PENDAHULUAN
1.1 DESKRIPSI
Nama Modul : Budidaya Tanaman Hias 1
Ruang lingkup isi : 1. Mengenal berbagai produk tanaman hias
2. Memahami syarat-syarat tumbuh tanaman hias
3. Memahami cara-cara perawatan tanaman hias
4. Memahami cara-cara pemupukan
5. Tehnik perbanyakan tanaman hias secara
generatif
6. Tehnik perbanyakan tanaman hias secara
vegetatif
5. Berdasarkan penempatannya
a. Tanaman hias ruangan (Indoors)
Yaitu tanaman yang menyukai tempat teduh sampai setengah
teduh, Misalnya : Suplir (Adiantum Sp), Kuping gajah
(Anthurium chrystallinum), Sri Rejeki (Aglaonema Sp), Violces
(Saintpaulia Sp)
b. Tanaman hias luar ruangan (Outdoors)
Tanaman hias yang membutuhkan cahaya matahari penuh,
Misalnya : Mawar (Rosa Sp), Kembang Sepatu (Hibiscus Sp),
Krisan.
2.4 Soal-soal
1. Jelaskan pengertian dari tanaman hias !
2. Jelaskan 4 fungsi tanaman hias secara khusus !
3. Pengelompokkan tanaman hias berdasarkan kebutuhan cahaya
dibedakan menjadi 3, sebutkan dan berikan contohnya masing-
masing 3!
4. Pengelompokkan tanaman hias berdasarkan penempatannya
dibedakan menjadi 2, sebutkan dan berikan contohnya masing-
masing 5 !
Tujuan Pembelajaran
1. Mengidentifikasi faktor lingkungan yang diperlukan untuk
pertumbuhan dan perkembangan tanaman hias.
2. Menjelaskan masing-masing faktor lingkungan dalam mempengaruhi
proses pertumbuhan dan perkembangan tanaman hias.
3. Mengidentifikasi beberapa jenis media yang cocok untuk
pertumbuhan tanaman hias
Media Tanam
Media tanam dalam pot yang paling cocok untuk tanaman
hias adalah media tanam yang kandungan bahan organiknya cukup
tinggi. Media tanam yang banyak mengandung bahan organik dapat
bertahan lunak, porous, udara dapat mencapai akar, kelembaban
terjamin, hara cukup dan pertumbuhan tanaman tidak terganggu.
Media tanam yang paling bagus dan cocok bagi sebagian besar
tanaman hias tersusun dari bahan-bahan sbagai berikut :
Satu Bagian tanah biasa
Satu Bagian Pasir
Satu Bagian bahan organis yang berasal dari pupuk kandang,
kompos ataupun humus.
Setiap 4,5 kg media tersebut perlu ditambahkan kapur sebanyak satu
sendok makan untuk mengurangi keasaman dalam kompos. Disamping
itu kapur juga mengandung Ca yang berfungsi menguatkan dinding-
dinding sel tanaman.
Tanah yang berasal dari kebun kemungkinan mengandung penyakit,
jamur, serangga, dan berbagai biji gulma. Oleh karena itu tanah
harus disterilkan terlebih dahulu. Cara mensterilkan media tanam
adalah dapat dilakukan dengan disiram air mendidih, disemprot
dengan insektsida, fungisida atau disangrai. Setelah campuran media
tersusun dan selesai disterilkan, maka media tersebut sudah siap
untuk diisikan kedalam pot.
Cara pengisian pot dengan media tanam adalah sebagai berikut :
1. Dasar pot yang akan diisi media tanam harus berlubang agar air
yang ada dalam media sebagian dapat keluar melalui lubang
tersebut.
2. Pada dasar pot diisi pecahan batu bata atau genteng dari tanah
sebagai peresapan atau pengikat air
3. Kemudian media baru kita masukkan kedalam pot
Komposisi media dibedakan menjadi 2, yaitu jenis tanaman hias yang
menyukai media basah dan media kering :
1. Susunan media yang suka kering
Bagi tanaman hias yang suka kering perlu dipersiapkan media
tanam yang terdiri atas bahan-bahan sebagai berikut :
Satu bagian pasir
Satu bagian pupuk kandang atau kompos
Satu lapis pecahan batu bata
Beberapa jenis tanaman yang menyukai kondisi kering dan cahaya
terang adalah Cactus, Sukulen, Sanseviera dan Cryptanthus.
2. Susunan media yang suka basah
Untuk tanaman yang menyukai kondisi basah, perlu dipersiapkan
media tanam sebagai berikut :
Satu bagian tanah kebun
Satu bagian pupuk kandang atau kompos
Satu lapis pecahan batu-bata/genteng atau betu kerikil.
Tujuan Pembelajaran
1. Mengidentifikasi cara-cara perawatan tanaman hias
2. Mengidentifikasi unsur-unsur hara yang dibutuhkan tanaman
3. Mengidentifikasi kegunaan dan fungsi beberapa unsur hara
4. Mengidentifikasi aturan pemupukan dan cara pemupukan tanaman
hias
Penyiraman
Media tanam yang kekurangan air mengakibatkan
ketidakseimbangan antara persediaan air didalam tanah dan
penguapan oleh tanaman, dengan demikian, sel-sel tanaman
kehabisan air dan akhirnya tanaman layu. Untuk menghindarkan
peristiwa semacam itu, maka tanaman harus disiram secara rutin.
Akan tetapi tanaman yang kelebihan air justru dapat
membahayakan tanaman. Air yang kelebihan itu akan mengusir
udara keluar dari dalam tanah, sehingga akar membusuk dan
akhirnya tanaman mati.
Gejala tanaman yang kelebihan air adalah sebagai berikut :
Daun menguning pada bagian dasar daun
Pada kejadian yang lebih berat, daun gugur tanpa terjadi
perubahan warna
Keguguran yang mendadak biasanya disebabkan oleh kerusakan
akar atau pembusukan akar, Tanaman yang akarnya busuk tidak
dapat ditolong lagi, Sebaliknya tanaman yang kekeringan akibat
kekurangan air akan menimbulkan gejala sebagai berikut:
Kondisi awal tanaman merana yang diawali dari daun-daun
yang termuda
Daun-daun tua berubah warna menjadi kecoklatan
Jika terdapat gejala seperti itu tanaman harus segera disiram.
Untuk memudahkan perlakuan penyiraman, berikut ini
dikemukakan kelompok tanaman hias berdasar kebutuhan air :
a. Kelompok Tanaman yang suka air
Termasuk kelompok tanaman ini adalah Dieffenbachia,
Monstera, Calathea, Adiantum, Begonia, Peperomia, Dracaena
dan berbagai bangsa pakis.
b. Kelompok Tanaman yang menyukai air dalam jumlah sedang
Termasuk kelompok tanaman ini adalah Aglaonema,
Anthurium, Philodendron, Chamaedoria elegans, Rhapis
excelsa.
c. Kelompok Tanaman yang menyukai jumlah air yang terbatas
Cactus, Sukulen,Sanseiviera, Chryptanthus.
Penyiraman tanaman yang paling tepat adalah pada pagi hari
sebelum matahari memancarkan sinar terik atau sore hari
setelah matahari mulai meredup.
Pencahayaan
Intensitas cahaya masing-masing jenis tanaman adalah berlainan,
sehingga diperlukan perlakuan yang berbeda pula untuk masing-
masing jenis tanaman.
Tanda-tanda tanaman yang menderita akibat kekurangan cahaya
adalah sebagai berikut :
a. Ukuran daun lebih kecil dari ukuran daun normal
b. Pertumbuhan daun terhambat dan lemah
c. Batang tanaman memanjang dan langsing
d. Jarak antara daun yang satu dan yang lain lebih jauh karena
tanaman tumbuh merentang untuk mendapatkan cahaya
matahari lebih banyak.
e. Daun berwarna Pucat, kuning, layu dan berguguran
f. Daun dan batang tanaman cenderung tumbuh mengarah
kepada sumber cahaya. Hal ini mengakibatkan tajuk tanaman
tumbuh tidak merata.
Cara mengatasi tanaman yang kekurangan cahaya adalah sebagai
berikut:
1. Tanaman sering dibawa keluar ruangan agar memperoleh
cahaya yang cukup.
2. Sering memutar-mutar tanaman sehingga tajuk dapat tumbuh
dengan merata.
Pemupukan
Pemupukan dibutuhkan oleh tanaman untuk mensuplay unsur hara
yang sangat dibutuhkan untuk pertumbuhan dan perkembangan
tanaman.
Unsur hara yang diperlukan tanaman hias dan tanaman pada
umumnya dapat dikelompokkan menjadi dua golongan besar, yaitu
unsur makro dan mikro.
1. Unsur Hara Makro
Adalah unsur hara yang dibutuhkan tanaman dalam jumlah
besar, meliputi : N, P, K, Ca, Mg, S
2. Unsur Hara Mikro
Adalah unsur hara yang dibutuhkan tanaman dalam jumlah
kecil, meliputi : Mn, Cu, Zn, Fe
Kegunaan dan fungsi setiap unsur hara :
1. Unsur N
N berfungsi merangsang pertumbuhan vegetatif tanaman,
seperti cabang, daun dan ranting. Kekurangan unsur N
mengakibatkan tanaman menjadi kerdil, lemah dan warna
daun pucat. Sumber N terutama Urea, ZA, Pupuk majemuk
NPK, dan juga pupuk organik
2. Unsur P
P membantu pertumbuhan akar dan batang yang kuat, pada
tanaman dewasa unsur ini membantu pembentuklan bunga
Cara Memupuk
1. Memupuk melalui media tanam
Pemupukanlewat media tanam dapat dilakukan dengan cara
dibenam, ditabur, atau diencerkan dan disiramkan pada
media. Pupuk yang pemakaiannnya dibenam atau ditabur
sebaiknya langsung disiram dengan air agar pupuk tersebut
segera diserap leh akar. Pupuk yang diberikan pada media
Periode
N (gr) P2O5 (gr) K2O (gr)
Pertumbuhan
Vegetatif 1,0 0,5 0,5
Generatif 0,5 1,0 0,5
Misalnya, kita akan menggunakan pupuk Urea (46%N),
TSP (46%P2O5), KCl (50%K2O), maka jumlah pupuk yang harus
diberikan adalah :
a. Urea : 100/46 x 1 gr : 2 gr
b. TSP : 100/46 x 0,5 gr : 1 gr
c. KCl : 100/50 x 0,5 gr : 1 gr
Dosis pemberian pupuk yang terdiri atas ketiga unsur itu adalah
setara dengan satu sendok teh. Biasanya dosis ini digunakan
untuk satu pot tanaman berdiameter 20 cm.
Pemangkasan
Pemangkasan tanaman bertujuan :
1. Untuk membentuk tanaman agar tidak tumbuh tinggi dan besar
2. Membuat tanaman tumbuh kompak, serasidan berpenampilan menarik
Sasaran pemangkasan adalah Cabang, ranting, pucuk,sebagian daun yang
lebat, bekas tangkai bunga, dan bagian-bagian yang tidak sehat, tua atu
kering.
Repotting
Repotting adalah mengganti pot yang lebih besar karena pot lama sudah
tidak memadai lagi, sekaligus mengganti media yang tidak mampu
mengikat air dan zat haranyapun telah habis. Pot yang tidak segera
diganti akan mengganggu pertumbuhan dan kesehatan tanaman sehingga
mengurangi daya tarik tanaman.
Saat repotting yang paling tepat bagi sebagian besar tanaman hias adalah
pada musim penghujan. Pada musim penghujan akar-akar baru akan
segera tumbuh. Pada saat itu pula tanaman harus disediakan media baru
untuk persiapan lebih lanjut.
Pemberian Tajar
Tanaman hias yang tumbuhnya menjalar harus dibuatkan tajar agar
dapat tumbuh dengan wajar, tanaman yang tumbuh merambat jika
dibiarkan akan merayap kepermukaan tanah sehingga pertumbuhannya
lambat dan daunnya kecil-kecil sehingga tampilanya menjadi kurang
menarik.
Soal – soal
3. Menyemai Benih
a. Buat alur-alur atau garitan-garitan kecil pada jarak 10
cm – 15 cm dan dalamnya ± 1,5 cm
b. Sebarkan benih tanaman hias secara merata dalam alur-
alur tadi, kemudian tutup dengan tanah halus tipis
c. Siram medium pesemaian dengan air bersih hingga
cukup basah (lembab)
d. Tutup Permukaan pesemaian dengan kertas koran bekas
yang telah dibasahi air bersih
e. Kerudungi seluruh permukaan pesemaian dengan lembar
plastik bening atau ditutup dengan kaca
f. Simpan wadah pesemaian tadi di tempat yang teduh
4. Pemeliharaan Bibit
a. Periksa pesemaian pada hari keempat untuk mengetahui
perkecambahan benih. Bila benih tanaman hias sudah
berkecambah, segera buka kertas koran penutup
pesemaian
b. Siram medium pesemaian secara kontinu, terutama bila
keadaan cuaca kering (kemarau)
c. Lakukan pemupukan denagn pupuk yang mengandung
unsur nitrogen, misalnya Urea 1-3 gr dilarutkan dalam 1
2. Merunduk (Layerage)
Perbanyakan dengan cara merunduk adalah merangsang
(menstimulir) terbentuknya akar atau tunas adventif
sebelum dipisahkan dari pohon induk. Tata cara merunduk
adalah dengan melakukan pembengkokan atau
pelengkungan cabang, kemudian sebagian cabang tersebut
ditimbun atau dibenamkan kedalam tanah. Hal terpenting
yang perlu diperhatikan dlam merunduk adalah bagian
tanaman yang dibenamkan harus mengandung mata.
Setelah bagian tanaman yang ditimbun tanah tampak
bertunas dan berakar, barulah dipisahkan dari pohon
induknya untuk dijadikan bibit.
Perbanyakan dengan cara merunduk dapat dilakukan pada
jenis tanaman hias yang memiliki percabangan pannjang
dan lentur. Beberapa jenis tanaman hias yang diperbanyak
dengan cara merunduk antara lain adalah melati,
alamanda, mawar pagar, dll.
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam perbanyakan dengan
cara merunduk adalah sebagai berikut :
a. Tanah yamg digunakan untuk menimbun bagian tanaman
harus subur (ditambah dengan pupuk kandang dan NPK)
serta kelembaban selalu terjaga.
b. Perundukan dilakukan pada akhirmusim kemarauatau
awal musim hujan agar memudahkan dalam penyiraman
c. Menggunaka alat bantu tongkat atau ajiratau penyagga
untuk menahan bagian tanaman yang dirundukkan
d. Sebaiknya menggunakan zat perangsang tumbuh untuk
merangsang pertumbuhan akar dan tunas-tunas baru.
Lamanya proses perundukan sampai menghasilkan bibit
berkisar antara 2,5 – 3,5 bulan. Bibit hasil rundukan
dipisahkan dari pohon induk, kemudian ditanam dalam
polibag atau pot.
a. Umbi (bulbus)
Umbi merupakan miniatur tanaman (embrio) yang
komplit atau hampir komplit, strukturnya terbungkus
oleh daun yang telah berubah bentuk atau fungsi
menjadi tebal atau disebut sisik berisi cadangan
makanan berupa tepung, gula, protein. Tanaman hias
berumbi dibedakan atas umbi lapis (bulbus tunicatus,
bulbs), umbi sisik (bulbus squamosa, scales), dan umbi
atau tunas biak (bulbilus, bulbils). Tata cara
perbanyakan tanaman hias berumbi adalah :
1) Umbi lapis
Tentukan/pilih rumpun tanaman hias yang telah
berumur tua (4-5 th), berumbi banyak, dan
c. Cormus
Cormus adalah pangkal batang yang membengkak dan
memadat serta mengandung cadangan makanan. Pada
dasar cormus terdapat subang tempat tumbuhnya akar,
sedangkan dibagian atasnya (ujung) terdapat tunas atau
mata. Jenis tanaman hias bercormus adalah gladiol.
Tata cara perbanyakan tanaman hias dengan cormus
adalah sebagai berikut :
1) Pilih tanaman induk yang telah (hampir) layu.
2) Bongkar seluruh cormus, kemudian bersihkan dari
akar-akar dan tanah yang menempel
3) Sebarkan/hamparkan cormus diatas kawat kasa atau
dalam peti kayu untuk dibiarkan mengering selama 2
– 3 minggu ditempat yang terlindung
4) Pisah-pisahkan antara cormus berukuran besar
dengan yang berukuran kecil (cormel), kemudian
semprot dengan larutan fungisida
5) Simpan cormus atau cormel diruangan yang yang
dingin ±100C selama beberapa waktu hingga mulai
mengeluarkan tunas-tunas baru.