemecahan masalah, jika satu alternatif mengalami
kegagalan.
4) Data Processing (mengolah data); peserta didik mencoba
dan mengeksplorasi kemampuan pengetahuan
konseptualnya untuk diaplikasikan pada kehidupan nyata,
sehingga kegiatan ini juga akan melatih keterampilan
berfikir logis dan aplikatif.
5) Verification (memverifikasi); peserta didik mengecek
kebenaran atau keabsahan hasil pengolahan data melalui
berbagai kegiatan, atau mencari sumber yang relevan baik
dari buku atau media, serta mengasosiasikannya sehingga
menjadi suatu kesimpulan.
6) Generalization (menyimpulkan); peserta didik digiring
untuk menggeneralisasikan hasil kesimpulannya pada
suatu kejadian atau permasalahan yang serupa, sehingga
kegiatan ini juga dapat melatih pengetahuan metakognisi
peserta didik.

b. Langkah-langkah model Problem-Based Learning (PBL)


adalah sebagai berikut:
1) Mengorientasikan; tahap ini untuk memfokuskan peserta
didik mengamati masalah yang menjadi objek
pembelajaran.
Contoh:

@Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah 58


Materi Pelatihan Kurikulum 2013 SMALB Tahun 2016

Peserta didik mengamati atau menyimak permasalahan


kasuistik berkaitan dengan penegakan hukum pada materi
sstem hukum peradilan di indonesia sesuai dengan UUD
45.
2) Mengorganisasikan kegiatan pembelajaran;
pengorganisasian pembelajaran merupakan salah satu
kegiatan dimana peserta didik menyampaikan berbagai
pertanyaan (atau menanya) terhadap masalah yang dikaji
Contoh;
Peserta didik difasilitasi untuk membuat beberapa
pertanyaan mengenai informasi yang didapatkan dari hasil
pengamatan tentang penegak hukum, dan menuliskan
minimal 4 pertanyaan yang memuat kata-kata
“kepolisian”, “kejaksaan”, “kehakiman”, dan “advokat”.
3) Membimbing penyelidikan mandiri dan kelompok; pada
tahap ini peserta didik melakukan percobaan untuk
memperoleh data dalam rangka menjawab atau
menyelesaikan masalah yang dikaji.
Contoh ;
Peserta didik melengkapi informasi dengan mencari
mencari berbagai informasi yang mendukung dari
beberapa buku referensi, internet, atau sumber yang lain
untuk menguatkan dugaan yang dibuat. Peserta didik
diminta mencari permasalahan penegakan hukum dan
mengelompokan permasalahan berdasarkan tugas dari
aparat penegak hukum yang berada di Indonesia serta
membahas alternatif pemecahan masalah tersebut baik
secara mandiri atau kelompok.
4) Mengembangkan dan menyajikan hasil karya; peserta didik
mengasosiasi data yang ditemukan dari percobaan dengan
berbagai data lain dari berbagai sumber.
Contoh;

@Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah 59


Materi Pelatihan Kurikulum 2013 SMALB Tahun 2016

Peserta didik diminta menganalisis beberapa permasalahan


yang melibatkan lembaga peradilan diantaranya berkaitan
dengan masalah kenakalan atau pelanggaran yang
diperoleh dari artikel koran atau internet. Kemudian
peserta didik diminta membuat dugaan awal mengenai ciri-
ciri , serta hubungannya dengan lembaga peradilan
kemudian mempresentasikan di depan kelas.
5) Menganalisis dan evaluasi proses pemecahan masalah;
setelah peserta didik mendapat jawaban terhadap masalah
yang ada, selanjutnya dianalisis dan dievaluasi.
Contoh;
Peserta didik diminta menganalisis beberapa permasalahan
yang melibatkan lembaga peradilan, membuat dugaan awal
dan mempresentasikan di depan kelas.
Guru membantu peserta didik melakukan refleksi terhadap
penyelidikan mereka dan proses-proses yang mereka
gunakan.
Peserta didik diminta menuliskan kesimpulan yang
didapatkan tentang apa itu lembaga peradilan serta ciri-
ciri yang dapat membedakan setiap lembaga tersebut
berdasarkan tugasnya. Setelah itu peserta didik diminta
mendiskusikan kesimpulan kelompoknya dengan peserta
didik/kelompok lainnya.

c. Langkah pembelajaran dalam model Project Based-Learning


adalah sebagai berikut;
1) Menyiapkan pertanyaan atau penugasan proyek.
Pertanyaan harus dapat mendorong peserta didik dalam
melakukan suatu aktivitas/proyek, misalnya yang
berkaitan dengan konsep dalam KD-KI 4 disesuaikan
dengan realitas dunia nyata.

@Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah 60


Materi Pelatihan Kurikulum 2013 SMALB Tahun 2016

2) Mendesain perencanaan proyek.


Perencanaan dilakukan secara kolaboratif antar peserta
didik, dan peserta didik dengan guru. Dengan demikian
peserta didik diharapkan akan merasa memiliki atas
proyek tersebut. Perencanaan berisi tentang kegiatan, alat,
dan bahan yang berguna untuk penyelesaian proyek
3) Menyusun jadwal sebagai langkah nyata dari sebuah
proyek.
Peserta didik menyusun jadwal aktivitas dalam
menyelesaikan proyek. Aktivitas pada tahap ini antara lain:
(1) membuat timeline untuk menyelesaikan proyek, (2)
membuat deadline penyelesaian proyek, (3) membawa
peserta didik agar merencanakan cara yang baru, (4)
membimbing peserta didik ketika mereka membuat cara
yang tidak berhubungan dengan proyek, dan (5) meminta
peserta didik untuk membuat penjelasan (alasan) tentang
pemilihan suatu cara.
4) Memonitor kegiatan dan perkembangan proyek.
Kegiatan monitoring perkembangan proyek merupakan
kegiatan guru dan peserta didik. Guru bertanggungjawab
untuk melakukan monitor terhadap aktivitas peserta didik
selama menyelesaikan proyek. Guru berperan menjadi
mentor bagi aktivitas peserta didik. Agar mempermudah
proses monitoring, dibuat sebuah rubrik yang dapat
merekam keseluruhan aktivitas yang penting.
Peserta didik melakukan pengecekan atas kerja mereka
sendiri, sesuai dengan tahap perkembangan proyeknya,
sehingga memungkinkan mereka untuk terus melakukan
perbaikan dan akhirnya diperoleh suatu proyak yang
sudah sesuai dengan kriteria penugasan.
5) Menguji hasil.
Pengujian hasil dapat dilakukan melalui presentasi atau
penyajian proyek. Pada kegaiatan ini, guru dapat

@Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah 61


Materi Pelatihan Kurikulum 2013 SMALB Tahun 2016

mengukur ketercapaian kompetensi peserta didiknya, dan


peserta didik dapat melihat dimana kekurangan dan/atau
kelebihan proyek yang mereka hasilkan berdasarkan
masukkan dari peserta didik/kelompok lain serta
masukkan dari guru.
6) Mengevaluasi kegiatan/pengalaman.
Pada akhir proses pembelajaran, peserta didik dan guru
melakukan refleksi terhadap aktivitas dan hasil proyek
yang sudah dilakukan. Proses refleksi dilakukan baik
secara individu maupun kelompok. Pada tahap ini peserta
didik diminta untuk mengungkapkan perasaan dan
pengalamannya selama menyelesaikan proyek. Guru dan
peserta didik mengembangkan diskusi dalam rangka
memperbaiki kinerja selama proses pembelajaran,
sehingga pada akhirnya ditemukan suatu temuan untuk
menjawab permasalahan yang diajukan pada tahap
pertama pembelajaran dan permasalahan lain yang serupa.

c. Langkah-langkah dalam modelinquiry based-learning terdiri


atas:
1) Mengamati berbagi fenomena alam yang akan memberikan
pengalaman belajar kepada peserta didik bagaimana
mengamati berbagai fakta atau fenomena.
2) Mengajukan pertanyaan tentang fenomena yang dihadapi
untuk melatih peserta didik mengeksplorasi fenomena
melalui berbagai sumber.
3) Mengajukan dugaan atau kemungkinan jawaban dapat
melatih peserta didik dalam mengasosiasi atau melakukan
penalaran terhadap kemungkinan jawaban dari pertanyaan
yang diajukan.
4) Mengumpulkan data yang terkait dengan dugaan atau
pertanyaan yang diajukan, sehingga peserta didik dapat

@Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah 62


Materi Pelatihan Kurikulum 2013 SMALB Tahun 2016

memprediksi dugaan yang paling tepat sebagai dasar


untuk merumuskan suatu kesimpulan.
5) Merumuskan kesimpulan-kesimpulan berdasarkan data
yang telah diolah atau dianalisis, sehingga peserta didik
dapat mempresentasikan atau menyajikan hasil
temuannya.

Silahkan bapak/ibu coba berikan contoh untuk tiap-tiap


langkah pembelajaran dengan model inquiry based-learning
di atas.

4. Pemilihan model pembelajaran yang tepat


Sesuai dengan karakteristik pembelajaran Kurikulum 2013,
maka sebuah model pembelajaran yang dikembangkan harus
dapat mendorong dan memotivasi peserta didik dalam
mengembangkan ide dan kreatifitasnya, sehingga pembelajaran
menjadi lebih interaktif, menyenangkan, dan inspiratif. Selain
itu model yang digunakan juga harus dapat mendorong peserta
didik untuk berpartisipasi aktif dalam diskusi maupun dalam
kegaiatan lain, dan dapat meningkatkan sifat percaya diri.
Cara menentukan sebuah model pembelajaran yang akan
dilaksanakan dalam kegiatan pembelajaran akan berbeda
untuk setiap mata pelajaran. Hal tersebut disesuaikan dengan
karakteristik materi pada masing-masing mata pelajaran.
Secara umum. Hal-hal yang dapat dipertimbangkan dalam
menentukan model pembelajaran yang akan digunakan hal-hal
sebagai berikut.
a. Kesesuaian model pembelajaran dengan karakteristik mata
pelajaran, sehingga ada kemungkinan mata pelajaran
tertentu tidak menggunakan model yang diuraikan di atas,
tetapi menggunakan model khusus untuk mata pelajaran
tersebut. Sebagai contoh untuk mata pelajaran bahasa
menggunakan pembelajaran berbasis teks.

@Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah 63


Materi Pelatihan Kurikulum 2013 SMALB Tahun 2016

b. Kesesuaian model pembelajaran dengan karakteristik KD-KI


2 yang dapat mengembangkan kompetensi sikap, dan
kesesuaian materi pembelajaran dengan tuntutan KD-KI 3
dan/atau KD-KI 4 untuk memgembangkan kompetensi
pengetahuan dan/atau keterampilan.
c. Kesesuaian model pembelajaran dengan tujuan
pembelajaran yang spesifik dalam mengembangkan potensi
dan kompetensi, misalnya untuk mengembangkan interaksi
sosial, atau mengolah informasi.
d. Penggunaan model pembelajaran disesuaikan dengan
pendekatan saintifik.

Contoh:
Dengan memperhatikan karakteristik pemilihan model di atas,
serta hasil analisis terhadap KI-KD, Pedoman Mata Pelajaran,
dan Silabus, maka untuk KD 3.1 dan 4.1 seperti diuraikan
sebelumnya, serta memperhatikan indikator sikap dari KI 2
yaitu disiplin, kerja sama, tanggung jawab, rasa ingin tahu dan
sikap kritis, maka pembelajaran akan disajikan dengan model
DiscoveryBased-Learning sebagai berikut.
1) Stimulation (memberi stimulus);
Guru menyajikan berbagai permasalahan berkaitan materi
hak dan kewajiban asasi manusia, sistem hukum peradilan
di Indonesia berupa gambar atau teks untuk diamati oleh
peserta didik secara berkelompok, baik melalui tayangan
ppt maupun lembar kerja.
2) Problem Statement (mengidentifikasi masalah)
Peserta didik mengidentifikasi unsur-unsur atau variabel-
variabel yang ada hak dan kewajiban asasi manusia, sistem
hukum peradilan di Indonesia dan membuat catatan
berdasarkan hasil temuan, serta membuat rumusan
penyelesaian masalah masalah berdasarkan data-data yang
ditemukan.

@Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah 64


Materi Pelatihan Kurikulum 2013 SMALB Tahun 2016

3) Data Collecting (mengumpulkan data);


Peserta didik mencari serta mengumpulkan data/informasi
yang berkaitan dengan permasalahan hak dan kewajiban
asasi manusia, sistem hukum peradilan di Indonesia baik
dari buku paket PPKn kelas XI, sumber lain yang relevan
atau intenet.
4) Data Processing (mengolah data);
Peserta didik melakukan diskusi bersama kelompok untuk
menyelesaikan masalah hak dan kewajiban asasi manusia,
sistem hukum peradilan di Indonesia dengan menggunakan
berbagai informasi yang telah dikumpulkan dan membuat
kesimpulan sementara hasil kesepakatan dari kelompoknya.
5) Verification (memverifikasi);
Peserta didik memverifikasi penyelesaian masalah hasil
diskusi kelompoknya,dan setelah kegiatan diskusi kelompok
selesai, perwakilan kelompok mempresentasikan hasil
diskusi kelompoknya untuk membandingkan hasil diskusi
antar kelompok. Arahkan proses pembelajaran ke bentuk
tanya jawab.
6) Generalization (menyimpulkan);
Peserta didik dengan bimbingan guru membuat kesimpulan
berkaitan dengan materi hak dan kewajiban asasi manusia,
sistem hukum peradilan di Indonesia berdasarkan hasil
rangkuman dari kesimpulan setiap kelompok setelah sesi
presentasi.

B. PENUGASAN
Peserta mengerjakan tugas dan menggunakan LK. 1.3

@Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah 65


Materi Pelatihan Kurikulum 2013 SMALB Tahun 2016

C. REFLEKSI
PESERTA
1. Menyampaikan keberhasilan berupa perubahan keterampilan
dalam menyusun langkah-langkah pembelajaran dengan
menggunakan model tertentu yang sesuai dengan tuntutan
Kurikulum 2013.
2. Menyampaikan kelemahan yang ditemukan dari aktivitas pada
Materi ini sehingga masih ada yang belum dipahami atau
membingungkan.
3. Menyampaikan tindak lanjut yang akan dilakukan untuk
memperbaiki langkah-langkah kegiatan pembelajaran yang
tertuang dalam RPP dan implementasinya dalam proses
pembelajaran.

INSTRUKTUR
1. Menyampaikan keberhasilan perserta sesuai pengamatan
selama kegiatan.
2. Menyampaikan hal-hal yang perlu diperbaiki dalam
menganalisis penerapan pembelajaran untuk meyusun rencana
pembelajaran dan implementasinya di kelas.

@Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah 66


Materi Pelatihan Kurikulum 2013 SMALB Tahun 2016

UNIT 4
ANALISIS PENILAIAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK
A. Uraian Singkat Materi
Analisis penilaian hasil belajar peserta didik pada bagian ini bertujuan
untuk memperbaiki kompetensi peserta didik dalam suatu pembelajaran
sehingga guru dapat menyusun program remedial atau pengayaan serta
perbaikan proses pembelajaran berikutnya. Penilaian dalam proses
pembelajaran meliputi penilaian sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
Penilaian dalam kurikulum 2013 mengacu kepada tujuan kurikulum.
Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi
sikap spiritual, (2) sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan.
Kompetensi tersebut dicapai melalui proses pembelajaran
intrakurikuler, kokurikuler, dan nonkurikuler/ekstrakurikuler

Kompetensi sikap spiritual yaitu “Menghayati dan mengamalkan ajaran


agama yang dianutnya”. Sedangkan Kompetensi Sikap Sosial yaitu
“Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab,
peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan
pro-aktif, dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas
berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam serta menempatkan diri sebagai cerminan
bangsa pada pergaulan dunia” merupakan kompetensi yang akan diraih
oleh peserta didik sebagai nurturant effect dari pembelajaran
pengetahuan dan keterampilan. Oleh karena itu penilaianya tidak
dikaitkan dengan KD mata pelajaran terkecuali untuk mata pelajaran
Pendidikan Agama dan Budi Pekerti dan PPKn.

Penilaian sikap sesungguhnya dimaksudkan untuk penumbuhan,


pengembangan, dan pembinaan kompetensi sikap yang dilakukan
sepanjang proses pembelajaran berlangsung, dan dapat digunakan
sebagai dasar pengembangan karakter peserta didik lebih lanjut. Oleh
sebab itu, penilaian sikap sesuangguhnya bukan memberikan justifikasi
pada posisi sikap anak, melainkan sebagai dasar untuk pembinaan agar

@Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah 67


Materi Pelatihan Kurikulum 2013 SMALB Tahun 2016

peserta didik memiliki sikap spiritual dan sosial sebagaimana yang


ditetapkan dalam kurikulum.

Perbaikan kurikulum 2013 menetapkan bahwa KI-1 dan KI-2 tidak


dijabarkan ke dalam KD, kecuali mata pelajaran Agama dan Budi
Pekerta dan PPKn. Oleh karena itu, guru mata pelajaran selain Agama
dan Budi Pekerta dan PPKn tidak memberikan penilaian sikap yang
dikaitkan dengan KD-KD mata pelajaran. Guru mata pelajaran tersebut
hanya memberikan penilaian umum tentang sikap sebagai masukan
untuk pelaporan nilai sikap yang akan dirumuskan oleh guru
kelas/wali kelas. Hal ini dipandang lebih sederhana dan memudahkan
dalam melakukan penilaian sikap oleh seluruh guru mata pelajaran.

Penilaian kompetensi pengetahuan dan keterampilan dilaksanakan


melalui berbagai cara sesuai dengan karakteristik KD yang dijabarkan
dalam indikator. Teknik penilaian pengetahuan dapat dilaksanakan
dengan salah satu cara dari berbagai cara (tes tulis, tes lisan dan
penugasan). Ini bukan berarti bahwa setiap KD pengetahuan harus
dinilai melalui tiga cara tersebut. Akan tetapi, guru dapat memilih cara
yang paling sesuai dengan karakteristik KD dan indikatornya. Demikian
juga dengan penilaian kompetensi keterampilan juga dapat dilakukan
dengan menggunakan salah satu dari berbagai cara, misalnya
menggunakan praktik/kinerja, proyek, porto folio, atau penugasan). Ini
juga bukan berarti bahwa satu KD keterampilan harus dinilai dengan
keseluruhan cara tersebut. Akan tetapi guru memilih cara atau teknik
yang paling tepat sesuai dengan karakteristik KD keterampilan dan
indikatornya.

Perbaikan juga dilakukan terhadap skala penilaian. Skala penilaian


yang semula menggunakan skala 1 – 4 diubah menjadi menjadi 0 – 100,
sesuai yang diatur pada Permendikbud No. 53 Tahun 2015 tentang
Penilaiah Hasil Belajar oleh Pendidik. Dalam Permendikbud tersebut
juga diatur tentang Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditetapkan
oleh satuan pendidikan, yang dalam peraturan sebelumnya KKM
tersebut ditetapkan secara nasional.

@Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah 68


Materi Pelatihan Kurikulum 2013 SMALB Tahun 2016

1. Penilaian Sikap, Pengetahuan, dan Keterampilan


a. Penilaian Sikap
Penilaian sikap dilakukan secara berkelanjutan dan
komprehensif oleh guru mata pelajaran, guru bimbingan
konseling, dan wali kelas dengan menggunakan observasi dan
informasi lain yang valid dan relevan dari berbagai sumber.
Informasi tersebut harus ditindaklanjuti oleh pendidik. Skema
penilaian sikap dapat dilihat pada Gambar 5 berikut.

Gambar 7. Skema Penilaian Sikap

Penilaian sikap dapat dilakukan melalui tahapan sebagai berikut.


1) Perencanaan penilaian sikap
Penilaian sikap dapat dilakukan melalui observasi,penilaian diri,
penilaian antar temandan jurnal kecuali untuk Pendidikan
Agama yang dilakukan guru. Observasi dalam penilaian sikap
peserta didik merupakan teknik yang dilakukan secara
berkesinambungan melalui pengamatan perilaku.
Asumsinyasetiap peserta didikpada dasarnya berperilaku baik
sehingga yang perlu dicatat hanya perilaku yang sangat baik
(positif) atau kurang baik (negatif) yang berkaitan dengan
indikator sikap spiritual dan sikap sosial. Catatan hal-hal positif
dan menonjol digunakan untuk menguatkan perilaku positif,

@Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah 69


Materi Pelatihan Kurikulum 2013 SMALB Tahun 2016

sedangkan perilaku negatif digunakan untuk pembinaan.Untuk


menentukan penilaian sikap, terlebih dahulu dirumuskan sikap
sikap yang akan dikembangkan sekolah.Sikap yang
dikembangkan sekolah harus mengacu pada Visi sekolah.
Langkah yang harus dilakukan, yaitu :
(1) Merumuskan nilai sikap yang dikembangkan sekolah dari
Visi sekolah . Misalnya “Menciptakan insan
berprestasi,berbudaya dan bertaqwa.” Sekolah
mengembangkan sikap jujur, bertanggung jawab, kompetitif,
disiplin, religius.
(2) Membuat format jurnal yang akan dilakukan pendidik untuk
melakukan penilaian sikap. Format jurnal sebaiknya
disepakati oleh seluruh guru mapel. Contoh format jurnal
dapat dilihat pada panduan penilaian hasil belajar untuk
SMA yang diterbitkan Direktorat PSMA tahun 2015.

2) Pelaksanaan penilaian sikap


Pelaksanaan penilaian sikap spiritual dilakukan setiap hari
selama pembelajaran satusemester.Penilaian dilakukan oleh wali
kelas, guru BK, dan guru mata pelajaran sertapeserta
didik.Penilaian sikap spiritual di dalam kelas dilakukan oleh guru
matapelajaran.Selama proses pembelajaran guru mengamati dan
mencatat perilaku peserta didik yang sangat baik atau kurang
baik dalam jurnal segera setelah perilaku tersebut teramati atau
menerima laporan tentang perilaku tersebut. Perilaku yang
diamati bisa berupa kedisiplinan, tanggungjawab, kejujuran,
kepedulian, responsif dan pro-aktif.Misalnya, saat diskusi
kelompok mau pun diskusi kelas guru mengamati beberapa
peserta didik terlihat sangat menonjol dalam keaktifan bertanya
dan atau memberi tanggapan maka guru dapat mencatat dalam
jurnal tentang sikap responsif dan pro-aktif mereka. Demikian
juga sebaliknya, seorang peserta didik dalam kelompok tidak aktif

@Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah 70


Materi Pelatihan Kurikulum 2013 SMALB Tahun 2016

malah mengerjakan yang lain, guru juga mencatat perilaku


peserta didik tersebut dalam jurnal.

Nama Satuan pendidikan : SMALB Negeri 5 Jakarta


Tahun pelajaran : 2016/2017
Kelas/Semester : XI/ Semester I
Mata Pelajaran : PPKn

POS
KEJADIAN/ BUTIR TINDAK
NO WAKTU NAMA /
PERILAKU SIKAP LANJUT
NEG
1 16 Mei Abraha  Tidak Disiplin - Dipanggil
2016 m mengikuti melalui tim
praktikum ketertiban,
 Memecahk untuk didata
an prisma dan diberikan
kaca pembinaan
oleh guru
mapel dan
dilaporkan
kepada wali
kelas

Tanggu + Diberikan
ng penghargaan
jawab, atas sikap
 Melaporka
n alat yang jujur jujur dengan
dipecahka pengurangan
poin
n
pelanggaran

Dst..

3) Pemanfaatan hasil penilaian sikap


Pengamatan sikap dilakukan guru secara berkala, kemudian
dibuat rekapitulasi untuk dideskripsikan dan dilaporkan kepada
wali kelas.
Pendidik melakukan pengamatan terhadap perilaku peserta didik
selama 1 semester. Laporan guru ditindak lanjuti oleh wali kelas
dan menjadi catatan wali kelas untuk memberikan deskripsi
penilaian sikap di rapor.

@Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah 71


Materi Pelatihan Kurikulum 2013 SMALB Tahun 2016

b. Penilaian Pengetahuan
Penilaian pengetahuan mengukur kemampuan kognitif dan
kecakapan berpikir tingkat rendah sampai tinggi peserta didik.
Penilaian pengetahuan dilakukan untuk mengetahui pencapaian
ketuntasan belajar, mengidentifikasi kelemahan dan kekuatan
penguasaan pengetahuan dalam proses pembelajaran. Oleh karena
itu, pemberian umpan balik kepada peserta didik oleh guru sangat
penting sehingga hasil penilaian dapat digunakan untuk perbaikan
mutu pembelajaran. Selanjutnya skema penilaian pengetahuan dapat
ditunjukkan pada Gambar 6 berikut.

Gambar 8. Skema Penilaian Pengetahuan

Berbagai teknik penilaian pengetahuan dapat digunakan sesuai


dengan karakteristik masing-masing KD. Teknik yang digunakan
adalah tes tertulis, tes lisan, dan penugasan.

1) Perencanaan penilaian pengetahuan


Penilaian kompetensi pengetahuan sudah direncanakan dalam
RPP. Karena penilaian kompetensi pengetahuan harus
dilaksanakan untuk setiap IPK. IPK tersebut dijabarkan dalam
indikator soal yang menggambarkan kemampuan berfikir
tingkat rendah (LOTS) dan kemampuan berfikir tingkat tinggi
(HOTS). Contoh perencanaan penilaian pengetahuan pada mata
pelajaran Matematika Umum untuk KD 3.1, yaitu:

@Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah 72


Materi Pelatihan Kurikulum 2013 SMALB Tahun 2016

No IPK DARI KI-3 INDIKATOR RENCANA PENILAIAN


SOAL TEHNIK WAKTU
PELAKSANAAN
1. 3.7.1Menjelaskan 3.7.1.1 Tes Lisan PH
konsep Melalui
segitiga siku- kegiatan
tanya jawab,
siku
pengamatan
gambar dan
Dst.. diskusi
kelompok,
peserta
didik dapat
menjelaskan
konsep
segitiga
siku-siku
3.7.6Menentukan Tes Tertulis PH
nilai 3.7.6
perbandinga Diberikan
n gambar
trigonometri segitiga
dari segitiga siku-siku
siku-siku yang kedua
sisinya
diketahui ,
peserta
didik dapat
menentukan
nilai
perbandinga
n
trigonometri
dari segitiga
siku-siku
tersebut

Guru merancang penilaian untuk setiap indikator yang


dikembangkan, sebagai contoh berikut.
Langkah yang harus dilakukan:
(1) Menyusun kisi kisi soal dapat menggunakan format kisi-
kisi
(2) Mengembangkan soal sesuai kisi kisi
(3) Membuat pedoman penskoran dan kuci jawaban
(4) Menganalisis soal secara kualitatif (menggunakan format
analisis kualitatif)

@Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah 73


Materi Pelatihan Kurikulum 2013 SMALB Tahun 2016

2) Pelaksanaan penilaian pengetahuan


Penilaian pengetahuan dilakukan untuk menilai proses dan
hasil belajarpeserta didik. Penilaian proses dilakukan dalam
bentuk penilaian harian melalui tes tertulis, tes lisan, maupun
penugasan. Cakupan penilaian harian meliputi seluruh
indikator dari satu kompetensi dasar atau lebih sedangkan
cakupan penugasan disesuaikan dengan karakteristik
kompetensi dasar.

3) Pemanfaatan hasil penilaian pengetahuan


Hasil penilaian selanjutnya dianalisis dan hasilnya digunakan
sebagai acuan dalam menyusun program remedial dan/atau
pengayaan serta perbaikan proses pembelajaran berikutnya.
a. Remedial
Pembelajaran remedial bertujuan agar peserta didik yang
mengalami kesulitan belajar dapat mencapai kompetensi
dasar yang ditetapkan.
Pembelajaran remedial dapat dilakukan melalui pembelajaran
ulang, pemberian bimbingan khusus, pemberian tugas, atau
pemanfaatan tutor sebaya.
Contoh penentuan program remedial.
Jika peserta didik dalam satu kelas yang mencapai
ketuntasan kurang dari 50% maka bentuk pembelajaran
remedialnya adalah pembelajaran ulang.
b. Pengayaan
Pengayaan pembelajaran dapat digunakan untuk mencapai
kompetensi dasar ataupun untuk pengembangan dari
kompetensi dasar yang sudah ditentukan.

c. Penilaian Keterampilan

Penilaian ketrampilan tidak terlepas dari penilaian pengetahuan dan


sikap. Dalam penilian ketrampilan harus mencakup ketrampilan

@Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah 74


Materi Pelatihan Kurikulum 2013 SMALB Tahun 2016

berfikir (abstrak) dan ketrampilan kongkrit untuk mata pelajaran


tertentu.
Penilaian ketrampilan dapat dilakukan dengan berbagai tehnik antara
lain penilaian praktek/kinerja, proyek, dan porto folio.
Skema penilaian keterampilan dapat dilihat pada Gambar 7.

Gambar 9. Skema Penilaian Keterampilan

Penilaian keterampilan dapat dilakukan dengan berbagai teknik


antara lain penilaian praktik/kinerja, proyek, dan portofolio. Teknik
penilaian lain dapat digunakan sesuai dengan karakteristik
kompetensi mata pelajaran yang akan diukur. Instrumen yang
digunakan dapat berupa daftar cek atau skala penilaian yang
dilengkapi rubrik.

1) Perencanaan penilaian keterampilan


Kegiatan yang dilakukan pada persiapan pelaksanaan penilaian
keterampilan adalah:
Mencermati kompetensi yang dituntut dalam KD dari KI-4 melalui
IPK yang dikembangkan seperti tabel berikut.

@Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah 75


Materi Pelatihan Kurikulum 2013 SMALB Tahun 2016

Tabel 7. Perencanaan Penilaian Ketrampilan


N IPK DARI KI-4 INDIKATOR SOAL RENCANA PENILAIAN
o TEHNI WAKTU
K PELAKSANAA
N
4.7.1 4.7.1.1 Disajikan Unjuk PH
Mengidenti permasalahan kerja/
fikasi kontekstual, praktik
masalah peserta didik
kontekstua dapat
l yang mengidentifikasi
berkaitan variabel-variabel
dengan yang ada pada
rasio permasalahan
trigonomet tersebut
ripada Dst…
segitiga
siku-siku 4.7.2.1Disajikan
permasalahan
konstekstual,
peserta didik
dapat
menyelesaikan
permasalahan PH
tersebut Unjuk
berdasarkan kerja/
variabel-variabel praktik
yang diketahui
Dst…
4.7.2
menyelesaika
n masalah
kontekstual
yang
berkaitan
dengan rasio
trigonometri
pada segitiga
siku-siku

Menyusun rubrik penilaian seperti contoh berikut.


Tabel 8. Contoh Rubrik Penilaian Keterampilan
NO ASPEK YANG DINILAI KRITERIA SKOR
1 Keterampilan  Penyelesaian sesuai (4)
menyelesaikan dengan algoritma
masalah dan hasilnya benar
 Penyelesaian sesuai (3)
algoritma dan

@Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah 76


Materi Pelatihan Kurikulum 2013 SMALB Tahun 2016

hasilnya salah
 Penyelesaian tidak (2)
sesuai algoritma
dan hasilnya benar
 Penyelesaian tidak (1)
sesuai algoritma
dan hasilnya salah
2 .dst ........................

2) Pelaksanaan penilaian keterampilan


Pelaksanaan penilaian keterampilan dilakukan untuk menilai
proses dan hasil belajarpeserta didik. Penilaian proses dilakukan
melalui penilaian praktik/kinerja selama proses pembelajaran.
Sedangkan penilaian hasil dilakukan melalui penilaian produk,
penilaianproyek, dan penilaian portofolio yang diberikan setelah
pembelajaran.
Kinerja peserta didik dalam kelompok dicermati guru dengan
menggunakan lembar pengamatan seperti contoh berikut.
Hari/Tanggal : 3 September 2015
KD : 4.1
Kegiatan : Unjuk Kerja/ Praktik
NO. KEGIATAN YANG DIAMATI YA TIDAK
1 Terlibat dalam kegiatan diskusi kelompok
2 Mengerjakan lembar kerja
3 Mengumpulkan hasil lembar kerja tepat
waktu
4 Mempresentasikan hasil diskusi kelompok
5 Menguasai materi yang dipresentasikan
Dst

3) Pemanfaatan hasil penilaian keterampilan


Setelah penilaian dilaksanakan, guru memberikan umpan balik
berupa komentar pada kinerja peserta didik. Hasil penilaian
kinerja tersebut selanjutnya dianalisis untuk mengetahui

@Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah 77


Materi Pelatihan Kurikulum 2013 SMALB Tahun 2016

ketercapaian kompetensi sehingga dapat menentukan rencana


remedial atau pengayaan.

B. PENUGASAN
Peserta mengerjakan tugas dengan melihat L.K.1.4

C. REFLEKSI
PESERTA
1. Menyampaikan keberhasilan berupa perubahan keterampilan
dalam analisis penilaian hasil belajar dan memamfaatkan hasil
analisis sesuai dengan tuntutan Kurikulum 2013.
2. Menyampaikan kelemahan yang ditemukan dari aktivitas pada
Materi ini sehingga masih ada yang belum dipahami atau
membingungkan.
3. Menyampaikan tindak lanjut yang akan dilakukan dalam
menganalisis hasil belajar peserta didik dan memanfaatkan
hasilnya dalam pelaksanaan remedial dan/atau pengayaan.

INSTRUKTUR
1. Menyampaikan keberhasilan perserta sesuai pengamatan selama
kegiatan.
2. Menyampaikan hal-hal yang perlu diperbaiki dalam menganalisis
hasil belajar peserta didik dan memanfaatkan hasilnya dalam
pelaksanaan remedial dan/atau pengayaan.

@Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah 78


Materi Pelatihan Kurikulum 2013 SMALB Tahun 2016

MATERI 2
PERANCANGAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

A. URAIAN SINGKAT MATERI

Rangkaian kegiatan yang dilaksanakan pada penugasan di Materi 1


dapat digambarkan dengan gambar 10 berikut

Gambar 10. Rangkaian kegiatan penyusunan RPP

Dengan memperhatikan bagan di atas, maka rangkaian kegiatan dari


analisis SKL sampai dengan penilaian,serta analisis terhadap Silabus
dan Inspirasi Pembelajaran dan Penilaian dijadikan sebagai bahan dan
acuan dalam menyusun RPP.
Berdasarkan pembahasan pada Materi 1 untuk menyusun RPP perlu
memperhatikan sistematika RPP berikut.

@Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah 79


Materi Pelatihan Kurikulum 2013 SMALB Tahun 2016

Sistematika RPP
a. Identitas
Sekolah : ( diisi nama sekolah )
Mata pelajaran :(diisi dengan mata pelajaran )
Kelas/Semester : ( diisi dengan kelas sesuai peminatan dan
semester yang berlangsung)
Tahun pelajaran : ( diisi dengan tahun pelajaran berjaalan)
Alokasi Waktu : diisi melalui anailisa estimasi waktu.
Penentuan alokasi waktu sebaiknya melalui analisis dari waktu
yang dibutuhkan untuk pencapaian tiap IPK.
Contoh mata pelajaran PPKn kelas XI pada materi Nilai-nilai
Hak azasi manusia sesuai pancasila dalam kehidupan
bernegara.
Tabel 8. Estimasi Waktu
NO KD IPK ESTIMASI
WAKTU
1.1 1.1.1 30 menit
1.
1.1.4 30 menit

2.1 2.2.1 30 menit


2.
2.2.3 30 menit

3.1 3.3.1 60 menit


3.
3.3.6 180 menit

4. 4.1 4.4.1 90 menit


4.4.4 90 menit
Jumlah 540 menit

Dengan demikian waktu yang dibutuhkan untuk pembelajaran


KD 1.1 KD 1.2 KD 1.3 dan KD 1.4 membutuhkan waktu
selama 540 menit. Untuk jumlah jam pelajaran yang
dibutuhkan (540 : 45 ) X 1 jp = 12 JP.

@Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah 80


Materi Pelatihan Kurikulum 2013 SMALB Tahun 2016

b. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi


KOMPETENSI DASAR DARI KI Indikator Pencapaian
1-4 Kompetensi
1.1 Menghayati nilai-nilai dalam Nilai-nilai Hak asasi manusia
harmonisasi hak dan sesuai dengan Pancasila dalam
kewajiban asasi manusia kehidupan berbangsa dan
sesuai dengan Pancasila bernegara
dalam kehidupan berbangsa
dan bernegara
2.1 Mengamalkan nilai-nilai
dalam harmonisasi hak dan
kewajiban asasi manusia
sesuai dengan Pancasila
dalam kehidupan berbangsa
dan bernegara
3.1 Menganalisis hak dan
kewajiban asasi manusia
sesuai nilai-nilai Pancasila
dalam kehidupan berbangsa
dan bernegara.
4.1 Melaksanakan hak dan
kewajiban asasi manusia
sesuai nilai-nilai Pancasila
dalam dinamika kehidupan
berbangsa dan bernegara.

c. Materi Pembelajaran
Cara menentukan materi pokok dan materi Pembelajaran lihat
di materi 1.
1. Nilai-nilai Hak asasi manusia sesuai dengan Pancasila
dalam kehidupan berbangsa dan bernegara
2. Sistem hukum dan peradilan di Indonesia sesuai dengan
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun
1945
3. Ancaman internal dan eksternal terhadap
ipoleksosbudhankam dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika
4. Faktor pedorong dan penghambat persatuan dan kesatuan
bangsa dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia

@Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah 81


Materi Pelatihan Kurikulum 2013 SMALB Tahun 2016

d. Kegiatan Pembelajaran
Pembelajaran merupakan suatu proses pengembangan potensi
dan pembangunan karakter setiap peserta didik sebagai hasil
dari sinergi antara pendidikan yang berlangsung di sekolah,
keluarga dan masyarakat. Peserta didik mengembangkan sikap,
pengetahuan, dan keterampilan serta menerapkannya dalam
berbagai situasi, di sekolah, keluarga, dan masyarakat. Proses
tersebut berlangsung melalui kegiatan tatap muka di kelas,
kegiatan terstruktur, dan kegiatan mandiri.
Kegiatan tatap muka merupakan kegiatan yang dipetakan
dalam pertemuan. Setiap pertemuan memuat kegiatan
pendahuluan, kegiatan inti dan kegiatan penutup.
a. Kegiatan yang dilakukan dalam kegiatan pendahuluan:
1. mengkondisikan suasana belajar yang menyenangkan;
2. mendiskusikan kompetensi yang sudah dipelajari dan
dikembangkan sebelumnya berkaitan dengan kompetensi
yang akan dipelajari dan dikembangkan;
3. menyampaikan kompetensi yang akan dicapai dan
manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari;
4. menyampaikan garis besar cakupan materi dan kegiatan
yang akan dilakukan; dan
5. menyampaikan lingkup dan teknik penilaian yang akan
digunakan.
b. Dalam kegiatan inti memuat hal hal yang berkaitan dengan
pendekatan dan metode/model yang dijabarkan dalam
Materi
1. Membaca teks dan mengamati gambar suatu peristiwa
yang mengandung Nilai-nilai Hak asasi manusia sesuai
dengan Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara
2. Dengan bimbingan guru mengajukan beberapa
pertanyaan yang terkait dengan materi tersebut

@Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah 82


Materi Pelatihan Kurikulum 2013 SMALB Tahun 2016

Mencari dan mengumpulkan informasi/data yang terkait


dengan pertanyaan yang diajukan berkenaan dengan
materi tentang “Nilai-nilai Hak asasi manusia sesuai
dengan Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara”

3. Mencari beberapa contoh konkrit suatu peristiwa yang


terjadi di sekitarnya yang berkenaan dengan Nilai-nilai
Hak asasi manusia sesuai dengan Pancasila dalam
kehidupan berbangsa dan bernegara
4. Menyusun dan menyajikan laporan tertulis hasil
pengamatannya di depan kelas terkait dengan materi
“Nilai-nilai Hak asasi manusia sesuai dengan Pancasila
dalam kehidupan berbangsa dan bernegara”
Mempraktekan perilaku saling menghormati dan
menghargai serta bekerja sama yang menggambarkan
Nilai-nilai Hak asasi manusia sesuai dengan Pancasila
dalam kehidupan berbangsa dan bernegara dalam
kehidupannya sehari-hari.

Yang harus diperhatikan adalah karakteristik dari setiap


model pembelajaran disesuaikan dengan Kompetensi
Dasar yang diusung dalam pembelajaran. Dalam kegiatan
inti harus nampak bahwa peserta didik menjadi pusat
pembelajaran, atau pelaku pembelajaran. Dalam kegiatan
inti harus nampak tahapan yang dilakukan peserta didik
dari model atau metode pembelajaran yang dilakukan.
c. Kegiatan penutup merupakan kegiatan yang dilakukan
diakhir pembelajaran.
Hal yang harus dilakukan pada kegiatan ini adalah
menemukan kesimpulan proses pembelajaran,melakukan
penilaian untuk mengetahui tingkat ketercapaian indikator
pembelajaran,melakukan refleksi kebermanfaatan
pembelajaran yang dirasakan oleh peserta didik, dan

@Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah 83


Materi Pelatihan Kurikulum 2013 SMALB Tahun 2016

melakukan tindak lanjut supaya materi ajar yang


disampaikan pada hari itu lebih dipahami oleh peserta
didik. Kegiatan penutup dalam pembelajaran PPKn
misalnya, Menyusun dan menyajikan laporan tertulis hasil
pengamatannya di depan kelas terkait dengan materi “Nilai-nilai
Hak asasi manusia sesuai dengan Pancasila dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara”
 Guru melakukan penilaian untuk mengetahui tingkat
ketercapaian indikator. Instrumen penilaian menjadi
lampiran RPP.
 Guru meminta beberapa peserta didik untuk
mengungkapkan manfaat mengetahui konsep
perbandingan trigonometri pada segitiga siku-siku.
 Guru memberikan tugas kepada peserta didik. Materi
tugas yang diberikan menjadi lampiran RPP.

e. Penilaian, Remedial dan Pengayaan


Penilaian dalam RPP mengukur ketercapaian indikator
pencapaian kompetensi. Penilaian untuk mengukur
ketercapaian indikator dapat dilakukan dengan beberapa
macam tehnik penilaian. Untuk lebih mudah dalam
melaksanakan penilaian, sebaiknya dari indikator pencapaian
kompetensi dijabarkan kedalam indikator soal.

Instrumen penilaian menjadi lampiran RPP.

Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini!


1. Apakah kewajiban itu?
2. Apakah yang dimaksud dengan hak?
3. Mengapa setiap anggota keluarga harus saling
melindungi?
4. Manakah yang harus dipenuhi lebih dulu?
5. Bagaimana jika hak dan kewajiban tidak seimbang?

@Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah 84


Materi Pelatihan Kurikulum 2013 SMALB Tahun 2016

1. Penilaian Diri
Isilah kolom berikut sesuai dengan pilihanmu! Pergunakan
tanda centang (√) pada pilihan yang sesuai. Lakukan dengan jujur!
Tabel 1.1 Instrumen Penilaian Diri Bab I
N 3 4 5
Pernyataan 1 2
o.
1 Pelajar
. bersyukur memiliki
Pancasila yang melindungi
hak-hak asasi warganegara.
2 Pelajar memiliki
. perilaku menghormati hak-
hak teman.
3 Pelajar bersikap
. ramah dengan semua teman
yang berbeda-beda.
4 Pelajar saat
. bertindak mencerminkan
sikap yang santun dan
lemah lembut.
5 Pelajar
. memenuhi kewajiban untuk
kepentingan bersama.
Jumlah Skor:

Keterangan:
a. Skor 1, jika tidak pernah melakukan.
b. Skor 2, jika pernah melakukan.
c. Skor 3, jika beberapa kali melakukan.
d. Skor 4, jika sering melakukan.
e. Skor 5, jika sangat sering melakukan.

f. Media/alat dan Sumber belajar


Media pembelajaran merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
proses pembelajaran untuk mencapai kompetensi yang menjadi
tuntutan dalam pembelajaran. Media pembelajaran sebagai sarana
bagi guru dalam melaksanakan pembelajaran di kelas. Media
pembelajaran akan mempengaruhi iklim belajar, kondisi dan
lingkungan belajar yang ditata dan dikelola oleh guru. Dalam memilih
media pembelajaran harus mempertimbangkan prinsip psikologi

@Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah 85


Materi Pelatihan Kurikulum 2013 SMALB Tahun 2016

peserta didik, antara lain motivasi, perbedaan individu. Emosi,


partisipasi umpan balik, penguatan dan penerapan. Penggunaan
media pembelajaran dapat mengatasi keterbatasan indera, ruang dan
waktu. Misalnya dalam pelajaran PPKn untuk Mencari beberapa
contoh konkrit suatu peristiwa yang terjadi di sekitarnya yang
berkenaan dengan Nilai-nilai Hak asasi manusia sesuai dengan
Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara
Alat pembelajaran adalah setiap peralatan yang dapat menunjang
efektifitas dan efisiensi pembelajaran dan dapat mempengaruhi
tingkah laku peserta didik. gambar peristiwa yang terjadi di
sekitarnya yang berkenaan dengan Nilai-nilai Hak asasi manusia
sesuai dengan Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara,
Sumber belajar adalah semua sumber yang dapat digunakan oleh
peserta didik dalam belajar, baik secara terpisah maupun secara
terkombinasi sehingga mempermudah peserta didik untuk mencapai
kompetensi tertentu. Sumber belajar dapat berupa buku, data, orang,
lingkungan, alam dan sebagainya. Penulisan sumber belajar di RPP
harus jelas dan pasti.

@Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah 86


Materi Pelatihan Kurikulum 2013 SMALB Tahun 2016

Berikut adalah contoh format RPP.


RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN(RPP)

Sekolah:
Mata pelajaran:
Kelas/Semester:
Alokasi Waktu:

A. Kompetensi Inti (KI)


[disajikan Deskripsi Rumusan KI-1 dan KI-2 seperti yang
dinyatakan dalam silabus]
KI3:
KI4:

B.Kompetensi Dasar dan Indikator


Kompetensi Dasar Indikator
KD pada KI 1
KD pada KI 2
KD pada KI 3 …
KD pada KI4 …

C.Materi Pembelajaran
[disajikan materi pokok saja, rincian materi setiap
pertemuan dinyatakan dalam Lampiran]

D. Kegiatan Pembelajaran
1. Pertemuan Pertama: (...JP)
Indikator: …
[indikator yang dirujuk untuk pembelajaran pertemuan
pertama]
a.Kegiatan Pendahuluan
b.Kegiatan Inti
[disajikan garis besar alur berpikir pembelajaran secara
lengkap, materi rinci pembelajaran dimuat pada
Lampiran Materi Pembelajaran Pertemuan 1]
c.Kegiatan Penutup

@Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah 87


Materi Pelatihan Kurikulum 2013 SMALB Tahun 2016

2. Pertemuan Kedua: (...JP)


Indikator: …
[indikator yang dirujuk untuk pembelajaran
pertemuan kedua]
a.Kegiatan Pendahuluan
b.Kegiatan Inti
[disajikan garis besar alur berpikir pembelajaran secara
lengkap, materi rinci pembelajaran dimuat pada
Lampiran Materi Pembelajaran Pertemuan 2]
c.Kegiatan Penutup
3. Pertemuan seterusnya.
E.Teknik penilaian
[disajikan nama Teknik Penilaian, instrumen lengkap
Penilaiansetiap pertemuan dimuat dalam Lampiran
Instrumen Penilaian Pertemuan 1, Lampiran Instrumen
Penilaian Pertemuan 2, dan seterusnya tergantung pada
banyak pertemuan]
F. Media/alat, Bahan, dan Sumber Belajar
1. Media/alat
2. Bahan
3. Sumber Belajar

Lampiran-lampiran:
1. Materi Pembelajaran Pertemuan 1
2. Instrumen Penilaian Pertemuan 1
3. Materi Pembelajaran Pertemuan 2
4. Instrumen Penilaian Pertemuan 2
dan seterusnya tergantung banyak pertemuan.

l. Telaah RPP
Telaah RPP merupakan kegiatan yang dilakukan untuk
mengetahui tingkat keterbacaan dan tingkat keseuaian RPP yang
disusun guru dengan Standar yang ditetapkan. Dalam hal ini
adalah kesesuain RPP yang disusun dengan Standar Proses (

@Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah 88


Materi Pelatihan Kurikulum 2013 SMALB Tahun 2016

Permendikbud No 65 Tahun 2013 ) dan Permendikbud No 103


tahun 2014 tentang pembelajaran di Pendidikan Dasar dan
Pendidikan Menengah. Format telaah RPP terlampir

B. FOKUS MATERI
Materi ini difokuskan pada teknis penyusunan Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran dari mata pelajaran PPKn yang akan digunakan guru
dalam melaksanakan proses pembelajaran di kelas. Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran yang disusun mengacu pada ketentuan
ketentuan yang berlaku pada implementasi kurikulum 2013.

C. PENUGASAN
Peserta mengerjakan tugas dan menggunakan LK 2

D. REFLEKSI
PESERTA
1. Keberhasilan peserta pelatihan dalam memahami substansi dari
setiap komponen yang ada dalam RPP
2. Meningkatkan kesadaran peserta pelatihan, bahwa RPP
merupakan hal yang mutlak dan wajib disusun guru sebelum
melaksanakan pembelajaran di kelas
3. Menyampaikan kelemahan yang ada pada guru dalam menyusun
RPP
4. Menyampaikan tindak lanjut yang harus dilakukan peserta
pelatihan dalam perancangan RPP

INSTRUKTUR
1. Menyampaikan keberhasilan peserta sesuai pengamatan selama
kegiatan.
2. Menyampaikan hal-hal yang perlu diperbaiki dalam menyusun
dan menelaah RPP

@Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah 89


Materi Pelatihan Kurikulum 2013 SMALB Tahun 2016

MATERI 3
PRAKTIK PEMBELAJARAN DAN PENILAIAN

A. URAIAN SINGKAT MATERI


Pada Materi 3 ini akan dibahas praktik pelaksanaan pembelajaran
sesuai hasil Materi 1 dan Materi 2.
I. Praktik Pembelajaran
Pelaksanaan pembelajaran merupakan implementasi dari rencana
pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang diorganisasikan menjadi
kegiatan pendahuluan, inti dan penutup seperti yang dijelaskan pada
Materi 1 unit 3. Keseluruhan proses pembelajaran tersebut harus
menggambarkan pengalaman peserta didik dalam mencapai
kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan melalui kegiatan
pembelajaran yang interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang,
kontekstual, dan kolaboratif . Praktik Pembelajaran dilakukan dengan
Micro Teaching atau Peer Teaching dengan langkah sebagai berikut.
1. Langkah pelaksanaan praktik pembelajaran dengan Micro Teaching.
a. Peserta pelatihan dibagi menjadi kelompok yang terdiri dari 4
orang
b. Masing-masing kelompok mendiskusikan satu RPP yang sudah
divalidasi pada Materi 2 untuk dipraktikkan dan disesuaikan
dengan waktu penyajian.
c. Menunjuk satu anggota kelompok untuk melaksanakan praktik
sedangkan yang lain mengamati jalannya pembelajaran dengan
menggunakan instrumen pengamatan proses pembelajaran
(lampiran ....)
d. Menyiapkan semua perangkat pembelajaran yang diperlukan
untuk Micro Teaching
e. Menyiapkan peserta didik
f. Melaksanakan Micro Teaching dengan durasi waktu maksimal
20 menit.

@Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah 90


Materi Pelatihan Kurikulum 2013 SMALB Tahun 2016

2. Langkah pelaksanaan praktik pembelajaran dengan Peer Teaching


a. Peserta pelatihan dibagi menjadi kelompok yang terdiri dari 4
orang
b. Masing-masing kelompok mendiskusikan satu RPP yang sudah
divalidasi pada Materi 2 untuk dipraktikkan dan disesuaikan
dengan waktu penyajian
c. Menunjuk satu anggota kelompok untuk melaksanakan praktik
pembelajaran sedangkan anggota kelompok yang lain
mengamati jalannya peer teaching dengan menggunakan
instrumen pengamatan proses (Lampiran ...)
d. Menyiapkan semua perangkat pembelajaran yang diperlukan
untuk Micro Teaching
e. Mengkondisikan peserta pelatihan yang bukan anggota
kelompok penyaji sebagai peserta didik
f. Melaksanakan Peer Teaching dengan durasi waktu maksimal 20
menit

II. Praktik Pelaksanaan Penilaian


Sebagaimana dibahas pada Materi 1 unit 4, pelaksanaan penilaian
diawali dengan perencanaan berupa instrumen penilaian untuk ketiga
aspek kompetensi yang akan dilaksanakan berikut.
1. Penilaian Sikap Spritual dan Sosial
Untuk melaksanakan praktik penilaian sikap, Bapak/Ibu mata
pelajaran cukup menyiapkan jurnal harian yang sudah dirancang di
Materi 2. Perlu diingat bahwa penilaian sikap dilakukan secara
berkelanjutan sehingga umpan balik kepada peserta didik diberikan
sesegera mungkin.

2. Penilaian Pengetahuan
Praktik pelaksanaan penilaian pengetahuan dilakukan sesuai
dengan yang dirancang pada RPP di Materi 2.

@Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah 91


Materi Pelatihan Kurikulum 2013 SMALB Tahun 2016

3. Penilaian Keterampilan
Sebagaimana praktik penilaian sikap dan pengetahuan, praktik
pelaksanaan penilaian keterampilan juga dilakukan sesuai dengan
yang dirancang pada RPP di Materi 2.

B. FOKUS MATERI
Fokus Materi ini adalah mempraktikkan pembelajaran dan penilaian
mata pelajaran Matematika Umum oleh guru sesuai dengan
karakteristik prinsip pembelajaran dan panduan pelaksanaan penilaian
Kurikulum 2013. Praktik pembelajaran dan penilaian dilaksanakan
melaluimicro teaching.

C. REVIEW VIDEO PEMBELAJARAN (SESUAI MATA PELAJARAN)


Sebelum melaksanakan praktik pembelajaran dan penilaian, lakukan
review terhadap video mata pelajaran PPKn untuk mengidentifikasi:
1. Kesesuaian dengan karakteristik dan prinsip pembelajaran
2. Model Pembelajaran
3. Panduan pelaksanaan Penilaian
Kemudian membahasnya dalam kelompok.

D. PENUGASAN
Peserta mengerjakan tugas dan menggunakan LK 3

E. REFLEKSI
PESERTA
1. Menyampaikan keberhasilan berupa perubahan mind set dalam
pembelajaran dan penilaian yang diperoleh selama aktivitas pada
Materi ini.
2. Menyampaikan kelemahan yang ditemukan dari aktivitas pada
Materi ini sehingga masih ada yang belum dipahami atau
membingungkan.
3. Menyampaikan tindak lanjut yang akan dilakukan untuk
meningkatkan praktik pembelajaran dan penilaian.

@Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah 92


Materi Pelatihan Kurikulum 2013 SMALB Tahun 2016

INSTRUKTUR
1. Menyampaikan keberhasilan perserta sesuai pengamatan selama
proses praktik pengolahan dan pelaporan hasil belajar.
2. Menyampaikan hal-hal yang perlu diperbaiki dalam praktik
pembelajaran.

@Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah 93


Materi Pelatihan Kurikulum 2013 SMALB Tahun 2016

MATERI 4
PRAKTIK PENGOLAHAN DAN
PELAPORAN HASIL BELAJAR

A. URAIAN SINGKAT MATERI

I. Pengolahan Hasil Penilaian


Kegiatan akhir setelah melakukan penilaian adalah melakukan
pengolahan penilaian dan melakukan pelaporan hasil belajar.
Tujuan pengolahan penilaian hasil belajar baik sikap, pengetahuan,
maupun keterampilan yang dilakukan dengan berbagai teknik
penilaian sesuai dengan karakteristik mata pelajaran adalah untuk
mengetahui kompetensi akhir hasil belajar pada setiap mata
pelajaran dalam kurun waktu satu semester.

Berikut penjelasan cara mengolah data nilai hasil belajar baik


sikap, pengetahuan dan keterampilan.
1. Nilai Sikap Spiritual dan Sikap Sosial
Berikut disajikan langkah-langkah untuk melakukan
rekapitulasi dan membuat deskripsi pencapaian sikap selama
satu semester .
a. Guru mengelompokkan atau menandai catatan-catatan
sikap peserta didik yang memperlihatkan perilaku sangat
baik (SB) dan atau perilaku perlu bimbingan (PB) yang
dituliskan dalam jurnal baik sikap spiritual maupun sikap
sosial.
b. Guru membuat rekapitulasi sikap dalam jangka waktu satu
semester.
c. Guru membuat rumusan deskripsi singkat sikap spiritual
dan sikap sosial berdasarkan catatan-catatan jurnal untuk
setiap peserta didik.
d. Wali kelas mengumpulkan deskripsi singkat sikap dari guru
mata pelajaran dan guru BK. Kemudian, dengan
memperhatikan deskripsi singkat sikap spiritual dan sosial,

@Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah 94


Materi Pelatihan Kurikulum 2013 SMALB Tahun 2016

wali kelas menyimpulkan rumusan deskripsi pencapaian


sikap spiritual dan sosial setiap peserta didik.
e. Kesimpulan sikap spiritual dari guru Pendidikan Agama dan
Budi Pekerti menjadi acuan utama dan didukung oleh
kesimpulan sikap spiritual dari guru mata pelajaran lain dan
guru BK dengan deskripsi menggunakan kalimat
mencerminkan perilaku sikap spiritual yang menonjol positif
dan sikap yang perlu bimbingan. Selanjutnya, kesimpulan
sikap sosial dari guru PPKn menjadi acuan utama dan
didukung oleh kesimpulan sikap sosial dari guru mata
pelajaran lain, guru BK dengan deskripsi menggunakan
kalimat mencerminkan perilaku sikap sosial yang menonjol
positif dan sikap yang perlu bimbingan
Berikut merupakan gambar alur pelaksanaan penilaian sikap

Guru MP:
Merangkum
catatan selama 1
semester setiap
peserta didik
Melalui
observasiguru Guru BK: Sikap
Merangkum Dikumpul- Spiiritual Deskripsi
mapel, BK dan Wali kan ke Sikap Spiritual
Kelas mencatat catatan selama 1
semester setiap Walikelas & Sikap Sosial
sikap yang
peserta didik Sikap (RAPOR)
menonjol.
Sosial
Wali Kls:
Merangkum
catatan selama 1
semestersetiap
peserta didik

Selama 1 Semester

Gambar 11. Alur Pelaksanaan Penilaian Sikap

Berikut disajikan contoh rekap jurnal pencapaian kompetensi


sikap spiritual dan deskripsi dalam rapor.

@Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah 95


Materi Pelatihan Kurikulum 2013 SMALB Tahun 2016

Tabel 9. Contoh Rekap Jurnal Pecapaian Kompetensi Sikap Spiritual

No Nama Ketaatan Berperilak Berdoa Tolerans Deskripsi dalam


Beribadah u i Rapor
Syukur Beraga
ma
SB PB SB PB SB PB SB PB
1 Deni √ √ √ √ Deni sangat baik
dalam ketaatan
beribadah,
berperilaku
syukur, berdoa,
dan toleransi
bergama
2 Hamk √ √ √ √ Dengan
a bimbingan dan
pendampingan
yang lebih,
Hamka akan
mampu
meningkatkan
sikap dalam
ketaatan
beribadah,
berperilaku
syukur, berdoa,
dan toleransi
Bergama
3 Yenny Yenny
memperlihatkan
sikap yang baik
dalam ketaatan
beribadah,
berperilaku
syukur, berdoa,
dan toleransi
beragama1)
4 Vipti √ √ Diana sangat
baik dalam
ketaatan beridah
dan dengan
bimbingan dan
pendampingan
yang lebih, Vipti
akan mampu
meningkatkan
sikap toleransi
beragama
*) Karena tidak ada catatan dalam jurnal guru mata pelajaran lain
maka yang menjadi nilai sikap untuk Yenny diambil hanya dari
guru Pendidikan Agama dan Budi Pekerti.

@Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah 96


Materi Pelatihan Kurikulum 2013 SMALB Tahun 2016

Tabel 10. Contoh Rekap Jurnal Pecapaian Kompetensi Sikap Sosial

No Nama Tanggung Kerjasama Peduli Pro-aktif Deskripsi


jawab dalam Rapor

SB PB SB PB SB PB SB PB

1 Angga √ √ √ √

2 Aldi √ √ √ √

3 Ridho

4 Sandi √ √

2. Penilaian Pengetahuan
Nilai kompetensi pengetahuan diperoleh dari hasil penilaian
harian selama satu semester untuk mengetahui pencapaian
kompetensi pada setiap KD pada KI-3. Hasil penilaian
pengetahuan yang dilakukan oleh guru dengan berbagai teknik
penilaian dalam satu semester direkap dan didokumentasikan
pada tabel pengolahan nilai sesuai dengan KD yang dinilai. Jika
dalam satu KD dilakukan penilaian lebih dari satu kali maka
nilai akhir KD tersebut merupakan nilai rerata. Nilai akhir
pencapaian pengetahuan matapelajaran tersebut diperoleh
dengan cara merata-ratakan hasil pencapaian kompetensi
setiap KD selama satu semester.Nilai akhir pengetahuan selama
satu semester pada rapor mempertimbangkan penilaian hasil
belajar oleh guru dalam bentuk penilaian harian dan penilaian
oleh satuan guruan dalam bentuk penilaian akhir. Nilai akhir
tersebut ditulis dalam bentuk angka pada skala 0 – 100 dan
predikat (D-A) sertadilengkapi dengan deskripsi singkat
kompetensi yang menonjol berdasarkan pencapaian KD selama
satu semester.

@Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah 97


Materi Pelatihan Kurikulum 2013 SMALB Tahun 2016

Berikut tabel contoh rancangan penilaian pengetahuan pada


mata pelajaran PPKn kelas XI semester I.
Tabel 11. Contoh Rancangan Penilaian Pengetahuan
Penilaian ke Penilaia Keteranga
No. KD
n Akhir n
1 2 3 4 ...

1 3.1 PH1 PH2 PA

2 3.2 PH3 PH4 PA

3 3.3 PH5 PH6 PH7 PA

4 3.4 PH8 PA

5 3.5 PH9 PA

... ...

Keterangan:
PH: Penilaian Harian; PA: Penilan Akhir

Berikut contoh tabel pengolahan penilaian pengetahuan pada


mata pelajaran PPKn kelas XI semester I.
Tabel 12. Contoh Pengolahan Nilai Pengetahuan
Penilai-
an Rerata
Hasil Penilaian Harian Akhir (Pembulata
No. Nama KD Semes- n)
ter

1 2 3 4 …

1 Ani 3.1 75 68 70 71

3.2 60 66 70 65

3.3 86 80 90 80 84

3.4 80 95 88

3.5 84 84 84

Nilai Rapor 78

Keterangan:
1. Penilaian harian dilakukan oleh pendidik dengan cakupan
meliputi seluruh indikator dari satu kompetensi dasar
2. Penilaian akhir semester merupakan kegiatan yang dilakukan
oleh satuan pendidikan untuk mengukur pencapaian

@Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah 98


Materi Pelatihan Kurikulum 2013 SMALB Tahun 2016

kompetensi peserta didik pada akhir semester. Cakupan


penilaian meliputi seluruh indikator yang merepresentasikan
semua KD pada semester tersebut
3. KD 3.1 dilakukan tagihan penilaian sebanyak 3 kali yang
terdiri atas PH dua kali dan PAS satu kali, maka nilai
75  68  70
pengetahuan pada KD 3.1   71
3
71  65  84  88  84
4. Nilai akhir rapor   78
5
5. Deskripsi berisi kompetensi yang sangat baik dikuasai oleh
peserta didik dan/atau kompetensi yang masih perlu
ditingkatkan. Pada nilai diatas yang dikuasai peserta didik
adalah KD 3.4 dan yang perlu ditingkatkan pada KD 3.2.
Contoh deskripsi: “Memiliki kemampuan mendeskripsikan hak
dan kewajiban asasi manusia sesuai pancasila dalam
kehidupan berbangsa dan bernegara”

3. Penilaian Keterampilan
Nilai keterampilan diperoleh dari hasil penilaian unjuk
kerja/kinerja/praktik, proyek, produk, portofolio, dan bentuk
lain sesuai karakteristik KD mata pelajaran. Hasil penilaian pada
setiap KD pada KI-4 adalah nilai optimal jika penilaian dilakukan
dengan teknik yang sama dan objek KD yang sama. Penilaian KD
yang sama yang dilakukan dengan proyek dan produk atau
praktik dan produk, maka hasil akhir penilaian KD tersebut
dirata-ratakan. Untuk memperoleh nilai akhir keterampilan pada
setiap mata pelajaran adalah rerata dari semua nilai KD pada KI-
4 dalam satu semester. Selanjutnya, penulisan capaian
keterampilan pada rapor menggunakan angka pada skala 0 – 100
dan predikat (D – A) serta dilengkapi dengan deskripsi singkat
capaian kompetensi.
Berikut cara pengolahan nilai keterampilan mata pelajaran PPKn
kelas XI pada KD 4.1, KD 4.2, KD 4.3, KD 4.4, dan KD 4.5.

@Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah 99


Materi Pelatihan Kurikulum 2013 SMALB Tahun 2016

Tabel 13. Contoh Pengolahan Nilai Keterampilan


KD Praktik Produk Proyek Nilai Akhir
Portofolio (Pembulatan)
4.1 87 87
4.2 66 75 75
4.3 92 92
4.4 75 82 79
4.5 70 85 80 83
Rerata 83

Keterangan:
1. Pada KD 4.1, 4.2, dan 4.3 Nilai Akhir diperoleh berdasarkan
nilai optimum, untuk 4.4 diperoleh berdasarkan rata-rata
karena menggunakan proyek dan produk, sedangkan KD 4.5
diperoleh berdasarkan nilai optimum untuk penilaian praktik
dan nilai rata-rata dari praktik dan proyek.
2. Nilai akhir semester didapat dengan cara merata-ratakan nilai
akhir pada setiap KD.
87  75  92  79  83
3. Nilai Rapor   83,2  83 (pembulatan).
5
4. Nilai rapor keterampilan dilengkapi deskripsi singkat
kompetensi yang menonjol berdasarkan pencapaian KD pada
KI-4 selama satu semester.
Nilai keterampilan di atas yang paling optimum ada di KD
4.3, sehingga deskripsi nilai keterampilan adalah:
“Melaksanakan hak dan kewajiban di lingkungan sekolah”.

II. Pelaporan Hasil Belajar

Hasil penilaian oleh guru meliputi pencapaian kompetensi peserta


didik pada sikap spiritual, sikap sosial, pengetahuan, dan
keterampilan yang dilakukan secara terpisah karena karakternya
berbeda. Laporan hasil penilaian sikap berupa deskripsi yang
menggambarkan sikap yang menonjol dalam satu semester.

Berikut contoh kesimpulan hasil deskripsi sikap spiritual oleh wali


kelas.

@Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah 100


Materi Pelatihan Kurikulum 2013 SMALB Tahun 2016

Angga:
Selalu bersyukur dan berdoa sebelum melakukan kegiatan serta
memiliki toleran pada agama yang berbeda; ketaatan beribadah
mulai berkembang

Contoh kesimpulan hasil deskripsi sikap sosial oleh wali kelas.

Agus:
Memiliki sikap santun, disiplin, dan tanggung jawab yang baik,
responsif dalam pergaulan; sikap kepedulian mulai meningkat.

Selanjutnya, hasil penilaian pencapaian pengetahuan dan


keterampilan dilaporkan dalam bentuk bilangan bulat (skala 0 –
100) dan predikat (D – A) serta dilengkapi dengan deskripsi singkat
yang menggambarkan capaian kompetensi yang menonjol dalam
satu semester.
Predikat pada pengetahuan dan keterampilan dinyatakan dengan
angka bulat dengan skala 0-100,ditentukan berdasarkan interval
predikat yang disusun dan ditetapkan oleh satuan guruan.
Konsekuensi dari sistem Paket adalah kenaikan kelas. Berkaitan
hal tersebut diatas, maka setiap sekolah wajib memilki kriteria
kenaikan kelas yang mengacu kepada Panduan Penilaian yang
diterbitkan Ditjen Mandikdasen dan disesuaikan dengan
karakteristik sekolah. Salah satu syarat kenaikan kelas adalah
bahwa siswa tidak memiliki lebih dari 2 (dua) mata pelajaran yang
masing-masing nilai pengetahuan dan/atau keterampilan di
bawah KKM. Apabila ada mata pelajaran yang tidak mencapai
ketuntasan belajar pada semester ganjil dan/atau semester genap,
nilai akhir diambil dari rerata semester ganjil dan genap pada
mata pelajaran yang sama pada tahun pelajaran tersebut.

@Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah 101


Materi Pelatihan Kurikulum 2013 SMALB Tahun 2016

Berikut contoh ilustrasi penentuan kenaikan kelas berdasarkan


ketuntasan belajar untuk pengetahuan 60 dan ketuntasan belajar
untuk keterampilan 60.
Form Rapor: Form Pengolahan:
Semester 1 Semester 2 Rerata
No Mata Pelajaran KKM Penge Ketra Penge Ketra Keterangan
Penget Ketrap
t m t m
Kelompok A
Pendidikan Agama dan Budi
1
Pekerti
60 75 76 77 80

Pendidikan Pancasila dan


2
Kewarganegaraan
60 70 70 80 70

3 Bahasa Indonesia 60 57 58 57 65 57 62
Jumlah tidk tuntas = 2
4 Matematika 60 58 60 60 60 59
MP
5 Sejarah Indonesia 60 65 65 65 65 Maka siswa tsb
NAIK KELAS
6 Bahasa Inggris 60 70 70 70 70
Kelompok B
1 Seni Budaya 60 65 67 65 70

Pendidikan Jasmani, Olah


2
Raga, dan Kesehatan
60 58 60 62 60 60

3 Prakarya dan Kewirausahaan 60 70 65 70 70

Form Rapor: Form Pengolahan:


Semester 1 Semester 2 Rerata
KKM
No Mata Pelajaran Ketra Keterangan
Penget Penget Ketrap Penget Ketrap
p
Kelompok A
Pendidikan Agama dan Budi
1
Pekerti
60 65 70 70 70

Pendidikan Pancasila dan


2
Kewarganegaraan
60 65 65 70 70

3 Bahasa Indonesia 60 55 60 60 70 58
Jumlah tidk tuntas = 3
4 Matematika 60 60 70 56 63 58 MP
Maka siswa tsb
5 Sejarah Indonesia 60 70 70 72 75 TIDAK NAIK KELAS
6 Bahasa Inggris 60 65 68 70 70
Kelompok B
1 Seni Budaya 60 75 75 75 75
Pendidikan Jasmani, Olah
2
Raga, dan Kesehatan
60 60 60 60 58 59

3 Prakarya dan Kewirausahaan 60 75 75 75 75

@Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah 102


Materi Pelatihan Kurikulum 2013 SMALB Tahun 2016

B. FOKUS MATERI
Fokus Materi ini adalah mempraktikkan pengolahan dan pelaporan
hasil belajar mata pelajaran PPKn oleh guru sesuai dengan panduan
penilaian SMALB Kurikulum 2013. Praktik pengolahan dan
pelaporan dilaksanakan melaluikerja kelompok.

C. PENUGASAN
Peserta mengerjakan tugas dan menggunakan LK 3

D. REFLEKSI
Peserta
1. Menyampaikan keberhasilan berupa perubahan mind set yang
dalam pengolahan dan pelaporan hasil belajar yang diperoleh
selama aktivitas pada Materi ini.
2. Menyampaikan kelemahan yang ditemukan dari aktivitas pada
Materi ini sehingga masih ada yang belum dipahami atau
membingungkan.
3. Menyampaikan tindak lanjut yang akan dilakukan untuk
meningkatkan praktik pengolahan dan pelaporan hasil belajar

Instruktur
1. Menyampaikan keberhasilan perserta sesuai pengamatan selama
proses praktik pengolahan dan pelaporan hasil belajar
2. Menyampaikan hal-hal yang perlu diperbaiki dalam praktik
pengolahan dan pelaporan hasil belajar

@Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah 103

Anda mungkin juga menyukai